Proposal Menang Cape Tos Di Acc

download Proposal Menang Cape Tos Di Acc

of 48

Transcript of Proposal Menang Cape Tos Di Acc

24

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penyakit Gastritis yang dikenal dengan Gastritis saluran pencernaan bagian atas yang banyak dikeluhkan masyarakat dan paling banyak dibagian gastroenterologi. Menurut Herlan (2009), menyatakan Gastritis bukanlah penyakit tunggal, tetapi beberapa kondisi yang mengacu pada peradangan lambung. Biasanya peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi bakteri yang dapat mengakibatkan borok lambung yaitu Helicobacter Pylory. Keluhan Gastritis merupakan suatu keadaan yang sering dan banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Tidak jarang kita jumpai penderita Gastritis kronis selama bertahun-tahun pindah dari satu dokter ke dokter yang lain untuk mengobati keluhan Gastritis tersebut. Berbagai obat-obatan penekan asam lambung sudah pernah diminum seperti antasid, namun keluhan selalu datang silih berganti. Keluhan yang berkepanjangan dalam menyembuhkan Gastritis ini dapat menimbulkan stress, gara-gara Gastritis sekitar 10% dan biaya yang tidak sedikit. Bagi stress ini bukan tidak mungkin justru menambah berat Gastritis penderita yang sudah ada(Budiana,2008). Penyakit Gastritis tersebar di seluruh dunia dan bahkan diperkirakan diderita lebih dari 1,7 milyar. Pada negara yang sedang berkembang infeksi diperoleh pada usia dini dan pada negara maju sebagian besar dijumpai pada usia tua. Faktor etiologi Gastritis lainnya adalah asupan alkohol berlebihan (20%), merokok (5%), makanan berbumbu(15%),obat-obatan(18%)dan terapi radiasi(2%). Gastritis banyak dijumpai dan menyerang 80 90% laki-laki. Pasien dan keluarga dengan penyakit gastritis membutuhkan pengawasan diet makanan setelah pulang dari rumah sakit dan sangat mudah terkena bila tidak mematuhi tentang penatalaksanaan diet dirumah. Makan makanan yang teratur dan menghindari makan yang dapat mengiritasi lambung Dari hasil penelitian para pakar, didapatkan jumlah penderita Gastritis antara pria dan wanita, ternyata Gastritis lebih banyak pada wanita dan dapat menyerang sejak usia dewasa muda hingga lanjut usia. Di Inggris 6-20% menderita Gastritis pada usia 55 tahun dengan prevelensi 22% insiden total untuk segala umur pada tahun 1988 adalah 16 kasus/1000 pada kelompok umur 45-64 tahun. Insiden sepanjang usia untuk Gastritis adalah 10%..(Kompas,26 februari 2011). Angka kejadian infeksi Gastritis Helicobacter Pylory pada beberapa daerah di Indonesia menunjukkan data yang cukup tinggi. Menurut Maulidiyah dan Unun (2006), di Kota Surabaya angka kejadian Gastritis sebesar 31,2%, Denpasar 46%, di Medan angka kejadian Gastritis sebesar 91,6%, Sedangkan di Jawa Barat angka kejadian gastritis menunjukan angka yang cukup tinggi yaitu sebesar 96,7%.Adanya penemuan infeksi Helicobacter Pylory ini mungkin berdampak pada tingginya kejadian Gastritis. Faktor etiologi Gastritis lainnya adalah asupan alkohol berlebihan (20%), merokok (5%), makanan berbumbu (15%), obat-obatan (18%) dan terapi radiasi (2%) (Herlan, 2010). Angka kejadian penyakit gastritis di wilayah Kabupaten sukabumi menunjukan angka yang cukup besar hingga mencapai 23,17% . Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit gastritis di kabupaten sukabumi, Diantaranya faktor pengetahuan dan prilaku masyarakat yang kurang memahami tentang penyakit tersebut(Pikiran rakyat 19 maret 2011).Puskesmas adalah Unit Pelaksana Kesehatan Kabupaten yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.fungsi puskesmas sebagai pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan,pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat,pusat pelayanan tingkat I dengan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.Puskesmas cidadap merupakan salah satu dari sekian banyak Puskesmas di Kabupaten Sukabumi ,mempunyai Visi Kecamatan cidadap Sehat 2015 dan mempunyai Misi menggerakan pembangunan di wilayah Kecamatan cidadap berwawasan kesehatan , mendorong kemandirian keluarga dan masyarakat di Kecamatan cidadap untuk hidup sehat , memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan,memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan ,keluarga dan umum.(profil laporan tahunan puskesmas cidadap tahun 2010) Jumlah penduduk di kecamatan cidadap adalah 19.780 jiwa. Terdiri dari laki-laki 9.765 jiwa dan perempuan 10.015 jiwa, dengan golongan umur 15-44 tahun menduduki jumlah yang paling tinggi, sedangkan yang terendah adalah kelompok umur 75 tahun. Adapun jumlah KK dari 4 desa yang ada adalah 7.350 KK yaitu Desa cidadap 2458 KK, Desa padasenang 1.972 KK, Desa banjar sari 1.295 KK dan Desa hegar mulya 1.625 KK.

TABEL 1.1 DAFTAR SEPULUH BESAR PENYAKIT DI PUSKESMAS CIDADAP TAHUN 2010NONAMA PENYAKITJUMLAH PENDERITAPRESENTASE

1GASTRITIS150118,13%

2COMMON COLD142717,23%

3REUMATIK110313,32%

4ISPA107713,00%

5TYPOID7699,29%

6HIPERTENSI6197,48%

7ABSES5807,00%

8DIARE4315,20%

9DERMATITIS4014,84%

10KONJUNGTIVITIS3714,48%

Dari hasil dokumentasi bagian pencatatan dan pelaporan dari puskesmas cidadap, kecamatan. Cidadap, Penyakit yang paling besar di wilayah kecamatan cidadap adalah Gastritis. Jumlah pasien yang menderita gastritis sebanyak 1.501 jiwa dengan persentasi 18,13%, Common cold 1.427 jiwa dengan prersentasi 17,23%, Reumatik 1103 jiwa dengan persentasi 13,32, Ispa 1077 jiwa dengan persentasi 13,00%, Typoid 769 jiwa dengan persentasi 9,29%, Hipertensi 619 jiwa dengan persentasi 7,48%, Abses 580 jiwa dengan persentasi 7,00%, Diare 431 jiwa dengan persentasi 5,20%, dermatitis 401 jiwa dengan persentasi 4,84%, Konjungtivitis 371 jiwa dengan persentasi 4,48%.. Karena tingkat kejadian gastritis paling tinggi di wilayah kecamatan cidadap dan mengancam jiwa, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini menjadi laporan studi kasus dalam bentuk karya tulis dengan judul:Gambaran pengetahuan masyarakat tentang penyakit gastritis di desa cidadap wilayah kerja puskesmas cidadap, kec.cidadap tahun 2010.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas dalam latar belakang masalah.penulis ingin mengetahui Gambaran pengetahuan masyarakat tentang penyakit gastritis di desa cidadap wilayah kerja puskesmas cidadap, kec.cidadap tahun 2010.

C. Tujuan1. Tujuan umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang penyakit gastritis di desa cidadap wilayah kerja puskesmas cidadap.

2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini Untuk mengidentifikasi pengetahuan masyarakat desa cidadap tentang penyakit gastrititis yang meliputi:1. Untuk mengetahui gambaran pengetahun masyarakat desa cidadap tentang pengertian penyakit gastritis.2. Untuk mengetahui gambaran pengetahun masyarakat desa cidadap tentang Penyebab penyakit gastritis.3. Untuk mengetahui gambaran pengetahun masyarakat desa cidadap tentang Tanda gejala penyakit gastritis.4. Untuk mengetahui gambaran pengetahun masyarakat desa cidadap tentang pencegahan penyakit gastritis.5. Untuk mengetahui gambaran pengetahun masyarakat desa cidadap tentang pengobatan penyakit gastritis.

D. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitain ini, dilakukan untuk mengidentifikasi adanya gambaran pengetahuan masyarakat tentang penyakit gastritis,di desa cidadap wilayah kerja puskesmas cidadap.E. Manfaat1. Bagi Peneliti Peneliti dapat mengetahui dengan jelas tentang pengetahuan Tentang Penyakit gastritis, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang ilmu keperawatan, serta sebagai penerapan ilmu yang telah didapat selama ini.

2. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai kerangka acuan agar dapat di manfaatkan sebagai perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi Puskesmas cidadap Hasil penelitian ini di gunakan sebagai masukan pada Puskesmas Cidadap untuk membuat rencana pendidikan atau penyuluhan kesehatan kepada masyarakat Tentang Penyakit Gastritis.

4. Bagi Masyarakat UmumMendapat pengetahuan yang jelas tentang penyebab, pencegahan dan pengobatan penyakit gastritis

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP PENGETAHUAN1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah suatu keadaan yang hadir dikarenakan persentuhan kita dengan suatu perkara. Keluasan dan kedalaman kehadiran kondisi-kondisi ini dalam pikiran dan jiwa kita sangat bergantung pada sejauh mana reaksi, pertemuan,persentuhan dan hubungan kita dengan objek-objek eksternal.

Oleh karena itulah, makrifat dan pengetahuan ialah suatu keyakinan yang kita miliki yang hadir dalam syaraf-syaraf tertentu dan terwujud karena terbentuknya hubungan-hubungan khusus antara subjek (yang mengetahui) dan objek (yang diketahui) dimana hubungan ini sama sekali tidak diragukan. John Dewey menyamakan antara hakikat itu sendiri dan pengetahuan dan beranggapan bahwa pengetahuan itu merupakan hasil dan capaian dari suatu penelitian dan observasi. Menurutnya, pengetahuan seseorang terbentuk dari hubungan dan jalinan ia dengan realitas-realitas yang tetap dan senantiasa berubah. Dalam pengetahuan terdapat dua aspek yang berbeda, antara lain :

1. Hal-hal yang diperoleh. Pengetahuan seperti ini mencakup tradisi, ketrampilan, onformasi, pemikiran-pemikiran dan akidah-akidah yang diyakini oleh seseorang dan diaplikasikan dalam semua kondisi dan dimensi penting kehidupan. Misalnya pengetahuan seseorang tentang sejarah negaranya dan pengetahuannya terhadap etika dan agama dimana pengetahuan-pengetahuan ini nantinya bisa diaplikasikan dan menjadikannya sebagai dasar pembahasan.

2. Realitas yang terus berubah. Sangat mungkin pengetahua itu diasumsikan sebagai suatu realitas yang senantiasa berubah dimana perolehan itu tidak pernah berakhir. Pada kondisi ini, seseorang mengetahui secara khusus perkara-perkara yang beragam, kemudian ia membandingkan perkara tersebut satu sama lain dan memberikan pandangan atasnya. Dengan demikian, ia menyiapkan dirinya untuk mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang lebih global (www.wikipedia.org.com, di akses 12 Maret 2011).

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2010 : 27).

2. Tingkatan pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010 : 27-29) pengetahuan ada 6 tingkatan, antara lain :

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan.

2. Memahami (Comprehention)Memahami artinya sebagai suatu kemampuan yang tidak hanya sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek tersebut. 3. Aplikasi (Application)Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yag lain.4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis apabila dapat membedakan atau memisahkan, mengelompokan, membuat diagram (bagan) pengetahuan atau objek.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat membuat atau meringkas dengan kata-kata atau dengan kalimat sendiri tentang hal-hal yang telah dibaca atau didengar dan dan dapat membuat kesimpulan tentang artike yang telah dibaca.6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu obyek tertentu. Penilaian ini berdasarkan pada suatu kriteria yang yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu ( Nursalam, 2001: 135 ). Tingkat pendidikan berarti pendidikan formal tertinggi yang pernah dicapai seseorang ( Nursalam, 2001: 163 ). Dengan mengikuti suatu jenjang pendidikan tertentu dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan baik yang bersifat tradisional maupun kecenderungan kearah modern.2) Usia

Usia adalah umur individu yang tertentu mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun akhir. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang lebih dipercaya dari orang-orang yang belum cukup tinggi dewasanya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya ( Nursalam, 2001 : 134 ).3) Pengalaman

Pengalaman adalah guru yang baik, seperti bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu (Nursalam, 2001 : 27).

4) Pekerjaan

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan akan barang dan jasa diperlukan suatu pengorbanan. Dengan kerja seseorang akan memperoleh jasa. Manusia dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, pengelompokan ini didasarkan pada teori bahwa dengan adanya pekerjaan seseorang akan melakukan dan cenderung mempunyai banyak waktu untuk tukar pendapat atau pengalaman antar teman (Notoatmodjo, 2003 ). Hal ini dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang terhadap suatu perkembangan.5) Pergaulan

Dalam hal ini sikap social seseorang sangat berpengaruh dalam melangsungkan kehidupan. Semakin luas bersosialisasi dengan orang lain maka semakin banyak pengetahuan yang akan diperoleh (Notoatmodjo, 2007). 4. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) untuk memperoleh pengetahuan ada berbagai cara, yaitu :1. Cara tradisional atau non-ilmiah (yakni tanpa melalui penelitian) yang terdiri dari :

a. Cara coba salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba. Bila percobaan pertama gagal, dilakukan percobaan kedua dan seterusnya sampai masalah tersebut terpecahkan (Notoatmodjo, 2010 : 11).b. Secara kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh seseorang atau berdasrkan cerita dari mulut kemulut (Notoatmodjo, 2010 : 12).c. Cara kekuasaan atau otoritas

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan ini biasanya diwariskan turun-temurun. Kebiasaan ini seolah-olah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, para pemuka Agama, pemegang pemerintah dan lain sebagainya. Dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pemegang otoritas dan orang lain menerima pendapat yang dilakukan oleh yang mempunyai otoritas tanpa terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenaran, baik berdasarkan fakta empiris maupun berdasarkan penalaran sendiri. Karena menganggap apa yang dikemukakan adalah sudah benar (Notoatmodjo, 2010 : 12-13).

d. Berdasarkan pengalaman sendiri

Pengalaman adalah guru terbaik, demikian pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan,atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang dihadapi, maka itu memecahkan masalah lain yang sama orang dapat pula menggunakan cara tersebut tetapi bila gagal menggunakan cara tersebut tidak akan mengulang cara itu dan berusaha mencari cara lain.namun untuk dapat menarik kesimpulan dari pengalaman dengan benar diperlukan kritis dan logis (Nototmodjo, 2010 : 13-14).

e. Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran.contohnya menerapkan disiplin dengan menggunakan hukuman fisik bila berbuat salah (Notoatmdjo, 2010 : 14).f. Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh secara cepat melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui prose penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran tidak menggunakan cara-cara yang rasional dan yang sistematis. Kebenaran ini diperoleh berdasarkan intuisi atau suara hati (Notoatmodjo, 2010 : 15).

g. Melalui jalan pikiran

Sejumlah dengan pengembangan kebudayaan umat manusia, cara manusiapun ikut berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukakan,kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat kesimpulan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum dinamakan induksi, sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum kepada yang khusus (Notoatmodjo, 2010 : 15).

h. Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Proses berpikir induksi beranjak dari hasil pengamatan indra atau hal-hal nyata, maka dapat dikatakan bahwa induksi beranjak dari hal-hal yang konkret kepada hal-hal yang abstrak. Proses berpikir induksi dikelompokan menjadi dua yakni : (a) induksi sempurna, kesimpulan diperoleh dari penjumlahan dari kesimpulan khusus. Proses berpikir induksi menggunakan hasil pengamatan terhadap seluruh kejadian khusus yang berhubungan dengan satu hal dan mengidentifikasikan seluruh subjek yang diamati, (b) induksi tidak sempurna kesimpulan tersebut diperoleh dari lompatan, dari pernyataan khusus kesimpulan hanya dari beberapa subjek yang diamati (Notoatmodjo, 2010 : 15-16).

i. Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan berdasarkan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa. Berpikir deduksi yang teratur terdiri dari tiga pernyataan atau proposisi, yaitu : (a) premis mayor, berisi pernyataan yang bersifat umum (b) premis minor, berisi pernyataan yang bersifat lebih khusus, (c) konklusi atau konsekuen, kesimpulan (Notoatmodjo, 2010 : 16-18).

2. Cara ilmiah

Dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah yang lebih populer disebut metodologi penelitian. Menurut Dallen yang dikutip oleh Notoatmodjo (2010 : 18) mengatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan obyek yang diamati (Notoatmodjo, 2010 : 18).

5. Cara Mengukur Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo S,2010:10-16 untuk memperoleh pengetahuan ada berbagai cara, yaitu :A. Cara Memperoleh Kebenaran Ilmiah

1) Cara Coba Salah (Trial and Error)

Cara memperoleh kebenaran nonilmiah, yang pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara cobacoba atau dengan kata yang lebih dikenal Trial and Error. Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adannya peradaban. Cara cobacoba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan ini gagal pula, maka dicoba lagi kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga dicoba gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. Itulah sebabanya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba salah (coba-coba).2) Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. Salah satu contoh adalah penemuan Enzin urease oleh Summers pada tahun 1926. Pada suatu hari Summers sedang bekerja dengan ekstrak acetone, dan Karen terburu-buru ingin bermaen tennis, maka ekstrak acetone tersebut disimpan di dalam kulkas. Keesokan harinya ketika ingin meneruskan percobaannya, ternyata ekstrak acetone yang disimpan didalam kulkas tersebul timbul Kristal-kristal yang kemudian disebut enzim urease.

3) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari banyak sekali kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari generasi berikutnya. Misalnya, mengapa harus harus ada ucapan selapanan dan turun tanah pada bayi, mengapa ibu sedang menyusui harus minum jamu, dan sebagainya.

4) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalamn itu merupakan sumber suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahauan untuk memeperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk memecahkan masalah lain yang sama, orang dapat pula menggunakan atau merujuk cara tersebut tetapi bila ia gagal menggunakan cara tersebut, ia tidak mengulangi cara itu, dan berusaha untuk mencari cara yang lain sehingga berhasil memecahkan.

5) Cara Akal Sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya mau menuruti nasehat orang tuanya, atau anak disiplin menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah, misalnya dijewer telingannya atau dicubit. Ternyata cara menghukum anak ini sampai sekarang berkembang menjadi teori atau kebenaran, bahwa hukumana adalah merupakan metode (meskipun bukan yang paling baik) bagi pendidikan anak. Pemberian hadiah dan hukuman (reward and punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

6) Kebenaran Melelui Wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari tuhan melalui para Nabi. Kebenaran in harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasioanal atau tidak. Sebab kebenaran in diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha peenalaran atau penyalidikan manusia.

7) Kebenaran Secara Intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yng diperoleh melalui intitif sukar dipercaya karena penalaran ini tidak menggunakan cara-cara yang rasioanal dan yang sistematis. Kebenaran ini diperoleh sesorang hanya berdsarkan intuisi atau suara hati atau bisiskan hati saja. 8) Malalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berpikir manusiapun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalaui penyataan-pernyataan khusus kepada yang umum dinamakan induksi. Sedangakan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataa-pernyataan umum kepada yang khusus.

9) Induksi

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa induksi adalah proses penarikan kesimpulan yag dimulai dari pernyataan-pernyataan yang khusus ke pernyataan-pernyataan yang umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra. Kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami gejala. Karena proses berpikir induksi itu beranjak dari hasil pengamatan indra atau hal-hal yang nyata, maka dapat dikatakan bahwa induksi beranjak dari hal-hal yang konkret kepada hal-hal yang abstrak.

10) Deduksi

Dedukasi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Aristoteles (384-322 SM) mengembangkan cara berpikir deduksi ini ke dalam suatu cara yang disebut silogisme. Silogisme ini merupakan suatu bentuk deduksi yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai kesimpulan yang lebih baik. Silogisme sebagai bentuk berpikir deduksi ynag teratur terdiri dari tiga pernyataan atau proposisi, yaitu: pernyataan pertama disebut premis mayor, yang berisi pernyataan yang bersifat umum. Pernyataan kedua yang sifatnya lebih khusu kepada pernyataan yang pertama disebut premis minor. Sedangkan pernyataan yang ketiga yang merupakan kesimpulannya, disebut konklusi atau konsekuen.

B. Cara ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara baru ini dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular disebut metodologi penelitian (research methodology). Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626). Ia adalah seorang tokoh yang mengembangkan metode berpikir induktif. Mula-mula ia mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatann. Kemudian hasil diambil kesimpulan umum. Pencatatan in mencakup tiga hal pokok, yakni:

a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan.b) Segala sesuatu yang negative, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.c) Gajala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertenttu.2. Pengertian Masyarakat.a. Pengertian Masyarakat menurut Beberapa para ahli:1) Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.2) Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.3) Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.b. Faktor-Faktor / Unsur-Unsur MasyarakatMenurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :1) Berangotakan minimal dua orang.2) Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.3) Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.4) Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.c. Ciri / Kriteria Masyarakat Yang BaikMenurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.1) Ada sistem tindakan utama.2) Saling setia pada sistem tindakan utama.3) Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.4) Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran/ reproduksi manusia.

B. KONSEP PENYKITa. Pengertian Gastritis Penyakit Gastritis yang dikenal dengan Gastritis saluran pencernaan bagian atas yang banyak dikeluhkan masyarakat dan paling banyak dibagian gastroenterologi. Menurut Herlan (2009), menyatakan Gastritis bukanlah penyakit tunggal, tetapi beberapa kondisi yang mengacu pada peradangan lambung. Biasanya peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi bakteri yang dapat mengakibatkan borok.

b. Klasifikasi Gastritis1) Gastritis Akut ErosifAdalah peradangan permukaan mukosa gaster yang akut dengan kerusakan kerusakan erosi. Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam dari pada mukosa muskularis.2) Gatritis Kronik.Adalah imflamasi mukosa gaster yang menahun yang dapat disebabkan oleh ulkus yang benignan atau malignan dan bisa juga yang disebabkan oleh Helycobakteri Pylori.Klasifikasi gastritis kronis :a) Gastritis kronis type AAkibat perubahan sel parietal yang menimbulkan atrofi dan infiltrasi seluler, hal ini sering dihubungkan dengan penyakit autoimun seperti anemia pernisiosa.b) Gastritis kronis type BPenyakit ini dihubungkan dengan Helycobacteri Pylori, faktor diet yang sembrono, merokok, minum alkohol dan refluk isis usus.

c. Anatomy dan fisiologi1) Anatomi Saluran PencernaanLambung merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di daerah efigastrium. Bagian atas gaster terdiri dari fundus yang berhubungan dengan esofhagus melalui orifisium pilorik, terletak dibawah diafragma di depan pankreas dan limpa, menempel di sebelah fundus.Bagian gaster terdiri dari :a) Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol keatas terletak sebelah kiri ostium kardium dan biasanya penuh berisi gas.b) Korpus ventrikulli, setinggi ostium kardium , suatu lekukan pada bagian bawah kurvatura minor.c) Antrum pylorus, bagian lambung yang berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk sfingter pylorus.d) Kurvatura minor, terdapat disebelah kanan lambung, terbentang dari osteum kardiak sampai ke pylorus.e) Kurvatura mayor, lebih panjang dari kurvatura minor, terbentang dari sisi kiri osteum kardiak melalui fundus ventrikulli menuju kekanan sampai ke pylorus inferior. Ligamentum gastrolienalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke limpa.f) Osteum kardiak, merupakan tempat esophagus diamana bagian abdomen masuk keg aster. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik .Susunan lapisan dari dalam ke luar, terdiri dari :a) Lapisan selaput lendir, apabila gaster dikosongkan, lapisan ini akan berlipat lipat yang disebut rugae.b) Lapisan otot melingkar ( muskulus aurikularis )c) Lapisan otot miring ( muskulus obligus )d) Lapisan otot panjang ( muskulus longitudinale )e) Lapisan jaringan ikat / serosa ( peritoneum ).Sekresi getah lambung mulai terjadi pada awal orang makan. Bila melihat makanan atau mencium bau makanan, maka sekresi lambung akan terangsang .Rasa makanan merangsang sekresi lambung karena kerja syaraf menimbulkan rangsangan kimiawi yang menyebabkan dinding gaster melepaskan hormon yang disebut sekresi gatah lambung. Getah lambung dihalangi oleh sistem syaraf simpatis yang dapat terjadi pada waktu gangguan emosi seperti marah dan rasa takut.2) Fungsi gasterMenampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung. Getah cerna lambung yang dihasilkan :a) Pepsin, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan pepton).b) Asam garam (HCL), fungsinya mengasamkan makanan, sebagai antiseptik dan disenfektan serta membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi pepsin.c) Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari kasinogen (kasenogen dan protein susu)d) Lapisan lambung jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang merangsang sekresi getah lambung.d. Etiologi :Bahan kimiaRokokAlkoholStres fisik ( luka bakar, sepsis, trauma pembedahan, dll )Stres psikologisRefluk isi ususEndotoksine. FatofisiologiAkibat factorfaktor penyebab diatas akan membuat membrane mukosa lambung menjadi edema dan hiperemik (kongesti dengan jaringan, cairan dan darah), kemudian mengalami erosi superficial, bagian ini mensekresi sejumlah getah lambung yang sangat sedikit asam tetapi banyak mucus. Ulserasi superficial dapat terjadi dan dapat menimbulkan hemoragi, perforasi dan potensial dapat menimbulan terjadinya peritonitis. Pasien dapat mengalami ketidaknyaman, sakit kepala, malasm mual, dan anoreksia. Sering juga disertai dengan muntah dan cegukan.Beberapa pasien asimtomatikPada pasien yang tidak ditangani gastritis akut secara serius, maka akan menimbulkan terjadinya gastritis kronis.f. Manifistasi klinis1) Malaese2) Sakit kepala3) Mual4) Muntah5) Anoreksia6) Nyeri ulu hati7) Kembung8) Asam dimulut9) Keluhan keluhan anemiag. Faktor faktor penyebab gastritis1) Asam lambung yang sangat berlebihan.2) Pepsin yang tinggi.3) Obat analgetik dan inflamasi.4) Asam Empedu yang berlebihan.5) Infesi virus.6) Infeksi bakteri H.Pylori7) Bahan korosif asam dan basa kuat.h. Pencegahan1) Makan yang teratur (jangan sampai terlambat).2) hindari/kurangi makanan yang pedas/panas (cabe, merica, jahe).3) jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengiritasi lambung (misal makanan yang masam, tape, durian, dsb).4) hindari stress psikis yang berlebihan.5) mengkonsumsi obat yang mengiritasi lambung setelah makan (misal obat penahan sakit golongan salisilat/NSAID, obat asma).6) jangan terlalu banyak mengkonsumsi kopi, rokok, dan alkohol.i. Pemeriksaan Diagnostik1) EndoskopiAkan tampak erosi multiple yang sebagian biasanya tampak berdarah dan letaknya tersebar, kadang kadang dapat dijumpai erosi yang mengelompok pada satu daerah. Mukosa umumnya tampak merah.2) Serologi.3) Histologi4) Sinar - X gastro intestinal

j. Pengobatan

Antasida dalam bentuk cair atau tablet adalah pengobatan umum untuk gastritis ringan. Antasida menetralkan asam lambung dan dapat memberikan bantuan nyeri cepat. Ketika antasida tidak menyediakan bantuan cukup, obat-obatan seperti cimetidine, ranitidin, nizatidine atau famotidin yang membantu mengurangi jumlah asam lambung.

B. Kerangka Konsep dan Definisi Operasional1. Kerangka Konsep

Pengetahuan masyarakat tentang Gastritis:Pengertian tentang penyakit Gastritis. Penyebab penyakit gastritis Tanda dan gejala GastritisPencegahan tentang penyakit Gastritis Pengobatan tentang penyakit Gastritis Faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan: Usia penghasilam PedidikanPengalamanPekerjaanPergaulan

Hasil : Baik:76-100% Cukup:56-75%Kurang: t table berarti valid demikian sebaliknya, jika nilai t hitungnya < t table tidak valid, maka indeks korelasi ( r ) dengan menggunakan Skala Guttman yang pada umumnya dibuat seperti checklist dan interprestasi penilaian, apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0.

a. Jenis-jenis validitas1) Content ValidityValiditas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrument mengukur isi (konsep) yang harus diukur. Ini berarti bahwa suatu alat ukur mampu mengungkap isi suatu konsep atau variable yang hendak diukur. (Modul Metodologi Penelitian, 2009 : 4)

2) Validitas Konstruk (construct Validity)Konstruk adalah kerangka dari suatu konsep, validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya (Modul Penelitian Penelitian, 2009 : 4)

b. Menguji reliabilitasReliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. (Notoatmojo, 2005 : 133)Setelah mengukur validitas, maka perlu mengukur reliabilitas data, apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak. (A. Alimul Hidayat, 2008 : 100)Dalam mengukur reliabilitas dapat digunakan beberapa rumus spearman brown:

Keterangan : : Koefisien reliabilitas internal seluruh item : Korelasi product moment antara belahan.

G. Teknik Pengelolaan DataPengelolaan data atau disebut juga proses praanalisis mempunyai tahap-tahap pengelolaan sebagai berikut :

a. Editing DataMerupakan proses dimana peneliti melakukan klarifikasi, keterbacaan, konsistensi, dan kelengkapan data yang sudah terkumpul.b. Pengodean DataPemberian kode pada data yang dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengelolaan data,maka setiap jawaban ideal dari kuisioner diberi kode (2), dan jika tidak ideal diberi kode (0).c. Cek kesalahanPeneliti melakukan pengecekan kesalahan sebelum dimasukan kedalam komputer untuk melihat apakah langkah-langkah sebelumnya diselesaikan tanpa ada kesalahan yang serius.d. Membuat struktur DataPeneliti membuat struktur data yang mencakup semua data yang dibutuhkan untuk analisis , kemudian dipindahkan kedalam komputer.e. TabulasiAdalah pemindahan data dari master table ke dalam distribusi frekuensi.

H. Tekhnik Analisa DataAnalisa data dilakukan secara deskriptif yaitu data yang diperoleh di buat tabel distribusi dan di buat prosentase serta diberi narasi tanpa melakukan uji statistik. Data yang telah di dapatkan kemudian dianalisi secara deskriptif kualitatif untuk mengetahui Gambaran pengetahuan mayarakat tentang penyakit Gastritis di desa cidadap, wilayah kerja puskesmas cidadap kec. cidadap dan untuk mengetahui perhitungan dilakukan dengan cara :

Keterangan :P : Persentase f : jumlah pertanyaan yang di jawab benar N : jumlah prekwensi maksimal

Dari hasil diatas kemudian dikatagorikan menjadi :a. Tingkat pengetahuan baik, jika responden dapat menjawab 76-100% pertanyaan dengan benar.b. Tingkat pengetahuan cukup jika responden dapat menjawab 56-75% pertanyaan dengan benar.c. Tingkat pengetahuan kurang, jika responden dapat menjawab < 55% pertanyaan dengan benar.

Kisi-kisi instrumenVariabelIndikatorNomor itemJumlah soalInstrument

Pengetahuan masyarakat tentang penyakit gastritisPengertian penyakit gastritis123455Kuesioner skala ordinal

Penyebab penyakit gastritis 6789105Kuesioner skala ordinal

Tanda dan gejala penyakit gastritis11121314155Kuesioner skala ordinal

Cara pencegahan penyakit gastritis16171819205Kuesioner skala ordinal

Cara pengobatan Penyakit Gastritis21222324255Kuesioner skala ordinal

LEMBAR KUESIONERGAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANGPENYAKIT GASTRITIS DI DESA CIDADAP WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIDADAP KECAMATAN CIDADAP TAHUN 2010

Identitas Responden :No. Responden:Usai:Pendidikan:Pekerjaan:

Petunjuk Pengisian. A. kepada responden di harapkan menjawab seluruh pertanyaan dengannn jujur dan benar,B. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar, yaitu a dan b.

1. Penyakit gastritis adalah penyakit maag.A. YAB. TIDAK2. Penyakit gastritis adalah penyakit radang pada lapisan lambung.A. YAB. TIDAK3. Gastritis adalah penyakit pada saluran cerna.A. YAB. TIDAK

4. Gastritis merupakan penyakit luka pada lambung. A. YAB. TIDAK5. Penyakit gastritis bisa menyebabkan kematian.A. YAB. TIDAK6. Pola makan yang tidak teratur, merupakan penyebab gastritis.A. YAB. TIDAK7. Kebiasaan merokok salah satu penyebkan penyakit gastritis.A. YAB. TIDAK8. Terlalu banyak mengkonsumsi kopi dapat menyebabkan penyakit gastritis.A. YAB. TIDAK9. Salah satu penyebab terjadi nya penyakit gastritis, adalah mengkonsumsi alkohol.A. YAB. TIDAK10. Makan makanan yang terlalu pedas atau asam, dapat menyebabkan penyakit gastritis.A. YAB. TIDAK11. Nyeri pada uluh hati merupakan tanda gejala gastritis.A. YAB. TIDAK12. Salah satu tanda gejala gastritis adalah mual dan muntah.A. YAB. TIDAK

13. Perut kembung adalah tanda gejala gastritis.A. YAB. TIDAK14. Tanda gejala gastritis perut terasa nyeri pada saat di isi makanan.A. YAB. TIDAK15. Kurang napsu makan, merupakan tanda gejala gastritis.A. YAB. TIDAK16. Makan yang teratur, merupakan pencegahan penyakit gastritis.A. YAB. TIDAK17. Mengurangi makanan pedas, merupakan salah satu pencegahan gastritis.A. YAB. TIDAK18. Mengurangi minum kopi, merupakan pencegahan gastritis.A. YAB. TIDAK19. Menghindari alkohol, salah satu pencegahan penyakit gastritis.A. YAB. TIDAK20. Makan yang berlebih merupakan salah satu pencegahan gastritis.A. YAB. TIDAK21. Salah satu pengobatan penyakit gastritis, dengan minum obat antasid ( promag).A. YAB. TIDAK

22. Salah satu pengobatan penyakit gastritis, dengan cara mengkonsumsi makanan lunak.A. YAB. TIDAK23. Minum kopi setiap pagi, termasuk pengobatan penyakit gastritis.A. YAB. TIDAK24. Istirahat yang cukup, termasuk pengobatan penyakit gastritis.A. YAB. TIDAK25. Jus buah kental, merupakan salah satu pengobatan penyakit gastritis.A. YAB. TIDAK1