proposal eva.rtf1

download proposal eva.rtf1

If you can't read please download the document

description

yes

Transcript of proposal eva.rtf1

71

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangWorld Health Organization (WHO), United Nations Children's Fund (UNICEF) dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia nomor 450/MENKES/SK/VI/2004 tanggal 7 April 2007 telah menetapkan rekomendasi pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Dalam rekomendasi tersebut dijelaskan bahwa untuk mencapai pertumbuha, perkembangan dan kesehatan yang optimal bayi harus diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Kemudian demi tercukupinya nutrisi bayi maka ibu mulai memberikan makanan pendamping ASI dan ASI hingga bayi berusia 2 tahun atau lebih, walaupun dengan adanya SK tersebut, pemberian ASI di Indonesia masih rendah dengan alasan produksi dan kualitas ASI rendah (Prasetyono, 2009).

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 yaitu hanya 3,7% bayi yang memperoleh ASI pada hari pertama dan pemberian ASI pada bayi umur kurang 2 bulan sebesar 64% serta bayi usia 2-3 bulan hanya sebesar 45,5% (Media, 2007).Pemberian ASI merupakan suatu proses yang alamiah dan sangat menguntungkan bagi bayi. Namun, menciptakan pemberian ASI seiak hari pertama tidak selalu mudah karena banyak wanita menghadapi masalah dalam melakukannya. Keadaan yang sering terjadi pada hari pertama menyusui yaitu sulitnya ASI keluar. Hal ini membuat ibu berpikir bayi mereka tidak akan mendapat cukup ASI sehingga ibu sering mengambil langkah berhenti menyusui dan menggantinya dengan susu formula. Sedangkan di negara berkembang banyak ibu yang merasa cemas dan menggunakan skala dalam pemberian ASI sehingga produksi ASI yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan bayi (Derek, 2005).Ada beberapa faktor yang menghambat pemberian ASI diantaranya adalah karena produksi ASI rendah rendahnya pengetahuan ibu mengenai manfaat ASI dan laktasi serta cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan serta petugas kesehatan, persepsi-persepsi sosial budaya yang menentang pemberian ASI, kondisi kurang memadai bagi para ibu yang bekerja yaitu cuti melahirkan yang terlalu singkat, faktor sosial ekonomi, dan pemasaran agresif oleh perusahaan-perusahaan pembuat susu bayi yang tidak hanya mempengaruhi para ibu namun juga petugas kesehatan (UNICEF, 2008).Agar ibu berhasil dalam pemberian ASI secara eksklusif maka ibu menyusui perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI khususnya pada ibu primigravida agar mampu menyiapkan diri dan mampu mengatasi kendala yang dihadapi saat memberikan ASI dan juga dikarenakan ibu primigravida belum mempunyai pengalaman dalam memberikan ASI sehingga perlu didukung dengan memberikan pengetahuan mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi produksi ASI (Roesli, 2000).Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Ampenan pada 10 ibu hamil primigravida, ternyata hanya 30% ibu hamil yang mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI.Sesuai data profil Dinas Kesehatan Kota Mataram hingga November tahun 2012 tercatat cakupan ASI eksklusif sebesar 31,75%, cakupan tersebut lebih rendah dibandingkan target cakupan ASI eksklusif yaitu 90%. Untuk Puskesmas Ampenan cakupan ASI eksklusif adalah 56,48%, lebih rendah dari target cakupan ASI eksklusif Puskesmas Ampenan yaitu 90% (Dikes Kota Mataram; 2012).Berdasarkan data diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai "Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Pemberian ASI Ekslusif di Puskesmas Ampenan".

Rumusan MasalahBerdasarkan uraian dalam latar belakang di atas dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Pemberian ASI Ekslusif di Puskesmas Ampenan?".

Tujuan PenelitianTujuan Umum

Mengetahui Faktor - faktor penyebab rendahnya pemberian ASI eksklusif pada bayi di Puskesmas Ampenan. Tujuan Khusus

Mengidentifikasi karakteristik responden antara lain umur, pendidikan dan pekerjaan.Mengidentifikasi faktor - faktor penyebab rendahnya pemberian ASI eksklusif pada bayi di Puskesmas Ampenan.

Manfaat PenelitianBagi Instansi Kesehatan

Sebagai bahan masukan bagi pengelola program kesehatan ibu dan anak di Puskesmas Ampenan secara khusus dalam hal perencanaan program penyuluhan sebagai upaya meningkatkan cakupan ASI Eksklusif.Bagi Masyarakat

Agar masyarakat mengetahui tentang faktor-faktor yang memyebabkan rendahnya pemberian ASI Ekslusif, sehingga program ASI eksklusif dapat berjalan dengan baik.Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan literatur atau informasi mengenai faktor-faktor penyebab rendahnya pemberian ASI Ekslusif dan sebagai pedoman perbandingan dalam penyusunan KTI tahun ajaran selanjutnya.Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dalam ruang lingkup yang sama.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Air Susu Ibu (ASI) EkskfusifPengertianAir susu ibu adalah makanan yang ideal untuk bayi terutama bulan-bulan pertama, karena mengandung zat gizi yang diperlukan bayi untuk membangun dan menyediakan energi ( Wicitra, 2009 ). ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae dan berguna sebagai makanan bagi bayinya.

ASI eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim (Roesli, 2009) .ASI eksklusif adalah cairan putih yang dihasilkan oleh payudara ibu melalui proses menyusui (Khasanah, 2011).Manfaat ASIManfaat pemberian ASI bagi bayi

7ASI berbagai bahan makanan yang baik untuk bayi yaitu terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan pertama (Kristiyansari, 2009).ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi yaitu merupakan cairan yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, Parasit dan jamur. Zat kekebalan yang terdapat pada ASI akan melindungi bayi dari penyakit diare, juga akan menurunkan kemungkinan bayi terkena infeksi telinga, batuk, pilek, dan penyakit alergi lainnya (Wahyuningrum, 2009 ).Bayi yang mendapatkan ASI lebih jarang menderita penyakit karena adanya zat protektif dalam ASI (Sunardi, 2008). ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang , karena bayi yang sering berada dalam dekapan ibu akan merasakan kasih sayang ibunya. la akan merasa aman dan tenteram, hal ini akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian, percaya diri dan dasar spiritual yang baik.Manfaat ASI bagi ibu

Manfaat ASI bagi ibu bayi diantaranya mengurangi perdarahan setelah melahirkan, apabila bayi segera disusui setelah dilahirkan maka kemungkinan terjadi perdarahan setelah melahirkan akan berkurang, karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan oksitosin yang berguna untuk menutup pembuluh darah sehingga perdarahan akan cepat berhenti. Hal ini akan mengurangi terjadinya anemia karena kekurangan zat besi akibat perdarahan.Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hifofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya pendarahan pasca persalinan. Penundaan haid dan berkurangnya pendarahn pasca persalinan, mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi. Kejadian karsinoma mammae pada ibu menyusui lebih rendah disbanding yang tidak menyusui (Kristiyansari, 2009). Menyusui secara murni Eksklusif dapat menjarangkan kehamilan. Ditemukan rata-rata ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak menyusui 11 bulan hormone yang mempertahankan laktasi bekerja untuk menekan hormon ovulasi sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan. Ibu yang sering hamil kecuali menjadi beban sendiri juga merupaka resiko tersendiri bagi ibu untuk mendapatkan penyakit seperti anemia, resiko kesakitan dan kematian akibat persalinan (Suryoprajogo, 2009).ASI tidak perlu dibeli sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain. Kecuali itu, penghematan juga disebabkan karena bayi yang mendapatkan ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya berobat (Sunardi, 2008).

Komposisi ASIKomposisi ASI tidak konstan atau tidak sama dari waktu ke waktu. Menurut Siregar (2004), diantara faktor yang mempengaruhi komposisi ASI adalah stadium laktasi yang terdiri dari tiga tingkatan yaitu :Kolostrum (susu jolong) merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae. Kolostrum ini berlangsung sekitar tiga sampai empat hari setelah ASI pertama kali keluar. Kolostrum mempunyai karakteristik yaitu cairan ASI lebih kental dan lebih kuning daripada ASI mature. Lebih banyak mengandung protein dimana protein pada umumnya adalah gama globulin. Lebih banyak rnengandung antibody dibandingkan dengan ASI mature dan dapat memberikan perlindungan pada bayi sampai usia enam bulan, Kadar karbohidrat dan lemaknya lebih rendah daripada ASI mature. Lebih tinggi mengandung mineral terutama sodium. Vitamin yang larut lemak lebih banyak dibandingkan dengan ASI mature, sedangkan vitamin yang larut air dapat lebih tinggi atau lebih rendah, bila dipanaskan akan menggumpal. Volume kolostrum berkisar 150 - 300 ml/24 jam.Air susu transisi atau peralihan merupakan peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI mature. ASI peralihan berlangsung dari hari ke empat sampai hari ke sepuluh dari masa laktasi. Beberapa karakteristik ASI peralihan meliputi kadar protein lebih rendah sedangkan kadar lemak dan karbohidrat lebih tinggi dibandingkan kolostrum serta volume ASI peralihan ini lebih tinggi dibandingkan dengan kolostrum.ASI mature adalah ASI yang disekresi pada hari ke sepuluh atau setelah minggu ke tiga sampai minggu ke empat dan seterusnya. Komosisi ASI pada masa ini relatif konstan. Karakteristik dari ASI matur ini adalah cairan bewarna kekuning-kuningan. Tidak menggumpal bila dipanaskan.Volume ASI mature antara 300 - 850 ml / 24 jam.

Keunggulan Air susu ibu ASIDiketahui bahwa ASI lebih melindungi bayi terhadap penyakit infeksi terutama diare dan mempunyai kesempatan hidup lebih besar dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu botol. Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena ASI banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Di bawah ini adalah keunggulan dari ASI :

ASI bersih dan bebas kontaminasi

Bakteri tidak akan sempat berkembang biak karena ASI langsung diminum dan ASI sendiri mengandung zat anti infeksi.

Lebih praktis

Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula, karena ASI lebih mudah diberikan setiap saat bayi membutuhkan.Lebih hemat

Tidak perlu mengeluarkan biaya mahal untuk membeli susu formula dan perlengkapannya, serta tidak perlu menghabiskan biaya untuk merawat dan mengobati anak yang sering sakit karena pemberian susu formula.Memenuhi semua kebutuhan zat gizi bayi

ASI mengandung semua zat gizi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Zat gizi yang terkandung antara lain seperti faktor bifidus, secretory immuno globulin A (Sig A), lactoferin, lisozim, leukosit dan lain - lain ( Depkes RI, 2003).Volume ASISelama bulan bulan pertama kelahiran, kedua payudara akan menghasilkan ASI sekitar 600 ml sehari. Volume ASI yang diproduksi tubuh tersebut akan meningkat hingga mencapai 800 - 1000 ml sehari pada bulan ke enam. Memasuki bulan ke tujuh dan seterusnya, produksi ASI tidak berkurang, tetapi kebutuhan bayi akan ASI akan meningkat. ASI yang dihasilkan biasanya hanya dapat mencakupi kurang lebih 60 % dari kebutuhan bayi. Setelah bayi berusia setahun, jumlah ASI hanya dapat memenuhi 30 % dari kebutuhan makanannya. Itu sebabnya sejak usis 6 bulan bayi perlu mendapat makanan tambahan disamping ASI (Wahab, 2002).

Cara memberikan ASIASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama enam bulan pertama. Sesudah umur enam bulan, bayi memerlukan makanan pelengkap karena kebutuhan gizi bayi meningkat dan tidak seluruhnya dapat dipenuhi oleh ASI. Bila ibu dan bayi sehat hendaknya secepatnya diberikan ASl. Pemberian ASI tidak dibatasi dan dapat diberikan setiap saat. Produksi ASI dirangsang oleh hisapan bayi dan keadaan ibu yang tenang. Disamping itu perlu juga diperhatikan kesehatan ibu, status gizi dan perawatan payudara. Penyuluhan tentang cara-cara pemberian ASI yang dapat menjamin kelancaran produksi ASI sejak lahir sangat diperlukan oleh ibu, terutama ibu - ibu yang melahirkan untuk pertama kali. ASI dapat terus diberikan sampai anak berusia dua tahun (Wahyuningrum, 2009 ).

Cara menyimpan ASI di rumahASI yang telah dikeluarkan dapat bertahan pada suhu ruangan sekitar 6 - 8 jam.ASI dapat bertahan selama 24 jam bila disimpan dalam termos berisi es batu.ASI yang disimpan dalam lemari es tempat buah dibagian paling dalam tahan 3 x 24 jam ( 4C atau lebih rendah ).ASI yang disimpan di freezer yang mempunyai pintu terpisah sendiri, tahan 3 bulan.ASI yang disimpan dalarn freezer dengan satu pintu, tahan 2 minggu.ASI yang disimpan di deep freezer (- 18 C atau lebih rendah) akan tahan selama 6- 12 bulan.

Sebelum diminumkan dengan sendok atau gelas plastik, ASI dapat dihangatkan di dalam mangkok berisi air hangat. Jangan dihangatkan di atas api karena beberapa zat kekebalan dan enzim pada ASI dapat berkurang (Depkes RI 2001).

Faktor-faktor penyebab rendahnya pemberian ASI EksklusifPengetahuanPengertian

Menurut Notoatmodjo, (2003) pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan misalnya: apa air, apa manusia, apa alam dan sebagainya. Pengetahuan hanya dapat menjawab pertanyaan apabila pengetahuan itu mempunyai sasar tertentu, mempunyai metode atau pendekatan untuk mengkaji obyek tersebut memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistimatis dan diakui secara universal, maka terbentuklah disiplin ilmu. Dengan kata lain pengetahuan itu dapat berkembang menjadi ilmu apabila memenuhi kreteria yaitu mempunyai obyek kajian, mempunyai metode pendekatan dan bersipat universal. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2005). Dan tingkat pengetahuan seseorang terhadap suatu materi dapat dikatagorikan dalam 6 tingkatan, yaitu:Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall), terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. "tahu" merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutnya, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

Aplikasi (Application)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnyaAnalisis (Analysis)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.Sintesis (syntesis)

Menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian ke dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi- formulasi yang ada.Evaluasi (Evaluation)

Artinya kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek.Jenis-Jenis Pengetahuan

Menurut Irmayanti (2007), pengetahuan terdiri dari dua jenis, yaitu :Pengetahuan empiris

Pengetahuan empiris adalah pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi. Pengetahuan empiris bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Pengetahuan rasionalisme

Pengetahuan rasionalisme adalah pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori dan tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika atau ilmu eksata. Sumber Pengetahuan

Menurut World Health Organization atau WHO (1992, dalam Notoatmodjo, 2003), pengetahuan seseorang dapat diperoleh dari pengalaman pribadi dan pihak lain, seperti orang tua, petugas, teman, buku dan media komunikasi lainnya. Selain itu, Notoatmodjo (2003) juga mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang memiliki korelasi positif dengan pengetahuan adalah tingkat pendidikan. Korelasi positif dimaksudkan dengan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka pengetahuannya juga akan semakin baik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuanPengalaman

Pengetahuan sebagai gejala kejiwaan yang dipengaruhi oleh pengalaman diri sendiri atau pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2007).Menurut Huclok (1998) dalam Nursalam (2001), semakin cukup umur, maka seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Hal ini dipercaya, orang yang lebih dewasa mempunyai pengalaman yang lebih luas.Menurut Notoatmodjo (2003), pengalaman adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dan menurut Soekanto (2002), pengetahuan diperoleh melalui kenyataan (fakta) dengan melihat dan mendengar sendiri, serta melalui alat-alat komunikasi, seperti membaca surat kabar, mendengarkan radio, melihat film atau televisi. Fasilitas Fisik

Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan perkara/kelancaran tugas. Sedangkan fasilitas merupakan faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras seperti perlengkapan belajar, alat peraga, dan alat lunak seperti penyuluh, serta metode belajar-mengajar (Notoatmodjo, 2007).

Pendidikan

Tingkat pendidikan yang rendah biasanya mempengaruhi pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).Menurut Notoatmodjo (2003), konsep dari pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti didalam pendidikan itu terjadi proses pertambahan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, lebih matang, pada diri individu, kelompok atau masyarakat.Menurut Saifuddin (2002), makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi tingkat pemahamannya tentang pelayanan kesehatan dan makin rendah tingkat pendidikan maka pemahaman semakin berkurang tentang pelayanan kesehatan.Informasi

Dengan memberikan informasi-informasi tentang cara-cara mencapai hidup sehat, cara pemeliharaan kesehatan, cara menghindari penyakit, dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut (Notoatmodjo, 2007).Sosial Budaya Masyarakat

Kebudayaan tarbentuk dalam waktu yang lama sebagai akibat dari kehidupan suatu masyarakat. Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban mengandung pengertian yang luas meliputi pemahaman, perasaan suatu bangsa yang komplek meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan pembawaan yang lain dari masyarakat (Notoatmodjo,2007). Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), cara untuk memperoleh pengetahuan terbagi menurut 2 cara, yaitu :Cara tradisional / non ilmiah, terdiri dari 4 cara yaitu :

Cara coba salah (Trial and Error).Metode ini telah digunakan orang dalam waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan dan memecahkan berbagai masalah. Metode ini telah banyak jasanya, terutama dalam meletakkan dasar-dasar menemukan teori-teori dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan.Cara Kekuasaan (Otoritas).

Metode ini berpendapat bahwa pemegang otoritas seperti pemimpin pemerintahan, tokoh agama, maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama didalam penemuan pengetahuan, sehingga orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun penalaran diri.Berdasarkan pengalaman pribadi.

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan dan merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.Melalui jalan pikiran.

Metode memperoleh pengetahuan dengan menggunakan penalaran baik melalui induksi maupun deduksi, yang merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan, kemudian cari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. Proses pembuatan kesimpulan melalui pernyataan khusus ke umum dinamakan induksi sedangkan pembuatan kesimpulan dari pernyataan umum khusus disebut deduksi.Cara Modern.

Merupakan metode memperoleh pengetahuan secara sistematis, logis dan ilmiah yang biasa disebut metode penelitian ilmiah.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

Usia

Dengan bertambahnya usia maka tingkat perkembangan akan berkembang sesuai dengan pengetahuan yang pernah didapatkan dan juga dari pengalaman sendiri.Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang sangat besar pengaruhnya terhadap pengetahuan yang dimilikinya. Orang yang berpendidikan tinggi memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada orang yang tinggal di lingkungan yang berpikiran sempit.Lingkungan

Orang yang hidup dalam lingkungan yang berpikiran luas maka tingkat pengetahuannya akan lebih baik dibandingkan dengan orang yang tinggal di lingkungan berpikiran sempit.Intelegensia

Pengetahuan yang dipengaruhi intelegensia adalah pengetahuan inteligen dimana dapat bertindak secara cepat, tepat dan mudah dalam mengambil keputusan.Pekerjaan

Orang yang bekerja memiliki pengetahuan yang lebih luas daripada orang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja seseorang akan memiliki banyak informasi dan pengalaman.

Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut Arikunto, (2006) pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterprestasi kan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :Baik : Hasil Presentase 75 % - 100 %Cukup : Hasil presentase 56% - 75 %Kurang : Hasil presentase < 56 %

Tingkat Pendidikan Pengertian Pendidikan

Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu maupun kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoatmodjo, 2005).Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk memperoleh informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. (Notoatmodjo, 2003).Dalam Dictionary of Education dinyatakan bahwa pendidikan adalah suatu proses mengembangkan kemampuan, sikap dan tingkah laku lainnya dalam masyarakat tempat mereka hidup. Pendidikan terdiri dari pendidikan formal dan informal, sedangkan pendidikan dalam arti formal adalah suatu proses penyampaian bahan materi oleh pendidikan pada sasaran guna mencapai perubahan tingkah laku, pendidikan formal yang di dapat di lingkungan sekolah digolongkan : tidak tamat SD, SD, SLTP,SLTA,PT/Akademik (Fattah, 2004).Penyerapan informasi yang beragam dan berbeda dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Pendidikan akan berpengaruh terhadap seluruh aspek kehidupan manusia baik pikiran, perasaan, maupun sikapnya. Semakin tinggi pendidikan semakin tinggi pula kemampuan dasar yang dimiliki seseorang. Tingkat pendidikan dapat mendasari sikap ibu dalam menyerap dan mengubah informasi tentang ASI (Notoatmodjo, 2003).Menurut jenisnya pendidikan dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Formal yaitu : kegiatan yang sistematis, tingkat/berjenjang, dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya ; termasuk kedalamnya ialah kegiatannya studi yang berorientasi akademis dan umum, program spesialis dan latihan professional, yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus.Informal yaitu ; proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari pengaruh lingkungan didalamnya adalah pengaruh kehidupan keluarga, media massa dan perpustakaan.Non formal ialah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, diluar sistem persekolahan yang dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu didalam mencapai tujuan belajarnya.

Jalur pendidikan

Jalur Pendidikan Sekolah

Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan (pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi). Sifatnya formal, diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan pemerintah dan mempunyai keseragaman pola yang bersifat nasional.Jalur Pendidikan Luar Sekolah

Jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang bersifat kemasyarakatan yang diselenggarakan diluar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak berjenjang dan tidak berkesinambungan, seperti kepramukaan, berbagai kursus dan lain-lain.

Jenjang pendidikan

Jalur pendidikan sekolah dilaksanakan secara berjenjang yang terdiri atas jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Sebagai persiapan untuk memasuki pendidikan dasar diselenggarakan kelompok belajar yang disebut pendidikan prasekolah (UU RI No.2 tahun 1989 Bab V, pasal 2). Pendidikan prasekolah belum termasuk jenjang pendidikan formal, tetapi baru merupakan kelompok yang menjembatani anak antara kehidupan dalam keluarga dengan sekolah.Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar diselenggarakan untuk memberikan bekal dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat berupa pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan dasar. Disamping itu, juga berfungsi mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah. Terdiri dari sekola dasar (SD), MI, SMP, MTs.Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah yang lamanya tiga tahun sesudah pendidikan dasar, diselenggarakan di SMA/MA atau satuan pendidikan yang sederajat. Pendidikan menengah dalam hubungan ke bawah berfungsi sebagai lanjutan dan perluasan pendidikan dasar dan dalam hubungan ke atas mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan tinggi ataupun memasuki lapangan kerja. Terdiri dari pendidikan menengah umum, kejuruan, luar biasa, kedinaspan dan keagamaan.Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah, yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profeional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, tehnologi dan kesenian. Terdiri dari Akademi, Institut, Sekolah Tinggi, dan Universitas.

Pekerjaan Adalah kesibukan yang dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan. Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan berkeluarga (Nursalam, 2003).

Pekerjaandalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan olehmanusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uangbagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim denganprofesi.Pekerjaan dapat dibagi dalam beberapa unsure yang terkandung dalam pekerjaan itu, yaitu:Unsur pekerja

Pekerja adalah orang yang melaksanakan pekerjaan, apakah pekerja perusahaan, swasta atau instansi pemerintah. Mereka yang bekerja di pemerintahan disebut sebagai pegawai, diperusahaan disebut pegawai atau buruh, atau bekerja sendiri yang disebut berwirausaha.Unsur kegiatan

Unsur ini meliputi dibidang apa sajayang bernilai ekonomi (profit oriented), misalnya kegiatan ekonomi social politik, pemerintahan, pendidikan dan kesehatan dan sebagainya.Dilakukan terus menerus

Artinya kegiatan yang dilakukan secara tetap dan berkesinambungan (konsisten). Atau bisa dikatakan insedential karena mata pencaharian tetap dan berjangka lama.Dilakukan secara nyata dan terang terangan

Artinya pekerjaan yang dikerjakan dan mendapat pengakuan dari masyarakat (legal), atau perusahaan yang telah melembaga memperoleh izin dari pejabat pemerintah yang berwenang.Ada penghasilan yang diproleh

Penghasilan adalah imbalan dalam betnuk sejumlah uang atau barang yang dibya secara berkala.UmurUmur/usia adalah lama hidup seseorang sejak dilahirkan sampai sekarang. Umur/usia yang terbaik untuk bereproduksi antara 20-35 tahun dimana seorang perempuan/wanita baik secara fisik maupun secara mental matang untuk mempersiapkan diri untuk berumah tangga dan siap mengasuh keluarganya (Nursalam, 2005).

Umur/usia adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun, dikatakan masa awal dewasa adalah usia 18 tahun sampai 40 tahun, dewasa Madya adalah 41 sampai 60 tahun, dewasa lanjut >60 tahun, umur adalah lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan (Harlock,2004). Umur/usia adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun.Umur merupakan salah satu faktor yang mendukung seseorang dalam mengambil suatu keputusan. Semakin tinggi umur seseorang maka kemampuan menganalisis dan memutuskan suatu masalah semangkin baik khususnya dalam mengambil keputusan tentang ASI Eksklusif (Notoatmodjo, 2003).Adapun pembagian umur/usia di antaranya sebagai berikut :Usia sekolah

Usia keserasian sekolah adalah antara 6-13 tahun. Pada usia ini sudah saatnya masuk sekolah karena mereka sudah dapat menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang diberlakukan. Drs. Sumadi Suryobroto membagi masa keserasian bersekolah menjadi dua masa yaitu :Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar (6/7 - 9/10 tahun)Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar (9/10 13 tahun)

Usia remaja

Irwanto menyatakan bahwa periode remaja adalah periode transisi yaitu periode anak-anak ke periode dewasa. Periode ini dianggap sebagai masa-masa yang amat penting dalam kehidupan seseorang khususnya dalam pembentukan kepribadian individu. Drs. Sumalitah Soemanto membagi masa remaja menjadi tiga fase yaitu :Pra remaja masanya sangat pendek. Untuk wanita 11-12/12-13 tahun dan untuk laki-laki 12-13/13-14 tahunRemaja awal 13/14-17 tahunRemaja lanjut 17-20/21 tahun

Usia dewasa

Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa kehidupan, masa ini di bagi dalam tiga periode yaitu :Masa dewasa awal, dari umur 21- 40 tahunMasa dewasa pertengahan, dari umur 40-60 tahunMasa dewasa akhir atau usia lanjut dari umur 60 th- meninggal dunia.

Masa dewasa adalah masa pencarian dan kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan perubahan nilai-nilai, kekreativitasan penyesuaian diri pada pola kehidupan yang baruParitasPengertian Paritas

Faktor berikutnya yang mempengaruhi karaktrikstik ibu postpartum adalah paritas. Paritas merupakan banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita (BKKBN, 2006). Menurut Prawirohardjo (2009), paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara dan grandemultipara. Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup diluar rahim (28 minggu) (JHPIEGO, 2008). Sedangkan menurut Manuaba (2008), paritas adalah wanita yang pernah melahirkan bayi aterm.Pengertian paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari atau sama dengan 500 gram yang pernah dilahirkan hidup maupun mati. Bila berat badan tak diketahui maka dipakai umur kehamilan, yaitu 24 minggu (Siswosudarmo, 2008).Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Resiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan resiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keluarga berencana.Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak direncanakan. (Saifuddin,2007). Menurut Arisman (2004) bahwa jumlah paritas lebih dari 3 merupakan faktor terjadinya anemia yang berhubungan dengan jarak kehamilan yang terlalu dekat yaitu < 2 tahun yang disebabkan karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh ibu.Dikatakan bahwa terdapat kecenderungan kesehatan ibu yang berparitas rendah lebih baik dari yang berparitas tinggi. Tetapi kesemuanya ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut (Notoatmodjo, 2008).Klasifikasi Paritas

Primipara

Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup besar untuk hidup di dunia luar (Varney, 2006)Multipara

Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih dari satu kali (Prawirohardjo, 2009).Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viabel (hidup) beberapa kali (Manuaba, 2008).Multigravida adalah wanita yang sudah hamil, dua kali atau lebih (Varney, 2006)

Grandemultipara

Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih dan biasanya mengalami penyulit dalam kehamilan dan persalinan (Manuaba, 2008)Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih hidup atau mati (Rustam, 2005)Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih (Varney, 2006)

Menurut sumber lain (Siswosudarmo, 2008) jenis paritas bagi ibu yang sudah partus antara lain yaitu:Nullipara adalah wanita yang belum pernah melahirkan bayi yang mampu hidupPrimipara adalahwanita yang pernah satu kali melahirkan bayi yang telah mencapai tahap mampu hidupMultipara adalah wanita yang telah melahirkan dua janin viabel atau lebihGrandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan lima anak atau lebih

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Paritas

Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah dalam memperoleh menerima informasi, sehingga kemampuan ibu dalam berpikir lebih rasional. Ibu yang mempunyai pendidikan tinggi akan lebih berpikir rasional bahwa jumlah anak yang ideal adalah 2 orang.Pekerjaan

Pekerjaan adalah simbol status seseorang di masyarakat. Pekerjaan jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan untuk mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yang diinginkan. Banyak anggapan bahwa status pekerjaan seseorang yang tinggi, maka boleh mempunyai anak banyak karena mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari.Keadaan Ekonomi

Kondisi ekonomi keluarga yang tinggi mendorong ibu untuk mempunyai anak lebih karena keluarga merasa mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Latar Belakang Budaya

Cultur universal adalah unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal, ada di dalam semua kebudayaan di dunia, seperti pengetahuan bahasa dan khasanah dasar, cara pergaulan sosial, adat-istiadat, penilaian-penilaian umum. Tanpa disadari, kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap terhadap berbagai masalah.Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah yang memberi corak pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat asuhannya. Hanya kepercayaan individu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam pembentukan sikap individual.Latar belakang budaya yang mempengaruhi paritas antara lain adanya anggapan bahwa semakin banyak jumlah anak, maka semakin banyak rejeki.Pengetahuan

Pengetahuan merupakan domain dari perilaku. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, maka perilaku akan lebih bersifat langgeng. Dengan kata lain ibu yang tahu dan paham tentang jumlah anak yang ideal, maka ibu akan berperilaku sesuai dengan apa yang ia ketahui (Friedman, 2005).

Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)Pengertian

KIE adalah penyampaian secara langsung melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan untuk mendapatkan efek. KIE merupakan suatu proses yang sangat penting dalam pelayanan di bidang kebidanan. Untuk itu sangat penting pula bagi kita untuk mengetahui pengertian KIE itu sendiri sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi kesehatan ibu dan anak serta keluarga.KIE itu sendiri adalah :Komunikasi

Penyampaian pesan secara langsung ataupun tidak langsung melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan, untuk mendapatkan suatu efek (DEPKES RI, 1984). Menurut Effendy (1998), komunikasi adalah pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti dan saling percaya, demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lain. Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini atau emosi antara dua orang atau lebih.Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat , dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi massa (Notoatmodjo, 2003).Informasi

Informasi adalah keterangan, gagasan, maupun kenyataan-kenyataan yang perlu diketahui oleh masyarakat (BKKBN, 1993). Sedangkan menurut DEPKES, 1990 Informasi adalah pesan yang disampaikan.Edukasi

Pendidikan adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif (DEPKES RI, 1990). Menurut Effendy (1998), pendidikan kesehatan merupakan salah satu kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan, karena merupakan salah satu peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan, baik itu terhadap individu, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.Jenis-Jenis KIE

KIE Individu: Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan individu sasaran program.KIE Kelompok: Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan kelompok (2-15 orang)KIE Massa: Suatu proses KIE tentang suatu program yang dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar.

Tujuan KIE

Tujuan dilaksanakan program KIE, yaitu untuk mendorong terjadinya proses perubahan perilaku kearah yang positif, peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan bertanggung jawab.Faktorfactor yang Mempengaruhi KIE

Menurut Effendy (1998), faktor faktor yang mempengaruhi KIE secara garis besar terbagi menjadi dua bagian, yaitu :Faktor Penunjang

Faktor yang dapat menunjang kelancaran proses KIE antara lain : pengetahuan dan keterampilan dari komunikator/ pelaksana (tenaga kesehatan). Jika seorang komunikator atau memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam proses KIE, tentunya akan membawa hasil yang lebih baik.Faktor Penghambat

Komunikator tidak menguasai isi pesan yang disampaikan, kurang pengalaman, pengetahuan dan keterampilan serta penampilan kurang meyakinkan. Pesan yang disampaikan kurang jelas karena suara terlalu kecil atau terlalu cepat sehingga sulit ditangkap oleh penerima, atau menyampaikannya terlalu menggunakan bahasa asing yang tidak dimengerti.Media yang digunakan tidak sesuai dngan topik permasalahan yang disampaikan. Pengetahuan komunikan terlalu rendah sehingga sulit mencerna pesan ya disampaikan.Lingkungan tempat KIE berlangsung terlalu bising sehingga pesan yang disampaikan tidak jelas.Prinsip KIE

Prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE adalah :Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah.Memahami, menghargai dan menerima keadaan ibu (statuspendidikan, sosial ekonomi dan emosi) sebagaimana adanya.Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana danmudah dipahami.Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambilcontoh dari kehidupan sehari hari.Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan risikoyang dimiliki ibu.

Media-media yang dapat digunakan untuk kegiatan KIE dapat di antaranya sebagai berikut : RadioTelevisiPers/Surat kabarFilmMobil Unit PeneranganPenerbitan/PublikasiKegiatan PromosiPameran

Langkah-Langkah yang dilakukan dalam KIE :Menentukan sasaranSrategiIsi pesanIndikator KeberhasilanWaktuTempat

Beberapa tahap dalam proses penerimaan atau penolakan seseorang terhadap keluarga berencana dalam kegiatan KIE adalah sebagai berikut : Tahu Secara Sepintas (awarenest)

Individu mengetahui adanya suatu program, tetapi ia belum mempunyai informasi yang mendalam tentang sifat dan kegunaan gagasan tersebut. Ia mengetahui adanya suatu program dari berbagai sumber surat kabar, radio, TV dan lain-lain.Tertarik (interest )

Individu mulai menaruh perhatian terhadap suatu persoalan, dalam taraf ini individu ingin mengetahui lebih banyak tentang program tersebut dengan sungguh-sungguh, keterangan-keterangan atau penjelasan-penjelasan yang diperolehnya dari berbagai sumberPenilaian (Evaluation)

Setelah individu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang suatu program, ia akan menilai untung ruginya program tersebut bagi dirinya dan keluarganya.Percobaan (Trial)

Dalam tahap ini individu mencoba menjalankan metode atau cara dari suatu program yang diinginkannya.Hasil dari percobaan ini ada dua kemungkinan yaitu menerima dan melaksanakan (adopsi) dan menolak.KIE petugas kesehatan mempunyai peran penting bagi keberhasilan ibu dalam memberi ASI Eksklusif pada bayinya (Amirudin, 2006).Keluarga terdekat adalah orang-oarng yang perlu diberikan informasi tentang ASI Eksklusif oleh petugas kesehatan sehingga pengetahuan tersebut dapat menghilangkan anggapan-anggapan yang salah tentang ASI Ekslkusif sehingga ibu tetap memberikan ASI secara Eksklusif pada bayinya (Zamri, 2005).

Tingkat Pendapatan Provinsi NTB memiliki jumlah penduduk sekitar 4,36 juta jiwa Tahun 2008, dan 23,81% diantaranya tergolong miskin, dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 1,24% pertahun sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi pedapatan, diperkirakan dengan pendapatan rata-rata Rp. 6000 x 320 hari.

Menurut hasil penelitian puspitasari (2006), Tingkat pendapatan digolongkan menjadi beberapa tahap yaitu:Tahap ekonomi lemah dengan penghasilan Rp. 500.000 s/d 1.000.000,-Tahap ekonomi mengah dengan penghasilan Rp. 1500.000 s/d 2004.000,-Tahap ekonomi menengah keatas dengan penghasilan Rp. 2500.000,-

Perubahan pendapatan secara langsung dapat mempengaruhi perubahan konsumsi pangan keluarga. Meningkatkan pendapatan berarti memperbesar peluang untuk membeli dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Sebaliknya penurunan pendapatan akan meyebabkan penurunan dalam kualitas dan kuantitas pangan yang dibeli (Baliwati, 2004).

Promosi Susu FormulaArti Definisi / Pengertian Promosi

Promosiadalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calonkonsumenuntuk membeli atau mengkonsumsinya.

Tujuan Promosi

Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensialUntuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profitUntuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelangganUntuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasarMembedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaingMembentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.Mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen

Beberapa cara untuk melakukan promosi adalah :Melaluie-mailMelaluismsMelalui pembicaraanMelaluiiklanDll

Jenis Kegiatan Promosi

Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian.Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah).Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian.Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen.

Hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2005 menunjukan bahwa 18,7 % ibu-ibu dianjurkan oleh petugas kesehatan untuk membeli susu formula. Sebagian besar ibu (18,7 %) menyatakan bahwa sumber promosi susu formula adalah pelayan kesehatan. Dan temuan terpenting lainnya dari penelitian tersebut adalah 14,7 % Bidan menyatakan setuju untuk memberikan susu formula pada bayi baru lahir (Depkes RI, 2005).Prilaku Petugas Kesehatan

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama kepada bayi. Untuk bisa memberikan ASI seorang ibu harus mendapat dukungan dari berbagai pihak, pihak keluarga dalam hal ini suami memegang peranan penting dalam mendukung istri menyusui secara Eksklusif. Peran petugas kesehatan juga sangat penting karena rata-rata perempuan Indonesia melahirkan di Rumah Sakit atau Bidan. Yang dipercaya nasehatnya untuk Kesehatan anak adalah Petugas Kesehatan. Jadi Petugas Kesehatan memegang peranan kunci dalam hal ini, khususnya untuk bisa Eksklusif di Rumah Sakit/Rumah Bersalin (Muktamar, 2007).Kebudayaan

Faktor dari keluarga dimana banyak ibu yang gagal memberikan ASI Eksklusif karena orang tua, nenek atau Ibu mertua mendesak ibu untuk memberikan susu tambahan formula (Judarwanto 2006).

BAB IIIKERANGKA KONSEP & DEFINISI OPERASIONAL

Kerangka KonsepPengertian Kerangka konsep merupakan suatu hubungan atau kaitan antara variabel-variabel yang akan diukur di dalam suatu penelitian (Wasty Soemanto, 2008)

Faktor-Faktor Penyebab

Pengetahuan

Sosial BudayaPengaruh IklanKesehatan IbuKesehatan bayiStatus Pekerjaan

Rendahnya Pemberian ASI Eksklusif

Keterangan :Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak dieliti: Gambar 3.1 kerangka konsepSumber : Modifikasi model teori menurut Notoatmojo, 2010.

44 Definisi OperasionalDefinisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteritik yang diamatai, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat (Nursalam 2008).

Tabel 3.1 : Definisi Operasional NoVariabelDefinisi OprasinalAlat UkurKriteria1Pengetahuan ibu tentang faktor-faktor penyebab rendahnya pemberian ASI ekslusifSegala sesuatu yang dikatehui responden menegenai faktor-faktor penyebab rendahnya pemberian ASI ekslusif Kuesioner Baik 76% - 100%Cukup : 56%-75%Kurang : 55%

2Umur Lamanya hidup responden dihitug sejak tanggal dan tahun dilahirkan hingga penelitian ini dilakukan Kuesioner< 20 Tahun20 35 Tahun> 35 tahun

3PendidikanTingkat pendidikan tertingi yang pernah ditempuh respondenKuesionerDasar Menengah Tinggi

4PekerjaanKegiatan atau aktifitas setiap hari yang dilakukan oleh responden untuk mencari nafkahKuesioner Bekerja Tidak Bekerja

BAB IVMETODE PENELITIAN

Desain PenelitianDesain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan penelitian atau untuk menjawab pertanyaan penelitian serta sebagai alat untuk mengontrol atau mengendalikan berbagai variabel yang berpengaruh dalam penelitian (Nursalam 2008).

Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan data kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan angka-angka, baik yang diperoleh dari hasil pengukuran, maupun dari nilai suatu data yang diperoleh dengan jalan mengubah data kualitatif kedalam data kuantitatif, minsal skor dari suatu tes.

Tempat dan Waktu penelitianTempat PenelitianPenelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ampenan, dengan alasan :Tersedianya data tentang jumlah ibu hamil primigravida yang akan dijadikan responden.Jarak lokasi penelitian mudah dijangkau peneliti.Belum ada yang melakukan penelitian serupa di Puskesmas Ampenan.Waktu Penelitian48

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2013Populasi dan SampelPopulasiPopulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2009).

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu primigravida yang datang berkunjung ke Puskesmas Ampenan yaitu sebanyak 87 orang.SampelSampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu primigravida yang datang berkunjung ke Puskesmas Ampenan pada bulan Desember 2012. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan teknik non probability dengan metode asidental sampling, dimana sampel di pilih di antara populasi sesuai kasus dan responden yang kebetilan ada atau pada saat itu (Notoatmodjo 2005). Jumlah sampel yang didapatkan dalam penelitian ini adalah 35 orang.

Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dikumpulkan dengan cara menyebarkan angket/kuesioner kepada responden. Data yang dikumpulkan terdiri dari:

Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya (hasan, 2003). Data primer penelitian ini adalah :Karakteristik responden dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan alat bantu kuesioner.Faktor-faktor penyebab rendahnya pemberian ASI eksklusif dikumpulkan dengan menggunakan alat bantu kuesioner.

Data sekunder

Data tentang gambar umum lokasi penelitian diperoleh melalui pencarian data tentang profil Puskesmas Ampenan.

Cara Pengolahan dan Analisisi Data1.Data tentang gambaran umum tempat penelitian diolah secara deskriftif.

2.Data tentang karateristik ibu hamil meliputi umur, pendidikan, pekerjaan diolah secara deskripti, disajikan menggunakan tabel dan dianalisis secara deskriptif.Data tentang umur ibu dikelompokkan menjadi:

< 20 tahun20- 35 tahun> 35 tahun

Data tentang pendidikan ibu dikelompokkan menjadi:

Tingkat pendidikan rendah yaitu tidak sekoilah, SD atau sederajat dan SMP atau sederaja.Tingkat pendidikan menenengah yaiyu SMA atau sederajad.Tingkat pendidikan tinggi yaitu Diploma, tidak tamst Diploma, Serjana, tidak tamat serjana.

Data tentang pekerjaan ibu dikelompokkan menjadi;

Bekerja Tidak Bekerja

Data tentang tingkat pengetahuan responden dikelompokkan menjadi :

Baik : 76-100%Cukup : 56-75%Kurang : 55%

Kemudian untuk menentukan tingkat pengetahuan baik, cukup dan kurang ditentukan dengan menggunakan rumus :

Keterangan: P= Persentasi skor respondenF= Jumlah jawaban yang benarN= Jumlah sekor masksimal (Sumber : Setiadi, 2007).Data tentang tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produksi Asi diperoleh dengan mkelihat jumlah jawaban yang benar, kemidian diolah dengan menggunakan rumus sebagaiu berikut.Penyajian DataPenyajian data yang digunakan adalah deskriptif dan penyajian dalam bentuk tabel.

4.7 Analisa Data Analisa adalah data yang telah diperoleh dan di olah secara deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dalam bentuk presentase serta diberi narasi tanpa dilakukan uji statistik dengan rumus jumlah soal yang benar / jumlah seluruh soal x 100%.

4.8 Jadwal penelitian Jadwal penelitian mengambil lokasi penelitian di Puskesmas Ampenan. Adapun lamanya penelitian yang dilakukan penulisan selama 4 bulan bulan terhitung mulai bulan Februari 2013 sampai dengan Mei 2013 dengan rincian sebagai berikut :Tabel 4.1 Jadwal PenelitianNoUrian KegiatanFebruari2013Maret2013April2013Mie2013

12341234123412341 Persiapan proposal dan studi pustaka

2 Observasi Dan Penelitian

3Pengolahan Data

4 Penulisan data Penyusunan

BAB VHASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Tempat Penelitian Data GeografiPuskesmas Ampenan adalah salah satu puskesmas dari 10 puskesmas yang ada di wilayah Kota Mataram, yang terletak paling Barat dari kota Mataram, terletak dikecamatan Ampenan yang merupakan pusat perdagangan atau ekonomi berlokasi dijalan Saleh Sungkar No. 4 Ampenan.

Batas-batas wilayahnya yaitu :Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kabupaten Lombok BaratSebelah Barat: Berbatasan dengan Pantai AmpenanSebelah Selatan: Berbatasan dengan Kelurahan BanjarSebelah Timur: Berbatasan dengan kelurahan Dasan Agung

Puskesmas Ampenan Merupakan puskesmas rawat jalan yang mempunyai pelayanan persalinan dan perawatan 24 jam.Tabel 5.1Luas Wilayah Kelurahan dan Jumlah Lingkungan Tahun 2012

NoKelurahanJumlah LingkunganTopografi1Dayan Peken6 LingkunganDataran2Bintaro5 LingkunganDataran3Ampenan Utara4 LingkunganDataran4Pejarakan 4 LingkunganDataran5Kebon Sari5 LingkunganDataran6Pejeruk8 LingkunganDataran7Ampenan Tengah10 LingkunganDataran51

Keadaan Demografi Tabel 5.2 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga Tahun 2012

NoKelurahanJumlah PendudukJumlah KK1Dayan Peken902918062Bintaro752415053Ampenan Utara647812964Pejarakan 590011805Kebon Sari834016686Pejeruk899317997Ampenan Tengah97141943Total55.97811.197

Tabel 5.3\Distribusi Sarana Kesehatan di Puskesmas Ampenan Tahun 2012

NoSarana KesehatanJumlah1Puskesmas induk1 buah2Puskesmas pembantu2 buah3Puskesmas keliling1 buah4Polindes 1 buah5Posyandu 41 buah6Bidan Praktek Swasta3 buah7Ambulance1 buahTotal50

Ketenagaan kesehatan yangada di Puskesmas AmpenanTabel 5.4Distribusi Jumlah Ketenagaan di Puskesmas Ampenan Tahun 2012

NoJenis TenagaJumlah1Kepala puskesmas1 orang2Kepala sub. Bagian Tata usaha1 orang3Dokter umum1 orang4Dokter gigi2 orang5Bidan6 orang6Perawat 8 orang7Perawat gigi2 orang8Petugas gizi3 orang9Penyuluh Kesehatan1 orang8Asisten apoteker2 orang9Analis laboratorium4 orang10Tenaga administrasi2 orang11Petugas Loket2 orangTotal35 orangKarakteristik RespondenUmur Pada penelitian ini umur responden dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu : 35 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut :

Tabel 5.5Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di Puskesmas Ampenan Tahun 2013

NoUmurn%1< 20 Tahun720,0220-35 Tahun2880,03>35 Tahun00,0Total35100,0

Tabel 5.5 di atas dapat diketahui bahwa dari 35 responden, sebagian besar responden berada pada kelompok umur 20 - 35 tahun sebanyak 28 orang (80,0%) dan sebagian kecil berada pada kelompok umur > 20 tahun sebanyak 7 orang (20,0%).PendidikanPada penelitian ini pendidikan responden dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu : dasar, menengah dan tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.6 berikut :

Tabel 5.6Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Puskesmas Ampenan Tahun 2013.

NoTingkat Pendidikann%1Dasar 1645,72Menengah1748,63Tinggi257Total35100,0

Tabel 5.6 dapat diketahui bahwa dari 35 responden, sebagian besar responden berpendidikan menengah sebanyak 17 orang (48,6%) dan sebagian kecil berpendidikan tinggi sebanyak 2 orang (5,7 %).PekerjaanPada penelitian ini pekerjaan responden dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu : bekerja dan tidak bekerja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.7 berikut :

Tabel 5.7Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas Ampenan Tahun 2013.

NoPekerjaann%1Bekerja 1028,62Tidak Bekerja2571,4Total35100,0

Tabel 5.7 di atas dapat terlihat bahwa dari 35 responden, lebih banyak responden yang tidak bekerja sebanyak 25 orang (71,4%) dibandingkan dengan responden yang bekerja sebanyak 10 orang (28,6%).

Tingkat Pengetahuan Responden Pada penelitian ini tingkat pengetahuan responden dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu : baik, cukup dan kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.8 berikut :

Tabel 5.8Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas Ampenan Tahun 2013.

NoKategorin%1Baik514,32Cukup1645,73Kurang1440,0Total35100,0

Tabel 5.8 dapat diketahui bahwa dari 35 responden, tertinggi berpengetahuan cukup sebanyak 16 orang (45,7%) dan terendah berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (14,3%) Tabel 5.9.Distribusi Silang Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Berdasarkan Kelompok Umur di Puskesmas Ampenan Tahun 2013

NoUmur Tingkat Pengetahuan Total

Baik Cukup Kurang

n%n%n%n%135 tahun 00000000Jumlah 514,31645,71440,035100,0

Tabel 5.9 di atas menunjukkan bahwa dari 7 responden yang berumur