PROPOSAL Lesson Study

31

Click here to load reader

Transcript of PROPOSAL Lesson Study

Page 1: PROPOSAL Lesson Study

1

PENGEMBANGAN POLA PEMBINAAN GURU FISIKAMELALUI KEGIATAN LESSON STUDY

DI MGMP FISIKA KABUPATEN BANDUNG BARAT

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional

Perubahan paradigma pendidikan di era globalisasi ini mengharuskan

adanya perubahan pola pikir (mindset) dan pola tindak (actionset) bagi guru

terutama dalam mengimplementasikan dan mengembangkan kurikulum

(KTSP) yang berlaku sekarang. Perubahan pola pikir dan pola tindak bagi

guru dalam mengelola kelas dan melaksanakan proses pembelajaran, guru

dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan mutu layanan

pendidikan khususnya layanan proses pembelajaran sesuai dengan standar

proses (Permendiknas nomor 41 tahun 2007).

Pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma

pengajaran ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi

agar terlaksana secara efektif dan efisien.

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan

fisik serta psikologis peserta didik. (Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun

2005 pasal 19 ayat 1).

Fungsi, tujuan, dan kewajiban pemerintah untuk mewujudkan

pendidikan yang bermutu bagi bangsa Indonesia telah dilakukan oleh

pemerintah dari waktu ke waktu. Sesuai dengan visi kementrian Pendidikan

Nasional tahun 2010 –2014 yaitu “ Terselenggaranya Layanan Prima

Pendidikan Nasional untuk Membentuk Insan Indonesia Cerdas

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 2: PROPOSAL Lesson Study

2

Komprehensif”. Mengisaratkan seluruh komponen harus memberikan

pelayanan prima demi tercapainya kecerdasan nasional, karena rendahnya

mutu pendidikan nasional, telah berpengaruh secara langsung maupun tidak

langsung terhadap  rendahnya mutu dan daya saing sumber daya manusia

(SDM) Indonesia  pada bursa tenaga kerja global.

Pada tataran operasional, peningkatan mutu pendidikan  nasional

diarahkan untuk memberikan penjaminan mutu pendidikan kepada

masyarakat dengan memberikan pelayanan yang maksimal. Karenanya,

pendidikan pada satuan pendidikan ”harus” dilaksanakan sesuai dengan

standar nasional pendidikan dan sesuai dengan harapan dan kebutuhan

masyarakat yang terus berkembang secara dinamis dengan memberdayakan

pendidik dan tenaga kependidikan yang terwadahi dalam berbagai forum

secara optimal.

Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

yang merupakan acuan tentang guru/dosen profesional. Pengakuan terhadap

guru/dosen sebagai tenaga profesional akan diberikan manakala guru/dosen

telah memiliki antara lain kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat

pendidik yang dipersyaratkan (Pasal 8). Kualifikasi akademik tersebut harus,

“diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau diploma empat“

bagi seorang guru (Pasal 9). Sertifikat pendidik diperoleh guru setelah

mengikuti pendidikan profesi (Pasal 10 ayat (1)). Adapun jenis-jenis

kompetensi yang dimaksud pada Undang-undang tersebut meliputi

“kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional“ (Pasal 10 ayat (1)). Berdasarkan hasil pertemuan

Asosiasi LPTK Indonesia, penjabaran tentang jenis-jenis kompetensi tersebut

adalah sebagai berikut.

Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran yang

meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya. Secara rinci kompetensi pedagogik meliputi :

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 3: PROPOSAL Lesson Study

3

1. Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, moral,

kultural, emosional, dan intelektual.

2. Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat peserta didik dan

kebutuhan belajar dalam konteks kebhinekaan budaya.

3. Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik.

4. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik.

5. Menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaran yang

mendidik.

6. Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan peserta

didik dalam pembelajaran.

7. Merancang pembelajaran yang mendidik.

8. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik.

9. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.

Kompetensi kepribadian yaitu memiliki kepribadian yang mantap, stabil,

dewasa, arif, dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan

berakhlak mulia. Kompetensi ini meliputi:

1. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif,

dan berwibawa.

2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia dan sebagai

teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

3. Mengevaluasi kinerja sendiri.

4. Mengembangkan diri secara berkelanjutan.

Kompetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya

membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi. Kompetensi

ini mencakup:

1. Menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuannya.

2. Menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi.

3. Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

dalam pembelajaran.

4. Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi.

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 4: PROPOSAL Lesson Study

4

5. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan

kelas.

Kompetensi sosial yaitu kemampuan berkomunikasi secara efektif

dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang

tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Dengan kompetensi ini,

guru diharapkan dapat:

1. Berkomunikasi secara efektif dan empatik dengan peserta didik,

orang tua peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, dan

masyarakat.

2. Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di sekolah dan

masyarakat.

3. Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di tingkat lokal,

regional, nasional, dan global.

4. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk

berkomunikasi dan pengembangan diri.

Pertanyaan yang mungkin terlontar adalah bagaimana jaminan kinerja

seorang guru setelah lulus sertifikasi ? Mungkin saja sertifikasi tidak

berdampak terhadap kinerja manakala tidak diagendakan pembinaan guru

yang berkelanjutan pasca sertifikasi. Lantas bagaimana kita dapat melakukan

pembinaan guru yang berkelanjutan?

Sesuai dengan semangat otonomi daerah, otonomi sekolah dan tuntutan

profesionalisme maka perlu direview tugas dan fungsi wadah profesionalisme

guru yang telah ada selama ini dengan mempertimbangkan hasil belajar siswa

sebagai alat (1) quality control; (2) quality assurance; (3) motivator ; dan (4)

public accountability.

Kabupaten Bandung Barat sebagai kabupaten yang baru tiga tahun

berdiri, masih banyak yang harus dibenahi terutama dalam pendidikan karena

salah satu visi Bandung Barat yaitu meningkatkan kecerdasan. Dalam

meningkatkan kecerdasan sumber daya Bandung Barat tidaklah mudah,

karena sekolah-sekolah di kabupaten Bandung Barat hanya beberapa sekolah

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 5: PROPOSAL Lesson Study

5

saja yang sudah terakreditasi A, selebihnya masih B atau C bahkan ada yang

belum terakreditasi. Guru-guru di Bandung Barat terutama guru fisika

kebanyakan masih mengajar dengan pola konvensial, materi masih

merupakan target yang harus dicapai bukan dijadikan sebagai sarana belajar

untuk mencapai kompetensi yang diinginkan (sesuai dengan tuntutan KBK).

Sehingga sebagian siswa masih menganggap pelajaran fisika sebagai

pelajaran yang ‘tidak menyenangkan, sulit dan penuh rumus’ hal ini

bertentangan dengan kaidah pelajaran fisika yang merupakan gejala alam

yang seharusnya lam damenggalinya sangat menyenangkan.

MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) merupakan organisasi

non-struktural berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 38/1994. Menurut

pedoman yang diterbitkan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah,

MGMP memiliki 5 tujuan berikut:

a) Mendorong guru untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan

mereka dalam merencanakan, melaksanakan, serta mengevaluasi kegiatan

belajar dan mengajar.

b) Wadah untuk merundingkan masalah yang dihadapi para guru dalam

melaksanakan kewajiban sehari-hari mereka dan untuk mencari

pemecahan yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang

bersangkutan, guru, kondisi sekolah, dan masyarakat.

c) Memberi kesempatan bagi para guru untuk berbagi informasi dan

pengalaman mengenai pelaksanaan kurikulum, serta untuk

mengembangkan sains dan teknologi.

d) Menyediakan kesempatan bagi para guru untuk menyampaikan pendapat

mereka pada pertemuan MGMP sehingga meningkatkan kemampuan

mereka.

e) Membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga lain untuk menciptakan

process belajar mengajar yang kondusif, efektif, dan menyenangkan.

Jadi keberadaan MGMP sebagai wadah atau forum profesional guru di

sekolah maupun di tingkat kabupaten/kota diharapkan dapat memegang

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 6: PROPOSAL Lesson Study

6

peranan penting dan strategis untuk meningkatkan kompetensi guru sehingga

guru lebih profesional.

Pada kenyataannya sebagian besar guru tidak memperoleh pembinaan secara

berkelanjutan. Mereka bekerja sendirian dengan memanfaatkan ilmu dan

keterampilannya yang diperoleh dibangku kuliah, tidak memiliki kesempatan

untuk memutahirkan baik pengetahuan materi subyek maupun keterampilan

membelajarkan siswanya. Kegiatan pelatihan tingkat kabupaten terbatas bagi

sebagian kecil guru karena keterbatasan biaya dan kalaupun semua guru

memperoleh kesempatan maka siswa akan dirugikan karena tidak ada guru

yang mengajar. Selain itu, hasil pelatihan kurang terdiseminasikan kepada

guru lain di daerah.

Melalui revitalisasi dan pemberdayaan MGMP diharapkan

permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru di kelas dapat terpecahkan

sehingga proses pembelajaran lebih efektif, bermutu, dan dapat meningkatkan

mutu pendidikan nasional.

Kita harus mencari jalan keluar terhadap pola pembinaan guru yang

berkelanjutan melalui MGMP. Sejalan dengan rencana implementasi Lesson

Study di Kabupaten Bandung Barat hasil kerjasama dengan FPMIPA UPI,

maka pola pembinaan guru fisika di MGMP Fisika kabupaten Bandung Barat

pada tahun pelajaran 2010/2011 akan menerapkan kegiatan lesson study.

Lesson Study merupakan suatu model pembinaan profesi pendidik melalui

pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandasan

prinsip-prinsip kolegialitas dan mutual learning untuk membangun komunitas

belajar.

Berdasarkan penelitian di beberapa daearah terutama kabupaten

sumedang dan kabupaten karawang, kegiatan lesson study ternyata dapat

meningkatkan kompetensi profesionalisme guru MIPA, selain itu juga

meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh sebab itu lesson study merupakan

salah satu solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan pendidikan di

Kabupaten Bandung Barat saat ini.

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 7: PROPOSAL Lesson Study

7

B. Landasan Hukum

1. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Otonomi Daerah)

3. UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

4. PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, khususnya

standar pengelolaan sekolah yaitu manajemen berbasis sekolah

5. Kepmendiknas Nomor 087 tahun 2004 tentang Standar Akreditasi

Sekolah, khususnya tentang manajemen berbasis sekolah

6. PP No. 47 tahun 2008 tentang Wajar Dikdas dan PP No. 48 tentang

Pendanaan Pendidikan.

C. Tujuan

Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan profesionalisme guru Fisika di

Kabupaten Bandung Barat melalui implementasi Lesson Study.

D. Sasaran

1) Sasaran peserta dari kegiatan ini adalah semua guru fisika di kabupaten

Bandung Barat baik SMA Negeri maupun SMA Swasta.

2) Sasaran program dari kegiatan ini adalah :

- Terbentuknya pola pembinaan guru fisika di Kabupaten Bandung

Barat yang efektif dan efesien.

- Terdapatnya administrasi KTSP mata pelajaran fisika yang baik

sesuai dengan tuntutan KTSP.

- Terjadinya pembelajaran fisika yang aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan di seluruh sekolah di Kabupetan Bandung Barat.

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 8: PROPOSAL Lesson Study

8

E. Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan

kompetensi profesionalisme guru fisika di kabupaten Bandung Barat.

Peningkatan kompetensi guru dapat terlihat dari beberapa aspek berikut:

1) Kemampuan guru dalam mengemas materi ajar sehingga mudah dipahami

siswa,

2) Kemampuan guru membelajarkan siswa sesuai dengan pembelajaran yang

aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, serta guru mampu memfasilitasi

siswa mengkonstruk pengetahuan melalui eksplorasi bahan ajar, berbagi

ide, dan saling belajar diantara siswa,

3) Kemampuan guru dalam melakukan inovasi pembelajaran melalui

penelitian kolaboratif antara guru dan dosen agar terjadi peningkatan mutu

pembelajaran yang terus menerus,

4) Kemampuan guru dalam berkomunikasi yang efektif baik secara oral

melalui forum ilmiah maupun tulisan melalui jurnal ilmiah.

Dampak yang tidak langsung diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya

peningkatan kemampuan belajar siswa di SMA se Kabupaten Bandung Barat.

Hal ini tercapai apabila siswa aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.

F. ManfaatManfaat yang akan didapatkan bagi guru-guru fisika se Kabupaten

Bandung Barat adalah :

3) Mendapat pengalaman membuat perangkat KTSP yang sesuai dengan

tuntutan KTSP yang benar.

4) Mempunyai perangkat KTSP yang baik dan benar.

5) Mendapat pengalaman merencanakan pembelajaran yang sesuai

dengan kaidah PAKEM

6) Mendapat pengalaman mengajar mengajar yang disaksikan oleh

banyak observer dengan berbagai unsur.

7) Mendapat pengalaman hasil belajar yang direfleksi bersama-sama

untuk mendapatkan feed back dari pelaksanaan pembelajaran.

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 9: PROPOSAL Lesson Study

9

8) Mempunyai komunitas belajar yang baik tentang berbagai hal karena

pengkondisian yang berkelanjutan.

Kegiatan lesson study ini sangat besar manfaatnya bagi siswa, dengan

pembelajaran yang di rencanakan, di observasi dan direfleksi diakhir

pembelajaran akan sangat berpengaruh pada pembelajaran yang aktif,

kreatif, efektif dan menyenangkan

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 10: PROPOSAL Lesson Study

10

BAB II

RANCANGAN PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN

Sejalan dengan akan diberlakukannya pola pembinaan guru melalui lesson

study di Kabupaten Bandung Barat sebagai hasil kerjasama Dinas Pendidikan

dengan FPMIPA UPI maka kegiatan rutin utama yang akan dilakukan pada

tahun anggaran 2010 adalah penerapan pola pembinaan guru melalui kegiatan

lesson study.

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat kegiatan tidak terbatas pada satu sekolah tetapi tiap kegiatan

secara bergilir di sekolah yang bersedia dijadikan tempat kegiatan dan

memungkinkan mudah dijangkau oleh semua peserta.

Adapun waktu pelaksanaan direncanakan pada tahun pelajaran 2010-2011

semester 1, pada bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2010.

B. Peserta

Peserta kegiatan lesson study ini adalah seluruh guru fisika SMA se

Kabupaten Bandung Barat, minimal sebanyak 30 guru fisika setiap kali

pertemuan.

C. Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan program dapat dirinci dalam matrik berikut :

No Kegiatan Target Capaian Waktu

1 Kegiatan sosialisasi lesson study

Terbentuknya pola pikir guru fisika tentang pentingnya kegiatan lesson study sebagai salah satu pola pembinaan guru di MGMP fisika, dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru fisika.

16 jam

2 Workshop pengembangan perangkat pembelajaran

Adanya model RPP dan skenario yang baik yang dapat membelajarkan secara aktif,

36 jam

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 11: PROPOSAL Lesson Study

11

(pembuatan RPP, skenario, dan evaluasi) sesuai dengan tuntutan KTSP.

kreatif, efektif dan menyenangkan.

3 Workshop uji coba perangkat pembelajaran

Memperoleh perangkat pembelajaran yang sudah teruji untuk digunakan.

20 jam

4 Open lesson sebagai implementasi pembelajaran yang telah dipersiapakan.

Terjadinya pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sesuai dengan persiapan. Meningkatkan kemampuan mengobservasi para peserta.

10 jam

5 Refleksi hasil pembelajaran

Mengkaji hasil observasi dari pembelajaran.Memperoleh manfaat dari pembelajaran orang lain.

8 jam

6 Workshop tindak lanjut hasil implementasi

Mendapat masukan positif pada siklus 1 untuk perbaikan pada siklus berikutnya

10 jam

Penjelasan pelaksanaan program :

Program pengembangan lesson study akan diawali dengan kegiatan

sosialisasi kepada seluruh guru fisika se kabupaten Bandung Barat,

yang bertujuan untuk memperkenalkan lesson study sebagai salah satu

pola pembinaan guru fisika yang berkelanjutan dalam rangka

meningkatkan profesionalisme guru fisika di kabupaten Bandung Barat.

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan melibatkan narasumber dari

LPMP dan FPMIPA UPI.

Kegiatan lesson study berikutnya adalah kegiatan workshop dalam

rangka menyempurnakan perangkat KTSP yang telah ada, disesuaikan

dengan tuntutan KTSP terbaru.

Implementasi lesson study berbasis MGMP minimal setiap dua minggu

sekali, Kegiatan ini diarahkan pada pembelajaran yang aktif, kreatif,

efektif dan menyenangkan.

Pada tahap Plan, para guru dan nara sumber secara kolaboratif memilih

topik yang akan dikaji, melakukan analisis permasalahan pembelajaran,

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 12: PROPOSAL Lesson Study

12

dan mencari solusi terhadap permasalahan tersebut yang dituangkan

dalam rencana pembelajaran (RPP). Setelah membuat RPP dan skenario

pembelajaran maka pada tahap inipun dilakukan ujicoba.

Pada tahap Do atau disebut juga open lesson, seorang guru

mengimplementasikan rencana pembelajaran di kelas nyata sementara

guru lain dan nara sumber bertindak sebagai observer di dalam kelas

untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa.

Tahap See dilaksanakan langsung setelah pembelajaran selesai,

melaksanakan diskusi untuk merefleksikan efektivitas pembelajaran dan

merencanakan kembali perbaikan pembelajaran untuk diterapkan pada

kelas masing-masing pada pembelajaran biasa. Pendampingan oleh nara

sumber secara sistematik dan berkala merupakan proses pembiasaan

bagi guru agar tumbuh budaya inovatif dalam pembelajaran sehingga

tumbuh kesadaran untuk melakukan self improvement pasca program.

Pada setiap pelaksanaan open lesson diharapkan sebanyak-banyaknya

guru fisika dapat dilibatkan, minimal 1 orang perwakilan guru fisika

dari sekolah negeri dan swasta.

Pola pembinaan lesson study di MGMP Fisika dapat digambarkan

dalam diagram berikut :

D. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Plan

DoSee

Page 13: PROPOSAL Lesson Study

13

1. Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

Juli Agustus September

Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41. Persiapan kegiatan2. Sosialisasi Lesson Study

untuk seluruh guru fisika di Kab. Bandung Barat

Siklus 13. Workshop pengembangan

perangkat pembelajaran (membuat RPP, skenario, dan evaluasi) sesuai dengan KTSP

4. Workshop uji coba perangkat pembelajaran

5. Implementasi pembelajaran (open lesson)

6. Refleksi hasil pembelajaranSiklus 27. Workshop pengembangan

perangkat pembelajaran (membuat RPP, skenario, dan evaluasi) sesuai dengan KTSP

8. Workshop uji coba perangkat pembelajaran

9. Implementasi pembelajaran (open lesson)

10.Refleksi hasil pembelajaran11.Pembuatan laporan12.Penyerahan Laporan

2. Struktur Program

No Materi Waktu(45’)

Fasilitator Metode

Sosialisasi Lesson Study1 Kebijakan Disdikpora

tentang pelaksanaan Lesson Study di Kab. Bandung Barat

4 jam Kadisdikpora Presentasi

2 Apa, mengapa dan bagaimana Lesson Study.

4 Jam LPMP Presentasi/Diskusi

4 Diskusi hasil penayangan film implementasi lesson

4 jam LPMP/ FPMIPA UPI

Diskusi

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 14: PROPOSAL Lesson Study

14

No Materi Waktu(45’)

Fasilitator Metode

study5 Diskusi Identifikasi

masalah pembelajaran4 jam LPMP/ FPMIPA

UPIDiskusi

Jumlah 16 jamSiklus 1Workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Plan)1 Pembuatan Analisis

konteks4 jam Pengawas/fasilitator Diskusi

2 Pembuatan Analisis SK/KD

4 jam Pengawas/fasilitator Diskusi

3 Pembuatan Silabus 4 jam Pengawas/fasilitator Diskusi4 Pembuatan RPP 4 jam Pengawas/fasilitator Diskusi5 Pembuatan Skenario

Pembelajaran4 jam Pengawas/fasilitator Diskusi

6 Pembuatan Evaluasi Pembelajaran

4 jam Pengawas/fasilitator Diskusi

Jumlah 24 jamWorkshop Ujicoba Perangkat Pembelajaran1 Merancang media

pembelajaran4 jam Pengawas/fasilitator Diskusi

2 Merancang Lembar Kerja Siswa

4 jam Pengawas/fasilitator Diskusi

3 Ujicoba perangkat pembelajaran

2 jam Pengawas/fasilitator Presentasi/Diskusi

Jumlah 10 jamImplementasi Lesson Study (do)1 Pengaturan observer 1 jam FPMIPA

UPI/LPMP/Dinas/Pengawas

Diskusi

2 Pengaturan denah tempat duduk

1 jam Diskusi

3 Pembuatan identitas siswa dan kelompok

1 jam Diskusi

4 Pelaksanaan Pembelajaran

2 jam Presentasi/obesevasi

Jumlah 5 jamRefleksi hasil pembelajaran (see)1 Diskusi refleksi hasil

pembelajaran 4 Jam FPMIPA

UPI/LPMP/Dinas/Pengawas

Diskusi

Workshop evaluasi tindak lanjut hasil pembelajaran1 Diskusi hasil refleksi

untuk mendapatkan solusi pembelajaran berikutnya

5 jam Fasilitator MGMP Diskusi

Workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Plan)Pembuatan RPP 4 jam Pengawas/fasilitator Diskusi

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 15: PROPOSAL Lesson Study

15

No Materi Waktu(45’)

Fasilitator Metode

Pembuatan Skenario Pembelajaran

4 jam Diskusi

Pembuatan Evaluasi Pembelajaran

4 jam Diskusi

Jumlah 12 jam Workshop Ujicoba Perangkat Pembelajaran1 Merancang media

pembelajaran4 jam Pengawas/fasilitator Diskusi

2 Merancang Lembar Kerja Siswa

4 jam Diskusi

3 Ujicoba perangkat pembelajaran

2 jam Diskusi

Jumlah 10 jamImplementasi Lesson Study (do)1 Pengaturan observer 1 jam FPMIPA

UPI/LPMP/Dinas/Pengawas

Diskusi

2 Pengaturan denah tempat duduk

1 jam Diskusi

3 Pembuatan name tag identitas siswa dan kelompok

1 jam Diskusi

4 Pelaksanaan Pembelajaran

2 jam Presentasi/observasi

Jumlah 5 jamRefleksi hasil pembelajaran (see)1 Diskusi refleksi hasil

pembelajaran 4 Jam FPMIPA

UPI/LPMP/Dinas/Pengawas

Diskusi

Workshop evaluasi tindak lanjut hasil pembelajaran1 Diskusi hasil refleksi

untuk mendapatkan solusi pembelajaran berikutnya

5 jam Fasilitator MGMP Diskusi

Jumlah Total

E. Metoda dan Media yang di Gunakan

Metoda yang digunakan dalam kegiatan ini adalah workshop, presentasi dan

diskusi.

Sarana dan Prasarana untuk memperlancar kegiatan ini adalah:

1. Ruang kelas untuk penyajian dan diskusi

2. Komputer/Laptop

3. LCD Projector

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 16: PROPOSAL Lesson Study

16

4. Whiteboard

5. Buku Panduan

6. Alat dan media pembelajaran

7. Printer

8. Alat tulis

F. Fasilitas

Fasilitas yang mendukung pelaksanaan kegiatan ini adalah :

1) Kegiatan rutin MGMP Fisika yang berkelanjutan setiap hari Rabu setiap

bulannnya.

2) Implementasi lesson study di Kabupaten Bandung Barat yang akan

dilaksanakan mulai tahun pelajaran 2010/2011 hasil kerjasama dengan

FPMIPA UPI.

3) Fasilitas ruangan yang banyak, sehingga dalam pelaksanaanya tidak perlu

menyewa ruangan.

4) Media pembelajaran ditiap sekolah ada sehingga tidak memerlukan biaya

untuk menyewa media pembelajaran.

G. Fasilitator

Fasilitator pada kegiatan ini berasal dari unsur:

1. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung Barat;

2. Pengawas SMA Kabupaten Bandung Barat;

3. Nara sumber lesson study dari FPMIPA UPI dan LPMP Jawa barat.

4. Fasilitator MGMP Fisika

H. Rencana Pemanfaatan Biaya (RAB)

Sesuai dengan plafon bantuan blockgrant dari pusat melalui LPMP sebesar Rp.

15.000.000 maka pemanfaatan dana direncanakan sebagai berikut :

No Uraian Kegiatan volume Besarnya (Rp)

Jumlah Uang (Rp)

1 Tahap Persiapan- Pembuatan undangan 50.000- Transport pendistribusian 100.000

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 17: PROPOSAL Lesson Study

17

No Uraian Kegiatan volume Besarnya (Rp)

Jumlah Uang (Rp)

undangan2 Kegiatan Sosialisasi Lesson Study

- ATK (kertas, alat tulis, 100.000- Konsumsi (makan dan

snak)40 orang

22.500 900.000

- Transport peserta 30 orang

20.000 600.000

- Transport panitia 5 orang 20.000 100.000- Honor Peserta 30

orang20.000 600.000

- Honor Fasilitator 4 orang 350.000 1.400.000- Transport Fasilitator 4 orang 50.000 200.000- Perbanyakan materi 30

orang10.000 300.000

Jumlah 4.200.0002 Workshop Pengembangan

Perangkat Pembelajaran- ATK 2 kali 50.000 100.000- Transport peserta 2x30

orang20.000 1.200.000

- Transport fasilitator 2x2 orang

50.000 200.000

- Konsumsi 2x35 orang

15.000 1.050.000

Jumlah 2.550.0003 Workshop uji coba perangkat

pembelajaran- Pengembangan media

pembeljaran2 kali 112.500 225.000

- Konsumsi 2x35 orang

15.000 1.050.000

- Transport peserta 2x30 orang

20.000 1.200.000

- Transport fasilitator 2x2 orang

50.000 200.000

Jumlah 2.675.0004 Implementasi Pembelajaran

(open lesson)- Konsumsi 2x35

orang15.000 1.050.000

- Transport peserta 2x30 orang

20.000 1.200.000

- Transport fasilitator 2x2 50.000 200.000

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 18: PROPOSAL Lesson Study

18

No Uraian Kegiatan volume Besarnya (Rp)

Jumlah Uang (Rp)

orang Jumlah 2.450.000

5 Workshop evaluasi tindak lanjut hasil pembelajaran

- Konsumsi 2x35 orang

15.000 1.050.000

- Transport peserta 2x30 orang

20.000 1.200.000

- Transport fasilitator 2x2 orang

50.000 200.000

Jumlah 2.450.0006 Pembuatan Laporan

- ATK 50.000 50.000- Perbanyakan/penjilidan 175.000- Pembuatan sertifikat 30

orang10.000 300.000

Jumlah Total 15.000.000

 

 

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 19: PROPOSAL Lesson Study

19

BAB III

PENUTUP

Sesuai dengan visi Kementrian Nasional bahwa semua unsur pendidikan

harus memberikan pelayanan prima demi meningkatkan kecerdasan nasional,

termasuk juga MGMP. MGMP Fisika sangat fokus pada peningkatan

profesionalisme guru fisika dalam rangka memberikan pelayanan sebaik-baiknya

pada masyarakat.

Dalam mewujudkan pelayanan tersebut perlu dicari suatu pola pembinaan

guru fisika yang berkelanjutan. Alhamdulillah pada kesempatan ini kami

berkesempatan untuk mengajukan proposal dalam rangka menerapkan pola

pembinaan guru fisika melalui implementasi lesson study di MGMP Fisika

Kabupaten Bandung Barat.

Proposal ini sangat penting demi kelangsungan MGMP Fisika di

Kabupaten Bandung Barat, sebagai triger (pemicu) kegiatan MGMP Fisika yang

berkelanjutan, karena kalau pola ini tepat, efektif dan efesien maka kami sudah

dapat memenukan suatu pola pembinaan guru fisika yang berkelanjutan melalui

lesson study, sehingga dapat membentuk komunitas belajar bagi guru-guru fisika.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat

Page 20: PROPOSAL Lesson Study

20

DESKRIPSI KEGIATAN MGMP 2 TAHUN TERAKHIR

MGMP Fisika Kabupaten Bandung Barat baru terbentuk tahun 2008 dengan

membetuk kepengurusan MGMP Fisika di Kabupaten Bandung Barat. Sampai

tahun 2010 telah banyak kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan rutin MGMP

Fisika Kabupaten Bandung Barat dilaksanakan setiap hari Rabu setiap bulannya.

Kegiatan tersebut berupa : diskusi materi, workshop pembuatan administrasi

pembelajaran, persiapan mengahdapi UN, dll. Kegiatan MGMP Fisika di

Kabupaten Bandung Barat terkendala dengan letak geografis, sekolah menegah

atas di Kabupaten Bandung Barat sangat berjauhan, sehingga peserta kegiatan

MGMP Fisika setiap pertemuannya kurang dari 20 orang.

Adapun kegiatan MGMP Fisika yang telah dilakukan dua tahun terakhir adalah :

Kegiatan yang agak besar dilaksanakan adalah :

1. Kegiatan Rapat kerja MGMP Fisika di Lembah Bogenvile Lembang.

2. Kegiatan diskusi panel tentang Fisika Gasing Yohanes Surya.

3. Kegiatan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Fisika tahun 2008 dan

tahun 2009 untuk persiapan Ujian Nasional untuk mengisi di Galamedia.

4. Kegiatan membuat Lembar Kerja Ujian Praktek tahun 2008 dan tahun

2009

5. Kegiatan diskusi pembuatan Buku Panduan Pembelajaran Siswa

6. Menjadi pemeriksa Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten.

7. Menjadi tim seleksi Pelajar Teladan di Cililin

8. Pembuatan soal Try Out mata pelajaran Fisika di Kabupaten Bandung

Barat.

9. Pembuatan soal Pra UN.

10. Diskusi rencana kegiatan workshop open source.

11. Pembuatan proposal kegiatan workshop open source.

12.

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Kab. Bandung Barat