Pengajuan Usulan Ujian Proposal, Seminar Hasil Proposal dan ...
Proposal
-
Upload
juandaa-maroel -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
description
Transcript of Proposal
KEMAMPUAN GURU MELAKSANAKAN METODE EKSPERIMEN
DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA TK RENNY
KEC. BANDAR PUSAKA KAB. ACEH TAMIANG
1.1 LATAR BELAKANG
Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6
tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam
pembentukan karakter dan kepribadian anak (Yuliani Nurani
Sujiono, 2009: 7). Usia dini merupakan usia di mana anak
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia dini
disebut sebagai usia emas (golden age).
Masa kanak-kanak atau masa golden age merupakan masa
saat anak belum mampu mengembangkan potensi yang ada dalam
dirinya. Mereka cenderung senang bermain pada saat yang
bersamaan, ingin menang sendiri dan sering mengubah aturan
main untuk kepentingan diri sendiri. Dengan demikian, dibutuhkan
upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek
perkembangan, baik perkembangan fisik maupun perkembangan
psikis. Potensi anak merupakan hal yang sangat penting untuk
dikembangkan. Potensi-potensi tersebut meliputi kognitif, bahasa,
sosioemosional, kemampuan fisik, kreativitas, dan lain sebagainya.
1
2
Dalam hal tersebut di atas, pendidikan anak usia dini akan
membantu mengembangkan potesi anak, karena selama proses
pengajaran di taman kanak-kanak (TK), guru akan selalu
memperhatikan anak didik serta mencari cara untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki anak didik, salah satu cara
yang dilakukan oleh guru adalah dengan cara memperhatikan
tujuan program belajar dan ruang lingkup kegiatan belajar anak TK.
Tujuan program kegiatan belajar taman kanak-kanak adalah
membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap,
pengetahuan keterampilan, dan daya cipta anak didik untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pertumbuhan serta
perkembangan selanjutnya. Sedangkan ruang lingkup program
kegiatan belajar TK meliputi pembentukan perilaku melalui
pembiasaan dalam pengembangan moral Pancasila, agama,
disiplin, perasaan/emosi, dan kemampuan bermasyarakat, serta
pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan yang
dipersiapkan oleh guru meliputi perkembangan kemampuan
berbahasa, daya pikir, daya cipta, keterampilan, dan jasmani.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di semua instansi
pendidikan formal maupun non formal khususnya di TK, Guru
merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu pembelajaran dan
3
mempunyai posisi paling strategis, maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan
perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan guru baik dalam segi jumlah
maupun mutunya. Guru sebagai tenaga kependidikan merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan tujuan pendidikan, karena guru yang langsung bersinggungan
dengan peserta didik, untuk memberikan bimbingan yang akan menghasilkan tamatan
yang diharapkan. Guru merupakan sumber daya manusia yang menjadi perencana,
pelaku dan penentu tercapainya tujuan pendidikan.
Berdasarkan uraian diatas, maka kinerja guru harus selalu ditingkatkan
mengingat tantangan dunia pendidikan untuk menghasilkan kualitas sumber daya
manusia yang mampu bersaing di era global semakin ketat. Kinerja guru
(performance) merupakan hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-
tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta penggunaan waktu. Upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja itu
biasanya dilakukan dengan cara memberikan motivasi disamping cara-cara yang lain.
Guru hakekatnya adalah sebuah jabatan profesi yang dalam kiprahnya
membutuhkan suatu keahlian khusus dibidangnya, memiliki komitmen dan tanggung
jawab moral dalam mengantar para peserta didik pada dunia kehidupan yang lebih
dewasa dan berguna bagi semua, memiliki kecintaan, keikhlasan kepedulian pada
profesi yang diembannya.
Pembelajaran pada hakekatnya merupakan suatu proses komunikasi transaksional
yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik
dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi
4
transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami dan disepakati oleh
pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran. Selain itu pembelajaran pada
hakikatnya adalah proses sebab-akibat. Guru sebagai pengajar merupakan penyebab utama
terjadinya proses pembelajaran peserta didik, meskipun tidak semua perbuatan belajar peserta
didik merupakan akibat guru yang mengajar. Oleh sebab itu, guru sebagai figur sentral, harus
mampu menetapkan strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat mendorong terjadinya
perbuatan peserta didik yang aktif, kreatif, dan efisien.
Akan tetapi pada kenyataannya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru
belum maksimal sesuai apa yang diharapkan. Hal itu berdasarkan hasil penjajakan
awal yang telah dilakukan oleh peneliti di TK Renny dimana permasalahan yang
muncul atau mengemuka ke permukaan antara lain : 1) Lemahnya pengelolaan,
pengorganisasian dan pengembangan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru,
2) Cara belajar peserta didik masih bersifat klasikal dan umum dimana peserta didik
masih sebatas mendengarkan dan melihat bahan ajar yang disampaikan guru, 3)
Penyampaian bahan ajar yang dilakukan oleh guru masih bersifat klasikal maupun
verbalisme, 4) Keterbatasan kemampuan guru dalam mengaplikasikan bahan ajar
melalui metode maupun media pembelajaran yang ada dan 5) Minimnya pengetahuan
guru dalam penggunaan metode maupun media pembelajaran dalam penyampaian
bahan ajar.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, perlu digunakan
metode pembelajaran yang sesuai bagi pendidikan anak TK. Dalam
penelitian ini metode yang diusungkan adalah metode eksperimen.
5
Metode eksperimen yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan
sebagai cara belajar mengajar dan melibataktifkan peserta didik
dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil
percobaan yang sederhana dan berkaitan dengan lingkungan di
sekitarnya.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis
tertarik untuk meneliti secara langsung kemampuan guru
melaksanakan metode eksperimen dalam proses belajar mengajar
di TK. Renny. Penelitian yang akan dilakukan berjudul “Kemampuan
guru melaksanakan Metode Eksperimen dalam proses belajar
mengajar pada TK. Renny Kecamatan Bandar Pusaka Kabupaten
Aceh Tamiang”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas,
peneliti akan merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Bagaimana perkembangan pengetahuan sains anak setelah
menerapkan metode eksperimen pada anak TK. Renny?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
6
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui perkembangan pengetahuan sains anak dengan
menerapkan metode eksperimen.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan bagi peneliti tentang bagaimana
penerapan metode eksperimen dapat mengembangkan
pengetahuan sains anak didik TK. Renny.
2. Manfaat Praktis
a. Mempermudah memahami pelajaran sains
b. Terlaksana pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan
menyenangkan.
c. Meningkatkan mutu TK melalui peningkatan prestasi anak
dan kinerja guru.
1.5 DEFENISI ISTILAH
1. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan
kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih
melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri
Djamarah (2000).
7
Metode eksperimen yang dimaksud dalam penelitian ini
merupakan sebagai cara belajar mengajar dan
melibataktifkan peserta didik dengan mengalami dan
membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan itu.
2. Pengetahuan Sains
Sains berasal dari kata “natural science”. Natural artinya
alamiah dan berhubungan dengan alam, sedangkan science
artinya ilmu pengetahuan. Di Indonesia sains biasa disebut
dengan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Dalam penelitian ini
yang dimaksud dengan pengetahuan sains adalah
pengetahuan yang berkaitan dengan alam semesta dan
segala isinya serta bagaimana cara mengamatinya.
1.6 METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan
Kelas atau yang sering disebut dengan Classroom Action Research.
Menurut Praticia Cross penelitian tindakan kelas merupakan
sebuah cara untuk mengurangi jarak antara peneliti dan praktisi,
karena mengangkat persoalan-persoalan praktis yang dihadapi
guru di kelas. Hasil penelitian dapat secara langsung dimanfaatkan
untuk kepentingan kualitas kegiatan belajar mengajar di dalam
kelas (Sukayati, 2008:7). Dengan penelitian tindakan kelas guru
8
dapat meneliti sendiri terhadap praktik pembelajaran di kelas. Guru
juga dapat melakukan penelitian terhadap peserta didik mengenai
aspek interaksinya dalam proses pembelajaran. Selain itu dengan
melakukan penelitian tindakan kelas, guru juga dapat memperbaiki
praktik pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih berkualitas dan
lebih efektif.
1.6.1PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN
1.6.2DATA DAN SUMBER DATA
1.6.3SUMBER DATA
Subjek penelitian adalah guru dan anak didik TK. Renny Kec. Bandar
Pusaka Kab. Aceh Tamiang, tahun pelajaran 2013-2014 dengan
jumlah .........anak yang terdiri dari ..........anak laki-laki
dan .............anak perempuan.
1.7 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari empat teknik, antara lain adalah observasi,
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi.
1. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi
adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan,
kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti
9
melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran
realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan,
untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk
evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek
tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran
tersebut.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan
maksud untuk mengumpulkan data. Percakapan itu dilakukan
oleh kedua belah pihak, yaitu pewawancara yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara atau nara sumber
yang memberikan jawaban atas pertanyaan (Lexy J. Moleong.
2006: 186). Dalam penelitian ini yang menjadi pewawancara
adalah peneliti dan yang menjadi nara sumber adalah guru
dan anak didik TK. Renny.
3. Catatan Lapangan
Penelitian kualitatif sangat mengandalkan pengamatan dan
wawancara dalam pengumpulan data di lapangan. Pada saat
berada di lapangan peneliti membuat catatan, baru
kemudian catatan tersebut disusun menjadi catatan
lapangan.
10
Catatan lapangan berfungsi sebagai pendukung dari data-
data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara
agar data tersebut menjadi lebih akurat.
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sekumpulan berkas yakni mencari data
mengenai hal-hal berupa catatan, transkrip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya.
Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa metode
dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu cara
pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu
berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan lain
sebagainya.
1.8 TEKNIK ANALISIS DATA
Data kualitatif dapat dianalisis dengan cara reduksi data yaitu
proses penyerdehanaan yang dilakukan melalui seleksi data,
pemfokusan dan pengabstrakan data mentah menjadi informasi
yang bermakna. Paparan data adalah proses pengambilan intisari
dari sajian data yang terorganisir dalam bentuk pernyataan kalimat
formula yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian
luas. Dalam melakukan analisis data, semua catatan dijadikan
11
landasan berpijak. Isi catatan diperoleh dari hasil observasi, serta
tes hasil pengamatan dan catatan lapangan menggambarkan
peningkatan proses pembelajaran sebelum diberi tindakan dan
sesudah diberi tindakan