Proposal Optimasi Gas Bumi.doc
Click here to load reader
description
Transcript of Proposal Optimasi Gas Bumi.doc
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gas bumi sebagai salah satu sumber energi memiliki peranan yang sangat penting bagi
pertumbuhan pembangunan nasional. Selama dekade terakhir, peranan gas bumi mulai
menggeser peranan BBM sebagai sumber energi karena selain lebih murah juga ramah
lingkungan. Pemanfaatan gas bumi di Indonesia meliputi sektor pembangkit listrik 52%,
sektor industri pupuk 12% serta sektor industri dan sektro lainnya 36%.
Hingga saat ini, konsumen gas bumi di Indonesia mulai menyebar secara merata di
seluruh wilayah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan
pemnbangunan nasional. Wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau, saat ini
sudah mulai diupayakan untuk bisa disuplai gas bumi seperti Makassar, Lampung, Jawa
Tengah dan sebagainya.
Berdasarkan analisis pasokan dan kebutuhan gas bumi di wilayah baik wilayah yang
belum terjangkau maupun yang sudah terjangkau oleh gas bumi, terjadi kebutuhan gas
dalam jumlah yang cukup signifikan. Wilayah-wilayah yang selama ini sudah terjangkau
oleh gas bumi seperti Wilayah Jawa dan Sumatera khususnya Sumatera Utara dan NAD
mengalami shortage pasokan yang cukup signifikan. Lokasi konsumen dan lokasi sumber
gas yang menyebar dan dpisahkan oleh lautan serta bervariasi jumlah volumenya
menjadi salah satu kendala dalam pemenuhan kebutuhan gas bumi di beberpa wilayah di
Indonesia.
Seiring dengan diberlakukannya konversi minyak tanah ke mitan serta program konversi
BBM ke BBG, diperkirakan dimasa mendatang kebutuhan gas bumi akan meningkat
secara tajam.
Pembangunan infrastruktur gas bumi dan bahan bakar gas harus melihat supply-demand
gas bumi atau bahan bakar gas tersebut. Supply gas dapat berasal dari fasilitas produksi
yang ditransportasikan melalui pipa atau menggunakan truck atau dari regasifikasi LNG.
Pemerintah harus mempunyai perencanaan yang matang terhadap pembangunan
infrastruktur gas bumi agar kegiatan tersebut dapat berjalan secara efisien dan efektif.
Pada umumnya, kegiatan pengembangan infrastruktur gas bumi atau bahan bakar gas
dapat dilakukan dengan membangun fasilitas baru atau dengan mengalihfungsikan
fasilitas yang sudah ada. Dalam hal membangun fasilitas baru, Badan Usaha perlu
menetapkan lokasi, kapasitas, sarana dan prasarana. Sedangkan dari pengalihfungsian
fasilitas, diperlukan audit dari fasilitas yang sudah ada sehingga nantinya sesuai dengan
manfaat dari fasilitas tersebut.
Berdasarkan hal tersebut di atas, PT Pertamina (Persero) selaku produsen gas bumi
untuk kebutuhan domestrik yang terbesar dan terkemuka di Indonesia memerlukan
strategi yang baik dalam rangka mengoptimasi pola pengangkutan gas bumi agar biaya
yang sampai ke konsumen lebih efisien, disamping itu, diperlukan pula pemilihan
alternatif moda transportasi dan pengembangan fasilitas penyimpanan gas guna
mengantisipasi kebutuhan gas bumi yang semakin meningkat.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan optimasi pola pengangkutan gas
bumi agar menjadi lebih efektif dan efisien dan melakukan pemilihan alternative
penanganan dan penyimpanan gas yang dapat dijadikan acuan bagi Pemerintah dalam
memberikan Izin Usaha Penyimpanan Gas dan Penyimpanan Bahan Bakar Gas baik Izin
Usaha Sementara maupun Izin Usaha Tetap kepada Badan Usaha.
1.3. Sasaran
Didapat pola pengankutan yang optimal , efektif dan efisien untuk bahan baker gas, serta
didapat alternative baru dalam penanganan dan penyimpanan gas yang dijadikan acuan
bagi pemerintah dalam memberikan Izin Usaha Penyimpanan Gas dan Penyimpanan
Bahan Bakar Gas baik Izin Usaha Sementara maupun Izin Usaha Tetap kepada Badan
Usaha.
1.4. Lingkup Kegiatan
Agar maksud dan tujuan dapat tercapai, maka lingkup kegiatan dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu:
1. Kegiatan Survey
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mencari data primer serta untuk mengetahui
kondisi fasilitas transportasi dan penyimpanan gas bumi dan bahan baker gas yang
ada;
2. Kegiatan Optimasi Pola Transportasi Gas Bumi Kegiatan ini meliputi:
a. Analisis kebutuhan gas bumi setiap wilayah, baik sebagai bahan baku maupun
sebagai bahan bakar, dan membuat prediksi kebutuhan gas bumi per wilayah;
b. Analisis transportasi gas bumi menggunakan LNG, CNG dan hidrat;
c. Membuat komparasi tekno ekonomi;
d. Melakukan optimasi pola pengangkutan gas bumi dari titik sumber ke tujuan yang
didasarkan pada pola dan moda pengangkutan yang ada.
e. Melakukan analisis biaya pengangkutan gas bumi dari titik sumber ke konsumen
gas bumi.
f. Membuat rekomendasi pola pengangkutan gas bumi yang didasarkan pada butir
(d).
3. Kegiatan Alternatif Penanganan dan Penyimpanan Gas Bumi dan Bahan Bakar Gas
meliputi:
a. Melakukan analisis desain fasilitas penyimpanan gas bumi, CNG dan LPG;
b. Melakukan analisis kapasitas penyimpanan sesuai dengan kebutuhan gas untuk
suatu wilayah;
c. Melakukan analisis tekno ekonomi pembangunan fasilitas penyimpanan gas;
d. Memberikan rekomendasi bagi Pemerintah untuk memberikan Izin Usaha
Sementara dan Izin Usaha Tetap mengenai supply-demand, kapasitas, desain
dan keekonomian.
1.5. Metodologi
Berdasarkan pada tujuan, dan lingkup pekerjaan, maka disusun metodologi kegiatan sebagai
berikut :
1. Survey dalam rangka mengumpulkan data
Data yang diperlukan untuk menyusun optimasi Gas Bumi dan BBG nasional terdiri atas
inventarisasi kebutuhan gas bumi, inventarisasi infrastruktur gas bumi gas bumi eksisting
dan rencana pengembangannya, dan invetarisasi pasokan gas bumi. Kegiatan
inventarisasi dilakukan per wilayah. Kegiatan inventarisasi kebutuhan gas bumi meliputi
konsumsi gas bumi di sektor industri, power plant, rumah tangga dan transportasi. Untuk
memproyeksikan kebutuhan gas bumi diperlukan data tambahan seperti pendapatan
domestik bruto (PDB), pertumbuhan penduduk, perkembangan industri dan
perkembangan transportasi di setiap wilayah. Kegiatan inventarisasi infrastruktur
eksisting meliputi fasilitas produksi gas bumi, jaringan pipa gas bumi, moda transportasi
CNG serta rencana pengembangan fasilitas terminal LNG. Kegiatan inventarisasi
pasokan gas bumi meliputi pasokan gas bumi dari seluruh lapangan gas bumi yang
masuk ke jaringan pipa gas bumi milik PT Pertamina (Persero).
Data yang diperlukan dapat diperoleh dari instansi terkait yang terdiri atas:
- Ditjen Migas, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral;
- PT. Pertamina (Persero);
- PT. Perusahaan Gas Negara Tbk.;
- Badan Usaha yang memperoleh Izin Transportasi dan Niaga dengan Fasilitas
- Badan Pelaksana Bidang Minyak dan Gas Bumi;
- Badan Pengatur Bidang Minyak dan Gas Bumi;
- Departemen Perindustrian dan Perdagangan;
- Badan Pusat Statistik (BPS);
- Pemerintah Daerah;
- BKPM/D;
- Lemigas;
- Perguruan Tinggi dan
2. Analisis dan Evaluasi Data
Data yang diperoleh akan dianalisis dengan cara pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Dalam optimasi gas bumi dan BBG, pendekatan kuantitatif yang dilakukan meliputi
analisis pasokan dan kebutuhan gas bumi, optimasi pola pengangkutan gas bumi dari
sumber gas bumi ke konsumen serta analisis besarnya biaya pendistribusian gas bumi
dari sumber pasokan ke konsumen gas bumi. Untuk melakukan analisis kuantitatif
dilakukan dengan pengembangan Model Proyeksi Kebutuhan Gas Bumi Domestik (Th.
2012 – 2025). Model Proyeksi ini disusun dengan mempertimbangkan aspek-aspek
Makro (GDP, Konsumsi Energi, Pertumbuhan Konsumsi Gas Bumi) maupun aspek Mikro
dari gas bumi itu sendiri.
Pendekatan kualitatif dilakukan untuk memperhitungkan nilai kualitas dari data yang
diperoleh. Sehingga kualitas yang baik dari data yang diperoleh akan mempengaruhi
Pendekatan kualitatif meliputi analisis dan evaluasi berdasarkan kepustakaan dan
asumsi yang sesuai dengan sasaran kegiatan. Mengingat kedinamisan cadangan gas
bumi dan pertumbuhan konsumsi gas yang dapat berubah setiap waktu, diperlukan
sistem informasi yang terpadu dalam bentuk user interface yang dapat memantau letak
sumber gas bumi, konsumen gas dan jalur pipa serta informasi lain seperti pipeline
sizing, kapasitas dan lain-lain, serta memantau perubahan yang terjadi pada sistem
jaringan transmisi dan distribusi gas tersebut.
3. Memberikan rekomendasi
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka akan dirumuskan keluaran
rekomendasi optimasi penyediaan dan pendistribusian gas bumi dan BBG yang
paling ideal serta system pemetaannya.
1.5. Manfaat
Manfaat dari adanya kegiatan ini adalah memberikan informasi kepada PT Pertamina
(Persero) mengenai pola pengangkutan gas bumi serta penanganan dan penyimpanan
gas bumi yang optimal.
Penyediaan & Kebutuhan Gas Bumi
Parameter Ekonometrik
Biaya Pendistribusian
Gas Bumi
Analisis Penyediaan & Kebutuhan Gas Bumi
Proyeksi Kebutuhan Gas Bumi
Neraca Gas Bumi
Analsisi Optimasi Pendistribusian dan Penyimpanan Gas Bumi
Infrastruktur Existing
Rencana Pengembangan
Infrastruktur
Pemetaan Infrastruktur Gas Bumi
REKOMENDASI
Gambar Metodologi Optimasi Moda Pengangkutan dan Penyimpanan Gas Bumi dan BBG