Proposal

50
PROPOSAL SKRIPSI INDENTIFIKASI KESULITAN DAN PEMECAHAN DALAM KEMAMPUAN AKADEMIK DENGAN PROSES PEMBUATAN KARYA PROYEK AKHIR PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2008/2009 OLEH : ABROR FITRIYANTO NIM. 12501247001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

description

skripsi

Transcript of Proposal

Page 1: Proposal

PROPOSAL

SKRIPSI

INDENTIFIKASI KESULITAN DAN PEMECAHAN DALAM KEMAMPUAN

AKADEMIK DENGAN PROSES PEMBUATAN KARYA PROYEK AKHIR PADA

MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2008/2009

OLEH :

ABROR FITRIYANTO

NIM. 12501247001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2012

Page 2: Proposal

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Nasional diselenggarakan demi peningkatan Sumber daya Manusia (SDM)

Indonesia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan Teknologi tanpa harus meninggalkan

unsur-unsur keagamaan dan hubungan sosial kemasyarakatan. Dalam upaya peningkatan

SDM, pengembangan dibidang pendidikan menduduki peran yang sangat penting dalam

Pembangunan Nasional.

Pendidikan bukan hanya berarti suatu cara untuk mendapatkan sejumlah pengetahuan

dan keterampilan tertentu, melainkan juga berfungsi sebagai pengembangan pribadi menuju

kearah kesempurnaan sebagai hasil pengumpulan pengalaman dan latihan secara terus

menerus.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang pendidikan

nasional pasal 9 (UU SPN, 1989 :50) dijelaskan bahwa satuan pendidikan

menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan disekolah atau luar sekolah.

Satuan pendidikan yang disebut sekolah merupakan bagian dari pendidikan yang berjenjang

dan berkesinambungan, sedangkan satuan pendidikan luar sekolah meliputi keluarga,

kelompok belajar, kursus dan satuan pendidikan yang sejenis. Salah satu jenjang pendidikan

formal tersebut adalah pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi), merupakan jenjang pendidikan

yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan

mengembangkan atau menciptakan pengetahuan, teknologi dan kesenian. Dalam UU No. 2

th 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Perguruan Tinggi memiliki kewajiban

melaksanakan Dharma Bhakti yang meliputi : pendidikan dan pengajaran, penelitian serta

pengabdian kepada masyarakat. Ketiga bentuk dharma itu dilakukan dalam rangka ikut

mencerdaskan kehidupan bangsa. Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu

Perguruan Tinggi Negeri yang bertugas menghasilkan Sumber Daya Manusia yang

berkwalitas yang kelak akan bermanfaat di masyarakat. Universitas Negeri Yogyakarta

memiliki beberapa fakultas yang sebagian besar adalah bidang kependidikan, salah satunya

Page 3: Proposal

adalah Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

yang bertugas membina mahasiswa agar dapat menjadi calon tenaga ahli dibidang teknik

elektro baik disekolah maupun diluar sekolah (industri).

Sebagian disebutkan dimuka, perguruan tinggi diselenggarakan antara lain sebagai

lembaga yang menangani bidang penelitian. Salah satu saluran bagi keikutsertaan ilmuwan

dalam proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan pembangunan antara lain melalui

kegiatan riset atau penelitian (Tilaar 1991:2). Ilmu tidak akan berkembang jika tidak dimulai

dengan mencatat sendiri gejala yang nyata, mengumpulkannya serta memferivikasi. Jika

hanya mengumpulkan kesimpulan orang lain, maka ilmu tidak akan berkembang.

Dalam rangka memenuhi tuntutan pentingnya penyelenggaraan penelitian tersebut,

maka para mahasiswa perlu didorong untuk mampu melakukan penelitian dalam

menyelesaikan studinya, yakni menyusun proyek akhir. Dengan menyusun proyek akhir

para mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan wawasan secara lebih luas dan

menyeluruh, serta mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi secara ilmiah.

Bagi para mahasiswa, ternyata tugas proyek akhir tersebut merupakan tugas yang tidak

ringan. Pada umumnya mahasiswa dapat menyelesaikan teori tepat waktu, tetapi perjalanan

studi menjadi tersendat-sendat ketika menyusun proyek akhir. Mahasiswa pada awalnya

memiliki semangat, motivasi dan minat yang tinggi terhadap proyek akhir namun keadaan

itu menurun seiring dengan kesulitan-kesulitan yang dialami. Mahasiswa sering putus asa

bila tugas mencari literatur sukar didapat, kesulitan dalam berhubungan dengan dosen

pembimbing, kesulitan memahami literatur asing, kurang menguasai metodologi penelitian

dan kurangnya pengalaman dibidang penelitian.

Beberapa faktor inilah yang menyebabkan mahasiswa tidak dapat menyelesaikan

studinya tepat waktu. Dari data yang diperoleh di UPT Komputer Universitas Negeri

Yogyakarta, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta , khususnya dilingkungan Jurusan

Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta hanya sedikit

yang dapat menyelesaikan studinya tepat waktu. Data tersebut dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Page 4: Proposal

Tabel 1

Mahasiswa

Angkatan

Jumlah

Mahasiswa

Tahun Kelulusan Mahasiswa

Belum Lulus2010 2011 2012

2007

2008

2009

Dalam proses pembuatan karya proyek akhir diperlukan kesiapan penguasaan materi

akademik, motivasi, kerja keras, konsistensi berfikir serta kedisiplinan yang tinggi.

Meskipun mahasiswa telah dibekali dengan materi Penulisan Karya Ilmiah maupun

metodologi penelitian, namun ketrampilan dalam bidang menulis belum juga terbentuk.

Terbukanya kesempatan membuat karya tulis ilmiah tidak dimanfaatkan secara optimal.

Rendahnya budaya tulis tersebut menyebabkan pengungkapan ide-ide menjadi tidak

produktif dan tidak ekspresif. Belum dimilikinya kebiasaan mengungkapkan gagasan secara

sistematis mempergunakan bahasa tulis, karena yang dipelajari bukan kemahiran menulis

melainkan teori menulis. Menulis merupakan ketrampilan ragawi dan keterampilan

pemahaman atau keterampilan kognitif. Keadaan tersebut berpengaruh ketika mahasiswa

akan menyelesaikan proyek akhir. Proyek akhir selain karya ilmiah juga merupakan hasil

penelitian sehingga mahasiswa harus menguasai prosedur penelitian.

Suharsimi Arikunto (1991:30) menyebutkan bahwa hambatan pembuatan karya

proyek akhir karena kurangnya kemampuan akademik. Hal ini menunjukkan bahwa faktor

pembelajar sangat menentukan bagi kelancaran penyusunan karya proyek akhir. Beranjak

dari kenyataan tersebut peneliti mencoba untuk mengungkap tentang faktor-faktor yang

menghambat penyusunan karya proyek akhir mahasiswa, khususnya ditinjau dari faktor

pembelajar/mahasiswa.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka terdapat beberapa permasalahan

yang perlu untuk digaris bawahi :

1. Mahasiswa belum terbentuk budaya untuk menulis.

Page 5: Proposal

2. Mahasiswa masih kesulitan menuangkan ide menulis karya ilmiah.

3. Mahasiswa masih kesulitan menetukan judul karya proyek akhir.

4. Mahasiswa mengalami hambatan sebelum berakhir masa studi berkenaan dengan proses

pembuatan karya proyek akhir.

5. Mahasiswa mengalami hambatan dalam pembuatan karya proyek akhir yang antara lain

disebabkan oleh kesulitan dalam pemecahan kemampuan akademik.

C. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti baik dari segi waktu, dana, sarana dan

prasarana maka tidak semua hambatan dalam pembuatan karya proyek akhir akan diteliti

sehingga faktor yang diduga mempunyai hubungan kuat terhadap penulisan proyek akhir

adalah menetukan judul karya proyek akhir serta kemampuan akademik.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka penelitian ini ingin

menjawab :

1. Apa penyebab timbulnya kesulitan dalam proses penulisan dan pembuatan karya proyek

akhir mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri

Yogyakarta.

2. Adakah hubungan signifikan antara kesulitan dengan proses penulisan dan pembuatan

karya proyek akhir mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta.

3. Adakah hubungan signifikan antara kemampuan akademik dengan proses dan pembuatan

karya proyek akhir mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta?

4. Adakah hubungan signifikan antara kesulitan dan kemampuan akademik dengan dan

pembuatan karya proyek akhir secara bersama-sama?

5. Bagaimana cara pemecahannya?

Page 6: Proposal

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran

secara obyektif tentang faktor-faktor yang menghambat penulisan dan pembuatan karya

proyek akhir mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Negeri Yogyakarta, khususnya ditinjau dari faktor mahasiswa. Jadi penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui apa penyebab timbulnya kesulitan dalam proses penulisan dan

pembuatan karya proyek akhir mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas

Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui hubungan antar kemampuan akademik mahasiswa Jurusan Pendidikan

Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dalam proses penulisan

dan pembuatan karya proyek akhir.

3. Untuk mengetahui hubungan secara bersama-sama antara kesulitan dan kemampuan

akademik dengan proses penulisan dan pembuatan karya proyek akhir mahasiswa Jurusan

Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

4. Untuk mengetahui alternatif pemecahan antara kesulitan dan kemampuan akademik

dengan proses penulisan dan pembuatan karya proyek akhir mahasiswa Jurusan

Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

5. Untuk mengetahui efektifitas proses penulisan dan pembuatan karya proyek akhir antara

kesulitan dan pemecahan dalam kemampuan akademik mahasiswa Jurusan Pendidikan

Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan

ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dalam penulisan dan pembuatan karya

proyek akhir.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pendidik, sebagai data dan informasi tentang faktor-faktor yang menghambat

penulisan dan pembuatan karya proyek akhir sehingga dapat diupayakan kiat belajar

yang lebih baik, strategi pembelajaran dan pelayanan yang lebih sesuai bagi

Page 7: Proposal

mahasiswa yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Dengan demikian dapat

diupayakan optimalisasi peranan mahasiswa khususnya dalam upaya menunjang

keberhasilan penulisan dan pembuatan karya proyek akhir.

b. Bagi peneliti merupakan pengalaman lapangan dalam menerapkan Ilmu Pengetahuan

yang didapat dibangku kuliah.

G. Penegasan Istilah

Penegasan istilah dalam skripsi ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah penafsiran

terhadap judul skripsi dan memberikan gambaran yang lebih jelas kepada para pembaca.

Istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi artinya “penentu atau penetapan identitas seseorang“ Tim Penyusun Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2002: 417) Kesulitan artinya “keadaan yang sulit“ Tim

Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 1100)

Dari pengertian di atas identifikasi kesulitan dalam proses pembuatan karya proyek akhir

mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri

Yogyakarta dapat diartikan sebagai upaya untuk mengetahui apa saja yang membuat

keadaan menjadi sulit oleh mahasiswa.

2. Pemecahan artinya “alat untuk memecahkan sesuatu“ Tim Penyusun Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2002:840)

Pemecahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode

proses pembuatan karya proyek akhir secara tepat.

3. Kemampuan Akademik

Dalam Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, akademik diartikan sebagai suatu masyarakat

orang-orang terpelajar yang berhimpun untuk mengembangkan ilmu, sastra, atau seni.

Orang-orang terpelajar yang sedang menjalankan studinya di Perguruan Tinggi disebut

sebagai mahasiswa. Kemampuan akademik dalam judul ini mengandung pengertian

kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa dalam hal penguasaan materi akademik serta

materi lain yang menunjang kegiatan akademik, khususnya yang tercermin dalam

pencapaian indeks prestasi dan dalam kegiatan akademik lainnya.

Page 8: Proposal

4. Proyek Akhir

Proyek akhir adalah karya tulis mahasiswa yang menunjukkan kulminasi proses berpikir

ilmiah, kreatif, integratif, dan sesuai dengan disiplin ilmunya yang disusun untuk

memenuhi persyaratan kebulatan studi dalam program diploma dan Strata 1 (S1) baik

program kependidikan dan nonkependidikan yang ada di lingkungan Universitas Negeri

Yogyakarta. Proyek akhir adalah karya dan tulisan ilmiah yang ditulis mahasiswa yang

juga merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan, dan atau untuk

melengkapi tugas penyelesaian program diploma dapat berbentuk :

a. Makalah ilmiah sebagai karya tulis mahasiswa dari hasil analisis suatu karya produk,

desain teknologi atau seni yang menekankan pada kajian kritis, atau gagasan inovatif

berdasarkan penguasaan materi program studi tertentu secara komprehensif.

b. Karya desain teknologi, proyek akhir atau seni adalah produk yang menekankan pada

penemuan, pengembangan, aplikasi, dan penyempurnaan ilmu pengetahuan, teknologi

atau seni yang bersifat tera-pan dan praktis, baik berupa produk benda jadi, prototype,

rancangan bangun, atau karya seni, yang disertai dengan deskripsi ilmiah tentang

karya tersebut.

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini terbagi dalam lima bab. Bagian awal skripsi berisi judul skripsi,

halaman pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar

lampiran, daftar tabel.

BAB 1 : Pendahuluan berisi Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah,

Tujuan, Manfaat, Penegasan Istilah, Sistematika Penulisan Penelitian.

BAB 2 : Landasan Teori berisi Belajar, Pembelajaran, Kesulitan Belajar, Identifikasi

Kesulitan Belajar, Pengajaran Remidial, Kerangka Berfikir.

BAB 3 : Metode Penelitian berisi Setting Penelitian, Populasi penelitian, Sampel Penelitian,

Variabel Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Uji Coba Instrumen, Analisis

Data.

BAB 4 : Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi Deskripsi Hasil Penelitian, Pembahasan,

Keterbatasan Penelitian

BAB 5 : Penutup berisi simpulan dan saran

Bagian akhir skripsi ini berisi daftar pustaka dan lampiran.

Page 9: Proposal

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Pengertian Proyek Akhir

Proyek akhir adalah karya tulis mahasiswa yang menunjukkan kulminasi proses

berpikir ilmiah, kreatif, integratif, dan sesuai dengan disiplin ilmunya yang disusun untuk

memenuhi persyaratan kebulatan studi dalam program diploma dan Strata 1 (S1) baik

program kependidikan dan nonkependidikan yang ada di lingkungan Universitas Negeri

Yogyakarta. Proyek akhir adalah karya dan tulisan ilmiah yang ditulis mahasiswa yang

juga merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan, dan atau untuk

melengkapi tugas penyelesaian program diploma dapat berbentuk :

Makalah ilmiah sebagai karya tulis mahasiswa dari hasil analisis suatu karya produk,

desain teknologi atau seni yang menekankan pada kajian kritis, atau gagasan inovatif

berdasarkan penguasaan materi program studi tertentu secara komprehensif.

Karya desain teknologi, proyek akhir atau seni adalah produk yang menekankan pada

penemuan, pengembangan, aplikasi, dan penyempurnaan ilmu pengetahuan, teknologi

atau seni yang bersifat tera-pan dan praktis, baik berupa produk benda jadi, prototype,

rancangan bangun, atau karya seni, yang disertai dengan deskripsi ilmiah tentang

karya tersebut.

Proyek Akhir adalah salah satu mata kuliah dalam kurikulum Jurusan Pendidikan

Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta, memiliki bobot 3 Satuan Kredit Semester

( SKS ), merupakan pekerjaan mandiri oleh mahasiswa dengan bimbingan Dosen

Pembimbing Proyek Akhir. Proyek akhir dilaksanakan dengan penerapan beberapa

elemen pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya dalam suatu perencanaan rekayasa

atau pendalaman ilmu Teknik Elektro. Isi dan batasan masalah atau permasalahan yang

akan dibahas dalam proyek akhir ditentukan oleh pembimbing dan dibantu oleh staf

pengajar yang lain pada saat seminar proposal.

Tujuan Proyek Akhir memberi kesempatan kepada mahasiswa agar dapat

memformulasikan ide, konsep, pola pikir, dan kreativitasnya yang dikemas secara terpadu

Page 10: Proposal

dan komprehensif, dan dapat mengkomunikasikan dalam format yang lazim digunakan di

kalangan masyarakat ilmiah.

2. Langkah - langkah penelitian

Proyek Akhir selain sebagai suatu karya ilmiah juga merupakan hasil penelitian,

oleh sebab itu mahasiswa yang akan menyusun proyek akhir harus menguasai prosedur

penelitian. Arikunto Suharsimi, (1997:20) menyebutkan langkah-langkah penelitian

sebagai berikut:

a. Memilih masalah

b. Studi pendahuluan

c. Merumuskan masalah

d. Merumuskan anggapan dasar

e. Merumuskan hipotesis

f. Memilih pendekatan

g. Menentukan variabel dan sumber data

h. Menentukan dan menyusun instrument

i. Mengumpulkan data

j. Analisis data

k. Menarik kesimpulan

l. Menulis laporan

Langkah ke-1 sampai dengan ke-6 mengisi kegiatan pembuatan rancangan

penelitian, langkah ke-7 sampai dengan ke-10 merupakan pelaksanaan penelitian,

langkah terakhir sama dengan pembuatan laporan penelitian.

Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan diuraikan penjelasan dari masing-masing

langkah .

a. Memilih masalah

Besar maupun kecil, sedikit maupun banyak, setiap orang mesti memiliki

masalah. Hanya bedanya, ada masalah yang dapat seketika diatasi, tetapi ada pula

yang memerlukan penelitian. Akan tetapi ada masalah penelitian yang juga tidak

dapat dipecahkan melalui penelitian karena berbagai sebab, antara lain karena tidak

Page 11: Proposal

tersedianya data. Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang terlalu mudah terutama

bagi orang-orang yang belum banyak berpengalaman meneliti. Untuk ini diperlukan

kepekaan dari calon peneliti. Apabila sudah berpengalaman meneliti, masalah-

masalah ini akan timbul dalam bentuk keinginan untuk segera dilaksanakan

pemenuhannya.

b. Studi Pendahuluan.

Walaupun sudah diperoleh suatu masalah untuk diteliti, sebelum mengadakan

penelitian yang sesungguhnya, peneliti mengadakan suatu studi pendahuluan, yaitu

menjajagi kemungkinan diteruskannya pekerjaan meneliti. Prof. Dr. Winarno

Surachmad (dalam buku Suharsimi Arikunto, 1997 : 22) menyebutnya sebagai studi

eksploratoris. Studi pendahuluan juga dimaksudkan untuk mencari informasi yang

diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya.

c. Merumuskan masalah.

Apabila telah diperoleh informasi yang cukup dari studi pendahuluan/studi

eksploratis maka masalah yang akan diteliti menjadi jelas. Agar penelitian dapat

dilaksanakan sebaik-baiknya maka peneliti harus merumuskan masalahnya sehingga

jelas dari mana harus mulai.

d. Merumuskan anggapan dasar

Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang

akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti

didalam melaksanakan penelitiannya.

e. Hipotesis

Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti,

tetapi masih harus dibuktikan kebenarannya.

f. Memilih pendekatan

Yang dimaksud dengan "pendekatan" disini adalah metode atau cara

mengadakan penelitian. Penentuan pendekatan ini akan sangat menentukan apa

variabel atau obyek penelitian yang akan diteliti, dan sekaligus menentukan subyek

penelitian dan sumber data diperoleh.

g. Menentukan variabel dan sumber data

Langkah ke-6 ini menjawab pertanyaan:

Page 12: Proposal

1) Apa yang akan diteliti?

2) Dari mana data diperoleh?

Kedua hal ini harus diidentifikasikan secara jelas agar dengan tepat dapat

ditentukan alat apa yang akan kita gunakan untuk mengumpulkan datanya.

h. Menentukan dan menyusun instrumen

Setelah peneliti mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti dan dari mana

data bisa diperoleh, maka langkah yang segera diambil adalah menentukan dengan

apa data dikumpulkan . Instrumen sangat tergantung dari jenis data dan dari mana

diperoleh.

i. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah mengamati variabel yang akan diteliti dengan

metode interview, tes, observasi, kuesioner dan sebagainya.

j. Analisis data

Analisis data dilakukan untuk menyederhanakan hasil olahan data sehingga

mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam menganalisis data, jenis data yang diperoleh

harus diperhatikan (kualitatif atau kuantitatif). Apabila data yang diperoleh adalah

berupa kualitatif maka analisis non statistik digunakan dalam proses analisisnya.

Sebaliknya data kuantitatif dianalisis dengan analisis statistik.

k. Menarik kesimpulan

Penafsiran hasil analisis ini sangat bcrkaitan dengan analisis data yang telah

dilakukan. Dalam tahap ini, data yang telah diolah dan dianalisis, diberi arti. Dari

hasil penafsiran ini diperoleh kesimpulan penelitian .

l. Menyusun Laporan

Kegiatan penelitian menuntut agar hasilnya disusun, ditulis dalam bentuk

laporan penelitian agar hasil dan prosedurnya pun diketahui orang lain sehingga

dapat diambil manfaat dari penelitiannya itu.

3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembuatan Karya Proyek Akhir

Pembuatan karya proyek akhir merupakan problem bagi mahasiswa yang akan

menyelesaikan studi di Perguruan Tinggi, baik bagi mahasiswa yang akan memulai,

sedang melakukan penulisan maupun bagi mahasiswa yang hampir habis masa studinya.

Page 13: Proposal

Penyelesaian studi di perguruan tinggi secara tepat waktu diantaranya terhambat karena

proses pembuatan karya proyek akhir. Proyek akhir merupakan salah satu instrumen yang

dapat mengukur suatu kemampuan, keterampilan dan pemahaman sejumlah pengetahuan

yang diperoleh selama kuliah.

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi keterlambatan mahasiswa dalam proses

pembuatan karya proyek akhir. Faktor-faktor tersebut misalnya : mahasiswa sering putus

asa bila tugas mencari literatur sukar didapat, kesulitan dalam berhubungan dengan dosen

pembimbing, kesulitan memahami literatur asing, kurang menguasai metodologi

penelitian dan kurangnya pengalaman dibidang penelitian. Kesiapan penguasaan materi

akademik, motivasi, kerja keras, minat, juga mempengaruhi mahasiswa dalam proses

pembuatan karya proyek akhir.

4. Kemampuan Akademik

Faktor lain yang tidak kalah penting yang turut mempengaruhi proses dan hasil

penulisan tugas akhir skripsi adalah kemampuan akademik yang dimiliki mahasiswa.

Kegiatan akademik adalah kegiatan yang terprogram, dirancang, dilaksanakan dan

dievaluasi secara periodik, untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan akademik maka

dilakukan evaluasi terus-menerus baik penilaian sumatif maupun formatif. Kemampuan

akademik sering diwujudkan dengan Indeks Prestasi sehingga tinggi rendahnya indeks

prestasi mencerminkan kesiapan dan kemampuan yang dimiliki mahasiswa terhadap

kegiatan ilmiah khususnya perkuliahan. Sehingga diduga mereka yang mempunyai indeks

prestasi yang tinggi mencerminkan kernampuan dalam kegiatan ilmiah. Di sini peneliti

memberikan batasan mengenai kemampuan akademik yaitu sejumlah kapasitas yang

dimiliki mahasiswa dalam materi perkuliahan baik itu berupa materi bidang studi,

wawasan, berbahasa dan diskusi. Pengertian tersebut menunjuk kepada sejumlah

pengetahuan yang dikuasai mahasiswa yang akan dituangkan dalam proses pembuatan

karya proyek akhir. Indikator bahwa seorang mahasiswa memiliki kemampuan akademik

adalah: Memiliki prestasi baik yang ditunjukkan dengan IP.

Apabila dikaitkan dalam Teknologi Pendidikan, kemamampuan akademik berada

dalam kawasan evaluasi, karena terdapat proses penentuan siswa akan belajarnya.

5. Proses Pembuatan Karya Proyek Akhir

Page 14: Proposal

Proyek Akhir sebagai salah satu wujud dari karya ilmiah dalam desain teknologi,

proyek akhir atau seni adalah produk yang menekankan pada penemuan, pengembangan,

aplikasi, dan penyempurnaan ilmu pengetahuan, teknologi atau seni yang bersifat tera-

pan dan praktis, baik berupa produk benda jadi, prototype, rancangan bangun, atau karya

seni, yang disertai dengan deskripsi ilmiah tentang karya tersebut.

Jika dikaitkan dengan teknologi pendidikan, kemampuan akademik berada dalam

kawasan desain, karena menjelaskan tentang karakteristik pembelajar.

Proyek akhir merupakan makalah ilmiah sebagai karya tulis mahasiswa dari hasil

analisis suatu karya produk, desain teknologi atau seni yang menekankan pada kajian

kritis, atau gagasan inovatif berdasarkan penguasaan materi program studi tertentu secara

komprehensif.

Dalam menyusun format penulisan proposal proyek akhir, mahasiswa walaupun

tanpa pembimbing sebenarnya dianggap mampu membuat proposal proyek akhir karena

mereka telah mengikuti mata kuliah metode penelitian, sehingga proposal proyek akhir

yang dibuat dapat diperiksa kelayakannya oleh pihak institusi yang bertanggung jawab

untuk itu. Format proposal proyek akhir yang baku dan secara umum relatif sama, namun

setiap institusi biasanya telah menentukan sendiri aturan-aturannya.

Husein Umar (2001 : 45) menjelaskan bahwa salah satu format isian proposal

proyek akhir yang informasinya dipandang cukup baik untuk menilai kelayakan rencana

pembuatan proyek akhir adalah sebagai berikut :

a. Judul

Judul setidaknya harus mencerminkan masalah / peluang, variabel dan objek

yang diteliti, serta desain penelitian yang dipakai.

b. Latar Belakang Masalah

Bagian ini menuturkan apa yang mendorong seorang peneliti untuk mendalami

suatau masalah/peluang. Masalah dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan antara

rencana (sesuatu yang diinginkan) dengan keadaan yang ada (realitas) saat penelitian

dilakukan. Dibagian ini pun dijelaskan situasi dan kondisi yang melatarbelakangi

terjadinya masalah tersebut.

Masalah harus dianggap sebagai suatu rintangan yang harus dilalui dan bukan

dihindari. Peluang juga harus dianggap sebagai tantangan. Masalah yang diangkat

Page 15: Proposal

perlu memiliki unsur yang menggerakkan kita untuk dapat membahasnya, kelihatan

penting dan ada gunanya uantuk dibahas.

c. Identifikasi Masalah

Kegiatan tahap ini adalah mencari masalah sebanyak mungkin yang kira-kira

dapat dicarikan jawaban/pemecahannya melalui penelitian. Pencarian masalah-

masalah ini terfokus pada masalah pokok yang tercermin pada bagian Latar Belakang

Masalah diatas. Agar masalah-masalah yang akan dibicarakan pada bagian ini lebih

mudah dimengerti pembaca, umumnya disajikan dalam bentuk kalimat tanya.

d. Batasan Masalah

Bagian ini sangat berkaitan dengan Identifikasi masalah. Dengan keterbatasan

yang ada pada peneliti, masalah-masalah yang telah diidentifikasi dapat saja tidak

diteliti semuanya, tapi hanya beberapa saja. Penulisannya juga seperti pada penulisan

di identifikasi masalah.

e. Rumusan Masalah

Bagian ini mencoba memformulasikan secara ringkas, jelas dan tajam tentang

permasalahan utama yang ada di latar belakang masalah dan batasan masalah dalam

satu paragraf dengan menggunakan kalimat biasa.

f. Hipotesis penelitian

Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara atau dugaan jawaban yang

paling memungkinkan walaupun masih harus dibuktikan dengan penelitian. Dugaan

jawaban sementara ini pada prinsipnya bermanfaat untuk membantu peneliti agar

proses penelitiannya lebih terarah.

g. Metode Penelitian

Kualitas hasil penelitian tergantung dari data yang didapat disamping proses

pengolahan yang dilakukan. Karena itu, variable yang dipakai, instrumen

pengumpulan data, desain penelitian, alat-alat analisis, dan lain-lain yang dianggap

perlu dalam penelitian harus telah disiapkan. Keabsahan metode dianggap paling

penting dalam menilai kualitas hasil penelitian.

h. Tinjauan Pustaka

Studi penjajakan perlu dilakukan untuk menguasai teori yang relevan dengan

topik/masalah penelitian dan rencana model analisis yang dipakai. Idealnya penulis

Page 16: Proposal

dapat mengetahui hal-hal apa yang telah diteliti dan yang belum diteliti sehingga tidak

terjadi duplikasi penelitian.

i. Kerangka Pemikiran

Seluruh kegiatan penelitian, mulai dari tahap awal sampai tahap akhir harus

merupakan suatu kesatuan kerangka pemikiran yang utuh untuk mencari jawaban-

jawaban ilmiah tehadap masalahmasalah yang diteliti. Kerangka pemikiran dibuat

dalam suatu skema sehingga isi penelitian secara keseluruhan diketahui dengan jelas,

mulai dari mekanisme ketersediaan data, pengolahan dan penyajiannya. Dianjurkan

agar kerangka pemikiran ini dilengkapi dengan penjelasan narasi.

B. Kerangka Berpikir

Hubungan Kemampuan Akademik dengan Proses Pembuatan Karya Proyek Akhir

Proses pembuatan karya proyek akhir merupakan aktifitas penggabungan sejumlah

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dipelajari semasa kuliah. Proyek akhir

yang merupakan karya ilmiah disusun dengan cara menggali permasalahan berdasarkan

pengamatan terhadap fenomena maupun pustaka. Hal tersebut memerlukan sejurnlah

pengetahuan yang antara lain meliputi materi spesialisasi, metodologi, keterampilan tata

tulis dan kemampuan bahasa sejumlah kemampuan mahasiswa dalam kegiatan akademik

tersebut diwujudkan dengan indeks prestasi. Mahasiswa dengan Indeks Prestasi tinggi

diduga memiliki kemampuan akademik yang tinggi pula, Mengingat kegiatan penelitian

dalam rangka pembuatan karya proyek akhir merupakan salah satu kegiatan ilmiah maka

semakin tinggi indeks prestasi semakin tinggi pula kemampuan dibidang penelitian.

Adapun hubungan tersebut dapat dilihat dari bagan berikut ini :

Identifikasi Masalah

Pemecahan Dalam Kemampuan Akademik

Proses Pembuatan Karya Proyek Akhir

Page 17: Proposal

C. Hipotensis Penelitian

1. Ada hubungan signifikan antara masalah atau kesulitan terhadap proses pembuatan

karya proyek akhir mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Ada hubungan signifikan antara kemampuan akademik terhadap proses pembuatan

karya proyek akhir mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta.

3. Ada hubungan signifikan secara bersama-sama antara masalah atau kesulitan dan

pemecahan dalam kemampuan akademik dengan proses pembuatan karya proyek

akhir mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Negeri Yogyakarta.

Page 18: Proposal

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam kegiatan penelitian selalu menggunakan cara-cara atau langkah-langkah

tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang benar. Kebenaran tersebut dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan terbuka untuk diuji oleh siapapun. Cara-cara atau

langkah-langkah dalam kegiatan ilmiah dinamakan metode.

Peranan metode sangat menentukan dalam upaya menghimpun data yang diperlukan

dalam penelitian. Dengan kata lain, metode penelitian akan memberikan petunjuk terhadap

pelaksanaan penelitian atau petunjuk bagaimana penelitian itu dilaksanakan (Sudjana, 1989 :

16).

1. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 1997 : 108).

Sedangkan Margono (1996 : 118) menjelaskan bahwa populasi adalah seluruh data

yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita

tentukan.

Menurut Sugiono (1994:57) populasi penelitian adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek dan subyek, mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu,

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah jumlah

keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Dalam penelitian ini,

populasi yang diambil adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.yang terdaftar mengambil

pembuatan karya proyek akhir pada semester ganjil tahun ajaran 2008/2009.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

1997 :109). Saifuddin Azwar (1997 : 79) mendefinisikan sampel adalah sebagian dari

Page 19: Proposal

populasi. Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah

sebagian dari populasi yang memiliki sifat yang sama dengan populasi.

Dalam penelitian ini sampel diambil dari keseluruhan jumlah populasi,

sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Pengambilan populasi sebagai

subjek penelitian ini juga berdasar pada pendapat Suharsimi Arikunto (1997 : 112)

yang menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil

semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

1. Penetapan Besar Sampel

Mengacu pernyataan Suharsimi Arikunto di atas, maka peneliti menentukan

banyaknya sampel yang digunakan untuk menjadi responden sebagai sumber data

adalah sebesar 100% dari banyaknya populasi, yaitu 70 siswa.

2. Teknik sampling

Teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk pengambilan sampel

(Sutrisno Hadi, 2002:75). Jumlah keseluruhan populasi adalah 70 siswa. Alasan

peneliti mengambil populasi kelas satu tersebut karena pada saat penelitian siswa-

siswa tersebut masih aktif belajar di sekolah yang bersangkutan.

Tabel 2

Daftar Populasi dan Sampel

No Mahasiswa Angkatan Jumlah Populasi Jumlah Sampel Menurut

Jenis Kelamin

1. 2007

2. 2008

3. 2009

4. 2010

Jumlah

2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian. Suharsimi Arikunto ( 1997 : 99) membagi variable menjadi dua, yaitu

Page 20: Proposal

variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini , variabel yang melingkupi

sebagai berikut :

a) Variabel bebas : kesulitan dan pemecahan dalam kemampuan akademik

b) Variabel terikat : proses pembuatan karya proyek akhir

Selanjutnya hubungan antara variabel dapat digambarkan sebagai berikut :

Dengan Keterangan :

X1 : Identifikasi

X2 : Pemecahan dalam Kemampuan Akademik

Y : Proses Pembuatan Karya Proyek Akhir

B. Metode Pengumpulan Data

Suatu penelitian akan memperoleh data yang representatif, maka menggunakan

metode yang mampu mengungkapkan atau mendapatkan datadata yang dibutuhkan. Untuk

mendapatkan data dari variabel–variable penelitian yang akan diteliti digunakan metode

pengumpulan data sebagai berikut :

1) Metode Pokok

Kuesioner

Pemakaian kuesioner ini berdasar pada anggapan yang dikemukakan Singarimbun

Masri (1985 : 130) yaitu bahwa tujuan pembuatan kuesioner (kuesioner) adalah untuk

memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survei dan memperoleh informasi

yang reliabilitas dan validitas setinggi mungkin. Selanjutnya Arikunto Suharsimi

X1

X2

Y

Page 21: Proposal

(1997 :128) berpendapat bahwa kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.

Kuesioner dipandang dari jawaban yang diberikan, dibedakan menjadi :

a. Kuesioner langsung

b. Kuesioner tidak langsung.

(Bimo Walgito, 2000 : 37)

Kuesioner dipandang dari bentuknya, sebagai berikut :

a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup.

b. Kuesioner lisan, yang dimaksud adalah kuesionar terbuka.

c. Check list, yaitu sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda

check (V) pada kolom sesuai.

d. Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom

yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai

ke sangat tidak setuju.

(Suharsimi Arikunto, 1997 : 141)

Keuntungan kuesioner sebagai suatu metode untuk memperoleh data dapat

dikemukakan sebagai berikut :

a. Merupakan metode yang praktis, pada jarak yang jauh, peneliti tidak perlu datang

ketempat yang diteliti, cukup mengirimkan kepada mereka yang akan diteliti, atau

meminta bantuan kepada orang lain untuk menyebarkan kuesioner tersebut.

b. Dalam waktu yang relatif singkat, dapat mengumpulkan data yang banyak.

c. Sedikit tenaga yang digunakan, dengan demikian kuesioner merupakan metode yang

hemat tenaga, hemat waktu dan hemat biaya.

d. Orang dapat menjawab dengan leluasa, bebas tidak dipengaruhi orang lain, sehingga

orang akan lebih terbuka dalam menjawab pertanyaanpertanyaan. Disamping

keuntungan-keuntungan tersebut diatas, kuesioner juga memiliki kelemahan-

kelemahan, antara lain :

Kemungkinan responden tidak dapat berhadapan langsung dengan peneliti, maka

bila ada hal-hal yang kurang jelas akan sulit mendapatkan penjelasan lebih lanjut.

Page 22: Proposal

Dalam kuesioner, pertanyaan-pertanyaan telah disusun sedemikian rupa sehingga

pertanyaan-pertanyaan itu bersifat kaku, tidak dapat diubah dan disesuaikan

dengan situasi yang ada.

Biasanya tidak semua kuesioner yang dikeluarkan akan kembali semula. Hal ini

harus menjadi pertimbangan peneliti, kuesioner yang dikeluarkan harus dilebihi,

untuk menjaga kuesioner yang tidak kembali, selain itu juga peneliti harus

mengontrol kuesioner yang dikeluarkan.

Sekalipun kuesioner mempunyai kelemahan-kelemahan, namun bila

kuesioner disusun dengan sebaik-baiknya, sumbangan kuesioner tidak kecil

sebagai salah satu metode penelitian untuk mendapatkan data.

a. Kuesioner Kesulitan

Dalam skripsi ini digunakan kuesioner tertutup yang langsung dijawab

oleh subjek penelitian dengan bentuk jawaban rating-scale. Kuesioner ini

disusun berdasarkan Skala Likert. Untuk melakukan penskalaan dengan cara

menyusun pertanyaan-pertanyaan yang mengandung indikator kesulitan.

Jawaban terhadap masing-masing pertanyaan dinyatakan dalam lima kategori,

yaitu :

SS = Sangat Sesuai

S = Sesuai

R = Ragu-Ragu

TS = Tidak Sesuai

STS = Sangat Tidak Sesuai

Setelah item-item kuesioner disusun, dimintakan pembimbing untuk

menilai mengenai isinya, bahasanya dan keterbatasannya. Kemudian diadakan

uji coba pertama dan diadakan analisis validitas dan reliabilitas item, diadakan

perbaikan terhadap item-item yang tidak valid atau memenuhi syarat. Cara

menjawab pertanyaan adalah dengan memilih salah satu dari 5 alternatif

jawaban. Bobot statemen adalah :

Page 23: Proposal

Sangat Sesuai = 5

Sesuai = 4

Ragu-Ragu = 3

Tidak Sesuai = 2

Sangat Tidak Sesuai = 1

b. Koesioner Pemecahan/Solusi

Kuesioner ini disusun berdasarkan Skala Likert. Untuk melakukan

penskalaan dengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan yang mengandung

indikator pemecahan/solusi. Jawaban terhadap masing-masing pertanyaan

dinyatakan dalam lima kategori, yaitu :

SS = Sangat Sesuai

S = Sesuai

R = Ragu-Ragu

TS = Tidak Sesuai

STS = Sangat Tidak Sesuai

Setelah item-item kuesioner disusun, dimintakan pembimbing untuk

menilai mengenai isinya, bahasanya dan keterbatasannya. Kemudian diadakan

uji coba pertama dan diadakan analisis validitas dan reliabilitas item, diadakan

perbaikan terhadap item-item yang tidak valid atau memenuhi syarat. Cara

menjawab pertanyaan adalah dengan memilih salah satu dari 5 alternatif

jawaban. Bobot statemen adalah :

Sangat Sesuai = 5

Sesuai = 4

Ragu-Ragu = 3

Tidak Sesuai = 2

Sangat Tidak Sesuai = 1

c. Koesioner Kemampuan Akademik

Kuesioner disusun berdasarkan Skala Likert. Untuk melakukan

penskalaan dengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan yang mengandung

Page 24: Proposal

indikator kemampuan akademik. Jawaban terhadap masing-masing pertanyaan

dinyatakan dalam lima kategori, yaitu :

SS = Sangat Sesuai

S = Sesuai

R = Ragu-Ragu

TS = Tidak Sesuai

STS = Sangat Tidak Sesuai

Setelah item-item kuesioner disusun, dimintakan pembimbing untuk

menilai mengenai isinya, bahasanya dan keterbatasannya. Kemudian diadakan

uji coba pertama dan diadakan analisis validitas dan reliabilitas item, diadakan

perbaikan terhadap item-item yang tidak valid atau memenuhi syarat. Cara

menjawab pertanyaan adalah dengan memilih salah satu dari 5 alternatif

jawaban. Bobot statemen adalah :

Sangat Sesuai = 5

Sesuai = 4

Ragu-Ragu = 3

Tidak Sesuai = 2

Sangat Tidak Sesuai = 1

d. Kuesioner Proses Pembuatan Karya Proyek Akhir

Kuesioner disusun berdasarkan Skala Likert. Untuk melakukan

penskalaan dengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan yang mengandung

indikator proses pembuatan karya proyek akhir. Jawaban terhadap masing-

masing pertanyaan dinyatakan dalam lima kategori, yaitu :

SS = Sangat Sesuai

S = Sesuai

R = Ragu-Ragu

TS = Tidak Sesuai

STS = Sangat Tidak Sesuai

Setelah item-item kuesioner disusun, dimintakan pembimbing untuk

menilai mengenai isinya, bahasanya dan keterbatasannya. Kemudian diadakan

Page 25: Proposal

uji coba pertama dan diadakan analisis validitas dan reliabilitas item, diadakan

perbaikan terhadap item-item yang tidak valid atau memenuhi syarat. Cara

menjawab pertanyaan adalah dengan memilih salah satu dari 5 alternatif

jawaban.Bobot statemen adalah :

Sangat Sesuai = 5

Sesuai = 4

Ragu-Ragu = 3

Tidak Sesuai = 2

Sangat Tidak Sesuai = 1

2) Metode Pelengkap

Dokumentasi

Dokumentasi asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan

sebagainya (Suharsimi, 1997 : 206).

Dengan mengetahui asal dari arti kata dokumentasi, maka dapat disimpulkan

bahwa dokumentasi adalah membuat catatan atau membuat keterangan-keterangan

tertulis ataupun tercetak yang dijadikan dokumen.

Dalam pengumpulan data yang menggunakan metode dokumentasi berarti suatu

cara mengumpulkan data dengan mengambil data dari sumber-sumber dokumen.

Dokumen yang dimaksud adalah suatu catatan atau keterangan-keterangan baik tertulis

ataupun tercetak, yang menunjukkan kejadian-kejadian masa lampau sehingga dapat

memberikan berbagai macam keterangan.

Dengan melalui metode dokumentasi inilah penulis akan mendapatkan keterangan-

keterangan dan dapat mengumpulkan data tentang jumlah mahasiswa yang mengambil

proyek akhir, rata-rata tahun kelulusan dan indeks prestasi. Didalam penyelidikan ini

penulis mendapat data dari dokumen yang berasal dari UPT Komputer Universitas Negeri

Yogyakarta. Data yang diperoleh berupa jumlah mahasiswa yang mengambil Proyek

Akhir, rata-rata tahun kelulusan dari masing-masing angkatan 2008 dan 2009 dan indeks

prestasi.

Page 26: Proposal

C. Metode Penyusunan Instrumen

a. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat pengumpul data atau karena dalam penelitian instrumen

saling bertindak sebagai alat evaluasi, maka instrumen juga biasa disebut sebagai alat

evaluasi (Nana Sudjana, 1997 :20). Pemilihan dan pembuatan instrumen secara tepat

akan memungkinkan peneliti memperoleh data sebagaimana yang diharapkan, dapat

menguji hipotesis secara tepat sehingga menghasilkan kesimpulan.

Menurut Saifuddin Azwar (1997 : 93) ada beberapa model instrumen

pengumpulan data yang biasanya digunakan dalam penelitian, yaitu sosiometri, skala

sikap Model Likert, Tes dan skala-skala psikologi, dan kuesioner.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah instrumen model

kuesioner. Adapun format penyajiannya dibuat dalam bentuk format pilihan sehingga

lebih memudahkan pekerjaan responden dalam memberikan repon. Format pilihan

tepat untuk digunakan bila data yang diungkap banyak menyangkut variabel yang

variasinya jelas atau sengaja hendak dibatasi (Saifuddin Azwar, 1997 : 103 ).

b. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan untuk memperoleh validitas item atau butir soal

dilakukan terhadap responden diluar subjek penelitian yang memiliki kesetaraan

karakteristik dengan subjek penelitian. Sebelum diujicobakan pada subjek penelitian,

soal terlebih dahulu diuji cobakan pada mahasiswa lain.Tujuan uji coba dalam

penelitian ini adalah untuk memperoleh butir tes yang masuk dalam kategori baik dan

bisa dipakai untuk penelitian.

Apabila data yang didapat dari uji coba sudah sesuai dengan yang seharusnya,

maka berarti bahwa instrumennya sudah baik, sudah valid (Suharsimi Arikunto, 1997 :

145).

Adapun responden yang dipilih adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan non

responden. Pemilihan mahasiswa non responden sebagai responden uji coba

didasarkan atas pertimbangan bahwa mahasiswa tersebut hampir memiliki kesetaraan

akademik dengan subjek penelitian.

Page 27: Proposal

1. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana

ketapatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu

tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi

apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang

sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan

data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang

memiliki validitas rendah (Saifuddin Azwar, 1997 : 6).

Suharsimi Arikunto (1997 : 144) validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.

Untuk mengetahui validitas suatu instrumen pada penelitian ini digunakan

teknik analisis kesahihan butir dengan rumus Korelasi Product Moment. Rumus

Korelasi Product Moment yang dimaksud adalah :

Dengan Keterangan :

rxy = Koefisisen korelasi antara gejala X dan gejala Y

∑XY = Jumlah Product dari x dan y

N = Jumlah subjek uji coba

∑X = Sigma x (skor butir)

∑Y = Sigma y (skor faktor)

∑X2 = Sigma x kuadrat

∑Y2 = Sigma y kuadrat

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel

akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Dari sini dapat dikatakan

bahwa reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Suharsimi Arikunto,

1997 : 154).

Page 28: Proposal

Saifuddin Azwar (1997 :4) mengemukakan bahwa ide pokok yang

terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran

dapat dipercaya. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai

pengukuran yang reliabel.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu tes dapat

dikatakan reliabel atau mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap. Arikunto (1997 :155), mengemukakan bahwa

reliabilitas ada dua yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. Untuk

mencari reliabilitas ekternal ada dua cara yaitu teknik parallel (double test double

trial) dan teknik ulang (single test double trial). Sedangkan reliabilitas internal

diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu hasil pengetesan. Teknik mencari

relisbilitas internal ada tujuh macam teknik, yaitu (1) dengan rumus Spearman

Brown (2) Dengan rumus Flanagan (3) Dengan rumus Rulon (4) dengan rumus K-R

20 (5) Dengan rumus K-R 21 (6) Dengan rumus Hoytdan (7) dengan rumus alpha.

Uji Reliabilitas Instrumen dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha,

karena caranya sederhana, hemat waktu, hemat tenaga dan skor instrumennya

bertingkat yang bergerak dari 1-5. Adapun menutrut Arikunto (1998 : 192-193),

rumusnya sebagai berikut :

Dengan keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b 2

= Jumlah varians butir

1 2

= Varians total

D. Pengolahan Dan Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan melalui instrumen penelitian dimaksudkan untuk

menguji sejauh mana hipotesis yang telah ditemukan sebelumnya dapat diterima. Dalam

Page 29: Proposal

hubungan ini data tersebut perlu dianalisis agar dapat dipergunakan bagi pengujian

hipotesis tersebut.

Analisis uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh hipotesis penelitian

yang telah disusun semula dapat diterima berdasarkan data yang telah dikumpulkan untuk

maksud itu. Analisis uji hipotesis tidak menguji kebenaran hipotesis, tetapi menguji dapat

diterima atau tidaknya hipotesis yang bersangkutan. (W. Gulo, 2002 : 135-153).

Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis

korelasi dan analisis regresi.

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini bermaksud memberikan gambaran umum mengenai hasil penelitian

secara umum, bagaimana karakteristik subjek penelitian sebagaimana dengan variabel-

variabel yang diteliti. Hasil analisis merupakan jawaban dari kuesioner kesulitan,

pemecahan/solusi, kemampuan akademik dan proses pembuatan karya proyek akhir.

Untuk mendeskripsikan data digunakan perhitungan dasar statistik yaitu dengan distribusi

mean, median, mode.

2. Analisis Korelasi

Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian korelasi karena penelitian ini

menelaah hubungan antara variabel. Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada

tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya

hubungan itu. Suharsimi (1997 : 239) menyatakan bahwa koefisien korelasi adalah suatu

alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel

yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubngan antara variabel-variabel ini.

Oleh karena itu dalam menguji hipotesis ke-1, 2 dan 3 yang diajukan menggunakan

analisis korelasi. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus korelasi

parsial, sebagai berikut :

Page 30: Proposal

Dengan Keterangan :

ry1.2 = Korelasi antara X1 dengan Y mengendalikan X2

ry2.1 = Korelasi antara X2 dengan Y mengendalikan X2

ry1 = Korelasi antara X1 dengan Y

ry.2 = Korelasi antara X1 dengan Y

r1.2 = Korelasi antara X1 dengan X2

Untuk pengujian signifikansi melalui nilai t dengan rumus :

Dengan Keterangan =

ry1.2 = Korelasi antara X1 dengan Y mengendalikan X2

ry2.1 = Korelasi antara X2 dengan Y mengendalikan X1

3. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang

digunakan dalam penelitian. Apabila dalam menguji hipotesis tidak berdistribusi normal,

maka kesimpulan berdasarkan teori dimana asumsi normalitas dipakai, terlebih dahulu

perlu diselidiki apakah asumsi itu dipenuhi atau tidak.

Asumsi normalitas, melancarkan teori dan metode sebegitu rupa sehingga banyak

persoalan yang diselesaikan dengan lebih cepat dan mudah. Karenanya cukup mudah

dimengerti bahwa asumsi normalitas perlu dicek keberlakuannya agar langkah-langkah

selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan (Sudjana, 1992 : 151, 291).

Page 31: Proposal

Dalam penelitian ini, untuk keperluan pengujian normalitas digunakan Chi Kuadrat,

karena dengan uji chi kuadrat dapat diketahui selisih frekwensi yang diobservasi dengan

frekwensi yang diharapkan. Jika selisihnya terlalu kecil maka dikatakan data berdistribusi

normal. Adapun rumus chi kuadrat yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan :

X2 = Chi Kuadrat yang dicari

Fo = Frekwensi hasil observasi

Fh = frekwensi yang diharapkan

Untuk mengetahui distribusinya normal atau tidak dilakukan dengan

membandingkan antara harga X2 yang diperoleh dengan X2 tabel. Sedangkan untuk

menguji signifikansi score X2 digunakan taraf signifikansi 5%. Bila X2 < X2 , maka

distribusinya normal.

4. Analisis Regresi

Analisis regresi mengukur hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih.

Hubungan tersebut menyatakan bahwa ada pengaruh X terhadap Y. Tulus Winarsunu

(2002 : 183) mengatakan bahwa analisis regresi atau sering disebut dengan anareg adalah

suatu statistic parametrik yang dapat digunakan untuk (1) mengadakan peramalan atau

prediksi besarnya variasi yang jadi pada variabel y berdasarkan variebel x, (2)

menentukan bentuk hubungan antara variabel x dengan variabel y, (3) menentukan arah

dan besarnya koefisien korelasi antara variabel x dengan variabel y. Dalam anareg data

yang digunakan pada variabel x dan variabel y harus berbentuk data interval atau rasio.

Sudjana (1992 : 310) mengatakan bahwa jika kita mempunyai data yang terdiri atas

dua atau lebih variabel, adalah sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-

variabel itu berhubungan. Hubungan yang didapat pada umumnya dinyatakan dalam

bentuk persamaan matematik yang mengatakan hubungan fungsional antara variabel-

variabel. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regresi.

Page 32: Proposal

Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = a + b X1 + c X2

Dengan keterangan :

Y = Kriterium

X1 dan X2 = Prediktor 1 dan 2

a = Intersep

b dan c = Koefisien regresi

Untuk menghitung intersep (a), koefisien regresi (b dan c) dipergunakan rumus sebagai

berikut :

Setelah harga-harga intersep a, koefisien regresi b dan c ditemukan, maka

perhitungan dilanjutkan untuk mengetahui taraf presesi atau ketepatan garis regresi

sebagai alat prediksi dengan menggunakan koefisien determinansi (R2), menghitung

residu, menghitung taraf korelasi dan melakukan uji signifikansi pada F regresi. Rumus-

rumus yang diperlukan adalah sebagai berikut :

a. Menghitung koefisien determinansi (R2)

b. Menghitung residu atau kesalahan ramalan

Res = (1- R2) (∑Y2)

c. Menghitung taraf korelasi (r)

d. Menghitung harga regresi

Page 33: Proposal

Untuk melakukan uji signifikansi digunakan rumus =

Untuk menyelesaikan harga-harga yang terdapat pada rumus Freg tersebut harus

ditemukan lebih dahulu hal-hal berikut ini :

Jkreg = R2 . ∑Y2

Jkres = (1 – R2) (∑Y2)

dbreg = N – m – 1

KTreg =

KTres =

(Tulus Winarsunu, 2002 : 211)

Page 34: Proposal

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.

Alisuf Sabri, M., Drs., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995.

Shalahuddin, Mahfudh, Drs., Pengantar Psikologi Pendidikan, Surabaya: Bina Ilmu, 1990.

Walgito, Bimo. 1992. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset.

Winarsunu, Tulus. 2002. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2009.Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2005.Sugiyono, Metode Penelitian Adminitrasi, Alfabeta, Bandung, 2004.Suyud, Pengembangan Instrumen Kinerja Profesional Guru, Tesis PPS UNY 2005.