Proposal Penelitian

29
PROPOSAL PENELITIAN MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN MAKANAN DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NTB YULIANA NIM. P07131011048

description

manajemen pengadaan bahan makanan di instalasi gizi rumah sakit umum provinsi NTB

Transcript of Proposal Penelitian

PROPOSAL PENELITIANMANAJEMEN PENGADAAN BAHAN MAKANAN

DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NTB

YULIANANIM. P07131011048

• Rumah Sakit Umum Provinsi NTB merupakan rumah sakit terbesar sekaligus merupakan rumah sakit rujukan yang ada di Kota Mataram, Lombok Barat. Sebagai rumah sakit rujukan tentunya Rumah Sakit Umum Propinsi NTB telah dilengkapi dengan berbagai unit pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menangani permasalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Salah satunya adalah Instalasi Gizi yang merupakan unit pelaksana pelayanan gizi di rumah sakit untuk kegiatan penyelenggaraan makanan untuk pasien dan karyawan.

• Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan makanan, distribusi dan pencatatan, pelaporan serta evaluasi (Kemenkes, 2013).

• Pengadaan bahan makanan merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan penyelenggaraan makanan. Hal ini karena pengadaan bahan makanan akan mempengaruhi ketersediaan bahan makanan untuk kelancaran proses produksi dan pemberian makan kepada pasien dan karyawan. Selain itu, biaya pengadaan bahan makanan akan mempengaruhi biaya total kegiatan penyelenggaraan makanan. Oleh karena itu, harus dipertimbangkan secara cermat dan tepat agar tidak terjadi pemborosan.

• pengadaan bahan baku untuk rumah makan siap saji perlu dianalisis secara cermat, karena kelancaran proses produksi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku. Proses produksi yang terhambat akan mempengaruhi kegiatan penjualan. Disamping itu, biaya pengadaan bahan baku akan mempengaruhi harga pokok dan harga penjualan produk, sehingga kegiatan pengadaan bahan baku akan mempengaruhi kegiatan produksi dan kegiatan penjualan. (Askar, 1994).

• Tingkat pemesanan dan jumlah bahan baku yang dibeli oleh perusahaan akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Persediaan bahan baku yang terlalu berlebihan akan menyebabkan kerugian karena lebih banyak modal yang tertanam dan biaya yang timbul dengan adanya persediaan tersebut, disamping penurunan mutu bahan baku karena terlalu lama disimpan. Sebaliknya persediaan yang terlalu kecil akan mengganggu kelancaran produksi dan memperlambat pelayanan kepada konsumen. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan kegiatan pengadaan bahan baku yang cermat dengan memperhitungkan jumlah persediaan dan frekuensi pembelian bahan baku yang optimal serta tingkat perputaran persediaan yang dapat menjamin kebutuhan bagi kelancaran proses produksi dengan biaya yang minimal. (Askar, 1994).

• Menurut M. Ercan Bayu T. dan Trie Maya Sari (2011) biaya untuk makanan mengambil bagian terbesar dari biaya pengelolaan rumah sakit, oleh karena itu biaya tersebut harus dikelola dengan baik agar pemanfaatannya dapat berguna. Dalam buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) yang diterbitkan oleh Kemenkes RI Tahun 2013 disebutkan bahwa biaya untuk kegiatan penylenggaraan makanan terdiri dari 3 unsur biaya yaitu biaya bahan makanan, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Biaya bahan makanan merupakan biaya yang memiliki persentase terbesar dari ketiga unsur biaya tersebut, yakni pada rumah sakit yang tidak perlu menghitung keuntungan atau bersifat non-komersial, persentase biaya bahan makanan maksimal sebesar 56% dari biaya total untuk kegiatan penyelenggaraan makanan.

• Berdasarkan data laporan keuangan Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Provinsi NTB pada tahun 2012, diketahui bahwa sebagian besar belanja instalasi gizi digunakan untuk biaya pengadaan bahan makanan. Pada tahun 2012, diketahui bahwa total belanja yang digunakan instalasi gizi untuk pembelian bahan makanan adalah sebesar Rp. 2.807.946.975, sedangkan total belanja instalasi gizi untuk kegiatan penyelenggaraan makanan pada tahun yang sama adalah sebasar Rp. 2.991.632.831, sehingga dapat diketahui bahwa persentase biaya untuk pembelian bahan makanan terhadap total belanja Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Provinsi NTB pada tahun 2012 adalah sebesar 93,86%.

• Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Provinsi NTB sebagai unit pelaksana kegiatan penyelenggaraan makanan di rumah sakit mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk kegiatan pengadaan bahan makanan, sementara telah kita ketahui bahwa biaya untuk kegiatan penyelenggaraan makanan tidak hanya menyangkut biaya pengadaan bahan makanan saja, namun ada biaya lainnya yang juga perlu dipertimbangkan. Hal inilah yang mendasari peneliti ingin mengkaji dan menganalisa kembali bagaimana manajemen pengadaan bahan makanan yang dilaksanakan oleh di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Provinsi NTB.

Perumusan Masalah

• Bagaimana manajemen pengadaan bahan makanan yang dilaksanakan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Provinsi NTB ?

Tujuan • Tujuan Umum :

– Mengetahui manajemen pengadaan bahan makanan yang dilaksanakan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Provinsi NTB

• Tujuan Khusus – Mengidentifikasi gambaran umum Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Provinsi NTB.– Mengidentifikasi manajemen pengadaan bahan makanan yang dilaksanakan di

Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Provinsi NTB.– Mengidentifikasi sumber daya (input) yang diperlukan untuk kegiatan pengadaan

bahan makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Provinsi NTB.– Mengidentifikasi alur (proses) pengadaan bahan makanan yang dilaksanakan di

Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Provinsi NTB.– Mengamati pelaksanaan kegiatan penerimaan bahan makanan di Instalasi Gizi

Rumah Sakit Umum Provinsi NTB.– Menganalisa efisiensi kegiatan pengadaan bahan makanan yang dilaksanakan di

Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Provinsi NTB dengan melihat ketepatan kualitas, jenis dan jumlah bahan makanan yang diterima saat penerimaan.

Manfaat Penelitian • Manfaat Bagi Peneliti :

– Memiliki pengalaman dan pengetahuan baru dari kegiatan penelitian – Mengetahui bagaimana manajemen pengadaan bahan makanan dalam kegiatan

penyelenggaraan makanan institusi khususnya dalam kegiatan penyelenggaraan makanan di rumah sakit

• Manfaat Bagi Institusi :– Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi salah satu bahan evaluasi dari kegiatan

penyelenggaraan makanan yang dilaksanakan oleh instalasi gizi, khususnya dalam kegiatan pengadaan bahan makanan

• Manfaat Bagi Pembaca :– Hasil karya tulis ini dapat menjadi salah sumber bacaan untuk mengetahui

bagaimana manajemen pengadaan bahan makanan yang dilaksanakan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Propinsi NTB.

– Hasil karya tulis ini dapat menjadi salah sumber data dan informasi serta inspirasi untuk mengadakan penelitian lebih lanjut terkait kegiatan penyelenggaraan makanan di suatu institusi