Proposal Fuad

32
Usulan Penelitian PENYUSUNAN RENCANA KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA GONDANGLEGI KABUPATEN MALANG Oleh Fuad Kurniawan Akbar 05610214

Transcript of Proposal Fuad

Page 1: Proposal Fuad

Usulan Penelitian

PENYUSUNAN RENCANA KEUANGAN PADA

KOPERASI UNIT DESA GONDANGLEGI

KABUPATEN MALANG

Oleh

Fuad Kurniawan Akbar

05610214

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FEBRUARI 2010

Page 2: Proposal Fuad

PENYUSUNAN RENCANA KEUANGAN PADAKOPERASI UNIT DESA GONDANGLEGI

KABUPATEN MALANG

A. Latar Belakang Masalah

Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu pilar perekonomian

yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional.

Program-program pemerintah untuk membangun masyarakat pedesaan,

seperti distribusi pupuk, benih, dan pengadaan gabah sekarang dilakukan

melalui KUD. Mengembalikan peran kunci KUD , merupakan konsekuensi

tuntutan pembangunan ekonomi kerakyatan. Hal ini sejalan dengan prinsip-

prinsip dan nilai-nilai koperasi untuk menyejahterakan anggota serta

masyarakat pedesaan, termasuk membantu berbagai program pemerintah

dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Koperasi Unit Desa mempunyai peran penting bagi masyakat dan

KUD, seperti penyaluran sarana produksi, pengadaan pangan, dan program

pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan, memperkuat peran KUD

dalam program ketahanan pangan dengan sistem pembinaan organisasi yang

mengarah pada keswadayaan masyarakat dan anggotanya, mengintegrasikan

kelompok tani dan gabungan kelompok tani sebagai salah satu organ dalam

struktur KUD, peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam manajemen

KUD melalui pendidikan perkoperasian, pelatihan. Dengan demikian, KUD

Page 3: Proposal Fuad

akan menjadi lembaga ekonomi rakyat pedesaan yang mandiri dan tangguh (

http://www.ugm.ac.id/index).

Keadaan koperasi di Kabupaten Malang pada saat ini mengalami

peningkatan dalam hal prestasi, ini bisa dilihat dari terpilihnya Kabupaten

Malang menjadi tuan rumah hari koperasi (Harkop) ke 62 Provinsi Jawa

Timur. Pada tahun 2007 lalu terpilih menjadi salah satu kabupaten penggerak

koperasi. Pada tahun 2008 Bupati malang menerima penghargaan satya

Lancana pembangunan koperasi dan Koperasi berprestasi tingkat Nasional

tahun 2006 s/d 2008. Sehingga sampai saat ini Kabupaten malang merupakan

barometer koperasi tingkat provinsi maupun skala nasional

(http://malangraya.web.id).

Tabel 1. Perkembangan Koperasi di Kabupaten Malang

Tahunkategori 2008 2009

1. Jumlah koperasia. Koperasi stabilisasib. Koperasi konsolidasi

631152144

640262248

2. Keanggotaan koperasi 256.437 257.5803. Pengurus koperasi 1967 24344. Pengawas koperasi 1169 11955. Karyawan koperasi 7675 78996. Modal usaha koperasi Rp. 199,5 Miliar Rp. 278,2 Miliar

Sumber: http://malangraya.web.id diunduh pada tanggal 20 januari 2009

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa perkembangan umum koperasi

di Kabupaten malang menunjukkan peningkatan dari tahun 2008-2009.

Apabila dilihat dari jumlah koperasi, keanggotaan, pengurus, pengawas,

karyawan, modal usaha dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan.

Page 4: Proposal Fuad

Dengan demikian, diharapkan koperasi dapat mensejahterakan anggota dan

masyarakat pedesaan, melakukan kerjasama denagan petani, mengurangi

pengangguran di Kabupaten Malang.

Koperasi Unit Desa Gondanglegi Kabupaten Malang merupakan

koperasi yang mengelola beberapa unit usaha yang sampai saat ini terdiri dari

unit tebu rakyat intensifikasi, unit simpan pinjam, unit susu dan saper, unit

pakan dan ternak, unit listrik, unit bongkar ratoon, unit simpan pinjam

swamitra. Dari unit usaha yang dikelola oleh pihak koperasi menunjukkan

adanya peningkatan SHU (Sisa Hasil Usaha) dalam lima tahun terakhir.

Seperti yang terdapat pada tabel 2.

Tabel 2. Sisa Hasil Usaha Koperasi Unit Desa Gondanglegi tahun 2005-2009

Tahun SHU2005 Rp. 167.831.5472006 Rp. 335.832.0912007 Rp. 315. 562.7102008 Rp. 376.362.4382009 Rp. 405.495.170

Sumber: Laporan RAT KUD Gondanglegi 2009

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa jumlah Sisa Hasil Usaha pada

Koperasi Unit Desa Gondanglegi menunjukkan peningkatan, meskipun pada

tahun 2007 Sisa Hasil usaha mengalami penurunan, karena unit yang

dikelola seperti unit tebu rakyat intensifikasi, unit susu dan saper, unit pakan

dan ternak mengalami penurunan yang pada waktu itu petani banyak yang

gagal panen. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi KUD Gondanglegi

untuk selalu berupaya meningkatkan Sisa Hasil usaha dan kualitas

Page 5: Proposal Fuad

koperasinya, dan pada tahun berikutnya terbukti mengalami peningkatan

jumlah Sisa Hasil Usaha.

Tujuan dari Koperasi Unit Desa Gondanglegi meliputi peningkatan

sumberdaya manusia, pembukaan unit baru, penguatan sistem manajemen,

guna meningkatkan kualitas koperasi. Adapun cara-cara pencapaiannya

dengan melaksanakan standard Operasioanal Tata kelola Koperasi yang baik,

mengurangi biaya-biaya di unit-unit, tanpa mengurangi kecepatan pelayanan,

memberi imbalan bagi karyawan berupa insentif kehadiran dan insentif

lainnya sesuai dengan kinerjanya, membuka kembali penggilingan padi

melalui kerjasama dengan Bulog sebagai mitra pengadaan beras.

Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, berhasil atau

tidaknya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bergantung pada

perencanaan. Perencanaan keuangan yang dibuat dengan baik dan selaras

dengan strategi yang telah ditetapkan akan dapat mengarahkan perusahaan

dalam pencapain tujuan yang efektif dan efesien. Perencanaan keuangan

mencakup kegiatan ramalan keuangan dan pengendalian keuangan. Ramalan

keuangan dibuat untuk meramalkan kebutuhan dana tambahan yang

diperlukan perusahaan di masa yang akan datang.

Perencanaan keuangan sangat dibutuhkan oleh Koperasi Unit Desa

Gondanglegi guna mengantisipasi penurunan Sisa Hasil Usaha dan ketepatan

dalam menentukan kebutuhan dana dimasa yang akan datang. Berdasarkan

penjelasan di atas, penelitian akan difokuskan untuk mengetahui dana

tambahan di dalam koperasi Unit Desa. Data yang digunakan adalah laporan

Page 6: Proposal Fuad

keuangan secara tahunan yaitu pada tahun 2005-2009. Oleh karena itu, judul

yang diambil oleh peneliti adalah “ Penyusunan Rencana Keuangan pada

Koperasi Unit Desa Gondanglegi di Kabupaten Malang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Berapa nilai dari pertumbuhan penjualan pada Koperasi Unit Desa

Gondanglegi tahun 2010?

2. Berapa nilai dana tambahan (AFN) untuk mendukung tercapainya nilai

penjualan yang diharapakan Koperasi Unit Desa Gondanglegi tahun

2010?

C. Batasan Penelitian

Untuk mempersempit ruang lingkup penelitian dan menghindari

pembahasan yang meluas maka pembahasan masalah ini hanya dibatasi pada

masalah menetapkan pertumbuhan penjualan pada tahun 2010 dan besarnya

tambahan dana yang diperlukan.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui nilai dari pertumbuhan penjualan pada Koperasi

Unit Desa Gondanglegi tahun 2010.

Page 7: Proposal Fuad

b. Untuk mengetahui berapa dana tambahan (AFN) untuk mendukung

tercapainya penjualan Koperasi Unit Desa Gondanglegi tahun 2010.

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Pihak Manajemen Koperasi Unit Desa Gondanglegi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam menyusun rencana keuangan di masa mendatang.

b. Bagi Kreditur Koperasi Unit Desa Gondanglegi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk melakukan investasi pada koperasi Unit Desa gondanglegi.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

referensi, baik untuk penelitian serupa atau untuk menambah

pengetahuan mengenai penyusunan rencana keuangan koperasi.

E. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Dwi (2007), dengan objek

penelitian yaitu Perusahaan meubel lindah Pasuruan. Kesimpulan yang

diperoleh dari penelitian tersebut bahwa nilai penjualan estimasi sebesar

Rp 9.042.413.886,00 atau mengalami pertumbuhan sebesar 4,03% dan

hasil perhitungan mengenai pertumbuhan penjualan maka laba yang

diestimasikan tahun 2007 yaitu Rp 544.778.029,00 Adapun dalam

Page 8: Proposal Fuad

merealisasikan atas peningkatan penjualan tahun 2007 membutuhkan

nilai aset sebesar Rp 9.203.961,00 Dengan demikian besarnya dana

tambahan yang diperlukan (AFN) yaitu sebesar Rp 39.747.289,00.

2. Tinjauan Teori

Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan

sumber penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang

mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengontrol kegiatan perusahaan

untuk mencapai tujuan. Dua aspek penting dalam proses perencanaan

keuangan: (1) Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari

penyusunan budget kas perusahaan (2) Perencanaan laba, Perencanaan

laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk laporan keuangan proforma.

(Sundjaja dan Barlian, 2003:163).

Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa depan yang

penuh dengan ketidakpastian. Kepala bagian financial harus selalu

mengadakan forecasting (Peramalan dan pengiraan) terhadap masa yang

akan datang tersebut dengan tepat, meliputi perencanaan financial jangka

panjang (long range financial planning) dan perencanaan-perencanaan

jangka pendek (short range financial planning). Keuntungan yang

diperoleh dari adanya perencanaan finansial adalah dihindarkannya

pemborosan-pemborosan yang diakibatkan oleh adanya aktivitas yang

sangat kompleks (Gitosudarmo dan Basri, 1995:265).

Page 9: Proposal Fuad

Rencana-rencana aktivitas tentu saja haruslah ditujukan untuk

mencapai tujuan-tujuan finansial. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut

bagian finansial harus melaksanakan 4 fungsi yaitu:

a. Fungsi investasi.

b. Fungsi mencari dana.

c. Fungsi pembelanjaan.

d. Fungsi pembagian laba.

Langkah-langkah dalam penyusunan rencana meliputi

(Gitosudarmo dan Basri, 1995:268-269):

1. Merumuskan (formulasi) terhadap tujuan jangka panjang.

2. Berupa formulasi dari politik keuangan perusahaan.

3. Menciptakan koordinasi yang baik dari setiap aktivitas yang saling

berhubungan.

4. Mengusahakan adanya fleksibilitas.

Ramalan penjualan (sales forecast) umumnya dimulai dengan

tinjauan atas penjualan selama lima tahun atau sepuluh tahun yang lalu,

yang biasanya dinyatakan dalam bentuk grafik pertumbuhan penjualan

untuk 5 tahun terakhir (Brigham dan Houston, 2001: 117). Ramalan

penjualan dibuat dengan mencoba mengukur volume penjualan dimasa

yang akan datang. Pengukuran tersebut dapat dilakukan secara kuantitatif

dan kualitatif. Pengukuran kuantitatif biasanya menggunakan metode

statistik dan matematik, sedangkan pengukuran secara kualitatif

biasanya menggunakan pendapat.

Page 10: Proposal Fuad

Peramalan penjualan merupakan alat bantu yang penting dalam

perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi.

Peramalan mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang

pada umumnya berada diluar kendali manajemen (Yamit, 2005: 13).

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

peramalan merupakan suatu metode yang digunakan untuk membuat

suatu perkiraan yang akan terjadi pada masa yang akan datang dalam

rangka untuk mewujudkan tingkat efektivitas dan efisiensi sumber daya

yang dimiliki perusahaan.

Metode-metode yang dapat digunakan dalam peramalan

keuangan meliputi:

a. Metode rasio konstan (constant ratio method)

Suatu metode untuk meramalkan laporan keuangan dan

kebutuhan keuangan di masa mendatang, dengan asumsi rasio-rasio

keuangan tertentu akan tetap kostan (Brigham dan Houston,

2001:120).

b. Metode Trend Kuadrat Terkecil (Least Squares Method)

Metode trend kuadrat terkecil (Least Squares method)

digunakan untuk menentukan persamaan linier estimasi, yang berarti

memilih satu kurva linier dari beberapa kemungkinan kurva yang

dapat dibuat dari data yang ada yang mempunyai kesalahan (error)

paling kecil dari data aktual dengan data estimasinya. Kriteria ini

dikenal dengan prinsip kuadrat terkecil (Principle of Least Square).

Y = a + bX (Brigham dan Houstoon 2001: 121).

Page 11: Proposal Fuad

Y = adalah variabel dependen (penjualan)

a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)

b = adalah kemiringan (slope) kurvs linier

X = adalah variabel independen (rentan waktu)

c. Metode prosentase penjualan

Suatu metode peramalan kebutuhan keuangan dengan

menghitung berbagai pos neraca sebagai persentase penjualan dan

mengalikan persentase tersebut dengan penjualan yang diharapkan

pada masa sehingga neraca proforma dapat disusun (Weston dan

Brigham, 2001:337).

Rumus untuk meramal kebutuhan dana menggunakan metode

prosentase penjualan sebagai berikut (Weston dan Copeland,

1995:320):

Dana ekstern yang dibutuhkan = (TR)- (TR)-bc[TR2]

Keterangan :

= harta yang bertambah secara spontan sesuai dengan

pendapatan atau penjualan total yang dinyatakan dalam

prosentase dari pendapatan (penjualan) total.

= kewajiban yang bertambah secara spontan sesuai dengan

pendapatan total yang dinyatakan dalam persen dari

pendapatan atau penjualan total.

TR = perubahan dalam pendapatan atau penjualan total.

Page 12: Proposal Fuad

C = marjin laba terhadap penjualan.

TR2 = proyeksi pendapatan untuk tahun itu.

b = rasio retensi laba.

Perbandingan Antara Metode Peramalan:

1) Metode rasio konstan (constant ratio method)

Metode ini menganggap bahwa rasio-rasio keuangan tertentu

seperti rasio biaya operasi, tarif pajak, beban bunga dan rasio

pembayaran deviden akan tetap konstan.

2) Metode Kuadrat Terkecil

Merupakan suatu gerakan lamban jangka panjang dan cenderung

menuju ke satu arah dalam suatu data runtut waktu. Dalam analisis

tren tidak ada ketentuan jumlah data historis (n) yang dianalisis

semakin banyak semakin baik perhitungan analisinya.

3) Metode prosentase penjualan

Metode ini menganggap bahwa rekening-rekening neraca

tertentu bervariasi secara langsung dengan penjualan, yaitu bahwa

perbandingan rekening-rekening tertentu dengan penjualan adalah

konstan

Koperasi Unit Desa sebagai pusat pelayanan dan kegiatan

perekonomian pedesaan memiliki dan melakukan fungsi (Anoraga dan

Ninik, 2007:27):

Page 13: Proposal Fuad

a. Perkreditan, untuk keperluan produksi da penyediaan kebutuhan

modal kerja usaha bagi anggota KUD dan bagi warga desa

umumnya.

b. Penyediaan dan penyaluran sarana-sarana produksi seperti sarana

sebelum dan sesudah panen, sarana produksi untuk keperluan

produksi kerajinan dan sebagainya, penyediaan dan penyaluran

barang-barang, keperlua sehari-hari khususnya Sembilan pokok

dan jasa lainnya.

c. Pengelolaan dan pemasaran hasil produksi industrri dan sebagainya

dari para anggota KUD dan warga umumnya.

d. Kegiatan perekonomian lainnya seperti perdagangan,

pengangkutan.

e. Dalam melaksanakan tugasnya KUD harus benar-benar

mementingkan pemberian pelayanan kepada para anggota dan

masyarakat, serta menghindarkan kegiatan menyaingi kegiatan

anggota sendiri.

F. Kerangka penelitian

Perusahaan beroperasi dengan melakukan kegiatan operasionalnya

berupa pengelolaan unit-unit usaha yang dikelolanya. Langkah pertama

meramalkan laporan keuangan meliputi menghitung pertumbuhan penjualan,

menghitung laporan laba/ rugi tahun 2010 yang diproyeksikan dan

menghitung laporan neraca tahun 2010 yang diproyeksikan. Langkah

Page 14: Proposal Fuad

berikutnya menetapkan berapa besarnya dana tambahan (AFN) dalam

perusahaan.

Langkah selanjutnya mengetahui kinerja keuangan. Kinerja Keuangan

dalam perusahaan ini adalah mengetahui besarnya ramalan penjualan,

besarnya laba/rugi yang diproyeksikan tersebut, menambah atau mengurangi

modal dan besarnya peningkatan total aktiva yang dipakai, untuk membiayai

penjualan yang diramalkan dan mencari alokasi sumber-sumber tambahan

dana. Dilihat dari kinerja keuangan dapat diketahui kinerja perusahaan

mengalami penurunan atau peningkatan petumbuhan penjualan. Sehingga

tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada

Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Kinerja Sumber Daya manusia

Kinerja Perusahaan

Kinerja Keuangan

Menghitung pertumbuhan Penjualan, Perhitungan Proyeksi Laba / Rugi, Perhitungan Proyeksi Neraca pada

tahun 2010

Kinerja Operasional

Kinerja Pemasaran

Operasi Perusahaan

Tujuan perusahaan

Menetapkan Dana Tambahan (AFN)

Page 15: Proposal Fuad

G. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa Gondanglegi

Kabupaten Malang yang terletak di Jl. Diponegoro No.89 Gondanglegi.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus dalam arti, kesimpulan dan

saran hanya dapat diterapkan pada Koperasi Unit Desa Gondanglegi.

3. Variabel dan Definisi Operasioanal variabel

Definisi operasioanalvariabel adalah penjelasan variabel yang akan

diteliti. Variabel yang akan diamati dalam penelitian ini adalah:

a. Pertumbuhan Penjualan merupakan peningkatan jumlah atau volume

penjualan yang telah dicapai oleh Koperasi Unit Desa Gondanglegi

tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.

b. Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang

sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh

suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:

1. Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimilki oleh

perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan

pada tahun 2005-2009.

2. Rugi yaitu penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi

yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode pada tahun

2005-2009.

Page 16: Proposal Fuad

3. Penjualan adalah serangkaian langkah yang dilalui oleh tenaga

penjual dalam sebuah organisasi tertentu untuk menawarkan suatu

produk jasa tertentu kepada konsumen pada tahun 2005-2009.

c. Rekening-rekening neraca yaitu merupakan laporan yang sistematis

tentang aktiva, hutang serta modal suatu perusahaan pada suatu saat

tertentu, yang meliputi:

1. Aktiva merupakan sumber ekonomi yang digunakan oleh

perusahaan dalam rangka untuk menjalankan aktivitasnya.

2. Kewajiban lancar merupakan utang yang akan segera dilunasi

dalam waktu kurang dari satu tahun atau kurang dari satu periode

normal sejak tanggal pelaporan (tanggal neraca) dan pelunasannya

biasanya menggunakan sumber ekonomis aktiva lancar.

3. Modal sendiri adalah sisa aset yang dimilki oleh perusahaan

dikurangi dengan hutang yang dimilki oleh perusahaan.

d. AFN (Additional Fund Needed) adalah dana yang harus diperoleh

perusahaan secara eksternal melalui pinjaman atau dengan menjual

saham biasa atau preferen baru.

AFN = (A*/So) S-(L*/So) S-MS1(1-d)

Keterangan :

AFN = Dana tambahan yang diperlukan.

A* = Aktiva yang terkait secara langsung pada penjualan.

So = Penjualan selama tahun lalu.

Page 17: Proposal Fuad

A*/So = Kenaikan aktiva yang diperlukan terhadap kenaikan

penjualan.

L* = Kewajiban yang naik secara spontan.

L*/So = Kewajiban yang naik secara spontan sebagai persentase dari

penjualan atau dana pembiayaan yang dihasilkan secara

spontan untuk setiap kenaikan penjualan.

S1 = Total penjualan yang diproyeksikan untuk tahun

berikutnya.

S = Perubahan penjualan.

M = Marjin laba atau besarnya laba.

d = Persentase laba yang dibagikan.

4. Data dan Sumber Data

a. Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,

yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh peneliti.

Data yang digunakan berupa data laporan keuangan yang terdiri dari

laporan neraca dan laporan laba rugi dari Koperasi unit Desa

Gondanglegi Kabupaten Malang tahun 2005 sampai 2009.

b. Sumber Data

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memperoleh data dari

sumber data sekunder yang diterbitkan oleh pihak Koperasi Unit Desa

Gondanglegi Kabupaten Malang.

Page 18: Proposal Fuad

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti ayaitu

dokumentasi, artinya mempelajari serta menyalin catatan atau dokumen

yang berhubungan dengan data yang diperlukan berupa laporan keuangan

yang terdiri dari laporan neraca dan laporan laba rugi, yang bersumber

dari Koperasi Unit Desa Gondanglegi selanjutnya sumber data tersebut

dipelajari, diklasifikasikan kemudian dianalisa.

6. Teknik Analisis Data

Dalam teknik analisis data yang akan dilakukan peneliti terdiri dari

beberapa langkah yaitu meliputi:

a. Pertumbuhan penjualan

Untuk mengetahui tingkat penjualan dalam penelitian ini

penulis menggunakan pertumbuhan penjualan. Adapun persamaan

yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan,

yaitu:

Gt = x 100%

Keterangan:

Gt = tingkat pertumbuhan penjualan.

SRt = penjualan pada tahun t.

SRt-1 = penjualan pada tahun t-1.

b. Meramalkan Laporan Rugi – Laba tahun 2010

Laporan rugi-laba untuk tahun mendatang diramalkan untuk

mendapatkan suatu estimasi atas laba yang dilaporkan dan jumlah

Page 19: Proposal Fuad

laba yang ditahan yang akan dihasilkan perusahaan selama tahun

tersebut.

c. Meramalkan Neraca tahun 2010

Jika penjualan dinaikkan, maka aktiva juga harus tumbuh.

Karena perusahaan beroperasi pada kapasitas penuh, maka setiap pos

aktiva harus ditambah jika ingin tingkat penjualan yang lebih tinggi.

d. Menetapkan Dana Tambahan yang Diperlukan

Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui besarnya

AFN, yaitu:

AFN = Dana tambahan yang diperlukan.

A* = Aktiva yang terkait secara langsung pada penjualan.

So = Penjualan selama tahun lalu.

A*/So = Kenaikan aktiva yang diperlukan terhadap kenaikan

penjualan.

L* = Kewajiban yang naik secara spontan.

L*/So = Kewajiban yang naik secara spontan sebagai persentase

dari penjualan atau dana pembiayaan yang dihasilkan

secara spontan untuk setiap kenaikan penjualan.

S1 = Total penjualan yang diproyeksikan untuk tahun

berikutnya.

S = Perubahan penjualan.

M = Marjin laba atau besarnya laba.

d = Persentase laba yang dibagikan.

Page 20: Proposal Fuad

H. Jadwal Penelitian

Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama 7 bulan dengan alokasi

waktu tercaantum seperi di Tabel 3.

Tabel 3. Jadwal Penelitian

Tahapan dan Kegiatan penelitian

Waktu (bulan)Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

Penyusunan Usulan Peneltian

xx xx xx

Pengumpulan Data

xx xx

Pengolahan dan Analisis Data

xx xx

Penyusunan Laporan penelitian

xx xx

Page 21: Proposal Fuad

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga dan Ninik. 2007. Dinamika Koperasi. Cetakan kelima Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Brigham, F. Eugene dan Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi

kedelapan. . Buku kedua. Jakarta: Erlangga.

Dwi. 2007. Penyusunan Rencana Keuangan pada Perusahaan Meubel Indah.

Pasuruan: Universitas Muhammadiyah Malang.

Gitosudarmo dan Basri. 1995. Manajemen Keuangan. Edisi ketiga. Yogyakarta:

BPFE.

Indriantoro, N dan Supomo, B. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Kedua.

Yogyakarta: BPFE.

Sundjaja dan Barlian. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi kelima. cetakan

kedua. Jakarta: Literitas lintas media.

Weston J.Fred dan Brigham F. Eugene. 2001. Dasar-dasar manajemen

keuangan. Edisi dua. Jakarta: Erlangga

Weston J. Fred dan Copeland E. Thomas. 1995. Manajemen keuangan. Edisi

sembilan. Jakarta: Binarupa Aksara.

Yamit, Zulian. 2005. Manajemen Persediaan. Cetakan ketiga. Yogyakarta:

Ekonosia.

2009. Kabupaten Malang daerah penggerak Koperasi tingkat

nasional. http://malangraya.web.id (diakses tanggal 20 Januari 2010).

2009. Revitalisasi peran KUD. http://www.ugm.ac.id / index (diakses

tanggal 27 Januari 2010).