PROPOSAL IMPLEMENTASI OTOMATISASI JEMBATAN … fileDengan adanya jembatan timbang ini diharapkan...
Transcript of PROPOSAL IMPLEMENTASI OTOMATISASI JEMBATAN … fileDengan adanya jembatan timbang ini diharapkan...
PROPOSAL IMPLEMENTASI OTOMATISASI JEMBATAN TIMBANG
DASAR HUKUM
‣Kep. Menhub Nomor KM 5 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan
‣Kep. Menhub Nomor KM 55 tahun 1999 Penetapan Kelas Jalan di Pulau Jawa
‣Kep. Menhub Nomor KM 1 tahun 2000 tentang Penetapan Kelas Jalan di Pulau Sumatera
‣Kep. Menhub Nomor KM 13 tahun 2001 tentang Penetapan Kelas Jalan di Pulau Sulawesi
‣Kep. Menhub Nomor KM 1 tahun 2003 tentang Penetapan Kelas Jalan di Pulau Kalimantan
‣Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
‣Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan Daerah;
‣Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan;
‣Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; dan
‣Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 134 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan
‣Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 103 Tahun 2017 tentang Pengaturan dan Pengendalian Kendaraan yang Menggunakan Jasa Angkutan Penyebrangan
berdasar pada dasar hukum KM 5 tahun 1995 tentang Penyelengaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor dijalan raya yang mencakup fungsi sebagai berikut,
‣ Fungsi Pemantauan Dengan adanya jembatan timbang ini diharapkan mampu memantau truk-truk yang bermuatan overload, tujuan akhirnya agar jalan tetap terraja serta menghindari kecelakaan yang tidak diharapkan dari muatan yang berlebih.
‣ Fungsi Pengawasan Sebagai pengawas pertama terhadap muatan barang di jalan raya agar tindak kriminal dapat di minimalkan
‣ Fungsi Penindakan Untuk menjaga dan merawat kondisi jalan diperlukan penindakan terhadap truk yang melanggar kelas jalan, maka dari itu pemerintah menetapkan peraturan mengenai kelas jalan dan tonase yang boleh dilalui pembawa beban, yang bias disebut JBI (Jumlah Berat yang Diizinkan)
TUJUAN
1. Pengaplikasian model baru sistem jembatan timbang yang dapat mencatat dan memproses data lebih cepat dan efisien
2. Peningkatan efektifitas fungsi penindakan dengan perkembangan peraturan yang statis menjadi dinamis
3. Maksimalisasi fungsi pengawasan dengan sistem yang terintegrasi
4. Otomatisasi demi mencegah kerugian kepada pemalsuan yang mendorong oknum pungutan liar
5. Meminimalisir kerugian negara dari kerusakan jalan yang diakibatkan oleh kemacetan antrian proses pencatatan manual
SASARAN
SOLUSI
Identifikasi data kendaraan dan gejala dengan menggunakan analisis camera- video
Mengindetifikasi pada tahap awal untuk pengenalan data per kendaraan melaui nomor plat
Mengidentifikasi truk yang bergerak lambat yang dikrenakan kelebihan beban atau masalah mekanis atau kelelahan pengemudi
Analitik video akan mengidentifikasi karakteristik truk kecepatan, ban dan kelebihan beban
Pusat komando yang terintegrasi dengan Artificial Intellegence untuk mendapatkan analisia prediktif lalu lintas
‣ Menunjukan kondisi lalu lintas secara aktual ‣ Analisa kompisisi lalu lintas ‣ Identifikasi akar permasaalahan kelambatan lalu lintas ‣ Kemampuan untuk memprediksi arus lalu lintas berdasarkan
ekspektasi volume dan kondisi cuaca
SOLUSI
E-weighbridge untuk memvalidasi beban muatan
Untuk memastikan bahwa truk kelebihan beban dan berapa banyak kelebihan untuk dikenakan denda / biaya secara cepat
Pemindahan data yang actual demi mencapai efisiensi pencatatan dari segi ketepatan dan waktu
Otomatisasi perekaman data dan penindakan melalui RFID pada truk yang telah divalidasi
Kartu RFID ini mengidentifikasi truk setelah divalidasi E-weighbridge
membawa muatan berlebih yang secara otomatis tercatat di
perekaman data dan langsung dikenakan denda melalui kartu RFID yang tertera. Selain itu, pada tahap ini menjadi keputusan akhir truk
dapat melanjuti perjalan atau tidak
SISTEM PEREKAMAN MUATAN
14
Measurementmethod Dashboardonline
Ruleofthumbsfortheoperationaltruckscanning
E-WEIGHBRIDGE LOAD SCANNER
11
Pengukuran berbasis volume dengan kemudahan konversike tonase
Toleransi error = 0.1%
Real time and automatic data report and record dengan sistem penyimpanan data dan laporan
yang terpadu dan terintegrasi
Waktu yang dibutuhkan:Mobil Truk: 5 detikDouble Trailer: 10 detik
Max Loading: Unlimited
Pemasangan hanyabutuh 2 hari
LVS 3BMP – Block Mounted Portable
Dapat digunakan pada semua jenis truk:Dump truck, Single Trailer, Double Trailer, 3 Bins, and Heavy Duty Truck
Alat ini telah digunakan di 15 negara yaitu:1. Amerika Serikat2. Australia3. Selandia Baru4. Spanyol5. Mongolia6. Kanada7. Meksiko8. Kongo9. Rusia10. Senegal11. Zambia12. Swiss13. Jerman14. Filipina15. Indonesia
Source: https://exportandtrade.co.nz/article/scanning-world-success
E-WEIGHBRIDGE WORK FLOW
DATA INPUT
Data Operator
Data Uji Berkala
Data PenimbanganData Identitas Kendaraan
DATA FLOW
9
Database points from every kiosk
Data Publish to Cloud for Command Center
usage
Command Center populate, analyze and
produce reports
CHART WORKFLOW
INISIALISASI PENGOLEKSIAN DATA
IDENTIFIKASI AWAL DATA TRUK DENGAN CAMERA
CCTVTRUK MELEWATI LOAD
SCANNER
MENJADI DATA DALAM BENTUK
RFID
UPDATE DATA PADA RFID DAN TRUK DAPAT MELANJUTKAN PERJALANAN
Muatan Berlebih
Muatan Cukup
VALIDATE JENIS MUATAN, VOLUME DAN
PERHITUNGAN DENDATERBIT TIKET DENDA
PEMBAYARAN MELALUI E-MONEY
PENDAPATAN NEGARA
PENDAPATAN SWASTA
PENINDAKAN OPERATOR LAPANGAN
PENMAN UNTUK TRUK YANG MEMBAWA MUATAN BERLEBIH
DIPERLUKAN DURASI PARKIR
TRUCK TERTAHAN
Tidak
PEMINDAHAN BEBAN KE TRUK
TAMBAHAN
Ya
PENYEWAAN GUDANG SEMENTARA KEPADA PIKHAK SWASTA YANG TERTUJU
E-WEIGHBRIDGE SITE FLOW (1/2)
E-WEIGHBRIDGE SITE FLOW (2/2)
MANFAAT
Cepat AkuratDapatDiandalkan
Error tolerance 1%Kemampuan akurasi yangsangat tinggi dengantingkat error ±0.01m3 ataukurang dari 0.5 kg
Non-intrusive devicePerawatan perlengkapan yangmudah dan tidak gampangrusak karena tidak perlubersentuhan dengankendaraan maupun manusia
Handy and PortableEquipmentInstalasi perangkat alat ukuryang mudah dan hanyamembutuhkan 2-3 jam saja
Real time dashboardMemberikan kemudahan bagipemerintah untuk memonitorbeban muatan yang dibawaoleh masing-masingkendaraan truk yang melintasijalan nasional
Data integrity assuranceDilengkapi dengan pirantilunak yang memiliki tingkatkeamanan yang baiksehingga meminimalkandata tampering
Optimized Cycle TimeHanya membutuhkan 5-10detik untuk memperolehangka muatan truk dengankecepatan truk berjalan stabilpada kecepatan 6km/jam
PERBANDINGAN JEMBATAN TIMBANG SAAT INI DENGAN E-WEIGHBRIDGE
PERBANDINGAN JEMBATAN TIMBANG SAAT INI DENGAN E-WEIGHBRIDGE (1)
Waktu pengoperasian yang diperlukan untuk 1 unit mobil
Jembatan timbangkonvensionalmembutuhkan waktu minimal5 menit / unit kendaraan
Jembatan timbang e-weighbridge membutuhkanwaktu5 detik / unit kendaraanKendaraan tidak perlu berhenti, cukup berjalanstabil pada kecepatan maksimal 6km/jam sejauh20 meter
PERBANDINGAN JEMBATAN TIMBANG SAAT INI DENGAN E-WEIGHBRIDGE (2)
21
Akurasi dari penetapan berat barang muatan jembatan timbang konvesional sangat dipengaruhi banyak faktor
Deviasi yang tercatat: 40 kg, Load Cell: 2,000 kgDeviasi bulanan = 40 x 100% = 2%
2000Data di atas menunjukkan bahwa jembatantimbang konvensional akan mengalami deviasikelebihan muatan dalam pengukuran sebesar+/- 2% dari setiap proses.
Data di atas menunjukkan bahwa jembatan timbang konvensional akan mengalami deviasi kelebihan muatan dalam pengukuran sebesar +/- 0.5% untuk setiap unit kendaraan yang beroperasi dalam keadaan hujan
Sumber: Hamish Marshall, GlenMurphy ,Oregon State University ,Corvallis, USA
PERBANDINGAN JEMBATAN TIMBANG SAAT INI DENGAN E-WEIGHBRIDGE (2)
Akurasi dari penetapan berat barang muatan dengan menggunakan e-Weighbridge sangat tinggisesuai lembar pengesahan dari pemerintah Australia
PERBANDINGAN JEMBATAN TIMBANG SAAT INI DENGAN E-WEIGHBRIDGE (3)
Pada jembatan timbang konvensionalberdasarkan Peraturan Menteri PerdaganganRepublik Indonesia Nomor 78/M-DAG/PER/11/2016 Tentang Unit Metrologi Legalbahwa1.Perlu dilakukan kegiatan perawatan yang benar
dan berkala untuk alat standar utama danpenunjang
2.Perlu dilakukan kalibrasi/pengujian sebagaisyarat teknis sebanyak minimal 1x dalam setahununtuk alat standar utama
Namun demikian, dalam kondisi sekarang 2rekomendasi di atas tidak dapat dilakukan karena:1.Sering rusaknya “main beam” dan pondasi
beton yang mengakibatkan biaya perbaikanyang cukup besar dan waktu perbaikan hinggamencapai 1 bulan
2.Kegiatan kalibrasi/pengujian Load Cell jugatidak dilakukan secara berkala dan sebaiknyasesuai rekomendasi teknis dilakukan setiapbulan untuk mendapatkan hasil data yangakurat.
Mekanisme pemeliharaan alat utama dan pendukung yang berkesinambungan jembatan timbangkonvensional
PERBANDINGAN JEMBATAN TIMBANG SAAT INI DENGAN E-WEIGHBRIDGE (3)
Mekanisme pemeliharaan alat utama dan pendukung yang berkesinambungan pada e-Weighbridge
Pada e-Weighbridge, kegiatan perawatan dankalibrasi sangatlah gampang dikaranekan:1. Dalam proses pengukuran tidak ada kontak
fisik langsung antara kendaraan dan alat2. Dalam proses kalibrasi karena alat ini
mengunakan sensor laser LMS500 sehinggadapat terjamin akurasinya sepanjang 10tahun. Namun demikian, kami berkomitmenuntuk melakukan kalibrasi/pengujian setiaptahun sesuai dengan rekomendasi dariPeraturan Menteri Perdagangan RepublikIndonesia Nomor 78/M-DAG/PER/11/2016Tentang Unit Metrologi Legal
3. Untuk landasan juga tidak memerlukanperawatan karena akan menggunakan metalplate berukuran 2cm x 5 meter x 20 metersehingga landasan rata dan tahan lama
PERBANDINGAN JEMBATAN TIMBANG SAAT INI DENGAN E-WEIGHBRIDGE (4)
Mekanisme pencatatan, pengawasan dan konsolidasi data pada jembatan timbang konvensionalPada jembatan timbang konvensional, kegiatan pencatatan, pengawasan dan konsolidasi data secara berkala adalahmasih melibatkan operator lapangan secara langsung menginput angka timbangan dimana sangat rentan terhadapmanipulasi data ataaupun karena faktor kesalahan manusia dalam mencatat, mengawasi dan melakukan konsolidasidata yang sangat manual sehingga mengakibatkan data yang salah dan tidak akurat.
PERBANDINGAN JEMBATAN TIMBANG SAAT INI DENGAN E-WEIGHBRIDGE (4)
Mekanisme pencatatan, pengawasan dan konsolidasi data berkala pada e-WeighbridgePada e-Weighbridge, kegiatan pencatatan, pengawasan dan konsolidasi data secara berkala adalahmendekati 100% berjalan secara otomatis dan tidak ada proses manual yang melibatkan operator secaralangsung
INTERNET DAN TELEKOMUNIKASI
VSAT BACKUP LINK UNTUK KONEKTIFITAS INTERNET
VSAT BACKUP LINK UNTUK KONEKTIFITAS INTERNET
Layanan Akses Internet yang dimiliki metrasat menyediakan fasilitas koneksi akses ke internetyang disediakan pada port router milik Metrasat. Fasilitas ini dapat digunakan untuk akses internetsecara dedicated dengan menggunakan beragam fasilitas saluran akses yang tersedia, baikmelalui akses VSAT dedicated maupun VSAT Shared.
Spesifikasi :ü Menggunakan satelit Thaicom 4 KU Band dengan topology Starü Menggunakan main gateway dan diversity gateway dengan perangkat redundantü Interface Antara gateway ke perangkat lain atau jaringan didasarkan pada standar industri
internet protocol (IP)ü Cakupan layanan menjangkau seluruh wilayah Indonesia (kecuali : Kep. Riau, Kep Tahuna &
Talaud, daerah atas kota banda Aceh)ü Menggunakan teknologi ACM (Adaptive coding & Modulation) dan AUPC (Automatic Uplink
Power Control) untuk menjaga QoS dan link availabilityü Laju data dari 256 Kbps hingga 155 Mbps (Simetris, Asimetris)ü Konfigurasi dua rah (full duplex)ü Modulasi yang digunakan QPSK, 8PSK & 16 QAM
KIOSK DAN COMMAND CENTRE
DENAH UNTUK KIDS PER TITIK DAN COMMAND CENTRE
Perlengkapan Ruang Kerja Kiosk e-Weighbridge1 unit air conditioning1 unit Krisbow Genset Bensin 3800 W1 unit pesawat telpon1 unit wifi modem dan router1 unit komputer dan perlengkapannya1 unit kursi dan meja kerja
Perlengkapan Ruang Kerja Command Center1 unit air conditioning1 unit Krisbow Genset Bensin 3800 W1 unit pesawat telpon1 unit LED Philips TV 55inch1 unit toilet1 unit peralatan komunikasi dan internet3 unit komputer dan perlengkapannya3 unit kursi dan meja kerja
DASHBOARD SOFTWARE
MOCKUP INTERFACE
KONKLUSI DAN VISI
KALUKASI INVESTASI
KONKLUSI DARI PENGAPLIKASIAN SOLUSI E-WEIGHBRIDGE
1. Improvisasi peraturan pemerintah yang states menjadi lebih dinamis
2. Aktualisasi ketiga fungi yang ditetapkan pada landasan hukum KM 5 tahun 1995
3. Optimalisasi lalu lintas demi mengruangi kerugian pada infrastruktur
4. Pengendalian kondisi jalur perhubungan darat dengan menggunakan analisa data yang valid
5. Pembangunan Infrastruktur national dengan terwujudnya sinergi antar lembaga
6. Peningkatan persan swasta untuk kemandirian pertahanan bangsa
TERIMA KASIH