Proposal

16
JUDUL PENELITIAN: PENGARUH KEMAMPUAN MENGHAFAL AL- QUR’AN DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA SMA AL ATHIYAH 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui usaha pengajaran dan pelatihan ( Islamudin, 2012 : 3). Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dikatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Namun realita yang terjadi sekarang, dunia pendidikan sering dikritik oleh masyarakat yang disebabkan karena adanya sejumlah pelajar dan lulusan pendidikan yang menunjukan sikap

description

pendidikan

Transcript of Proposal

Page 1: Proposal

JUDUL PENELITIAN: PENGARUH KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-

QUR’AN DAN CARA BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA SMA AL

ATHIYAH

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang

atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui usaha

pengajaran dan pelatihan ( Islamudin, 2012 : 3). Dalam UU Sisdiknas No. 20

Tahun 2003 dikatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengem-

bangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Namun realita yang terjadi sekarang, dunia pendidikan sering dikritik oleh

masyarakat yang disebabkan karena adanya sejumlah pelajar dan lulusan

pendidikan yang menunjukan sikap kurang terpuji, dan prestasi pendidikan

Indonesia yang tidak terlalu membanggakan.

Pendidikan identik dengan proses belajar mengajar, dalam belajar hal

yang menentukan adalah kemampuan ingatan dari peserta didik, karena sebagian

besar pelajaran di sekolah adalah mengingat. Namun yang lebih penting dalam

peranan proses belajar adalah kemampuan peserta didik untuk mereproduksi

kembali pengetahuan yang sudah diterimanya, misalnya pada waktu ujian para

peserta didik harus mereproduksi kembali pengetahuan dan pemahaman yang

Page 2: Proposal

diperoleh selama mengikuti pelajaran, selain itu mengingat juga memegang

peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun salah satu kendala atau

permasalahan yang dihadapi dalam proses pendidikan saat ini adalah banyak

siswa yang tidak/kurang mampu mencapai prestasi yang optimal salah satunya

disebabkan karena kurang mampu berkonsentrasi (http://republika.co.id. Diakses

pada tanggal 29 Juli 2015). Selain itu pandangan hidup, gaya hidup, ukuran

kesuksesan, kebahagiaan dan lain-lain diukur dengan nalar materialistik.

Akibatnya, sisi spiritual atau rohaniah terabaikan.

Dari sini, manusia harus mencari pencerahan dengan melakukan

perjalanan spiritual sampai menemukan ketenangan dalam hati sehingga mudah

dalam menghadapi setiap masalah, salah satunya masalah pendidikan.

Sesungguhnya ketenangan dan kenyamanan hati ini hanya ada pada cahaya

Allah swt sebagai sumber kebahagiaan sejati. Adapun cahaya itu tercantumkan

pada Al-Qur’an al-Karim. Menurut Abdul (2013:13),”Al Qur’an adalah

Kalamullah yang diturunkan kepada Rasulullah saw dan membacanya adalah

ibadah”. Setiap muslim diharuskan mengerti dan memahami Al Qur’an sebagai

pegangan dan pedoman hidup agar bahagia dunia dan akhirat. Untuk memahami

Al Qur’an tentulah kita harus mengenal terlebih dahulu huruf-huruf yang ada

dalam Al Qur’an sehingga akan memudahkan kita untuk membaca dan

memahami Al Qur’an. Seperti apa yang dikatakan Ila dalam Skripsinya (2014:2)

“Untuk dapat memahami Al-Qur’an manusia harus mengawalinya dengan cara

mengenali, membaca, menghafal kemudian mengaplikasikannya dalam

Page 3: Proposal

kehidupan sehari-hari, sehingga keberkahan dan fungsi Al-Qur’an dapat

dirasakan”.

Menurut Anisa dalam skripsinya (2014:35) Yang dimaksud dengan

hafalan Qur’an adalah sebuah usaha meresapkan sesuatu kedalam ingatan berupa

kalam Allah yang bersifat mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

saw. Membaca Al-Qur'an dan menghafalnya dapat mempengaruhi keaktifan

syaraf-syaraf otak manusia, Orang yang terbiasa menghafal Al-Qur’an, maka ia

akan belajar keseriusan dalam hidup, serta belajar menata dan mengatur

hidupnya. Para akademisi dan spesialis sependapat bahwa menghafal Al-Qur’an

memiliki efek yang baik dalam pengembangan keterampilan dasar pada siswa,

serta dapat meningkatkan pendidikan dan prestasi akademis. Sebagaimana

sebuah penelitian Dr. Nurhayati dari Malaysia dikutip oleh Agus N Cahyo

(2011: 104) mengemukakan hasil penelitiannya tentang pengaruh bacaan Al-

Qur’an dapat meningkatkan IQ bayi yang baru lahir. Bukti lain lagi muncul dari

Syeikh Ahmad bin Salim dalam Faizin (2014:59) yang mengisahkan kedua

pelajar yang pandai dan bagus hafalannya Qur’annya, ketika keduanya masuk ke

jenjang pendidikan atas (setingkat SMA) ibunya meminta keduanya agar tidak

lagi menghafal Al Qur’an dan hasilnya kedua anak tersebut kini menjadi anak

yang pemalas, prestasinya tidak seperti sebelumnya dan nilainya pun turun

drastis. Semuanya karena keduanya sudah jauh dari Al Qur’an.

Berdasarkan hasil penelitian Afif Bahtiar (2011) tentang korelasi

kemampuan menghafal al-qur’an dengan prestasi belajar matematika siswa

Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Al Multazam Kuningan, dari

Page 4: Proposal

hasil pengamatan dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa pada umumnya

siswa SMAIT Al Multazam Kuningan memiliki kemampuan menghafal Al-

Qur’an yang baik. Prestasi belajar matematika siswa SMAIT Al Multazam

menunjukkan hasil baik. Dari hasil analisis korelasi, diperoleh koefisien korelasi

0,58 angka ini menunjukan korelasi yang kuat. Hasil uji statistik menunjukkan

bahwa pada taraf nyata (signifikansi) 1%, korelasi dinyatakan signifikan. Pada

penilitian lainnya yang dilakukan Ferri (2012) tentang pengaruh kemampuan

menghafal Al-Qur’an dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa

ekstrakurikuler elektronika SMP Islam Terpadu. Dari hasil pengamatan dalam

penelitian tersebut terdapat pengaruh positif antara kemampuan menghafal Al-

Qur’an terhadap prestasi belajar elektronika. Kesimpulan ini didasarkan pada

data yang menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,409. Sedangkan besarnya

sumbangan pengaruh menghafal Al-Qur’an terhadap prestasi belajar elektronika

tersebut adalah 0,167 atau sebesar 16,7 %.

Supandi (2013:142) juga mengatakan bahwa,”Menghafal Al Qur’an

merupakan sarana mengasah otak, mempertajam daya ingat, sekaligus antitesis

terhadap kejenuhan membaca Al Qur’an. Disisi lain Al Qur’an juga mampu

menetramkan jiwa dan memberikan energi positif berupa semangat kepada para

pembaca dan penghafalnya, sebagaimana sebuah penelitian di Riyadh Hasil

Penelitian Ilmiah di Universitas al-Imam Muhammad bin Sa’ud al-Islamiyyah

membuktikan ketika kadar hafalan al-Qur’an siswa meningkat maka akan

meningkat pula kesehatan jiwanya (http://Smp IT Nurul Islam Tenggaran.html

diakses pada 03 Agustus 2015) sebab tak ada lagi bacaan yang dapat

Page 5: Proposal

meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada

seseorang kecuali membaca Al-Qur’an. Dengan ketenangan akan terbentuk jiwa

yang sehat dengan jiwa yang sehat akan terlihat perbedaan cara belajar antara

orang yang menghafal Al Qur’an dengan orang yang tidak menghafal Al Qur’an,

karena cara belajar seseorang juga mempengaruhi prestasi belajar yang akan

didapatkannya. Sebagaimana sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rabil

(2013) tentang pengaruh cara belajar dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga, dalam penilitian

tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara cara belajar dan

fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah

1 Purbalingga. Secara simultan maupun parsial yang dibuktikan dari hasil uji

Simultan (F) yang diperoleh sebesar signifikasi 0,000 (kurang dari 0,05) dan

secara parsial dibuktikan dengan uji t yang diperoleh signifikasinya kurang dari

0,05. Maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh positif antara cara belajar,

fasilitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi sebesar 53,8 % sedangkan 46,2 %

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam. sebab tak ada lagi

bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan

ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Al-Qur’an.

Berdasarkan hasil penelitian dan melihat fenomena tentang Al Qur’an di

atas, peneliti merasa tertarik untuk menyelidiki lebih jauh mengenai pengaruh

hafalan Al Qur’an terhadap cara belajar dan prestasi belajar siswa sehingga perlu

melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kemampuan Menghafal Al-

Page 6: Proposal

Qur’an Terhadap Cara Belajar dan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMA Al

Athiyah

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah adakah pengaruh menghafal qur’an terhadap cara belajar

dan prestasi belajar fisika siswa SMA Al Athiyah ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

menghafal qur’an terhadap cara belajar dan prestasi belajar fisika siswa SMA Al

Athiyah

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada : .

1. Penulis, dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan memberikan

pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan

keterampilan dalam penelitian.

2. Bagi guru, sebagai bahan informasi yang berguna dan meningkatkan

wawasan guru tentang pentingnya pengaruh menghafal Al Qur’an

terhadap cara belajar dan prestasi belajar siswa

3. Bagi siswa, dengan mengetahui pengaruh menghafal Al Qur’an

terhadap prestasi belajar, diharapkan siswa dapat terus meningkatkan

Page 7: Proposal

hafalannya dan mencintai Al Qur’an sehingga terhindar dari pengaruh

negatif pada zaman modern ini.

1.5 Hipotesis

Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh

kemampuan menghafal Al Qur’an terhadap cara belajar dan prestasi belajar

fisika siswa SMA Al Athiyah

1.6 Definisi Istilah

1. Pengaruh adalah hubungan sebab-akibat yang ditimbulkan oleh dua variabel

2. Kemampuan Menghafal Al Qur’an adalah kapasitas seorang individu atau

kesanggupan seorang individu untuk mengingat ayat-ayat Al-Qur’an.

3. Cara belajar adalah strategi yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut aspek pengetahuan,

keterampilan, maupun sikap.

4. Prestasi belajar adalah hasil usaha yang telah dicapai seseorang setelah ia

melakukan kegiatan belajar.

Page 8: Proposal

1.7 Landasan Teori

1. Menghafal Al Qur’an

Menurut bahasa, Al Qur’an berasal dari kata qara’a yaqra’u qur’an

artinya bacaan atau yang dibaca. Adapun menurut terminologi, Al Qur’an

adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dan

dipandang beribadah apabila membacanya. Menurut Faizin (2013:13),”Al

Qur’an adalah kitab super istimewa bila dibandingkan dengan kitab-kitab

agama manapun, baik yang diturunkan Allah dari langit, seperti Zabur, taurat

dan injil. Al-Quran adalah sebaik-baik bacaan bagi orang mukmin, baik di

kala senang maupun susah, di kala gembira maupun sedih. Bahkan membaca

Page 9: Proposal

Al-Quran bukan saja menjadi amal dan ibadah, tetapi juga menjadi obat dan

penawar bagi orang yang gelisah jiwanya.

Keistimewaan terbesar Al Qur’an adalah menjadu satu-satunya kitab

suci yang dihafalkan oleh banyak manusia di dunia ini. Tak satu pun kitab

yang dihafalkan bagian surat, kalimat, huruf dan bahkan harakatnya, seperti

Al Qur’an.

Menurut Bahri (2002:29),” Menghafal adalah suatu aktivitas menanamkan

suatu materi verbal di dalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan

kembali secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli. Peristiwa menghafal

merupakan proses mental yang mencamkan dan menyimpan kesan kesan

yang nantinya suatu waktu bila diperlukan dapat dingat kembali kealam

sadar”. Menghafal Al Qur’an berasal dari kata tahfizul qur’an yang artinya

menjaga Qur’an. Menurut Mimi (2011:10),”Tahfiz (hafalan) secara bahasa

adalah lawan dari lupa yaitu selalu ingat dan sedikit lupa. Tahfiz adalah

proses menghafal sesuatu kedalam ingatan sehingga dapat diucapkan di luar

kepala dengan metode tertentu”. Sehingga disimpulkan bahwa menghafal Al

Qur’an adalah

Belajar adalah suatu proses dimana seseorang melakukan aktivitas

mendengar, memandang, meraba, menulis, membaca, mengingat dan berfikir.

Senada dengan pernyataan diatas menurut Cronbach dalam Suryabrata

(2011:231),”Belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan dalam

mengalami itu si pelajar menggunakan panca inderanya”. Arsyad (2010:1) juga

Page 10: Proposal

menyebutkan bahwa: “Belajar adalah salah satu proses yang kompleks yang

terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi

karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya”.

Menurut Soemanto (2003:104),”Belajar merupakan proses dasar dari

perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-

perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang”.

Sedangkan menurut Bahri (2002:13),”Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa

raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut

afektif, kognitif dan psikomotor”.

Jadi dapat diambil beberapa hal-hal pokok yaitu bahwa belajar itu

membawa perubahan, dan perubahan itu didapatkan karena usaha dan kerja

keras dengan memperoleh pengetahuan, perubahan tingkah laku, dan

keterampilan.