Proposal 301211

22
i PROPOSAL SKRIPSI DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM DISTRIBUSI LAYANAN INTERNET BERBASIS MIKROTIK Disusun oleh: EKO SURIPTO PASINGGI’ 07/253317/TK/33301 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012

Transcript of Proposal 301211

Page 1: Proposal 301211

i

PROPOSAL SKRIPSI

DESAIN DAN IMPLEMENTASI

SISTEM DISTRIBUSI LAYANAN INTERNET

BERBASIS MIKROTIK

Disusun oleh:

EKO SURIPTO PASINGGI’

07/253317/TK/33301

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Proposal 301211

ii

PROPOSAL SKRIPSI

DESAIN DAN IMPLEMENTASI

SISTEM DISTRIBUSI LAYANAN INTERNET

BERBASIS MIKROTIK

Diajukan oleh :

EKO SURIPTO PASINGGI’

07/253317/TK/33301

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing I

Sri Suning Kusumawardani, ST., MT.

NIP. 196911221995122001

Tanggal : …………………………….

Dosen Pembimbing II

Ir. Sujoko Sumaryono, MT.

NIP. 196104181988031001

Tanggal : …………………………….

Page 3: Proposal 301211

iii

Abstrak

Tiap tahun, jumlah pengguna internet di Indonesia semakin meningkat

dengan pesat. Menurut data dari www.internetworldstats.com, jumlah pengguna

pada tahun 2000 berjumlah sekitar 2 juta dan dalam jangka waktu 10 tahun

meningkat menjadi 30 juta. Jumlah pengguna yang besar seharusnya disertai

dengan infrastruktur yang mampu memenuhi kebutuhan para pengguna tersebut.

selain itu, harga juga menjadi masalah bagi para pengguna. Dibandingkan dengan

beberapa negara lain kondisi indonesia adalah infrastruktur yang kurang,

bandwitdh yang kecil serta harga yang mahal.

Jika permasalahan diatas dapat ditanggulangi, peningkatan jumlah

pengguna dapat menjadi lebih besar lagi serta pemanfaatan internet dapat

dirasakan lebih optimal oleh berbagai kalangan. Para pelajar dapat memanfaatkan

internet untuk belajar, pemasaran hasil oleh petani dan UKM melalui internet,

komunikasi yang luas dengan social network, serta berbagai manfaat lainnya.

Masyarakat sebagai pengguna, secara swadaya dapat membangun

infrastruktur untuk memperluas distribusi internet serta dapat menekan harga.

salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membangun jaringan

distribusi dengan media transmisi wireless disertai manajemen yang handal.

jaringan ini dapat dibangun dalam lingkup RT, RW atau bahkan desa. Pada sisi

harga akses internet, dapat ditekan karena penggunaan internet secara bersama-

sama (share). Dengan terbangunnya jaringan ini, masyarakat sekitar dapat

mengakses internet dari rumah masing-masing serta harga yang terjangkau.

Page 4: Proposal 301211

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

Abstrak ................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

1 BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ....................................... 6

2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 6

2.2 Dasar Teori ................................................................................................ 8

2.2.1 Jaringan Komputer .............................................................................. 8

2.2.2 Media Transmisi.................................................................................. 9

2.2.3 Mikrotik ............................................................................................ 10

2.2.4 Antena ............................................................................................... 11

3 BAB III PERANCANGAN SISTEM .................................................................. 13

3.1 Bahan Penelitian ...................................................................................... 13

3.2 Alat Penelitian.......................................................................................... 14

3.3 Langkah Penelitian .................................................................................. 16

4 BAB IV JADWAL PENELITIAN ..................................................................... 17

5 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

Page 5: Proposal 301211

1

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tiap tahun jumlah pengguna internet dunia terus menunjukkan

peningkatan. Hal ini terjadi karena internet memiliki pengaruh yang besar dalam

berbagai aspek kehidupan, mulai dari sekedar hiburan, komunikasi, ilmu

pengetahuan hingga kepentingan bisnis. Demikian juga dengan jumlah pengguna

di Indonesia yang terus meningkat. Menurut data dari

http://www.internetworldstats.com, dalam kurun waktu 10 tahun (2000 sampai

2010), terjadi peningkatan pengguna yang sangat besar. Pada tahun 2000

pengguna berjumlah sekitar 2 juta sedangkan pada tahun 2010 meningkat hingga

30 juta atau naik sekitar 1.400 %.

Peningkatan jumlah pengguna internet seharusnya diiringi dengan

peningkatan infrastruktur, jaringan dan teknologi. Pemerintah bersama para

provider/operator layanan internet di berbagai negara, khususnya negara-negara

maju, telah melaksanakan hal tersebut. Menurut data statistik

http://www.netindex.com/, yang dihimpun dari jutaan hasil test pada situs

speedtest.net, kecepatan akses download korea selatan menduduki peringkat

pertama dengan 32.44 Mbps, diikuti Lithuania dengan 30,24 Mbps. Sedangkan

Indonesia berada pada posisi 143 dari 170 negara yang diambil datanya, dengan

1,39 Mbps. Nilai tersebut adalah rata-rata throughput dalam Mbps selama lebih 30

hari, dimana jarak rata-rata antara klien dan server kurang dari 300 mil.

Page 6: Proposal 301211

2

Pada Gambar 1.1 ditunjukkan perbandingan kecepatan akses internet di

Indonesia dengan negara-negara dengan akses internet tercepat. Grafik

menunjukkan kecepatan akses download rata-rata dalam periode 28 November

2008 – 30 Mei 2011.

Gambar 1.1 Perbandingan akses internet Indonesia dan negara lain (sumber: netindex.com)

Selain kecepatan yang lambat, ternyata biaya layanan internet di Indonesia

cukup mahal. Dengan kecepatan rata-rata 256 kbps, para pengguna internet

Indonesia harus membayar sekitar Rp 150.000 per bulan (asumsi kuota internet

unlimited). Ini berarti biaya akses internet Indonesia Rp 600.000/Mbps/bulan.

Dengan menikmati kecepatan rata-rata 15 Mbps, para pengguna di Jepang hanya

Page 7: Proposal 301211

3

merogoh sekitar 5.000-6.000 yen per bulan atau sekitar Rp 500.000 hingga Rp

600.000 per bulan. Angka ini sama dengan Rp 33.000/Mbps/bulan. Dari angka

absolut saja, biaya internet Indonesia 17 kali lebih mahal dibanding Jepang. Ini

belum dihitung daya beli masyarakat Jepang yang sangat tinggi.

Untuk permasalahan kecepatan akses internet, hal ini hanya dapat

diselesaikan oleh pemerintah dan juga provider layanan internet karena

permasalahan mencakup pada jaringan berskala besar, misalnya dalam

pembangunan backbone jaringan. Pembangunan ini tentunya membutuhkan biaya

yang cukup besar serta SDM yang handal. Namun untuk permasalahan biaya

internet yang masih mahal masih dapat ditekan dengan berbagai solusi.

Salah satu solusi sederhana yang dapat ditempuh adalah dengan

penggunaan suatu layanan secara bersama-sama. Misalnya dengan menggunakan

layanan 1 Mbps yang menurut pengalaman penulis sudah cukup untuk memenuhi

kebutuhan 10-15 orang, maka misalkan biaya layanan tersebut Rp 700.000/bulan,

maka tiap orang hanya membayar Rp 50.000 - Rp 70.000. Namun tentu saja solusi

ini kurang memuaskan bila tanpa disertai dengan manajemen yang baik, misalnya

bila ada user yang mendominasi penggunaan bandwidth atau ketika semua user

aktif bersamaan maka dapat terjadi ketidakpuasan pengguna.

Selain permasalahan diatas, yang juga menjadi permasalahan adalah ketika

para pengguna ini tersebar dalam suatu area yang agak luas misalnya dalam 1 RW

atau bahkan desa. Dengan berbagai pertimbangan, salah satunya dari segi biaya,

Page 8: Proposal 301211

4

penggunaan media kabel akan meningkatkan biaya jaringan. Selain itu juga dapat

mengganggu koneksi jika panjangnya hingga 100 m.

Untuk mengatasi permasalahan pertama, diperlukan perangkat dan

software yang mampu menjalankan fungsi manajemen dalam jaringan yang

dibangun. Salah perangkat yang cukup terkenal dan direkomendasikan dalam

kasus seperti ini adalah MikroTik Router. Selain kemampuan dan fitur-fitur yang

handal MikroTik Router juga dikenal dengan harga yang terjangkau. MikroTik

Router yang paling murah adalah RB750 dengan harga Rp 335.000, yang dapat

menangani hingga 20-an user. Sedangkan untuk permasalahan kedua dapat

ditangani dengan menggunakan media transmisi lain, yaitu dengan penggunaan

gelombang radio atau yang biasa disebut wireless. Dengan pemilihan access point

(AP) dan Antena yang sesuai, diharapkan penggunaan media transmisi ini dapat

memenuhi kebutuhan pendistribusian dalam area yang luas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan suatu rumusan

permasalahan yaitu Bagaimana merancang dan mengimplementasikan suatu

sistem jaringan yang mampu untuk menjalankan fungsi distribusi layanan internet

melalui media wireless untuk cakupan area yang cukup luas (radius hingga 2 km)

dan disertai dengan fungsi manajemen yang mengatur pembagian bandwidth,

user, akses serta pengaturan-pengaturan lainnya. Biaya dari sistem jaringan ini

juga diharapkan sekecil mungkin sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat

umum untuk diimplementasikan.

Page 9: Proposal 301211

5

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

a. Menghasilkan sebuah rancangan sistem yang berfungsi untuk pendistribusian

akses layanan internet.

b. Menghasilkan rancangan sistem yang handal dengan biaya yang terjangkau

oleh masyarakat umum, sehingga masyarakat secara swadaya dapat

mengimplementasikannya untuk memenuhi kebutuhan akses internet.

c. Menguji hasil rancangan dengan mengimplementasikannya di lapangan.

Page 10: Proposal 301211

6

2 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian seperti ini sebelumnya pernah dilakukan oleh beberapa orang.

Puspitasari (2007) dalam makalah Seminar Naional Teknologi 2007 (SNT 207)

dengan judul "IMPLEMENTASI MIKROTIK SEBAGAI SOLUSI ROUTER

MURAH DAN MUDAH", mengungkapkan bagaimana membangun router

dengan MikroTik RouterOS™ sebagai solusi dari pembuatan router dengan

tingkat kehandalan dan kestabilan yang tinggi, murah dan mudah digunakan.

Dalam penelitiannya, penulis menggunakan komputer desktop sebagai hardware

dan MikroTik RouterOS™ sebagai sistem operasinya. Penelitian dilaksanakan

dengan menginstall mikrotik pada suatu komputer dengan spesifikasi tertentu

kemudian melakukan konfigurasi sesuai kebutuhan. Hasil penelitian yang

diperoleh adalah bahwa MikroTik RouterOS™ adalah sebuah sistem operasi yang

dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang

handal, murah dan mudah dalam mengkonfigurasi, dan tidak memerlukan

komponen tambahan, dan tidak punya perangkat lunak prerequirement serta

memiliki fitur yang lengkap untuk network dan wireless dengan beberapa

interface pendukung untuk pengembangan kapabilitas router seperti WinBox,

Telnet/SSH, Advanced Bandwidth Control, Network firewall with packet-filtering,

masquerading, network address translation, logging and connection monitoring,

DHCP support dan masih banyak lagi.

Page 11: Proposal 301211

7

Ariyanto (2008) melakukan penelitian tugas akhir dengan judul “DESAIN

DAN IMPLEMENTASI AUTENTIKASI JARINGAN HOTSPOT

MENGGUNAKAN PFSENSE DAN RADIUS SERVER“. Permasalahan yang

diangkat adalah mengenai hotspot di Fakultas Teknik Elektro Universitas

Muhammadiyah Surakarta dapat diakses secara langsung oleh siapa saja melalui

Notebook, PDA dan perangkat lain yang mendukung di area hotspot. sehingga

diperlukan sistem autentikasi, user management dan monitoring jaringan hotspot

untuk memaksimalkan layanan tersebut, agar hanya yang punya akun saja yang

bisa menggunakan fasilitas ini. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut digunakan

RADIUS server sebagai user authentication, authorization dan accounting.

Kurniawan, dkk (2007) dengan judul “ANALISIS DAN

PERANCANGAN JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN

MIKROTIK PADA PT PLAZA ADIKA LESTARI”. Tujuan penyusunan skripsi

adalah merancang jaringan WAN serta mengkonfigurasi jaringan antara gedung

Graha Atrium Senen dengan gedung Plaza Atrium Senen. Metodologi yang

digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode analisis, dengan

melakukan survei secara langsung ke PT Plaza Adika Lestari untuk

mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, serta perancangan jaringan wireless

dengan menggunakan MikroTik RouterOS™. Hasil yang dicapai adalah sebuah

rancangan jaringan wireless yang dapat digunakan sebagai media transfer data

untuk memudahkan kegiatan operasinal pada PT Plaza Adika Lestari.

Page 12: Proposal 301211

8

2.2 Dasar Teori

2.2.1 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling

berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi

melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-

program, dan menggunakan bersama perangkat keras. Jaringan komputer dapat

diartikan pula sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di

berbagai lokasi yang terdiri dari lebih dari satu komputer yang saling berhubungan

(Tanenbaum, 1997).

Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya.

Ada empat kategori utama jaringan komputer yaitu :

a. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan komputer yang

jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan

komputerkampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil.

Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet

menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100,

atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa

disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN

yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama

dengan LAN. MAN merupakan suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer

Page 13: Proposal 301211

9

data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus,

perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya.

c. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis

yang luas seperti provinsi atau negara. Contoh WAN yang paling umum adalah

internet.

2.2.2 Media Transmisi

Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan

penerima informasi (data). Data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan

isyarat inilah yang akan dikirimkan dan kemudian dipenerima diubah kembali

menjadi data.

Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk

menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan

pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan

radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada

pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua

buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi

yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.

Secara garis besar, media transmisi dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis:

a. Guided Transmission Media

Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan

jaringan yang menggunakan sistem kabel.

Page 14: Proposal 301211

10

Kabel Twisted Pair

Kabel Coaxial

Fiber Optic

b. Unguided Transmission Media

Wireless network berarti komunikasi data dalam sebuah jaringan komputer

yang tidak memanfaatkan kabel sebagai media transimisi, melainkan

memanfaatkan gelombang mikro atau gelombang elektromagnetik. Apabila

pengirim dan penerima jaraknya cukup jauh atau medannya sulit, maka dapat

digunakan media transmisisi radiasi elektromagnetik (listrik dan medan magnet

yang interferensi) yang dipancarkan melalui udara.

Jenis transmisi yang tergolong dalam media transmisi unguided ini sebagai

berikut :

Microwave (gelombang mikro)

Radio (gelombang radio)

Laser (sinar laser)

Infrared (transmisi dengan sinar infra merah).

2.2.3 Mikrotik

Mikrotik dibuat oleh MikroTikls sebuah perusahaan di kota Riga, Latvia..

Dengan nama merek dagang Mikrotik mulai didirikan tahun 1995 yang pada

awalnya ditujuka untuk perusahaan jasa layanan Internet (PJI) atau Internet

Service Provider (ISP) yang melayani pelanggannya menggunakan teknologi

nirkabel atau wireless. Saat ini MikroTikls memberikan layanan kepada banyak

Page 15: Proposal 301211

11

ISP nirkabel untuk layanan akses Internet dibanyak negara di dunia dan juga

sangat populer di Indonesia.

Sebagai Router, Mikrotik memiliki fungsi utama untuk perutean (routing)

paket. Selain itu mikrotik juga dadapat menjalankan berbagai fungsi lain seperti

bandwidth manajement, firewall, wireless access point (WIFI), backhaul link,

sistem hotspot, Virtual Private Network (VPN) server, dan lain-lain. Beberapa

fungsi mikrotik tersebut akan dimanfaatkan dalam penelitian ini.

2.2.4 Antena

Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal

elektromagnetik, lalu meradiasikannya (pelepasan energi elektromagnetik ke

udara/ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima

sinyal elektromagnetik dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.

Secara umum ada dua jenis antena yaitu:

a. Antena Directional

Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya

sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak

bisa menjangkau area yang luas, antena directional mengirim dan menerima

sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan

biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point, macam

antena directional seperti antena grid, dish parabolic, yagi, dan antena sectoral.

Page 16: Proposal 301211

12

b. Antena Omni-Directional

Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 360o;

dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area

yang luas. Karena sifatnya yang terlalu luas sehingga ada kemungkinan

mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan interferensi. Antena omni

directional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama,

biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot.

Page 17: Proposal 301211

13

3 BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Bahan Penelitian

Informasi pendukung yang digunakan dalam penelitian tentang

perancangan dan implementasi sistem distribusi layanan internet ini adalah

sebagai berikut:

a. Literatur berupa dokumentasi dan tutorial mengenai alat yang digunakan,

makalah atau hasil penelitian lainnya. Literatur utama yang digunakan dalam

penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

http://wiki.mikrotik.com

Berisi informasi seputar mikrotik yang disediakan oleh pihak Mikrotik dan

juga oleh para pengguna.

Manual mikrotik versi 3.0

Dokumen ini berisi penjelasan mengenai fitur-fitur yang disediakan

mikrotik serta cara konfigurasi.

Manual AirOSubiquiti

Berisi penjelasan fitur dan konfigurasi produk dari Ubiquiti.

Proposal WISP Alternet project

Merupakan sebuah proposal pendirian Internet Service Provider (ISP)

berbasis wireless. Proposal tersebut membahas dari sisi bisnis, namun

pada lampiran disertakan informasi peralatan dan terknologi yang

digunakan.

Page 18: Proposal 301211

14

b. Diskusi yang dilakukan di forummikrotik.com dan kaskus.us (subforum rt/rw

net dan mikrotik). Di forum ini didiskusikan mengenai konfigurasi,

rekomendasi alat (hardware dan software), topologi, aspek bisnis,

permasalahan yang mungkin terjadi serta berbagi pengalaman dari para

peserta diskusi dalam membangun sistem serupa.

3.2 Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi perangkat keras

(hardware) dan perangkat lunak (software) seperti pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.

Tabel 3.1 Hardware yang Dibutuhkan

No Nama Spesifikasi Keterangan

1 Mikrotik

RB450G

CPU AR7161 680MHz

Main Storage/NAND 512MB

RAM 256MB

Dimentions 150mm x 105mm

Operating System RouterOS

RouterOS License Level5

Berfungsi sebagai router

serta beberapa fungsi

lainnya, seperti hotspot

server, firewall, dan

bandwidth management.

2 Bullet M2HP Processor Atheros MIPS 24KC,

400MHz

Memory Information 32MB SDRAM,

8MB Flash

Networking Interface 1 X 10/100

BASE-TX (Cat. 5, RJ-45)

Merupakan access point .

Juga digunakan untuk AP

repeater jika dibutuhkan

3 Antena Omni

Hyperlink

Frequency : 2400-2500 MHz

Gain : 15 dBi

Polarization : Vertical

Vertical Beam Width : 8°

Horizontal Beam Width : 360°

Max. Input Power : 100 Watts

Digunakan sebagai antena

yamg pasang pada Bullet

M2HP

4 Wireless

Adapter USB

- Digunakan pada client yang

tidak memiliki WIFI card

atau pada client notebook

yang power sinyalnya

rendah. Digunakan untuk

jarak yang dekat.

Page 19: Proposal 301211

15

4 TP-link TL

WA5110G

Standards : IEEE 802.11g, IEEE

802.11b

Wireless Signal Rates 11g: Up to

54Mbps(dynamic)

Wireless Signal Rates 11b: Up to

11Mbps(dynamic)

Frequency Range : 2.4-2.4835GHz

Wireless Transmit Power (MAX) :

26dBm(MAX EIRP

Digunakan dalam mode

client sebagai AP untuk

client. Dapat ditambahkan

dengan reflektor atau antena

tambahan.

5 Antena Yagi Frequency : 2,4 Ghz

Gain : 16 dBi

Polarization : Vertical / Horizontal

Impedance : 50 Ohm

Max. Input Power : 50 Watts

VSWR : < 1,3

Digunakan sebagai antena

pengganti pada TL

WA5110G untuk

memperkuat sinyal pada

client dengan jarak yang

jauh bila dibutuhkan.

6 Switch - Bersifat optional, akan

digunakan bila diperlukan.

7 PC - Jika dibutuhkan akan

bertindak sebagai cache

proxy server.

Tabel 3.2 Software yang Dibutuhkan

No Nama Keterangan

1 Winbox Digunakan sebagai antarmuka grafis untuk

konfigurasi mikrotik.

2 Netstumbler Dimanfaatkan untuk survei besarnya interferensi,

chanel yang kosong, menemukan tempat yang sepi

dari jaringan wifi, dan memposisikan ketepatan arah

antena(pointing).

3 Squid Proxy Salah satu proxy server. Berfungsi untuk chace

konten internet (optional)

Page 20: Proposal 301211

16

3.3 Langkah Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap seperti yang

dapat dilihat pada diagram alir Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

Page 21: Proposal 301211

17

4 BAB IV

JADWAL PENELITIAN

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan selama 5 bulan. Rincian rencana

kegiatan dicantumkan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Jadwal penelitian.

No. Keterangan Bulan

1 2 3 4 5

1. Telaah literatur

2. Pengadaan alat

3. Instalasi alat

4. Pengaturan (setting) alat

5. Pengujian

6. Pengambilan dan pengolahan data

7. Penulisan Laporan

Page 22: Proposal 301211

18

5 DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto, Joko. 2008. Desain dan implementasi autentikasi jaringan hotspot

menggunakan pfsense dan radius server. Skripsi. Fakultas Teknik,

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Herlambang, M. L., Aziz Catur L. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router

Masa Depan Menggunakan Mikrotik RouterOS. Yogyakarta: penerbit

Andi.

Nur, Abdul. 2009. Berbagai macam ANTENA Transmisi Radio.

http://mandorkawat2009.wordpress.com/2009/10/10/berbagai-macam-

antena-transmisi-radio, diakses tanggal 20 juni 2011.

Puspitasari, N. F. 2007. Implementasi Mikrotik sebagai solusi router murah dan

mudah. Yogyakarta.

Tanenbaum, Andrew S. 1996. Computer Networks. Pearson Education Asia. New

Jersey: Prentice Hall