Proposal Elmasfssg

59
PROPOSAL PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAIAN KARTU HURUF BERGAMBAR DI TAMAN KANAK- KANAK ISLAM EXCELLENT BUKITTINGGI OLEH, NAMA : ELMAINI.,A.Ma N.I.M : 1207417 MAHASISWA TRANSFER BUKITTINGGI 2012 DOSEN PEMBIMBING : Dra. Sri Hartati,M.Pd JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN ( FIP) UNIVERSITAS NEGERI PADANG

description

dgdhdhdhdhhdh

Transcript of Proposal Elmasfssg

Page 1: Proposal Elmasfssg

PROPOSAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAIAN KARTU HURUF BERGAMBAR DI

TAMAN KANAK-KANAK ISLAM EXCELLENT BUKITTINGGI

OLEH,

NAMA : ELMAINI.,A.Ma

N.I.M : 1207417

MAHASISWA TRANSFER BUKITTINGGI 2012

DOSEN PEMBIMBING :

Dra. Sri Hartati,M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN ( FIP)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014

Page 2: Proposal Elmasfssg

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

proposal ini dengan Judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Anak melalui

permainan kartu kata bergambar .di Taman Kanak-kanak Islam Excellent

Bukittinggi.”

Tujuan penulisan proposal ini dalam rangka menyelesaikan studi di

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Padang.

Penulis Mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Sri Hartati, M.Pd

yang telah membimbing dalam penulisan proposal ini.

Penulis menyadari penulisan proposal ini masih belum sempurna seperti

yang diharapkan, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak

demi kebaikan dan kesempurnaan untuk masa yang akan datang. Semoga proposal

ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya untuk Pendidikan Anak Usia Dini.

Padang, Mei 2014

Penulis

i

Page 3: Proposal Elmasfssg

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………....……..………………….…… i

DAFTAR ISI ……………………………………….…………………….………… ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………....…………….………………….. 1

B. Identifikasi Masalah ………………………………………………………. 4

C. Pembatasan Masalah ……………………………………………………… 5

D. Perumusan Masalah …………………………………………….………… 5

E. Tujuan Penelitian …………………………………………………….……. 5

F. Manfaat Penelitian ………………………………………….……………… 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori …………………………………………..………..……….. 7

1. Hakikat Anak Usia Dini …………………………………………………….

a. Karakteristik Anak Usia Dini ……………….………………………..… 8

b. Prinsip-prinsip perkembangan Anak Usia Dini …………..………..…. 10

c. Aspek perkembangan Anak Usia Dini…………………………...……. 13

2. Perkembangan Bahasa Anak usia dini .…..…………………………..…… 14

a. Pengertian Bahasa ……………...…………..…………..…………….... 14

b. Bentuk dan Fungsi Bahasa ……………….....…………………………. 15

c. Membaca pada anak usia dini ………………………...……………..... 19

d. Bermain sebagai pemicu perkembangan bahasa ……………………..... 20

3. Permainan Kartu Huruf Bergambar…………………………....………….. 22

B. Penelitian Relevan ……….…………..…………………………………… 23

C. Kerangka Berpikir …….…………….……………………………………. 24

D. Hipotesis Tindakan ……………………..……………………………….... 25

ii

Page 4: Proposal Elmasfssg

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian …………………………..………………………….….… 25

B. Tempat dan Waktu Peneltian ..…………………………………...………. 33

C. Subjek Penelitian ……………………………………………………….... 27

D. Prosedur Penelitian ……………………………………………………..... 27

E. Defenisi Operasional …………………………………………………...… 32

F. Instrumentasi Penelitian ………………………………………….……….. 32

G. Tekhnik Pengumpulan Data …………………………………………...…. 34

H. Analisis Data…………………………………………………………….... 35

I. Indikator Keberhasilan ……………………………. ……………………….36

Page 5: Proposal Elmasfssg

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberadaan pendidikan merupakan langkah awal dalam

mempersiapkan generasi muda, baik itu dari sisi kuantitas maupun kualitas

pendidikan. Menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan

Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar anak usia dini secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk kekuatan spiritual, keagamaan,

pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, masyarakat, bangsa dan negara.

Setiap anak terlahir dengan potensi yang berbeda-beda, memiliki

kelabihan, bakat dan minat sendiri. Ada anak yang berbakat menyanyi, menari,

musik, matematika, bahasa dan olahraga. Ki Hajar Dewantara dalam Suyanto

(1957 : 6).

Tujuan pendidikan di TK adalah memfasilitasi pertumbuhan dan

perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh dengan norma-norma dan

nilai-nilai kehidupannya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan tentu harus

menyiapkan teknik dan metode untuk mengembangkan kemampuan bahasa

anak, sebab anak didik merupakan aset bangsa yang amat berharga untuk masa

depan.

1

Page 6: Proposal Elmasfssg

Usia 4-6 tahun merupakan masa peka, yang penting bagi anak untuk

mendapatkan pendidikan. Pengalaman yang diperoleh anak dari lingkungan

termasuk stimulasi yang diberikan oleh orang dewasa akan mempengaruhi

kehidupan anak di masa akan datang, oleh karena itu, diperlukan upaya yang

mampu memfasilitasi anak dalam masa tumbuh kembangnya berupa kegiatan

pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan usia, kebutuhan dan minat anak.

Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan

dasar, melalui jalur pendidikan informal yaitu pendidikan yang

diselenggarakan oleh lingkungan keluarga, pendidikan non formal yang

terbentuk dalam kelompok bermain, penitipan anak dan pendidikan formal

yang terbentuk dalam taman kanak-kanak yang melayani anak usia 4-6 tahun.

Taman Kanak-Kanak bertujuan membentuk anak didik mengembangkan

berbagai potensi, baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai

agama, sosial-emosional, kognitif, bahasa, fisik/ motorik, kemandirian dan seni

untuk siap memasuki pendidikan dasar.

Pengembangan bahasa anak usia TK perlu mendapat perhatian penting,

kewajiban guru untuk melakukan berbagai usaha dalam pengembangan

keterampilan berbahasa anak melalui kegiatan di dalam atau di luar lokal dan

permainan bahasa yang menyenangkan anak.

2

Page 7: Proposal Elmasfssg

Pengembangan bahasa bertujuan untuk agar anak mampu

mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu

berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa

Indonesia dengan baik dan benar.

Dalam proses pembelajaran banyak guru mengharuskan anak

melakukan aktifitas yang dicontohkan guru tanpa mempertimbangkan

karakteristik perkembangan Anak Usia Dini. Seorang guru hendaknya dapat

menyadari bahwa daya imajinasi anak sudah ada sejak lahir. Guru harus dapat

mengembangkan dengan sebaik-baiknya.

Pada usia TK kemampuan bahasa diperkenalkan kepada anak banyak

huruf abjad, untuk memudahkan anak mengenal keseluruhan huruf abjad yang

26 tersebut, maka dilakukan melalui suatu permainan.

Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan dilihat dari

kondisi peserta didik, ditemukan beberapa anak belum mampu mengenal huruf

vocal dan konsonan, membedakan kata-kata yang mempunyai suku kata awal

yang sama, menghubungkan dan meyebutkan tulisan sederhana dengan simbol

yang melambangkannya.

3

Page 8: Proposal Elmasfssg

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan penulis,dilihat dari

kondisi peserta didik, ditemukan banyaknya anak kurang merespon dalam

proses pembelajaran berlangsung. Hal ini terlihat dari hampir sebagian anak

yang merespon pembelajaran tersebut,dan masih ada beberapa anak dalam

proses pembelajaran yang tidak memperhatikan guru, mereka hanya asyik

dengan kegiatannya sendiri.

Berdasarkan masalah yang diuraikan diatas, maka peneliti mencoba

mencari solusi agar kemampuan bahasa anak meningkat. Untuk itu peneliti

berusaha untuk melakukan perkembangan bahasa anak dengan permainan kartu

huruf bergambar. Sehingga penulis memberi judul penelitian ini yaitu

“Peningkatan Kemampuan Membaca Anak Melalui Permainan Kartu Huruf

Bergambar di TK Islam Excellent Bukittinggi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan

beberapa masalah yang dihadapi diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kurang berkembangnya kemampuan bahasa anak disaat mengenal huruf

abjad dengan gambar.

2. Kurangnya kemampuan anak dalam mengenal kata yang berawalan sama.

3. Kurangnya alat peraga atau permainan yang menarik bagi anak untuk

pembelajaran membaca.

4

Page 9: Proposal Elmasfssg

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan diatas, maka penulis

membatasi masalah yang akan diteliti yaitu kemampuan anak mengenal huruf

abjad dengan gambar masih rendah .

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah dalam

penilitian ini adalah, “Bagaimanakah Permainan Kartu Huruf Bergambar dapat

Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak di TK Islam Excellent

Bukittinggi.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk peningkatan kemampuan membaca anak di TK Islam Excellent

Bukittinggi melalui kegiatan permainan kartu huruf bergambar.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang dapat diambil dari upaya meningkatkan

kemampuan membaca anak melalui permainan kartu huruf bergambar

1. Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam melakukan kegiatan

pembelajaran terutama dalam peningkatan kemampuan bahasa anak.

5

Page 10: Proposal Elmasfssg

2. Bagi Anak

a. Anak mampu mengembangkan kemampuan bahasa dalam mengenal

huruf abjad

b. Anak lebih mudah mengenal huruf awal

c. Anak mampu mengenal tulisan dalam dalam bentuk kata.

3. Bagi Guru

a. Dapat memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan media

yang menarik.

b. Memperbanyak jenis alat permainan yang menarik dalam mengenalkan

kemapuan berbahasa pada Anak Usia Dini.

4.Bagi Sekolah

Sebagai sarana untuk menambah koleksi media yang dapat meningkatkan

mutu pendidikan di Tk Islam Excellent.

5. Bagi Masyarakat

Sebagai sarana untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas

dan berilmu pengetahuan yang tinggi.

6. Bagi Dinas Pendidikan

Diharapkan dapat mengembangkan kemampuan bahasa anak usia dini

dengan mengaplikasikan media di lingkungan TK dalam kegiatan KKG.

6

Page 11: Proposal Elmasfssg

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Hakikat Anak Usia Dini

Anak usia dini lahir sampai enam tahun merupakan usia yang

sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang

anak. Anak usia dini penting dalam pengembangan intelegensi permanen

dirinya, mereka mampu menyerap informasi dengan cepat. Menurut

Hartati (2007:10) pengertian anak usia dini memiliki batasan usia dan

pemahaman yang beragam, tergantung dari sudut pandang yang

digunakan. Sudut pandang yang digunakan ini bermacam-macam, ada

orang yang berpendapat bahwa anak usia dini adalah manusia dewasa

yang kecil, pemikiran ini berdampak pada pola perlakuan yang diberikan

pada anak.

Anak usia dini menurut Sujiono (2007:6) adalah sosok individu

yang sedang menjalani suatu proses pertumbuhan dan perkembangan

dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. anak usia dini

berada pada rentang usia 0-8 tahun, pada masa ini anak mengalami proses

pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah

individu yang unik yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan tidak

bisa memusatkan perhatiannya dalam waktu yang lama.

7

Page 12: Proposal Elmasfssg

a. Karakteristik Anak Usia Dini

Anak adalah individu yang sedang mengalami suatu proses

perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan

selanjutnya. la memiliki dunia dan karakter sendiri yang jauh berbeda

dari dunia dan karakteristik orang dewasa, anak usia dini sangat aktif,

dinamis, antusias, dan hampir selalu ingin tahu dengan apa yang

didengar dan dilihatnya serta seolah-olah tak pernah berhenti belajar.

Pendidikan anak usia dini menurut Sujiono (2007:4) adalah

suatu upaya pembinaan yang ditujukan dari anak sejak lahir sampai

dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan

lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan

dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (motorik halus dan

motorik kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi,

kecerdasan spiritual), sosial-emosional (sikap dan prilaku serta

beragama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-

tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Karakter anak usia dini adalah:

1) Egosentisme

Anak egosentris lebih banyak berfikir dan berbicara tentang diri

sendiri dari pada orang lain

8

Page 13: Proposal Elmasfssg

2) Cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan

kepentingan sendiri. Anak usia dini pada umumnya hanya

memahami sesuatu dari sudut pandangnya sendiri, bukan sudut

pandang orang lain

3) Anak mengira dunia ini penuh dengan hal-hal yang menarik dan

menakjubkan

4) Anak adalah makhluk sosial, anak pada usia ini mulai suka bergaul

dan bermain dengan teman sebayanya

5) Bagi anak apa pun yang dijumpainya adalah istimewa dalam

persepsinya

6) Kaya dengan fantasi, anak suka membayangkan dan

mengembangkan berbagai hal jauh melampaui kondisi nyata

7) Daya konsentrasi anak pendek, anak usia ini mempunyai rentang

perhatian yang sangat pendek sehingga perhatiannya mudah

teralihkan pada kegiatan lain

8) Masa usia dini disebut dengan masa "golden age"

9) Setiap anak mempunyai karakteristik yang berbeda-beda

Sedangkan karakteristik pendidikan anak usia dini menurut

Hartati (2005:4) sebagai berikut:

1) Memiliki rasa ingin tahu yang besar, anak sangat tertarik dengan

dunia sekitarnya

9

Page 14: Proposal Elmasfssg

2) Merupakan pribadi yang unik, dengan adanya keunikan tersebut

pendidik perlu melakukan pendekatan individual selain pendekatan

kelompok sehingga keunikan tiap anak dapat terakomodasi dengan

baik

3) Suka berfantasi dan berimajinasi, anak sangat suka membayangkan

dan mengembangkan berbagai hal jauh melampaui kondisi nyata

4) Masa paling potensial untuk belajar ,karena anak mengalami

pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat pada berbagai

aspek

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa anak

adalah makhluk individu dimana di dalam diri individu anak

mempunyai sifat sosial, mempunyai daya tarik tersendiri bagi anak dan

mempunyai karakter yang berbeda-beda.

b. Prinsip-prinsip Perkembangan Anak Usia Dini

Penerapan prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini yaitu

untuk tercapainya proses belajar yang efektif, efesien, menyenangkan,

kreatif, dan menarik bagi anak.

Menurut Abdulhak (2003) terdapat 4 prinsip utama yang harus

diperhatikan dalam perkembangan anak usia dini :

1) Holistik dan terpadu, pendidikan anak usia dini dilakukan dengan

terarah kesegala aspek pengembangan.

10

Page 15: Proposal Elmasfssg

2) Berbasis keilmuan, praktik pendidikan anak usia dini yang tepat

dikembangkan berdasarkan temuan-temuan terkini dalam ilmu

yang relevan

3) Berorientasi pada perkembangan anak, pendidikan dilaksanakan

sesuai dengan karakteristik dan tingkat perkembangan anak

4) Berorientasi pada masyarakat, karena anak adalah bagian dari

masyarakat dan sekaligus sebagai penerus masyarakat

Menurut Coople dalam Aisyah (1997:17) ada beberapa prinsip

perkembangan anak sebagai berikut:

1) Perkembangan fisik, sosial emosional, dan kognitif anak saling

berkaitan dan saling mempengaruhi satu sam lain

2) Perkembangan fisik/motorik, emosi, sosial, bahasa, dan kognitif

anak terjadi dalam suatu urutan tertentu yang relatif dapat

diramalkan.

Anak usia 3 tahun dapat dilatih menggunting dimulai dari

guntingan lurus, berkeliling, zigzag, sampai menggunting bentuk

tertentu

3) Perkembangan berlangsung dalam rentang bervariasi antara anak

dan antar bidang pengembangan

4) Pengalaman anak memiliki pengaruh kumulatif dan tertunda

terhadap perkembangan anak.

Kumulatif yaitu jika suatu pengalaman jarang terjadi maka hanya

berpengaruh sedikit terhadap perkembangan anak

11

Page 16: Proposal Elmasfssg

5) Perkembangan anak berlangsung kearah yang makin kompleks,

khusus, terorganisasi, dan terintemalisasi

6) Perkembangan dan cara belajar anak terjadi dan dipengaruhi oleh

konteks sosial budaya yang majemuk

7) Anak adalah pembelajaran aktif, yang berusaha membangun

pemahamannya tentang lingkungan sekitar dari pengalaman

fisik,sosial, dan pengetahuan

8) Perkembangan belajar merupakan interaksi kematangan biologis

dan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial

9) Bermain merupakan sarana penting bagi perkembangan sosial,

emosional, kognitif

10) Perkembangan akan mengalami percepatan apabila anak

berkesempatan untuk mempraktekkan berbagai keterampilan yang

diperoleh anak

11) Anak memiliki modalitas berangam, anak mengetahui sesuatu

sehingga dapat belajar

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip

anak yaiu perkembangan anak memiliki rentang waktu, perkembangan

anak relatif teratur dan perkembangan terjadi secara bertahap.

12

Page 17: Proposal Elmasfssg

c. Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Carol & Allen dalam (Sujiono, 2009:62) membagi aspek

perkembangan untuk tahap usia dalam dimensi kesadaran diri,

kestabilan emosi, sosialisasi, komunikasi, kognisi, dan persepsi

motorik

Menurut Musfiroh (2005:82) perkembangan anak usia dini 4-5

tahun meliputi berbagai aspek perkembangan yaitu:

1) Perkembangan bahasa

2) Perkembangan logika-matematika

3) Perkembangan visual-spasial

4) Perkembangan kinestetik

5) Perkembangan musikal

6) Perkembangan interpersonal

7) Perkembangan intrapersonal

8) Perkembangan natural

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek perkembangan

anak usia dini sangat penting dan harus dipertimbangkan sebagai fungsi

interaksi, karena anak usia dini adalah individu yang unik dimana ia

memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik,

kognitif, sosial, kreativitas, dan bahasa yang khusus sesuai dengan tahap

yang sedang dilalui anak

13

Page 18: Proposal Elmasfssg

2. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

a. Pengertian Bahasa

Bahasa merupakan bentuk utama dalam mengekspresikan

pikiran dan pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan

orang lain. Anak yang sedang tumbuh kembang mengkomunikasikan

kebutuhannya, pikirannya, dan perasaannya melalui bahasa dengan

kata – kata yang mempunyai makna unik .

Badadu dalam Dhien, ( 2009:I.II), menyatakan bahwa bahasa

adalah alat penghubung atau komunikasi antar anggota masyarakat

yang terdiri dari individu – individu yang menyatakan pikiran,

perasaan dan kegunaan.

Menurut Bromley dalam Dhieni (2009:I.II), mendefenisikan

bahasa sebagai sistim simbol yang teratur untuk mentransfer berbagai

ide maupun informasi yang terdiri dari simbol – simbol visual maupun

verbal.

Kesimpulan dari pendapat di atas tentang pengertian bahasa

adalah alat atau simbol yang digunakan oleh seseorang dalam

menyatakan keinginannya.

14

Page 19: Proposal Elmasfssg

Piaget (dalam Musfiroh, 2005:9) mengemukakan bahwa

perkembangan bahasa anak usia dini masih bersifat egosentris dan

selfexpresive yaitu segala sesuatu yang masih berorientasi pada

dirinya sendiri. Perkembangan bahasa dapat dipakai sebagai pola ukur

kecerdasan, dikemudian hari pada masa itu anak menguasai

kemampuan berbicara tetapi mereka harus lebih banyak belajar

sebelum mereka mencapai kemampuan berbahasa orang dewasa.

Penulis menyimpulkan bahwa perkembangan bahasa anak

berorientasi pada diri sendiri sebagai tolak ukur kecerdasannya, tetapi

anak itu harus berbahasa yang baik sebelum dewasa.

b. Bentuk dan Fungsi Bahasa

Menurut Bromley (dalam Dhieni, 2009:1.21) fungsi bahasa

adalah :

1) Bahasa menjelaskan keinginan dan kebutuhan individu

2) Bahasa dapat mengubah dan mengontrol perilaku

3) Bahasa membantu perkembangan kognitif

4) Bahasa membantu mempererat interaksi dengan orang lain

5) Bahasa mengekspresikan keunikan individu

15

Page 20: Proposal Elmasfssg

Menurut Halliday dalam Moeslichatoen (2004:95) berikut

merupakan fungsi bahasa :

1) Sebagai alat yang dapat memuaskan kebutuhan anak untuk

menyatakan keinginannya. Fungsi bahasa dinyatakan “saya ingin”

2) Berfunsi mengatur. Melalui bahasa anak dapat mengendalikan

tingkah orang lain. Fungsi bahasa dinyatakan dengan “lakukan

itu”

3) Berfungsi sebagai hubungan antara pribadi. Bahasa dapat

dipergunakan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain

dalam lingkungan sosial.

4) Berfungsi bagi diri sendiri. Anak menyatakan pandangannya,

perasaannya, dan sikapnya yang unik melalui bahasa dan melalui

bahasa anak membangun jati diri

5) Berfungsi heuristic, sesudah anak dapat membedakan dirinya

dengan lingkungan, anak menggunakan bahasa yang dikuasainya

untuk memiliki dan memahami lingkungan. Jadi bahasa

mempunyai fungsi mempertanyakan atau katakan padaku

mengapa begitu.

16

Page 21: Proposal Elmasfssg

6) Fungsi imajinatif. Dengan bahasa anak dapat mengindarkan diri

dari kenyataan dan memasuki alam semesta yang dibangunnya

sendiri. Bahasa mempunyai fungsi membiarkan diri untuk berpura

– pura atau bertanya puitis.

7) Fungsi informatif. Anak dapat mengkomunikasikan informasi

baru kepada orang lain dengan menggunakan bahasa. Fungsi

bahasa yang dinyatakan dalam bentuk “Aku punya sesuatu untuk

ku ceritakan”. Perkembangan bahasa awal initial anak didasarkan

pada fungsi, apa yang dikatakan oleh anak merupakan refleksi

dari apa yang dilakukan.

Ada tujuh fungsi bahasa bagi anak usia dini yaitu:

a. Bahasa sebagai Instrumen adalah anak

menggunakan bahasa untuk

memperoleh/memuaskan kebutuhan pribadi dan

memperoleh sesuatu yang mereka kerjakan

b. Bahasa sebagai regulatory yaitu anak menggunakan

bahasa untuk mengontrol tingkah laku orang lain

c. Bahasa sebagai personal yaitu anak menggunakan

bahasa untuk menceritakan diri mereka sendiri

d. Bahasa sebagai interaktional yaitu anak

menggunakan bahasa untuk memperoleh sesuatu

dari orang lain

17

Page 22: Proposal Elmasfssg

e. Bahasa sebagai heuristik yaitu anak menggunakan

bahasa untuk menemukan tentang sesuatu, belajar

sesuatu.

f. Bahasa sebagai imaginasi yaitu anak menggunakan

bahasa untuk membuat kesadaran tentang diri,

membuat kepercayaan diri

g. Bahasa sebagai informatif yaitu anak menggunakan

bahasa untuk mengkomunikasikan sesuatu informasi

yang di peroleh kepada orang lain.

Kesimpulan dari pendapat diatas tentang fungsi bahasa adalah,

bahasa dapat memberikan tujuan yang luas bagi anak untuk

berkembang dan juga mengarahkan pikiran dan membantu ingatan

anak.

Fungsi pengembangan bahasa dalam Depdiknas ( 2007 : 7 )

adalah sebagai berikut :

1) Alat komunikasi dengan lingkungan terdekat.

2) Alat mengembangkan kemampuan dasar anak yang meliputi

sejumlah ranah yaitu :logik, matematika, bahasa, musik, ruang

dan tempat, kinestetik ( olah tubuh, raga dan tari ), sosialisasi

dengan orang tua dan dapat memahami diri sendiri, serta kontrol

tingkah laku.

18

Page 23: Proposal Elmasfssg

3) Alat mengembangkan ekspresi, perasaan, imajinasi, dan pikiran.

4) Alat untuk menumbuhkan agar minat dan kebiasaan membaca

sejak dini.

c . Membaca pada anak usia dini

Membaca melibatkan informasi dengan simbol-simbol yang

bisa dilihat dalam bentuk tertulis dan merupakan informasi fonologi

dari suara yang menyimpulkan ketika diucapkan dan informasi

semantik dari makna konvensional dari suatu kata yang dibunyikan dan

yang melambangkannya.

Menurut Steinberg (2001) menyatakan membaca merupakan

proses mengenal bentuk dari bahasa, membaca permulaan dimulai dari

mengenal huruf abjad dan bunyi yang membentuk kata.

Sedangkan menurut Perfecty dan kawan-kawan membaca

merupakan penguasaan sistem kode-kode tertulis dari suatu bahasa

(otografi) dan anak akan paham bahwa suatu kata tersusun dari

beberapa huruf.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa membaca pada

anak usia dini adalah mengenal huruf abjad dan bunyi kata yang

tersusun dari beberapa huruf.

19

Page 24: Proposal Elmasfssg

d. Bermain Sebagai Pemicu Perkembangan Bahasa

Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau

tanpa alat bermain merupakan ciri dalam kehidupan anak dalam

mengembangkan imajinasi memberikan informasi. Anak memahami

pengertian atau konsep-konsepnya lewat benda yang kongkrit dengan

bermain anak mendapat masukan-masukan untuk di proses bersama

dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Monstessori (1966) menyatakan bahwa lingkungan alam

sekitar yang mengundang anak untuk menyenangkan pembelajarannya,

bermain dengan media yang dipersiapkan akan memiliki arti yang

penting bagi anak usia dini.

Manfaat bermain bagi anak usia dini adalah sebagai berikut:

1) Fisik motorik.

Anak akan lebih terlatih motorik kasar dan halusnya dengan

bergerak, ia akan memiliki otot-otot tubuh yang terbentuk secara

baik dan lebih sehat secara fisik

2) Sosial emosional

Anak merasa senang karena ada teman, alat untuk bermain

sewaktu pertama masuk sekolah

20

Page 25: Proposal Elmasfssg

3) Kognitif

Anak belajar mengenal atau mempunyai pengalaman kasar

atau halus, rasa asam, manis dan asin dan anak mengenal

perbedaan kata, bahasa dan berkomunikasi timbal balik. Dilihat

dari manfaat bermain maka penulis memberikan satu model

pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak usia

dini adalah dengan cara pendekatan bermain kartu huruf bergambar

Permainan ini merupakan permainan menggunakan alat

permainan edukatf.

Alat permainan edukatif adalah alat permainan yang

dirancang khusus untuk kepentingan pendidikan dan mempunyai

beberapa ciri yaitu:

1) Dapat dilakukan dalam berbagai cara, maksudnya dapat

dimainkan dengan bermacam-macan tujuan, fungsi dan

bermacam bentuk

2) Ditinjau terutama untuk anak-anak usia prasekolah

3) Membuat anak terlibat aktif

Melalui permainan kartu huruf bergambar ini anak dapat mengasah

kecerdasan bahasa melalui rangsangan, kepekaan terhadap huruf. Anak

mengenal simbol huruf vokal dan konsonan dan mengetahui huruf vokal dan

konsonan.

21

Page 26: Proposal Elmasfssg

Berdasarkan uraian di atas pembelajaran melalui permainan kartu

huruf bergambar ini bagi anak usia dini adalah pembelajaran yang

menyenangkan namun pada pelaksanaannya masih banyak kekurangan dan

kendalanya, salah satunya guru kurang memakai media yang menarik bagi

anak sehingga anak akan cepat bosan, dengan permainan ini sehingga anak

dapat mengenal huruf vokal maupun konsonan.

Peningkatan pengenalan huruf dan kata pada permainan kartu huruf

bergambar dengan menggunakan kartu huruf yang dilengkapi gambar

sebagai alat untuk permainan. Dengan media ini dimana anak duduk secara

melingkar dengan posisi anak di depan permainan ini dilakukan di dalam

ruangan, anak bertindak aktif dan menyenangkan.

3. Permainan kartu huruf bergambar

Permainan kartu huruf bergambar ini merupakan modifikasi dari

permainan huruf yang sudah ada kedalam bentuk baru. Menurut Sugiono

(1995:41) mengemukakan bahwa alat permainan yang tersedia untuk anak

akan menentukan jenis permainannya, apakah anak lebih sering

melakukan kegiatan bermain aktif atau pasif.

Melalui permainan kartu huruf bergambar yang dilakukan anak,

kemampuan membaca anak dapat meningkat. Adapun cara permainan

kartu huruf bergambar ini adalah guru terlebih dahulu mengenalkan

bentuk huruf satu persatu, kemudian memperlihatkan kartu huruf

bergambar, yang bertulisan kata di belakangnya.

22

Page 27: Proposal Elmasfssg

Setelah itu anak memilih salah satu kartu huruf bergambar yang bertulisan

kata dibelakangnya, kemudian anak menyusun huruf sesuai dengan nama

dari gambar tersebut lalu mencocokannya dengan tulisan kata yang sudah

disediakan ibu guru dan begitu seterusnya.

B. Penelitian yang Relevan

Penulis akan mengaplikasikan permainan kartu huruf bergambar untuk

mengembangkan kemampuan membaca pada anak usia dini. Penelitian yang

sudah dilakukan tentang peningkatan kemampuan membaca ini diantaranya:

Penelitian yang dilakukan oleh Lisma (2010) Peningkatan Kemampuan

Bahasa Anak Melalui Permainan Kartu Kata di TK Aisyiyah Mungka Kab.

Iima Puluh Kota, dari penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan

bahwa melalui Permainan Kartu Kata dapat meningkatkan kemampuaan anak

dalam mengenal huruf dan kata.

Melga Fimala (2012) dengan judul Peningkatan Kemampuan Membaca

Anak melalui permainan Jelajah Gambar di TK Mahadul Islami Kecamatan

IV Angkat Kabupaten Agam, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada

peningkatan kemampuan membaca anak melalui permainan jelajah gambar.

Sedangkan peneliti melakukan penelitian tentang peningkatan

Kemampuan membaca melalui permainan kartu huruf bergambar di TK Islam

Excellent Bukittinggi.

23

Page 28: Proposal Elmasfssg

Hubungan dari penelitiaan ini adalah sama-sama meningkatkan kemampuan

membaca anak, hanya saja pada penelitiaan ini, peneliti meningkatkan

kemampuan membaca melalui permainan kartu huruf bergambar.

C. Kerangka Berfikir

Guru sebagai fasilitator dapat meningkatkan pengenalan huruf abjad

melalui permainan kartu huruf bergambar.

Tujuan dari permainan ini adalah anak bisa mengetahui huruf vokal

dan huruf konsonan, menyebutkan kata yang awalannya sama, menyebutkan

tulisan sesuai dengan gambar

Bagan 1: Kerangka Berfikir

24

Anak dapat menyebutkan kata yang huruf awalnya

sama

Anak dapat menyebutkan simbol

huruf vokal dan konsonan

Anak dapat menghubungkan tulisan dengan

gambar

1. Rendahnya kemampuan pengenalan huruf vokal dan konsonan pada anak.

2. Sulitnya anak menyebutkan kata yang awalannya sama

3. Sulitnya anak menghubungkan tulisan dengan gambar

Meningkatnya kemampuan membaca pada anak

Permainan kartu huruf bergambar

Page 29: Proposal Elmasfssg

D. Hipotesis Tindakan

Melalui permainan kartu huruf bergambar dapat meningkatkan

kemampuan membaca anak

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini berbentuk Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di tempat peneliti mengajar yaitu di Tk

Islam Excellent Bukittinggi, dengan mengoptimalkan dan memotivasikan

anak terhadap pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas juga dapat memperbaiki dan meningkatkan

mutu pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan

pembelajaran. Dengan demikian guru dapat melaksanakan kegiatan setelah

meneliti kegiatan sendiri, di kelas sendiri dengan melibatkan anak didik

sendiri melalui tindakan yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi, guru

akan memperoleh umpan balik yang sistematik mengenai yang telah dilakukan

dalam kegiatan belajar mengajar.

25

Page 30: Proposal Elmasfssg

Menurut Arikunto (2006:2) ada 3 pengertian penelitian tindakan kelas

(PTK) yaitu:

1. Penelitian

Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan

mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan

Menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu dalam penelitian berbentuk siklus kegiatan untuk

anak.

3. Kelas

Dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruangan kelas, tetapi

dalam pengertian yang lebih spesifik. Sekelompok anak yang dalam waktu

yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada kelompok B Abu Bakar

Siddiq dengan jumlah peserta didik 20 orang, yang tediri dari 12 orang

laki-laki dan 8 orang perempuan. Penelitian ini menggunakan 2 siklus

merupakan tindakan dari siklus 1. Pada siklus dilakukan 4 tahapan

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

26

Page 31: Proposal Elmasfssg

B. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-kanak Islam Excellent jalan

Adinegoro, Tangah Jua I. no.2 Bukittinggi. Penelitian ini direncanakan selama

dua bulan.

C. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian adalah anak kelompok B Abu Bakar Siddiq

tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah anak 20 orang yang terdiri dari 12

orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Pertimbangan peneliti dalam

mengambil subjek karena yang menjadi subjek ini merupakan anak didik

peneliti sendiri.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian akan dilakukan secara bersiklus yang

dimulai dari siklus pertama. Hasil siklus pertama menentukan siklus ke dua.

Setiap siklus terdiri dari beberapa langkah.

Menurut Arikunto (2006:20) penelitian tindakan kelas (PTK) terdapat

empat tahapan yang lazim dilalui yaitu:

1) Perencanaan (planning)

2) Pelaksanaan (acting)

3) Pengamatan (observing)

4) Refleksi (reflecting)

27

Page 32: Proposal Elmasfssg

Dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:

nbn

Bagan. 2Prosedur Pelaksanaan Penelitiaan Tindakan Kelas

Menurut Arikunto (2006:16) 28

Kondisi Awal

SIKLUS I

Perencanaan

PelaksanaanRefleksi

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Hasil

RefleksiPelaksanaan

Page 33: Proposal Elmasfssg

Prosedur awal dari penelitian adalah merasakan adanya sesuatu yang

menjadi masalah dalam kelas dan dilanjutkan dengan analisis masalah. Prosedur

kedua adalah merencanakan pemecahan masalah.

Hal-hal yang menjadi pokok dari pemecahan masalah bisa kita lihat

dari bahasan yang akan dijadikan penelitian. Pemecahan masalah dan

menetapkan strategi pembelajaran sebagai tindakan pemecahan masalah dan

menyusun langkah-langkah penerapan strategi dalam bentuk rencana

pembelajaran dilanjutkan dengan merumuskan kembali masalah dan diikuti

dengan hipotesis tindakan. Langkah-langkah penelitian dalam bentuk siklus

sebagai berikut:

1. Kondisi Awal

Sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan di kelompok B Abu

Bakar Siddiq, peneliti pada kegiatan awal melakukan observasi. Sebagai

dasar untuk melakukan penelitian di lapangan, peneliti bekerja sama

dengan teman sejawat, guru yang membantu peneliti melakukan penelitian

kepada peserta didik.

Waktu penelitian berlangsung ketika peneliti pergi ke sekolah pada

hari dimana sekolah tempat peneliti bertugas . Pada pukul 07.00 Wib anak

sudah berdatangan, pada pukul 7.30 Wib anak berbaris dihalaman untuk

melakukan kegiatan jasmani dan pada pukul 8.15 Wib anak masuk lokal

mereka masing-masing.

28

Page 34: Proposal Elmasfssg

2. Siklus I

Langkah-langkah pelaksanaan siklus I dapat dijabarkan sebagai

berikut:

a. Perencanaan

1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menyusun rencana

kegiatan mingguan dan rencana kegiatan harian yang berisikan

kegiatan pembelajaran kemampuan membaca anak melalui

permainan kartu huruf bergambar.

2) Menyiapkan media yang akan diberikan kepada peserta didik

nantinya

3) Menyiapkan lembaran observasi, lembaran wawancara dan

lembaran penilaian

4) Guru menyiapkan kartu huruf bergambar yang bertuliskan kata di

belakangnya

5) Guru memberikan penjelasan dan media yang dilakukan untuk

permainan kartu huruf bergambar

6) Merancang kegiatan yang dilakukan anak saat permainan kartu

huruf bergambar

7) Merancang penilaian awal dan akhir yang dilakukan untuk

meningkatkan pengenalan huruf abjad

8) Membuat lembar observasi, wawancara dan dokumentasi

29

Page 35: Proposal Elmasfssg

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan terdiri dari 3 bagian utama yaitu kegiatan

awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Untuk lebih jelasnya

dikemukakan pada bagian berikut ini:

1) Kegiatan Awal 30 menit

a) Salam, ikrar, do'a sebelum belajar, dan membaca ayat-ayat

pendek

b) Guru mengecek kehadiran anak dan mengkondisikan tempat

duduk anak

c) Cerita pagi, dan cerita pengalaman anak

d) Tanya jawab dan percakapan tentang alam semesta

e) Guru memperlihatkan alat peraga kepada anak

2) Kegiatan Inti 60 menit

a) Guru memperkenalkan macam-macam gambar gejala alam

kepada anak

b) Guru memperlihatkan macam-macam gambar kepada anak

c) Guru memperlihatkan kartu huruf bergambar kepada anak

d) Guru memperkenalkan huruf-huruf abjad kepada anak

e) Guru menjelaskan permainan kartu huruf bergambar kepada

anak

30

Page 36: Proposal Elmasfssg

Cara permainannya:

(1) Guru memperkenalkan permainan kartu huruf bergambar

(2) Guru menjelaskan cara permainannya

(3) Setelah anak mengetahui cara permainannya, guru

(4) mempersilahkan anak untuk mencobanya

(5) Permainan ini bisa dilakukan dengan kelompok

(6) Guru memberi motivasi kepada anak

3) Kegiatan Akhir 30 menit

a) Diskusi kegiatan hari ini

b) Do'a, nyanyi pelangi , salam dan do'a

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas anak

dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Selama

pembelajaran berlangsung setiap aktivitas anak yang tertera pada

format observasi dicatat oleh observer. Kegiatan observasi dilakukan

setiap kali pertemuan.

d. Refleksi

1) Merumuskan hal-hal yang belum dan telah dilakukan berdasarkan

hasil observasi dan evaluasi

2) Merumuskan tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya, dan

menjelaskan bagaimana melakukannya.

31

Page 37: Proposal Elmasfssg

3. Siklus II

Dalam siklus ini, peneliti akan melakukan perbaikan kegiatan

pembelajaran berdasarkan hal-hal yang ditemukan atau hal-hal yang pada

siklus I, siklus I dan II anak dilakukan maksimal 6 kali pertemuan.

E. Definisi Operasional

Pengenalan huruf abjad pada anak melalui permainan kartu huruf

bergambar dapat memberikan situasi belajar yang menyenangkan bebas

dari ketegangan dan kecemasan. Anak dengan aktif dilibatkan dan dituntut

untuk memberi tanggapan dan membuat keputusan. Dalam suatu

permainan anak melihat beberapa huruf berkali-kali, namun tidak dalam

cara yang membosankan dan berulang-ulang. Permainan ini bisa dilakukan

berulang-ulang dan mengganti pola permainan supaya anak tidak bosan.

F. Instrumentasi

Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan Instrumentasi

penelitian antara lain

1. Observasi

Dengan format observasi digunakan untuk pedoman penelitian

yang diamati sesuai dengan proses belajar mengajar

32

Page 38: Proposal Elmasfssg

Tabel 1

Format Observasi

No Aspek

Nilai

Sangat Tinggi sstinggi

Tinggi Rendah

F % f % F %1 Anak mampu menyebutkan

simbol huruf vokal dan konsonan

2 Anak mampu menyebutkan kata-kata yang huruf awalnya sama

3 Anak mampu menghubungkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya

Nilai rata-rata

Kriteria penilaian : 70% s/d 100% : Sangat tinggi (ST)

50% s/d 74% : Tinggi (T)

0% s/d 49% : Rendah (R)

2. Dokumentasi

Dokumentasi berupa kamera yang digunakan untuk merekam

pembelajaran yang sedang berlangsung.

3. Catatan Lapangan

Pengamatan yang dilakukan di lapangan terhadap proses

pembelajaran yang dilakukan kolaborator dan mencatatnya dalam bentuk

catatan lapangan.

33

Page 39: Proposal Elmasfssg

Tabel 3

Format Catatan Lapangan

Siklus I

Pertemuan :

Tanggal :

Catatan Pembelajaran

..................................................................................

..................................................................................

..................................................................................

..................................................................................

Kolabolator

G. Teknik Pengumpulan Data

Cara yang penulis lakukan untuk mendapatkan data adalah sebagai

berikut:

1. Data tentang kegiatan anak selama proses belajar mengajar berlangsung

melalui observasi

2. Dokumentasi menggunakan foto dan format penelitian

3. Catatan lapangan

34

Page 40: Proposal Elmasfssg

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penulisan ini adalah metode analisis kuantitatif

dan kualitatif.

Cara menganalisis hasil observasi

Data yang diperoleh dari observasi belajar akan dianalisis dengan

teknik persentase, yaitu membandingkan yang muncul dari keseluruhan

anak yang hadir dikalikan 100%. Untuk melihat kecenderungan data, data

ditampilkan dalam bentuk tabel dan diolah secara deskriptif. Hasil

pengamatan dinilai untuk setiap pertemuan, berdasarkan jumlah persentase

anak yang terlibat dalam aktivitas pembelajaran dengan rumus:

fP = x 100% N

Keterangan:

P : Angka persentase

f : Frekuensi aktivitas anak

N : Jumlah anak dalam suatu kelas

Untuk menentukan bahwa kegiatan anak akan meningkatkan

kegiatan belajar anak adalah sebagai berikut: Arikunto (2006:114)

melambangkan dengan Sangat Tinggi (ST), Tinggi (T) dan Rendah (R).

Dengan demikian anak yang nilainya sangat tinggi berarti anak sudah bisa

melakukan permainan.

35