Proposal Penelitian

download Proposal Penelitian

of 31

Transcript of Proposal Penelitian

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Asi (Air Susu Ibu ) merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi serta mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat manusia ataupun susu hewan, seperti susu sapi. ASI mengandung lebih dari 200 unsur- unsur pokok antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan , hormon, enzim, zat kekebalan dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang antara satu dengan yang lainnya. Pada waktu lahir sampai bayi berusia beberapa bulan, bayi belum dapat membentuk kekebalan sendiri secara sempurna . ASI mampu memberikan perlindungan baik secara aktif maupun pasif, ASI tidak saja menyediakan perlindungan yang unik terhadap infeksi dan alergi, tetapi juga merangsang sisitem kekebalan bayi itu sendiri. Dengan adanya zat kekebalan ini bayi ASI eksklusif akan terhindar dari berbagai macam infeksi atau penyakit. Umumnya komposisi ASI disesuaikan dengan kecepatan tumbuh untuk mencapai berat badan lahir sebanyak dua kali lipat pada usia 3 4 bulan. Bayi manusia sendiri termasuk kelompok bayi yang pada waktu lahir masih sangat belum matang sehingga tergantung penuh pada orang tua. Untuk perawatan serta untuk kelangsungan hidupnya diperlukan waktu sekitar 4 4,5 bulan agar berat badan dapat digandakan 2 kali berat lahirnya. Ini merupakan salah satu alasan mengapa ASI eksklusif harus diberikan pada bayi usia 0 4 bulan, bahkan pada tahun 1999, setelah pengalaman selama 9 tahun, UNICEF bersama World Health Assembly (WHA) memberikan klarifikasi tentang rekomendasi, bahwa ASI eksklusif dapat diberikan sampai usia 6 bulan (Utami Roesli, 2000;3).

2

Pencapaian ASI eksklusif hingga saat ini belum menggembirakan, dari penelitian terhadap 900 ibu disekitar Jabotabek (1995), diperoleh fakta bahwa yang memberi ASI eksklusif selama 4 bulan hanya sekitar 5%, padahal 98% ibu-ibu tersebut menyusui. Dari penelitian tersebut juga didapatkan bahwa 37,9% dari ibu-ibu tersebut tak pernah mendapatkan informasi khusus tentang ASI, sedangkan 70,4% ibu tak pernah mendengar informasi tentang ASI eksklusif (Utami Roesli, 2000;2). Di Puskesmas Nglegok Kabupaten Blitar jumlah ibu menyusui pada tahun 2000 sebanyak 5329 orang, tetapi yang memberikan ASI Eksklusif hanya 792 orang. Sebenarnya menyusui, khususnya yang secara eksklusif merupakan cara pemberian makan bayi yang alamiah, dan ini oleh ibu-ibu dianggap hal biasa yang tidak perlu diketahui atau dipelajari, padahal ASI khususnya ASI eksklusif adalah suatu ilmu yang relatif baru, sehingga masih harus dipelajari dan dikembangkan. Kurangnya informasi dan bahkan seringkali ibu-ibu mendapatkan informasi yang salah tentang pemberian ASI eksklusif mengakibatkan muncul berbagai macam persepsi, hal ini akan lebih menambah kompleks permasalahan penggalakan ASI eksklusif. Persepsi yang salah tentunya akan berefek terhadap perilaku yang salah pula. Berdasar permasalahan diatas diprioritaskan program Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu (PP-ASI) , karena dampaknya yang luas terhadap status gizi dan kesehatan Balita. Program prioritas ini berkaitan juga dengan dengan kesepakatan global antara lain: Deklarasi Innocenti (Italia) tahun 1990 tentang perlindungan, promosi, dan dukungan terhadap penggunaan ASI. Disepakati pula untuk pemberian ASI Eksklusif sebesar 80% pada tahun 2000. Konferensi Tingkat Tinggi tentang kesejahteraan anak tahun 1990 salah satu kesepakatannya adalah semua keluarga mengetahui arti penting mendukung wanita dalam tugas pemberian ASI saja untuk 4 6 bulan pertama kehidupan anak dan memenuhi kebutuhan makanan anak berusia muda pada tahun-tahun rawan (Utami Roesli, 2000;4). Pada peringatan Pekan ASI sedunia tahun 1999, telah dicanangkan kembali Gerakan Masyarakat peduli ASI pada tanggal 2 Agustus oleh Presiden RI.

3

Sampai sekarang ini kalangan medis maupun pemerintah memang sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan penggunaan ASI Eksklusif, hal ini dilakukan karena masih banyak persepsi-persepsi yang cenderung keliru tentang pemberian ASI eksklusif, menyadari akan hal ini maka perlu dilakukan penelitian tentang bagaimana persepsi ibu tentang pemberian ASI Eksklusif, sehingga hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk para perawat dalam meningkatkan Asuhan keperawatan pada ibu menyusui terutama dalam hal meluruskan persepsi yang salah tersebut. 1.2 Rumusan Masalah 1) Bagaimanakah persepsi ibu tentang pemberian ASI Eksklusif ? 2) Apakah faktor usia berpengaruh terhadap persepsi ibu tentang pemberian ASI Eksklusif ? 3) Apakah faktor pendidikan berpengaruh terhadap persepsi ibu tentang pemberian ASI Eksklusif ? 4) Apakah faktor lingkungan berpengaruh terhadap persepsi ibu tentang pemberian ASI Eksklusif ? 1.3 Tujuan Penelitian 1) Tujuan Umum Untuk menggambarkan persepsi ibu tentang pemberian ASI Eksklusif. 2) Tujuan Khusus (1) Untuk mengidentifikasi seberapa jauh usia berpengaruh terhadap persepsi ibu tentang pemberian ASI Eksklusif. (2) Untuk mengidentifikasi seberapa jauh pendidikan berpengaruh terhadap persepsi ibu tentang pemberian ASI Eksklusif. (3) Untuk mengidentifikasi seberapa jauh lingkungan berpengaruh terhadap persepsi ibu tentang pemberian ASI Eksklusif. 1.4 Manfaat Penelitian 1) Dapat digunakan untuk menggambarkan persepsi ibu tentang pemberian ASI Eksklusif.

4

2) Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meluruskan persepsi ibu yang salah dalam pemberian ASI Eksklusif. 3) Dapat memberi informasi bagi peneliti berikutnya. 4) Dapat digunakan sebagai sarana untuk menyusun strategi yang tepat dalam pelaksanaan penggalaan pemberian ASI Eksklusif. 1.5 Relevansi Menyusui adalah suatu proses alamiah, yang sudah dilakukan oleh ibu-ibu sejak jaman dahulu. Namun demikian menyusui khususnya yang secara eksklusif seringkali kurang mendapat perhatian, Hal ini disebabkan kurang adanya informasi, bahkan ibu-ibu sering mendapatkan informasi yang salah tentang manfaat ASI Eksklusif. Informasi yang salah akan menimbulkan persepsi yang bermacam-macam. Oleh karena itu perawat harus berusaha meluruskan berbagai macam persepsi ini melalui Asuhan Keperawatan Ibu Menyusui, sehingga timbul persepsi yang sama dan tentunya dengan persepsi yang sama diharapkan akan merubah perilaku ibu tentang pemberian ASI Ekslusif.

5

BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan disajikan tentang konsep dasar persepsi, ASI Eksklusif dan kerangka konseptual. Konsep dasar persepsi meliputi pengertian persepsi, proses terjadinya persepsi, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persepsi, salah persepsi dan bentuknya. Konsep dasar ASI Eksklusif meliputi pengertian ASI Eksklusif, tujuan pemberian ASI Eksklusif, prosedur pemberian ASI Eksklusif, dan manfaat ASI Eksklusif. 2.1 Konsep dasar persepsi 1) Pengertian persepsi Persepsi atau tanggapan adalah proses mental yang terjadi pada diri manusia yang akan menunjukkan bagaiman kita melihat, mendengar, merasakan, memberi,serta meraba sesuatu yang ada disekitar kita ( Widayatun, 1999;110). Wiliam James mengatakan, persepsi adalah suatu pengalaman yang terbentuk berupa data-data yang didapat melalui indra , hasil pengolahan otak dan ingatan. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Rakhmat,2000;51). 2) Proses terjadinya persepsi (Widayatun, 1999;111) Adanya obyek/stimulus yang ditangkap oleh panca indra, kemudian stimulus/obyek tadi dibawa ke otak, dari otak muncul respon yang akan dikembalikan ke indra dan muncul sebagai persepsi/tanggapan. 3) (1) (2) (3) (4) (5) Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi (Widayatun, 1999;115) Cara berfikir, kesiapan mental, kebutuhan dan pendidikan Faktor Ipoleksosbud Hankam Faktor usia Faktor kematangan Faktor lingkungan sekitar

6

(6) (7) (8) (1) (2)

Faktor pembawaan Faktor fisik dan kesehatan Faktor proses mental Ilusi : ada obyek tapi dikualifikasi salah Halusinasi adalah kondisi persepsi dengan tidak adanya obyek (salah persepsi terhadap obyek)

4) Salah persepsi dan bentuk-bentuknya

(3) Delusi adalah adanya obyek disekitar individu tapi ditanggap salah (4) (5) Osilasi adalah salah persepsi karena perhatian yang beralih baik dengan ada obyek maupun tidak. Stereotipy adalah persepsi yang salah karena praduga yang miring atau buruk terhadap individu yang lebih sering diambil secara umum. 2.2 Konsep dasar ASI Eksklusif 1) Pengertian ASI Eksklusif ASI Eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja pada usia 0 4 / 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, , biskuit, bubur nasi, dan nasi tim (Utami Roesli, 2000;3). ASI Eksklusif adalah bahwa hanya ASI saja makanan yang diberikan pada bayi usia 0 4 bulan (Suryanah,1996;61). 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI (Suryanah, 1996;67). (1) (2) (3) (4) (5) Tata laksana menyusui yang benar Psikologi ibu Kelainan anatomi Hormonal dan kesehatan ibu Gizi ibu (1)Kolostrum

3) Komposisi ASI (Roesli, 2000;25-32)

7

Yaitu ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari ke-4 atau ke7, berwarna kuning atau dapat pula jernih lebih menyerupai darah daripada susu,mengandung sel hidup yang menyerupai sel darah putih yang dapat membunuh kuman penyakit, juga merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir. (2)ASI transisi/peralihan ASI yang keluar sejak hari ke-4/ke-7 sampai hari ke-10/ke-14, kadar protein makin rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin meningkat, volume juga semakin meningkat. (3) ASI matang / mature ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan seterusnya, komposisi relatif konstan. (4) Lemak ASI Lemak utama ASI adalah lemak ikatan panjang (omega-3, omega6, DHA, arachidonic acid) suatu asam lemak esensial yang merupakan komponen penting untuk myelinisasi. Myelinisasi adalah pembentukan selaput isolasi yang mengelilingi serabut syaraf yang akan membantu rangsangan menjalar lebih cepat. Lemak berikutnya adalah kolesterol. Kolesterol juga meningkatkan pertumbuhan otak bayi. Kandungan kolesterol ASI tergolong tinggi . Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif akan mempunyai kadar kolesterol yang lebih tinggi. Pada saat pertumbuhan otak yang cepat diperlukan kadar kolesterol yang tinggi . Selain itu kolesterol juga diperkirakan berfungsi dalam pembentukan enzim untuk metabolisme kolesterol yang akan mengendalikan kadar kolesterol dikemudian hari sehingga dapat mencegah serangan jantung dan arteriosklerosis pada usia muda. (5) Karbohidrat ASI Karbohidrat utama ASI adalah laktosa (gula), laktosa diperlukan untuk pertumbuhan otak, meningkatkan penyerapan kalsium,

8

meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang baik, yaitu Lactobacillus bifidus, laktosa oleh fermentasi akan diubah menjadi asam laktat yang akan memberikan suasana asam pada usus bayi yang akan menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya. (6) Protein ASI ASI mengandung alfa-laktalbumin yang tidak menyebabkan alergi, mengandung taurin yang diperlukan untuk: pertumbuhan otak,susunan syaraf, dan retina, lactoferrin untuk: mengangkut zat besi dari ASI kedarah, pembunuh bakteri yang jahat, lysosyme sebagai antibiotik alami di dalam ASI. (7) Faktor pelindung ASI mengandung sel darah putih: sebagai fagositosit,membuat C3 dan C4, laktoferin, SIgA , dan juga mengandung imunoglobulin yang melindungi tubuh terhadap infeksi. (8) Vitamin, mineral dan zat besi ASI mengandung vitamin dan mineral yang lengkap, meski kadar mineral ASI relatif rendah, tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. 4) Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI (Depkes RI, 1992 ; 26) (1) Makanan ibu Untuk membantu produksi ASI makan ibu harus memenuhi jumlah kalori, protein,lemak, vitamin dan mineral yang cukup. Ibu dianjurkan minum lebih banyak 8 12 gelas /hari. (2) Ketenangan jiwa dan fikiran Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, ibu yang selalu dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk ketegangan emosional akan menurunkan volume ASI bahkan produksi ASI berhenti sama sekali. (3) Penggunaan alat kontrasepsi Alat kontrasepsi yang tidak tepat dapat mempengaruhi produksi ASI. (4) Perawatan payudara

9

Perawatan payudara sebaiknya telah dimulai pada masa kehamilan dan pada saat menyusui. 5) Prosedur menyusui bayi Prosedur menyusui bayi (Suryanah, 1996;66) (1) Cara memegang bayi: Cara biasa dengan bantal, Foot ball potition, Kombinasi lainnya (2) Lama menyusui bayi: Menetek tidak terjadwal (on demand), Payudara disusukan secara bergantian, Lama menyusui tergantung pada kemauan bayi, Patokan minimal 10 menit payudara sebelah kiri dan 10 menit payudara sebelah kanan, Menyusui satu payudara sampai kosong. Prosedur pemberian ASI (Depkes RI, 1992;20). (1) Jarak menyusui tiap 3 jam (2) Cara menyusui bayi: Duduk dengan posisi santai dan tegak Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi, bayi ditidurkan diatas pangkuan ibu dengan cara kepala bayi berada di siku bagian dalam lengan kiri, hadapkan bayi pada ibu, letakkan lengan bayi diseputar punggung ibu dan tangan kiri ibu memegang bokong bayi (bila dimulai dengan payudara kiri) Puting susu dan sekitarnya dibersihkan dengan kapas basah Tangan kanan menyangga payudara kiri dengan ke-4 jari dan ibu jari menekan payudara bagian atas aerola. Sentuhlah mulut bayi dengan puting payudara, tunggu sampai mulut bayi membuka lebar. Masukkan secepatnya seluruh puting payudara sampai areola kedalam mulut bayi hingga terletak antara lidah dan langit-langit. Dekap bayi ketubuh ibu dengan lengan kiri, hingga ujung hidung bayi menyentuh payudara , tekan sedikit payudara bagian atas dengan tangan kanan hingga hidung bayi tidak tertutup dan bayi dapat bernafas dengan baik.

10

-

Bila bayi selesai menetek, untuk melepaskan jangan sekali-kali menarik puting susu secara tiba-tiba, tetapi dengan cara tekanlah dagu bayi atau pijitlah hidungnya dan paling baik dengan kelingking ibu yang bersih masukkan kedalam sudut mulut bayi. Sebelum disusukan pada payudara sebelahnya, sendawakan dahulu bayi agar tidak muntah. Setiap kali menetek sebaiknya ditetekkan pada ke dua payudara bergantian, mulailah menyusui dengan payudara yang terakhir diberikan tadi. Lama menyusui untuk payudara pertama 10 menit, kedua 20 menit.

-

-

6) Manfaat ASI (Roesli, 2000;6) (1) Bagi Bayi - ASI sebagai nutrisi ASI meningkatkan daya tahan tubuh ASI meningkatkan kecerdasan Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang

(2) Bagi ibu - Mengurangi perdarahan setelah melahirkan Mengurangi terjadinya anemia Menjarangkan kehamilan Mengecilkan rahim Lebih cepat langsing kembali Mengurangi kemungkinan menderita kanker Lebih ekonomis dan murah Tidak merepotkan dan hemat waktu Portable dan praktis Memberi kepuasan bagi ibu

(3) Bagi negara - Penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan menyusui, serta biaya menyiapkan menyusui.

11

-

Penghematan untuk biaya sakit terutama muntaber dan infeksi saluran nafas. Penghematan obat-obatan dan sarana kesehatan Menciptakan generasi penerus yang tangguh dan berkualitas untuk membangun negara

-

(4) Bagi lingkungan Bertambahnya sampah dan polusi di Indonesia akibat kaleng susu, karton dan kertas pembungkus, botol plastik dan dot karet. 2.3 Kerangka KonseptualPersepsi ibu tentang Pemberian ASI Eksklusif Perilaku ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif

Input

Faktor yang mempengaruhi persepsi: - Usia - Pendidikan - Lingkungan sekitar - Cara hidup/cara berfikir, kesiapan mental, kebutuhan , wawasan - Kematangan - Pembawaan - Fisik dan kesehatan - proses mental

Prosedur : Lama Cara Frekuensi Manfaat

12

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah seluruh dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses . Berdasar tujuan penelitian desain penelitian yang digunakan : Diskriptif cross sectional ,yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antar faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat, dimana tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap suatu karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan, hal ini tidak berarti bahwa subyek diamati pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 1993;142). 3.2 Kerangka KerjaIbudengan bayi usia 4 bl 1 th Persepsi ibu tentang Pemberian ASI Eksklusif Prosedur : Lama Cara Frekuensi Manfaat Perilaku ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif

Faktor yang mempengaruhi persepsi: - Usia - Pendidikan - Lingkungan sekitar Cara hidup/cara berfikir, kesiapan mental, kebutuhan , wawasan Kematangan Pembawaan Fisik dan kesehatan proses mental

-

Keterangan:

Tidak diteliti Diteliti

13

3.3 Identifikasi Variabel 3.3.1 Variabel Independent Variabel yang diduga sebagai faktor yang mempengaruhi persepsi diantaranya adalah: 1) Usia Klien - 20 tahun -21 30 tahun -31 40 tahun - 40 tahun 2) Pendidikan Tidak tamat SD SD SMP SMA PT Kebiasaan masyarakat sekitar

3) Lingkungan -Informasi yang tersedia -Dukungan suami 3.3.2 Variabel Dependent Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabelvariabel bebas atau independent (Notoatmodjo, 1993). Variabel dependennya adalah: Persepsi ibu tentang pemberianASI Eksklusif: (1) Prosedur Pemberian - Cara pemberian - Lama pemberian - Frekuensi pemberian (3) Manfaat ASI Eksklusif

14

14

3.4 Definisi Operasional Variabel 1.Independent: - Usia Definisi Usia Ibu saat ini Parameter 20 th 21 30 th 31 40 th 40 th Alat Ukur Kuesioner Skala Ordinal Skor 20 th skor 1 21 30 th skor 2 31 40 th skor 3 40 th skor 4 Tidak tamat SD skor 1 SD skor 2 SMP skor 3 SMA skor 4 AKademi/PT skor 5 Skor 3 Baik Skor 2 cukup baik Skor 1 buruk

- Pendidikan

Pendidikan formal yang ditempuh

-

Lingkungan Kondisi sekitar lingkungan/budaya yang mempengaruhi persepsi ibu Tanggapan Ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif tentang Prosedur dan manfaatnya

2.Dependent variabel - Persepsi Ibu tentang ASI Eksklusif

Kuesioner Tidak tamat SD SD SMP SMA AKademi/PT Kebiasaan/ adat Kuesioner masyarakat sekitar Dukungan suami/ keluarga Informasi yang tersedia Persepsi terhadap prosedur pemberian Persepsi tentang manfaat Kuesioner pemberian

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Diuji dengan skor- T Persepsi T Md T Persepsi T < Md T

15

3.5 Sampling desain 1) Populasi Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian atau obyek yang akan diteliti (Notoatmodjo, 1993:35). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menyusui yang berkunjung ke Puskesmas Nglegok Blitar. 2) Sampel Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 1993). Sehubungan dengan keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki , kami mengambil sampel dalam penelitian ini 30 orang. Kriteria inklusi: (1) Ibu menyusui yang bersedia diteliti (2) Ibu menyusui usia bayi 4 bulan sampai 1 tahun Kriteria eksklusi: (1) Ibu menyusui yang tidak bersedia diteliti (2) Ibu menyusui usia bayi < 4 bulan dan > 1 tahun (3) Ibu tidak menyusui karena alasan medis/sakit 3) Sampling Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi (Burns & Grove, 1991;37). Penelitian ini menggunakan menggunakan consecutive sampling. Pada sampling ini setiap klien yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah responden terpenuhi (Chandra, 1995;84). 3.6 Pengumpulan Data 1) Instrument Instrumen untuk pengumpulan data berupa kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Untuk mengukur persepsi digunakan skala Likert, responden ditanya untuk mengidentifikasi apakah sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, sangat setuju ( skor 0 3 ) dengan pernyataan yang diajukan.

16

2) Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Nglegok Kabupaten Blitar. Waktu: ? 3.7 Analisa Data Dari hasil pengisian kuesioner, akan dijelaskan secara diskriptif dengan menggunakan tabel distribusi yang dikonfirmasikan dalam bentuk prosentase dan narasi. Untuk mengetahui persepsi dari responden dengan menggunakan skor T: Rumus skor T = 50 +10 Keterangan : X XX X

SD = Skore responden = Nilai rata-rata kelompok

SD = Standart Deviasi (simpangan baku kelompok) Kemudian untuk mengetahui kategori persepsi responden dicari median nilai T ( Md T) dalam kelompok, maka akan didapat : Persepsi responden positif, bila nilai T Md T Persepsi responden negatif, bila nilai T < Md T (Azwar, 1998). Untuk mengetahui pengaruh faktor usia, pendidikan, dan lingkungan terhadap persepsi ibu tentang pemberian ASI Eksklusif, dilakukan dengan uji ChiSquare dengan derajat kemaknaan p 0,05 artinya ada hubungan yang bermakna antara 2 variabel, maka Ho ditolak. 3.8 Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi dari FK Unair dan permintaan ijin ke Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar yang tembusannya disampaikan ke Kepala Puskesmas Nglegok Blitar. Setelah mendapat persetujuan barulah melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi: 1) Informed consent

17

Informed consent atau lembar persetujuan diberikan pada subyek yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan maksu dan tujuan riset yang dilakukan dan dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika Ibu menyusui bersedia diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika ibu menyusui menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya. 2) Anonimity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan ibu menyusui, peneliti tidak mencantumkan nama koresponden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor kode pada masing-masing lembar tersebut. 3) Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan informasi ibu menyusui dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset. 3.9 Keterbatasan Dalam penelitian ini , keterbatasan yang dihadapi peneliti adalah: 1) Instrumen pengumpulan data dirancang oleh peneliti sendiri tanpa melakukan uji coba, oleh karena itu validitas dan reliabilitasnya masih perlu diuji coba, dan pengumpulan data dengan kuesioner ini jawaban lebih banyak dipengaruhi oleh sikap dan harapan-harapan pribadi yang bersifat subyektif, sehingga hasilnya kurang mewakili secara kualitatif. 2) Waktu penelitian, kemampuan peneliti, ketersediaan subyek, terbatas sehinggahasilnya kurang sempurna dan kurang memuaskan.

18

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (1998). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). PT. Rineka Cipta. Jakarta. Alkatiri, S. (1996). Kajian Imunoglobulin di dalam ASI. Airlangga University Press. Surabaya. Akre, J. (1994). Pemberian Makanan Untuk Bayi (Dasar-dasar Fisiologis), alih bahasa Sri Durjati Boedihardjo. Perkumpulan Perinatologi Indonesia. Jakarta. Atkinson, R.L. Pengantar Psikologi. Interaksara, alih bahasa Dr. Widjaya Kusuma. Batam Centre. Azwar, S. (2000). Penyusunan Skala Psikologi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Abraham, C. & Shanley, E. (1997). Psikologi Sosial Untuk Perawat, alih bahasa Leoni Sally M. EGC. Jakarta. Brockopp, D.Y. & Hasting-Tolsma, M.T. (1995). Dasar-dasar Riset Keperawatan alih bahasa Yasmin Asih, Aniek Maryunani. EGC. Jakarta. Depkes RI. (1992). Pedoman Pemberian Makanan Pendamping ASI. Proyek Perbaikan Gizi. Jatim.

19

Depkes RI. (1993). Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga. Pusdiknakes. Jakarata. Hamid, Achir Y.S. (1999). Buku Ajar Riset Keperawatan I. Widya Medika. Jakarta. Kartono, K. (1992). Psikologi Wanita. CV. Mandar Maju. Bandung. King, F.S. (1993). Menolong Ibu Menyusui. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Muchtadi, D. (1996). Gizi Untuk Bayi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. Notoatmodjo, S. (1993). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Nursalam, & Pariani, S. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. CV. Sagung Seto. Jakarta. Polit, D.F. & Hungler, B.P. (1991). Nursing Research. Principles and Methods. 4th. Ed. J.B. Lippincott Co. Philadelphia. Purwanto, H. (1995). Pengantar Statistik Keperawatan. EGC. Jakarta. Riadi, S. & Tjokronegoro, A. (1992). Apa Yang Ingin Anda Ketahui Tentang ASI. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Roesli, U. (2000). Mengenal ASI Eksklusif. Trubus Agriwidya. Jakarta. Rachmat, J. (2000). Psikologi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

20

Sarwono, S. (1997). Sosiologi Kesehatan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Suryanah. (1996). Keperawatan Anak. EGC.jakarta. Suharyono, Suradi, R. & Firmansyah, A. (1989). Air Susu Ibui Tinjauan Dari Beberapa Aspek. FKUI. Jakarta. Suhardjo. (1992). Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak. Kanisius. Yogyakarta. Widayatun, T.R. (1999). Ilmu Perilaku. CV. Sagung Seto. Jakarta. WHO. (199$). Melindungi, Meningkatkan dan Mendukung Menyusui,

diterjemahkan oleh Chalik, dkk. Jakarta.

21

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN STUDI EKSPLORASI PERSEPSI IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS NGLEGOK BLITAR

OLEH: WIWIN MARTININGSIH Kami adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir S1 Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi ibu tentang pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Nglegok Blitar. Partisipasi saudara dalam penelitian ini kurang begitu bermanfaat bagi diri saudara, tetapi akan membawa dampak positif dalam upaya meningkatkan peran perawat di masyarakat. Kami mengharapkan tanggapan/jawaban yang saudara berikan sesuai dengan pendapat saudara sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Kami menjamin kerahasiaan pendapat dan identitas saudara. Informasi yang saudara berikan hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud-maksud lain. Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat volunter (bebas), saudara bebas untuk ikut atau tanpa adanya sanksi apapun Jika saudara bersedia menjadi peserta penelitian ini silahkan saudara menandatangani kolom di bawah ini. Tanda tangan : .. Tanggal : .. No. responden : ..

22

LEMBAR KUESIONER

I.

Data Demografi dan data umum Pilihlah salah satu diantaranya dengan memberi tanda pada kotak yang telah disediakan. Kode

1. Pendidikan 1 Tidak tamat SD 2. SD 3. SMP 4. SMA 5. Akademi/PT 2. Umur 1. 20 tahun 2. 21 30 tahun 3. 31 40 tahun 4. 40 tahun 3. Lingkungan 3.1 Apakah ibu-ibu disekitar lingkungan anda memberikan ASI Eksklusif, pada bayi usia 0 4 bulan ? ya 3.2 Jika tidak makanan tambahan apa yang diberikan ? 1. susu formula,, 2. jeruk,, 3. pisang, 4. pepaya, 5. bubur susu 6. biskuit 7. bubur nasi 8. nasi tim tidak

23

Kode 3.3 Apakah suami/keluarga yang lain mendukung anda, jika anda memberikan ASI Eksklusif ? ya 3.4 Apakah dilingkungan ini pernah mendapat penyuluhan tentang ASI Eksklusif ? 4. Data anak 4.1 Apakah anak ibu diberi ASI ? ya tidak ya tidak tidak

4.2 Sampai usia berapa anak ibu mendapat ASI? 1. < 4 bulan 2. 4 6 bulan 3. 6- 12 bulan 4.3 Apakah pada saat anak ibu berusia 0 4 bulan hanya diberi ASI saja tanpa makanan tambahan lain ? ya 4.4 jika ya makanan tambahan apa ? 1. susu formula, 2. jeruk,, 3. pisang, 4. pepaya, 5. bubur susu 6. biskuit 7. bubur nasi 8. nasi tim tidak

24

II. Persepsi: Pilihlah salah satu diantaranya, dengan memberi tanda pada kotak yang disediakan: STS TS S SS : Sangat Tidak Setuju : Tidak Setuju : Setuju : Sangat Setuju STS TS 1. Prosedur pemberian 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 Pada usia 0 4 bulan bayi ,saya beri ASI saja Saya memberikan ASI Eksklusif pada kedua payudara secara bergantian Saya meneteki tergantung kemauan bayi, kurang lebih jarak 3 Jam. Dalam memberikan ASI Eksklusif, saya usahakan sampai payudara kosong Setelah meneteki bayi selalu saya sendawakan 2. Manfaat ASI Eksklusif 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 Menyusui itu mengganggu keindahan bentuk payudara Memberi ASI secara Eksklusif Mengganggu kelancaran pekerjaan saya Menberi ASI eksklusif itu hemat biaya Memberi ASI Ekslusif itu melelahkan Menyusu saja pada usia 0 4 bulan bayi tidak bisa gemuk Dengan pemberian ASI Eksklusif bayi jarang sakit S SS Kode

25

STS 2.7 Dengan menyusui badan jadi langsing 2.8 Dengan ASI Eksklusif anak menjadi cerdas

TS

S

SS

Kode

2.9 Memberikan ASI Eksklusif menjarangkan kehamilan

26

Variabel Independent: Faktor-faktor yang mempengaru hi persepsi

Definisi 1. Usia

Parameter 20 th, 21 30 th, 31 40 th, 40 th. Tidak sekolah, SD, SMP, SMA, PT

Alat Ukur Kuesioner

Skala Pengukuran Ordinal

Skor

2. Pendidikan

3. Lingkungan Dependent: Persepsi 1. Cara tentang ASI 2. Lama Eksklusif 3. Frekuensi 4. Manfaat 5.

Wawasan/pengetahuan 4.1 Apakah anak ibu diberi ASI ? ya / tidak (coret yang tidak perlu) Jika ya, lanjutkan no5.2 1.2. Sampai usia berapa anak ibu mendapat ASI? 1. < 4 bulan 2. 4 6 bulan 3. 6- 12 bulan 4.3 Apakah pada saat anak ibu berusia 0 4 bulan hanya diberi ASI saja tanpa makanan tambahan lain ? ya / tidak (coret yang tidak perlu) 5.4 Pernah mendapat penyuluhan tentang ASI Eksklusif Ya Ya Ya tidak tidak tidak 5.5 Tahu istilah ASI Eksklusif 5.6 Pernah memberikan ASI Eksklusif pada bayi sebelumnya

27

PROPOSAL PENELITIAN

STUDI EKSPLORASI PERSEPSI IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS NGLEGOK KABUPATEN BLITAR

Disusun Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaiakan Tugas Akhir Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya

OLEH: WIWIN MARTININGSIH NIM: 010030232B

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SURABAYA 2001

28

HALAMAN

DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian 1) Tujuan Umum 2) Tujuan Khusus 1.4 1.5 BAB 2 Manfaat Penelitian Relevansi

i 1 1 3 3 3 3 3 4 5 5 6 11 12 12 12 13 14 15 15 15 15 15 15 16

LANDASAN TEORI 2.1 2.2 2.3 Konsep Persepsi Konsep ASI Eksklusif Kerangka Konseptual

BAB

3

METODE PENELITIAN 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 Desain Penelitian Kerangka Kerja Identifikasi variabel Definisi Operasional Sampling Desain 1) Populasi 2) Sampel 3) Sampling 3.6 Pengumpulan Data 1) Instrument 2) Tempat dan Waktu

29

3.7 3.8

Analisa Data Etika Penelitian 1) Informed consent 2) Anonimity 3) Confidentiality

16 16 16 17 17 17

3.9 DAFTAR PUSTAKA 18 LAMPIRAN : 1. 2.

Keterbatasan

Formulir Persetujuan Penelitian Lembar Kuesioner

20 21

30

3.10

Definisi Operasional 1) Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan, dan dipengaruhi oleh faktor usia, pendidikan dan faktor lingkungan. 2) ASI Eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja pada usia 0 4 / 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, , biskuit, bubur nasi, dan nasi tim ( Roesli, 2000;3).