Proposal Magang Kerja Mega Shintia

28
I PENGELOLAAN TAMAN KOTA DI WILAYAH KOTA MALANG PROPOSAL MAGANG KERJA Oleh : MEGA SHINTIA 125040201111052 MINAT BUDIDAYA PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN MALANG 2015

description

Magang Kerja

Transcript of Proposal Magang Kerja Mega Shintia

PEMELIHARAAN TAMAN KOTA MALANG oleh DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA MALANG_x000B_

PENGELOLAAN TAMAN KOTA DI WILAYAH KOTA MALANG

PROPOSAL MAGANG KERJA

Oleh :MEGA SHINTIA125040201111052

MINAT BUDIDAYA PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN MALANG 2015

PENGELOLAAN TAMAN KOTA DI WILAYAH KOTA MALANG

PROPOSAL MAGANG KERJA

Oleh :MEGA SHINTIA125040201111052

BUDIDAYA PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN MALANG 2015

LEMBAR PENGESAHANPROPOSAL MAGANG KERJA

PENGELOLAAN TAMAN KOTA DI WILAYAH KOTA MALANG

Disetujui oleh:

Pembimbing Utama

Prof.Dr.Ir. ARIFFIN, MS.NIP.195505041980031024

Mengetahui,Ketua Jurusan Budidaya Pertanian

Dr. Ir. Nurul Aini, MS.NIP. 19601012 198601 2 001

DAFTAR ISIHalaman Judul ...............................................................................................................iiLembar PengesahaniiiKata Pengantar iiiDaftar IsiivDaftar TabelvDaftar GambarviDaftar Lampiranvii1. PENDAHULUAN11.1 Latar Belakang11.2 Tujuan22. TINJAUAN PUSTAKA32.1 Definisi Kota......32.2 Ruang Terbuka Hijau 92.3 Taman Kota 42.3.1 Pengertian Taman Kota62.3.2 Manfaat dan Fungsi Taman Kota72.4 Pengelolaan dan Pemeliharaan Taman93. METODE PELAKSANAAN193.1 Waktu dan Tempat193.2 Metode Pelaksanaan Magang Kerja193.3 Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Magang Kerja20Daftar PustakaviiiLampiranix

DAFTAR TABEL

NoTeks Halaman1. Jadwal Kegiatan Magang Kerja di Dinas Kebersihan dan Pertamanan20

DAFTAR GAMBAR

No.Teks Halaman1. 52. 53. 64. 17

DAFTAR LAMPIRAN

NoTeks HalamanBiodata Mahasiswa Peserta Magang KerjaixDenah Lokasi Magang Kerjax

i

viii

1. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMalang merupakan kota pendidikan setelah Daerah Istimewa Jogjakarta, terbukti dengan berdirinya banyak Universitas baik negeri maupun swasta. Diantaranya Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Malang, Universitas Merdeka, Universitas Islam Negeri Malang dan lain sebagainya, seiring berjalannya segala aktifitas baik dari mahasiswa maupun warga malang tak terlepas dari bentuk kendaraan yang mereka gunakan serta pengalihan fungsi lahan dari sawah menjadi pemukiman tempat mahasiswa tinggal. Agar dapat menyeimbangi kondisi lingkungan yang semakin memburuk karena polusi udara yang ada, maka pemerintahan Kota Malang ini memfokuskan pada ruang terbuka hijau yang berada di sekitar Malang. Ruang terbuka hijau memiliki manfaat yang begitu besar terhadap kualitas lingkungan. Ruang terbuka hijau dapat berbentuk jalur hijau, taman kota serta hutan kota. Jalur hijau merupakan daerah hijau sekitar lingkungan perkotaan yang sering dilalui kendaraan bermotor yang memiliki manfaat untuk menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan serta mempertahankan daerah hijau disaat banyaknya polusi udara. Salah satu unsur utama jalur hijau diantaranya vegetasi yang secara alami berfungsi sebagai pembersih atmosfir dengan menyerap polutan yang berupa gas dan partikel melalui daunnya. Usaha-usaha yang dilakukan dalam mereduksi pencemaran udara yang disebakan oleh kendaraan bermotor salah satunya dengan menanam tanaman baik yang dapat menjadi penghias lanskap maupun penyerap polusi di sekitar jalur hijau serta di ruang terbuka hijau lainnya, tanaman tersebut dapat masuk dalam kelompok pohon maupun kelompok semak. Untuk mewujudkan RTH Jalan Kota Malang sesuai yang diharapkan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang memiliki tugas dan fungsi membangun dan memelihara RTH. Tahap pelaksanaan lanskap dibagi dalam pelaksanaan administrasi dan pelaksanaan fisik. Pelaksanaan administrasi merupakan proses administrasi pengadaan pengadaan barang/jasa suatu proyek. Proses pengadaan barang/jasa meliputi tahapan perencanaan kebutuhan, pemilihan penyedia barang/jasa, pelaksanaan kontrak dan penerimaan barang/jasa. Kegiatan pemeliharaan merupakan kunci keberhasilan pembangunan lanskap. Pemeliharaan diartikan sebagai upaya menjaga taman baik fungsi/tujuan dibuatnya, dan menjaga elemen taman seperti dalam keadaan awalnya atau mendekati aslinya. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang secara rutin melakukan pemeliharaan RTH agar RTH dapat berfungsi dan memberi estetika kota. 1.2 TujuanTujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan magang kerja ini adalah untuk mengetahui berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemeliharaan taman kota serta jalur hijau yang dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang

2. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Definisi KotaKota menurut Gallion dan Eisner (1994) merupakan sebuah pusat industri, perdagangan, pendidikan, pemerintahan atau mencakup semua kegiatan tersebut. Sedangkan menurut Branch (1995) Kota merupakan kawasan yang memiliki keaktifan, keanekaragaman dan kompleksitasnya. Dijelaskan pula bahwa kepadatan perkotaan tergantung pada tiga kondisi: persentase luas tanah yang tertutup oleh bangunan tanpa adanya ruang terbuka, ketinggian bangunan, dan banyaknya ruang terbuka yang permanen di seluruh wilayah kota. Dalam Permendagri No. 1 tahun 2007 dijelaskan bahwa kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintah, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.Kota adalah suatu pusat populasi yang luas dan padat penduduknya untuk aktivitas ekonomi, sosial dan politik, mempunyai sebuah posisi geografi yang relatif tetap dan kekuasaan pemerintah spesifik. Selain itu, suatu kota harus tumbuh, berfungsi untuk organisme di dalamnya, cukup cahaya, udara, air, makanan, sirkulasi yang baik, sistem manajemen pengolahan limbah yang baik, terciptanya pembaharuan atau kota tersebut akan rusak dan mati (Simonds, 1983).2.2 Ruang Terbuka HijauMenurut Permendagri No 1 tahun 2007, Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan atau dapat disingkat RTHKP merupakan bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika. Penataan RTHKP adalah proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian RTHKP. Sedangkan menurut Simonds (1983), ruang terbuka meliputi seluruh bidang tanah yang tidak ditempati oleh bangunan, seperti lapangan parkir, jalan-jalan kendaraan, jalur hijau, taman-taman pribadi, jalan setapak (pedestrian line), dan lainnya sehingga ruang terbuka bukan hanya berarti lahan yang belum terbangun, tetapi dapat digunakan. Sesuai dengan isi Instruksi Mendagri No. 14, Tahun 1988 dalam Permendagri No 1 tahun 2007, tentang Tata Ruang yaitu Ruang terbuka hijau adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur yang di dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka dan pada dasarnya tanpa bangunan dengan 40%-60% dari total wilayah yang bersangkutan harus dihijaukan. Ruang terbuka hijau tidak saja memberikan fungsi arsitektural dan fisik, tetapi juga fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan sesuai dengan isi Permendagri No 1 tahun 2007 diantaranya pengamanan keberadaan kawasan lindung perkotaan, pengendali pencemaran dan kerusakan tanah, air dan udara, tempat perlindungan plasma nutfah dan keanekaragaman hayati, Pengendali tata air, dan sarana estetika kota. Sedangkan untuk manfaat Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan yaitu sarana untuk mencerminkan identitas daerah, sarana penelitian, pendidikan dan penyuluhan, sarana rekreasi aktif dan pasif serta interaksi sosia, meningkatkan nilai ekonomi lahan perkotaan, menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan prestise daerah, sarana aktivitas sosial bagi anak-anak, remaja, dewasa dan manula, sarana ruang evakuasi untuk keadaan darurat, memperbaiki iklim mikro serta meningkatkan cadangan oksigen di perkotaan (Permendagri No 1 tahun 2007). Disebutkan juga dalam Permendagri No 1 tahun 2007 mengenai jenis Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan yang meliputi taman kota, taman wisata alam, taman rekreasi, taman lingkungan perumahan dan pemukiman, taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial, taman hutan raya, hutan kota, hutan lindung, bentang alam (seperti gunung, bukit, lereng dan lembah), cagar alam, kebun raya, kebun binatang, pemakaman umum, lapangan olahraga, lapangan upacara, parkir terbuka, lahan pertanian perkotaan, jalur di bawah tegangan tinggi, sempadan sungai, pantai, bangunan, situ dan rawa, jalur pengaman jalan, median jalan, rel kereta api, pipa gas dan pedestrian, kawasan dan jalur hijau daerah penyangga (buffer zone) lapangan udara, dan taman atap (roof garden).2.3 Taman Kota2.3.1 Pengertian Taman KotaTaman merupakan salah satu jenis RTH yang menjadi daya tarik lingkungan yang memberikan nilai tambah. Taman dalam pengertian terbatas merupakan sebidang lahan yang ditata sedemikian rupa sehingga mempunyai keindahan, kenyamanan, dan keamanan bagi pemilik atau penggunanya (Arifin, 2005). Sedangkan kota adalah suatu pusat populasi yang luas dan padat penduduknya untuk aktivitas ekonomi, sosial dan politik, mempunyai sebuah posisi geografi yang relatif tetap dan kekuasaan pemerintah spesifik. Selain itu, suatu kota harus tumbuh, berfungsi untuk organisme di dalamnya, cukup cahaya, udara, air, makanan, sirkulasi yang baik, sistem manajemen pengolahan limbah yang baik, terciptanya pembaharuan atau kota tersebut akan rusak dan mati (Simonds, 1983). Jadi pengertian taman kota disini menurut Eckbo (1964) adalah ruang terbatas penggunaannya dan lentur bentuknya yang dikembangkan dengan struktur yang minimal dan didominasi oleh elemen alami yang dikembangkan dengan struktur minimal dan didominasi oleh elemen alami yang dipergunakan untuk tempat santai secara umum2.3.2 Manfaat dan Fungsi Taman KotaFasilitas yang disediakan di taman kota disesuaikan dengan fungsinya dan fasilitas pendukung lainnya, meliputi Fasilitas rekreasi (fasilitas bermain anak, tempat bersantai, panggung, dan lain-lain); Fasilitas olahraga (jogging track, kolam renang, lapangan bola, lapangan tennis, basket, volley dan badminton serta fasilitas refleksi); Fasilitas sosialisasi (ruang piknik, ruang/fasilitas yang memungkinkan untuk sosialisasi baik untuk kelompok kecil maupun besar); Fasilitas jalan, entrance, tampat parkir, mushola, tempat berjualan (tidak dominan), drainase, air, listrik/penerangan, penampungan sampah dan toilet. Lokasi taman ini biasanya pada lokasi yang strategis dan mudah diakses dari berbagai penjuru kota. Sedangkan penanggung jawab taman kota adalah pemerintah kota, meskipun demikian dalam pengelolaan dapat berkolaborasi dengan pihak swasta (Arifin dkk, 2007).Berdasarkan tata letaknya dalam kota, taman kota ini dikategorikan antara lain sebagai taman pertokoan, taman untuk kegiatan industri, taman lingkungan pemukiman, dan taman-taman rekreasi umum (Eckbo, 1964). Selanjutnya, taman ini juga dikategorikan berdasarkan pengelolaannya yaitu taman-taman privat, yaitu yang dimiliki dan dibiayai oleh individu dari kelompok masyarakat atau suatu perusahaan individu, dan taman-taman publik yaitu taman yang dikelola oleh pemerintah.2.4 Pengelolaan dan Pemeliharaan TamanMenurut Arifin dan Arifin (2005). Pemeliharaan adalah usaha untuk merawat serta mempertahankan suatu taman sehingga dapat tetap terjaga keindahannya dari fungsi taman tersebut. Pemeliharaan dapat dilakukan pada hard material maupun soft material. Sedangkan Carpenter et al. (1975) mendefinisikan pemeliharaan sebagai bagian dari industri lanskap yang menangani dan memelihara kondisi tapak agar selalu tampak seperti yang diharapkan secara estetik dan menyenangkan dengan lingkup tanggung jawab pada manajemen, pengetahuan penanganan tanaman dan elemen lanskap lainnya.Arifin dan Arifin (2005), kunci keberhasilan dari suatu pengelolaan yaitu kegiatan pemeliharaan. Pemeliharaan lanskap dimaksudkan untuk menjaga dan merawat areal lanskap dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya agar kondisinya tetap baik atau sedapat mungkin mempertahankan pada keadaan yang sesuai dengan tujuan rancangan atau desain semula. Di dalam pemeliharaan lanskap dikenal istilah pemeliharaan ideal dan pemeliharaan fisik. Selanjutnya Arifin dan Arifin (2005) menjelaskan bahwa pemeliharaan ideal merupakan pemeliharaan yang mengacu pada tujuan dan desain semula, karenanya pada periode waktu tertentu diadakan suatu evaluasi. Arifin dan Arifin (2005) mengungkapkan bahwa pemeliharaan fisik merupakan pemeliharaan taman untuk mengimbangi pemeliharaan secara ideal sehingga taman tetap rapi, indah, asri, nyaman serta aman. Pemeliharaan fisik meliputi pemeliharaan terhadap elemen keras maupun lunak (tanaman). Pemeliharaan elemen keras atau bangunan taman merupakan pemeliharaan pencegahan, yaitu pembersihan terhadap lumut dan karat, pengecatan, dan penggantian atau perbaikan elemen yang rusak. Sedangkan pemeliharaan tanaman meliputi pembersihan areal taman, penyiangan, penggemburan tanah, penyiraman, pemangkasan, pengendalian hama dan penyakit, pemupukan, penyulaman dan pemindahan tanaman, pembibitan, serta pemeliharaan peralatan. Menurut Sternloff and Warren (1984) terdapat dua sistem pemeliharaan fisik yaitu pemeliharaan korektif dan pemeliharaan preventif. Pemeliharaan korektif menitikberatkan pada penanganan masalah sedang terjadi. Sedangkan pemeliharaan preventif menekankan pada identifikasi dan penyelesaian masalah yang mungkin terjadi. Pemeliharaan preventif merupakan kunci sukses untuk meminimalisasi perawatan kerusakan taman/lanskap. Prinsip-prinsip pemeliharaan taman menurut Sternloff dan Warren (1984), diantaranya penetapan tujuan dan standar pemeliharaan, pemeliharaan harus dilakukan secara ekonomis baik waktu, tenaga kerja, peralatan dan bahan, operasional pemeliharaan hendaknya didasarkan pada rencana pemeliharaan tertulis yang logis, jadwal pekerjaan pemeliharaan taman harus didasarkan pada kebijaksanaan dan prioritas yang benar, pemeliharaan dan pencegahan perlu ditekankan, pengelolaan pemeliharaan taman harus diorganisir dengan baik, sumber dana yang cukup perlu untuk mendukung program pemeliharaan yang telah ditetapkan, penyediaan tenaga kerja yang cukup penting untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemeliharaan, program pemeliharaan harus dirancang untuk melindungi lingkungan alami, pengelola pemelihara taman harus bertanggungjawab terhadap keamanan masyarakat dan pekerja, pemeliharaan dijadikan pertimbangan utama dalam perancangan dan pembangunan taman, serta para pegawai pemeliharan harus bertanggungjawab menjaga citra perusahaan di mata publik.

3. METODE PELAKSANAAN3.1 Waktu dan TempatKegiatan magang kerja dilaksanakan di kawasan taman kota serta jalur hijau seluruh kota Malang di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang selama 3 bulan yaitu dari bulan Juli 2015 sampai bulan Oktober 2015. 3.2 Metode Pelaksanaan Magang KerjaKegiatan magang kerja ini dilaksanakan selama 3 bulan dengan rincian rencana kegiatan sebagai berikut:1. Observasi lapang yang meliputi observasi keadaan umum di tempat magang yang meliputi lokasi, luas area, struktur organisasi, jumlah tenaga kerja, dan kegiatan produksi yang dilakukan.2. Partisipasi aktif berupa keikutsertaan dalam setiap kegiatan manajemen pembudidayaan yang meliputi pengorganisasian pekerja, pengamatan teknik budidaya (pengolahan lahan, pembibitan dan penanaman, penyiraman, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit).3. Diskusi dan wawancara. Diskusi dan wawancara merupakan bentuk pelaksanaan praktek kerja langsung untuk memperoleh penjelasan dan pemahaman dari kegiatan yang dilakukan serta memperoleh keterangan dari pihak instansi mengenai hal-hal yang ingin diketahui dan dibutuhkan yang berkaitan dengan tujuan praktek dan magang kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung.4. Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati dan ikut serta praktek kerja secara langsung sesuai dengan aktivitas yang sedang dilakukan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan 5. Data sekunder didapatkan dari data luar seperti literatur-literatur yang memuat tentang pengelolaan taman dan jalur hijau. 6. Pembuatan laporan magang yang diperoleh dari semua kegiatan yang sudah dilakukan selama magang kerja dan disusun sesuai format yang telah ditentukan.3.3 Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Magang KerjaKegiatan magang kerja yang dilaksanakan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Malang, Jawa Timur berlangsung selama tiga bulan, yaitu pada bulan Juli hingga Oktober 2015 dengan rincian sebagai berikut:Tabel 1. Rencana Kegiatan Magang Kerja di Dinas Kebersihan Kota MalangNo.KegiatanMinggu ke-

1234567891011121314

1.Pengenalan perusahaan, meliputi :a. Lokasi dan peta perusahaanb. Luas areac. Struktur organisasid. Sarana dan prasarana

2. Kegiatan lapang, meliputi :a. Praktek magang kerja dan diskusi dengan pembimbing lapangb. Mempelajari proses pemeliharaan taman kotac. Mempelajari proses pemeliharaan jalur hijau

3.Mengumpulkan data primer dan sekunder

4. Diskusi Laporan dengan pembimbing lapang

5.Penyusunan laporan hasil magang kerja

21

iDAFTAR PUSTAKAArifin, H. S., A. Munandar, N.H.S. Arifin, Q. Pramukanto, V.D. Damayanti. 2007. Sampoerna Hijau Kotaku Hijau : Buku Panduan Penataan Taman Umum, Penanaman Tanaman, Penanganan Sampah dan Pemberdayaan Masyarakat.Jakarta. 188 hal.Arifin, H. S. dan N. H. S. Arifin. 2005. Pemeliharaan Taman (Edisi Revisi). Penebar Swadaya, Jakarta. 169 hal.Branch, M. C. 1995. Perencanaan Kota Komprehensif (terj.). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 293 hal.Carpenter, P. L., T. D.Walker, F. O. Lanphear. 1975. Plant in The Landscape. United States of America.W. H. Freeman and Company .San Fransisco. 481 p. Eckbo, G. 1964. Urban Landscape Design. McGraw-Hill Book Company, New York. 326 p.Gallion, A.B. dan Eisner. 1994. Pengantar Perancangan Kota (terjemahan). Edisi kelima. Jilid pertama. Penerbit Erlangga, Jakarta.Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan. Menteri Dalam Negeri. Jakarta. Instruksi MendagriNo. 14, Tahun 1988Simonds, J. O. dan Barry W. Starke. 2006. Landscape Architecture : A Manual of Environment Planning and Design. McGraw-Hill Book Company : New York.396 p. Sternloff, R. E. dan R. Warren. 1984. Park and Recreation Maintenance Management (Second Edition). John Wiley and Sons Inc. : New York. 326 p.

LAMPIRANLampiran 1BIODATA MAHASISWA

Nama: MEGA SHINTIANIM: 125040201111052Program Studi: AGROEKOTEKNOLOGI Jurusan: BUDIDAYA PERTANIAN Bidang Minat: SUMBERDAYA LINGKUNGAN Email: [email protected]. HP : 085755750535Alamat di Malang : Griya Shanta Eksekutif blok P-330, MalangAlamat Rumah: Jl. Intan 2.9/ Blok 0-28 Perum AL Kota Baru Driyorejo, Gresik

PERUSAHAAN TEMPAT MAGANGNama: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota MalangAlamat Kantor: Jl. Bingkil 10, Malang Telp : (+62341) 369377 Fax : (+62341) 328522

Lampiran 2DENAH LOKASI TEMPAT MAGANG KERJA

Lokasi magang kerja yaitu berada di jalan Bingkil, Kota Malang. Dari Universitas Brawijaya untuk menuju lokasi magang belok kiri menuju ke arah Universitas Negeri Malang melewati Jl. Tapak siring dan kemudian Jl. Brigjen Slamet Riadi. Selanjutnya, terus lurus mengikuti marka jalan menuju Dinas Kebersihan Kota Malang.

viii

x