PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA … fileLEARNING PADA PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN...
Transcript of PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA … fileLEARNING PADA PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN...
i
EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI METODE PROBLEM BASED
LEARNING PADA PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN
ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK BATIK PERBAIK
PURWOREJO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh:
Yunita Dwi Rahmayani
131224013
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Dan Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kemampuannya,
dan pada Kami ada suatu catatan yang menuturkan dengan sebenarnya, dan
mereka tidak dizalimi (dirugikan).
-Q.S Al-Mukminun:62-
Manusia tidak akan mengetahui kekuatan maksimalnya, sampai ia berada
dalam kondisi di mana ia dipaksa kuat untuk bertahan.
-Marry Riana-
Keluargamu adalah alasan bagi kerja kerasmu, maka janganlah sampai
engkau menelantarkan mereka karena kerja kerasmu.
Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Rahmayani, Yunita Dwi. 2018. Efektivitas Implementasi Metode Problem Based
Learning Pada Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas
X SMK Batik Purworejo. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
Pembelajaran menulis di sekolah masih sering dianggap sebagai kegiatan yang
sulit bahkan dijadikan suatu beban bagi siswa. Faktor yang menjadi suatu masalah
bagi siswa untuk menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan, yaitu karena
kurangnya motivasi untuk menulis, siswa belum mampu berpikir kritis, dan juga
adanya perasaan takut gagal dalam menulis. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana efektivitas metode problem based learning dalam
keterampilan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMK Batik Perbaik
Purworejo yang dapat dilihat dari hasil kemampuan menulis karangan
argumentasi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Desain dalam
penelitian ini menggunakan non-equivalent control group design. Pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif.
Teknik analisi data diolah dengan perhitungan statistik SPSS 16 untuk uji
normalitas, homogenitas dan uji-t. Data dalam penelitian ini berdistribusi normal
dan homogen. Pada teknik pengumpulan data, diperoleh dengan observasi guru
dan melakukan tes. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi 1
dan X Akuntansi 2 SMK Batik Perbaik Purworejo. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 60 siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode problem based learning
efektif diterapkan pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan
menulis. Efektivitas penerapannya dibuktikan dengan hasil t hitung sebesar 7.413
dengan df 29. Uji-t menunjukkan, bahwa t hitung 7.413 > 0,05. t hitung kemudian
dikonsultasikan dengan nilai t tabel dengan taraf signifikasi 0,05 dan df 29 (n-1).
Hasil yang didapat berdasarkan t tabel adalah sebesar 3.009, hal tersebut
menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (7.413 > 3.009) yang berarti hipotesis
diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kemampuan awal dan
akhir menulis karangan argumentasi antara metode guru dan metode problem
based learning pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dapat dibuktikan juga
dengan melihat hasil persentase nilai pascates keterampilan menulis karangan
argumentasi dengan menerapkan metode guru yaitu 75%, sedangkan persentase
nilai pascates keterampilan menulis karangan argumentasi siswa dengan
mengimplementasikan metode PBL adalah 80%. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa pembelajaran menulis dengan mengimplementasikan metode problem
based learning lebih efektif dibandingkan dengan metode guru.
Kata kunci : Menulis, metode problem based learning, kemampuan
menulis karangan argumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Rahmayani, Yunita Dwi. 2018. The Effectiveness of Problem Based Learning
Method Implementation in Argumentation Writing Skill of Tenth-Grade
Students of SMK Batik Purworejo. Thesis. Yogyakarta: Indonesian
Literature Education Study Program, Faculty of Teachers Training
and Education, Sanata Dharma University.
Writing is still considered as a difficult activity even some students
considered as a burdensome activity. The facts that students are not motivated,
not yet able to think critically and afraid of failure in writing become the factors
that hinder students to express their ideas in the form of writing. This study aims
to know the effectiveness of problem-based learning methods in improving tenth
grader students’ argumentation writing skills of SMK Batik Perbaik Purworejo
that can be seen from the results of their argumentation writing.
This research was a quasi-experimental study. Further, this study used
non-equivalent control group design. The approach used in this research was the
quantitative descriptive approach. SPSS 16 statistical calculations for normality,
homogeneity, and t-test were the data analysis techniques in this study. The data
in this study had normal and homogeneous distribution. The data were obtained
by doing observation and test. The subjects of this study were the tenth-grade
students in X Accounting 1 and X Accounting 2 classes of SMK Batik Purworejo.
The sample used in this research was 60 students.
The results of this study indicate that problem-based learning method is
effective to be applied in Indonesian language subject, especially in writing skill.
The effectiveness of its implementation is evidenced by the result of t score of
7.413 with df 29. Test-t shows that t score 7.413 > 0.05. t score then consulted
with the value of t table with a significance level of 0.05 and df 29 (n-1). The t
table is 3.009, it means that t score > t table (7.413 > 3.009) which means the
hypothesis is accepted. Thus, it can be concluded that there are differences in the
ability of the beginning and in the end of writing argumentation between teacher
method and problem-based learning method in control class and experiment
class. It can be proven also by looking at the percentage of post-test
argumentation writing skill scores. The teacher’s method shows 75%, while the
PBL method shows 80%. The results show implementing problem-based learning method in writing
is more effective than teacher’s method.
Keywords: Writing, problem-based learning method, argumentation writing skill.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul Efektivitas Implementasi Pada Pembelajaran Menulis
Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMK Batik Perbaik Purworejo.
Skripsi ini disusun untuk memeroleh syarat dan gelar Sarjana Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam
proses penyusunan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan juga dosen validator
instrumen penelitian saya.
3. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang
selalu memberikan semangat, motivasi, dan menjadi fasilitator penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., dan Dr. B.Widharyanto, M.Pd.,
selaku dosen penguji skripsi saya yang telah memberi banyak saran
maupun kritikan terhadap kekurangan skripsi saya.
5. Esti Erningsih, S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia SMK Batik
Perbaik Purworejo yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
ABSTRACT ................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
1.5 Batasan Istilah ...................................................................................... 5
1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian yang Relevan ....................................................................... 8
2.2 Landasan Teori ..................................................................................... 10
2.2.1 Hakikat Keterampilan Menulis ................................................... 10
1. Pengertian Menulis ............................................................. 10
2. Ciri-ciri Tulisan yang Baik ................................................... 11
2.2.2 Menulis Teks Argumentasi ......................................................... 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
1. Pengertian Teks Argumentasi .............................................. 13
2. Tujuan Teks Argumentasi .................................................... 13
3. Ciri-ciri Karangan Argumentasi ........................................... 14
4. Langkah-langkah Menulis Karangan Argumentasi.............. 17
5. Teknik Pengembangan Karangan Argumentasi ................... 18
2.2.3 Metode Problem Based Learning dalam Keterampilan Menulis
Karangan Argumnetasi ............................................................... 21
1. Pengertian Model, Metode, Pendekatan, dan Teknik
Pembelajaran ....................................................................... 21
2. Konsep Dasar Metode Problem Based Learning ................. 23
3. Tujuan Metode Problem Based Learning ............................ 23
4. Karakteristik Metode Problem Based Learning .................. 24
5. Prosedur Metode Problem Based Learning ......................... 24
2.3 Kerangka Berpikir................................................................................ 29
2.4 Hipotesis Penelitian ............................................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Penelitian, Metode, dan Desain Penelitian .......................................... 31
3.2 Langkah-langkah Penelitian ................................................................. 33
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................ 34
3.3.1 Populasi ..................................................................................... 34
3.3.2 Sampel ....................................................................................... 35
3.4 Variabel Penelitian ............................................................................... 36
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 36
3.6 Validitas Instrumen .............................................................................. 38
3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................... 39
3.7.1 Uji Normalitas ........................................................................... 41
3.7.2 Uji Homogenitas Varian ............................................................ 42
3.7.2 Uji-T (T-test).............................................................................. 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Waktu dan Tempat Penelitian .............................................. 44
4.2 Analisis dan Pembahasan ..................................................................... 46
4.2.1 Teknik Analisis Data .................................................................... 46
1. Uji Normalitas ........................................................................... 46
a. Uji Normalitas Prates Kelas Kontrol .................................... 47
b. Uji Normalitas Pascates Kelas Kontrol ................................ 49
c. Uji Normalitas Prates Kelas Eksperimen ............................. 49
d. Uji Normalitas Pascates Kelas Eksperimen ......................... 50
2. Uji Homogenitas ....................................................................... 50
3. Uji T (T-test) ............................................................................. 51
4.2.2 Implementasi Metode Problem Based Learning.......................... 54
4.3 Deskripsi Penelitian .............................................................................. 59
4.3.1 Data Observasi/Pengamatan ....................................................... 59
4.3.2 Data Treatment Analisis ............................................................... 60
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan .............................................................................................. 61
5.2 Saran .................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 65
LAMPIRAN ............................................................................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Langkah-langkah Metode Problem Based Learning ........... 25
Tabel 2 Komponen Perlakuan ........................................................... 32
Tabel 3 Non Equivalen Control Group Design ................................ 32
Tabel 4 PAP Tipe 1 Tingkkat Kemampuan Menulis Karangan
Argumentasi ........................................................................ 40
Tabel 5 Uji Normalitas Prates Kelas Kontrol ................................... 47
Tabel 6 Uji Normalitas Pascaes Kelas Kontrol ................................. 48
Tabel 7 Uji Normalitas Prates Kelas Eksperimen ............................. 49
Tabel 8 Uji Normalitas Pascates Kelas Eksperimen ......................... 50
Tabel 9 Uji Homogenitas .................................................................. 51
Tabel 10 Uji T Pada Nilai Prates dan Pascates Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol (Paired Samples Test) .................................. 51
Tabel 11 Uji T Pada Nilai Prates dan Pascates Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol (Group Statistic) ......................................... 53
Tabel 12 Uji T Pada Nilai Prates dan Pascates Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol (Independent Samples Test) ......................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1 Diagram Nilai Rata-rata Prates-Pascates Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ............................................................. 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Obsrvasi Guru Kelas X Akuntansi 1 ................ 68
Lampiran 2 Lembar Obsrvasi Guru Kelas X Akuntansi 2 ................ 70
Lampiran 3 Lembar Obsrvasi Siswa Kelas X Akuntansi 1 ............... 72
Lampiran 4 Lembar Obsrvasi Siswa Kelas X Akuntansi 2 ............... 73
Lampiran 5 RPP Guru ....................................................................... 74
Lampiran 6 RPP Metode Problem Based
Learning) ....................................................................... 87
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa ...................................................... 101
Lampiran 8 Rubrik Penilaian ............................................................ 105
Lampiran 9 Rubrik Analitik .............................................................. 106
Lampiran 10 Hasil Tulisan Keterampilan Menulis Karangan
Argumentasi Siswa ....................................................... 112
Lampiran 11 Daftar Nilai Kelas Eksperimen ...................................... 128
Lampiran 12 Daftar Nilai Kelas Kontrol ............................................ 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang tertinggi. Oleh sebab
itu, keterampilan menulis dianggap sebagai suatu keterampilan berbahasa yang
sulit. Akibatnya, banyak siswa mengalami kesulitan dalam keterampilan menulis.
Siswa dapat dikatakan terampil menulis apabila mampu menyampaikan gagasan
berupa pikiran, pendapat, dan perasaan kepada orang lain melalui media tulisan,
sehingga apabila orang lain yang membaca dapat menangkap gagasan yang
dituliskan secara akurat, benar, dan lengkap.
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk
bahasa tulis untuk tujuan, seperti memberi tahu, meyakinkan, menghibur
(Nurjamal, dkk. 2014:69). Menulis juga sebagai alat komunikasi untuk
menyampaikan sebuah argumen secara tertulis. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) siswa kelas X, salah satu standar kompetensi menulis pada
kompetensi dasar 12.1 yaitu menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat
dalam ragam karangan argumentasi. Sementara itu, kenyataannya siswa masih
banyak yang mengalami kesulitan dalam menulis karangan argumentasi. Selain
itu, yang menjadi kendala siswa sulit untuk menulis karangan argumentasi adalah
pengembangan ide dan permunculan argumennya yang masih sangat kurang,
bahkan kadang-kadang tidak muncul argumen sama sekali.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Keraf (2007:100) menyatakan bahwa “argumentasi adalah salah satu jenis
pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan meyakinkan
pembaca atas gagasan yang disampaikan dalam tulisan argumentasi tersebut.” Tu-
lisan argumentatif juga sering disebut sebagai salah satu jenis esai dan juga meru-
pakan salah satu tulisan persuasif, yaitu sebuah tulisan yang menyuguhkan rasion-
alisasi, pembantahan, juga berisi seperangkat penguatan beralasan terhadap se-
buah pernyataan.
Pembelajaran menulis di sekolah-sekolah masih sering dianggap sebagai
kegiatan yang sulit bahkan dijadikan suatu beban bagi setiap siswa. Faktor yang
menjadi suatu masalah bagi siswa untuk menuangkan gagasannya dalam bentuk
tulisan, yaitu karena kurangnya motivasi untuk menulis, siswa belum mampu ber-
pikir kritis, dan juga adanya perasaan takut gagal dalam menulis. Namun, kesu-
litan untuk menulis terutama bersumber pada kurangnya kemampuan seseorang
untuk berpikir kritis. Alasan mengapa berpikir kritis dalam menulis itu penting
karena seseorang yang tidak dapat berpikir kritis dengan sendirinya tidak dapat
mengidentifikasi dan memilah-milah persoalan dengan baik. Hal tersebut men-
jadikan siswa sulit untuk menuangkan gagasannya dalam bentuk paragraf. Dalam
mengungkapkan suatu gagasan, siswa diharapkan dapat berpikir kritis dan logis.
Berpikir kritis sangat dibutuhkan ketika seseorang ingin menganalisis suatu masa-
lah yang akan disajikan dalam bentuk teks argumentasi.
Izhab (2003:84) menyatakan bahwa “berpikir kritis adalah keterampilan yang
menggunakan proses berpikir dasar untuk menganalisis argumen, memunculkan
wawasan dan interpretasi ke dalam pola penalaran yang logis, memahami asumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang mendasari setiap posisi, dan memberikan model presentasi yang ringkas dan
meyakinkan.” Untuk membuktikan suatu kebenaran, argumentasi menggunakan
prinsip-prinsip logika. Logika itu sendiri merupakan suatu cabang ilmu yang
berusaha menurunkan kesimpulan-kesimpulan melalui kaidah-kaidah formal yang
valid (Keraf, 2007:100). Dewasa ini, keterampilan berpikir kritis (critical
thinking) dan literasi (literacy skill) sudah menjadi keterampilan berbahasa
lanjutan (advance linguistic skill).
Adanya keragaman metode pembelajaran yang diimplementasikan guru
menuntut kreativitas seorang guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang
tepat agar memudahkan siswa untuk mengembangkan keterampilan menulis.
Solusi untuk menyelesaikan problematika ini adalah dengan
mengimplementasikan metode problem based learning dalam keterampilan
menulis karangan argumentasi. Metode problem based learning adalah suatu
metode yang tepat untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan menulis
dalam karangan argumentasi. Oleh karena itu, metode problem based learning
merupakan sebuah metode pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual,
sehingga merangsang peserta didik untuk belajar.
Berkaitan dengan hal ini, peneliti ingin mencoba melakukan penelitian tentang
penerapan metode problem based learning dalam keterampilan menulis karangan
argumentasi pada pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah yang ber-
notabene sebagai tolak ukur untuk meningkatkan keterampilan berbahasa dalam
aspek menulis. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, penelitian ini dibuat dan diberi
judul Efektivitas Implementasi Metode Problem Based Learning Pada Keterampi-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
lan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMK Batik Perbaik
Purworejo.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, masalah yang dirumuskan
oleh peneliti, yaitu sejauh mana efektivitas metode problem based learning pada
keterampilan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMK Batik Perbaik
Purworejo?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektivitas metode problem based learning dalam keterampilan menulis karangan
argumentasi siswa kelas X SMK Batik Perbaik Purworejo.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai upaya meningkatkan
kemampuan menulis karangan argumentasi.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Guru
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam
pembelajaran keterampilan menulis khususnya menulis karangan
argumentasi.
b. Penelitian ini diharapkan menjadi suatu pertimbangan bagi guru
untuk memilih metode-metode pembelajaran agar menarik minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam ket-
erampilan menulis karangan argumentasi.
2. Bagi Siswa
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan
menulis siswa, khususnya dalam menulis karangan argumentasi.
b. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam
menyampaikan pendapatnya, baik secara lisan maupun
tertulis.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan menjadi suatu jalan keluar dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam keterampilan
menulis karangan argumentasi.
4. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan menjadi gambaran untuk meningkatkan
pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan memberikan
suatu permasalahan agar siswa mampu berpikir secara kritis untuk
memecahkan suatu masalah dalam bentuk karangan argumentasi.
1.5 Batasan Istilah
Istilah yang perlu dibatasi dalam penelitian ini adalah (1) menulis (2)
berpikir kritis (3) teks argumentasi (4) pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1. Menulis
Menulis merupakan salah satu kegiatan dalam keterampilan berbahasa.
2. Teks Argumentasi
Teks argumentasi adalah teks yang menyuguhkan rasionalisasi,
pembantahan, juga berisi seperangkat penguatan beralasan terhadap
sebuah pertanyan.
3. Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Metode problem based learning menekankan langkah-langkah beruntun
yang teridiri dari fase 1: orientasi siswa pada masalah, fase 2: mengorgan-
isasikan siswa untuk belajar, fase 3: membimbing penyelidikan (observasi
guru terhadap kerja siswa dalam kelompok), fase 4: mengembangkan dan
menyajikan hasil karya, dan fase 5: menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
1.6 Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari lima bab, yakni: (1) pendahuluan (2) landasan teori (3)
metode penelitian (4) hasil penelitian dan pembahasan (5) kesimpulan dan saran.
Penjelasan dari masing-masing bab, yaitu Bab 1 yang berisi pendahuluan me-
liputi, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, batasan istilah serta sistematika penulisan. Bab II adalah landasan teori
yang menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian. Dalam bab II ini
berisi penelitian yang relevan, kajian teori, dan hipoteisis penelitian. Bab III
berkaitan dengan metodologi penelitian yang berisi metode-metode penelitian
yang terdiri dari lima hal, yaitu jenis dan metode penelitian, langkah-langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
penelitian, sumber data, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, validitas
dan reliabilitas, uji instrumen pembelajaran dan teknik analisis data.
Isi dari bab IV adalah hasil penelitian dan pembahasan yang menyajikan
deskripsi data dari hasil penelitian, penguji hipotesis, dan pembahasan tentang
penelitian secara keseluruhan. Bab terakhir yaitu bab V yang berisi kesimpulan
dan saran, secara lebih lanjut bab ini menguraikan tentang kesimpulan hasil
penelitian, implikasi, dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada landasan teori akan dipaparkan teori-teori yang berhubungan
langsung dengan judul dan masalah yang akan diteliti. Ini merupakan
pengembangan dari batasan istilah yang telah dibuat oleh peneliti. Selain itu
dalam landasan teori ini akan dipaparkan penelitian yang relevan terlebih dahulu.
2.1 Penelitian yang Relevan
Ada dua penelitian terdahulu yang dapat menunjukkan penelitian yang
dilakukan peneliti masih relevan untuk dilaksanakan. Yang pertama, yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Kurnia (2011) dan yang kedua adalah penelitian
yang dilakukan oleh Maulana (2015).
Penelitian yang dilakukan Kurnia (2011) berjudul Upaya Meningkatkan Ket-
erampilan Menulis Argumentasi Dengan Menggunakan Metode Jigsaw Pada
Siswa Kelas XB SMA Islam 1 Gamping Sleman Yogyakarta. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan menulis argumentasi siswa
kelas XB SMA Islam 1 Gamping Sleman Yogyakarta dengan metode jigsaw.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Teknik ana-
lisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif
dan teknik analisis data kuantitatif. Dalam penelitian ini terdapat dua siklus.
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan siklus yang masing-masing terdiri
dari empat komponen, yaitu komponen perencanan, tindakan dan observasi, re-
fleksi, dan evaluasi.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Penelitian kedua dilakukan oleh Maulana (2015) dengan judul Penggunaan
Metode Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Ek-
sposisi dan Berpikir Kritis Di SMA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hasil penerapan metode dalam pembelajaran menulis eksposisi dan
berpikir kritis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperi-
men yang dilakukan dengan dua tahap yaitu pre-test dan post-test.
Hal yang membedakan dalam kedua penelitian di atas yaitu, (1) pada
penelitian pertama yang dilakukan oleh Kurnia (2011) difokuskan pada pengaruh
metode jigsaw dalam meningkatkan keterampilan menulis argumentasi siswa di
SMA Islam 1 Gamping Sleman Yogyakarta. Konteks dalam penelitian tersebut
bahwa pengunaan metode jigsaw dapat meningkatkan keterampilan menulis ar-
gumentasi, sedangkan penggunaan metode problem based learning akan
diimplementasikan oleh peneliti pada sekolah yang belum mengimplementasikan
metode pembelajaran yang inovatif dalam meningkatkan keterampilan menulis
karangan argumentasi, (2) pada penelitian kedua yang dilakukan oleh Maulana
(2015), penerapan metode problem based learning digunakan untuk meningkat-
kan kemahiran menulis eksposisi dan berpikir kritis pada siswa SMAN 19 Ban-
dung. Sementara peneliti akan mengimplementasikan metode problem based
learning untuk melihat adakah perubahan yang signifikan dalam pembelajaran
sebelum diterapkan metode problem based learning dan setelah diterapkan
metode problem based learning pada keterampilan menulis karangan argumentasi.
Kedua penelitian tersebut menggunakan pendekatan kuantitatif. Yang mem-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
bedakan ialah penelitian yang pertama termasuk jenis penelitian tindakan kelas,
sedangkan penelitian yang kedua termasuk jenis penelitian eksperimen.
Berdasarkan pemaparan di atas, tampak jelas adanya perbedaan antara
penelitian yang akan dilakukan dengan hasil penelitian-penelitian yang sudah
dilakukan. Alasan peneliti benar-benar ingin melakukan penelitian ini, yaitu
dalam mengungkapkan suatu gagasan, siswa diharapkan dapat berpikir kritis dan
logis. Berpikir kritis sangat dibutuhkan ketika seseorang ingin menganalisis suatu
masalah yang akan disajikan dalam bentuk teks argumentasi. Oleh karena itu,
penelitian yang berjudul “Efektivitas Implementasi Metode Problem Based
Learning Pada Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X
SMK Batik Perbaik Purworejo” dapat dilakukan karena masalah yang akan diteliti
bukan duplikasi dari penelitian-penelitian sebelumnya.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Hakikat Keterampilan Menulis
1. Pengertian Menulis
Menulis merupakan salah satu kegiatan dalam keterampilan berbahasa.
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk
bahasa tulis untuk tujuan, seperti memberi tahu, meyakinkan, menghibur
(Nurjamal, dkk. 2014:69). Tulisan juga sebagai alat komunikasi untuk
menyampaikan sebuah argumen secara tertulis. Hasil dari proses kreatif
menulis ini biasa disebut dengan istilah tulisan atau karangan. Kedua istilah
tersebut memang menghasilkan produk yang sama. Namun, ada pendapat
mengatakan bahwa kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Istilah menulis sering diletakkan pada proses kreatif dengan jenis tulisan
ilmiah, sedangkan karangan diletakkan pada proses kreatif dengan jenis tuli-
san nonilmiah.
Singkatnya, menulis sebagai sebuah keterampilan berbahasa adalah
kemampuan seseorang dalam mengemukakan gagasan, perasaan, dan pikiran
yang akan disampaikan kepada pihak lain dengan menggunakan media
tulisan. Setiap penulis pasti memiliki tujuan dengan tulisannya tersebut,
antara lain menginformasikan, meyakinkan, membujuk atau menghibur
pembaca.
2. Ciri-ciri Tulisan yang Baik
Agar maksud dan tujuan penulis tercapai, penulis harus menyajikan
tulisannya dengan baik. Adapun ciri-ciri tulisan yang baik menurut Nurudin
(2007:39-46) harus mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Kejelasan (clarity)
Kejelasan yang dimaksud adalah tulisan harus dapat dibaca dan
dimengerti oleh pembaca. Yang dimaksud di sini bahwa apa yang
dituliskan oleh penulis tidak disalahtafsirkan pembaca karena
kalimat-kalimat yang digunakan tidak jelas.
b. Keringkasan (consiseness)
Keringkasan yang dimaksud di sini adalah kalimat yang disusun
tidak saja pendek-pendek, tetapi jangan menggunakan ungkapan-
ungkapan yang berlebihan.
c. Ketepatan (correctness)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Suatu penulisan harus dapat menyampaikan butir gagasan kepada
pembaca dengan kecocokkan seperti yang dimaksud penulisnya. Ini
berarti apa yang diinginkan penulis sama persis oleh pembacanya.
d. Kesatupaduan (unity)
Kesatupaduan ialah ada satu gagasan dalam satu alenia. Satu alenia
sebisa mungkin hanya memiliki satu pokok pikiran dengan beberapa
pokok pikiran penjelas.
e. Pertautan (coherence)
yang dimaksud dengan pertautan adalah antarbagian bertautan satu
sama lain (antaralenia atau kalimat). Penulis harus jeli dan tahu
topik apa yang sedang dibahas dalam sebuah alenia, sehingga ketika
melompat ke alenia selanjutnya seolah-olah tidak berdiri sendiri.
Kata perangkai antar alenia bisa mengatasi hambatan ketidaktautan
ini. Misalnya dengan menggunakan kata-kata dengan
demikian, oleh karena itu, itu artinya, dan sebagainya. Kata-kata
perangkai ini digunakan untuk menjadi jembatan untuk meloncat ke
alenia selanjutnya.
f. Penegasan (emphasis)
Penonjolan derajat perbedaan antara bagian ini sangat bergantung
pada keahlian penulis. Seorang penulis yang mahir akan
dapat menyebar penekanan pada setiap bagian, tetapi bukan berarti
penulis pemula tidak bisa melakukannya. Penulis pemula bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
melakukannya dengan cara membuat subbahasan dari sebuah
tulisan.
2.2.2 Menulis Teks Argumentasi
1. Pengertian Teks Argumentasi
Paragraf adalah sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan
bersama-sama menjelaskan satu unit buah pikiran untuk mendukung
buah pikiran yang lebih besar, yaitu buah pikiran yang diungkapkan
dalam seluruh kalimat (Wiyanto, 2004:15). Sebuah paragraf dapat
dikatakan juga sebagai karangan singkat karena dalam sebuah paragraf
penulis menuangkan ide pokok pikirannya, sehingga membentuk suatu
topik atau tema pembicaraan.
Menurut Alwasilah (2007:116), argumentasi adalah tulisan yang
membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran dari sebuah pernyataan
(statement). Penulis menggunakan berbagai strategi atau piranti retorika
untuk meyakinkan pembaca ihwal kebenaran atau ketidakbenaran di
dalam teks argumen karena tujuannya yaitu meyakinkan pendapat atau
pemikiran pembaca. Oleh karena itu, dalam menuliskan teks argumentasi
seorang penulis dituntut harus memiliki dasar teoritis dan bukti nyata,
argumen yang kuat, logis, kritis dan tidak mudah dibantah serta teruji
tingkat kemungkinan-kebenarannya.
2. Tujuan Teks Argumentasi
Wiyanto (2004:57) mengemukakan bahwa “karangan argumentasi
bertujuan menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
kepada pembaca.” Untuk meyakinkan pembaca bahwa yang disampaikan
itu benar, penulis menyertakan bukti, contoh, dan berbagai alasan yang
sulit dibantah.
Nurudin (2007:78-79) menyatakan “tulisan argumentasi bertujuan untuk
meyakinkan pembaca, termasuk membuktikan pendapat atau pendirian
dirinya.” Bisa juga untuk membujuk pembaca agar pendapat penulis
dapat diterima. Bentuk argumentasi dikembangkan untuk memberikan
penjelasan dan fakta-fakta yang tepat terhadap apa yang dikemukakan.
Hal yang sangat dibutuhkan dalam tulisan argumentatif adalah data
penunjang yang cukup, logika yang baik dalam penulisan dan uraian
yang runtut.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan karangan
argumentasi adalah untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran
pendapat yang disampaikan oleh penulisnya dengan cara menyertakan
bukti-bukti berupa fakta yang ada, sehingga pembaca dapat percaya dan
terpengaruh dengan argumentasi penulis.
3. Ciri-ciri Karangan Argumentasi
Ciri-ciri sebuah karangan argumentasi adalah bahwa argumentasi
dibedakan dari ketiga bentuk wacana yang lain (eksposisi, deskripsi, dan
narasi) karena fungsi utamanya adalah membuktikan. Menurut Nursisto
(2004:43) ciri-ciri argumentasi yaitu : (1) mengandung bukti dan kebena-
ran, (2) adanya alasan kuat, (3) menggunakan bahasa denotatif, (4) ana-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
lisis rasional (berdasarkan fakta), (5) unsur subjektif dan emosional san-
gat dibatasi (sedapat mungkin tidak ada).
Keraf (dalam Nurudin 2007:79) menyatakan, ‘ciri sebuah karangan
argumentasi yang baik antara lain, (1) karangan argumentasi
mengandung kebenaran untuk mengubah sikap dan keyakinan orang
mengenai topik yang akan diargumentasikan, (2) karangan argumentasi
berusaha sedapat mungkin menghindari setiap istilah yang menimbulkan
prasangka tertentu, dan (3) karangan argumentasi berusaha menetapkan
secara tepat titik ketidaksamaan yang diargumentasikan.’
Selanjutnya, Nurudin (2007:84) juga mengungkapkan ciri khas
sebuah karangan argumentasi, yaitu (1) karangan argumentasi adalah
karangan yang berusaha membuktikan adanya suatu kebenaran
sebagaimana digariskan dalam proses penalaran penulis. Argumentasi
juga suatu proses untuk mencapai suatu kesimpulan, (2) sasaran proses
berpikir dalam karangan argumentasi adalah kebenaran mengenai subyek
yang diargumentasikan, karangan argumentasi memerlukan analisis yang
cermat mengenai fakta-fakta yang ada untuk membuktikan kebenaran
itu, (3) argumentasi mensyaratkan berfokus pada apa yang dibicarakan
itu memang benar tanpa melihat siapa pembacanya (latar belakang
kehidupan, kebiasaan sehari-hari, kepercayaan, dan lain-lain).
Dalam karangan argumentasi, semakin banyak fakta yang
dikemukakan semakin kuat pula kebenaran yang dipertahankan dan
semakin baik karangan. Selanjutnya, Keraf (2000:103) juga berpendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
bahwa “ciri-ciri karangan argumentasi, yaitu (1) argumentasi harus
mengandung kebenaran untuk mengubah sikap dan keyakinan orang
mengenai topik yang akan diargumentasikan, argumentasi harus disertai
fakta-fakta dan bukti yang mendukung; (2) pengarang harus berusaha
untuk menghindari istilah-istilah yang bisa menimbulkan prasangka; (3)
menghindari munculnya istilah-istilah, hal ini dapat dilakukan dengan
membatasi pengertian istilah yang dipergunakan; dan (4) penulis harus
menetapkan dengan tepat ketidakkesepakatan yang akan
diargumentasikan.”
Pendapat lain diungkapkan oleh Wagiran. Menurut Wagiran
(2009:6), ciri khas karangan argumentasi adalah mengutamakan
kekuatan argumen (argumen teoretis, argumen empiris, argumen praktis,
dan argumen logis) dalam memecahkan tiap masalah/problem/persoalan.
Oleh karena itu, penulis harus menyampaikan
pendapat/gagasan/argumen yang disertai alasan agar dapat memengaruhi
pembaca. Adapun menurut Sudaryat (2009:172) karangan argumentasi
memiliki beberapa ciri, antara lain berusaha meyakinkan atau membujuk
pesapa untuk percaya dan menerima apa-apa yang dituliskan atau
dipaparkan, selalu memberikan pembuktian yang objektif dan
menggunakan metode deduktif dan induktif.
Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
ciri-ciri argumentasi adalah menampilkan pendapat disertai alasan, fakta
sebagai bukti, serta mampu meyakinkan pembaca untuk percaya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
menerima apa yang dipaparkan oleh penulis. Adapun ciri-ciri sebuah
karangan argumentasi yang baik adalah tulisan yang berupaya untuk
meyakinkan dan berfungsi untuk membuktikan pembaca dengan
menghadirkan fakta-fakta sebagai bahan pembuktian. Semakin banyak
fakta yang diberikan maka semakin kuat kebenaran yang dipertahankan
dan semakin baik pula karangan argumentasi tersebut. Sebuah karangan
argumentasi harus memiliki suatu masalah yang akan dicari pemecahan
masalahnya. Penulis berupaya membuktikan kepada pambaca bahwa
masalah yang dikemukakan benar adanya. Pembuktian dilakukan dengan
menyodorkan fakta-fakta yang kritis dan logis.
4. Langkah-langkah Menulis Karangan Argumentasi
Langkah-langkah dalam menulis karangan argumentasi, menurut Kosas-
ih (2003:27-28) adalah sebagai berikut.
a) Menentukan tema
Sebelum menulis karangan argumentasi sebaiknya ditentukan ter-
lebih dahulu tema apa yang akan dijadikan bahan untuk membuat
karangan argumentasi. Tema dapat berupa, gagasan, persoalan, ide
atau masalah yang akan dikemukakan dalam tulisan.
b) Menentapkan tujuan penulisan
Penetapan tujuan penulisan seharusnya sudah tertanam di pikiran
penulisan saat menetapkan tema yang akan diajukan. Dalam tujuan
penulisan ini seorang penulis akan mengatakan persetujuan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
penyangkalan terhadap sebuah ide, gagasan, dan pendapat dengan
berusaha meyakinkan pembaca untuk setuju.
c) Mengumpulkan bahan/data
Bahan-bahan dapat dikumpulkan dengan beberapa cara, di an-
taranya dengan membaca bahan acuan tertentu, mengadakan wa-
wancara, atau pengamatan lapangan.
d) Menyiapkan kerangka karangan
Kerangka tulisan disusun berdasarkan bahan-bahan yang telah
dipilih, kemudian disusun dan ditata secara kronologis dengan
memerhatikan kesatuan dan kebulatan gagasan.
e) Mengembangkan tulisan
Dalam mengembangkan tulisan, penulis diharapkan mampu
menggunakan ejaan dan tanda baca yang tepat. Selain itu, pilihlah
kata-kata yang tepat dan susunlah kalimat-kalimat yang menarik,
bervariasi, efektif.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam langkah-
langkah-langkah dalam menyusun karangan argumentasi adalah (a)
menetapkan tema, (b) menetapkan tujuan penulisan, (c) mengumpulkan
bahan, (d) membuat kerangka tulisan, (e) mengembangkan kerangka tu-
lisan, dan (f) merevisi tulisan.
5. Teknik Pengembangan Karangan Argumentasi
Seperti halnya dengan tulisan-tulisan lainnya, sebelum seorang
penulis mengemukakan argumen, ia harus mengumpulkan bahan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
bahan yang diperlukan secukupnya. Proses pengumpulan bahan-bahan
untuk menyampaikan argumentasi itu sendiri merupakan latihan
keahlian dan keterampilan tersendiri yang merupakan suatu latihan
yang intensif dan akurat bagaimana seseorang dapat memeroleh
informasi-informasi yang tepat untuk tiap obyek atau persoalan.
Ada satu hal pokok yang harus diingat oleh setiap orang ketika
hendak menyampaikan argumennya dalam bentuk tulisan, yaitu ia
harus menyusun semua fakta, pendapat, autoritas dan evidensi itu
secara kritis dan logis dan ia juga harus mengadakan seleksi atas fakta-
fakta dan autoritas.
Karangan argumentasi sering dikembangkan dengan memaparkan
hal-hal yang khusus ke hal-hal yang bersifat lebih umum dan dapat
juga dikembangkan dengan memaparkan hal-hal yang umum ke hal-
hal yang lebih khusus atau lebih spesifik. Keraf (2007:104)
mengatakan bahwa “metode manapun yang akan dipakai dalam
argumentasi tidak akan melanggar prinsip umum sebuah komposisi,
yaitu bahwa argumentasi harus dari : pendahuluan, pembuktian (tubuh
argumentasi), dan kesimpulan atau ringkasan.”
1. Pendahuluan
Penulis argumentasi harus yakin bahwa maksud suatu bagian
Pendahuluan adalah tidak lain daripada menarik perhatian
pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada argumen-
argumen yang akan disampaikan, serta menunjukkan dasar-dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
mengapa argumentasi itu harus dikemukakan dalam kesempatan
tersebut. Berikut adalah hal-hal yang perlu penulis pertimbangkan
untuk menetapkan apa dan berapa banyak bahan yang diperlukan
dalam bagian pendahuluan.
a. Penulis harus menegaskan mengapa persoalan itu dibicarakan
pada saat ini.
b. Penulis harus menjelaskan latar belakang historis yang
mempunyai hubungan langsung dengan persoalan yang akan
diargumentasikan, sehingga dengan demikian pembaca
memperoleh pengertian dasar mengenai hal tersebut. Dalam
bagian pendahuluan penulis argumentasi kadang-kadang
mengakui adanya persoalan-persoalan yang tidak dimasukkan
dalam argumentasi.
2. Tubuh Argumen
Seluruh proses penyusunan argumen terletak pada kemahiran dan
keahlian penulisnya, apakah ia sanggup meyakinkan pembaca bahwa
hal yang dikemukakannya itu benar, sehingga dengan demikian
konklusi yang disimpulkannya juga benar.
Kebenaran dalam jalan pikiran dan konklusi itu mencakup
beberapa kemahiran tertentu seperti, kecermatan mengadakan seleksi
fakta yang benar, penyusunan secara baik dan teratur, kekritisan dalam
proses berpikir, penyuguhan fakta, evidensi, kesaksian, premis dan
sebagainya dengan benar. Sebab itu, kebenaran harus dianalisis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
disusun dan dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen,
penyusunan fakta, evidensi dan jalan pikir yang logis.
3. Kesimpulan dan Ringkasan
Dengan tidak mempersoalkan topik mana yang dikemukakan
dalam argumentasi, pengarang harus menjaga agar konklusi yang
disimpulkannya tetap memelihara tujuan, dan menyegarkan kembali
ingatan pembaca tentang apa yang telah dicapai, dan mengapa
konklusi-konklusi itu diterima sebagai sesuatu yang logis.
2.2.3 Metode Problem Based Learning dalam Keterampilan Menulis
Karangan Argumentasi
1. Pengertian Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik
Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola
yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran
di kelas. Menurut Arends (dalam Trianto, 2010:54), ‘model pembelaja-
ran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,
termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan ke-
las.’ Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompe-
tensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Sanjaya (2008:127) mengatakan bahwa “Pendekatan dapat di-
artikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran.” Terdapat dua macam pendekatan pembelajaran, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pertama adalah pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan
strategi pembelajaran langsung, pembelajaran deduktif atau pembelaja-
ran ekspositoris. Kemudian, yang kedua adalah pendekatan pembelaja-
ran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran dis-
covery dan inquiri serta strategi pembelajaran induktif.
Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat
dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur pem-
belajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Teknik dan taktik
pembelajaran merupakan penjabaran dari metode pembelajaran.
Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode, misalnya cara yang bagaimana
yang harus dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan berjalan
efektif dan efisien. Oleh karena itu, sebelum seorang melakukan proses
ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi.
Dari penjelasan-penjelasan mengenai model, pendekatan, metode
dan teknik dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang mendasar an-
tara pengertian model, pendekatan, metode, dan teknik. Model adalah
suatu perencanaan yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran di
kelas, pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran. Metode adalah prosedur pembelajaran yang
difokuskan kepencapaian tujuan, dan teknik adalah cara yang dil-
akukan seseorang untuk mengimplementasi metode pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Konsep Dasar Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) adalah
metode pembelajaran yang berdasar pada masalah-masalah yang
dihadapi siswa terkait dengan KD yang dipelajari siswa. Masalah yang
dimaksud bersifat nyata atau sesuatu yang menjadi pernyataan-
pernyataan pelik bagi siswa.
Adapun dalam metode pembelajaran berbasis masalah, masalahnya
cenderung bebas; dalam arti tidak selalu berkenaan langsung dengan
KD, melainkan lebih terbuka, sebagai bentuk pendalaman dari materi
pokok. Metode pembelajaran berbasis masalah akan berlangsung
dengan baik apabila para siswa sudah berpikir kritis terhadap suatu
fenomena.
3. Tujuan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning)
Adapun tujuan dari pembelajaran berbasis masalah bukan pada
penguasaan pengetahuan siswa yang seluas-luasnya. Akan tetapi,
dengan pengembangan model pembelajaran seperti itu siswa memiliki
kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah, serta
sekaligus mengembangkan kemampuan mereka untuk secara aktif
membangun pengetahuan sendiri.
Dengan penerapan metode pembelajaran berbasis masalah, siswa
menjadi terampil dalam memecahkan masalah, baik yang berkaitan
dengan masalah akademik ataupun kehidupan mereka sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Mereka pun diharapkan menjadi solusi dari beragam masalah yang
mungkin dihadapi lingkungan dan masyarakat (Kosasih, 2014).
4. Karakteristik Metode Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning)
Metode pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu metode
pembelajaran yang menantang siswa untuk “belajar bagaimana
belajar”, bekerja secara sekelompok untuk mencari solusi dari
permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan
untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu pada pembelajarn yang
dimaksud. Masalah diberikan, sebelum siswa mempelajari konsep atau
materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan.
Metode pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan adanya
pemberian rangsangan berupa masalah-masalah yang kemudian
dilakukan pemecahan masalah oleh siswa yang diharapkan dapat
menambah keterampilan siswa dalam pencapain materi pembelajaran.
5. Prosedur Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning)
Secara umum metode pembelajaran berbasis masalah tetap
berkerangka pada pendekatan pembelajaran saintifik, yakni diawali
dengan langkah pengamatan terhadap teks ataupun fenomena tertentu
dengan strategi yang berlaku pada pembelajaran berbasis masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Tabel 1
Berikut langkah-langkah metode Problem Based Learn-
ing selengkapnya.
Langkah-langkah
Metode Problem Based
Learning
Aktivitas Guru dan
Siswa
1. Fase 1 : Orientasi
siswa pada masalah
a. Guru bertanya kepada
siswa tentang menulis
argumentasi, yang
meliputi hal-hal berikut
ini: (1) Pernahkah
kalian menulis
karangan argumentasi?,
(2) Tema-tema apa saja
yang kalian sukai?, (3)
Menurut kalian apakah
menulis argumentasi itu
sulit dilakukan?, (4)
Bagaimana cara agar
membuat sebuah
karangan argumentasi
itu mudah dilakukan?
b. Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran hari
itu, yakni bagaimana
cara menulis karangan
argumentasi.
c. Siswa mencari berbagai
contoh karangan
argumentasi dari
berbagai tema.
d. Selanjutnya, tujuan
akhir pembelajaran
adalah guru
menunjukkan pada
siswa bahwa menulis
argumentasi tidaklah su-
lit.
2. Fase 2 : Men-
gorganisasikan
siswa untuk belajar.
a. Siswa diminta untuk
membentuk kelompok
kecil yang terdiri dari 4
orang anggota.
b. Dalam kelompok kecil,
siswa diberi
kesempatan memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
sendiri tema yang
menjadi perhatiannya.
Guru memotivasi siswa
agar memilih tema yang
sesuai dengan
lingkungan
kehidupannya.
c. Guru menegaskan pada
siswa bahwa tugas siswa
adalah menulis
karangan argumentasi,
yang berarti bahwa
mereka harus
mengungkapkan
permasalahannya sesuai
dengan pengalaman dan
fakta-fakta yang ada di
lapangan.
d. Siswa berkesempatan
untuk mengungkapkan
permasalahan yang
pernah mereka alami
secara lisan disertai
bukti/fakta-fakta yang
mendukung.
3. Fase 3 :
Membimbing
penyelidikan (ob-
servasi guru ter-
hadap kerja siswa
dalam kelompok)
a. Guru mendorong siswa
untuk menyiapkan dan
mengungkapkan
pengalamannya dalam
kelompok.
b. Siswa diberi
kesempatan melihat
karangan siswa lain dari
berbagai sumber.
c. Siswa didorong untuk
melakukan eksperimen,
yakni membuat
karangan argumentasi
dengan memperhatikan
ciri-ciri karagan
argumentasi,
4. Fase 4 : Mengem-
bangkan dan
menyajikan hasil
karya.
a. Secara berkelompok
siswa membuat
karangan argumentasi
sesuai dengan tema
yang dipilihnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Selanjutnya siswa
diminta melakukan
editing terhadap
karangan yang sudah
dibuatnya, baik dari segi
pilihan kata maupun
struktur dan isi karangan
argumentasi sampai
siswa memahaminya
dengan baik.
c. Guru membantu siswa
menyiapkan hasil
karyanya dalam bentuk
karangan yang sudah
baik untuk bisa dibaca
oleh teman-temannya
yang lain.
5. Fase 5 :
Menganalisis dan
mengevaluasi pros-
es pemecahan ma-
salah.
a. Perwakilan ke-
lompok
membacakan
hasil karyanya,
dan siswa yang
lain melakukan
evaluasi dengan
menggunakan
kisi-kisi
/instrumen
penilaian yang
sudah
dipersiapkan guru
dan sudah
disebarkan
kepada siswa.
b. Setelah membaca
dan mengevaluasi
pekerjaan siswa,
guru melakukan
refleksi terhadap
pelaksanaan
pembelajaran atau
terhadap hasil
karya siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Contoh karangan argumentasi :
Bullying
Bullying sangatlah berbahaya bagi tumbuh dan
berkembangnya anak-anak. Budaya bullying ini
sering terjadi di lingkungan sekolah. Bullying
bukan saja bisa terjadi karena tradisi yang
dilestarikan, tetapi juga bisa terjadi karena ketid-
aksadaran seorang pelaku, korban, dan saksi yang
berujung terhadap tindakan bullying. Bullying
dapat merusak masa depan dan menjadikan mereka
pasif dan apatis terhadap dirinya dan juga ling-
kungannya.
Bullying sudah lama terjadi tetapi permasalahan
ini tetap saja menjadi topik yang masih hangat di-
perbincangkan dan belum menemukan titik terang.
Keberadaan bullying seakan dipandang sebelah
mata, sehingga mungkin baru sedikit orang yang
menyadari bahaya dari bullying. Padahal bahaya
dari bullying dapat sampai mengakibatkan ke-
hilangan nyawa.
Bullying terjadi ketika seseorang merasa teraniaya,
takut, terintimidasi oleh tindakan seseorang baik
secara verbal, fisik atau mental. Ia takut bila
perilaku tersebut akan terjadi lagi, dan ia merasa
tak berdaya mencegahnya. Ada beberapa macam
tindakan bullying, yaitu yang pertama bullying
secara psikis seperti memfitnah, mempermalukan,
menakut-nakuti, menolak, menghina, melecehkan,
mengecilkan, mengancam, menyebarkan gosip.
mencibir, dan mendiamkan. Yang kedua, bullying
dalam bentuk fisik seperti menendang,
menempeleng, memukul, mencubit, menjotos,
menjewer, lari keliling lapangan, push up.
Yang ketiga, bullying dalam bentuk verbal seperti
berteriak, mengumpat, mengejek, meledek, dll.
Bahaya yang dapat disebabkan oleh bullying ini
sangat begitu besar bagi anak-anak. Anak-anak
korban bullying yang terus mendapat tekanan dan
ejekan dari teman-temannya akan menderita
tekanan batin yang sangat berat. Mereka akan
menjadi takut bersosialisasi dan berinteraksi
dengan orang lain. Akibatnya mereka mulai men-
jauhkan diri dari lingkungannya. Sehingga mem-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
buat anak-anak menjadi kurang percaya diri dan
dapat juga membuat anak menjadi stress.
Oleh karena itu, jauhi dan awasilah perilaku bully-
ing di dalam lingkungan anak-anak agar masa de-
pan mereka tidak hancur dan menjadi anak-anak
yang aktif dan berprestasi.
2.3 Kerangka Berpikir
Saat ini banyak sekali faktor yang memengaruhi siswa untuk mengembangkan
salah satu keterampilan berbahasa yaitu menulis. Hal ini dikarenakan memang
keterampilan berbahasa yang sangat sulit dikembangkan adalah keterampilan
menulis. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh kelemahan siswa untuk
menyampaikan pendapatnya secara tertulis. Dalam menulis juga dibutuhkan
pikiran yang logis dan kritis untuk meyakinkan pembaca ketika membaca tulisan
tersebut. Salah satu penyebab utamanya ialah kurangnya kemampuan berpikir
kritis untuk menyampaikan sebuah pendapat secara tertulis. Metode pembelajaran
juga dapat menjadi salah satu sebab keterbatasan siswa untuk berpikir kritis dalam
menyampaikan sebuah pendapat secara tertulis. Oleh karena dari itu, penerapan
metode pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada kegiatan
pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan menulis ka-
rangan argumentasi siswa agar lebih baik lagi.
Dalam rangka untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan
argumentasi melalui proses pembelajaran dalam keterampilan menulis karangan
argumentasi yang baik, maka proses pembelajaran diharapkan mampu
memberikan sebuah persoalan-persoalan atau mengakat sebuah isu menggunakan
metode pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) sebagai solusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
permasalahan. Dengan meningkatkan keterampilan menulis karangan argumentasi
siswa dapat menjadi peserta didik yang mahir dalam menulis.
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori pembelajaran dan hasil penelitian yang telah dipaparkan
pada latar belakang penelitian sebelumnya, rumusan hipotesis penelitian adalah
metode pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) efektif
diterapkan dalam kegiatan meningkatkan keterampilan menulis karangan
argumentasi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif
kuantitatif. Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif adalah
penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang
diolah dengan metode statistik. Penelitian dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif akan diperoleh signifikasi perbedaan kelompok atau signifikasi
hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain (Saifuddin,
20012:5).
Jenis penelitian yang digunakan peneliti ini adalah eksperimen semu. Bentuk
penelitian ini banyak digunakan dalam bidang pendidikan. Penelitian eksperimen
semu dilakukan untuk menguji hipotesis untuk melihat ada tidaknya pengaruh
suatu perlakuan bila dibandingkan dengan pengaruh perlakuan lain yang
mengontrol variabelnya disesuaikan dengan kondisi yang ada (situational).
Penelitian eksperimen semu ini menggunakan desain pretest-posttest
kelompok kontrol yang non-ekuivalen (Non-equivalent Pretest-Posttest Control
Group Design). Desain penelitian pretest-posttest kelompok kontrol yang non-
ekuivalen, yaitu jenis desain yang pada umumnya digunakan pada penelitian
dengan melibatkan kelas-kelas yang sudah ada sebagai kelompoknya, kemudian
memilih kelas-kelas yang diperkirakan sama kondisinya. Dalam desain ini
terdapat dua kelompok, yaitu satu kelompok sebagai kelompok kontrol dan satu
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
kelompok lagi sebagai kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen diberikan
perlakuan di dalam kelas dengan mengimplementasikan metode Problem Based
Learning dan perlakuan metode guru pada kelompok kontrol. Penentuan
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah berdasarkan pada karakter
kelas di SMK Batik Perbaik Purworejo. Berikut komponen-komponen perlakuan
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Tabel 2
Komponen Perlakuan
Kelompok Kontrol Komponen Kelompok
Eksperimental
X Akuntansi-1 Kelas X Akuntansi-2
30 siswa Jumlah Siswa 30 siswa
Metode guru Perlakuan Metode
Pembelajaran
Metode Problem
Based Learning
Adapun desain penelitiannya mengadaptasi dari Emzir (2008:105), yang
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3
Non-equivalen Control Group Design
Kelompok Pretest Perlakuan
Post-
test
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 - O4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Keterangan :
X = Perlakuan implementasi metode Problem Based
Learning
O1 = keterampilan menulis karangan argumentasi awal
pada kelompok eskperimen dengan metode Problem Based
Learning.
O2 = keterampilan menulis karangan argumentasi akhir
pada kelompok eskperimen dengan metode Problem Based
Learning.
O3 = keterampilan menulis karangan argumentasi awal
pada kelompok kontrol dengan metode guru.
O4 = keterampilan menulis karangan argumentasi akhir
pada kelompok kontrol dengan metode guru.
Materi dan pokok bahasan yang diberikan pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen adalah sama, hanya saja metode pembelajarannya yang
berbeda. Pada kelompok kontrol diajarkan materi menulis karangan argumentasi
dengan metode guru yaitu ceramah singkat, diskusi yang difokuskan pada siswa
tanpa pendampingan lebih intensif, sedangkan pembelajaran menulis karangan
argumentasi pada kelompok eksperimen mengimplementasikan metode Problem
Based Learning dengan menekankan pada pendampingan personal untuk
memecahkan masalah yang menjadi hambatan siswa.
3.1 Langkah-langkah Penelitian
1. Tahap Pertama, Pre Eksperimen Measurement
Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti terlebih dahulu harus melakukan
observasi pada guru yang mengajar di dalam kelas. Membahas mengenai
metode pembelajaran yang biasa diterapkan, karakteristik siswa kelas X SMK
Batik Perbaik Purworejo, dan respon siswa terhadap pembelajaran bahasa
Indonesia khususnya keterampilan menulis. Peneliti juga mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
keterampilan awal menulis siswa dengan prates, baik dari kelompok kontrol
maupun kelompok eksperimen.
2. Tahap Kedua, Treatment
Tahap kedua dari penelitian ini adalah perlakuan atau treatment dengan
mengajar siswa kelas X Akuntansi-1 dan X Akuntansi-2. Peneliti
mengimplementasikan metode pembelajaran berbasis masalah dalam kelas X
Akuntansi-2 pada kegiatan pembelajaran menulis karangan argumentasi, dan
menggunakan metode guru dalam kelas X Akuntansi-1. Dalam penelitian ini,
treatment atau ekperimen dilakukan sebanyak 2 kali, 1 kali dengan
menerapkan metode guru, dan 1 kali dengan menerapkan metode
pembelajaran berbasis masalah. Waktu yang diberikan dari setiap kegiatan
3x45 menit.
3. Tahap Ketiga, Post Eksperiment Measurement
Tahap ketiga ini adalah post eksperiment sekaligus tahap terakhir dalam
penelitian. Tahap ini diberikan pascates dengan menerapkan metode pembela-
jaran berbasis masalah dalam menulis karangan argumentasi. Bentuk soal sa-
ma antara kelas X Akuntansi-1 dan
X Akuntansi-2. Hasil dari nilai pascates digunakan untuk mengetahui akibat
pengaruh treatment.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi menurut Sugiyono adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Batik Perbaik Pur-
worejo tahun ajaran 2017/2018.
3.3.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik cluster
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel bukan berdasarkan pada individu-
al, tetapi lebih berdasarkan kelompok, daerah atau kelompok subjek yang
secara alami berkumpul bersama. Atas persetujuan antara penulis dan guru
bahasa Indonesia, peneliti diizinkan kelas X Akuntansi-1 sebagai kelas kontrol
dan X Akuntansi-2 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah seluruh sampel
adalah 60 siswa.
Alasan dipilih kelas X Akuntansi-2 sebagai kelas eksperimen adalah ber-
dasarkan informasi dari guru mata pelajaran bahasa Indonesia, keterampilan
menulis siswa kelas X Akuntansi-2 SMK Batik Perbaik Purworejo masih ren-
dah karena masih banyak siswa yang belum mendapat nilai sesuai standar
yang ditetapkan dan kelas ini tidak semua siswa aktif dalam pembelajaran,
masih banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran, se-
dangkan alasan dipilih kelas X Akuntansi-1 menjadi kelas kontrol adalah ber-
dasarkan informasi dari guru mata pelajaran bahasa Indonesia, kelas X
Akuntansi-1 hampir semua siswa aktif terlibat dalam pembelajaran dan mere-
ka termasuk siswa yang kritis dalam berpikir ketika mengungkapkan suatu ga-
gasan atau sanggahan ketika diskusi di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek yang diteliti dan dipelajari kemudian ditarik
kesimpulan atau apa yang menjadi titik pusat suatu penelitian (Sugiyono: 38).
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:
1. Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono: 39). Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah implementasi metode Problem Based
Learning.
2. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel
terikatnya adalah peningkatan keterampilan menulis karangan
argumentasi siswa.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi menurut Hadi (dalam Sugiyono, 2014:145) mengemukakan
bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai biologis dan psikologis, sehingga observasi tidak hanya
dilakukan pada makhluk hidup, melainkan juga pada objek alam yang lainnya.
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh metode
pembelajaran problem based learning dalam keterampilan menulis karangan
argumentasi.
Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yang mana observasi
dilakukan secara langsung terhadap objek yang diselidiki. Observasi langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dilakukan dengan mengamati aktivitas guru ketika mengajar di kelas dan
mengamati aktivitas siswa ketika belajar di kelas, sehingga peneliti menge-
tahui karakteristik siswa yang akan diteliti.
a) Lembar Observasi Aktivitas Guru
Lembar observasi ini mengetahui gambaran pelaksanaan tindakan
guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas dengan
menerapkan metode problem based learning.
b) Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi ini mengetahui gambaran pelaksanaan tindakan
siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas dengan
menerapkan metode problem based learning.
2. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara dengan guru bahasa Indonesia SMK Batik
Perbaik Purworejo kelas X tentang keterampilan menulis teks argumentasi di
kelas. Wawancara ini dilakukan guna mendukung keakuratan hasil penelitian.
3. Tes
Tes merupakan alat ukur yang diberikan kepada sampel untuk mendapat-
kan jawaban yang diharapkan, baik tulisan ataupun lisan. Tes yang digunakan
untuk mengukur keterampilan menulis karangan argumentasi siswa berupa
karangan argumentasi yang ditulis siswa. Ada empat aspek pokok yang di-
jadikan kriteria penilaian, yaitu (a) aspek isi yang meliputi kesesuaian judul
dengan isi tulisan, kohesi dan koherensi (b) aspek bahasa yang meliputi pili-
han kata, ejaan, tanda baca, dan keefektivan kalimat, (c) aspek bentuk,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kekritisan menganalisis masalah dan penyelesaian masalah, dan (4) aspek
penulisan berupa kerapian tulisan. Adapun tes yang akan dilakukan peneliti
sebagai berikut:
a. Prates
Prates merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui pengetahuan
dan kemampuan awal siswa tentang karangan argumentasi. Pada prates
ini siswa diminta menulis karangan argumentasi untuk mengetahui ke-
mampuan awal siswa dalam menulis karangan argumentasi. Dengan per-
lakuan tes ini dapat diketahui sejauh mana keterampilan menulis ka-
rangan argumentasi sebelum diimplementasikannya metode problem
based learning.
b. Pascates
Pascates merupakan tes yang diberikan setelah akhir pembelajaran.
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi sejauh
mana pengaruh metode problem based learning terhadap peningkatan
keterampilan menulis karangan argumentasi.
3.6 Validitas Instrumen
Menurut Saifuddin (2012:8), validitas berasal dari kata validity yang mempu-
nyai arti sejauh mana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pen-
gukurannya. Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila
memberikan data yang secara akurat memberikan gambaran melalui variabel yang
diukur sesuai dengan tujuan pengukuran tersebut. Akurat yang dimaksud dalam
hal ini adalah data yang dihasilakan tepat dan cermat sehingga apabila tes yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dihasilakan data tidak relevan dengan tujuan pengukuran, maka dikatakan sebagai
pengukuran yang memiliki validitas rendah. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan validitas isi.
Menurut Arifin (2013:245) validitas isi sering digunakan dalam penilaian hasil
belajar. Validitas isi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik
menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan dan perubahan-perubahan
psikologis apa yang timbul pada diri peserta didik tersebut setelah mengalami
proses pembelajaran tersebut. Dengan kata lain, validitas isi ini benar-benar
digunakan untuk mengukur penguasaan materi yang seharusnya diketahui sesuai
dengan konten pengajaran. Validitas isi dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara melakukan diskusi dengan sesama pendidik atau kepada seseorang yang lebih
ahli.
3.7 Teknik Analisis Data
Langkah selanjutnya setelah pengumpulan data adalah teknik analisis data.
Data dikumpulkan secara bertahap akan dianalisis dan diinterpretasi. Proses ana-
lisis dimulai dengan pengolahan data dari data mentah hingga menjadi data yang
lebih halus dan lebih memiliki nilai atau disebut dengan informasi penilaian atau
kesimpulan.
Penelitian kuantitatif dapat dianalisis dari dua sudut pendekatan, yaitu analisis
kuantitatif deskriptif dan analisis kuantitatif inferensial. Berdasarkan namanya,
deksriptif hanya mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah direkam` me-
lalui alat ukur kemudian diubah sesuai dengan fungsinya. Hasil data tersebut se-
lanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka, sehingga memberikan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh siapapun yang membutuhkan infor-
masi mengenai keberadaan gejala tersebut. Dengan demikian hasil pengolahan
data statistik hanya sampai pada tahap deskripsi, belum pada tahap menyeluruh.
Dengan kata lain, statistika deskriptif adalah statistika yang mempunyai tugas
mengorganisasi dan menganalisis data angka, agar dapat memberikan gambaran
secara teratur, ringkas dan jelas, mengenai suatu hal, peristiwa keadaan, sehingga
dapat ditarik pengertian atau makna tertentu (Nurgiyantoro, 2014:147).
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menentukan pilihan untuk kegiatan
penelitian yang dilakukan adalah teknik analisis data statistika deskriptif. Analisis
data dilakukan setelah menentukan kriteria perhitungan yang sudah ditetapkan,
maka hasilnya akan dihitung dengan menggunakan model Penelitian Acuan Pato-
kan (PAP) tipe I. Peneliti telah menentukan batas pe-nguasaan bahan pengajaran
atau kompetensi minimal yang dianggap dapat meluluskan (passing grade) dari
keseluruhan bahan yakni 65% yang diberi nilai cukup. Jadi, passing grade terletak
pada persentil 65. Persentil 65 ini merupakan persentil maksimal. Persentil
maksimal yaitu passing grade pada persentil 65 dianggap sebagai batas pen-
guasaan kompetensi minimal yang sangat tinggi (Masidjo, 2010).
Tabel 4
PAP Tipe I Tingkat Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Nilai
Huruf Keterangan
90%-100% A Sangat mahir
80%-89% B Mahir
65%-79% C Cukup Mahir
55%-64% D Tidak Mahir
<55% E Sangat Tidak Mahir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang yang dikatakan
mahir jika tingkat keterampilan menulis karangan argumentasi siswa berada pada
65%-100% atau siswa dikatakan mahir keterampilan menulis karangan argumen-
tasinya apabila siswa tersebut mendapat skor minimal C atau cukup mahir.
Dalam menganalisis data, hal pertama yang dilakukan yaitu data yang dil-
akukan melalui tes dihitung skor masing-masing siswa, dan dari skor ditentukan
nilai siswa. Perhitungan PAP tipe I ini dengan rumus :
Jumlah skor yang diperoleh siswa
Nilai = x 100
Jumlah skor maksimal
Analisis data untuk uji hipotesis ini dilakukan dengan membandingkan nilai
prates dan pascates kelas kontrol dan juga nilai prates dan pascates kelas
eksperimen menggunakan uji-t pada SPSS 16. Pengujian hipotesis dilakukan
dengan teknik uji statistik yang cocok dengan distribusi data yang diperoleh.
Proses pengujian hipotesis akan meliputi uji normalitas dan uji homogenitas vari-
an sebagai syarat untuk menggunakan statistik parametrik, dan dengan
menggunakan uji-t. Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut.
3.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini data di-
asumsikan berdistribusi normal atau tidak. Perhitungannya dibuktikan
menggunakan uji One-Sample Kolomogorov-Sminorv pada program SPSS
16. Langkah-langkah melakukan uji normalitas dengan menggunaka One-
Sample Kolomogorov-Sminorv Test adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
a) memasukkan nama data pada variable view;
b) memasukkan data-data yang akan dihitung;
c) memilih menu Analyze, pilih Non-parametric test;
d) mepilih 1-Sample K-S;
e) setelah itu muncul kotak dialog 1-Sample K-S Test, masukkan
variable nama-nama yang muncul ke kotak Test Variable List, lalu ak-
tifkan normal pada pilihan Test Distribution;
f) memilih Ok, maka hasilnya akan muncul pada jendela output.
Apabila hasil diperoleh pada Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data
tersebut normal.
3.7.2 Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas varian dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
yang diambil memiliki varian yang homogen atau tidak. Salah satu teknik
statistik yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok adalah
dengan varian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah homo-
gen karena nilai signifikannya lebih besar dari 0,05. Hal ini dibuktikan
dengan uji homogenitas varian pada SPSS 16.
3.7.3 Uji-T (T-test)
Langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah uji-t setelah nor-
malitas dan homogenitas diketahui. Perhitungan uji-t dilakukan secara
statistik menggunakan uji parametrik dengan tipe uji Paired Sample T
Test. Adapun langkah-langkah untuk melakukan uji-t adalah sebagai beri-
kut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
a) memasukkan nama data pada variable view;
b) memasukkan data-data yang akan dihitung pada data view;
c) memilih menu Analyze, pilih Compare Mean;
d) memilih Paired-Samples T-Test;
e) muncul kotak dialog Paired Sample t-Test, lalu masukkan nama-nama
data yang muncul ke kotak Test Variable;
f) memilih Ok, maka hasilnya akan muncul pada jendela output;
g) lihat pada table df untuk menentukan t table;
h) untuk melihat peningkatan tersebut, lihat pada table t dan Asymp. Sig.
(2-tailed), peningkatan terjadi apabila t hitung > t table dan Asymp.
Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab hasil penelitian dan pembahasan, ada dua hal yang akan diuraikan
peneliti, yaitu hasil penelitian yang telah dilakukan beserta pembahasannya.
Berikut adalah penjelasan dari hasil penelitian dan pembahasan dari hasil
penelitian ini.
4.1 Deskripsi Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMK Batik Perbaik Purworejo, Jl. K.H Ahmad Dahlan
No.20 Purworejo. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
Akuntansi 1 da X Akuntansi 2. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan
metode problem based learning pada keterampilan menulis, khususnya karangan
argumentasi di kelas eksperimen. Penelitian dilakukan pada semester 1 tahun
pelajaran 2017/2018, yaitu bulan Desember 2017.
Sebelum melakukan treatment peneliti meminta izin kepada pihak sekolah un-
tuk melakukan observasi pada dua kelas X Akuntansi. Atas pertimbangan guru-
guru bahasa Indonesia di SMK Batik Perbaik Purworejo kelas X yang diper-
bolehkan untuk diobservasi adalah X Akuntansi 1 dan X Akuntansi 2. Jumlah
siswa X Akuntansi 1 terdiri dari 30 siswa dan jumlah siswa kelas X Akuntansi 2
juga terdiri dari 30 siswa. Setelah itu peneliti dan Bu Esti selaku guru bahasa In-
donesia kelas X Akuntansi 1 dan X Akuntansi 2 memutuskan agar kelas X
Akuntansi 1 dijadikan kelas eksperimen atau yang diberikan treatment, sedangkan
kelas X Akuntansi 2 sebagai kelas kontrolnya.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Dari hasil wawancara tak terstruktur yang telah dilakukan oleh peneliti dengan
guru bahasa Indonesia kelas X Akuntansi 1 dan X Akuntansi 2, peneliti menge-
tahui bahwa SMK Batik Perbaik Purworejo sebenarnya menggunakan kurikulum
2013. Namun, atas persetujuan Bu Esti selaku guru bahasa Indonesia kelas X
Akuntansi 1 dan X Akuntansi 2, peneliti diperbolehkan untuk melakukan
penelitian di dua kelas Akuntansi tersebut dengan menerapkan kurikulum KTSP
2006. Ada dua kendala yang dialami peneliti saat itu, yaitu pertama mengapa
peneliti tidak melakukan penelitian di sekolah yang menerapkan kurikulum 2013
dikarenakan materi argumentasi terdapat di kurikulum 2006 KTSP, sedangkan
pada tahun ajaran 2017 hampir semua sekolah baik SMP/SMA/SMK sudah men-
erapkan kurikulum 2013. Yang kedua, metode problem based learning merupa-
kan metode pemebelajaran yang terdapat dalam kurikulum 2013 yang sebaiknya
diterapkan dengan pendekatan saintific, yaitu mengamati, mencoba, menanya,
menalar, dan mengomunikasikan. Akan tetapi, karena peneliti menerapkan ku-
rikulum 2006 maka pendekatan yang diterapkan, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk mencari sekolah yang
mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian dengan menerapkan kurikulum
KTSP 2006 dan atas persetujuan pihak sekolah, SMK Batik Perbaik Purworejo
menjadi tempat penelitian peneliti.
Biasanya dalam mengajar metode dan teknik yang digunakan Bu Esti dis-
esuaikan dengan kondisi siswa pada setiap pertemuan dan materi pembelajaran
yang diberikan. Umumnya, metode dan teknik yang digunakan Bu Esti ceramah,
diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Secara lengkap mengenai implementasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
metode problem based learning pada keterampilan menulis teks argumentasi da-
lam pembelajaran bahasa Indonesia akan dijelaskan peneliti pada bagaian analisis
dan pembahasan.
4.2 Analisis dan Pembahasan
4.2.1 Teknik Analisis Data
Analisis data untuk uji hipotesis ini dilakukan dengan membandingkan
nilai pascates kelas kontrol dan pascates kelas eksperimen menggunakan uji-t
pada SPSS 16. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik uji statistik yang
cocok dengan distribusi data yang diperoleh. Proses pengujian hipotesis akan
meliputi uji normalitas dan uji homogenitas varian sebagai syarat untuk
menggunakan statistic parametric, dan dengan menggunakan uji-t. Di bawah
ini adalah hasil teknik analasis data menggunakan SPSS 16.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini data di-
asumsikan berdistribusi normal atau tidak. Perhitungannya dibuktikan
menggunakan uji One-Sample Kolomogorov-Sminorv pada program SPSS
16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 5
Uji Normalitas Prates Kelas Kontrol
a. Uji Normalitas Prates Kelas Kontrol
Uji normalitas data dikatakan berdistribusi normal apabila hasil di-
peroleh pada Asymp. Sig. (2-tailed) >0,05. Dalam tabel uji normalitas
prates kelas kontrol diketahui bahwa data berdistribusi normal. Hal ter-
sebut dibuktikan dengan melihat hasil Asymp. Sig. (2-tailed) pada
tabel 5 adalah 0,126 atau dapat dikatakan bahwa hasil Asymp. Sig. (2-
tailed) pada tabel 5 menunjukkan hasil >0,05. Perhitungan data di-
buktikan menggunakan uji One-Sample Kolomogorov-Sminorv pada
program SPSS 16.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Prates
Kelas Kontrol
N 30
Normal Parametersa Mean 65.20
Std. Deviation 10.220
Most Extreme Differ-
ences
Absolute .215
Positive .185
Negative -.215
Kolmogorov-Smirnov Z 1.176
Asymp. Sig. (2-tailed) .126
Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 6
Uji Normalitas Pascates Kelas Kontrol
.
b. Uji Normalitas Pascates Kelas Kontrol
Dalam tabel uji normalitas pascates kelas kontrol diketahui bahwa data
juga berdistribusi normal. Hal tersebut dibuktikan dengan melihat hasil
Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel 6 adalah 0,07 atau dapat dikatakan
bahwa hasil Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel 6 menunjukkan hasil
>0,05. Perhitungan data dibuktikan menggunakan uji One-Sample
Kolomogorov-Sminorv pada program SPSS 16.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Pascates
Kelas Kontrol
N 30
Normal Parametersa Mean 74.80
Std. Deviation 10.420
Most Extreme Differ-
ences
Absolute .308
Positive .164
Negative -.308
Kolmogorov-Smirnov Z 1.685
Asymp. Sig. (2-tailed) .007
Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 7
Uji Normalitas Prates Kelas Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Prates Kelas
Eksperimen
N 30
Normal Parametersa Mean 76.00
Std. Deviation 6.913
Most Extreme Differ-
ences
Absolute .352
Positive .235
Negative -.352
Kolmogorov-Smirnov Z 1.927
Asymp. Sig. (2-tailed) .057
Test distribution is Normal.
c. Uji Normalitas Prates Kelas Eksperimen
Dalam tabel uji normalitas prates kelas eksperimen diketahui bahwa
data berdistribusi normal. Hal tersebut dibuktikan dengan melihat
hasil Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel 7 adalah 0,057 atau dapat
dikatakan bahwa hasil Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel 7 menunjuk-
kan hasil >0,05. Perhitungan data dibuktikan menggunakan uji One-
Sample Kolomogorov-Sminorv pada program SPSS 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 8
Uji Normalitas Pascates Kelas Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Pascates
Kelas Eksperimen
N 30
Normal Parametersa Mean 79.53
Std. Deviation 9.923
Most Extreme Differ-
ences
Absolute .239
Positive .239
Negative -.143
Kolmogorov-Smirnov Z 1.310
Asymp. Sig. (2-tailed) .065
Test distribution is Normal.
d. Uji Normalitas Pascates Kelas Eksperimen
Dalam tabel uji normalitas prates kelas eksperimen diketahui bahwa
data juga berdistribusi normal. Hal tersebut dibuktikan dengan
melihat hasil Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel 8 adalah 0,065 atau
dapat dikatakan bahwa hasil Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel 8
menunjukkan hasil >0,05. Perhitungan data dibuktikan
menggunakan uji One-Sample Kolomogorov-Sminorv pada program
SPSS 16.
2. Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas varian dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
yang diambil memiliki varians yang homogen atau tidak. Salah satu teknik
statistik yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok adalah
dengan varian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah homo-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
gen karena nilai signifikannya lebih besar dari 0,05. Hal ini dibuktikan
dengan uji homogenitas varian pada SPSS 16.
Tabel 9
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statis-
tic df1 df2 Sig.
4.799 4 25 .005
3. Uji-t (t-test)
Langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah uji-t setelah nor-
malitas dan homogenitas diketahui. Perhitungan uji-t dilakukan secara
statistik menggunakan uji parametrik dengan tipe uji Paired Sample t Test.
Berikut adalah perhitungan uji Paired Sample t Test dengan program SPSS
16.
Tabel 10
Uji-t pada nilai prates pascates kelompok eksperimen dan kontrol
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. De-
viation
Std. Error
Mean
Correlation
Pair 1 NILAI PRATES KELAS
KONTROL 65.20 30 10.220 1.866
.674
NILAI PASCA TES KELAS
KONTROL 74.80 30 10.420 1.902
Pair 2 NILAI PRATES KELAS
EKSPERIMEN 76.00 30 6.913 1.262
.764
NILAI PASCA TES KELAS
EKSPERIMEN 79.53 30 9.923 1.812
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Devia-
tion
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 NILAI PRATES
KONTROL -
NILAI PASCATES
KONTROL
-9.600 7.093 1.295 -12.249 -6.951 7.413 29 .000
Pair 2 NILAI PRATES
EKSPERIMEN -
NILAI PASCATES
EKSPERIMEN
-2.533 7.338 1.340 -5.273 .207 1.891 29 .069
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui t hitung > t tabel. Hal tersebut
menunjukkan bahwa hasil t hitung sebesar 7.413 dengan df 29. Uji-t menunjuk-
kan, bahwa t hitung > 0,05 (7.413 > 0,05). t hitung kemudian dikonsultasikan
dengan nilai t tabel dengan taraf signifikasi 0,05 dan df 29 (n-1). Hasil yang
didapat berdasarkan t tabel adalah sebesar 3.009, hal tersebut menunjukkan bahwa
t hitung > t tabel (7.413 > 3.009) yang berarti hipotesis diterima. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan kemampuan awal dan akhir menulis karangan
argumentasi antara metode guru dan metode problem based learning pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 11
Uji-t Nilai PascaTes Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Group Statistics
KELOMPOK N Mean
Std. Devia-
tion
Std. Error
Mean
Nilai Siswa
Pascates
Nilai Pascates Kontrol 30 74.80 10.420 1.902
Nilai Pascates Eksperimen 30 79.53 9.923 1.812
Tabel 12
Uji-t Perbedaan Nilai Pasca Tes Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Uji-t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tid-
ak. Dalam uji-t variabel diperoleh niai t hitung sebesar 4.794 sedangkan nilai
t tabel 1.671 diperoleh dari tabel df 58. Dari hasil t hitung dan t tabel dapat
diketahui bahwa t hitung (4.794) > tabel (1.671) atau dengan kata lain
hipotesis nol (Ho) diterima. Kesimpulan yaitu metode problem based lear-
nig berpengaruh terhadap kemampuan menulis teks argumentasi.
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality
of Vari-
ances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Nilai
Siswa
Pascates
Equal
variances
assumed
2.802 .100 4.794 58 .000 -10.800 2.253 -15.309 -6.291
Equal
variances
not as-
sumed
4.794 50.946 .000 -10.800 2.253 -15.323 -6.277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
4.2.2 Implementasi Metode Problem Based Learning
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan pada guru, siswa dan pros-
es pembelajaran keterampilan menulis di kelas X Akuntansi 1 dan X Akuntan-
si 2, dapat diketahui bahwa pembelajaran bahasa Indonesia cenderung masih
konvensiaonal sesuai dengan lembar hasil observasi aktivitas guru yang
menyatakan bahwa guru tidak pernah memanfaatkan media ataupun alat pera-
ga dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari cara mengajar guru atau
metode yang digunakan guru untuk mengajar. Metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru masih konvensional, kegiatan belajar mengajar di dalam
kelas masih berpusat pada guru saja, yaitu guru terlalu banyak menggunakan
ceramah dan terkadang menunjuk salah satu siswa untuk membacakan ka-
rangan tanpa diberi penguatan. Pemanfaatan media pembelajaran yang men-
dukug proses pembelajaran pun tidak maksimal. Proses pembelajaran seperti
ini tentu saja akan membuat siswa cepat bosan dan peran serta siswa pun
cenderung pasif. Guru mengajar dengan konsep kontekstual tetapi kurang
diberikan penguatan pada setiap penjelasannya. Meskipun metode mengajar
guru konvensional, siswa kelas X Akuntansi 1 dan X Akuntansi 2 SMK Batik
Perbaik Purworejo tetapi aktif, tetapi dalam beberapa materi pembelajaran sa-
ja.
Tahap kedua dari penelitian ini adalah perlakuan atau treatment dengan
mengajar siswa kelas X Akuntansi 1 dan X Akuntansi 2. Peneliti mengimple-
mentasikan metode problem based learning dalam kelas X Akuntansi 2 pada
kegiatan menulis, dan mengimplementasikaan metode konvensional yaitu ce-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
ramah dan diskusi saja sesuai dengan guru yang mengajar dalam kelas X
Akuntansi 1. Dalam penelitian ini, treatment dilakukan sebanyak 2 kali, 1 kali
dengan menerapkan metode problem based learning, dan 1 kali dengan men-
erapkan metode guru. Treatment dilaksanakan dalam waktu 480 menit, 240
menit di kelas X Akuntansi 1, dan 240 menit di kelas X Akuntansi 2. Masing-
masing treatment dilakukan selama 4x45 menit. Hasil dari setiap treatment
adalah keterampilan menulis karangan argumentasi siswa.
Siswa-siswa kelas X Akuntansi 2 (eksperimen) menyambut baik peneliti
dan bersedia untuk mengikuti segala prosedur yang diberikan oleh peneliti.
Dalam satu kali pertemuan, peneliti meminta siswa-siswa mengerjakan dua
topik yang sudah ditentukan oleh peneliti. Topik yang pertama adalah dampak
penggunaan gadget di kalangan remaja dan topik yang kedua adalah dampak
media sosial di kalangan pelajar. Langkah-langkah pembelajaran menulis pada
pertemuan pertama yang dilakukan peneliti dengan menerapkan metode prob-
lem based learning, yaitu sebagai berikut.
a. Fase 1: Orientasi siswa pada masalah
Implikasi dalam pembelajaran awal, peneliti harus bertanya kepada siswa-
siswa kelas X Akuntansi 2 tentang masalah perkembangan teknologi se-
bagai pengantar. Lalu, siswa-siswa menyimak sebuah video dokumentasi
yang ditayangkan oleh peneliti sebagai gambaran ilustrasi mengenai masa-
lah perkembangan teknologi. Tujuan peneliti menayangkan sebuah video
dokumentasi selain untuk memberi gambaran ilustrasi yaitu untuk me-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
mancing siswa-siswa untuk saling mengungkapkan argumennya mengenai
masalah perkembangan teknologi saat ini.
b. Fase 2: Mengorganisasikan siswa untuk belajar.
Pada fase ini siswa-siswa diminta untuk mendiskusikan tentang dampak
negatif mengenai perkembangan teknologi dalam sebuah kelompok.
Setelah siswa berdiskusi dalam kelompoknya, peneliti menegaskan kepada
siswa-siwa bahwa tugas siswa adalah menulis karangan argumentasi ber-
dasarkan topik yang sudah ditentukan, yang berarti bahwa siswa-siswa ha-
rus mengungkapkan permasalahan mengenai dampak negatif perkem-
bangan teknologi sesuai topik yang sudah ditentukan dengan fakta-fakta
yang terjadi.
c. Fase 3: Membimbing penyelidikan
Pada fase ini, peneliti membimbing siswa-siswa untuk mengungkapkan
gagasan-gagasan dalam kelompok. Pada fase ini juga, peneliti memberi
kesempatan kepada siswa-siswa untuk melihat karangan argumentasi dari
berbagai sumber.
d. Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Pada fase ini, peneliti mengajak siswa untuk melakukan editing terhadap
karangan yang sudah dibuatnya, baik dari segi pilihan kata maupun
struktur dan isi karangan argumentasi sampai siswa memahaminya dengan
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
e. Fase 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Pada fase terakhir ini, peneliti menunjuk salah satu perwakilan dari ke-
lompok untuk membacakan salah satu hasil karangan argumentasi di de-
pan kelas dan setelah salah satu perwakilan kelompok membacakan salah
satu hasil karangan argumentasinya, peneliti bersama siswa-siswa
melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran pada hari itu.
Kegiatan evaluasi ketika mengimplementasikan metode problem based
learning dan tanpa mengimplementasikan metode problem based learning
menjadi langkah ketiga sekaligus langkah terakhir dalam penelitian ini, yaitu
dengan memberikan pascates pada kelompok kontrol dan kelompok eksperi-
men. Bentuk soal pascates pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
adalah sama. Hasil dari pascates ini berupa data kemampuan akhir siswa yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan akibat dari pem-
berian perlakuan. Pascates dilakukan 1 kali baik pada kelompok kontrol mau-
pun kelompok eksperimen untuk mengetahui kemampuan siswa, setelah itu
dari kedua pascates dicari nilai rata-ratanya. Hasil dari nilai rata-rata pascates
itu adalah nilai akhir keterampilan menulis karangan argumentasi siswa dari
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Berikut adalah diagram nilai ra-
ta-rata kelas X Akuntansi 1 dan X Akuntansi 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Diagram Nilai Rata-rata Kelas X Akuntansi 1 dan Kelas X
Akuntansi 2
Berdasarkan diagram nilai rata-rata keterampilan menulis siswa kelas X
Akuntansi 1 dan X Akuntansi 2 terdapat perbedaan kelas yang signifikan.
Perbedaan itu terdapat pada nilai keterampilan menulis siswa dengan men-
erapkan metode problem based learning dan tanpa menerapkan metode prob-
lem based learning. Apabila peneliti mengambil angka bulat, maka rata-rata
nilai keterampilan menulis siswa X Akuntansi 2 yaitu 80 adalah kategori ma-
hir pada nilai 80% dalam PAP Tipe I, sedangkan rata-rata nilai keterampilan
menulis siswa kelas X Akuntansi 1 yaitu 75 dalam kategori cukup mahir pada
nilai 75% dalam PAP Tipe I. Perolehan rata-rata nilai keterampilan siswa ke-
las X Akuntansi 1 menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan dengan
kondisi awal. Oleh sebab itu, maka metode problem based learning efektif
diimplementasikan pada keterampilan menulis siswa kelas X SMK Batik Per-
baik Purworejo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
4.3 Deskripsi Penelitian
Data penelitian ini terdiri dari tiga data, yaitu data observasi/pengamatan guru
mengajar dan data penerapan metode problem based learning oleh peneliti.
4.3.1 Data Observasi/Pengamatan
Peneliti melakukan pengamatan sebanyak dua kali. Pada saat
kegiatan observasi dilaksanakan peneliti menfokuskan tiga hal yakni aktivi-
tas guru di kelas secara umum berupa pernyataan umum YA atau TIDAK
dengan melihat kesiapan guru ketika memulai pembelajaran, melakukan
pembelajaran, dan menutup pembelajaran. Sasaran pada fokus pertama itu
juga memperhatikan sikap guru yang serius atau santai, sering berjalan
mengelilingi kelas atau duduk saja, sering memberikan tugas atau hanya ce-
ramah saja dan lain sebagainya,
Fokus kedua yaitu aktivitas guru dalam melaksanakan interaksi belajar
mengajar seperti pembelajaran yang meliputi penguasaan materi pembelaja-
ran, pendekatan, dan teknik yang digunakan, pemanfaatan media pembelaja-
ran yang memicu keterlibatan siswa, penggunaan bahasa, penilaian proses
dan hasil belajar, kegiatan akhir pembelajaran meliputi refleksi dan rangku-
man pembelajaran serta pelaksanaan tidak lanjut. Selanjutnya fokus terakhir
pada aktivitas siswa di kelas berupa pernyataan siswa YA atau TIDAK
dengan melihat kesiapan siswa dalam pembelajaran, perhatian, tanggapan,
serta tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
4.3.2 Data Treatment Peneliti
Peneliti mengajar sebanyak 2 kali pertemuan, masing-masing 1 kali
pertemuan untuk kelas kontrol yaitu kelas X Akuntani 1 dan 1 kali untuk ke-
las eksperimen yaitu kelas X Akuntansi 2. Pada kelas X Akuntansi 2 peneliti
mengajar dengan mengimplementasikan metode problem based learning dan
pada kelas X Akuntansi 1 peneliti menerapkan metode dan teknik yang biasa
digunakan oleh guru bahasa Indonesia SMK Batik Perbaik Purworejo.
Materi
Pembelajaran
Tanggal Waktu Tempat
Kegiatan menulis
karangan argumen-
tasi “Dampak
Penggunaan Gadget
di Kalangan Rema-
ja” dan “Dampak
Media Sosial Di
Kalangan Pelajar”
Selasa, 29
Agustus 2017
Jam pelajaran
ke 5-8
(10.15-13.00
WIB)
Ruang kelas
X Akuntansi
1
Kegiatan menulis
karangan argumen-
tasi “Dampak
Penggunaan Gadget
di Kalangan Rema-
ja” dan “Dampak
Media Sosial Di
Kalangan Pelajar”
Senin, 4 Sep-
tember 2017
Jam pelajaran
ke 2-5
(07.45-10.15)
Ruang kelas
X Akuntansi
2
Data hasil treatmet penelitian lebih lanjut dijelaskan pada sub-bab
analisis dan pembahasan yang berisi penjelasan tentang pelaksanaan pem-
belajaran dengan mengimplementasikan metode problem based learning.
Begitu juga dengan perbandingan hasil pembelajaran dengan dan tanpa
mengimplementasikan metode problem based learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini peneliti akan menguraikan tiga hal yang menjadi bagian dari pe-
nutup suatu penelitian. Tiga hal itu adalah simpulan, keterbatasan penelitian, dan
saran. Berikut adalah uraian simpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah
dilakukan beserta keterbatasan penelitiannya.
5.1 Simpulan
Penelitian eksperimen ini berlangsung dalam dua kali tatap muka di dalam ke-
las. Satu kali tatap muka di dalam kelas sesuai dengan alokasi waktu berdasarkan
Kurikulum 2013, yaitu 4 JP (4 x 45 menit). Penelitian ini dilakukan di kelas X
Akuntansi 1 dan X Akuntansi 2 SMK Batik Perbaik Purworejo pada bulan
Agustus-September 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah yang pertama untuk
mengetahui hasil kemampuan menulis prates kelas kontrol, yang kedua untuk
mengetahui hasil kemampuan menulis pascates kelas eksperimen, dn yang ketiga
untuk mengetahui efektivitas implementasi metode problem based learning dalam
keterampilan menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas X SMK
Batik Perbaik Purworejo Tahun Ajaran 2017/2018.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, dapat disimpulkan
bahwa metode problem based learning efektif diterapkan pada pembelajaran ba-
hasa Indonesia khususnya keterampilan menulis. Efektivitas penerapannya dibuk-
tikan dengan nilai signifikasi dalam uji-t pada perbedaan nilai pascates kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, yaitu 0,10. Hal ini membuktikan bahwa
metode problem based learning efektif diterapkan dalam pembelajaran keterampi-
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
lan menulis teks argumentasi siswa karena nilai t lebih besar dari 0,05 atau dapat
juga dibuktikan dengan hasil t hitung sebesar 7.413 dengan df 29. Uji-t
menunjukkan, bahwa t hitung 7.413 > 0,05. t hitung kemudian dikonsultasikan
dengan nilai t tabel dengan taraf signifikasi 0,05 dan df 29 (n-1). Hasil yang
didapat berdasarkan t tabel adalah sebesar 3.009, hal tersebut menunjukkan bahwa
t hitung > t tabel (7.413 > 3.009) yang berarti hipotesis diterima.
Data lain yang mendukung adalah nilai awal keterampilan menulis karangan
argumentasi siswa baik dari kelompok kontrol (kelas X Akuntansi 1) maupun ke-
lompok eksperimen (X Akuntansi 2) adalah 75%. Jika dikategorikan berdasarkan
tabel acuan PAP tipe I termasuk dalam kategori cukup mahir dengan rentang skor
65%-79%. Kemudian setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan metode
problem based learning, nilai keterampilan menulis karangan argumentasi siswa
meningkat dari 75% menjadi 76% pada percobaan pertama, sedangkan pada
percobaan kedua nilai keterampilan menulis karangan argumentasi siswa mening-
kat menjadi 80%.
Hal ini membuktikan bahwa peningkatan nilai keterampilan menulis ka-
rangan argumentasi siswa dengan mengimplementasikan metode problem bassed
learning dalam pembelajaran meningkat sebesar 5%, begitu juga dengan perco-
baan yang dilakukan peneliti dengan menerapkan metode guru memperoleh nilai
65%, sedangkan pada percobaan kedua dengan menerapkan metode guru juga
mengalami peningkatan menjadi 75%. Akan tetapi, tetap meningkat apabila
dibandingkan dengan percobaan yang mengimplementasikan metode problem
based learning. Peningkatan nilai pascates keterampilan menulis karangan argu-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
mentasi siswa sebesar 5%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran
menulis dengan mengimplementasikan metode problem based learning lebih
efektif dibandingkan dengan metode guru. Dari hasil peningkatan nilai pascates
itu, maka metode problem based learning efektif diimplementasikan dalam pem-
belajaran keterampilan menulis karangan argumentasi siswa.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, bahwa metode problem based
learning efektif dalam keterampilan menulis karangan siswa kelas X SMK Batik
Perbaik Purworejo. Efektivitas penerapannya dibuktikan dengan nilai signifikasi
dalam uji-t pada perbedaan nilai pascates kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol, yaitu 0,10. Hal ini membuktikan bahwa metode problem based learning
efektif diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulis teks argumentasi
siswa karena nilai t lebih besar dari 0,05. Dapat juga dibuktikan dengan melihat
hasil t hitung sebesar 7.413 dengan df 29. Uji-t menunjukkan, bahwa t hitung
7.413 > 0,05. t hitung kemudian dikonsultasikan dengan nilai t tabel dengan taraf
signifikasi 0,05 dan df 29 (n-1). Hasil yang didapat berdasarkan t tabel adalah
sebesar 3.009, hal tersebut menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (7.413 > 3.009)
yang berarti hipotesis diterima.
Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi guru sebaiknya banyak menambah referensi mengenai metode-
metode pembelajaran agar terlihat bervariasi. Variasi metode
pembelajaran perlu diperhatikan oleh guru agar siswa tidak cepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
bosan dalam mengikuti pelajaran. Saat memilih metode
pembelajaran guru harus menyesuaikan dengan materi dan karakter-
istik siswa agar sesuai dengan apa yang menjadi capaian pembelaja-
ran di kelas.
2. Hasil dari penelitian ini hanya berupa karangan argumentasi siswa
guna mengetahui efektif atau tidaknya implementasi metode prob-
lem based lerning. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dikem-
bangkan lebih lanjut menuju ranah yang lain seperti melihat pola
berpikir kritis siswa melalui hasil menulis karangan argumentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
65
Daftar Pustaka
Abdul dan Rohman, C. (2014). Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi
Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Alwasilah, A. Chaedar. (2007). Pokoknya Menulis. Bandung: Kiblat.
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Browne, M. N. dan Keeley, S. M. (2012). Pemikiran Kritis Panduan untuk
Mengajukan dan Menjawab Pertanyaan Kritis. Jakarta: Indeks.
Darma, B. (2007). Bahasa, Sastra dan Budi Dharma. Surabaya: Temprina
Media Grafika.
Doyin, Mukh dan Wagiran. (2005). Curah Gagasan: Pengantar Penulisan
Karya Ilmiah. Semarang: Rumah Indonesia.
Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan
Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Izhab, Z. (2003). Hakikat Berpikir Kritis dan Pentingnya Bagi Peserta
Didik.http://www.kompasiana.com/awadsajaya/berpikirkritis.
Diunduh 16 November 2015.
Keraf, G. (2000). Argumentasi dan Narasi Komposisi Lanjutan III.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Keraf, G. (2007). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Kosasih, E. (2014). Strategi Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Yrama
Widya.
Kurnia, Deka. (2011). “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis
Argumentasi Dengan Menggunakan Metode Jigsaw Pada Siswa
Kelas XB SMA Islam 1 Gamping Sleman Yogyakarta”. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Kuswana, W. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: Remaja
Rosdyakara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
66
Maulana, Nanang. (2015). “Penggunaan Metode Problem Based Learning
Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Eksposisi dan Berpikir
Kritis Di SMA”. Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran.
1 (1), 70-76.
Nurgiyantoro, B. (2012). Penelitian Pengembangan Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: Yogyakarta.
Nurjamal, dkk. (2014). Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta.
Nursisto. (1999). Membina Majalah Dinding. Yogyakarta: Adicita Karya
Nusa.
Nursisto. (2000). Penuntun Mengarang. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Nurudin. (2007). Dasar-Dasar Penulisan. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.
Saifuddin, A. (2012). Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sudaryat, Y. (2009). Makna dalam Wacana. Bandung: Yrama Widya
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantittaif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Surya, M. (2015). Strategi Kognitif dalam Proses Pembelajaran.
Bandung: Alfabeta.
Tarigan, H. Guntur. (1979). Menulis Paragraf dan Pengembangannya.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, H. Guntur. (1983). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
67
Wiyanto, A. (2004). Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Zainurrahman. (2011). Menulis : Dari Teori Hingga Praktik (Penawar
Racun Plagiarisme). Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
INSTRUMEN OBSERVASI
AKTIVITAS GURU DI KELAS SECARA UMUM
Sekolah : SMK Batik Perbaik Purworejo
Kelas : X Akuntansi 1
Jam ke : V-VIII
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Praktikan : Yunita Dwi Rahmayani
Nim : 131224013
Tanggal : Selasa, 8 Agustus 2017
PETUNJUK :
1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar –
mengajar!
2. Tuliskan tanda cek ( ) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang
Anda amati!
NO. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK
1. Guru membuka pelajaran
2. Guru mempresensi / menyebut nama
3. Suara guru jelas
4. Guru memakai media
5. Guru memakai alat peraga
6. Guru sering bertanya kepada siswa
7. Pertanyaan guru diajukan ke perorangan
8. Pertanyaan guru diajukan kepada kelas
9. Guru memanfaatkan penguatan
10. Guru memberi tugas rumah
11. Sikap guru serius
12. Sikap guru santai
13. Guru menulis di papan tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
14. Guru umumnya duduk di kursi
15. Guru sering berjalan ke belakang, ke samping
dan ke tengah
16. Guru membuat rangkuman pelajaran
17. Evaluasi diberikan kepada hal-hal berikut:
a. Setiap indikator / tujuan pembelajaran
b. Sekelompok indikator/tujuan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
INSTRUMEN OBSERVASI
AKTIVITAS GURU DI KELAS SECARA UMUM
Sekolah : SMK Batik Perbaik Purworejo
Kelas : X AKUNTANSI 2
Jam ke : II-V
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Praktikan : Yunita Dwi Rahmayani
Nim : 131224013
Tanggal : Senin, 14 Agustus 2017
PETUNJUK :
1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar –
mengajar!
2. Tuliskan tanda cek ( ) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang
Anda amati!
NO. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK
1. Guru membuka pelajaran
2. Guru mempresensi / menyebut nama
3. Suara guru jelas
4. Guru memakai media
5. Guru memakai alat peraga
6. Guru sering bertanya kepada siswa
7. Pertanyaan guru diajukan ke perorangan
8. Pertanyaan guru diajukan kepada kelas
9. Guru memanfaatkan penguatan
10. Guru memberi tugas rumah
11. Sikap guru serius
12. Sikap guru santai
13. Guru menulis di papan tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
14. Guru umumnya duduk di kursi
15. Guru sering berjalan ke belakang, ke samping
dan ke tengah
16. Guru membuat rangkuman pelajaran
17. Evaluasi diberikan kepada hal-hal berikut:
3. Setiap indikator / tujuan pembelajaran
4. Sekelompok indikator/tujuan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
INSTRUMEN OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DI KELAS
Sekolah : SMK Batik Perbaik Purworejo
Kelas : X Akuntansi 1
Jam ke : V-VIII
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Praktikan : Yunita Dwi Rahmayani
Nim : 131224013
Hari, tanggal : Selasa, 22 Agustus 2017
PETUNJUK :
1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-
mengajar!
2. Tulis tanda cek ( ) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang
Anda amati!
NO. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK
1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru / praktikan
3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran
4. Siswa mencatat hal-hal penting
5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik
6. Siswa dapat bekerjasama dengan teman sebaya
7. Siswa menghargai teman sesama dan guru
8. Siswa berani bertanya
9. Siswa diam tanpa melakukan apa-apa
10. Siswa sibuk dengan aktivitas masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
INSTRUMEN OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DI KELAS
Sekolah : SMK Batik Perbaik Purworejo
Kelas : X Akuntansi 2
Jam ke : II-V
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Praktikan : Yunita Dwi Rahmayani
Nim : 131224013
Hari, tanggal : Senin, 21 Agustus 2017
PETUNJUK :
1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-
mengajar!
2. Tulis tanda cek ( ) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang
Anda amati!
NO. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK
1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru / praktikan
3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran
4. Siswa mencatat hal-hal penting
5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik
6. Siswa dapat bekerjasama dengan teman sebaya
7. Siswa menghargai teman sesama dan guru
8. Siswa berani bertanya
9. Siswa diam tanpa melakukan apa-apa
10. Siswa sibuk dengan aktivitas masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
RENCANA PELAKSANAAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMK Batik Perbaik Purworejo
Kelas/semester : X/2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Budaya Berpendapat di Forum Ekonomi dan Politik
Alokasi waktu : 4 x 45 menit
A. Kompetensi Inti 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaran, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan mintanya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.2 Membandingkan teks anekdot, laporan hasil observasi, eksposisi,
prosedur kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan.
Indikator:
1. Mengidentifikasi isi teks eksposisi
2. Membandingkan dua teks berdasarkan:
struktur dan kaidah teks eksposisi secara lisan atau tulisan
4.2 Memproduksi teks eksposisi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks
yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan
Indikator:
1. Menentukan topik untuk memproduksi teks eksposisi
2. Menyusun kerangka teks eksposisi
3. Memproduksi teks eksposisi berdasarkan kerangka yang telah dibuat
dengan memperhatikan struktur dan kaidah
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mencoba,
mengasosiasi, dan mengomunikan peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi isi teks
2. Membandingkan dua teks berdasarkan:
isi, struktur, kaidah 3. Menentukan topik untuk memproduksi teks eksposisi
4. Menyusun kerangka teks eksposisi
5. Memproduksi teks eksposisi berdasarkan kerangka yang telah dibuat
dengan memperhatikan struktur dan kaidah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
Teks eksposisi (halaman 92 dan 98)
2. Konsep
a. Perbandingan teks eksposisi
b. Pengertian memproduksi teks eksposisi
3. Prosedur
Langkah-langkah menulis teks eksposisi (pernyataan pendapat,
argumentasi, penegasan ulang pendapat. Halaman 102)
E. Metode dan pendekatan Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Curah pendapat, ceramah singkat, diskusi
kelompok dan penugasan
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Power Point, Teks Eksposisi
2. Alat : LCD, laptop
3. Sumber Belajar
Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik . 2014. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Yustinah. 2014. Produktif Berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK
Kelas X. Jakarta: Erlangga.
G. Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran
Pertemuan Kesatu:
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
2. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran
sebelumnya dengan ramah dan sopan
3. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran yang akan dilaksanakan
4. Guru mengarahkan siswa untuk berkelompok
5. Siswa menerima informasi kompetensi, materi,
tujuan, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
6. Guru memancing pengetahuan siswa tentang
teks eksposisi
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Inti 1. Peserta didik membaca teks eksposisi
“Integrasi Asean dalam Plurilingualisme”
halaman 94 (mengamati).
2. Peserta didik mencermati isi, struktur, kaidah,
karakteristik, jenis atau ragam, bentuk, bahasa
teks ekposisi (mengamati).
3. Peserta didik bertanya jawab dengan santun
tentang isi, struktur, kaidah, karakteristik, jenis
atau ragam, bentuk, bahasa teks ekposisi
dengan santun (menanya).
4. Peserta didik membaca teks eksposisi yang
lain (halaman 98) (mengamati)
5. Secara berdiskusi peserta didik menentukan isi,
struktur, kaidah, karakteristik, jenis atau ragam,
bentuk, bahasa teks ekposisi dengan santun dan
penuh tanggung jawab. (mencoba dan
mengasosiasi)
6. Secara berdiskusi peserta didik
membandingkan dua teks eksposisi
berdasarkan isi, struktur, kaidah, karakteristik,
jenis atau ragam, bentuk, bahasa dengan santun
dan penuh tanggung jawab. (mengasosiasi)
7. Peserta didik secara berkelompok membuat
teks eksposisi berdasarkan struktur, kaidah,
karakteristik, jenis atau ragam, bentuk, bahasa
dengan langkah-langkah yang benar.
(mengomunikasikan)
8. Secara bergantian setiap kelompok
membacakan hasil kerja kelompok di depan
kelas (mengomunikasikan)
9. Kelompok lain menanggapi kelompok yang
maju ke depan kelas dengan santun.
(mengomunikasikan)
Penutup
1. Siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran
2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilakukan
3. Siswa dan guru melaksanakan tindak lanjut
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Pertemuan Kedua :
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan 1. Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
2. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari
guru berhubungan dengan kondisi dan
pembelajaran sebelumnya dengan ramah dan
sopan
3. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran yang akan dilaksanakan
4. Guru mengarahkan siswa untuk berkelompok
5. Siswa menerima informasi kompetensi, materi,
tujuan, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
6. Guru memancing pengetahuan siswa tentang
teks eksposisi
Inti 7. Peserta didik membaca teks eksposisi
“Integrasi Asean dalam Plurilingualisme”
halaman 94 (mengamati).
8. Peserta didik bertanya jawab dengan santun
tentang isi, struktur, kaidah, karakteristik, jenis
atau ragam, bentuk, bahasa teks ekposisi
dengan santun (menanya).
9. Secara berdiskusi peserta didik menentukan
isi, struktur, kaidah, karakteristik, jenis atau
ragam, bentuk, bahasa teks ekposisi dengan
santun dan penuh tanggung jawab. (mencoba
dan mengasosiasi)
10. Peserta didik secara berkelompok membuat
kerangka teks eksposisi berdasarkan topik
yang telah ditentukan (mengomunikasikan)
11. Peserta didik secara berkelompok
mengembangkan kerangka teks eksposisi
(mengomunikasikan
12. Secara bergantian setiap kelompok
membacakan hasil kerja kelompok di depan
kelas (mengomunikasikan)
13. Kelompok lain menanggapi kelompok yang
maju ke depan kelas dengan santun.
(mengomunikasikan)
10.
Penutup 14. Siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran
15. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
a. Kompetensi Pengetahuan:
Tes tertulis
Tes lisan
b. Kompetensi Keterampilan:
Tes praktik,
Projek,dan
Portofolio.
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
4. Rubrik Instrumen
Penilaian Hasil
a. Penilaian Pengetahuan
No Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Instrumen
1. Menjelaskan struktur
teks eksposisi
Tes
tertulis
Uraian Jelaskan struktur teks
eksposisi!
2. Menjelaskan ciri
bahasa teks eksposisi
Tes
tertulis
uraian Jelaskan ciri bahasa teks
eksposisi!
3. Menjelaskan karak-
teristik, jenis atau
ragam, dan bentuk
teks eksposisi
Tes
tertulis
uraian Jelaskan karakteristik, jenis
atau ragam, dan bentuk teks
eksposisi
b. Penilaian Keterampilan
3. Menafsirkan isi teks
eksposisi
Tes
tertulis
Uraian Tafsirkan isi teks laporan
hasil observasi
4. Menulis teks
eksposisi
Tes
tertulis
Uraian Buatlah teks eksposisi
dengan langkah-langkah
yang tepat
yang sudah dilakukan
16. Siswa dan guru melaksanakan tindak lanjut
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Pedoman Penskoran Penilaian Pengetahuan
1. Soal nomor 1
Aspek Tingkat Skor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
SKOR MAKSIMAL 4
2. Soal nomor 2
Aspek Tingkat Skor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
SKOR MAKSIMAL 4
3. Soal nomor 3
Aspek Tingkat Skor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa menjawab benar dan baik B 3
Siswa menjawab benar dan sedang S 2
Siswa menjawab kurang benar K 1
SKOR MAKSIMAL 4
4.
Soal nomor 4
Aspek Tingkat Skor
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sangat baik AB 4
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan baik B 3
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sedang S 2
Siswa mendeskripsikan dengan kurang benar K 1
SKOR MAKSIMAL 4
Penilaian proyek
No Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor
1. Amat memahami; amat luas dan lengkap; amat terjabar;
amat sesuai dengan kutipan.
Memahami; luas dan lengkap; terjabar; sesuai dengan
kutipan, meskipun kurang terinci.
Memahami secara terbatas; kurang lengkap; kurang
terjabar; kurang terinci.
Tidak memahami isi; tidak mengena.
Amat baik
Baik
Sedang
Kurang
4
3
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor
2. Organisasi
Amat teratur dan rapi; amat jelas; kaya akan gagasan;
urutan amat logis; kohesi amat tinggi.
Teratur dan rapi; jelas; banyak gagasan; urutan logis;
kohesi tinggi.
Kurang teratur dan rapi; kurang jelas; kurang gagasan;
urutan kurang logis; kohesi kurang tinggi.
Tidak teratur; tidak jelas; miskin gagasan; urutan tidak
logis; tidak ada kohesi.
Amat baik
Baik
Sedang
Kurang
4
3
2
1
3. Kosakata dan Diksi
Amat luas; penggunaan amat efektif; amat menguasai
pembentukan kata; pemilihan kata amat tepat.
Luas; penggunaan efektif; menguasai pembentukan
kata; pemilihan kata yang tepat.
Terbatas; kurang efektif; kurang menguasai
pembentukan kata; pemilihan kata kurang tepat.
Seperti terjemahan; tidak memahami pembentukan kata;
tidak menguasai kata-kata.
Amat baik
Baik
Sedang
Kurang
4
3
2
1
i.
4. Bahasa (Tata Bahasa dan Struktur)
Amat menguasai tata bahasa; amat sedikit kesalahan
penggunaan dan penyusunan kalimat dan kata-kata.
Penggunaan dan penyusunan kalimat sederhana; sedikit
kesalahan tata bahasa tanpa mengaburkan makna.
Kesulitan dalam penggunaan dan penyusunan kalimat
sederhana; kesalahan tata bahasa yang mengaburkan
makna.
Tidak menguasai penggunaan dan penyusunan kalimat ;
tidak komunikatif.
Amat baik
Baik
Sedang
Kurang
4
3
2
1
5. Penulisan (Ejaan dan Tanda Baca)
Amat menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan.
Menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, dengan
sedikit kesalahan.
Kurang menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan,
dengan banyak kesalahan.
Tidak menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan,
tulisan sulit dibaca.
Amat baik
Baik
Sedang
Kurang
4
3
2
1
6. Kerapian
Terbaca, bersih dan rapi.
Terbaca, bersih, tapi tidak rapi.
Terbaca, tidak bersih dan tidak rapi.
Tidak terbaca, tidak bersih, dan tidak rapi.
Amat baik
Baik
Sedang
kurang
4
3
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
5. Soal nomor 4
HAL-HAL YANG DIAMATI
Kesesuaian
4… Sesuai dengan kaidah dan struktur
3… Sebagian sesuai dengan kaidah dan struktur
2... Sebagian sesuai kaidah tetapi struktur tidak atau sebaliknya
1… Tidak sesuai dengan kaidah dan struktur
Kelengkapan (ada bagian awal-tengah-akhir)
4… ada bagian pendahuluan-isi-penutup
3… Ada bagian awal-tengah atau tengah-akhir
2 Ada sebagian awal-akhir tanpa tengah atau sebaliknya
1... Tidak sesuai dengan kelengkapan
Kelogisan
4……alasan mendukung pernyataan disertai dasar
3....alasan mendukung tapi tidak bisa menunjukkan dasar
2……alasan kurang mendukung pernyataan
1……alasan tidak mendukung pernyataan
Kelancaran dan Keruntutan
4… Tidak tersendat-sendat sehingga mudah diikuti
3....lancar tapi ada beberapa bagian yang tidak runtut
2… Beberapa kali tersendat-sendat/ berhenti untuk berpikir
1… Selalu berhenti untuk mengingat-ingat
Penggunaan Bahasa
4… Bahasa komunikatif dan sederhana, tidak menghafal
3.... lancar tetapi terlalu sering mengulang bahasa yang sama
2… Struktur kalimat terlalu panjang sehingga sukar dipahami
1… Kalimat rumit dan tidak logis
Pelafalan dan Intonasi
4… Pelafalan jelas dan tepat, intonasi bervariasi
3....pelafalan jelas dan tepat tanpa variasi
2… Pelafalan jelas dan tepat tetapi intonasi monoton
1… Pelafalan tidak jelas dan tepat, intonasi monoton
Penampilan
4… Gerakan tubuh bermakna dan mendukung isi
3.... gerakan tubuh bermakna tetapi kurang mahir dalam improvisasi
2… Beberapa gerakan kurang sesuai dengan isi
1… Banyak gerakan yang tidak wajar dan tidak sesuai dengan isi Artikel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 2
a. Lembar Kinerja Presentasi
LEMBAR KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran : ...............................................
Kelas/Program : X/ Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
Kompetensi : ...............................................
No Nama Siswa
Kinerja Presentasi
Jmlh
Skor Nilai
Presentasi Isi Laporan
Kelan
-caran
Keba-
hasaa
n
Kelen
g-
kapan
Keses
u-aian
Kelogi
s-an
Siste-
matis
1 Juminah
2 Zulaekah
1. ... Dst
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 3
b. Lembar Penilaian Portofolio
LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO
Mata Pelajaran : ................................
Kelas/Peminatan : X/Ilmu Bahasa dan Budaya
Materi Pokok : .................................
No Nama Siswa
Aspek Penilaian
Skor
rata-
rata
Nilai T
ampil
an
Kel
engkap
a
n
Ker
apih
ann
Pen
yaj
ian
Dat
a
1. Nandina 3 4 4 3 3,5 83
2. Bima
3.
4.
5. Dst...
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Drs. Sujatmiko, M.Pd.
Purworejo, 3 Maret 2017
Guru Mapel Bahasa Indonesia
Esti Erningsih, S.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 1
Kunci jawaban :
1. (1) Saat Anda memasuki pintu gerbang polres, siapkan KTP asli untuk
diserahkan ke polisi jaga. Anda cukup membawa fotokopinya saja. Di
polres lain, mungkin tidak diterapkan aturan ini. Silakan ikuti aturan masuk
lingkungan polres setempat.
(2) Masukkan semua berkas ke dalamnya dan ikuti petunjuk di loket itu.
(3) Dari tempat parkir dengan membawa fotokopi KTP, Anda langsung menuju
ke pos pemeriksaan kesehatan. Petugas akan memeriksa mata, tensi darah,
berat badan, dan tinggi badan. Untuk itu, Anda membayar Rp20.000,00.
Setelah itu, Anda akan mendapat surat keterangan kesehatan.
(4) Bawalah surat itu dan fotokopi KTP ke loket pendaftaran SIM baru. Ikuti
antrean. Jika ada tumpukan map satlantas yang tersedia, ambillah satu
karena memang disediakan untuk pengurus SIM.
(5) Parkirkan motor atau mobil Anda di tempat yang disediakan.
Serahkan berkas-berkas itu ke petugas yang ada. Dia akan berkata,
“Tunggu di tempat ujian praktik”. Di sebagian tempat, polres
mendahulukan ujian praktik, setelah lulus, Anda mengikuti ujian teori.
Setelah lulus, Anda menempuh proses berikutnya.
1. a. Bagian pendahuluan
Pernahkah Anda mengurus surat izin mengemudi (SIM), misalnya SIM
C? Mengurus SIM tentu memerlukan waktu dan biaya. Tulisan ini
bertujuan untuk berbagi pengalaman dalam mengurus SIM C dengan
jalan yang benar. Tulisan ini akan bermanfaat bagi para pengendara
sepeda motor yang belum mempunyai SIM C. Manfaat yang diperoleh
adalah bagaimana menghemat biaya dan waktu, bagaimana bisa
memastikan diri lulus ujian SIM C, dan bagaimana menjawab soal ujian
SIM C dengan benar. Tulisan ini juga dimaksudkan agar Anda mampu
mengurus SIM sampai selesai dalam satu hari.
b. Bagian pengantar
Syarat-Syarat Administrasi
Berikut adalah dua syarat yang penting untuk disiapkan.
(1) Fotokopi KTP 1 lembar Penting juga Anda biasakan untuk selalu menyiapkan fotokopi KTP di
dompet.
(2) Uang Biaya total per April 2012 adalah Rp120.000,00 (yang diperinci menjadi
Rp20.000,00 untuk cek kesehatan dan Rp100.000,00 untuk biaya
pembuatan SIM).
Biaya lainnya tidak ada, tetapi hendaknya Anda membawa uang lebih
(misalnya Rp150.000,00 untuk berbagai hal yang bersifat pribadi). Uang
sejumlah itu sudah cukup berdasarkan pengalaman untuk hari tersebut.
Anda yang berada di daerah lain bisa jadi uang yang diperlukan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
kecil atau lebih besar. Silakan bertanya terlebih dahulu ke polres
setempat atau mencari informasi.
(3) Syarat Pribadi Berikut ini beberapa syarat pribadi yang harus dipenuhi.
(a) Berumur minimal 17 tahun
Yang belum berumur 17 tahun jangan berharap dapat mengajukan
permohona SIM.
(b) Terampil mengendarai sepeda motor
Polisi penguji menyatakan bahwa orang yang pengalaman mengendarai
sepeda motor kurang dari 1 tahun sering gagal dalam ujian. Bahkan, ada
peserta ujian yang menabrak pagar waktu menempuh ujian.
(c) Sehat, jernih, dan tenang
Anda datang ke tempat ujian dengan badan yang sehat, pikiran yang
jernih, dan hati yang tenang.
(d) Jangan merasa hebat
Walaupun sudah bertahun-tahun mengendarai sepeda motor, bahkan
banyak tempat sudah dijelajahi, belum tentu Anda lulus tes pada hari itu
juga. (e) Harus tahu diri Belum tentu Anda lulus pada hari itu apabila Anda datang ke tempat
ujian SIM C tanpa persiapan yang cukup. Tahu diri itu penting karena
Anda harus menempuh ujian praktik dan ujian teori. Bahkan, di beberapa
daerah diterapkan uji jalan raya dengan motor masing-masing.
c. Isi
Sama halnya di instansi lain, ketika seseorang akan membuat surat,
seperti SIM C, ia pasti harus menempuh prosedur atau urutan langkah
yang ada. Berikut ini beberapa langkah yang perlu diikuti.
(1) Saat Anda memasuki pintu gerbang polres, siapkan KTP asli untuk
diserahkan ke polisi jaga. Anda cukup membawa fotokopinya saja. Di
polres lain, mungkin tidak diterapkan aturan ini. Silakan ikuti aturan
masuk lingkungan polres setempat.
(2) Masukkan semua berkas ke dalamnya dan ikuti petunjuk di loket itu.
(3) Dari tempat parkir dengan membawa fotokopi KTP, Anda langsung
menuju ke pos pemeriksaan kesehatan. Petugas akan memeriksa mata,
tensi darah, berat badan, dan tinggi badan. Untuk itu, Anda membayar
Rp20.000,00. Setelah itu, Anda akan mendapat surat keterangan
kesehatan.
(4) Bawalah surat itu dan fotokopi KTP ke loket pendaftaran SIM baru.
Ikuti antrean. Jika ada tumpukan map satlantas yang tersedia, ambillah
satu karena memang disediakan untuk pengurus SIM.
(5) Parkirkan motor atau mobil Anda di tempat yang disediakan.
(6)Serahkan berkas-berkas itu ke petugas yang ada. Dia akan berkata,
“Tunggu di tempat ujian praktik”. Di sebagian tempat, polres
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
mendahulukan ujian praktik, setelah lulus, Anda mengikuti ujian teori.
Setelah lulus, Anda menempuh proses berikutnya.
d. Penutup
Urutan tersebut mungkin berbeda di setiap polres. Anda dapat mencari
informasi tentang prosedur mengurus SIM baru di polres setempat.
Khusus untuk SIM C, di daerah lain pembuat SIM baru harus mengikuti
3 ujian, yaitu ujian praktik, ujian jalan raya, dan ujian tulis.
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Drs. Sudjatmiko, M.Pd.
Purworejo, 3 Maret 2017
Guru Mapel Bahasa Indonesia
Esti Erningsih, S.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama sekolah : SMK Batik Perbaik Purworejo
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / semester : X Akuntansi /Genap
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
A. Standar Kompetensi : Menulis
12. Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato
B. Kompetensi Dasar
12.1 Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk
tulisan argumentatif
C. Indikator
1. Siswa mampu menuliskan gagasan untuk mendukung suatu pendapat
mengenai dampak negatif pengaruh media sosial di kalangan pelajar.
2. Siswa mampu menyusun kerangka karangan argumentasi.
3. Siswa mampu mengembangkan kerangka menjadi paragraf yang utuh.
D. Tujuan
1. Siswa dapat menuliskan gagasannya mengenai dampak negatif
pengaruh media sosial di kalangan remaja.
2. Siswa dapat menyusun kerangka karangan argumentasi.
3. Siswa dapat mengembangkan kerangka menjadi paragraf yang utuh.
E. Materi Pembelajaran (terlampir)
1. Argumentasi
2. Ciri-ciri argumentasi
3. Langkah-langkah menyusun paragraf argumentasi
F. Alokasi Waktu
4 x 45 menit
G. Model dan Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Metode Problem Based Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
H. Kegiatan Pembelajaran Berdasarkan Metode Problem Based Learning
Langkah-langkah Aktivitas Guru dan
Siswa
1. Fase 1 : Orientasi
siswa pada masalah
a. Guru bertanya kepada
siswa tentang masalah
perkembangan
teknologi, yang meliputi
hal-hal berikut ini: (1)
Pernahkah kalian
terlibat dalam masalah
perkembangan
teknologi?, (2) Seperti
apa contohnya, (3)
bagaimana tanggapan
kalian mengenai
masalah perkembangan
teknologi?, (4)
bagaimana cara kalian
mengatasi masalah
perkembangan
teknologi?
b. Siswa menyimak video
dokumentasi yang
ditayangkan oleh guru
sebagai gambaran
ilustrasi mengenai
masalah perkembangan
teknologi.
2. Fase 2 :
Mengorganisasikan
siswa untuk belajar.
a. Siswa diminta
membentuk kelompok
kecil yang terdiri dari 4
orang anggota.
b. Dalam kelompok kecil,
siswa diberi kesempatan
untuk mendiskusikan
tentang dampak positif
dan negatif dari
perkembangan teknlogi.
c. Guru menegaskan pada
siswa bahwa tugas siswa
adalah menulis
karangan argumentasi
berdasarkan topik yang
sudah ditentukan, yang
berarti bahwa mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
harus mengungkapkan
permasalahannya sesuai
dengan pengalaman dan
fakta-fakta yang ada di
lapangan.
d. Siswa berkesempatan
untuk mengungkapkan
permasalahan yang
pernah mereka alami
secara lisan disertai
bukti/fakta-fakta yang
mendukung.
3. Fase 3 :
Membimbing
penyelidikan
(observasi guru
terhadap kerja
siswa dalam
kelompok)
a. Siswa secara inisiatif
sharing untuk
menyiapkan dan
mengungkapkan
pengalamannya dalam
kelompok.
b. Siswa diberi
kesempatan melihat
karangan siswa lain dari
berbagai sumber.
c. Siswa didorong untuk
melakukan eksperimen,
yakni membuat
karangan argumentasi
dengan memperhatikan
ciri-ciri karagan
argumentasi.
4. Fase 4 :
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya.
a. Guru mengajak siswa
untuk melakukan
editing terhadap
karangan yang sudah
dibuatnya, baik dari segi
pilihan kata maupun
struktur dan isi karangan
argumentasi sampai
siswa memahaminya
dengan baik.
b. Guru membantu siswa
menyiapkan hasil
karyanya dalam bentuk
karangan yang sudah
baik untuk bisa dibaca
oleh teman-temannya
yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
5. Fase 5 :
Menganalisis dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah.
a. Perwakilan
kelompok
membacakan
hasil karyanya,
dan siswa yang
lain melakukan
evaluasi dengan
menggunakan
kisi-kisi
/instrumen
penilaian yang
sudah
dipersiapkan guru
dan sudah
disebarkan
kepada siswa.
b. Setelah membaca
dan mengevaluasi
pekerjaan siswa,
guru melakukan
refleksi terhadap
pelaksanaan
pembelajaran atau
terhadap hasil
karya siswa.
I. Langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan awal
Apersepsi :
1. Salam pembuka
2. Mempresensi dan memeriksa kesiapan siswa.
3. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan
dicapai.
10
menit
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
( fase 1: orientasi siswa dalam masalah)
1. Guru menyampaikan motivasi awal dan mengaitkan
pembelajaran dengan pertanyaan “Pernahkah kalian terlibat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
dalam masalah perkembangan teknologi? Seperti apa
contohnya? Bagaimana tanggapan kalian mengenai masalah
perkembangan teknologi? Bagaimana cara kalian mengatasi
masalah perkembangan teknologi?” agar siswa fokus pada
pembelajaran yang akan disampaikan.
2. Guru memberikan pengantar tentang perkembangan teknologi.
3. Siswa menyimak video ilustrasi tentang perkembangan
teknologi dunia.
Elaborasi
(fase 2: mengorganisasikan siswa untuk belajar)
4. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, satu kelompok
terdiri dari 5 orang.
5. Siswa menerima LKS dari guru sebagai bahan untuk membuat
karangan argumentasi.
6. Dalam kelompok kecil, siswa diberi kesempatan untuk
mendiskusikan tentang dampak positif dan negatif dari
perkembangan teknologi.
7. Guru menegaskan pada siswa bahwa tugas siswa adalah
menulis karangan argumentasi berdasarkan topik yang sudah
ditentukan, yang berarti bahwa mereka harus mengungkapkan
permasalahannya sesuai dengan pengalaman dan fakta-fakta
yang ada di lapangan.
8. Siswa berkesempatan untuk mengungkapkan permasalahan
yang pernah mereka alami secara lisan disertai bukti/fakta-
fakta yang mendukung.
(fase 3: membimbing penyelidikan/observasi guru terhadap kerja
siswa dalam kelompok)
9. Siswa secara inisiatif sharing untuk menyiapkan dan
mengungkapkan pengalamannya dalam kelompok.
10. Siswa diberi kesempatan melihat karangan siswa lain dari
berbagai sumber.
4 x 25
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
11. Siswa didorong untuk melakukan eksperimen, yakni membuat
karangan argumentasi dengan memperhatikan ciri-ciri karagan
argumentasi.
(fase 4: mengembangkan dan menyajikan hasil karya)
12. Guru mengajak siswa untuk melakukan editing terhadap
karangan yang sudah dibuatnya, baik dari segi pilihan kata
maupun struktur dan isi karangan argumentasi sampai siswa
memahaminya dengan baik.
13. Guru membantu siswa menyiapkan hasil karyanya dalam
bentuk karangan yang sudah baik untuk bisa dibaca oleh
teman-temannya yang lain.
Konfirmasi
14. Guru memberikan evaluasi mengenai kegiatan menulis
karangan argumentasi
15. Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari pembelajaran
yang telah dilakukan.
3. Kegiatan Akhir
(fase 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah)
1. Siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai materi menulis
teks argumentasi.
2. Guru memberikan penguatan dan motivasi yang berkaitan dengan
pembelajaran yang telah dilakukan
10
menit
J. Penilaian Hasil Belajar
Teknik Penilaian : Tes awal/Tes akhir
Bentuk Instrumen : Soal uraian
Instrumen : terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Kisi-kisi
Indikator Soal
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Instrumen
1. Mampu
menuliskan
gagasan untuk
mendukung
suatu pendapat
mengenai
dampak
negatif
pengaruh
media sosial di
kalangan
pelajar.
Tes
tertulis
Soal
uraian
Aspek isi
a. Kesatupaduan
b. Kohesi dan
koherensi
Aspek bahasa
a. Pilihan kata
b. Ejaan dan tanda
baca
c. Keefektifan
kalimat
d. Keutuhan
paragraf
2. Mampu
menyusun
kerangka
karangan
argumentasi
Aspek bentuk
a. Kebenaran
bentuk
b. Kekritisan
menganalisis
masalah
c. Penyelesaian
masalah
3. Mampu
mengembangk
an kerangka
karangan
menjadi
a. Aspek isi
b. Aspek bahasa
c. Aspek bentuk
d. Aspek penulisan
(kerapian tulisan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
paragraf yang
utuh
Kriteria Penilaian
Nama No
soal Aspek yang dinilai
Rentang Skor Bobot Nilai
(Skor
x
Bobot 1 2 3 4
1
Aspek Isi
a. Kesatupaduan
b. Kohesi dan koherensi
2
8
Aspek Bahasa
a. Pilihan kata
b. Ejaan dan tanda baca
c. Keefektifan kalimat
d. Keutuhan paragraph
3 12
2
Aspek Bentuk
a. Kebenaran bentuk
b. Kekritisan menganalis masalah
c. Penyelesaian masalah
3 12
3.
Aspek Isi
a. Kesesuaian judul dengan isi
b. Kohesi dan koherensi
Aspek Bahasa
a. Pilihan kata
b. Ejaan dan tanda baca
c. Keefektifan kalimat
d. Keutuhan paragraph
Aspek Bentuk
a. Kebenaran bentuk
b. Kekritisan menganalis masalah
c. Penyelesaian masalah
Aspek Penulisan
Kerapian tulisan
4 16
Jumlah 12 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Sumber belajar :
Kosasih, E. 2008. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA
kelas X. Jakarta: Erlangga
Keraf, G. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Yogyakarta, 20 Oktober 2017
Menyetujui,
Guru Bahasa Indonesia Mahasiswa
Esti Erningsih, S. Pd. Yunita Dwi Rahmayani
Mengetahui,
Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran Materi
1. Pengertian Argumentasi
Menurut Kosasih (2008: 137) Kata argumen dalam istilah
paragraf bermakan ‘alasan’. Argumentasi berarti
’pemberian alasan yang kuat dan meyakinkan’. Dengan
demikian, paragraf argumentasi adalah paragraf yang
mengemukakan pendapat, alasan, contoh, dan bukti-bukti
yang kuat serta meyakinkan.
Menurut Keraf (2007: 100), argumentasi adalah salah
satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang
ditulis dengan tujuan meyakinkan pembaca atas gagasan
yang disampaikan dalam tulisan argumentasi tersebut.
Tulisan argumentatif adalah tulisan yang menyuguhkan
rasionalisasi, pembantahan, juga berisi seperangkat
penguatan beralasan terhadap sebuah pertanyaan
(Tompkins, 2008).
2. Ciri-ciri Paragraf Argumentasi
Menurut Nursisto (2004:43) ciri-ciri argumentasi yaitu : (1)
mengandung bukti dan kebenaran, (2) adanya alasan kuat, (3)
menggunakan bahasa denotatif, (4) analisis rasional (berdasarkan
fakta), (5) unsur subjektif dan emosional sangat dibatasi (sedapat
mungkin tidak ada).
3. Langkah-langkah Menyusun Paragraf Argumentasi
a. Menentukan topik argumentasi.
b. Menentukan tujuan berargumentasi berdasarkan topic yang
telah disepakati bersama.
c. Menyusun kerangka karangan dengan cara mencatat topik-
topik kecil sesuai tujuan yang telah ditetntukan.
d. Mengumpulkan bahan dengan cara observasi, wawancara,
atau dengan membaca media cetak/elektronik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
e. Mengembangkan kerangka karangan menjadi paragraph yang
utuh.
Berikut contoh tulisan argumentasi :
Contoh 1:
Pengaruh Media Sosial Di Kalangan Remaja
Bagi masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja,
media sosial seakan sudah menjadi candu. Tiada hari tanpa
membuka media sosial, bahkan hampir 24 jam mereka tidak
lepas dari smartphone. Media sosial terbesar yang paling sering
digunakan oleh kalangan remaja antara lain ; Facebook, Twitter,
Path, Youtube, LINE, Instagram, BBM, dan WhatsApp. Masing-
masing media sosial tersebut mempunyai keunggulan khusus
dalam menarik banyak pengguna media sosial yang mereka
miliki. Media sosial memang menawarkan banyak kemudahan
yang membuat para remaja betah berlama-lama berselancar di
dunia maya.
Pesatnya perkembangan media sosial juga dikarenakan
semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk
media tradisional seperti televisi, radio atua koran dibutuhkan
modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain
halnya dengan media sosial . Para pengguna media sosial bisa
mengakses menggunakan jaringan internet tanpa biaya yang
besar dan dapat dilakukan sendiri dengan mudah.
Pengguna media sosial di kalangan remaja ini juga
menimbulkan pro dan kontra. Pengguna media sosial seringkali
mengganggu proses belajar remaja, sebagai contoh ketika sedang
belajar lalu ada notification chatting dari temen yang akhirnya
dapat mengganggu proses belajar, dan kebiasaan seorang remaja
yang berkicau berkali-kali di twitter yang terkadang hanya untuk
mengeluhkan betapa sulit pelajaran yang sedang dia kerjakan.
Betapa tidak, tersurat maupun tersirat walaupun seperti
bercanda, semakin majunya perkembangan zaman saat ini, kita
akan menjadi manusia yang hilang. Teknologi mengambil
peranan lebih besar dari keberadaan manusia. Manusia menjadi
budak teknologi dan budak media sosial itu sendiri. Masyarakat
yang cyber adalah masyarakat yang hilang dengan ditandainya
ruang-ruang publik yang sudah dialihkan fungsinya. Zaman
sekarang menunduk bukan lagi ilmu padi tetapi karena dijajah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
teknologi. Berbicara bukan lagi menggunakan mulut, tetapi
menggunakan tangan, dan berbincang bukan lagi bertatap muka,
tetapi dengan membaca. Maka, cepat atau lambat kita juga akan
kehilangan diri. Oleh karena itu, sebaiknya jadilah generasi muda
yang baik yang dapat menggunakan media sosial sebaik mungkin
sebagaimana fungsinya dan menjadi generasi yang lebih smart
daripada smartphone-nya.
Sumber: Diadaptasi dari
https://devinaameliach.wordpress.com/2015/10/17/pengaruh-
sosial-media-terhadap-remaja/
Contoh 2:
Pengaruh Gadget Di Kalangan Remaja
Perkembangan gadget dewasa ini sangat luar biasa,
bahkan penggunaaannyapun sudah merambah jauh ke desa
termasuk menghilangkan batas usia pemakainya. Gadget selalu
diartikan lebih tidak biasa atau didesain secara lebih pintar
dibandingkan dengan teknologi normal pada masa penemuannya.
Gadget kadang juga disebut dengan gizmos. Memiliki gadget
tentu sah dan tidak salah. Gadget kini bukan lagi menjadi barang
tersier, bahkan untuk sebagian orang telah mejadi kebutuhan
primer. Gadget boleh saja kita sebut pelengkap, dengan fungsi
melengkapi kehidupan profesional dan keseharian kita.
Kesalahan terjadi apabila gadget beralih fungsi menjadi esensi
dalam hidup. Saat ini kita memasuki era gadget. Gadget
ini mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan kita.
Gadget masuk di kalangan remaja dengan perlahan dan
tidak disadari oleh remaja yang menjadi korban perkembangan
gadget. Alasan yang sangat klasik dari seseorang yang di
wawancarai seputar perkembangan gadget yang marak di
kalangan remaja saat itu mengatakan bahwa gadget bukan hanya
sebagai wahana atau media komunikasi tetapi dijadikan sebagai
ajang bergengsi yang menuntut semua remaja untuk selalu
mengikuti tren baru dari maraknya gadget atau gadget dijadikan
sebagai life style yang menyebabakan kesenjangan sosial terjadi
di kalangan ekonomi bawah, menengah, dan ekonomi atas.
Penggunaan gadget bukanlah hal baru lagi di kehidupan
remaja. Gadget bukan hanya dijadikan pembantu kehidupan
ataupun alat komunikasi dengan dunia luar, tetapi juga bisa
dijadikan teman untuk mengisi waktu luang, seperti penggunaan
internet, bermain game, mendengar musik/radio, menyimpan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
kenangan lewat foto/video. Namun, tak jarang penggunaan
gadget berdampak negatif seperti menyimpan foto/video yang
tidak senonoh, melupakan waktu belajar, bahkan hingga menukar
jawaban ujian.
Gadget memiliki dampak negatif bagi remaja Indonesia
sebagai pengguna gadget. Banyak yang menganggap gadget
tersebut adalah sebagian dari hidup mereka, sehingga di manapun
mereka sering membawa smartphone-nya. Seringkali uang kita
habis untuk memenuhi kebutuhan gengsi semata. Jadilah kita
sebagai budak gadget. Selain itu gadget dapat menyebabkan
unsocial condition, yaitu seorang remaja tidak mau bermain
bersama teman maupun lingkungan sekitarnya. Dengan adanya
gadget, remaja dapat mengurung diri karena asik dengan segala
aplikasi permainan di dalamnya. Remaja juga susah untuk
berkreatif serta menjadi malas belajar dan berkomunikasi di
dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasapun menjadi terganggu
karena remaja yang eksis di dunia maya tidak memiliki aturan
ejaan dan tata bahasa di situs jejaring sosial. Hal ini membuat
mereka semakin sulit untuk membedakan antara berkomunikasi
di situs jejaring sosial dan di dunia nyata.
Dampak negatif tersebut dapat dilihat dari segi kesehatan,
sosial, maupun ekonomi. Dari segi kesehatan, radiasi yang
dipancarkan oleh gadget dapat menyebabkan kerusakan mata dan
ketulian, serta meningkatkan risiko penyakit kanker (Nurdiani,
2013). Sementara itu, dari segi sosial,
penggunaan gadget menyebabkan para remaja menjadi kurang
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Hal ini dikarenakan
para remaja terlalu asyik saat menggunakan gadget-nya sehingga
tidak memedulikan orang lain yang ada di sekitarnya. Terlalu
asyik dengan gadget juga menyebabkan para remaja menjadi
malas untuk belajar karena seluruh waktunya hanya difokuskan
bagi gadget.
Penyalahgunaan gadget yang selalu digunakan oleh
pelajar dapat memengaruhi prestasi belajar siwa. Hal tersebut
dapat terjadi jika pelajar tidak bisa menghindari
penyalahgunaan gadget. Dalam hal ini, sebaiknya guru di kelas
juga harus memperingatkan tentang dampak penggunaan gadget
di kalangan remaja yang dapat memengaruhi kprestasi belajar
siswa juga. Peran orang tua dalam kasus ini juga sangat penting
demi tumbuh dan berkembangan anak. Memang tidak salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
mengikuti majunya perkembangan zaman, tetapi jangan lupa
siapa kita sebagai manusia, dari mana kita lahir dan di mana kita
berdiri.
Sumber : diadaptasi dari
http://putriutami3101.blogspot.co.id/2015/10/pengaruh-gadget-
dikalangan-remaja.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
LEMBAR KERJA SISWA
Satuan Pendidikan : SMK Batik Perbaik Purworejo
Kelas/Semester : X Akuntansi 2 / 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Topik : Dampak Media Sosial di Kalangan Pelajar
A. Indikator
1. Menuliskan gagasan untuk mendukung suatu pendapat mengenai
dampak negatif media sosial di kalangan pelajar.
2. Menguraikan contoh dampak negative media sosial di kalangan
remaja.
3. Memberikan solusi untuk mengatasi dampak negatif dari media sosial
di kalangan pelajar.
4. Menyusun kerangka karangan tulisan argumentasi.
5. Mengembangkan kerangka menjadi paragraf yang utuh.
6. Menyampaikan hasil menulis karangan argumentasi.
B. Petunjuk Kerja
1) Tuliskan nama dan anggota kelompokmu.
2) Lakukan kegiatan pembelajaran di bawah ini dengan kelompok
diskusimu.
3) Kumpulkan LKS dengan rapi!
C. Kegiatan Belajar
1) Apa yang kamu ketahui mengenai pengaruh perkembangan media
sosial?
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
2) Buatlah karangan argumentasi berdasarkan topik yang sudah
ditentukan!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………............
D. Kegiatan Belajar 2
3) Presentasikanlah hasil diskusi kelompok yang sudah dikembangkan
menjadi sebuah karangan argumentasi yang utuh!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LEMBAR KERJA SISWA
Satuan Pendidikan : SMK Batik Perbaik Purworejo
Kelas/Semester : X Akuntansi 2 / 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Topik : Dampak Penggunaan Gadget Di Kalangan Remaja
A. Indikator
1. Menuliskan gagasan untuk mendukung suatu pendapat mengenai
dampak negative penggunaan gadget di kalangan remaja.
2. Menguraikan contoh dampak negative penggunaan gadget di kalangan
remaja.
3. Memberikan solusi untuk mengatasi dampak negatif penggunaan
gadget di kalangan remaja.
4. Menyusun kerangka karangan tulisan argumentasi.
5. Mengembangkan kerangka menjadi paragraf yang utuh.
6. Menyampaikan hasil menulis karangan argumentasi.
B. Petunjuk Kerja
1. Tuliskan nama dan anggota kelompokmu.
2. Lakukan kegiatan pembelajaran di bawah ini dengan kelompok
diskusimu.
3. Kumpulkan LKS dengan rapi!
C. Kegiatan Belajar 1
1. Apa yang kamu ketahui mengenai pengaruh penggunaan gadget?
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
……
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
2. Buatlah karangan argumentasi berdasarkan topik yang sudah
ditentukan!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………............
D. Kegiatan Belajar 2
3. Presentasikanlah hasil diskusi kelompok yang sudah dikembangkan
menjadi sebuah karangan argumentasi yang utuh!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Rubrik Penilaian
Nama No
soal Aspek yang dinilai
Rentang Skor Bobot Nilai
(Skor
x
Bobot 1 2 3 4
1
Aspek Isi
a. Kesatupaduan
b. Kohesi dan koherensi
2
8
Aspek Bahasa
a. Pilihan kata
b. Ejaan dan tanda baca
c. Keefektifan kalimat
d. Keutuhan paragraf
3 12
2
Aspek Bentuk
a. Kebenaran bentuk
b. Kekritisan menganalis masalah
c. Penyelesaian masalah
3 12
3.
Aspek Isi
a. Kesesuaian judul dengan isi
b. Kohesi dan koherensi
Aspek Bahasa
a. Pilihan kata
b. Ejaan dan tanda baca
c. Keefektifan kalimat
d. Keutuhan paragraf
Aspek Bentuk
a. Kebenaran bentuk
b. Kekritisan menganalis masalah
c. Penyelesaian masalah
Aspek Penulisan
Kerapian tulisan
4 16
Jumlah 12 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Rubrik Analitik
1. Apa yang kamu ketahui mengenai pengaruh perkembangan media sosial?
Indikator Soal No
Soal
Ranah
Keterampilan
Soal
Mampu menuliskan
gagasan untuk
mendukung suatu
pendapat mengenai
dampak negatif
pengaruh media sosial
di kalangan pelajar.
1 Keterampilan
abstrak
Bagaimana menurut Anda
mengenai pengaruh
perkembangan media sosial?
Rubrik Analitik Soal No.1
Dimensi Banyak
berlatih
1
Cukup
terampil
2
Terampil
3
Sangat terampil
4
Kesatupaduan Kurang jelas
menunjukkan
hubungan
dengan
gagasan
tulisan
sebelumnya
Hanya sebagian
kecil yang
menunjukkan
hubungan
dengan gagasan
tulisan
sebelumnya
Sebagian
besar cerita
lanjutan
sudah
menunjukkan
hubungan
dengan
gagasan
tulisan
sebelumnya
Semua bagian
kelanjutan tulisan
sesuai dengan gagasan
tulisan sebelumnya
Kohesi dan
koherensi
Kalimat yang
digunakan
dalam belum
membentuk
suatu
pengertian
atau
pertautan
makna
(kohesi)
sehingga
tidak adanya
Kalimat yang
digunakan sudah
membentuk
suatu
pengertian atau
pertautan makna
(kohesi), tetapi
kalimat-kalimat
yang disusun
masih acak dan
kurang adanya
keruntutan
Kalimat yang
digunakan
sudah
membentuk
suatu
pengertian
atau
pertautan
makna
(kohesi),
kalimat-
kalimat yang
Kalimat yang
digunakan membentuk
suatu pengertian atau
pertautan makna
(kohesi) yang
mendukung terjadinya
keruntutan makna
(koherensi) sehingga
menjadi karangan yang
utuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
keruntutan
makna
(koherensi).
makna
(koherensi).
disusun
sudah rapi,
tetapi kurang
adanya
keruntutan
makna
(koherensi).
2. Buatlah kerangka karangan berdasarkan topik yang sudah ditentukan!
Indikator Soal No
Soal
Ranah
Keterampilan
Soal
Mampu membuat
kerangka karangan
berdasarkan topik yang
sudah ditentukan.
2 Ranah abstrak Buatlah kerangka
karangan
berdasarkan topik
yang sudah
ditentukan!
Rubrik Analitik
Dimensi Banyak berlatih
1
Cukup terampil
2
Terampil
3
Sangat terampil
4
Keutuhan
paragraf
Sudah ada
permasalahan
yang muncul,
terdapat pendapat
dari penulis yang
disertai alasan,
tetapi penulis
tidak mampu
memunculkan
fakta atau bukti
yang mendukung
pendapatnya dan
tidak adanya
solusi untuk
memcahkan
permasalahan.
Sudah ada
permasalahan
yang muncul,
terdapat pendapat
dari penulis yang
disertai alasan,
terdapat fakta
atau bukti yang
diangkat akan
tetapi tidak
mendukung
pendapat.
Sudah ada
permasalahan
yang muncul,
terdapat
pendapat dari
penulis yang
disertai
alasan,
terdapat fakta
atau bukti
yang
mendukung
pendapat
penulis tetapi
penulis tidak
menemukan
solusi untuk
memecahkan
permasalahan.
Sudah ada
permasalahan
yang muncul,
terdapat pendapat
dari penulis yang
disertai alasan,
terdapat fakta
atau bukti yang
mendukung
pendapat penulis,
dan terdapat
solusi yang
ditawarkan oleh
penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Kebenaaran
bentuk
Paragraf yang
ditulis sudah
memuat pendapat
dari penulis
disertai dengan
alasan, tetapi
tidak ada bukti
atau fakta yang
dapat mendukung
pendapatnya
tersebut.
Paragraf yang
ditulis sudah
memuat pendapat
dari penulis
disertai dengan
alasan namun
bukti atau fakta-
fakta yang dapat
mendukung tidak
mampu
meyakinkan
orang lain.
Paragraf yang
ditulis sudah
memuat
pendapat dari
penulis
disertai
dengan alasan
tetapi bukti
atau fakta-
fakta yang
dimunculkan
kurang
mendukung
sehingga
kurang
mampu
meyakinkan
orang lain.
Paragraf yang
ditulis sudah
memuat pendapat
dari penulis
disertai dengan
alasan serta bukti
atau fakta-fakta
yang mendukung
sehingga mampu
meyakinkan
orang lain.
Kekritisan
menganalisis
masalah
Siswa tidak dapat
menganalisis
masalah mulai
dari penyebab
terjadinya
permasalahan,
keadaan nyata
yang ditangkap,
tidak adanya
bukti yang
konkret, dan
masukan yang
diberikan tidak
logis.
Siswa kurang
dapat
menganalisis
masalah mulai
dari penyebab
terjadinya
permasalahan,
keadaan nyata
yang ditangkap,
tetapi belum
adanya bukti
yang konkret dan
masukan yang
diberikan kurang
logis.
Siswa dapat
menganalisis
masalah
mulai dari
penyebab
terjadinya
permasalahan,
keadaan nyata
yang
ditangkap,
bukti yang
konkret,
tetapi
penjelasan
kurang logis.
Siswa dapat
menganalisis
masalah mulai
dari penyebab
terjadinya
permasalahan,
keadaan nyata
yang ditangkap,
bukti yang
konkret,
penyelesaian
disertai
penjelasan dan
pendapat serta
masukan yang
berguna.
Penyelesaian
masalah
Memberikan
solusi yang tepat,
kurang logis,
tidak praktis, dan
tidak dapat
diwujudkan
dengan mudah
atas
permasalahan
yang terjadi.
Memberikan
solusi yang tepat,
logis, kurang
praktis, dan
kurang dapat
diwujudkan
dengan mudah
atas
permasalahan
yang terjadi.
Memberikan
solusi yang
tepat, logis,
cukup praktis,
dan dapat
diwujudkan
tetapi
memerlukan
bantuan dari
berbagai
Memberikan
solusi yang tepat,
logis, praktis, dan
dapat diwujudkan
dengan mudah
atas permasalahan
yang terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
pihak atas
permasalahan
yang terjadi.
3. Buatlah karangan argumentasi berdasarkan topik yang sudah ditentukan!
Indikator Soal
Indikator Soal No
Soal
Ranah
Keterampilan
Soal
Mampu mengembangkan
kerangka menjadi
paragraf yang utuh.
3 Ranah abstrak Buatlah karangan
argumentasi
berdasarkan topik
yang sudah
ditentukan!
Rubrik Analitik
Dimensi Banyak berlatih
1
Cukup
terampil
2
Terampil
3
Sangat terampil
4
Pilihan kata Penggunaan
pilihan kata >15
Penggunaan
pilihan kata 10-
15
Penggunaan
pilihan kata
kurang tepat 5-
10
Penggunaan
pilihan kata
kurang tepat <5
Ejaan dan tanda
baca
Kesalahan
penggunaan
ejaan dan tanda
baca <15
Kesalahan
penggunaan
ejaan dan tanda
baca 10-15
Kesalahan
penggunaan
ejaan dan
tanda baca 5-
10
Kesalahan
penggunaan ejaan
dan tanda baca <5
Keefektivan
kalimat
Kalimat yang
belum mewakili
gagasan
penulisnya
secara tepat,
jelas, ringkas,
dan kurang
Kalimat yang
dapat mewakili
gagasan
penulisnya
kurang tepat,
jelas, ringkas
dan belum dapat
Kalimat yang
dapat mewakili
gagasan
penulisnya
kurang ringkas
dan kurang
dipahami oleh
Kalimat yang
dapat mewakili
gagasan
penulisnya secara
tepat, jelas,
ringkas, dan
mudah dipahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
dipahami oleh
pembaca.
dipahami oleh
pembaca.
pembaca.
oleh pembaca.
Keutuhan
paragraf
Sudah ada
permasalahan
yang muncul,
terdapat
pendapat dari
penulis yang
disertai alasan,
tetapi penulis
tidak mampu
memunculkan
fakta atau bukti
yang mendukung
pendapatnya dan
tidak adanya
solusi untuk
memcahkan
permasalahan.
Sudah ada
permasalahan
yang muncul,
terdapat
pendapat dari
penulis yang
disertai alasan,
terdapat fakta
atau bukti yang
diangkat akan
tetapi tidak
mendukung
pendapat.
Sudah ada
permasalahan
yang muncul,
terdapat
pendapat dari
penulis yang
disertai alasan,
terdapat fakta
atau bukti yang
mendukung
pendapat
penulis tetapi
penulis tidak
menemukan
solusi untuk
memecahkan
permasalahan.
Sudah ada
permasalahan
yang muncul,
terdapat pendapat
dari penulis yang
disertai alasan,
terdapat fakta
atau bukti yang
mendukung
pendapat penulis,
dan terdapat
solusi yang
ditawarkan oleh
penulis.
Kebenaaran
bentuk
Paragraf yang
ditulis sudah
memuat
pendapat dari
penulis disertai
dengan alasan,
tetapi tidak ada
bukti atau fakta
yang dapat
mendukung
pendapatnya
tersebut.
Paragraf yang
ditulis sudah
memuat
pendapat dari
penulis disertai
dengan alasan
namun bukti
atau fakta-fakta
yang dapat
mendukung
tidak mampu
meyakinkan
orang lain.
Paragraf yang
ditulis sudah
memuat
pendapat dari
penulis disertai
dengan alasan
tetapi bukti
atau fakta-
fakta yang
dimunculkan
kurang
mendukung
sehingga
kurang mampu
meyakinkan
orang lain.
Paragraf yang
ditulis sudah
memuat pendapat
dari penulis
disertai dengan
alasan serta bukti
atau fakta-fakta
yang mendukung
sehingga mampu
meyakinkan
orang lain.
Kekritisan
menganalisis
masalah
Siswa tidak
dapat
menganalisis
masalah mulai
dari penyebab
terjadinya
permasalahan,
keadaan nyata
Siswa kurang
dapat
menganalisis
masalah mulai
dari penyebab
terjadinya
permasalahan,
keadaan nyata
Siswa dapat
menganalisis
masalah mulai
dari penyebab
terjadinya
permasalahan,
keadaan nyata
yang
Siswa dapat
menganalisis
masalah mulai
dari penyebab
terjadinya
permasalahan,
keadaan nyata
yang ditangkap,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
yang ditangkap,
tidak adanya
bukti yang
konkret, dan
masukan yang
diberikan tidak
logis.
yang ditangkap,
tetapi belum
adanya bukti
yang konkret
dan masukan
yang diberikan
kurang logis.
ditangkap,
bukti yang
konkret, tetapi
penjelasan
kurang logis.
bukti yang
konkret,
penyelesaian
disertai
penjelasan dan
pendapat serta
masukan yang
berguna.
Penyelesaian
masalah
Memberikan
solusi yang tepat,
kurang logis,
tidak praktis, dan
tidak dapat
diwujudkan
dengan mudah
atas
permasalahan
yang terjadi.
Memberikan
solusi yang
tepat, logis,
kurang praktis,
dan kurang
dapat
diwujudkan
dengan mudah
atas
permasalahan
yang terjadi.
Memberikan
solusi yang
tepat, logis,
cukup praktis,
dan dapat
diwujudkan
tetapi
memerlukan
bantuan dari
berbagai pihak
atas
permasalahan
yang terjadi.
Memberikan
solusi yang tepat,
logis, praktis, dan
dapat diwujudkan
dengan mudah
atas permasalahan
yang terjadi.
Kerapian tulisan Tulisan tidak
rapi, sulit dibaca,
dan tidak bersih
(terdapat coretan
>10)
Tulisan kurang
rapi, terbaca,
dan tidak bersih
(terdapat coretan
<10)
Tulisan rapi,
cukup jelas
dibaca, dan
tidak bersih
(terdapat
coretan <5)
Tulisan rapi, jelas
dibaca, dan bersih
(tidak ada
coretan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Hasil Keterampilan Menulis Argumentasi Siswa
Kelas X Akuntansi 1
Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Hasil Keterampilan Menulis Argumentasi Siswa
Kelas X Akuntansi 2
Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Daftar Nilai Kelas X Akuntansi 2 dengan Metode Problem Based
Learning
NO NAMA
Nilai
Prates
Pasca
Tes
1 ANGGITA SEPTIANINGRUM 81 78
2 DESI RAHAYU WIDYASARI 63 67
3 DEVI KUMALASARI 80 94
4 DEVIT PERMATASARI 81 78
5 DHEWI SELVIANA 80 85
6 DIAN SAPTA A. 81 78
7 EKA NUR SAFITRI 63 67
8 EVITA SUSANTI 63 67
9 FEBRI TRI PRIHANTINI 80 85
10 INDAH WAHYU 63 67
11 LAELA KHADIROH 63 67
12 LINA DEWI M. 78 71
13 MARLINA DWI P. 78 71
14 MAYA APRILIYANI 80 94
15 MUHAMMAD FIRDAUS 75 71
16 NADILA ANGGRAENI 81 78
17 NIMA SANIYAH 81 78
18 NUFITA SUNDARI 81 78
19 NOPY LINA PUSPITA 80 94
20 NOVITA SARI 80 85
21 OKTAFIA NURUL LUTFIA 80 94
22 OKTAVIANA SUSIYANTI 81 78
23 PUTRI NASWITA YULIA 80 94
24 RISKA WIDYASTUTI 80 85
25 SISKA MULYATI 78 71
26 SITI NUR AISYAH 80 85
27 SOFRO ULIYA 63 67
28 TIKA LIA SAPUTRI 78 71
29 WARJINAH HERLINA A. 80 85
30 YANUAR BELA W. 80 94
Rata-rata 76 79.53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Daftar Nilai Kelas X Akuntansi 1 dengan Metode Guru
NO NAMA
Nilai
Prates
Pasca
Tes
1 ANGGUN PUTRI D.S. 50 56
2 ANISA PUTRI RAHAYU 81 83
3 AYES ANYUNARI 63 85
4 AZIK RIKA ALFIANI 50 56
5 DARI SUSMIYATI 63 75
6 DARY RAHMA W. 63 75
7 DESI FAUYATI NICHMAH 69 75
8 DIAH ANGGRAINI 63 85
9 DWI KUSUMAWATI 50 56
10 EKA FITRIA ANGGRAINI 63 75
11 EKA SARI RETNONINGSIH 69 75
12 FIRNANDA FITRIYANI 81 83
13 INTAN WULANDARI 50 56
14 IRA LESTARI 81 83
15 LELA MARTANTI 69 75
16 MAURA KAFFAH N. 63 75
17 MUSLIMAH 63 85
18 NAILATUL CHORIAH 63 85
19 NINA WIJAYANTI 63 85
20 NISA FARIKHAH 63 75
21 NUR ALFIYANI 63 75
22 NURISA RAMADHANI 50 56
23 OKTAVIA MURSITA 81 83
24 PUTRI HARDIATI 63 85
25 RITA INDAH MEGA S. 69 75
26 ROSI ANJASWORO 69 75
27 SEVA NIRMALA H. 81 83
28 TRI IKA SRI W.M. 69 75
29 UUN KURNIASIH 50 56
30 ZAHRA SAFIRA M. 81 83
Rata-rata 65.2 74.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI