Proposal Penelitian

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Produksi sampah di lingkungan kampus FTI UII berkisar 90 kg/hari. Sampah kampus FTI UII diperkirakan terdiri dari sampah organik seperti sampah sisa makanan kantin, sampah sayuran, sisa rapat pertemuan FTI UII dan sampah anorganik seperti logam, plastik/ botol dan kertas. Pengelolaan sampah organik dan anorganik di lingkungan FTI UII masih menerapkan prinsip pengelolaan tradisional yaitu dengan cara pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir. Untuk sampah organik dapat diolah menjadi biogas melalui proses anaerobic digestion. Dimana biogas ini dapat dihasilkan dari proses fermentasi dengan bantuan bakteri metan. Reaksi keseluruhan pembuatan biogas dari bahan- bahan organik adalah sebagai berikut: 1

description

vermikomposting

Transcript of Proposal Penelitian

Page 1: Proposal Penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Produksi sampah di lingkungan kampus FTI UII berkisar 90 kg/hari.

Sampah kampus FTI UII diperkirakan terdiri dari sampah organik seperti sampah

sisa makanan kantin, sampah sayuran, sisa rapat pertemuan FTI UII dan sampah

anorganik seperti logam, plastik/ botol dan kertas.

Pengelolaan sampah organik dan anorganik di lingkungan FTI UII masih

menerapkan prinsip pengelolaan tradisional yaitu dengan cara pembuangan sampah

ke tempat pembuangan akhir. Untuk sampah organik dapat diolah menjadi biogas

melalui proses anaerobic digestion. Dimana biogas ini dapat dihasilkan dari proses

fermentasi dengan bantuan bakteri metan. Reaksi keseluruhan pembuatan biogas

dari bahan- bahan organik adalah sebagai berikut:

mikroorganismeBahan-bahan organik CH4+CO2+H2+N2+H2S ………………(1)

anaerobik

Sampah organik ini memiliki kandungan protein, lemak dan karbohidrat

yang merupakan bahan utama pembuatan biogas. Pengujian untuk mengetahui

kandungan dari karbohidrat, protein dan lemak dari sampah organik tersebut dapat

dilakukan dengan metode hidrolisa pati untuk uji karbohidrat, metode Kjeldahl

nitrogen untuk uji protein dan metode ekstraksi solven untuk uji lemak.

1

Page 2: Proposal Penelitian

Gas metan yang dihasilkan dari produksi biogas dapat diketahui dengan uji

GC (Gas Chromatography). Dari pengujian GC ini dapat diketahui prosentase

kandungan gas metan dari hasil fermentasi.

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui volume sampah

FTI UII yang dihasilkan, analisa kandungan sampah organik yang meliputi

kandungan karbohidrat, protein dan lemak, dan yield gas metan yang dihasilkan

dengan perbandingan konsentrasi feedstock dan variasi inokulum yang digunakan

dalam proses fermentasi.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang penelitian ini, didapatkan rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Berapa volume sampah organik yang dihasilkan dari lingkungan FTI UII?

2. Berapa kandungan karbohidrat, protein, dan lemak dari sampah organik FTI

UII?

3. Berapa yield gas metan yang dihasilkan dari proses fermentasi sampah organik

FTI UII dengan perbandingan konsentrasi feedstock dan variasi inokulum?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui volume sampah organik yang dihasilkan oleh lingkungan FTI UII.

2. Mengetahui kandungan karbohidrat, protein dan lemak dari sampah organik FTI

UII.

2

Page 3: Proposal Penelitian

3. Mengetahui yield gas metan yang dihasilkan dari proses fermentasi sampah

organik FTI UII dengan perbandingan konsentrasi feedstock dan variasi

inokulum.

1.4 BATASAN PENELITIAN

Batasan dari pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut:

1. Sampah organik ini merupakan sampah yang dihasilkan dari lingkungan FTI UII

meliputi sampah sisa sayuran, sisa makanan kantin, sisa makanan

rapat/pertemuan.

2. Uji potensi biogas dilakukan pada skala laboratorium di Laboratorium Jurusan

Teknik Kimia Universitas Islam Indonesia.

3. Perbandingan konsentrasi feedstock dan variasi inokulum. Variasi inokulum

yang digunakan yaitu inokulum dari kotoran sapi dan dari limbah tahu. Masing-

masing dengan konsentrasi 0 gr/l; 2 gr/l ; 5 gr/l ; 8 gr/l dan 12 gr/l

4. Uji kandungan karbohidrat, protein dan lemak berdasarkan volume produksi

sampah harian.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengelolaan sampah yang lebih efisien untuk FTI UII

2. Mengurangi limbah yang dapat mencemari lingkungan sekitar.

3. Menciptakan lingkungan FTI UII yang sehat dan nyaman.

4. Mendukung program pemerintah dalam meningkatkan potensi energi terbarukan.

3

Page 4: Proposal Penelitian

1.6 LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah seminar penelitian dan

untuk memenuhi salah satu prasyarat memperoleh gelar sarjana teknik kimia.

4

Page 5: Proposal Penelitian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kuantitas dan Komposisi Sampah Organik Kampus

Dalam Undang-undang RI No 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah,

definisi sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang

berbentuk padat. Sampah bisa digolongkan menjadi sampah organik dan anorganik.

Sampah anorganik seperti plastik dan logam tidak dapat diolah dengan cara

memanfaatkan aktifitas organisme hidup lainnya. Sehingga sampah anorganik juga

disebut sebagai non-biodegradable waste. Beberapa jenis sampah yang termasuk

organik atau biodegradable waste adalah sisa makanan, tumbuhan, hewan, kertas,

dan manure..[2]

Banyaknya sampah yang belum terkelola dengan baik akan menimbulkan

masalah pada lingkungan, seperti pencemaran tanah, permukaan dan air tanah dan

emisi GHG yang disebabkan oleh dekomposisi limbah[6]. Sebagian besar komposisi

sampah itu berwujud SW (solid waste). Untuk komposisi SW dikota- kota besar

yang memiliki jumlah penduduk yang banyak, seperti Jakarta prosentase SW nya

yaitu 65% dan di Surabaya yaitu 72,41%[6].

Secara khusus, sampah disortir dan ditimbang menurut 12 kategori utama

dan 24 kategori sekunder.

5

Page 6: Proposal Penelitian

Table 2.1 komposisi sampah [8]

Kategori Penjelasan yang mewakili bahan

Kertas dan produk kertasPencetak kertas yang digunakan kembali

Kertas yang masih dapat digunakan, sisa hasil pencetakan pada satu sisinya

Pencetak yang masih berfungsi Duplex or confidential printer paper

Printer yang tidak berfungsi Blank printer paper

Kertas campuran Majalah, katalog, kertas berwarna, kertas surat, dll.

Kertas karton Kertas karton

Koran Koran and brosur

Kotak kemasan Sereal dan kotak tisu

Tisu toilet Kertas tisu yang digunakan di toilet

Refundable Minuman kemasan

Gelas sekali pakai Gelas teh atau kopi sekali pakai

Plastik

Refundable Plastik wadah minuman

Sampah daur ulang Plastics # 1–7 (see note)

Plastic kemasan Kantong plastik dan kemasan

Plastik yang tahan lama Peralatan yang terbuat dari plastic, seperti pena dan nampan.

Kemasan susu Kardus, wadah plastik

Produk olahan susu Yoghurt, es krim, keju, krim susu

Kaca

Daur ulang Semua botol, kecuali botol kaca minumanWadah kosong yang dapat dikembalikan Botol kaca untuk minuman

Lain-lain Lampu pijar, dan yang tidak tersebutkan diatas.

Polystyrene Kemasan makanan sekali pakai, seperti styrofoam

Logam besi

Sampah daur ulang Kaleng untuk makanan dan minuman

Besi lain-lain Peralatan makan seperti sendok dan garpu

logam non besiWadah kosong yang dapat dikembalikan Aluminium untuk soda, jus dan bir kaleng

Lain-lain Aluminium foil

Bahan organik

Kompos Buah-buahan, sayuran, bubuk kopi dan kantong teh

Kompos dan lain-lain Semua limbah makanan kecuali daging, tulang dan roti

Tekstil Pakaian, kain pembersih

Bahan berbahaya Baterai, kaleng cat, biologi diautoklaf

Limbah “E” Elektronik dan kemasan elektronik

Lain-lain Non-daur ulang

6

Page 7: Proposal Penelitian

Tabel 2.2 Komposisi Sampah Padat di Kota Besar [5]

City

Waste

Generationkomposisi(%)

ton/harikg/kap

hari

Sampa

h

terurai

kertasplasti

ktekstile botol

Loga

mkaret

Kay

u

Surabay

a2160 0.8 72.41 7.26 10.09 1.7 1.7 1.41 0.46 2.39

Jakarta 6000 0.65 68.12 10.11 2.68 1.63 1.63 1.9 0.55 NA

Catatan : NA= tidak tersedia, pengarang tidak menyebutkan kuantitas nya

Lain halnya untuk prosentase sampah kampus yang lebih didominankan oleh

civitas kampus tersebut seperti karyawan, mahasiswa aktif, dan staff pengajar yang

mempengaruhi banyak nya kuantitas sampah padat tersebut.

Pengambilan sampel untuk mengetahui kuantitas dan komposisi sampah

padat di Autonomous University of Baja California (UABC), dibagi menjadi tiga

pengelompokkan tempat yaitu di gedung-gedung kampus seperti di gedung

akademik dan administrasi, di kebun dan di pusat komunitas seperti di kantin.

Berikut komposisi (%wt) dari sampah padat di Autonomous University of Baja

California yang diambil dari 3 tempat strategis di kampus[1].

Table 2.4 komposisi sampah padat di Autonomous University of Baja California [1]

kategori sampaharea bangunan

(%)kebun (%)

pusat komunitas

(%)

Kertas 43.6 7.5 23.3

Plastic 6.7 3.0 8.2

7

Page 8: Proposal Penelitian

Organic 10.2 80.0 54.1

Logam 2.5 0.4 4.5

Kaca 3.6 1.7 4.6

Konstruksi 1.8 0.2 1.9

bahan berbahaya 0.3 0.2 0

lain-lain 31.3 7.0 3.4

Total 100.0 100.0 100.0

Untuk sampah di gedung- gedung kampus seperti di gedung administrasi dan

akademik, proporsi lebih besar diwakili oleh kertas, direpresentasikan sebanyak

55% . Untuk sampah kebun dengan komponen kuantitas tertinggi adalah sampah

organik yaitu dengan representasi 88%. Dan untuk pusat komunitas seperti kantin di

representasikan sebanyak 85%[1].

Dari referensi yang telah disebutkan tadi, kuantitas dan komposisi sampah

padat kampus FTI UII diperkirakan mencapai kuarang lebih 90 kg/hari atau fraksi

organiknya diperkirakan mencapai kurang lebih 45 kg/hari.

2.2 Metodologi Kuantifikasi dan Karakterisasi Sampah Padat Kampus

Berbagai pendekatan untuk mengetahui kuantifikasi rinci mengenai jumlah

dan karakterisasi dari sampah diantaranya dapat melalui wawancara dan ekstrapolasi

data dari civitas kampus FTI UII [7]. Untuk metode questioner survey ini

memerlukan persiapan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dalam bentuk

8

Page 9: Proposal Penelitian

wawancara dan yang terpenting diperlukan dukungan dari administrasi, kerjasama

antar mahasiswa, karyawan dan staff pengajar. Selain metode questioner survey, ada

metode Direct Waste Analysis (DWA) yang dapat menjadi metode paling efektif

untuk mentukan kuantifikasi sampah padat karena dapat merepresentative jumlah

sampah, lebih akurat, dan juga mengindentifikasi peluang pengurangan limbah,

penggunaan kembali, daur ulang dan pengomposan[8]. Metode direct waste

analysis (DWA) dilakukan secara langsung menggunakan tangan (hand sorting), dan

dilakukan dalam dua periode yang berbeda yaitu ketika ujian dan pada saat proses

belajar mengajar berlangsung.

2.3 Uji Karbohidrat, Protein, dan Lemak dalam Sampah Organik Kampus

Uji karbohidrat, protein, dan lemak dilakukan karena senyawa ini diperkirakan

terkandung didalam sampah organik kampus seperti limbah sisa makanan kantin

atau sampah sayur. Selain itu, diprediksi pula terdapatnya senyawa lain seperti

lignin, lignoselulosa dalam sampah organik tersebut. Metode yang dapat digunakan

dalam analisis karbohidrat, protein, dan lemak ini menggunakan metode HPLC

untuk analisa karbohidrat atau dapat juga menggunakan metode reaksi hidrolisa pati.

Untuk analisa kadar protein dapat dilakukan dengan metode total kjedahl nitrogen.

Metode ini digunakan karena merupakan metode standar dan telah digunakan secara

luas diseluruh dunia. Serta untuk uji kandungan lemak dapat dilakukan dengan

metode ekstraksi solven.[3]

2.4 Produksi Biogas dengan Metode Anaerobic Digestion

Biogas diproduksi dari bahan-bahan organik seperti sampah makanan, sayur,

sampah buah, serta kotoran manusia, dan hewan. Biogas tersebut dihasilkan dari

9

Page 10: Proposal Penelitian

aktifitas anaerobik atau fermentasi dari bahan organik tersebut. Proses degradasi ini

tanpa melibatkan oksigen, sehingga disebut anaerobic digestion.[2]

Proses anaerobic digester secara garis besar dimulai dari proses hydrolysis,

yaitu proses dekomposisi bahan organik polimer seperti protein, karbohidrat, dan

lemak menjadi monomer yang mudah larut seperti glukosa, asam lemak, dan asam

amino yang dilakukan oleh sekelompok bakteri fakultatif seperti lipolytic bacteria,

cellulolytic bacteria, dan proteolytic bacteria. Dilanjutkan proses acidogenesis,

yaitu proses dekomposisi monomer organik menjadi asam-asam organik dan

alkohol. Pada proses ini, monomer organik diuraikan lebih lanjut oleh acidogenic

bacteria menjadi asam-asam organik seperti asam format, asetat, butirat, propionat,

laktat, ammonia, serta dihasilkan juga CO2, H2, dan etanol. Proses ketiga merupakan

proses acetogenesis, yaitu perubahan asam organik dan alkohol menjadi asam asetat.

Pada proses ini senyawa asam organik dan etanol diuraikan acetogenic bacteria

menjadi asam format, asetat, CO2, dan H2. Serta proses yang terakhir proses

methanogenesis, yaitu perubahan dari asam asetat menjadi metan.[2]

2.5 Yield Biogas dari Sampah Organik Kampus

Teknologi biogas banyak diterapkan di beberapa negara, termasuk di

Indonesia. Pengolahan biogas dari beberapa sampah organik telah mengasilkan

volume biogas, seperti studi yang telah dilakukan oleh S. Sedláček bahwa penelitian

yang dilakukan oleh Cho & Park menghasilkan yield metan dari beberapa jenis

sampah makanan pada suhu 37oC dalam waktu retensi 28 hari yaitu 482, 294, 277,

10

Page 11: Proposal Penelitian

dan 472 mL/g VS dari cooked meat, nasi, kubis segar and campuran limbah

makanan.[4]

2.6 Pemanfaatan Biogas

Pemanfaatan biogas banyak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga

sebagai bahan bakar konsumsi rumahan, seperti di negara Nepal [5], untuk bahan

bakar kendaraan, dan sebagai alternatif energi listrik. Untuk kebutuhan listrik, di

beberapa negara seperti India, Filipina, dan Thailand mengaplikasikan anaerobic

digestion untuk memproduksi gas metan dari sampah padat. Pilot plant berkapasitas

150 ton/hari mampu memproduksi 14000 m3 biogas dengan konsentrasi metan

sebesar 55-56 %, setara dengan 1,2 MW.[6]

2.7 Pemilahan Sampah Mandiri (sorting waste at source)

Pemilahan sampah mandiri dengan pemilahan tangan dilakukan sebagai

metode manajemen sampah padat, yaitu untuk mengembangkan strategi

memperbaiki sistem pengelolaan sampah. Metode ini telah banyak diterapkan oleh

perguruan tinggi di beberapa negara seperti di Universitas British Columbia. Metode

ini berguna untuk mengetahui komposisi sampah, serta jumlah sampah yang

dihasilkan.[7]

11

Page 12: Proposal Penelitian

BAB III

HIPOTESIS

Biogas mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1970-an, dan melalui

Proyek Pengembangan Biogas pada tahun 1981 dibangun instalasi biogas. Produksi

biogas saat ini sebagian besar menggunakan bahan baku dari limbah kotoran sapi,

limbah buah-buahan, limbah sayuran, dan limbah tahu. Untuk sampah organik

kampus yang meliputi sisa makanan kantin, sisa makanan rapat/pertemuan belum

dimanfaatkan menjadi biogas. Sehingga hal ini menjadi hipotesa peneliti dalam

melakukan penelitian ini.

Oleh karena itu peneliti mengambil beberapa dugaan atau hipotesa

sementara, yaitu:

1. Volume sampah organik kampus yang dihasilkan memungkinkan dapat

memenuhi kebutuhan produksi biogas.

2. Hasil prosentase adanya kandungan karbohidrat, protein, dan lemak dalam

sampah organik kampus menjadi penyusun utama dari gas metan.

3. Volume biogas yang dihasilkan dapat dibandingkan dari penelitian biogas yang

lain yaitu pada kisaran 400-600 liter biogas/kg VS

4. Dari variasi inokulum dan perbedaan konsentrasi feedstock yang digunakan

menghasilkan yield gas yang berbeda.

12

Page 13: Proposal Penelitian

BAB IV

METODE PENELITIAN

Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, digunakan metode-metode

sebagai berikut :

A. Direct waste analysis

Metode sorting sampah secara langsung dengan menggunakan tangan.

B. Questioner survey

Membagikan kuisioner kepada civitas akademik FTI UII.

C. Uji laboratorium produksi biogas

Meliputi uji kandungan karbohidrat, uji protein, dan uji lemak. Serta uji

produksi biogas dengan metode anaerobic digestion.

D. Studi Pustaka

Untuk memperoleh data-data yang mendukung, maka digunakan referensi

buku-buku literature yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.

4.1 Alat dan Bahan yang digunakan:

Alat :

13

Page 14: Proposal Penelitian

Reaktor batch berupa tabung gelas kaca 100 ml, syringe, oven, kertas

saring Whatman 42, pHmeter, timbangan analitis, Gas Chromatography

(GC), Oven, Furnace, krus, venoject, Erlenmeyer, gelas ukur, gelas beker,

buret, kondensor, labu kjedahl, labu leher tiga, pemanas mantel, labu

soxhlet, pengaduk kaca, blender, jerigen, lemari asam, kompor listrik,

corong, labu ukur, pipet ukur, timbangan digital, corong, pipet ukur,

penjepit, alat distilasi+ adapter+ bola, statip dan klem, labu leher satu.

Bahan- bahan:

Sampah sisa makanan, sisa sayuran, inokulum kotoran sapi dan inokulum

limbah tahu, aquades, larutan HCl 2N, larutan fehling A dan fehling B,

larutan glukosa standar, indicator methyl blue, larutan NaOH 45%, K2SO4,

CuSO4, H2SO4 pekat, HCl 0,1N, NaOH 0,1N, indikator phenol phtalein,

indikator methyl red, Zn, pelarut n- Hexane.

4.2 Prosedur penelitian

Tahap pertama yaitu direct waste analysis, dilakukan dengan cara sorting

sampah organik secara langsung menggunakan tangan. DWA dikerjakan dalam 2X

periode. Periode pertama dilakukan pada saat aktivitas kuliah selama satu minggu,

dan periode kedua dilakukan pada saat aktivitas ujian semester selama satu minggu.

Tahap kedua yaitu metode kuisioner yang dilakukan dengan cara membagikan

kuisioner secara personal kepada seluruh civitas akademik FTI UII secara acak.

Tahap ketiga yaitu uji laboratorium berupa uji karbohidrat, lemak dan protein.

Untuk uji karbohidrat menggunakan metode analisa hidrolisa pati, untuk uji

14

Page 15: Proposal Penelitian

kandungan protein menggunakan metode total Kjedahl Nitrogen dan uji lemak

dengan menggunakan metode ekstraksi lemak.

Untuk uji potensi biogas menggunakan metode anaerobic digestion, dengan

menggunakan botol kaca 100 ml sebagai reaktor gas. Mula-mula feedstock berasal

dari sampah organik yang dicacah dan kemudian diblender hingga halus. Feedstock

dicampurkan dengan masing-masing inokulum pada konsentrasi 2 gr/ml, 5 gr/ml, 8

gr/ml, 12 gr/ml dan konsentrasi 0 gr/ml sebagai sampel blangko. Campuran

dimasukkan kedalam reaktor botol kaca dengan perbandingan 25 ml inokulum dan

25 ml campuran Feedstock dengan air. Tabung ditutup dengan seal kemudian

diinjeksikan gas N2 selama 4 menit.

Produksi biogas diukur setiap 3 hari selama satu bulan pertama dan setiap 5

hari selama satu bulan berikutnya. Sampel gas ini diambil dan dimasukkan kedalam

venoject, kemudian gas yang telah ditampung di uji menggunakan gas

chromatography atau GC.

15

Page 16: Proposal Penelitian

4.3 Hasil yang Diharapkan

Dari penelitian ini diharapkan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pada bulan ke-2 diperoleh data kuantitatif volum sampah organik FTI UII

melalui sorting langsung (direct waste) dan penyebaran kuisioner.

2. Pada bulan 3 memulai uji laboratorium untuk kandungan karbohidrat,

protein dan lemak dari sampah organik kampus FTI UII.

3. Pada bulan ke 5 sudah mendapatkan yield metan yang dihasilkan dari

proses fermentasi dari perbandingan konsentrasi feedstock dan variasi

inokulum.

4. Pada bulan ke-6 sudah menyelesaikan laporan hasil penelitian.

16

Page 17: Proposal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

1. Armijo de Vega, C., S. Ojeda Benítez, and M.E. Ramírez Barreto, Solid waste

characterization and recycling potential for a university campus. Waste

Management, 2008. 28, Supplement 1(0): p. S21-S26.

2. Fairus, S., Salafudin, Rahman, L., dan Apriani, E., Pemanfaatan Sampah

Organik Secara Padu Menjadi Alternatif Energi : Biogas dan Precursor

Briket.2011: Yogyakarta, Indonesia.

3. RH, Dr., Analisis Makanan:analisis karbohidrat, analisis protein, dan

analisis lemak. rinaherowati.files.wordpress.com/2011/11/3-analisis-

lemak.pdf di akses pada tanggal 13 April 2013

17

Page 18: Proposal Penelitian

4. Sedláček, S., Kubaská, M., Lehotská, S., and Bodík, I., Food waste – the

source of biogas production increase in the municipal WWTPs. Slovak

University of Technology , Bratislava, Slovak Republic.

5. Lohri, C., Vögeli, Y., Oppliger, A., Mardini, R., Giusti, A., Zurbrügg, C.,

Evaluation of Biogas Sanitation Systems in Nepalese Prisons, in

Decentralizaed Wastewater Treatment Solutions in Developing Countries

Conference and Exhibition. 2010: Surabaya, Indonesia.

6. Dhokhikah, Y., Trihadiningrum, Y., Solid Waste Management in Asian

Developing Countries: Challenges and Opportunities. J. Appl. Environ.

Biol. Sci., 2(7) 329-335, 2012.

7. Ho, W., Koseoglu, A., Lu, D., Yu K., An Investigation into Solid Waste

Accounting.University of British Columbia APSC 261. 2012.

8. Smyth, D.P., A.L. Fredeen, and A.L. Booth, Reducing solid waste in higher

education: The first step towards ‘greening’ a university campus. Resources,

Conservation and Recycling, 2010. 54(11): p. 1007-1016.

18

Page 19: Proposal Penelitian

LAMPIRAN

A. Format Pembuatan Laporan

Sistimatika Isi Laporan Tugas Penelitian

Sistimatika penulisan laporan Tugas Penelitian terdiri tiga bagian pokok,

yaitu Bagian Pendahuluan, Bagian Isi dan Bagian Akhir.

1. Bagian pendahuluan terdiri dari:

Lembar judul tugas penelitian

Lembar pernyataan keaslian tugas penelitian

19

Page 20: Proposal Penelitian

Jika dalam membuat karya ilmiah mahasiswa menggunakan data orang

lain tanpa menyebutkan sumbernya akan mendapat sanksi sesuai dengan

aturan disiplin mahasiswa yang berlaku di UII

Lembar pengesahan dosen pembimbing

Lembar persembahan dan motto (jika ada)

Kata pengantar

Daftar isi

Daftar table

Daftar gambar

Abstrak (diterjemahkan dalam bahasa inggris)

2. Bagian isi laporan tugas penelitian terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Batasan Masalah

1.4 Tujuan Penelitian

1.5 Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

5.2 Saran

20

Page 21: Proposal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

B. Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Tempat : LABORATORIUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Waktu : Bulan Oktober – Januari 2013

C. Pelaksana

1. Nama : Almira Dika Kusuma

No Mahasiswa : 10 521 010

2. Nama : Ade Yuliati Suratin

No Mahasiswa : 10 521 013

Jurusan : Teknik Kimia

Institusi : Fakultas Teknologi Industri

Universitas Islam Indonesia

D. Penutup

Demikian proposal ini kami susun dengan harapan pihak jurusan berkenan

menerima dan menyetujui proposal penelitian ini dan semoga pelaksana penelitian

ini dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana dan bagi mahasiswa agar dapat

menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan

yang ada pada suatu penelitian dan dapat memberikan wawasan yang lebih luas

dimasa yang akan datang. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih.

21

Page 22: Proposal Penelitian

Yogyakarta, Oktober 2013

Almira Dika Kusuma Ade Yuliati SuratinNIM 10521010 NIM 10521013

Mengetahui,

Khamdan Cahyari, S.T., M.Sc.NIP 105210102

22