Proposal Metris

23
Penerapan Teori Health Promotion Model Terhadap Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDN Semolowaru IV Surabaya Tugas proposal Penulis (Kelas A12 B) Wahyu Putra Pratama (131011042) Program Studi Pendidikan Ners

description

metpen semester 7

Transcript of Proposal Metris

Page 1: Proposal Metris

Penerapan Teori Health Promotion Model Terhadap Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDN

Semolowaru IV Surabaya

Tugas proposal

Penulis (Kelas A12 B)

Wahyu Putra Pratama (131011042)

Program Studi Pendidikan NersFakultas KeperawatanUniversitas Airlangga

2015

Page 2: Proposal Metris

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Identifikasi Masalah

Penyakit masih tinggi di masyarakat Indonesia yang rentan diderita

oleh anak sekolah yaitu cacingan, karena penyakit cacingan merupakan

salah satu masalah kesehatan yang sangat penting untuk ditanggulangi.

Anak sekolah dasar merupakan kelompok yang rentan terhadap penularan

penyakit ini, berdasarkan penelitian didapatkan prevalensi penyakit

cacingan pada anak Sekolah Dasar di Jakarta sebesar 49,5% (Pipit, 2006)

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan

bahwa prevalensi kejadian diare di Indonesia sekitar 42,4%. Pada anak

usia sekolah (5-14 tahun), kejadian diare menempati urutan ke-5

terbanyak setelah kelompok usia bayi, balita dan lansia, yaiut 9,0%.

Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2007,

dapat disimpulkan bahwa perilaku yang menyakut kebersihan dapat

mempengaruhi kesehatan. Banyak penyakit yang disebabkan karena

perilaku hidup bersih dan sehat yang masih kurang seperti diare,

cacingan, masalah periodontal, filiaris, demam berdarah dan muntaber.

Masalah kebersihan diri yang cukup banyak dialami oleh murid sekolah

dasar yaitu: 86% murid yang bermasalah pada gigi, 53% tidak bisa

potong kuku, 42% tidak biasa menggosok gigi, dan 8% murid tidak

mencuci tangan sebelum makan.

Berdasarkan dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa presentasi

pelaksanaan PHBS oleh siswa sekolah dasar masih cukup rendah. Hal ini

perlu dijadikan pedoman untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk

memperbaiki kesadaran perilaku siswa tersebut.

Konsep solusi adalah dengan menerapkan teori dari Nola J. Pender

yaitu Health Promotion Model untuk meningkatkan perilaku hidup bersih

Page 3: Proposal Metris

dan sehat terhadap siswa sekolah dasar. Hal ini diharapkan lebih efektif

daripada penelitian sebelumnya.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tingkat pengetahuan Siswa SD terhadap perilaku hidup

bersih dan sehat?

2. Bagaimana pendidikan yang diberikan keluarga tentang perilaku hidup

bersih dan sehat pada Siswa SD?

3. Bagaimana pendidikan yang diberikan sekolah tentang perilaku hidup

bersih dan sehat pada Siswa SD?

4. Adakah peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat dengan penerapan

teori health promotion model pada Siswa SD?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Menjelaskan penerapan teori health promotion model terhadap

peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada Siswa SD

1.3.2. Tujuan khusus

1. Mengetahui tingkat pengetahuan Siswa SD terhadap perilaku

hidup bersih dan sehat

2. Mengetahui pendidikan yang diberikan keluarga tentang perilaku

hidup bersih dan sehat pada Siswa SD

3. Mengetahui pendidikan yang diberikan sekolah tentang perilaku

hidup bersih dan sehat pada Siswa SD

4. Mengetahui adakah peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat

dengan penerapan teori health promotion model pada Siswa SD

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Page 4: Proposal Metris

Hasil penelitian ini dapat menjelaskan penerapan teori health

promotion model terhadap peningkatan perilaku hidup bersih dan

sehat pada Siswa SD

1.4.2 Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi yang

objektif mengenati penerapan teori health promotion model terhadap

peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada Siswa SD

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian tentang perilaku hidup bersih dan sehat telah beerapa kali

dilakukan, sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

No Judul Karya Ilmiah &

Penulis

Variabel Jenis

Penelitian

Hasil

1. Gambaran Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat

tentang Food Borne

Disease pada Anak Usia

Sekolah di SDN Babat

Jerawat I Kecamatan

Pakal Kota Surabaya

(Sholikah, H. Hidayad,

2013)

PHBS

tentang

kebersihan

diri, makanan

dan

lingkungan

Deskriptif

dengan

pendekatan

cross

sectional

study

Presentase

anak yang

berperilaku

kurang dalam

menjaga

kebersihan

terkait food

borne disease

masih cukup

banyak

2. Gambaran Pelaksanaan

Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat Siswa di

Sekolah Dasar Negeri

Cikuda Jatinangor

(Sumarta R, 2012)

-Memotong

kuku

-Memelihara

rambut

-Memakai

pakaian

bersih

Deskriptif Pelaksanaan

PHBS di

SDN Cikuda

Jatinangor

masih

mencapai

47% dan

Page 5: Proposal Metris

-Olahraga

teratur

Tidak

merokok dan

menggunaka

n NAPZA

diperlukan

upaya

promotif lagi

3. Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat pada Anak

Sekolah Usia 7-10

Tahun (Lusia dan

Hadia, 2014)

-Pengetahuan

siswa

terhadap

perilaku

hidup bersih

dan sehat

-Sikap siswa

terhadap

perilaku

hidup bersih

dan sehat

-Lingkungan

terhadap

perilaku

hidup bersih

dan sehat

Deskriptif

dengan

pendekatan

cross

sectional

Semua

responden

memiliki

pengetahuan

dan

lingkungan

yang baik

serta

sebagian

besar sikap

yang positif

terhadap

perilaku

hidup bersih

dan sehat

4. Hubungan Pelaksanaan

Program Usaha

Kesehatan Sekolah

terhadap Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat pada

Siswa SDN 13

Seberang Padang Utara

(Nadia, 2012)

-Perilaku

hidup bersih

dan sehat

siswa

-Pelaksanaan

program

UKS

Kuantitatif Terdapat

hubungan

yang

bermakna

antara

pelaksanaan

program

UKS dengan

Page 6: Proposal Metris

perilaku

hidup bersih

dan sehat

siswa

No Judul Karya Ilmiah &

Penulis

Variabel Jenis

Penelitian

Hasil

1. Gambaran Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat

tentang Food Borne

Disease pada Anak Usia

Sekolah di SDN Babat

Jerawat I Kecamatan

Pakal Kota Surabaya

(Sholikah, H. Hidayad,

2013)

PHBS

tentang

kebersihan

diri, makanan

dan

lingkungan

Deskriptif

dengan

pendekatan

cross

sectional

study

Presentase

anak yang

berperilaku

kurang dalam

menjaga

kebersihan

terkait food

borne disease

masih cukup

banyak

2. Gambaran Pelaksanaan

Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat Siswa di

Sekolah Dasar Negeri

Cikuda Jatinangor

(Sumarta R, 2012)

-Memotong

kuku

-Memelihara

rambut

-Memakai

pakaian

bersih

-Olahraga

teratur

Tidak

merokok dan

menggunaka

n NAPZA

Deskriptif Pelaksanaan

PHBS di

SDN Cikuda

Jatinangor

masih

mencapai

47% dan

diperlukan

upaya

promotif lagi

3. Perilaku Hidup Bersih -Pengetahuan Deskriptif Semua

Page 7: Proposal Metris

dan Sehat pada Anak

Sekolah Usia 7-10

Tahun (Lusia dan

Hadia, 2014)

siswa

terhadap

perilaku

hidup bersih

dan sehat

-Sikap siswa

terhadap

perilaku

hidup bersih

dan sehat

-Lingkungan

terhadap

perilaku

hidup bersih

dan sehat

dengan

pendekatan

cross

sectional

responden

memiliki

pengetahuan

dan

lingkungan

yang baik

serta

sebagian

besar sikap

yang positif

terhadap

perilaku

hidup bersih

dan sehat

4. Hubungan Pelaksanaan

Program Usaha

Kesehatan Sekolah

terhadap Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat pada

Siswa SDN 13

Seberang Padang Utara

(Nadia, 2012)

-Perilaku

hidup bersih

dan sehat

siswa

-Pelaksanaan

program

UKS

Kuantitatif Terdapat

hubungan

yang

bermakna

antara

pelaksanaan

program

UKS dengan

perilaku

hidup bersih

dan sehat

siswa

Page 8: Proposal Metris

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Page 9: Proposal Metris

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Sekolah adalah sekumpulan

perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat

lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,

sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan

kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat

(Departemen Kesehatan, 2007)

Indikator PHBS menurut (Anik, 2013):

1. Memelihara kebersihan tangan dan kuku dengan mencuci tangan

menggunakan sabun dan air mengalir

2. Mengkonsumsi makanan dan jajanan sehat di sekolah

3. Menggunakan WC yang bersih

4. Keaktifan berolahraga

5. Menimbang badan dan mengukur tinggi badan

6. Membuang sampah pada tempatnya

Indikator PHBS (Depkes RI, 2007):

1. Jajan di kantin sekolah

2. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun

3. Menggunakan jamban sehat

4. Mengikuti kegiatan olahraga dan aktivitas fisik di sekolah

5. Memberantas jentik nyamuk

6. Tidak merokok di sekolah

7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badah setiap bulan

8. Membuang sampah pada tempatnya

2.2. Health Promotion Model

Model Promosi Kesehatan (Health Promotion Model) adalah suatu

cara untuk menggambarkan interaksi manusia dengan lingkungan fisik

dan interpersonalnya dalam berbagain dimensi. Health Promotion Model

pertama kali dikembangkan oleh Nola J. Pender pada tahun 1987. HPM

Page 10: Proposal Metris

lahir dari penelitian 7 faktor persepsi kognitif dan 5 faktor modifikasi

tingkah laku yang memengaruhi dan meramalkan tentang perilaku

kesehatan. Model ini menggabungkan dua teori yaitu dari teori Nilai

Pengharapan (Expectancy-Value) dan Teori Nilai Pembelajaran Sosial

(Social Cognitive Theory) dalam perspektif keperawatan manusia dilihat

sebagai fungsi yang holistik.

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL

Page 11: Proposal Metris

: Diukur

: Tidak diukur

Gambar 1: Kerangka konsep penelitian meningkatkan perilaku hidup bersih dan

sehat dengan menggunakan pendekatan teori health promotion model

(Pender, 2006)

Kebiasaan sebelumnya:

tidak cuci tangan sebelum

makan, jajan sembarangan, buang sampah

tidak pada tempatnya

Manfaat tindakan

Hambatan tindakan

Self efficacy

Sikap dari aktivitas: Emosi yang timbul dari

kegiatan ini, tindakan diri,

lingkungan kegiatan

berlangsung

Pengaruh interpersonal

Pengaruh situasional

Komitmen rencana tindakan

Kebutuhan yang mendesak

Outcome: perubahan

perilaku kesehatan

Faktor Personal: Biologis, Psikologi,

Sosiokultural

Tindakan promosi

kesehatan

Page 12: Proposal Metris

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Dasar Penelitian

Page 13: Proposal Metris

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif inferensial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif karena dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah data yang berupa angka untuk menerangan hasil penelitian.

4.2 Populasi, Sampel dan Sampling

4.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah semua subjek yang

memenuhi criteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2014). Populasi

target adalah populasi yang memenuhi kriteria sampling dan menjadi

sasaran akhir penelitian. Kelompok populasi target dalam penelitian

ini adalah siswa sekolah dasar di Surabaya. Populasi terjangkau adalah

populasi yang memenuhi kriteria penelitian dan biasanya dapat

dijangkau oleh peneliti dari kelompoknya. Kelompok populasi

terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 Sekolah Dasar

Negeri Semolowaru IV Surabaya .

4.2.2. Sampel

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam,

2014). Dalam penelitian ini sampel adalah siswa kelas 4 SDN

Semolowaru IV Surabaya yang memenuhi kriteria inklusi sebagai

berikut:

Kriteria inklusi siswa SD yaitu:

a. Bersedia menjadi responden penelitian

b. Tidak mengalami gangguan psikologis

c. Telah bersekolah di sana selama lebih dari 2 tahun

Kriteria eksklusi siswa SD yaitu:

1) Tidak bersedia menjadi responden penelitian

2) Mengalami gangguan psikologis dalam aspek emosi

3) Baru saja pindah dari sekolah lain/ masa belajar di tempat

penelitian kurang dari 2 tahun

Page 14: Proposal Metris

4.2.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2014). Teknik sampling merupakan cara - cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar–benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan nonprobability sampling (purposive sampling) yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi yang sesuai dengan kehendak peneliti (Nursalam, 2014).

4.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.3.1 Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

berbeda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Soeparto,

Putra, & Haryanto, 2000). Variabel yang akan dilibatkan pada

penelitian ini yaitu variabel bebas dan terikat. Variabel bebas adalah

variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain.

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah sikap yang timbul dari

perlakuan promkes pada siswa SD. Variabel terikat adalah variabel

yang nilainya ditentukan oleh variabel lain. Dalam penelitian ini

variabel terikatnya adalah perubahan perilaku siswa SD.

4.3.2 Definisi Operasional

NO VARIABEL DO HASIL UKUR/

KATEGORI

SKALA

1. Sikap yang

timbul dari

perlakuan

promkes pada

siswa SD

Efek atau penilaian

positif maupun

negative terhadap

edukasi kesehatan

pada siswa SD

1. Menerima

2. Menolak

Nominal

2. Perubahan

perilaku siswa

Timbulnya rasa

mawas diri terhadap

1. Ada perubahan Nominal

Page 15: Proposal Metris

SD suatu kejadian yang

dialami

perilaku

2. Tidak ada perubahan

perilaku

Daftar Pustaka

Page 16: Proposal Metris

Busising R. 2010. Gambaran Perilaku Siswa Sekolah Dasar Negeri 1

Motobot Kecil tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Skripsi FKM

UNSTRAT: Manado

Departemen Kesehatan RI. 2013. Hasil riset kesehatan dasar Indonesia 2013

Gomo M J, 2013. Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs)

Sekolah Pada Siswa Kelas Akselerasi Di SMPN 8 Manado. Fak

Kedokteran UNRAT : Manado. Jurnal e-Biomedik (eBM)

Vol.1/No.1/Maret 2013. Hal 503-505..

Nadia. 2012. Hubungan Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah

terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Siswa SDN 13 Seberang

Padangutara Tahun 2010. Universitas Andalas: Padang

Nursalam, 2014. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan

Praktis Edisi 3. Jakarta Salemba Medika.

Proverawati A dan Rahmawati E, 2012. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Yogyakarta : NuhaMedika

Pramono S M, 2011. Peningkatan Pengetahuan Anak-Anak Tentang PHBS

Dan Penyakit Menular Melalui Teknik Kie Berupa Permainan Elektronik.

Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol.14/No.

Suhri, Mohammad. 2014. Gambaran Sikap tentang Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat pada Anak Sekolah Dasar Negeri di Desa Gonilan Kecamatan

Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Naskah publikasi Fakultas Ilmu

Kesehatan Muhammadiya : Surakarta

Wowor, S. 2013. Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Sekolah Pada Anak Sekolah Dasar GMIM Lemoh. Universitas Sam

Ratulangi : Manado. Jurnal Media Kesehatan Vol.1/No.7/Agustus 2013

Yante L, 2012. Gambaran Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Pada Anak-Anak Panti Asuhan Harapan Kita Desa Huntu Utara

Kecamatan Bualango Selatan Kabupaten