Proposal KP Edi

32
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Seiring dengan perekonomian yang belum stabil dan semakin tajamnya persaingan di dunia industri, maka keadaan tersebut memaksa suatu perusahaan untuk lebih meningkatkan kelancaran, efektivitas dan efisiensi kegiatan operasinya. Salah satu hal yang mendukung kelancaran kegiatan operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin-mesin produksi dalam melaksanakan tugasnya. Untuk menjaga tingkat kesiapan mesin agar mesin dapat selalu digunakan terus sehingga kontinuitas produksi dapat terus terjamin, maka dibutuhkan perawatan mesin atau maintenance yang baik (Mustafa, 1998). Terjadinya kerusakan mesin akibat rusaknya komponen tidak dapat diketahui dengan pasti. Kondisi tersebut menyebabkan diperlukan tersedianya suku cadang komponen yang memadai pada saat dibutuhkan. Penyediaan suku cadang yang sedikit terkadang menyerap dana perawatan yang sangat besar, terutama pada suku cadang yang sering rusak karena mesin akan sering mengalami “break down”, yang akhirnya menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Penyediaan suku cadang harus didasarkan atas beberapa hal salah satunya berdasarkan tingkat kekritisannya yaitu pada komponen yang sering mengalami kerusakan yang berarti berhubungan dengan biaya penyediaan suku cadang. Salah satu bentuk aktivitas perawatan adalah penggantian (replacement) komponen yang telah mengalami kerusakan (falied). Persediaan (inventory) komponen ini tidak

Transcript of Proposal KP Edi

1

85

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Seiring dengan perekonomian yang belum stabil dan semakin tajamnya persaingan di dunia industri, maka keadaan tersebut memaksa suatu perusahaan untuk lebih meningkatkan kelancaran, efektivitas dan efisiensi kegiatan operasinya. Salah satu hal yang mendukung kelancaran kegiatan operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin-mesin produksi dalam melaksanakan tugasnya. Untuk menjaga tingkat kesiapan mesin agar mesin dapat selalu digunakan terus sehingga kontinuitas produksi dapat terus terjamin, maka dibutuhkan perawatan mesin atau maintenance yang baik (Mustafa, 1998).

Terjadinya kerusakan mesin akibat rusaknya komponen tidak dapat diketahui dengan pasti. Kondisi tersebut menyebabkan diperlukan tersedianya suku cadang komponen yang memadai pada saat dibutuhkan. Penyediaan suku cadang yang sedikit terkadang menyerap dana perawatan yang sangat besar, terutama pada suku cadang yang sering rusak karena mesin akan sering mengalami break down, yang akhirnya menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Penyediaan suku cadang harus didasarkan atas beberapa hal salah satunya berdasarkan tingkat kekritisannya yaitu pada komponen yang sering mengalami kerusakan yang berarti berhubungan dengan biaya penyediaan suku cadang.

Salah satu bentuk aktivitas perawatan adalah penggantian (replacement) komponen yang telah mengalami kerusakan (falied). Persediaan (inventory) komponen ini tidak bisa dihindari karena untuk memperolehnya tidak bisa seketika sedangkan untuk kebutuhan akan barang tersebut bisa sewaktu-waktu. Karena itu perlu dilakukan perencanaan jumlah persediaan komponen mesin supaya kelancaran produksi terjaga. Saat menentukan jumlah spare-parts seyogyanya mempertimbangkan kebutuhan operasi sistem dan mengembangkan tingkat-tingkat yang mencukupi pada tiap lokasi perawatan koreksi dikerjakan.

Menyadari pentingnya arti persediaan bahan baku di dalam memenangkan pasar dan merebut kepercayaan konsumen maka laporan Kerja Praktek ini ditulis untuk membahas mengenai ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN PT. Petrodil Manufaktur Indonesia.1.2. POKOK PERMASALAHANPada maintenance perusahaan PT. Petrodil Manufaktur Indonesia, yang harus dilakukan adalah menjaga agar mesin perkakas dapat bekerja dengan semestinya sehingga kegiatan produksi tetap berjalan dengan baik. Pada proses maintenance di PT. Petrodil Manufaktur Indonesia masih banyak permasalahan yang harus diperbaiki. Didalam laporan ini, penulis ingin membahas sistem pemeliharaan pompa distribusi dengan perawatan harian, bulanan maupun tahunan sehingga tingkat kerusakan dapat diketahui serta dapat diperkecil.1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PRAKTEK

Adapun tujuan Kerja Praktek di PT. Petrodrill Manufaktur Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Menghitung Overall Equipment Effectiveness pada mesin bubut dan membandingkan hasil dari OEE perusahaan dengan standar OEE world class.

2. Menganalisis keterkaitan antara konsep Autonomous Maintenance dengan metode overall Equipment Effectiveness, sehingga dapat melihat hubungan antara Autonomous Maintenance dengan Overall Equipment Effectiveness, yang pada akhirnya dapat diketahui seberapa pengaruhnya hubungan keduanya.

3. Menentukan solusi yang terbaik untuk memperbaiki kinerja perusahaan, guna dijadikan masukan bagi perusahaan untuk melakukan konsep total productive maintenance.

1.4. PEMBATASAN MASALAH

Pembatasan pada laporan Kerja Praktek ini terbatas pada hal hal sebagai berikut : tentang Konsep Total Productive Maintenance untuk Memperbaiki Kinerja perusahaan.1.5. METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data yang digunakan untuk Kerja Praktek ini dilakukan dengan metode sebagai berikut :

1. Studi LiteraturStudi Literatur digunakan untuk membuat landasan teori yang kemudian dipakai sebagai acuan dalam menganalisa penerapan Supplay Chain Management Studi Literatur didapat dari : buku buku teori ( text book )

Data Primer dan Data Sekunder2. WawancaraMengadakan wawancara langsung kepada karyawan yang bersangkutan untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dan lebih dekat ke lapangan, selain itu juga dengan mengingat pengalaman merupakan faktor penting.3. Observasi Langsung Ke LapanganObservasi langsung sangat membantu untuk lebih memahami masalah masalah yang ada di Lapangan, sehingga data data yang didapat melalui literatur dan wawancara dapat lebih mudah untuk dipahami.4. Praktek Lapangan LangsungPraktek lapangan langsung dilakukan sebagai perlengkapan akhir, sehingga permasalahan yang ada bisa lebih dipahami sekaligus merupakan suatu pengalaman tersendiri dalam menghadapi masalah masalah yang ada di Lapangan.

1.6. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk mendapatkan gambaran mengenai kerja praktek ini, maka sistematika laporan yang akan diharapkan tersebut akan dibagi menjadi enam bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan Masalah, tujuan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini membahas sejarah perusahaan, struktur organisai perusahaan, dan Produk yang dihasilkan di PT. Petrodrill Manufaktur Indonesia beserta proses produksi KacaBAB III LANDASAN TEORI

Bab ini mengemukakan teori teori yang berkaitan dengan analisis yang dilakukan pada saat kerja praktek dan teori yang mendukung untuk pemecahan masalah yang dibahas, terutama mengenai persediaan bahan baku

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisikan hasil analisa dan pembahasan hasil dari pelaksanaan kerja praktek mengenai persediaan bahan baku pada PT. Petrodrill Manufaktur Indonesia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan yang didapat dari penelitian yang dilakukan dan saran yang disampaikan kepada Perusahaan.

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 TENTANG PERUSAHAAN

1. Pabrik

Terletak di Jakarta Indonesia, Petrodrill memproduksi baris lengkap pompa piston dan plunger di negara-of-the-art-fasilitas yang memanfaatkan sistem perencanaan produksi terbaru dan CAD / CAM 3D sistern operasi. Setiap pompa diuji sebelum pengiriman untuk mernastikan bahwa memenuhi industri yang ketat dan kebutuhan pelanggan. Semua tes dapat disaksikan dan disertifikasi.2. Pelanggan KomitmenPetrodrill memenuhi tantangan yang paling persyaratan memompa dengan menawarkan lini produk pompa luas, teknologi canggih dan bahan, teknik terpadu, manufaktur. fabrikasi, dan kemampuan pengujian serta bantuan teknis di seluruh dunia melalui kantor penjualan luar negeri. Dengan rekam jejak yang terbukti sukses dalam rangkaian lengkap aplikasi. Petrodrill memiliki kornitmen perusahaan-lebar untuk kinerja dan nilai.3. Penelitian dan PengembanganDedicated R & D personil, menggunakan state-of-the-art. Fasilitas, yang bekerja untuk menyempurnakan produk yang sudah ada dan menciptakan pompa baru, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tertentu di lingkungan memompa paling menuntut.2.2 VISI DAN MISI

1. Memberikan kepuasan pelanggan dengan memproduksi dan memasok produkproduk pompa kualitas tertinggi dan layanan dengan harga yang kompetitif

2. Tambahkan nilai nil dengan menghormati komitmen bisnis, lokalisasi praktek bisnis dan bekerja dengan pelanggan untuk memberikan solusi

3. Untuk menjual dan menyediakan produk dan jasa Indonesia secara global dan untuk lebih membangun Indonesia sebagai pemasok Tier Satu dari produk-produk berkualitas di Pasar Minyak & Gas, Pertambangan dan Industri, internasional

2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan penggambaran tugas, aktivitas, serta hubungan yang ada dan terjadi di dalam organisasi yang dijalankan oleh orang-orang yang terlibat didalamnya. Organisasi dalam suatu sistem yang terdiri dari dua orang atau lebih, kerjasama, tujuan yang akan dicapai. Struktur organisasi atau hubungan organisasi dapat diartikan sebagai serangkaian hubungan diantara individu-individu didalam suatu kelompok struktur inti kemudian dituliskan kedalam bagan organisasi atau diagram yang memperlihatkan garis-garis hubungan tersebut menurut fungsi fungsi didalam usaha dan arus tanggung jawab dan wewenang. Berikut struktur organisasi PT. Petrodrill Manufaktur Indonesia :

Gambar 2.1 Gambar Struktur Organisasi PT. Petrodrill Manufaktur Indonesia2.4 KETENAGA KERJAAN

2.4.1. Rekrutmen

Rekrutmen dilakukan dengan tujuan agar perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dibutuhkan. Dalam perekrutan tenaga kerja dilakukan berdasarkan atas kebutuhan masing-masing divisi. Divisi ini akan menentukan spesifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan. Jalur perekrutman dimulai dari pengisian form permintaan oleh divisi yang memerlukan pegawai, kemudian diajukan pada divisi Human Resource and General Affair (HR & GA).Menurut Pujilestari (2009), prosedur penarikan dan seleksi karyawan harus melalui proses wawancara langsung. Setelah itu dilakukan pengumpulan data pribadi dari karyawan. Tahap selanjutnya adalah pengujian dan psikotest untuk mengetahui seberapa jauh wawasan yang dimiliki oleh calon karyawan. Setelah mengetahui hasil dari pengujian dan psikotest, biasanya dilakukan kembali wawancara yang mendalam seputar pengalaman kerja, gaji yang diinginkan, serta kesiapan kerja karyawan. Apabila calon karyawan tersebut masuk ke dalam kategori karyawan yang lolos uji, dilakukan kembali pemeriksaan tentang referensi-referensi prestasi yang dimiliki oleh calon karyawan. Untuk memaksimalkan pekerjaan, calon karyawan di periksa kesehatannya agar dapat dipertimbangkan kembali apakah calon karyawan tersebut akan lolos atau tidak. Dari semua hasil yang didapatkan, dilakukan pengambilan keputusan tentang lolos atau tidaknya calon karyawan. Kemudian bagi karyawan yang lolos akan diberikan orientasi jabatan berupa penggambaran ruang lingkup pekerjaan yang akan menjadi tanggung jawabnya.

2.5FASILITAS PERUSAHAAN

Untuk menunjang dan memberi kenyamanan kepada karyawan PT. Petrodrill Manufaktur Indonesia menyediakan fasilitas, diantaranya:

1. Tempat Ibadah

Sarana dibangun untuk karyawan yang ingin melaksanakan kegiatan ibadahnya pada jam istirahat.

2. KantinSarana yang dibangun untuk karyawan yang ingin istirahat dan membeli makanan.

2.6 BIDANG USAHA1. Produk & jasaa. Indonesia diproduksi plunger reciprocating dan pompa piston di duplex. triplek dan desain pompa quintuplex.

b. Resmi berlisensi produsen garis Pompa Wheatley Frank produk, lebih dari 30 model pompa yang berbeda, dinilai hingga 600hp.

c. Pompa unitisasi lengkap dan sistem pemompaan terpadu, direkayasa untuk memenuhi aplikasi yang paling menantang dan syarat pengiriman.

d. Program pelayanan yang komprehensif dan fasilitas pompa pompa perbaikan profesional, melayani balk reciprocating dan non-reciprocating dan non - pompa reciprocating dari setiap membuat atau model.

2. Petrodrill RIG ProdukKami memproduksi operator kami di rumah. Operator khusus kami adalah tugas berat pembawa ladang minyak 4-poros-poros atau 5 dengan dua as roda depan kemudi, dua belakang mengemudi as, Semua anggota frame OpEd dan dilas untuk kekuatan yang unggul dan daya tahan. Pembawa ladang minyak dirancang untuk manuver maksimum, pembersihan jalan dan radius putar. Lokasi as operator secara khusus direkayasa untuk benar mendistribusikan berat badan secara proporsional dengan as roda depan dan belakang.BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. DEFINISI MAINTENANCE

Pada dasarnya pemeliharaan (Maintenance) merupakan suatu kegiatan yang diarahkan pada tujuan untuk menjamin kelangsungan fungsional dari suatu sistem kelangsungan fungsional dari suatu sistem, sehingga dari sistem tersebut diharapkan menghasilkan suatu out sesuai dengan rencana. Sistem perawatan dapat dipandang sebagai bayangan dari sistem mesin dimana suatu mesin beroperasi dengan kapasitas produksi yang tinggi maka mesin itu akan bekerja 24 jam dan seterusnya maka harus dilakukan perawatan sesering mungkin dan insentif.

Maintenance itu sendiri merupakan suatu aktivitas untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik (mesin) dan mengadakan perbaikan penyesuaian atau perbaikan atau bila tidak memungkinkan akan dilakukan pergantian alat yang berada dimesin (part). Dengan adanya maintenance ini maka umur mesin akan lebih lama dan terhindar dari kerusakan yang fatal yang mengakibatkan berhentinya proses produksi, serta dapat melaksanakan produksi dengan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan atau ditentukan oleh perusahaan dengan hasil produksi yang kualitasnya tetap terjaga.

3.1.1Kegiatan Kegiatan Maintenance

Kegiatan pemeliharaan dalam suatu perusahaan meliputi berbagai kegiatan sebagai berikut :

a. Inspeksi

Kegiatan inspeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaan secara berkala dimana maksud kegiatan ini adalah untuk mengetahui apakah perusahaan selalu mempunyai peralatan atau fasilitas produksi yang baik untuk menjamin kelancaran proses produksi. Sehingga jika terjadinya kerusakan, maka segera diadakan perbaikan perbaikan yang diperlukan sesuai dengan laporan hasil inspeksi dan berusaha untuk mencegah penyebab timbulnya kerusakan dengan melihat sebab sebab kerusakan yang diperoleh dari hasil inspeksi.

b. Kegiatan Teknik

Kegiatan ini meliputi kegiatan percobaan atas peralatan yang baru dibeli, dan kegiatan-kegiatan pengembangan yang perlu diganti serta melakukan penelitian-penelitian terhadap kemungkinan pengembangan tersebut. Dalam kegiatan inilah dilihat kemampuan untuk mengadakan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan bagi perluasan dan kemajuandari fasilitas atau peralatan perusahaan. Oleh karena itu teknik ini diperlukan terutama apabila dalam perbaikan mesin-mesin yang rusak tidak diperoleh komponen yang sama dengan yang dibutuhkan.

c. Kegiatan Produksi

Kegiatan ini merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu memperbaiki dan kereparasi mesin-mesin dan peralatan. Secara fisik, melaksanakan pekerjaan yang disarankan atau yang diusulkan dalam kegiatan inspeksi dan teknik melaksanakan kegiatan service dan perminyakan ( lubrication ).

d. Kegiatan Administrasi

Pekerjaan administrasi ini merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan-pencatatan mengenai biaya-biaya yang terjadi dalam melakukan-melakukan pekerjaan pemeliharaan dan biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan, komponen ( sparepart ) yang dibutuhkan, laporan kemajuan (progress report) tentang apa yang telah dikerjakan, waktu dilakukannya inspeksi dan perbaikan, serta lamanya perbaikan tersebut, komponen yang tersedia dibagian pemeliharaan. Jadi, dalam pencatatan ini termasuk penyusunan planning dan scheduling, yaitu kapan suatu mesin harus dicek atau diperiksa, diminyaki di service dan di resparasi.

3.2. TUJUAN UMUM MAINTENANCE

Kegiatan maintenance pada dasarnya ditujukan untuk kegiatan mesin yang beroperasi, perlakuan maintenance ini mempunyai beberapa tujuan yaitu:

1. Untuk memperpanjang usia kegunaan aset ( yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya ) hal ini terutama penting dinegara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk pergantian, sedangkan pada negara-negara maju kadang lebih menggantungkan untuk mengganti daripada merawat.

2. Untuk menjamin ketersedian optimum peralatan yang dipasang untuk produksi / (jasa) dan mendapatkan laba investasi maksimum yang memungkinkan.

3. Untuk menjamin ketersediaan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.

4. Untuk menjamin keselamatan pekerja/orang yang menggunakan sarana tersebut.

5. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas dan menjaga modal yang di investasikan.

6. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien.

3.3. TUJUAN UTAMA MAINTENANCE

Tujuan utama dari proses maintenance yaitu:

1. Kemampuan berproduksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi.

2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu.

3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpanan diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan yang ditentukan

4. Untuk mencapai tingkat biaya perawatan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan perawatan secara efektif dan efisien keseluruhannya

5. Menghindari kegiatan perawatan yang dapat membahayakan keselamatan pekerja.

3.4 KLASIFIKASI PEMELIHARAAN

Ada beberapa kegiatan manajemen klasifikasi pemeliharaan yang dapat dilakukan oleh departemen maintenance kegiatan-kegiatan itu meliputi :

1. Pemeliharaan Pencegahan ( Preventive Maintenance )

Pemeliharaan pencegahan adalah pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara pemelihraan yang direncanakan untuk pencegahan. Ruang lingkup pekerjaan preventive termasuk inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.

2. Pemeliharaan Korektif ( Corrective Maintenance )

Pemeliharaan korektif adalah pekerjaan peneliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas atau peralatan sehingga mencapai standart yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.3. Pemeliharaan Berjalan ( Running Maintenance )

Pemeliharaan ini dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Pemeliharaan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.

4. Pemeliharaan Prediktif ( Predictive Maintenance )Pemeliharaan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupunfungsi dari sistem peralatan. Biasanya pemeliharaan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.5. Pemeliharaan Setelah Terjadi Kerusakan ( Breakdown Maintenance )Pekerjaan pemeliharaan ini dilakukan ketika terjadinya kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, alat-alat dan tenaga kerjanya.6. Pemeliharaan Darurat ( Emergency Maintenance )Pemeliharaan ini adalah pekerjaan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.7. Pemeliharaan Berhenti ( Shutdown Maintenance )Pemeliharaan berhenti adalah pemeliharaan yang hanya dilakukan selama mesin tersebut berhenti beroperasi.8. Pemeliharaan Rutin ( Routine Maintenance )Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilaksanakan secara rutin dan terus menerus.9. Design Out Maintenance adalah merancang ulang peralatan untuk menghilangkan sumber penyebab kegagalan dan menghasilkan model kegagalan yang tidak lagi atau lebih sedikit membutuhkan maintenance.

3.5JENIS-JENIS PERAWATAN

Kegiatan perawatan yang dilakukan dalam suatu perusahaan / pabrik dapat dibedakan atas dua macam yaitu:

1. Perawatan terencanaAdalah perawatan yang di organisasikan dan dilakukan dengan pemikiran di masa depan, pengendalian dan pencatatan ditentukan sebelumnya, perawatan terencana audah dijadwalkan misalkan, perawatan rutin, perawatan periodik (mingguan, bulanan2. Perawatan tidak terencana Perawatan tidak terencana hanya ada satu bentuk perawatan tak terencana yaitu: perawatan darurat yang didefinisikan sebagai perawatan dimana perlu segera dilaksanakan tindakan untuk mencegah akibat serius, misalnya hilangnya produksi, kerusakan besar pada peralatan atau untuk keselamatan kerja.

3.6MANAJEMEN MAINTENANCE

Manajemen maintenance merupakan penerapan prinsip dan teknik-teknik manajemen untuk mengorganisasi opersi atau aktivits dari maintenance sehingga prinsip optimal maintenance diusahakan akan berjalan efisien dan efektif.Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada kegiatan manajemen industri, pada kegiatan manajemen administrasi kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:1. Biaya-biaya yang terjadi dalam kegiatan pekerjaan maintenance

2. Biaya-biaya yang berhubungan dengan spareparts.

3. Waktu melaksanakan perbaikan

4. Komponen yang tersedia

Perencanaan pemeliharaan, dirasakan pada aplikasi teknologi tinggi dasar utama adalah evaluasi teknis atas persoalan-persoalan pemeliharaan. Sasaran yang ingin dicapai adalah mengidentifikasi penyebab terjadinya persoalan dan bagaimana cara-cara eliminasinya, setidak-tidaknya mengurangi penyebab terjadinya kerusakan.

3.6.1Ruang Lingkup

Ruang lingkup perencanaan pemeliharaan bukan sekedar perencanaan saja, tetapi selengkapnya ada beberapa ruang lingkup yang harus diperhatikan oleh seorang maintenance:

1. Perawatan mesin-mesin atau peralatan secara reguler dan terencana.

2. Tanggapan terencana atas mesin atau peralatan yang mengalami kegagalan atau failure

3. Mendapatkan jangka operasi selama mungkin, waktu berhenti sependek mungkin

4. Mengusahakan inspeksi dan overhoul seminimal mungkin

5. Monitoring kondisi mesin atau peralatan

6. Pengolahan pemeliharaan secara sentral

7. tenaga kerja pemeliharaan mudah dipindah-pindah atau ditukar-tukar dan jumlahnya sekecil mungkin

8. kontrol pekerjaan secara sentral

9. kontrol jasa kontraktor

10. kontrol hasil pekerjaan seefektif mungkin

11. Pengukuran dan peningkatan produktivitas tenaga kerja secara terus-menerus

12. Pemakaian indikator secara intensif untuk mengukur hasil kerja

3.6.2Uraian Pekerjaan Manajer Perawatan

Manajer perawatan dalam struktur orgnisasi berada pada departemen prekayasa serta bertanggung jawab langsung kepada direktur produksi. Bertanggung jawab langsung atas insinyur perawatan terencana, insinyur pelayanan umum pabrik, manajer bengkel pusat,pengawas sipil, insinyur listrik, pengawas gudang perawatan.

Fungsi utamanya adalah : manajemen yang efektif secara keseluruhan bagi departemen prekayasa dan penasehat prekyasa profesional bagi dewan direksi mengenai pembelian dan pemasangan mesin-mesin pabrik baru untuk perusahaan/pabrik. Tugas tugas hariannya:

1. Persiapan, operasi dan kemajuan pelaksanaan rancangan perawatan,pencegahan terencana dan menaikan pemeliharaan pada standar yang bila diterima, dalam batas-batas kebijaksanaan yang disetukui dan ditentukan oleh perusahaan

2. Pengendalian anggaran perawatan dan perbaikan keefektifan biaya perawatan

3. Penegakan disiplin staf dan menjamin standar rumah tangga perawatan yang tinggi

4. Perekrutan dan pemecatan seluruh staf perekayasa, tingkat staf profesional harus disetujui oleh Direktur Umum

5. Menyusun dan memelihara organisasi departemennya dan mempersiapkan uraian pekerjaan untuk seluruh staf prekayasa dari tingkat pengawas keatas. Kemudian menilai ulang hal tersebut diatas secara berkala seperlunya, paling tidak setahun sekali

6. Membuat perkiraan seluruh pekerjaan overhoul besar dan pekerjaan perawatan khususnya termasuk proyek-proyek yang melibatkan pembelian barang modal. Merekomendasikan untuk memakai jasa kontraktr atau tidak

7. Menjamin keselamatan penggunaan seluruh aktivitas perusahaan dan mempunyai wewenang untuk memberhentikan setiap kilang atau mesin yang dipandang membahayakan keselamatan

8. Memimpin komite manajemen perawatan empat-mingguan dan menyerahkan laporan rekayasa periodik kepemimpin sesudah rapat

9. Menjamin bahwa bengkel pusat dikelola secara efisien dan beroperasi secara efektif3.6.3Uraian Pekerjaan Pengendalian Perawatan Terencana

Pengendalian perawatan terencana dalam struktur organisasi berada pada departemen perawatan serta bertanggung jawab langsung kepada manajer perawatan. Bertanggung jawab langsung atas seluruh staf bagian perencanaan perawatan. Fungsi utamanya adalah : Administrasi dan kemajuan pelaksanaan rancangan perawatan terencana terencana yang efisisen. Tugas - tugas hariannya adalah:

1. Penyusunan daftar investasi pabrik

2. Persiapan, pengeluaran dan penyimpanan indeks dsfgtar investasi pabrik lengkap

3. identifikasi dan penomoran fisik semua mesin

4. mempersiapkan jadwal perawatan sesuai petunjuk menejer perawatan

5. penyusunan spesifikasi pekerjaan dari jadwal perawatan dan revisi jika perlu

6. perencanaan pekerjaan perawatan yang berhubungan dan yang timbul dari laporan pemeriksaan

7. Persiapan program perawatan tahunan.

8. Negosiasi penyerahan mesin untuk perawatan pembuatan dan penyebaran program perencanaan mingguan

3.6.4 Uraian Pekerjaan Tugas Harian Pengawas

Pengawas perawatan bertanggung jawab atas penyedia seluruh pekerjaan mekaik yang dibawah tanggung jawabnya. Mempunyai tugas dalam rancangan perawatan terencana:

1. Pelaksanaan rancangan perawatan terencana dalam segala aspeknya sebagaimana ditetapkan oleh menejer perawatan

2. meyakinkan dengan pemeriksaan-pemeriksaan di lapangan bahwa pemeriksaan perawatan pencegahan terencana dilakukan dengan tepat

3. membantu jika mungkin pekerjaan-pekerjaan perancangan pengurangan perawatan san mencapai sasaran serta tujuan seksinya, sebagaimana ditentukan oleh menejer perawatan

4. memerintahkan anak buahnya operasi yang benar dari sistem perawatan terencana, pekerjaan tulis-menulis dan metode untuk melakukan pekerjaan

5. menegakkan disiplin dalam seksinya, meliputi penetapan waktu untuk pekerjaan perorangan atau kerjasama dan sebagainya

6. menjamin bahwa peraturan perundang-undangan dilaksanakan sesuai dengan instruksi menejer

7. menyerahkan permintaan lembur untuk disahkan oleh manajer perawatan

8. menjaga standar rumah tangga yang baik diseluruh seksinya

9. memberikan informasi teknis yang perlu kepada bagian pembelian mengenai pembelian barang yang tidak disimpan sedianya, jika diperlukan

10. menjamin bahwa peralatan penguji dan perkakas yang memadai cukup tersedia bagi para tukang untuk memungkinkan mereka melakukan pekerjaan perawatan dengan cepat dan efisien.

3.7Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3)Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) merupakan bagian dari ilmu Kesehatan Masyarakat. Keilmuan K3 merupakan perpaduan dari multidisiplin ilmu antara ilmu-ilmu kesehatan, ilmu perilaku, ilmu alam, teknologi dan lain-lain baik yang bersifat kajian maupun ilmu terapan dengan maksud menciptakan kondisi sehat dan selamat bagi pekerja, tempat kerja, maupun lingkungan sekitarnya, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Perkembangan dan kebutuhan ilmu/keahlian K3 berkembang sangat pesat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), percepatan pembangunan melalui industrialisasi serta tuntutan kebutuhan pekerjaan yang semakin meningkat dalam hal efisiensi, produktivitas, tingkat kesehatan dan keselamatan. Perkembangan ini semakin dipacu dengan kebijakan dari Pemerintah yang mendukung pendidikan tinggi untuk membuka program pendidikan di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pendekatan yang bersifat multidisipliner. Kebijakan di tingkat internasional dengan telah dilansirnya ISO 18000 juga semakin mendorong percepatan ini.

Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) bertujuan agar para pekerja di lingkungan kerjanya masing-masing selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat dan terutama bekerja secara produktif dalam meningkatkan kinerja Perusahaan serta meningkatkan kesejahteraan Karyawan Perusahaan. Demikian pula untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kemauan serta kerja sama para karyawan agar menjunjung tinggi peraturan-peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja demi kesejahteraan Perusahaan yang berarti kesejahteraan keluarga karyawan. Dengan keadaan karyawan melaksanakan kegiatan operasinya dengan aman, nyaman, handal dan efisien, sehingga kerugian Perusahaan dapat dicegah dan dikurangi.

Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu kegiatan preventif untuk mencegah hal-hal yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan pekerja di lapangan. Isi dari Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, antara lain:

a. Pembebanan dan pengangkutan material yang minimal

b. Mempunyai ruang gerak yang aman dan tidak licin

c. Mempunyai ruang yang cukup luas untuk peletakan antar mesin dan peralatan

d. Tersedianya fasilitas untuk efakuasi di lapangan verja

e. Tersedianya ruangan yang terisolasi khusus untuk pengerjaan proses yang berbahaya

f. Tersedianya peralatan pencegah kebakaran disetiap mesin dan peralatan.

Keselamatan pada waktu bekerja harus diperhatikan setiap waktu. Peraturan keselamatan kerja perusahaan dan peraturan pemerintah mengenai keselamatan kerja harus diperhatikan oleh seluruh karyawan.

Tetapi dalam penerapan teknik perawatan terencana, situasi dapat dibuat lebih memungkinkan terjadi kecelakaan dibandingkan dengan yang biasanya terjadi ketika mesin terhenti karena perawatan darurat. Meskipun demikian aturan umumnya ialah utamakan selamat dan komentar berikut ini memuat kesimpulan pertimbangan utama mengenai keselamatan ketika mengerjakan tugas-tugas perawatan meliputi sebagai berikut:

1. PelindungPelindung mesin yang dipasang oleh pembuat mesin atau kadang-kadang dibuat sendiri oleh perusahaan, dapat dimodifikasi untuk memudahkan pemeriksaan atau pemberian pelumas. Perlu diadakan tindakan agar pelindung ini dibuka-buka oleh orang yang tidak berwewenang agar tidak menimbulkan kecelakaan. Kondisi dan keamanan pelindung yang mudah di utakatik ini harus selalu dimasukkan kedalam spesifikasi pekerjaan untuk diperiksa secara berkala pada waktu pemeriksaan perawatan pencegahan perencana2. Pakaian PelindungPenggunaan pakaian pelindung, misalnya helm, kaca mata, sarung tangan, pakaian kerja pelindung seluruh tubuh, topeng gas dan sebagainya, terutama di industri-industri yang memakai bahan kimia, haruslah dipertimbangkan masak-masak. Jika salah satu dari barang pelindung keselamatan ini harus dipakai dalam satu daerah yang berbahaya atau ketika akan memperbaiki suatu mesin, hal ini harus dituliskan dipermintaan perawatan atau spesifikasi pekerjaan.3. Pemutusan Daya (listrik)Pada peralatan yang digerakkan dengan daya listrik pemutusan catu daya listrik selama tindakan perawatan merupakan persyaratan keselamatan kerja yang mencukupi baik dengan cara melepaskan sekring atau lebih baik lagi dengan melepas sambungan. Masalah biasanya timbul ketika daya listrik.4. Izin untuk BekerjaSuatu dokumen yang ditanda tangani yang berwenang untuk mendapatkan suatu fasiitas yang harus menyatakan keadaan-keadaan, termasuk persyaratan keselamatan kerja untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan tersebut. Izin ini bisa merupakan suatu dokumen yang ditanda tangani sesudah selesainya perawatan yang menyatakan bahwa fasilitas tersebut dalam keadaan aman dan siap untuk digunakan.5. Petugas Keamanan KerjaDalam perusahaan kecil biasanya manajer perawatan juga diharapkan menjabat sebagai petugas keselamatan kerja. Dalam perusahaan besar petugas keselamatan kinerja ini biasanya merupakan karyawan teap yang harus dilatih dan berpengalaman mengenai keselamatan kerja dan sangat menguasai peraturan pemerintah mengenai keselamatan kerja. Adalah tanggung jawab manajer perawatan untuk bekerja sama erat dengan petugas yang ditunjuk untuk mengawasi keselamatan kerja dalam pabrik dan untuk menjamin bahwa pekerja yang diminta dikerjakan dengan enuh pertimbangan mengenai keselamatan kerjanya dan seuai dengan indeks prioritasnya, tidak peduli dengan permintaan bagian produksi. Setiap manajer yang mengabaikan instruksi mengenai keselamatan kerja.

Tabel 3.1 Peralatan Tangan dan jenis-jenis peralatan proses maintenanceNoPeralatan tanganJenis-Jenis Alat

1Wrench/spannerkunci pas akhir terbuka BesarUjung terbuka kunci pas / kunci pasTappet kunci pas / kunci inggrisKotak akhir kunci / cincin kunci paskombinasi kunciAdjustable wrench (Cresent) / pergeseran kunci pasTugas berat disesuaikan kunci inggris / kunci pas pergeseranKepala sekrup kunci inggris berongga / Allen keyFerrule tidak kunci inggriscrowfoot kunci

2SocketSocket

socket sopirsoket ekstensiUniversal soketHex hard soketTitik bahu baut soketTugas berat dampak soketSumur yang dalam soket

3ObengStandar Obengkabinet obengobeng philipsOffset obeng

4Plierstang Needle hidung / hidung panjang tangDiagonal tang / sisi pemotongMengunci tang kunci inggris Tang mempertahankan cincin / lingkaran tang

5PunchPukulan Driftmeruncing pukulan

6Palupalu Bola peensoft paluClawn palu (palu tukang kayu)

7SikatSikat Tokokuas catSikat kawat Bagianmembersihkan sikat

8AdaptorHard adaptorratchet adaptor

9Peralatan khususTorsi kuncirantai kunciSpanner kunci pas / c Spenner

10Peralatan lainnyaMinyak Bisaroda bergigi searahbreaker barGuru mengukur cincinSimakBaca secara fonetik

Banyak sekali teknik dan evaluasi yang tersedia. Analisa maupun evaluasi dapat dilakukan bila tersedia data, salah satu alat yang dipakai untuk ini dikenal nama seven tool.

Seven tool merupakan alat untuk diambil pengambilan data, pengolahan data, dan menampilkan data, selanjutnya data-data tersebut dilakukan penghitungan terhadap angka kerusakannya, dilakukan konsekuensi dan analisa daerah operasi yang banyak terjadi kerusakannya.

Dari data analisa tersebut dibuat rekomendasi perbaikan-perbaikan yang kemudian dituangkan dalam rencana,action plan dan target perawatan kerja.3.8STRUKTUR ORGANISASI PEMELIHARAAN

Praktek terbaik untuk struktur organisasi pemeliharaan secara langsung tergantung pada unsur-unsur seperti rencana operasi pekerjaan, jenis pekerjaan pemeliharaan dan sejenisnya.

3.8.1Rencana Operasi Pekerjaan

Organisasi pemeliharaan harus ditetapkan untuk memenuhi tuntutan dari fungsi operasi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan akan dioperasikan 24 jam per hari, 7 hari per minggu memerlukan struktur organisasi perusahaan yang dapat mendukug modus atau cara operasi. Tenaga kerja pemeliharaan harus didistribusikan untuk mendukung operasi terus-menerus dan mempunyai penjadwalan dan perencanaan yang efektif dapat mengambil keuntungan dari jendela peluang. Misalnya, periode ketika permintaan izin produksi mempertahankan aktifitas pemeliharaan. Di sisi lain, ketika siklus produksi 24 jam per hari, 5 hari per minggu,organisasi pemeliharaan harus di wujudkan untuk mendapatkan keuntungan penuh dari jendela 2 hari. Misalnya, akhir pekan, untuk melakukan mempertahankan pemeliharaan.

3.8.2Jenis Pekerjaan Pemeliharaan

Sebuah keefektikfan organisasi pemeliharaan harus di susun untukmenyediakan tingkat batas dari pemeliharaan yang berbeda dengan jenis pekerjaan. Minimal, organisasi pemeliharaan harus di wujudkan untuk menyediakan tindakan efektif, dukungan kualitas untuk 3 jenis atau klasifikasi pekerjaan utama, yaitu,pemeliharaan darurat ( emergency maintenance ) preventive maintenance, dan membangun kembali dan pemeriksaan berkala darurat ( periodic rebuild and overhauls ).

KegiatanJuniJuliAgustus

MingguMingguMinggu

123412341234

Menyerahkan Surat Pengantar ke Perusahaan

Penyusunan Proposal Kerja Praktek

Penyerahan Proposal ke Perusahaan

Pelaksanaan Kerja Praktek

Menyusun Bab I Pendahuluan

Menyusun Bab II Gambaran Umum Perusahaan

Menyusun Bab III Landasan Teori

Menyusun Bab IV Pengumpulan Data pengamatan, Pengolahan data dan analisa

Menyusun Bab V Kesimpulan dan Saran

Koordinator Kerja Praktek

Jurusan Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Ir. BUDIADY, MTPemohon

EDI SUPRIADI

Mengetahui

Sekretaris Jurusan Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Ir. MUCHTAR DARMAWAN, MTLEMBAR PERSETUJUAN

Nama:EDI SUPRIADINPM:440920018Fakultas:Teknik, Jurusan Teknik Industri

Universitas Pancasila Jakarta

Peminatan:Perencanaan Pengendalian Produksi

Judul:ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN PT. Petrodil Manufaktur IndonesiaDengan ini disetujui untuk mengikuti Kerja Praktek yang diselenggarakan di PT. Petrodrill Manufaktur Indonesia. Jakarta, 31 Mei 2010

Mengetahui

Sekretaris Jurusan Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Ir. MUCHTAR DARMAWAN, MT

Koordinator Kerja Praktek

Jurusan Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Ir. BUDIADY, MT

PROPOSAL

KERJA PRAKTEK

ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN PT. Petrodil Manufaktur Indonesia

Disusun Oleh :

\

EDI SUPRIADI

440920018FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA 2013