Proposal Chugie Makrozobentos Estuaria

download Proposal Chugie Makrozobentos Estuaria

of 37

Transcript of Proposal Chugie Makrozobentos Estuaria

1 KEANEKARAGAMANMAKROZOBENTOSDIKAWASAN ESTUARIATAKISUNGKECAMATANTAKISUNG KABUPATEN TANAH LAUT (Dosen Pembimbing: Drs. Dharmono, M.Si dan Dra. Asri Lestari, M.Pd) I. LATAR BELAKANG Ekosistemmerupakansuatuunitekologisyangmempunyaikomponen biotikyangsalingberintegrasidanantarakomponen-komponentersebutterjadi pengambilandanpemindahanenergi,daurmaterisertaproduktivitas,komponen biotikekosistemmeliputiIlora,Iaunasertaorganismetingkatrendah,sedangkan komponenabiotikmeliputibagiantakhidupdarilingkunganmisalnyatanah,air dan udara (Nirarita dkk., 1996). Kehidupan suatu makhluk dalam suatu ekosistem di alam terdapat dalam beberapamacamhabitat.Habitatinilahyangmerupakantempathidupnya, misalnyalingkungandarat,danperairan.Habitatperairanterbagiataslautan, estuaria dan air tawar.Estuaria(aestus,airpasang)adalahsuatubadanairpantaisetengah tertutupyangberhubungandenganlautterbuka,jadisangatterpengaruholeh gerakanpasangsurut,dimanaairlautbercampur(Pritchard,1967dalamOdum 1996).Niraritadkk.(1996)berpendapatbahwabercampurnyaairtawardanair lautdimuaramenjadikanlahanbasahinimemilikikeunikantersendiridengan terbentuknya air yang payau dengan salinitas yang berIluktuasi.Secaraumum,estuariamempunyaiperanekologispentingyaitu sebagai sumberzatharadanbahanorganikyangdiangkut lewatpertukaranpasangsurut, habitat bagi sejumlah spesies ikan dan mamalia air yang bergantung pada estuaria sebagaitempatberlindungdanmencarimakan,dansebagaitempatuntuk bereproduksidantempattumbuhdanmembesarbagisejumlahspesiesikandan udang (Tulungen dkk., ). Suatukonsepsentraldalamekologiialahekosistem,yaitusuatusistem ekologi yang terbentuk olehhubungan timbal balik antaramakhluk hidup dengan lingkungannya(Soemarwoto,1994).ManurutManurung(1995)menyatakan bahwamakhlukhiduptersebutdapathidupdalamtipehabitatyangberbeda tergantungbagaimanarespondanadaptasinyaterhadapkondisidansumberdaya alam habitat itu sendiri sehingga menyebabkan keanekaragaman makhluk hidup di dalam suatu ekosistem. Komponenabiotikutamadalamsuatuekosistemadalahairyangsangat diperlukansemuamakhlukhidupdibumi.Adanyaaktivitasmanusiadisekitar lingkunganperairanyangdilakukantanpamemperhatikanlingkungansekitar, akanmemberidampaknegatiIbagilingkungantersebut.PerubahanIungsilahan muarasungaiestuariamenjaditempatpelabuhanperahudankapalnelayan meruapakansalahsatucontohaktivitasmanusiayangdapatmerusakdan mencemarilingkunganperairanini.Jikahaltersebutterusdibiarkanmakaakan mengganggueksosistemperairansepertirusakanyabeberapavegetasididaerah pinggiransungaidanmengganggukehidupanbiotaperairantermasukhewan dasar perairan (bentos). Salahsatubiotaairyangmenerimapengaruhpencemaranadalah makrozoobentosyangmerupakanhewandasarperairanyangseringdijadikan sebagai bioindikator lingkungan untuk mengetahui kualitas pencemaran air. Selain itumakroozoobentosbergunadalamkehidupanmakhlukyanglaindalamhal jaringmakanan.Hewaninibiasanyamemakantumbuhanairatauhewan mikrozoobentosdanmerupakanhewansesilataumelekat,jugadikatakan beristirahat pada perairan atau endapan sungai. Oragismeperairanberdasarkanbentukdankebiasaanhidupnya digolongkanmenjadiperiIiton,plankton,nekton,neustondanbentos(Soetjipta (199).MenurutFachrul(7)Bentosadalahorganismedasarperairan,baik berupahewanmaupuntumbuhan,baikyanghidupdiperiarandasarataupundi dasarperairan.Komunitaszoobentosterdiriataslimakelompok,yaitu Makrozobentos,Polychaeta,Crustacea,Echinodermata,dankelompoklainyang terdiri atas beberapa takson kecil seperti Sipunculidae, Pogonophora, dan lainnya. KecamatanTakisungmerupakansalahsatudarisembilanKecamatan yangterdapatdiKabupetenTanahLautdansecaraadministratiIwilayahini terdiriatas1desa(BappedaTanahLaut,9).DiKecamatanTakisungini terdapatobyekwisatapantaiTakisungyangmenarik.Disanaterdapatmuara sungaimenujulautyangdisebutestuaria.Terdapatbanyakjenisbiotadarat maupunairyanghidupdidaerahini,hanyasajaIaunatertentusajalahyang mampubertahanpadakondisikandungangaramyangberubahantaraasindan tawarsebagaiakibatdaripasangsurutairlaut.SalahsatujenisIaunayang tersebutadalahMakrozobentos.PadaumumnyahabitathewanMakrozobentos berada di air tawar, air laut dan daerah estuaria. 4 Sepanjangestuariapantai Takisungumumnyadigunakansebagai tempat tambatan kapal atau perahu nelayan, tidak jarang hal tersebut membuat perairan di sekitarmuaraestuariainimenjadikeruhdantercemarakibatceceranatau tumpahanminyakdariperahumotordangerakanairketikaperahuberlayar. Endapanlumpurakanmenyebabkanarusberubahdanmenghilangkanhewan-hewanyang adadidasar (Michael,1994). SiIatmaterialkecildan ringan,sangat mudahtersuspensiolehpergerakanairdankapal.Halinimenjadikanperairan menjadimudahkeruhdansangatmempengaruhikehidupandaritingkatdasar yaitu plankton, hingga ikan dan makrozobentos bentik (Hidayat dkk., 4).Kekeruhansecaraumummengganggubiotadikarenakanakan menghalangimasuknyasinarmataharibagikebutuhanIotosintesisIitoplankton, menurunkankesedianoksigenterlarut,memicusedimentasipenyebab pendangkalan,menggangupandanganvisualhewan,mempengaruhiprilakudan sistemmakan(termasukinteraksibiota)danpernapasanhewan(Hidayatdkk., 4).Kualitaslingkunganperairanakanterganggukeseimbangannyasehingga mempengaruhikehidupanbiota.Perubahanstrukturkomunitaspadasubstrat perairan terjadi karena adanya pengaruh limbah pada biota (Cappenberg, ). Berdasarkanpenelitian-penelitianyangtelahdiakukanterlihatbahwa terdapattingkatkeanekaragamanmakrozoobentosyangberbeda-bedapadatiap tempatyangberbeda.PenelitianyangdilakukanolehIhsan(1999)menganalisis indeksdiversitasmakrozoobentosdiSungaiTanipahKecamatanAluh-aluh Kabupatenbanjarditemukan4spesiesdenganIndeksDiversitas1,.Wati ()menganalisiskemelimpahandankeanekaragamanmakrozobenrosdi5 perairansungaiKelayanKecamatanBanjarSelatanKotaBanjarmasin menemukan7jenisdenganIndeksDiversitas1,.Nurwati()menganalisis keanekaragaman dan kemelimpahan marozoobentos di sungai Kambat Kecamatan CerbonKabupatenBaritoKualamenemukanspesiesdenganIndeksDiversitas 1,46.SedangkanpenelitianFetriyah()menganalisispoladistribusidankeanekaragamanmakrozoobentosdialiransungaiTapinKabupatenTapin menemukan1spesiesdenganIndeksDiversitas1,.Akantetapipenelitian-penelitianyangberkaitandenganwilayahestuariayangberpengaruhterhadapa perubahansalinitasyangekstrimakibatpasangsurutairlautterhadap makrozobentos yang mampu bertahan hidup ini masih belum ada dilakukan. Berdasarkan uraian di atas, maka diharapkan dilakukan penelitian tentang keanekaragamanmakrozobentosdikawasanestuariaTakisungKecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut. II. PERUMUSAN DAN BATASAN MASALAH Berdasarkanlatarbelakangdiatasmakaperumusanmasalahdalam penelitianiniadalahbagaimanakeanekaragamanmakrozobentosdikawasan estuaria Takisung Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut.Masalah yang akan diteliti dibatasi sebagai berikut : (1) Keanekaragamanmakrozobentosyangditelitimeliputijenisdan kemelimpahannya.() Jenis-jenismakrozobentosyangditemukandiupayakanakanditelusuri sampai tingkat jenis atau spesies. 6 () Kemelimpahan meliputi Nilai Penting dan Indeks Diversitas. (4) KawasanestuariayangditelitididasarkanataskonsepdariNontji(197)tentangkawasanesrauriayaituperairansampaidengansalinitas17ppmke arah hulu. (5) Makrozobentosdiperolehdenganmenggunakanalatpengeruk(Ekman Grab). III.TU1UAN PENELITIANTujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuikeanekaragaman makrozobentosdikawasanestuariaTakisungKecamatanTakisungKabupaten Tanah Laut. IV.MANFAAT PENELITIAN Sesuaidengan tujuanpenelitiandi atas,makamanIaatyangdiharapkan dari penelitian ini adalah:(1)SebagaibahaninIormasi,khususnyabagimahasiswaProgramStudi PendidikanBiologiFKIPUniveristasLambungMangkuratBanjarmasin, tentangaplikasidanpenerapanmatakuliahZoologiInvertebratadanEkologi Hewan. ()SebagaibahanpenunjangpembelajarandiSMAKelasXsemesterItentang pokok bahasan Keanekaragaman Hayati. 7 ()SebagaibahaninIormasibagimasyarakattentanghewandasarperairandi kawasanestuariaTakisungKecamatanTakisungKabupatenTanahLautdan sebagai bahan masukan bagi penelitian selanjutnya. V.TIN1AUAN PUSTAKA5.1. Keanekaragaman MenurutSoemarwoto(1994)keanekaragamanadalahsebagai keseluruhanjumlahmakhlukhidup.Keanekaragamansendiridapatdilihat dalamberbagaitingkatanyaitutingkatanjenis,gendanekosistem. KeanekaragamanmerupakansuatusiIatyangmerupakanciridarisuatu komunitas dan ciri ini berkaitan dengan jumlah jenis yang dimiliki komunitas tersebut dan jumlah individu dari setiap jenis di dalamnya (Odum, 1996). Keanekaragamanjenisyangterdapatdalamsuatukomunitasdapat diketahuidariindekskeanekaragaman.Indekskeanekaragamanmerupakan parameteryangsangatbergunauntukmembandingkanberbagaikomunitas yang ada di dalamnya (Fachrul, 7). Keanekaragamansuatubiotaairdapatditentukandengan menggunakanteoriinIormasi Shannon-Wienner (H`). Tujuanutama teoriini adalahuntukmengukur tingkatketeraturandanketidakteraturandalamsuatu sistem. Manurung (1995) menyatakan H` merupakan Indeks keanekaragaman (diversitas) dari Shannon-Wiener. Indeksdiversitasorganismedapatdipergunakansebagaisuatu indikatorpencemaranlingkunganperairan(Odum,1996).Menurut Sastrawijaya()penurunandalamkeanekaragamanspesiesdapatjuga dianggapsebagaisuatutandaadapencemaran.Spesiesyangadadalam keadaanyangtinggidinamakanspesiesindeksatauorganismeindikator populasi. MenurutSoetjipta(199)menyatakanbahwaadanya keanekaragaman dapat disebabkan oleh: (1) Ketersediaansumberdaya,misalnyamakanan,habitatyangamandari pemangsa. () Keragamangenetikdiantaraanggotanyasehinggamenyempitkandaerah yang dapat dihuninya. () PlastisitasIenotopikdalamindividudidalamnya(mudahberadapatasi baik terhadap lingkungan maupun individu lain dalam satu habitat). (4) Kompetitor, pemangsa, parasit ataupun manusia kolektor. Keragamanjenisdisebutjugakeheterogenanjenis,merupakanciri yangunikuntukmenggambarkanstrukturkomunitasdidalamorganisasi kehidupan.Suatukomunitasdikatakanmempunyaikeragamanjenistinggi, jikakemelimpahanmasing-masingjenistinggidansebaliknyakeragaman jenis rendah jika hanya terdapat beberapa jenis yang melimpah (Ardi, ). MenurutMichael(1994)struktursuatukomunitasalamiah bergantungpadacaratumbuhanatauhewantersebaratauterpencardi dalamnya.PolapenyebaranbergantungpadasiIatIisikakimialingkungan maupun keistimewaan biologis organisme itu sendiri. Keragaman tak terbatas daripolapenyebaranyangterjadidialamsecarakasardapatdikelaskan 9 menjadi tiga kategori : (i) penyebaran teratur atau seragam, dimana individu-individuterdapatpadatempat-tempattertentudalamkomunitas;(ii) penyebaran acak atau kebetulan, di dalam individu-individumenyebar dalam beberapatempatdanmengelompokdalamtempatlainnya;(iii)penyebaran mengelompok,dimanaindividu-individuselaluadadalamkelompok-kelompokdansangatjarangterlihatsendiri-sendirisecaraterpisah.Masing-masingpopulasikeanekaragamanlebihbesarbilamanaakuntabilitaslebih besaryaitujikapopulasiitusatusamalainsamadanbeberapayanglain jarang. 5.2 Tinjuan Umum tentang Hewan Bentos (Makrozobentos) Ekosistem perairanmemilki Iauna yang beranekaragamdalam jumlah danjenisnya.MenurutMichael(1994)beragambinatangdantumbuhan hiduppadaataudidasaraliran,sungai,kolam,danaudanlautan.Nama bentosdiberikanpadaorganismepenghunidasar.MenurutOdum(1996) bentos adalah organisme yang melekat atau beristirahat pada dasar atau hidup didasarperairan.AdapaunmenurutLind(1979)dalamFacrul(7) menyatakan bahwa bentos adalah semua organisme yang hidup padalumpur pasir,batu,kerikil,maupunsampahorganikbaikdidasarperairanlaut, danau, kolam ataupun sungai, merupakan hewan melata, menetap, menempel, memendeam dan meliang di dasar perairan tersebut. Bentosadalahmakhlukyangmelekatatausedangberistirahatpada dasarperairanatauhidupdidalamsedimenperairan(Soetjipta,199). MenurutMare(Zattoli,19)hewanbentosdibedakanmenurutcaramakan 1 menjadimakhluk Iilter Ieeder (contohnya kerang) danyang lainnyamakhluk deposit (contohnya siput). Fachrul (7)mengatakanbentosadalahorganismedasar perairan, baikberupahewanmaupuntumbuhan,baikyanghidupdipermukaandasar ataupundidasarperairan.Odum(1996)mengelompokkanhewanbentos menjadiberdasarkan tempat hidupnya, yaitu : (1) EpiIauna,yaituorganismeyanghidupdipermukaandasarperairan, melekat atau bergerak di permukaan. () InIauna,yaituorganismeyangmenggalikelapisanbawahatauhidupdi dalam dasar perairan. Bentosadalahmakroinvertebratayanghidupdidasarperairan tergenang atau perairan mengalir yang keberadaannya begitu penting sebagai jaringanmakanyangmenunjukkanIungsi(Welch,199).MenurutMare (Zattoli, 19) membagi hewan bentos berdasarkan ukuran tubuhnya menjadi tiga kategori, yaitu : (1) Makrobentos,yaituorganismeyangtidakdapatmelewatisaringan berukuran 1 mm() Mesobentos,yaituorganismeyangdapatmelewatisaringanukuran1 mm,tetapitertahanpadasaringanukuran,1mmmisalnyagolongan Protozoayangberukuranbesar,cacingyangberukurankecildan 7ustacea yang sangat kecil. () Mikrobentos yaitu organisme dasar yang dapat melewati saringan ukuran ,1 mm misalnya Protozoa. 11 Menurut Perkins (1974)hewanbentosdibedakanatasduagolongan berdasarekanpergerakannyayaitugolonganyanghidupnyamenetapdan hidupnyaberpindah-pindah.Golonganyangterakhirinidibedakanlagiatas hewan yang berpindah secara aktiI dan yang pasiI. Selanjutnya dikatakan pula bahwatidaksemuahewan-hewandasarhidupselamanyasebagaibentos. Beberapajenishidupsebagaibentoshanyapadawaktumudasaja.Sebagai pada waktu dewasa sebagi nekton. Lingkunganhidupbentosterdapatpadaduahabitatyangberbeda samasekaliyaknipadazonaproIurdaldanlitoral.Padazonalitoraldan sublitoral keanekaragaman lebih besar. Sebagian besra terdiri dari tipe insekta (serangga air), siput, cacing, krustasea dan ikan (Goldman, 19). RosenbergdanResh(199)dalamArdi()mengatakanbahwa diantarahewanbentosyangrelatiImudahdiidentiIikasidanpekaterhadap perubahanlingkunganperairanadalahjenis-jenisyangtermasukdalam kelompokinvertebratamakro.Kelompokinilebihdikenaldengan makrozoobentos.Makrozoobentosmempunyaiperananyangsangatpenting dalam siklus nutrien di dasar perairan. Organismeakuatikyangpaingbanyakmenerimapengaruhdari pencemaran adalah organism dasar (bentos). Hal ini disebabkan siIatnya yang cenderungtidakberpindah-pindahataubergerakrelativelambat(Asmawi, 1994) 1 Hewanbentosdapatdipergunakansebagaibioindikatorlingkungan perairan.Welch(199)memberikanalasanmengapabentoslebihcocok digunakan untuk memonitor kualitas air, yaitu : (1)Hewanbentoshidupnyamenetapdenganumuryangpanjangsehingga dapatdigunakanuntukmendugakualitasairpadasuatutempatdengan periode yang panjang. ()Keberadaan hewan bentos tidak berIluktuasi. ()Hewan bentos merupakan hewan yangmudah untuk merespon mendeteksi keadaan lingkungan yang berubah. (4)Hewanbentosterdiridarikelompokhewanyangheterogen,sehingga denganteknikpengambilantunggalmemungkinkanuntukmendapatkan sejumlah jenis dengan berbagai Iilum. Pengambilanjumlahjenisdanjumlahindividubentosdilakukan dengancaramengambilcontohsubstratdasarperairan(lumpurdanatau pasir)denganmenggunakan7absample7untukperairandalamdanjala sarbur(surburnet)denganmenggunakanmetodetransekkuadratuntuk perairandangkal.Pengambilansampeldilakukanpadalokasisamplingyang telahditentukandengancararandomatauacakdenganduaatautigakali ulangan (Fachrul, 7). MenurutMichael(1994)dan Fachrul (7) EkmanGrab adalah alat standar yang digunakan secara luas untuk studi kuantitatiI dasar lunak. Badan pengeruk adalahsuatukotabujur sangkaratausegiempat. Terbuatdaribaja 1 tahankarat,kotakpengerukdibuatdenganukurankhusussedemikian, sehingga daerah dasar yang diketahui dapat diambil sampelnya. 5.3Sifat Fisik dan kimia Lingkungan perairan 5.3.1Sifat fisik perairan MenurutMichael(1994)menjelaskanbahwayangtermasukIaktor- Iaktor Iisik yaitu: (1) SuhuNontji (197) menyatakan bahwa suhu air di perairan Nusantara umumnyaberkisarantara-1

C.Suhuairdipermukaanpada umumnyadipengaruhiolehIaktormetereologiyaitucurahhujan, penguapan,kelembabanudara,suhuudara,kecepatanangindan intensitasradiasimatahari.Olehsebabitu,suhupermukaanbiasanya mengikuti pola musiman. () Kecepatan arus Perpindahanairsangatlahpentingdalampenentuanpenyebaran organismeplankton,gasterlarut,dangaram-garaman(Michael,1995). Merekajugamempengaruhiorganismekecil.Kecepatanaliranairyang mengalirberagamdaripermukaankedasar,meskipunberadadalam saluranbuatanyangdasarnyahalustanparintanganapapun.Perubahan kecepatanairsepertiitutercermindalammodiIikasiyangdiperlihatkan olehorganismeyanghidupdalamairmengalir,yangkedalamannya berbeda (Michael, 1994). () Kedalaman 14 Sebuahgalahpanjangyangditandaidalammeter,dapat dipasangsecarapermanendidalamkolam,dankedalamanairdapat dibacabilamanadibutuhkan.Bisajugataliyangdiberipemberatdan ditandaiataudiberititik-titikdalammeter,diturunkansampai pemberatnya menyentuh dasar, serta kedalaman air dibaca.Kedalamanperairandapatmempengaruhijumlahdanjenisdari biotaairyangadadalamsuatuekosistemair.Kedalamanair mempengaruhikelimpahandandistribusizoobentos.Dasarperairan yangkedalamanairnyaberbedaakandihuniolehmakrozoobentosyang berbeda pula, sehingga terjadi stratiIikasi komunitas menurut kedalaman.Padaperairanyanglebihdalammakrozoobentosmendapattekanan Iisiologisdanhidrostatisyanglebihbesar.Karenaitumakrozoobentos yang hidup di perairan yang dalam ini tidak banyak (Ardi, ). (4) Intensitas cahaya Menurut Romimohtarto dan Juwana. (5) menguraikan bahwa banyaknyacahayayangmenembuspadapermukaanairdanmenerangi lapisanpermukaanairsetiapharidanintensitasdenganbertambahnya kedalaman mempunyai peranan yang penting bagi organisme yang ada. (5) kekeruhan Istilah-istilahtersebutlebihkurangsamadanmengacupada kejernihanair.Kekeruhanairdisebabkanolehlumpur,partikeltanah, potongantanamanatauIitoplankton.Penembusansinardalamairyang keruh, dan mempengaruhi kedalaman tempat tumbuh-tumbuhan perairan. 15 Dengandemikian,kekeruhanmembatasipertumbuhanorganismeyang menyesuaikan pada keadaan air yang jernih.(6) Padatan Tersuspensi Rupaairdalamsungai,kolamataudanautidaktetap.Sehabis hujankecoklatan,karenabanyakpartikeltersuspensiyangterbawa masuk.Padamusimkemaraubanyakyangkelihatankehijauankarena banyakganggangtumbuh.Perubahanrupaairinidisebabkanbahan tersuspensidanterlarut.Padakondisinormalkonsentrasibahanini rendahsehinggatidaktampakpadatanyangtersuspensidalamair umumnyaterdiridariIitoplankton,zooplankton,kotoranmanusia, kotoranhewan,lumpur,sisatanaman,hewandanlimbahindustri (Sastrawijaya, ). (7) Substrat Dasar Michael(1994)mengatakansusunansubstratpentingbagi organismeyanghidupdizonedasar,baikpadaairyangdiammaupun bergerak.Analisissedimenyangberkaitandenganukuranpartikel banyak menolong untuk mengaitkan jenis Iauna dengan substratnya. 5.3.2Sifat kimia perairan MenurutMichael(1994)menjelaskanbahwayangtermasukIaktor- Iaktor kimia yaitu: (1) Salinitas SebaransalinitasdipermukaandipengaruhiolehIaktorseperti sirkulasi air, penguapan, curah hujan dan aliran air. Perairan estuaria atau daerahsekitarkualabiasanyamempunyaistruktursalinitasyang 16 komplekskaenamerupakantempatpertemuanantaraairtawardanair asin(Nontji,197).SalinitasairberpengaruhterhadapsiIatkimiadan Iisikaair,Iluktuasitemperaturdantekananosmosis,konsentrasizat terlarutdanmassajenisair.Kombinasidariberbagaidariberbagai tingkat tersebut menentukan jenis-jenis organisme yangmampubertahan hidupdidalamnya(Niraritadkk.,1996).Padaumumnyahewanyang tergolong dalam invertebrata air biasanyamampu menyesuaikan tekanan airyangadadalamtubuhnyaagarselalusamadengantekananairyang terdapat di sekelilingnya (Suwignyo, 5) () Derajat keasaman (pH) Derajatkeasaman(pH)pHmerupakanIaktorekologiutama yangmembatasikegiatan-kegiatandanpenyebaranmakhlukhidupair. Sebagianbesarspesiesairtawarmenunjukkantoleransiyangbaik terhadap perubahan pH yang besar, tetapi ada beberapa spesies lain yang sangatpekawalaupunterhadapperubahanpHyangsangatkecildan hanya hidup dalam suatu kisaran pH yang sangat sempit (Michael, 1995). () kadar Oksigen Terlarut OksigenadalahsalahsatuIaktor terpentingdalam setiapsistem perairan.Hampirsemuatumbuhandanbinatangmemerlukanoksigen untukpernaIasan.SumberutamaoksigenterlarutberasaldariatmosIer dan proses Iotosintesis tumbuhan hijau. Jumlah oksigen yang terkandung dalamairtergantungpadadaerahpermukaanyangterkenasuhu,dan konsentrasi garam. 17 5.4 Estuaria Estuaria (aestus, air pasang), menurut deIinisi yang dimodiIikasikan dariPritchard(1967)dalamOdum(1996)adalahsuatubadanairpantai setengahtertutupyangberhubungandenganlautterbuka;jadisangat terpengaruh oleh gerakan pasang surut, dimana air laut bercampur.Kawasanmuarasungaiyangjugadisebutsebagaiestuariaatau kuala,merupakanlahanbasahpasangsurutyangpadaumumnyasebagian atau setengahnya tertutup daratan, namun tetap mempunyai hubungan dengan lautterbuka.Dimuarasewaktu-waktuterjadipercampuranairlautdengan airtawardidaratan,sehinggaairnyamenjadipayau.Kawasanmuarasungai meliputimuarasungaidandelta,hutanbakaudekatmuaradanhamparan lumpur atau pasir (Nirarita dkk., 1996). MenurutOdum(1996),secarakhusus,komunitasestuariaterdiri dari campuran antara jenis-jenis endemik (yaitu jenis yang terbatas pada zona estuaria)danjenis-jenisyangdatangdarilaut,ditambahjenis-jenisyang mempunyaikemampuanosmoregulasiuntukmenembuskearahataudari lingkungan air tawar. Salinitasyangberagamdimuarasungaiberpengaruhpada komposisiorganismeyanghidupdimuarasungai.Didaerahdekatlautan, spesiesIloraIaunayangmampuhidupadalahorganismeyangmampu beradaptasiterhadapdaerahyangberkadargaramtinggiatausamadengan laut.Semakinkearahsungai,salinitasairmakinrendah,sehinggadaerah yangberdekatanmulutsungaibiasanyadihuniolehIlora-Iaunaairtawar. 1 Kawasanberairpayau,dihuniolehIlora-Iaunamuarasungaisejatiyang mampu beradaptasi dengan air payau (Nirarita dkk., 1996). Nirarita dkk. (1996) berpendapat bahwa bercampurnya air tawar dan airlautdimuaramenjadikanlahanbasahinimemilikikeunikantersendiri denganterbentuknyaairyangpayaudengansalinitasyangberIluktuasi. Perubahansalinitasyangdipengaruhiolehpasang surutdanmusim.Ke arah daratsalinitasmuaracenderungrendah.Tetapiselamamusimkemaraupada saat aliran air sungai berkurang, air laut dapat masuk lebih jauh ke arah darat sehingga salinitas muarameningkat. Sebaliknya padamusim hujan, air tawar mengalirdarisungaikelautdalamjumlahyangbesarsehinggasalinitasdi muara menurun. Perbedaansalinitasmengakibatkanterjadinyalidahairtawardan pergerakanmassaairdimuara.Airasinmemilikimassajenisyanglebih besardaripadaairtawar,sehinggaairasindimuaramendorongairtawar beradadilapisanbawahmenujulaut.Keadaaninimengakibatkanterjadinya sirkulasi(perputaran) airdimuara. LingkunganmuarayangpalingproduktiI dijumpaididaerahyangditumbuhikomunitasbakaudanpadanglamun (Nirarita dkk., 1996). 5.4.1 Tipe-tipe estuaria DarisudutgeomorIologi,(Pritchard,1967dalamOdum1996) menganggap sesuai membagi empat subdivisi estuaria sebagai berikut : 19 1)Lembahsungaiyangtergenangadalahyangpalingluasberkembangdi sepanjang garis pantai dengan dataran pantai yang relatiI rendah dan lebar. )EstuariajenisIyordadalahpantaiyangdalam,berbentukUmelesakke bawahkarenapengaruhglasialdanbiasanyadenganbentukyangdangkal pada mulutnya, yang terbentuk oleh timbunan glasial. )Estuariabentukantanggul(ba7built)adalahcekunganyangdangkal, seringkalisebagiantergenangpadasaatairsurut,tertutupoleh serangkaiantanggullepaspantai(offsho7eba7s)ataupulau-pulau penghalang (ba77ie7 islands). 4)Estuariabentukanprosestektonikadalahpantaiyangmenurunyang terbentukolehadanyakelainangeologiataupenurunansetempat,sering kali disertai masuknya sejumlah besar air tawar. Berdasarkankeempaturaiantentangjenisestuariadarisudut geomorIologinya,makajenisestuariaTakisungberdasaransurveilapangan termasukjenisestuarialembahsungaiyangtergenangdikarenakanestuaria inimasihberhubungandenganlautterbukadanmengalirkehinggakehulu sungai. DarisuduthidrograIi,(Pritchard,1967dalamOdum1996)estuaria digolongkan menjadi tiga kategori luas yaitu : 1)EstuariastratiIikasitinggiatausaltwedge.Bilaaliransungaisangat mendominasiairpasangsurut,sepertipadamuarasungaibesar, airtawar cenderungmelimpahiairgaramyanglebihberat,sehinggamembentuk belahan-belahanmeluassampaikedasarpadajaraktertentukearah hulu. )Estuaria tercampur sebagian atau stratiIikasi sedang. Bila aliranmasuk air tawardanpasangsuruthampirsama,carapercampuranyangdominan adalahturbulensi,yangdisebabkanolehperiodisitasdarigerakanpasang surut.)Estuariayangtercampursempurnaatauhomogenvertikal.Bilagerakan pasangsurutsangatdominandanhebat,aircenderunguntuktercampur dengan baik dari atas sampai ke bawah dan secara relatiI salinitas menjadi tinggi (hampir sama dengan salinitas laut). BerdasarkandariketigauraianjenisestuariadarisuduthidrograIi, makaestuariaTakisungjenisnyatergantungdaripasangsurutairlautdan musim.Ketikamusimkemaraupadasaatairlautpasangmakajenis estuartianyamasukdalamestuariayangtercampursempurnaatauhomogen vertikal,sebaliknyapadasaatmusimhujandimanaairsungaimengalirke lautsehinggasalinitasestuarianmyamenurunmakajenisestuarianya termasuk dalam estuaria stratiIikasi tinggi. 5.5 Gambaran Umum Daerah PenelitianKecamatanTakisungKabupatenTanahLautmerupakansalahsatu darisembilanKecamatanyangterdapatdiKabupetenTanahLaut.Secara wilayahadministratiIKecamatanTakisungterdiriatas1desa(Bappeda 1 TanahLaut,9).DiKecamatanTakisungterdapatkawasanpantaiyang merupakan obyek wisata menarik di Kabupaten Tanah Laut.KecamatanTakisungadalahbagiandariwilayahKabupatenTanah Lautyangterletakpada114,6o114,697oBujurTimurdan,77o ,99 59o Lintang Selatan dengan batasbatas : Sebelah Utara : Kecamatan Kurau Sebelah Timur : Kecamatan Pelaihari Sebelah Barat : Laut Jawa Sebelah Selatan : Kecamatan Panyipatan KecamatanTakisungmemilikitinggisekitar5meterdaripermukaanlaut dengan luas wilayah 4, km

, jumlah Desa 1 buah dan memiliki panjang pantaikm (Bappeda Tanah Laut, 9).ObyekwisataPantaiTakisungterletakdisebelahBaratKabupaten Tanah Laut. Dengan jarak kurang lebihkm dari Kota Pelaihari atau kurang lebih7kmdariibuKotaBanjarmasin.DisepanjangpantaiTakisung terdapatareapersawahan,perumahanpenduduksertahutanmangroveyang menjadi ciri daerah pesisir pantai. PenelitianberlokasidikawasanestuariaTakisungKecamatan Takisung.Tempatpenelitianyangdilakukandengangambarandaerahyang memiliki hutan mangrove, semak belukar dan tentunya sungai yang bermuara ke laut dan oleh penduduk digunakan untuk menambatkan perahu nelayan. Di tempatiniterdapatbanyakjenistumbuhansepertisemak,herbadanpohon yangmerupakan tumbuhan khas daerah esuaria. Kondisi perairanagak keruh karenabanyaknyalumpurterlarutdalamperairanakibatdarierosidi sepanjangaliransungaidanadanyabeberapavegetaiyangrusakdisebabkan aktivitasnelayanyangmenjadikandaerahestuariatakisungsebagaitempat menambatkan perahu (Gambar 1). Gambar 1 Estuaria Takisung SebagaitempatwisataandalandiKabupatentanahlautkebersihan dan keindahan pantai menjadi perhatian khusus bagi pengelola ataupun aparat pemerintahdisanauntukmenarikwisatawanagarberkunjung.Daerah estuariayangkotorakibataktivitasnelayandanaktivitaspertambangandi DesaGunungMakmurmembuatmembuatperairanmenjadikeruhdan tercemar. Kawasanmuarasepertidaerahestuariamerupakanlahanyangsubur danproduktiIbagipertumbuhanIloradanIaunakhasestuaria.Akantetapi kawasaninisangatmemprihatinkankarenarentanterhadapkerusakandan perubahan,baikalamimaupunakibataktivitasmanusia.Sepertikondisidi perairanestuariapantaiTakisungyanghampirmengalamikerusakandan pencemaranakibatdijadikansebagaitempattambatanperahunelayansaat tidakberlayar.Halinibisasajamembuatperairandisekitarnyamenjadi keruhdantercemarakibattumpahanolidanbahanbakarperahumotor. Selainituaktivitaspertambanganbatubarakearahhulusungaipegunungan juga turut andil menjadi penyebab kerusakan sungai. Masyarakat di sekitar lokasi pengamatan kebanyakan berkerja sebagai petani,nelayandansebagiankecilberjualanditempatwisataadayang memanIaatkan cangkang makrozobentos sebagai hiasan untuk di jual dan ada juga yang menjadikannya sebagai pelapis tanah halaman rumah mereka. Adapunbataswilayahlokasipengambilansampel sepanjangestuaria di Kecamatan Takisung, yaitu sebagai berikut:(1) Sebelah barat berbatasan dengan jalan raya dan pantai() Sebelah timur berbatasan dengan semak, pohon dan vegetasi estaria () Sebelah utara berbatasan dengan rumah penduduk (4) Sebelah selatan berbatasan dengan rumah penduduk Berdasarkanhasilsurveiawalyangdilakukanditempatpenelitianterlihat bahwa Kecamatan Takisung merupakan salah satu kawasan yang mempunyai ekosistem yang kompleks. Dimana terdapat ekosistem herba, semak, estuaria, padangrumputdanekosistemsawah.Dalamduniapendidikan,kawasanini cocokuntukdijadikansebagailaboratoriumterbukasepertipada pembelajaran ekosistem laut pada hewan invertebrata khususnya hewan dasar perairan di SMA kelas X. 4 VI. METODE PENELITIAN 6.1 Tempat dan Waktu Penelitian PenelitianakandilakukandikawasanestuariaTakisungKecamatan TakisungKabupatenTanahLaut.Penelitiandirencanakandilakukandi1 stasiundengantigatitikpengamatanyaitutepikiri,tengahdantepikanan sungaiestuariamenggunakanalatpengeruk(EkmanGrab)kearahhulu sampai salinitas 17 ppm.Secarakeseluruhanwaktuyangmasihdirencanakandalampenelitian ini adalah 6 bulan yang meliputi masa persiapan (survey lokasi penelitian dan penyusunanproposal),pelaksanaanpenelitian,pengumpulandata,analisis data sampai penyusunan skripsi. 6.2 Populasi dan Sampel PopulasidalampenelitianiniadalahsemuaMakrozobentosyang terdapat di sepanjang estuaria Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut. PenentuansampelnyaadalahMakrozobentosyangmasukkedalam perangkapEakmanGrabpada1stasiundengantigatitikpengamatanyaitu tepikiri,tengahdantepikanankearahhuluhinggabatassalinitas17ppm (pada saat survey pendahuluan berjarak 75 meter dari pantai). 6.3Alat dan Bahan PenelitianAlat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:(1) Salinometer digunakan untuk mengukur salinitas air (ppm). 5 () DO meter digunakan untuk mengukur oksigen terlarut (). () pH meter digunakan untuk mengukur pH air. (4) Termometer,digunakanuntukmengukursuhuairdilingkungan kawasan penelitian (

C). (5) Lup,digunakanuntukmengamatimorIologimakrozobentoshasil penangkapan. (6) Bolapimpongdantali(metodeapung),digunakanuntukmengkur kecepatanarusdenganmemperhitungkanwaktuyangdiperlukanoleh alat bantu dalam menempuh jarak tertentu (m/detik). (7) Taliataupitadanpemberat,digunakanuntukmengukurkedalaman perairan (m). () Rolmeterdigunakanuntukmengukurjarakantartiapstasiun pengambilan sampel (m).(9) Kantongplastik,digunakanuntukmenyimpansampelmakrozobentos yang ditemukan. (1) Kertas label untukmemberikan label pada sampel hasil penelitian yang didapatkan.(11) Kamera digital, digunakan untuk membuat dokumentasi penelitian.(1) Kertasmilimeterblok,digunakansebagaialasuntukmeletakkan sampel yang ditemukan agar mudah didokumentasikan.(1) Saringandenganluas1x1mdenganmatasaringanberukuran1x1 mm, untuk menyaring tanah lumpur. 6 Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:(1) Sampel makrozobentos yang ditemukan. () Sampel tanah untuk mengetahui unsur substrat tanah () Formalin 4, digunakan untuk mengawetkan sampel makrozobentos. 6.4Prosedur PenelitianMenentukanareapengamatanyaitudaerahsepanjangestuaria TakisungKecamatanTakisungKabupatenTanahLautsampaidengan salinitas17ppmkearahhulu.Padasaatsurveypendahuluanberjarak 75 meter dari pantai dengan lebar sekitar 1 meter. Daerah penelitian di bagimenjadi1stasiundenganjarakantarstasiunditentukansetelah mengetahuijaraksungaikearahhuluhingga17ppm(padasaatsurvey pendahuluanberjarak75m).Tiapstasiunterdiridaritigatitik pengamatan yaitu tepi kiri, tengah dan kanan sejajar garis lurus dengan-kalipengulangan.Pengambilansampeldilakukansecaratransek vertikalyaknikearahdasarsungai,pengambilansampelpadatepikiri, tengah dan tepi kanan sungai. 6.4.1 Tahap Persiapan(1)Melakukan observasi lokasi penelitian.()Membuat surat izin penelitian. ()Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian.6.4. Tahap Pelaksanaan 7 (1) Menetapkanarealpenelitiandisepanjangestuariadarimuara pantaimenuju estuaria ke arah hulu hinggasalinitas perairan 17 ppm (lampiran). () Menentukan1stasiunpengamatankearahhulusungaihingga batassalinitas17ppm,setiapstasiunterdiridaritigatitik pengamatanyaitu tepikiri, tengahdan tepikanan secarasejajar dengan-kalipengulangan.Jarakpenentuantitikuntuk daerahtepiditentukansetelahpengambilansampelpertama menggunakanekmangrabhinggamenemukansubstratlumpur atau pasir dan berlaku untuk pengambilan sampel berikutnya. () Melakukan pengambilan sampel pada setiap titik sampel dengan menggunakanpengerukEkmanGrabdimanakedalaman estuariaberkisarantara5mdaridasarperairandan memasukkan dalam ember. (4) Mencucidenganairbersihdanmenyaringnyadengansaringan bentoskemudianmemasukkannyakedalamplastikdan memberi label. (5) Mengelompokkanjenismakrozoobentosyangditemukandan menghitung jumlah jenis makrozoobentos pada tiap titik sampel. (6) Melakukanpengukuranparameterlingkunganyangmeliputi salinitas,suhuair,pHair,kecepatanarus,kedalamanperairan dan oksigen terlarut yang dilakukan padakawasan yang sudah ditentukan dengankali pengulangan. (7) Mengambilsampeltanahpadasetiapstasiununtukdiukur kandungan unsur hara tanah yaitu : a) COrganik b) S (SulIur) c) Fe (besi) () Mengambil Ioto setiap makrozoobentos yang ditemukan. (9) Mengawetkanmakrozoobentosdalambotolsampelyangdiberi Iormalin 4. (1)MengidentiIikasimakrozoobentosyangterambildengan menggunakan buku pustaka panduan Edmonson (1959), Dharma (19),Djuhanda(19)pustakayangrelevan,pengamatan bentosdiLaboratoriumBiologiFKIPdandivalidasiolehDra. Asri Lestari, M. Pd. 6.5Analisis DataDatadiperolehdengancaraobservasiyaituterjunlangsungke lapangandalampengamatandanpengambilansampeldananalisisdengan mangacu pada pustaka yang relevan.6.5.1 UntukmenentukanjenisdilakukandenganidentiIikasijenis makrozobentosdenganmenggunakanpustaka;Storer(1971)dan Verma (1) dan pustaka lain yang relevan. 6.5. MenetapkanKemelimpahandenganmenggunakanNilaiPenting(NP) menurut Michael (1994) yaitu sebagai berikut : 9 NP Nilai Penting Kerapatan (K) Jumlah individu suatu spesiesTotal cuplikanKerapatan RelatiI (KR) Kerapatan suatu spesies Kerapatan seluruh spesies Frekuensi (F) Jumlah cuplikan ditempati suatu spesies Jumlah seluruh cuplikan Frekuensi RelatiI (FR)Frekuensi spesies Frekuensi seluruh spesiesNP KR FR 6.5. Menghitungindekskeanekaragaman(H`)menggunakanrumus Shannon Wiener (Odum, 1996) adalah sebagai berikut : H - _ Pi Log Pi Keterangan : Pi Ni / N Pi Kemelimpahan proporsional dari jenis ke-1 Ni Jumlah individu suatu jenis dalam komunitas N Jumlah total individu semua jenis dalam komunitas H` Nilai indeks keragaman BerdasarkanindekskeanekaragamanjenismenurutShannon-Winner (Fachrul, 7) dideIinisikan sebagai berikut:a. NilaiH`~menunjukkanbahwakeanekaragamanjenispada transek adalah melimpah tinggi. b. Nilai1_H`_menunjukkanbahwakeanekaragamanjenispada transek adalah melimpah sedang.X 1 X 1 c. NilaiH`1menunjukkanbahwakeanekaragamanjenispada transek adalah rendah atau sedikit. VII. 1ADWAL PENELITIANNo.Tahapan-tahapan Bulan ke- 123456 1.Persiapan (survey lokasi penelitian dan penyusunan proposal) xxx .Pelaksanaan penelitian x .Pengolahan data x 4.Penyusunan skripsi xx 1 VIII.DAFTAR PUSTAKAArdi.. !emanfaatanMak7o:oobentosSebaaiIndikato7Kualitas!e7ai7an. http://tumoutou.net/7*41/ardi.htm. Asmawi,S.1994.ManajemenKualitasAir.FkultasPerikanan.Unlam, Banjarbaru. BappedaTanahLaut,9.KecamatanTakisunDalamAnka. http://docs.google.com/gview?urlhttp://www.bappeda-tanahlaut.inIo/ dokumenku/pdI/kec/takisung.pdI&chrometrue.Diaksespadatanggal1 Agustus 11. Cappenberg,H.A.W..MoluskaBentikdi!e7i7anMua7aSunaiisadane, Tane7an,Banten.OseanologidanLimnologidiIndonesia().4: 1-. Fachrul,MelatiFerianita.7.MetodeSamplinBioekoloi.BumiAksara, Jakarta. Goldman, C. R. 19. Limonogy, Mc Graw-Hill International Book Company. Hendrasarie,N.1.St7uktu7KomunitasBentosdiKawasanMan7ove!antai Situbondo. JURNALAKSIAL, MajalahIlmiah Teknik SipilVol,No. , Desember 1, Hal 1-15. Hidayat,J.W.,K.Baskoro&R.Sopiany.4.St7uktu7Komunitas Mak7o:obentosBentikBe7basisKeke7uhandi!e7ai7an!elabuhan Tanfun Emas Sema7an. BIOMA Desember 4 Vol. 6 No. , hal 5-56. ISSN : 141-1 Ihsan,I.1999.IndeksDive7sitasMak7o:oobentossebaaiIndikato7tinkat !encema7anSunai TanipahKecamatanAluhAluhKabupatenBanfa7. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi. FKIP UNLAM,Banjarmasin (tidak dipublikasikan). Manurung,Binari.1995.Dasa7Dasa7EkoloiHewan.JurusanPendidikan Biologi FMIPA IKIP, Medan.

Michael,P.1994.MetodeEkoloiUntuk!enyelidikanLapanandanLabo7ato7ium (Te7femahan Yanti R. Koestoe7. Usaha Nasional, Jakarta. Nirarita,N.C.H.,PriantoWibowo,ShantiS.,DjupriPadmawinata,M.SyariI, YeniH.,Kusniangsih,danLidiyaGr. Sinulingga.1996.EkoloiLahan Basah.BukuPanduanuntukGurudanPraktisiPendidikanDirektorat Jendral Perlindungan Hutan dan Pelestarian. Bogor. Nontji, A. 197. Laut Nusanta7a. Djambatan, Jakarta. Odum, E. P. 1996. Dasa7Dasa7 Ekoloi. UGM Press, Yogyakarta. Perkins,EJ.1979.TheBioloyofEstua7iesandostaeWate7.CaademicPress, Yogyakarta. Romimohtarto,KasijandanSriJuwana.5.BioloiLautIlmu!enetahuan Tentan Biota laut. Djambatan, Jakarta.

Soemarwoto,Otto.1994.Ekoloi,LinkunanHidup,dan!embanunan. Djambatan, Bandung. Soetjipta.199.Dasa7Dasa7EkoloiHewan.FakultasBiologiUGM, Yogyakarta. Suwignyo, Sugiarti, Bambang Widigdo, Yusli Wardianto, dan Majariana Krisanti. 5. Avertebrata Air. Penebar Swadaya, Jakarta. Tulungen, J. J., M. Kasmidi, C. Rotinsulu, M. Dimpudus & N. Tangkilisan. . !anduanOenelolaanSumbe7dayaWilayah!esisi7Be7basis Masya7akat.USAID-IndonesiaCoastalResourcesManagemenProject. Koleksi Dokumen Proyek Pesisir 1997. Welch,E.B.19.EcoloicalEffectsofWastewate7hapman&Hall, Cambridge University Press, London. Zattoli,R.19.!enanta7BioloiLautJilidI.Terjemahan.MosbyCompany, London. 4 Lampiran 1 SKETSA DAERAH PENELITIAN 5 SKETSA DAERAH PENELITIAN (diperbesar) Keterangan : : titik sampel : arah pengambilan sampel x meter 17 ppm ke arah hulu sungai LAUT WILAYAH ESTUARIA 6 LampiranModiIikasi Determinasi Jenis Filum Mollusca NoCiri-ciri MorIologiPengamatanPustaka ** 1Cangkang: O Jumlah (tunggal/ ganda) O Bentuk(Pipih,oval,bulat, lonjong,) O Struktur (kuat/ rapuh) O Ukuran (panjang) O Permukaan(berduri,licin, kasar) O Bibir(bergerigi/tidak; bergelombang) O Warna Kaki: O Ukuran (besar/ kecil) Habitat 4KlasiIikasi *: Filum:Kelas:Bangsa:Anak bangsa:Suku:Marga:Jenis:5Gambar Hasil Pengamatan Gambar Pengamatan Menurut Literatur Keterangan:7