PROPOSAL PENELITIAN

39
PROPOSAL PENELITIAN STUDI TENTANG KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RS AW. SYAHRANIE SAMARINDA Oleh : Wiyadi NIM. 010130311.B DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM STUDI S- ;p1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2002

Transcript of PROPOSAL PENELITIAN

Page 1: PROPOSAL PENELITIAN

PROPOSAL PENELITIAN

STUDI TENTANG KEPUASAN PASIEN TERHADAPMUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI

RS AW. SYAHRANIE SAMARINDA

Oleh :Wiyadi

NIM. 010130311.B

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALPROGRAM STUDI S-

;p1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA2002

Page 2: PROPOSAL PENELITIAN

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang1.2. Rumusan Masalah1.3. Tujuan Penelitian1.4. Tujuan Umum1.5. Tujuan Khusus1.6. Hipotesis1.7. Manfaat1.8. Relevansi

2. Tujuan Teori2.1. Konsep Mutu Pelayanan Keperawatan2.2. Pengertian2.3. Standar Praktek Pelayanan Keperawatan2.4. Pengertian2.5. Standar Praktek Keperawatan2.6. Pengertian2.7. Lingkup2.8. Kepuasan Pasien2.9. Kerangka Konsepsional

3. Metodologi Penelitian3.1. Desain Penelitian3.2. Kerangka konseptual Penelitian/Frame Work3.3. Populasi, Sample dan Sampling3.4. Populasi3.5. Sampel dan Sampling3.6. Identifikasi Variabel3.7. Definisi Operasional3.8. Pengumpulan Data dan Pengelolaan Data3.9. Masalah Etika3.10. Keterbatasan

Daftar PustakaQuestioner

Page 3: PROPOSAL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Mutu pelayanan kesehatan selalu merupakan bahan kajian dan

perhatian para ahli di berbagai negara di dalam GBHN 1993, dinyatakan

bahwa dalam Pelita V, kebijakan sektor kesehatan antara lain meluputi atas

pembangunan kesehatan dan peningkatan perbaikan kesehatan masyarakat,

serta mutu pelayanan kesehatan. Pernyataan ini jelas menunjukkan amanat

GBHN 1993 tentang pentingnya perubahan terhadap mutu pelayanan

kesehatan.

Keperawatan yang merupakan salah satu profesi yang ada di rumah

sakit sangat berperan penting dalam mewujudkan mutu pelayanan kesehatan

terutama pelayanan keperawatan. Pada standar jaminan mutu dijelaskan

bahwa pelayanan keperawatan menjamin adanya Asuhan Keperawatan yang

bermutu tinggi dengan terus menerus melibatkan pengendalian mutu di

rumah sakit.

Pelayanan masyarakat lebih bebas mengenai pelayanan kesehatan dan

ketidakpuasan terhadap pemberian pelayanan kesehatan menyebabkan

semakin meningkatnya dalam gugatan mal praktek dokter dan perawat serta

rumah sakit, misalnya pada tanggal 17 Mei 2002 telah terjadi kasus gugatan

dari keluarga pasien terhadap rumah sakit akibat pelayanan yang kurang baik

dari RSU Mataram oleh RSI Siti Hajar Mataram (Surya, 17 Mei 2002)

Adanya tuntutan pasien saat ini bukan hanya sekedar sembuh dan

tarif yang murah tetapi lebih dari itu mereka menginginkan pelayanan yang

balk (good service), perlakuan yang manusiawi dan tentunya hanya yang

wajar. Asuhan Keperawatan yang merupakan salah satu bagian dari

pelayanan Rumah Sakit harus tunduk pada wadah -wadah dan tuntutan

terhadap pokok pelayanan yang diberikan sesuai keinginan Customer atau

pasien

Kendati untuk menilai mutu pelayanan yang sifatnya kualitatif pada

organisasi nirlaba lebih sulit daripada menilai laba/keuntungan yang sifatnya

Page 4: PROPOSAL PENELITIAN

kualitatif pada organisasi profit diperumit lam di bidang kesehatan,

konsumen "pasien" tidak dalam posisi yang mampu menilai secara pasti

mutu pelayanan klinik yang diterimanya.

Lonaest dalam buku management practice for the health profesional

di kutip oleh Aditama (2000) menyatakan bahwa ada banyak aspek yang di

pakai untuk menilai mutu pelayanan kesehatan misalnya dapat dinilai dari

"Struktur" pelayanan itu sendiri dan bagaimana bentuk pelayanan itu sendiri

dan bagaimana bentuk pelayanan yang diberikan meliputi : ruang lingkup

pelayanan tingkat pendidikan yang memberi pelayanan atau berbagai

karakteristik lainnya "proses" pemberian pelayanan itu sendiri tentu juga

dapat dinilai untuk mengetahui mutunya dalam hal ini dapat dilihat

bagaimana interaksi antara pemberi pelayanan dengan yang dilayani. Bentuk

penilaian lain adalah "hasil" pelayanan kesehatan yang diberikan seperti

angka mortalitas, angka kejadian infeksi nasokomial angk a kecacatan dan

lain-lain.

Jones dan Ronberg dalam buku Health Care Delivery in the united

states, dikutip oleh Aditama (2000) mengemukakan tiga aspek penilaian

mutu pelayanan yaitu aspek pendekatan, aspek teknik dan aspek kriteria.

Pada "Aspek pendekatan" dapat dilakukan secara umum yaitu dengan

menilai kemampuan Rumah Sakit dan atau petugasnya dengan

membandingkan dengan standar. Penilaian secara umum ini akan ditandai

dengan pemberian lisensi, akreditasi dan sertifikasi. Pada "pendekatan

khusus", dinilai hubungan antar pasien dengan memberi pelayanan, melalui

survey kepuasan pasien, penilaian praktek dan penilaian dari organisasi

profesi,

Dari aspek teknik, dapat dilakukan penilaian tiga komponen, yaitu

struktur proses dan basil. Komponen Struktur menilai keadaan fasilitas yang

ada, keadaan bangunan fisik. struktur organisasi, kualifikasi staf Rumah

Sakit. Komponen "proses" menilai apa _yang terjadi antara pemberi

pelayanan dengan pasiennya. Sedangkan komponen "basil" menandai basil

pengobatan (dengan berbagai kekurangannya).

Page 5: PROPOSAL PENELITIAN

Aspek "kriteria" dapat dibagi menjadi kriteria eksplisit dan implisit.

Kriteria eksplisit adalah kriteria yang ditulis nyata, sedang kriteria implisit

adalah kriteria yang tidak tertulis, yang ada di dalam benak anggota tim

peril-]a' .

Pada penelitian ini peneliti mengusulkan untuk menilai mutu

pelayanan keperawatan dengan menilai hubungan interaksi antara pemberi

pelayanan dengan pasien dengan cara menilai tingkat kepuasan pasien

terhadap mutu pelayanan keperawatan Rumah Sakit.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimana tingkat kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan

keperawatan Rumah Sakit

1.2.2. Adakah perbedaan antara umur, tingkat pendidikan; pekerjaan. sosial,

ekonomi, jenis kelamin terhadap tingkat kepuasan pas' en.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan

keperawatan di Rumah Sakit AW. Syahranie Samarinda.

1.4 Hipotesis

Hi : ada hubungan antara tingkat kepuasan pasien terhadap mutu

pelayanan keperawatan

1.5 Manfaat

1. Rumah Sakit

Page 6: PROPOSAL PENELITIAN

Sebagai masukan terhadap perencanaan kebijakan peningkatan

mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit.

2. Tenaga Keperawatan

Sebagai koreksi / evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan

keperawatan yang diberikan kepada pasien selama ini.

3. Peneliti

Mengaplikasikan ilmu yang didapat di kampus terutama tentang

metodologi riset keperawatan.

1.6 Relevansi

Semakin meningkatnya tingkat pendidikan, perubahan sosial budaya

masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang

kesehatan, maka sistem penilaian berubah. Seiring dengan pelaksanaan

otonomi daerah (Otda) yang membawa dampak baik langsung atau tidak

3angstmg terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, maka tuntutan

masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan 3uga meningkat, dimana

salah satu aspek adalah mutu pelayanan keperawatan. Untuk mengetahui

sejauh mana mutu pelayanan keperawatan yang diberikan dapat dievaluasi

dengan melihat tingkat kepuasan pasien yang dirawat di Rumah Sakit

Page 7: PROPOSAL PENELITIAN

2. TINJAUAN TEORI

Pada bab ini akan disajikan tentang konsep mutu pelayanan

keperawatan yang berdasarkan pada standar keperawatan.

Kedua tingkat kepuasan pasien yang mendapat pelayanan

keperawatan.

2.1 Konsep Mutu Pelayanan Keperawatan

2.1.1. Pengertian Mutu Pelayanan

Bertemunya dan dipenuhinya kebutuhan dan harapan pasien

melalui peningkatan secara terus menerus dari semua proses

kegiatan organisasi.

Tingkat kesempurnaan dari penampilan sesuatu yang sedang

diamati.

Tingkat keserasian antara kerja yang nyata deng an kriteria yang

diharapkan.

Kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan (Cosby, dikutip

oleh Wirawan).

Menurut Dorabedian yang dikutip oleh Wirawan (2000) mutu

(quality) mempunyai karakteristik antara lain : efektifitas, efficiency,

acceptability dan le--imitamacy.

Sedangkan 10 dimensi mutu adalah : 1) Efektifitas, 2)

Efisiensi, 3) Kompetensi teknis, 4) Keamanan, 5) Kenyamanan, 6)

Accessibility, 7) Kesinambungan. 8) Adanya informasi. 9) Ketepatan

waktu dan 101 Kepuasan pasien.

Page 8: PROPOSAL PENELITIAN

Dalam perspektif modern pelayanan kesehatan yang bermutu

menyangkut 3 hal. Pertama, pelayanan tersebut memasuki standar

pelayanan van) dalam hal in] ditetapkan oleh para profesional atau

pemerintah. Kedua pelayanan tersebut memuaskan "client" atau pasien.

Ketiga pelayanan tersebut haruslah "cost effective". Suatu pelayanan

bisa saja memenuhi standar tersebut bukan yang paling "cost effective",

maka mutu pelayanan tersebut belum dikatakan yang terbaik.

2.2 Standar Praktek

Keperawatan

l. Pengertian

Standar praktik keperawatan adalah ekspektasi minimal dalam

memberikan asuhan keperawatan yang aman efektif dan etis (PPNI

1999). Menurut Stevans (1993) yang dikutip oleh Hamid, A.Y. (2000)

standar mempunyai dua pengertian, yaitu pertama. sebagai kriteria

keberhasilan dan kedua seba2ai dasar untuk mengukur peristiwa atau

perilaku. Selanjutnya Gillies (1994) menjabarkan standar sebagai

pernyataan deskriptif tentang tingkat penampilan yang dipakai untuk

menilai kualitas struktur, proses dan hasil.

Standar praktik keperawatan mempunyai tiga tujuan (Gillies,

1994), yaitu :

1. Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memusatkan

upaya dan meningkatkan motivasi perawat terhadap pencapaian

tujuan.

Page 9: PROPOSAL PENELITIAN

2. Mengurangi biaya asuhan keperawatan dengan mengurangi kegiatan

perawatan yang tidak penting.

3. Memberikan landasan untuk menentukan kelalaian (negligence)

keperawatan dengan mengantisipasi suatu hasil yang tidak

memenuhi standar asuhan keperawatan yang relevan, serta

menentukan bahwa kegagalan perawat untuk memenuhi standar

dapat membahayakan pasien.

Standar praktik Keperawatan merupakan komitmen profesi keperawatan

dalam melindungi masyarakat terhadap praktek yang dilakukan oleh anggota

profesi.

Standar praktek harus dinamik sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Standar praktek keperawatan dibedakan sesuai dengan jenis dan jenjang

tenaga keperawatan.

Standar praktek keperawatan dapat digunakan sebagai target atau ukuran

untuk menilai penampilan. Jika standar memberi arah dan panduan langsung pada

perawat dalam melakukan asuhan keperawatan. Jika standar dipakai sebagai

ukuran, maka standar merupakan alat kontrol terhadap penampilan kerja yang ada.

Pada program evaluasi, standar dipakai alat kontrol; artinya hasil evaluasi

dibandingkan dengan standar yang ada (Keliat, 1993 dikutip Saleh Hamid, 2000)

2. Lingkup

Lingkup standar praktik keperawatan perawat profesional meliputi :

Page 10: PROPOSAL PENELITIAN

1. Standar I : Ilmu Penaetahuan

2. Standar lI : Akuntabilitas Profesional

3. Standar III : Pengkajian

4. Standar IV : Perencanaan

5. Standar V : Pelaksanaan

6. Standar VI : Evaluasi

2.3 Kepuasan Pasien

Seperti telah diuraikan diatas bahwa salah satu faktor untuk menilai

mutu pelayanan keperawatan adalah kepuasan pasien.

Teori kepuasan menekankan pemahaman faktor-faktor dalam individu

yang menyebabkan mereka bertindak dengan cara tertentu. (Stoner, 1986

dikutip oleh Wirawan, 1994). Individu mempunyai kebutuhannya sendiri

sehingga ia dimotivasi untuk mengurangi atau memenuhi kebutuhan tersebut.

Artinya individu akan bertindak atau berperilaku dengan cara yang

menyebabkan kepuasan kebutuhannya (Stoner, 1986 dikutip oleh Wirawan

1994).

Mutu pelayanan keperawatan dinilai tinggi bila pasien merasa puas

(Lumento; 1992 dikutip oleh Wirawan).

Kepuasan pasien dipengaruhi oleh :

1. Harapan pasien dan keluarga ketika dirawat

2. Tergantung pada keadaan emosi pasien dan keluarga.

3. Tidak jarang mengabaikan konsekuensi masalah uang.

4. Adanya kesenjangan antara kebutuhan dan permintaan

Page 11: PROPOSAL PENELITIAN

Kepuasan terhadap pelayanan kesehatan tergantung pada banyak faktor,

termasuk diantaranya faktor dalam yang ada pada pasien seperti keadaan sosial

ekonomi, sosial budaya, suku, sistem nilai; perubahan kepribadian dan perubahan

sikap mental _yang timbul. Akibat penyakit yang diderita (Jokobulis Samsi, 1982

dikutip oleh Wirawan 1994).

Menurut Wolf / Werzed (1984) yang dikutip oleh Wirawan (1994),

mengatakan bahwa. bila seseorang pasien menjalani perawatan dari anggota

profesi kesehatan; ia mempunyai harapan tentang perilaku dan kemampuan orang-

orang yang melayaninya, sehingga mendapatkan kepuasan dari pelayanan

keperawatan. Harapan tersebut adalah :

1. Perawat berkompeten dan terampil dalam profesinya.

2. Perawat serius dalam pekerjaannya.

3. Meskipun humor dihargai, jarang orang menerima sikap sekenanya dan tidak

serius

4. Perawat bijaksana, penuh pengertian dan menerima mereka sebagaimana

adanya.

5. Bila pasien tidak mampu mengurus din' sendiri mereka berharap perawat

membantu mereka memenuhi kebutuhan mereka terutama kebersihan diri.

6. Perawat memberikan informasi yang jelas berkaitan dengan kesehatannya.

7. Pasien ingin menjadi "partner" perawat dalam perencanaan pelayanan

keperawatan

8. Pasien mengharapkan para perawat menjaga "privacy" mereka sejauh mungkin.

Page 12: PROPOSAL PENELITIAN

Dikutip dari Tjandrayoga Aditama (2000) yang dimodifikasi

MorbilitasMortalitas

Kepuasan Pasien

Biaya

Mutu PelayananKeperawatan

Penilaian

Standar PraktekKeperawatan

Ciri khas

Bahan Baku manusia

Pelanggan = Pengguna Pelayanan

Peran Profesional

Page 13: PROPOSAL PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah seluruh dari perencanaan untuk menjawab

pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin

timbul selama proses penelitian. Berdasarkan tujuan penelitian desain

penelitian yang digunakan : "Cross Sectional". Dimana peneliti melakukan

observasi atau pengukuran variabel sesaat. Artinya subyek diobservasi satu

kali saja. Dan pengukuran variabel independen dan variabel dependent

dilakukan pada saat pemeriksaan atau pengkajian data (Sastro Asmori dan

ismail 1985 dikutip oleh Nursalam, 2000).

3.2 Kerangka Konseptual Penelitian

Merupakan kerangka hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependent yang dapat digambarkan dalam kerangka kerja sebagai

berikut:

Keterangan :

__________ = Diteliti

--------------- = tidak diteliti

Variabel indepeden Kepuasan pasien Sangat tidak puas Tidak puas Biasa Puas Sangat puas

Variabel Pengontrol Kepribadian Sosial budaya Status emosi Sikap

Variabel depeden Mutu pelayanan keparawatan

Page 14: PROPOSAL PENELITIAN

3.3. Populasi, Sampel dan sampling

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti,

populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang dirawat di Rumah

sakit AW. Syahranie Samarinda

3.3.2. Sampel dan Sampling

Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002)

Sampling merupakan cara pengambilan sampel (Sastroasmoro Ismail,

1995).

Pengambilan sampel pada Penelitian ini adalah pasien yang

dirawat inap di Rumah Sakit AW. Syahranie minimal telah

mendapat perawatan selama 2 hari (48 jam).

Pengambilan sampel dengan cara acak sederhana (Sample-random

sampling).

Besar Sampel

Berhubungan waktu penelitian relatif singkat, maka besarnya

sampel ditetapkan minimal 50 orang dan jumlah maksimalnya

tergantung dari jumlah pasien yang), dirawat pada saat penelitian.

Page 15: PROPOSAL PENELITIAN

3.3.3. Identifikasi Variabel

Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-

anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok lain. (Notoatmodio 2000)

3.3.3.1 Variabel Independen (Bebas)

Adalah suatu stimulus aktifitas yang dimanipulasi oleh peneliti

untuk menciptakan suatu dampak pada dependen variabel (Nursalam,

2001)

Pada penelitian ini variabel independen adalah tingkat kepuasan

pasien yang dirawat map di Rumah Sakit AW. Syahranie Samarinda.

3.3.3.2 Variabel Dependen (Tergantung)

Adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya

dari variabel dependen (Nursalam. 2001).

Pada penelitian ini variabel depend'en adaiah mutu pelayanan

keperawatan yang diberikan di Rumah Sakit AW. Syahranie Samarinda.

3.3.3.3 Variabel Kontrol

Adalah variabel yang berhubungan dengan variabel bebas dan

variabel tergantung tetapi. bukan merupakan variabel antara

(Sastroasmoro dan Ismail, 3995) variabel kontrol dalam penelitian ini

adalah :

- Kepribadian

- Sosial budaya

Page 16: PROPOSAL PENELITIAN

- Status emosi

- Sikap mental

3.3.4 Definisi Operasional

3.3.4.1 Tingkat kepuasan pasien, yaitu ungkapan perasaan atau tingkat

kenyamanan pasien terhadap berbagai aspek pelayanan, keperawatan yang

diberikan selama menjalani rawat inap. Tingkat kepuasan pasien

dikategorikan sebagai berikut :

1. Sangat kurang puas

2. Kurang puas

3. Biasa / cukup puas

4. Puas

5. Sangat puas

3.3.4.2 Mutu pelayanan keperawatan adalah suatu keadaan yang dihasilkan dari

ke2iatan keperawatan yang dibandingkan dengan suatu indikator

tertentu dalam hal ini yang menjadi indikatornya adalah tingkat

kepuasan pasien. Mutu pelayanan keperawatan dikatakan :

1. Sangat balk bila 81-100% pasien merasa puas

2. Balk bila 61-80% pasien merasa puas

3. Cukup bila 41-79% pasien merasa puas

4. Kurang bila 21-40% pasien merasa puas

5. Sangat kurang bila < 20% pasien merasa puas

Page 17: PROPOSAL PENELITIAN

3.3.5 Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan

kuesioner tertutup yang diberikan kepada responden yang sebelumnya

diminta untuk menandatangani surat perjanjian untuk kesediaan

menjadi responden.

Setelah data terkumpul, kemudian dikelompokkan data, tabulasi

data, dan analisa data dengan menggunakan uji statistik "chi-square -

untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan terg antung.

3.3.6 Masalah Etika

Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi

dari FK UNAIR dan permintaan ijin ke direktur Rumah Sakit AW.

Syahranie Samarinda yang tembusannya disampaikan ke bidang Diklat

Rumah Sakit AW. Syahranie dan bidang keperawatan.

Setelah mendapat persetujuan barulah melakukan penelitian

dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

1. Lembar persetujuan menjadi responden

2. Anonymity (tanpa nama)

3. Confidentiality (kerahasiaan)

3.3.7 Keterbatasan

Keterbatasan adalah kelemahan atau hambatan dalam penelitian (Burn

Grove dikutip oleh Nursalam, Z001).

Page 18: PROPOSAL PENELITIAN

Dalam penelitian ini keterbatasan yang dihadapi peneliti adalah :

1. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner

2. Waktu biaya dan tenaga

3. Pengalaman peneliti sangat terbatas (belum pernah melakukan penelitian),

sehingga memiliki keterbatasan dalam menganalisa basil penelitian.

Page 19: PROPOSAL PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Sagung Seto.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2002). Metodologi Penelitian Kese&1tan. Edisi Kedua. Jakarta : Rineka Cinta

Azwar, Azrul (1996). Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Edisi Kedua. Jakarta Pustaka Sinar Harapan

Aditama, Tjandra Yaya (1999). Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta : UI Press

PPM (1999). Standar Praktek Keperawatan Perawat Profesional. Jakarta.

Mirawan; I Wayan Sastra (2001). Quality Assurance. Makalah Seminar pada. Pelatihan Keperawatan dan Manajemen Keperawatan bagi Kepala Ruangan di PT: C Surabaya Tidak Dipublikasikan. 11-17 Maret.

Hamid. Achir Yani S. (2000). Standar Praktek Keperawatan dan Permenkes No. 67 Serta Indikasinya Terhadap Perkembangan Keperawatan Terkini, Makalah Seminar Nasional Keperawatan Di UNAIR Surabaya. 23 September

Gillies, Dee Ann (1994). Manajemen Keperawatan :Suatu Pendekatan Sistem. Philadelphia : WB Sounders Company.

Sudjono (1996). Metode Statistik. Edisi VI. Bandung : Tarsito.

Depkes RI (1993) Standar Asuhan Keperawatan. Edisi Kedua. Jakarta : PPNI

Herman (2002) RSU/RSI Tetap Diseret Ke Meja Hijau. Surya 17 Mei

Sastroasmoro S. & Ismail S. (1995). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinik. Jakarta : Binarupa Aksara.

Srikandi, (1997). Pengantar S'tatistik. Surabaya : Citra Media

Rafie (1993). Metode _Statistik Analisa (Untuk Penarikan Kesimpulan,). Jakarta : Bina Cipta.

Page 20: PROPOSAL PENELITIAN

KUENSIONER

PETUNJUK

Mohon dijawab pada kolom yang tersedia dengan cara memberi tanda pada

kotak sebelah kiri jawab yang anda pilih

Apabila pasien tidak mampu menjawab, dapat dijawab oleh karyawan

Mohon diteliti ulang, agar jangan sampai ada pertanyaan yang terlewatkan

untuk dijawab

1. Demografi KODE

1. Anda dirawat di ruang Zaal

Kelas

VIP/Paviliun

2. Jenis Kelamin Pria

Wanita

3. Usia 50 Tahun atau lebih

30 Tahun sampai 49 tahun

20 tahun sampai 29 tahun

< 20

4. Status Perkawinan Belum kawin

Kawin

Duda atau Janda

5. Pendidikan terakhir Tidak/belum sekolah

SD

SLTP

SMU

Diploma/Sarjana

Page 21: PROPOSAL PENELITIAN

6. Pekerjaan anda Karyawan BUMN

Pegawai Negeri

TNI/Polri

Petani

Rumah Tangga

Mahasiswa/Pelajar

Lain-lain

Sebutkan ………………

7. Penghasilan Keluarga < Rp. 250.000,00

Rp 250.000,00 –

Rp. 500.000,00

Rp. 500.000,00 – Rp

1.000.000,00

> Rp. 1.000.000,00

2. KUALITAS LAYANAN

A. Reliability KODE

1. Menurut saya, pelayanan pada rumah sakit sesuai dengan yang harapkan.

2. Menurut saya, Rumah sakit ini dalam menangani pasien dapat dipercaya

3. Pada saat pertama kali saya dirawat di Rumah sakit ini, pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang saya harapkan

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Page 22: PROPOSAL PENELITIAN

4. Rumah sakit dimana saya dirawat memberikan pelayanan sesuai dengan informasi yang diberikan

5. Menurut saya rumah sakti ini dalam pembuatan laporan selalu benar

B. Responsiveness (X2)

1. Dalam hal saya memerlukan bantuan staf Rumah sakit mereka memberikan pelayanan dengan segera.

2. Menurut saya, Rumah sakit ini dalam menangani pasien dapat dipercaya.

3. Selama saya dirawat di Rumah Sakit ini, saya diberikan informasi dengan lengkap dan jelas

4. Menurut saya, staf rumah sakit selalu siap untuk menanggapi permintaan pasien atau keluarga pasien

C. Assurance (X2)

1. Menurut saya, suasana di Rumah sakit mampu memberikan kenyamanan kepada para pasien

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Page 23: PROPOSAL PENELITIAN

2. Menurut saya, staf di Rumah sakit mempunyai kemampuan yang cukup dalam menjawab semua pertanyaan pasien dan keluhan pasien

3. Menurut saya, staf rumah sakit ini mampu menanamkan kepercayaan pada para pasien/keluarga pasien

4. Menurut saya, staff rumah sakit ini dalam memberikan pelayanan selalu menjaga kesopanan

D. Empathy (X4)

1. Menurut saya, staf Rumah sakti sangat memperhatikan keluhan para pasien

2. Menurut saya, kepedulian staf Rumah sakit ini terhadap masalah para pasien adalah baik

3. Menurut saya kepedulian staf rumah sakit mampu memberikan kesan yang baik kepada para pasien / keluarga pasien

4. Menurut saya, kepedulian staf rumah sakit mampu memahami kebutuhan para pasien

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Page 24: PROPOSAL PENELITIAN

E. Tangibles (X5)

1. Menurut saya, Fasilitas-fasilitas yang terdapat pada rumah sakit cukup memadai.

2. Menurut saya, peralatan kedokteran yang digunakan di rumah sakit ini cukup modern

3. Menurut saya profesionalisme dan keahlian staf rumah sakit adalah baik

4. Menurut saya perlengkapan-perlengkapan yang ada dalam rumah cukup memadai

5. Menurut saya, saran komunikasi dan keamanan yang ada di rumah sakit cukup memadai.

3. Kepuasan Pasien

Pelayanan Keperawatan

1. Setiap pergantian dinas, perawat memperkenalkan diri

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa Setuju Sangat setuju

Sangat tidak Puas Tidak Puas Biasa Puas Sangat Puas

Page 25: PROPOSAL PENELITIAN

2. Dalam menangani pasien, perawatan bersikap sopan dan ramah

3. Perawat selalu menjelaskan peraturan dan tata tertib Rumah sakit kepada setiap pasien baru

4. Perawat menjelaskan fasilitas yang tersedia di rumah sakit kepada setiap pasien baru

5. Perawat menjelaskan penyakit/masalah yang dialami kepada pasien

6. Perawat menjelaskan, perawat yang bertanggungjawab terhadap pasien setiap pergantian dinas

7. Setiap perawat selalu mendengarkan dan memperhatikan keluhan pasien

8. Setiap akan melakukan tindakan, perawat selalu menjelaskan kepada pasien tentang apa yang akan dilakukan

Sangat tidak Puas Tidak Puas Biasa Puas Sangat Puas

Sangat tidak Puas Tidak Puas Biasa Puas Sangat Puas

Sangat tidak Puas Tidak Puas Biasa Puas Sangat Puas

Sangat tidak Puas Tidak Puas Biasa Puas Sangat Puas

Sangat tidak Puas Tidak Puas Biasa Puas Sangat Puas

Sangat tidak Puas Tidak Puas Biasa Puas Sangat Puas

Sangat tidak Puas Tidak Puas Biasa Puas Sangat Puas

Page 26: PROPOSAL PENELITIAN

9. Setiap akan melakukan tindakan perawat menjelaskan tujuan dan manfaat dilakukan tindakan

10. Setiap akan melakukan tindakan perawat menjelaskan prosedur yang akan dilakukan

11. Setiap akan melakukan tindakan, perawat menjelaskan akibat/resiko samping setelah dilakukan tindakan

12. Setiap akan melakukan tindakan perawat menjelaskan alternatif tindakan yang akan dilakukan

13. Semua tenaga keperawatan selalu menjaga kebersihan alat tenun dan peralatan lainnya

14. Perawat selalu mengobservasi keadaan pasien secara rutin/sesuai dengan kebutuhan pasien.

15. Dalam melakukan tindakan, perawat melaksanakan sesuai dengan standar dan etika keperawatan

Sangat tidak Puas Tidak Puas Biasa Puas Sangat Puas

Sangat tidak Puas Tidak Puas Biasa Puas Sangat Puas

Sangat tidak Puas Tidak Puas Biasa Puas Sangat Puas

Sangat tidak Puas Tidak Puas Biasa Puas Sangat Puas

Sangat tidak Puas Tidak Puas Biasa Puas Sangat Puas

Sangat tidak Puas Tidak Puas Biasa Puas Sangat Puas

Sangat tidak Puas Tidak Puas Biasa Puas Sangat Puas

Page 27: PROPOSAL PENELITIAN

16. Setiap diminta pertolongan perawat langsung memberi pelayanan keperawatan.

Sangat tidak Puas Tidak Puas Biasa Puas Sangat Puas