Proposal
-
Upload
arya-ragil -
Category
Documents
-
view
100 -
download
4
description
Transcript of Proposal
PROPOSAL
SKRIPSI
INDENTIFIKASI KESULITAN DAN PEMECAHAN DALAM KEMAMPUAN
AKADEMIK DENGAN PROSES PEMBUATAN KARYA PROYEK AKHIR PADA
MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2008/2009
OLEH :
ABROR FITRIYANTO
NIM. 12501247001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional diselenggarakan demi peningkatan Sumber daya Manusia (SDM)
Indonesia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan Teknologi tanpa harus meninggalkan
unsur-unsur keagamaan dan hubungan sosial kemasyarakatan. Dalam upaya peningkatan
SDM, pengembangan dibidang pendidikan menduduki peran yang sangat penting dalam
Pembangunan Nasional.
Pendidikan bukan hanya berarti suatu cara untuk mendapatkan sejumlah pengetahuan
dan keterampilan tertentu, melainkan juga berfungsi sebagai pengembangan pribadi menuju
kearah kesempurnaan sebagai hasil pengumpulan pengalaman dan latihan secara terus
menerus.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang pendidikan
nasional pasal 9 (UU SPN, 1989 :50) dijelaskan bahwa satuan pendidikan
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan disekolah atau luar sekolah.
Satuan pendidikan yang disebut sekolah merupakan bagian dari pendidikan yang berjenjang
dan berkesinambungan, sedangkan satuan pendidikan luar sekolah meliputi keluarga,
kelompok belajar, kursus dan satuan pendidikan yang sejenis. Salah satu jenjang pendidikan
formal tersebut adalah pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi), merupakan jenjang pendidikan
yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan
mengembangkan atau menciptakan pengetahuan, teknologi dan kesenian. Dalam UU No. 2
th 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Perguruan Tinggi memiliki kewajiban
melaksanakan Dharma Bhakti yang meliputi : pendidikan dan pengajaran, penelitian serta
pengabdian kepada masyarakat. Ketiga bentuk dharma itu dilakukan dalam rangka ikut
mencerdaskan kehidupan bangsa. Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu
Perguruan Tinggi Negeri yang bertugas menghasilkan Sumber Daya Manusia yang
berkwalitas yang kelak akan bermanfaat di masyarakat. Universitas Negeri Yogyakarta
memiliki beberapa fakultas yang sebagian besar adalah bidang kependidikan, salah satunya
adalah Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
yang bertugas membina mahasiswa agar dapat menjadi calon tenaga ahli dibidang teknik
elektro baik disekolah maupun diluar sekolah (industri).
Sebagian disebutkan dimuka, perguruan tinggi diselenggarakan antara lain sebagai
lembaga yang menangani bidang penelitian. Salah satu saluran bagi keikutsertaan ilmuwan
dalam proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan pembangunan antara lain melalui
kegiatan riset atau penelitian (Tilaar 1991:2). Ilmu tidak akan berkembang jika tidak dimulai
dengan mencatat sendiri gejala yang nyata, mengumpulkannya serta memferivikasi. Jika
hanya mengumpulkan kesimpulan orang lain, maka ilmu tidak akan berkembang.
Dalam rangka memenuhi tuntutan pentingnya penyelenggaraan penelitian tersebut,
maka para mahasiswa perlu didorong untuk mampu melakukan penelitian dalam
menyelesaikan studinya, yakni menyusun proyek akhir. Dengan menyusun proyek akhir
para mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan wawasan secara lebih luas dan
menyeluruh, serta mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi secara ilmiah.
Bagi para mahasiswa, ternyata tugas proyek akhir tersebut merupakan tugas yang tidak
ringan. Pada umumnya mahasiswa dapat menyelesaikan teori tepat waktu, tetapi perjalanan
studi menjadi tersendat-sendat ketika menyusun proyek akhir. Mahasiswa pada awalnya
memiliki semangat, motivasi dan minat yang tinggi terhadap proyek akhir namun keadaan
itu menurun seiring dengan kesulitan-kesulitan yang dialami. Mahasiswa sering putus asa
bila tugas mencari literatur sukar didapat, kesulitan dalam berhubungan dengan dosen
pembimbing, kesulitan memahami literatur asing, kurang menguasai metodologi penelitian
dan kurangnya pengalaman dibidang penelitian.
Beberapa faktor inilah yang menyebabkan mahasiswa tidak dapat menyelesaikan
studinya tepat waktu. Dari data yang diperoleh di UPT Komputer Universitas Negeri
Yogyakarta, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta , khususnya dilingkungan Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta hanya sedikit
yang dapat menyelesaikan studinya tepat waktu. Data tersebut dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 1
Mahasiswa
Angkatan
Jumlah
Mahasiswa
Tahun Kelulusan Mahasiswa
Belum Lulus2010 2011 2012
2007
2008
2009
Dalam proses pembuatan karya proyek akhir diperlukan kesiapan penguasaan materi
akademik, motivasi, kerja keras, konsistensi berfikir serta kedisiplinan yang tinggi.
Meskipun mahasiswa telah dibekali dengan materi Penulisan Karya Ilmiah maupun
metodologi penelitian, namun ketrampilan dalam bidang menulis belum juga terbentuk.
Terbukanya kesempatan membuat karya tulis ilmiah tidak dimanfaatkan secara optimal.
Rendahnya budaya tulis tersebut menyebabkan pengungkapan ide-ide menjadi tidak
produktif dan tidak ekspresif. Belum dimilikinya kebiasaan mengungkapkan gagasan secara
sistematis mempergunakan bahasa tulis, karena yang dipelajari bukan kemahiran menulis
melainkan teori menulis. Menulis merupakan ketrampilan ragawi dan keterampilan
pemahaman atau keterampilan kognitif. Keadaan tersebut berpengaruh ketika mahasiswa
akan menyelesaikan proyek akhir. Proyek akhir selain karya ilmiah juga merupakan hasil
penelitian sehingga mahasiswa harus menguasai prosedur penelitian.
Suharsimi Arikunto (1991:30) menyebutkan bahwa hambatan pembuatan karya
proyek akhir karena kurangnya kemampuan akademik. Hal ini menunjukkan bahwa faktor
pembelajar sangat menentukan bagi kelancaran penyusunan karya proyek akhir. Beranjak
dari kenyataan tersebut peneliti mencoba untuk mengungkap tentang faktor-faktor yang
menghambat penyusunan karya proyek akhir mahasiswa, khususnya ditinjau dari faktor
pembelajar/mahasiswa.
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka terdapat beberapa permasalahan
yang perlu untuk digaris bawahi :
1. Mahasiswa belum terbentuk budaya untuk menulis.
2. Mahasiswa masih kesulitan menuangkan ide menulis karya ilmiah.
3. Mahasiswa masih kesulitan menetukan judul karya proyek akhir.
4. Mahasiswa mengalami hambatan sebelum berakhir masa studi berkenaan dengan proses
pembuatan karya proyek akhir.
5. Mahasiswa mengalami hambatan dalam pembuatan karya proyek akhir yang antara lain
disebabkan oleh kesulitan dalam pemecahan kemampuan akademik.
C. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti baik dari segi waktu, dana, sarana dan
prasarana maka tidak semua hambatan dalam pembuatan karya proyek akhir akan diteliti
sehingga faktor yang diduga mempunyai hubungan kuat terhadap penulisan proyek akhir
adalah menetukan judul karya proyek akhir serta kemampuan akademik.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka penelitian ini ingin
menjawab :
1. Apa penyebab timbulnya kesulitan dalam proses penulisan dan pembuatan karya proyek
akhir mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta.
2. Adakah hubungan signifikan antara kesulitan dengan proses penulisan dan pembuatan
karya proyek akhir mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta.
3. Adakah hubungan signifikan antara kemampuan akademik dengan proses dan pembuatan
karya proyek akhir mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta?
4. Adakah hubungan signifikan antara kesulitan dan kemampuan akademik dengan dan
pembuatan karya proyek akhir secara bersama-sama?
5. Bagaimana cara pemecahannya?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
secara obyektif tentang faktor-faktor yang menghambat penulisan dan pembuatan karya
proyek akhir mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta, khususnya ditinjau dari faktor mahasiswa. Jadi penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui apa penyebab timbulnya kesulitan dalam proses penulisan dan
pembuatan karya proyek akhir mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui hubungan antar kemampuan akademik mahasiswa Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dalam proses penulisan
dan pembuatan karya proyek akhir.
3. Untuk mengetahui hubungan secara bersama-sama antara kesulitan dan kemampuan
akademik dengan proses penulisan dan pembuatan karya proyek akhir mahasiswa Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
4. Untuk mengetahui alternatif pemecahan antara kesulitan dan kemampuan akademik
dengan proses penulisan dan pembuatan karya proyek akhir mahasiswa Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
5. Untuk mengetahui efektifitas proses penulisan dan pembuatan karya proyek akhir antara
kesulitan dan pemecahan dalam kemampuan akademik mahasiswa Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan
ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dalam penulisan dan pembuatan karya
proyek akhir.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pendidik, sebagai data dan informasi tentang faktor-faktor yang menghambat
penulisan dan pembuatan karya proyek akhir sehingga dapat diupayakan kiat belajar
yang lebih baik, strategi pembelajaran dan pelayanan yang lebih sesuai bagi
mahasiswa yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Dengan demikian dapat
diupayakan optimalisasi peranan mahasiswa khususnya dalam upaya menunjang
keberhasilan penulisan dan pembuatan karya proyek akhir.
b. Bagi peneliti merupakan pengalaman lapangan dalam menerapkan Ilmu Pengetahuan
yang didapat dibangku kuliah.
G. Penegasan Istilah
Penegasan istilah dalam skripsi ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah penafsiran
terhadap judul skripsi dan memberikan gambaran yang lebih jelas kepada para pembaca.
Istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi artinya “penentu atau penetapan identitas seseorang“ Tim Penyusun Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2002: 417) Kesulitan artinya “keadaan yang sulit“ Tim
Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 1100)
Dari pengertian di atas identifikasi kesulitan dalam proses pembuatan karya proyek akhir
mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri
Yogyakarta dapat diartikan sebagai upaya untuk mengetahui apa saja yang membuat
keadaan menjadi sulit oleh mahasiswa.
2. Pemecahan artinya “alat untuk memecahkan sesuatu“ Tim Penyusun Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2002:840)
Pemecahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode
proses pembuatan karya proyek akhir secara tepat.
3. Kemampuan Akademik
Dalam Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, akademik diartikan sebagai suatu masyarakat
orang-orang terpelajar yang berhimpun untuk mengembangkan ilmu, sastra, atau seni.
Orang-orang terpelajar yang sedang menjalankan studinya di Perguruan Tinggi disebut
sebagai mahasiswa. Kemampuan akademik dalam judul ini mengandung pengertian
kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa dalam hal penguasaan materi akademik serta
materi lain yang menunjang kegiatan akademik, khususnya yang tercermin dalam
pencapaian indeks prestasi dan dalam kegiatan akademik lainnya.
4. Proyek Akhir
Proyek akhir adalah karya tulis mahasiswa yang menunjukkan kulminasi proses berpikir
ilmiah, kreatif, integratif, dan sesuai dengan disiplin ilmunya yang disusun untuk
memenuhi persyaratan kebulatan studi dalam program diploma dan Strata 1 (S1) baik
program kependidikan dan nonkependidikan yang ada di lingkungan Universitas Negeri
Yogyakarta. Proyek akhir adalah karya dan tulisan ilmiah yang ditulis mahasiswa yang
juga merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan, dan atau untuk
melengkapi tugas penyelesaian program diploma dapat berbentuk :
a. Makalah ilmiah sebagai karya tulis mahasiswa dari hasil analisis suatu karya produk,
desain teknologi atau seni yang menekankan pada kajian kritis, atau gagasan inovatif
berdasarkan penguasaan materi program studi tertentu secara komprehensif.
b. Karya desain teknologi, proyek akhir atau seni adalah produk yang menekankan pada
penemuan, pengembangan, aplikasi, dan penyempurnaan ilmu pengetahuan, teknologi
atau seni yang bersifat tera-pan dan praktis, baik berupa produk benda jadi, prototype,
rancangan bangun, atau karya seni, yang disertai dengan deskripsi ilmiah tentang
karya tersebut.
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi ini terbagi dalam lima bab. Bagian awal skripsi berisi judul skripsi,
halaman pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar
lampiran, daftar tabel.
BAB 1 : Pendahuluan berisi Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan, Manfaat, Penegasan Istilah, Sistematika Penulisan Penelitian.
BAB 2 : Landasan Teori berisi Belajar, Pembelajaran, Kesulitan Belajar, Identifikasi
Kesulitan Belajar, Pengajaran Remidial, Kerangka Berfikir.
BAB 3 : Metode Penelitian berisi Setting Penelitian, Populasi penelitian, Sampel Penelitian,
Variabel Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Uji Coba Instrumen, Analisis
Data.
BAB 4 : Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi Deskripsi Hasil Penelitian, Pembahasan,
Keterbatasan Penelitian
BAB 5 : Penutup berisi simpulan dan saran
Bagian akhir skripsi ini berisi daftar pustaka dan lampiran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengertian Proyek Akhir
Proyek akhir adalah karya tulis mahasiswa yang menunjukkan kulminasi proses
berpikir ilmiah, kreatif, integratif, dan sesuai dengan disiplin ilmunya yang disusun untuk
memenuhi persyaratan kebulatan studi dalam program diploma dan Strata 1 (S1) baik
program kependidikan dan nonkependidikan yang ada di lingkungan Universitas Negeri
Yogyakarta. Proyek akhir adalah karya dan tulisan ilmiah yang ditulis mahasiswa yang
juga merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan, dan atau untuk
melengkapi tugas penyelesaian program diploma dapat berbentuk :
Makalah ilmiah sebagai karya tulis mahasiswa dari hasil analisis suatu karya produk,
desain teknologi atau seni yang menekankan pada kajian kritis, atau gagasan inovatif
berdasarkan penguasaan materi program studi tertentu secara komprehensif.
Karya desain teknologi, proyek akhir atau seni adalah produk yang menekankan pada
penemuan, pengembangan, aplikasi, dan penyempurnaan ilmu pengetahuan, teknologi
atau seni yang bersifat tera-pan dan praktis, baik berupa produk benda jadi, prototype,
rancangan bangun, atau karya seni, yang disertai dengan deskripsi ilmiah tentang
karya tersebut.
Proyek Akhir adalah salah satu mata kuliah dalam kurikulum Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta, memiliki bobot 3 Satuan Kredit Semester
( SKS ), merupakan pekerjaan mandiri oleh mahasiswa dengan bimbingan Dosen
Pembimbing Proyek Akhir. Proyek akhir dilaksanakan dengan penerapan beberapa
elemen pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya dalam suatu perencanaan rekayasa
atau pendalaman ilmu Teknik Elektro. Isi dan batasan masalah atau permasalahan yang
akan dibahas dalam proyek akhir ditentukan oleh pembimbing dan dibantu oleh staf
pengajar yang lain pada saat seminar proposal.
Tujuan Proyek Akhir memberi kesempatan kepada mahasiswa agar dapat
memformulasikan ide, konsep, pola pikir, dan kreativitasnya yang dikemas secara terpadu
dan komprehensif, dan dapat mengkomunikasikan dalam format yang lazim digunakan di
kalangan masyarakat ilmiah.
2. Langkah - langkah penelitian
Proyek Akhir selain sebagai suatu karya ilmiah juga merupakan hasil penelitian,
oleh sebab itu mahasiswa yang akan menyusun proyek akhir harus menguasai prosedur
penelitian. Arikunto Suharsimi, (1997:20) menyebutkan langkah-langkah penelitian
sebagai berikut:
a. Memilih masalah
b. Studi pendahuluan
c. Merumuskan masalah
d. Merumuskan anggapan dasar
e. Merumuskan hipotesis
f. Memilih pendekatan
g. Menentukan variabel dan sumber data
h. Menentukan dan menyusun instrument
i. Mengumpulkan data
j. Analisis data
k. Menarik kesimpulan
l. Menulis laporan
Langkah ke-1 sampai dengan ke-6 mengisi kegiatan pembuatan rancangan
penelitian, langkah ke-7 sampai dengan ke-10 merupakan pelaksanaan penelitian,
langkah terakhir sama dengan pembuatan laporan penelitian.
Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan diuraikan penjelasan dari masing-masing
langkah .
a. Memilih masalah
Besar maupun kecil, sedikit maupun banyak, setiap orang mesti memiliki
masalah. Hanya bedanya, ada masalah yang dapat seketika diatasi, tetapi ada pula
yang memerlukan penelitian. Akan tetapi ada masalah penelitian yang juga tidak
dapat dipecahkan melalui penelitian karena berbagai sebab, antara lain karena tidak
tersedianya data. Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang terlalu mudah terutama
bagi orang-orang yang belum banyak berpengalaman meneliti. Untuk ini diperlukan
kepekaan dari calon peneliti. Apabila sudah berpengalaman meneliti, masalah-
masalah ini akan timbul dalam bentuk keinginan untuk segera dilaksanakan
pemenuhannya.
b. Studi Pendahuluan.
Walaupun sudah diperoleh suatu masalah untuk diteliti, sebelum mengadakan
penelitian yang sesungguhnya, peneliti mengadakan suatu studi pendahuluan, yaitu
menjajagi kemungkinan diteruskannya pekerjaan meneliti. Prof. Dr. Winarno
Surachmad (dalam buku Suharsimi Arikunto, 1997 : 22) menyebutnya sebagai studi
eksploratoris. Studi pendahuluan juga dimaksudkan untuk mencari informasi yang
diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya.
c. Merumuskan masalah.
Apabila telah diperoleh informasi yang cukup dari studi pendahuluan/studi
eksploratis maka masalah yang akan diteliti menjadi jelas. Agar penelitian dapat
dilaksanakan sebaik-baiknya maka peneliti harus merumuskan masalahnya sehingga
jelas dari mana harus mulai.
d. Merumuskan anggapan dasar
Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang
akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti
didalam melaksanakan penelitiannya.
e. Hipotesis
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti,
tetapi masih harus dibuktikan kebenarannya.
f. Memilih pendekatan
Yang dimaksud dengan "pendekatan" disini adalah metode atau cara
mengadakan penelitian. Penentuan pendekatan ini akan sangat menentukan apa
variabel atau obyek penelitian yang akan diteliti, dan sekaligus menentukan subyek
penelitian dan sumber data diperoleh.
g. Menentukan variabel dan sumber data
Langkah ke-6 ini menjawab pertanyaan:
1) Apa yang akan diteliti?
2) Dari mana data diperoleh?
Kedua hal ini harus diidentifikasikan secara jelas agar dengan tepat dapat
ditentukan alat apa yang akan kita gunakan untuk mengumpulkan datanya.
h. Menentukan dan menyusun instrumen
Setelah peneliti mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti dan dari mana
data bisa diperoleh, maka langkah yang segera diambil adalah menentukan dengan
apa data dikumpulkan . Instrumen sangat tergantung dari jenis data dan dari mana
diperoleh.
i. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah mengamati variabel yang akan diteliti dengan
metode interview, tes, observasi, kuesioner dan sebagainya.
j. Analisis data
Analisis data dilakukan untuk menyederhanakan hasil olahan data sehingga
mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam menganalisis data, jenis data yang diperoleh
harus diperhatikan (kualitatif atau kuantitatif). Apabila data yang diperoleh adalah
berupa kualitatif maka analisis non statistik digunakan dalam proses analisisnya.
Sebaliknya data kuantitatif dianalisis dengan analisis statistik.
k. Menarik kesimpulan
Penafsiran hasil analisis ini sangat bcrkaitan dengan analisis data yang telah
dilakukan. Dalam tahap ini, data yang telah diolah dan dianalisis, diberi arti. Dari
hasil penafsiran ini diperoleh kesimpulan penelitian .
l. Menyusun Laporan
Kegiatan penelitian menuntut agar hasilnya disusun, ditulis dalam bentuk
laporan penelitian agar hasil dan prosedurnya pun diketahui orang lain sehingga
dapat diambil manfaat dari penelitiannya itu.
3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembuatan Karya Proyek Akhir
Pembuatan karya proyek akhir merupakan problem bagi mahasiswa yang akan
menyelesaikan studi di Perguruan Tinggi, baik bagi mahasiswa yang akan memulai,
sedang melakukan penulisan maupun bagi mahasiswa yang hampir habis masa studinya.
Penyelesaian studi di perguruan tinggi secara tepat waktu diantaranya terhambat karena
proses pembuatan karya proyek akhir. Proyek akhir merupakan salah satu instrumen yang
dapat mengukur suatu kemampuan, keterampilan dan pemahaman sejumlah pengetahuan
yang diperoleh selama kuliah.
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi keterlambatan mahasiswa dalam proses
pembuatan karya proyek akhir. Faktor-faktor tersebut misalnya : mahasiswa sering putus
asa bila tugas mencari literatur sukar didapat, kesulitan dalam berhubungan dengan dosen
pembimbing, kesulitan memahami literatur asing, kurang menguasai metodologi
penelitian dan kurangnya pengalaman dibidang penelitian. Kesiapan penguasaan materi
akademik, motivasi, kerja keras, minat, juga mempengaruhi mahasiswa dalam proses
pembuatan karya proyek akhir.
4. Kemampuan Akademik
Faktor lain yang tidak kalah penting yang turut mempengaruhi proses dan hasil
penulisan tugas akhir skripsi adalah kemampuan akademik yang dimiliki mahasiswa.
Kegiatan akademik adalah kegiatan yang terprogram, dirancang, dilaksanakan dan
dievaluasi secara periodik, untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan akademik maka
dilakukan evaluasi terus-menerus baik penilaian sumatif maupun formatif. Kemampuan
akademik sering diwujudkan dengan Indeks Prestasi sehingga tinggi rendahnya indeks
prestasi mencerminkan kesiapan dan kemampuan yang dimiliki mahasiswa terhadap
kegiatan ilmiah khususnya perkuliahan. Sehingga diduga mereka yang mempunyai indeks
prestasi yang tinggi mencerminkan kernampuan dalam kegiatan ilmiah. Di sini peneliti
memberikan batasan mengenai kemampuan akademik yaitu sejumlah kapasitas yang
dimiliki mahasiswa dalam materi perkuliahan baik itu berupa materi bidang studi,
wawasan, berbahasa dan diskusi. Pengertian tersebut menunjuk kepada sejumlah
pengetahuan yang dikuasai mahasiswa yang akan dituangkan dalam proses pembuatan
karya proyek akhir. Indikator bahwa seorang mahasiswa memiliki kemampuan akademik
adalah: Memiliki prestasi baik yang ditunjukkan dengan IP.
Apabila dikaitkan dalam Teknologi Pendidikan, kemamampuan akademik berada
dalam kawasan evaluasi, karena terdapat proses penentuan siswa akan belajarnya.
5. Proses Pembuatan Karya Proyek Akhir
Proyek Akhir sebagai salah satu wujud dari karya ilmiah dalam desain teknologi,
proyek akhir atau seni adalah produk yang menekankan pada penemuan, pengembangan,
aplikasi, dan penyempurnaan ilmu pengetahuan, teknologi atau seni yang bersifat tera-
pan dan praktis, baik berupa produk benda jadi, prototype, rancangan bangun, atau karya
seni, yang disertai dengan deskripsi ilmiah tentang karya tersebut.
Jika dikaitkan dengan teknologi pendidikan, kemampuan akademik berada dalam
kawasan desain, karena menjelaskan tentang karakteristik pembelajar.
Proyek akhir merupakan makalah ilmiah sebagai karya tulis mahasiswa dari hasil
analisis suatu karya produk, desain teknologi atau seni yang menekankan pada kajian
kritis, atau gagasan inovatif berdasarkan penguasaan materi program studi tertentu secara
komprehensif.
Dalam menyusun format penulisan proposal proyek akhir, mahasiswa walaupun
tanpa pembimbing sebenarnya dianggap mampu membuat proposal proyek akhir karena
mereka telah mengikuti mata kuliah metode penelitian, sehingga proposal proyek akhir
yang dibuat dapat diperiksa kelayakannya oleh pihak institusi yang bertanggung jawab
untuk itu. Format proposal proyek akhir yang baku dan secara umum relatif sama, namun
setiap institusi biasanya telah menentukan sendiri aturan-aturannya.
Husein Umar (2001 : 45) menjelaskan bahwa salah satu format isian proposal
proyek akhir yang informasinya dipandang cukup baik untuk menilai kelayakan rencana
pembuatan proyek akhir adalah sebagai berikut :
a. Judul
Judul setidaknya harus mencerminkan masalah / peluang, variabel dan objek
yang diteliti, serta desain penelitian yang dipakai.
b. Latar Belakang Masalah
Bagian ini menuturkan apa yang mendorong seorang peneliti untuk mendalami
suatau masalah/peluang. Masalah dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan antara
rencana (sesuatu yang diinginkan) dengan keadaan yang ada (realitas) saat penelitian
dilakukan. Dibagian ini pun dijelaskan situasi dan kondisi yang melatarbelakangi
terjadinya masalah tersebut.
Masalah harus dianggap sebagai suatu rintangan yang harus dilalui dan bukan
dihindari. Peluang juga harus dianggap sebagai tantangan. Masalah yang diangkat
perlu memiliki unsur yang menggerakkan kita untuk dapat membahasnya, kelihatan
penting dan ada gunanya uantuk dibahas.
c. Identifikasi Masalah
Kegiatan tahap ini adalah mencari masalah sebanyak mungkin yang kira-kira
dapat dicarikan jawaban/pemecahannya melalui penelitian. Pencarian masalah-
masalah ini terfokus pada masalah pokok yang tercermin pada bagian Latar Belakang
Masalah diatas. Agar masalah-masalah yang akan dibicarakan pada bagian ini lebih
mudah dimengerti pembaca, umumnya disajikan dalam bentuk kalimat tanya.
d. Batasan Masalah
Bagian ini sangat berkaitan dengan Identifikasi masalah. Dengan keterbatasan
yang ada pada peneliti, masalah-masalah yang telah diidentifikasi dapat saja tidak
diteliti semuanya, tapi hanya beberapa saja. Penulisannya juga seperti pada penulisan
di identifikasi masalah.
e. Rumusan Masalah
Bagian ini mencoba memformulasikan secara ringkas, jelas dan tajam tentang
permasalahan utama yang ada di latar belakang masalah dan batasan masalah dalam
satu paragraf dengan menggunakan kalimat biasa.
f. Hipotesis penelitian
Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara atau dugaan jawaban yang
paling memungkinkan walaupun masih harus dibuktikan dengan penelitian. Dugaan
jawaban sementara ini pada prinsipnya bermanfaat untuk membantu peneliti agar
proses penelitiannya lebih terarah.
g. Metode Penelitian
Kualitas hasil penelitian tergantung dari data yang didapat disamping proses
pengolahan yang dilakukan. Karena itu, variable yang dipakai, instrumen
pengumpulan data, desain penelitian, alat-alat analisis, dan lain-lain yang dianggap
perlu dalam penelitian harus telah disiapkan. Keabsahan metode dianggap paling
penting dalam menilai kualitas hasil penelitian.
h. Tinjauan Pustaka
Studi penjajakan perlu dilakukan untuk menguasai teori yang relevan dengan
topik/masalah penelitian dan rencana model analisis yang dipakai. Idealnya penulis
dapat mengetahui hal-hal apa yang telah diteliti dan yang belum diteliti sehingga tidak
terjadi duplikasi penelitian.
i. Kerangka Pemikiran
Seluruh kegiatan penelitian, mulai dari tahap awal sampai tahap akhir harus
merupakan suatu kesatuan kerangka pemikiran yang utuh untuk mencari jawaban-
jawaban ilmiah tehadap masalahmasalah yang diteliti. Kerangka pemikiran dibuat
dalam suatu skema sehingga isi penelitian secara keseluruhan diketahui dengan jelas,
mulai dari mekanisme ketersediaan data, pengolahan dan penyajiannya. Dianjurkan
agar kerangka pemikiran ini dilengkapi dengan penjelasan narasi.
B. Kerangka Berpikir
Hubungan Kemampuan Akademik dengan Proses Pembuatan Karya Proyek Akhir
Proses pembuatan karya proyek akhir merupakan aktifitas penggabungan sejumlah
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dipelajari semasa kuliah. Proyek akhir
yang merupakan karya ilmiah disusun dengan cara menggali permasalahan berdasarkan
pengamatan terhadap fenomena maupun pustaka. Hal tersebut memerlukan sejurnlah
pengetahuan yang antara lain meliputi materi spesialisasi, metodologi, keterampilan tata
tulis dan kemampuan bahasa sejumlah kemampuan mahasiswa dalam kegiatan akademik
tersebut diwujudkan dengan indeks prestasi. Mahasiswa dengan Indeks Prestasi tinggi
diduga memiliki kemampuan akademik yang tinggi pula, Mengingat kegiatan penelitian
dalam rangka pembuatan karya proyek akhir merupakan salah satu kegiatan ilmiah maka
semakin tinggi indeks prestasi semakin tinggi pula kemampuan dibidang penelitian.
Adapun hubungan tersebut dapat dilihat dari bagan berikut ini :
Identifikasi Masalah
Pemecahan Dalam Kemampuan Akademik
Proses Pembuatan Karya Proyek Akhir
C. Hipotensis Penelitian
1. Ada hubungan signifikan antara masalah atau kesulitan terhadap proses pembuatan
karya proyek akhir mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Ada hubungan signifikan antara kemampuan akademik terhadap proses pembuatan
karya proyek akhir mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta.
3. Ada hubungan signifikan secara bersama-sama antara masalah atau kesulitan dan
pemecahan dalam kemampuan akademik dengan proses pembuatan karya proyek
akhir mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam kegiatan penelitian selalu menggunakan cara-cara atau langkah-langkah
tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang benar. Kebenaran tersebut dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan terbuka untuk diuji oleh siapapun. Cara-cara atau
langkah-langkah dalam kegiatan ilmiah dinamakan metode.
Peranan metode sangat menentukan dalam upaya menghimpun data yang diperlukan
dalam penelitian. Dengan kata lain, metode penelitian akan memberikan petunjuk terhadap
pelaksanaan penelitian atau petunjuk bagaimana penelitian itu dilaksanakan (Sudjana, 1989 :
16).
1. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 1997 : 108).
Sedangkan Margono (1996 : 118) menjelaskan bahwa populasi adalah seluruh data
yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita
tentukan.
Menurut Sugiono (1994:57) populasi penelitian adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek dan subyek, mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu,
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah jumlah
keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Dalam penelitian ini,
populasi yang diambil adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.yang terdaftar mengambil
pembuatan karya proyek akhir pada semester ganjil tahun ajaran 2008/2009.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
1997 :109). Saifuddin Azwar (1997 : 79) mendefinisikan sampel adalah sebagian dari
populasi. Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah
sebagian dari populasi yang memiliki sifat yang sama dengan populasi.
Dalam penelitian ini sampel diambil dari keseluruhan jumlah populasi,
sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Pengambilan populasi sebagai
subjek penelitian ini juga berdasar pada pendapat Suharsimi Arikunto (1997 : 112)
yang menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
1. Penetapan Besar Sampel
Mengacu pernyataan Suharsimi Arikunto di atas, maka peneliti menentukan
banyaknya sampel yang digunakan untuk menjadi responden sebagai sumber data
adalah sebesar 100% dari banyaknya populasi, yaitu 70 siswa.
2. Teknik sampling
Teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk pengambilan sampel
(Sutrisno Hadi, 2002:75). Jumlah keseluruhan populasi adalah 70 siswa. Alasan
peneliti mengambil populasi kelas satu tersebut karena pada saat penelitian siswa-
siswa tersebut masih aktif belajar di sekolah yang bersangkutan.
Tabel 2
Daftar Populasi dan Sampel
No Mahasiswa Angkatan Jumlah Populasi Jumlah Sampel Menurut
Jenis Kelamin
1. 2007
2. 2008
3. 2009
4. 2010
Jumlah
2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian. Suharsimi Arikunto ( 1997 : 99) membagi variable menjadi dua, yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini , variabel yang melingkupi
sebagai berikut :
a) Variabel bebas : kesulitan dan pemecahan dalam kemampuan akademik
b) Variabel terikat : proses pembuatan karya proyek akhir
Selanjutnya hubungan antara variabel dapat digambarkan sebagai berikut :
Dengan Keterangan :
X1 : Identifikasi
X2 : Pemecahan dalam Kemampuan Akademik
Y : Proses Pembuatan Karya Proyek Akhir
B. Metode Pengumpulan Data
Suatu penelitian akan memperoleh data yang representatif, maka menggunakan
metode yang mampu mengungkapkan atau mendapatkan datadata yang dibutuhkan. Untuk
mendapatkan data dari variabel–variable penelitian yang akan diteliti digunakan metode
pengumpulan data sebagai berikut :
1) Metode Pokok
Kuesioner
Pemakaian kuesioner ini berdasar pada anggapan yang dikemukakan Singarimbun
Masri (1985 : 130) yaitu bahwa tujuan pembuatan kuesioner (kuesioner) adalah untuk
memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survei dan memperoleh informasi
yang reliabilitas dan validitas setinggi mungkin. Selanjutnya Arikunto Suharsimi
X1
X2
Y
(1997 :128) berpendapat bahwa kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
Kuesioner dipandang dari jawaban yang diberikan, dibedakan menjadi :
a. Kuesioner langsung
b. Kuesioner tidak langsung.
(Bimo Walgito, 2000 : 37)
Kuesioner dipandang dari bentuknya, sebagai berikut :
a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup.
b. Kuesioner lisan, yang dimaksud adalah kuesionar terbuka.
c. Check list, yaitu sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda
check (V) pada kolom sesuai.
d. Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom
yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai
ke sangat tidak setuju.
(Suharsimi Arikunto, 1997 : 141)
Keuntungan kuesioner sebagai suatu metode untuk memperoleh data dapat
dikemukakan sebagai berikut :
a. Merupakan metode yang praktis, pada jarak yang jauh, peneliti tidak perlu datang
ketempat yang diteliti, cukup mengirimkan kepada mereka yang akan diteliti, atau
meminta bantuan kepada orang lain untuk menyebarkan kuesioner tersebut.
b. Dalam waktu yang relatif singkat, dapat mengumpulkan data yang banyak.
c. Sedikit tenaga yang digunakan, dengan demikian kuesioner merupakan metode yang
hemat tenaga, hemat waktu dan hemat biaya.
d. Orang dapat menjawab dengan leluasa, bebas tidak dipengaruhi orang lain, sehingga
orang akan lebih terbuka dalam menjawab pertanyaanpertanyaan. Disamping
keuntungan-keuntungan tersebut diatas, kuesioner juga memiliki kelemahan-
kelemahan, antara lain :
Kemungkinan responden tidak dapat berhadapan langsung dengan peneliti, maka
bila ada hal-hal yang kurang jelas akan sulit mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
Dalam kuesioner, pertanyaan-pertanyaan telah disusun sedemikian rupa sehingga
pertanyaan-pertanyaan itu bersifat kaku, tidak dapat diubah dan disesuaikan
dengan situasi yang ada.
Biasanya tidak semua kuesioner yang dikeluarkan akan kembali semula. Hal ini
harus menjadi pertimbangan peneliti, kuesioner yang dikeluarkan harus dilebihi,
untuk menjaga kuesioner yang tidak kembali, selain itu juga peneliti harus
mengontrol kuesioner yang dikeluarkan.
Sekalipun kuesioner mempunyai kelemahan-kelemahan, namun bila
kuesioner disusun dengan sebaik-baiknya, sumbangan kuesioner tidak kecil
sebagai salah satu metode penelitian untuk mendapatkan data.
a. Kuesioner Kesulitan
Dalam skripsi ini digunakan kuesioner tertutup yang langsung dijawab
oleh subjek penelitian dengan bentuk jawaban rating-scale. Kuesioner ini
disusun berdasarkan Skala Likert. Untuk melakukan penskalaan dengan cara
menyusun pertanyaan-pertanyaan yang mengandung indikator kesulitan.
Jawaban terhadap masing-masing pertanyaan dinyatakan dalam lima kategori,
yaitu :
SS = Sangat Sesuai
S = Sesuai
R = Ragu-Ragu
TS = Tidak Sesuai
STS = Sangat Tidak Sesuai
Setelah item-item kuesioner disusun, dimintakan pembimbing untuk
menilai mengenai isinya, bahasanya dan keterbatasannya. Kemudian diadakan
uji coba pertama dan diadakan analisis validitas dan reliabilitas item, diadakan
perbaikan terhadap item-item yang tidak valid atau memenuhi syarat. Cara
menjawab pertanyaan adalah dengan memilih salah satu dari 5 alternatif
jawaban. Bobot statemen adalah :
Sangat Sesuai = 5
Sesuai = 4
Ragu-Ragu = 3
Tidak Sesuai = 2
Sangat Tidak Sesuai = 1
b. Koesioner Pemecahan/Solusi
Kuesioner ini disusun berdasarkan Skala Likert. Untuk melakukan
penskalaan dengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan yang mengandung
indikator pemecahan/solusi. Jawaban terhadap masing-masing pertanyaan
dinyatakan dalam lima kategori, yaitu :
SS = Sangat Sesuai
S = Sesuai
R = Ragu-Ragu
TS = Tidak Sesuai
STS = Sangat Tidak Sesuai
Setelah item-item kuesioner disusun, dimintakan pembimbing untuk
menilai mengenai isinya, bahasanya dan keterbatasannya. Kemudian diadakan
uji coba pertama dan diadakan analisis validitas dan reliabilitas item, diadakan
perbaikan terhadap item-item yang tidak valid atau memenuhi syarat. Cara
menjawab pertanyaan adalah dengan memilih salah satu dari 5 alternatif
jawaban. Bobot statemen adalah :
Sangat Sesuai = 5
Sesuai = 4
Ragu-Ragu = 3
Tidak Sesuai = 2
Sangat Tidak Sesuai = 1
c. Koesioner Kemampuan Akademik
Kuesioner disusun berdasarkan Skala Likert. Untuk melakukan
penskalaan dengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan yang mengandung
indikator kemampuan akademik. Jawaban terhadap masing-masing pertanyaan
dinyatakan dalam lima kategori, yaitu :
SS = Sangat Sesuai
S = Sesuai
R = Ragu-Ragu
TS = Tidak Sesuai
STS = Sangat Tidak Sesuai
Setelah item-item kuesioner disusun, dimintakan pembimbing untuk
menilai mengenai isinya, bahasanya dan keterbatasannya. Kemudian diadakan
uji coba pertama dan diadakan analisis validitas dan reliabilitas item, diadakan
perbaikan terhadap item-item yang tidak valid atau memenuhi syarat. Cara
menjawab pertanyaan adalah dengan memilih salah satu dari 5 alternatif
jawaban. Bobot statemen adalah :
Sangat Sesuai = 5
Sesuai = 4
Ragu-Ragu = 3
Tidak Sesuai = 2
Sangat Tidak Sesuai = 1
d. Kuesioner Proses Pembuatan Karya Proyek Akhir
Kuesioner disusun berdasarkan Skala Likert. Untuk melakukan
penskalaan dengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan yang mengandung
indikator proses pembuatan karya proyek akhir. Jawaban terhadap masing-
masing pertanyaan dinyatakan dalam lima kategori, yaitu :
SS = Sangat Sesuai
S = Sesuai
R = Ragu-Ragu
TS = Tidak Sesuai
STS = Sangat Tidak Sesuai
Setelah item-item kuesioner disusun, dimintakan pembimbing untuk
menilai mengenai isinya, bahasanya dan keterbatasannya. Kemudian diadakan
uji coba pertama dan diadakan analisis validitas dan reliabilitas item, diadakan
perbaikan terhadap item-item yang tidak valid atau memenuhi syarat. Cara
menjawab pertanyaan adalah dengan memilih salah satu dari 5 alternatif
jawaban.Bobot statemen adalah :
Sangat Sesuai = 5
Sesuai = 4
Ragu-Ragu = 3
Tidak Sesuai = 2
Sangat Tidak Sesuai = 1
2) Metode Pelengkap
Dokumentasi
Dokumentasi asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan
sebagainya (Suharsimi, 1997 : 206).
Dengan mengetahui asal dari arti kata dokumentasi, maka dapat disimpulkan
bahwa dokumentasi adalah membuat catatan atau membuat keterangan-keterangan
tertulis ataupun tercetak yang dijadikan dokumen.
Dalam pengumpulan data yang menggunakan metode dokumentasi berarti suatu
cara mengumpulkan data dengan mengambil data dari sumber-sumber dokumen.
Dokumen yang dimaksud adalah suatu catatan atau keterangan-keterangan baik tertulis
ataupun tercetak, yang menunjukkan kejadian-kejadian masa lampau sehingga dapat
memberikan berbagai macam keterangan.
Dengan melalui metode dokumentasi inilah penulis akan mendapatkan keterangan-
keterangan dan dapat mengumpulkan data tentang jumlah mahasiswa yang mengambil
proyek akhir, rata-rata tahun kelulusan dan indeks prestasi. Didalam penyelidikan ini
penulis mendapat data dari dokumen yang berasal dari UPT Komputer Universitas Negeri
Yogyakarta. Data yang diperoleh berupa jumlah mahasiswa yang mengambil Proyek
Akhir, rata-rata tahun kelulusan dari masing-masing angkatan 2008 dan 2009 dan indeks
prestasi.
C. Metode Penyusunan Instrumen
a. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pengumpul data atau karena dalam penelitian instrumen
saling bertindak sebagai alat evaluasi, maka instrumen juga biasa disebut sebagai alat
evaluasi (Nana Sudjana, 1997 :20). Pemilihan dan pembuatan instrumen secara tepat
akan memungkinkan peneliti memperoleh data sebagaimana yang diharapkan, dapat
menguji hipotesis secara tepat sehingga menghasilkan kesimpulan.
Menurut Saifuddin Azwar (1997 : 93) ada beberapa model instrumen
pengumpulan data yang biasanya digunakan dalam penelitian, yaitu sosiometri, skala
sikap Model Likert, Tes dan skala-skala psikologi, dan kuesioner.
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah instrumen model
kuesioner. Adapun format penyajiannya dibuat dalam bentuk format pilihan sehingga
lebih memudahkan pekerjaan responden dalam memberikan repon. Format pilihan
tepat untuk digunakan bila data yang diungkap banyak menyangkut variabel yang
variasinya jelas atau sengaja hendak dibatasi (Saifuddin Azwar, 1997 : 103 ).
b. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan untuk memperoleh validitas item atau butir soal
dilakukan terhadap responden diluar subjek penelitian yang memiliki kesetaraan
karakteristik dengan subjek penelitian. Sebelum diujicobakan pada subjek penelitian,
soal terlebih dahulu diuji cobakan pada mahasiswa lain.Tujuan uji coba dalam
penelitian ini adalah untuk memperoleh butir tes yang masuk dalam kategori baik dan
bisa dipakai untuk penelitian.
Apabila data yang didapat dari uji coba sudah sesuai dengan yang seharusnya,
maka berarti bahwa instrumennya sudah baik, sudah valid (Suharsimi Arikunto, 1997 :
145).
Adapun responden yang dipilih adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan non
responden. Pemilihan mahasiswa non responden sebagai responden uji coba
didasarkan atas pertimbangan bahwa mahasiswa tersebut hampir memiliki kesetaraan
akademik dengan subjek penelitian.
1. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana
ketapatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu
tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi
apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang
sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan
data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang
memiliki validitas rendah (Saifuddin Azwar, 1997 : 6).
Suharsimi Arikunto (1997 : 144) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.
Untuk mengetahui validitas suatu instrumen pada penelitian ini digunakan
teknik analisis kesahihan butir dengan rumus Korelasi Product Moment. Rumus
Korelasi Product Moment yang dimaksud adalah :
Dengan Keterangan :
rxy = Koefisisen korelasi antara gejala X dan gejala Y
∑XY = Jumlah Product dari x dan y
N = Jumlah subjek uji coba
∑X = Sigma x (skor butir)
∑Y = Sigma y (skor faktor)
∑X2 = Sigma x kuadrat
∑Y2 = Sigma y kuadrat
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel
akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Dari sini dapat dikatakan
bahwa reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Suharsimi Arikunto,
1997 : 154).
Saifuddin Azwar (1997 :4) mengemukakan bahwa ide pokok yang
terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai
pengukuran yang reliabel.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu tes dapat
dikatakan reliabel atau mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Arikunto (1997 :155), mengemukakan bahwa
reliabilitas ada dua yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. Untuk
mencari reliabilitas ekternal ada dua cara yaitu teknik parallel (double test double
trial) dan teknik ulang (single test double trial). Sedangkan reliabilitas internal
diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu hasil pengetesan. Teknik mencari
relisbilitas internal ada tujuh macam teknik, yaitu (1) dengan rumus Spearman
Brown (2) Dengan rumus Flanagan (3) Dengan rumus Rulon (4) dengan rumus K-R
20 (5) Dengan rumus K-R 21 (6) Dengan rumus Hoytdan (7) dengan rumus alpha.
Uji Reliabilitas Instrumen dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha,
karena caranya sederhana, hemat waktu, hemat tenaga dan skor instrumennya
bertingkat yang bergerak dari 1-5. Adapun menutrut Arikunto (1998 : 192-193),
rumusnya sebagai berikut :
Dengan keterangan :
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b 2
= Jumlah varians butir
1 2
= Varians total
D. Pengolahan Dan Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan melalui instrumen penelitian dimaksudkan untuk
menguji sejauh mana hipotesis yang telah ditemukan sebelumnya dapat diterima. Dalam
hubungan ini data tersebut perlu dianalisis agar dapat dipergunakan bagi pengujian
hipotesis tersebut.
Analisis uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh hipotesis penelitian
yang telah disusun semula dapat diterima berdasarkan data yang telah dikumpulkan untuk
maksud itu. Analisis uji hipotesis tidak menguji kebenaran hipotesis, tetapi menguji dapat
diterima atau tidaknya hipotesis yang bersangkutan. (W. Gulo, 2002 : 135-153).
Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis
korelasi dan analisis regresi.
1. Analisis Deskriptif
Analisis ini bermaksud memberikan gambaran umum mengenai hasil penelitian
secara umum, bagaimana karakteristik subjek penelitian sebagaimana dengan variabel-
variabel yang diteliti. Hasil analisis merupakan jawaban dari kuesioner kesulitan,
pemecahan/solusi, kemampuan akademik dan proses pembuatan karya proyek akhir.
Untuk mendeskripsikan data digunakan perhitungan dasar statistik yaitu dengan distribusi
mean, median, mode.
2. Analisis Korelasi
Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian korelasi karena penelitian ini
menelaah hubungan antara variabel. Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada
tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya
hubungan itu. Suharsimi (1997 : 239) menyatakan bahwa koefisien korelasi adalah suatu
alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel
yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubngan antara variabel-variabel ini.
Oleh karena itu dalam menguji hipotesis ke-1, 2 dan 3 yang diajukan menggunakan
analisis korelasi. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus korelasi
parsial, sebagai berikut :
Dengan Keterangan :
ry1.2 = Korelasi antara X1 dengan Y mengendalikan X2
ry2.1 = Korelasi antara X2 dengan Y mengendalikan X2
ry1 = Korelasi antara X1 dengan Y
ry.2 = Korelasi antara X1 dengan Y
r1.2 = Korelasi antara X1 dengan X2
Untuk pengujian signifikansi melalui nilai t dengan rumus :
Dengan Keterangan =
ry1.2 = Korelasi antara X1 dengan Y mengendalikan X2
ry2.1 = Korelasi antara X2 dengan Y mengendalikan X1
3. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang
digunakan dalam penelitian. Apabila dalam menguji hipotesis tidak berdistribusi normal,
maka kesimpulan berdasarkan teori dimana asumsi normalitas dipakai, terlebih dahulu
perlu diselidiki apakah asumsi itu dipenuhi atau tidak.
Asumsi normalitas, melancarkan teori dan metode sebegitu rupa sehingga banyak
persoalan yang diselesaikan dengan lebih cepat dan mudah. Karenanya cukup mudah
dimengerti bahwa asumsi normalitas perlu dicek keberlakuannya agar langkah-langkah
selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan (Sudjana, 1992 : 151, 291).
Dalam penelitian ini, untuk keperluan pengujian normalitas digunakan Chi Kuadrat,
karena dengan uji chi kuadrat dapat diketahui selisih frekwensi yang diobservasi dengan
frekwensi yang diharapkan. Jika selisihnya terlalu kecil maka dikatakan data berdistribusi
normal. Adapun rumus chi kuadrat yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan :
X2 = Chi Kuadrat yang dicari
Fo = Frekwensi hasil observasi
Fh = frekwensi yang diharapkan
Untuk mengetahui distribusinya normal atau tidak dilakukan dengan
membandingkan antara harga X2 yang diperoleh dengan X2 tabel. Sedangkan untuk
menguji signifikansi score X2 digunakan taraf signifikansi 5%. Bila X2 < X2 , maka
distribusinya normal.
4. Analisis Regresi
Analisis regresi mengukur hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih.
Hubungan tersebut menyatakan bahwa ada pengaruh X terhadap Y. Tulus Winarsunu
(2002 : 183) mengatakan bahwa analisis regresi atau sering disebut dengan anareg adalah
suatu statistic parametrik yang dapat digunakan untuk (1) mengadakan peramalan atau
prediksi besarnya variasi yang jadi pada variabel y berdasarkan variebel x, (2)
menentukan bentuk hubungan antara variabel x dengan variabel y, (3) menentukan arah
dan besarnya koefisien korelasi antara variabel x dengan variabel y. Dalam anareg data
yang digunakan pada variabel x dan variabel y harus berbentuk data interval atau rasio.
Sudjana (1992 : 310) mengatakan bahwa jika kita mempunyai data yang terdiri atas
dua atau lebih variabel, adalah sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-
variabel itu berhubungan. Hubungan yang didapat pada umumnya dinyatakan dalam
bentuk persamaan matematik yang mengatakan hubungan fungsional antara variabel-
variabel. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regresi.
Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y = a + b X1 + c X2
Dengan keterangan :
Y = Kriterium
X1 dan X2 = Prediktor 1 dan 2
a = Intersep
b dan c = Koefisien regresi
Untuk menghitung intersep (a), koefisien regresi (b dan c) dipergunakan rumus sebagai
berikut :
Setelah harga-harga intersep a, koefisien regresi b dan c ditemukan, maka
perhitungan dilanjutkan untuk mengetahui taraf presesi atau ketepatan garis regresi
sebagai alat prediksi dengan menggunakan koefisien determinansi (R2), menghitung
residu, menghitung taraf korelasi dan melakukan uji signifikansi pada F regresi. Rumus-
rumus yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Menghitung koefisien determinansi (R2)
b. Menghitung residu atau kesalahan ramalan
Res = (1- R2) (∑Y2)
c. Menghitung taraf korelasi (r)
d. Menghitung harga regresi
Untuk melakukan uji signifikansi digunakan rumus =
Untuk menyelesaikan harga-harga yang terdapat pada rumus Freg tersebut harus
ditemukan lebih dahulu hal-hal berikut ini :
Jkreg = R2 . ∑Y2
Jkres = (1 – R2) (∑Y2)
dbreg = N – m – 1
KTreg =
KTres =
(Tulus Winarsunu, 2002 : 211)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.
Alisuf Sabri, M., Drs., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995.
Shalahuddin, Mahfudh, Drs., Pengantar Psikologi Pendidikan, Surabaya: Bina Ilmu, 1990.
Walgito, Bimo. 1992. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset.
Winarsunu, Tulus. 2002. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2009.Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2005.Sugiyono, Metode Penelitian Adminitrasi, Alfabeta, Bandung, 2004.Suyud, Pengembangan Instrumen Kinerja Profesional Guru, Tesis PPS UNY 2005.