PROPOSAL ”MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA SEMPOA “

15
PROPOSAL MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA SEMPOA “ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memberi dorongan semangat dan motivasi belajar siswa merupakan tugas guru, dan itu menjadi sangat penting terutama untuk menumbuhkan rangsangan semangat serta minat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika. Minat belajar yang tinggi akan berpengaruh terhadap sejauh mana upaya siswa dalam mencapai kompetensinya pada mata pelajaran tersebut. Dengan alasan antara lain, karena susah dimengerti, penyampaian materi pelajaran yang tidak menarik, terlalu verbalistik oleh guru adalah faktor penyebab mata pelajaran matematika ini kurang diminati siswa yang pada akhirnya berpengaruh besar pada prestasi belajar siswa yang semakin menurun. Hal ini sebagaimana diperlihatkan oleh hasil yang relatif rendah dan kurang atau tidak mencapai ”Kriteria Ketuntasan Minimal” (KKM). Oleh karena itu penyampaian materi pembelajaran matematika harus menggunakan cara atau alternatif yang tepat dan sesuai karena pendekatannya dikondisikan dalam suasana yang aktif, kreatif, efektif dan dalam suasana yang menyenangkan.

description

PROPOSAL ”MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA SEMPOA “

Transcript of PROPOSAL ”MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA SEMPOA “

Page 1: PROPOSAL ”MENINGKATKAN  MINAT  BELAJAR  SISWA  PADA PELAJARAN MATEMATIKA  DENGAN MEDIA SEMPOA “

PROPOSAL ”MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA

PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA SEMPOA “

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Memberi dorongan semangat dan motivasi belajar siswa merupakan

tugas guru, dan itu menjadi sangat penting terutama untuk menumbuhkan

rangsangan semangat serta minat belajar siswa terhadap mata pelajaran

matematika. Minat belajar yang tinggi akan berpengaruh terhadap sejauh mana

upaya siswa dalam mencapai kompetensinya pada mata pelajaran tersebut.

Dengan alasan antara lain, karena susah dimengerti, penyampaian materi

pelajaran yang tidak menarik, terlalu verbalistik oleh guru adalah faktor penyebab

mata pelajaran matematika ini kurang diminati siswa yang pada akhirnya

berpengaruh besar pada prestasi belajar siswa yang semakin menurun. Hal ini

sebagaimana diperlihatkan oleh hasil yang relatif rendah dan kurang atau tidak

mencapai ”Kriteria Ketuntasan Minimal” (KKM). Oleh karena itu penyampaian

materi pembelajaran matematika harus menggunakan cara atau alternatif yang

tepat dan sesuai karena pendekatannya dikondisikan dalam suasana yang aktif,

kreatif, efektif dan dalam suasana yang menyenangkan.

Berbasis pada analisa data yang diperoleh dalam tindakan kelas

dengan menggunakan pendekatan pembelajaran mengunakan sempoa terdapat

peningkatan minat belajar siswa pada ”Kompetensi Dasar” : Menghitung tambah

–kurang mengunakan butiran manik-manik, yang ada di sempoa. Peningkatan

minat siswa dapat dilihat dari hasil kuisioner berkaitan dengan ketertarikan siswa

pada mata pelajaran matematika karena kajian materinya menarik yaitu bermain

sambil berhitung. Dengan demikian anak-anak tidak merasa jenuh dengan

angka-angka pada saat belajar.

Page 2: PROPOSAL ”MENINGKATKAN  MINAT  BELAJAR  SISWA  PADA PELAJARAN MATEMATIKA  DENGAN MEDIA SEMPOA “

Ketika teori behaviorism mendominasi system pembelajaran di sekolah kita,

model pembelajaran teacher centered yang cenderung menganggap siswa

bagaikan kertas putih menjadi ciri utama. Dalam pembelajaran model ini, ciri

utamanya siswa menjadi pasif karena proses pembelajaran banyak didominasi

guru dengan metode ekspositorinya yang menjadikan pelajaran matematika ini,

menjadi tidak menarik dan membosankan karena disajikan dan disampaikan

dengan cara verbalistik, hafalan semata. Guru sangat memonopoli proses

pembelajaran sehingga siswa tidak tumbuh dan berkembang kreatifitasnya.

Padahal pengembangan pengajaran secara seimbang antara belahan otak kiri

dan otak kanan harus dilakukan secara terpadu dan menyeluruh.

Mengacu pada masalah tersebut, maka penulis menggunakan pendekatan

model sempoa, belajar sambil bermain untuk diterapkan dalam proses kegiatan

pembelajaran matematika ini. Dengan mengambil judul :”MENINGKATKAN

MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN

MEDIA SEMPOA “.

B. Rumusan Masalah

• Apakah penggunaan model pembelajaran, aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan (PAKEM) dapat meningkatkan minat belajar siswa pada

pembelajaran matematika? kompetensi dasar mengembangkan gagasan

bermain kreatif mengunakan sempoa sebagai media belajar ini berawa dari

beberapa anak dalam kelas yang mengikuti les sempoa yang di adakan di

sekolah da tempat kursus lainnya

.Dengan adanya perbedaan yang ada antara anak yang mengikuti les sempoa

dengan yang tidak, maka dari itu guru yang merupakan pemegang kunci utama

untuk membuka pintu perbaikan pendidikan dan pengajaran di sekolah dituntut

memiliki kemampuan yang cukup untuk mengelola kelas, inovatif dan

professional. Guru yang inovatif adalah guru yang terus berupaya mencari,

menemukan dan menciptakan hal-hal baru dalam cara mengajarnya agar proses

Page 3: PROPOSAL ”MENINGKATKAN  MINAT  BELAJAR  SISWA  PADA PELAJARAN MATEMATIKA  DENGAN MEDIA SEMPOA “

pembelajaran di kelas dapat berjalan lebih baik sehingga mampu meningkatkan

minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran matematika melalui

penggunaan model pembelajaran, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan,

( PAKEM) kompetensi dasar mengembangkan gagasan kreatif mengerakan biji-

biji manik pada sempoa.

2. Untuk mengetahui ketepatan dan keefektifan penggunaan model

pembelajaran, aktif, kreatif,efektif, dan menyenangkan (PAKEM) dalam

meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran matematika kompetensi

dasar mengembangkan gagasan kreatif menghitung dengan alat bantu sempoa.

3. Untuk mengetahui peningkatan aktifitas, minat, dan hasil belajar siswa

terhadap mata pelajaran matematika.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang penggunaan model

pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) dalam

meningkatkan minat belajar siswa pada materi pembelajaran matematika

pokok bahasan mengembangkan gagasan kreatif pada anak.

b. Sebagai dasar pengetahuan dalam mengembangkan penelitian- penelitian

pada masalah selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Siswa

1) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan pada materi pembelajaran

matematika tentang bagai mana mengembangkan gagasan kreatif menghitung

2) Mendidik siswa untuk berpikir kritis, kreatif, tertib, dan memiliki sikap

disiplin dan bertanggung jawab.

Page 4: PROPOSAL ”MENINGKATKAN  MINAT  BELAJAR  SISWA  PADA PELAJARAN MATEMATIKA  DENGAN MEDIA SEMPOA “

3) Dengan memberi materi pembelajaran matematika menggunakan model

pembelajaran bermain, aktif, kreatif, efektif, siswa lebih dapat tertarik, termotivasi

dan dapat memahami materi-materi yang disampaikan oleh guru.

b. Manfaat Bagi Guru

1) Menambah wawasan ilmiah dalam meningkatkan kompetensi diri menuju

profesionalisme.

2) Pendekatan pembelajaran tersebut diatas ini sebagai acuan guru dalam

meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran matematika kompetensi dasar

mengembangkan gagasan kreatif membuat pembelajaran matematika ini

menjadi menarik bagi siswa.

c. Manfaat Bagi Sekolah

1) Sebagai bahan kajian dan masukan untuk peningkatan mutu sekolah.

2) Mewujudkan misi dan visi sekolah sebagai Institusi yang selalu berupaya

untuk meningkatkan prestasi akademik.

3) Memperbanyak media pembelajaran yang kreatif dan inovatif sebagai sarana

yang aktif, efisien, dan menyenangkan.

E. Landasan Teori

Beberapa ahli memberi batasan tentang belajar yang penulis kutip dari buku

Psikologi Pendidikan,1 sebagai berikut:

1. James O. Wittaker : “Learning may be defined as the process by which

behavior originates or is altered through training or experience”(Wittaker, 1970:

15). Artinya, belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana perilakudiubah

melalui pelatihan atau pengalaman.

2. Cronbach menulis batasan belajar dalam bukunya yang berjudul

Educational Psychology seperti berikut,“Learning is shown by change in behavior

1 Halaman 104 tulisan Drs. Wasty Soemanto, M.Pd

Page 5: PROPOSAL ”MENINGKATKAN  MINAT  BELAJAR  SISWA  PADA PELAJARAN MATEMATIKA  DENGAN MEDIA SEMPOA “

as result of experience”.2Artinya, belajar ditunjukkan oleh perubahan perilaku

sebagai hasil dari pengalaman".

Dari batasan belajar tersebut dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa belajar

adalah suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman, dan

pelatihan. Hal ini sejalan dengan definisi belajar dari Slameto ( 1988: 2 ) yang

mengemukakan bahwa: “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah prilaku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu dengan lingkungannya.3

Mengingat begitu pentingnya minat dan motivasi belajar, penulis berupaya untuk

mencoba menganalisa beberapa referensi tentang minat belajar. Menurut

seorang ahli,4melihat bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang

menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Dengan demikian minat merupakan

faktor yang pengaruhnya begitu besar dalam keterlibatan siswa belajar secara

aktif dan kreatif. Hasil belajar merupakan ketercapaian kompetensi belajar yang

dinyatakan dengan nilai, karena itu minat belajar yang tinggi akan diperlihatkan

juga dengan nilai mata pelajaran yang memenuhi ketuntasan, bahkan melebihi

standar yang ditetapkan atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), setidaknya

minat belajar yang tinggi akan dinyatakan dengan ketercapaian kompetensi atau

kompetensi dasar pada mata pelajaran tersebut. Dengan demikian dasar untuk

belajar pada setiap siswa sudah ada, tinggal gurunyalah yang berupaya keras

untuk membangkitkan minat belajar siswa pada mata pelajaran yang diampunya.

F. Pembelajaran Model Pakem

PAKEM merupakan salah satu model pembelajaran yang memiliki paradikma

baru dalam sistem pengelolaan pendidikan di Indonesia karena sesuai dengan

kebutuhan masyarakat, dan pengguna lulusan serta memiliki suasana akademik

2 Crobabach 1954 :p.473 Abdul Hadis (2008 :60)4 Wilian James (1890) dalam Uzer Usman (1992 : 24)

Page 6: PROPOSAL ”MENINGKATKAN  MINAT  BELAJAR  SISWA  PADA PELAJARAN MATEMATIKA  DENGAN MEDIA SEMPOA “

yang besar dalam penyelenggaraannya. PAKEM adalah singkatan dari

“Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan”.

1. Aktif

Aktif yang dimaksudkan di sini adalah bahwa proses pembelajaran matematika

yang dilakukan guru di kelas harus dapat menciptakan suasana dimana siswa

aktif bertanya, aktif bereksplorasi, dan berani mengemukakan gagasan dan

pendapatnya melalui kreatifitas musiknya secara bebas. Berkait dengan hal

tersebut, menurut Magnesen dalam Dryden bahwa dalam belajar siswa akan

memperoleh 10 % dari apa yang dibaca, 20 % dari apa yang didengar, 30 % dari

apa yang dilihat, 50 % dari apa yang dilihat dan didengar, 70 % dari apa yang

dikatakan, dan 90 % dari apa yang dikatakan dan dilakukan.5

2. Kreatif

Kreatif artinya memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk berkreasi.

(Silberman, 1996: 9) dalam (Sri Gianti, 2009: 6). Peran aktif siswa dalam proses

pembelajaran matematika sudah barang tentu akan membentuk siswa menjadi

kreatif, artinya siswa yang mampu menghasilkan generasi kreatif yang berguna

bagi dirinya juga buat orang lain. Menurut Semiawan daya kreatif tumbuh dalam

diri setiap individu dan merupakan pengalaman yang paling mendalam dan unik

bagi seseorang.6 Suasana belajar yang memberi kesempatan kepada siswa

untuk berpartisipasi aktif dalam mengemukakan gagasan dan ide-idenya tanpa

harus memiliki perasaan takut, disalahkan oleh guru yang bersangkutan.

Suasana kondusif dan kreatif seperti itulah yang dimaksud dalam PAKEM.

3. Efektif

Terciptanya pembelajaran yang efektif muncul karena pembelajaran yang

dilaksanakan dapat menumbuhkan daya kreatif siswa sehingga dapat membekali

siswa dengan berbagai kemampuan. Artinya siswa dapat mengembangkan

berbagai potensi yang ada dalam dirinya sehingga menghasilkan kemampuan

5 Dryden, 2000 :1006 Syaifurrahman, 2009 : 6

Page 7: PROPOSAL ”MENINGKATKAN  MINAT  BELAJAR  SISWA  PADA PELAJARAN MATEMATIKA  DENGAN MEDIA SEMPOA “

yang beragam.Pembelajaran yang efektif hanya bisa didapat dengan prilaku atau

tindakan nyata (learning by doing) baik dari guru maupun siswa. Di sinilah peran

dari seorang guru, bagaimana Ia mampu membuat scenario pembelajaran di

kelas agar proses pembelajaran berjalan sebagaimana tersebut di atas.

4. Menyenangkan

Pembelajaran yang menyenangkan adalah suatu kondisi pembelajaran yang

didisain sedemikian rupa oleh guru sebagai fasilitator dalam proses

pembelajaran di kelas, di mana siswa dan guru berinteraksi secara akrab,

sehingga siswa bisa berkonsentrasi penuh dan pusat perhatiannya terfokus pada

belajar. Berdasar hasil penelitian, tingginya perhatian siswa terbukti dapat

meningkatkan hasil belajar.7.

Berdasar uraian tersebut, dapat dideskripsikan bahwa PAKEM, “Pembelajaran

yang Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan” adalah suatu proses

pembelajaran di mana siswa dan guru terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Dalam kata lain, guru turut serta berperan aktif untuk membangkitkan semangat

siswa dalam belajar dengan menggunakan berbagai strategi, metode, media,

dan model pembelajaran.

G. Kesimpulan

7 Purnama, M. pd, 2009 : 7

Page 8: PROPOSAL ”MENINGKATKAN  MINAT  BELAJAR  SISWA  PADA PELAJARAN MATEMATIKA  DENGAN MEDIA SEMPOA “

Berbasis dari analisa hasil penelitian yang mengacu pada rumusan masalah

yang telah ditentukan, tentang proses pembelajaran untuk meningkatkan minat

siswa pada mata pelajaran matematika, dengan menggunakan pembelajaran

model PAKEM, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran pada KD : Mengembangkan Gagasan Kreatif

Membuat Aransemen Lagu dengan menggunakan pembelajaran model PAKEM

dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran matematika.

Perkembangan peningkatan minat belajar siswa dapat dilihat dari hasil kuisioner

yang berkait dengan ketertarikan siswa pada mata pelajaran matematika karena

kajian materinya disampakain dengan menarik.

2. Proses pembelajaran pada KD : Mengembangkan gagasan kreatif

dengan pembelajaran model PAKEM mengalami peningkatan. Peningkatan hasil

belajar dapat dilihat dari prosentase ketuntasan belajar yang meningkat.

H. Saran

1. Proses pembelajaran menggunakan pembelajaran model PAKEM bisa

diterapkan pada upaya menumbuhkan minat belajar siswa pada mata pelajaran

lain dalam setiap pembelajaran meskipun dalam waktu yang relatif singkat.

2. Pemilihan bahan ajar yang akan disampaikan menggunakan

pembelajaran model PAKEM perlu dilakukan oleh guru, dalam rangka

pertimbangan efektifitas dalam pembelajaran.

3. Kepiawaian untuk memotivasi siswa dalam setiap pembelajaran

hendaknya menjadi kompetensi yang harus dimiliki guru sebelum, atau selama

proses pembelajaran guna menumbuhkan minat belajar siswa.

4. Variasi model pembelajaran, metode, serta penggunaan media

hendaknya menjadi salah satu motivasi bagi siswa, sehingga aktivitas belajar

lebih meningkat.

Page 9: PROPOSAL ”MENINGKATKAN  MINAT  BELAJAR  SISWA  PADA PELAJARAN MATEMATIKA  DENGAN MEDIA SEMPOA “

5. Penelitian tindakan kelas hendaknya menjadi bagian yang rutin

dilaksanakan oleh setiap guru secara berkala, ketika ditemukan masalah-

masalah dalam proses pembelajaran di kelas.

6. Kebiasaan untuk mengungkapkan masalah-masalah pembelajaran dalam

bentuk laporan tertulis, serta upaya tindakan sebagai bagian dari penyelesaian

masalah pembelajaran secara sederhana, singkat dan tepat perlu dibiasakan,

sebagai acuan serta bahan perbandingan guna menyelesaikan masalah-

masalah pembelajaran selanjutnya.

Page 10: PROPOSAL ”MENINGKATKAN  MINAT  BELAJAR  SISWA  PADA PELAJARAN MATEMATIKA  DENGAN MEDIA SEMPOA “

D A F T A R P U S T A K A

Supardi Suhardjono, 2011. Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Supardi Suhardjono, 2011. Publikasi Ilmiah Non Penelitian, Dalam

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

Dr. Sulipan, M. Pd, 2010. Teknik Mudah Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Bandung:

Penerbit Eksismedia.

Moh.Ujer Usman, 1992. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda

Karya.

Jamaludin, M. Ed, 2003. Pembelajaran Yang Efektif (Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Prestasi Siswa).Jakarta: CV. Mekar Jaya.

MGMP IPA Jakarta Timur, 2010. Jurnal Pendidikan Edisi I Volume 3 – R 2010.

Jakarta: MGMP IPA.

UHAMKA 2009. Peningkatan Profesi Guru Melalui Pembelajaran Aktif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan ( PAKEM ). Jakarta: Rayon 37 UHAMKA.

Mendiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ), Jakarta: Pusat

Kurikulum Balitbang Depdiknas

Drs. Wasty Soemanto, M.Pd, 2006. Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja

Pemimpin Pendidikan). Jakarta: Rineka Cipta.

Ario Kartono, dkk 2007. Kreasi Seni Budaya Untuk SMA, Jakarta: Ganeca.

Abubakar Baraja 2008. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Studio Press

Dr. Abdul Hadis, M. Pd. 2008, Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Slameto 1988. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Bina Aksara.

Diposkan oleh Denmas Priyadi di 07.59