Proposal kkn

7
PENDAHULUAN Daerah yang menjadi sasaran program ialah Desa Pengkok, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gu- nungkidul. Desa ini terdiri dari 6 dusun dengan 29 Rt dan 6 RW. Desa Pengkok memiliki potensi yang alam yang Luar biasa. Meskipun demikian, Desa Pengkok termasuk daerah yang terisolasi. Padahal potensi sektor agro di desa sangat besar. Lahan pertanian di Desa Pengkok sangat luas, biasanya dimanfaatkan oleh warga sebagai lahan pertanian padi, jagung, dan kacang tanah. Selain itu di Desa Pengkok terdapat Sungai Oya. Sungai Oya tidak per- nah surut dari adanya air. Adanya sumber air yang melimpah dan tidak pernah mengalami kekeringan maka, di desa ini berpotensi untuk dikembangkan- nya perikanan. Desa Pengkok juga terdapat hutan yang biasanya di manfaatkan oleh masyarakat seb- agai lahan bercocok tanam. Mata pencaharian masyarakat di Desa Peng- kok sebagai peternak dan petani. rata-rata setiap KK di desa ini memiliki hewan ternak dan memiliki lahan pertanian. Produksi peternakan dan perta- nian di Desa Pengkok kurang maksimal. Hal ini di- karenakan kurangnya pengetahuan warga tentang peternakan dan pertanian yang baik dan benar. Masalah utama di Desa Pengkok adalah pengolahan limbah peternakan dan pertanian. Limbah tidak diolah dengan baik dan menyebabkan pencemaran. Untuk itu diperlukan pengolahan limbah peter- nakan dan pertanian sehingga akan membuat ling- kungan bersih dan produksi peternakan meningkat. Masalah ini jika dibiarkan dapat menjadi ancaman bagi lingkungan Desa Pengkok yang masih asri. Se- hingga diperlukan sebuah sistem yang dapat me- ningkatkan produktivitas agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan) sebagai penyokong perekonomian sekaligus menyelamatkan lingkun- gan dari kerusakan pengelolaan. Masyarakat Desa Pengkok pada umunya ber- laku seperti warga desa lainnya yakni bersifat ra- mah dan terbuka. Hal ini mendukung jika segala program desa yang ada, sesuai dengan pemikiran juga kemauan masyarakat. Sehingga jika program yang akan dilaksanakan di Desa Pengkok sesuai minat dan potensi warga maka warga pun akan melaksanakan program dengan baik. Adanya KKN yang bertemakan pengolah limbah untuk meningkatkan produksi sektor agro ini di- harapakan dapat memberikan solusi dari masalah pengolahan limbah sektor agro. Dalam program KKN ini masyarakat diberikan arahan kemudian langsung mengarah ke praktik dan pengawasan akan berjalannya program. Selain itu KKN ini tidak hanya membuat program-program tetapi juga ad- anya pemberian motivasi warga dalam menjalank- an program. Desa agro zero waste merupakan tujuan utama KKN-PPM dengan pengolahan limbah seb- agai alat utamanya. Mata pencaharian yang utama warga adalah sebagai petani dan peternak. Usaha pertanian dan peternakan akan menghasilkan ban- yak limbah. Limbah yang tidak diolah dapat me- nyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah yang diolah dapat menambah produksi pertanian dan peternakan. Sehingga dibutuhkan pengolahan lim- bah agar produksi pertanian dan peternakan me- ningkat. Desa agro zero waste adalah desa yang terkelolanya limbah dari agrokompleks (pertanian, peternakan, dan perikanan). Bank of Fertilizer menjadi salah satu pro- gram unggulan yang dapat menjawab perma- salahan yang ada. Secara ringkas dalam jangka pendek program ini bertujuan untuk menginisisasi masyarakat untuk bisa mengolah berbagai jenis kotoran yang dihasilkan oleh ternak. Konsep bank digunakan sebagai perwujudan sifat kekeluargaan. Output yang dihasilkan berupa pupuk padat yang digunakan sebagai penyuplai utama kebutuhan un- sur hara di sektor pertanian serta pengembangan sektor perikanan. Penghentian penggunaan bahan- bahan kimia dalam bidang pertanian otomatis akan

description

kkn

Transcript of Proposal kkn

  • PENDAHULUAN

    Daerah yang menjadi sasaran program ialah Desa Pengkok, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gu-nungkidul. Desa ini terdiri dari 6 dusun dengan 29 Rt dan 6 RW. Desa Pengkok memiliki potensi yang alam yang Luar biasa. Meskipun demikian, Desa Pengkok termasuk daerah yang terisolasi. Padahal potensi sektor agro di desa sangat besar. Lahan pertanian di Desa Pengkok sangat luas, biasanya dimanfaatkan oleh warga sebagai lahan pertanian padi, jagung, dan kacang tanah. Selain itu di Desa Pengkok terdapat Sungai Oya. Sungai Oya tidak per-nah surut dari adanya air. Adanya sumber air yang melimpah dan tidak pernah mengalami kekeringan maka, di desa ini berpotensi untuk dikembangkan-nya perikanan. Desa Pengkok juga terdapat hutan yang biasanya di manfaatkan oleh masyarakat seb-agai lahan bercocok tanam. Mata pencaharian masyarakat di Desa Peng-kok sebagai peternak dan petani. rata-rata setiap KK di desa ini memiliki hewan ternak dan memiliki lahan pertanian. Produksi peternakan dan perta-nian di Desa Pengkok kurang maksimal. Hal ini di-karenakan kurangnya pengetahuan warga tentang peternakan dan pertanian yang baik dan benar. Masalah utama di Desa Pengkok adalah pengolahan limbah peternakan dan pertanian. Limbah tidak diolah dengan baik dan menyebabkan pencemaran. Untuk itu diperlukan pengolahan limbah peter-nakan dan pertanian sehingga akan membuat ling-kungan bersih dan produksi peternakan meningkat. Masalah ini jika dibiarkan dapat menjadi ancaman bagi lingkungan Desa Pengkok yang masih asri. Se-hingga diperlukan sebuah sistem yang dapat me-ningkatkan produktivitas agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan) sebagai penyokong perekonomian sekaligus menyelamatkan lingkun-gan dari kerusakan pengelolaan. Masyarakat Desa Pengkok pada umunya ber-laku seperti warga desa lainnya yakni bersifat ra-mah dan terbuka. Hal ini mendukung jika segala

    program desa yang ada, sesuai dengan pemikiran juga kemauan masyarakat. Sehingga jika program yang akan dilaksanakan di Desa Pengkok sesuai minat dan potensi warga maka warga pun akan melaksanakan program dengan baik.Adanya KKN yang bertemakan pengolah limbah untuk meningkatkan produksi sektor agro ini di-harapakan dapat memberikan solusi dari masalah pengolahan limbah sektor agro. Dalam program KKN ini masyarakat diberikan arahan kemudian langsung mengarah ke praktik dan pengawasan akan berjalannya program. Selain itu KKN ini tidak hanya membuat program-program tetapi juga ad-anya pemberian motivasi warga dalam menjalank-an program. Desa agro zero waste merupakan tujuan utama KKN-PPM dengan pengolahan limbah seb-agai alat utamanya. Mata pencaharian yang utama warga adalah sebagai petani dan peternak. Usaha pertanian dan peternakan akan menghasilkan ban-yak limbah. Limbah yang tidak diolah dapat me-nyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah yang diolah dapat menambah produksi pertanian dan peternakan. Sehingga dibutuhkan pengolahan lim-bah agar produksi pertanian dan peternakan me-ningkat. Desa agro zero waste adalah desa yang terkelolanya limbah dari agrokompleks (pertanian, peternakan, dan perikanan). Bank of Fertilizer menjadi salah satu pro-gram unggulan yang dapat menjawab perma-salahan yang ada. Secara ringkas dalam jangka pendek program ini bertujuan untuk menginisisasi masyarakat untuk bisa mengolah berbagai jenis kotoran yang dihasilkan oleh ternak. Konsep bank digunakan sebagai perwujudan sifat kekeluargaan. Output yang dihasilkan berupa pupuk padat yang digunakan sebagai penyuplai utama kebutuhan un-sur hara di sektor pertanian serta pengembangan sektor perikanan. Penghentian penggunaan bahan-bahan kimia dalam bidang pertanian otomatis akan

  • menghindari dari pencemaran sungai. Hal ini akan mengarah selangkah lebih maju menuju kawasan Zero Toxic. Adapun yang dimaksud sebagai kawasan Zero toxic sendiri ialah daerah Desa Pengkok yang terbebas dari penggunaan berbagai macam obat-obatan kimia dalam usaha peningkatan produksi pertanian, perikanan, maupun peternaakan. Pro-gram bank of fertilizer merupakan program lan-jutan pembinaan masyrakat desa dalam program PKM-M tahun 2012 yang berlanjut dalam KKN-PPM mengingat potensi wilayah dan permintaan warga.Jangka panjang dari berbagai kegiatan yang dilaku-kan diharapakan dapat mewujudkan Desa Peng-kok sebagai gudang ternak dan lumbung padi Kab.Gunungkidul melalui produksi pertanian, peter-nakan, dan perikanan tanpa toksik berbasis pada pelestarian lingkungan. Guna mewujudkan rencana jangka panjang ini, maka dapat dipecah menjadi beberapa program kecil yang bisa dilakukan se-cara berkesinambungan. Program tersebut meliputi Program Pembentukan dan Pengembangan Bank of Fertilizer, Program Budidaya Perikanan Tambak dan Terpal, Program Vertikultur dan Pertanian Organik, Program Agroteknikinformatika, dan Program Pena-taan Wilayah Agrokompleks. Program tersebut bisa dilakukan scara bertahap dengan skala prioritas sesuai kebutuhan masyarakat. Namun semua pro-gram tersbut mesti dibarengi dengan adanya tolok

    ukur yang dapat menghitung efektivitas pencapaian kesejahteraan sasaran. Pada intinya pengelolaan berbagai potensi Desa Pengkok tersebut tidak dapat dilakukan secara parsial dan sendiri-sendiri. Meskipun pada akhirnya menuntut kemandirian masyarakat, namun perlu adanya kerjasama dari pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan urgensi yang terjadi maka perlu adanya campur tangan dari pemerintah Kabupaten Gunung-kidul yang diwakili oleh Dinas Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Horti-kultura, Dinas Perindustrian dan Perdagangan,Balai penyuluhan Pertanian serta KAPEDAL. Sedangkan dari pihak lain dapat menggandeng dari instansi PTN (Mahasiswa KKN PPM UGM) , LSM Lingkungan, Industri Pengolah Pupuk,Praktisi Pendidikan Kom-puter dan Industri Budidaya Perikanan.

  • TARGET DAN LUARAN

    Keberadaan Tim KKN-PPM ini diharapkan dapat membawa perubahan yang berarti bagi ke-hidupan masyarakat. Hal ini bisa diukur dengan adanya indiaktor-indikator keberhasilan yang telah dipatok sebagai acuan. Target utama yang akan di-capai ialah adanya perubahan sistem pengolahan limbah yang berlaku pada masyarakat agar bisa digunakan untuk meningkatkan produksi pertanian dan peternakan. Target tersebut dijabarkan kemba-li menjadi lima buah indikator agar bisa mencakup semua potensi yang ada. Pertama, indikator yang paling mendasar ialah adanya sistem pengolahan limbah ternak ter-padu pada kehidupan masyarkat sehari-hari. Sistem yang diterpakan ialah bank of fertilizer. Sistem ini dirancang secara sederhana agar mudah diaplikasi-kan kepada masyrakat. Hal yang paling mudah dili-hat ialah dari segi jumlah unit pengolah limbahnya. Adanya tim KKN-PPM UGM diharapkan mampu mem-bentuk dan meningkatkan jumlah unit pengolah lim-bah hingga minimal 75% dari total jumlah peternak yang ada. Dengan demikian, jumlah kotoran bisa di-tangani dengan segera untuk diolah menjadi pupuk maupun waste product yang lain. Posisi waste prod-uct ini sangat erat kaitannya dengan keberhasilan program-program selanjutnya yang terlibat dalam lingkaran sector agrokompleks. Kedua berupa peningkatan produksi ternak. Hal ini mengacu pada jumlah ternak yang sema-kin bagus kualitasnya ditinjau dari segi pakan dan pemeliharaan terutama sapi dan kambing. Potensi alam yang masih alami bagus untuk melakukan penggemukan ternak melalui teknologi fabrikasi pakan ternak semacam hijauan makanan ternak dan pembuatan silase. Keberadaan tim KKN-PPM UGM bertanggungjawab untuk melakuka transfer ilmu pengetahuan sehingga jumlah sapi dan kambing bisa meningkat melalui pemuliaan ternak dan per-baikan nutrisi pakan ternak. Waste product dapat

    digunakan untuk membantu menciptakan pakan yang berkualitas dan memperbanyak kuantitas hi-jauan. Indikator selanjutnya ialah munculnya ke-lompok pembudidaya ikan dan unit pengolahan ikan. Sektor perikanan sangat potensial di Desa Pengkok dengan adanya aliran Sungai Oyo. Faktor produksi berupa air yang berlimpah bisa diman-faatkan oleh masayrakat untuk budidaya ikan kon-sumsi semacam patin. Adanya industri hilir seperti pembentukan unit pengolah ikan bisa menampung hasil produksi budidaya. Masayrakat sudah lama mendambakan perubahan dalam pemanfaatan air sungai ini, hanya saja mereka terbatasi oleh akses modal dan pengetahuan sector perikanan. Maha-siswa KKN-PPM UGM bisa membantu memecahkan permasalahan tersebut dengan solusi ini. Selajutnya yakni masyarakat Desa Pengkok mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk keperluan marketing dan promosi ternak. Menilik indikator- indikator sebelumnya yang focus pada hulu agribisnis, maka penguasaan teknologi men-jadi suatu keniscayaan agar hilir agribisnis bisa berkembang dengan baik. Indikator penguasaan teknologi ini berupa munculnya web atau komu-nitas blogger masayrakat Desa Pengkok yang bisa menjadi ajang promosi hasil pertanian dan peri-kanan. Era globalisasi memaksa perdagangan yang tanpa batas sehingga sekarang saatnya masyarakat Desa Pengkok melek teknologi. Indikator terakhir ialah penataan Desa Pengkok menjadi kawasan Desa Agro Zero Waste dalam wujud maket desa. Pembuatan maket ini untuk menginisiasi dan memberikan gambaran Desa Agro yang bebas limbah kepada masyarakat luas untuk masa depan. Implikasi dari pembuatan maket ini pemerintah mampu membuat kebijakan yang berorientasi masa depan dan sesuai keinginan masyrakat.

  • RENCANA KEBERLANJUTAN PROGRAM

    Berbagai macam program yang diusung dalam kegiatan KKN-PPM Unit ini merupakan rang-kaian kegiatan pemberdayaan yang berorientasi jangka panjang. Hal ini dimaksudkan agar program-program yang diinisiasi maupun yang sudah dibina bisa memberikan manfaat untuk masyarakat. Sesuai dengan amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni melakukan pengabdian pada masyarakat, maka program-program yang diusulkan selalu berupaya mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Sebena-rnya ada banyak sektor yang bisa digarap di Desa Pengkok namun yang paling mendasar ialah kebutu-han pangan dan penyebarluasan arus informasi. Se-hingga pembuatan program difokuskan pada bidang agrokompleks yang dilebarkan pada arus informasi.Potensi yang menjadi sasaran melingkupi pertanian, peternakan, dan perikanan. Ketiga bidang ini men-jadi tulang punggung memenuhi kebutuhan pangan rakyat. Satu sama lain akan menjadi kekuatan luar biasa jika ada integrasi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berkembang, diharapkan kesejahteraan masyrakat Desa Pengkok semakin meningkat. Program unggulan berupa pengolahan limbah ternak merupakan landasan dari semua ke-giatan lainnya. Namun pada intinya program yang diimplementasikan adalah pentransferan teori di bangku kuliah ke lapangan. Rencana dari masing-masing program yang berorientasi jangka panjang bisa dilanjutkan secara mandiri oleh masyarakat. Keberadaan mitra-mitra dan dukungan pihak-pihak terkait sangat menentu-kan keberhasilan terutama program-prograam yang baru bertaraf rintisan. Secara ringkas, program-program yang bersifat rintisan meliputi budidaya ikan beserta pengolahan dan pemasaran on line bisa dilanjutkan dalam tahun-tahun yang akan datang. Sedangkan program pemberdayaan yang berbasis kearifan lokal yakni pengelolaan limbah peternakan akan tetap mendapat pendampingan hingga benar-benar mandiri.

    Bidang perikanan merupakan program baru yang dirintis secara mandiri. Hal ini mengingat potensi perairan yang belum dimanfaatkan secra maksimal. Keberadaan Kali Oyo yang membentang sepanjang perbatasaan Desa Pengkok baru digunakan untuk keperluan mandi, mencuci, dan memandikan ter-nak. Sehingga kemelimpahan air bisa dialihkan un-tuk budidaya ikan air tawar. Sesuai dengan program Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunung-kidul, budidaya yang dikembangakan menggunakan teknologi semi intensif yakni terpal dan komoditas yang dipilih berupa patin. Selain itu prospek budi-daya patin masih terbentang luas mengingat tren konsumsi patin yang semakin membaik di Indone-sia. Bahkan pemerintah pusat tengah menggenjot produksi budidaya patin guna menekan keran im-por dari luar negeri. Masyarakat Desa Pengkok bisa membentuk KPI (Kelompok Budidaya IKan), se-hingga kegiatan perekonomian berbasis perikanan bisa mendapat pengakuan legal dari pemerintah. Harapannya dengan membentuk kelompok, akan mempermudah akses kerja sama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah dan swasta. Rencana pemasaran lebih cermat lagi diperhitungkan yakni dengan kerjasama dengan DKP atau asosiasi pe-masok ikan patin di sejumlah pasar Wilayah Jateng dan DIY. Tidak hanya itu, untuk beberapa tahun yang akan datang juga perlu diarahkan menjadi industrialisasi pengolahan patin seperti fillet atau ikan kaleng. Tentunya akan semakin meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyraakat. Un-tuk jangka pendek selama setahun atau dua tahun, yang perlu diintensifkan ialah teknologi budidaya. Para mahasiswa KKN-PPM diharapkan bisa menin-gkatkan produksi ikan dan pendampingan market-ing. Selain itu juga semakin membantu perluasan jaringan kerjasama ke berbagai pihak. Pembentukan unit pengolah ika merupakan salah satu upaya dalam mempertahankan keber-lanjutan program budidaya. Integrasi anatra bu-

  • diaya dengan pengolahan bisa meningkatkan nilai ekonomi ikan. Sehingga ketika sedang terjadi over supply dan pasar tidak ammpu menyerapnya, ikan mentah bisa dijadikan sebagai olahan yang memi-liki value added. Jangka panjangnya, ikan olahan Desa Pengkok bisa menjadi produk unggulan yang bisa bersaing di pasaran domestik. Olahan ikan yang dimaksud berupa kaki naga, nugget, dan otak-otak diharapkan bisa menjadi trade mark dan oleh-oleh khas. Sektor peternakan memiliki rencana jang-ka pendek berupa pengolahan kotoran ternak. Di-harapkan masyarkat bisa mandiri dalam mencip-takan lingkungan yang bersih dan sehat. Pengolahan kotoran ternak akan diolah menjadi pupuk organik dan biogas. Pupuk organik ini bisa digunakan lang-sung untuk membantu menyuburkan kawasan perta-nian yang memang tampak produktif di Desa Peng-kok. Sedangkan jangka panjang pupuk organik bisa dikomersialisasikan sehingga bisa menambah ke-mandirian ekonomi. Pembangunan instalasi biogas diharapkan bisa memuus ketergantungan terhadap energi minyak bumi yang semakin langka. Rencana jangka panjangnya, masyarakat benar-benar bisa mandiri dalam penyediaan kebutuhan energy meski-pun terletak di wilayah yang terpencil. Kerja sama dengan berbagai pihak terutama pemerintah bisa diupayakan guna mendukung keberlanjutan pro-gram. Peningkatan produksi ternak juga tidak lu-put dari perhatian. Masyrakat diajarkan untuk bisa membuat pakan yang berkualitas. Untuk jangka pendek, hal ini diharapkan bisa menaikkan jumlah ternak yang sehat. Sedangkan jangka panjangnya, desa Pengkok bisa menjadi lumbung ternak percon-tohan di Kabupaten Gunungkidul. Hal ini didukung dnegan potensi hijauan ternak yang banyak tumbuh

    di kawasan subur ini. Kemajuan desa juga ditingkatkan melalui pemanfaatan IT yang merupakan corak pemban-gunan. Tidak banyak masyaraat desa yang peuli denga arus teknologi informasipadahal mereka perlu untuk mengeruk kemajuan. Sehingga pro-gram Pemanfaatan Media Sosial ini diharpkan dapat memberikan inspirasi dan membuka pintu ketertarikan masyrakat terhadap teknologi. Untuk jangka panjangnya diharpakan masyrakat sudah mampu menggunakan IT untuk mendukung per-ekonomian. Misalnya untuk sarana penjualan dan transfer ilmu pertanian-perikanan-peternakan. Secara umum rencana jangka panjang dari seluruh program-program yang dijalankan menga-rah pada pembentukan kawasan integrated farm-ing berbasis pada pemanfaatan IT untuk menin-gkatkan produksi pangan berkelanjutan. Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, maka dari itu perlu dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak meliputi masyarakat Desa Pengkok sendiri, pemer-intah, para praktisi pendidikan tinggi termasuk mahasiswa, serta pihak lain.

  • Sekarang saatnya untuk bergerak membangun masyarakat. Potensi daerah harus didu-kung agar ketercapaian kemajuan bisa menyeluruh dalam berbagai bidang. Dengan demikian, daerah bisa menjadi mandiri tanpa harus bergantung kepada pihak lain untuk meuwujdkan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Hal ini tentu akan terwujud dengan lebih baik dengan dukungan dan bantuan berbagai pihak. Semoga momentum ini menjadi sebuah wahana untuk mewujudkan masyarakat yang lebih berkualitas, serta membangun Gunugkidul menjadi daerah yang memiliki ketahanan pan-gan.

    PENUTUP