PROPOSAL BU SAWITRI.docx

download PROPOSAL BU SAWITRI.docx

of 89

Transcript of PROPOSAL BU SAWITRI.docx

Proposal PTK tidak jarang lagi bagi sebagian orang. Proposal PTK tidak jauh berbeda dengan proposal lainnya. Secara umum proposal PTK mempunyai tiga bagian utama, yakni bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Pada bagian awal terdapat halaman sampul, halaman pengesahan, daftar isi; sedangkan pada bagian inti dari proposal PTK terditi dari latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori atau tinjauan pustaka dan metode penelitian; untuk bagian akhir terdapat daftar pustaka dan lampiran. Dapat dikatakan bahwa proposal PTK pada skripsi adalah suatu bentuk rancangan, desain penelitian atau usulan penelitian yang akan dilakukan dan disusun oleh seorang mahasiswa tentang suatu bahan penelitian untuk pembuatan skripsi.Proposal PTK tidak hanya digunakan untuk pendidikan tetapi juga dapat digunakan dalam pemecahan masalah sosial. PTK mempunyai banyak pengertian antara lain menurut Rochman Natawijaya (1977): PTK adalah pengkajian terhadap permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual, yang ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi, atau memperbaiki sesuatu. Tim PGSM (1999): PTK sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.Proposal PTK dalam dunia pendidikan, sangatlah bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memecahkan permasalahan yang ada di kelasnya, dapat meningkatkan mutu pembelajaran siswa dan dapat meningkatkan kualitas dalam penggunaan media serta dapat pula bermanfaat untuk meningkatkan kualitas prosedur dan evaluasi yang dipergunakan untuk mengukur proses hasil belajar. Dalam PTK, seorang guru mendapatkan peran ganda yakni sebagai praktisi sekaligus sebagai peneliti. Metode penelitian tindakan kelas ini mempunyai siklus yang berulang-ulang yaitu perencanaan pelaksanaan pengamatan refleksi perencanaan pelaksanaan pengamatan refleksi dan seterusnya, siklus ini akan berakhir ketika peneliti sudah merasa puas terhadap hasil yang telah dicapai, sehingga peneliti tersebut akan menganalisa masalah lainnya.Untuk mendapatkan daftar lengkapcontoh skripsi pendidikan lengkap / tesis pendidikan lengkap, dalam format PDF, Ms Word, dan Hardcopy, silahkan memilih salah satu link yang tersedia berikut :TESIS1. Daftar Contoh Tesis Pendidikan Lengkap2. Daftar Contoh Tesis Pendidikan MatematikaSKRIPSI1. Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran IPA,2. Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran IPS,3. Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran Matematika,4. Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran Sastra dan Bahasa,5. Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran PENJASKES6. Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran Agama Islam / Tarbiyah,7. Daftar Contoh Skripsi Bimbingan Konseling,8. Daftar Contoh Skripsi dengan Metode JIGSAW9. Daftar Contoh Skripsi dengan MetodeMetode Pembelajaran Numbered Heads Together10. Daftar Contoh Skripsi dengan MetodeMetode Pembelajaran Think Pair Share (Metode TPR)11. Daftar Contoh Skripsi Pendidikan I(campuran)12. Daftar Contoh Skripsi Pendidikan II(campuran)13. Daftar Contoh Skripsi Pendidikan III(campuran)Berikut adalah sebagian contoh judul-judul PTK (Penelitian Tindakan Kelas).1. Upaya Peningkatan Haisl Belajar Matematika Melalui Teknik Pemberian Tugas Pekerjaan Rumah Bagi Siswa Sekolah Dasar.2. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Quantum Teaching Bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.3. Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.4. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Indonesia Melalui Teknik Permainan Di Kelas VI Sekolah Dasar.5. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Media Gambar.6. Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Melalui Penerapan Hukuman.7. Upaya Meningkatkan Minat Dan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Ceramah Bervariasi.8. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Dengan Mengefektifkan Penggunaan Media Gambar Seri.9. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran PPKn Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio.10. Upaya Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Melalui Pengintegrasian Permainan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Proposal PTK memiliki banyak manfaat baik kepada siswa maupun guru. Diharapkan dengan Proposal PTK ini dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar di kelas.Beranda Download Download Contoh Judul Skripsi PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Download Contoh Judul Skripsi PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Ditulis oleh: Andrean Perdana Berikut ulasan mengenai Download Contoh Judul Skripsi PTK (Penelitian Tindakan Kelas), Contoh Judul Skripsi PTK (Penelitian Tindakan Kelas), Contoh Judul Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Maupun Contoh Judul Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dapat kalian download dan dapat kalian jadikan acuan untuk membuat proposal maupun skripsi: 1. Aplikasi Pendekatan Problem-Based Learning (PBL) Dalam Peningkatan Pembelajaran2. Implementasi Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis3. Implementasi Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar4. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Alat Peraga5. Meningkatkan Keaktifan Belajar Melalui Metode Kerja Kelompok Yang Bermakna6. Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Melalui Pendekatan Matematika Realistik7. Meningkatkan Minat Membaca Dengan Media Buku Cerita8. Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Nilai Tempat Melalui Metode Demonstrasi9. Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Problem Posing Secara Berkelompok10. Pemanfaatan Media Warawiri Dalam Upaya Peningkatan Pembelajaran11. Pemanfaatan Pengalaman Musik Dalam Peningkatan Keterampilan Bermain Musik Ansambel12. Pembelajaran Problem Solving Dan Learning Cycle Dalam Peningkatan Keterampilan Metakognisi13. Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar14. Pendekatan Kooperatif Tutorial Teman Sebaya Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa15. Pendekatan Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah16. Penerapan Metode Belajar Tuntas Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Mengarang17. Penerapan Metode Diskusi dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa18. Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD Dalam Pembelajaran IPS19. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pokok Bahasan Dalil Phytagoras20. Pengajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar21. Penggunaan Alat Peraga Dalam Meningkatkan Pembelajaran Matematika22. Penggunaan Lingkungan Sekolah Sebagai Media Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis23. Penggunaan Media Boneka Tangan (Hand Puppet) Dalam Peningkatan Keterampilan Menyimak24. Penggunaan Media Papan Muatan Untuk Peningkatan Pembelajaran Tentang Bilangan Bulat25. Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Prestasi Belajar Siswa26. Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar27. Penggunaan Model RME Dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika28. Penggunaan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar29. Peningkatan Aktifitas Dan Prestasi Belajar Menggunakan Alat Peraga Gambar30. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Kooperatif Type Group Investigation (GI)31. Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Kancing Gemerincing32. Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Sosiodrama (Role Playing)33. Peningkatan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Pemberian Soal Cerita34. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Model Struktural35. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode STAD Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Inovatif36. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share37. Upava Meningkatkan Keterampilan Menulis Paragraf Melalui Kegiatan Menulis Jurnal38. Upaya Meningkatkan Aktivitas Siswa Dengan Metode Demonstrasi39. Upaya Meningkatkan Efektivitas Belajar Lempar Cakram Dengan Media Modifikasi Piring Plastik40. Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Pada Siswa Kelas VI Melalui Model Jaring Laba-LabaOther:1. Download Contoh Judul Skripsi TerlengkapContoh Judul Lain: Penggunaan Pendekatan Pakem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pedekatan Kontekstual Pada Pembelajaran Matematika Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Penerapan Metode Observasi Pada Pembelajaran Ips Materi Jenis-Jenis Koperasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Quantum Teaching Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Pecahan Melalui Pemanfaatan Alat Peraga Dan Lembar Kerja Siswa Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Aktivitas Bertanya Pada Pembelajaran Penggunaan Metode Penemuan Terbimbing Pada Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa : Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (Stad) Pada Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Penggunaan Media Stik Ice Cream Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Penerapan Pendekatan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Operasi Hitung Pecahan Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Pembelajaran IPA Penggunaan Pendekatan Realistic Matematic Education (RME) Guna Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pecahan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peningkatan Kompetensi Bahasa Indonesia Dan Kompetensi Ipa Siswa Kelas Iii Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Tematik Berbasis Laboratorium Pengetahuan (Science Laboratory) Peningkatan Keterampilan Membaca Dalam Hati Dengan Pendekatan Whole Language Meningkatkan Kemampuan Visual Spasial Anak Melalui Penggunaan Media Realia Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Konsep Sumber Daya Alam Melalui Pendekatan Lingkungan Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Map) Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Upaya Guru Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Melalui Media Cerita Penggunaan Media Peta Dalam Model Cooperative Learning Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Penerapan Model Pembelajaran Ips Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penggunaan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pemanfaatan Lingkungan Perkebunan Sebagai Sumber Belajar Ips Dalam Rangka Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Penggunaan Alat Peraga Peta Dan Globe Dalam Pembelajaran Ips Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Penggunaan Metode Karyawisata Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Pengaruh Penggunaan Metode Bercerita Dengan Gambar Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Konsep Energi Listrik Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Bangun Datar Dengan Menggunakan Alat Peraga Papan Paku Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPA Penggunaan Media Poster Dalam Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pemberian Reward Dan Punishment Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan Pokok Bahasan Operasi Hitung Campuran Melalui Metode Tutor Sebaya Di Sekolah Dasar Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam Konsep Pesawat Sederhana Melalui Pemanfaatan Alat Peraga Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Benda Dan Sifatnya Melalui Model Picture To Picture Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Dengan Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Pendekatan Interaktif Pada Konsep Ciri Khusus Makhluk Hidup Dalam Pembelajaran IPA Upaya Guru Dalam Pemberian Tugas Menulis Paragraf Dan Pekerjaan Rumah (PR) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pemanfaatan Media Tiga Dimensi Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Penggunaan Metode Bertanya (Questioning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Penggunaan Media Pembelajaran Berupa Benda-Benda Konkret (Kelereng Dan Sedotan) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Penggunaan Strategi Prediction Observation Explanation (Poe) Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Penguasaan Konsep Pesawat Sederhana Penggunaan Alat Peraga Maket Kenampakan Permukaan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Aktif Berbasis Kelompok Upaya Guru Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Melalui Metode Show And Tell Pada Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Pada Konsep Masalah Sosial Melalui Model Cooperative Learning Tipe Snowball Trowing Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Teknik Bercerita (Story Telling) Pemanfaatan Media Torso Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Sistem Pencernaan Manusia Penggunaan Media Kartu Muatan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Penggunaan Media Kartu Domino Bergambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Materi Perubahan Kenampakan Benda Langit Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Perubahan Kenampakan Bumi Dan Benda Langit Penggunaan Alat Peraga Kancing Berwarna Untuk Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa Tentang Bilangan Bulat Penggunaan Media Model Padat Untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar Pada Mata Pelajaran Ipa Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Sederhana Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Media Lingkungan Sekitar Penggunaan Benda Manipulatif Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Operasi Hitung Penjumlahan Dan Pengurangan Penerapan Model Siklus Belajar Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Perubahan Sifat Benda Penggunaan Model Pembelajaran Di Luar Kelas Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendeskripsikan Lingkungan Rumah Penggunaan Media Proyektor Dalam Meningkatkan Keaktifan Dan Efektivitas Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ips Meningkatkan Komitmen Terhadap Tugas Pada Anak Melalui Penerapan Prinsip-Prinsip Bermain Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Teknik Akrostik Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Dengan Teknik Menyelesaikan Cerita Rumpang Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil BelajarcIpa Pada Konsep Perubahan Kenampakan Bumi Dan Benda Langit Implementasi Metode SAS Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Penerapan Pakem Dengan Teknik Brainstorming Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Siswa Tentang Faktor Persekutuan Terbesar Dan Kelipatan Persekutuan Terkecil Penggunaan Alat Peraga Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Topik Operasi Pecahan Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Konsep Bangun Datar Menggunakan Alat Peraga Kertas Warna Di Sekolah Dasar Penerapan Model Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Mengenai Perkembangan Teknologi Dengan Menggunakan Media Puzzle Penggunaan Media Visual Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Penggunaan Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Fisik Penggunaan Media Grafis Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Pemahaman Siswa Penerapan Model Pembelajaran Portofolio Pada Mata Pelajaran Ipa Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Penggunaan Kertas Berpetak Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Perkalian Dan Pembagian Pecahan Penggunaan Alat Peraga Garis Bilangan Untuk Meningkatkan Pembelajaran Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat (Science Technology Society) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Perubahan Permukaan Bumi Akibat Kegiatan Manusia Peningkatan Hasil Belajar Ipa Pada Materi Cahaya Kelas V Melalui Penggunaan Pedoman Membaca Penggunaan Alat Peraga Tulang Napier Pada Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Perkalian Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa Upaya Meningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Pendekatan Outdoor Learning Pemanfaatan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Buku Cerita Bergambar Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Pengukuran Luas Bidang Datar Dengan Menggunakan Media Mini Origami Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Kertas Milimeter Blok Teknik Menyelesaikan Cerita Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Penggunaan Model Pembelajaran CL (Cooperative Learning) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran CTL (Contextual Teacing and Learning) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran RME (Realistic Mathematics Education) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran DL (Direct Learning) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Problem Solving Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Problem Posing Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran OE (Open Ended)- Problem Terbuka Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Probing-Prompting Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Pembelajaran Bersiklus (Cycle Learning) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Reciprocal Learning Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran SAVI (Somatic-Auditory-Visualization-Intellectualy) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran TGT (Teams Game Tournament) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran VAK (Visualization, Auditing, Kinstetic) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectuality, Repetition) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran TAI (Team Assisted Individuality) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran GI (Group Investigation) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran MEA (Mean ands Analysis) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran CPS (Creative Problem Solving) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran TTW (Thing Talk Write) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran TS-TS (Two Stay-Two Stray) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran CORE (Connection, Organizing, Reflecting, Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Extending) Penggunaan Model Pembelajaran SQ3R + SQ$R Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran MID (Meaningful Instructional Design) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Kuasai Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran CRI (Certainly of Response Index) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran DLPS (Double Loop Problem Solving) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran DMR (Diskursus Multy Reprecentacy) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran CIRC (Cooperative, Integrated, Reading and Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Compositon) Penggunaan Model Pembelajaran IOC (Inside Outside Circle) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Tari Bambu Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Artikulasi Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Debate Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Student Fasilitator ang Explaining Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Course Review Horay Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Demonstration Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Explicit Instruction Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Scramble Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Pair Checks Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Make-A-Match Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Mind Mapping Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Examples non Examples Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Script Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran LAPS-Heuristik Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Improve Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Generatif Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Circuit Learning Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Complete Sentence Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Concept Sentence Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Time Token Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Take and Give Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Superitem Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Hibrid Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Treffinger Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Kumon Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Quantum Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Demonstrasi Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Kerja Lapangan Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Sosiodrama dan Bermain Peran Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Simulasi Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Seminar Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Kerja Kelompok Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Ceramah Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Sumbang Saran Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Unit Teaching Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Sandiwara Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Eksperimen Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Permainan Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Kasus Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Microteaching Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Problem Solving Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Karya Wisata Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Latihan /Drill Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Dialog Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Mengajar Non Directive Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Tanya Jawab Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Katekesmus Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Prileksi Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Proyek Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Penyajian Sistem Regu (Team Work) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Mengajar Berprogama Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Musyawarah Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Mind Mapping Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Quantum Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Reciprocal Learning Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Diskusi Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Penugasan Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Praktek Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Koperatif (CL, Cooperative Learning). Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL, Problem Based Learning) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran SAVI Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Problem Terbuka (OE, Open Ended) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Eksperimen Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Tutorial/Bimbingan Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Karyawisata (Field-Trip) Dalam Meningkatkan Pembelajaran SiswaFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI2010MENINGGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI No. 67/I SENGKATI BARU

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Jambiuntuk Memenuhi Sebagai SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OlehA. EFENDIA12D107308

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI2010PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi dengan judul Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru yang diajukan oleh :

Nama: A. EfendiNIM: A12D107308Program Studi: Pendidikan Guru Sekolah DasarJurusan: Ilmu PendidikanFakultas: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

telah disetujui Pembimbing I dan Pembimbing II untuk diajukan dalam Sidang Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Jambi.

Pembimbing I,

Dra. Warni, M. Humtanggal

Pembimbing II,

Drs. Haryanto, M. Kestanggal

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru yang diajukan oleh :

Nama: A. EfendiNIM: A12D107308Program Studi: Pendidikan Guru Sekolah DasarJurusan: Ilmu PendidikanFakultas: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PERNYATAAN

Saya, yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama: A. EfendiNIM: A12D107308Program Studi: Pendidikan Guru Sekolah DasarJurusan: Ilmu PendidikanFakultas: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru benar-benar karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari hasil penelitian orang lain.

Bila dikemudian hari terbukti mengingkari pernyataan diatas, saya bersedia kesarjanaan saya dan segala kewenangan yang melekat pada kesarjanaan tersebut dibatalkan.

Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Jambi, Desember 2009

A. EfendiA12D107308

ABSTRAK

Efendi, A. 2010. Meninggkatkan Kemampuan Menulis Karangan Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing : (I) Dra. Warni, M. Hum dan (II) Drs. Haryanto, M. Kes.

Kata Kunci: Kemampuan Siswa, Menulis Karangan, Media gambar.

Penelitian ini berlatar belakang pada kenyataan yaitu masih banyaknya siswa kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru yang mengalami kesulitan dalam belajar mengarang, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa adalah memanfaatkan media gambar dalam belajar.Tujuan penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui penerapan pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media gambar dan mengetahui keaktifan siswa dalam penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis karangan.Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus dengan langkah-langkah : pada siklus I menjelaskan tentang menulis karangan dengan menggunakan media gambar anak-anak. Siklus II menjelaskan tentang menulis karangan dengan menggunakan media gambar buah mangga. Siklus III menjelaskan tentang menulis karangan dengan menggunakan media gambar kegiatan dipasar. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian terjadi peningkatan ketuntasan secara klasikal dimana pada siklus I nilai rata-rata 4,6 ketuntasan belajar 5 %, pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I yang nilai rata-rata 6,2 ketuntasan belajar 62 %, kemudian pada siklus III dengan nilai rata-rata 7,1 ketuntasan belajar 86 %.Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media gambar, kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan meningkat.

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Meninggkatkan Kemampuan Menulis Karangan Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru. Terlepas dari segala kekurangan penulis skripsi ini tak mungkin selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :1. Ibu Dra. Warni, M. Hum selaku dosen pembimbing I dalam penulisan skripsi ini yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan arahan yang sangat bermakna dalam penyelesaian skripsi ini.2. Bapak Drs. Haryanto, M. Kes selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberi bantuan dan arahan yang bermamfaat dalam menyelesaikan skripsi ini.3. Bapak Drs. Affan Malik, M.E selaku Dekan FKIP Universitas Jambi.4. Ibu Kepala Sekolah SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru beserta guru-guru, yang telah banyak membantu dan memberikan kemudahan selama penulis mengadakan penelitian.5. Kedua Orang Tua dan Kakakku tercinta yang telah memberikan segala kemampuan yang ada sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.6. Rekan-rekan seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan berpartisifasi dalam penyelesaian skripsi ini.Segala daya dan upaya telah penulis lakukan semaksimal mungkin dalam penulisan skripsi ini, akan tetapi sebagai manusia biasa tidak terlepas dari khilaf, kekurangan dan keterbatasan baik dalam penyajian maupun isinya. Meskipun demikian, diharapkan skripsi ini memiliki nilai dan manfaat yang berarti bagi penulis pribadi dan siapa saja yang membacanya.

Jambi, Desember 2009

PenulisDAFTAR ISI

HalamanHALAMAN SAMPUL..........................................................................iHALAMAN JUDUL.............................................................................iiHALAMAN PERSETUJUAN......iiiHALAMAN PENGESAHAN...............................................................ivHALAMAN PERNYATAAN...............................................................vABSTRAK.............viKATA PENGANTAR..viiDAFTAR ISI..viiiDAFTAR TABEL.................................................................................xDAFTAR LAMPIRAN.........................................................................xi

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar Belakang.........................................................11.2Rumusan Masalah dan Pemecahannya....................31.3Tujuan Penelitian.....................................................31.4Manfaat Hasil Penelitian..........................................41.5Hipotesis Tindakan..................................................4

BAB IIKAJIAN PUTAKA2.1Kajian Teori..............................................................52.1.1Pengertian Menulis...................................................52.1.2Pengertian Mengarang..............................................52.1.3Pengertian Media Pembelajaran...............................62.1.4Pengertian Gambar...................................................72.2Kerangka Berfikir.....................................................8

BAB IIIPELAKSANAAN PENELITIAN3.1Lokasi dan Waktu Penelitian...................................93.2Subjek Penelitian.....................................................93.3Prosedur Penelitian..................................................93.3.1Perencanaan Tindakan.............................................103.3.2Pelaksanaan Tindakan.............................................113.3.3Observasi dan Evaluasi.............................................123.3.4Refleksi....................................................................133.3.5Penilaian Karangan...................................................133.3.6Kriteria Keberhasilan................................................143.3.6Analisis Data............................................................15

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1Gambaran Umum Hasil Penelitian..174.2Hasil Penelitian Siklus I...184.3Hasil Penelitian Siklus II......204.4Hasil Penelitian Siklus III.....234.5Pembahasan..............................................................25

BAB VSIMPULAN DAN SARAN5.1Simpulan...................................................................285.2Saran........................................................................28

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN..........................................................................................30

DAFTAR TABEL

TabelHalaman3.1Kisaran Nilai Keberhasilan...........................................................154.1Peningkatan Menulis Karangan Siswa Pada Tiap Siklus..............174.2Hasil Tindakan Pada Siklus I..........................................................204.3Hasil Tindakan Pada Siklus II........................................................224.4Hasil Tindakan Pada Siklus III......................................................254.5Hasil Pembahasan dan Pengolaan Data Setiap Siklus...................27

DAFTAR LAMPIRAN

LampiranHalaman1.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I.302.Hasil Observasi Siklus I.................................................................333.Hasil Evaluasi Siklus I...................................................................344.Media gambar yang digunakan pada siklus I................................355.Hasil karangan siswa pada siklus I................................................366.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II397.Hasil Observasi Siklus II...............................................................428.Hasil Evaluasi Siklus II.439.Media gambar yang digunakan pada siklus II.................................4410.Hasil karangan siswa pada siklus II...............................................4511.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III..............................4812.Hasil Observasi Siklus III..5113.Hasil Evaluasi Siklus III.5214.Media gambar yang digunakan pada siklus III ..............................5315.Hasil karangan siswa pada siklus III .............................................54

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia lebih ditekankan pada empat aspek keterampilan berbahasa yaitu : (1) mendengarkan (menyimak), (2) berbicara, (3) membaca, dan (4) menulis. Keempat aspek ini hendaknya harus benar-benar dikuasai oleh siswa, agar terampil menggunakan bahasa secara lisan maupun secara tulisan untuk berkomunikasi.Didalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi tidak langsung. Kegiatan berbicara dan mendengarkan (menyimak) merupakan komunikasi secara langsung, sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi tidak langsung.Menulis itu bagian dari kegiatan sehari-hari, juga bagian dari komunikasi selain mendengarkan, membaca, dan berbicara saat kita berinteraksi atau bergaul dengan orang lain.Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa, mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya.Dengan demikian, menulis pada hakikatnya adalah komunikasi tulisan, pesan yang disampaikan bisa berupa informasi, gagasan, pemikiran, ajakan dan sebagainya (Romli, 2007).Mengarang pada prinsipnya adalah bercerita tentang sesuatu yang ada pada angan-angan penceritaan itu dapat dituangkan dalam bentuk lisan dan tulisan, setiap manusia semuanya diciptakan sebagai pengarang, namun menuangkan buah pikiran secara teratur dan terorganisasi kedalam tulisan tidak mudah. Banyak orang yang pandai berbicara atau berpidato tetapi mereka masih kurang mampu menuangkan gagasannya kedalam bentuk bahasa tulisan. Maka untuk bisa mengarang dengan baik, seseorang harus mempunyai kemampuan untuk menulis. Kemampuan menulis dapat dicapai melalui proses belajar dan berlatih.Permasalahan pun muncul seperti yang sudah penulis alami ketika melakukan pengamatan di kelas V SD Negeri 67/I Sengkati Baru Kecamatan Mersam. Dari hasil pengamatan itu penulis menemukan masalah, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan ketika dalam menulis karangan disebabkan guru tidak memberi petunjuk tentang menulis karangan yang baik, kurang memberikan latihan menulis karangan serta hasil kegiatan menulis karangan siswa jarang dikoreksi dan guru tidak pernah menggunakan media dalam belajar menulis karangan.Melihat kondisi yang telah dikemukakan, penulis merasa bertanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan. Upaya yang dilakukan adalah memafaatkan media gambar dalam belajar menulis karangan. Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil pada kertas. Penggunaan media gambar merupakan pertimbangan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan, gambar-gambar dapat digunakan untuk suatu maksud dalam hubungan dengan suatu pelajaran, memberikan pengalaman dasar dalam bahasa, ilustrasi, menjelaskan konsep, dan sebagainya.Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan dengan tepat.

1.2 Rumusan Masalah dan PemecahannyaBerdasarkan latar belakang tersebut, penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan adalah apakah dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru Kecamatan Mersam dalam menulis karangan ? Untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini adalah dengan memamfaatkan media gambar dalam belajar mengarang. Penggunaan media gambar merupakan pertimbangan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan, gambar-gambar dapat digunakan untuk suatu maksud dalam hubungan dengan suatu pelajaran.

1.3 Tujuan PenelitianDengan dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini, bertujuan untuk :1. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media gambar di kelas V SD Negeri 67/I Sengkati Baru Kecamatan Mersam.2. Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pengajaran penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis karangan di kelas V SD Negeri 67/I Sengkati Baru Kecamatan Mersam.

1.4 Manfaat Hasil PenelitianHasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :1. Bagi siswa, dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.2. Bagi guru, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menulis karangan dan menambah wawasan serta mengembangkan teori-teori pembelajaran Bahasa Indonesia.3. Bagi sekolah, dapat meningkatkan mutu pendidikan secara umum dan mutu pembelajaran menulis karangan secara khusus.

1.5Hipotesis TindakanPenelitian tindakan kelas dilakukan untuk memecahkan masalah yang sedang diteliti, oleh karena itu peneliti berhipotesis, jika dengan menggunakan media gambar maka dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru Kecamatan Mersam dalam menulis karangan.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

2.1Kajian Teoritis dan Empiris2.1.1Pengertian MenulisMenulis adalah menyampaikan ide atau gagasan dan pesan dengan menggunakan lambang grafik (tulisan) sedangkan tulisan adalah suatu sistem komunikasi manusia yang menggunakan tanda-tanda yang dapat dibaca atau dilihat dengan nyata.Menurut Mulyati (2007:5.3) menulis adalah suatu proses berpikir dan menuangkan pemikiran itu dalam bentuk wacana (karangan), sedangkan Suparno dan Yunus (2007:1.3) menulis dapat didefenisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau media.Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang-lambang grafik untuk menyampaikan ide atau gagasan yang dapat dimengerti oleh orang lain.

2.1.2Pengertian MengarangKarangan pada hakikatnya merupakan karya tulis yang berupa bangunan bahasa, yang berisi ide/gagasan tertentu. Dari pengertian ini ada tiga hal yang terkandung dalam pengertian karangan, yaitu (a) tulisan, (b) bahasa, (c) ide/gagasan.Menurut Suparno dan Yunus (2007:3.1) mengarang pada hakikatnya adalah mengungkapkan atau menyampaikan gagasan dengan bahasa tulis.Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa mengarang adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa kepada pembaca untuk dipahami.

2.1.3Pengertian Media PembelajaranMenurut Munadi (2008:7-8) media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesien dan efektif.Kata Media berasal dari bahasa latin, merupakan jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti Perantaraan (between) yaitu perantaraan sumber pesan (source) dengan penerima pesan (receiver). (Heinich, dkk dalam Winataputra, 1997:5.3)Media adalah segala sesuatu yang mengantarkan pesan dari sumber kepada penerima (Suprayekti, 2003:14). Penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangat penting. Ketidak jelasan guru dalam menyampaikan bahan pengajaran dapat terwakili dengan kehadiran media. Apabila tingkatan SD yang siswanya belum mampu berfikir abstrak, masih berfikir kongkrit. Keabstrakan bahan pelajaran dapat dikongkritkan dengan kehadiran media, sehingga anak didik lebih mudah mencerna bahan pelajaran dengan bantuan media.Dalam penggunaan media, perlu diperhatikan bahwa pemilihan media pengajaran haruslah jelas dengan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Apabila diabadikan media pengajaran bukannya membantu proses belajar mengajar, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efesien.Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, membantu mempertegas bahan pelajaran sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar.

2.1.4Pengertian GambarWinataputra (1997:5) menyatakan bahwa gambar diam/mati adalah gambar-gambar yang disajikan seperti fotografik, misalnya gambar tentang manusia, binatang atau tempat atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan bahan/isi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.Selanjutnya, gambar dapat membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung dalamnya dengan jelas, lebih jelas dari pada yang diungkapkan oleh kata-kata. (Munadi, 2008:89) Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil pada kertas. Dengan demikian, gambar dapat digunakan dalam pembelajaran karena mampu menimbulkan daya cipta para siswa, gambar yang kelihatannya diam mampu membangkitkan imajinasi siswa.Atas uraian tersebut diatas, hendaknya guru mempertimbangkan penggunaan media gambar dalam pelaksanaan proses belajar mengajar terutama dalam pengajaran menulis karangan, karena dengan gambar dapat merangsang imajinasi seorang siswa supaya suka bercerita tentang gambar yang dilihatnya sehingga selanjutnya diharapkan siswa tersebut dapat mampu menulis karangan sesuai dengan tema, ide, pengalaman dan kejadian.

2.2Kerangka BerfikirKerangka berfikir merupakan rancangan pemikiran yang menjelaskan pengertian dan permasalahan yang akan diteliti. Pada bagian ini akan dijelaskan pengertian yang berhubungan dengan masalah.Berdasarkan pengamatan yang ditemukan, mengarang bukanlah kegiatan yang sekali jadi, tetapi melalui tahapan-tahapan tertentu pada dasarnya adalah menyampaikan ide/gagasan melalui bahasa tulis sehingga orang yang membaca memahami maksud penulis/pengarang.Mengarang melalui media gambar merupakan teknik pengajaran menulis yang dianjurkan oleh pakar ahli. Gambar yang kelihatan diam sebenarnya banyak berkata bagi mereka yang peka dan penuh imajinasi sebuah gambar yang menimbulkan daya cipta pada siswa, dengan demikian media gambar dapat digunakan sebagai perantara yang digunakan dalam pembelajaran menulis karangan. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan media gambar dalam menyampaikan materi kepada siswa secara individu untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan.

BAB IIIPELAKSANAAN PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari. Lamanya penelitian dilaksanakan 3 bulan, dari mulai data awal sampai mempunyai data yang sebenarnya atau sampai selesai dengan jadwal yang telah ditentukan.

3.2Subjek PenelitianSubjek penelitian dilakukan pada siswa-siswa kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru Kecamatan Mersam yang berjumlah 21 orang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.

3.3 Prosedur PenelitianProsedur penelitian direncanakan terdiri dari 3 siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Dimana tahapan-tahapan persiklus sebagai berikut :a. Siklus I, guru menempelkan media gambar anak-anak dipapan tulis, selanjutnya siswa diberi penjelasan tentang menulis karangan dengan menggunakan media gambar, kemudian guru memberi tugas kepada siswa membuat karangan sesuai dengan gambar.b. Siklus II, menempelkan media gambar buah mangga dipapan tulis selanjutnya diberikan penjelasan kepada siswa tentang menulis karangan dengan menggunakan media gambar, kemudian guru memberikan tugas/latihan menulis karangan kepada siswa secara individu tentang gambar tersebut.c. Siklus III, guru menempelkan media gambar kegiatan di pasar dipapan tulis, selanjutnya diberikan penjelasan kepada siswa tentang menulis karangan, guru memberikan tugas/latihan menulis karangan kepada siswa secara individu tetang gambar tersebut.

3.3.1Perencanaan TindakanPerencanaan tindakan yang dimaksud meliputi persiapan awal penelitian dan persiapan pada siklus penelitian. Pada awal penelitian dilakukan persiapan sebagai berikut :(a) Penjajakan masalah, penjajakan masalah ini bertujuan untuk mendapatkan masalah pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan melalui pemberian tugas menulis karangan kepada siswa kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru Kecamatan Mersam.(b) Persiapan instrument yang disiapkan yaitu catatan untuk pengamatan.(c) Persiapan bahan, yaitu penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran atau RPP, media, bahan dan alat instrument observasi evaluasi, dan refleksi.Persiapan pada setiap siklus penelitian diuraikan sebagai berikut :(1) Tujuan yang ingin dicapai dalam bentuk konsep yaitu, meningkatkan keterampilan siswa kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru Kecamatan Mersam dalam menulis karangan dengan menggunakan media gambar.(2) Bahan-bahan yang menjadi dasar penelitian yaitu, kajian teoritis dan kerangka berfikir serta kondisi nyata pelakasanaan dan hasilnya.(3) Waktu yang diperlukan 3 bulan, yaitu mulai September, Oktober, November 2009 dilakukan setiap jam pelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan jadwal pelajaran disekolah.(4) Pelaksaan adalah guru kelas yang mengajar pelajaran Bahasa Indonesia.(5) Jumlah siklus disesuaikan dengan kebutuhan.(6) Alat yang dipakai (instrument) yaitu catatan lapangan dari hasil pengamatan.

3.3.2Pelaksanaan TindakanPelaksanaan tindakan yang dilaksanakan dalam pembelajaran adalah kinerja guru dalam melaksanakan atau menerapakan media gambar dan aktivitas siswa selama dilaksanakan tindakan guru memberikan materi tentang mengarang menggunakan media gambar dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :1.Tahap awal Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang mengarang, lalu guru menerangkan cara mengarang dengan menggunakan media gambar dan guru memperhatikan materi pembelajaran mengarang dengan menggunakan media gambar, lalu memperhatikan bahan yang akan diajarkan.2.Tahap inti Siswa membuat karangan dengan menggunakan media gambar yang sudah disediakan didepan kelas, siswa diberi keleluasaan untuk membuat karangan dengan memperhatikan media gambar yang ada didepan kelas, sehingga siswa akan berkreasi atau akan membuat karangan menurut pengamatan siswa tentang gambar yang dipampang dipapan tulis.3.Tahap akhirGuru mengumpulkan hasil kreasi siswa atau hasil membuat karangan, lalu guru mengoreksi hasil karangan yang dibuat siswa dengan menggunakan media gambar. Sesudah mendapatkan hasilnya lalu guru mengulangi pelajaran yang sudah disampaikan tadi, sehingga siswa akan lebih jelas tentang materi pelajaran yang diajarkan.

3.3.3 Observasi dan Evaluasi1.ObservasiKegiatan observasi dilakasanakan pada waktu penelitian atau pada waktu pelaksanaan tindakan. Dalam mengobservasi harus mendapatkan data sesunguhnya yang terdapat dilapangan, pada saat proses pembelajaran harus mencatat hasil lapangan, pada tahapan ini diharapkan dapat dikenali sedini mungkin apakah tindakan akan mengarah terhadap terjadinya perubahan positif aktifitas siswa dalam proses belajar sesuai dengan yang diharapkan dan untuk menilai apakah pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan yang sudah direncanakan.2.EvaluasiSetelah dilaksanakan observasi, maka selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui tingkatan keberhasilan dari observasi pada penelitian maupun hasil belajar. Jika hasil belajar atau tindakan kurang memuaskan maka perlu diadakan perbaikan, tetapi bila tindakan yang menghasilkan hasil belajar yang cukup baik perlu dipertahankan atau ditingkatkan lagi.

3.3.4RefleksiRefleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil pembelajaran yang terjadi dilakukan dengan (a) pada saat memikirkan tindakan yang akan dilakukan, (b) ketika tindakan sedang dilakukan, (c) setelah tindakan dilakukan, adapun tindakan yang dilakukan pada saat merefleksi, melakukan analisis, dan mengevaluasi atau mendiskusikan data yang harus diperoleh, penyusunan rencana tindakan yang hasil diperoleh melalui kegiatan observasi.Data yang telah dikumpul dalam observasi harus secepatnya dianalisis dan diinterprestasikan (diberi makna) sehingga dapat segera diberi tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan, jika diinterprestasikan data tersebut belum mencapai tujuan yang diharapkan maka peneliti melakukan langkah-langkah perbaikan untuk diterapkan pada siklus selanjutnya. Akan tetapi jika pada pelaksanaan refleksi terdapat hal-hal yang dianggap baik, maka hal-hal yang baik tersebut harus terus digali.

3.3.4 Penilaian KaranganKriteria penilaian mengarang untuk siswa SD (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 1997 ) :1) Isi Karangan Penulisan judul Kebenaran gagasan Kesesuaian judul dengan ini2) Bahasa Penggunaan kalimat yang benar (pola kalimat, makna lengkap, dan logis) Penggunaan kata (penulisan afiksasi benar, ketepatan makna) Pemilihan kata/diksi3) Penyajian Penuturan gagasan Pemakaian paragraph Pemakaian garis tepi4) Ejaan Pemakaian huruf besar dan kecil Pemakaian tanda baca Penulisan kata depan, kata ulang, kata tiruan, dan gabungan kata yang sesuai dengan EYD

3.3.5 Kriteria KeberhasilanKriteria keberhasilan ada dua yaitu :1) Tuntas IndividualSeorang siswa dianggap berhasil dalam belajar apabila daya serapnya minimal 65 %.2) Tuntas KlasikalSuatu kelas dianggap berhasil dalam belajar apabila sekurang-kurangnya 85 % siswa kelas tersebut mencapai daya serap 65 % dengan nilai rata-rata 6,5.Menurut Arikunto dalam Kasumawati (2005:24) Bahwa rentang nilai keberhasilan dari suatu pembelajaran diklasifikasikan sebagai berikut :Tabel 3.1 Kisaran Nilai KeberhasilanNoRentang Persentasekualifikasi

12345Skor 8,0 10Skor 6,6 7,9Skor 5,6 6,5Skor 4,0 5,5 Skor 0,0 3,9Baik sekaliBaikCukupKurangGagal

3.3.6 Analisis DataUntuk menghitung rata-rata hasil tes siswa menurut Harahap dalam Kasumawati (2005:23) digunakan rumus :S =R x Sm (100) NDengan S=skor yang dicariR=skor mentah yang diperoleh siswaSm=standar maksimalN=bobot skorSedangkan untuk hasil observasi aktivitas siswa menurut Purwanto dalam Kasumawati (2005:24) adalah :A=Na x Sm (100) NDenganA=persentase aktifitas siswaNa=jumlah siswa yang aktifSm=standar maksimalN=jumlah seluruh siswaUntuk mengetahui persentase daya serap siswa adalah :Ds=RK x Sm (100) NDenganDs=daya serap siswaRK=rata-rata kelasSm=standar maskimalN=bobot skor Untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar siswa adalah :K=ST x Sm (100) NDenganK=ketuntasan belajar siswaST=siswa yang tuntasSm=standar maksimalN=jumlah siswa

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus, yakni siklus I menulis karangan dengan menggunakan media gambar anak-anak, pada siklus II menulis karangan dengan menggunakan media gambar buah mangga, dan pada siklus III menulis karangan dengan menggunakan media gambar kegiatan dipasar.

4.1Gambaran Umum Hasil PenelitianMelihat hasil yang dicapai siswa pada siklus I nilai rata-rata 4,6 dan siklus terakhir 7,0. Gambaran umum peningkatan kemampuan siswa tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.Tabel 4.1 Peningkatan menulis karangan siswa pada tiap siklusNoBentuk LatihanNilai Rata-rata

Siklus ISiklus IISiklus III

1Menulis karangan dengan menggunakan media gambar anak-anak4,6

2Menulis karangan dengan menggunakan media gambar buah mangga6,2

3Menulis karangan dengan menggunakan gambar kegiatan dipasar7,0

PredikatKurangCukupBaik

4.2Hasil Penelitian Siklus I, Tindakan Menulis Karangan Dengan Menggunakan Media Gambar Anak-anak.4.2.1Perencanaan TindakanGuru menyiapkan perangkat mengajar yang dibutuhkan seperti RPP, program pengajaran, catatan untuk pengamatan, rambu penilaian (evaluasi), buku paket Bahasa Indonesia kelas V dan media gambar anak-anak. Guru akan menempelkan media gambar tersebut dipapan tulis, setelah itu diberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran. Siswa diberikan tugas/latihan mengamati gambar dan menulis karangan tentang gambar secara individu. Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 15 September 2009 diruang kelas V dengan jumlah siswa 21 orang.

4.2.2Pelaksanaan TindakanPada siklus I, guru memulai pembelajaran dengan menempelkan media gambar anak-anak dipapan tulis. Tempat duduk siswa diatur sedemikian rupa, sehingga gambar yang ditempelkan jelas dan dapat diamati semua siswa. Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran, situasi diatur dan diperhatikan, siswa diarahkan untuk siap menerima dan melanjutkan pelajaran.Kemudian guru menugaskan siswa mengamati gambar. Siswa diberi kesempatan untuk menafsirkan maksud, isi, dan uraian gambar. Guru mengawasi siswa dalam mengamati gambar dan memberikan teguran bila tidak mengamati, selanjutnya siswa ditugaskan menulis karangan berdasarkan gambar yang ditempelkan dengan kata-kata/penafsiran sendiri (individu).Setelah itu pekerjaan siswa dikumpul, guru menunjuk 2-3 orang siswa tampil didepan kelas untuk membacakan karangan masing-masing secara bergiliran. Selanjutnya guru memberikan balikan, mengomentari keberhasilan dan kesalahan pekerjaan siswa secara lisan. Karangan siswa dinilai diluar jam pelajaran dengan menggunakan rambu-rambu penilaian karangan.

4.2.3PengamatanBerdasarkan pengamatan guru, penggunaan media gambar anak-anak pada siklus I efektif ditandai dengan perhatian siswa yang sungguh-sungguh, ada 3 orang siswa putra kelihatan kurang berminat terhadap gambar tersebut, mereka asyik dengan percakapan bukan tentang gambar.Pada saat guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran, sebagian besar siswa memperhatikan dan serius mendengarkan. Mereka diam dan memperhatikan, selanjutnya pada saat guru memberikan tugas/latihan mengarang berdasarkan gambar, siswa berkemampuan baik (cerdas) siap mengerjakan tugas, sedangkan 10 orang siswa yang berkemampuan kurang kelihatan bingung dan resah.Ketika guru menunjuk 3 orang siswa tampil kedepan kelas membacakan karangan, 2 orang diantaranya ragu dan malu membacakan karangannya. Saat guru memberikan balikan yaitu mengomentari keberhasilan dan kesalahan siswa dalam mengarang. Pada umumnya siswa memperhatikan dengan serius dan sungguh-sungguh.

4.2.4RefleksiBertitik tolak dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pembinaan informasi atau penjelasan perlu ditambah/ditingkatkan dengan kurangnya penjelasan, siswa semakin bingung dan ragu untuk menilai kegiatan. Penjelasan yang diiringi dengan pemberian contoh perlu dilakukan.Sebelum pemberian tugas, sebaiknya diberikan contoh menulis karangan dengan menggunakan media yang relevan dengan tugas, sehingga siswa memiliki petunjuk untuk mengerjakan tugas, pemberian balikan tetap dipertahankan.Hasil yang diperoleh pada siklus I, yaitu 10 orang berkemampuan kurang dan 10 orang berkemampuan cukup serta 1 orang berkemampuan baik. Nilai rata-rata kelas adalah 4,6 dengan predikat kurang. Hasil tindakan dapat dilihat pada tabel 4.2 dengan melihat kondisi pada siklus I, maka refleksi yang telah dilakukan akan dilanjutkan pada siklus II.Tabel 4.2 Hasil Tindakan Pada Siklus INoJumlah siswa kelas VHasil kemampuan siswaRata-rata KelasKeterangan

ABCDE

121-11010-4,6Siklus I

4.3 Hasil Penelitian Siklus II, Tindakan Dengan Menggunakan Media Gambar Buah Mangga.4.3.1 Perencanaan TindakanGuru menyiapkan perangkat mengajar yang dibutuhkan seperti RPP, program pengajaran, catatan untuk pengamatan, rambu penilaian (evaluasi), buku paket Bahasa Indonesia kelas V dan media gambar buah mangga. Guru akan menempelkan media gambar tersebut dipapan tulis, setelah itu diberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran. Siswa diberikan tugas/latihan mengamati gambar dan menulis karangan tentang gambar secara individu. Tindakan akan dilaksanakan pada hari Selasa, 22 September 2009 di ruangan kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru Kecamatan Mersam.

4.3.2 Pelaksanaan TindakanPada siklus II guru menempel gambar buah mangga dipapan tulis, guru memberikan penjelasan/informasi tentang tujuan pemebelajaran dalam hal-hal yang harus diperhatikan ketika menulis karangan. Selanjutnya guru memberikan motivasi kepada siswa dalam mengembangkan gagasan mereka terhadap gambar. Guru menunjukkan siswa yang pasif memberi jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan. Hal ini dilakukan dengan maksud mengaktifkan siswa agar mereka memahami dan menguasai materi pelajaran sehingga tidak lagi ragu dan bingung untuk mengerjakan tugas menulis karangan.Kemudian diberi tugas/latihan menulis karangan berdasarkan gambar buah mangga secara individu. Guru mengawasi siswa agar tidak saling mencontoh pekerjaan. Setelah hasil karangan siswa dikumpulkan, guru meminta kesedian siswa tampil kedepan kelas membacakan karangannya. Pembacaan karangan dilakukan siswa secara bergiliran.Pada akhirnya kegiatan pembacaan karangan, guru memberikan balikan, mengomentari keberhasilan dan kesalahan karangan siswa secara lisan, karangan siswa diperiksa dan dinilai diluar jam pelajaran.

4.3.3 Pengamatan Berdasarkan pengamatan, pemberian informasi dan contoh karangan pada siklus II efektif, siswa memperhatikan dengan serius penjelasan guru walaupun ada 4 orang siswa yang asyik dengan buku yang dipegang, sehingga perhatiannya tidak terfokus pada penjelasan guru. Pada kegiatan tanya jawab, ada 6 orang siswa yang mengajukan pertanyaan tentang menulis karangan, jadi kegiatan bertanya jawab akan ditingkatkan.Pada saat guru meminta siswa maju atau tampil kedepan kelas membacakan pekerjaannya (karangan), 5 orang siswa mengajukan diri ketika guru memberikan komentar, siswa serius memperhatikan (mengangguk kepala).

4.3.4 RefleksiBerdasarkan hasil pengamatan pada siklus II, media gambar yang ditempelkan di papan tulis yang disertai pemberian penjelasan ternyata mampu memotivasi siswa untuk menerima pelajaran.Adapun hasil (penilaian) yang diperoleh pada siklus II yaitu 13 orang siswa berkemampuan cukup dan 8 orang siswa berkemampuan baik, rata-rata kelas 6,2 dengan predikat cukup, hasil tindakan dapat dilihat pada tabel 4.3. Dengan melihat kondisi pada siklus II yang hasilnya cukup maka tindakan yang dilakukan pada siklus II akan dilanjutkan pada siklus III.Tabel 4.3 Hasil Tindakan Pada Siklus IINoJumlah siswa kelas VHasil kemampuan siswaRata-rata KelasKeterangan

ABCDE

121-813--6,2Siklus II

4.4 Hasil Penelitian Siklus III, Tindakan Dengan Menggunakan Gambar Kegiatan Dipasar4.4.1 Perencanaan TindakanPemberian informasi/penjelasan disertai contoh tentang menulis karangan tetap dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk diberikan motivasi dan kesiapan siswa dalam menerima materi pelajaran.Begitu pula dengan kegiatan bertanya jawab akan dilakukan namun, pada siklus III ini siswa akan dikelompokkan menjadi empat kelompok belajar (1 kelompok beranggotakan 5-6 orang siswa) pembentukan kelompok ini dilakukan oleh guru dan keanggotaanya berdasarkan tempat duduk yang saling berdekatan, ketentuan ini dimaksudkan, agar terjadi interkasi berjalan antara siswa serta diarahkan dapat bekerja sama dalam kelompok.Pada siklus III ini, guru akan menempelkan gambar kegiatan dipasar dipapan tulis, tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 29 September 2009 diruangan kelas V sesuai jadwal pelajaran Bahasa Indonesia.

4.4.2 Pelaksanakan TindakanPada siklus III ini guru membacakan contoh tulisan atau karangan didepan kelas. Siswa diminta mendengarkan sekaligus menyimak pembacaan. Setelah pembacaan, guru mengajak siswa membahas sambil memberikan penjelasan tentang menulis karangan yang relevan.Kemudian guru meminta siswa membentuk kelompok belajar siswa dikelompokkan menjadi 4 kelompok dengan anggota setiap kelompok 5-6 orang siswa, pembentukan kelompok didasarkan tempat duduk siswa yang berdekatan.Kegiatan berikutnya guru menempelkan gambar kegiatan dipasar dipapan tulis, seterusnya guru meminta setiap kelompok siswa membicarakan gambar kegiatan dipasar didalam kelompok masing-masing dan dipandu oleh guru. Guru mengajukan pertanyaan dan meminta setiap kelompok menjawab secara lisan.Setelah kegiatan tersebut, guru meminta siswa kembali ketempat duduk masing-masing selanjutnya, guru memberikan tugas atau latihan menulis karangan berdasarkan gambar kegiatan dipasar. Karangan siswa dikumpulkan dan guru menunjuk 1-3 orang siswa tampil kedepan kelas membaca karangannya.Pada akhirnya kegiatan, guru memberikan balikan dengan cara dengan cara mengomentari keberhasilan dan kesalahan karangan siswa secara lisan, karangan siswa diperiksa atau koreksi diluar jam pelajaran Bahasa Indonesia.

4.4.3 Pengamatan Berdasarkan pengamatan guru, ketika dibacakan contoh karangan didepan kelas, sebagian besar siswa diam dan mendengarkan. Ada 3 orang siswa yang kelihatan asyik dengan pekerjaan namun tidak menganggu pembelajaran.Pada saat guru meminta siswa bersama-sama membicarakan/membahas tentang karangan yang dibacakan dalam bentuk tanya jawab, 7 orang siswa memilih bertanya jawab tentang materi. Dalam pembagian kelompok, siswa kelihatan bergairah walaupun ada 2 orang siswa yang ingin masuk kedalam kelompok lainnya.Pada kegiatan kerja kelompok, para siswa aktif membicarakan gambar kegiatan dipasar sesuai panduan guru, siswa yang kurang cerdas nampaknya diam dan menurut saja. Ketika tanya jawab dilakukan setiap kelompok mampu menjawab pertanyaan guru.Selanjutnya dalam mengerjakan/latihan siswa serius dan bekerja sendiri serta semua siswa mampu mengerjakan tepat waktunya. 2 orang siswa diminta tampil kedepan kelas, saat pemberian balikan nampaknya siswa bergairah dan bersungguh-sungguh mendengarkan.

4.4.4 RefleksiBerdasarkan hasil pengamatan pada siklus III, media gambar yang ditempelkan dipapan tulis ternyata efektif begitu pula kegiatan pembacaan contoh karangan dapat membantu pemahaman anak dalam menulis karangan.Hasil tindakan pada siklus III yaitu, 4 orang siswa berkemampuan cukup, 15 orang siswa berkemampuan baik, dan 2 orang siswa berkemampuan sangat baik. Rata-rata kelas yang diperoleh 7,0. Dengan demikian, siklus ini tetap akan dipertahankan.Tabel 4.4 Hasil Tindakan pada Siklus IIINoJumlah Siswa Kelas VHasil Kemampuan Rata-rata KelasKeterangan

ABCDE

1212154--7,40Siklus III

4.5PembahasanSetelah dilaksanakan tindakan, diperoleh hasil kemampuan siswa menulis karangan dengan menggunakan media gambar. Pada siklus I nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 4,6, pada siklus II nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 6,2, dan pada siklus III nilai rata-rata yang dicapai siswa 7,0.Pada pelaksanaan tindakan siklus I belum tampak peningkatan yang berarti, sebagian besar siswa tidak termotivasi dan bingung apa yang harus ia lakukan, kurang peduli terhadap proses belajar mengajar. Penyebab terjadinya masalah ini antara lain (a) siswa masih terpengaruh terhadap pembelajaran sebelumnya, dimana pembelajaran seringkali berada dalam suasana rutinitas, yaitu guru tidak memilih dan memfariasikan penggunaan metode, (b) guru cenderung mengajarkan menulis karangan tidak memilih topik yang aktual dan tidak sesuai dengan minat atau kebutuhan siswa. Nilai rata-rata yang dicapai siswa 4,6 dari 21 orang siswa, yakni 1 orang mendapat nilai baik, 10 orang mendapat nilai cukup, 10 orang mendapat nilai kurang.Pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah nampak peningkatan, yaitu pembelajaran menulis karangan melalui media gambar buah mangga dapat menarik minat dan meningkatkan kemampuan siswa. Sebelumnya, siswa bingung tak peduli akhirnya siswa mulai mengerti dan peduli terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 6,2 dari 21 orang yakni 8 orang mendapat nilai baik, 13 orang mendapat nilai cukup.Pelaksanaan pada siklus III tampak jelas terjadi peningkatan baik sikap maupun peningkatan kemampuan siswa. Siswa termotivasi untuk melakukan pengamatan dan mengumpulkan informasi serta mengerjakan tugas sehingga terjadinya peningkatan siswa. Nilai rata-rata yang dicapai siswa 7,0 dari 21 orang siswa, yakni 2 orang mendapat nilai sangat baik, 15 orang mendapat nilai baik, dan 4 orang mendapat nilai cukup.Dari ketiga siklus yang dilaksanakan, maka dapat dilihat tindakan yang efesien dan efektif adalah pelaksanaan tindakan pada siklus III. Tindakan pada siklus III ini, yaitu pembelajaran menulis karangan melalui media gambar kegiatan dipasar. Karena itu perlu dipertimbangkan dan dikembangkan khususnya dalam pembelajaran menulis karangan. Dengan membandingkan kondisi awal dan kondisi akhir, setelah diberikan tindakan kepada siswa dalam memahami dan menulis karangan melalui media gambar, hal ini terlihat dari hasil yang diperoleh siswa pada masing-masing siklus seperti tabel berikut.Tabel 4.5 Hasil Pembahasan dan Pengolahan Data Setiap SiklusNoPerlakuan TindakanIndikasi Kemampuan Siswa Menulis KaranganJumlah SiswaSiklus ISiklus IISiklus III

1

2

3Menempelkan gambar anak-anak dipapan tulis.Menempelkan gambar buah mangga dipapan tulis dan memberikan penjelasan.Menempelkan gambar kegiatan dipasar didepan kelas.a. Penulisan ejaan dan pengluasan.b. Kosa kata tentang gambar.c. Kaitan antara kalimat.d. Gagasan tentang gambar.e. Keruntunan karangan.214,6

6,2

7,0

PredikatKurangCukupBaik

Dari gambar data tersebut, upaya-upaya yang dilakukan peneliti untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis dengan menggunakan media gambar dapat dikatakan berhasil.

BAB VSIMPULAN DAN SARAN

5.1SimpulanBerdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan terjadi peningkatan ketuntasan secara klasikal dimana pada siklus I siswa menulis karangan dengan menggunakan media gambar anak-anak dengan nilai rata-rata 4,6 ketuntasan belajar 5 %, pada siklus II siswa menulis karangan dengan menggunakan media gambar buah mangga dengan nilai rata-rata 6,2 ketuntasan belajar 62 %, kemudian pada siklus III siswa menulis karangan dengan menggunakan media gambar kegiatan di pasar dengan nilai rata-rata 7,1 ketuntasan belajar 86 % dan dapat disimpulan bahwa dengan menggunakan media gambar, kemampuan siswa kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru dalam pembelajaran menulis karangan meningkat.

5.2SaranBerdasarkan kesimpulan yan dikemukakan, adanya peningkatkan siswa dalam pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media gamabar, maka disarankan penyebarluasan informasi tentang bentuk tindakan pada penelitian ini sehingga bermamfaat bagi guru kelas yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 1997. Mengarang di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kasumawati, 2005. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Alat Peraga Bangunan Datar di Kelas 3 MIN Kembang Paseban. Skripsi tidak diterbitkan, Jambi: Universitas Jambi.

Munadi, 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Perss.

Mulyati, Y, dkk. 2007. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Romli, ASM. 2007. Faidah Menulis. (Online), (http://jurnalistikuinsgd.wordpres.com. diakses 14 Agustus 2009).

Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan.

Suparno dan Yunus, M. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Winataputra, U.S, Dkk. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Lampiran 1. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah: SD Negeri No. 67/I Sengkati BaruMata Pelajaran: Bahasa IndonesiaKelas / Semester: V / IAlokasi Waktu: 3 x 35 menitHari / Tanggal: Selasa, 15 September 2009

Standar Kompotensi:Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan dan dialog tertulis.Kompetensi Dasar:Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.Indikator:Membuat karangan berdasarkan pengalaman dengan menggunakan media gambar anak-anak dan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.Tujuan Pembelajaran:Siswa dapat menulis karangan dengan menggunakan media gambar anak-anak dan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.Materi Pokok:Mengamati gambar anak-anak dan menjadikan sebuah karangan.

Langkah-langkah pembelajaran1.Kegiatan awal Berdoa Absensi Menjelaskan tujuan pembelajaran2.Kegiatan inti Guru menempelkan media gambar anak-anak dipapan tulis Guru memberi petunjuk tentang menulis karangan dengan menggunakan media gambar anak-anak. Siswa menyimak dengan baik penjelasan guru tentang menulis karangan dengan menggunakan media gambar anak-anak. Siswa membuat karangan dengan menggunakan media gambar anak-anak dengan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian dan ejaan.3.Kegiatan Akhir Guru menunjuk 2-3 orang siswa tampil kedepan untuk membacakan hasil karangan secara bergiliran kemudian guru mengomentari hasil karangan siswa Guru menutup pelajaran

Metode Pengajaran Ceramah Tanya jawab Penugasan

Media dan Sumber1. Media gambar anak-anak2.Sumber Kurikulum KTSP Buku Bahasa Indonesia kelas V halaman 23, PT. Erlangga

Evaluasi1.Prosedur tes:Hasil2.Jenis tes:Ketepatan menulis karangan dengan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian dan ejaan.3.Bentuk tes:Membuat karangan4.Alat tes:Media gambar anak-anak

Sengkati Baru, 15 September 2009MengetahuiPenelitiKepala Sekolah

SURYANI, S. PdA. EFENDINIP. 196802231989012001NIM. A12D107308

Lampiran 2. Lembaran observasi siswa siklus I

Lembaran Observasi Siswa

NoButiran Susunan ObservasiHasil Observasi

Jumlah Siswa%

1

2

3

4Siswa yang memperhatikan atau mendengarkan penjelasan guru tetang hal-hal yang diajarkan

Siswa yang kurang berminat dengan materi yang diajarkan dan tidak memperhatikan penjelasan guru

Siswa berkemampuan kurang yang kelihatan bingung dan resah

Siswa yang bertanya tentang materi yang diajarkan18

3

10

386

14

48

14

Lampiran 3. Hasil evaluasi siswa siklus I

Hasil Evaluasi

NoKode SiswaBobot SkorNilai% KetercapaianKetuntasan

Isi KaranganBahasaPenyajianEjaanYaTidak

2,52,52,52,5

123456789101112131415161718192021A1A2A3D1D2M1M2M3M4M5N1N2N3R1R2R3R4R5S1Z1Z2111,5111,511,51,511-1,5111111,511,511,71,51111111111,61111,521111,51,31,511,51,51,51,5111,21,5211,5111,51,5111,51111,5-11111,81,51,5121,51,511,511555,54544,554,54546,645,54,555,55,544,5505055405040455045405040664055455055554045

Jumlah97120

Rata-rata Kelas4,6

% Daya serap46 %

% Ketuntasan5 %

Lampiran 4. Media gambar yang digunakan pada siklus I

Lampiran 5. Hasil karangan siswa pada siklus I

Lampiran 6. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah: SD Negeri No. 67/I Sengkati BaruMata Pelajaran: Bahasa IndonesiaKelas / Semester: V / IAlokasi Waktu: 3 x 35 menitHari / Tanggal: Selasa, 22 September 2009

Standar Kompotensi:Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan dan dialog tertulis.Kompetensi Dasar:Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.Indikator:Membuat karangan berdasarkan pengalaman dengan menggunakan media gambar buah mangga dan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.Tujuan Pembelajaran:Siswa dapat menulis karangan dengan menggunakan media gambar buah mangga dan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.Materi Pokok:Mengamati gambar buah mangga dan menjadikan sebuah karangan.

Langkah-langkah pembelajaran1.Kegiatan awal Berdoa Absensi Menghubungkan materi siklus I dengan siklus II melalui pertanyaan dan menjelaskan tujuan pembelajaran siklus II2.Kegiatan inti Guru menempelkan media gambar buah mangga dipapan tulis dan memberi petunjuk tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis karangan. Guru memberi pertanyaan kepada siswa yang pasif, hal ini dimaksud untuk mengaktifkan siswa agar mereka memahami dan menguasi materi menulis karangan. Guru memberi tugas/latihan kepada siswa untuk menulis karangan dengan menggunakan media gambar buah mangga secara individu.3.Kegiatan Akhir Guru menyuruh beberapa orang siswa untuk membacakan hasil karangan didepan kelas kemudian guru mengomentari keberhasilan dan kesalahan siswa secara lisan. Guru menutup pelajaran

Metode Pengajaran Ceramah Tanya jawab Penugasan

Media dan Sumber1. Media gambar buah mangga2.Sumber Kurikulum KTSP Buku Bahasa Indonesia kelas V halaman 23, PT. Erlangga

Evaluasi1.Prosedur tes:Hasil2.Jenis tes:Ketepatan menulis karangan dengan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian dan ejaan.3.Bentuk tes:Membuat karangan4.Alat tes:Media gambar buah mangga

Sengkati Baru, 22 September 2009MengetahuiPenelitiKepala Sekolah

SURYANI, S. PdA. EFENDINIP. 196802231989012001NIM. A12D107308

Lampiran 7. Lembaran observasi siswa siklus II

Lembaran Observasi Siswa

NoButiran Susunan ObservasiHasil Observasi

Jumlah Siswa%

1

2

3

4Siswa yang memperhatikan atau mendengarkan penjelasan guru tetang hal-hal yang diajarkan

Siswa yang kurang berminat dengan materi yang diajarkan dan tidak memperhatikan penjelasan guru

Siswa berkemampuan kurang yang kelihatan bingung dan resah

Siswa yang bertanya tentang materi yang diajarkan17

4

-

681

19

-

29

Lampiran 8. Hasil evaluasi siswa siklus II

Hasil Evaluasi

NoKode SiswaBobot SkorNilai% KetercapaianKetuntasan

Isi KaranganBahasaPenyajianEjaanYaTidak

2,52,52,52,5

123456789101112131415161718192021A1A2A3D1D2M1M2M3M4M5N1N2N3R1R2R3R4R5S1Z1Z21,51,51,51,121,21,31,51,221,51,621,31,51,721,51,621,71,61,51,51,61,51,51,61,71,51,51,51,61,51,51,51,21221,5121,511,51,51,51,51,81,51,51,51,421,521,521,51,61,521,51,51,61,51,91,61,51,621,51,511,51,51,71,51,41,61,81,516,665,65,76,95,85,96,66,26,565,675,86,75,96,46,676,55,7666056576958596662656056705867596466706557

Jumlah131138

Rata-rata Kelas6,2

% Daya serap62 %

% Ketuntasan62 %

Lampiran 9. Media gambar yang digunakan pada siklus II

Lampiran 10. Hasil karangan siswa pada siklus II

Lampiran 11. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah: SD Negeri No. 67/I Sengkati BaruMata Pelajaran: Bahasa IndonesiaKelas / Semester: V / IAlokasi Waktu: 3 x 35 menitHari / Tanggal: Selasa, 29 September 2009

Standar Kompotensi:Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan dan dialog tertulis.Kompetensi Dasar:Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.Indikator:Membuat karangan berdasarkan pengalaman dengan menggunakan media gambar kegiatan di pasar dan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.Tujuan Pembelajaran:Siswa dapat menulis karangan dengan menggunakan media gambar kegiatan di pasar dan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.Materi Pokok:Mengamati gambar kegiatan dipasar kegiatan dipasar dan menjadikan sebuah karangan.

Langkah-langkah pembelajaran1.Kegiatan awal Berdoa Absensi Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan membacakan contoh karangan didepan kelas, siswa mendengar dan menyimak pembacaan.2.Kegiatan inti Guru meminta siswa membentuk 4 kelompok dengan anggota setiap kelompok 5-6 orang, pembentukan kelompok didasarkan tempat duduk siswa yang berdekatan. Guru menempelkan media gambar kegiatan dipasar dipapan tulis. Setiap kelompok siswa dipandu guru membicarakan gambar yang ditempel dipapan tulis. Guru mengajukan pertanyaan tentang media gambar kegiatan dipasar kepada setiap kelompok dan dijawab secara lisan. Guru meminta siswa untuk kembali ketempat duduk masing-masing. Guru memberi tugas kepada siswa untuk menulis karangan berdasarkan gambar yang ditempel dipapan tulis secara individu.3.Kegiatan Akhir Guru menunjuk 1-2 orang untuk membacakan hasil karangan secara bergiliran selanjutnya guru mengomentari keberhasilan dan kesalahan siswa secara lisan. Guru menutup pelajaranMetode Pengajaran Ceramah Tanya jawab Penugasan Diskusi

Media dan Sumber1. Media gambar kegiatan di pasar2.Sumber Kurikulum KTSP Buku Bahasa Indonesia kelas V halaman 23, PT. Erlangga

Evaluasi1.Prosedur tes:Hasil2.Jenis tes:Ketepatan menulis karangan dengan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian dan ejaan.3.Bentuk tes:Membuat karangan4.Alat tes:Media gambar kegiatan dipasar

Sengkati Baru, 29 September 2009MengetahuiPenelitiKepala Sekolah

SURYANI, S. PdA. EFENDINIP. 196802231989012001NIM. A12D107308

Lampiran 12. Lembaran observasi siswa siklus III

Lembaran Observasi Siswa

NoButiran Susunan ObservasiHasil Observasi

Jumlah Siswa%

1

2

3

4Siswa yang memperhatikan atau mendengarkan penjelasan guru tetang hal-hal yang diajarkan

Siswa yang kurang berminat dengan materi yang diajarkan dan tidak memperhatikan penjelasan guru

Siswa berkemampuan kurang yang kelihatan bingung dan resah

Siswa yang bertanya tentang materi yang diajarkan18

3

-

786

14

33

Lampiran 13. Hasil evaluasi siswa siklus III

Hasil Evaluasi

NoKode SiswaBobot SkorNilai% KetercapaianKetuntasan

Isi KaranganBahasaPenyajianEjaanYaTidak

2,52,52,52,5

123456789101112131415161718192021A1A2A3D1D2M1M2M3M4M5N1N2N3R1R2R3R4R5S1Z1Z2221,522,521,52222,11,62,52222,522,121,61,121,521,51,51,51,91,521,91,52,11,51,71,51,51,62,21,51,521,31,11,521,5221,51,321,421,7221,5221,71,51,81,51,91,21,51,52221,61,81,521,51,82,31,52221,46,96,866,77,56,577,976,97,868,66,77,57,877,68,37,26696860677565707970697860866775787076837260

Jumlah149,7183

Rata-rata Kelas7,1

% Daya serap71 %

% Ketuntasan86%

Lampiran 14. Media gambar yang digunakan pada siklus III

Lampiran 15. Hasil karangan siswa pada siklus III

Diposkan oleh budak sakati di 20.55 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke PinterestTidak ada komentar:Poskan KomentarPosting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Arsip Blog 2012 (5) Oktober (1) Skripsi PTK ku Mei (2) April (2) Mengenai Saya

budak sakati Lihat profil lengkapku

Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger. DEFINISI PENGEMBANGAN II. Definisi Pengembangan Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebituhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan latihan.Pendidikan meningkatkan keahlian teoritis, konseptual, dan moral karyawan, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan, workshoop bagi karyawan dapat meningkatkat pengetahuan lebih lagi di luar perusahaan.

Edwin B. Flippo mendefinisikan pengembangan sebagai berikut : Pendidikan adalah berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas lingkungan kita secara menyeluruh, sedangkan latihan didefinisikan sebagai berikut : Latihan adalah merupakan suatu usaha peningkatan pengetahuan dan keahlian seorang karyawan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.Sedangkan Andrew F. Sikula mendefinisikan pengembangan sebagai berikut : Pengembangan mengacu pada masalah staf dan personel adalah suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi dengan mana manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum. Sedangkan definisi latihan diungkapkan oleh Andrew F. Sikula yaitu latihan adalah proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir, sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu.Senin, 13 Mei 2013Contoh Skripsi Pengembangan : Penggunaan Media pembelajaran Audio visual Penggunaan Media pembelajaran Audio visual Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MTs Surya Buana Malang.

Penulis:Rosita Umroh

Tahun:2008

Fakultas:Tarbiyah

Jurusan:Pendidikan Agama Islam

Pembimbing:1) Dra. Hj. Siti Annijat. M, M.Pd..

Kata Kunci:Media Audio Visual, Motivasi Belajar.

Dalam pemilihan metode pembelajaran tentunya membutuhkan suatu media pembelajaran yang dapat membantu seorang guru dalam menyampaikan pesan bisa lebih jelas dan dipahami oleh siswa. Selain itu media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar yang baru dalam diri siswa. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah media audio visual. Media ini mempunyai kemampuan yang lebih karena media ini mengandalkan dua panca indera sekaligus, yaitu indera pendengaran dan indera penglihatan. Dengan media tersebut diharapkan bisa membangkitkan motivasi siswa dalam belajar dan memperjelas materi yang disampaikan. Penelitian ini mendiskripsikan tentang penggunaan media pembelajaran audio visual dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa di MTs Surya Buana Malang. Dengan rumusan masalah yang peneliti gunakan adalah penggunaan media pembelajaran audio visual, peranan media pembelajaran audio visual dan faktor pendukung dan penghambat media pembelajaran audio visual dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa di MTs Surya Buana Malang. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi. Analisa data menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data yang tertulis atau dari interview dari pihak-pihak yang terkait. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: penggunaan media audio visual tidak disiarkan langsung dengan parabola melainkan dengan rekaman VCD. Adapun kurikulum yang digunakan sesuai dengan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah saat ini, tetapi pelaksanaannya ditambah dengan penggunaan media audio visual. Dan media audio visual mempunyai peranan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Adapun kendala yang dihadapi dalam pembelajaran audio visual adalah a) keterbatasan rekaman materi, b) program tidak dapat diulang, c) siswa yang terlambat. Dan penunjangnya adalah a) tersedianya media audio visual, b) tersedianya waktu untuk menggunakan media audio visual, c) kedisiplinan guru. Sebagai akhir dari penyusunan skripsi penulis memberikan kesimpulan bahwa penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan memperjelas materi yang disampaikan. Adapun dalam proses pembelajarannya ada faktor penghambat seperti terbatasnya rekaman siaran materi, adanya alat yang rusak dan lain-lain. Adapun faktor pendukungnya seperti tersedianya televisi dan VCD player tiap ruang kelas sehingga dapat mengakses kapan saja dan lain-lain. Saran yang ditawarkan peneliti adalah media audio visual sangat penting dalam meningkatkan motivasi belajar, untuk itu lembaga pendidikan diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan dalam proses belajar mengajar. Dan untuk pendidik dapat memanfaatkannya dengan baik dalam proses belajar mengajar.

PENELITIAN PENGEMBANGAN(RESEARCH AND DEVELOPMENT/ R&D)

A. PengertianPenelitian pengembangan (Research and development /R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji produk tersebut. Jadi penelitian pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years). Sesuai dengan namanya, Research & Developmnet difahami sebagai kegiatan penelitian yang dimulai dengan research dan diteruskan dengan development. Kegiatan research dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan pengguna (needs assessment), sedangkan kegiatan development dilakukan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran.Pemahaman ini tidak terlalu tepat. Kegiatan research tidak hanya dilakukan pada tahap needs assesment, tapi juga pada proses pengembangan produk, yang memerlukan kegiatan pengumpulan data dan analisis data