Proposal p3gl

14
USULAN PRAKTEK KERJA LAPANG KAJIAN PASANG SURUT DAN ARUS TERHADAP PERUBAHAN KUALITAS PERAIRAN K.KAPUAS. KALIMANTAN TENGAH DI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GEOLOGI KELAUTAN, BANDUNG Oleh: AZHARI MUHAMMAD 26020112140013 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JURUSAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Transcript of Proposal p3gl

USULAN PRAKTEK KERJA LAPANGKAJIAN PASANG SURUT DAN ARUS TERHADAP PERUBAHAN KUALITAS PERAIRAN K.KAPUAS. KALIMANTAN TENGAH DI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GEOLOGI KELAUTAN, BANDUNG

Oleh:AZHARI MUHAMMAD26020112140013

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI ILMU KELAUTANJURUSAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS DIPONEGORO2014

AHANUSULAN PRAKTEK KERJA LAPANG

KAJIAN PASANG SURUT DAN ARUS TERHADAP PERUBAHAN KUALITAS PERAIRAN K.KAPUAS. KALIMANTAN TENGAH DI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GEOLOGI KELAUTAN, BANDUNG

Oleh :AZHARI MUHAMMAD26020112140013

Menyetujui,Dosen Pembimbing(,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,)NIP. Tanggal : Mengetahui,Ketua Jurusan(................................................)NIP. Tanggal :

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN2DAFTAR ISI31.PENDAHULUAN41.1Latar Belakang41.2Tujuan51.3Kegunaan51.4Tempat dan Jadwal Pelaksanaan62. METODOLOGI72.1Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapang72.2Alat Praktek Kerja Lapang72.3Teknik Pengumpulan Data72.3.1 Data Primer72.3.1.1Observasi72.3.1.2Wawancara82.3.1.3Partisipasi Aktif82.3.2 Data Sekunder82.4Prosedur Kerja Praktek Kerja Lapang9

1. PENDAHULUAN1.1Latar BelakangIndonesia merupakan negara kepulauan yang memilik wilayah perairan yang sangat luas. Indonesia terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan luas laut sekitar 3.1 juta km2 (0.3 juta km2 perairan teritorial dan 2.8 juta km2 perairan nusantara) atau 62% dari luas teritorialnya (nontji,2005). Berdasarkan UNCLOS 1982 (United Nations Convention on Law ofthe Sea 1982), Indonesia diberi hak berdaulat (soverign right) memanfaatkan Zona Ekonomi Eklusif seluas 2,7 km2 yang menyangkut eksplorasi, eksploitasi dan pengelolahan sumberdaya hayati dan non hayati, penelitian dan juridiksi mendirikan instalasi atau pulau buatan. Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati laut (biodiversity) terbesar di dunia (Dahuri et al, 2003).Perairan Indonesia memiliki bentuk relief dasar laut berbeda, dari mulai kedalaman hingga pengaruh hidrooseanografi pada setiap kedalaman. Bentuk relief (topografi) dasar laut merupakan salah satu kondisi laut yang begitu unik yang terdiri dari banyak bentukan yang tidak dapat dilihat langsung secara kasat mata. Topografi laut dapat dikenali dari suatu peta batimetri. Peta batimetri tidak sedetil peta rupa bumi yang menyajikan data ketinggian dan kenampakan permukaan bumi. Topografi laut yang bersumberkan dari peta batimetri dapat digunakan untuk berbagai kepentingan misalnya dalam sektor perhubungan laut, pertambangan, eksplorasi, penelitian, dan sebagainya (Utami, 2009). Selat adalah sebuah perairan yang relatif sempit yang menghubungkan dua perairan yang lebih besar dan karenanya pula biasanya terletak diantara dua permukaan daratan. Salah satu selat yang ada di Indonesia yang memiliki fungsi dan sangat penting adalah Selat Bali (Priyono et al, 2011).Selat Bali adalah selat yang terkenal sebagai penghubung antara Pulau Jawa dan Pulau Bali yang memiliki dimensi ruang yang membedakannya dengan wilayah daratan. Pemanfaatan wilayah laut dapat dilakukan pada dataran dasar laut atau kontinental, di bawah dasar laut juga dilakukan di kolom airnya. Perairan Selat Bali merupakan perairan pantai landai yang terdapat di Gili Manuk, tepatnya di mulut Selat Bali serta beberapa ratus meter dari daratan. Secara geografis, perairan Selat Bali termasuk dalam perairan semi tertutup. Perubahan lingkungan wilayah pesisir lebih disebabkan karena adanya proses-proses alami yang secara kontinu dan periodik mempengaruhi wilayah pesisir seperti fluktuasi, parameter oseanografi dan dinamika iklim di perairan tersebut (Priyono et al, 2011).1.2TujuanAdapun tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini, antara lain: Mendapatkan dan mengelola data hasil peta batimetri Selat Bali Mengetahui profil kedalaman di Selat Bali1.3KegunaanPraktek Kerja Lapang ini diharapkan nantinya dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh:1. Masyarakat AkademisUntuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai kondisi Perairan Selat Bali dan sebagai tambahan informasi, dan dapat dijadikan acuan refrensi dalam peneletian selanjutnya.2. Pemerintah dan Instansi TerkaitUntuk menambah informasi terkait tentang profil kedalaman pada Perairan Selat Bali, yang selanjutnya dapat digunakan untuk keperluan penelitian mendatang.3. Masyarakat UmumUntuk menambah wawasan masyarakat tentang pemetaan batimetri dan profil kedalaman Selat Bali dalam pengaruhnya terhadap mata pencaharian nelayan.

1.4Tempat dan Jadwal PelaksanaanPraktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2014-22 Agustus 2014 yang bertempat di Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL), Bandung.

2. METODOLOGI

2.1Waktu dan Tempat Praktek Kerja LapangPraktek Kerja Lapang (PKL) akan dilaksanakan di Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL), Bandung.2.2Alat Praktek Kerja LapangAlat-alat yang digunakan dalam praktek kerja lapang ini adalah sebagai berikut : Laptop HP ENVY 4 Notebook Pc, Windows 7 Ultimate, Processor Intel(R) Core (TM) i3-2367M CPU @ 1.40 GHz 1.40 GHz, RAM 4.00 GB, 64-bit Operating System. Software ArcGis versi 9.3 Google Earth Pro Versi 7.1 Microsoft Office 2010 MapInfo Proffesional 10.0 ER Mapper 7.1 Surfer 112.3Teknik Pengumpulan DataJenis data yang dikumpulkan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini, terdiri atas:2.3.1 Data PrimerMenurut Marzuki (1993), yang dimaksud dengan data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumbernya, diamati, dan dicatat pertama kalinya. Data ini diperoleh secara langsung dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dari hasil observasi, wawancara, dan partisipasi aktif. Data primer dalam Praktek Kerja Lapang ini meliputi data-data yang diperoleh dari:2.3.1.1ObservasiMenurut Marzuki (1993), observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki, tanpa mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Pada Praktek Kerja Lapang ini, observasi dilaksanakan di Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL), Bandung.2.3.1.2WawancaraMenurut Marzuki (1993), wawancara adalah komunikasi langsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Pengumpulan data primer dengan metode wawancara dalam pelaksanaan praktek kerja lapang ini berupa upaya peneliti dengan bertanya secara langsung kepada pihak terkait, adapun responden adalah pembimbing di Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL), Bandung.2.3.1.3Partisipasi AktifMenurut Arikunto (2002), partisipasi aktif adalah pengamatan yang dilaksanakan dengan ikut terlibat secara langsung dalam kegiatan yang dilakukan. Pada Praktek Kerja Lapang ini, kegiatan partisipasi aktif Seperti Untuk memahami bentuk relief dan profil kedalaman perairan Selat Bali.2.3.2 Data SekunderMenurut Marzuki (1993), data sekunder adalah data yang cara pengumpulannya bukan diusahakan sendiri secara langsung tetapi diambil dari laporan-laporan, jurnal penelitian, majalah, maupun bahan kepustakaan lainnya yang menunjang.Data sekunder yang diambil dalam Praktek Kerja Lapang ini meliputi letak geografis Perairan Selat Bali, studi literatur berupa jurnal penelitian, peta, dan kepustakaan lainnya.

2.4Prosedur Kerja Praktek Kerja Lapang

Gambar 2. Prosedur Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang

DAFTAR PUSTAKAArikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Menton Putra.Buckley, R. 2004. Environmental Impacts of Ecotourism. Queensland: CAB Marzuki. 1993. METODOLOGI RISET. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.Priyono, B; Yunanto, A; Arif, T. 2011. Karakteristik Oseanografi Dalam Kaitannya Dengan Kesuburan Perairan Di Selat Bali. Soemarto,C.D. 1995. Hidrologi Teknik. Penerbit Erlangga : JakartaSugiyono, D. 2000. Metode Penelitian. Bandung : CV Alvabeta