Promosi Kesehatan

download Promosi Kesehatan

of 18

description

ikm

Transcript of Promosi Kesehatan

LAPORAN MEDIA PROMOSI KESEHATANPENYULUHAN RUMAH BERSIH DAN SEHATDesa Congkrang, Kecamatan MuntilanKabupaten Magelang

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan KlinikBagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas KedokteranUniversitas Islam Indonesia

Disusun Oleh :Sastika Nurwinda12712156

KEPANITERAAN KLINIKILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAYOGYAKARTA2014

DAFTAR ISI Halaman Judul 1Kata Pengantar 2Daftar Isi 3BAB I.Latar Belakang 5BAB II.Tujuan Promosi6A. Tujuan Jangka Pendek Promosi Kesehatan 6B. Tujuan Jangka Menengah Promosi Kesehatan6C. Tujuan Jangka Panjang Promosi Kesehatan6BAB III.Analisis SWOT7A. Analisis Internal7Strength7Weakness7B. Analisis Eksternal8Oportunity8Threat8BAB IV.Sasaran Promosi8A. Sasaran Primer8B. Sasaran Sekunder8C. Sasaran Tersier8BAB V. Tahap-Tahap Promosi8BAB VI.Isi Pesan9BAB VII.Bentuk Media Promosi10BAB VIII.Hasil Kegiatan11BAB IX.Rencana Tindak Lanjut11DAFTAR PUSTAKA12LAMPIRAN13

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. WbPuji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas ridhoNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Media Promosi Kesehatan pada kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat ini. Kami harap laporan ini tidak hanya berfungsi sebagai pemenuhan syarat, tetapi juga memberikan manfaat terutama bagi masyarakat Desa Jetis, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Muntilan. Dalam kesempatan kali ini kami megucapkan terima kasih kepada :1.Anastasia Erni Budi K, S.KM, selaku Kepala Puskesmas Muntilan 1, yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan kepada kami selama menjalankan Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat.2.dr. Yuni Ika Prianti, selaku dokter pembimbing lapangan pertama, yang telah meluangkan waktu, tenaga, serta kesabaran untuk memberikan bimbingan kepada kami selama kegiatan dan penyusunan laporan berlangsung.3.drg. Joko Susanto, selaku dokter pembimbing lapangan kedua, yang telah meluangkan waktu serta tenaga untuk memberikan bimbingan kepada kami.4. dr. Nur Aisyah Jamil, selaku dokter pembimbing, yang telah meluangkan waktu dan tenaga dalam memberikan bimbingan kepada kami selama penyusunan laporan berlangsung.5.Seluruh staf Puskesmas Muntilan 1 dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.6.Orang tua kami yang telah memberikan banyak doa dan dukungan.7.Teman-teman kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UII, yaitu Rio Rialdi, Nieko Caesar Agung M, B. Devi Setya Anggria S, dan Qonitatun Nahdliyyah.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan laporan masih banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan yang kami miliki. Oleh nkarena itu, dengan segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran yang membangun untuk menjadi koreksi diri dalam masa yang akan datang. Besar harapan kami, laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.Wassalamualaikum Wr. WbMuntilan,Maret 2014

Penyusun

I. Latar Belakang

Peran promosi kesehatan sangat penting dalam mengantisipasi perilaku masyarakat untuk tahu, mau, dan mampu menerapkan perilaku hidup yang bersih dan sehat di dalam rumah. Namun, proses perubahan perilaku di masyarakat tidaklah mudah. Manajemen promosi kesehatan dalam penerapan rumah tangga yang bersih dan sehat belum terlaksana sesuai yang diharapkan (SKN, 2004).Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara-negara berkembang terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air minum yang aman, sanitasi dan higienisitas yang dapat menyebabkan angka kematian akibat diare sampai 65% serta penyakit-penyakit lainnnya sebanyak 26% (Depkes RI, 2007). Departemen kesehatan telah merencanakan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigm sehat adalah dari cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, dan perlindungan kesehatan (Depkes RI, 2009).Berdasarkan paradigma sehat yang telah ditetapkan dalam visi Indonesia Sehat 2010, dimana ada 3 pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat serta pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Untuk perilaku sehat bentuk konkritnya yaitu perilaku proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan. Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar (30-35% terhadap derajat kesehatan), maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat (Depkes, 2007).

II. Tujuan Promosi Kesehatan2.1. Tujuan Jangka PendekTujuan jangka pendek dilakukannya promosi kesehatan, antara lain :1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai rumah bersih dan sehat.2. Memberikan informasi tentang bagaimana menciptakan rumah bersih dan sehat.3. Memberikan informasi mengenai dampak dari rumah yang tidak bersih dan sehat.

2.2. Tujuan Jangka MenengahTujuan jangka menengah dilakukannya promosi kesehatan, antara lain :1. Menciptakan lingkungan di dalam dan di sekitar rumah yang bersih dan sehat di Desa Congkrang, Muntilan.2. Menciptakan keluarga yang sehat di Desa Congkrang, Muntilan.

2.3. Tujuan Jangka PanjangTujuan jangka panjang dilakukannya promosi kesehatan, antara lain :1. Masyarakat desa Congkrang dapat mengerti dan memahami pentingnya rumah bersih dan sehat.2. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan rumah dan lingkungan.3. Meningkatkan kualitas perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.4. Menurunkan angka penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri dan lingkungan.

III. Analisis SWOTAnalisis SWOT merupakan salah satu dari beberapa metode yang digunakan untuk menggambarkan dan mengevaluasi suatu masalah berdasarkan dari dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Analisis SWOT disni hanya untuk menggambarkan situasi yang terjadi dan bukan untuk memecahkan masalah.

Analisis SWOT dibagi menjadi seperti berikut :Analisis Internal1. Strength (kekuatan) Puskesmas Muntilan 1 memiliki tenaga medis yang dapat memberikan penyuluhan ,emgenai perilaku hidup bersih dan sehat serta promosi kesehatan. Puskesmas mempunyai petugas yang memiliki tanggung jawab mengenai runah bersih dan sehat, sehingga dapat membuat program-program atau kegiatan tertentu yang dapat membantu masyarakat. Puskesmas juga mempunyai perpanjangan tangan yang dapat bekerja langsung di lapangan, yaitu bidan desa. Bidan desa disini dapat bertugas untuk memberikan penyuluhan atau memberikan sarana kesehatan yang lain secara aktif di desa. Masyarakat desa cukup aktif dalam kegiatan-kegiatan yang bertemakan kesehatan. Alat penyuluhan tersedia dan cukup mudah didapatkan dari Puskesmas Muntilan 1, seperti layar dan proyektor.2. Weakness (kelemahan) Bidan desa yang hanya berjumlah satu orang satu desa menjadi kendala sendiri untuk mengembangkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Kurangnya media promosi kesehatan dari pihak puskesmas tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terutama mengenai rumah bersih dan sehat sehingga masih banyaknya masyarakat desa Congkrang mengabaikannya.Analisis Eksternal1. Opportunity (kesempatan) Sasaran promosi kesehatan menyambut dengan baik dan antusias terhadap kegiatan promosi kesehatan yang kami berikan. Masyarakat cukup antusias untuk promosi tentang kesehatan yang diberikan.2. Threat (hambatan) Masyarakat yang datang untuk menghadiri promosi kesehatan kurang mencukupi target dikarenakan waktunya bersamaan dengan jam kerja mereka.

IV. Sasaran Promosi Kesehatan4.1. Sasaran PrimerSasaran primer promosi kesehatan adalah para bapak-bapak dan ibu-ibu de desa Congkrang, Muntilan.4.2. Sasaran SekunderSasaran sekunder promosi kesehatan adalah ibu-ibu di desa Congkrang, Muntilan.4.3. Sasaran TersierSasaran tersier promosi kesehatan adalah seluruh masyarakat yang ada di desaCongkarng, Muntilan.

V. Tahap-tahap Promosi Kesehatan5.1. Persiapan1. Penentuan bentuk media promosi.2. Melakukan koordinasi dengan DPL, dan perangkat desa untuk mendapatkan jadwal yang tepat untuk pertemuan warga.3. Pencarian referensi yang sesuai dengan tema media promosi.4. Pembuatan slide materi penyuluhan.5. Mempersiapkan alat yang dibutuhkan dalam penyuluhan (laptop, proyektor, dan layar).6. Menyebarkan undangan-undangan penyuluhan promosi kesehatan ke seluruh rumah.5.2. Pelaksanaan1. Kegiatan penyuluhan promosi kesehatan tentang rumah bersih dan sehat sesuai jadwal yang sudah ditentukan.2. Menyimak media promosi kesehatan.3. Penyuluhan mengenai rumah bersih dan sehat berupa slide, dan video.4. Penyuluhan diakhiri dengan memberikan kesempatan untuk bertanya atau memberikan tanggapan untuk penyuluhan tersebut.5.3. EvaluasiBapak-bapak dan ibu-ibu menjadi lebih tertarik dan memberikan respon yang cukup baik untuk menciptakan rumah bersih dan sehat berupa slide dan video.

VI. Isi PesanIsi pesan yang disampaikan dalam penyuluhan dan media promosi adalah sebagai berikut :1. Pengertian rumah bersih dan sehat.2. Tujuan pentingnya menciptakan rumah bersih dan sehat.3. Indikator-indikator rumah bersih dan sehat.4. Kiat-kiat untuk menciptakan rumah bersih dan sehat.5. Akibat-akibat yang dapat terjadi apabila rumah tidak terwujud secara bersih dan sehat.

VII. Bentuk Media PromosiPenentuan jenis media promosi kesehatan yang diambil oleh dokter muda sebagai bahan untuk memberikan promosi kesehatan adalah dengan penyuluhan, dan menggunakan power point, serta video.1. Keuntungan penyuluhan : Informasi promosi kesehatan yang disampaikan dapat secara langsung tatap muka kepada sasaran promosi. Banyak informasi yang dapat disampaikan dalam sekali pertemuan.2.Kekurangan penyuluhan : Bahasa yang digunakan harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat. Penyampaian informasi harus dibuat semenarik mungkin.3. Keuntungan power point : Tampilan power point lebih menarik dan praktis, dapat disesuaikan dengan waktu yang cukup terbatas sehingga peserta tidak bosan untuk memperhatikan. Pembuatannya mudah. Tidak mengeluarkan biaya saat pembuatan.4.Kekurangan power point : Power point hanya dapat dipelajari saat diberikannya penyuluhan saja, sehingga sulit dicapai untuk jangka panjang menengah dan jangka panjang.5.Keuntungan video : Lebih menarik dan isi pesan dapat langsung tersampaikan dengan baik karena menggabungkan penlaran visual serta auditorik. Dapat diputar berkali-berkali di setiap kesempatan. Jangkauannya luas.

6.Kekurangan video : Memerlukan peralatan dalam pemutarannya. Memerlukan konsep yang cukup rumit. Mrembutuhkan waktu pembuatan yang cukup lama. Tingkat kesulitan yang tinggi.

VIII. Hasil KegiatanKegiatan penyuluhan dan penyebaran media promosi berjalan baik. Masyarakat desa Congkrang memberikan respon yang cukup bagus dalam penyuluhan rumah sehat dan bersih, terbukti bahwa masyarakat memperhatikan setiap penjelasan dan beberapa menyampaikan tanggapan.

IX. Rencana Tindak LanjutRencana tindak lanjut dari penyuluhan dan pemberian media promosi kesehatan mengenai rumah bersih dan sehat adalah penyuluhan tentang sampah, mencuci tangan dengan sabun, serta pelaksanaan dan pemantauan rumah bersih dan sehat dari Puskesmas Muntilan 1.

Daftar Pustaka

Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Keputusan Menteri Kesehatan No.131/Menkes/SK/II/2004. Depkes RI. Jakarta.2004.

Depkes RI, 2007. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS. Pusat Promosi Kesehatan. Jakarta, 2007.

Depkes RI, 2007. Laporan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007. www.depkes.riskesdas.

Depkes RI, 2009. Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah, Depkes RI, Jakarta.

LAMPIRAN

Penyuluhan Rumah Bersih dan Sehat

Media Promosi Power Point

Media Promosi Video

16

Penyuluhanrumah bersih dan sehatSastika NurwindaDokter Muda UII YogyakartaDsn. Semawe, Ds. Congkrang, Kec. Muntilan

1Rumah sehat dan bersih??2Tujuan ??Terhindar dari segala penyakitMeningkatkan kualitas kesehatan di masyarakatTerhindar dari penyakit yg menularPenghuni merasa aman dan nyaman

Dapat kita ciptakan rumah bersih dan sehat ini dari kita sendiri3

Apa saja indikator-indikator rumah sehat dan bersih???

4Indikator rumah bersih dan sehatTersedianya :

Jamban keluargaPembuangan limbah kamar mandi, dan limbah dapurPenyediaan air bersihSampah rumah tangga dan sampah pekaranganJendela dan ventilasi yang cukupLantai rumah yang tidak lembabRuang tidur yang terang dan tidak lembabKandang ternak yg terpisah dari rumahTanaman obat keluargaKepadatan rumah yang cukupRutin membersihkan rumah setiap hari

5Jamban keluargaJamban keluarga adalah suatu wadah yg mampu menjaga atau mencegah tinja tersebut sehingga TIDAK MENCEMARI AIR terutama air minum dan tidak mencemari tanah

Untuk itu, tinja harus dibuang ke wadah khusus, yang kita sebut sebagai jamban keluarga

Jamban yang digunakan masyarakat ??Jamban cemplungJamban leher angsa dari tanah liatJamban leher angsa dari bahan keramik67

8

9

Pembuangan air limbah1011

Air bersih dan sehat, harus memenuhi syarat 3T :Tidak berwarnaTidak berbauTidak berasa

12Air bersih dan sehat itu yang bagaimana???Sampah rumah tanggaSampah adalah :Limbah yg bersifat padatDapat berupa organik (dapat membusuk) dan anorganik (tidak dapat membusuk)Yang dianggap sudah tidak berguna lagi bagi masyarakatApabila dapat dikelola dgn baik, dapat dimanfaatkan

Kemana sampah dibuang?Dibuang ke TPADijadikan pupuk komposDibakar 13

Jangan sampai terjadi !!!15

16Sampah adalah masalah terbesar hingga sekarang ini.

Jadi, setiap rumah wajib memiliki tempat sampah bagaimanapun caranyaJendela, Ventilasi,Lantai Rumah

Lantai rumah, syarat :Jangan lembabLantai yg mudah dibersihkanLantai yg kedap airContohnya : dari ubin, semen, atau keramik

18Indikator lain :Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI adalah sebagai berikut :1) Pencahayaanpencahayaan cukup yang masuk dalam rumah ; cahaya matahari dan cahaya listrik

2) Kualitas Udara Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sbb :a) suhu udara yg nyaman berkisar antara 18-30Cb) kelembaban udara tidak terlalu tinggi

3) Binatang penular penyakittidak ada tikus yang bersarang d rumah, juga kandang ternak yg terpisah dr rumah

194) Bahan Bangunan :a) Membuat konstruksi rumah yang kokoh dan kuatb) lantai terbuat dari bahan yang tidak licin sehingga tidak ada bahaya jatuh

5) Komponen dan penataan ruang rumaha) lantai kedap air dan mudah dibersihkanb) di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkanc) langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaand) ruang didalam rumah harus tertata rapie) ruang dapur harus dilengkapi sarana pembuangan asapKebiasaan mencuci tanganTangan sebagai MEDIA UTAMA masuknya kuman penyakit ke tubuh manusia

Tangan manusia yg kotor akibat menyentuh kotoran/feses mengandung kurang lebih 10 juta bakteri

Kuman penyakit seperti virus dan bakteri tidak dapat dilihat dgn mata telanjang, sehingga sering diabaikan dan akhirnya dengan gampang masuk ke tunuh manusia

Oleh karena itu, biasakanlah mencuci tangan sebelum dan sesudah aktivitas anda21

Akibatnya?Rumah yang tidak memenuhi syarat :Terdapat beberapa penyakit menular, seperti :- demam berdarah- keracunan makanan- diare- gatal-gatal- TBC- penyakit-penyakit infeksi lain.Lebih dari 80%, yang diderita oleh bayi dan balita. (Data Penelitian) menandakan masih rendahnya cakupan dan kualitas kesehatan lingkungan.

25Penyakit menular sebagai akibat dari :Cakupan air bersih dan jamban keluarga yg masih rendahPerumahan yang tidak sehatPencemaran oleh mikroba, telur cacing, dan bahan kimiaPenanganan sampah dan limbah yg belum memenuhi syarat kesehatanHewan pembawa penyakitPerilaku masyarakat yg belum mendudkung kearah pola hidup bersih dan sehat26Alhamdulillah..Terimakasih.27