Rancang Bangun Robot Pemadam API Dengan Modulasi Gelombang Radio
Propagasi Gelombang Radio
-
Upload
dennypolarisz -
Category
Documents
-
view
58 -
download
4
Transcript of Propagasi Gelombang Radio
Tugas Dasar Telekomunikasi
Disusun Oleh :
Denny Firmansyah Z (1115031023)
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Elektro
Universitas Lampung
2014
PROPAGASI GELOMBANG RADIO
Gambar Propagasi
1. Pengertian propagasi gelombang
Propagasi gelombang adalah perambatan gelombang pada media perambatan. Media
perambatan atau sering disebut saluran transmisi gelombang dapat berupa fisik yaitu
sepasang kawat konduktor, kabel koaksial, kabel fiber optik dan dapat berupa non
fisik yaitu gelombang radio atau sinar laser.
2. Pengertian propagasi gelombang radio
Propagasi gelombang radio merupakan proses perambatan gelombang radio dari
pemancar ke penerima. Transmisi sinyal dengan media non-kawat memerlukan
antena untuk meradiasikan sinyal radio ke udara bebas dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Gelombang ini akan merambat melalui udara bebas menuju antena
penerima dengan mengalami peredaman sepanjang lintasannya, sehingga ketika
sampai di antenna penerima, energi sinyal sudah sangat lemah. Propagasi gelombang
radio atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain;
Kondisi yang sangat bergantung pada keadaan cuaca dan fenomena luar angkasa yang
tidak menentu.
3. Band Frekuensi Radio
Nama Frekuensi Panjang Gelombang
Very Low Frequency VLF <30 kHz >10 km
Low Frequency LF 30-300 kHz 1-10 km
Medium Frequency MF 300-3000
kHz
100-1000 km
High Frequency HF 3-30 MHz 10-100 m
Very high Frequency VHF 30-300 MHz 1-10 m
Ultra High Frequency UHF 300-3000
MHz
10-100 cm
Super High Frequency SHF 3-30 GHz 1-10 cm
Extremely High Freq EHF 30-300 GHz 1-10 mm
Frekuensi gelombang radio yang mungkin dapat dipantulkan kembali adalah
frekuensi yang berada pada range Medium Frequency (MF) dan High Frequency
(HF). Adapun gelombang radio pada Very High Frequency (VHF) dan Ultra High
Frequency (UHF) atau yang lebih tinggi, secara praktis dapat dikatakan tidak
dipantulkan oleh ionosphere akan tetapi hanya sedikit dibiaskan dan terus laju
menghilang ke angkasa luar. Gelobang radio yang menghilang ke angkasa luar tadi
dalam istilah propagasi dikatakan SKIP.
Oleh karena gelombang radio pada range MF dan HF dapat dipantulkan oleh
ionosphere, maka gelombang yang dipancarkan ke udara dapat balik lagi ke bumi di
tempat yang cukup jauh. Oleh bumi gelombang tadi dapat dipantulkan lagi balik ke
angkasa dan oleh ionosphere dipantulkan ulang balik ke bumi.
SINGLE HOP
Dengan pantulan bolak balik ini, maka gelombang radio dapat mencapai jarak sangat
jauh dan dengan demikian dapat mencapai belahan bumi di balik sana.
MULTIPLE HOP
Dalam istilah propagasi, pantulan yang hanya sekali bolak balik dinamakan single
hop dan yang berkali-kali dinamakan multiple hop. Sudah barang tentu dalam
perjalanannya, gelobang radio akan mengalami pengurangan kekuatannya dan juga
efisiensi setiap kali pantulan akan mengurangi pula kekuatan gelombang radio
sehingga pancaran dengan multi hop akan lebih lemah dibanding dengan single hop.
4. Propagasi Ruang Bebas
Gelombang radio tidak dipengaruhi oleh bumi atau atmosfer. Propagasi ruang bebas
sangat jarang dan hanya akan terjadi apabila pemancar dan penerima tidak
dipengaruhi oleh permukaan bumi atau objek yang dapat menyebabkan refleksi dan
terjadinya penyerapan termasuk oleh pemancar dan penerima itu sendiri.
Seperti kita ketahui bahwa permukaan bumi dapat mengubah propagasi suatu
gelombang, dengan demikian kondisi yang ideal dari ruang bebas di mana gelombang
elektromagnetik dipancarkan dapat kita asumsikan. Dengan kita anggap bahwa daya
sebesar P watt diradiasikan atau dipancarkan dari suatu antena pemancar di udara
bebas ke segala penjuru dalam bentuk yang seragam.
5. Jenis Propagasi Gelombang
1. Ground-Wave or Surface Propagation
Gelombang tanah (ground wave) adalah gelombang radio yang berpropagasi
disepanjang permukaan bumi/tanah. Gelombang ini sering disebut dengan
gelombang permukaan (surface wave). Untuk berkomunikasi dengan
menggunakan media gelombang tanah, maka gelombang harus terpolarisasi
secara vertikal, karena bumi akan menghubung-singkatkan medan listriknya bila
berpolarisasi horisontal. Gelombang tanah menjalar dengan dipengaruhi oleh
objek yang dapat menyebabkan terjadinya penyerapan gelombang seperti
bangunan, vegetasi, bukit, gunung dan beberapa objek yang tidak beraturan yang
terdapat pada permukaan bumi. Karakteristik dari gelombang tanah (ground
wave) ialah frekuensinya dibawah 2 MHz, muka gelombang yang melambat
dikarenakan arus EM, di induksikan ke bumi (miring ke bawah), mengalami
difraksi dan penyebaran dari atmosfer. Keuntungan dari propagasi ground wave
ini ialah power yang diberikan secukupnya dapat berjalan mengikuti kurva bumi,
relative tidak terpengaruh dengan kondisi atmosfer. Sedangkan kerugian pada
propagasi ini ialah membutuhkan power transmisi yang tinggi, membutuhkan
antenna yang panjang atau besar karena frekuensinya rendah, dan ground losses
bervariasi terhadap terrain.
2. Space-Wave or Direct wave Propagation (Line of Sight)
Pada propagasi ini, sinyal yang dipancarkan oleh antenna pemancar langsung
diterima oleh antenna penerima tanpa mengalami pantulan, disebut Line Of Sight
(LOS). Karena perambatannya harus secara langsung, maka di lokasi- lokasi yang
antenna penerimanya terhalang, tidak akan menerima sinyal (blocked spot).
Jarak transmisi yang dapat dijangkau pada propagasi LOS relative pendek dan
dibatasi oleh tinggi antenna pemancar dan penerimanya, direpresentasikan
melalui rumus berikut:
Dimana,
d : jarak antenna pemancar dan penerima, km
ht : tinggi antenna pemancar, m
hr : tinggi antenna penerima, m
Karakteristik dari propagsi space wave atau direct wave yaitu; digunakan untuk
VHF (Very High Frequency) dan di atasnya, frekuensinya dibawah 30 MHz
dimana gelombang ground dan udara tidak beroperasi, energi yang diradiasikan
berjalan dibawah beberapa km dari atmosfer bumi, terdiri dari gelombang
langsung, gelombang pantul, dan gelombang refraksi, dibatasi oleh kurva bumi
(lengkung bumi), intensitas medan pada Rx bergantung pada jarak Tx dan Rx
serta pergeseran fasa Antara gelombang langsung dan gelombang refraksi,
curvature bumi menggambarkan suatu radio horizon.
Komunikasi LOS paling banyak digunakan pada transmisi sinyal radio di atas 30
MHz yakni pada daerah VHF, UHF, wireless data dan microwave. Pemancar FM
dan TV, menggunakan propagasi ini. Untuk mengatasi jarak jangkau yang
pendek, digunakan repeater, yang terdiri dari receiver dengan sensitivitas tinggi,
transmitter dengan daya tinggi, dan antenna yang diletakkan di lokasi yang tinggi.
3. Sky-Wave Propagation
Pada frekuensi tinggi atau daerah HF, yang mempunyai range frekuensi 3 – 30
MHz, gelombang dapat dipropagasikan menempuh jarak yang jauh akibat dari
pembiasan dan pemantulan lintasan pada lapisan ionospher. Gelombang yang
berpropagasi melalui lapisan ionosfir ini disebut sebagai gelombang ionosfir
(ionospheric wave) atau juga disebut gelombang langit (sky wave).
Gelombang ionosfir terpancar dari antena pemancar dengan suatu arah yang
menghasilkan sudut tertentu dengan acuhan permukaan bumi. Dalam
perjalanannya, bisa melalui beberapa kali pantulan lapisan ionosfir dan
permukaan bumi, sehingga jangkauannya bisa mencapai antar pulau, bahkan antar
benua.
Aksi pembiasan pada lapisan ionosfir dan permukaan bumi tersebut disebut
dengan skipping . Ilustrasi dari efek skipping ini, dapat dilihat pada Gambar
dibawah
Gelombang radio yang dipancarkan dari pemancar melalui antena menuju ionofir,
dan dibiaskan/dipantulkan kembali pada titik B ke permukaan bumi pada titik C.
Kemudian oleh permukaan tanah dipantulkan kembali ke ionosfir dan sekali lagi
dibiaskan ke bumi kembali pada titik D menuju penerima di titik E pada
permukaan bumi. Untuk memahami proses pembiasan lebih lanjut pada atmofir
bumi, maka susunan kita harus mengetahui proses kimiawi la pisan atmosfir dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Lapisan atmofir bumi terdiri dari 3 (tiga)
lapisan, yaitum : lapisan troposfir (troposphere), stratosfir (stratosphere) dan
ionosfir (ionosphere).
Ionosfer adalah nama yang benar-benar sesuai, karena lapisan ini tersusun dari
partikel-partikel yang terionisasi. Lintasan ini tidak terkontrol dan bervariasi
terhadap waktu, musim dan aktivitas matahari. Kerapatan pada bagian yang paling
atas adalah sangat rendah dan semakin ke bawah, makin tinggi kerapatannya.
Bagian yang lebih atas mengalami radiasi matahari yang relatif lebih kuat. Radiasi
ultraviolet dari matahari menyebabkan udara yang terionisasi menjadi ion-ion
positif, dan ion-ion negatif. Sekalipun kerapatan molekul udara di bagian atas
ionosfer kecil, namun partikel-partikel udara di ruang angkasa mempunyai energi
yang sedemikian tinggi pada daerah tersebut. Sehingga menyebabkan ionisasi dari
molekul-molekul udara bias bertahan lama. Ionisasi ini meluas ke bagian bawah di
seluruh lapisan ionosfer dengan intensitas yang lebih rendah. Karena itu, derajat
paling tinggi terjadi proses ionisasi adalah bagian paling atas dari ionosfer,
sedangkan derajat ionisasi terendah terjadi pada bagian paling bawah.
6. Lapisan pada Ionosfer
Lapisan ionosfer terdiri dari beberapa/bermacam-macam lapisan yang terionisasi
kira-kira ketinggian 40 – 400 km (25 mil – 250 mil) diatas permukaan bumi. Ionisasi
ini disebabkan oleh radiasi sinar ultraviolet dari matahari yang mana lebih terasa pada
siang hari dibandingkan pada malam hari.
Ionosfer tersusun dari 3 (tiga) lapisan, mulai dari yang terbawah yang disebut dengan
lapisan D, E dan F. Sedangkan lapisan F dibagi menjadi dua, yaitu lapisan F1 dan F2
(yang lebih atas), seperti Gambar dibawah, Ada atau tidaknya lapisan-lapisan ini
dalam atmosfir dan ketinggiannya di atas permukaan bumi, berubah-ubah sesuai
dengan posisi matahari. Pada siang hari (tengah hari), radiasi dari matahari adalah
terbesar, sedangkan di malam hari adalah minimum. Saat radiasi matahari tidak ada,
banyak ion – ion yang bergabung kembali menjadi molekul-molekul. Keadaan ini
menetukan posisi dan banyaknya lapisan dalam ionosfer. Karena posisi matahari
berubah-ubah terhadap titik-titik tertentu di bumi, dimana perubahan itu bisa harian,
bulanan, dan tahunan, maka karakteristik yang pasti dari lapisan-lapisan tersebut sulit
untuk ditentukan / dipastikan.
Gambar Lapiran-lapisan ionosfir yang berpengaruh untuk propagasi
Untuk lebih jelasnya tentang fenomena masing-masing lapisan pada ionosfir
diberikan berikut ini.
Lapisan D terletak sekitar 40 km – 90 km. Ionisasi di lapisan D sangat rendah,
karena lapisan ini adalah daerah yang paling jauh dari matahari. Lapisan ini
mampu membiaskan gelombang-gelombang yang berfrekuensi rendah. Frekuensi-
frekuensi yang tinggi, terus dilewatkan tetapi mengalami redaman. Setelah
matahari terbenam, lapisan ini segera menghilang karena ion - ionnya dengan
cepat bergabung kembali menjadi molekul-molekul.
Lapisan E terletak sekitar 90 km – 150 km. Lapisan ini, dikenal juga dengan
lapisan Kenelly – Heaviside, karena orang-orang inilah yang pertama kali
menyebutkan keberadaan lapisan E ini. Setelah matahari terbenam, pada lapisan
ini juga terjadi penggabungan ion-ion menjadi molekul-molekul, tetapi kecepatan
penggabungannya lebih rendah dibandingkan dengan lapisan D, dan baru
bergabung seluruhnya pada tengah malam. Lapisan ini mampu membiaskan
gelombang dengan frekuensi lebih tinggi dari gelombang yang bisa dibiaskan
lapisan D. Dalam praktek, lapisan E mampu membiaskan gelombang hingga
frekuensi 20 MHz.
Lapisan F terdapat pada ketinggian sekitar 150 km – 400 km. Selama siang hari,
lapisan F terpecah menjadi dua, yaitu lapisan F1 dan F2. Level ionisasi pada
lapisan ini sedemikian tinggi dan berubah dengan cepat se iring dengan
pergantian siang dan malam. Pada siang hari, bagian atmosfir yang paling dekat
dengan matahari mengalami ionisasi yang paling hebat. Karena atmosfir di daerah
ini sangat renggang, maka penggabungan kembali ion-ion menjadi molekul
terjadi sangat lambat (setelah terbenam matahari). Karena itu, lapisan ini
terionisasi relatif konstan setiap saat. Lapisan F bermanfaat sekali untuk transmisi
jarak jauh pada frekuensi tinggi dan mampu membiaskan gelombang pada
frekuensi hingga 30 MHz.
Sebagai tambahan, pada lapisan-lapisan ionosfir yang ditunjukkan di atas, ada juga
variasi-variasi lain yang tidak menentu yang terjadi akibat dari partikel-partikel
radiasi dari matahari, sehingga mengakibatkan kacau atau rusaknya propagasi
gelombang radio. Jenis badai ini dapat berlangsugn beberapa hari, tetapi komunikasi
masih dapat dipertahankan dengan menurunkan frekuensi kerjanya.
Radiasi yang berlebihan dari matahari, juga dapat mengakibatkan ionisasi yang berat
sekali pada daerah/lapisan bawah yang dapat menyebab-kan komunikasi black out
sama sekali untuk gelombang dengan frekuensi di atas 1 MHz.
7. Propagasi antar dua titik dibumi
Bila kita deskripsikan, jenis-jenis gelombang yang ada dapat dibedakan menjadi empat macam. Penjelasan untuk jenis gelombang itu adalah sebagai berikut :
1. Gelombang terarah antara dua titik. Propagasi gelombang yang demikian biasa disebut dengan propagasi segaris pandang (line of sight).
2. Gelombang terpantul, yakni merupakan gelombang yang datang setelah adanya pantulan pada suatu titik antara di permukaan bumi.
3. Gelombang permukaan, yakni merupakan gelombang yang merampat pada permukaan bumi mengikuti kelengkungan yang ada.
4. Gelombang ionosferik atau gelombang langit merupakan gelombang yang mengarah ke atas langit meninggalkan pemancar kemudian bengkok karena ada lapisan konduksi dari lapisan pada atmosfir yang lebih tinggi, setelah itu kembali ke permukaan bumi.
Gambar Berbagai Jenis Gelombang Dan Pantulannya
Lapisan D dan E menyerap frekuensi rendah, di bawah sekitar 8-10 MHz
Lapisan F sinyalnya kembali dari sekitar 10-30 MHz
b. Propagasi gelombang pada malam hari
Lapisan D dan E menghilang
Lapisan F sinyal kembali ke sekitar 2-10 MHz
Frekuensi yang lebih tinggi melewati ionosfer ke ruang angkasa
9. Defraksi Gelombang Radio pada sekitar Penghalang
Defraksi adalah kemampuan gelombang radio untuk berputar pada sudut yang tajam dan membelok disekitar penghalangnya. Fenomena defraksi secara umum adalah pergerakan gelombang yang dekat dengan permukaan bumi, yang cenderung
mengikuti pola kelengkungan permukaan bumi. Defraksi merupakan gejala pembelokan gelombang yang disebabkan oleh besar dari panjang gelombang.
Daerah bayangan (shadow zone) pada dasarnya adalah daerah kosong dari sisi berlawanan datangnya gelombang dalam arah segaris pandang dari pemancar terhadap penerima.
10. Keuntungan dan Kerugian Propagasi Gelombang Radio
a. Keuntungan :
- Bisa menjangkau daerah yang cukup luas
- Tidak diperlukan pemasangan kabel yang rumit
b. Kerugian :
- Bisa terjadi gangguan komunikasi bila terdapat suatu interferensi.