Proposal Mayaaa

28
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS METODE INKUIRI PADA SISWA SMP DENGAN MATERI SUHU DAN KALOR (oleh: Maya Damayantie) PROPOSAL SKRIPSI Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang

Transcript of Proposal Mayaaa

Page 1: Proposal Mayaaa

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS

MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS METODE INKUIRI PADA SISWA SMP DENGAN MATERI SUHU DAN KALOR

(oleh: Maya Damayantie)

PROPOSAL SKRIPSI

Jurusan FisikaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Semarang

Page 2: Proposal Mayaaa

Latar belakang masalah

Rumusan masalah

Tujuan penelitian

manfaat penelitian

definisi operasional

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 3: Proposal Mayaaa

Latar Belakang MasalahFisika sebagai mata pelajaran yang

dianggap susah menjadi kurang mendapatkan perhatian dari para

siswanya, hal ini menyebabkan hasil belajar yang tidak sesuai tujuan. Siswa

lebih memilih untuk menghafal daripada memahami, karena dirasa fisika susah untuk dipahami. Hal ini menimbulkan sikap apatis terhadap mata pelajaran fisika, siswa jenuh dengan penjelasan guru yang sebenarnya kurang mereka pahami. Pembelajaran fisika bukanlah

pembelajaran menghafal tetapi harus di imbangi dengan pemahaman konsep,

agar para siswa mengerti dan memahami tentang konsep-konsep fisika.

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 4: Proposal Mayaaa

Rumusan Masalah

* Bagaimana peningkatan pemahaman konsep siswa setelah penerapan model pembelajaran fisika berbasis metode inkuiri pada topik kalor dan suhu?* Bagaimana peningkatan keterampilan berpikir kiritis siswa setelah penerapan model pembelajaran fisika berbasis metode inkuiri pada topik kalor dan suhu?* Bagaimana tanggapan siswa dan guru terahadap pembelajaran fisika berbasis metode inkuiri yang diterapkan untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa pada topik kalor dan suhu?

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 5: Proposal Mayaaa

Tujuan Penelitian

1. Mengembangkan model pembelajaran fisika berbasis metode inkuiri untuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa pada topik suhu dan kalor.2. Mendapatkan gambaran tentang model pembelajaran fisika berbasis metode inkuiri untuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa pada topik suhu dan kalor.

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Manfaat PenelitianHasil Penelitian ini diharapkan memberikan bukti empiris tentang model pembelajaran fisika berbasis metode inkuiri untuk meningkatkan pemahaman konsep, dan keterampilan berpikir kritis siswa pada topik kalor dan suhu yang berguna bagi siapa saja yang berkepentingan.

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 6: Proposal Mayaaa

Definisi Operasional

Metode inquiry merupakan cara penyajian pelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru

Penguasaan konsep didefinisikan sebagai kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep relativitas secara ilmiah

Berpikir kritis adalah kemampuan bernalar dan berpikir reflektif yang diarahkan untuk memutuskan hal-hal yang meyakinkan untuk dilakukan

Materi suhu dan kalor adalah salah satu pokok bahasan dalam fisika yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama kelas VII yang mengkaji tentang wujud zat dan perubahannya

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 7: Proposal Mayaaa

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 8: Proposal Mayaaa

Belajar Dan Pembelajaran

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Oleh karena itu dengan menguasai prinsip-prinsip dasar tentang belajar, seseorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang peranan penting dalam proses psikologis (Chatarina, 2004:2).

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 9: Proposal Mayaaa

Pembelajaran Konvensional

Menurut Poerwadarminta (1999:522) konvensional artinya menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan. Jadi, pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru. Pembelajaran konvensional dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru dan tidak menggunakan metode inkuiri.

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 10: Proposal Mayaaa

Pembelajaran dengan Metode Inkuiri

Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari

tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah ini adalah pertanyaan

yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan kata lain, inkuiri

adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi

dan atau eksperimen untuk  mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau

rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis  (Ibrahim, M, 2008)

Menurut Darmodjo dan Kaligis (1992), “pendekatan inkuiri mendambakan aktivitas siswa untuk

memperoleh dan mengolah informasi sampai menemukan konsep-konsep IPA”.

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 11: Proposal Mayaaa

Konsep sebagai Pengetahuan Fisika

Dalam belajar fisika, peserta didik dituntut memahami konsep-konsep yang ada, karena dengan menguasai dan memahami konsep akan memudahkan peserta didik dalam menyelesaikan soal, memecahkan masalah dan mengenal gejala alam yang ada disekitarnya. Untuk memecahkan masalah, peserta didik harus mengetahui atauran-aturan yang relevan dan aturan ini didasarkan pada konsep-konsep yang diperolehnya. Dahar (1989) mengemukakan bahwa manusia perlu mengetahui dan memahami sejumlah konsep, sebab konsep merupakan ide yang paling tinggi atau batu-batu pembengunan (building block) berpikir manusia.

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 12: Proposal Mayaaa

Ketrampilan Berpikir Kritis

Keterampilan berpikir kritis termasuk salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi. Keterampilan berpikir kritis secara esensial merupakan keterampilan menyelesaikan masalah (Problem Solving) (Costa. 1985). Sedangkan menurut Ennis dalam Costa (1985) berpikir kritis adalah kemampuan bernalar dan berpikir reflektif yang diarahkan untuk memutuskan hal-hal yang meyakinkan untuk dilakukan.

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 13: Proposal Mayaaa

Pertimbangan Materi Suhu Dan Kalor

Salah satu konsep penting dalam pembelajaran Fisika di SMP adalah konsep

suhu dan kalor yang merupakan konsep abstrak denagn contoh konkrit, yang di dalamnua berisi konsep-konsep penting

yang banyak berhubungan dengan pemahaman dan aplikasnya. Konsep kalor

juga merupakan dasar bagi siswa yang akan mempelajari konsep tentang sifat

fisika pada materi kompetensi dasar selanjutnya.

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 14: Proposal Mayaaa

• Ho : Nilai rata-rata tes akhir dari siswa yang diajar dengan model pembelajaran fisika berbasis metode inkuiri sama dengan nilai rata-rata tes awalnya

• Ha : Nilai rata-rata tes akhir dari

siswa yang diajar dengan model pembelajaran fisika berbasis metode inkuiri pada topik suhu dan kalor lebih besar secara signifikan dari nilai rata-rata tes awalnya

Hipotesis Penelitian

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 15: Proposal Mayaaa

Populasi,sample

Teknik pengumpulan data

Teknik sampling, variable

Analisis uji coba instrumen Analisis

data

Desain penelitian

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 16: Proposal Mayaaa

Populasi dan Sample

Populasi:Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII semester II SMP Negeri 5 Kebumen tahun pelajaran 2013/2014.

Sample:sebagian siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kebumen tahun pelajaran 2013/2014 yaitu kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII A sebagai kelas kontrol, dengan masing-masing kelas memiliki dan kapasitas jumlah peserta didik yang sama.

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 17: Proposal Mayaaa

Dalam penelitian ini digunakan teknik random sampling dengan pertimbangan sebagai berikut. Peserta didik mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama Peserta didik yang menjadi objek penelitian duduk di kelas paralel yang sama Peserta didik mendapatkan perlakuan yang sama dalam pembelajaran fisika dengan materi pelajaran dan jangka waktu yang sama. Mendapat soal-soal yang sama.Dengan Variable: variabel bebasnya : pembelajaran dengan metode inkuiri. variabel terikatnya : hasil belajar fisika peserta didik.

Teknik Sampling dan Variable

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 18: Proposal Mayaaa

Desain Penelitian

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Upz. . . Klik tulisan “desain penelitian” ya . . . .

Page 19: Proposal Mayaaa

Teknik Pengumpulan Data

Metode Tes : Pemberian tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar fisika peserta didik. Sedangkan tes yang digunakan adalah tes uraian dengan soal terbuka.

Metode Angket : alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis. Jenis angket yang dipergunakan adalah jenis angket tertutup. Angket tertutup merupakan angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu.

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 20: Proposal Mayaaa

Analisis Uji Coba Instrumen Tes

Uji coba dalam penelitian ini, dilakukan

dengan cara memberikan tes kepada kelompok yang

bukan merupakan sampel penelitian, melainkan

kelompok yang lain yang masih satu populasi, serta kelompok uji coba ini harus normal dan homogen. Pada

analisis ini dilaksanakan melalui langkah berikut ini.

validitas

Daya beda

Tingkat kesukaran

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 21: Proposal Mayaaa

Validitas

6

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument.

211 11

tnS

MnM

n

nr

Keterangan :

11r reliabilitas tes secara

keseluruhann banyaknya butir soal

2tS

varians skor total

tabelr

tabelrr 11

Hasil r yang diperoleh dikonsultasikan dengan Jika

(Arikunto 2007:103).

maka item soal yang diuji bersifat reliabel

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 22: Proposal Mayaaa

Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.

B

B

A

A

J

B

J

BD

Keterangan :D = daya beda

banyaknya peserta kelas bawah= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal

dengan benar

Interval Daya Pembeda Kriteria

0,00 DP 0,20 Jelek

0,21 DP 0,40 Cukup

0,41 DP 0,70 Baik

0,71 DP 1,00 Baik sekali

Klasifikasi daya pem

beda

Data Beda

BJ

BB

banyaknya peserta kelompok atasAJ

AB

= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 23: Proposal Mayaaa

Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran digunakan untuk mengukur item soal mudah dikerjakan atau tidak dan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

JS

BP

Keterangan :P = indeks kesukaranB = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan

benarJS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:0,00 < P ≤ 0,30 adalah soal sukar0,30 < P ≤ 0,70 adalah soal sedang0,70 < P ≤ 1,00 adalah soal mudah

(Arikunto 2007: 210)

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 24: Proposal Mayaaa

Analisis Data

Analisis Tahap Awal (Uji Homogenitas)untuk mengetahui apakah karakteristik sampel sama dengan yang akan dikenai penelitian.

(Sugiyono 2004 : 136)

Analisis Tahap Akhir (Analisis Data Penelitian) * uji normalitas * uji perbedaan dua rata-rata * uji ketuntasan belajar * uji peningkatan pemahaman

kecilVarianster

terbesarVariansFdata

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 25: Proposal Mayaaa

Uji Normalitas

k

i h

ho

f

ffx

1

22

digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak.

digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif terhadap hasil belajar kognitif siswa, melalui pembelajaran kooperatif dengan pendekatan peta konsep.

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus uji t dengan uji pihak kanan.

H0 : µ1 ≤ µ2

Ha : µ1 > µ2

µ1 = Rata-rata hasil belajar kelompok B

µ2 = Rata-rata hasil belajar kelompok A2

2

1

2

21

21

n

S

n

S

xxt

Uji Perbedaan dua rata-rata

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 26: Proposal Mayaaa

Uji Ketuntasan Belajar

Untuk mengetahui sejauh mana suatu metode pembelajaran berperan dalam peningkatan pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran secara tuntas, sehingga metode tersebut dikatakan efektif.

Seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila siswa tersebut telah mencapai nilai KKM yaitu telah mencapai daya serap lebih dari/sama dengan 71. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai nilai 71 sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik di dalam kelas tersebut .

Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dihitung dengan :

%100% N

n

n = jumlah siswa yang tuntas secara klasik N = jumlah seluruh siswa

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 27: Proposal Mayaaa

Uji Peningkatan Pemahaman

Bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa sebelum dan setelah diberi pembelajaran.

gS

SS

pre

prepost

%100

Besar faktor g dikategorikan sebagai berikuttinggi = g > 0,7 atau dinyatakan dalam persen g>70.sedang = 0,3 < g < 0,7 atau dinyatakan dalam persen 30 < g <70.rendah = g < 0,3 atau dinyatakan dalam persen g< 30

(Wiyanto 2008: 86)

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

Page 28: Proposal Mayaaa

Proposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal SkripsiProposal Skripsi Proposal Skripsi Proposal Skripsi

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENUTUP