Proposal Pelatihan Dots

11
PELATIHAN TB DOTS Kerjasama antara Rumah Sakit Awal Bros Tangerang dan Dinas Kesehatan Propinsi dan Kota Tangerang, tanggal 2 sd 5 Februari 2015 PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/Menkes/SK/V/2009 tentang Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis maka harus dilaksanakan strategi DOTS di RS. Pedoman Nasional Penanggulangan TB telah menetapkan beberapa kebijakan dalam menerapkan strategi DOTS, Kebijakan tersebut juga menjadi dasar bagi rumah sakit dalam menerapkan, penanggulangan TB dengan strategi DOTS di rumah sakit, dalam hal ini Rumah sakit menanggulangi TB DOTS baru berikisar 20% dengan kualitas yang bervariasi. Pelaksanaan TB DOTS dapat berjalan dengan dukungan dari seluruh tim dan strategi DOTS harus menjadi komitmen manajemen runah sakit sehingga perlu adanya sosialisasi khususnya untuk Tim TB DOTS. TUJUAN 1. Tujuan umum : Untuk meningkatkan mutu pelayanan pada pasien TB di Rumah Sakit 2. Tujuan khusus : Sebagai pedoman dalam program penanggulangan TB di Rumah Sakit dengan strategi TB DOTS

description

JUJU

Transcript of Proposal Pelatihan Dots

Page 1: Proposal Pelatihan Dots

PELATIHAN TB DOTSKerjasama antara Rumah Sakit Awal Bros Tangerang dan Dinas Kesehatan Propinsi dan Kota Tangerang, tanggal 2 sd 5 Februari 2015

PENDAHULUANBerdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

364/Menkes/SK/V/2009 tentang Pedoman Nasional Penanggulangan

Tuberculosis maka harus dilaksanakan strategi DOTS di RS. Pedoman

Nasional Penanggulangan TB telah menetapkan beberapa kebijakan dalam

menerapkan strategi DOTS, Kebijakan tersebut juga menjadi dasar bagi

rumah sakit dalam menerapkan, penanggulangan TB dengan strategi DOTS

di rumah sakit, dalam hal ini Rumah sakit menanggulangi TB DOTS baru

berikisar 20% dengan kualitas yang bervariasi. Pelaksanaan TB DOTS

dapat berjalan dengan dukungan dari seluruh tim dan strategi DOTS harus

menjadi komitmen manajemen runah sakit sehingga perlu adanya

sosialisasi khususnya untuk Tim TB DOTS.

TUJUAN1. Tujuan umum :

Untuk meningkatkan mutu pelayanan pada pasien TB di Rumah Sakit

2. Tujuan khusus :

Sebagai pedoman dalam program penanggulangan TB di Rumah Sakit

dengan strategi TB DOTS

Sebagai Indikator Mutu dalam penerapan pelayanan rumah sakit pada

program penanggulangan TB

Sebagai alat ukur kinerja Rumah Sakit pada penerapan penanggulan TB

MATERIMateri di sesuaikan, terdiri dari :

Materi dasar : Kebijakan Program Pengendalian TB,

Materi penunjang : Membangun Komitmen Belajar

Rencana Tindak Lanjut

Materi inti : Program pengendalian TB

Page 2: Proposal Pelatihan Dots

Penemuan dan Pengobatan Pasien TB

Logistik Program Pengendalian TB

Monitoring dan Evaluasi Program TB

Komunikasi, Informasi Edukasi TB

Jejaring Program Pengendalian TB

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB

Modul Pelatihan yang diberikan :

1.Program pengendalian TB

2.Penemuan dan pengobatan pasien TB

3.Logistik program pengendalian TB

4.Monitoring dan Evaluasi Program TB

5.Komunikasi, Informasi Edukasi TB

6.Jejaring program pengendalian TB

7.Pencegahan dan pengendalian Infeksi TB

8.Pedoman Nasional Program Pengendalian TB

9.Pedoman Managerial RS

10.Pedoman PPI TB

METODE

Ceramah dan Diskusi

Teori/ tatap muka, penyampaian pembelajaran melalui tatap muka

seperti : curah pendapat, ceramah tanya jawab

Penugasan /praktik, yaitu penugasan /praktik didalam kelas sesuai

dengan metode pembelajaran yang digunakan seperti : tugas baca,

diskusi/ membahas hasil tugas baca, diskusi kelompok, bermain peran

( role play), latihan

Praktek Lapangan, yaitu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di

tempat praktik kerja lapangan,pada pelatihan ini tidak ada

EVALUASI

Kegiatan evaluasi peserta pelatihan dengan menggunakan“pre test

dan post test”.

NARA SUMBER / PEMBICARA/ FASILITATOR

Dokter Spesialis,

Page 3: Proposal Pelatihan Dots

PESERTA PELATIHAN

Jumlah Peserta minimal 3 peserta dari masing masing Rumah sakit

disebabkan akan dibentuk Tim, terdiri dari Dokter spesialis Paru, dokter

umum, perawat, Farmasi, dan petugas Rekam Medik

BIAYA PELATIHANRp. 3.000.000 / peserta (Tiga Juta Rupiah)Biaya sudah termasuk :

Makan siang 1 kali, 2 kali snack dan coffee break per hari Modul pelatihan Sertifikat

WAKTU DAN TEMPAT Hari/Tanggal : Senin sd Kamis, tanggal 2 sd 5 Maret 2015Tempat : Auditorium RS Awal Bros Tangerang Lantai 6, Jln.MH.Thamrin No 3 Kebon Nanas, Cikokol, Tangerang 15117

CARA PEMBAYARAN1. Transfer, selambat-lambatnya 7 hari setelah hari pelatihan ke :

A/C : 043801000216309 Atas nama : PT. Famon Global Medika Bank : Bank Rakyat Indonesia cabang Tangerang Bukti transfer sehari sebelum pelatihan di fax ke ( 021 ) 5578-0480 Atau diserahkan pada hari pelatihan

PENDAFTARANUntuk pendaftaran hubungi : Iin , Khatarina

Telp : 021-5575-8888 ext 7006 / 6203Hp : 08170969067, 083897855946Fax : 021-55780480

Atau e- mail : [email protected] [email protected]

Tangerang, 23 Februari 2015

Hormat kami, Mengetahui,

Khatarina Sebayang, SKM, MARS dr. Jocelyn Adrianto, MARSManager Diklat Direktur

Page 4: Proposal Pelatihan Dots

elatihan Manajemen Penanggulangan TB Strategi - DOTS Bagi Petugas UPK PW Ruteng, Ende, Sikka, LarantukaSubmitted by administrator on Mon, 10/17/2011 - 07:31

Pendahuluan

Tuberkulosis atau TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi

tantangan global. Indonesia merupakan Negara pertama diantara negara-negara dengan

beban TB tinggi di wilayah Asia Tenggara yang berhasil mencapai target global untuk

penemuan kasus baru TB dengan kuman batang tahan asam (BTA) positif / Case

Detection Rate (CDR) sebesar 73% dan mencapai angka keberhasilan pengobatan /

Cure Rate (CR), sebesar 91%. (Buku Rencana Aksi Nasional Pengembangan SDM

Pengendalian TB)

Saat ini peringkat Indonesia telah turun dari urutan ketiga menjadi urutan kelima di

antara negara-negara dengan beban TB tertinggi di dunia. Namun demikian berbagai

tantangan baru seperti halnya TB-HIV (human immunodefiency virus), MDR (multi drug

resistant) -TB, TB pada anak dan masyarakat rentan lainnya berjalan seiring dengan

kemajuan program ini. Hal ini memacu program pengendalian TB Nasional untuk terus

melakukan akselerasi dan inovasi.

Karena jumlah penderita yang besar dan penularan yang relatif cepat serta besarnya

keragaman di Indonesia termasuk dalam hal keragaman beban, pengendalian TB tidak

mungkin hanya mengandalkan upaya dari pemerintah. Diperlukan upaya bersama

dengan melibatkan banyak pihak untuk dapat menanggulangi penyakit ini.

Sebagian besar kasus TB adalah di Kawasan Timur Indonesia dengan angka insidensi

210 / 100.000 penduduk). Perdhaki telah berperan dalam Program Penanggulangan TB

di beberapa lokasi di Kawasan Timur Indonesia. Peran Perdhaki dalam menanggulangi

TB di Ronde 5 Fase 2 adalah telah melatih beberapa Pengelola UPK-UPK (unit

pelayanan kesehatan) di 7 Perdhaki Wilayah.

Perpindahan SDM (turn over) yang telah dilatih Manajemen TB di UPK pelaksana

Program sangat tinggi. Mereka menjadi pegawai negeri sipil (PNS) atau dipindah oleh

Pimpinan Tarekatnya untuk mengisi kekosongan tenaga di wilayah lain, sehingga tidak

jarang UPK tidak memiliki tenaga yang telah dilatih Program TB Strategi – DOTS (direct

observed treatment short course).

Kali ini Perdhaki melaksanakan Pelatihan Manajemen Penanggulangan TB Strategi-

DOTS bagi para Pengelola / Penanggung Jawab UPK Program TB dengan melibatkan

Perdhaki Wilayah (PW) Ruteng, Ende, Sikka, Larantuka, Ambon. Pelatihan ini

merupakan pelatihan yang ketujuh kali.

Tujuan Pelatihan :

1. Tujuan Umum :

-Pada akhir pelatihan peserta memahami cara menemukan dan mendiagnosis penderita

Page 5: Proposal Pelatihan Dots

TB dengan tepat

-Peserta memahami Penanggulangan TB Strategi - DOTS dan mampu berkolaborasi

dengan lembaga-lembaga yang ada untuk bersama-sama memberantas TB dan HIV

2. Tujuan Khusus :

Pada akhir pelatihan ini, peserta mampu

-Menjelaskan penyebab, gejala-gejala dan pencegahan TB

-Menjelaskan Komplikasi

-Menjelaskan jenis dan cara kerja serta menetapkan paduan OAT untuk setiap klasifikasi

dan tipe penderita

-Memantau dan menangani yang putus berobat.

-Menyebutkan pengaruh HIV terhadap penderita TB

-Menjelaskan kelima komponen strategi DOTS

Pelaksanaan

Waktu, tempat, peserta: tanggal 20 - 25 Juni 2011, bertempat di Hotel Dwi Piutra, Ende /

Flores, telah dilaksanakan Pelatihan Manajemen Penanggulangan TB Strategi - DOTS,

kepada 14 (empat belas ) tenaga kesehatan yang terdiri dari 4 orang dokter Umum dan

10 orang perawat. Peserta adalah utusan dari : PW Ruteng (2 orang), PW Ende (4

orang), PW Maumere (3 orang), PW Larantuka (4 orang) dan PW Ambon (1 orang).

Fasilitator, materi: Pelatihan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende,

dihadiri oleh Ketua PW Ende, Komite Lokal, Fasilitator dan Koordinator Program

Pelatihan mewakili Perdhaki Pusat. Pelatihan difasilitasi oleh dua orang Nara Sumber /

Fasilitator Nasional yaitu dr. Servatius M. Pareira MP,SE dan dr Paulus Wignyohadi,MSc.

Kedua FAsilitator memandu pelatihan dengan sangat baik. Materi Pelatihan diambil dari

buku Pedoman Nasional Penanggulangan TB dan Modul Pelatihan Nasional

Penaggulangan TB bagi Petugas TB di Sarana Pelayanan Kesehatan (Modul 1 – 6 )

Jalannya pelatihan: Secara keseluruhan Pelatihan berjalan dengan baik dan lancar.

Semua peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh semangat

dan sukacita. Mereka berusaha untuk memahami semua materi, dengan gembira

mengikuti dinamika kelompok, dengan serius melaksanakan latihan kasus, Role Play

dan praktek lapangan, serta rela bertahan sampai pk. 19.00 karena kemampuan

menyerap setiap peserta tidak sama sehingga waktunya perlu ditambah. Semangat,

minat yang besar dan solidaritas dari peserta ini terasa terbalas sudah pada akhir

pelatihan. Hal ini dapat dilihat dari kemajuan yang dicapai mereka melalui hasil post test

yang mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan dengan hasil pre test

(kenaikan 99,5%), dan mereka sangat gembira saat diberikan hadiah bagi yang kenaikan

nilai post test-nya sangat bermakna sejumlah tiga orang serta saat dibagikan sertifikat

untuk seluruh peserta.

Harapan Setelah Pelatihan

-Peserta mampu menemukan kasus baru / menjaring pasien suspek TB lebih banyak

lagi, secara tepat dan cepat

-Peserta dapat bekerja dengan lebih komit, dan dapat memantau proses pengobatan

pasien agar berobat sampai sembuh. (bila ada pasien yang mangkir harus dicari dan

dimotivasi untuk berobat sampai sembuh).

Penutup

Semoga setelah pelatihan ini, melalui Kepala UPK masing-masing hubungan kerja sama

Page 6: Proposal Pelatihan Dots

antara UPK dengan Pemerintah dalam hal ini Puskesmas atau Dinas Kesehatan

setempat dapat terjalin dan terbina dengan baik.

Jakarta, 25 Juli 2011 (JF)

Login  to post comments

Berita

Pelatihan Penanggulangan Tuberkulosis Bagi Tim DOTS RS Anggota PELKESIMonday, 16 November 2009 10:09

Kupang, 31 Agustus s/d 4 September 2009 dan Tomohon, 7-11 September 2009

Program TB DOTS yang didanai oleh Global Fund ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama PELKESI dan DEPKES pada ronde 5 fase 1 periode 2008. Pelatihan diadakan di dua tempat yaitu Kupang dan Tomohon.Pelatihan pertama di Hotel Cendana, Kupang pada tanggal 31 Agustus hingga 4 September 2009. Kegiatan pelatihan ini dimaksudkan untuk menyiapkan tenaga-tenaga pelaksana (sumber daya manusia) yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap kompeten dan professional  yang diperlukan dalam pelaksanaan program TB sehingga mampu menunjang tercapainya tujuan penanggulangan TB Nasional dengan strategi DOTS. Pelatihan ini ditujukan untuk tenaga pelaksana yang nantinya akan menjadi Tim (HDL) DOTS di Rumah Sakit masing-masing. Tim tersebut terdiri dari dokter, perawat/rekam medik, petugas laboratorium dan petugas lapangan.  Pelatihan ini diikuti oleh 10 orang peserta, yang terdiri dari 4 orang perwakilan dari RSK Lende Moripa Sumba (dr. Viditya Lindawati, Welhelmina Y. Galla, Hari Cahyadi, Yohanis Jaga Ngara), 4 orang perwakilan dari RSIA Ume Manekan SoE (dr. Dodik P. Prasetyo, Lis Suryati Sae, Marten Nenosaet, Jhon Kaesmetan), dan 2 orang perwakilan dari Sekretariat PELKESI Jakarta (Irawaty Manullang dan Dinar Puspitarani). Hadir sebagai fasilitator dalam kegiatan ini adalah dr. Paulus M. Wignyohadi, MSc dan Goldifridus Kanisius, SKM, beliau berdua merupakan supervisor program  TB Dinkes Propinsi NTT. 

Sedangkan pelatihan kedua di Tomohon yang di ikuti oleh 14 peserta yang berasal dari RB Syalom GMIM Tompasobaru Kab. Minahasa Selatan, RS Banua Mamase Kab. Toraja Mamasa, RB/BKIA Bethesda Tobelo Halmahera, staf  Pelkesi Pusat, dan Pengurus Wilayah IV. Pelatihan berjalan dengan baik, penyajian materi oleh fasilitator dari Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Utara

Page 7: Proposal Pelatihan Dots

sesuai jadwal yang ditetapkan. 

Hasil dari pelatihan ini antara lain pihak RS sudah memahami tujuan dan sasaran pemberantasan penyakit TB, dan akan menyiapkan tenaga dokter, perawat, laboratorium dan petugas lapangan yang akan terlibat penuh dalam pengelolaan unit DOTS di rumah sakit. 

 

Contoh  Proposal – Proposal biasanya di buat ketika kita akan melakukan kegiatan.

Dimana tujuan dari pembuatan proposal itu sendiri biasanya mencari sponsor/donatun.

Untuk itu, apalagi sudah berususan dengan duit, sebisa mungkin buatlah proposal yang

menarik, meyakinkan dari gaya bahasa dan lain sebagainya agar supaya bisa memikat

hati donator yang dimaksud, sehingga akhirnya proposal yang kita ajukan cepat cair.

Banyak berbagai contoh proposal yang dapat anda jadikan sebagai bahan acuan, jika

memang belum pernah membuat proposal, dan tidak jarang juga contoh proposal yang

sudah jadi siap download.

Terus bagaimana cara menulis proposal yang baik dan benar? Ada beberapa hal yang

harus diperhatikan dalam membuat proposal. Walaupun anda “misalnya” sudah

mempunyai banyak contoh proposal kegiatan, contoh proposal usaha, contoh proposal

penelitian, dan contoh proposal lainnya sebagai bahan acuan, namun anda tetap harus

memperhatikan sistematika penulisan proposal berikut ini.

1. Pendahuluan

* Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan

tersebut.

* Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata)

* Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T

yang telah dibahas sebelumnya.

2. Dasar Pemikiran Kegiatan

* Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma

Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain

* Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum,

misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian

3. Tujuan Kegiatan

* Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus)

* Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa

Contoh :

* Memperoleh kader-kader KMHDI

* Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI

4. Tema Kegiatan

* Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut

5. Jenis Kegiatan

* Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika

kegiatannya lebih dari satu,

Page 8: Proposal Pelatihan Dots

* Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan,

penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.

6. Target

* Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-

ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.

Contoh :

* Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing-

masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku

Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata-rata

diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan.

7. Sasaran/Peserta

* Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau

lebih kenal dengan peserta)

8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

* Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan

kegiatan tersebut.

9. Anggaran Dana

* Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran

yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri

10. Susunan Panitia

* Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang

penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll,

sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.

11. Jadwal Kegiatan

* Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun

sebelumnya

* Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.

12. Penutup

* Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.

* Ditutup dengan lembar pengesahan proposal

* Terakhir, diikuti dengan lampiran