Proposal

19
PROPOSAL TUGAS AKHIR TAB-500 PROPOSAL TUGAS AKHIR TAB-500 ANALISIS KESTABILAN LERENG DI SEKTOR UTARA PIT PT NEWMONT NUSA TENGGARA, KABUPATEN SUMBAWA BARAT, NUSA TENGGARA BARAT Diajukan Oleh : Ginan Ginanjar Kosim (100.701.10.061) Teknik Pertambangan – Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No. 1 PO BOX 1357 (022) 4203368 – 4264065 Bandung 40116

description

ssadasdsds

Transcript of Proposal

PROPOSAL TUGAS AKHIRTAB-500

PROPOSAL TUGAS AKHIRTAB-500

ANALISIS KESTABILAN LERENG DI SEKTOR UTARA PIT PT NEWMONT NUSA TENGGARA, KABUPATEN SUMBAWA BARAT, NUSA TENGGARA BARAT

Diajukan Oleh :

Ginan Ginanjar Kosim(100.701.10.061)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS ISLAM BANDUNG1436 H / 2014 M

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir ini dengan baik. Proposal Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat mendapatkan kesempatan untuk melakukan tugas akhir di PT Newmont Nusa Tenggara. Dalam proposal tugas akhir ini, penulis berencana mengajukan judul Analisis Kestabilan Lereng di Sektor Utara Pit PT Newmont Nusa Tenggara, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara BaratPenulis sangat menyadari bahwa proposal Tugas Akhir ini masih belum sempurna, baik judul maupun isinya. Sehingga apabila topik atau judul yang penulis ajukan tersebut tidak cocok maka penulis bersedia dan siap apabila diberikan tema lain yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di PT Newmont Nusa Tenggara. Semoga proposal ini menjadi pertimbangan dari segenap direksi dan karyawan PT Newmont Nusa Tenggara sehingga penulis dapat mencapai maksud untuk melaksanakan kegiatan Tugas Akhir. Penulis juga menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik

Wassallammualikum Wr. Wb.

Bandung, November 2014

PenulisPROPOSAL TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANGIndonesia sebagai salah satu negara yang memiliki tempat begitu strategis dimana keberadaannya diapit oleh dua benua dan dua samudera, serta diapit juga oleh lempeng bumi yang masih bergerak aktif diantaranya Lempeng Eurasia, Lempeng Indo Australia dan Lempeng Pasifik.Berbagai macam cara untuk mengatasi masalah pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat di ambil dari dalam bumi telah banyak dilakukan seiring dengan perkembangan kemajuan zaman dan teknologi.Penambangan Batu Hijau mulai dioperasikan pada tahun 2000, yakni mulai desain tambang phase 1 sampai phase 7 yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2027. Selama operasi penambangan telah tercatat sebanyak 38 kejadian longsor. Longsoran yang terjadi di tambang Batu Hijau terutama disebabkan oleh struktur geologi yang intensif serta kekuatan massa batuan yang lemah (Adriansyah, 2013). Oleh karena itu maka perlu dilakukan kajian untuk mengetahui keterlibatan struktur geologi dalam analisis kestabilan lereng beserta analisis longsoran yang terjadi di tambang Batu Hijau.

1.2MAKSUD DAN TUJUANKegiatan tugas akhir ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui orientasi struktur dari daerah penelitian, melakukan analisis kesetimbangan batas pada dinding tambang yang berpotensi longsor, mengidentifikasi kemenerusan pola struktur geologi terhadap desain penambangan.Tujuan dari tugas akhir ini yaitu :1. Menentukan tipe longsor di dinding pit Batu Hijau2. Mengetahui stabilitas lereng tambang yang berpotensi longsor3. Mengetahui potensi longsor di dinding tambang Batu Hijau

1.3RUANG LINGKUP MASALAHDaerah kawasan Pit Batu Hijau PT Newmont Nusa Tenggara dibentuk oleh batuan vulkanik dengan struktur yang sangat kompleks. Struktur tersebut berupa rekahan rekahan (fracture) yang menjadikan dirinya berpotensi longsor. Dalam desain lereng sangat diperlukan sekali monitoring terhadap struktur yang karena sangat menentukan faktor keamanan dari lereng yang diteliti. Dari melihat latar belakang dan tujuan di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut : Menentukan arah umum kekar pada lereng tambang Menentukan parameter parameter untuk digunakan dalam analisis kestabilan lereng menggunakan software slide versi 6. Menganalisis pengaruh struktur pada lereng tambang Batu Hijau

1.4METODE PENELITIANMetoda yang digunakan oleh penulis dalam penulisan laporan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :1. Tahap pendahuluan berupa studi pustaka2. Tahap pengambilan data lapangan berupa data primer dan data sekunder. Data primer berupa data pemetaan struktur dan analisis balik. Untuk data sekunder berupa data log bor, model domain, model RMR, model muka air tanah, dan peta geologi detail.3. Pengolahan data4. Kesimpulan

II. DASAR TEORI2.1LongsorLongsor merupakan pergerakan massa batuan atau tanah menuruni lereng karena pengaruh secara langsung dari gaya gravitasi (West, 1995). Jadi, longsor terjadi akibat terganggunya kestabilan lereng tersebut sehingga mengalami pergerakan untuk mencapai kesetimbangan. Hoek dan Bray (1981) menyebutkan kestabilan lereng akan tercapai jika gaya penahan longsor lebih besar daripada gaya penggerak longsorAda beberapa jenis longsoran yang umum dijumpai pada massa batuan di tambang terbuka (Hoek and Bray, 1981) yaitu :1. Longsoran bidang (plane failure)Longsoran bidang merupakan suatu longsoran batuan yang terjadi sepanjang bidang luncur yang dianggap rata. Bidang luncur tersebut dapat berupa sesar, rekahan (joint) maupun bidang perlapisan batuan.

Gambar 2.1Longsoran bidang

2. Longsoran baji (wedge failure)Longsoran ini hanya dapat terjadi pada batuan yang mempunyai lebih dari satu bidang lemah yang saling berpotongan membentuk baji. Dalam kondisi yang sangat sederhana longsoran baji terjadi pada sepanjang garis potong kedua bidang lemah tersebut.

Gambar 2.2Longsoran Baji

3. Longsoran guling (toppling failure)Longsoran guling terjadi pada lereng terjal untuk batuan yang keras dengan bidang-bidang lemah tegak atau hampir tegak dan arahnya berlawanan dengan arah kemiringan lereng.

Gambar 2.3Longsoran Guling

4. Longsoran busur (circular failure)Longsoran busur merupakan longsoran yang paling umum terjadi di alam, terutama pada tanah dan batuan yang telah mengalami pelapukan sehingga hampir menyerupai tanah. Pada batuan yang keras longsoran busur hanya dapat terjadi jika batuan tersebut sudah mengalami pelapukan dan mempunyai bidang-bidang lemah (rekahan) dengan jarak yang sangat rapat kedudukannya. Pada tanah pola strukturnya tidak menentu sehingga bidang gelincir bebas terbentuk dengan mencari posisi yang paling kecil hambatanya.

Gambar 2.4Longsoran Busur

2.2Kestabilan LerengKemantapan atau kestabilan suatu lereng tergantung pada besarnya gaya penahan dan gaya penggerak yang terdapat pada bidang gelincirnya. Gaya penahan adalah gaya yang menahan terjadinya suatu longsoran sedangkan gaya penggerak merupakan gaya yang menyebabkan terjadinya longsoran. Kestabilan suatu lereng dapat dinyatakan dengan nilai Faktor Keamanan (FK) yang merupakan perbandingan antara gaya penahan dengan gaya penggerak. (Bagus Wiyono, 2006)Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan longsor (Bowles, 1984) : Faktor Internala. Geometri lerengb. Kekuatan massa batuanc. Orientasi struktur geologid. Tekanan air tanahe. Beban luar2.2.1Geometri LerengGeometri lereng merupakan ukuran yang menyatakan tinggi, lebar dan besar kemiringan lereng dan azimut dari dinding tersebut. Semakin tinggi dan semakin tajam sudut kemiringan lereng akan semakin berpotensi menyebabkan longsor (Hoek dan Bray, 1981).

Gambar 2.5Geometri Lereng Pada Tambang Terbuka (Hoek dan Bray, 1981)

2.2.2Kekuatan Massa BatuanSifat keteknikan batuan akan menentukan kekuatan massa batuan, sifat keteknikan batuan terdiri dari sifat indeks dan sifat mekanik. Sifat indeks merupakan sifat khas yang dimiliki batuan yang terbentuk akibat proses pembentukan batuan. Sifat mekanik menunjukkan tingkat kekuatan dan tingkat deformabilitas batuan (Read dan Stacey, 2009)Pembobotan massa batuan dibuat pertama kali oleh Bieniawski (1973), sistem klasifikasi ini telah dimodifikasi beberapa kali terakhir pada tahun 1989. Terdapat enam parameter untuk mengklasifikasikan massa batuan menggunakan sistem RMR yaitu :1. Kuat tekan atau Uniaxial Compressive Strength (c) 2. Rock Quality Designation (RQD).Menunjukkan kualitas massa batuan berdasarkan parameter bidang lemah pada batuan. Rumus yang digunakan dalam menentukan kualitas massa batuan adalah sebagai berikut :RQD (%) = 3. Jarak atau spasi bidang diskontinyu (spacing)4. Kondisi kekar atau Condition of discontinuities5. Orientasi bidang diskontinu (Orientation of discontinuities).6. Kondisi air tanah (Groundwater).

2.3Analisis Kestabilan Lereng Dengan Metode Kesetimbangan BatasAnalisis kesetimbangan batas merupakan metode analisiskesetimbangan dari massa yang berpotensi bergerak dengan membandingkan gaya penggerak dan gaya penahan sepanjang bidang gelincir longsoran. Perbandingan kedua gaya tersebut akan menghasilkan nilai faktor keamanan (FK) lereng, dimana kondisi batas kesetimbangan akan dicapai saat nilai FK = 1 (de Vallejo dan Ferrer, 2011).

Gambar 2.6Ilustrasi gaya-gaya yang bekerja pada bidang gelincir longsoran suatu lereng(de Vallejo dan Ferrer, 2011).

FS= faktor keamanan lerengRc= gaya kohesi = cAR= gaya friksi = c = kohesi pada bidang gelincirA = luas massa batuan yang berpotensi bergerakW = berat massa batuan di atas bidang gelincirp= besar sudut kemiringan bidang gelincir = friction angleNilai FK pada suatu lereng merupakan nilai terkecil hasil perhitungan pada semua bidang gelincir yang berpotensi menghasilkan longsoran pada lereng tersebut.Metode kesetimbangan batas dapat diklasifikasikan menjadi 2, yakni:1. Metode analisis yang menggunakan total blok atau total massa2. Metode analisis dengan menggunakan massa yang dibagi menjadi beberapa irisan (slices).

III. JADWAL TUGAS AKHIRJadwal kegiatan tugas akhir di PT Newmont Nusa Tenggara dilakukan pada bulan November 2014 Januari 2015. Tahapan kegiatan dapat dijelaskan dengan matriks sebagai berikut :Tabel 3.1Matriks KegiatanNo.Nama KegiatanMinggu

IVIIIIIIVIIII

1Orientasi Lapangan

2Kegiatan Lapangan

3Evaluasi Data

4Penyusunan Laporan

5Lain-lain

Keterangan: kegiatan yang tidak dilakukan: kegiatan yang dilakukan

IV. PESERTA TUGAS AKHIRAdapun data peserta yang ingin melaksanakan kegiatan Tugas Akhir di PT Newmont Nusa Tenggara ini adalah sebagai berikut :Nama: Ginan Ginanjar Kosim NPM: 100.701.10.061Tempat Tgl. Lahir: Bandung, 27 Mei 1992No. Telp: 0857 2278 2961Email: [email protected] data diri lain dari peserta apabila dibutuhkan untuk menjadi bahan pertimbangan, telah kami buat sebagai lampiran berupa CV (Curriculum Vitae) dan Transkrip Nilai.

V. PERMOHONAN FASILITASUntuk dapat mendukung terlaksananya dan kelancaran kegiatan Tugas Akhir ini, maka penulis mengharapkan sekiranya dari pihak perusahaan dapat menyediakan fasilitas berupa :1. Tempat tinggal (mess) selama kegiatan berlangsung2. Konsumsi sel ama kegiatan berlangsung.3. Penyediaan alat-alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama kegiatan berlangsung (bila diperlukan).4. Penyediaan transportasi selama kegiatan berlangsung. 5.Peralatan dan perlengkapan penunjang kegiatan.6.Biaya transportasi dari Bandung Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Barat Bandung.

VI. PENUTUPDemikian proposal tugas akhir ini penulis ajukan, besar harapan kami sebagai penulis akan bantuan semua pihak di PT Newmont Nusa Tenggara demi kelancaran serta suksesnya pelaksanaan Tugas Akhir yang akan penulis laksanakan, sekian dan terima kasih.

VII. DAFTAR PUSTAKAAdriansyah, Y., 2013. Prediksi Longsor Berdasarkan Data Hasil Pemantauan Pergerakan Lereng di Tambang Batu Hijau PT Newmont Nusa Tenggara (Studi Kasus dari Beberapa Longsoran). Seminar Nasional Geomekanika II, Peran Geomekanika dalam Pembangunan Sektor Pertambangan, Perminyakan dan Infrastruktur, Aston Primera Pasteur, Bandung, Indonesia.Bowles, J E , 1984, Physical. and Geotechnical Properties of Soil 2nd Ed. , Me Graw-Hill I-nc.Hoek, E. and Bray, J.W., 1981, Rock Slope Engineering 3rd Ed., The Institution Of Mining and Metallurgy London.Read, J. dan Stacey, P., 2009. Guidelines for Open Pit Slope Design. CSIRO Publishing, Collingwood VIC 3066, Australia, 485.Thompson dan Turk, 1997.Introduction to Physical Geology. Published Brooks Cole, 371h.West, Terry, R., 1995. Geology applied to Engineering. Waveland Press Inc, USA, 560h.

LEMBAR PENGESAHAN

Judul: Analisis Kestabilan Lereng di Sektor Utara Pit PT Newmont Nusa Tenggara, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat

Peserta: Ginan Ginanjar Kosim (100.701.10.061)

Bandung, November 2014

Maryanto S.Si., M.T.Pembimbing

Yuliadi S.T., M.T.Koordinator Tugas Akhir

Mengetahui,Ketua Program Studi Teknik Pertambangan

Sri Widayati S.T., M.TNIK.D.97.0.270

Teknik Pertambangan Universitas Islam BandungJl. Tamansari No. 1 PO BOX 1357 (022) 4203368 4264065Bandung 40116