Proposal Ku

33
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA GAMBAR DAN KEMAMPUAN MENGHITUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENGESTIMASI BANGUNAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN 2012 PROPOSAL SKRIPSI Oleh : Nama : Rahmat Nur Abadi NIM : 5101410047 Progam Studi : Pendidikan Teknik Bangunan

description

proposal skripsi hubungan antar variabel ckckck

Transcript of Proposal Ku

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA GAMBAR DAN

KEMAMPUAN MENGHITUNG TERHADAP KEMAMPUAN

MENGESTIMASI BANGUNAN PADA MAHASISWA

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN 2012

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh :

Nama : Rahmat Nur Abadi

NIM : 5101410047

Progam Studi : Pendidikan Teknik Bangunan

JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2014

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk dilaksanakan.

Disetujui padaHari :Tanggal :

Mengetahui,Pembimbing Ketua Jurusan Teknik Sipil

Dr. Bambang Endroyo, M.Pd, S.E., M.T Drs. Sucipto, M.T.NIP. 195304011976031004 NIP. 196301011991021001

ii

A. Judul Proposal

Proposal ini berjudul: “Hubungan Antara Kemampuan Membaca

Gambar Dan Kemampuan Menghitung Terhadap Kemampuan

Mengestimasi Bangunan Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik

Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan

2012”.

B. Pendahuluan

a. Latar Belakang Masalah

Salah satu mata kuliah wajib yang harus diselesaikan mahasiswa

sebagai persyaratan akademik dalam menyelesaikan pendidikan tingkat

sarjana Progam Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik

Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang adalah Skripsi

dengan bobot 6 SKS. Skripsi ini menindaklanjuti masalah yang sering

dihadapi mahasiswa pada mata kuliah Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Dalam ilmu pengetahuan, dalam bidang arsitektur atau bangunan

(sipil), menggambar teknik memegang peranan yang sangat penting

juga merupakan bahasa inti bagi semua perumusan teori yang

melandasi semua bidang ilmu (ke-arsitekturan atau bangunan). Supaya

belajar dengan baik, harus ditunjang dengan kemampuan dan usaha.

Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang mahasiswa

bangunan adalah menggambar dan menghitung.

Mata kuliah RAB yaitu mata kuliah yang diberikan pada semester

empat. Mata kuliah ini berisikan Pengetahuan mengenai dasar-dasar

perhitungan RAB, yang meliputi volume konstruksi, harga satuan upah

dan material, Analisa Harga Satuan (AHS). Semua perhitungan RAB

dibuat dalam program ms.excell supaya mempermudah penyelesaian

tugasnya. Sebelum mengikuti perkuliahan mata kuliah RAB pada

kompetensi dasar menghitung volume pekerjaan, mahasiswa

diharapkan sudah dapat membaca gambar kerja, dan Analisa Harga

Satuan. Hasil akhir dari kemampuan membaca gambar selanjutnya

1

menjadi dasar mahasiswa dalam mengaplikasikan dan mengendalikan

perhitungan volume pekerjaan.

Mata kuliah RAB sangat erat berkaitan dengan Konstruksi

Bangunan II. Dalam penyelesaian akhir mata kuliah tersebut

menggunakan tugas besar Konstruksi Bangunan II sebagai syarat

pencapaian pembelajaran. Mahasiswa saat menempuh mata kuliah

Konstruksi Bangunan II dituntut mampu mengusai konsep dan

perencanaan bangunan bertingkat sehingga dapat membaca gambar,

sedangkan pada mata kuliah RAB salah satu indikator pencapaian

mahasiswa diharuskan dapat merencanakan anggaran biaya suatu

proyek. Pada batas kewajaran mahasiswa mampu menguasai konsep

dan merencanakan gambar sedangkan mahasiswa tersebut belum

mencapai maksimal ketika merencanakan anggaran biaya begitu

sebaliknya. Kebiasaan tersebut terbawa dalam suatu proyek sehingga

kebanyakan tugas seorang perencana gambar bertolak belakang dengan

perencana biaya. Mengingat begitu pentingnya kemampuan seorang

mahasiswa dalam membaca gambar dan mampu menyusun rencana

anggaran biaya, maka faktor-faktor tersebut dapat saling berhubungan

dalam proses pembelajaran, pada mata kuliah tersebut harus

diperhatikan, supaya tercapai hasil pembelajaran yang maksimal. Salah

satu indikator yang dapat dijadikan perubahan apakah belajar itu

berhasil atau tidak adalah prestasi belajar yang diwujudkan dalam nilai

yang diproleh peserta belajar.

Berdasarkan masalah tersebut, maka penulis bermaksud

mengadakan penelitian tentang “Hubungan Antara Kemampuan

Membaca Gambar Dan Kemampuan Menghitung Terhadap

Kemampuan Mengestimasi Bangunan Pada Mahasiswa Pendidikan

Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

Angkatan 2012”.

2

b. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang tersirat dalam latar belakang,

permasalahan yang diuraikan tersebut diatas timbul suatu pemikiran

untuk melakukan penelitian tentang :

1. Bagaimana gambaran umum kemampuan mahasiswa Program

Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik Unnes dalam membaca gambar bangunan ?

2. Bagaimana penyelesaian mahasiswa Program Studi Pendidikan

Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes

dalam penguasaan ilmu matematika ?

3. Bagaimana kemampuan mahasiswa Program Studi Pendidikan

Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes

dalam menghitung volume bangunan ?

4. Seberapa besar hubungan antara kemampuan membaca gambar dan

penguasaan ilmu matematika terhadap kemampuan menghitung

volume bangunan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan

Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes?

c. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka dapat dirumuskan

beberapa tujuan penelitian untuk memperoleh hasil temuan sebagai

berikut.

1. Mengetahui gambaran umum kemampuan membaca gambar pada

mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan

Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes.

2. Mengetahui gambaran umum penguasaan ilmu matematika pada

mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan

Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes.

3. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menghitung volume

bangunan.

3

4. Mengetahui hubungan antara kemampuan membaca gambar dan

penguasaan ilmu matematika terhadap kemampuan menghitung

volume bangunan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan

Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes.

d. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan diantaranya:

1. Kegunaan teoritis, yaitu penelitian ini diharapkan dapat

memperluas pengetahuan tentang teknik sipil, khususnya mengenai

hubungan kemampuan membaca gambar, menghitung dengan

kemampuan mengestimasi bangunan.

2. Kegunaan praktis, yaitu penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan pada Jurusan Teknik Sipil Unnes.

3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan

perkembangan bagi para peneliti yang berkaitan dengan Rencana

Anggaran Biaya.

4. Penelitian diharapkan dapat menjadi tolak ukur kemampuan

mahasiswa sebelum menyelesaikan mata kuliah yang bersangkutan.

e. Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa angkatan 2012 tahun

ajaran 2013-2014 di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Batasan masalah diterapkan untuk menghindari perkembangan

permasalahan yang terlalu luas. Batasan masalah dalam penelitian ini

meliputi :

1. Mahasiswa dalam penelitian adalah mahasiswa Program Studi

Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang Angkatan 2012.

4

2. Materi yang digunakan mahasiswa dalam penelitian ini mencakup

kemampuan membaca gambar, Penerapan matematika dan

perhitungan volume bangunan.

3. Kelas yang digunakan mahasiswa angkatan 2012 pada mata kuliah

Rencana Anggaran Biaya.

f. Sistematika Penulisan

Secara garis besar penulisan skripsi ini dibagi ini menjadi 3 bagian

yaitu bagian awal, isi, dan bagian akhir.

1. Bagian awal

Bagian awal skripsi meliputi: judul, abtrak, lembar pengesahan,

motto, dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,

daftar gambar dan daftar lampiran.

2. Bagian isi

Isi skripsi disajikan dalam lima bab dengan beberapa sub bab pada

tiap babnya.

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini berisi gambaran mengenai latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : Landasan Teori

Bagian ini mengemukakan tentang landasan teori yang

mendukung dalam pelaksanaan penelitian.

BAB III : Metode Penelitian

Berisi tentang tempat dan waktu penelitian, metode

penelitian dan teknik pengumpulan data.

BAB IV : Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Pada bab ini mencakup analisis data penilitian serta

pembahasannya.

5

BAB V : Penutup

Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran

yang relevan dengan penelitian yang telah dilaksanakan.

3. Bagian akhir

Bagian akhir skripsi berisikan daftar pustaka dan lampiran-

lampiran.

C. Landasan Teori

a. Pengertian Hubungan

Sugiyono (2010: 57) menyatakan "Bahwa ada tiga bentuk

hubungan pada sebuah rumusan masalah penilitian yang bersifat

menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih diantaranya :

1. Hubungan simetris adalah suatu hubungan atara dua variabel

atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. jadi bukan

hubungan kausal maupun interaktif, sebagai contoh terdapat

sebuah rumusan masalah "adakah hubungan antara jumlah es

yang terjual dengan jumlah kejahatan terhadap murid sekolah?"

(Variabel pertama adalah penjualan es dan ke dua adalah

kejahatan) Hal ini berarti yang menyebabkan jumlah kejahatan

bukan karena es yang terjual. Mungkin logikanya adalah

sebagai berikut. Pada saat es banyak terjual itu pada musim

liburan sekolah, pada saat murid-murid banyak piknik ke tempat

wisata. Karena banyak murid yang piknik maka disitu banyak

kejahatan. Dari rumusan masalah tersebut terdapat sebuah judul

penelitian "Hubungan antara jumlah es yang terjual dengan

jumlah kejahatan terhadap murid sekolah".

2. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab-akibat.

Jadi disini ada variabel independen (variabel yang

mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi), contoh " Adakah

pendidikan orang tua terhadap prestasi prestasi belajar anak? "

(pendidikan orang tua variabel independen dan prestasi belajar

6

variabel dependen). Dari rumusan masalah tersebut terdapat

sebuah judul penelitian "Pengaruh pendidikan orang tua

terhadap prestasi prestasi belajar anak di SD Kabupaten

Alengkapura.

3. Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling

mempengaruhi. Disini tidak diketahui mana variabel

independen dan dependen, contoh " Hubungan antara motivasi

dan prestasi anak SD di kecamatan A". Disini dapat ditanyakan

motivasi mempengaruhi prestasi tetapi juga prestasi

mempengaruhi motivasi.

Setelah ada permasalahan yang timbul, penulis menyimpulkan

bahwa hubungan dalam penelitian yang akan dilaksanakan adalah

hubungan interaktif. Kemampuan membaca gambar mempengaruhi

tingkat penguasaan matematika begitu juga tingkat penguasaan

matematika akan mempengaruhi cara mahasiswa membaca gambar.

Cara mahasiswa dalam membaca gambar sangat mempengaruhi

bagaimana hasil perhitungan volume bangunan, dengan hasil

tersebut mempengaruhi juga pada penentuan gambar setiap

pekerjaan. Tingkatan mahasiswa dalam penguasaan matematika

mempengaruhi setiap ketelitian menghitung volume, dalam

menghitung volume bangunan akan lebih teliti pada tingkat

penguasaan matematika yang baik.

b. Pengertian Kemampuan

Mampu berarti kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu; dapat;

berada; kaya; mempunyai harta berlebih. Kemampuan adalah

kesanggupan; kecakapan; kekuatan (Depdikbud, 1999: 623).

Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa atau sanggup melakukan

sesuatu yang harus ia lakukan.

Menurut Moenir (1998:116), kemampuan atau skill adalah

berasal dari kata dasar mampu yang dalam hubungan dengan

7

tugas/pekerjaan berarti dapat (kata sifat/keadaan) melakukan

tugas/pekerjaan sehingga menghasilkan barang atau jasa sesuai

dengan yang diharapkan. Kemampuan dengan sendirinya juga kata

sifat/keadaan ditujukan kepada sifat atau keadaan seseorang yang

dapat melaksanakan tugas/pekerjaan atas dasar ketentuan yang ada.

Kemajuan suatu organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan

sumber daya manusia.

Menurut Atmosudirdjo (1998: 37), kemampuan adalah sebagai

sesuatu hal yang perlu dimiliki oleh setiap individu dalam suatu

organisasi. Kemampuan tersebut terdiri atas tiga jenis kemampuan

(abilities) yaitu kemampuan sosial, kemampuan teknik dan

kemampuan manajerial. Konsep kemampuan dalam kepustakaan

dikenal dua terminology yang memiliki makna yang sama, yaitu ada

yang memakai istilah abilities seperti Atmosudirdjo, sedangkan

yang lain seperti Terry (2001:132) dan Stoner (1996:119)

memakai istilah skills.

Menurut Mohammda Zain dalam Milman Yusdi (2010:10)

mengartikan bahwa Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan,

kakuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan Anggiat

M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001:34) mendefenisikan kemampuan

sebagai suatu dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan

dengan pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil.

Sementara itu, Robbin (2007:57) kemampuan berarti kapasitas

seseorang individu unutk melakukan beragam tugas dalam suatu

pekerjaan. lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa kemampuan

(ability) adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat

dilakukan seseorang.

Menurut pendapat para ahli diatas pengertian kemampuan dapat

disimpulkan bahwa kapasitas kesanggupan seseorang dalam

melakukan suatu pekerjaan. Dalam penelitian ini penulis akan

membahas dua kemampuan :

8

1. Kemampuan Membaca Gambar

Cara membaca gambar hampir sama ketika memahami

sebuah tulisan-tulisan, namun pada gambar bangunan berupa

sekumpulan garis, notasi dan ukuran sebuah bangunan yang

diperkecil atau diperbesar menggunakan skala tertentu.

Kemampuan membaca gambar dapat diartikan kesanggupan,

kapasitas seseorang dalam memahami coretan grafis

berbentuk bangunan yang diperkecil atau diperbesar

menggunakan skala tertentu, gambar disertai ukuran dan

keterangan penggunaan jenis material bangunan.

Menurut Paparan Perkuliahan Estimasi Biaya Tugino

(2003:32) cara membaca gambar-gambar bestek yang perlu

kita perhatikan dan teliti benar-benar ukurannya. Kita mulai

menghitung volume tiap pekerjaan sesuai dengan susunan

pekerjaan yang kita periksa adalah :

- Denah adalah ukuran-ukuran panjang dan lebarnya,

bentuk dari masing – masing bagian gambar denah

secara teliti dan mendetail.

- Penampang-penampang / Potongan-potongan adalah

ukuran-ukuran panjang dan lebarnya, bentuk

penampang dan ukurannya dan tinggi dari masing –

masing detail penampang/potongan secara teliti dan

mendetail.

- Tampak paada pandangan adalah bidang-bidang

mana yang terletak dimuka dan dibelakang serta

penjelasan keadaannya secara teliti dan mendetail.

- Gambar penjelasan (detail) kita dapat membaca

ukuran-ukuran dengan lebih jelas dan dapat

kemudahan tingkat pengerjaannya.

9

- Gambar situasi untuk menjelaskan / menunjukkan

keadaan sekitar tempat dimana bangunan tersebut

didirikan.

2. Kemampuan Berhitung

Pengertian kemampuan berhitung permulaan menurut

susanto (2011: 98) adalah kemampuan yang dimiliki setiap

anak untuk mengembangkan kemampuannya, karakteristik

perkembangannya dimulai dari lingkungan yang terdekat

dengan dirinya, sejalan dengan perkembangan

kemampuannya anak dapat meningkatkan ketahap pengertian

mengenai jumlah, yang berhubungan penjumlahan dan

pengurangan.

Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

kemampuan berhitung adalah kemampuan yang dimiliki

setiap orang dalam hal matematika seperti kegiatan

menjumlah atau mengalikan bilangan mengenai jumlah untuk

menumbuh kembangkan keahlian yang diperlukan setiap hari

dan merupakan dasar pengembangan ilmu matematika.

Bachtiar Ibrahim (2001: 23) menerangkan bahwa yang

dimaksud dengan volume suatu pekerjaan, ialah menghitung

jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan.

Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi volume

(kubikasi) suatu pekerjaan, bukanlah merupakan volume (isi

sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan

dalam suatu kesatuan.

Menurut Paparan Perkuliahan Estimasi Biaya Tugino

(2003:33) Untuk perhitungan jumlah dan volume pekerjaan

perlu hal-hal yang penting sebagai berikut :

- Hitung jumlah dan macam pekerjaan yang akan

dilaksanakan, misalnya : pekerjaan tanah, pekerjaan

10

pasangan pondasi, pekerjaan pasangan tembok,

pekerjaan beton, pekerjaan pintu, pekerjaan atap,

pekerjaan lantai, pekerjaan pengecatan dan sebagainya.

Dan masing macam pekerjaan ini masih perlu dirinci lagi

secara mendetail bagian-bagiannya (sub-sub pekerjaan),

misalnya : pekerjaan tanah terdiri dari pekerjaan-

pekerjaan : galian tanah untuk ponadasi pasangan batu

kali, galian tanah untuk pondasi foot-plat, galian tanah

untuk pondasi sumuran , pekerjaan pengurugan kembali

dan lain-lain.

- Kemudian dihitung banyaknya volume masing – masing

pakerjaan sebagai berikut :

a. Menghitung pekerjaan tanah

b. Menghitung pekerjaan pasangan pondasi, tembok dan

beton.

c. Pekerjaan kayu.

d. Kuda-kuda dihitung dalam m3.

e. Rangka langit-langit dihitung dalam m3 atau m2.

f. Pekerjaan Atap.

g. Pekerjaan langit-langit atau plafon.

h. Pekerjaan Lantai.

i. Pekerjaan Mengecat

j. Pekerjaan Gantungan dan Kunci

k. Pekerjaan Instalasi

Pekerjaan – pekerjaan lain

c. Pengetahuan Gambar

Ilmu menggambar adalah ilmu yang mempelajari mata dan

ketrampilan tangan. Untuk mewujudkan atau melukiskan kembali

dengan ketrampilan tangan segala apa saja yang telah dilihat oleh

ketajaman mata, maka diperlukan bantuan banyak macam alat

11

seperti pensil, kuas, jangka, penggaris, cat warna dan sebagainya (R.

Inggar D, 1984:5).

Gambar adalah suatu bentuk goresan yang sangat jelas dari

benda nyata, ide atau rencana yang diusulkan untuk pembuatan atau

konstruksi selanjutnya. Gambar mungkin berbentuk banyak tapi

metode membuat gambar yang sangat jelas adalah sebuah bentuk

alami dasar komunikasi ide-ide yang umum dan abadi (Giesecke

dkk, 2001:30).

Gambar sebagai bahasa teknik merupakan sebuah alat untuk

menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik, oleh karena itu

gambar sering juga disebut sebagai bahasa teknik atau bahasa untuk

sarjana teknik (N. Sugiarto Hartanto, 1983:1).

Gambar bangunan adalah gambar teknik yang dibuat dengan

ukuran sesuai dengan bentuk bangunan yang sesungguhnya bedanya

adalah terjadi pengecilan menyesuaikan ukuran kertas yang

digunakan sebagai media menggambar bangunan, atau pembesaran

untuk memperlihatkan detail-detail bangunan yang rumit. Untuk

memperbesar dan memperkecil inilah kita menemukan sebuah

pedoman skala, dengan menetapkan sebuah skala yang dipakai maka

satu kesatuan gambar mengikuti aturan skala tersebut.

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

"Gambar merupakan ilmu yang mempelajari pandangan seseorang

terhadap bentuk dari goresan tangan yang nyata untuk dijadikan

komunikasi ide-ide dalam pembuatan konstruksi selanjutnya".

d. Pengetahuan Matematika

Menurut Kamus Matematika Roy Hollands (1995: 81)

Matematika (Indonesia) berarti mathematics (Inggris), mathematik

(Jerman), mathematique (Perancis), matematico (Itali),

matematiceski (Rusia), mathematick atau wiskunde (Belanda)

berasal dari bahasa Yunani: mathematikos yaitu ilmu pasti, dari kata

12

mathema atau mathesis yang berarti ajaran, pengetahuan, atau ilmu

pengetahuan. Matematika adalah suatu sistem yang rumit tetapi

tersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang.

Beberapa definisi atau ungkapan matematika hanya

dikemukakan terutama berfokus pada tinjauan pembuat definisi itu.

Hal sedemikian dikemukakan dengan maksud agar pembaca dapat

menangkap dengan keseluruhan pandangan para ahli matematika.

Ada tokoh yang sangat tertarik dengan perilaku bilangan, ia melihat

matematika dari sudut pandang bilangan itu. Tokoh lain lebih

mencurahkan perhatian kepada struktur-struktur, ia melihat

matematika dari sudut pandang struktur-struktur itu. Tokoh lain lagi

lebih tertarik pada pola pikir ataupun sistematika, ia melihat

matematika dari sudut pandang matematika itu. Demikian sehingga

banyak muncul definisi atau pengertian tentang matematika yang

beraneka ragam. dibawah ini beberapa definisi atau pengertian

tentang matematika.

a. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan

teroganisir secara sistematik.

b. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan

kalkulasi.

c. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik

dan berhubungan dengan bilangan.

d. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta

kuantitatif dan masalah ruang dan bentuk.

e. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur

yang logik.

f. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang

ketat.

Dapat disimpulkan jika matematika merupakan submateri tes

kemampuan umum yang menjadi primer dan membahas mengenai

aturan yang pasti.

13

e. Pengetahuan Estimasi

Rencana Anggaran Biaya merupakan perkiraan biaya yang

diperlukan dalam suatu pekerjaan konstruksi. Didalam menentukan

Rencana Anggaran Biaya dibutuhkan perhitungan volume pekerjaan

yang nantinya digunakan sebagai acuan di dalam perhitungan

anggaran.

Menurut Paparan Perkuliahan Estimasi Biaya Tugino (2003: 4)

Estimasi (perkiraan biaya) adalah seni memperkirakan (the art of

approximating) kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk

suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada

waktu itu. Ada istilah lain yang sama pengertian dan kegunaannya

yaitu Rencana dan Anggaran, menurut Muko-Muko ( 1985: 1)

Rencana dan Anggaran ialah merencanakan sesuatu bangunan dalam

bentuk dan faedah dalam penggunaannya, beserta besar biaya yang

diperlukan dan susunan-susunan pelaksanaan dalam administrasi

maupun pelaksanaan kerja dalam bidang teknik.

Menurut Wulfram I. Ervianto (2007: 3) Jenis-jenis estimasi

dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. Estimasi kelayakan, untuk menentukan apakah proyek

tersebut layak dibangun. Biaya yang diperhitungkan dalam

estimasi ini mencakup biaya untuk akuisisi tanah,

perancangan, depresiasi, pajak, bunga modal, pemeliharaan

dan perbaikan tahunan, dan lain-lain.

2. Estimasi konseptual, dilakukan selama proses perancangan

berlangsung, setiap terjadi revisi estimasi maka tingkat

ketelitian atau akurasi biaya akan meningkat sesuai tahap

perancangan. Jenis-jenis estimasi konseptual adalah :

- Estimasi harga satuan fungsional, yang menggunakan

fungsi dari fasilitas sebagai dasar penetapan biaya.

14

- Estimasi biaya satuan per meter persegi, dimana

metode ini mengandalkan data dari proyek sejenis

yang pernah dibangun. Metode ini mempunyai

ketelitian rendah.

- Estimasi biaya per meter kubik, dapat digunakan

dalam bangunan dimana volume sangat dipentingkan.

Metode ini hanya dapat diandalkan untuk fase awal

perencanaan dan perancangan.

- Estimasi faktorial, digunakan pada proyek yang

mempunyai tipe sama. Metode ini sangat berguna

untuk proyek-proyek yang mempunyai komponen

utama yang sama. Biaya komponen utama ini akan

berfungsi sebagai faktor dasar 1,00 dan harga semua

komponen yang lain merupakan fungsi dari

komponen utama.

- Estimasi sistematis, proyek dibagi atas sistem

fungsionalnya keudian harga satuan ditentukan dari

penjumlahan tiap harga satuan elemen dalam setiap

sistem atau mengalikan dengan data faktor pengali

yang ada.

3. Estimasi detail, umunya dilakukan oleh kontraktor umum.

Langkah awal yang dilakukan adalah dengan membuat

quantity take off berdasarkan gabar kerja dan spesifikasi

kemudian menyatukan biaya material, tenaga kerja,

peralatan, sub-kontraktor dan biaya lain seperti overhead dan

keuntungan.

4. Sistem estimasi sub-kontraktor, dipakai pada bagian

kontruksi khusus yang disub-kontraktor.

5. Estimasi pekerjaan tambah kurang, dimana pekerjaan tambah

kurang dapat terjadi karena kebutuhan pemilik, kesalahan

15

dalam dokumen kontrak, atau perubahan kondisi lokasi

proyek.

6. Estimasi kemajuan, tujuannya adalah : sebagai dasar

permintaan pembayaran; sebagai pembanding terhadap

keuntungan; dan kerugian yang telah diramalkan

sebelumnya.

f. Kerangka Berpikir

Rencana Anggaran Biaya merupakan mata kuliah yang

ditempuh pada semester empat. Materi yang ditempuh ketika

mengambil mata kuliah Rencana Anggaran Biaya diantaranya

volume konstruksi, harga satuan upah dan material, Analisa Harga

Satuan (AHS). Banyaknya mahasiswa ketika mengambil mata kuliah

tersebut belum sepenuhnya menguasai cara membaca gambar dan

matematika dapat mempengaruhi hasil perhitungan volume

bangunan.

Kemampuan membaca gambar merupakan kapasitas

kesanggupan seseorang dalam memahami sekumpulan garis, notasi

dan ukuran yang berbentuk coretan grafis berupa bangunan yang

diperkecil atau diperbesar menggunakan skala tertentu, gambar

disertai ukuran dan keterangan penggunaan jenis material bangunan.

Kemampuan berhitung adalah keahlian yang dimiliki setiap

orang dalam hal matematika seperti mengurutkan atau mengalikan

sebuah bilangan untuk menumbuh kembangkan keahlian yang

diperlukan setiap hari dan merupakan dasar pengembangan ilmu

matematika. Matematika merupakan submateri tes kemampuan

umum yang menjadi primer. dalam penelitian ini materi matematika

yang dibahas perhitungan dan pemahaman rumus bangun datar dan

ruang.

Bachtiar Ibrahim (2001: 23) menerangkan bahwa yang

dimaksud dengan volume suatu pekerjaan, ialah menghitung jumlah

16

banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga

disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi volume (kubikasi) suatu

pekerjaan, bukanlah merupakan volume (isi sesungguhnya),

melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam suatu kesatuan.

Mendapat hasil yang maksimal ketika membaca gambar,

memahami matematika dan menghitung volume bangunan akan

menghasilkan perkiraan biaya dengan ketelitian baik. Cara yang

tepat untuk mengetahui tingkatan tersebut akan telihat ketika

diberikan sebuah tes. Gambaran umum kemampuan mahasiswa

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Unnes Angkatan 2012 dalam membaca gambar,

menguasai matematika dan menghitung volume bangunan akan

terlihat pada hasil tes tersebut, dengan bersamaanya hubungan antara

submateri tersebut.

D. Metodelogi Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian adalah suatu rangkaian cara pelaksanaan

penelitian yang didasari asumsi atau pandangan seorang ahli untuk

memperoleh pemecahan terhadap berbagai masalah penelitian.

Menurut Sugiyono (2010: 6) Metode Penelitian Pendidikan dapat

diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang

validdengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,

suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat

digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi

masalah dalam bidang pendidikan.

Menurut Sugiyono (2010: 14) Metode penelitian kuantitatif

dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umunya dilakukan

secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen

17

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen) dimana peneliti

adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data

dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan

dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan

makna dari pada generalisasi.

Berdasarkan pendapat ahli diatas dalam penelitian ini metode

penelitian yang akan digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian

dengan metode kuantitatif lebih menunjukan hubungan antar

variabel dibanding dengan metode kualitatif yang bertujuan

menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif. Penulis

mengumpulkan data dengan melakukan tes instrumen penelitian

dimana instrumen tersebut untuk menunjukkan hubungan antara

kemampuan membaca gambar dan kemampuan menghitung

terhadap kemampuan mengestimasi bangunan pada mahasiswa

pendidikan teknik bangunan fakultas teknik universitas negeri

semarang angkatan 2012. Menurut Suharsimi Arikunto (1992: 122)

Berbicara tentang jenis-jenis metode dan instrumen pengumpulan

data sebenarnya tidak ubah dengan berbicara masalah evaluasi.

Secara garis besar maka alat evaluasi yang digunakan dapat

digolongkan menjadi dua macam yaitu tes dan non tes. Tes adalah

serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan

untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

18