PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

35
PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis J.) Disusun Oleh: BURHAN ARIF GUNAWAN (20120210095) PRODI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2015

Transcript of PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

Page 1: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

PROPOSAL HASIL MAGANG

DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT

(Elaeis guineensis J.)

Disusun Oleh:

BURHAN ARIF GUNAWAN

(20120210095)

PRODI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2015

Page 2: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

DAFATAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

PENDAHULUAN................................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................1

B. Tujuan.........................................................................................................................2

KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTIK LAPANGAN...................................................3

A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan.......................................................................3

B. Letak dan Luas Wilayah..............................................................................................4

C. Tanah dan Tofografi....................................................................................................5

D. Iklim............................................................................................................................6

E. Struktur Organisasi Divisi...........................................................................................7

F. Visi dan Misi...............................................................................................................8

G. Tenaga Kerja...............................................................................................................9

PELAKSANAAN MAGANG............................................................................................10

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang..................................................................11

B. Metode Pelaksanaan Magang....................................................................................12

C. Kegiatan di Lapangan................................................................................................13

PEMBAHASAN..................................................................................................................14

A. Perencanaan .............................................................................................................15

B. Organisasi.................................................................................................................16

C. Pelaksanaan..............................................................................................................17

D. Kontrol.....................................................................................................................18

PENUTUP...........................................................................................................................19

Kesimpulan .............................................................................................................19

DAFTAR ISI......................................................................................................................20

LAMPIRAN.......................................................................................................................21

Page 3: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan yang

memiliki pertumbuhan yang pesat. Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman

perkebunan yang menyumbangkan devisa negara dalam jumlah yang cukup besar.

Menurut Sunarko (2008), perkebunan kelapa sawit di Indonesisa semula

berkembang di daerah Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Namun,

sekarang telah berkembang ke berbagai daerah, seperti Riau, Jambi, Sumatera

Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Kalimatan Barat,

Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi, Maluku, dan Papua

Kontribusi tanaman kelapa sawit dalam perekonomian nasional sangat besar,

meski masih ada sejumlah masalah (Sucipto, 2012). Dalam perkembangannya,

minyak kelapa sawit beserta turunannya semakin dibutuhkan oleh masyarakat.

Kebutuhan ini berbanding lurus dengan bertambahnya penduduk dunia. Sejak

2005, sawit menjadi minyak nabati terbesar di dunia (24%) menggeser minyak

kedelai (23%). Adanya permintaan CPO dan produk turunan kelapa sawit yang

tinggi memerlukan pengembangan areal pertanaman (ekstensifikasi lahan) yang

luas untuk memenuhi permintaan tersebut. Selain itu, untuk memenuhi permintaan

yang semakin tinggi tersebut perlu teknik budidaya yang sesuai untuk

mendapatkan produktivitas yang tinggi.

Perkembangan perkebunan kelapa sawit di indonesia sangat pesat. Menurut

Direktorat Jenderal Perkebunan (2009), tercatat pada tahun 2008 total luas areal

perkebunan kelapa sawit seluas 7.36 juta hektar dengan produksi 17.53 juta ton.

Dari jumlah tersebut sebagian besar diantaranya menembus pasaran ekspor. Dari

luas yang ada 3.87 juta hektar dikelola oleh perkebunan besar swasta (PBS), 2.88

juta hektar merupakan perkebunan rakyat (PR) dan 602 963 hektar berupa

perkebunan besar milik negara (PBN).

Perluasan lahan ini tidak lepas dari kebutuhan sumberdaya manusia sebagai

pengelola lahan. Pemenuhan sumberdaya manusia dapat dilakukan dengan

berbagai cara, salah satunya adalah dengan magang. Perekrutan magang ini

bertujuan menambah ketrampilan kerja mahasiswa. Selama ini mahasiswa telah

mendapat pendidikan di perguruan tinggi berupa teori dan praktikum dengan

intensitas yang terbatas. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam

membentuk ketrampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja.

Page 4: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

Perluasan lahan ini tidak lepas dari kebutuhan sumberdaya manusia sebagai

pengelola lahan. Pemenuhan sumberdaya manusia dapat dilakukan dengan

berbagai cara, salah satunya adalah dengan magang. Perekrutan magang ini

bertujuan menambah ketrampilan kerja mahasiswa. Selama ini mahasiswa telah

mendapat pendidikan di perguruan tinggi berupa teori dan praktikum dengan

intensitas yang terbatas. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam

membentuk ketrampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja.

Agar dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di

dunia kerja, maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara

langsung di instansi/lembaga yang relevan dengan program pendidikan yang

diikuti. Sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang

bersangkutan, mahasiswa bisa memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang telah

diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk melanjutkan

kiprahnya di dunia kerja yang sebenarnya.

Kegiatan magang dapat dilakukan di semua perusahaan, salah satunya adalah

PT UNI PRIMACOM yang merupakan salah satu perusahaan sawit terbesar di

Indonesia. Perusahaan ini di bawah anak buah perusahaan dari Asam Jawa Group.

Perusahaan Asam Jawa Group ini memiliki anak buah perusahaan diantaranya PT

Sumur Pandan Wangi, PT Musirawas Citraharpindo dan PT Uni Primacom.

Perusahaan ini memiliki luas lahan sekitar 10.000 ha dengan tenaga kerja sekitar

2.500 karyawan. Dengan cakupan lahan yang cukup luas. Pencapaian dari

produksi kelapa sawit semakin meningkat dimana dalam perusahaan ini juga

terdapat dua Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) yang diberi nama PKS 1 dan

PKS 2. Unit pengolahan kelapa sawit PKS 2 baru saja di resmikan pada tahun

2011 silam, dengan demikian perusahaan ini dapat di katakana layak untuk di

jadikan sebagai lokasi tempat magang. Dengan melakukan kegiatan magang di PT

Uni Primacom, diharapkan mahasiswa dapat menimba ilmu secara langsung

mengenai seluk beluk budidaya kelapa sawit dalam rangka menghasilkan produk

yang berkualitas. Keterjaminan semua proses budidaya baik sejak pengolahan

lahan sampai pengolahan hasil dan pemasaran akan memberikan jaminan bagi

konsumen terhadap produk yang dihasilkan.

Page 5: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

B. Tujuan

Kegiatan magang ini bertujuan untuk:

a. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang budidaya tanaman kelapa sawit.

Dan mengetahui dan memahami pengelolaan tanaman kelapa sawit secara

nyata di lapangan.

b. Dapat membandingkan antara teori yang didapatkan di bangku kuliah dengan

pelaksanaan teknis di lapangan dan melatih mahasiswa dalam

mengintegritaskan diri dengan masyarakat disekitar lokasi magang.

c. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat digunakan

sebagai bekal ketika terjun di dunia kerja.

d. Mengasah ketrampilan bekerja di PT Uni Primacom.

Page 6: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

II. KEADAAN UMUM LOKASI DIVISI Z

A. Sejarah singkat berdirinya DIVISI Z

Divisi z berdirim pada januari 2014 dan lokasinya bertempat di areal sei

kaliman.

B. Letak dan Luas Wilayah DIVISI Z

Divisi z terletak di areal sei kaliman PT.UNI PRIMACOM yang berada di

desa Baru Namiri, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kota Waringin Timur,

Kalimantan Tengah. Dengan luas wilayah Divisi Z 703,68 Ha.

C. Tanah dan Topografi

Tanah yang terdapat di DIVISI Z yaitu tanah mineral dan Gambut dengan

areal pasang surut. Gambut merupakan tanah hasil akumulasi timbunan bahan

organik dengan komposisi lebih dari 65% yang terbentuk secara alami dalam

jangka waktu ratusan tahun dari lapukan vegetasi yang tumbuh di atasnya

yang terhambat proses dekomposisinya karena suasana anaerob dan basah.

(2009.Peraturan Menteri Pertanian).

Keadaan umum topografi di DIVISI Z berupa perbukitan, dataran rendah

seperti rawa, tanah bergelombang, dan tanah datar. Jenis tanah meliputi tanah

gambut, tanah mineral.

D. Iklim

Di kecamatan parenggean beriklim tropis dengan curah hujan DIVISI Z tidak

menentu rata-rata 1331 - 2000 mm/tahun dengan suhu optimal 29 0C – 30

0C,

dengan kelembaban 80% dengan penyinaran matahari 5-7 jam/hari tetapi pada

bulan bulan ini penyinaran tidak optimal karena sinar matahari kehalangan

oleh kabut asap. Dengan kecepatan angin 5 – 6 km /jam. Sedangkan menurut

teori mengatakan sarat pertumbuhan tanaman kelapa sawit yaitu dengan iklim,

suhu rata – rata 2 000 – 2 500 mm/tahun dengan penyebaran merata sepanjang

tahun. Suhu harian optimal antara 24 – 28 0C, kelembaban 80% dan

penyinaran matahari 5 – 7 jam/hari. Kecepatan angin yang baik adalah 5 – 6

km/jam untuk membantu proses penyerbukan (Lubis, 1992).

Page 7: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

Dengan keadaan iklim yang seperti itu lokasi Divisi Z cocok digunakan

sebagai perkebunan kelpa sawit karena kondisi iklim yang hampir menyamai

dengan teori yang ada.

E. Struktur organisasi DIVISI Z

KA. DIVISI

Kerani Divisi

KONDAKTOR

Mandor Panen Kerani Panen Mandor Perawatan

Pembina rohani Operator genset Satpam

F. Visi dan Misi DIVISI Z

a. VISI

Menciptakan suasana yang aman, damai, harmonis, dan juga menciptakan

kekeluargaan yang ada di DIVISI Z.

b. MISI

- Tercapainya Produksi

- Mengurangi losses. Contoh losses anggaran

- Selalu menjaga kualitas dan kuantitas

Page 8: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

G. Tenaga kerja DIVISI Z

Adanya tenaga kerja di DIVISI Z akan mempermudah lancarnya suatu

pekerjaan, sehingga terciptanya hubungan kerja sama dan informasi yang baik

antar tenaga kerja. Tenaga kerja di DIVISI Z terdiri dari tenaga kerja pria dan

wanita yang terdiri dari SKU dan Tenaga Kerja Harian dan yang masih

trening. Tenaga kerja yang ada di di DIVISI Z berasal dari berbagai daerah

dan juga dari daerah asli kalimantan. Contohnya yang dari daerah luar

kalimantan yaitu dari NTT, Jawa, Sumatra.

Page 9: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

III. PELAKSAAN MAGANG

A. Tempat dan Waktu Pelaksaan Magang

Tempat pelaksanaan magang saya di lakukan di DIVISI Z PT. UNI

PRIMACOM, dari tanggal 14 September – 14 November 2015.

B. Metode Pelaksanaan magang

Pelaksanaan magang ini melibatkan mahasiswa untuk melakukan

seluruh kegiatan yang menyangkut aspek teknis di lapangan. beberapa metode

yang digunakan dalam pelaksanaan magang diantaranya :

1. Observasi

Sebelum terjun ke lapangan, mahasiswa magang berkesempatan untuk

mempelajari terlebih dahulu teori tentang teknis lapangan sebelum langsung

mengamati dan mempraktekkan bagaimana cara kerja praktek teknis di

lapangan.

2. Praktek

Para mahasiswa magang langsung mempraktekkan dilapangan apa

yang sedang dilaksanakan di perkebunan tersebut dengan diarahkan oleh

Asisten Divisi atau Mandor yang mendampingi.

3. Diskusi

Selama pelaksanaan praktek magang mahasiswa melakukan diskusi

baik dengan asisten, mandor maupun dengan para pekerja dikebun kelapa

sawit selama pelaksanaan kegiatan magang berlangsung.

C. Kegiatan di Lapangan

Kegiatan di lapangan adalah seluruh rangkaian kegiatan kebun yang

ada dan sedang berlangsung di PT. UNI PRIMACOM DIVISI Z adapun

kegiatannya adalah :

1. Kegiatan di Areal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

Kegiatan praktek yang dilakukan diareal TBM diantaranya konsolidasi,

penyisipan, garuk piring, pembuatan tapak kuda, penanaman kacangan

(Leguminosa cover crop), pemupukan, pengendalian hama penyakit serta

pemeliharaan jalan, parit dan drainase.

Page 10: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

a. Konsolidasi

Konsolidasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk merehabilitasi

tanaman yang baru ditanam. Kesalahan tanam biasanya disebabkan oleh

penanaman yang terburu-buru dan kurangnya pengawasan sehingga

mengakibatkan kerusakan tanaman, kelambatan atau kelainan pertumbuhan

bibit yang ditanam.

Kegiatan konsolidasi antara lain adalah menginventarisasi tanaman

yang mati, abnormal, tumbang dan terserang hama penyakit serta menegakkan

pohon yang tumbang dengan cara menimbun tanah disekitar pangkal batang

dan dipadatkan sehingga tanaman tegak kembali. Konsolidasi pokok ini

dilakukan pada umur TBM I dan TBM III jika terlambat sulit untuk diperbaiki

karena batang tanaman sudah besar.

b. Penyisipan

Penyisipan dilakukan untuk menggantikan tanaman yang mati, sakit

atau kerdil sehingga diperoleh tanaman yang tumbuh sehat dan seragam.

Kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil inventarisasi pada areal TBM

tanaman yang perlu disisip pada masa TBM I sampai III setiap satu bulan

sekali, dan setelah TBM III penyisipan cukup dilakukan setiap satu tahun

sekali.

c. Garuk Piring

Kegiatan ini dilakukan dengan membersihkan gulma yang terdapat

disekitar tanaman kelapa sawit, gulma digaruk dengan menggunakan cangkul,

dengan radius 1 meter dari pangkal batang. piringan harus bebas dari gulma

untuk menghindari persaingan dalam penyerapan unsur hara antara gulma

dengan tanaman kelapa sawit. Rotasi garuk piringan ini dilakukan setiap satu

bulan sekali.

d. Teras Individu atau Tapak Kuda

Pembuatan teras tapak kuda tepat pada pancang tanaman mula-mula

tanah dibebeskan dari humus, tunggul dan kayu-kayuan. Tanah galian disusun

untuk tanah bagian yang ditimbun, sedangkan tanah yang agak miring

Page 11: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

dicangkul dan diratakan dengan sudut kemiringan 10°-15° kemudian dibuat

benteng kecil dipinggir tanah timbunan tersebut.

Teras tapak kuda dibuat pada bagian permukaan tanah yang memiliki

kecuraman atau kemiringan yang tinggi. Adapun tujuan dibuatnya tapak kuda

adalah apabila pada saat pemupukan unsur hara tidak langsung tercuci tetapi

tetap berada dalam piringan atau tapak kuda tersebut. Tapak kuda dibuat pada

areal TBM I ( tanaman ulang). Pemeliharaan pada tahap awal diperlukan

pemeriksaan yang teratur untuk memperbaiki tapak kuda yang rusak, dan

rehabilitasi selanjutnya dilakukan setiap satu tahun sekali.

e. Penanaman Tanaman Penutup Tanah

Penanaman tanaman penutup tanah (Leguminosa cover crop), sangat

baik untuk mengurangi erosi permukaan tanah, memperbaiki aerasi, menjaga

kelembaban tanah dan menambah bahan organik serta cadangan unsur hara.

Akar tanaman kacangan dapat memfiksasi nitrogen dan juga dapat mencegah

pertumbuhan gulma. Jika tanaman telah menutupi areal dengan sempurna

maka akan menghemat biaya penyiangan gulma dan tanaman kelapa sawit

dapat terhindar dari serangan hama kumbang oryctes.

f. Kastrasi

Kastrasi mulai dilakukan untuk tanah kelas 1 umur 14 bulan, dan kelas

2 atau seterusnya umur 18 bulan, kegiatan kastrasi meliputi :

1) Membuang bunga betina dan jantan menggunakan dodos

ukuran maksimal 8 cm dan disusun di gawangan mati.

2) Pada saat dimulai kastrasi dibulan ke 14 dan 18, maka

kegiatan kastrasi bunga betina yang ada dipohon non

produktif tidak dibuang.

3) Kastrasi rotasi terakhir bunga jantan jangan dibuang karena

akan digunakan sebagai media pengembangan Elaidobius

kamerunikus.

4) Pada tanah kelas 1 rotasi dimulai pada umur 14 dan diakhiri

pada umur 20 bulan dan tidak ada pemotongan pelepah

segar pada kastrasi.

Page 12: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

g. Sanitasi

Sanitasi dilakukan untuk mempermudah proses panen dan

mendapatkan kondisi buah yang baik pada saat mulai memanen yang

dilakukan 3 atau 4 bulan sebelum panen pertama dimulai.

Kegiatan sanitasi mencakup :

1. Membuang tandan partenocarpy dan tandan busuk terutama

yang diserang tirathaba, tandan tersebut harus diletakan

digawangan mati.

2. Membuang semua pelepah kering pada pangkal pohon dan

dilarang memotong pelepah segar.

3. Membersihkan semua sampah disekitar pohon untuk

memudahkan pengutipan brondol

h. Pemupukan.

Kegiatan pemupukan pada areal TBM sangatlah penting untuk

meningkatkan pertumbuhan vegetatif sehingga tanaman dapat tumbuh

dengan baik dan kokoh serta persiapan aktivitas pertumbuhan. Pengaruh

pemupukan terhadap produksi bersifat jangka panjang dan baru akan

terlihat setelah 2 sampai 3 tahun kedepan. Jenis pupuk yang digunakan

adalah pupuk majemuk NPK, yang diberikan dengan sistem tabur.

i. Pemberantasan Gulma

Sistem atau cara penyemprotan yaitu dengan cara Blanket, dan

pengaplikasiannya dilakukan setiap 3 bulan sekali sesuai dengan

pertumbuhan gulma, serta alat-alat yang digunakan dalam aplikasi herbisida

yaitu : masker, sarung tangan, alat semprot (kep) dengan muata bobot 15

liter air, dan kacamata.

Jenis herbisida yang diaplikasikan di kebun PT. UP adalah sebagai berikut :

1. Glyfosat : herbisida sestemik, yaitu herbisida yang mematikan gulma

dengan cara di translokasikan keseluruh bagian gulma sehingga

pengaruhnya luas, herbisida ini membunuh dengan cara menghambat

fotosintesis.

2. Paraquat : herbisida kontak, yaitu herbisida yang mematikan gulma

dengan cara kontak dengan gulma melalui absorbsi lewat akar maupun

Page 13: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

daun dan akan merusak, bagian gulma yang terkena langsung oleh

herbisida tersebut dan tidak ditrans lokasikan ke organ bagian gulma yang

lain.

j. Pembuatan Tempat Pengumpulan Hasil (TPH)

Pada perkebunan kelapa sawit TPH diperlukan sebagai tempat

penumpukan hasil panen agar tersusun rapi di tepi jalan pengangkut

sehingga mempermudah proses pengangkutan buah untuk

ditransportasikan.

Standar TPH melputi :

1. TPH dibuat setiap 3 jalan rintis untuk areal datar, sedangkan areal

bergelombang dan berbukit disesuaikan dengan kondisi areal.

2. Ukuran TPH

- TM I dan II 2 x 3 meter

- TM III dan seterusnya ukuran 3 x 4 meter

3. permukaan tanah pada TPH harus rata sehingga memudahkan

menempatkan TBS (tandan buah segar).

3. Kegiatan di Areal Tanaman Menghasilkan ( TM )

a. Babat Anak Kayu

Kegiatan Babat anak kayu / gulma di sekitar tanaman kelapa sawit,

pasar pikul dan TPH, tujuan dari kegiatan ini untuk mencegah terjadinya

persaingan dalam mengambil unsur hara di dalam tanah.

b. Garuk Piringan

Kegiatan membuang gulma atau sisa brondolan yang tertinggal di

piringan, dengan menggunakan alat cangkul yang berbentuk seperti tangan

manusia, piringan berfungsi sebagai tempat penyebaran pupuk, serta tempat

jatuhnya brondolan, dan mempermudah pengangkutan buah ke TPH.

c. Pemangkasan (Pruning)

Alat yang digunakan untuk memangkas adalah dodos, pemangkasan

dilakukan pada pelepah pokok yang tingginya telah mencapai satu meter

selain itu pemangkasan juga dilakukan untuk membuang pelepah yang

kering, pelepah yang telah dipangkas tidak diperbolehkan dibuang

disembarang tempat, tetapi harus disusun pada rumpukan.

Page 14: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

pemangkasan tidak diperbolehkan membuang pelepah pokok yang masih

muda karena pelepah tersebut masih aktif dan dibutuhkan tanaman untuk

melakukan proses fotosintesis.

d. Pemupukan

Pemupukan pada tanaman kelapa sawit membutuhkan biaya yang

cukup besar yaitu sekitar 40% – 60% dari total pemeliharaan. Oleh karena

itu, agar tercapai hasil pemupukan yang optimal maka pupuk yang

digunakan harus sesuai dengan rekomendasi yang telah ditetapkan.

Jenis pupuk yang diaplikasikan diperkebunan sawit PT. UNI

PRIMACOM Kecamatan Parenggean Kabupaten Kotawaringi Timuryaitu

Urea yang berfungsi untuk membantu proses penyuburan pada daun, MOP

berfungsi untuk mempercepat proses pembuahan, dan TSP berfungsi untuk

pertumbuhan akar dan pembentukan biji, serta Kaptan pada tanah gambut

berfungsi untuk menetralisir keasaman tanah.

e. Kegiatan Pemotongan Pelepah Kelapa Sawit

Kegiatan ini adalah memangkas pelepah tanaman kelapa sawit yang

menaungi daerah jalan. Tujuannya supaya jalan tidak terlindungi oleh

cabang-cabang kelapa sawit, sehingga cahaya matahari dapat menembus

langsung ke bagian badan jalan, dan pada musim hujan kelembaban tanah

cepat diatasi.

f. Pemberantasan Gulma

Sistem atau cara penyemprotan yaitu dengan cara Blanket, dan

pengaplikasiannya dilakukan setiap 3 bulan sekali sesuai dengan

pertumbuhan gulma, serta alat-alat yang digunakan dalam aplikasi herbisida

yaitu : masker, sarung tangan, alat semprot (kep) dengan muatan bobot 15

liter air, dan kacamata.

Jenis herbisida yang digunakan adalah sebagai berikut :

Page 15: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

1. Glyfosat : herbisida sestemik, yaitu herbisida yang mematikan gulma

dengan cara di translokasikan keseluruh bagian gulma sehingga

pengaruhnya luas, herbisida ini membunuh dengan cara menghambat

fotosintesis.

2. Paraquat : herbisida kontak, yaitu herbisida yang mematikan gulma

dengan cara kontak dengan gulma melalui absorbsi lewat akar maupun

daun dan akan merusak, bagian gulma yang terkena langsung oleh

herbisida tersebut dan tidak ditrans lokasikan ke organ bagian gulma

yang lain.

g. Aplikasi Pengendalian Hama Tikus dengan Klerat

Pengaplikasian tikus dengan klerat bertujuan untuk meminimalkan

serangan hama tikus diperkebunan bukan membasmi hama tikus, cara yang

digunakan dengan menggunakan rodentisida yang bermerek dagang Klerat

(campuran lilin, beras busuk, dan warfarin/racun). Teknis pemasangan

Klerat memasang Klerat harus perjaringan agar memudahkan pengontrolan

pekerjaan karyawan, tiap tiap satu pohon diletakkan dipangkal batang

pohon.

Pengendalian secara kimia dilakukan dengan penggunaan

rodentisida Klerat dengan jumlah 1 biji pertanaman dan pengendalian

secara konservasi dilakukan dengan pemanfatan musuh alami yaitu burung

hantu (Tito alba), pemeliharaan Tito alba dilakukan dengan memasang

sarang per 15 hektar lahan.

h. Panen

Jumlah dan mutu minyak tergantung pada tingkat kematangannya

buah saat dipanen. Panen harus menghasilkan tandan buah segar ( TBS)

pada kematangan optimum. pemotongan TBS yang kurang matang akan

mengakibatkan berkurangnya minyak, sedangkan TBS yang terlalu matang

atau busuk akan menghasilkan minyak dengan FFA yang tinggi.

1) Organisasi panen

Pemanen bertugas memotong TBS dari pohon dan mengumpulkan

ke TPH sekaligus menyusun pelepah yang dipotong sedangkan Pembrondol

bertugas mengutip semua brondolan dari dalam blok dan

Page 16: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

mengumpulkannya ke TPH. Pembrondol mengikuti tugasnya mengikuti

pemanen. Kedua tugas ini harus dilakukan pada hari yang sama.

2) Kebutuhan pemanen dan pembrondol

Pada dasarnya jumlah pemanen dan pembrondol diperhitungkan 1 : 1

pada periode produksi rendah (low crop) jumlah pembrondol bisa lebih

sedikit dari jumlah pemanen. Pemanen dan pembrondol agar diupayakan

sebagai karyawan tetap (SKU).

3) Pengaturan ancak dan rotasi panen

Pembagian ancak panen harus diatur agar mudah dalam pengawasan

pekerjaan panen dan pengangkutan hasil. Areal panen setiap divisi harus

dibagi menjadi 6 bagian ancak yang disesuaikan dengan konsep rotasi 6

hari dalam satu minggu (7 hari).

Areal TM harus terpanen secara keseluruhan hari senin sampai sabtu

dengan rotasi 4 kali perbulan termasuk pada priode panen puncak. Apabila

rotasi panen tidak dapat tercapai sesuai dengan standar, maka EM (Estate

Manager) mengambil kebijakan untuk menambah tenaga panen dan

pembrondol.

4) Sistem panen

a. Sistem Ancak Tetap

Sistem ancak tetap yaitu setip pemanen menanen pada areal yang

sama dikerjakan secara rutin , dan pemanen harus bertanggung jawab

menyelesaikan sesuai dengan luas yang ditentukan setiap hari tanpa ada

yang tertinggal. Apabila pemanen tidak bekerja, maka mandor panen harus

mencari penggantinya.

b. Sistem Ancak Giring

Sistem ancak giring yaitu setiap pemanen memanen pada ancak

panen yang telah ditetapkan setiap harinya oleh mandor panen. Pembagian

areal selalu berubah disesuaikan dengan kerapatan panen dalam kehadiran

pemanen.

Page 17: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

c. Sistem Ancak Tetap Semi Giring

Ancak tetap semi giring adalah ancak pemanen lain yang sudah

ditetapkan tetapi karena pemanen yang mempunya ancak tersebut tdak

masuk maka dibantu dengan pemanen yang lain.

5) Pengumpulan TBS di TPH (tempat penumpukan hasil)

Buah yang telah dipanen diletakkan dipinggir piringan arah jalan

pikul dan gagang panjang harus dipotong mepet dalam bentuk “ V ”

sebelum diangkut ke TPH. Buah disusun rapi di TPH dan brondolan

ditumpuk sesuai dengan takaran beralaskan goni eks pupuk dipisah dengan

tandan. pengawasan panen dilapangan dilakukan dan pemeriksaan yang

cukup untuk pencatatan janjang yang terletak di TPH.

6) Pengecekan buah di TPH

Setelah TBS keluar ke TPH, krani panen segera mengecek kuantitas

dan kualitas TBS, kemudian krani transport kembali mengecek ulang

sambil memuat TBS.

7) Pengawasan penen di lapangan

Pengawasan panen diperlukan agar panen lebih efektif, 1 orang

mandor mengawasi 20 – 30 pemanen termasuk pengutip brondol. Mandor

produksi harus memastikan bahwa semua ancak yang ada dibawah

pengawasannya telah dipanen dan semua brondolnya telah dikutip.

Page 18: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

IV. PEMBAHASAN

A. Perencanaan

Perencaan itu meliputi:

a. RAT ( Rencana Anggaran Tahunan)

Disebut dengan RAT karena pembuatannya yang setahun sekali

biasanya ditetapkan bersamaan dengan planning Cycle (rapim / Raker).

Perencanaan tahunan sering dinamakan budget. Dasar yang digunakan

dalam membuat rencana tahunan adalah pencapaian pekerjaan tahun yang

lalu maupun tahun – tahun sebelumnya serta outlook / estimasi tahun yang

akan datang. Meramalkan apa yang akan terjadi pada satu tahun kedepan

tidaklah mudah oleh karena itu asumsi – asumsi tertentu dalam

perencanaan selalu ada.

Tujuan dari rencana tahunan adalah.

Menetapkan sasaran tahunan.

Mengetahui kebutuhan sumber daya dan dana, baik tenaga kerja,

material, peralatan maupun biaya yang diperlukan.

b. RAB (Rencana Anggaran Bulanan

Rencana bulanan lazimnya dibuat dalam lembar rencana kerja (LRK)

bulanan. Bahwa rencana bulanan harus memuat secara lengkap jenis

pekerjaan yang akan dikerjakan, kebutuhan tenaga, material termasuk

biaya serta dilampiri dengan daftar /peta rencana blok yang akan

dikerjakan.

c. Estimasi Panen

Adalah kegiatan perencanaan yang dilakukan mandor panen untuk

merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk besok hari berupa

jumlah produksi, jumlah tenaga kerja, jumlah angkutan yang diperlukan.

d. Estimasi Perawatan

Adalah kegiatan perencanaan yanag dilakukan mandor perawantan untuk

merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk besok hari tentang

jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakuan perawatan dan juga

memperkirakan capaian yang akan didapat oleh para pekerja.

Page 19: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

B. Organisasi

Organisasi yang ada di DIVISI Z terdiri dari:

A. Kepala DIVISI Z

KA. DIVISI bertanggung jawab terhadap semua kegitan di afdeling

termasuk panen, dan perawatan. KA. DIVISI harus melakukan cek

pelaksanaan dan hasil panen maupun perawatan, hari ini maupun kemaren

secara sampling. Jika ada pelanggaran-pelanggaran yang tidak diinginkan

KA. DIVISI segera memanggil mandor yang menangani tentang yang

membawa pekerja atau pemanen tersebut. selanjutnya

KA. DIVISI menyuruh mandor membereskan kesalahan –

kesalahan tersebut.

Memberi arahan kepada mandor agar mandor lebih teliti lagi dalam

mengawasi para pekerjanya.

B. Kerani DIVISI Z

Tugas kerani DIVISI yaitu membantu KA. DIVISI dalam

pengumpulan data dalam pembuatan laporan.

Melakuan pencatatan administrasi DIVISI antara lain, Data Curah

Hujan, Data Kariyawan, data absensi kariyawan, buku monitoring

bahan, daftar cuti kariyawan, mendata imfentaris divisi, buku BAP,

monogram perawatan dan panen.

Membantu terlaksananya pencatatan administrasi divisi contohnya:

Estimasi dan Realisasi atau Rencana kerja harian mandor

perawatan, laporan harian divisi, laporan bulanan divisi, RAB

(Rencana Anggaran Bulanan), pencatatan ISPK.

Persiapan Data

Buku Buku Berita Contohnya: menyiapkan surat menyurat divisi,

membantu pelaksanaan penggajian kariyawan, menyiapkan surat

pengantar berobat, melakukan kroscek dengan bagian yang terkait

contohnya: apsensi, monogram perawatan dan panen, laporan

harian perawatan dan panen, dan THR.

Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan kantor.

Tanggung jawab seorang kerani divisi bertanggung jawab terhadap

keseluruhan intruksi dalm bidang administrasi divisi.

Page 20: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

C. Kondaktor DIVISI Z

Tugas kondaktor yaitu membantu kepala divisi mengurus divisi dan juga

mengontrol kegiatan mandor dan kerani, dan juga dapat mengontrol

administrasi yang ada di divisi.

D. Mandor Panen DIVISI Z

Tugas mandor panen yaitu terutama harus mengawasi:

Pengutipan brondolan

Pemotongan pelepah dan cara peletakannya/penyusunannya.

Mutu buah yang di panen ( matang, mentah)

Cara menempatkan buah dan berondolan.

Ancak tuntas / tidak

Cara pengawasan mandor panen terhadap pemanen adalah orang

perorang, ancak per ancak di kemandorannya. Seorang mandor harus tau

setiap kejadian pada ancak tiap – tiap pemanennya. Bila ada ancak yang

tidak selesai, Mandor harus tahu untuk menetapkan beberapa bantuan

jumlah tenaga yang diperlukan besoknya. Bila panen tidak tuntas ( ada

buah yang tertinggal ) Mandor segera memanggil pemanen untuk

membereskan ancaknya hari itu juga, selain itu pemanen harus dikenakan

sanksi sehubungan dengan kesalahannya.

E. Kerani Panen DIVISI Z

Kerani panen terutama mengawasi:

Mutu buah yang harus dipanen.

Jumlah hasil tiap pemanen.

Angkutan buah ke pabrik.

Pembuatan laporan seperti laporan cheking buah

Membuat laporan harian panen.

Menjaga kualiytas buah yang akan dikirim ke PKS.

Cara pengawasan krani terhadap hasil panen dilakukan di TPH

terhadap hasil orang perorang, sebelum buah dimuat ke truck untuk

di kirim ke PKS. Dan pengawasan angkutan dengan cara

pengecekan data angkutan dilakukan dipabrik ( timbang).

Page 21: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

F. Mandor Perawatan DIVISI Z

Tugas mandor perawatan meliputi:

Melakukan pengawasan terhadap para pekerja harian atau pekerja

perawatan.

Membuat laporan harian perawan

Membuat laporan Estimasi

Memberikan sanksi jika ada pekerja yang nyeleweng

Harus menyelesaikan pekerjaan yang sudah di tentukan dengan

tenaga kerja yang di tentukan pula.

G. Satpam DIVISI Z

Tudas satpam divisi yaitu menjaga keamanan wilayah divisinya.

H. Operator Genset DIVISI Z

Tugas operator genset yaitu menghidupkan genset agar lampu divisi bisa

menyala. Dan juga menghidupkan air profil.

I. Pembina Kerohanian DIVISI Z

Pembina kerohaian tuganya membina kerohanian warga yang ada divisi

kalau yang muslim mengajarkan ngaji padas anak-anak, dan juga

mengadakan yasinan setiap malam jum’at, sedangkan kalau yang non

muslim mungkin mengajar kan kepada anak- anak tentang agamanya.

C. Pelaksanaan

Pelaksaan meliputi perawatan dan panen, Perawatan sendiri meliputi TBM dan

TM:

a. TBM merupakan tanaman belum menghasilkan dari umr 0-36 bulan.

Sedangkan TM merupakan tanaman yang menghasilkan dari tanaman berumur

3 tahun sampai tanaman tidak produktif lagi / tanaman sudah berumur 25

tahun.

1. Piringan

Piringan merupkan areal di sekitar kelapa sawit berbentuk lingkaran yang

harus bersih dari semua jenis gulma dengan ukuran 1,5 m. piringan difungsikan

sebagai tempat aplikasi pemupukan yang mana pembuatan piringan bertujuan agar

tanaman kelapa sawit dapat menyerap unsur hara yang ada dalam tanah tanpa ada

persaingan penyerapan unsur hara oleh gulma.

Page 22: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

a.Buka piringan

Pembuatan piringan biasanya dilakukan dengan manual dulu setelah

itudilakukan dengan chemis. Dengan manual biasanya untuk membentuk piringan

pada pokok sesuai dengan diameteryang sudah di tentukan yaitu 1,5-2 m, dengan

membabat tandas gulma dan menggaruk gulma denga gapir yang ada disekitar

piringan.

b.Rawat piringan manual

Rawat Piringan Manual adalah suatu kegiatan pengendalian gulma yang

berada di piringan dan di pokok kelapa sawit. Tujuannya adalah untuk

mempermudah proses pemupukan dan proses pengutipan brondolan pada saat

panen.

NHK : 1,88 HK/Ha.

> Alat kerja : Gapir, Parang, Arit

> APD : Sepatu Bot dan Sarung tangan

c.Rawat piringan chemis

Membersihkan kembali areal piringan dari gulma dengan cara menyeprotkan

herbisida, herbisida yang digunakan adalah herbisda glyphosate dan Methyl

metsulfuron.

NHK: 0,5 HK/ha

Alat kerja : knapsrayer , ember, alat takar kerbisida

Alat pelindung diri: sepatu boot, sarung tangan karet, masker, rompi spraying

Bahan 0,65 dosis

Glyphosate (kleen up) 80/ha

Methyl metsulfuron ( winson) 65gr/ha

Page 23: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

2. Pasar pikul

Pasar pikul adalah Akses atau jalan yang dibuat diantara 2 baris tanaman

dengan ukuran 1.5 m, bertujuan untuk mempermudah pengaplikasian pupuk dan

akses keluar masuk nya aktifitas item pekerjaan lainnya seperti panen dan

pengawasan pekerjaan yang lainnya.

a. Buka pasar pikul

Buka pasar pikul yaitu membuka jalan yang ada di pasar hidup dengan

cara di babat tandas dengan parang dan digaruk dengan gapir. Tujuan

pembuatan pasar pikul ini yaitu agar dapat mempermudah pemanen

mengeluarkan buah yang sudah dipanen dan juga dapat mempermudah

pengawasan pekerjaan pemeliharaan dan panen.

b. Rawat pasar pikul manual

Adalah membersihkan kembali pasar pikul yang sudah dibuka atau dibuat dari

semua gulma yang ada, pasar pikul dibersihkan dengan cara digaruk.

NHK : 0,35

Alat kerjanya : Arit dag Gapir

APD : sarung tangan dan sepatu boot

c. Rawat pasar pikul chemis

Pasar pikul chemis membersihkan kembali pasar pikul yang sudah ada dari

semua gulma dengan menyemprotkan herbisida. Herbisida yang digunakan

yaitu glyfosat dan metil.

NHK : 0,26

Alat kerjanya : knap shack sprayer, ember dan takaran herbisida

APD : sepatu boot, sarung tangan karet, masker, rompi spraying

d. Cincang guling

Item pekerjaan memotong batang kayu yang melintang disekitar areal pasar

pikul.

NHK : 0,26

Alat kerja : parang gergaji

Alat pelindung diri: sarung tangan sepatu boot

Page 24: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

e. Timbun pasar pikul

Penimbunan pasar pikul dilakukan biasanya diareal rendahan fungsinya yaitu

biar tidak tergenang air dan juga mempermudah pemanen dalam

mengeluarkan buah ke TPH.

NHK : 0,037

3. Pasar tengah

Akses jalan yang di buat di areal pertengahan blok dengan ukuran 1,5 – 2 m

,bertujuan sebagai jalur pengontrolan mandor untk mengawasi pekerjaan.

a. Buka pasar tengah

Yaitu membuka jalan yang berada di pertengahan bolok dengan cara dibabat

tandas dengan menggunakan parang. Fungsinya yitu sebagai pusat

pengontrolan para pekerja, contoh: pupuk , panen, dan perawatan.

b. Rawat pasar tengah manual

Membersihkan kembali pasar tengah yang ada dengan cara membabat pandas

gulma dengan lebar 1,5m.

NHK: 0,008 HK/ha

Alat kerja: Parang

Alat pelindung diri: sarung tangan , sepatu boot

4. Gawangan

Gawangan adalah permukaan tanah antara barisan tanaman yang ditumbuhi

gulma, yang mana gawangan hidup menjadi akses pemeliharaan tanaman atau

pasar pikul. Sedangkan gawangan mati adalah tetap ditumbuhi gulma menjadi

tempat barisan potongan pelepah. Penyebab terjadinya gawangan mati dan

gawangan hidup karena adanya pasar pikul.

a. Rawat gawangan manual

Pengendalian gulma yang berada diareal gawangan dengan cara dibabat

pandas dengan menggunakan parang. bertujuan agar tidak terjadi perebutan

unsur hara antara tanaman inti dan gulma.

NHK : 2,00

Alat kerja : parang

Alat pelindung diri : sarung tangan , sepatu boot

Page 25: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

b. Rawat gawangan chemis

Pengendalian gulma yang berada diareal gawangan dengan cara menyeprotkan

herbisida berbahan aktif glyphosate atau paraquat sesuai jenis gulma yang ada.

NHK: 0,96 hk/ha

Alat kerja : knapsack sprayer, ember, alat takar herbisida

Alat pelindung diri : sarung tangan karet, sepatu boot, masker, rompi spraying

c. Dongkel anak kayu

Item pekerjaan pengendalian anak kayu dengan Mendokel sampai akar ny

menggunakan cados.gulma yang telah didongkel diletkan pada rumpukan.

NHK: 2,08

Alat kerja: cados.

Alat pelindung diri: sarung tangan , sepatu boot

d. Rawat rendahan tanaman manual

Pengendalian gulma yang berada di antara tanaman kelapa sawit yang teletak

dikriteria lahan gambut dan pasang surut.. Gulma dibabat padas dengan

menggunakan parang.

NHK: 2,28

Alat kerja : parang

Alat pelindung diri : sarung tangan , sepatu boot

e. Rawat rendahan tanaman chemis

Pengendalian gulma yang berada di antara tanaman kelapa sawit yang teletak

dikriteria lahan gambut dan pasang surut. dengan cara menyeprotkan herbisida

berbahan aktif glyphosate atau paraquat sesuai jenis gulma yang ada.

NHK: 0,001 HK/ha

Alat kerja : knapsack sprayer, ember, alat takar herbisida

Alat pelindung diri : sarung tangan karet, sepatu boot, masker, rompi spraying.

5. TPH (Tempat Pengumpulan Hasil)

Adalah tempat yang digunaklan untuk meletakkan dan menyusun buah hasil

dari pemanenan.

a. Buka TPH

Page 26: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

Dalam pembuatan TPH dalam suatu blok dilakukan ketika tanaman akan

memasuki masa produksi, pembuatan TPH dilakukan dengan cara

membersihkan areal TPH dari rumput dengan ukuran persegi panjang dengan

ukuran 3 x 2 m

b. Rawat TPH

Membersihkan kembali TPH yang sudah ada dengan cara membabat pandas

semua gulma yang berada di TPH dan membuang semua jenis sampah yang

berada di TPH.

NHK : 0,05

Alat kerja : cangkul,arit

Alat pelindung diri: sepatu boot, sarung tangan

6. Tunera

Tanaman yang berada didepan areal blok yang bertujun untuk mengendalikan

hama ulat api secara hayati.

Dengan cara Vase : Kupu – kupu Telur Larva, ada dua perbedaan

tentang pemahaman tentang tanaman tunera ini yang pertama tanaman tenera

menghambat kupu-kupu yang mau ke pokokan kelapa sawit karena kupu-kupu

sudah menghisap madu yang ada di tanaman tunera, sedangkan yang pehaman

yang satunya yaitu tanaman tunera mempunyai bahan kimia yang dapat membuat

mandul kupu-kupu tersebut atau denga cara mumutus siklus hidup hama ulat api

tersebut.

a. Tanam tunera

Yaitu dengan menanam tanaman tunera diawal tanaman TBM atau tanaman

masih baru di tanam setelah penyemaian.

b. Rawat tunera

Rawat tunera yaitu membersihkan rumput yang ada disekitar tanaman tunera

ddan jugan memberikan gulutan kecil.

Alat yang digunakan yaitu: cangkul, parang

APD : sepatu boot, dan sarung tangan

NHK : 0,04

7. Kumbang Badak

Hama kumbang badak Oryctes rhinoceros merupakan hama utama pada

perkebunan kelapa sawit dan menyerang tanaman kelapa sawit yang baru ditanam

Page 27: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

dilapangan sampai berumur 2,5 tahun. Kumbang ini jarang sekali dijumpai

menyerang kelapa sawit yang sudah menghasilkan ( TM ). Namun demikian,

dengan dilakukan pemberian mulsa tandan kosong kelapa sawit TKS yang lebih

dari satu lapis, maka masalah hama ini juga dijumpai pada areal TM. Pada areal

replanting kelapa sawit, serangan mkumbang badak dapat mengakibatkan

tertundanya masa berproduksi sampai satu tahun dan tanaman yang mati dapat

mencapai 25%.

a. Pengendalian hama kumbang badak

Pengendalian hama kumbang badak secara terpadu selalu memberikan hasil

pengendalian yang terbaik dan dalam waktu yang relative singkat dan juga

dapat menurunkan populasi kumbang badak di perkebunan kelapa sawit. Ada

beberapa cara yang dilakukan untu mengendalikan hama kumbang badak

yaitu.

a. Pemakaian insektisida: penggunaannya dengan cara ditabur dibagian

pucuk tanaman dengan dosis 9-15 gr/pucuk/pangkalpelepah muda dengan

interval 3 minggu s/d 1 bulan.

b. Penggunaan insektisida hayati: aplikasi insektida ini biasanya difokuskan

untuk mengendalikan larva kumbang badak yang keberadaannya

terkonsentrasi utamanya dibawah rumpukan – rumpukan diantara barisan

tanaman kelapa sawit.

c. Penggunaan Pheromone: pheromone adalah senyawa kimia yang berbahan

aktif Ethyl 4-Methyloctanoate yang dapat mengeluarkan aroma khusus

sedemikian sehingga dapat mengundang imago/kumbang dewasa untuk

terbang mendekati sumber aroma yang membangkitkan gairah sex

kumbang tanduk.

d. Pemasangan jaring: dapat dilaksanakan untuk mencegah masuknya hama

kumbang badak dari wilayah luar areal blok.

e. Pembongkaran rumpukan: rumpukan sebagai seed bank dari larva

kumbang tanduk seringkali menjadi pertimbangan bagi para manager

lapangan kebun untuk melakukan upaya pembongkaran dengan maksud

memusnahkan larva kumbang badak yang berada didalamnya. Bila upaya

pengendalian hanya ditunjukkan kepada imago/ kumbang dewasa,

seringkali seolah olah populasi kembang telah menurun drastis akan tetapi

Page 28: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

tidak lam kemudian populasi kumbang meningkat kembali dengan saat

pesat.

NHK: 0,10 hk/ha

8. Lalang

Lalang adalah gulma yang sangat berbahaya dan mutlak harus dikendalikan.

a. Pemberantasan lalang

Lalang sheet

Gulma ilalang yang berada dikeseluruhan blok, mitode pengendalian

ilalang sheet yang efektif adalaah dengan cara kimia, yaitu

menyemprotkan herbisida secara menyeluruh ( blanket spraying)

Lalang sporadis

Gulma ilalang mengelompok dalam jumlah yang sedikit, pertumbuhan

ilalang sporadis ( terpencar – pencar akan lebih efektif jika diberantas

dengan spot spraying. NHK: 0,45 hk/ha

Wiping lalang

Gulma ilalang sudah jarang, pada kebun yang kondisi ilalangnya sudah

normal di berantas dengan cara wiping ( diusap dengan kain yang

dibalutkan di jari tangan) NHK: 0,26 hk/ha

9. Pemupukan

Pemupukan tanaman dilakukan dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan

tanaman dan produksi.

a. Pengaplikasian pupuk

Organik

Tankos

LCKS ( limbah cair kelapa sawit)

An organik / Kimia

Pupuk tunggal ( UREA, MOP, KCL, SP 36, TSP) hanya

mempunyai satu kandungan.

Pupuk majemuk ( palmo) mempunyai lebih dari satu

kandungan.

NHK: 1,50

Page 29: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

10. Kastrasi

Aktifitas membuang bunga bunga jantan dan betina atau ablasi sebagai salah

satu kegiatan menjelang panen..dilakukan sejak tanaman mengeluarkan bunga (

umur 12 – 30) bulan atau selambat lambatny 6 bulan sebelum panen

menggunakan dodos ukuran 8 cm.bertujuan agar ukuran dan berat tandan buah

menjadi lebis seragam dan baik.

11. Konsolidasi tanaman

Konsolidasi adalah pekerjaan perbaikan atau rehabilitasi terhadap tanaman kelapa

sawit dilapangan sebagai akibat adanya kesalahan atau penyimpangan kultur

teknis.

NHK = 0,31 hk/ha

Alat = Cangkul,parang dan meteran

APD = Sepatu boot, sarung tangan, topi/helm.

b. Panen

Panen merupakan pengambilan TBS matang (brondol 5) sebagai produksi

kebun dan sebagai input PKS. Tujuannya adalah untuk memperoleh produksi

TBS yang sesuai kreteria matang panen yang telah di tentukan oleh

perusahaan. Di dalam panen ada yang namanya pengancaan didalam

pengancaan adayang namanya ancak tetap, dan anacak giring, kalau di divisi z

memakai ancak tetap semi giring.

1. Ancak panen : yaitu luasan atau barisan tanaman yang menjadi tanggung

jawab setiap pemanen.

2. Ancak tetap : adalah ancak yang sudah ditetapkan oleh mandor kepada

pemanen. Kelebihan ancak tetap yaitu tanggung jawab karyawan terhadap

ancak tinggi, kondisi areal relatif bagus, kesalahan mudah terdeteksi,

penguasaan terhadap area oleh kariyawan sangat tinggi, mempermudah

mencari solusi. Sedangkan kekurangannya yaitu pelaksanaan pemanenan

tidak mengacu banyak sedikitnya buah, karena luasan telah ditentukan,

pengeluaran buah di TPH menyebar karena lambat dan cepatnya buah

Page 30: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

keluar, transportasi tidak efektif karena buah lambat keluar, kurang

maksimal di area atau di ancak yang tahun tanamnya jauh berbeda.

3. Ancak giring : ancak panen yang ditetapkan setiap hari oleh mandor panen

bagian areal panen selalu berubah disesuaikan dengan kerapatan panen dan

kehadiran tenaga kerja pemanen. Kelebihan ancak giring yaitu cocok

untuk area yang baru dipanen, dapat diterapkan pada pemanen dalam

jumlah besar, buah cepat keluar, distribusu buah mengumpul,

memudahkan transport mengambil TBS, memungkinkan ancak tertinggal

kecil. Sedangkan kekurangannya yaitu tanggung jawab pemanen terhadap

ancak rendah, apabila ada kesalahan sulit terdeteksi, penghasilan

kariyawan tidak terlalu banyak.

4. Ancak tetap semi giring: adalah ancak pemanen lain yang sudah ditetapkan

tetapi karena pemanen yang mempunya ancak tersebut tdak masuk maka

dibantu dengan pemanen yang lain.

5. Alat yang dibuhkan dalm panen: egek, dodos, gancu, angkong, alat garuk

brondolan, dan ayakan berondolan

6. APD nya : sepatu boot, sarung tangan, helm, dan kacamata.

c. Angkut

Pengangkutan Hasil Panen adalah suatu kegiatan pengangkutan dan

pengiriman hasil panen dari TPH ke PKS. Tujuannya adalah untuk

mensukseskan / melancarkan proses Panen, Angkut, dan Olah ( P.A.O ).

Kebutuhan Alat : Mobil Truk, Tojok, Alat garuk brondolan, karung Goni.

Kebutuhan APD : Sepatu Bot, dan Sarung Tangan.

d. Olah

Setelah buah dikirim dari kebun ke PKS selanjutnya buah di olah, sebelum

pengolahan truck yang mengangkut buah ditimbang untuk mengatuhui berapa

ton buah yang angkut oleh truck, setelah penimabangan selesai buah di antar

ke LODING RAMP setalah buah masuk ke loding ramp buah di antar ke

station perebusan fungsi dari station perebusan ini yaitu memasak buah agar

dapat memper mudah pemisahn brondolan denga tankos, pemisahan

brondolan dengan tankos dilakukan di station thresher setelah itu brondolan

dikirim ke station preesing atau pengeresan buah tujun pengepresan yaitu

memisahkan ampas dankernel dan juga minyak kotor, sedangkan tankos

Page 31: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

dikirim ke digester untuk dikelurkan ke bagian luar pengolahan. Sedangakn

ampas dan kernel atau nut masuk ke station kernel untuk memisahkan kernel

dengan serabut ampas, sedangkan minyaknya masuk ke station klarifikasi,

setalah itu minyak dikirim ke fiber untuk membersihkan minyak yang kotor

menjadi bersih atau menjadi minyak mentah. Sedangkan proses kernel setelah

erpisah kernel dikirim kegudang penyimpanan kernel.

D. Kontrol

Pengontrolan dilakukan ketika pelaksanaan panen maupun setelah panen atau

perawatan atau setelah perawatan, kalu dipanen meliputi buah tertinggal,

brondolan, maupun kebersihan ancak, sedangakan kalu di perawatan yaitu

kualitas dan kuantitas yang didapat oleh pekerja perawatan.

a. Fisik lapangan

Mengontrol kembali pekerjaan yang sudah dikerjakan dengan tujuan

kualitas pekerjaan, yang melakukan pengontrolan yaitu KA. DIVISI,

KONDAKTOR, dan MANDOR PERAWATAN maupun PANEN.

b. Administrasi

Mengontrol kembali laporan – laporan yang telah dibuat oleh mandor,

kerani panen, dan kerani divisi, yang melakukan pengontrolan yaitu

KA. DIVISI dan KONDAKTOR.

Page 32: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

V. KESIMPULAN

1. Dalam suatu DIVISI perencanaan, Organisasi, Pelaksanaan, dan Kontrol sangat perlu

karena semua itu sangat penting karena itu dapat mempengaruhi produksi yang akan

didapat.

2. Untuk mendapatkan produksi yang maksimal pelaksaan perawatan dan semua kegitan

harus berjalan dengan baik.

3. Kalau semua yang direncanakan sudah berjalak dengan baik maka akan mendapatkan

hasil produksi yang maksimal.

4. Sedangkan di DIVISI Z saya lihat P, O, P, K ( perencanan, organisasi, pelaksanaan,

dan kontrol) nya sudah berjalan denga baik segala pelanggaran yang dilakuakan oleh

para pekerja dan mandor sekalipun dikasih bimbingan dengan baikm agar para

pekerja dan mandor tidak melakukan kesalahan yang sama di ulang lagi dan saya juga

melihat kalau produksinya sudah maksimal.

Page 33: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2012. SOP ( Standard Operating Procedure) PT. Mopoli Raya. PT. Mopoli Raya

Wilayah Barat. Aceh.

Ariani, Y. 2005. Manajemen Pembibitan Kelapa Sawit PT. Bukit Barisan Indah. Prima Jambi Karya

Ilmiah Universitas Jambi.

Fathoni, A. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Lubis, Ardin. 1994. Pengantar Manajemen Perkebunan Kelapa Sawit. PPKS (Pusat Penelitian

Kelapa Sawit). Medan.

Mangoensoekerjo, S dan Semangun Hariono (Penyunting). 2005. Manajemen Agribisnis Kelapa

Sawit, Cetak Kedua. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Pahan, Iyung. 2008.Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu Sampai Hili.

Penebar Swadaya, Jakarta.

Pardamean, M. 2008. Panduan Lengkap Pengelolaan Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit. PT.

AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Sastrosayono, S., 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Sunarko, 2007. Petunjuk Praktis Budi Daya & Pengolahan Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka.

Jakarta.

Sunarko, 2009. Budi Daya dan Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit dengan Sistem Kemitraan.

Agromedia Pustaka. Jakarta.

Sukamto,H., 2011 Kiat Meningkatkan Produktivitas dan Mutu Kelapa Sawit. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Setioko, Ilham. 2012. Manajemen Produksi Kelapa Sawit Di PT. Providen Agro. Karya Ilmiah

Insitut Pertanian STIPER, Yokyakarta.

Sunarko. 2010. Budi Daya dan Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit dengan Sistem Kemitraan. PT.

AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Suyatno, Rizsa. 1994. Kelapa Sawit, Upaya Peningkatan Produktivitas. Kanisius, Yogyakarta.

Zulham S, Hendri. 2011. Manajemen Pembibitan Kelepa Sawit PT. Perkebunan Nusantara

VI. Karya Ilmiah Universitas jambi, Jambi.

Page 34: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

LAMPIRAN

Pencarian hama Orytes/ Kumbang

badak

Pengangkutan buah

Miting dikantor Rawat pasar pikul manual

Peta DIVISI Z Rawat Piringan

Titi panen Pasar pikul

Page 35: PROPOSAL HASIL MAGANG DI PT UNI PRIMACOM DIVISI Z

Alat knap shak sprayer Data yang terdapat di divisi

Kantor Divisi Z Areal peremuhan divisi z

Perekapan laporan oleh krani divisi Pelampung saat pemanenan

Urutan pelaksanaan di PKS Proyeksi produksi tahun 2015 divisi

z ( zoro )