Proposal
-
Upload
yusakhiril-lukman -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
Transcript of Proposal
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat begitu cepatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, sumber daya manusia pun
dituntut untuk menanggapi perkembangan tersebut. Dengan
demikian kualitas sumber daya harus ditingkatkan dengan
berbagai upaya agar mutu dan kualitas pendidikan juga
meningkat, baik melalui peningkatan kompetensi guru,
pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan
prasarana pendidikan, peningkatan mutu manajemen
sekolah, maupun pengubahan kurikulum pendidikan.
Dalam suatu bangsa dituntut adanya perubahan dalam
pendidikan untuk memiliki sumber daya manusia yang
berkualitas, sehingga konsep pendidikanpun akan mengalami
perubahan. Konsep pendidikan yang telah berubah akan
mempengaruhi cara dan sisitem pencapaian pembelajaran
terutama pendidikan di sekolah. Melihat perjalanan dunia
pendidikan Indonesia, pesatnya terjadi perkembangan
Teknilogi Informatika dan Komunikasi (TIK). Proses
pembelajaran yang berbasis TIK dapat meningkatkan mutu
pendidikan dan proses pembelajaran yang efektif, fleksibel,
juga efisien. Salah satu alternatif pembelajaran dalam
pandangan konstruktivis yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan keaktifan siswa adalah dengan menerapkan
strategi pembelajaran Blended Learning
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah penerapan Blended Learning dalam pembelajaran biologi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
2. Apakah penerapan Blended Learning dalam pembelajaran biologi dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penerapan Blended Learning dalam pembelajaran biologi untuk siswa kelas
2. Untuk mengetahui penerapan Blended Learning dalam pembelajaran biologi dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
D. Hipotesis
Hipotesis yang ditulis dalam proposal ini adalah penerapan Blendeed
Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa serta dapat
meningkatkan kemampuan literasi siswa dalam bidang sains.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah meliputi penerapan Blendeed
Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa serta dapat
meningkatkan kemampuan literasi siswa dalam bidang sains.
F. Kegunaan Penelitian
1. Siswa
Kegunaan penelitian untuk siswa adalah meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa serta dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa dalam bidang
sains.
2. Guru
Kegunaan penelitian bagi guru adalah meningkatkan kemampuan literasi guru
dalam proses pembelajaran.
3. Sekolah
Kegunaan penelitian bagi sekolah meningkatkan nilai – nilai karakter siswa
sehingga sekolah tersebut dapat dikatakan sebagai sekolah yang memiliki
nilai karakter posiif.
G. Definisi Operasional
Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang
melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan
(action).
Pembelajaran biologi mengandung empat unsur yaitu sikap, proses,
produk dan aplikasi, sehingga siswa diharapkan tidak hanya memiliki
pengetahuan namun juga menguasai proses ilmiah dan dapat mengaplikasikan
ilmu yang diperoleh.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian blended learning
Blended learning istilah yang berasal dari bahasa
Inggris, yang terdiri dari dua suku kata, blended dan learning.
Blend : campuran yang berarti terdapat berbagai macam pola
pembelajaran yang digunakan. Learning : berarti belajar.
Sehingga dapat diartikan sebagai penggabungan atau
pencampuran aspek-aspek dalam pembelajaran., bisa terdiri
dari dua atau lebih strategi atau media yang dapat
digunakan. Blended learning adalah pembelajaran yang
memadukan pembelajaran berbasis teknologi dan informsi
dengan pembelajaran berbasis kelas/tatap muka. Aspek yang
digabungkan dapat berbentuk apa saja, misalkan metode,
media, sumber, lingkungan ataupun strategi pembelajaran
dan tidak hanya mengkombinasikan face-to-face dan online
learning saja.
Blended Learning mempunyai arti yang berarti blended : campuran, kombinasi yang baik, learning : pembelajaran, pengetahuan. Blended learning merupakan sebuah kombinasi dari berbagai pendekatan didalam pembelajaran. Sehingga dapat dikatakan blended learning adalah metode belajar yang menggabungkan dua atau lebih metode dan pendekatan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan dari proses pembelajran tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Metode penelitian
Penelitian ini menggunakna metode kualitatif. Penelitian ini diarahkan
untuk menganalisis bagaimana pendidikan karakter dapat meningkatkan nilai
kerja keras siswa pada mata pelajaran biologi.
2. Populasi dan sampel
Populasi dan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah dari siswa
atau peserta didik kelas ... SMA.dalam penelitian ini siswa berkedudukan sebagai
obyek penelitian yang akan diteliti bagaimana peningkatan nilai karakter berupa
kerja keras yang ada pada siswa setelah mempelajari mata pelajaran biologi.
3. Instrumen penelitian
Karakter merupakan bagian dari ranah afektif. Instrumen yang digunakan
bisa dalam bentuk kuesioner. Bentuk kuesioner ini memiliki kelemahan dan
kebaikannya. Kebaikannya adalah cakupan materi yang ditanyakan bisa lebih
banyak. Kelemahan penggunaan instrumen kuesioner dalam mengukur karakter
atau aspek afektif sesorang adalah pada validitas jawaban. Karena yang dijawab
belum tentu yang dipraktikkan sehari-hari. Ada unsur social desirability, yaitu apa
yang dianggap baik oleh masyarakat. Oleh karena itu, instrumen tersebut harus
dilengkapi dengan data hasil kegiatan pengamatan. Pengamatan karakteristik
afektif peserta didik dilakukan di tempat terjadinya kegiatan belajar dan mengajar
serta di lingkungan sekolah. Untuk mengetahui keadaan ranah afektif peserta
didik, pendidik harus menyiapkan diri untuk mencatat setiap tindakan yang
muncul dari peserta didik yang berkaitan dengan indikator ranah afektif peserta
didik. Untuk itu, perlu ditentukan indikator substansi yang akan diukur. Seperti
indikator jujur, tanggungjawab, kerja sama, hormat pada orang lain, ingin selalu
berbuat baik, dan sebagainya (Mardapi, tanpa tahun).
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
kuisioner, tes tulis, wawancara yang mendalam. Kuisioner digunakan untuk
menilai ranah afektif yang ada pada siswa untuk mengetahui sikap, nilai,dan
konsep diri dari siswa. Sikap menurut Fishbein dan Ajzen (1975) adalah suatu
predisposisi yang dipelajari untuk merespon secara positif atau negatif terhadap
suatu objek, situasi, konsep, atau orang. Nilai menurut Rokeach (1968)
merupakan suatu keyakinan yang dalam tentang perbuatan, tindakan, atau perilaku
yang dianggap baik dan yang dianggap jelek. konsep diri adalah evaluasi yang
dilakukan individu terhadap kemampuan dan kelemahan yang dimilikinya. Target,
arah, dan intensitas konsep diri pada dasarnya seperti ranah afektif yang lain
(Mardapi, tanpa tahun).
Instrumen berupa tes tulis digunakan untuk menilai ranah kognitif siswa
yang dihubungkan dengan nilai dan sikap siswa. Kemudian dengan menggunakan
wawancara peneliti dapat megetahui secara mendalam mengenai karakter siswa
yang juga meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Kemudian untuk
menilai kerja keras siswa dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian
kegiatan praktikum siswa.
4. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan berdasarkan data hasil dari pemberian
kuisioner, hasil tes tulis, dan hasil dari wawancara yang digunakan untuk menilai
karakter siswa dalam pembelajaran biologi. Penggunaan pertanyaan pada
instrumen penelitian berdasarkan hubungan antara karakter siswa yang
dihubungkan dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor siswa pada
pembelajaran biologi.
5. Teknik analisis data
Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang
dianalisis diperoleh dari hasil pengumpulan data, dan mencocokkan data dengan
indikator penilaian karakter pada pembelajaran biologi.
Daftar Rujukan
Mulyatiningsih, Endang. Tanpa Tahun. Analisis Model-Model Pendidikan
Karakter Untuk Usia Anak-Anak, Remaja Dan Dewasa, (Online),
(http://www.uny.ac.id/jurnal/pendidikan.html), diakses 26 Januari 2013.
Kemendikanas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter, (Online),
(http://www.depdiknas.go.id), diakses 26 Januari 2013.
Setyaningrum, Y. & Husamah. 2011. Optimalisasi Penerapan Pendidikan
Karakter DiSekolah Menengah Berbasis Keterampilan Proses: Sebuah
Perspektif Guru Ipa-Biologi, (Online),
(http://www.umm.ac.id/jurnal/Penelitian Dan Pemikiran Pendidikan.html),
diakses 24 Januari 2013.
Mardapi, Djemari. Tanpa Tahun. Penilaian Pendidikan Karakter, (Online),
(http://www.uny.ac.id/jurnal/bahan penulisan pendidikan karakter
pendidikan.html), diakses 26 Januari 2013.
Fauziyyah, Entang, H.M. & Rubini B. Tanpa Tahun. Pelaksanaan Peran Guru
dalam Pembelajaran Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini
(Penelitian Deskriptif Analitik di Raudhatul Atfhal Al Istiqomah
Kabupaten Serang Propinsi Banten, (Online),
(http://www.unsri.ac.id/jurnal/.html), diakses 24 Januari 2013.