Proposal

14
KEMAMPUAN GURU MELAKSANAKAN METODE EKSPERIMEN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA TK RENNY KEC. BANDAR PUSAKA KAB. ACEH TAMIANG 1.1 LATAR BELAKANG Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 7). Usia dini merupakan usia di mana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia dini disebut sebagai usia emas (golden age). Masa kanak-kanak atau masa golden age merupakan masa saat anak belum mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Mereka cenderung senang bermain pada saat yang bersamaan, ingin menang sendiri dan sering mengubah aturan main untuk kepentingan diri sendiri. Dengan demikian, dibutuhkan upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan, baik perkembangan 1

description

proposal

Transcript of Proposal

Page 1: Proposal

KEMAMPUAN GURU MELAKSANAKAN METODE EKSPERIMEN

DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA TK RENNY

KEC. BANDAR PUSAKA KAB. ACEH TAMIANG

1.1 LATAR BELAKANG

Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6

tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam

pembentukan karakter dan kepribadian anak (Yuliani Nurani

Sujiono, 2009: 7). Usia dini merupakan usia di mana anak

mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia dini

disebut sebagai usia emas (golden age).

Masa kanak-kanak atau masa golden age merupakan masa

saat anak belum mampu mengembangkan potensi yang ada dalam

dirinya. Mereka cenderung senang bermain pada saat yang

bersamaan, ingin menang sendiri dan sering mengubah aturan

main untuk kepentingan diri sendiri. Dengan demikian, dibutuhkan

upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek

perkembangan, baik perkembangan fisik maupun perkembangan

psikis. Potensi anak merupakan hal yang sangat penting untuk

dikembangkan. Potensi-potensi tersebut meliputi kognitif, bahasa,

sosioemosional, kemampuan fisik, kreativitas, dan lain sebagainya.

1

Page 2: Proposal

2

Dalam hal tersebut di atas, pendidikan anak usia dini akan

membantu mengembangkan potesi anak, karena selama proses

pengajaran di taman kanak-kanak (TK), guru akan selalu

memperhatikan anak didik serta mencari cara untuk

mengembangkan potensi yang dimiliki anak didik, salah satu cara

yang dilakukan oleh guru adalah dengan cara memperhatikan

tujuan program belajar dan ruang lingkup kegiatan belajar anak TK.

Tujuan program kegiatan belajar taman kanak-kanak adalah

membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap,

pengetahuan keterampilan, dan daya cipta anak didik untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pertumbuhan serta

perkembangan selanjutnya. Sedangkan ruang lingkup program

kegiatan belajar TK meliputi pembentukan perilaku melalui

pembiasaan dalam pengembangan moral Pancasila, agama,

disiplin, perasaan/emosi, dan kemampuan bermasyarakat, serta

pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan yang

dipersiapkan oleh guru meliputi perkembangan kemampuan

berbahasa, daya pikir, daya cipta, keterampilan, dan jasmani.

Dalam pelaksanaan pembelajaran di semua instansi

pendidikan formal maupun non formal khususnya di TK, Guru

merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu pembelajaran dan

Page 3: Proposal

3

mempunyai posisi paling strategis, maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan

perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan guru baik dalam segi jumlah

maupun mutunya. Guru sebagai tenaga kependidikan merupakan salah satu faktor

penentu keberhasilan tujuan pendidikan, karena guru yang langsung bersinggungan

dengan peserta didik, untuk memberikan bimbingan yang akan menghasilkan tamatan

yang diharapkan. Guru merupakan sumber daya manusia yang menjadi perencana,

pelaku dan penentu tercapainya tujuan pendidikan.

Berdasarkan uraian diatas, maka kinerja guru harus selalu ditingkatkan

mengingat tantangan dunia pendidikan untuk menghasilkan kualitas sumber daya

manusia yang mampu bersaing di era global semakin ketat. Kinerja guru

(performance) merupakan hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-

tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan

kesungguhan serta penggunaan waktu. Upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja itu

biasanya dilakukan dengan cara memberikan motivasi disamping cara-cara yang lain.

Guru hakekatnya adalah sebuah jabatan profesi yang dalam kiprahnya

membutuhkan suatu keahlian khusus dibidangnya, memiliki komitmen dan tanggung

jawab moral dalam mengantar para peserta didik pada dunia kehidupan yang lebih

dewasa dan berguna bagi semua, memiliki kecintaan, keikhlasan kepedulian pada

profesi yang diembannya.

Pembelajaran pada hakekatnya merupakan suatu proses komunikasi transaksional

yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik

dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi

Page 4: Proposal

4

transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami dan disepakati oleh

pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran. Selain itu pembelajaran pada

hakikatnya adalah proses sebab-akibat. Guru sebagai pengajar merupakan penyebab utama

terjadinya proses pembelajaran peserta didik, meskipun tidak semua perbuatan belajar peserta

didik merupakan akibat guru yang mengajar. Oleh sebab itu, guru sebagai figur sentral, harus

mampu menetapkan strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat mendorong terjadinya

perbuatan peserta didik yang aktif, kreatif, dan efisien.

Akan tetapi pada kenyataannya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru

belum maksimal sesuai apa yang diharapkan. Hal itu berdasarkan hasil penjajakan

awal yang telah dilakukan oleh peneliti di TK Renny dimana permasalahan yang

muncul atau mengemuka ke permukaan antara lain : 1) Lemahnya pengelolaan,

pengorganisasian dan pengembangan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru,

2) Cara belajar peserta didik masih bersifat klasikal dan umum dimana peserta didik

masih sebatas mendengarkan dan melihat bahan ajar yang disampaikan guru, 3)

Penyampaian bahan ajar yang dilakukan oleh guru masih bersifat klasikal maupun

verbalisme, 4) Keterbatasan kemampuan guru dalam mengaplikasikan bahan ajar

melalui metode maupun media pembelajaran yang ada dan 5) Minimnya pengetahuan

guru dalam penggunaan metode maupun media pembelajaran dalam penyampaian

bahan ajar.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, perlu digunakan

metode pembelajaran yang sesuai bagi pendidikan anak TK. Dalam

penelitian ini metode yang diusungkan adalah metode eksperimen.

Page 5: Proposal

5

Metode eksperimen yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan

sebagai cara belajar mengajar dan melibataktifkan peserta didik

dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil

percobaan yang sederhana dan berkaitan dengan lingkungan di

sekitarnya.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis

tertarik untuk meneliti secara langsung kemampuan guru

melaksanakan metode eksperimen dalam proses belajar mengajar

di TK. Renny. Penelitian yang akan dilakukan berjudul “Kemampuan

guru melaksanakan Metode Eksperimen dalam proses belajar

mengajar pada TK. Renny Kecamatan Bandar Pusaka Kabupaten

Aceh Tamiang”.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas,

peneliti akan merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

Bagaimana perkembangan pengetahuan sains anak setelah

menerapkan metode eksperimen pada anak TK. Renny?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Page 6: Proposal

6

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui perkembangan pengetahuan sains anak dengan

menerapkan metode eksperimen.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Menambah pengetahuan bagi peneliti tentang bagaimana

penerapan metode eksperimen dapat mengembangkan

pengetahuan sains anak didik TK. Renny.

2. Manfaat Praktis

a. Mempermudah memahami pelajaran sains

b. Terlaksana pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan

menyenangkan.

c. Meningkatkan mutu TK melalui peningkatan prestasi anak

dan kinerja guru.

1.5 DEFENISI ISTILAH

1. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan

kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih

melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri

Djamarah (2000).

Page 7: Proposal

7

Metode eksperimen yang dimaksud dalam penelitian ini

merupakan sebagai cara belajar mengajar dan

melibataktifkan peserta didik dengan mengalami dan

membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan itu.

2. Pengetahuan Sains

Sains berasal dari kata “natural science”. Natural artinya

alamiah dan berhubungan dengan alam, sedangkan science

artinya ilmu pengetahuan. Di Indonesia sains biasa disebut

dengan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Dalam penelitian ini

yang dimaksud dengan pengetahuan sains adalah

pengetahuan yang berkaitan dengan alam semesta dan

segala isinya serta bagaimana cara mengamatinya.

1.6 METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan

Kelas atau yang sering disebut dengan Classroom Action Research.

Menurut Praticia Cross penelitian tindakan  kelas merupakan

sebuah cara untuk mengurangi jarak antara peneliti dan praktisi,

karena mengangkat persoalan-persoalan praktis yang dihadapi

guru di kelas. Hasil penelitian dapat secara langsung dimanfaatkan

untuk kepentingan kualitas kegiatan belajar mengajar di dalam

kelas (Sukayati, 2008:7). Dengan penelitian tindakan kelas guru

Page 8: Proposal

8

dapat meneliti sendiri terhadap praktik pembelajaran di kelas. Guru

juga dapat melakukan penelitian terhadap peserta didik mengenai

aspek interaksinya dalam proses pembelajaran. Selain itu dengan

melakukan penelitian tindakan kelas, guru juga dapat memperbaiki

praktik pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih berkualitas dan

lebih efektif.

1.6.1PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

1.6.2DATA DAN SUMBER DATA

1.6.3SUMBER DATA

Subjek penelitian adalah guru dan anak didik TK. Renny Kec. Bandar

Pusaka Kab. Aceh Tamiang, tahun pelajaran 2013-2014 dengan

jumlah .........anak yang terdiri dari ..........anak laki-laki

dan .............anak perempuan.

1.7 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

terdiri dari empat teknik, antara lain adalah observasi,

wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi.

1. Observasi

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi

adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan,

kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti

Page 9: Proposal

9

melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran

realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan,

untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk

evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek

tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran

tersebut.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan

maksud untuk mengumpulkan data. Percakapan itu dilakukan

oleh kedua belah pihak, yaitu pewawancara yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara atau nara sumber

yang memberikan jawaban atas pertanyaan (Lexy J. Moleong.

2006: 186). Dalam penelitian ini yang menjadi pewawancara

adalah peneliti dan yang menjadi nara sumber adalah guru

dan anak didik TK. Renny.

3. Catatan Lapangan

Penelitian kualitatif sangat mengandalkan pengamatan dan

wawancara dalam pengumpulan data di lapangan. Pada saat

berada di lapangan peneliti membuat catatan, baru

kemudian catatan tersebut disusun menjadi catatan

lapangan.

Page 10: Proposal

10

Catatan lapangan berfungsi sebagai pendukung dari data-

data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara

agar data tersebut menjadi lebih akurat.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sekumpulan berkas yakni mencari data

mengenai hal-hal berupa catatan, transkrip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen,  agenda dan sebagainya.

Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa metode

dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu cara

pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen

yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu

berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan lain

sebagainya.

1.8 TEKNIK ANALISIS DATA

Data kualitatif dapat dianalisis dengan cara reduksi data yaitu

proses penyerdehanaan yang dilakukan melalui seleksi data,

pemfokusan dan pengabstrakan data mentah menjadi informasi

yang bermakna. Paparan data adalah proses pengambilan intisari

dari sajian data yang terorganisir dalam bentuk pernyataan kalimat

formula yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian

luas. Dalam melakukan analisis data, semua catatan dijadikan

Page 11: Proposal

11

landasan berpijak. Isi catatan diperoleh dari hasil observasi, serta

tes hasil pengamatan dan catatan lapangan menggambarkan

peningkatan proses pembelajaran sebelum diberi tindakan dan

sesudah diberi tindakan