Proposal Buku LBH MS 2014

download Proposal Buku LBH MS 2014

of 6

Transcript of Proposal Buku LBH MS 2014

  • 8/10/2019 Proposal Buku LBH MS 2014

    1/6

    Proposal Penelitian & Penerbitan Buku

    Perlindungan terhadap Anak Saksi & Anak Korban

    (Studi Kasus: Anak-anak Ex-Samuels Home)

    Page 1

    I.

    LATAR BELAKANG :

    Bagi setiap kebudayaan di dunia, kehadiran anak dalam kehidupan keluargamerupakan anugerah yang disyukuri setiap orang tua. Anak menjadi simbol

    kemakmuran, berkat dan kasih karunia dari Tuhan kepada umatNya. Namun padakenyataannya perlakuan terhadap anak sering kali tidak mencerminkan rasa syukur

    atas berkat Tuhan tersebut. Sebagai sebuah Lembaga Bantuan Hukum yang

    berlandaskan iman Kristen, maka isu tentang Anak menjadi isu sentral sebagaimanadimaksud dalam Markus 10 : 13-141. Dengan dasar pemahaman ini maka LembagaBantuan Hukum (LBH) Mawar Saron sangat berkomitmen untuk memperjuangkan

    hak-hak anak sebagaimana diamanatkan oleh Yesus Kristus.

    Kasus Anak Berhadapan dengan Hukum :Pengalaman LBH Mawar Saron dalam pemberian bantuan hukum atas kasus-kasuspenanganan Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) menjadi ide awal

    penulisan buku ini, dimana di dalam buku ini akan dielaborasi tentang sekelumittantangan yang kami hadapi dalam memperjuangkan hak-hak ABH, secara khususbagi Anak yang menjadi Korban tindak Pidana (Anak Korban) dan Anak yang

    menjadi Saksi tindak Pidana (Anak Saksi).

    Penulisan Buku ini akan didasarkan pada studi kasus ABH pada Samuels Home

    yang ditangani oleh LBH Mawar Saron sejak Februari 2014 yang merupakan suatupencerminan betapa hak-hak ABH dalam kasus ini sebagai Anak Korban dan Anak

    Saksi (dalam kasus ini adalah Anak-anak terlantar), masih sangat jauh dari suatustandar kelayakan, sebagaimana yang dicita-citakan dalam Undang-Undang.

    Aspek-aspek yang demikian kompleks dari kasus ini sungguh mendorong kami untuk

    melakukan suatu sharing/bagi-bagi pengalaman atas segala hal yang kami hadapimelalui buku ini. Bukan untuk saling menyalahkan ataupun mencari kambing hitamkarena faktanya adalah kami sangat diperkaya melalui kasus Samuels Home,sehingga kami berharap pelajaran berharga ini tidak berlalu begitu saja dan menguap

    seperti kebanyakan kasus yang terjadi, namun sebaliknya dapat memperkaya

    khazanah berpikir bagi semua orang yang peduli terhadap hak-hak ABH. Keunikandari studi kasus ini adalah dikarenakan banyaknya aspek yang harus berjalan dalamwaktu yang bersamaan dan dengan waktu yang sangat singkat karena semuanya

    saling berkaitan dan sangat diperlukan demi kepentingan terbaik anak ( for the best

    interest of the children).

    Melalui Buku ini kami juga akan menyampaikan pandangan dan masukan dari pihak-pihak (pemerintah maupun non-pemerintah) yang dengan tulus hati dan dengan

    tangan terbuka telah sudi menerima kami dan membantu kami dengan sangat luar

    biasa, sehingga kami dapat memperjuangkan hak-hak para ABH dalam kasus ini.

    1Markus 10 : 13-14 : Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya

    memarahi orangorang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka : Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.

  • 8/10/2019 Proposal Buku LBH MS 2014

    2/6

    Proposal Penelitian & Penerbitan Buku

    Perlindungan terhadap Anak Saksi & Anak Korban

    (Studi Kasus: Anak-anak Ex-Samuels Home)

    Page 2

    Paling tidak melalui mereka kami masih memiliki secercah harapan bahwa masih

    banyak orang-orang di negeri ini yang berkomitmen kuat terhadap nasib anak-anak.

    II.

    MAKSUD TUJUAN :

    Sumbangsih LBH Mawar Saron bagi Anak Indonesia :

    Maksud :

    Penghargaan terhadap hak-hak anak Indonesia telah diatur oleh Pemerintah

    Indonesia melalui Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anakyang dengan sangat jelas menyebutkan dalam konsideransnya sebagai berikut :

    bahwa anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan

    bangsa, memiliki peran strategis dan mem punyai ciri dan sifat khusus yang menjamin

    kelangsungan eksistensi bangsa dan Negara pada masa d epan

    .2

    Penghargaan terhadap anak Indonesia yang demikian tingginya menjadi bukti bahwa

    Indonesia sebagai Negara berdaulat memiliki kepedulian yang tinggi terhadap nasib

    anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

    Lebih lanjut, Indonesia sebagai Negara Pihak dalam Konvensi Hak-Hak Anak(Convention on the Rights of the Child) juga telah memiliki instrumen yang mengatur

    tentang Sistem Peradilan Pidana Anak sebagaimana dimaksud dalam Undang-UndangNo. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Patut diakui bahwakepedulian terhadap anak telah menjadi sebuah isu yang mendunia. Demikian

    pentingnya keberlangsungan hidup seorang anak, membuat banyak sekali konvensi

    tingkat dunia yang mengatur tentang hak-hak Anak khususnya Anak yangBerhadapan dengan Hukum. Namun tidak dapat dipungkiri, aturan-aturan hukum

    yang berbasis perlindungan anak dan sistem peradilan pidana anak lebihmenitikberatkan pada aspek anak sebagai pelaku (anak yang berkonflik dengan

    hukum), sedangkan pengaturan tentang Anak Saksi dan Anak Korban masih kurang

    diatur., khususnya dari perspektif bantuan hukum.

    Kenyataan bahwa keterangan Anak Korban dan Anak Saksi tetap diperlukan dalam

    pengungkapan kasus tindak pidana (sebagaimana pula diatur dalam pasal 171 huruf

    (a) KUHAP3) haruslah kita tempatkan pada porsi sebagaimana mestinya. Hal inisebagaimana juga diuraikan sebagai berikut :

    2Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, bag. Konsiderans huruf c

    3

    Pasal 171 huruf (a) KUHAP : Yang boleh diperiksa untuk memberiketerangan tanpa sumpah ialah : a. anak yang umurnya belum cukuplima belas tahun dan belum pernah kawin.

  • 8/10/2019 Proposal Buku LBH MS 2014

    3/6

    Proposal Penelitian & Penerbitan Buku

    Perlindungan terhadap Anak Saksi & Anak Korban

    (Studi Kasus: Anak-anak Ex-Samuels Home)

    Page 3

    No matter how young, children are presumed competent to give evidence in acriminal trial, unless they cannot understand question put to them in court or answer

    them in a way which can be understood. 4

    Bahkan dalam kasus-kasus kekerasan seksual terhadap anak, maka Anak Saksi danAnak Korban sering justru harus menderita dengan proses penyidikan hingga

    persidangan yang demikian panjangnya dan dengan demikian mengenyampingkan

    kepentingan terbaik anak. Hal ini sebagaimana diuraikan sebagai berikut :

    Child complainants in sexual assault matters report feeling hurt & overwhelmed

    after being subject to hours and even days of annoying, demeaning, intimidating,harassing and repetitive cross-examination. An Australian Institute of Criminology

    study of the experiences of child complainants in sexual assault cases described onecase where a crying child was asked more than 30 times to describe the length,colour and width of the penis of the accused and forced to draw the penis to scale. ..

    Of the few rape victims whose cases do appear before a court, many are subject to aritual of brutal cross-examination. The Heroines of Fortitude study of 111 sexualassault trials heard in New South Wales in 1994, found that in 82 percent of cases

    complainants were accused of lying, 57 percent were questioned about sexually

    provocative behavior, 59 percent were asked about whether they were drinking onthe day of the assault, and 42 percent were asked about the way they dressed at the

    time being assaulted.5

    Berangkat dari kenyataan tersebut, maka bantuan hukum bagi Anak Saksi dan AnakKorban memainkan peranan sentral untuk menjamin pemenuhan hak-hak AnakSaksi dan Anak Korban di satu sisi dan terlaksananya proses peradilan yang adil /

    fair di sisi lain dengan tidak mengenyampingkan kepentingan terbaik anak yang

    menjadi korban ataupun saksi terhadap suatu tindak pidana.

    Tujuan :

    Penulisan buku ini tidak ditujukan sebagai forum curhat ataupun menjadi sebuah

    buku cerita. Sebagai sebuah Lembaga Bantuan Hukum dengan Akreditasi A

    berdasarkan Keputusan Menteri Hukum & HAM RI No : M.HH-02.HN.03.03 Tahun2013 kami berkomitmen untuk memberi bobot pada aspek Bantuan Hukum yangditujukan untuk memberikan masukan kepada Tim Perumus Draft Raperpres : nak

    Saksi

    dan nak Korban yang merupakan turunan dari Bab VII Pasal 89

    Pasal 91 UU

    No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Hal ini merupakankomitmen LBH Mawar Saron yang juga adalah mitra dari berbagai organisasi

    (pemerintah maupun non-pemerintah, dalam dan luar negeri) untuk memberikansesuatu bagi kepentingan terbaik anak. Sehingga buku ini memiliki bobot tersendiri

    karena didedikasikan bagi terbitnya Perpres tentang Anak Saksi dan Anak Korban.

    4Jane Fortin, Childrens Rights and the Developing Law, LexisNexis UK, 2

    ndEdition, 2003, pg. 529.

    5Kerry Carrington, Offending Youth : Sex, Crime and Justice, The Federation Press, Australia, 2009, pg. 114-115.

  • 8/10/2019 Proposal Buku LBH MS 2014

    4/6

    Proposal Penelitian & Penerbitan Buku

    Perlindungan terhadap Anak Saksi & Anak Korban

    (Studi Kasus: Anak-anak Ex-Samuels Home)

    Page 4

    III.

    METODOLOGI PENELITIAN

    Kunjungan Studi Ke Melbourne, AustraliaDalam upaya kami menyajikan buku ini memiliki manfaat bagi penegakan hukum

    dan jaminan terlaksananya hak-hak ABH, maka kami juga mengadakan penelitiansecara empiris melalui metode wawancara (melalui Sesi Presentasi dilanjutkan

    dengan sesi Tanya-Jawab). Hal ini kami lakukan dengan kunjungan studi ke

    Melbourne yang akan bekerja sama dengan : Salvation Army Indonesia TerritoritySalvation Army Westcare (SouthernAustralia Territority), yang merupakan mitra dariLBH Mawar Saron. Kunjungan Studi ini kami lakukan untuk menggali informasi

    tentang pelaksanaan Sistem Peradilan Pidana Anak di Australia secara khususperspektif Bantuan Hukum bagi Anak Saksi dan Anak Korban. Hasil dari kunjungan

    studi ini akan kami tuangkan dalam rekomendasi kami kepada Tim Raperpres AnakSaksi dan Anak Korban.

    IV.

    TIM PENYUSUN

    Pembina : Hotma P.D. Sitompoel, S.H., M.Hum.Penanggung Jawab : John I.M. Pattiwael, S.H.

    Tim Pelaksana :

    Penanggung jawab Konten Aspek Hukum Pidana : Yuliana Rosalita K, S.H.Tim Konten Aspek Hukum Pidana : Primayvira Ribka V. Limbong, S.H.

    Penanggung jawab Konten Aspek Hukum Perdata : Petra Y.N. Rajagukguk, S.H.Tim Konten Aspek Hukum Perdata : Immanuel Torez Pattiwael, S.H.

    Tim Redaktur, Penyelaras dan Kerjasama Luar Negeri

    Penanggung jawab : Gloria Tamba, S.H.

    Tim : John I.M. Pattiwael, S.H. & Jecky Tengens, S.H.

    V.

    KERANGKA PENULISAN

    Bab I. Pendahuluan

    Bab II. Kasus Samuels Home

    1.

    Latar Belakang Kasus

    Bab III. Penanganan Kasus Samuels Home oleh LBH Mawar Saron

    1.

    Aspek Pidana

    1.a. Proses Penyidikan-Penuntutan-Sidang

    2.a. Fakta dan Aspek Hukum Hak-Hak Anak Saksi dan Anak Korban dalam kasus a quo

    2.

    Aspek Perdata

    2.a. Hak Anak atas Akta Kelahiran (Secara Khusus Anak Terlantar)

  • 8/10/2019 Proposal Buku LBH MS 2014

    5/6

  • 8/10/2019 Proposal Buku LBH MS 2014

    6/6

    Proposal Penelitian & Penerbitan Buku

    Perlindungan terhadap Anak Saksi & Anak Korban

    (Studi Kasus: Anak-anak Ex-Samuels Home)

    Page 6

    11.

    Bpk. John Izaac Minotty Pattiwael, S.H. (Direktur Lembaga Bantuan Hukum Mawar

    Saron)

    Judul :

    Pentingnya Bantuan Hukum bagi ABH (Anak Saksi dan Anak Korban)

    12.

    Komisioner Mike Parker (Kepala Teritorial Bala Keselamatan Indonesia)

    Usulan Judul :

    Peran PSAA Membela Kepentingan Anak Terlantar dalam

    Pemenuhan Hak Sipil Yuridis ABH

    13.

    Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

    Propinsi DKI Jakarta (Kontributor : Ketua P2TP2A)

    Usulan Judul :

    Pendampingan P2TP2A bagi terwujudnya hak-hak ABH

    14.

    Bpk. Dr. H.M. Asrorun Niam Sholeh, M.A. (Ketua Komisi Perlindungan Anak

    Indonesia)

    Usulan Judul : Peran KPAI dalam Perlindungan bagi ABH sebagai Generasi Penerus

    Bangsa Indonesia

    15. Ibu Ike Mustika, S.Psi. (Wakil Kepala Rumah Perlindungan Sosial Anak Bambu

    Apus)

    Usulan Judul :

    Peran Penting RPSA sebagai Tempat Perlindungan ABH

    16.

    Abdul Haris Semendawai, S.H., LL.M. (Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan

    Korban

    Usulan Judul :

    Peranan Negara dalam Perlindungan Anak Saksi dan Anak Ko rban

    Bab V. Perbandingan dengan Sistem Peradilan Pidana Anak di Australia : Bantuan

    Hukum bagi Anak Saksi Anak Korban

    Penanggungjawab : John I.M. Pattiwael, SH.

    Bab VI. Penutup : Rekomendasi kepada Pemerintah (Tim Raperpres) : Anak Saksi dan

    Anak Korban

    Penanggungjawab : John I.M. Pattiwael, SH.

    VI.

    PENUTUP

    Demikianlah Proposal Penelitian dan Penerbitan Buku : Perlindungan TerhadapAnak Saksi dan Anak Korban (Studi Kasus Anak-anak Ex-Samuels Home) kami

    sampaikan. Kami berterima kasih atas uluran tangan serta setiap kontribusi yangdiberikan bagi penelitian dan penerbitan buku kami ini dari bapak/ibu sekalian yang

    memiliki kepedulian terhadap nasib anak. Kiranya Tuhan memberkati kita semua

    dalam upaya kita bersama membela kepentingan terbaik anak.

    he test of the morality of a society is what it does for its children

    -Dietrich Bonhoeffer (ca. 1940)-