Proposal

7
NAMA : ARYA BENNY NPM : 1107210045 PENGARUH FAKTOR – R TERHADAP DEFORMASI STRUKTUR IREGULER HORIZONTAL YANG MENGALAMI GEMPA DEKAT BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pembangunan infrastruktur di negara berkembang, seperti Indonesia semakin meningkat dan bervariasi mulai dari segi bantuk, ukuran, tinggi, dan sebagainya baik bangunan reguler maupun bangunan ireguler. Dalam mendesain suatu bangunan, struktur bangunan tersebut harus mampu menahan gaya-gaya vertikal (beban gravitasi) maupun gaya-gaya horizontal (beban gempa). Untuk bangunan ireguler, hal tersebut harus semakin diperhatikan karena adanya perbedaan letak antara pusat massa dan pusat kekakuan bangunan tersebut, sehingga tingkat kerusakan akibat pengaruh gaya-gaya horizontal menjadi lebih besar. Indonesia merupakan daerah yang terletak di antara dua lempeng dunia yang aktif, yaitu Eurasia dan Indo- Australias. Hal tersebut mengakibat Indonesia menjadi daerah yang rawan gempa. Dalam beberapa tahun terakhir telah tercatat berbagai aktifitas gempa besar di

description

gfgfggfgfccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggccccccc

Transcript of Proposal

NAMA: ARYA BENNYNPM: 1107210045

PENGARUH FAKTOR R TERHADAP DEFORMASI STRUKTUR IREGULER HORIZONTAL YANG MENGALAMI GEMPA DEKAT

BAB 1PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangPerkembangan pembangunan infrastruktur di negara berkembang, seperti Indonesia semakin meningkat dan bervariasi mulai dari segi bantuk, ukuran, tinggi, dan sebagainya baik bangunan reguler maupun bangunan ireguler. Dalam mendesain suatu bangunan, struktur bangunan tersebut harus mampu menahan gaya-gaya vertikal (beban gravitasi) maupun gaya-gaya horizontal (beban gempa). Untuk bangunan ireguler, hal tersebut harus semakin diperhatikan karena adanya perbedaan letak antara pusat massa dan pusat kekakuan bangunan tersebut, sehingga tingkat kerusakan akibat pengaruh gaya-gaya horizontal menjadi lebih besar.Indonesia merupakan daerah yang terletak di antara dua lempeng dunia yang aktif, yaitu Eurasia dan Indo-Australias. Hal tersebut mengakibat Indonesia menjadi daerah yang rawan gempa. Dalam beberapa tahun terakhir telah tercatat berbagai aktifitas gempa besar di Indonesia, antara lain Gempa Aceh tahun 2004 disertai Tsunami (Mw = 9,2 SR), Gempa Nias tahun 2005 (Mw = 8,7 SR), Gempa Yogyakarta tahun 2006 (Mw = 6,3 SR), Gempa di Provinsi Sumatera Barat tahun 2009 (Mw = 7,4 SR), dan berbagai aktifitas gempa lainnya yang sampai saat ini masih sering terjadi baik dengan magnitude yang besar maupun kecil.Peristiwa gempa menyebabkan infrastruktur bangunan bergerak ke segala arah. Pergerakan tersebut menyebabakan terjadinya kerusakan-keruasakan bagi struktur bangunan yang kurang kuat, mulai dari bangunan amblas, bangunan berguling, rusak ringan, sedang, berat bahkan roboh total. Hal tersebut menuntut seorang perencana untuk membuat struktur bangunan ireguler yang tahan terhadap pengaruh gaya gempa, baik itu gempa dekat (near-field) maupun gempa jauh (far-field), baik itu terjadi dalam skala tunggal maupun berulang.Tugas akhir ini merupakan studi untuk menganalisa pengaruh faktor R terhadap deformasi struktur ireguler yang mengalami gempa dekat.

1.2. PermasalahanBerdasarkan uraian Latar Belakang di atas, permasalahan yang terjadi adalah bagaimana mendesain suatu struktur bangunan ireguler yang tahan terhadap pengaruh gaya gempa dekat berdasarkan SNI 03-1726-2012 serta bagaimana pengaruh faktor R terhadap deformasi struktur ireguler yang mengalami gempa dekat.

1.3. Tujuan PenelitianTujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah: Mendesain suatu struktur bangunan ireguler yang tahan gempa berdasarkan SNI 03-1726-2012. Menganalisa pengaruh faktor R terhadap deformasi struktur ireguler yang mengalami gempa dekat.

1.4. Ruang Lingkup PembahasanPada tugas akhir ini, model struktur yang direncanakan menerima gempa berdasarkan SNI 03-1726-2012. Adapun batasan-batasan masalah yang ditetapkan adalah sebagai berikut : Membuat sebuah model struktur bangunan ireguler yang tahan terhadap pengaruh gaya gempa dekat berulang (near field). Gedung direncanakan menggunakan Standar Perencanaan Tahan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI 03-1726-2012. Ukuran penampang direncanakan mengikuti Standar Perencanaan Tahan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI 03-1726-2012. Analisis menggunakan alat bantu berupa program SANSPRO dan RUAUMOKO.

Aspek-aspek yang ditinjau : Dimensi balok dan kolom. Gaya dalam. Simpangan. Berat struktur. Pusat massa dan pusat kekakuan. Bentuk deformasi bangunan.

1.6. Sistematika PenulisanSistematika pembahasan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :BAB I PENDAHULUANDidalam bab ini akan disajikan penjelasan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika penulisan laporan tugas akhir.BAB II TINJAUAN PUSTAKABab ini akan menyajikan penjelasan mengenai mekanisme gempa, konsep perencanaan struktur bangunan ireguler, konsep tentang kekuatan bangunan ireguler terhadap gempa yang terjadi.BAB III PEMODELAN STRUKTURDidalam bab ini akan menampilkan penjelasan mengenai cara memodelkan dan mendesain struktur bangunan ireguler terhadap gempa dekat dengan menggunakan program SANSPRO dan RUAUMOKO.BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASANDidalam bab ini akan menyajikan penjelasan mengenai perhitungan, analisis, pemodelan bentuk gambar, grafik atau tabel serta pembahasannya.BAB VI KESIMPULAN DAN SARANDidalam bab ini akan menyajikan penjelasan mengenai kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan penulisan tugas akhir ini dan saran-saran yang dapat diterima penulis agar lebih baik lagi kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Budiono, B, Supriatne, L. (2001). Studi Komparasi Desain Bangunan Tahan Gempa. Bandung: ITB Press.Widodo, P. (2012). Seismologi Teknik dan Rekayasa Kegempaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.