Proposal Penelitian

39
A. Judul Judul penelitian yang akan dilakukan yaitu “STUDI KOMPARASI ANTARA PROSES PEMBELAJARAN KELAS PAGI DAN KELAS SIANG TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA”. B. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang kita kenal terdiri dari pendidikan formal dan non formal, pendidikan formal antara lain; SD, SMP, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi. Sedangkan pendidikan non formal antara lain; Pelatihan, Kursus, dll. Dalam usaha mencapai tujuan pendidikan nasional banyak sekali komponen-komponen yang saling berkaitan, antara lain kurikulum yang tepat, sarana prasarana sekolah, dan guru yang berkualitas. Salah satu faktor yang penting dalam pendidikan adalah tenaga pendidik yang dapat bekerja dengan profesional. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab XI Pasal 39 Ayat 2 tentang Sistem 1

description

proposal penelitian tugas metode penelitian. versi banyak kesalahan

Transcript of Proposal Penelitian

Page 1: Proposal Penelitian

A. Judul

Judul penelitian yang akan dilakukan yaitu “STUDI KOMPARASI

ANTARA PROSES PEMBELAJARAN KELAS PAGI DAN KELAS SIANG

TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA”.

B. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang kita kenal terdiri dari pendidikan formal dan non formal,

pendidikan formal antara lain; SD, SMP, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi.

Sedangkan pendidikan non formal antara lain; Pelatihan, Kursus, dll.

Dalam usaha mencapai tujuan pendidikan nasional banyak sekali

komponen-komponen yang saling berkaitan, antara lain kurikulum yang tepat,

sarana prasarana sekolah, dan guru yang berkualitas.

Salah satu faktor yang penting dalam pendidikan adalah tenaga pendidik

yang dapat bekerja dengan profesional. Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 Bab XI Pasal 39 Ayat 2 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, memberikan pengertian tentang pendidik, sebagai berikut:

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah waktuproses pembelajaran

yang tepatbagi siswa di sekolah. Waktu belajar ini akan berkaitan dengan

konsentrasisiswa. Hal ini disebabkan karena terdapat perbedaan konsentrasi siswa

dalam beraktivitas setiap waktunya khususnya pada proses pembelajaran yang

berdampak pada ketercapaian kompetensi mata pelajaran di sekolah.

1

Page 2: Proposal Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas dengan adanya dua kondisi waktu proses

belajar, yaitu kelas pagi dan siang di sekolah dapat menimbulkan perbedaan

konsentrasi belajar siswa. Ketidaksesuaian antara jumlah siswa dengan jumlah

kelas di sekolah, dalam hal ini jumlah siswa lebih banyak dari pada kapasitas

kelas, mengakibatkan terjadinya dua kondisi waktu proses belajar mengajar di

kelas. Proses belajar kelas pagi yaitu dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan

pukul 12.00, sedangkan proses belajar kelas siang yaitu pukul 13.00 sampai

dengan pukul 17.00.

Berdasarkan pengalaman penulis saat melaksanakan Program Pengalaman

Lapangan (PPL), dengan adanya perbedaan konsentrasi belajar siswa ini penulis

khawatir terdapat perbedaan pencapaian kompetensi belajar siswaterutama pada

kelas siang. Siswa pada kelas siang memiliki konsentrasi belajar yang berbeda

dengan siswa kelas pagi yang terlihat masih segar dan lebih berkonsentrasi dalam

belajar. Sebagian besar siswa pada kelas siang terlihat lesu dan mengantuk

terutama pada saat proses belajar teori di kelas.

Dari permasalahan yang muncul mengenaidua kondisi waktu proses belajar

siswadi kelas ini, akan berkaitan dengan konsentrasi belajar siswayang tinggi dan

konsentrasi belajar siswa yang rendah. Untuk mengetahui seberapa besar

perbedaan konsentrasi belajar siswa antara proses pembelajaran pada kelas pagi

dan siang di sekolah, diperlukan penelitian agar data yang akurat dapat terlihat.

C. Identifikasi Masalah

Dilihat dari latar belakang penelitian, dapat teridentifikasi masalah-masalah

yang ada, antara lain:

2

Page 3: Proposal Penelitian

1. Jumlah siswa yang melebihi kapasitas kelas di sekolah.

2. Terdapat dua kondisi waktu proses belajar mengajar yaitu kelas pagi dan

kelas siang.

3. Terdapat perbedaan konsentrasi peserta didik dalam proses pembelajaran

berkaitan dengan waktu belajar.

4. Terdapat perbedaan semangat belajar siswa yang berkaitan dengan

konsentrasi siswa pada saat proses belajar.

D. Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi dengan batasan permasalahan sebagai

berikut:

1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI SMKN 6 Bandung.

2. Objek penelitian adalah seluruh siswa yang terdapat pada dua kelas, yaitu

satu kelas pagi dan satu kelas siang.

3. Konsentrasi belajar yang diteliti adalah konsentrasi belajar siswa pada mata

pelajaran teori di kelas.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah, maka permasalahan yang

akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut: Adakah hubungan antara

perbedaan waktu proses belajar di kelas,pada kelas pagi dan kelas siang dengan

konsentrasi belajar siswa?

3

Page 4: Proposal Penelitian

F. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

a) Mengetahui seberapa besar pengaruh perbedaan waktu proses pembelajaran

terhadap konsentrasi belajar siswa.

b) Mengetahui waktu yang efektif bagi siswa untuk melaksanakan proses

pembelajaran.

c) Mengetahui penyebab tinggi rendahnya konsentrasi belajar siswa.

d) Mengetahui pengaruh konsentrasi belajar terhadap motivasi belajar siswa.

2. Manfaat Penelitian

a) Sebagai bahan informasi bagi para peneliti yang akan mengembangkan ilmu

pengetahuan dalam bidang pendidikan serta yang berkaitan dengan itu.

b) Sebagai acuan tindakan bagi pendidik agar konsentrasi belajar siswa

meningkat.

c) Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas dan efektivitas

proses pembelajaran.

G. Definisi Operasional

Untuk memudahkan penafsiran maka penulis akan menjelaskan istilah-

istilah yang di pakai.

1. Prestasi belajar siswa adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah

dikerjakan/dilakukan), dalam bidang akademik hasil pelajaran yang

diperoleh dari kegiatan persekolahan dan ditentukan melalui pengukuran dan

penilaian.

4

Page 5: Proposal Penelitian

2. Ekonomi adalah ilmu mengenai asas-asas produksi distribusi dan pemakaian

barang-barang serta kekayaan (seperti hal keuangan, perindustrian dan

perdagangan), Pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya yang

berharga, tata kehidupan perekonomian suatu negara.

3. Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah “Kemampuan yang dimiliki

siswa setelah dia menerima pengalaman belajarnya.” Hasil belajar yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai evaluasi belajar siswa pada ranah

kognitif (pengetahuan, pemahaman dan aplikasi) yang diambil dari tes yang

dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.

H. Asumsi (Anggapan Dasar)

Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat membantu proses

pembelajaran sehingga hasil belajar dapat meningkat.

2. Penguasaan materi oleh siswa tidak hanya dapat di capai dengan memberikan

pengajaran hafalan, tetapi akan lebih baik bila dapat melihat, mendengar,

merasakan dan memikirkan materi yang diberikan.

I. Hipotesis

Suharsimi Arikunto (2002:64) mengemukakan “Hipotesis dapat diartikan

sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,

sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.

5

Page 6: Proposal Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir, maka dapat di

rumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ho: Tidak ada hubungan yang positif antara waktu pelaksanaan proses

pembelajaran siswa di kelas terhadap konsentrasi belajar.

Ha: Ada hubungan yang positif antara waktu pelaksanaan proses pembelajaran

siswa di kelas terhadap konsentrasi belajar.

J. Tinjauan Teoritis

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman

(learning is defined as the modification ar strengthening of behavior through

experiencing).

Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan

bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih

luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar itu bukan suatu penguasaan hasil

latihan melainkan pengubahan kelakuan. Selain itu pengertian lain bahwa belajar

adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi

dengan lingkungannya.

Jadi dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses dalam melakukan sebuah

perubahan pada diri seseorang. Serta proses dalam mendapatkan pengetahuan baik

pengetahuan kognitif, afektif, dan psikomotor.

Setelah mengetahui pengertian belajar maka dapat diketahui pengertian

dari prestasi, prestasi belajar menurut pengertian kamus besar bahasa Indonesia

adalah “hasil yang telah dicapai (dari yang telah dikerjakan/dilakukan), dalam

bidang akademik adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan persekolahan

6

Page 7: Proposal Penelitian

yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan

penilaian.

Dalam belajar, penguasan pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan

oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan oleh guru. Oleh karena itu prestasi belajar adalah hasil yang telah

dicapai setelah melakukan proses belajar mengajar, dan biasanya ditentukan

dengan penilaian hasil tes serta ditulis pada buku raport.

Menurut Nana Sujana apa yang dicapai oleh siswa dalam buku Tohirin

adalah:

“Setelah melakukan kegiatan belajar sering disebut prestasi belajar, tentang apa yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar, ada juga yang menyebutkan dengan istilah hasil belajar, pencapaian prestasi belajar adalah hasil belajar siswa, merujuk kepada aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik”.

Dengan demikian, hasil belajar siswa tersebut mencakup pada tiga

ranah yaitu, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Di bawah iniakan

dijelaskan lebih lanjut.

1. Tipe prestasi belajar kognitif

Tipe-tipe prestasi belajar bidang kognitif mencakup: tipe prestasi

pengetahuan hafalan materi, tipe prestasi belajar pemahaman menangkap makna

atau arti suatu konsep, tipe prestasi belajar penerapan suatu

konsep/memecahkan masalah baru, tipe prestasi belajar analisis atau nalar,

tipe prestasi belajar sintesis/mampu menyatukan sebuah unsur menjadi satu

kesatuan, tipe prestasi belajar evaluasi, di mana seseorang mampu menilai suatu

permasalahan.

7

Page 8: Proposal Penelitian

2. Tipe prestasi belajar afektif

Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai, tingkatan bidang afektif

sebagai tujuan dan tipe prestasi belajar mencakup:

Pertama, kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang pada

siswa, baik dalam bentuk masalah, situasi, dan gejala.

Kedua, memberi respon terhadap masalah yang ada.

Ketiga, memberikan penilaian terhadap suatu masalah.

Keempat, pengembangan nilai ke dalam suatu sistem organisasi.

Kelima,keterpaduan dari semua nilaiyang dimiliki akan

mempengaruhikebribadian seseorang.

3. Tipe prestasi psikomotorik

Tipe prestasi belajar bidang psikomotorik bisa dalam bentuk keterampilan

(skill), dan kemampuan bertindak seseorang, yaitu keaktifan yang ada pada diri

siswa.

Dalam kegiatan belajar mengajar seseorang harus mencapai prestasi

belajar secara keseluruhan. Di mana prestasi belajar mencakup pada tiga tipe

yaitu, prestasi pengetahuan, sikap dan nilai serta prestasi keterampilan.

Setelah mengetahui tipe-tipe prestasi yang harus dicapai oleh siswa

ketika melakukan proses belajar mengajar, maka harus mengetahui

penghantar munculnya Sebelum mengetahui pengertian prestasi maka harus tahu

dahulu pengertian belajar. Belajar adalah “modifikasi atau memperteguh

kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification ar

8

Page 9: Proposal Penelitian

strengthening of behavior through experiencing)”.Menurut pengertian ini, belajar

merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar

bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil

belajar itu bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan

kelakuan. Selain itu pengertian lain bahwa “belajar adalah suatu proses

perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya.

Jadi dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses dalam melakukan

sebuah perubahan pada diri seseorang. Serta proses dalam mendapatkan

pengetahuan baik pengetahuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setelah

mengetahui pengertian belajar maka dapat diketahui pengertian dari prestasi,

prestasi belajar menurut pengertian kamus besar bahasa Indonesia adalah

“hasil yang telah dicapai (dari yang telah dikerjakan/dilakukan), dalambidang

akademik; hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan persekolahan yang bersifat

kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Dalam

belajar; penguasan pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan oleh guru”.

Oleh karena itu prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai setelah

melakukan proses belajar mengajar, dan biasanya ditentukan dengan penilaian

hasil tes serta ditulis pada buku rapor.

Menurut Nana Sujana apa yang dicapai oleh siswa dalam buku

Tohirin adalah:

“setelah melakukan kegiatan belajar sering disebut prestasi belajar, tentang apa yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar, ada

9

Page 10: Proposal Penelitian

juga yang menyebutkan dengan istilah hasil belajar, pencapaian prestasi belajar adalah hasil belajar siswa, merujuk kepada aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik”.

K. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa

metode pre-experimentasl design (nondesigns)cocok digunakan untuk penelitian

ini, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap

terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel

dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini

dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara

random. (Sugiyono, 2011: 109)

Penelitian inidilakukan untuk menegetahui perbandingantingkat

konsentrasi siswa terhadap waktu proses pembelajaran kelas pagi dan kelas siang.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah intact-Group

Comparisonyaitu menempatkan objek penelitian ke dalam dua kelompok kelas

yang terdiri dari kelompok eksperimen (kelas siang) dan kelompok kontrol (kelas

pagi) yang tidak dipilih secara acak. (Sugiyono, 2011:111).

Mekanisme penelitian dari kedua kelas tersebut digambarkan dalam bagan

sebagai berikut :

TabelIntact-Group Comparison Design

Group Treatment Angket

10

Page 11: Proposal Penelitian

Eksperimen X1 O1

Kontrol X2 O2

Time

Sumber: Sugyiono (2011:111)

Keterangan :

X1= Proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas siang.

X2 = Proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas pagi.

O1 =Angket yang diberikan pada kelompok eksperimen setelah proses

pembelajaran di kelas.

O2 = Angket yang diberikan pada kelompok kontrol setelah proses pembelajaran

di kelas.

L. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua kategori utama, yaitu

variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Mengenai hal ini

Suharsimi Arikunto (2002 : 97) menjelaskan sebagai berikut : "Ada variabel yang

mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent

variabel (X), sedangkan variabel akibat tersebut tak bebas, variabel tergantung,

variable terikat, atau dependent variabel (Y)”.

Selain itu, terdapat variabel yang dapat memperkuat hubungan antara

variabel bebas dan variabel terikat yang disebut dengan variabel moderator.

Variabel tersebut juga disebut variabel independen kedua. (Sugiyono, 2011 : 62)

11

Page 12: Proposal Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini penulis menetapkan

variabel penelitian sebagai berikut :

1. Variabel bebas/variabel independent (X) adalah variabel yang menjadi

penyebab. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah waktu proses

pelaksanaan pembelajaran di kelas yaitu kelas pagi dan kelas siang.

2. Variabel terikat/variabel dependent (Y) adalah variabel hasil. Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah konsentrasi belajar siswa.

3. Variabel moderator (Z) adalah variabel penguat hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat. Variabel moderator dalam penelitia ini adalah

jenis mata pelajaran yang disampaikakn pada proses pembelajaran.

Secara sistematik hubungan antara variabel tersebut dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar hubungan antara Variabel X, Y, dan Z

12

Variabel X

Waktu proses pelaksanaan pembelajaran di kelas

Variabel Y

Konsentrasi belajar

Variabel Z

Mata pelajaran

Page 13: Proposal Penelitian

Kelas EksperimenMultimedia

Kelas KontrolMedia Visual

Pre Test Pre Test

PBM Multimedia Animasi PBM Media Visual

Post Test

N-Gain

Post Test

N-Gain

Empiris:Hasil belajar siswa rendah dalam Kompetensi Pemeliharaan Transmisi.Siswa sulit memahami proses kerja sistem rem karena materi pelajaran disampaikan hanya melaluii penuturan dan penunjukkan gambar.Terjadi perbedaan persepsi siswa tentang materi Pemeliharaan Transmisi.

Teoritis:Siswa memiliki penguasaan Kompetensi Pemeliharaan TransmisiPenggunaan media pembelajaran harus memiliki nilai keefektivan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Masalah:Media Pembelajaran

Hasil Belajar

M. Paradigma Penelitian

Paradigma dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Umpan Balik

Lingkup Penelitian

Lingkup Sekolah

Dibandingkan

Dilanjutkan

Gambar Paradigma Penelitian

13

Page 14: Proposal Penelitian

N. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah “keseluruhan data yang menjadi perhatian

kita dalamsuatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”.Selain itu populasi

dapat diartikan “semua anggota kelompok manusia,binatang, peristiwa, atau

benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi

target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian”.

Keseluruhan karakteristik objek penelitian ini disebut populasi. Pengertian

populasi menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 108) menyatakan bahwa "Populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian”. Berdasarkan pengertian tersebut, maka

populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR (Teknik Kendaraan

Ringan) SMKN 6 Bandung yang berjumlah 6 (enam) kelas.

Sampel adalah “sebagai bagian dari populasi, yang di ambil dengan

menggunakan cara-cara tertentu”. Masalah sampel dalam suatu penelitian timbul

disebabkan hal berikut ini:

1. Penelitian bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya

jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja dari populasi.

2. Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil penelitiannya,

dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada objek, gejala, atau

kejadian yang lebih luas.

Maka sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang terdiri dari dua

kelas XI TKR yaitu satu kelas XI TKR pagi dan satu kelas XI TKR siang.

O. Instrumen Penelitian

14

Page 15: Proposal Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:148) pengertian instrumen adalah “Alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun soaial yang diamati.” Berdasarkan

pengertian tersebut, instrumen yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah

berupa Kuesioner (Angket).

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. (Sugiyono, 2011:199)

P. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Studi dokumentasi, dilakukan untuk mencari data yang berkaitan dengan

variabel-variabel yang di teliti baik berupa catatan, laporan maupun dokumen.

2. Kuesioner, yaitu dengan melakukan pemberian angket kepada objek yang

diteliti yang berisi pernyataan dan pertanyaan tertutup yang dimaksudkan

untuk mempermudah responden. Pernyataan dan perntanyaan yang diajukan

juga berupa kalimat positif dan kalimat negatif.

3. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan

data dari buku, jurnal dan media lainnya yang berhubungan dengan penelitian

yang dilakukan.

Q. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

15

Page 16: Proposal Penelitian

Menghitung validitas instrumen dalam penelitian ini yaitu dengan cara

menghitung koefisien validitas, menggunakan rumus Korelasi Product Moment

sebagai berikut:

r xy=n .∑ x . y−(∑ x)(∑ y )

√(n .∑ x2−(∑ x )2) (n . ∑ y2−(∑ y)2¿)¿

(Arikunto S, 2009:72)

Keterangan:

rxy = Koefisien antara variabel X dan variabel Y.

X = Skor tiap item dari responden uji coba variabel X.

Y = Skor tiap item dari responden uji coba variabel Y.

n = Jumlah responden.

Setelah diketahui koefisien (r), kemudian dilanjutkan dengan taraf

signifikan korelasi dengan menggunakan rumus distribusi t, yaitu:

t h=r √ n−21−r2

(Sugiyono, 2011 : 257)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi.

n = Jumlah responden yang di uji coba.

Kemudian jika thitung>ttabel pada taraf signifikan α=0,05, maka dapat

disimpulkan item soal tersebut valid pada taraf yang ditentukan.

16

Page 17: Proposal Penelitian

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji ketepatan atau keajegan alat dalam

mengukur apa yang diukur. Menurut Arikunto, S (2009:86), “Suatu tes dapat

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap.”

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus K-R 20

(Arikunto S, 2009:100) sebagai berikut:

r11¿ [ kk−1 ] [Vr−∑ pq

Vr ]Keterangan:

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan.

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar.

q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p).

∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q.

k = Banyaknya item.

Vr = Varian total.

Hasilnya yang diperoleh yaitu r11 dibandingkan dengan nilai dari tabel r =

Product Moment. Jika r11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel, sebaliknya jika

r11 < rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel.

3. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda suatu butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan

butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang dapat menjawab soal

dengan siswa yang tidak dapat menjawab soal. Daya pembeda suatu soal tes dapat

dihitung dengan menggunkan rumus sebagai berikut:

17

Page 18: Proposal Penelitian

D=BA

J A

−BB

J B

=PA−PB

(Arikunto S, 2009:213)

Keterangan :

D = Indeks diskriminasi (daya pembeda).

JA = Banyaknya peserta kelompok atas.

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah.

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar.

BB =Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

Sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian, maka

digunkan kriteria sebagai berikut:

Tabel

Klasifikasi Daya Pembeda

No. Rentang Nilai D Klasifikasi

1. D < 0,20 Jelek

2. 0,20 ≤ D < 0,40 Cukup

3. 0,40 ≤ D < 0,70 Baik

4. 0,70 ≤ D < 1,00 Baik Sekali

(Arikunto S, 2009:218)

R. Teknik Analisis Data

18

Page 19: Proposal Penelitian

Data yang diperoleh dari hasil tes setelah pembelajaran, selanjutnya diolah

dan di analisis untuk menguji hipotesis penelitian ini.Tujuan yang ingin dicapai

dengan analisis data ini untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang dapat

dimengerti dan ditafsirkan, sehingga hubungan-hubungan yang ada dalam

masalah penelitian ini dapat dipelajari dan diuji.Alat yang dipakai untuk

menyederhanakan data ini adalah dengan menggunakan statistika. Adapun

langkah-langkah untuk menganalisis data sebagai berikut:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu

berdistribusi normal atau tidak.Untuk mendapatkan data yang normal maka

digunkan uji distribusi chi kuadrat. Adapun langkah-langkah pengolahan datanya

sebagai berikut:

a. Menentukan rentang dengan rumus:

R = Xa – Xb

(Siregar S, 2004:24)

Keterangan:

Xa = Data terbesar

Xb = Data terkecil

b. Menetukan banyaknya kelas interval (i) dengan rumus:

i = 1 + 3,3 log n

(Siregar S, 2004:24)

Keterangan: n = Jumlah sampel

19

Page 20: Proposal Penelitian

c. Menghitung jumlah kelas interval dengan rumus:

P = RK

(Siregar S, 2004:25)

Keterangan:

R = Rentang

K = Banyak kelas

d. Menghitung rata-rata kelas (i) dengan rumus:

x=∑f i x i

∑ f i

(Siregar S, 2004:25)

Keterangan:

Fi = Jumlah frekuensi

Xi = Data tengah-tengah dalam interval

e. Menghitung standar deviasi (S) dengan rumus:

S=√ n∑ f i x i2−(∑ f i x i )

2

n(n−1)

(Siregar S, 2004:86)

f. Tentukan batas bawah (Bb) dan batas atas (Ba) kelas iterval terendah dengan

rumus:

Interval I: Bb: Xb, boleh kurang dari Xb asal tidak melebihi P

Ba: Xb + (P-1)

(Siregar S, 2004:86)

Keterangan: Bb = Batas bawah interval

20

Page 21: Proposal Penelitian

g. Hitung nilai Zi untuk setiap batas bawah kelas interval dengan rumus:

Zi = x¿−x

S (dua desimal)

(Siregar S, 2004:86)

Lihat nilai peluang Zin pada tabel statistik, isiskan pada kolom lo. Harga xi

dan xn selalu diambil nilai peluang 0,500

(Siregar S, 2004:87)

h. Hitung luas tiap kelas interval, isikan pada kolom li, contoh l1 = lo1 – lo2

Hitung frekuensi harapan ei = li∑fi

(Siregar S, 2004:87)

i. Hitung nilai X2 untuk tiap kelas interval dan jumlahkan dengan rumus:

X2 = ∑( fi−ei )2

ei

(Siregar S, 2004:87)

j. Lakukan interpolasi pada tabel X2, untuk menghitung Pvalue

k. Kesimpulan kelompok data berdistribusi normal jika Pvalue>α=0,05

2. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah varians-varians

dalam populasi tersebut homogen atau tidak yaitu mencari nilai F dengan rumus:

F=S A

2

c

(Siregar S, 2004:50)

Keterangan:

SA2 = Varians terbesar

21

Page 22: Proposal Penelitian

SB2 = Varians terkecil

Dengan derajat kebebasannya masing-masing

dkA = (nA-1) dan dkB = (nB-1)

(Siregar S, 2004:50)

3. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis penelitian menggunakan statistik uji t-test syaratnya data

harus normal, maka data harus diuji normalitas dengan menggunkan aturan

Sturgess. Berdasarkan pertimbangan memilih rumus t-test, yaitu bila n1 ≠ n2

maka digunakan uji t-test dengan rumus sebagai berikut:

t=x1−x2

√ s12

n1

+s2

2

n2

(Siregar S, 2004:155)

Dengan derajat kebebasan:

dk=( s1

2

n1

+s2

2

n2)

2

( s12

n1)

2

(n1+1 )+

( s22

n2)

2

(n2+1 )

(Siregar S, 2004:130)

M. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

BAB IPENDAHULUAN

22

Page 23: Proposal Penelitian

Pada bab ini merupakan bagian awal dari penelitian yaitu pendahuluan

yang berisi: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan dan kegunaan,

variable penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA/KERANGKA TEORITIS

Pada bab ini mengungkapkan masalah landasan teori yang meliputi teori-

teori tentang pengaruh masalah ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar

siswa.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini tentang metodologi penelitian yang meliputi metode

penelitian yang digunakan, variable yang diteliti, data dan sumber data,

subjek penelitian, teknik pengumpulan data, tahap-tahap penelitan, analisi

data.

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembasanya meliputi

laporan hasil penelitian, penyajian hasil penelitaan yang diikuti

pembahasan seperti sikap ilmiah peneliti, rangkuman secara ringkas dan

terpadu sejak dari persiapan hingga penelitian akhir.

BAB V KESIMPULAN

23

Page 24: Proposal Penelitian

Pada bab kesimpulan ini akan dibahas masalah penafsiran/pemaknaan

peneliti secara terpadusehingga hasil penelitian yang telah diperoleh dan

implikasi atau rekomendasi yang ditulis.

N. Agenda Kegiatan

NO KEGIATAN

Waktu

April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan penelitian

Menyusun Proposal

Skripsi

Survey ke Sekolah

Penentuan Objek

Penelitian

2Pelaksanaan

Penelitian

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Penarikan

24

Page 25: Proposal Penelitian

Kesimpulan

3Penysunan

penelitian

Penyusunan

Sekripsi

Konsultasi dengan

Dosen Pembimbing

Penduplikatan

Laporan Skripsi

P. Anggaran biaya

Rincian anggaran biaya dalam penelitian adalah sebagai berikut:

N

ONama Kebutuhan Harga

1 Kertas 1Rim Rp. 40.000,-

2 Tinta Rp. 50.000,-

3 Photo copy + Jilid Rp. 100.000,-

4 ATK Rp. 50.000,-

5 Survei lapangan Rp. 200.000,-

6 Transportasi Rp. 150.000,-

7 Konsumsi Rp. 300.000,-

8 Lain-lain Rp. 150.000,-

Total Rp.1.040.000,-

25

Page 26: Proposal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1989).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2001).Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara.

Siregar, Syafaruddin. (2004). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Grasindo.

Sudjana, N. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sugiyono, Prof.Dr. (2011). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia.(2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.Bandung : UPI.

Slameto.(2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.

Undang-undang Nomor 20: Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional.

26

Page 27: Proposal Penelitian

27