Proposal Kbgi ( kabau gaul )

49
Proposal Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia Ke-5 Tahun 2013 Tim Kusamer’s Kabau Gaul Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta Tahun 2013

Transcript of Proposal Kbgi ( kabau gaul )

Page 1: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

Proposal Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia Ke-5

Tahun 2013

Tim Kusamer’s

Kabau Gaul

Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik

Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Tahun 2013

Page 2: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

DATA DIRI PESERTA

Nama Tim : Kusamer’s

Nama Bangunan Gedung : Kabau Gaul

Perguruan Tinggi : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Alamat Perguruan Tinggi : Jl. Babarsari No. 44 Yogyakarta

Telepon : +62274487711

Faksimile : +62274487748

E-mail : [email protected]

Dosen Pembimbing :

Nama Lengkap : Johanes Januar Sudjati, S.T., M.T.

NIP : 02.95.532

Alamat Kantor : Jl. Babarsari No.44 Yogyakarta

Alamat Rumah : Griya Taman Bougenville 3 Turen

Sardonoharjo Ngaglik Sleman

HP : +62175450460

E-mail : [email protected]

Mahasiswa 1

Nama Lengkap : Fransiskus Xaverius Aan

NIM : 100213624

Jurusan/Program Studi/Semester : Teknik Sipil/Teknik/7

Alamat Rumah : Jl.Tambakbayan 4 No. 10B Depok

Sleman Yogyakarta

HP : +625743809716

Mahasiswa 2

Nama Lengkap : Frima Persada Bangun

NIM : 100213649

Jurusan/Program Studi/Semester : Teknik Sipil/Teknik/7

Alamat Rumah : Gang. Mangga 5 No.143A Kledokan

Ngentak Depok Sleman Yogyakarta

HP : +627738857229

Page 3: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

Mahasiswa 3

Nama Lengkap : Nurvita Insani M. Simanjuntak

NIM : 100213700

Jurusan/Program Studi/Semester : Teknik Sipil/Teknik/7

Alamat Rumah : Jl.Tambakbayan 5 No.4cc Depok

Sleman Yogyakarta

HP : +623869032785

Page 4: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

LEMBAR PENGESAHAN PESERTA KBGI KE-5

TAHUN 2013

1. Nama Tim : Kusamer’s

2. Nama Bangunan Gedung : Kabau Gaul

3. Nama Perguruan Tinggi : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

4. Nama Dosen Pembimbing : Johanes Januar Sudjati, S.T., M.T.

5. Nama Anggota Tim :

1. Nama, NIM : Fransiskus Xaverius Aan (100213624)

2. Nama, NIM : Frima Persada Bangun (100213649)

3. Nama, NIM : Nurvita Insani M. Simanjuntak (100213700)

6. Alamat Perguruan Tinggi : Jl. Babarsari No. 44 Yogyakarta

Telepon : +62274487711

Faksimile : +62274487748

E-mail : [email protected]

7. Biaya pembuatan model

bangunan gedung : Rp. 2.444.620,-

Yogyakarta, Juli 2013

Mengetahui,

Ketua Jurusan Dosen Pembimbing

(J.Januar Sudjati, S.T., M.T.) (J. Januar Sudjati, S.T., M.T.)

NIP. 02.95.532 NIP. 02.95.532

Menyetujui,

Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan

(Anastasia Yunika, S.T., M.T.)

NIP.

Page 5: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

REKAPITULASI DATA DIRI PESERTA

1. Pembimbing

No.

a) Nama Lengkap

b) Bidang Keahlian

a) Gelar Kesarjanaan

b) Pendidikan Akhir

(S1/S2/S3)

a) Jurusan

b) Fakultas

Pria /

Wanita

1

a) J.Januar Sudjati,

S.T.,M.T.

b) Struktur

a) Magister Teknik

b) S2

a) Teknik Sipil

b) Teknik Pria

2. Mahasiswa

No. a) Nama Lengkap

b) NIP

a) Jurusan / P. Studi

b) Semester Pria / Wanita

1 a) Fransiskus Xaverius Aan

b) 100213624

a) T.Sipil / Teknik

b) 7 (Tujuh) Pria

2 a) Frima Persada Bangun

b) 100213649

a) T.Sipil / Teknik

b) 7 (Tujuh) Pria

3 a) Nurvita I. M. Simanjuntak

b) 100213700

a) T.Sipil / Teknik

b) 7 (Tujuh) Wanita

Page 6: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

BIODATA PEMBIMBING

Nama Lengkap : Johanes Januar Sudjati, S.T., M.T.

NIP : 02.95.532

Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 23 Januari 1971

Jenis Kelamin : Pria

Bidang Keahlian : Struktur

Kantor/Unit Kerja : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Alamat Kantor/Unit Kerja : Jl. Babarsari No.44 Yogyakarta

Alamat Rumah : Griya Taman Bougenville 3 Turen

Sardonoharjo Ngaglik Sleman

HP : +62175450460

E-mail : [email protected]

Pendidikan

No Perguruan Tinggi Kota Tahun Lulus Bidang Studi

1 Universitas Gadjah

Mada Yogyakarta 2003 Struktur

Pengalaman Dalam Bidang Bangunan Gedung

No Uraian Singkat Pengalaman Tahun

1 Pengawas Pembangunan Gedung Perpustakaan

Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2008-2009

Pengalaman Kompetisi

No Uraian Kompetisi

1 Pembimbing Lomba Desain Bangunan Tahan Gempa CED UAJY

2011

Page 7: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

PERNYATAAN KEIKUTSERTAAN DALAM KBGI KE-5

TAHUN 2013

Yang bertandatangan di bawah ini,

Nama Lengkap :

Tempat/Tanggal Lahir :

NIP :

Pangkat/Golongan :

Instansi/Unit Kerja :

Pendidikan :

Alamat Kantor/Unit Kerja : Jl. Babarsari No. 44 Yogyakarta

Kode Pos : 55281

Alamat Rumah :

Telp. :

Menyatakan : Pembimbing : Johanes Januar Sudjati, S.T., M.T

Mahasiswa : 1. Fransiskus Xaverius Aan

2. Frima Persada Bangun

3. Nurvita Insani M. Simanjuntak

Menyatakan bersediaa mengikuti Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) ke-

5 Tahun 2013 yang diselenggarakan oleh DITLITABMAS DITJEN DIKTI,

KEMENDIKBUD RI yang bekerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang, yang

akan berlangsung pada tanggal 29 Nopember – 1 Desember 2013 di Gedung Samantha

Krida, Universitas Brawijaya Malang. Bilamana terjadi kecelakaan Peserta di luar

arena Kompetisi tidak menjadi tanggungjawab Panitia.

Dibuat di :

Pada tanggal :

Mengetahui, Yang Membuat Pernyataan,

Ketua Jurusan Wakil Dekan III Bid.Kemahasiswaan

( J. Januar Sudjati, S.T.,M.T.) (Anastasia Yunika, S.T., M.T.)

NIP. 02.95.532 NIP.

Page 8: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

Proposal Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia ke-5

Tahun 2013

Tim Kusamer’s

Kabau Gaul

Page 9: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

LEMBAR PENILAIAN TAHAP 1

Berdasarkan pasal-pasal sebelumnya pada Peraturan Kompetisi Bangunan

Gedung Indonesia ke-5 tahun 2013, Juri telah mengevaluasi Proposal dari :

No. Pendaftar :

Nama Tim/Bangunan :

Judul Proposal :

Asal Perguruan Tinggi :

Alamat :

Dengan uraian nilai evaluasi berikut :

Total Nilai :

1. Laporan perencangan

(Dasar Teori, Kriteria Perancangan, Sistem Struktur,

Modelisasi Struktur, Analisa Struktur, Desain Komponen,

Desain Sambungan, Berat Bangunan Rencana,

Simpangan Horisontal Rencana Akibat Beban Uji 1 Siklus

dan Perkiraan Kurva Histeretik, Perancangan, RAB,

Daftar Komponan Struktur) ............x 0,30

2. Gambar detail struktur dan arsitektur bangunan ............x 0,20

3. Perancangan perakitan (daftar material,

daftar peralatan bantu dan lain-lain) ............x 0,10

4. Gambar metoda pelaksanaan konstruksi (SOP) .......... x 0,10

5. Keindahan/Estetika yang Berwawasan Nusantara .......... x 0,10

6. Kreativitas dalam Rancang-Bangun .......... x 0,20

Total Nilai ....................

Page 10: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

Atas dasar perolehan Total Nilai tersebut di atas, selanjutnya Proposal di atas

dinyatakan DAPAT/TIDAK DAPAT *) mengikuti proses tahap selanjutnya.

Demikian evaluasi oleh Juri ini disampaikan.

Tim Juri mengucapkan terima kasih kepada Peserta atas partisipasinya.

Malang, ..................... 2013

Juri :

(.........................................)

NIP.

*) Coret yang tidak sesuai

Page 11: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmatNya lah penulisan

proposal yang berjudul “ Kabau Gaul“ dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Proposal ini dibuat sebagai salah satu media penilaian dalam Kontes Bangunan

Gedung Indonesia ke-5 Tahun 2013 yang diselenggarakan oleh DITLITABMAS

DITJEN DIKTI, KEMENDIKNAS RI yang bekerja sama dengan Universitas

Brawijaya.

Penulisan ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa dukungan dari beberapa pihak

yang memberikan pengaruh besar dalam memperlancar penulisan. Untuk itu tim

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr.R.Maryatmo, M.A. selaku Rektor Universitas Atma Jaya

Yogyakarta.

2. Bapak Prof.Ir.Yoyong Arfiadi yang telah memberikan kami kesempatan

untuk mengembangkan inspirasi dan kreativitas sebagai mahasiswa.

3. Bapak Johanes Januar Sudjati, S.T., M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil

Universitas Atma Jaya Yogyakarta sekaligus Dosen Pembimbing Kontes

Bangunan Gedung Indonesia ke-5 yang selalu memberikan bimbingan dalam

penulisan proposal ini.

4. Serta teman-teman yang selalu memberikan doa dan dukungannya.

Dengan adanya penulisan ini tim penulis berharap akan mendapatkan hasil yang

terbaik. Tim penulis juga berharap agar proposal ini bermanfaat dalam Ilmu

Konstruksi.

Page 12: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................1

1.2 Perumusan Masalah............................................................2

1.3 Tujuan dan Manfaat............................................................2

1.4 Metode Penulisan................................................................2

BAB II DESAIN BANGUNAN UKURAN SEBENARNYA....................3

2.1 Dasar Teori Perancangan....................................................3

2.2 Kriteria Perancangan...........................................................8

2.3 Sistem Struktur....................................................................9

2.4 Modelisasi Struktur.............................................................10

2.5 Analisa Struktur..................................................................11

2.6 Desain Komponen Struktur.................................................13

BAB III DESAIN MODEL BANGUNAN GEDUNG.................................14

3.1 Dasar Teori Model..............................................................14

3.2 Kriteria Perancangan...........................................................14

3.3 Sistem Struktur....................................................................15

3.4 Modelisasi Struktur.............................................................19

3.5 Analisa Struktur..................................................................20

3.6 Desain Komponen Struktur dan Sambungan......................23

3.7 Desain Sistem Sambungan Komponen Struktur

dan antar Komponen Struktur.............................................23

3.8 Desain Sistem Sambungan Kolom dengan

Lantai Dasar........................................................................25

3.9 Berat Struktur Model Bangunan Rencana...........................25

Page 13: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

3.10 Simpangan Horizontal Rencana..........................................25

3.11 Perkiraan Kurva Histeretik..................................................26

3.12 Waktu Pelaksanaan Konstruksi Rencana............................26

3.13 Rencana Anggaran Biaya....................................................27

BAB IV GAMBAR METODE PERAKITAN

MODEL BANGUNAN GEDUNG (SOP)....................................28

BAB V PENUTUP.......................................................................................34

5.1 Kesimpulan.........................................................................34

5.2 Saran...................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................35

LAMPIRAN............................................................................................................36

Page 14: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bencana alam berupa gempa sering kali terjadi di Indonesia. Indonesia

merupakan daerah rawan gempa karena Indonesia dilalui oleh jalur pertemuan

3 lempeng tektonik, yaitu : Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan

Lempeng Pasifik. Gempa yang sering melanda Indonesia telah banyak

menimbulkan kerugian yang sedikit maupun yang besar bagi masyarakat

Indonesia. Kenyataan tersebut tidak dapat ditolak. Oleh karena itu masyarakat

memerlukan sebuah hunian maupun rumah yang relatif aman terhadap gempa

tersebut.

Kebudayaan yang sangat beragam yang diwariskan oleh nenek

moyang kita menjadikan Negara Indonesia menjadi salah satu negara yang

terdiri dari banyak suku dan budaya. Setiap suku memiliki adat istiadat, tradisi,

suku dan ciri khas yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan inilah yang

menjadikan Indonesia menjadi negara yang unik. Walaupun dengan perbedaan

yang sedemikian rupa, masyarakatnya tetap bernaung dibawah nama Negara

Republik Indonesia. Setiap provinsi dilambangkan dengan adat yang berbeda-

beda dan ciri khas masing-masing suku. Termasuk juga dengan rumah adat

yang berbeda di setiap sukunya. Setiap rumah adat dengan keunikannya sendiri

menjunjung tinggi nilai kebudayaan daerah itu sendiri.

Keberadaan rumah adat maupun hunian yang bernuansa tradisional

nampaknya dari masa ke masa semakin berkurang. Seiring dengan

perkembangan zaman masyarakat lebih tertarik untuk membangun sebuah

gedung hunian yang lebih mengarah ke nuansa modern. Hunian bernuansa

modern dianggap lebih baik daripada hunian bernuansa tradisional. Padahal

apabila kita memiliki hunian bernuansa tradisional, kita dapat memunculkan

kembali keberadaan rumah adat yang mulai menghilang. Apabila ini

Page 15: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

berlangsung secara terus menerus tentu saja ini akan menimbulkan

penggerusan terhadap nilai tradisional. Kebanyakan orang menganggap rumah

bernuansa tradisional sangat kuno dan merupakan hunian yang tidak nyaman

untuk dihuni. Dengan demikian, perencana mencoba merencanakan sebuah

hunian modern yang bernuansa tradisional dengan memberikan beberapa

tambahan pada konstruksi bangunannya sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Bagaimana merencanakan sebuah hunian kayu yang handal dan

berwawasan nusantara.

2. Bagaimana mempadu-padankan konsep hunian tradisional dengan

hunian modern.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai

adalah memperoleh “Rumah Kayu Bertingkat yang Handal dan Berwawasan

Nusantara“. Selain itu diharapkan agar bermanfaat untuk menambah ilmu

pengetahuan bahwa rumah kayu bernuansa tradisional juga dapat menjadi

hunian yang layak dan nyaman untuk dihuni dan proposal ini bertujuan untuk

menambah ilmu pengetahuan di bidang konstruksi.

1.4 Metode Penulisan

Proposal ini dibuat dengan menggunakan metode studi pusataka. Studi

Pustaka dilakukan dengan mengumpulkan literatur-literatur yang berhubungan

dengan proposal ini.

Page 16: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

BAB II

DESAIN BANGUNAN UKURAN SEBENARNYA (UKURAN DENAH 6M X

9M) DENGAN 2 LANTAI

2.1 Dasar Teori Perancangan

A. Konsep Bangunan Rumah Minimalis Berlantai Dua.

Bangunan ataupun rumah bergaya minimalis tampaknya sudah sangat

berkembang di kalangan masyarakat. Rumah minimalis yang dianggap

telah berhasil mengikuti trend yang ada. Pengertian gaya arsitektur

minimalis sendiri adalah gaya yang menampilkan elemen seperlunya,

sesimpel mungkin namun elegan. Rumah minimalis biasanya tampak lebih

modern namun sederhana. Dengan sedikitnya jumlah dinding pembatas,

ruangan pada rumah minimalis dianggap lebih besar dan lega. Hal tersebut

juga dapat mengoptimalkan sirkulasi udara dan pencahayaan sinar

matahari yang lebih efektif. Rumah minimalis biasanya memakai bahan

beton dan baja.

Rumah minimalis biasanya berada dikawasan yang memiliki tanah

terbatas. Dengan demikian sering kali dijumpai rumah minimalis berlantai

2. Dengan kebutuhan yang besar, rumah minimalis berlantai 2 dianggap

mampu menampung segala kebutuhan yang ada. Walaupun nampak

sederhana, namun rumah minimalis memiliki design yang modern yang

dapat berjalan sesuai dengan perkembangan zaman.

Ciri-ciri rumah minimalis :

1. Exterior

- Mempunyai bentuk dan garis geometris yang tegas. Biasanya

didominasi dengan perulangan garis vertikal/horizontal

- Bukaan yang lebar, jendela yang lebar memberikan pandangan

ke luar lebih leluasa

Page 17: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

2. Interior

- Minimalnya jumlah dinding penyekat

- Furniture lebih simple, tegas dan polos. Untuk menghindari

kesan monoton, biasanya menggunakan permainan cahaya

(buatan/alami) untuk mendapatkan efek dramatis.

Gambar 2.1 Salah satu contoh rumah minimalis berlantai 2

Gambar 2.2 Rumah minimalis berlantai 1

B. Konsep Bangunan Tradisional Atap Rumah Gadang

Rumah gadang merupakan rumah adat Minangkabau. Rumah gadang

ini mempunyai ciri-ciri yang sangat khas terlebih pada bagian atapnya. Bentuk

atap rumah gadang yang seperti tanduk kerbau sering dihubungkan dengan

cerita Tambo Alam Minangkabau. Cerita tersebut tentang kemenangan orang

Minang dalam peristiwa adu kerbau melawan orang Jawa. Bentuk-bentuk

Page 18: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

menyerupai tanduk kerbau sangat umum digunakan orang Minangkabau, baik

sebagai simbol atau pada perhiasan. Atap rumah gadang dianggap menjadi

salah satu konstruksi berarsitektur bangunan tahan gempa.

Atap Rumah Gadang pada dasarnya terbuat dari bahan yang sangat

sederhana yaitu bahan ijuk yang dapat tahan sampai puluhan tahun namun

belakangan ini atap Rumah Gadang berganti dengan genteng metalik. Bentuk

atap yang melengkung dan meruncing keatas pada Rumah Gadang disebut

dengan Gonjong. Oleh karena itu tidak jarang banyak orang yang menyebut

rumah ini adalah rumah bagonjong. Atap Rumah Gadang yang lancip berguna

untuk membebaskannya dari endapan air hukan pada ijuk yang berlapis-lapis

itu, sehingga air hujan akan cepat meluncur. Gonjong adalah bagian yang

paling tinggi dari setiap atap yang menghadap ke atas adalah merupakan ujung

turang yang dibalut dengan timah.

Gambar 2.4 Atap Rumah Gadang yang Berbahan Genteng Metalik

Page 19: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

Gambar 2.5 Atap Rumah Gadang yang Berbahan Ijuk

Atap Rumah Gadang/Balai Adat Minangkabau bergaya tajam dan

runcing ke atas merupakan gaya pergas yang tangkas dalam seni bangunan

khas alam Minangkabau yang melambangkan keluruhan sejarah Minangkabau

dari zaman ke zaman dalam semboyan kata, “Adat Basandi Syarak, Syarak

Basandi Kitabulah”.

Bagian dari Atap Rumah Gadang :

1. Anting-anting

2. Belimbingan

3. Labu-labu

4. Rurang

5. Bubungan

6. Pemipiran

7. Tunam (di dalam pemipiran)

8. Tuturan Atap

Page 20: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

Antara labu-labu, belimbingan dan anting-anting, ada peraturan yang

searah dengan ujung paling atas. Kombinasi bentuk gonjong bagian-bagian

gonjong inilah yang seperti ujung tanduk kerbau jantan, dinamakan isendak

langit. Rurang adalah bagian di bawah gonjong sampai ke batas garis lurus

bubungan atas pemipiran. Rurang ini adalah tempat penahan gonjong.

Kombinasi bentuk rurang dengan gonjong itulah yang berbentuk Rabuang

Membacuik. Keseluruhannya (antara rurang dan gonjong) disebut gonjong

saja.

Penutup atap terbuat dari ijuk. Saga ijuk diatur susunannya dengan nama

Labah Mangirok atau Labah Maraok dan Bada Mudiak. Bubungan seperti

lengkungan sayap burung Burak akan terbang. Lengkungan bubungan antara

dua gonjong yang di tengah. Gonjongnya seperti Rebung (bambu muda) yang

mula keluar dari tanah. Pucuk gonjong mencuat ke atas.

Bangunan ini menggunakan struktur rangka kayu. Struktur rangka

bangunan dengan bahan kayu sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu

merupakan sistem konstruksi bangunan rangka yang pertama digunakan.

Struktur/konstruksi rangka kayu merupakan bentuk dasar (prototype)

bangunan fabrikasi. Konstruksi rangka kayu dapat digolongkan menjadi dua

jenis, yaitu :

1. Konstruksi Rangka Tersusun

Konstruksi rangka tersusun merupakan konstruksi rangka kayu dengan

sistem pemasangan atau pembangunan bersambung setingkat demi setingkat,

lantai per lantai. Terdiri dari susunan kayu yang terpasang

melintang/horizontal/balok, terpasang tegak/vertikal/tiang dan terpasang

miring yang biasanya berperan sebagai balok penopang atau pengunci.

Sambungan pada bagian eksterior bangunan akan terkena pengaruh cuaca

panas dan hujan, maka sebaiknya sambungan harus dirancang agar tidak dapat

dimasuki air. Dapat dicapai dengan pemasangan yang tepat, pengecatan dan

penggunaan kayu yang cukup kering.

Page 21: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

2. Konstruksi Rangka Terusan

Konstruksi rangka terusan pada umumnya dilapisi dengan papan. Karena

penggunaan tiang yang menerus, maka penyusutannya lebih kecil. Penyusutan

hanya terjadi pada bagian balok atau yang horizontal. Seluruh sambungannya

disambung dengan takik dan dipaku. Jarak tiap tiang rata-rata 60 cm.

2.2 Kriteria Perancangan

2.2.1 Material

Kayu Kelas II

Triplek

Genteng Metalik

Semen Portland

Pasir

Kerikil

2.2.2 Alat Sambung

Alat sambung yang digunakan pada atap Rumah Minangkabau

menggunakan Sambungan dengan Paku atau Pasak.

2.2.3 Beban

Beban yang terjadi pada bangunan ini yaitu :

1. Beban hidup yang diperoleh dari aktivitas manusia

2. Beban mati atau beban sendiri yang berasal dari berat material yang

digunakan

3. Beban gempa yang dihasilkan oleh gempa

4. Beban angin yang diakibatkan oleh angin.

2.2.4 Peraturan Yang Digunakan

Peraturan yang digunakan dalam perhitungan perancangan atap

Rumah Gadang mengacu pada Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia

(PPKI). Sedangkan peraturan yang digunakan dalam perhitungan

Page 22: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

peracangan Rumah Minimalis mengacu pada Peraturan Beton

Bertulang Indonesia (PBBI).

2.2.5 Metodologi Perancangan

Pada perancangan bangunan ini, balok yang dibuat dari kayu yang

berukuran 10/20 Kelas Kuat II. Sedangkan pada perancangan kolom,

kayu yang digunakan adalah kayu berukuran 20/20 Kelas Kuat II.

2.3 Sistem Struktur

Sistem struktur yang digunakan dalam pembuatan bangunan ini adalah

Sistem struktur portal. Portal merupakan suatu sistem yang terdiri dari bagian-

bagian yang saling berhubungan yang berfungsi menahan beban sebagai suatu

kesatuan lengkap yang berdiri sendiri dengan atau tanpa dibantu oleh

diafragma-diafragma horizontal atau sistem-sistem lantai.

Pada dasarnya sistem struktur bangunan terdiri dari dua, yaitu :

1. Portal terbuka, dimana seluruh momen-momen dan gaya yang bekerja pada

konstruksi ditahan sepenuhnya oleh pondasi, sedangkan sloof hanya

berfungsi untuk menahan beban lateral dan kestabilannya tergantung pada

kekuatan dari elemen-elemen strukturnya.

2. Portal tertutup, dimana momen-momen dan gaya yang bekerja pada

konstruksi ditahan terlebih dahulu oleh sloof/beam kemudian diratakan,

baru sebagian kecil beban dilimpahkan ke pondasi. Sloof/beam berfungsi

sebagai pengikat kolom yang satu dengan kolom yang lain untuk mencegah

terjadinya Differential Settlement.

Page 23: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

2.4 Modelisasi Struktur

Page 24: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

2.5 Analisa Struktur

Perhitungan Tegangan Izin Batang Tarik

batang Moment

Gaya

Tarik b h

luas

(A) σ=σtr/σlt wη= 1/6 b h2

tegangan

batang σtk ijin

(S) cm cm cm2

= (S/A) X σ X

(M/Wη)

1_A 463 288 20 20 400 0,85 1333,333333 0,212517 85

1_4 115 68 20 20 400 0,85 1,3333E+03 0,012463125 85

2_B 394 528 20 20 400 0,85 1,3333E+03 0,331551 85

2_5 503 268 20 20 400 0,85 1,3333E+03 0,214843875 85

1_2 310 300 10 20 200 0,85 6,6667E+02 0,592875 85

5_6 463 146 10 20 200 0,85 6,6667E+02 0,43093725 85

4_5 231 398 10 20 200 0,85 6,6667E+02 0,58610475 85

Page 25: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

Batang panjang bentang Momen Tekan b h

Luas (A) σ=σtr///σlt// wη= 1/6 b h2 Imin

Imin= 0.289 b

λ ( tabel PPKI) ω

Tegangan batang σtk ijin

(S) =1/12*b*h3 (interpolasi tabel PPKI)

=Sx (ω/A) X σ X (M/

wη)

2_3 300 493 169 10 20 200 0,85 666,6666667 6666,666667 2,89 57,6701 1,5985 1,9793075 85

3_C 360 341 760 20 20 400 0,85 1333,333333 13333,33333 5,78 57,6701 1,5985 3,2545375 85

3_6 360 544 300 20 20 400 0,85 1333,333333 13333,33333 5,78 124,1753 7,1254 5,69085 85

Nama

Batang Momen

elastisitas kayu

kelas II Inersia

panjang

bentang simpangan

simpangan

ijin

(kn/m) Kg/cm2 cm = M X L2 fmaks=L/300

M1A 463 100000 1333,333333 360 0,003572531 1,2

M12 310 100000 666,6666667 300 0,003444444 1

M14 115 100000 1333,333333 360 0,000887346 1,2

M21 396 100000 666,6666667 300 0,0044 1

M2B 394 100000 1333,333333 360 0,003040123 1,2

M25 503 100000 1333,333333 360 0,003881173 1,2

M23 493 100000 666,6666667 300 0,005477778 1

M36 544 100000 666,6666667 300 0,006044444 1

M3C 341 100000 1333,333333 360 0,002631173 1,2

M32 186 100000 666,6666667 300 0,002066667 1

M41 245 100000 666,6666667 300 0,002722222 1

M45 231 100000 666,6666667 300 0,002566667 1

M54 296 100000 666,6666667 300 0,003288889 1

M52 180 100000 1333,333333 360 0,001388889 1,2

M56 463 100000 666,6666667 300 0,005144444 1

Page 26: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

M65 309 100000 666,6666667 300 0,003433333 1

M63 310 100000 1333,333333 360 0,002391975 1,2

Ma 715 100000 1333,333333 360 0,005516975 1,2

Ma 812 100000 1333,333333 360 0,006265432 1,2

Mc 729 100000 1333,333333 360 0,005625 1,2

2.6 Desain Komponen Struktur

Komponen Struktur

1. Pondasi

Pondasi menggunakan Pondasi Batu kali dengan bentuk trapesium ukuran

tinggi 60 – 80 cm, lebar pondasi 60 – 80 cm dan lebar pondasi atas 25 – 30

cm.

2. Kolom

Kolom menggunakan kayu dengan ukuran 20/20 Kayu Kelas II.

3. Balok

Balok menggunakan kayu dengan ukuran 10/20 Kayu Kelas II.

4. Lantai

Ukuran lebar papan lantai 20 -30 cm. Tebal papan ukuran 2 -3 cm.

5. Atap

- Kuda-kuda menggunakan bahan baja BJ 37

- Gording menggunakan bahan baja BJ 37

6. Penutup Atap

Penutup Atap menggunakan genteng metalik karena genteng metalik lebih

hemat dan mudah dalam hal pemasangan.

Page 27: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

BAB III

DESAIN MODEL BANGUNAN GEDUNG (UKURAN DENAH 1M X 1,5M)

2 LANTAI

3.1 Dasar Teori Model

Pada dasarnya perencana menggunakan etnik Sumatera Barat yaitu

khususnya pada bagian atap. Sedangkan pada bagunan lantai 1 dan lantai 2

menggunakan konsep rumah modern. Bangunan ini menggunakan konstruksi

kayu karena kayu dianggap lebih baik dalam menahan beban geser ataupun

beban gempa dibanding dari bahan beton. Sambungan yang digunakan

menggunakan sambungan pasak.

3.2 Kriteria Perancangan

3.2.1 Material

- Kayu Kelas II

- Multiplek 12 mm

- Multilple 6 mm

- Triplek 3 mm

- Paku

- Tang

- Gergaji

- Pahat

- Catut

- Tiner

- Siku

- Penggaris

- Pensil

3.2.2 Alat Sambung

Alat sambung yang digunakan dalam pemodelan bangunan ini

merupakan Sambungan Paku. Bila dibandingkan dengan sambungan baut,

maka sambungan dengan paku :

Page 28: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

- Mempunyai efisiensi lebih besar

- Memberi perlemahan yang lebih kecil yaitu kura-kira 10%

- Kekuatan tidak tergantung arah serat, dan pengaruh cacat-cacat

kayu juga

- Adalah lebih kaku

- Beban-beban pada penampang lebih merata

- Untuk kayu yang tidak terlalu keras dan bila kayu yang harus

disambung terlalu tebal, maka tidak perlu dibor, sehingga dapat

dikerjakan oleh tukang.

3.2.3 Beban Uji

Dalam perancangan beban untuk pemodelan ini digunakan beban 20

Kg untuk setiap portal, karena bangunan ini memiliki 4 portal, maka

beban maksimal yang dapat ditahan oleh bangunan adalah 80 Kg.

3.2.4 Metodologi Perancangan

Pada perancangan pemodelan ini, balok dibuat dari bahan kayu

berukuran 8/12 yang dibuat menjadi ukuran 1,2 x 3,4 cm, sedangkan

untuk kolom, kayu yang dipakai adalah kayu berukuran 8/12 yang

dibuat menjadi ukuran 3,4 x 3,4 cm.

3.3 Sistem Struktur

Penampang :

Kolom = 3.4 x 3,4 cm Inersia Kolom = 11,1362 cm4

Balok = 1,2 x 3,4 cm Inersia Balok = 3,9304 cm4

Kuda-kuda = 1,0 x 1,4 cm

Gording = 0,8 x 1,2 cm

Page 29: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

Perhitungan Menggunakan Metode Takabeya

1. Perhitungan Momen-Momen Parsiil

M12 -0,144783333 kg/m M21 0,144783333 kg/m

M45 -0,072391667 kg/m M54 0,072391667 kg/m

M23 -0,144783333 kg/m M32 0,144783333 kg/m

M56 -0,072391667 kg/m M65 0,072391667 kg/m

τ1 -0,144783333 kg/m τ2 0 kg/m

τ4 -0,072391667 kg/m τ5 0 kg/m

2. Hitung ρ, ɣ, m

I Balok 3,93E-08 m4 I Kolom 1,11E-07 m4

H 0,6 m L 0,5 m

k 6,55E-08 m4 k 2,23E-07 m4

Page 30: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

Kolom Balok

Nama Batang H I k

Nama Batang L I k

(m) (m4) m3 (m) (m4) m3

KA1 0,6 1,11E-07 1,86E-07 B12 0,5 3,93E-

08 7,86E-08

KB2 0,6 1,11E-07 1,85E-07 B23 0,5 3,93E-

08 7,86E-08

KC3 0,6 1,11E-07 1,86E-07 B45 0,5 3,93E-

08 7,86E-08

K14 0,6 1,11E-07 1,86E-07 B56 0,5 3,93E-

08 7,86E-08

K25 0,6 1,11E-07 1,86E-07

K36 0,6 1,11E-07 1,86E-07

ρ1 9,00E-07 ρ2 6,86E-07

ρ4 5,28E-07 ρ5 6,86E-07

ɣ12 1,15E-01 ɣ14 3,51E-01

ɣ21 8,74E-02 ɣ25 2,71E-01

ɣ41 2,06E-01 ɣ45 1,49E-01

ɣ54 1,15E-01 ɣ52 2,71E-01

m1(0) 160937,8451 m2

(0) 0

m4(0) 136996,6277 m5

(0) 0

m4(1) 103793,4489 m4

(2) 112828,5822

m5(1) -11899,90514 m5

(2) -10001,05072

m2(1) -10841,25741 m2

(2) -8278,37157

m1(1) 125724,4496 m1

(2) 122257,1206

m4(3) 113261,454 m4

(4) 113415,3371

m5(3) -10744,45329 m5

(4) -10898,58589

m2(3) -7774,161059 m2

(4) -7714,100932

m1(3) 122047,2714 m1

(4) 121986,3357

m4(5) 113450,8377 m4

(6) 113456,6904

m5(5) -10918,91432 m5

(6) -10921,8453

m2(5) -7703,273529 m2

(6) -7701,2821

m1(5) 121972,6251 m1

(6) 121970,3411

Page 31: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

m4(7) 113457,5976 m4

(8) 113457,872

m5(7) -10923,15941 m5

(8) -10923,34118

m2(7) -7700,726796 m2

(8) -7700,644182

m1(7) 121969,9588 m1

(8) 121969,8529

m4(9) 113457,9209 m4

(10) 113457,929

m5(9) -10923,36915 m5

(10) -10923,37463

m2(9) -7700,627363 m2

(10) -7700,624211

m1(9) 121969,8338 m1

(10) 121969,8306

m4(11) 113457,9304

m5(11) -10923,37548

m2(11) -7700,623931

m1(11) 121969,8301

Titik Temu

Nama Batang Momen Akhir

1

M1A 0,045275607

M12 -0,126213055

M14 0,066333588

2

M21 0,162748281

M2B -0,002849231

M25 -0,006913291

M23 -0,145993995

3 M32 0,143572672

4 M41 0,087391569

M45 -0,056271594

5

M54 0,088511739

M52 -0,006913291

M56 -0,074108996

6 M65 0,070674337

Page 32: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

3.4 Modelisasi Struktur

Page 33: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

3.5 Analisis Struktur

Perhitungan Tegangan Izin Batang Tarik

batang Moment

Gaya

Tarik b h

luas

(A) σ=σtr/σlt wη= 1/6 b h2

tegangan

batang σtk ijin

(S) cm cm cm2 = (S/A) X σ X (M/Wη)

1_A 463 288 20 20 400 0,85 1333,333333 0,212517 85

1_4 115 68 20 20 400 0,85 1333,333333 0,012463125 85

2_B 394 528 20 20 400 0,85 1333,333333 0,331551 85

2_5 503 268 20 20 400 0,85 1333,333333 0,214843875 85

1_2 310 300 10 20 200 0,85 666,6666667 0,592875 85

5_6 463 146 10 20 200 0,85 666,6666667 0,43093725 85

4_5 231 398 10 20 200 0,85 666,6666667 0,58610475 85

Page 34: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

Nama

Batang Momen

elastisitas kayu kelas

II Inersia panjang bentang simpangan simpangan ijin

(kn/m) Kg/cm2 cm = M X L2 fmaks=L/300

M1A 463 100000 1333,333333 360 0,003572531 1,2

M12 310 100000 666,6666667 300 0,003444444 1

M14 115 100000 1333,333333 360 0,000887346 1,2

M21 396 100000 666,6666667 300 0,0044 1

M2B 394 100000 1333,333333 360 0,003040123 1,2

M25 503 100000 1333,333333 360 0,003881173 1,2

M23 493 100000 666,6666667 300 0,005477778 1

M36 544 100000 666,6666667 300 0,006044444 1

M3C 341 100000 1333,333333 360 0,002631173 1,2

M32 186 100000 666,6666667 300 0,002066667 1

M41 245 100000 666,6666667 300 0,002722222 1

M45 231 100000 666,6666667 300 0,002566667 1

M54 296 100000 666,6666667 300 0,003288889 1

M52 180 100000 1333,333333 360 0,001388889 1,2

M56 463 100000 666,6666667 300 0,005144444 1

Batang panjang bentang Momen Tekan b h

Luas (A) σ=σtr///σlt// wη= 1/6 b h2 Imin

Imin= 0.289 b

λ ( tabel PPKI)

ω ( interpolasi tabel PPKI) Tegangan batang σtk ijin

(S) =1/12*b*h3

=Sx (ω/A) X σ X (M/

wη)

2_3 300 493 169 10 20 200 0,85 666,6666667 6666,666667 2,89 57,6701 1,5985 1,9793075 85

3_C 360 341 760 20 20 400 0,85 1333,333333 13333,33333 5,78 57,6701 1,5985 3,2545375 85

3_6 360 544 300 20 20 400 0,85 1333,333333 13333,33333 5,78 124,1753 7,1254 5,69085 85

Page 35: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

M65 309 100000 666,6666667 300 0,003433333 1

M63 310 100000 1333,333333 360 0,002391975 1,2

Ma 715 100000 1333,333333 360 0,005516975 1,2

Ma 812 100000 1333,333333 360 0,006265432 1,2

Mc 729 100000 1333,333333 360 0,005625 1,2

Page 36: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

3.6 Desain Komponen Struktur

- Kolom = 3,4 x 3,4 cm

- Balok = 1,2 x 3,4 cm

- Kuda-kuda = 1,0 x 1,4 cm

- Gording = 0,8 x 1,2 cm

3.7 Desain Sistem Sambungan Komponen Struktur antar Komponen Strukur

Desain Sambungan Balok - Kolom

Page 37: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

Desain Sambungan Kuda-Kuda

Desain Sambungan Kolom

Page 38: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

3.8 Desain Sistem Sambungan Kolom dengan Lantai Dasar

3.9 Berat Bangunan dari Model Bangunan Rencana

Menurut analisi kami, berat bangunan diperkirakan 60 kg.

3.10 Simpangan Horizontal Rencana untuk beban dorong dan beban tarik (1 siklus

pembebanan)

Simpangan Horizontal Rencana yang didapatkan dari pemodelan dengan

software ETABS dengan menggunakan beban 75kg adalah 5,6 mm.

Page 39: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

3.11 Perkiraan kurva histeretik 1(satu) siklus penuh pembebanan bolak-balik

(dorong dan tarik).

3.12 Waktu Pelaksanaan Konstruksi Rencana

Waktu pelaksanaan konstruksi rencanan diperkirakan 4 minggu (termasuk

dalam waktu perakitan kuda-kuda 2D).

-1

-0,8

-0,6

-0,4

-0,2

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

-8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8

Beban

Perpindahan

Page 40: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

3.13 Rencana Anggaran Biaya

No

Item

Pekerjaan Material Jumlah Satuan

Harga

Satuan (Rp)

Jumlah

Harga (Rp)

1 Pek. Lantai

multiplek 6

mm 1,5 m2 69.000 103.500

2 Pek. Kolom

Kayu Kelas

II 8/12 8 btg 70.000 560.000

3

Pek. Balok,

Sloof dan

Ring balok

Kayu Kelas

II 8/12 12 btg 70.000 840.000

4 Pek. Dinding

Multiplek 3

mm 6,12 m2 33.500 205.020

5 Pek. Kusen

Papan Kayu

3/20 1 btg 115.000 115.000

6 Pek. Atap Triplek 3 mm 2 m2 39.500 79.000

7 Finishing Amplas 10 lembar 5.000 50.000

Cat atap

(merah) 2 kg 42.000 84.000

Cat dinding

(Abu-abu) 2 kg 42.000 84.000

Cat Jendela

(Hijau) 2 kg 42.000 84.000

Tiner 1 botol 23.600 23.600

Paku 1 cm 2 kg 18.500 37.000

Paku 3 cm 2 kg 18.500 37.000

Gergaji 1 buah 25.000 25.000

Tang

Kombinasi 1 buah 37.500 37.500

Palu 1 buah 35.000 35.000

Kuas 3' 1 buah 8.000 8.000

Kuas 2' 1 buah 5.000 5.000

Kuas 1,5' 1 buah 2.000 2.000

Pahat Kayu 1 buah 30.000 30.000

Total Biaya 2.444.620

Page 41: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

BAB IV

GAMBAR METODE PERAKITAN MODEL BANGUNAN GEDUNG (SOP)

Langkah Kerja/ Urutan Gambar Metode Perakitan Model :

1. Membuat alas bangunan yaitu sebagai lantai dasar yang terbuat dari selembar

multiplek dengan tebal 12 mm yang telah diberikan garis/lukisan as bangunan

dan titik-titik lobang kolom. (lihat gambar 4.1)

Gambar 4.1

Page 42: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

2. Rangkai struktur portal kolom dan balok melintang, kemudian

dipasang/diletakkan pada alas bangunan kode portal as 1,2,3 dan 4. (lihat

gambar 4.2)

Gambar 4.2

3. Rangkai balok memanjang as A,B dan C pada portal as 1,2,3 dan 4 sehingga

telah menjadi struktur ruang. (lihat gambar 4.3)

Gambar 4.3

Page 43: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

4. Kencangkan semua sambungan-sambungan pertemuan balok dan kolom baik

arah memanjang maupun melintang serta pengikatan kolom-kolom dan lantai

dasar dengan paku.

5. Pasang tangga dan dinding-dinding dengan mutliplek 3 mm dalam yang ada

pada lantai dasar. (lihat gambar 4.4)

Gambar 4.4

Page 44: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

6. Pasang lantai 1 dengan mutliplek tebal 6 mm diatas balok-balok melintang

yang telah terpasang sebelumnya. (lihat gambar 4.5)

Gambar 4.5

7. Pasang dinding-dinding dalam di lantai 1 dengan mutliplek 3 mm. (lihat

gambar 4.6)

Gambar 4.6

Page 45: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

8. Pasang dinding-dinding luar baik pada lantai dasar maupun pada lantai 1.

(lihat gambar 4.7)

Gambar 4.7

9. Susun rangka atap/ rangka kuda-kuda di atas struktur balok. (lihat gambar 4.8)

Gambar 4.8

Page 46: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

10. Pasang penutup atap dengan triplek 3 mm pada rangka atap dengan paku.

(lihat gambar 4.9)

Gambar 4.9

Page 47: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas maka didapat beberapa kesimpulan antara lain :

a. Pemakaian kayu dalam pekerjaan konstruksi baik dalam hal pembangunan

rumah semakin lama semakin berkurang karena biaya yang dikeluarkan cukup

tinggi. Namun disamping itu, sebenarnya konstruksi kayu lebih ringan dan

tahan gempa. Sehingga konstruksi kayu cocok digunakan untuk daerah rawan

gempa seperti Indonesia.

b. Sistem sambungan pada struktur kayu perlu diperhitungkan mengingat

kelemahan kayu yaitu pada sambungan cukup sulit dikerjakan.

5.2 Saran

Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan bangunan tahan

gempa berbahan dasar kayu adalah :

a. Pembangunan hunian/ rumah bernuansa etnik nusantara harus lebih

ditingkatkan sehingga tidak terjadi penggerusan akan budaya.

b. Mengingat kayu adalah bahan yang mudah terjadi kerusakan seperti

diserang rayap, pelapukan maka perawatan berkala harus dilakukan agar kayu

dapat bertahan lama.

Page 48: Proposal Kbgi ( kabau gaul )

DAFTAR PUSTAKA

Alizar, Ir., M.T. Struktur Kayu. Pusat Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas

Mercu Buana.

Arfiadi, Y. (2011). Analisis Struktur dengan Metode Matriks Kekakuan. Yogyakarta:

Cahaya Atma Pustaka.

Departemen Pekerjaan Umum. 1961. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5

PPKI 1961. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.

Ihsan, Mohammad. (2008). Analisa Ketahanan Gempa Pada Struktur Rumah

Tradisional Sumatera. Jakarta: Univesitas Indonesia.

Puspantoro, I. B. (1996). Konstruksi Bangunan Gedung Bertingkat Rendah.

Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Badan Standarisasi Nasional. SNI – 03 – 1726 – 2003. (2003). Tata Cara Perencanaan

Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (Beta Version). Bandung: Badan

Standarisasi Nasional (BSN).

Badan Standarisasi Nasional. SNI 3434:2008. (2008). Tata Cara Perhitungan Harga

Satuan Pekerjaan Kayu untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan.

Jakarta: Badan Standarisasi Nasional (BSN).

Badan Standarisasi Nasional. SNI 7395:2008. (2008). Tata Cara Perhitungan Harga

Satuan Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding untuk Konstruksi Bangunan

Gedung dan Perumahan. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional (BSN).

Soetomo, H.M. (1981). Perhitungan Portal Bertingkat dengan cara Takabeya 1.

Jakarta: Soetomo HM.

Universitas Gadjah Mada.(1985). Soal dan Penyelesaian Mekanika Teknik Frame

Work Metode Takabeya. Yogyakarta: Biro Penerbit Keluarga Mahasiswa Teknik

Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

Page 49: Proposal Kbgi ( kabau gaul )