Proposal Jadi Farid

32
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF IMAM AL-GHOZALI (Telaah Kritis Kitab Ihya’ Ulumuddin Kitab Ilmu) PROPOSAL TESIS REVISI Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Yang dibimbing oleh : Dr. Hj. ST. Mislikhah, M. Pd. Oleh : Mokhamad Farid NIM. 0849113078 1

description

karya ilmiah

Transcript of Proposal Jadi Farid

KONSEP PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF IMAM AL-GHOZALI

(Telaah Kritis Kitab Ihya’ Ulumuddin Kitab Ilmu)

PROPOSAL TESIS

REVISI

Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan

Yang dibimbing oleh : Dr. Hj. ST. Mislikhah, M. Pd.

Oleh :

Mokhamad FaridNIM. 0849113078

PROGRAM PASCASARJANAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

(IAIN) JEMBERJANUARI 2015

1

A. JUDUL

KONSEP PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF IMAM AL-GHOZALI

(Telaah Kritis Kitab Ihya’ Ulumuddin Kitab Ilmu)

B. LATAR BELAKANG

Manusia sebagai kholifah Allah di bumi mempunyai keutamaan

dibandingkan dengan makhluq yang lain. Banyak hal positif yang terdapat dalam

diri manusia, namun di antara sekian keistimewaan positif tersebut manusia tetap

mempunyai kelemahan yang bersifat negatif, seperti yang di sampaikan Allah

dalam al-Qur'an bahwa manusia adalah amat dhalim dan amat bodoh.1 Bahkan di

ayat lain Allah menyatakan bahwa manusia adalah makhluq yang banyak

membantah dan menentang ajaran Allah yang telah menciptakannya. 2

Dengan adanya berbagai sifat negatif di atas pendidikan menjadi sangat

penting untuk membimbing dan mengarahkan manusia agar menyadari akan

eksistensinya sebagai manusia yang serba terbatas. Karena itu pendidikan

merupakan hal yang urgen bahkan menjadi prioritas sejak awal kelahiran

manusia. Rosulullah sendiri memberikan arahan bahwa proses belajar bagi setiap

manusia dimulai dari dalam kandungan sampai ia berada di liang kubur, bahkan

Nabi Muhammad bersabda:

إلى طريقا به الله سهل علما فيه يلتمس طريقا سلك من

الجنة"

Artinya : "Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu,

maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga”3. Dalam Al-qur’an

disebutkan bahwa “Orang yang mempunyai ilmu akan diangkat derajatnya” 4 serta

masih banyak lagi ayat dan hadits yang menerangkan tentang ilmu dan

keutamaannya. Ini menunjukkan bahwa islam selalu memberikan reward dan

pengakuan yang cukup besar kepada ahli al-‘ilm.

1 Al-Qur'an, surat al-Ahzab ayat 722 Al-Qur'an, surat al-Kahfi ayat 54

3 M. Said, 101 hadits tentang budi luhur, Bandung, PT Alma’arif Bandung, 1986, hal 354 Imam Ghozali, Ihya’ Ulumuddin, Surabaya, Al-Hidayah, hal 5

2

Berbicara tentang pendidikan, pada substansinya pendidikan adalah

proses dan usaha menjadikan manusia seutuhnya agar beriman, bertaqwa, dewasa

dalam bersikap, memiliki daya pikir dan semangat mandiri, kreatif, dinamis, dan

tentunya berakhlaq mulia.5 Sementara menurut Naquib al-Attas pendidikan yang

bersifat khas Islam adalah pengenalan dan pengakuan, yang secara berangsur-

angsur ditanamkam di dalam manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari

segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga

membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tentang Tuhan yang tepat di

dalam tatanan wujud dan kepribadian.6

Sebagai agama yang mengutamakan pendidikan, maka sepanjang masa

keberadaannya, telah banyak memunculkan tokoh-tokoh besar dan ahli pikir yang

menyumbangkan buah pikirannya untuk dunia pendidikan. Tokoh-tokoh yang

termasyhur antara lain Ibnu Khaldun,7 Ibnu Sina dan al-Ghozali yang telah

menyumbangankan buah pikirannya untuk kesempurnaan dan kemajuan bidang

pendidikan islam yang berlandaskan al-Qur’an dan al-Hadits.

Di antara sekian tokoh pemikir tersebut al-Ghozali menjadi tokoh yang

paling menarik untuk diperbincangkan. al-Ghozali adalah sosok pengembara

intelektual. Hampir seluruh hidupnya beliau curahkan dalam pengembaraan

intelektual.

Dalam mempelajari dan mendalami satu disiplin ilmu, al-Ghozali benar-

benar mendalami dan memahami hingga ke akar-akar persoalannya. Tentang hal

ini Ia berkata: “Aku menceburkan diri ke permukaan samudera yang dalam dan

aku terhanyut ke dalam gelombangnya sampai ke pantai seberang, yang amat

menakutkan, dan aku merangkak-rangkak masuk ke dalam kegelapan serta aku

terobos segala kesulitan yang ku temui lalu kuterjuni pada tiap sudut yang sulit-

sulit. Aku selidiki setiap aqidah dari golongan/madzhab; dan aku berusaha

mengungkap rahasia madzhab dari tiap golongan untuk membedakan antara yang

benar dan yang batil serta mana yang sesuai dengan Sunnah Nabi dan mana yang 5 Malik Fadjar, Visi Pembaruan Pendidikan Islam, Jakpus, LP3NI, 1998, hal 306 Imam Bawani, Segi-segi pendidikan Islam, Surabaya, Al-Ikhlas, 1987, hal 287 Nama Lengkap Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad Abi Bakar Muhammad bin al-Hasan lahir di Cairo 1 Ramadhan 732 H/27 Mei 1332 - 25 Ramadhan 808 H/19 Maret 1460

3

bid’ah. Dari aspek batin aku tidak akan mengkhianatinya, semata-mata aku hanya

ingin menelaah garis besarnya dan dari aspek lahiriyah, tak ada maksud lain

kecuali aku ingin mengetahui hasil lahiriyah. Dan dari aspek filosofis, aku hanya

ingin mengetahui essensi dan pandangan filosofisnya. Dan aku pelajari ilmu

kalam semata-mata hanya ingin menekuni sejauh mana tujuan diskusi dann

pembicaraannya (mujadalah dan kalamnya). Aku pelajari tasawwuf, semasa aku

hanya tertarik kepada jalan rahasia kemistikannya dan aku pelajari ibadah semata-

mata hanya aku tertarik kepada hal-hal yang mendatangkan hasil ibadatnya. Aku

pelajari orang-orang zindiq (murtad) kecuali hanya ingin menyelidiki latar

belakang yang menarik hatinya, dan sebab-sebab ia berlaku zindiq dan bersikap

bihilistis (kekonyolan).” 8

Dari kalimat di atas kita tahu bahwa sebenarnya al-Ghozali mengembara

dan mencari serta mendalami sumber-sumber ilmu dengan detail. Karena

pengembaraannya inilah al-Ghozali dikenal sebagai sosok intelektual

multidimensi dengan penguasaan ilmu multidisiplin. Hampir semua aspek

keagamaan dikajinya secara mendalam. Aktifitasnya bergumul dengan ilmu

pengetahuan berlangsung tidak pernah surut hingga ajal menjemputnya.

Dalam ranah keilmuan islam al-Ghozali mendapat gelar Hujjah al-Islam,

‘Alim al-‘Ulama, Warits al-Anbiya.9 sebuah bukti pengakuan atas kapasitas

keilmuan dan tingkat penerimaan para ulama’ terhadapnya.

Sebagai tokoh besar al-Ghozali mempunyai tulisan-tulisan yang cukup

banyak. Ali al-Jumbulati.10 menyebutkan karya Al-Ghozali sebanyak 70 buah,

sementara menurut Abdurrahman Badawi dalam bukunya Muallafah Al-Ghozali

menyebutkan karya al-Ghozali mencapai 457 judul. Al-Washiti dalam al-

Thobaqot al-‘Aliyah fi Manaqib al-Syafi’iyah menyebutkan 98 judul buku.

Musthofa Ghollab menyebut angka 228 judul buku. Al-Subki dalam al-Thobaqot

a-Syafi’iyah menyebut 58 judul buku. Thasy Kubro Zadah dalam Miftah al-

8 Ali Al Jumbulati dan Abdul Futuh, Perbandingan pendidikan Islam, Terj. M. Arifin, Jakarta, Rineka Cipta, 2002, hal 129

9 Hussein Bahreisj, Ajaran-ajaran Akhlaq Imam Ghozali, Surabaya, Al-Ikhlas, 1981, hal 1210 Seperti yang dikutip M. Arifin dalam terj. Perbandingan Pendidikan Islam, Jakarta, Rineka Cipta,

2002, hal 133

4

Sa’adah wa Misbah al-Siyadah menyebut angka 80 judul11. Michel Allard,

seorang orientalis12 barat, menyebutkan angka 404 judul. Sedangkan Fakhruddin

al-Zirikli dalam al-‘A’lam menyebut kurang lebih 200 judul buku. Kitab tersebut

terdiri dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan.

Masih banyak lagi karya al-Ghozali lainnya, baik yang sudah di cetak

maupun yang masih berbentuk manuskrib. Sedangkan di sisi lain masih ada

ratusan karya al-Ghozali yang tentunya masih menjadi perdebatan mengenai

keabsahannya.

Tetapi banyak dari kita yang mengenal al-Ghozali hanya sebagai teolog,

faqih dan sufi karena pilihannya yang dikenal dengan tasawwuf sunni. 13 Padahal

ada sisi lain dari al-Ghozali yang kurang ter-cover dalam perhatian para sarjana

belakangan, yaitu pemikirannya tentang pendidikan. Padahal pemikirannya

tentang hal tersebut banyak berpengaruh pada ulama’ sunni dan banyak

mengilhami para pemikir barat seperti Robert Ulinch, seorang guru besar ilmu

pendidikan pada Harvard University, Descartes dan sebagainya.14

Percikan pemikiran al-Ghozali tentang pendidikan banyak ia tuangkan

dalam karya monumentalanya “Ihya’ Ulumuddin” dan “Ayyuha al-Walad”. Untuk

lebih fokusnya peneliti akan mengkaji percikan pemikiran al-Ghozali pada kitab

Ihya’ Ulumuddin Kitab Ilmu yang di dalamnya terkandung 7 Bab.

Pada dasarnya kitab Ihya’ Ulumuddin terdiri dari 4 juz besar. Inilah

kitab yang penting di antara kitab-kitab beliau, karena berisi ajaran agama dan

pendidikan sekaligus. Kitab ini mengandung pandangan tentang ilmu kalam, fiqh,

dan akhlaq. Juz pertama mengkhususkan pada pembahasan hadits-hadits tentang

keutamaan ilmu dan pengajarannya, lalu tentang sifat-sifat para ahli ilmu dan

ulama’ dengan derajatnya yang tinggi dan kedudukannya yang dimuliakan orang,

diperkuat dengan firman-firman Allah, kesaksian para Nabi, para utusan Allah,

dan qoul hukama, para ahli riset, serta para ahli pikir. Kemudian beliau

11 Asrorun Ni’am Sholeh, Reorientasi Pendidikan Islam, Jakarta, Elsas, 2006, hal 4212 Orientalis adalah Ilmuan barat yang memang sengaja mendalami islam dan mengkajinya dengan

maksud mencari kelemahan kemudian menghancurkannya. Dalam khazanah islam dikenal istilah auksidentalisme yang pertama kali digagas oleh Hassan Hanafi

13 Rosihon dan Mukhtar Sholihin, Ilmu Tasawuf, Bandung, CV Pustaka Setia, 2004, hal 11314 Asrorun Ni’am Sholeh, Reorientasi Pendidikan Islam, 2

5

menyebutkan berbagai ilmu pengetahuan, khususnya ilmu syari’at. Untuk

pendidikan al-Ghozali banyak menulisnya dalam bab I, tapi bukan berarti al-

Ghozali tidak menyinggung pendidikan dalam bab lain, tapi wacana tentang

pendidikan banyak dibahas dalam Bab I.

Dari sinilah peneliti terdorong untuk mengamati dan mengkaji

pemikiran-pemikiran al-Ghozali dengan lebih detail. Karena dalam dunia

keilmuan al-Ghozali mempunyai peran yang luar biasa. Oleh karenanya al-

Ghozali tidak pernah kering dalam diskusi dan tulisan-tulisan para sarjana hingga

zaman kekinian. Tetapi yang ingin dicapai oleh peneliti adalah konsep al-Ghozali

tentang pendidikan dengan mengkaji Ihya’ Ulumuddin Kitab Ilmu.

C. RUMUSAN MASALAH

Masalah merupakan hal yang sangat urgen dalam melakukan sebuah

penelitian serta mencari problem solving-nya, karena munculnya sebuah

permasalahan merupakan landasan pembahasan yang memotifasi seseorang untuk

melakukan penelitian.

Agar penelitian ini lebih sistematis serta tidak melenceng dari pokok

pembahasan, peneliti akan merumuskan beberapa kerangka masalah sebagai

berikut:

a. Bagaimana konsep pendidikan Islam perspektif al-Ghozali dalam kitab Ihya’

Ulumuddin?

b. Bagaimana relevansinya terhadap pendidikan masa kini?

c.

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan

a. Untuk menjelaskan konsep pendidikan Islam perspektif al-Ghozali dalam

kitab Ihya’ Ulumuddin

b. Untuk menjelaskan relevansinya terhadap pendidikan masa kini

E. Manfaat Penelitian

6

Penelitian dengan judul “KONSEP PENDIDIKAN ISLAM

PERSPEKTIF AL-GHOZALI, TELAAH KRITIS KITAB IHYA’

ULUMUDDIN KITAB ILMU” ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi:

a. Bagi IAIN Jember

1. Sebagai bentuk praktis pengembangan mutu akademis

2. Sebagai acuan dan balancing konsep pendidikan islam di perguruan-

perguruan tinggi islam

3. Upaya merekonstruksi konsep para founding father Islam dalam

bidang pendidikan

b. Bagi Peneliti

1. Dapat membantu mutu dan keilmuan peneliti sebagai orang yang

terlibat langsung dalam pendidikan islam akademis, terutama karena

perannya sebagai mahasiswa IAIN Jember

2. Upaya membantu memberikan referensi baru dalam konsep

pendidikan Islam masa kini

c. Bagi Masyarakat

1. Tidak mudah terjebak terhadap pemikiran orang lain terutama sistem

pendidikan sekuler yang dikembangkan barat.

2. Meminimalisir fanatisme terhadap seorang tokoh dan hasil

pemikirannya serta tidak mudah menjastifikasi orang lain karena hasil

pemikirannya.

3. Kedewasaan berpikir masyarakat tentang pendidikan Islam sehingga

ia mampu memahami pendidikan Islam secara utuh serta bersifat

inklusif terhadap perubahan kekinian.

F. Definisi Istilah

Untuk lebih memudahkan dalam memahami judul, akan dijelaskan istilah

penting yang termuat dalam judul untuk menegaskan maksud dari judul tersebut,

sehingga semakin jelas maksud yang dikehendaki dalam penulisan skripsi ini.

1. Konsep

7

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata "konsep" diartikan dengan:

rancangan, ide, pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret, gambaran

mental dari obyek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang

digunakan untuk akal budi untuk memahami hal-hal lain.

Jadi konsep adalah ide atau gagasan yang meliputi pengertian-

pengertian dan pemikiran yang sifatnya mendasar.

2. Pendidikan Islam

Dalam kamus besar bahasa Indonesia tersebut, kata "pendidikan"

diartikan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan.

Sedangkan kata "Islam" dalam Kamus Besar yang sama diartikan

dengan agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Berpedoman pada

kitab suci al-Qur'an yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah SWT.

Dengan demikian, pendidikan Islam berarti bimbingan jasmani dan

rohani berdasarkan hukum-hukum Islam menuju terbentuknya kepribadian

yang utama menurut ukuran-ukuran Islam. Bisa juga dimaknai dengan

pengaturan pribadi dan masyarakat sehingga dapat memeluk Islam secara logis

dan sesuai secara keseluruhan baik dalam kehidupan individu maupun

kolektif15.

3. Al-Ghozali

Nama lengkapnya Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad ibn Ahmad

al-Ghozali. Di Dunia barat dikenal dengan sebutan "Algazel". Beliau lahir di

daerah Thus, Khurasan, suatu wilayah di Persi (Iran), pada tahun 450 H/1058

M dan wafat hari minggu 14 Jumadil Akhir tahun 505 H/1111 M dalam usia

53 tahun16.

G. Kajian Pustaka

1. Kajian Terdahulu

15 Hamdani Ihsan dan Ahmad Fuad Hasan, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung, Pustaka Setia, 2007, hal 15

16 Ensiklopedi Islam, Jakarta, PT. Ikrar Mandiri Abadi, 2002, hal 26

8

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan adalah penelitian yang

dilakukan oleh Miftahul Ulum, Tesis, (2009) dengan judul “Tujuan pendidikan

Islam menurut al-Ghozali. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui

bagaimana tujuan pendidikan menurut al-Ghozali secara khusus. Karena,

menurutnya dalam realitas sosial banyak ketidaksesuaian dari tujuan pendidikan

pada dasarnya. Oleh karena itu, penelitian ini, di desain dengan menggunakan

prosedur penelitian kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka (Libarary

Reseach). Sedangkan analisanya menggunakan analisa reflektif.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang ini adalah

melanjutkan penelitian yang telah dilakukan pada sebelumnya dengan lebih

menyeluruh tidak hanya pada tujuannya saja.

2. Kajian Pustaka

Mengkaji karya-karya al-Ghozali menjadi hal yang sangat menarik,

banyak karya monumental beliau yang menjadi rujukan dan tak pernah hilang

dari perbincangan dunia keilmuan. Tulisan mengenai pemikiran al-Ghozali juga

telah banyak dijumpai terutama dalam konteks kekinian. Namun tulisan tentang

al-Ghozali ini banyak didominasi pemikiran al-Ghozali dalam konteks tasawwuf

dan akhlaq. Sejauh pengetahuan peneliti, tulisan tentang al-Ghozali yang

berbicara khusus mengenai pendidikan dalam satu kitab jarang dijumpai, apalagi

yang mengkaji khusus kitab Ihya' Ulumuddin. Walaupun ada, karya-karyanya

cenderung hanya mendiskripsikan secara umum dan sangat global.

Gagasan al-Ghozali tentang pendidikan banyak beliau tulis dalam kitab

Ihya' Ulumuddin dan Ayyuha al-Walad, dan intisarinya banyak di tulis ulang oleh

sarjana-sarjana modern.

Dalam buku Reorientasi Pendidikan yang ditulis oleh Asrorun Ni'am,

beliau sedikit menggambarkan gagasan al-Ghozali dalam bidang pendidikan yang

meliputi:

a. Ilmu Pengetahuan

9

Pandangan al-Ghozali tentang pendidikan meliputi pandangannya

akan keutamaan ilmu & keutamaan orang yang memilikinya, klasifikasi

ilmu, etika belajar dan mengajar.

b. Klasifikasi pengetahuan

Dalam klasifikasi ilmu al-Ghozali mengklasifikasinya pada ilmu

yang pantas dipelajari (mahmudah) dan ilmu yang tidak pantas untuk

dipelajari (madzmumah), kemudian beliau juga membagi ilmu yang pantas

untuk dipelajari menjadi ilmu yang fardlu ‘ain dan ilmu yang hanya fardlu

kifayah untuk dipelajari.

Tetapi al-Ghozali sebelum memulai membahas klasifikasi ilmu,

beliau memulai dengan mengatakan tidak adanya diskriminasi dalam

mencari ilmu dengan mengutip hadits nabi yang berbunyi “ Tholab al-‘ilm

faridhotun ‘ala kulli muslimin” setelah itu ia baru menjelaskan pada apa

yang dimaksud dengan ilmu fardlu ‘ain. Yaitu ilmu yang meliputi teologi

seperlunya hingga ia yaqin tentang Allah dan selebihnya ilmu fardlu

kifayah.

Sedangkan ilmu yang tidak pantas untuk dipelajari bagi al-Ghozali

adalah ilmu yang dapat menyesatkan kita seperti ilmu sihir dan ilmu nujum

(ramalan) dan filsafat. Tetapi beliau masih memberi toleransi dengan

mengatakan seperlunya saja demi kebaikan.

c. Etika belajar

Sedangkan dalam etika belajar, al-Ghozali menjelaskan ada 10 hal

yang harus dilakukan oleh seorang pelajar, antara lain:

1. Menyucikan jiwa dari perangai buruk sebelum memulai proses belajar

sebagaimana melaksanakan sholat

2. Menjauhkan dari ketergantungan duniawi

3. Rendah hati

4. Tidak suka berdebat (yang membingungkan)

5. Mempunyai semangat belajar

6. Belajar secara gradual

7. Memahami hierarki ilmu pengetahuan

10

8. Memahami nilai ilmu pengetahuan

9. Hati-hati dalam memilih pendidik

10. Tidak mengambil ilmu terpuji selain mendalaminya hingga selesai

dan mengetahui hakikatnya.

d. Etika mengajar

Menurut al-Ghozali dalam mengajar setidaknya 8 hal yang harus

dilakukan, antara lain:

1. Bersifat kasih sayang

2. Beraktifitas karena Allah

3. Mampu memberikan nasehat yang baik

4. Mampu mengarahkan kepada hal yang positif dan mencegah yang

destruktif

5. Mengenali tingkat nalar dan intelektualitas anak didik

6. Mampu memberi motivasi

7. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi kelompok anak usia dini

8. Mampu memberi teladan yang baik

Tujuan pendidikan dalam pandangan al-Ghozali adalan mencapai

ridlo Allah (mardlatillah) dan haruslah dihindari dari tujuan-tujuan duniawi

karena tujuan duniawi akan merusak seluruh proses pendidikan. Ini berbeda

dengan konsep behavioristik dalam perkembangannya yang memberikan

reward dan punishment17 dalam bentuk kebendaan dan simbol-simbol

materi. Al-Ghozali menggunakan pahala dan dosa sebagai bentuk aplikasi

dari reward dan punishment atau lebih dikenal dengan basyiir dan nadzir.

Adapun buku penunjang yang berhubungan dengan pendidikan Islam antara lain:

1. Reorientasi Pendidikan Islam yang ditulis oleh Asrorun Ni'am. Buku ini

menjelaskan tentang relevansi konsep pendidikan Islam al-Ghozali dalam

konteks kekinian

2. Perbandingan Pendidikan Islam yang ditulis oleh Ali Al-Jumbulati Abdul

Futuh At-Tuwaanisi dan diterjemahkan oleh Prof. H.M Arifin, M.Ed. Buku

17 Dalam Islam dikenal dengan konsep Basyiir dan Nadzir

11

ini menjelaskan tentang padangan beberapa tokoh Islam yang mengulas

tentang pendidikan

3. Filsafat Pendidikan Islam yang ditulis oleh Drs. H. Hamsani Ihsan dan Drs.

A. Fuad Hadan. Buku ini berisi tentang Pendidikan Islam yang berupa studi

memecahkan problematika pendidikan umat Islam.

4. Visi Pembaruan Pendidikan Islam yang ditulis oleh H. A. Malik Fadjar.

Buku ini berisi tentang pengelolaan pendidikan yang menuntut memiliki

kedalaman normatif dan ketajaman visi.

5. Perbandingan Pendidikan yang ditulis oleh Drs. Tadjab, M.A. Buku ini

berisi tentang studi perbandingan tentang beberapa aspek pendidikan barat

modern, Islam dan nasional.

6. Segi-Segi Pendidikan Islam yang di tulis oleh Drs. Imam Bawani, M.A.

Buku ini berisi tentang pokok-pokok kajian pendidikan Islam dari segi

sejarah, politik, problematika, perbandingan, kurikulum, motivasi, kegiatan

ilmiah, kehidupan siswa, filsafat dan kebudayaan.

7. Paradigma Pendidikan Islam yang ditulis oleh Drs. Muhaimin, M.A. Buku

ini berisi tentang upaya mengefektifkan pendidikan agama Islam di sekolah.

8. Ilmu Dalam Pemahaman Kaum Sufi yang diterjemahkan oleh Muhammad

al-Baqir. Buku ini berisi tentang bagaimana pandangan kaum sufi tentang

pendidikan.

9. I’tiqod Ahlussunnah Wal-Jama’ah yang ditulis oleh K.H Sirodjuddin

‘Abbas. Buku ini berisi tentang konsep aqidah ahlussunnah yang menyebut

al-Ghozali sebagai salah satu tokohnya.

10. Meraih Kebahagiaan Dunia Dan Akhirat yang diterjemahkan oleh Sulaiman

al-Kumayi, M.A. Buku ini berisi tentang pikiran al-Ghozali tentang hal-hal

yang harus ditempuh oleh manusia guna meraih kebahagiaan.

11. Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur’an yang ditulis oleh

DR.Abdurrahman Saleh Abdullah. Buku ini berisi tentang teori pendidikan

yang didasarkan atas sumber sumber Islam yang otentik.

12

12. Metodologi Pendidikan Agama yang ditulis oleh Drs. Mahfudz

Shalahuddin dkk. Buku ini menjelaskan tentang tunjauan beberapa aspek

tentang kependidikan, metode serta penerapannya.

13. Manusia Menurut Al-Ghozali yang ditulis oleh ali Issa Othman dan

diterjemahkan oleh Johan Smit, Anas Mahyuddin dan Yusuf. Buku ini

berisi tentang keseluruhan interaksi manusia baik dengan sesame maupun

dengan rabbnya.

14. Metodologi Pengajaran Agama Islam yang ditulis oleh Drs. H. Munzier

Suparta, M.A dan Drs. Hery Noer Aly, M.A. Buku ini berisi tentang tugas

dan tanggung jawab guru dengan segala konsekwensinya.

15. Tafsir Tarbawi yang ditulis oleh Dr. Ahmad Munir, M.A. Buku ini berisi

tentang Pesan al-Qur’an tentang pendidikan.

16. Ajaran-Ajaran Akhlaq yang ditulis oleh Hussein Bahreisj. Buku ini berisi

tentang ajaran-ajaran akhlaq yang dikembangkan oleh al-Ghozali.

17. Membersihkan Hati Dari Akhlaq Yang Tercela terjemah Al-Ar’ba’in yang

diterjemahkan oleh Ahmad Sunarto. Buku ini berisi tentang percikan

pemikiran al-Ghozali tentang cara-cara membersihkan hati yang salah

satunya harus dimiliki oleh seorang guru.

18. Pendidikan Berbasis Realitas yang ditulis oleh Firdaus M. Yunus. Buku ini

berisi tentang pemikiran Paulo Freire dan Y.B. Mangunwijaya tentang

demokratisasi pendidikan.

19. Dari KBK Sampai MBS yang diterbitkan oleh buku kompas. Buku ini

berisi tentang kritik dan saran terhadap sistem pendidikan, juga disinggung

bagaimana cara mendidik dan mengajar.

20. Pendidikan Nasionl Menuju Masyarakat Indonesia Baru yang ditulis oleh

Dr. Ace Suryadi,M.Sc dan Dr. Dasim Budimansyah, M.Si. Buku ini berisi

tentang bagaimana mewujudkan institusi pendidikan yang mandiri dan

profesional.

21. Cita-Cita Realita Pendidikan yang ditulis oleh Munawar Sholeh. Buku ini

berisi pemikiran tentang pendidikan

13

22. Sejarah Peradaban Islam yang ditulis oleh Dr. Badri Yatim, M.A. Buku ini

berisi tentang sejarah peradaban Islam

23. Psikologi Belajar yang ditulis oleh Muhibbin Syah, M. Ed. Buku ini berisi

tentang model-model belajar dan teorinya.

H. Metode penelitian

Metode yang dipakai dalam menyusun skripsi ini adalah metode "Kajian

Pustaka", yaitu meneliti dan menganalisis terhadap buku dan karya ilmiyah al-

Ghozali yang berhubungan dengan konsep pendidikan Islam al-Ghozali.

Dengan demikian proses yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian

ini adalah:

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini akan mengkaji dan mendiskripsikan tentang pemikiran

al-Ghozali tentang konsep pendidikan di dalam kitab Ihya’ Ulumuddin. Sesuai

dengan fokus penelitian, maka penelitian ini menggunakan pendekatan

berparadigma diskriptif kualitatif dengan library research (penelitian

kepustakaan) yakni bersifat statemen dan pernyataan serta opsi-opsi yang

dikemukakan oleh cendikiawan sebelumnya18. Studi literatur maksudnya

adalah kegiatan mendalami, mencermati, menelaah dan mengidentifikasi

pengetahuan.

Oleh karena itu penelitian ini merupakan telaah atau kajian pustaka

yang merupakan data verbal, hal ini dilakukan dengan cara menulis, mengedit,

mengklasifikasikan dan mengkajinya.

Studi literatur (kajian pustaka) lebih menuntut kejelasan peneliti serta

menekankan pada aspek analisis dan kajian teks. Melalui kajian teks tersebut

akan memudahkan peneliti dalam menentukan penelitian dan menentukan

hipotesis, terutama mencari relevansi dengan konsep yang ada dalam literatur.

Bodgan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapatt diamati. Pendekatan ini diarahkan

18 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Rosdakarya, 2006, hal 164

14

pada latar dan individu tersebut secara utuh (holistic). Jadi, dalam hal ini tidak

boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis,

tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.

Muhajir membedakan studi pustaka ini menjadi dua yaitu: pertama,studi

pustaka yang memerlukan alasan uji ketermaknaan empiris di lapangan. Kedua,

kajian kepustakaan yang lebih memerlukan alasan filosofik dan teoritik

daripada uji empirik.19 Dalam penelitian ini lebih cenderung pada konsep yang

kedua.

Pendekatan digunakan dengan berbagai alasan yaitu: pertama,

menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan

kenyataan ganda. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat

hubungan peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih

dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengarah bersama terhdap

pola-pola nilai yang dihadapi.20

2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa

konsep, teori-teori serta rumusan-rumusan yang relevan dengan penelitian yang

dibuat (sesuai dengan metode yang digunakan).

Adapun data yang digunakan adalah:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil-hasil pengamatan

atau partisipasi langsung terhadap teori-teori dan kepustakaan, yang diambil

dari karya atau buku-buku yang ditulis langsung oleh al-ghozali.

Dari survei kepustakaan tentang tokoh tersebut, maka sumber primer

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Imam al-Ghozali, Ihya’

Ulumuddin, Surabaya, Al-Hidayah.

b. Data Sekunder

Yang dimaksud dengan data sekunder adalah karya-karya yang

secara intelektual tidak terjadi kontak, tetapi ada kesamaan tema-tema

19 Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta, Rake Sarasir, 2000, hal 1420 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 164

15

pemikiran yang dikembangkannya. Biasanya bersumber dari buku ilmiah,

ensiklopedi, majalah, kamus serta laporan hasil penelitian yang mengulas

dan mendukung terhadap data primer.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada dasarnya merupakan suatu kegiatan

operasional agar tindakan penelitian masuk pada penelitian yang sebenarnya.

Data yang digali pada penelitian ini adalah data-data mengenai pemikiran atau

ide al-Ghozali tentang pendidikan Islam dalam satu kitab.

Dalam hal ini metode yang digunakan antara lain:

a. Dokumentasi

Metode dokumentasi biasa digunakan untuk menggali data

kualitatif yang biasanya didokumentasikan untuk mendukung kelengkapan

penelitian. Moleong berpendapat bahwa dokumen juga digunakan sebagai

sumber data yang dapat digunakan untuk menguji, menafsirkan dan bahkan

meramalkan. 21

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode dokumentasi

dalam pengumpulan data, dengan tujuan untuk menggali dan mendapatkan

data dokumen berupa karya-karya langsung yang ditulis oleh al-Ghozali,

buku-buku ilmiah lainnya, ensiklopedi, majalah dan kamus yang berkaitan

dengan pemikiran pendidikan Islam.

b. Historis

Kajian yang bertujuan untuk memahami dan menemukan

generalisasi yang berguna dalam usaha memahami menyataan sejarah yang

dapat digunakan dann meramalkan perbandingan yang akan datang

berdasarkan sosiologi pada saat itu.

4. Metode Analisis Data

Menurut muhajir, analisis data merupakan upaya mencari dan menata

secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk

meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan

21 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 161

16

menjadikannya suatu temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan

pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan upaya mencari makna.

Sementara analisis data menurut Patton dalam Lexy J. Moleong adalah

mengatur urutan-urutan dan mengorganisasikan dalam suatu pola, kategori dan

suatu uraian dasar. Sedangkan menurut Robert Bodgan dan Steven J. Taylor

analisis data adalah proses yang memerlukan suatu usaha untuk

mengidentifikasikan tema-tema dan menyusun hipotesis yang akan

disampaikan oleh data, serta upaya menunjukkan bahwa tema dan hipotesis itu

didukung oleh data.

Menganalisis data merupakan langkah yang paling urgen dalam sebuah

penelitian, dan terutama karena peneliti memasuki tahap penetapan hasil

temuannya. Maka dari itu analisis harus lebih menekankan pada selektifitas

data yang diperoleh berdasarkan validitasnya.

Teknik analisis data yang digunakan adalah:

a. Analisis Deskriptif Analitis

Penelitian deskriptif analitis adalah penelitian yang dimaksudkan

untuk mengumpulkan dan mengkaji serta menganalisis secara kritis

terhadap informasi mengenai status suatu gejala yang ada yaitu keadaan

gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.22

b. Content Analysis

Yakni menganalisis dan menterjemahkan apa yang telah

disampaikan oleh pakar, baik melalui tulisan atau pesan yang berkenaan

dengan apa yang dikaji. Dalam upaya menampilkan analisis ini harus

memenuhi tiga kriteria; obyektif, pendekatan sistematis generalisasi dan

analisis harus berlandaskan aturan yang dirumuskan secara eksplisit.23

Dalam penelitian ini, yang diungkap dengan analisisnya adalah

tentang makna data yang akan dibahas lebih rinci dalam pengumpulan data.

c. Analisis Kritis Historis

22 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta, 1998, hal 40523 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 68

17

Analisis kritis historis adalah merupakan penelaahan dokumen

serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan

dilaksakan secara sistematis.24

G. SITEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika pembahasan adalah rangkaian pembahasan yang termuat dan

tercakup dalam isi skripsi dan harus berkaitan antara yang satu dengan yang lain

sebagai satu kesatuan yang utuh. Ia merupakan deskripsi sepintas yang tetapi

detail yang mencerminkan urutan-urutan bahasan dari setiap bab.

Sistematika dalam pembahasan ini terbagai ke dalam lima bab. Dalam

setiap bab menguraikan masalah-masalah yang berbeda.

Bab satu, berisikan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan

pustaka, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab dua membahas tentang kajian pustaka yang berisi biografi Imam al-

Ghozali dan seluruh gagasan al-Ghozali tentang pendidikan.

Bab tiga merupakan metode penelitian yang berisi tentang pendekatann

dan jenis penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data dan analisis data.

Bab empat merupakan laporan hasil penelitian yang terdiri dari gambaran

penelitian, yaitu analisis pemikiran Imam al-Ghozali tentang konsep pendidikan

Islam.

Bab lima berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran

Kemudian setelah bab terakhir, sebagai pelengkap dicantumkan dafta

pustaka

24 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, 405

18

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghozali, Imam, Ihya’ Ulumuddin, Surabaya: Al-Hidayah

______________, 2000, Ilmu Dalam Pemahaman Kaum Sufi Al-Ghozali (Terjemahan Muhammad Al-Baqir), Cet. Ke II, Bandung: Kharisma

______________, 1988, Membersihkan Hati Dari Akhlaq Yang Tercela (Terjemahan Ahmad Sunarto), Jakarta: Pustaka Amani

______________, 2003, Meraih Kebahagiaan Dunia Dan Akhirat (Terjemahan Sulaiman Al-Kumayi, MA, Semarang: Mutiara Persada

______________, 1990, Ihya’ Ulumidin (Terjemahan Drs. H. Moh. Zuhri), Semarang: CV Asy-Syifa’

Ni'am, Asrorun, 2006, Reorientasi Pendidikan Islam, Cet. IV, Jakarta: Elsas

Said, Muhammad, 1986, 101Hadits Tentang Budi Luhur, Cet. XXXVII, Bandung: PT Alma’arif

Syah, Muhibbin, 2005, Psikologi Belajar, Edisi Revisi Cet.IV, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Yatim, Badri, 2004, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, Cet.XVI, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Sholeh, Munawar, 2007, Cita-Cita Realita Pendidikan, Cet. Ke 1, Depok: Institute For Public Education

Suryadi, Ace; Budimansyah, Dasim, Pendidikan Nasional Menuju Masyarakat Indonesia Baru, Jakarta: PT Genesindo

J. Drost, 2005, Dari KBK Sampai MBS (Terjemahan Penerbit Buku Kompas), Cet. Ke II, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara

Firdaus, M. Yunus, 2005, Pendidikan Berbasis Realitas Sosial, Cet. Ke II, Yogyakarta: Logung Pustaka

Tadjab, 1994, Perbandingan Pendidikan (Studi Perbandingan Tentang Beberapa Aspek Pendidikan Barat Moderen, Islam dan Nasional, Surabaya: Karya Abdita

Bawani, Imam, 1987, Segi-Segi Pendidikan Islam, Surabaya: Al-Ikhlas

19

Yaqin, Ainul, 2005, Pendidikan Multikultural Cross-Cultural Understanding Untuk Demokrasi Dan Keadilan, Yogyakarta: Nuansa Aksara

Fadjar, Malik, 1998, Visi Pembaruan Pendidikan Islam, Cet. Ke 1, Jakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan Dan Penyusunan Naskah Indonesia

Ihsan, Hamdani; Ihsan Fuad, 2007, Filsafat Pendidikan Islam, Cet. Ke III, Bandung: CV Pustaka Setia

Muhaimin, 2004, Paradigma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam Di Sekolah), Cet. Ke III, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Al-Jumbulati, Ali; At-Tuwaanisi, Futuh, Abdul, 2002, Perbandingan Pendidikan Islam (Terjemahan Prof.H.M. Arifin,M.Ed), Cet. Ke II, Jakarta: PT Rineka Cipta

Bahreisj, Hussein, 1981, Ajaran-Ajaran Akhlaq Imam Al-Ghozali, Surabaya: Al-Ikhlas

Munir, Ahmad, 2007, Tafsir Tarbawi (Mengungkap Pesan Al-Qur’an Tentang Pendidikan), Ponorogo: STAIN Ponorogo Press

Suparta, Munzier; Aly, Noer, Hery, 2002, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet. Ke 1, Jakarta: Amisco

Othman, Issa, Ali, 1981, Manusia Menurut Al-Ghozali (Terjemahan Johan Smith, Anas Mahyuddin, Yusuf), Bandung: Pustaka

Shalahuddin, Mahfudh, 1987, Metodologi Pendidikan Agama, Surabaya: PT Bina Ilmu

Saleh Abdullah, Abdurrahman, 2005, Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur’an (Terjemahan Prof. H.M Arifin, M.Ed dan Drs. Zainuddin), Cet. Ke III, Jakarta: PT Rineka Cipta

Anwar, Rosihon; Sholihin, Mukhtar, 2004, Ilmu Tasawuf, Cet.Ke II, Bandung: CV Pustaka Setia

Abbas, Sirojuddin, 1984, I’tiqod Ahlussunnah Wal-Jama’ah, Cet. Ke X, Jakarta: Pustaka Tarbiyah

Maman; Ridwan, Deden; Musthofa, Ali, Gaus, Ahmad, 2006, Metodologi Penelitian Agama Teori Dan Praktik, Jakarta: PT RajaGrafindo

Moleong, Lexy J, 2006, Metodologi Penelitian Kualtatif Edisi Revisi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

20

______________, 1994, Metodologi Penelitian Kualtatif, Cet. Ke V, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

21