Proposal Penelitian
-
Upload
yuliaa-ikaa -
Category
Documents
-
view
132 -
download
0
description
Transcript of Proposal Penelitian
PROPOSAL
Pengaruh Penyimpanan Air Susu Ibu Pada Suhu Ekstrim Terhadap Kadar Protein Susu Ibu
Oleh :
Keshinanta Dyah Ayu Maharani
(113234005 Kimia-A)
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
2013
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berbagai penelitian telah mengkaji manfaat pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dalam hal menurunkan mortalitas bayi, menurunkan morbiditas bayi, mengoptimalkan partum-buhan bayi, membantu perkembangan kecerdasan anak, dan membantu memperpanjang jarak kehamilan bagi ibu.1-5 Di Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui program perbaikan gizi.Penelitian ini sangat bermakna untuk membantu mengetahui dan mempelajari pengaruh suhu secara ekstrim dalam air susu ibu. Masyarakat telah menargetkan cakupan ASI eksklusif 6 bulan sebesar 80%. Namun demikian angka ini sangat sulit untuk dicapai bahkan tren prevalensi ASI eksklusif dari tahun ke tahun terus menurun.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 di Indonesia pemberian ASI baru mencapai 15,3 persen dan pemberian susu formula meningkat tiga kali lipat dari 10,3% menjadi 32,5%. Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan, Budiharja, menyatakan bahwa angka ini cukup memprihatinkan. Ia menilai rendahnya kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian ASI masih relatif rendah, termasuk di dalamnya kurangnya pengetahuan ibu hamil, keluarga dan masyarakat, akan pentingnya ASI. Pemberian ASI eksklusif, dimana ibu harus menyusui bayi secara murni dalam jangka waktu minimal bayi berumur 0 sampai 6 bulan, karena ASI itu sendiri merupakan nutrisi yang berkualitas, bisa meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan dan menjalin kasih sayang antara ibu dan bayi.
Rendahnya pemberian ASI dapat menjadi ancaman bagi Tumbuh Kembang Anak (TKA). ASI kaya akan karetonoid dan selenium, sehingga ASI berperan dalam sistem pertahanan tubuh bayi untuk mencegah berbagai penyakit. Setiap tetes ASI juga mengandung mineral dan enzim untuk pencegahan penyakit dan antibodi yang lebih efektif dibandingkan dengan kandungan yang terdapat dalam susu formula, sehingga jika anak mendapatkan ASI bisa dihindarkan dari kematian yang seharusnya tidak perlu. Susu formula dapat meningkatkan resiko terjadinya asma dan alergi.
Alasan yang menjadi kegagalan dalam pemberian asi eksklusif bermacam-macam seperti misalnya budaya memberikan makanan pralaktal, memberikan tambahan susu formula karena ASI tidak keluar, menghentikan pemberian ASI karena bayi atau ibu sakit, ibu harus bekerja, serta ibu ingin mencoba susu formula. Studi kualitatif Fikawati & Syafiq melaporkan faktor predisposisi kegagalan ASI eksklusif adalah karena faktor predisposisi yaitu pengetahuan dan pengalaman ibu yang kurang dan faktor pemungkin penting yang menyebabkan terjadinya kegagalan adalah karena ibu tidak difasilitasi melakukan IMD. Bayi yang lahir normal dan diletakkan di perut ibu segera setelah lahir dengan kulit ibu melekat pada kulit bayi selama setidaknya 1 jam dalam 50 menit akan berhasil menyusu, sedangkan bayi lahir normal yang dipisahkan dari ibunya 50% tidak bisa menyusu sendiri. Berbagai studi juga telah melaporkan bahwa IMD terbukti meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif.
Agar tetap memberikan ASI eksklusif, ASI dapat diberikan kepada anak meskipun dengan berbagai aktifitas penghambat. ASI dapat diberikan kepada anak dengan cara pemompaan. Pemberian ASI dapat dengan metode penyimpanan. Penyimpanan ASI pada suhu rendah dan penyajian ASI dalam suhu tinggi, menyebabkan terjadinya perubahan komponen dan kadar dari ASI. Oleh sebab itu penelitian ini sangat diperlukan untuk mengetahui bagaimana penyimpanan suhu ASI yang tepat agar komponen susu ASI dapat terjamin kualitasnya.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah kualitas dan komposisi protein air susu ibu pada usia yang berbeda?
Bagaimanakah kualitas dan komposisi protein air susu ibu yang diberikan suhu ekstrim dari (T0C < 00C), T pada suhu kamar (30-320C) dan (T0C > 1000C).
1.3. Batasan Masalah
Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pada penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahan tersebut pada: mengigat banyaknya ibu yang memproduksi asi, maka penulis hanya menggunakan beberapa orang yang akan diuji air susunya dan mengelompokkannya berdasarkan rentang usia.
1.4. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimanakah kualitas dan komposisi protein air susu ibu berdasarkan perbedaan usia.
Utuk mengetahui bagaimana kualitas dan komposisi protein air susu ibu setelah diberikan suhu ekstrim dengan perbedaan yang tinggi.
1.5. Manfaat Penelitian/Kegunaan Penelitian
Agar ibu-ibu muda dapat menetahui bagaimana kualitas dan komposisi protein air susu ibu, dan dapat mengetahui bagaimana harus menyimpan air susu ibu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1 Kandungan protein susu ibu dengan berbagai variasi umur2.1.2 Kandungan protein susu formula2.1.3 Teknik isolasi protein2.1.4 Pengaruh suhu rendah pada protein susu secara kualitas (kadar)2.1.5 Pengatuh suhu rendah pada struktur koloid
2.2. Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini, penulis melangsungkan penelitiannya dengan 2 tahapan. Yang pertama yaitu dengan mengisolasi protein, dan yang kedua adalah tahap analisis dari protein yang diambil pada tahap 1 berdasarkan perilaku yang berbeda.
Tahap 1.
Tahap 2.
2.3. Hipotesis Penelitian
Protein susu ibu akan memiliki perbedaan kualitas berdasarkan perbedaan usia. Dan jika di berikan susu ekstrim maka komponen susu ibu/ ASI tersebut akan mengalami perubahan komposisi dan kualitas.
Random
Observasi susu ibu usia (18-23tahun)
Observasi susu ibu usia (23-28tahun)
Observasi susu ibu usia (28-33tahun)
Observasi susu ibu usia (33-38tahun)
Isolasi Protein
Isolasi Protein
Isolasi Protein
Isolasi Protein
Kadar Protein
Kadar Protein
Kadar Protein
Kadar Protein
Random
T< 00C
T=30-320C
T>1000C
Kadar protein
Kadar protein
Kadar protein
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium dengan suhu kamar sekitar 30 derajat celcius.
3.1.2. Waktu Penelitian
Minggu I: Persiapan.Minggu II – IV: Pengumpulan data, pengolahan dan analisis
data secara garisbesar.Minggu V – IX: Penyusunan laporan draf, mulai dari BAB I
sampai dengan BABMinggu X - XII: Laporan akhir
3.2. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental.
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel
Variabel manipulasi : usia ibu, suhu
Variabel control : protein air susu ibu, lama pemanasan, lama pendinginan.
Respon : kualitas dan komponen protein air susu ibu/ asi.
Random/ acak : protein air susu ibu
Confounding : kualitas dan komponen protein air susu ibu/ asi pada perbedaan usia dan setelah diberikan suhu ekstrim.
Moderator : protein air susu ibu dengan perbedaan usia setelah di didinginkan dan di panaskan.
Intervening : protein air susu ibu
3.4. Populasi dan Sampel
3.4.1. Penetapan Populasi
Air susu ibu usia sekitar (18-23tahun), air susu ibu usia sekitar (23-28tahun), air susu ibu usia sekitar (28-33tahun), air susu ibu usia sekitar (33-38tahun).
3.4.2. Penetapan Sampel
Air susu ibu.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.5.1. Sumber Data
Data yang diambil berdasarkan hasil klasifikasi dan pengamatan dari air susu ibu pada kisaran usia yang berbeda-beda.
3.5.2. Objek penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah protein yang terdapat dalam air susu ibu.
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1. Uji Validitas & Reliabilitas
Pada penelitian ini penulis menguji validitas dan relibilitas dengan cara mereplikasi tahapan. Replikasi minimal dilakukan peneliti sebanyak 5kali.
3.6.2. Analisis Regresi Linier Berganda
3.6.3.1. Uji ANAVA 2 Arah Statistik
Penulis memilih metode ANAVA 2 arah, karena terdapat 2 variabel bebas yang akan diamati dan diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
Fikawati, Sandra. 2010. Kajian Implementasi Dan Kebijakan Air Susu Ibu Eksklusif
Dan Inisiasi Menyusu Dini Di Indonesia. Jurnal Online. Diunduh pada 3 Desember 2013.
Nurfarah, Wan. 2009. A Comparative Study On Milk Protein Separation Using Different
Technique. Jurnal Online. Diunduh pada 3 Desember 2013.
Made Lidya, Ni. Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Tumbuh Kembang Pada Anak Usia
3 Sampai 6 Bulan Di Puskesmas Karanganyar. Jurnal Online. Diunduh pada 3 Desember 2013.