Prolog - GMF AeroAsia€¦ · September 2010 edition, mate-rial handling is the main dis-cussion...

12

Transcript of Prolog - GMF AeroAsia€¦ · September 2010 edition, mate-rial handling is the main dis-cussion...

  • Kehandalan suatu material tidak hanya ditentukan olehdesain dan proses pembuatannya, namun ditentukanjuga oleh cara penanganan (handling) termasuk pe-nyeleksian, penyimpanan dan pendistribusiannya.

    Material handling tidak terbatas pada aktifitas memin-dahkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Tapi, seiringdengan perkembangan zaman, material handling menca-kup aspek yang lebih luas yang turut menentukan keaman-an dan keselamatan penerbangan.

    Material handling juga mencakup kegiatan menyeleksidan menginspeksi barang secara spesifik baik yang berhu-bungan dengan fisik barang maupun treacebility dokumen.Proses seleksi ini harus bisa menjamin agar "material penyu-sup" atau yang secara resmi disebut sebagai SUP (SuspectUnapproved Part) tidak masuk kedalamsistem kita. SUP ini dapat merugikanperusahaan secara ekonomis, bahkanbisa sangat membahayakan keselamat-an penerbangan (flight safety).

    Dalam penerbitan Penity edisi Sep-tember 2010, material handling menjaditopik bahasan utama. Dalam rubrik Per-suasi diuraikan secara lebih detil peranpenting material handling bagi kesela-matan penerbangan. Contoh nyata yangdi ceritakan di rubrik Selisik membukti-kan bahwa penanganan yang buruk ter-hadap hazmat (Hazardous Material) bisaberakibat kecelakaan penerbanganyang sangat fatal.

    Sementara itu Cakrawala menyorotitentang bahaya Electro Static DischargeSensitive (ESDS ). Informasi bermanfaattentang simbol-simbol yang digunakanpada hazmat yang dipaparkan di Interme-so juga sangat penting untuk diperhati-kan. Seperti biasa Penity kali ini juga me-muat rubrik khas Rumpi yang berisikanceletukan mang Sapeti dan safety tips.

    Tim redaksi mengucapkan terima kasih atas partisipasipembaca memberikan sumbang saran melalui form QuizPenity. Kami tetap membuka diri untuk saran dan kritik baikmelalui email maupun form Quiz Penity. Pembaca yangingin menyumbangkan artikel bisa dikirim ke email [email protected].

    Dalam kesempatan ini tim redaksi juga mengucapkanSelamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H. Mohon maaf la-hir dan batin.Terima kasih dan selamat membaca.

    Reliability of a material is determined not only by designand production process, but is determined also by thehandling process, including selection, storage and dis-tribution.

    Material handling is not limited to activities of movinggoods from one place to another. But, along with the era de-velopment, material handling covers a wider aspect that al-so determines the aviation safety and security.

    Material handling also includes activities of selectingand inspecting goods specifically either related to the phys-ical of goods or documents traceability. This selection pro-cess must be able to ensure that "intruding material" orwhich are officially referred to as SUP (Suspect UnapprovedPart) do not enter our system. SUP can hurt the company

    economically, and even can bevery dangerous to flight safety.

    In the publication of PenitySeptember 2010 edition, mate-rial handling is the main dis-cussion topic. In Persuasi rubricdescribed in more detail theimportant role of materialhandling for aviation safety.Notable examples are told inthe Selisik rubric proving thatpoor handling of HAZMAT (Ha-zardous Material) can result infatal aviation accidents.

    Meanwhile, Cakrawalahighlights the dangers of Elec-tro Static Discharge Sensitive(ESDS). Useful informationabout the symbols used in HAZ-MAT described in Intermeso isalso very important to note. Asusual Penity this time also in-cludes specific rubric Rumpicontaining typical remark fromMang Sapeti, and safety tips.

    The Editorial team would like to thank the readers fortheir participation to give advice through the Penity Quizform. We remain open to suggestions and criticism via emailor Penity Quiz form. Readers who wish to contribute articlesmay send it to the email [email protected].

    On this occasion, the editorial team would also like to sayHappy Holiday Iedul Fitri 1 Syawal 1431 H. We apologize forany spiritual and physical mistake. Thank you and happy re-ading.

    2 | Edisi September 2010

    Diterbitkan oleh Quality Assurance & Safety GMF AeroAsia, Hangar 2 Lantai Dua Ruang 94, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Ceng-kareng - Indonesia, PO BOX 1303 - Kode Pos 19130, Telepon: +62-21-5508082/8032, Faximile: +62-21-5501257. Redaksi menerima saran,masukan, dan kritik dari pembaca untuk disampaikan melalui email [email protected]

    Prolog

    Bukan Sembarang Memindahkan Barang

    Not Just Moving Goods

  • 3 | Edisi September 2010

    Opini

    Sebuah bak sampah ditempatkan dibawah tengki pesawat untuk menam-pung fuel bekas sehingga fuel bercampur dengan sampah dan berpotensimengundang bahaya kebakaran. Mohon semua pihak peduli dengan safetydengan menempatkan fuel bekas di tempat yang telah disediakan. Kepadaresponsible unit diharapkan memberikan pengarahan kepada personelnya agartidak menempatkan fuel bekas bercampur sampah. (Dilaporkan oleh Idris Faisal).

    Membuang Fuel Sembarangan Mengundang Bahaya

    INTERNAL OCCURRENCE REPORT

    Sebelum

    Sesudah

    Corrective Action

    Responsible unit telah memisahkan sampah dengan fuel dari tempat sampahdimaksud dan menempatkan fuel bekas ke tempat khusus fuel bekas.Responsible unit juga melakukan briefing kepada seluruh personnelnya untukmenempatkan sampah dan fuel ke tempat yang telah disediakan.

    Tanggapan Redaksi

    Redaksi mengucapkan terimakasih kepada Sdr.Idris Faisal yang melaporkanpotensi bahaya ini kepada unit terkait melalui IOR. Ucapan terimakasih juga kamisampaikan kepada responsible unit yang melakukan corrective action dengancepat sehingga potensi bahaya dapat dimitigasi sedini mungkin. Keselamatanbisa dijamin melalui kepedulian kita semua.

    Melalui rubrik Opini, saya mengusul-kan agar majalah Penity melengka-pi artikelnya dengan menampilkan danmengurai Alat Pelindung Diri (APD) seca-ra detail baik dari sisi peralatannya mau-pun kegunaan serta dampaknya jika

    APD ini diabaikan. Tidak ada salahnyatim pengelola Penity meminta bantuansupplier peralatan tersebut untuk meng-isi kolom khusus. Terima kasih atas per-hatiannya. (Joko Cahyono, Manager Wel-ding & Miscell. Repair)

    Jawaban RedaksiMenanggapi usul bapak, secara ber-

    kala, redaksi akan memuat cara penggu-naan Alat Pelindung Diri (APD) yang be-nar di rubrik Safety Tips mulai edisi Okto-ber 2010.

    PENERBITAN BARU (INITIAL)1. Surat pengantar dari unit kerja

    pemohon2. Mengisi Formulir Aplikasi (Form:

    GMF/Q-076R4)3. Melampirkan Copy Certificate

    Training:Basic Certificate (General License)AME License for AircraftA/C Type Rating /Engine /ComponentETOPSCurrent Human FactorCertifying StaffBasic InspectionSafety Management SystemFuel Tank Safety

    Hazmat/Dengerous Goods4. Mengisi buku catatan kegiatan

    (Experience Logbook Form :GMF/Q-251)

    PERPANJANGAN (RENEWAL)1. Surat Pengantar dari unit kerja

    pemohon2. Mengisi formulir aplikasi (Form:

    GMF/Q-076R4)3. Malampirkan copy current AME

    License for Aircraft4. Melampirkan copy certificate train-

    ing:Continuation Training Module 1.Continuation Training Module 2.

    5. Menhgisi buku catatan kegiatan

    (Experience Logbook Form :GMF/Q-251) dengan mengisi beru-rutan dan minimal 6 (enam) bulan.

    PENAMBAHAN RATING(ADDITIONAL)

    1. Surat Pengantar dari unit kerjapemohon

    2. Mengisi formulir aplikasi (Form:GMF/Q-076R4)

    3. Malampirkan copy current AMELicense for Aircraft

    4. Melampirkan copy certificate A/Ctypoe rating/engine/component.

    5. Melampirkan copy certificate con-tinuation training module 1.

    GMF Certifying Staff Authorization

    Syarat Pembuatan dan Perpanjangan GMF Certifying Staff Authorization

    Dengan mereferensi Surat Edaran DKUPPU/0456/UMM/2009 dan merujuk Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 6Tahun 2009 tentang "Jenis dan Tarif dan Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku pada Departemen Perhubungan,Unit Personnel Qualification & Licensing mengumumkan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pembuatan baru atau perpan-jangan AMEL dan Company Authorization. Pengumuman ini dilanjutkan di halaman yang sama pada Penity edisi berikutnya.

    Usul Artikel APD

  • Cakrawala

    The Danger of Electro Static Discharge Sensitive (ESDS)

    4 | Edisi September 2010

    Perkembangan teknologi dunia elektronik yang sa-ngat cepat mengarah pada perubahan bentuk pe-rangkat elektronik yang lebih kecil, lebih ringan dandengan konsumsi daya elektrik yang lebih rendah. Namundemikian fasilitas, kapasitas dan kecepatan proses yang di-sediakan semakin baik. Sebagai contoh, satu cepis IC (In-tegrated Circuit) berukuran 0.5 cm x 1 cm dengan tegang-an 5 Volt dengan arus 10 Micro Ampere mampu menghasil-kan radio berkualitas jauh lebih baik, dibandingkan de-ngan sistem radio penerima model kuno dengan teknolo-gi tabung yang selain lebih besar dan lebih berat, jugamenggunakan tegangan dalam skala K Volt dan arus pu-luhan Ampere. Sekarang hampirsemua perangkat elektronikmenggunakan cepis IC ini.

    Karena kecilnya arus yang be-kerja pada IC, maka akan kecil pu-la jalur rangkaian IC nya. Akibat-nya IC sangat peka sekali terha-dap usikan listrik static (electrostatic) yang ada di sekitarnya,yang akan merusak jalur rangkai-an IC tersebut. Jika jalur rangkai-an IC rusak, tentu akan berpenga-ruh pada kinerja perangkat elek-tronik dimana IC itu berada didalamnya.

    Beberapa gejala kerusakanyang mungkin timbul antara lainperangkat tidak bekerja sama se-kali, terjadi kondisi intermittent(nyala-mati), perangkat elektro-nik tidak bekerja setelah jangkawaktu tertentu atau setelah melewati panas tertentu. Kon-disi intermittent dan kerusakan setelah jangka waktu ter-tentu atau setelah melewati panas tertentu ini, tentu sa-ngat mengganggu untuk pekerjaan pencarian kerusakan(trouble shooting) pesawat. Apalagi delapan puluh persenperangkat yang ada di pesawat merupakan perangkat elek-tronik.

    Kalau kita buka suatu perangkat elektronik akan kita te-mukan cepis IC di dalamnya, jumlahnya puluhan dan bah-kan ratusan yang tersusun secara berderet. Dengan ba-nyaknya cepis IC ini memungkinkan kerusakan akibat pe-ngaruh listrik statik tidak hanya terjadi pada satu IC, tapi bi-sa terjadi pada beberapa IC sekaligus. Berdasarkan banyaktemuan, kerusakan IC karena listrik statik banyak disebab-

    The fast technological developments of electronicworld lead to changes in the form of electronic de-vices to be smaller, lighter and with lower electri-cal power consumption. However, facilities, capacityand the process speed that provided are better. Forexample, one IC (Integrated Circuit) chip which has di-mension of 0.5 cm x 1 cm, with a voltage of 5 volts and10 Micro Ampere currents can produce far better quali-ty radio receiver, compared with the old-fashioned ra-dio receiver system with tube technology, which in ad-dition to larger and heavier, also uses voltage in thescale of K Volts and current of tens Amperes. Now al-

    most all electronicdevices use this ICchip.

    Because thecurrents used onthe IC is small, thenthe IC circuit's pathwill also be small.As a consequence,the IC is very sensiti-ve to static electrici-ty charge (electrostatic) present inthe vicinity, whichwill damage the ICcircuit path. If the ICcircuit path is brok-en, will certainly af-fect the performan-ce of electronic de-vices where the ICs

    are in it.Some symptoms of trouble which may arise includes

    device does not work at all, the occurrence of intermit-tent condition (on-off ), electronic devices do not workafter a certain time or after a certain heat limit. This in-termittent conditions and trouble after certain time orafter a specific heat, of course are very disturbing fortrouble shooting on aircraft. Moreover, eighty percent ofthe devices on the aircraft are electronic devices.

    If we open an electronic device we will found IC chipinside, numbers in dozens and even hundreds arrangedin rows. With this much IC chip, it enables damage cau-sed by static electricity effect not only occurs in one IC,but can occur in some IC as well. Based on many fin-

    Bahaya Electro Static DischargeSensitive (ESDS)

  • 5 | Edisi September 2010

    Cakrawala

    kan sentuhan anggota tubuh manusia secara langsung pa-da IC atau connector perangkat elektronik tersebut.

    Tanpa kita sadari tubuh kita kadang membawa listrikstatik setelah bersentuhan atau bergesekan dengan bendalain ketika beraktifitas. Selain jenis bahan yang kita sentuh,kelembaban udara juga sangat berpengaruh terhadap be-sar kecilnya listrik statik yang timbul.

    Sebagai contoh kita berjalan di atas karpet dalam ke-lembaban udara 10-20 persen dapat menimbulkan listrikstatik sekitar 35.000 volt. Tapi, dalam kelembaban udara 65-90 persen akan menimbulkan listrik statik 1.500 volt. Se-dangkan berjalan di atas lantai vinyl dalam kelembaban 10-20 persen bisa menimbulkan listrik statik 12.000 volt. Tapi,dalam kelembaban udara 65-90 persen, listrik yang ditim-bulkan 250 volt. Menurut Standard Practices dari BoeingCompany tegangan listik statik hanya diijinkan maksimal100 volt.

    Mengenali dan memahami pengaruh listrik statik dandampak kerusakan yang ditimbulkan sangat penting untukproses perawatan pesawat karena hampir semua perangkatelektronik pesawat sangat peka terhadap listrik statik. Un-tuk menghindari kerusakan perangkat dan komponen pe-sawat terbang akibat listrik statik, tentu saja kita harus sela-lu mengikuti persyaratan dan tindak pencegahan yang ter-tulis pada approved documents secara konsisten.

    Kegiatan mencegah kerusakan akibat listrik statik bisadimulai dari area kerja kita dengan menyediakan mat (kar-pet) yang sesuai dengan grounding yang benar serta di-kontrol secara rutin. Personnel yang melakukan penangan-an menggunakan wrist (gelang) yang harus selalu terhu-bung ke ground (tanah). Begitu juga dengan pengepakan(packing) perangkat elektronik termasuk pembukusan(wraping) dan pemasangan penutup (cap /plug) pada con-nector-nya hingga pengemasan untuk keperluan transpor-tasinya. (YDK. Dameirianto)

    dings, the IC damage due to static electricity is caused byparts of the human body touches directly on the IC or theelectronic device connector.

    Without we realize our bodies sometimes carry staticelectricity after touching or rubbing against other objectsduring activity. In addition to the type of material that wetouch, the humidity is also very influential on the size of thestatic electric that may arise.

    For example when we are walking on carpet in the 10-20 percent humidity could cause about 35,000 volts of sta-tic electricity. But, in the 65-90 percent humidity will gene-rate 1500 volts of static electricity. Meanwhile walking onvinyl floor in the 10-20 percent humidity can cause 12 000volts of static electricity. But, in the 65-90 percent humidity,static electricity generated is 250 volt. According to BoeingCompany Standard Practices only a maximum of 100 voltsof the static electric voltage is allowed.

    Recognizing and understanding the influence of staticelectricity and the impact of the damage caused is very im-portant for aircraft maintenance process because almostall of the aircraft electronic devices is very sensitive to staticelectric. To avoid damage to the device and aircraft compo-nents due to static electricity, of course we must always fol-low the requirements and precautions that are written onthe approved documents consistently.

    Some effort to prevent damage from static electricitycan be started from our work area by providing appropria-te antistatic mat (carpet) with proper grounding, and con-trolled routinely. Personnel who perform maintenance shalluse conductor wrist (bracelet), which must always be con-nected to ground (earth). The same with the packaging ofelectronic devices including wrapping that shall use a spe-cial antistatic plastic bag and the installation of cover (capor plug) on its connector.

  • Material yang handal merupakan syarat yang harus dipe-nuhi perusahaan yang memproduksi barang ataumenghasilkan jasa perawatan. Kehandalan material ti-dak hanya ditentukan oleh desain dan proses produksi namunditentukan juga oleh proses penanganannya paska produksi.Proses paska produksi meliputi pendistribusian serta penyim-panannya di gudang. Penyimpanan material bertujuan agarparts tersebut tetap handal atau reliable sesuai dengan spesifi-kasi desain awal dan tetap memenuhi syarat ketika digunakan.

    Dalam industri perawatan pesawat, penanganan dan pe-nyimpanan material di gudang mengacu pada Applicable Main-tenance Manual atau ATA Spec 300. Manual ini sejalan dengan re-gulasi yang ditentukan oleh otoritas penerbangan sipil. Regulasiini menjadi pegangan PT GMF AeroAsia dalam menangani danmenyimpan material untuk kebutuhan perawatan pesawat.

    Dalam prakteknya GMF menerapkan satu metode penerimaanmaterial yang terkontrol melalui One Gate Entry. Setiap materialperawatan pesawat harus melalui "pintu khusus" ini untuk diin-speksi dengan tujuan memastikan kondisi fisik dan dokumen telahsesuai dengan persyaratan. Jika material yang masuk tidak sesuaiketentuan akan dikarantina sampai ada keputusan lebih lanjut.

    Material yang lulus inspeksi didistribusikan ke gudang penyim-panan sesuai kebutuhan perawatan pesawat. Material ini bisa be-rupa consumable part, standard part, raw material, chemical/da-ngerous goods, dan component (ETOPS atau Non-ETOPs), terma-suk engine dan non-aircraft part/general part. Setelah diperiksa,material customer supply product didistribusikan ke produksi un-tuk disimpan di gudang sementara sebelum digunakan.

    Penanganan dan penyimpanan barang di gudang ini harusmemenuhi aturan yang berlaku, agar mudah diingat kita sebutdengan singkatan 3SPI (Segregation, Storage Condition, ShelfLife, Preservation, dan Identification).

    SEGREGATIONSegregation merupakan proses memilah material sesuai de-

    ngan jenis,karakteristiknya dan statusnya agar tidak tercampurmenjadi satu yang dapat menyebabkan kerusakan akibat ben-turan, perubahan cuaca (temperatur dan kelembaban), dan kon-taminasi (kebocoran bahan kimia), serta tertukar. Pemisahan su-dah dilakukan sejak pemeriksaan oleh Unit Receiving Materialsampai proses distribusi.

    Reliable material is a requirement that must be fulfilled bycompany that produces materials or providing mainte-nance services. Reliability of the material is not only deter-mined by design and production process but it is determinedalso by the post-production handling process. Post-productionprocess includes distribution and storage in a warehouse. Thepurpose of material storage is to ensure the parts are reliable inaccordance with its original design specifications and fulfilledthe requirement when used.

    In the aircraft maintenance industry, material handlingand storage refers to the Applicable Maintenance Manual orATA Spec 300. This manual is in line with regulations set by civilaviation authorities. This regulation becomes the guideline forPT GMF AeroAsia in handling and storing materials for aircraftmaintenance needs.

    GMF applied a "One Gate Entry" controlling system for ma-terial receving. Each material intended to be used for aircraftmaintenance purposes have to go through this "special door"to be inspected in order to ensure the physical condition anddocument are in compliance with requirements. If the inco-ming material is not in compliance with requirements, it will bequarantined until there is a further decision.

    Materials that pass the inspection are distributed to stora-ge facilities in accordance with aircraft maintenance needs.This material can be consumable parts, standard parts, rawmaterials, chemical / dangerous goods, and components(ETOPS or Non-ETOPS), including engines and non-aircraftparts / general part. After have been inspected, the materialsare distributed to production to be stored in temporary storagebefore it is used.

    Handling and storage of materials in these warehousesmust meet the specific procedure. This procedure covers, in or-der to easily remember, are called by the abbreviation 3SPI(Segregation, Storage Condition, Shelf Life, Preservation, andIdentification).

    SEGREGATIONSegregation is the process of sorting the material according

    to the types, characteristics and serviceability status to protectit from damage causing by physical contact, weather changes(temperature and humidity), contamination (leakage of che-

    Persuasi

    6 | Edisi September 2010

    Oleh: Bambang Budiyanto

    GM W/S Quality Analysis &Material Inspection

    Penanganan MaterialMenentukan Keselamatan

    Material Handling Ensuring Safety

  • Distribusi ke gudang dilakukan sesuai dengan kebutuhan pe-rawatan pesawat untuk disimpan sebelum digunakan dan untukmencegah kekeliruan penggunaan. Pemisahan juga dilakukanpada part atau component yang telah diperbaiki untuk dikirimlangsung ke gudang agar disimpan sesuai identifikasinya, teruta-ma untuk Extended-range Twin-engine Operational PerformanceStandards (ETOPS) dan Non- ETOPS.

    STORAGE CONDITIONStorage atau penyimpanan material yang bertujuan untuk

    mencegah masuknya benda asing yang merusak, debu, embundan zat pencemar lain. Suhu dan kelembaban penyimpanan ha-rus dikontrol setiap hari dan dicatat di lembar pencatatan, teruta-ma untuk material yang membutuhkan kelembaban tertentu. Pe-ngontrolan kelembaban bisa dilihat di SAP material master datayang dibuat mengacu pada approved documents.

    Untuk material yang mudah terbakar dan berbahaya harus di-simpan agak jauh dari material lain. Penanganan dan penyimpan-an harus berdasarkan Material Safety Data Sheet (MSDS) untukmemberi informasi yang jelas ten-tang semua aspek yang berhubung-an dengan material tersebut. LembarMSDS harus terus ditempel di materi-al, baik selama disimpan maupun sa-at digunakan.

    Khusus untuk material electronicseperti integrated circuit (IC) , Diode,Capacitor dan Transistor tidak bolehdicampur dengan material non-elec-tronic dan harus dikemas dalam kan-tong plastic khusus yang bersifat antistatic electronic, metal rack tempatpenyimpanan harus di hubungkandengan ground dan racknya harus di-beri Electrostatic Sensitive Devices(ESD) mats. Adapun penyimpananengine/APU tanpa container selamalebih dari 30 hari harus diinspeksi se-tiap minggu untuk menjamin tidakada korosi. Untuk pesawat yang di-simpan lebih lama, engine yang ter-pasang harus diproteksi dengan pe-nutup untuk mencegah masuknyabenda asing dan mencegah fan bladebergerak bebas.

    Khusus penyimpanan non-air-craft part harus dipisahkan dari air-craft part. Tapi, jika tempat penyimpanan sama, maka secara fisikaircraft part dan non aircraft part harus dipisahkan.

    SHELF LIFEMaterial yang memiliki batas usia harus diidentifikasi dan di-

    kontrol setiap bulan agar shelf life atau storage life (umur pe-nyimpanan) tidak terlewatkan. Untuk itu perlu ada sistem per-ingatan. Material yang Shelf life (umur simpannya) sudah habisseperti o-ring, chemical harus ditarik dari gudang dan dikaranti-na untuk disampaikan kepada engineering. Pihak engineeringakan mereview dan memutuskan apakah shelf lifenya diperpan-jang atau material ini harus dimusnahkan.

    Material yang masa penyimpanannya (storage life) sudah ha-bis seperti component agar dikirim ke shop untuk dilakukanshop check kembali. Untuk menghindari batas waktu penyim-panan material ini habis, personel gudang bisa meningkatkan

    Persuasi

    micals), and mixed up. Segregation must be done startfrom the inspection process by Material Receiving Unit upto the distribution process.

    The segregation is also performed on the parts or com-ponents that have been repaired and to be sent from work-shop directly to the warehouse and stored according totheir identification, to prevent misused especially for Exten-ded-range Twin-engine Operational Performance Stan-dards (ETOPS) and Non-ETOPS parts.

    STORAGE CONDITIONMaterial storage is also aimed to protect parts/compo-

    nent from foreign object that cause damage, dust, moistureand other contaminants. Storage temperature and humidi-ty must be controlled every day and recorded on the recor-ding sheet, especially for material that requires specific levelof storage humidity. Humidity control specification can beseen in the SAP material master data created based on ap-proved documents.

    Flammable and hazar-dous materials must be keptat some distance from othermaterials. Handling andstorage of these materialsmust follow Material SafetyData Sheet (MSDS) whichprovides clear informationon all aspects related to thematerial. MSDS sheets mustbe kept attached on the ma-terial, either during storageor during use of.

    Electronic materialssuch as integrated circuit(IC), Diode, Capacitor andTransistor shall not be mixedwith non-electronic materi-als and must be packaged inspecial plastic bags that areanti static electronic, themetal storage rack shouldbe connected with groundand the rack must be provi-ded with Electrostatic Sensi-tive Devices (ESD) mats.

    The storage of engine /APU without a container for

    more than 30 days must be inspected weekly to ensure the-re is no corrosion generated. For aircraft that are stored lo-nger, the installed engine must be protected with a cover toprevent entry of foreign object and prevent the fan blademoves freely.

    The storage of non-aircraft parts must be separatedfrom the aircraft parts. Especially if the storage area is thesame location, then non-aircraft parts and aircraft partsmust be physically separated.

    SHELF LIFEMaterials that have life limits should be identified and

    controlled every month so that shelf life or storage life isnot overlooked. For that purpose we need a warning sys-tem. If there is material which has shelf life expired such aso-ring and chemical must be withdrawn from the ware-

    7 | Edisi September 2010

  • Persuasi

    8 | Edisi September 2010

    pengawasan First in First out (FIFO) system. Material yangmemiliki shelf life terdekat harus didahulukan digunakan.

    PRESERVATIONPreservation dilakukan dengan menutup lubang-lubang

    component yang terbuka untuk mencegah kerusakan sela-ma perawatan, perbaikan, atau pengetesan. Penutupan bisamemakai reusable container sesuai ATA 300 Specificationdan diserahkan ke gudang penyimpanan sebelum diguna-kan. Khusus untuk ESDS component, selain memakai reusa-ble container harus diproteksi dengan plastic bag berlam-bang ESDS material. Components yang akan disimpan da-lam waktu lama, harus diberikan preservation secara khusussesuai dengan approved document yang berlaku.

    Proteksi juga dilakukan pada material atau componentyang diturunkan dari pesawat maupun mesin pesawat un-tuk mencegah foreign object FO(D). Preservasi ini mence-gah kerusakan lebih lanjut terhadap material atau compo-nent sebelum dikirim untuk perbaikan di workshop mau-pun sebelum dikirim ke sub-contractor.

    IDENTIFICATIONIdentifikasi terhadap material seperti Serviceable La-

    bel/Serviceable Tag dan dokumennya serta AirworthinessApproval Tag/Certificate of Conformance menunjukan ma-terial sudah melalui pemeriksaan. Label ini juga menunju-kan material tersebut mampu lacak (traceable).

    Penggunaan Airworthiness Approval Tag bukan hanyauntuk consumable atau standard part tapi untuk part ataucomponent yang diperbaiki oleh suatu repair station. Tuju-annya agar mudah dikenali status dan eligibility part/com-ponent tersebut. Khusus untuk Life Limited Part yang dibelidengan status overhauled condition harus dilengkapi histo-rical record yang bisa dilacak pemakai sebelumnya, bahkansampai dengan "back to birth". Parts ini juga harus memilikisisa umur dan cycles-nya yang jelas.

    Identifikasi tidak hanya untuk material yang baru datangdari vendor tapi juga untuk part/component dilepas daripesawat. Komponen yang unserviceable akan dilakukan in-speksi lebih lanjut. Sedangkan holding tag untuk compo-nent yang serviceable dilepas hanya untuk akses.

    Proses penanganan material ini tidak hanya dilakukanUnit Receiving dan Gudang tapi juga unit produksi yang me-rawat pesawat maupun komponen. Apalagi jika materialyang dipakai diminta dari storage atau dipasok customeryang telah melewati pemeriksaan untuk disimpan di gudangsementara. Setelah perbaikan material disimpan atau diaku-mulasi di area assembly menunggu pemasangan. Seluruhproses ini harus dilakukan sesuai 3SPI seperti diuraikan diatas.

    Selain proses yang harus berdasarkan prosedur, pena-nganan material harus dilakukan oleh personel terlatih. Me-reka sudah mengikuti pelatihan Safety penanganan bahanberbahaya (dangers goods) atau disebut juga hazardousmaterials (haz mat). Personel yang belum mengikuti pelatih-an ini tidak diizinkan menangani dan menyimpan materialkecuali di bawah pengawasan personel yang berwenang.

    Proses penanganan material dan personel terlatih sesuaiprosedur merupakan tuntutan yang harus dipenuhi untukmenjamin kehandalan material atau part. Selain untuk men-cegah kerusakan dan kerugian, penanganan material yangbaik dan benar juga untuk menekan kemungkinan masuk-nya Suspected Unapproved Part (SUP) yang membahayakankeselamatan penerbangan "menyusup" ke dalam sistem kita.

    house and quarantined for engineering evaluation. The Enginee-ring will evaluate and decide whether the shelf life is can be exten-ded or the material must be destroyed.

    Component which storage life has expired must be sent forshop check. To prevent the material storage time limit from expi-ration warehouse personnel shall improve their control on First inFirst out (FIFO) system. Material that has the nearest shelf lifeshould take precedence to be used.

    PRESERVATIONPreservation is done by performing proper packaging of com-

    ponent and blanking the open holes/ports of component to pre-vent insertion of foreign object that can cause damage duringmaintenance, repair, or testing. We can use reusable container forpackaging in accordance with ATA 300 Specification and delive-red to the warehouse before usedit. For ESDS component, in addi-tion to using reusable containers it must be protected using aplastic bag with ESDS material symbol. Components that will bestored for a long time should be given special preservation in ac-cordance with the current approved document.

    Protection is also performed on the material or componentwhich is removed from aircraft and aircraft engines to prevent fo-reign object FO(D). Preservation is performed to prevent furtherdamage to the material or component before being sent for repa-irs at the workshop and before it is sent to a sub-contractor.

    IDENTIFICATIONIdentification of the material such as Serviceable Label or Tag

    and its documents as well as Airworthiness Approval Tag or Certifi-cate of Conformance shows that the material has already passed in-spection. This label is also as evidence for the material traceability.

    Airworthiness Approval Tag usage is not only for new parts,consumable or standard parts but also for the parts or compo-nents repaired by an approved repair station. The goal is to easilyrecognize the status and eligibility of parts / components. Especi-ally for the Life Limited Part purchased with the overhauled condi-tion status must be completed with historical records that can betracked to the previous user, even up to "back to birth". These partsmust also have clear information about remaining life and cycles.

    Identification is not just for new material coming from the ven-dors but also for parts / components removed from aircraft. Unser-viceable components will be inspected further. While holding tagsfor serviceable components are removed for access only.

    Materials handling process is not only done by Receiving and Wa-rehouse Unit but also production units maintaining the aircraft orcomponent. Especially if the material used is requested from storageor supplied by customers and have passed the inspection to be storedin temporary warehouses. After repair, the material is stored or accu-mulated in the assembly area awaiting installation. This entire processshould be conducted in accordance with 3SPI as described above.

    Apart from process that must be based on procedures, materi-als handling must be performed by trained personnel. Those per-sonnel shall have completed the safety training of dangerousgoods or also known as hazardous materials (hazmat) handlingprocedure. Personnel who have not completed this training arenot allowed to handle and store materials except under the super-vision of authorized personnel.

    Materials handling processes and trained personnel in accor-dance to the procedure are the requirement that must be met toensure the reliability of the materials or parts. In addition to pre-venting damage and loss, good and proper material handling al-so reduce the possibility of entry of Suspected Unapproved Part(SUP), which endanger flight safety "infiltrating" into our system.

  • Selisik

    Cuaca di Miami International Airportsiang itu cukup cerah ketika pesawatDC-9 milik salah satu maskapai diAmerika Serikat bersiap menuju landasan

    pacu setelah seemlumnya tertunda sa-tu jam akibat masalah teknis. Pesa-

    wat yang membawa 105 pe-numpang dengan nomor pe-

    nerbangan 592 ini akanterbang menuju Atlan-ta. Dari landasan pa-

    cu 91 pesawat mulai takeoff dan meninggalkan lan-

    dasan.Ketika pesawat menapaki

    ketinggian 10 ribu kaki, pilotmerasakan masalah elektri-

    kal dan meminta petugas lalulintas udara memandunya kem-

    bali ke Miami. Tidak lama berse-lang terdengar teriakan salah seorang

    penumpang menyebut,"api…api…api…". Beberapa menit ke-mudian, pesawat hilang dari pantauan ra-dar. Belakangan diketahui pesawat jatuhdan terbakar di daerah Everglades, bebe-

    rapa kilometer sebelah barat Miami. Se-

    mua awak kabin dan 105 orang penum-pang meninggal dalam kecelakaan tragisini.

    Hasil penyelidikan The National Trans-portation Safety Board (NTSB), menyimpul-kan bahwa sumber api berasal dari cargocompartment di bawah kabin penum-pang. Tim investigasi menmukan buktibahwa pesawat naas ini membawa limakotak (box) berisi chemical oxygen genera-tor merek COMAT yang sudah kadaluwarsa(expired). Temuan chemical oksigen gene-rator ini membuat kaget tim investigasiNTSB.

    Setelah ditelusuri lebih detil sumbermasalahnya mulai terkuak. Ternyata main-tenance contractor pesawat naas ini me-nyatakan bahwa generator oksigen yangdibawa itu adalah tabung kosong sesuaidengan manifes kargo. Kenyataannya ta-bung ini masih berisi oksigen yang sudahkadaluwarsa. Jika diketahui sejak awal,maka penanganan dan transportasi ta-bung yang masih berisi oksigen harus dila-kukan secara khusus karena termasuk ha-zardous material.

    Ketika dalam kondisi aktif, chemical

    Perlu Ketegasan Jika Menyangkut Keselamatan

    Quiz Penity Berhadiah

    Formulir jawaban di halaman 10

    1. Kegiatan yang merepresentasikan penanganan material mulai penyimpanan, pemindahan, pengontrolan, pengepakan hing-ga proses distribusi disebut :A. Material distribution B. Material control C. Material handling

    2. Untuk mencegah kerusakan perangkat electronic akibat listrik, Personnel yang melakukan penanganan harus menggunakan: A. Wrist yang harus selalu terhubung ke ground. B. Meja kerja yang dilapisi isolator C. Mengenakan sarung tangan karet

    3. Penanganan dan penyimpanan barang di gudang harus memenuhi aturan perundangan yang berlaku yang disebut 3SPI yaitu:A. Segregation, Storage, Self Life, Packaging, dan IdentificationB. Segregation, Storage, Self Life, Preservation, dan InspectionC. Segregation, Storage, Self Life, Preservation, dan Identification

    4. Menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia, berapakah nilai ambang kebisingan yang boleh diterima oleh pekerja?A. 90 db B. 85 db C. 80 db

    5. Dalam risk mitigation, terdapat 3 defences yaitu:A. Safety program, Regulation, organizational facilitiesB. Technology, Regulation, Training C. Safety manual, training, regulation

    Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih satu pilihan jawaban yang tepat.

  • Selisik

    oxygen generator akan menghasilkanoksigen dan sejumlah besar panas se-bagai produk sampingan dari reaksi ki-mia eksotermik. Oksigen dan panasyang terjadi bersamaan itu sudah cukupmenimbulkan api dan asap. Reaksi ki-mia ini juga menghasilkan oksigen tam-bahan yang menyebabkan api tetapmenyala. Kondisi kebakaran diperparahdengan adanya spare roda pesawat dipalka cargo, yang menjadi sumber apibaru dan menyebabkan kebakaran pe-sawat.

    Tim investigasi menduga ketika pe-sawat meluncur di landasan pacu meng-alami sedikit sentakan dan menyebab-kan sebuah tabung oksigen yang masihaktif bereaksi yang menghasilkan oksi-gen dan panas. Hasil pengujian di labo-ratorium pada tabung dari jenis yang sa-ma bisa menghasilkan panas hinggatemperatur sekitar 260 celcius. Kadar pa-nas ini sudah cukup untuk menyalakanapi dan membakar palka cargo pesawatbeserta seluruh isinya.

    Berdasarkan analisa tim investigasiNTSB, ada beberapa kemungkinan yangmenjadi faktor pemicu tabung oksigenkadaluwarsa ini lolos hingga ke kargopesawat. Pertama, maintenance con-tractor tidak akurat mengidentifikasi ta-bung oksigen ini

    sehingga data yang diberikan keoperator tidak tepat. Kedua, operator ku-rang atau tidak memberikan trainingyang tepat kepada para personel dari

    maintenance contractor, termasuk trai-ning menangani hazardous material.

    Peristiwa yang merenggut seratus ji-wa orang lebih ini tidak perlu terjadi ka-lau material handling dilakukan denganbenar, khususnya handling terhadapmaterial yang berbahaya (hazardous ma-terial). Penangan yang ceroboh dapatmenjadi malapetaka yang serius. Per-aturan yang sudah dibuat regulator yangberkaitan dengan material handling bu-kan semata-mata untuk kepentinganbisnis, tapi yang utama adalah menja-min keamanan dan keselamatan pener-bangan.

    Kepatuhan terhadap regulasi tentu-

    nya harus didukung oleh sumber dayamanusia yang terampil dan cakap me-nangani material. Personel yang terlibatpenanganan material dalam industri pe-nerbangan seperti para teknisi, cargo lo-ader, dan petugas ramp harus benar-be-nar memahami penanganan hazardousmaterial.

    Petugas harus berani dan tegas me-nolak hazardous material yang tidak se-suai peraturan baik dari aspek penge-masan maupun jenis barang untuk diba-wa di pesawat. Ketegasan dan kelugasandiperlukan apabila menyangkut masalahkeselamatan.

    (Muriad Simanjutak)

    Formulir Jawaban Quiz Berhadiah

    10 | Edisi September 2010

    Nama / No. Pegawai : ..............................................................................................................................Unit : ...............................................................................................................................No. Telepon : ...............................................................................................................................Saran untuk PENITY : ...............................................................................................................................

    Jawaban dapat dikirimkan melalui email Penity ([email protected]) atau melalui Kotak Kuis Penity yang tersedia diPosko Security GMF AeroAsia. Jawaban ditunggu paling akhir 15 September 2010. Lima pemenang akan dipilih dan masingmasing mendapatkan hadiah berupa jaket eksklusif. Silakan kirimkan saran atau kritik anda mengenai majalah Penity melaluiemail Penity ([email protected])

    Pemenang Quiz BerhadiahAgustus 2010

    1. A. Suryana / 810604 - PT. GKM2. Akhmad Faza Izzuddin / 532738 - TBN 3. F. Tatang Mardianto / 517513 - TQD 24. Muhammad Satriadi / 091538 - TBK 55. Jomhamdi / 532745 - TLB

    Ketentuan Pemenang

    1. Batas pengambilan hadiah 30 September2010 di Unit TQ hangar 2 denganmenghubungi Bp. Wahyu Prayogi setiap harikerja pukul 09.00-15.00 WIB.

    2. Pemenang menunjukkan ID card pegawaisebagai tanda bukti pengambilan hadiah.

    3. Pengambilan hadiah tidak dapat diwakilkan.

    Jawaban Quiz Agustus 2010

    1. A. Maintenance Program2. A. 115 VAC/400Hz dan 28 VDC3. C. Air 97% dan AF3 3%4. B. Quality Monitoring and

    Corrective Action5. A. Reactive, proactive, predictive

  • Sebuah pesawat terbakar danjatuh akibat penanganan ha-zardous material yang tidaksesuai ketentuan.

    "Jangankan barang berba-haya di pesawat, tabung gas dirumah bisa menjadi bom me-matikan kalau tidak ditanganidengan benar."

    Selain storage dan segregation,material handling sangat pen-ting, terutama saat dipindah-kan dari satu lokasi ke lokasi lain.

    "Meski dibungkus rapat,barang pecah belah tetap ru-sak kalau dilempar-lempar sa-at pengiriman."

    Makin canggih teknologielektronik di pesawat ma-kin sensitif. Sedikit tersen-tuh listrik statis bisa menyebabkankerusakan yang tidak dapat diper-baiki.

    "Itu artinya kita mesti hati-hati bekerja biar tidak merugi-kan perusahaan dan orang ba-nyak."

    11 | Edisi September 2010

    Wrist Strap atau gelang tali merupa-kan alat untuk mengeliminasi dam-pak tegangan statis yang timbul padapersonel. Jika dikenakan dengan benardan terhubung dengan ground, person-nel yang memakai wrist strap memilikipotensi penghantar listrik seperti ground.Jika seseorang dan benda lain memilikipotensial ground yang sama, tidak akanterjadi penghantaran listrik yang berba-haya karena arus listrik statis tersalurkandari personel menuju ground dan tidakterakumulasi.

    Wrist Strap memiliki dua kompo-nen utama yakni gelang yang meling-kari pergelangan tangan dan kabelyang menghubungkan gelang dengancommon point ground. Wrist strap me-miliki resistor (tahanan) pembatas te-gangan yang berfungsi untuk melin-dungi personel dari kejutan listrik jikaalat ini tidak sengaja teraliri arus listriksecara langsung. Agar wrist strap tetapberfungsi secara optimal, mak harusdiuji dan diinspeksi secara berkala.

    Mengenal Wrist Strap

    SAFETY TIPS

  • 12 | Edisi September 2010

    Berdasarkan peraturan IATA (International Air Transpost Association) yang tertuang dalam Dangerous Good Regulationsatau Hazmat (Hazardous Materials) diklasifikasikan menjadi 9 kelas sesuai dengan karakteristik dari bahan kimia tersebutdan telah digunakan serta di pakai di seluruh negara termasuk negara kita. Kesembilan kelas materials berbahaya yang per-lu kita kenali dengan sermat agar selamat adalah sebagai berikut:

    Intermeso

    Kenali Hazmat agar Selamat

    Setiap bahan kimia memiliki potensi bahaya yang berbeda-beda sesuai dengan sifat dan karakteristiknya sehingga tan-da bahaya yang sesuai untuk setiap bahan kimia akan berbeda pula. Informasi detil tentang penanganan, penggunaan danpencegahan setiap hazmat bisa kita dapatkan dari lembar keselamatan bahan atau MSDS (material Safety Data Sheet).| Bambang Budiyanto

    Kelas 1Bahan PeledakBahan peledak yang digunakan untuk menghasilkan Ledakan.

    Kelas 2Gas Mudah TerbakarMenyala apabila bersentuh dengan bunga api.Suatu gas beracun atau mudah terbakar.

    Kelas 3Cairan Mudah TerbakarCairan yang menyala apabila bersentuhan dengan bunga api.

    Kelas 4Material yang mudah terbakar dengan sendirinya.Material yang mengeluarkan gas dan mudah terbakar apabila basah atau terkena air.

    Kelas 5Bahan Pengoksida OrganikAgen pengoksida.

    Kelas 6Bahan Beracun Dan BerjangkitBahan-bahan beracun yang tidak termasuk gas-gas beracun.Bahan beracun yang boleh menyebabkan cidera serius dankematian kepada manusia jika tercium, ditelan atau melalui serapan kulit.Bahan beracun atau toksik berbahaya kepada manusia.Bahan-bahan yang mudah berjangkit.

    Kelas 7Bahan RadioaktifBahan radioaktif mengandungi bahan-bahan atauCampuran bahan yang mengeluarkan radiasi.

    Kelas 8Bahan CorrosiveBahan-bahan yang dalam keadaan padat atau Cairanyang bisa mencegahkorosi

    Kelas 9Bermacam-macam Bahan-bahan yang menyebabkan Kadar bahaya yang rendah.