Proposal Penelitian

24

Click here to load reader

description

proposal

Transcript of Proposal Penelitian

Page 1: Proposal Penelitian

PROPOSAL PENELITIAN

”Pengaruh Jumlah Kredit yang Diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas

Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”

(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah metode penelitian)

Disusun Oleh :

Sumayya Syahidah    (109200234)

Hotniasari Sinaga    (109200212)

Ristika Tri Wijayanti    (110200102)

Page 2: Proposal Penelitian

INSTITUT MANAJEMEN TELKOM

AKUNTANSI

2011/2012

A. JUDUL PENELITIAN :    Pengaruh Jumlah Kredit Yang Diberikan Dan Tingkat

Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya tujuan utama dari setiap perusahaan adalah selalu berusaha untuk memperoleh

laba/keuntungan yang maksimal, yaitu baik yang berasal dari kegiatan operasionalnya maupun

kegiatan non operasional pada perusahaan yang bersangkutan. Begitu pula bagi setiap

perusahaan perbankan, keuntungan/laba juga merupakan hal yang mutlak untuk diperoleh, yaitu

agar dapat mempertahankan kontinuitas operasional  perusahaan atau dalam istilah akuntansi

disebut dengan going concern. Melihat kondisi satu dasawarsa belakangan yang ada, perusahaan

perbankan khususnya yang berada di Indonesia mengalami perkembangan bisnis yang sangat

pesat, yaitu baik dari segi volume usaha, mobilisasi dana dari masyarakat maupun tingkat

profitabilitas yang diperoleh. Profitabilitas perusahaan perbankan menunjukkan pendapatan yang

mampu dihasilkan oleh perusahaan dalam satu atau setiap priode. Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan aspek yang mencerminkan kemampuan setiap

perusahaan untuk menghasilkan laba, dimana perusahaan yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah perusahaan perbankan. Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa keuntungan yang

Page 3: Proposal Penelitian

diperoleh setiap perusahaan akan sangat mempengaruhi kontinuitas perusahaan yang

bersangkutan, yaitu baik pada masa sekarang sekarang maupun di masa-masa yang akan datang.

Perusahaan akan memperoleh laba jika jumlah pendapatan/penghasilan yang diterima nilainya

lebih besar dibandingkan dengan besarnya pengeluaran (biaya) yang dikeluarkan. Penghasilan

bank dapat berasal dari hasil penerimaan bunga kredit yang diberikan, agio saham, jasa di bidang

keuangan dan lain-lain.

Keuntungan yang diperoleh setiap perusahaan perbankan sebagian besar berasal dari

bunga pinjaman yang diterima setiap bank, yaitu sebagai hasil dari diberikannya sejumlah kredit

kepada para nasabahnya atau para debitur. Oleh karena itu,  kredit merupakan hal yang sangat

penting dalam kegiatan operasional setiap perusahaan perbankan. Kredit adalah aset yang

menghasilkan pendapatan bunga, maka porsi kredit dalam aset perbankan sangatlah dominan

jumlahnya. Penting dan strategisnya masalah kredit dalam perusahaan perbankan, menyebabkan

pengelolaan kredit menjadi sangatlah vital. Dengan adanya kondisi seperti ini, pihak manajemen

sangatlah perlu untuk membangun suatu strategi bisnis yang handal, yaitu terutama untuk hal

yang berkenaan dengan pemberian kredit kepada para nasabahnya. Jenis-jenis dari kredit yang

disalurkan oleh bank antara lain dapat berupa, kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit

konsumsi. Penghasilan bunga dari penyaluran kredit ini merupakan pendapatan utama dari

perusahaan perbankan. Semakin besar jumlah kredit yang diberikan, maka semakin besar pula

pendapatan bunga yang akan diperoleh setiap perusahaan. Peningkatan pendapatan ini nantinya

juga akan mempengaruhi jumlah laba yang akan diperoleh perusahaan. Laba yang diperoleh

perusahaan, sebagian akan dibagikan kepada pemegang saham yaitu dalam bentuk deviden dan

sebagian lagi akan dimasukkan kedalam laba ditahan, yaitu sebagai tambahan modal perusahaan

untuk priode selanjutnya, jadi secara keseluruhan tentu saja laba perusahaan juga akan

mempengaruhi besarnya modal perusahaan.

Likuiditas suatu perusahaan perbankan mencerminkan bahwa perusahaan yang

bersangkutan mampu memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya dengan sejumlah alat-alat

likuid yang dimiliki perusahaan tersebut. Ataupun dengan kata lain, suatu bank dapat dikatakan

likuid apabila bank yang bersangkutan tersebut dapat membayar semua hutang-hutangnya

terutama simpanan giro, tabungan dan deposito pada saat ditagih oleh para nasabah penyimpan

dana serta dapat pula memenuhi semua permohonan kredit dari calon debitur yang layak untuk

dibiayai. Rasio likuiditas bagi setiap perusahaan idealnya adalah sebesar 200%, dan apabila rasio

Page 4: Proposal Penelitian

likuiditas nilainya kurang dari 200% maka dianggap kurang baik, sebab apabila aktiva lancar

nilainya turun maka jumlah aktiva lancar tidak cukup untuk dapat menutupi kewajiban jangka

pendeknya, dimana hal ini yang sering disebut dengan kondisi illikuid, sedangkan apabila jumlah

aktiva lancar nilainya terlalu besar , maka akan berdampak timbulnya dana yang mengganggur

yang disebut dengan munculnya idle fund. Oleh sebab itu, secara keseluruhan hal-hal tersebut

akan mempengaruhi jalannya kegiatan operasional perusahaan. Untuk menjamin likuiditas bank,

pada tahun 2004 Bank Indonesia (BI) menetapkan persentase Giro Wajib Minimum (GWM)

yang disesuaikan dengan besarnya DPK (Dana Pihak Ketiga) yang dihimpun setiap bank. GWM

merupakan sejumlah dana yang harus dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro

pada BI. Besarnya GWM yang ditetapkan oleh BI adalah sebesar 5% dari DPK.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai seberapa besar pengaruh jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas terhadap

profitabilitas  perbankan dengan objek penelitian bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada priode 2006, 2007 dan 2008 dalam sebuah karya ilmiah yang berbentuk

skripsi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi permasalahan

dalam penelitian ini adalah:

Apakah jumlah kredit yang diterima oleh perbankan dapat mempengaruhi

profitabilitasnya ?

Apakah tingkat likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas suatu perbankan di

BEI ?

Apakah jumlah kredit dan tingkat likuiditas yang tinggi dapat mengahsilkan

profit yang baik bagi suatu perbankan ?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 5: Proposal Penelitian

Ukuran profitabilitas bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah Earning Per Share

(EPS), Earning Before Interest and tax (EBIT), loan to deposits ratio, Return On Investment

(ROI), Return On Equity (ROE), dan rasio likuiditas lainnya.

1.4  Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah kredit terhadap profit suatu perbankan.

2. Untuk mengetahui sejauh mana likuiditas suatu perbankan mempengaruhi profitnya.

3. Untuk mengetahui apakah jumlah kredit yang banyak serta keadaan perbankan yang likuid

dapat menghasilkan profit yang menguntungkan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh bagi beberapa pihak dari penelitian mengenai perbandingan

kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional antara lain :

1. Bagi Bank dapat dijadikan sebagai catatan/koreksi untuk mempertahankan dan meningkatkan

kinerjanya, sekaligus memperbaiki apabila ada kelemahan dan kekurangan dalam peniliaian

kreditnya.

2. Bagi investor, dapat dijadikan catatan untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan

keputusan investasinya.

3. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan acuan untuk menilai likuiditas serta

pengaruhnya terhadap profitabilitas suatu perbankan

Page 6: Proposal Penelitian

BAB II  

KAJIAN TEORITIS

2.1 Pengertian dan Fungsi kredit

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pasal 1 angka 11, kredit merupakan

“penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan

atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.

keberadaan kredit di dalam kehidupan perekonomian memiliki fungsi sebagai berikut

(Kasmir, 2002:97) :

a. Meningkatkan daya guna uang,

b. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

c. Meningkatkan daya guna barang

d. Meningkatkan peredaran barang.

e. Salah satu alat stabilitas ekonomi.

f. Meningkatkan kegairahan berusaha

g. Meningkatkan pemerataan pendapat

h. Meningkatkan hubungan internasional

2.2       Jenis-Jenis Kredit

Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi (Kasmir, 2002:99) anatara

lain :

a)         Dilihat dari segi kegunaan

1.   Kredit investasi, biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau

membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi,

2.  Kredit Modal Kerja, kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan

produksi dalam operasionalnya.

            b)         Dilihat dari tujuan kredit

Page 7: Proposal Penelitian

1.  Kredit produktif, kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau

produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau

jasa,

2.  Kredit Konsumtif, kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi.

Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan,

karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan

usaha,

3.   Kredit Perdagangan, kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya

untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil

penjualan barang dagangan tersebut.

    c)       Dilihat dari segi jangka waktu

1.  Kredit Jangka Pendek, merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang

dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk

keperluan modal kerja      

2.  Kredit Jangka Menengah, kredit  yang jangka waktu kreditnya berkisar antara

satu tahun sampai dengan tiga tahun,

3. Kredit Jangka Panjang, kredit yang masa pengembaliannya paling panjang.

Kredit jangka panjang memiliki masa pengembalian antara tiga sampai lima

tahun.

            d)         Dilihat Dari Segi Jaminan

1.  Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengan suatu jaminan,

jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud,

2.  Kredit Tanpa Jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau

orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan

karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini.

 2.3       Unsur-Unsur Kredit

    Di dalam suatu kredit terdapat unsur-unsur (Jusuf, 2003:6), yaitu :

Pemberian kredit atau kreditur yaitu bank,

Penerima Kredit yaitu debitur. Penerima kredit ini bisa merupakan

perorangan atau perusahaan (badan usaha)

Page 8: Proposal Penelitian

Penyediaan uang atau yang dapat dipersamakan dengan itu oleh bank

Perjanjian kredit yang merupakan aturan main dari hubungan ini,

Jangka waktu yaitu masa pengembalian kredit, dan

Bunga atas kredit yang dinikmati pihak kreditur

2.4       Likuiditas

2.4.1    Pengertian Likuiditas

                       Penulis mengutip pengertian Likuiditas dari (Hanafi, 2003:77).  kemampuan suatu

perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang

dimiliki perusahaan. (Kasmir, 2002:48) Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank

yang bersangkutan dapat membayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan

tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua

permohonan kredit yang memang layak untuk dibiayai.

            2.4.2    Rasio Likuiditas

        Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar

lainnya dengan kewajiban lancar.

2.4.2.1 Rasio likuiditas dapat dibagi menjadi dua bagian

rasio yang membandingkan sumber-sumber kas dengan total hutang lancer

rasio yang membandingkan arus kas terhadap besarnya hutang lancer

Rasio likuiditas bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban lancarnya.

Rumus untuk menghitung current ratio :

current ratio =

2.5       Profitabilitas

             2.5.1    Pengertian Profitabilitas

                    Profitabilitas merupakan suatu hal yang mencerminkan kemampuan dari setiap

perusahaan untuk menghasilkan laba. Performa manajerial dari setiap perusahaan akan

dapat dikatakan baik apabila tingkat profitabilitas perusahaan yang dikelolanya tinggi

ataupun maksimal.

Page 9: Proposal Penelitian

            2.5.2    Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan pengaruh gabungan dari

likuiditas, manajemen aktiva dan hutang terhadap hasil operasi. Rasio profitabilitas dari

setiap perusahaan, dapat dihitung dengan beberapa cara yaitu, dengan mempergunakan

ROA, ROE, NIM, dan ROI.

Return on Equity (ROE)

ROE adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri. Menurut Drs.

Mamduh M. Hanafi, MBA dan Drs. Abdul Halim, MBA.Akt (2000:179), rasio dapat

dirumuskan sebagai berikut:

ROE =

Return on Equity (ROI)

Menurut Mulyadi (1993:441), Return on Equity (ROI) merupakan perbandingan

laba dengan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba.

Rumus untuk menghitung ROI adalah sebagai berikut :

ROI =

2.6       Kerangka Konseptual

Jumlah kredit yang diberikan, tentunya akan menghasilkan pendapatan bunga kredit

bagi setiap perusahaan perbankan, jadi dengan kata lain apabila jumlah kredit yang

diberikan nilainya mengalami kenaikan, maka pendapatan bunga kredit nilainya juga

akan semakin besar, dan pada akhirnya profitabilitas yang akan dicapai juga semakin

besar nilainya. Tingkat likuiditas yang dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan

Loan to Deposit Ratio, biasanya digunakan para nasabah. khususnya, sebagai suatu

indikator untuk menilai kemampuan setiap perusahaan perbankan dalam memenuhi

seluruh kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan harta lancar yang dimiliki

oleh perusahaan yang bersangkutan, dimana dalam hal ini jika tingkat likuiditas dari

suatu perusahaan bagus/tinggi, tentunya para nasabah akan semakin percaya untuk

mempergunakan jasa-jasa di bidang keuangan yang disediakan oleh perusahaan itu

sendiri, sehingga dengan naiknya intensitas dari penggunaan jasa-jasa keuangan yang

disediakan oleh setiap bank inilah, tentunya akan menentukan tingkat profitabilitas yang

akan diperoleh nantinya.

Page 10: Proposal Penelitian

   

Kredit (X1)

Profitabilitas (Y)

Profitabilitas (Y)

Likuiditas (X2)

2.7  Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara  atas suatu rumusan masalah yang masih harus

dibuktikan kebenarannya secara empiris. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. jumlah kredit yang diberikan berpengaruh secara parsial  terhadap profitabilitas

perusahaan

2. Tingkat likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan

3. jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas berpengaruh secara simultan

terhadap profitabilitas perusahaan

Page 11: Proposal Penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang merupakan penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui keterkaitan erat antara dua variabel atau lebih (kausalitas)

(Sugiyono, 2007:11).

2. Operasionalisasi Variabel

Variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

1.      Kredit yang diberikan, yaitu dana/uang yang diberikan bank kepada para debitur

dalam bentuk pinjaman, yang didalamnya mengandung bunga dan waktu jatuh

temponya,

2.      Likuiditas, yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya

dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan (Hanafi, 2003:77).

Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan Loan to Deposit Ratio,

dan

3.      Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh

mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas bisnis yang ada.

Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan Return On Total

asset (ROA).

3. Tahapan Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain:

1. Menentukan sampel penelitian

2. Menghitung variabel-variabel yang digunakan dalam perbandingan kinerja

keuangan bank yang meliputi:

ROE =

ROI =

current ratio =

Page 12: Proposal Penelitian

NoKegiatan

Minggu :

1 2345

1 Penyusunan Proposal

2 Penentuan Sampel

3 Pengumpulan Data

4 Analisis Data

5 Pembuatan Draf Laporan

6 Seminar Laporan

7 Penyempurnaan Laporan

8 Penggandaan Laporan

4. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan akhir tahun dari perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

akhir tahun dari perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia  pada tahun

2006, 2007 dan 2008 yang berjumlah 31 perusahaan perbankan. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan adalah Purposive Sampling, yang merupakan teknik penentuan sampel

anggota populasi dengan pertimbangan atau kriteria tertentu (Sugiyono, 2007:78).

Kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahaan perbankan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tahun 2006, 2007 dan 2008,

Page 13: Proposal Penelitian

2. Perusahaan perbankan tersebut tidak mengalami delisting selama priode

pengamatan,

3. Menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan pada tahun

2006, 2007 dan 2008, dan

4. Perusahaan perbankan tersebut memiliki laba positif selama masa priode

pengamatan.

Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, maka sampel yang diambil dalam

penelitian ini adalah 20 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

pada tahun 2006, 2007 dan 2008..

5. Tekhnik Analisis Data

Data dianalisis dengan analisis regresi berganda dan analisis regresi sederhana. Uji

statistik dilakukan dengan t-test dan f-test (ANOVA), dimana terlebih dahulu melakukan uji

asumsi klasik sebelum melakukan uji statistik. T-tes digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel independen terhadap variabel terikat secara parsial, sedangkan uji-f digunakan

untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan. Berikut

Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini :

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel

penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji apakah data

berdistribusi normal  digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan hasil uji

statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi

secara normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai Asymp.Sig.(2 tailed) 0,609 > 0,05.  

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dapat

disimpulkan penelitian ini bebas dari gejala multikolinearitas. Jika dilihat pada tabel

Page 14: Proposal Penelitian

semua variabel independen memiliki VIF 1,042 atau VIF<10. Selain itu nilai toleransi

untuk setiap variabel independen adalah 0,959 yaitu lebih besar dari 0,1 ( tolerance >

0,1). Dengan demikian disimpulkan tidak ada gejala multikolinearitas dalam model

regresi ini.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual

suatu periode pengamatan ke periode yang lain. Uji ini dilakukan dengan mengamati

pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana bila ada titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola maka tidak terjadi

heteroskesdastisitas

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode

t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diketahui nilai Durbin-Watson (D-W) sebesar 1,880. Jika

D-W dibandingkan pada P = 0,05, N = 60 dan K = 2 didapatkan sebagai berikut : dl =

1,51 dan du = 1,65. Oleh karena D-W hitung du < D-W < 4-du, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat autokorelasi dan model regresi memenuhi syarat asumsi klasik

tentang autokorelasi.

Page 15: Proposal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, Mamduh M, 2003. Manajemen Keuangan, BPFE Universitas Gajah Mada,

Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu S.P, 2001. Dasar-Dasar Perbankan, Bumi Aksara, Jakarta.

Hermawan, Asep, 2003. Pedoman Praktis Metodologi Penelitian Bisnis, LPFE

Universitas Trisakti, Jakarta.

Mulyadi.2001.Akuntansi Manajemen.Jakarta:Salemba Empat

Manurung, Mandala dan Prathama Rahardja, 2004. Uang, Perbankan, dan Ekonomi

Moneter. FEUI, Jakarta.

Munawir, S, 1997. Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Ketujuh, Liberty,

Yogyakarta.

Page 16: Proposal Penelitian

Revisi makalah

1. Diskripsi Tugas

2. Latar belakang di revisi kembali,untuk dapat menekankan alasan kenapa kita

meneliti.

3. Rumusan masalah.

4. Kerangka Pemikiran.

5. Format Hipotesis.

6. Desain penelitian dilengkapi.

7. Tekhnik analisi data.

Page 17: Proposal Penelitian