Proposal Mardiyah Ridwan

download Proposal Mardiyah Ridwan

of 59

Transcript of Proposal Mardiyah Ridwan

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    1/59

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pendirian prusahaan umumnya bertujuan meningkatkan kemakmuran

    pemilik atau pemegang saham. Untuk itu pemegang saham harus

    memerhatikan aspek-aspek penting dalam perusahaan. Aspek-aspek tersebut

    tak hanya berkisar pada produk yang dihasilkan dan bagaimana pemasaran

    dilakukan, tetapi juga dibutuhkan manajemen kontrol mulai dari produksi di

    pabrik hingga saat manajer melaporkan keadaan perusahaan yang

    dituangkan dalam laporan keuangan. Kemakmuran pemegang saham dapat

    dilihat dari tingkat pengembalian invetasi yang dilakukan oleh pemegang

    saham. Hal tersebut menyebabkan nilai perusahaan akan meningkat. Nilai

    perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh

    suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat atau pihak

    terkait terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama

    beberapa tahun. Semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin sejahtera

    pula pemiliknya (Wahyudi dan Pawestri, 2006).

    Nilai perusahaan yang tinggi tidak hanya menyangkut perdagangan

    saham di bursa tetapi juga ada ketekaitannya dengan kepentingan di dalam

    suatu perusahaan. Penyatuan kepentingan pemegang saham, debtholders,

    dan manajemen yang notabene merupakan pihak-pihak yang mempunyai

    kepentingan terhadap tujuan perusahaan seringkali menimbulkan masalah-

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    2/59

    2

    masalah (agency problem) (Wahyudy dan Pawestri, 2006).Agency problem

    banyak terjadi akibat dari adanya perbedaan kepentingan antara pemegang

    saham dan pihak manajemen. Ketika pemegang saham memutuskan untuk

    menunjuk manajer, tentunya manajer yang ditunjuk akan lebih mengetahui

    informasi internal dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang

    dibandingkan dengan pemegang saham. Tidak hanya itu, manajer juga

    merupakan orang yang bertanggung jawab atas keputusan yang diambil

    untuk masa depan perusahaan. Hal ini menyebabkan manajer mempunyai

    kesempatan untuk memanfaatkan kewenangan tersebut dengan melakukan

    tindakan-tindakan yang menguntungkan bagi diri sendiri dibanding

    menguntungan perusahaan. Inilah yang menyebabkan konflik kepentingan

    antara pihak pemegang saham (prinsipal) dengan pihak pengelola

    perusahaan (agen).

    Jensen dan Meckling (1976) yang dikutip oleh Masnawati (2009)

    menyatakan bahwa konflik tidak terjadi pada perusahaan dengan

    kepemilikan seratus persen oleh manajer. Artinya jika pihak manajer

    keuangan yang memiliki sebagian saham dari suatu perusahaan maka akan

    memperkecil kemungkinan manajer melakukan tindakan yang dapat

    merugikan perusahaan. Presentasi kepemilikan manajer terhadap saham

    yang dikenal sebagai kepemilikan manajerial ini secara tidak langsung

    memotivasi manajer dan dapat menjamin naiknya nilai perusahaan dimasa

    depan. Karena manajer juga akan berhati-hati dalam pengambilan keputusan

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    3/59

    3

    yang berdampak pada saham perusahaan termasuk pada manajer tersebut

    selaku salah satu pemegang saham.

    Pembagian dividen juga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya nilai

    perusahaan. Laba yang diperoleh harus diputuskan, apakah laba yang

    diperoleh harus dibagikan kepada pemegang saham atau ditahan. Dividen

    dibagikan kepada pada pemegang saham berdasarkan banyaknyasaham

    yang dimiliki, sedangkan bila dividen ditahan, maka laba tersebut akan

    digunakan sebagai modal untuk kebutuhan operasional perusahaan periode

    selanjutnya. Terdapat beberapa penelitian sebelumnya memaparkan bahwa

    pembagian dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Salah satu yang

    berpendapat demikian adalah Sudarman dan Subchan (2010), yang

    melakukan analisis dan menyatakan bahwa pembagian dividen tidak

    berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pernyataan yang berbeda

    diungkapkan dalam penelitian Jusriani dan Rahardjo (2013), menyimpulkan

    bahwa pembagian dividen memiliki pengaruh positif dan signifikan

    terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut mendukung penelitian sebelumnya

    yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010) yang menyatakan bahwa

    pembagian dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

    Selain itu, umur perusahaan juga dapat menentukan nilai perusahaan

    karena pada umumnya investor yang menanamkan modal akan menaruh

    kepercayaan lebih terhadap perusahaan yang telah lama berdiri. Umumnya

    perusahaan yang telah lama berdiri diyakini dapat berkembang lebih baik

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sahamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sahamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Saham
  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    4/59

    4

    dibandingkan perusahaan yang masih baru karena memiliki manajemen

    yang baik secara internal dan eksternal. Dengan keyakinan ini, investor akan

    lebih percaya untuk menanamkan modalnya sehingga harga saham suatu

    perusahaan akan meningkat atau naik.

    Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik

    perusahaan karena dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran

    pemegang saham juga tinggi. Tidak dapat dipungkiri bahwa dibidang

    ekonomi, penerapan prinsip syariah di Indonesia semakin banyak

    digunakan. Mulai dari reksadana syariah, asuransi berbasis syariah,

    perbankan syariah, sukuk, hingga yang belakangan mucul adalah saham

    syariah. Meskipun terbilang baru, tetapi banyak investor yang tertarik

    dengan saham syariah ini. Oleh karena itu, Bapepam dan Lembaga

    Keuangan yang saat ini dikenal sebagai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak

    tahun 2006 mengeluarkan aturan-aturan yang mengatur tentang saham

    syariah. Saham syariah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah

    perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) karena

    perkembangannya dinilai cukup signifikan sehingga dapat menarik investor

    untuk berinvestasi secara syariah agar berdampak pada naiknya nilai

    perusahaan.

    Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang

    dilakukan oleh Jusriani dan Rahardjo (2013) dengan melihat fenomena

    terkait saham syariah, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    5/59

    5

    Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Pembagian Dividen, Dan Umur

    Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Yang Terdaftar di Daftar Efek

    Syariah (DES) Tahun 2011-2012.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan, maka pokok

    permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

    1.

    Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh secara parsial terhadap nilai

    perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah?

    2. Apakah pembagian dividen berpengaruh secara parsial terhadap nilai

    perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah?

    3. Apakah umur perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap nilai

    perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah?

    4. Apakah kepemikan manajerial, pembagian dividen, dan umur perusahaan

    berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di

    Daftar Efek Syariah?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Penelitian yang dilakukan kali ini memiliki tujuan, diantaranya:

    1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial

    terhadap nilai perusahaan.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    6/59

    6

    2.

    Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pembagian dividen terhadap

    nilai perusahaan.

    3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh umur perusahaan terhadap

    nilai perusahaan.

    4. Untuk menguji variabel apa yang paling banyak mempengaruhi nilai

    perusahaan, apakah kepemikan manajerial, pembagian dividen, atau

    umur perusahaan.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Peneliti melakukan penelitian ini dengan harapan bahwa penelitian ini

    dapat memberikan manfaat, yaitu:

    1.

    Pengembangan ilmu. Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai alat

    bantu untuk mengetahui perkembangan terbaru pengetahuan ilmiah dari

    penelitian-penelitian sebelumnya yang mengukur variabel-variabel yang

    diidentifikasi.

    2. Praktisi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pihak yang

    berkepentingan dalam menyusun strategi untuk perusahaannya dalam

    menaikkan nilai dari suatu perusahaan.

    3. Dan bagi akademisi, peneliti, dan mahasiswa, diharapkan penelitian ini

    dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu ekonomi

    terutama dalam pasar syariah dan manajer keuangan.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    7/59

    7

    1.5 Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan dalam penelitian ini, dapat diuraikan sebagai

    berikut.

    Bab I: Pendahuluan. Bab ini membahas secara singkat mengenai

    alasan mengapa peneliti melakukan penelitian ini. Pada bagian ini pula

    diuraikan perumusan masalah, tujuan dilakukan penelitian, manfaat

    penelitian, dan sistematika penulisan.

    Bab II: Tinjauan Pustaka. Bab ini berisi penelitian terdahulu,

    landasan teori, kerangka pemikiran peneitian, dan perumusan hipotesis.

    Bab III: Metodologi Penelitian. Bab ini berisi tentang jenis dan

    sumber data, populasi dan teknik penarikan sampel, metode operasional

    variabel, serta teknik analisis data.

    Bab IV: Pembahasan dan Hasil Penelitian. Bab ini berisi analisis

    data dan pembahasan terhadap hasil pengumpulan serta pengelolaan data

    penelitian.

    Bab V: Kesimpulan, Implikasi, dan Keterbatasan. Bab ini berisi

    kesimpulan penelitian, saran untuk pihak yang berkepentingan dalam

    penelitian ini, serta saran untuk penelitian selanjutnya.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    8/59

    8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Agency Theory

    Agency theory adalah hubungan yang mencerminkan struktur agensi

    dari prinsipal dan agen yang mengikat janji berperilaku kooperatif, tetapi

    dengan tujuan yang berbeda dan perilaku yang berbeda dalam menghadapi

    risiko (Eisenhardy, 1989). Agency theory atau teori keagenan yang paling

    terkenal yang dikemukakan Jensen dan Meckleng. Jensen dan Meckleng

    (1976) menjelaskan bahwa semakin besar proporsi kepemilikan manajer

    dalam suatu perusahaan maka manajer akan berupaya lebih giat untuk

    memenuhi kepentingan pemegang saham yang juga dirinya sendiri. Dengan

    munculnya teori ini, makastewardship theory yang menyatakan bahwa agen

    (manajer) selalu bertindak sejalan dengan kepentingan prinsipal (pemilik)

    mulai ditinggalkan karena tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam

    perjalanan perusahaan saat ini.

    Menurut Eisenhardt (1989):

    Agensi teori bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang dapatdiukur dalam hubungan agensi (1) masalah agensi yang muncul ketika

    adanya (a) konflik tujuan antara prinsipal dan agen serta (b) kesulitan

    prinsipal melakukan verifikasi pekerjaan agen. Masalahnya adalah prinsipal

    tidak dapat memverifikasi bahwa agen bekerja secara layak. (2) Masalah

    pembagian risiko yang muncul ketika prinsipal dan agen memiliki perilaku

    yang berbeda terhadap risiko.

    Prasetyo (2013) berpendapat, pendekatan teori keagenan memberikan

    penjelasan bahwa struktur modal disusun sedemikian rupa dalam rangka

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    9/59

    9

    mengurangi konflik antar berbagai kelompok kepentingan. Konflik

    kepentingan yang terjadi antara pemilik dan manajer tersebut dapat

    diminimumkan dengan jalan mensejajarkan kepentingan manajer dan

    pemegang saham (Imanta dan Satwiko, 2011).

    Imanta dan Satwiko (2011) melakukan penelitian dengan asumsi

    kepemilikan manajerial dapat mengurangi agency conflict yang terjadi.

    Sehingga timbul pemikiran bahwa ada sebab atau faktor-faktor yang

    mempengaruhi akibat kepemilikan manajerial dapat menguragi agency

    conflict, salah satunya adalah pembagian dividen. Dengan adanya agency

    problem ini, maka perusahaan membutuhkan pengawasan dari pemegang

    saham. Pengawasan ini membutuhkan biaya yang disebut sebagai agency

    cost atau biaya keagenan. Biaya keagenan yang tinggi menyebabkan

    pemegang saham perlu mencari alterrnatif lain untuk memecahkan masalah

    ini. Menurut Putri dan Natsir (2006), ada beberapa pendekatan yang

    dilakukan untuk mengurangi agency cost, yaitu meningkatkan kepemilikan

    manajerial dan pendekatan divident payout ratio.

    2.2 Kepemilikan Manajerial

    Manajer perusahaan memegang peran penting dalam perjalanan

    perusahaan. Untuk itu manajer diberikan kewenangan agar manajer selalu

    memprioritaskan kepentingan perusahaan, salah satunya dengan

    meningkatkan struktur kepemilikan manajerial dalam suatu perusahaan.

    Dengan demikian, manajer memiliki motivasi dalam hal mengawasi atau

    memonitor perusahaan serta manajer dan dewan direksinya. Struktur

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    10/59

    10

    kepemilikan oleh manajer dipercaya memiliki kemampuan untuk

    mempengaruhi jalannya perusahaan yang nantinya dapat mempengaruhi

    kinerja suatu perusahaan.

    Jensen & Meckling (1976) yang mengeksplorasi struktur kepemilikan,

    termasuk kepemilikan ekuitas oleh manajer dan bagaimana usaha menyamakan

    kepentingan manajer dengan pemilik (Esienhardy, 1989). Semakin besar

    kepemilikan manajerial dalam perusahaan maka manajer akan lebih giat

    untuk meningkatkan kinerjanya karena manajer mempunyai tanggung jawab

    untuk memenuhi keinginan dari pemegang saham yang tidak lain adalah

    dirinya sendiri. Manajer akan berhati-hati dalam mengambil suatu

    keputusan, karena manajer akan ikut merasakan dampak secara langsung

    dari keputusan yang diambil.

    Struktur kepemilikan manajerial dapat dijelaskan melalui dua sudut

    pandang, yaitu pendekatan keagenan dan pendekatan ketidakseimbangan.

    Pendekatan keagenan menganggap struktur kepemilikan manajerial sebagai

    suatu instrument atau alat yang digunakan untuk mengurangi konflik

    keagenan atau agency cost diantara beberapa klaim terhadap sebuah

    perusahaan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Pendekatan

    ketidakseimbangan informasi memandang mekanisme struktur kepemilikan

    manajerial sebagai suatu cara untuk mengurangi ketidakseimbangan

    informasi antara insider dengan outsider melalui pengungkapan informasi

    didalam perusahaan.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    11/59

    11

    Kepemilikan manajerial diukur sesuai dengan proporsi kepemilikan

    saham yang dimiliki pihak manajer. Dengan saham yang dimiliki tersebut,

    manajer dianggap sejajar dengan posisi pemegang saham sehingga tujuan

    antara agen dan prisipal menjadi satu.

    2.3 Pembagian dividen

    Perusahaan yang telah beroperasi dan menghasilkan laba harus segera

    membuat keputusan investasiterkait melakukan tindakan, apakah:

    1. Menahan laba yang diakui sebagai laba ditahan, atau

    2. Membayar dividen kepada pemegang saham

    Gitosudarmo dan Basri (2002), menerangan ada dua pendekatan

    dalam membahas masalah dividen, yaitu sebagai berikut:

    1.

    Sebagai Kebijaksanaan Pembelanjaan Jangka Panjang

    Dalam pendekatan ini berpandangan bahwa semua laba sesudah

    pajak yang diperoleh oleh perusahaan adalah merupakan sumber

    dana jangka panjang. Pengumuman atas pembagian laba sebagai

    dividen berarti pengurangan terhadap sumber dana jangka panjang

    yang dapat dipergunakan untuk membelanjai kebutuhan

    perkembangan usaha. Oleh karena itu pembagian dividen akan

    berakibat penekanan terhadap perkembangan usaha ataupun

    paksaan terhadap pencairan dana ekstern.

    2. Sebagai Kebijaksanaan untuk Memaksimumkan Nilai Perusahaan

    Dalam pendekatan ini berpadangan bahwa kejaksanaan dividenmempunyai pengaruh yang kuat terhadap harga pasar dari saham

    yang beredar. Oleh karena itu manajer dalam hal ini dituntut untuk

    membagikan dividen sebagai realisasi dari harapan hasil yang

    didambakan oleh investor dalam mengeluarkan uangnya untuk

    membeli saham tersebut.

    Berdasarkan dua pendekatan diatas, tidak heran sulit menentukan

    apakah laba yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan

    dipertimbangkan sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    12/59

    12

    saham atau ditangguhkan sebagai laba ditahan. Laba ditahan yang diperoleh

    akan digunakan dalam upaya untuk kegiatan operasional selanjutnya dengan

    harapan perusahaan tersebut akan semakin berkembang.

    Bagi para investor atau pemegang saham, dividen merupakan hasil

    yang diperoleh dari saham yang dimiliki sehingga dengan dibagikannya

    dividen oleh perusahaan kepada pemegang saham dinilai dapat menaikkan

    nilai perusahaan. Namun disisi lain, apabila dividen dibagikan kepada

    pemilik, ada kemungkinan laba tersebut akan habis padahal laba yang

    sebenarnya diharapkan dapat digunakan untuk perkembangan perusahaan

    akan habis dan pertumbuhan perusahaan tidak akan tercapai di masa depan.

    Pembagian dividen merupakan bagian integral dari keputusan

    pembelanjaan perusahaan. Dividend Payout Ratio (DPR) menentukan

    jumlah penghasilan yang dapat ditahan didalam perusahaan sebagai sumber

    pembelanjaan. Dividen dapat dibagi menjadi empat jenis:

    1. Dividen tunai; metode paling umum untuk pembagian keuntungan.

    Dibayarkan dalam bentuktunai dan dikenaipajakpada tahun

    pengeluarannya.

    2. Dividen saham; cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk

    saham tambahan, biasanya dihitung berdasarkan proporsi terhadap

    jumlah saham yang dimiliki. Metode ini mirip dengan stock split karena

    dilakukan dengan cara menambah jumlah saham sambil mengurangi nilai

    tiap saham sehingga tidak mengubahkapitalisasi pasar.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tunai&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pajakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalisasi_pasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalisasi_pasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pajakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tunai&action=edit&redlink=1
  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    13/59

    13

    3.

    Dividen properti; dibayarkan dalam bentuk aset. Pembagian dividen

    dengan cara ini jarang dilakukan.

    4. Dividen interim; dibagikan sebelum tahun buku perseroan berakhir.

    Ada beberapa teori yang menerangkan mengenai pembagian dividen,

    Brigham dan Houston (2001) menerangkannya sebagai berikut:

    1.

    Teori Ketidakrelevanan Dividen

    Teori ini adalah Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). Mereka

    berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh

    kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba dan resiko bisnisnya.

    Dengan perkataan lain, MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan

    tidak tergantung semata-mata pada pendapatan tersebut dibagi di antara

    dividen dan laba yang ditahan.

    2. Teori Bird-In-The-Hand

    Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner yang

    berpendapat bahwa (ekuitas) akan turun apabila rasio pembagiandividen dinaikkan karena para investor kurang yakin terhadap

    penerimaan keuntungan modal (capital gains) yang akan dihasilkan dari

    laba yang ditahan dibandingkan dengan seandainya mereka menerimadividen.

    3. Teori Preferensi pajak

    Ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk beranggapan

    bahwa investor mungkin lebih menyukai pembagian dividen yang rendah

    daripada yang tinggi, yaitu: (1) keuntungan modal dikenakan pajak

    dengan tarif maksimun 28%, sedangkan pendapatan dividen dikenakan

    tarif efektif 39,6%. (2) Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai

    saham terjual. Karena adanya efek nilai waktu, satu dolar pajak yang

    dibayarkan dimasa mendatang mempunyai biaya yang lebih efektif yang

    lebih rendah daripada satu dolar yang dibayarkan di hari ini. (3) Jika

    selembar saham dimiliki oleh seseorang sampai ia meninggal, samasekali tidak ada pajak keuntungan modal yang terutang-ahli waris yang

    menerima saham itu dapat menggunakan nilai saham pada hari kematian

    sebagai dasar biaya mereka, degan demikian mereka terhindar dari pajak

    keuntungan modal.

    Teori MM jelas mengungkapkan bahwa nilai perusahaan tidak

    bergantung dari dividen. Sehingga Gitosudarmo dan Basri (2002)

    menyimpulkan apabila perusahaan yang sedang menghadapi perkembangan

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    14/59

    14

    yang pesat dan banyak proyek-proyek investasi yang harus diperhitungkan

    maka laba harus banyak seperti yang dikemukakan oleh MM teori. Akan

    tetapi apabila tidak dapat kemungkinan investasi yang terbuka maka akan

    lebih baik laba tersebut dibagikan kepada pemegang saham.

    Selain teori yang telah disebutkan diatas, ada pula beberapa teori

    mengenai pembagian dividen, teori tersebut diuraikan sebagai berikut:

    1. Signaling Theory

    Teori ini menyatakan bahwa kenaikan dividen sering kali diikuti

    dengan kenaikan harga saham, demikian pula sebaliknya. Menurut

    Modigliani dan Miller kenaikan dividen biasanya merupakan suatu signal

    (tanda) kepada para investor, bahwa manajer perusahaan meramalkan suatu

    penghasilan yang baik di masa mendatang. Sebaliknya, suatu penurunan

    dividen atau kenaikan dividen yang dibawah normal (dari biasanya) diyakini

    investor sebagai pertanda bahwa perusahaan menghadapi masa sulit diwaktu

    mendatang.

    Dividend signaling theorypertama kali dicetuskan oleh Bhattacharya

    (1979). Dividend signaling theory mendasari dugaan bahwa pengumuman

    perubahan cash dividend mempunyai kandungan informasi yang

    mengakibatkan munculnya reaksi harga saham. Teori ini menjelaskan

    bahwa informasi tentang cash dividendyang dibayarkan dianggap investor

    sebagai sinyal prospek perusahaan di masa mendatang.

    http://ekonomi.kabo.biz/2011/02/harga-saham.htmlhttp://ekonomi.kabo.biz/2011/07/teori-sinyal.htmlhttp://ekonomi.kabo.biz/2011/07/teori-sinyal.htmlhttp://ekonomi.kabo.biz/2011/07/teori-sinyal.htmlhttp://ekonomi.kabo.biz/2011/02/harga-saham.html
  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    15/59

    15

    2.

    Clientele Effect Theory

    Kelompok (Clientele) pemegang saham yang berbeda akan memiliki

    preferensi yang berbeda terhadap pembagian dividen perusahaan. Kelompok

    pemegang saham yang membutuhkan penghasilan pada saat ini lebih

    menyukai suatu dividend payout ratio (DPR) yang tinggi. Jika ada

    perbedaan pajak bagi individu dapat menunda pembayaran pajak.

    Kelompok ini lebih senang jika perusahaan membagi dividen yang kecil.

    Wahyudi dan Pawestri (2006), dividen dikonfirmasikan melalui

    dividend payout ratio (DPR) dan dividend yield ratio (DYR). DPR

    merupakan presentasi laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam

    bentuk kas. Sedangkan DYR menunjukkan perbandingan dividen per

    lembar saham yang dibagikan dengan harga pasar saham. Dividen dalam

    penelitian ini dikonfirmasikan menggunakan dividend payout ratio (DPR).

    Dengan rumus:

    2.4 Umur Perusahaan

    Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), umur adalah lama

    waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan). Sedangkan menurut

    Undang-undang No. 3 Tahun 1982 dalam pasal 1 huruf (b) UU Wajib

    Daftar Perusahaan, perusahaan didefinisikan sebagai setiap bentuk usaha

    yang dijalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan

    didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia

    untuk bertujuan memperoleh keuntungan atau laba. Dari kedua penjelasan

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    16/59

    16

    terpisah diatas dapat diketahui bahwa definisi dari umur perusahaan adalah

    lama waktu hidup suatu bentuk usaha yang didirikan guna memperoleh laba

    atau keuntungan secara terus menerus.

    Pada umumnya perusahaan yang berdiri, secara yuridis kesatuan

    usaha didukung keberadaannya, tetapi batas kesatuan usaha dari segi

    akuntansi bukanlah kesatuan yuridis atau hukum melainkan kesatuan

    ekonomik. Paton dan Littleton mengungkapkan, apabila tidak ada tanda,

    gejala -gejala, atau rencana pasti di masa datang bahwa kesatuan usaha akan

    dibubarkan atau dilikuidasi maka akuntansi menganggap bahwa kesatuan

    usaha tersebut akan berlangsung terus sampai waktu tak terbatas. Sehingga,

    perusahaan yang telah lama berdiri dianggap lebih mampu untuk

    mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan walaupun operasi

    perusahaan dimasa datang tidak dapat diduga secara pasti.

    Menurut Bestivano (2013), umur perusahaan merupakan hal yang

    dipertimbangkan investor dalam menanamkan modalnya, umur perusahaan

    mencerminkan perusahaan tetep survive dan menjadi bukti bahwa

    perusahaan mampu bersaing dan dapat mengambil kesempatan bisnis yang

    ada dalam perekonomian. Secara teoritis, perusahaan yang telah lama

    berdiri akan dipercaya oleh penanam modal (investor) dari pada perusahaan

    yang baru berdiri (Zen dan Herman 2007). Sehingga perusahaan yang telah

    lama berdiri lebih berpotensi baik untuk melepas sahamnya kepada

    masyarakat awam guna memperoleh investasi yang kemudian akan

    digunakan sebagai tahap perkembangan bisnis perusahaan.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    17/59

    17

    2.5 Nilai Perusahaan

    Nilai Perusahaan merupakan gambaran mengenai suatu kondisi dalam

    perusahaan untuk melihat perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun.

    Tingginya nilai perusahaan merupakan sebuah pencapaian yang diinginkan

    oleh setiap pemegang saham karena dengan tingginya nilai perusuhaan,

    maka naik pula kemakmuran pemegang saham atau pemiliknya. Kekayaan

    pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar

    dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan

    (financing), dan manajer aset.

    Nilai perusahaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui price

    book value (PBV). Mengacu pada penelitian Wijaya dan Wibawa (2010),

    nilai perusahaan dilihat dari perbandingan antara harga pasar per lembar

    saham dengan nilai buku per lembar saham. PBV mengukur nilai yang

    diberikan pasar kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai

    sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Brigham dan Houston, 2001).

    2.6 Saham

    Setiap investor yang melakukan investasi saham memiliki tujuan yang

    sama, yaitu mendapatkan capital gainatau selisih positif antara harga jual

    dan harga beli saham dan dividen tunai yang diterima dari emiten karena

    perusahaan memperoleh keuntungan (Samsul, 2006:160). Investasi saham

    umumnya mengandung resiko, semakin besar jumlah invetasi yang

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    18/59

    18

    ditawarkan, maka semakin besar keuntungan maupun resiko yang harus

    ditanggung oleh investor.

    Ada empat aspek yang dapat mempengaruhi nilai saham menurut

    Halim dan Sarwoko (1995:7), yaitu: 1) pengaruh pendapatan; 2) pengaruh

    dividen; 3) pengaruh aliran kas; 4) pengaruh pertumbuhan. Kenaikan

    dividen seringkali menyebabkan kenaikan harga saham, sementara

    pemotongan dividen umumnya menyebabkan penurunan harga saham

    (Brigham dan Houston, 2001:71).

    2.6.1 Jenis-Jenis Saham

    Berikut jenis-jenis saham (Gitosudarmo dan Basri, 2002:265) :

    1.

    Saham Biasa. Saham biasa adalah saham tidak memperoleh hak

    istimewa. Pemegang saham biasa memperoleh hak untukmemperoleh dividen sepanjang perseroan memperoleh keuntungan.

    Pemilik saham mempunyai hak suara pada rapat umum pemegang

    saham, dan pada likuidasi perseroan pemilik saham memiliki hak

    memperoleh sebagian dari kekayaan perseroan setelah tagihan

    kreditur dan saham preferen dilunasi.

    2. Saham Bonus. Saham bonus, diciptakan dari pos cadangan perseroan,

    yang terbukti dari uang kontan yang dibagikan kepada para

    pemegang saham. Penyerahan saham bonus kepada pemegang saham,

    kekayaan perseroan tidak mengalami perubahan, karena tidak ada

    kekayaan yang bertambah dan tidak ada modal yang dibayarkan.

    Perubahannya adalah pergeseran struktur permodalan perseroan saja.

    3. Saham Pegawai. Saham yang dapat dimiliki oleh para pegawai

    dengan syarat tertentu dapat membeli saham perusahaan dengan kurs

    dibawah kurs bursa.

    4.

    Saham Pendiri. Para pendiri perseroan , biasanya dihargai dengan

    diberikan jasa yaitu dapat berupa saham yang disebut saham pendiri.

    5.

    Saham Preferen. Saham yang memberikan hak untuk mendapatkan

    dividen atau pembagian kekayaan pada saat perubahan yang lebih

    dahulu dari saham biasa, dan di samping itu mempunyai preferen

    untuk mengajukan usul pencalonan direksi/komisaris.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    19/59

    19

    6.

    Saham Preferen Kumulatif. Saham preferen yang diberikan hak untuk

    mendapatkan dividen yang belum dibayarkan pada tahun-tahun yang

    lalu secara kumulatif.7. Saham Preferen Partisipasi. Saham yang disamping hak prioritasnya

    masih dapat turut serta dalam pembagian dividen selanjutnya.

    2.6.2 Perbedaan saham konvensional dan saham syariah

    Pengertian saham (stockataushare) dapat didefinisikan sebagai tanda

    penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan

    atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang

    menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang

    menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh

    seberapa besar penyertaan yang ditanamkan perusahaan tersebut dan saham

    dapat juga diartikan surat berharga yang merepresentasikan penyertaan

    modal ke dalam suatu perusahaan.

    Sementara dalam prinsip syariah, penyertaan modal dilakukan pada

    perusahaan-perusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip Islam, seperti

    bidang perjudian, riba, memproduksi barang yang diharamkan seperti bir

    dan lain-lain. Adapun yang dimaksud saham dalam pasar modal syariah

    sama dengan saham dalam pasar modal konvensional. Hanya bedanya

    saham yang diperdagangkan dalam pasar modal syariah harus datang dari

    emiten yang memenuhi kriteria-kriteria syariah.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    20/59

    20

    Adapun saham perusahaan yang dimasukkan ke dalam indeks syariah

    tidak boleh bergerak dalam bidang :

    1. Perbankan dan bisnis keuangan lainnya yang terkait dengan

    bunga (interest)

    2. Alkohol

    3. Rokok

    4.

    Judi

    5. Pabrik senjata

    6. Asuransi jiwa

    7. Peternakan babi, pengepakan dan pengolahan atau hal-hal

    lainnya yang terkait dengan babi.

    8. Sektor / perusahaan yang signifikan dipengaruhi oleh hal-hal

    yang disebutkan di atas.

    2.7 Pasar Modal

    2.7.1 Sejarah Pasar Modal

    Pasar modal adalah pasar bagi instrumen financial (misal obligasi dan

    saham) jangka panjang (Sabardi, 1994:129). Pengertian pasar modal secara

    umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk

    didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara

    dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar.

    Menurut Sabardi (1994), terdapat dua macam pasar modal, yaitu pasar

    modal perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market).

    Pasar perdana adalah penawaran surat berharga oleh perusahaan penerbit

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    21/59

    21

    kepada masyarakat setelah diberi ijin emisi oleh Bapepam sampai dengan

    pencatatan di bursa. Sedangkan pasar sekunder adalah pasar perdagangan

    surat berharga yang dilakukan pemegang saham dan calon pemegangsaham.

    Bursa merupakan lembaga penunjang pasar modal. Bursa efek adalah

    tempat pertemuan termasuk suatu sistem elektronik tanpa tempat pertemuan

    yang diorganisasikan dan digunakan untuk menyelenggaraan jual beli atau

    perdagangan efek (Sabardi, 1994:140). Perkembangan bursa efek awal

    mulanya dengan didirikannya Bursa Efek di Batavia yang dikenal sekarang

    dengan Jakarta. Bursa Efek Jakarta pertama kali dibuka pada tanggal 14

    Desember 1912 dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda. Bursa Efek

    Jakarta sempat tutup selama periode perang dunia pertama, kemudian di

    buka lagi pada tahun 1925. Selain Bursa Efek Jakarta, pemerintah kolonial

    juga mengoperasikan bursa parallel di Surabaya dan Semarang.

    2.7.2 Pasar Modal Syariah

    Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama islam juga turut

    mengambil bagian dari perkembangan sistem keuangan syariah dalam hal

    investasi dan pasar modal. Investasi syariah di pasar modal yang merupakan

    bagian dari industri keuangan syariah, mempunyai peranan yang cukup

    penting untuk dapat meningkatkan pangsa pasar industri keuangan syariah

    di Indonesia. Meskipun perkembangannya relatif baru dibandingkan dengan

    perbankan syariah dan asuransi syariah tetapi mempunyai pertumbuhan

    yang signifikan di industri pasar modal Indonesia.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    22/59

    22

    Selama ini, investasi Syariah di pasar modal Indonesia identik dengan

    Jakarta Islamic Index (JII) yang hanya terdiri dari 30 saham Syariah yang

    tercatat di BAPEPAM dan Lembaga Keuangan yang saat ini lebih dikenal

    dengan sebutan OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Padahal Efek Syariah yang

    terdapat di pasar modal Indonesia bukan hanya 30 saham Syariah yang

    menjadi konstituen JII saja tetapi terdiri dari berbagai macam jenis Efek

    selain saham Syariah yaitu Sukuk, dan reksadana Syariah.

    Kemudian pada November 2007, Bapepam & LK telah mengeluarkan

    Daftar Efek Syariah (DES) yang berisi daftar saham Syariah yang ada di

    Indonesia. Dengan adanya DES maka masyarakat akan semakin mudah

    untuk mengetahui saham-saham apa saja yang termasuk saham Syariah

    karena DES adalah satu-satunya rujukan tentang daftar saham Syariah di

    Indonesia. Keberadaan DES tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh BEI

    dengan meluncurkan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada tanggal

    12 Mei 2011. Konstituen ISSI terdiri dari seluruh saham Syariah yang

    tercatat di BEI.

    2.7.3 Perbedaan JII dan DES

    Daftar Efek Syariah (DES) adalah kumpulan efek yang tidak

    bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal yang ditetapkan

    oleh Bapepam dan LK atau pihak lain yang disetujui Bapepam dan LK.

    DES tersebut berisi antara lain surat negara, sukuk korporasi, saham syariah,

    unit penyertaan reksa dana syariah. Saham yang masuk DES terdiri dari

    saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, saham perusahaan publik dan

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    23/59

    23

    saham yang sudah tidak tercatat lagi di Bursa Efek Indonesia yang

    memenuhi kriteria saham syariah sebagaimana diatur dalam peraturan

    Bapepam dan LK no.II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan DES.

    Sedangkan Jakarta Islamic Index merupakan indeks yang berisi 30 saham

    syariah yang dibuat oleh Bursa Efek Indonesia. Saham-saham yang masuk

    JII dipilih dari saham saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang

    masuk DES yang ditetapkan Bapepam dan LK serta dipilih berdasarkan

    urutan terbesar dari rata-rata nilai kapitalisasi dan nilai perdagangan

    setahun. (Sumber: bapepam.go.id)

    Adapun proses seleksi perusahaan yang masuk dalam JII yang

    dilakukan oleh BEI (Sumber: idx.co.id) adalah sebagai berikut:

    1.

    Saham-saham yang dipilih adalah saham-saham syariah yang termasuk ke

    dalam DES yang diterbitkan oleh Bapepam & LK

    2. Dari saham-saham syariah tersebut kemudian dipilih 60 saham

    berdasarkan urutan kapitalisasi terbesar selama 1 tahun terakhir

    3. Dari 60 saham yang mempunyai kapitalisasi terbesar tersebut, kemudian

    dipilih 30 saham berdasarkan tingkat likuiditas yaitu urutan nilai transaksi

    terbesar di pasar reguler selama 1 tahun terakhir.

    2.7.4 Tonggak Perkembangan

    Tonggak perkembangan pasar modal syariah di Indonesia di awali

    dengan dikeluarkannya JII pada tanggal 3 Juli 2000. Meskipun sebelumnya

    PT Danareksa Investment Management telah meluncurkan Danareksa

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    24/59

    24

    Syariah pada tanggal 3 Juli 1997, tetapi karena pihak Self Regulatory

    Organisation (SRO) belum menerbitkan yang mengeluarkan secara resmi

    instrumen yang berhubungan dengan efek syariah, maka perkembangan

    pasar modal syariah di hitung sejak penerbitan JII. Adapun milestones

    perkembangan pasar syariah di Indonesia sampai saat ini adalah sebagai

    berikut:

    Tabel 2.1

    Tonggak Perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia

    Tahun Keterangan

    2000 Jakarta Islamic Index(JII)

    2001 Fatwa No. 20/DSN-MUI/IX/2001 tentang Pedoman

    Pelaksanaan Investasi Untuk Reksadana Syariah

    2002 Fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah

    Fatwa No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah

    Mudharabah

    2003 Fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan

    Pedomans Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar

    Modal

    MOU Bapepam & LK dengan DSN-MUI

    2004 Fatwa No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah

    Ijarah

    2006 Peraturan Bapepam & LK No IX.A.13 tentang Penerbitan

    Efek Syariah

    Peraturan Bapepam & LK No IX.A.14 tentang Akad-akadYang Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal

    Sumber:www.idx.co.id

    http://www.idx.co.id/http://www.idx.co.id/http://www.idx.co.id/
  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    25/59

    25

    2.8 Penelitian Terdahulu

    Telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai kepemilikan

    manajerial, pembagian dividen, dan harga saham yang dapat mempengaruhi

    nilai perusahaan. Berikut hasil penelitian dan penjelasannya:

    1. Jusriani dan Rahardjo (2013). Penelitian ini menggunakan populasi

    perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 dan

    teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling.

    Hasilnya, kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    nilai perusahaan, sebaliknya kebijakan manajerial tidak memiliki

    pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Keterbatasan dalam

    penelitian ini adalah jumlah sampel yang digunakan sedikit, karena

    adanya keterbatasan data penelitian yang digunakan khususnya yang

    berkaitan dengan DPR dan kepemilikan manajerial, dimana saat

    dilakukan penelitian banyak perusahaan yang tidak membagikan dividen.

    2. Wijaya dan Wibawa (2010). Penelitian ini melakukan perhitungan

    melaluiDivident Payout Ratio (DPR) untuk kebijakan dividen dan Price

    Book Value (PBV) untuk nilai perusahaan. Hasilnya, kebijakan dividen

    berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian selanjutnya

    disarankan agar dapat melakukan dengan situasi ekonomi yang berbeda.

    3. Wahyudi dan Pawestri (2006). Persamaan variabel dalam penelitian ini

    adalah kepemilikan manajerial, kebijakan dividen, dan nilai perusahaan.

    Penelitian ini menggunakan populasi pada perusahaan yang terdaftar di

    BEI tahun 2003 yaitu sebanyak 333 perusahaan. Setelah dilakukan

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    26/59

    26

    seleksi, terpilihlah 168 perusahaan sebagai sampel dalam penelitian ini.

    Pada penelitian ini, Untung dan Hartini menggunakan melakukan sedikit

    perbedaan dari penelitian sebelumnya terhadap pengukuran kebijakan

    dividen. Kebijakan dividen dalam penelitian ini dikonfirmasikan

    menggunakan Divident Payout Ratio (DPR) dan Dividend Yield Ratio

    (DYR) yang menunjukan perbandingan dividen per lembar saham yang

    dibagikan dengan harga pasar saham. Hasilnya, analisis secara parsial

    tahap keempat dengan struktur manajerial, struktur institusional,

    keputusan investasi, keputusan pendanaan dan dan keijakan dividen

    sebagai variabel independen dan nilai perusahaan sebagai variabel

    dependen diketahui bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh

    signifikan terhadap nilai perusahaan dengan tingkat signifikan 0,0009,

    sedangkan kebijakan dividen tidak berpengaruh positif terhadap nilai

    perusahaan. Peneliti dalam penelitian ini menyarankan untuk

    memperbanyak sampel yang diteliti atau dapat menggunakan alat analisis

    yang berbeda.

    4. Fenandar dan Raharja (2012). Persamaan variabel dalam penelitian ini

    adalah kebijakan dividen dan nilai perusahaan. Sama halnya dengan

    Wijaya dan Wibawa (2010), penelitian ini juga menggunakan

    perhitungan melalui Divident Payout Ratio (DPR) untuk kebijakan

    dividen dan Price Book Value (PBR) untuk nilai perusahaan. Hasil

    penelitian ini menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Keterbatasan dari penelitian ini

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    27/59

    27

    terletak pada sampel penelitian, dimana sampel yang digunakan hanya

    berfokus pada perusahaan manufaktur.

    5. Mardiyah Ridwan (2014), meneliti mengenai nilai perusahaan sebagai

    variabel dependen. Nilai perusahaan dalam peneltian ini menggunakan

    perhitungan melalui Divident Payout Ratio (DPR) untuk pembagian

    dividen dan Price Book Value (PBR) untuk nilai perusahaan. Selain

    dividen, variabel independennya yaitu kepemilikan manajerial dan umur

    perusahaan. Penelitian ini hendak menguji dan menganalisis ketiga

    variabel tersebut terhadap nilai perusahaan. Sampel penelitian diperoleh

    berdasarkan perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES)

    yang terdiri dari berbagai jenis perusahaan, tidak hanya berfokus pada

    perusahaan manufaktur saja.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    28/59

    28

    Tabel 2.2 Persamaan Dan Perbedaan Penelitian Terdahulu

    No Nama danJudul

    Penelitian

    Persamaan Perbedaan Kelemahandan/atau saran

    1 Jusriani dan

    Rahardjo

    (2013),

    Analisis

    Pengaruh

    Profitabilitas,

    Kebijakan

    Dividen,

    Kebijakan

    Utang, dan

    Kepemilikan

    Manajerial

    terhadap

    Nilai

    Perusahaan.

    -Kebijakan

    Dividen (X2)

    -Kepemilikan

    Manajerial (X4)

    -Nilai

    Perusahaan (Y)

    -Profitabilitas

    (X1)

    -Kebijakan

    Utang (X3)

    Jumlah sampel

    yang digunakan

    sedikit

    2 Wijaya dan

    Wibawa

    (2010),

    Pengaruh

    Keputusan

    Investasi,

    Keputusan

    Pendanaan,

    dan

    Kebijakan

    Dividenterhadap

    Nilai

    Perusahaan

    -Kebijakan

    Dividen-Nilai

    Perusahaan

    -Keputusan

    Investasi-Keputusan

    Pendanaan

    - Menyesuaikan

    pada situasiekonoomi

    selanjutnya

    3 Untung

    Wahyudi dan

    Hartini

    Prasetyaning

    Pawestri

    (2006),

    -Kepemilikan

    Manajerial (X1)

    -

    Kebijakan

    Dividen (X5)

    -

    Nilai

    Perusahaan (Y)

    -Kepemilikan

    Institusional

    (X2)

    -Keputusan

    Investasi

    (X3)

    -

    Keputusan

    - Memperbanyak

    sampel

    penelitian

    - Menggunakan

    alat analisis

    yang berbeda

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    29/59

    29

    Implikasi

    Struktur

    Kepemilikan

    terhadap

    Nilai

    Perusahaan:

    dengan

    Keputusan

    Keuangan

    sebagai

    Variabel

    Intervening

    Pendanaan

    4 Gany Ibrahim

    Fenandar dan

    Surya

    Raharja

    (2012),

    Pengaruh

    Keputusan

    Investasi,

    Keputusan

    Pendanaan,

    dan

    Kebijakan

    Dividen

    terhadap

    Nilai

    Perusahaan

    -Kebijakan

    Dividen (X3)

    -Nilai

    Perusahaan (Y)

    - Keputusan

    Investasi

    (X1)

    -

    Keputusan

    Pendanaan

    (X2)

    - Menggunakan

    jenis

    perusahaan

    selain

    manufaktur

    5 Mardiyah

    Ridwan

    (2014)

    -Kepemilikan

    Manajerial (X1)

    -

    PembagianDividen (X2)

    -Nilai

    Perusahaan (Y)

    - Umur

    Perusahaan

    (X3)

    -

    Sumber: Data sekunder diolah, 2014

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    30/59

    30

    2.9 Kerangka Pemikiran

    Secara umum, untung dan ruginya suatu perusahaan dapat dilihat dari

    nilai perusahaan (corporate values). Perusahaan akan selalu berupaya untuk

    memperoleh keuntungan dalam operasional perusahaan. Namun seiring

    dengan berjalannya waktu, perusahaan yang semakin besar akan diikuti

    dengan resiko yang semakin besar, resiko tersebut dapat datang dari

    eksternal maupun internal perusahaan. Resiko internal dalam perusahaan

    salah satunya adanya perbedaan kepentingan antara agen dan prinsipal.

    Kepemilikan manajerial dapat menyatukan kepentingan antara agen

    dan prinsipal. Dengan saham yang dimiliki, pihak manajer akan berupaya

    semaksimal mungkin untuk meningkatkan nilai saham suatu perusahaan.

    Dengan meningkatnya nilai saham, maka nilai perusahaan akan meningkat.

    Pembagian dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan menurut MM.

    Namun, pada kenyataanya apabila dividen yang ditetapkan lebih tinggi

    dibandingkan tahun sebelumnya akan mempengaruhi penilaian investor

    terhadap suatu saham di perusahaan. Sehingga akan semakin banyak

    investor yang melakukan investasi yang menyebabkan nilai perusahaan

    meningkat.

    Umur perusahaan menjadi suatu dasar seorang investor melihat sejauh

    mana perkembangan perusahaan. Perusahaan yang telah lama berdiri pada

    umumnya menjamin kesejahteraan pemilik atau pemegang saham.

    Perusahaan yang telah lama berdiri tentunya mempunyai perancangan dan

    perencanaan yang baik untuk masa depan perusahaan. Untuk itu tidak

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    31/59

    31

    sedikit perusahaan yang go public menginformasikan tanggal berdirinya

    kepada invetor, kreditor, dan pihak yang berkentingan. Karena hal ini dapat

    berdampak pada pertimbangan investor untuk melakukan investasi.

    Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka kerangka konseptual

    dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    Variabel Independen

    Kepemilikan Manajerial

    Pembagian Dividen

    Umur Perusahaan

    Gambar 2.1

    Kerangka Konseptual Penelitian

    Keterangan:

    = berpengaruh parsial

    = berpengaruh simultan

    Variabel Dependen

    Nilai Perusahaan (Y)

    Variabel Dependen

    Nilai Perusahaan

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    32/59

    32

    2.10 Hipotesis

    Hipotesis merupakan hasil yang bersifat sementara terhadap

    permasalahan dari suatu penelitian. Kuncoro (2009:59), menerangkan

    bahwa:

    Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena,

    atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Hipotesis

    merupakan pernyataan peneliti tentang hubungan anatar variabel-variabel

    dalam penelitian, serta merupakan pernyataan yang palig spesifik. Dengankata lain, hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun oleh

    peneliti, yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang

    dilakukan.

    Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah

    diuraikan sebelumnya, maka rumusan hipotesis dari penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    H1: Kepemilikan manajerial berpengaruh parsial terhadap nilai perusahaan

    yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2012.

    H2: Pembagian dividen berpengaruh secara parsial terhadap nilai

    perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2012.

    H3: Umur perusahaan berpengaruh parsial terhadap nilai perusahaan yang

    terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2012.

    H4: Kepemilikan manajerial, pembagian dividen, dan umur perusahaan

    berpengaruh simultan terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Daftar

    Efek Syariah (DES) tahun 2011-2012.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    33/59

    33

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Objek Penelitian

    Penelitian ini menggunakan objek penelitian yaitu kepemilikan

    manajerial, pembagian deviden, dan umur perusahaan sebagai variabel

    independen dan nilai perusahaan sebagai variabel dependen. Peneliti

    memilih objek penelitian ini karena nilai perusahaan mencerminkan tingkat

    kepercayaan masyarakat pada perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi

    menyebabkan pemilik perusahaan dianggap telah mencapai kemakmuran

    sesuai dengan tujuannya.

    3.2 Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian survei dimana

    penelitian ini menggunakan urutan sampel dari populasi, sedangkan metode

    penelitian ini bersifat verifikatif yaitu penelitian yang menggunakan

    penyajian jawaban dari hasil pemikiran yang kebenarannya bersifat

    sementara (hipotesis).

    3.3 Jenis dan Sumber Data

    1) Jenis Data

    Jenis data dalam penelitian ini adalah menggunakan data kuantitatif.

    Data kuantitatif yaitu jenis data yang dapat dinyatakan dengan angka yang

    dapat dihitung dan diolah menjadi suatu informasi. Data tersebut berupa

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    34/59

    34

    laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan

    catatan atas laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen.

    2) Sumber Data

    Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

    merupakan data primer yang telah diolah berupa grafik, tabel, diagram,

    gambar, dan berupa data yang diperoleh dari pihak lain melalui media

    perantara. Data yang diambil yaitu laporan keuangan akhir tahunan yang

    berakhir tahun 2011-2012 yang dipublikasikan oleh BAPEPAM dan LK

    dalam Daftar Efek Syariah (DES).

    3.4 Metode Pengumpulan Data

    Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan

    mengumpulkan data yang berasal dari Indonesia Capital Market Directory

    (ICMD), jurnal, buku, serta laporan keuangan perusahaan dengan subjek

    penelitian yaitu Daftar Efek Syaiah (DES) tahun 2011-2012.

    3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

    3.5.1 Populasi Penelitian

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

    yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

    peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

    2006:72). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang sahamnya

    terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2012 sebanyak 312

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    35/59

    35

    perusahaan. Peneliti menggunakan periode penelitian tahun 2011-2012

    dikarenakan adanya keterbatasan sumber data berupa laporan keuangan

    pada tahun 2013 sehingga tidak dimungkinkan untuk memperpanjang

    periode penelitian hingga tahun tersebut. Populasi dalam penelitian ini dapat

    dilihat pada lampiran 1.

    3.5.2 Sampel Penelitian

    Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan

    purposive sampling. Pada penelitian ini sampel yang diambil mempunyai

    kriteria sebagai berikut:

    1. Perusahaan yang terdaftar di DES periode 2011-2012

    2. Data kepemilikan saham lengkap periode penelitian

    3.

    Membagikan dividen periode penelitian

    4. Perusahaan menginformasikan tahun berdirinya

    Berdasarkan kriteria diatas, di peroleh sampel sebagai berikut:

    Tabel 3.1

    Sampel Penelitian

    No Keterangan Jumlah Perusahaan

    1

    2

    Perusahaan terdaftar di DES dalam tahunpengamatan

    Data kepemilikan saham tidak lengkap

    312

    (224)

    3 Tidak membagikan dividen

    88

    (40)

    4 Perusahaan tidak menginformasikan tahun

    berdirinya

    48

    (0)

    Total perusahaan yang dijadikamn sampel

    dalam tahun pengamatan

    48

    Sumber: Data diolah, 2014

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    36/59

    36

    Tabel 3.1 menunjukkan terdapat 48 perusahaan sebagai sampel

    penelitian. Periode pengamatan dalam penelitian ini yakni selama dua tahun,

    yaitu tahun 2011-2012. Jadi, total keseluruhan sampel adalah 96 perusahaan

    (48 x 2). Daftar nama perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini

    dapat dilihat pada lampiran 2.

    Perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaan

    yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES). Peneliti mengambil kriteria

    sampel yaitu perusahaan yang telah terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES)

    tahun 2011-2012 dan telah go publicsehingga peneliti mudah memperoleh

    data terkait variabel penelitian. Karena perusahaan yang telah go public

    mempunyai kewajiban mempublikasikan laporan keuangan dan catatan

    atas laporan keuangan kepada publik. Selanjutnya, peneliti mengambil

    kriteria yaitu perusahaan yang mempunyai data kepemilikan lengkap

    terutama perusahaan harus mencantumkan dengan jelas kepemilikan yang

    dimiliki oleh pihak komisaris, dewan direksi, dan kepemilikan yang terkait

    dengan kepemilikan manjerial. Perusahaan yang tidak mencantumkan data

    kepemilikan secara lengkap, dikeluarkan dari sampel.

    Selain itu, kriteria sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang

    membagikan dividen kepada pemegang saham. Perusahaan yang tidak

    membagikan dividen dalam tahun pengamatan, dikeluarkan dari sampel

    penelitian yaitu sebanyak 40 perusahaan. Kriteria lainnya adalah perusahaan

    yang mencantumkan tanggal berdirinya perusahaan.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    37/59

    37

    3.6 Operasionalisasi Variabel

    Operasionalisasi variabel digunakan untuk menentukan ciri-ciri

    (indikator-indikator) variabel dalam suatu penelitian. Penelitian ini

    menggunakan tiga variabel independen (bebas) yang dilambangkan X dan

    satu variabel dependen (terikat) yang dilambangkan Y. Masing-masing

    variabel dijelaskan sebagai berikut.

    3.6.1 Variabel Dependen (Y)

    Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan.

    Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010),

    nilai perusahaan dikonfirmasikan melalui Price Book Value (PBV). PBV

    mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan

    organisasi perusahaan yang tumbuh (Brigham dan Houston, 2001).

    Price Book Value =

    3.6.2 Variabel Independen (X)

    Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang

    mempengaruhi atau menjadi penyebab besar kecilnya variabel yang lain

    (Suliyanto, 2005). Variasi dari perubahan variabel bebas akan berakibat

    terhadap variasi perubahan variabel tergantung atau variabel dependen.

    Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial,

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    38/59

    38

    Pembagian dividen, dan harga saham. Barikut variabel independen dalam

    penelitian ini:

    1. Kepemilikan manajerial

    Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham oleh

    manajemen perusahaan, yang diukur dengan proporsi kepemilikan saham

    yang dimiliki oleh manajemen (dewan komisaris dan direksi) (Itturiaga dan

    Sanz dalam Wahyudi dan Pawestri, 2006:6).

    Kepemilikan manajerial dirumuskan dengan:

    Kepemilikan Manajerial =

    x

    100%

    2. Pembagian dividen

    Pembagian dividen adalah keputusan pembagian dividen kepada

    pemegang saham. Pembagian dividen ditentukan dengan Dividend Payout

    Ratio (DPR) yang diukur dengan besarnya presentasi laba bersih setelah

    pajak yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen. Alat

    pengukur untuk pembagian dividen adalah sebagai berikut:

    DPR =

    Dimana:

    DPR =Devidend Payout Ratio

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    39/59

    39

    DPS =Dividend Per Share

    EPS =Earning Per Share

    3. Umur Perusahaan

    Umur Perusahaan dihitung dari tahun perusahaan tersebut berdiri

    berdasarkan tahun yang ada di akte pendirian perusahaan sampai perusahaan

    tersebutgo publicsesuai dengan tahun yang tercatat di bursa efek (Suharli,

    2006) dalam (Febrikasari, 2008).

    Tabel 3.3

    Matriks Operasional Variabel

    Variabel Indikator Skala

    Pengukuran

    Kepemilikan

    Manajerial (X1),

    (Jusriani dan

    Raharjo, 2013)

    Kepemilikan Manajerial =

    x

    100%

    Rasio

    Pembagian

    Dividen (X2),

    (Brigham dan

    Houston, 2001)

    DPR =

    -

    DPR: Rasio pembayaran dividen (Dividend

    Payout ratio)

    -DPS: Dividen per lembar saham (Dividend

    Per Share)

    -EPS: Laba per lembar saham (Earning Per

    Rasio

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    40/59

    40

    Share)

    Umur Perusahaan

    (X3), (Gania

    Kusnia, 2013)

    Tahun berdirinya perusahaan Rasio

    Nilai

    Perusahaan (Y),

    Brigham dan

    Houston, 2001)

    PBV =

    -

    PBV: rasioPrice Book Value

    -Harga saham

    -Nilai buku per saham (BV): ekuitas /

    jumlah saham yang beredar

    Rasio

    Sumber: Data diolah 2014

    3.7 Metode Analisis

    Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data

    dengan tujuan dan kegunaan tertentu ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

    didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis

    (Sugiyono: 1999). Mula-mula dilakukan pengumpulan data kemudian data

    yang ada diolah dan dianalisis sehingga menghasilkan informasi yang akurat

    dan berguna sebagai suatu penelitian.

    Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

    kuantitatif. Metode deskriptif ini akan menggambarkan bagaimana

    hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Adapun pengertian

    metode deskriptif yang telah diungkapkan Sugiyono (2006), metode

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    41/59

    41

    deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan

    cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

    sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

    umum atau generalisasi.

    3.7.1 Analisis Deskriptif

    Penelitian dengan menggunakan metode analisis deskriptif digunakan

    untuk menggarmbarkan karakteriktik dan perkembangan secara kuantitatif

    baik variabel independen maupun variabel dependen. Pengukurannya

    menggunakan dasar angka tahun yaitu selama 2 periode sejak tahun 2011-

    2012. Angka dalam angka tahun tersebut menggambarkan keadaan

    keuangan atau aktivitas dalam perusahaan. Analisis deskriptif ini akan

    digunakan sebagai acuan dasar analisi linear berganda.

    3.7.2 Analisis Regresi Linear Berganda

    Pada umumnya, peneliti menentukan pengukuran analisis berdasarkan

    jumlah variabel yang diteliti. Analisis regresi adalah pengukuran suatu

    indikator berdasarkan ketergantungan antara variabel dependen dan variabel

    independen. Penelitian ini menggunakan analisis regresi liniear berganda.

    Analisis ini digunakan karena variabel independen dalam penelitian ini ada

    tiga, yaitu: Kepemilikan manajerial (X1), Pembagian dividen (X2), Umur

    Perusahaan (X3). Sedangkan variabel dependen penelitian ini adalah nilai

    perusahaan (Y). Persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    42/59

    42

    Y = a + + + + ..... + + e

    Dimana:

    Y = Variabel dependen

    - = Variabel independen

    A = Konstanta

    - = Koefisien regresi

    e = Error atau sisa residual

    Adapun persamaan matematis regresi linear berganda apabila

    diterapkan dalam penelitian, modelnya sebagai berikut:

    Y = a + + + + ..... + + e

    3.8 Uji Asumsi Klasik

    Penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis dengan uji t dan uji F.

    Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, secara teoritis akan menghasilkan

    nilai parameter melalui uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik terdiri

    dari uji normalitas, uji multikolnearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji

    autokorelasi.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    43/59

    43

    3.8.1 Uji Normalitas

    Gozhali (2006) memaparkan bahwa uji normalitas dimaksudkan untuk

    mengetahui normalitas data dari suatu variabel. Model regresi yang baik

    adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas

    dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov

    dengan melihat tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusan

    dengan melihat kriteria profitabiitas > 0,05, maka model regresi

    mempunyai distribusi yang normal sehingga memenuhi asumsi normalitas,

    namun sebaliknya jika data memiliki nilai profitabiitas < 0,05 maka data

    yang diperoleh mempunyai distribusi yang tidak normal.

    3.8.2 Uji Multikolnearitas

    Pengujian multikolnearitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah

    model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen)

    Godzali (2006:91). Dengan adanya multikolnearitas ini berakibat regresinya

    tidak tertentu atau kesalahan standarnya tak terhingga. Multikolnearitas ini

    dapat dilihat dengan VIF (Variance Inflation Factor), bila nilai FIV kurang

    dar 10 dan nilai tolerance diatas 0,10, maka tidak terdapat gejala

    multikolnearitas (Ghozali, 2006:92).

    3.8.3 Uji Heteroskedastisitas

    Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi terjadi

    ketidaksamaan varian dari residual atau satu observasi ke observasi lain. Uji

    ini dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual dengan varial

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    44/59

    44

    independennya. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

    dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.

    3.8.4 Uji Autokerelasi

    Uji ini bertujuan untuk menguji apakah sebuah model regresi linear

    adalah korelasi antar kesalahan pengganggu pada t dengan kesalahan pada

    periode t-1 (sebelumnya). Refresi yang terdeteksi autokorelasi dapat

    berakibat pada biasnya interval kepercayaan dan kitidaktepatan penerapan

    uji F dan uji t.

    3.9 Pengujian Hipotesis

    3.9.1 Uji F

    Uji F digunakan untuk mengukur apakah ketiga variabel yang diteliti

    berpengaruh simultan yang signifikan terhadap variabel dependen atau

    tidak. Uji ini digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh secara bersama-

    sama antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun

    formulasi uji F menurut Rangkuti (2000) dalam Muntari (2009), sebagai

    berikut:

    Uji F =

    Dimana:

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    45/59

    45

    F = Dari tabel distribusi F

    = Koefisien daterminasi ganda

    k = Jumlah variabel independen

    n = Banyaknya sampel

    Untuk mengetahui variabel independen berpengaruh signifikan atau

    tidak terhadap variabel dependen, maka ditentukan perbandingan antara

    dengan pada tingkat kepercayaan adalah 95% ( 0,05) dengan

    pedoman berikut:

    i.

    Jika > pada tingkat kepercayaan 95% atau = ,05 maka

    terbukti secara simultan bahwa kepemilikan manajerial (X1), pembagian

    dividen (X2), dan umur perusahaan (X3) berpengaruh signifikan terhadap

    nilai perusahaan (Y) yang terdaftar di Daftar Efek Syarah (DES).

    ii.

    Jika < pada tingkat kepercayaan 95% atau = ,05 maka

    terbukti secara simultan bahwa kepemilikan manajerial (X1), pembagian

    dividen (X2), dan umur perusahaan (X3) tidak berpengaruh signifikan

    terhadap nilai perusahaan (Y) yang terdaftar di Daftar Efek Syarah

    (DES).

    Nilai diperoleh dari hasil perhitungan statistik yaitu SPSS

    dalam tabel ANOVA. Sedangkan deperoleh dengan mengacu pada

    tabel F (sesuaia dengan tingkat kepercayaan yang ditentukan) dengan cara

    df1, df2. Nilai df1 = jumlah dari variabel bebas, df2 = N-K-1. Dimana N =

    jumlah populasi dan K = jumlah variabel bebas.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    46/59

    46

    Dari tabel ANOVA (hasil uji SPSS) juga diperoleh koefisien

    determinasi () berada diantara 1 < 0 mendekati 1, maka model

    regresi linear berganda dinilai sangat kuat.

    3.9.2 Uji t

    Uji t atau uji parsial digunakan untuk melihat seberapa jauh pengaruh

    variabel independen dan varaibel dependen berpengaruh. Untuk

    menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar 0,05 ( = 0,05), adapun

    formulasi uji t (Daniel, 2002 dalam Muntari, 2009) adalah sebagai berikut:

    Uji t =

    Dimana:

    t = Dari daftar tabel distribusi t

    b = Parameter estimasi dari Xi

    Sb = Standar error dari Xi

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    47/59

    47

    DAFTAR PUSTAKA

    Brigham, F, Eugene dan Houston Joel, 2001, Manajemen Keuangan. Jakarta:

    Erlangga

    Eisenhardt, Kathleen M. 1989.Agency Theory: An Assesment and Review.

    Academy of Management Review, 1989, Vol.14, No.1, p.5774.

    Stanford University

    Fenandar, Gany Ibrahim dan Raharja, Surya, 2012, Pengaruh Keputusan

    Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap

    Nilai Perusahaan.Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 1Nomor 2 Tahun 2012. http://ejournal-

    s1.undip.ac..id/index.php/acounting diakses 20 November 2013.

    Gitosudarmo dan Basri, 2000, Manajemen Keuangan, Edisi Empat, Penerbit

    BPFE: Yogyakarta.

    Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

    Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

    Halim, Abdul dan Sarwoko, 1995,Manajemen Keuangan, Buku 2, Penerbit: AMP

    YKPN, Yogyajarta.

    Hennie Van Greuning Dan Zamir Iqbal, 2012, Risk Analysis For Islamic Bank,

    Penerbit Salemba.

    Imanta Dea Dan Satwiko Rutji, 2011, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

    Kepemilikan Manajerial, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Volume 13

    Nomor 1 April 2013.

    Jusriani, Ika Fanindya dan Rahardjo, Shiddiq Nur, 2013, Analisis Pengaruh

    Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, dan kepemilikan

    Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada

    Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

    Periode 2009-2011), Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 2

    Nomor 2 Tahun 2013. http://ejournal-

    s1.undip.ac..id/index.php/acounting diakses 20 November 2013

    http://ejournal-s1.undip.ac..id/index.php/acounting%20diakses%2020%20November%202013http://ejournal-s1.undip.ac..id/index.php/acounting%20diakses%2020%20November%202013http://ejournal-s1.undip.ac..id/index.php/acounting%20diakses%2020%20November%202013http://ejournal-s1.undip.ac..id/index.php/acounting%20diakses%2020%20November%202013http://ejournal-s1.undip.ac..id/index.php/acounting%20diakses%2020%20November%202013http://ejournal-s1.undip.ac..id/index.php/acounting%20diakses%2020%20November%202013http://ejournal-s1.undip.ac..id/index.php/acounting%20diakses%2020%20November%202013http://ejournal-s1.undip.ac..id/index.php/acounting%20diakses%2020%20November%202013
  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    48/59

    48

    Kuncoro, Mudrajat, 2009, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Penerbit

    Erlangga, Jakarta

    Prasetyo, Teguh. 2013.Dividen, Hutang, Dan Kepemilikan Institusional Di Pasar

    Modal Indonesia: Pengujian Teori Keagenan, Jurnal Dinamika

    Manajemen. Volume 4 Nomor 1 PP: 10-22, Fakultas Ekonomi

    Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

    http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm diakses 12 Desember

    2013.

    Putri, Imanda Firmantyas Dan Natsir, Moh. 2006,Analisis Persamaan Simultan

    Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan

    Hutang, Dan Kebijakan Dividen Dalam Perspektif Teori Keagenan,SNA 9 Agustus 2006, Padang.

    Rahman, Masnawati, 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham Dan

    Kebijakan DividenTerhadap Nilai PerusahaanPada Industri

    Perbankan Yang Go Publik Di Bursa Efek Indonesia, Tesis,

    Universitas Tadulako Palu.

    Sabardi, Agus, 1994, Manajemen Keuangan, jilid 2, Penerbit: AMP YKPN,

    Yogyajarta.

    Sugiyono, 1999,Metode Penelitian Bisnis, Penerbt: CV. Alfabeta. Bandung

    _________, 2003.Metode Penelitian Bisnis.Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas.

    _________, 2006.Metode Penelitian Bisnis. Penerbit: CV. Alfabeta. Bandung

    Sudarman Dan Subchan, 2010.Pengaruh Struktur Modal Kebijakan Dividen Dan

    Kinerja Terhadap Nilai Perusahaan. http://ejurnal.stiedharmaputra-

    smg.ac.id/index.php/jema/article/view/37 diakses 12 Desember 2013

    Tri Risti Jayanti Muntari, 2009,Pengaruh Struktur Modal Dan Kebijakan Dividen

    Terhadap Nilai Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI, Skripsi. Fakultas

    Ekonomi, Universitas Tadulako, Palu.

    http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdmhttp://ejurnal.stiedharmaputra-smg.ac.id/index.php/jema/article/view/37http://ejurnal.stiedharmaputra-smg.ac.id/index.php/jema/article/view/37http://ejurnal.stiedharmaputra-smg.ac.id/index.php/jema/article/view/37http://ejurnal.stiedharmaputra-smg.ac.id/index.php/jema/article/view/37http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm
  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    49/59

    49

    Wahyudi, Untung dan Pawestri, Hartini Prasetyaning, 2006, Implikasi Struktur

    Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan

    Keuangan Sebagai Variabel Intervening, SNA 9 Agustus 2006,

    Padang.

    Wijaya, Lihan Rini Puspo dan Wibawa, Bandi Anas 2010, Pengaruh Keputusan

    Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap

    Nilai Perusahaan, SNA 13 2010, Purwokerto.

    Website:

    www.idx.co.id

    www.bapepam.go.id

    http://www.idx.co.id/http://www.bapepam.go.id/http://www.bapepam.go.id/http://www.bapepam.go.id/http://www.idx.co.id/
  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    50/59

    50

    LAMPIRAN 1DAFTAR POPULASI PENELITIAN

    No. Kode Nama Emiten

    1. AALI Astra Agro Lestari Tbk.

    2. ACES Ace Hardware Indonesia Tbk.

    3. ACST Acset Indonusa Tbk.

    4. ADES Akasha Wira International Tbk.

    5. ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk.

    6. ADMG Polychem Indonesia Tbk.

    7. ADRO Adaro Energy Tbk.

    8. AIMS Akbar Indo Makmur Stimec Tbk.9. AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

    10. AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk.

    11. AKRA AKR Corporindo Tbk.

    12. ALDO Alkindo Naratama Tbk

    13. ALKA Alakasa Industrindo Tbk.

    14. ALTO Tri Banyan Tirta Tbk.

    15. AMFG Asahimas Flat Glass Tbk.

    16. ANJT Austindo Nusantara Jaya Tbk.

    17. ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk.

    18. APII Arita Prima Indonesia Tbk.

    19. APLI Asiaplast Industries Tbk.

    20. APLN Agung Podomoro Land Tbk.

    21. ARGO Argo Pantes Tbk.

    22. ARII Atlas Resources Tbk

    23. ARNA Arwana Citramulia Tbk.

    24. ARTA Arthavest Tbk.

    25. ARTI Ratu Prabu Energi Tbk.

    26. ASGR Astra Graphia Tbk.

    27. ASIA Asia Natural Resources Tbk.

    28. ASII Astra International Tbk.

    29. ASRI Alam Sutera Realty Tbk.

    30. ATPK ATPK Resources Tbk.

    31. AUTO Astra Otoparts Tbk.

    32. BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk.

    33. BATA Sepatu Bata Tbk.

    34. BAYU Bayu Buana Tbk.

    35. BCIP Bumi Citra Permai Tbk.

    36. BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk.

    37. BHIT MNC Investama Tbk.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    51/59

    51

    38. BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk.

    39. BISI Bisi International Tbk.

    40. BKDP Bukit Darmo Property Tbk.41. BKSL Sentul City Tbk.

    42. BMSR Bintang Mitra Semestaraya Tbk.

    43. BMTR Global Mediacom Tbk.

    44. BRAM Indo Kordsa Tbk.

    45. BRNA Berlina Tbk.

    46. BRPT Barito Pacific Tbk.

    47. BSDE Bumi Serpong Damai Tbk.

    48. BSSR Baramulti Suksessarana Tbk.

    49. BTON Betonjaya Manunggal Tbk.

    50. BULL Buana Listya Tama Tbk.

    51. BYAN Bayan Resources Tbk.

    52. CASS Cardig Aero Services Tbk.

    53. CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

    54. CENT Centrin Online Tbk.

    55. CITA Cita Mineral Investindo Tbk.

    56. CKRA Cakra Mineral Tbk.

    57. CLPI Colorpak Indonesia Tbk.

    58. CMNP Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.

    59. CMPP Centris Multipersada Pratama Tbk.60. CNKO Exploitasi Energi Indonesia Tbk.

    61. COWL Cowell Development Tbk.

    62. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

    63. CSAP Catur Sentosa Adiprana Tbk.

    64. CTBN Citra Tubindo Tbk.

    65. CTRA Ciputra Development Tbk.

    66. CTRP Ciputra Property Tbk.

    67. CTRS Ciputra Surya Tbk.

    68. CTTH Citatah Tbk.

    69. DART Duta Anggada Realty Tbk.

    70. DAVO Davomas Abadi Tbk.

    71. DEWA Darma Henwa Tbk.

    72. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk.

    73. DILD Intiland Development Tbk.

    74. DKFT Central Omega Resources Tbk.

    75. DNET Indoritel Makmur Internasional

    76. DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk.

    77. DSFI Dharma Samudera Fishing Industries Tbk.

    78. DSSA Dian Swastatika Sentosa Tbk.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    52/59

    52

    79. DUTI Duta Pertiwi Tbk.

    80. DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk.

    81. DYAN Dyandra Media International Tbk.82. ECII Electronic City Indonesia Tbk.

    83. EKAD Ekadharma International Tbk.

    84. ELSA Elnusa Tbk.

    85. ELTY Bakrieland Development Tbk.

    86. EMDE Megapolitan Developments Tbk.

    87. EMTK Elang Mahkota Teknologi Tbk.

    88. EPMT Enseval Putra Megatrading Tbk.

    89. ERAA Erajaya Swasembada Tbk.

    90. ESSA Surya Esa Perkasa Tbk.

    91. ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk.

    92. EXCL XL Axiata Tbk.

    93. FAST Fast Food Indonesia Tbk.

    94. FASW Fajar Surya Wisesa Tbk.

    95. FISH FKS Multi Agro Tbk.

    96. FMII Fortune Mate Indonesia Tbk.

    97. FORU Fortune Indonesia Tbk.

    98. FPNI Lotte Chemical Titan Tbk.

    99. GAMA Gading Development Tbk.

    100. GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk.101. GDYR Goodyear Indonesia Tbk.

    102. GEMA Gema Grahasarana Tbk.

    103. GEMS Golden Energy Mines Tbk.

    104. GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

    105. GJTL Gajah Tunggal Tbk.

    106. GLOB Global Teleshop Tbk.

    107. GMCW Grahamas Citrawisata Tbk.

    108. GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk.

    109. GOLD Golden Retailindo Tbk.

    110. GPRA Perdana Gapuraprima Tbk.

    111. GREN Evergreen Invesco Tbk.

    112. GTBO Garda Tujuh Buana Tbk.

    113. GZCO Gozco Plantations Tbk.

    114. HDTX Panasia Indo Resources Tbk.

    115. HERO Hero Supermarket Tbk.

    116. HEXA Hexindo Adiperkasa Tbk.

    117. HITS Humpuss Intermoda Transportasi Tbk.

    118. HOME Hotel Mandarine Regency Tbk.

    119. HRUM Harum Energy Tbk.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    53/59

    53

    120. IATA Indonesia Air Transport Tbk.

    121. IBST Inti Bangun Sejahtera Tbk.

    122. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.123. ICON Island Concepts Indonesia Tbk.

    124. IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk.

    125. IIKP Inti Agri Resources Tbk.

    126. IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk.

    127. INAF Indofarma (Persero) Tbk.

    128. INAI Indal Aluminium Industry Tbk.

    129. INCI Intanwijaya Internasional Tbk.

    130. INCO Vale Indonesia Tbk.

    131. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

    132. INDR Indo-Rama Synthetics Tbk.

    133. INDS Indospring Tbk.

    134. INPP Indonesian Paradise Property Tbk.

    135. INRU Toba Pulp Lestari Tbk.

    136. INTA Intraco Penta Tbk.

    137. INTD Inter Delta Tbk.

    138. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

    139. INVS Inovisi Infracom Tbk.

    140. IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk.

    141. ISAT Indosat Tbk.142. ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk.

    143. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.

    144. JAWA Jaya Agra Wattie Tbk.

    145. JECC Jembo Cable Company Tbk.

    146. JIHD Jakarta International Hotels & Dev. Tbk.

    147. JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.

    148. JKSW Jakarta Kyoei Steel Works Tbk.

    149. JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk.

    150. JPRS Jaya Pari Steel Tbk.

    151. JRPT Jaya Real Property Tbk.

    152. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk.

    153. JSPT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.

    154. JTPE Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.

    155. KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk.

    156. KARW ICTSI Jasa Prima Tbk.

    157. KBLI KMI Wire and Cable Tbk.

    158. KBLM Kabelindo Murni Tbk.

    159. KBLV First Media Tbk.

    160. KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    54/59

    54

    161. KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk.

    162. KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk.

    163. KICI Kedaung Indah Can Tbk.164. KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk.

    165. KKGI Resource Alam Indonesia Tbk.

    166. KLBF Kalbe Farma Tbk.

    167. KOBX Kobexindo Tractors Tbk.

    168. KOIN Kokoh Inti Arebama Tbk.

    169. KRAH Grand Kartech Tbk.

    170. LAMI Lamicitra Nusantara Tbk.

    171. LAPD Leyand International Tbk.

    172. LCGP Laguna Cipta Griya Tbk.

    173. LION Lion Metal Works Tbk.

    174. LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk.

    175. LMSH Lionmesh Prima Tbk.

    176. LPCK Lippo Cikarang Tbk.

    177. LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk.

    178. LPKR Lippo Karawaci Tbk.

    179. LPLI Star Pacific Tbk.

    180. LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk.

    181. LTLS Lautan Luas Tbk.

    182. MAGP Multi Agro Gemilang Plantation Tbk183. MAIN Malindo Feedmill Tbk.

    184. MAPI Mitra Adiperkasa Tbk.

    185. MASA Multistrada Arah Sarana Tbk.

    186. MBSS Mitrabahtera Segara Sejati Tbk.

    187. MBTO Martina Berto Tbk.

    188. MDLN Modernland Realty Tbk.

    189. MDRN Modern Internasional Tbk.

    190. MERK Merck Tbk.

    191. META Nusantara Infrastructure Tbk.

    192. MFMI Multifiling Mitra Indonesia Tbk.

    193. MICE Multi Indocitra Tbk.

    194. MIDI Midi Utama Indonesia Tbk.

    195. MIRA Mitra International Resources Tbk.

    196. MITI Mitra Investindo Tbk.

    197. MKPI Metropolitan Kentjana Tbk.

    198. MLPL Multipolar Tbk.

    199. MLPT Multipolar Technology Tbk.

    200. MNCN Media Nusantara Citra Tbk.

    201. MPPA Matahari Putra Prima Tbk.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    55/59

    55

    202. MRAT Mustika Ratu Tbk.

    203. MSKY MNC Sky Vision Tbk.

    204. MTDL Metrodata Electronics Tbk.205. MTLA Metropolitan Land Tbk.

    206. MTSM Metro Realty Tbk.

    207. MYOH Samindo Resources Tbk.

    208. MYOR Mayora Indah Tbk.

    209. NELY Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk.

    210. NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk.

    211. NIRO Nirvana Development Tbk.

    212. NRCA Nusa Raya Cipta Tbk.

    213. PBRX Pan Brothers Tbk.

    214. PDES Destinasi Tirta Nusantara Tbk.

    215. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

    216. PGLI Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk.

    217. PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk.

    218. PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk.

    219. PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk.

    220. PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk.

    221. PSAB J Resources Asia Pasifik Tbk.

    222. PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk.

    223. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.224. PTIS Indo Straits Tbk.

    225. PTPP PP (Persero) Tbk.

    226. PTSN Sat Nusapersada Tbk.

    227. PTSP Pioneerindo Gourmet International Tbk.

    228. PWON Pakuwon Jati Tbk.

    229. PYFA Pyridam Farma Tbk.

    230. RAJA Rukun Raharja Tbk.

    231. RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk.

    232. RANC Supra Boga Lestari Tbk.

    233. RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk.

    234. RDTX Roda Vivatex Tbk.

    235. RICY Ricky Putra Globalindo Tbk.

    236. RIGS Rig Tenders Indonesia Tbk.

    237. RIMO Rimo Catur Lestari Tbk.

    238. RODA Pikko Land Development Tbk.

    239. SAME Sarana Meditama Metropolitan Tbk

    240. SCBD Danayasa Arthatama Tbk.

    241. SCCO Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk.

    242. SCMA Surya Citra Media Tbk.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    56/59

    56

    243. SDMU Sidomulyo Selaras Tbk.

    244. SDPC Millennium Pharmacon International Tbk.

    245. SGRO Sampoerna Agro Tbk.246. SHID Hotel Sahid Jaya International Tbk.

    247. SIAP Sekawan Intipratama Tbk.

    248. SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

    249. SILO Siloam International Hospitals Tbk.

    250. SIMA Siwani Makmur Tbk.

    251. SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk.

    252. SIPD Sierad Produce Tbk.

    253. SKBM Sekar Bumi Tbk.

    254. SKLT Sekar Laut Tbk.

    255. SKYB Skybee Tbk.

    256. SMAR SMART Tbk.

    257. SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk.

    258. SMCB Holcim Indonesia Tbk.

    259. SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk.

    260. SMDR Samudera Indonesia Tbk.

    261. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.

    262. SMRA Summarecon Agung Tbk.

    263. SMRU SMR Utama Tbk.

    264. SMSM Selamat Sempurna Tbk.265. SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk.

    266. SONA Sona Topas Tourism Industry Tbk.

    267. SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk.

    268. SRAJ Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk.

    269. SRSN Indo Acidatama Tbk.

    270. SRTG Saratoga Investama Sedaya Tbk.

    271. SSIA Surya Semesta Internusa Tbk.

    272. SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk.

    273. STAR Star Petrochem Tbk.

    274. STTP Siantar Top Tbk.

    275. SUGI Sugih Energy Tbk.

    276. TAXI Express Transindo Utama Tbk.

    277. TBLA Tunas Baru Lampung Tbk.

    278. TCID Mandom Indonesia Tbk.

    279. TELE Tiphone Mobile Indonesia Tbk.

    280. TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk.

    281. TGKA Tigaraksa Satria Tbk.

    282. TINS Timah (Persero) Tbk.

    283. TIRA Tira Austenite Tbk.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    57/59

    57

    284. TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk.

    285. TKGA Permata Prima Sakti Tbk.

    286. TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.287. TMPI AGIS Tbk.

    288. TMPO Tempo Inti Media Tbk.

    289. TOBA Toba Bara Sejahtra Tbk.

    290. TOTL Total Bangun Persada Tbk.

    291. TOTO Surya Toto Indonesia Tbk.

    292. TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk.

    293. TRIL Triwira Insanlestari Tbk.

    294. TRIS Trisula International Tbk.

    295. TRST Trias Sentosa Tbk.

    296. TSPC Tempo Scan Pacific Tbk.

    297. TURI Tunas Ridean Tbk.

    298. ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk.

    299. UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk.

    300. UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk.

    301. UNTR United Tractors Tbk.

    302. UNTX Unitex Tbk.

    303. UNVR Unilever Indonesia Tbk.

    304. VIVA Visi Media Asia Tbk.

    305. VOKS Voksel Electric Tbk.306. WAPO Wahana Pronatural Tbk.

    307. WICO Wicaksana Overseas International Tbk.

    308. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.

    309. WINS Wintermar Offshore Marine Tbk.

    310. WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk.

    311. YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk.

    312. ZBRA Zebra Nusantara Tbk.

    Sumber: www.idx.co.id

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    58/59

    58

    LAMPIRAN 2DAFTAR SAMPEL PENELITIAN

    No Kode Nama Perusahaan

    1 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk.

    2 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk.

    3 AKRA AKR Corporindo Tbk.

    4 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk.

    5 ASII Astra International Tbk.

    6 AUTO Astra Otoparts Tbk.

    7 BATA Sepatu Bata Tbk.

    8 BHIT MNC Investama Tbk.

    9 BRAM Indo Kordsa Tbk.

    10 BRNA Berlina Tbk.

    11 BYAN Bayan Resources Tbk.

    12 CLPI Colorpak Indonesia Tbk.

    13 CMNP Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.

    14 CTRA Ciputra Development Tbk.

    15 GZCO Gozco Plantations Tbk.

    16 HRUM Harum Energy Tbk.17 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

    18 INTA Intraco Penta Tbk.

    19 ISAT Indosat Tbk.

    20 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.

    21 JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.

    22 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk.

    23 KBLM Kabelindo Murni Tbk.

    24 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk.

    25 LION Lion Metal Works Tbk.26 LMSH Lionmesh Prima Tbk.

    27 LTLS Lautan Luas Tbk.

    28 MBTO Martina Berto Tbk.

    29 MERK Merck Tbk.

    30 MICE Multi Indocitra Tbk.

    31 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk.

    32 MLPL Multipolar Tbk.

    33 MNCN Media Nusantara Citra Tbk.

    34 MTDL Metrodata Electronics Tbk.

  • 7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan

    59/59

    35 MTLA Metropolitan Land Tbk.

    36 SCMA Sidomulyo Selaras Tbk.

    37 SKLT Sekar Laut Tbk.

    38 SMDR Samudera Indonesia Tbk.

    39 SMSM Selamat Sempurna Tbk.

    40 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk.

    41 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk.

    42 TCID Mandom Indonesia Tbk.

    43 TGKA Tigaraksa Satria Tbk.

    44 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

    45 TOTL Total Bangun Persada Tbk.

    46 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk.

    47 UNTR United Tractors Tbk.

    48 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.

    Sumber: Data diolah sendiri, 2014