Proposal Menopouse

74
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah merupakan hukum alam, bahwa setiap manusia akan menjadi tua. Proses penuaan ini sebenarnya terjadi sejak manusia dilahirkan dan berlangsung terus menerus sepanjang kehidupannya.proses penuaan pada wanita berlangsung lebih dramatis,terutama karena adanya beban proses reproduksi dalam kehidupan. Klimakterium merupakan periode peralihan dari fase reprodusi menuju fase usia tua (senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupun endokrinologik dari ovarium. Penurunan fungsi hormon estrogen menimbulkan berbagai keluhan pada seorang wanita, dan ada tiga tahapan dalam masa klimakterium yaitu pramenopose (usia 40-50 tahun), menopause (usia 45-55 tahun), dan pasca menoupuse (usia 58-60 tahun). Adapun perubahan-perubahan fisik pada masa menopause yaitu hot flushes, keringat berlebihan, vagina kering, tidak dapat menahan air kencing, gangguan tidur. (Prawirohardjo, 2003)

description

Menopause

Transcript of Proposal Menopouse

BAB 1

PAGE 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sudah merupakan hukum alam, bahwa setiap manusia akan menjadi tua. Proses penuaan ini sebenarnya terjadi sejak manusia dilahirkan dan berlangsung terus menerus sepanjang kehidupannya.proses penuaan pada wanita berlangsung lebih dramatis,terutama karena adanya beban proses reproduksi dalam kehidupan.Klimakterium merupakan periode peralihan dari fase reprodusi menuju fase usia tua (senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupun endokrinologik dari ovarium. Penurunan fungsi hormon estrogen menimbulkan berbagai keluhan pada seorang wanita, dan ada tiga tahapan dalam masa klimakterium yaitu pramenopose (usia 40-50 tahun), menopause (usia 45-55 tahun), dan pasca menoupuse (usia 58-60 tahun). Adapun perubahan-perubahan fisik pada masa menopause yaitu hot flushes, keringat berlebihan, vagina kering, tidak dapat menahan air kencing, gangguan tidur. (Prawirohardjo, 2003)

Menopause yang dikenal dengan masa berakhirnya menstruasi, sering dianggap sebagai momok dalam kehidupan seorang wanita. Ada beberapa wanita yang memasuki masa menoupose dengan penuh kecemasan suasana hati berubah. Wanita-wanita seperti ini sangat sensitif terhadap pengaruh emosional dari fluktuasi hormon, umumnya mereka tidak mendapatkan informasi yang benar tentang perubahan-perubahan fisik yang dialami dan cara mengatasinya, sehingga yang dibayangkan adalah efek negative yang akan dialaminya setelah memasuki masa menopause, apabila wanita menyadari dirinya akan menjadi tua yang berarti kencatikannya akan memudar. Yang menjadi masalah adalah apabila masa ini menimbulkan problem psikis pada mereka. Menurut hasil sensus penduduk tahun 2000, jumlah perempuan yang berusia 50 tahun dan memasuki usia menoupose sebanyak 15,5 juta orang. Diperkirakan pada tahun 2002 menurut perhitungan statistik jumlah perempuan yang hidup dalam usia menopause adalah 30,3 juta. Menurut penelitian yang sudah dilakukan pada tahun 1992 di Jawa Tengah dengan responden wanita diketahui bahwa pada wanita yang tinggal di pedesan menoupose terjadi pada usia 44 tahun. Disebutkan pula bahwa sebagian besar wanita mulai mengalami gejalanya pada usia 40an dan puncaknya tercapai pada usia 50 tahun. (Kasdudini, 2002).Dari survey pendahuluan pada 6 November 2012 di RT 01 RW 01 Desa Klutuk Tambakboyo yaitu dari 14 wanita menopause mengatakan bahwa 5 orang (35,71%) mengetahui tentang gejala-gejala fisik menopause beserta cara mengatasinya dan 9 orang (64,29%) tidak tahu tentang gejala-gejala fisik menopause dan cara mengatasinya.

Pengetahuan adalah hasil tahu yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap obyek tertentu yang meliputi penglihatan, pendengaran, penciuman, dan yang sebagaian besar dari mata dan telinga. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.Wanita menopause yang tidak mengetahui tentang gejala-gejala fisik menopause dan cara mengatasinya kebanyakan adalah dari wanita yang berpendidikan rendah. Makin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah seseorang menerima informasi,sehingga banyak pula pengetahuan yang dimiliki.Konseling tentang menopause dan kesiapan seorang wanita menghadapi menopause akan sangat membantu dalam menjalani masa menopause dengan lebih baik. Ketika wanita memasuki masa menopause sebaiknya mengkonsumsi makanan yang bergizi, olahraga yang teratur, menghindari stres, dan sering mengikuti penyuluhan tentang kesehatan.Dari keterangan diatas peneliti merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai gambaran upaya penatalaksanaan gejala-gejala fisik menopause berdasarkan pengetahuan wanita menopause tentang gejala-gejala fisik menopause.1.2 Identifikasi Masalah

Dari survei awal yang telah dilakukan di Desa Remen yaitu dari 50 wanita menopause sebagian mengatakan bahwa mengetahui tentang gejala-gejala fisik menopause dan cara mengatasinya, sebagian lagi tidak mengetahui tentang gejala-gejala fisik menopause dan cara mengatasinya.1.3 Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran upaya penatalaksanaan gejala-gejala fisik menopause berdasarkan pengetahuan wanita menopause tentang gejala-gejala fisik menopause di Desa Remen?1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Menggambarkan upaya penatalaksanaan gejala-gejala fisik menopause berdasarkan pengetahuan wanita menopause tentang gejala-gejala fisik menopause.1.4.2 Tujuan Khusus

1.4.2.1 Mengidentifikasi upaya penatalaksanaan gejala fisik menopause di Desa Remen.1.4.2.2 Mengidentifikasi pengetahuan wanita menoapause tentang gejala-gejala fisik menopause berdasarkan di Desa Remen. 1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1.5.1 Bagi Penulis

Penulis dapat menggali gambaran upaya penatalaksanaan gejala-gejala fisik menopause berdasarkan pengetahuan wanita menopause tentang gejala-gejala fisik menopause di Desa Remen.1.5.2 Bagi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk bimbingan konseling dalam mengetahui upaya penatalaksanaan gejala-gejala fisik menopause berdasarkan pengetahuan wanita menopause tentang gejala-gejala fisik menopause di Desa Remen.

1.5.3 Bagi Responden

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan landasan bagi responden khususnya mengenai gejala-gejala fisik menopause dan penatalaksanaannya.BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Pengetahuan 2.1.1 Definisi

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2003 :127).

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, penciuman. Sebagian besar pengetahuan atau kognitif merupakan domain penting untuk menentukan tindakan seseorang (over behavior) karena dari pengalaman dan penelitian membuiktikan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1997) mengungkapkan bahwa sebelum orang tersebut mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru) didalam orang tersebut terjadi proses yang berurutan yaitu :1. Awarnes (kesadaran) diman orang gtesebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (obyek)2. Interest, diman orang mulai tertarik kepada stimulus.3. Evaluation (menimbang-nimbangterhadap baik buruknya tindakan terhadap stimulus tersebut untuk dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

4. Trial, dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru.5. Adaption, diman obyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadp stimulus.

Namun demikian dari penelitian selanjutnya Roges menyimpulkan bahwa perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap tersebut. Apabila penerimaan perilaku melalui proses seperti ini, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long larting). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesdaran maka tidaka akan berlangsung lama.

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif yang mempunyai 6 tindakan yaitu :

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagi mengingat sesuatu materi yang telah dipeljari sebelumnya ternmsuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.2. Memahami (Comprehention)

Memahami di artikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya)

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan meteri atau seuatu objek kedalam komponen-komponen.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubung bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek

2.1.2 Berbagai Cara Memperoleh PengetahuanDari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebeneran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

2.1.2.1 Cara Tradisional untuk Memperoleh PengetahuanCara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebeneran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematik dan logis. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi:

1. Cara Coba-Salah (Trial and Eror)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan ,bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila menghadapi persoalan atau masalah,upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba saja. Cara coba-coba ini dilakukan dengan manggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua,ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode Trial (coba) and Error (gagal atau salah) atau metode coba-coba. (Soekidjo Notoatmodjo, 2005 : 11)

2. Cara Kekuasaan atau OtoritasPara pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintah,tokoh agama, maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama dalam penemuan pengetahuan. Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa apa yang dikemukakannya adalah sudah benar.(Soekidjo Notoatmodjo, 2005: 13)

3. Berdasarkan Pengalaman PribadiPengalaman adalah guru yang baik,demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapt digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk memecahkan masalah lain yang sama, orang dapat pula menggunakan cara tersebut,tetapi apabila gagal maka tidak akan mengulangi lagi dan berusaha untuk mencari cara yang lain, sehingga berhasil memecahkannya.

4. Melalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berfikir manusiapun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetauan manusia telah menggunakan jalan pikirannya baik melalui induksi maupun deduksi.Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran-pemikiran yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan khusus kepada yang umum dinamakan induksi. Sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum kepda yang khusus (Notoatmodjo, 2005 : 14) 2.1.2.2 Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular disebut metodologi penelitian (Research Methodology)

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan 1.1.3.1 Faktor Internal

1. Umur

Yaitu usia individu yang terhitung saat dilahirkan sampai saat beberapa tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari orang yang cukup tinggi kedewasaan. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya (Nursalam dan Siti Pariani, 2001)Sedangkan menurut Ricard (1962),masa dewasa ada 3 yaitu:

a. Dewasa awal usia 21-30 tahun

Memiliki mental yang diperlukan untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi-situasi yang baru misalnya mengingat hal-hal yang dulu pernah dipelajari penalaran analogi dan berfikir kreatif.

b. Dewasa tengah usia 36-45 tahun

Mampu memecahkan masalah-masalah mereka dengan cukup baik sehingga menjadi stabil dan tenang secara emosional.

c. Dewasa akhir usia 45-55 tahun

Berakhir kemampuannya dalam menghadapi masalah.2. Pekerjaan

Pekerjaan adalah sesuatu yang dikerjakan untuk mendapatkan nafkah atau pencaharian. Masyarakat yang sibuk dengan kegiatan sehari-hari akan memiliki waktu yang lebih sedikit untuk memperoleh informasi (Depkes RI, 1996). Dengan adanya pekerjaan seseorang akan memerlukan banyak waktu dan memerlukan perhatian. Masyarakat yang sibuk hanya memiliki sedikit waktu untuk memperoleh informasi, sehingga pengetahuan yang mereka peroleh kemungkinan juga berkurang (Notoatmodjo, 1997).

3. Pendidikan

Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akn menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan (Nursalam dan Siti Pariani, 2001)

Pendidikan diklasifikasikan menjadi :

a. Pendidikan Tinggi : Akademi/PT

b. Pendidikan Menengah : SLTP/SMU

c. Pendidikan Dasar : SD/tidak sekolah

Jadi pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana seseorang dengan pendidikan yang tinggi, maka orang tersebut tinggi pula pengetahuannya.4. Informasi

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang, semakin banyak informasi yang diperoleh akan bertambah pula pengetahuannya.

5. Pengalaman

Pengalaman merupakan guru yang terbaik oleh sebab itu pengalaman pribadimu dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.1.1.3.2 Faktor Eksternal

1. Lingkungan

Lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan eksternal yang mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dan perilaku sesseorang dan kelompok. (Nursalam dan Pariani 2001)

2. Sosial Budaya

Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubungannya dengan orang lain karena hubungan ini seseorang mengalami proses belajar dan memperoleh suatu pengetahuan (Nursalam dan Pariani 2001) 2.2 Konsep Dasar Menopause2.2.1 DefinisiFase klimakterium dimulai dari akhir fase reproduksi sampai awal fase senium. Masa klimakterium meliputi masa:

2.2.1.1 Premenopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause yang ditandai dengan adanya keluhan klimakterium dan perdarahan yang tidak teratur.2.2.1.2 Menopause yaitu masa terjadinya perdarahan utetus terakhir yang masih dikendalikan oleh hormone indung telur (estrogen dan progesteron)

2.2.1.3 Pascamenopause adalah masa antara 3-5 tahun setelah menopause

2.2.1.4 Oofaropause adalah saat ovarium kehilangan sama sekali fungsi hormonalnya (RS.Samil, 1987).2.2.2 Masa Menoupose2.2.2.1 Pengertian Menopause

Menurut arti katanya, menopause berasal dari kata men berarti bulan, pause berarti periode atau tanda berhenti, sehingga menopause diartikan sebagai berhentinya secara definitive menstruasi. Menopause secara teknis menunjukkan berhentinya menstruasi, yang dihubungkan dengan berakhirnya fungsi ovarium secara gradual,yang disebut klimakterium. (Kartono, 1992)Menopause adalah suatu fase dari kehidupan seksual wanita, dimana siklus menstruasi berhenti.bagi seorang wanita dengan berhentinya menstruasi ini berarti berhentinya fungsi reproduksi, namun tidak berarti perananya dalam melayani suami dibidang kebutuhan seksual berhenti dengan sendirinya (Hawari, 1996)Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa menopause adalah suatu fase dari kehidupan wanita yang ditandai dengan berakhirnya menstruasi dan berhentinya fungsi reproduksi.Ada tiga tahapan menopause yaitu menurut (Prawirohardjo, 2003) adalah:

1. Pramenopause Fase pramenopause adalah fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterium. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang memanjang dan jumlah darah haid yang banyak, dan kadang-kadang disertai nyeri haid (disminorea). Pada wanita tertentu telah timbul keluhan vasomotorik dan keluhan sindrom prahaid atau sindrom pramenstruasi (PMS). Perubahan endokrinologik yang terjadi adalah berupa fase folikuler yang memendek, kadar estrogen yang tinggi, kadar FSH juga biasanya tinggi, tapi juga ditemukan kadar FSH yang niormal. Fase luteal tetap stabil. Akibat kadar FSH yang tinggi ini dapat terjadi perangsangan ovarium yang berlebihan (hiperstimulasi) sehingga kadang-kadang dijumpai kadar estrogen yang sangat tinggi.2. Perimenopause

Perimenoause adalah fase antara usia 45 - 55 tahun dan merupakan fase peralihan antara pramenopause dan pasca menopause. Fase ini ditandai dengansiklus haid yang tidak teratur. Pada kebanyakan wanita siklus haidnya >38 hari, dan sisanya