Program Perlindungan Sosial, Kebijakan Anggaran dan ...

14
Program Perlindungan Sosial, Kebijakan Anggaran dan Potensi Korupsinya Misbah Hasan Sekjen FITRA

Transcript of Program Perlindungan Sosial, Kebijakan Anggaran dan ...

Program Perlindungan Sosial, Kebijakan Anggaran

dan Potensi Korupsinya

Misbah Hasan

Sekjen FITRA

Latar Belakang --- Riset FITRA sebelum dan saat Pandemi

• Kebijakan perlindungan sosial di Indonesia telah ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi

“…melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia…”, termasuk pasal 27 (2) Hak

atas pekerjaan yang layak, pasal 28H (1&3) Hak atas layanan kesehatan, pasal 31 (1&2) Hak atas

Pendidikan, dan 34 (1-3) Fakir miskin dan anak terlantar dipelaihara oleh negara;

• Berbagai macam Program Perlinsos dan Bansos : JKN, PIP, KIS, Rastra, sekarang ada Kartu Prakerja, KUR,

PKH, dll. Program-program tersebiut diklaim berkontribusi terhadap pengurangan kemiskinan di

Indonesia hinga 9,22 per September 2019 (sebelum Pandemi).

• Riset FITRA sebelum Pandemi terkait Anggaran Perlindungan Sosial di 5 Kementerian dan Riset Bansos

(PKH) di DKI Jakarta Bersama Koalisi Pengawasan Bansos DKI.

3 Pertanyaan Kunci yang coba dijawab – Riset sebelum Pandemi (2019)

1. Bagaimana pembagian kewenangan dan koordinasi antar pemerintah pusat (kementerian) dan daerah

(Kabupaten/Kota) atas penggunaan anggaran negara untuk program perlindungan sosial?

Berdasarkan pasal 9 UU No. 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, urusan pemerintahan

diklasifikasikan menjadi tiga (3), yakni: 1) Urusan

Pemerintahan Absolut; 2) Urusan Pemerintahan

Konkuren; dan 3) Urusan Pemerintahan Umum.

Urusan konkuren dibagi menjadi dua, yakni urusanwajib dan urusan pilihan. Urusan wajib juga dibagimenjadi dua, yakni urusan wajib yang terkaitpelayanan dasar dan urusan wajib non pelayanandasar.

Program perlindungan sosial menyebar di semua urusan konkuren tersebut, baik urusan wajib terkait pelayanan

dasar dan non-pelayanan dasar maupun urusan pilihan. Dalam menyelenggarakan urusan wajib dan urusan pilihan

di atas, Pemerintah dan Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran melalui APBN dan APBD yang ditetapkan

setiap tahunnya.

Temuan Terkait Pembagian Kewenangan

Penyelenggaraan urusan konkuren antara

pemerintah dan pemerintah dalam konteks

pelaksanaan program perlindungan sosial secara

operasional belum sinergis dan terintegrasi.

Lemahnya sinergi dan integrasi pelaksanaan program

perlindungan sosial terjadi pada tiga hal, yakni:

(1) Sinergi basis data;

(2) Integrasi sistem layanan, rujukan, dan jejaring

kerja komprehensif untuk respon yang cepat;

(3) Integrasi sistem pengaduan, monitoring dan

evaluasi (monev).

Ketiga aspek tersebut berkontribusi terhadap proses

maupun substansi perencanaan dan anggaran

pembangunan yang inklusif dan potensi korupsi.

Anggaran Fungsi Perlindungan Sosial meningkat cukup signifikan

dalam 3 tahun terakhir …

137,7 148,9 173,8 190,1 250,7 260,0

11,9%11,8%

11,9%

12,7% 12,7%

13,3%

10,5%

11,0%

11,5%

12,0%

12,5%

13,0%

13,5%

0

50

100

150

200

250

300

2016 2017 2018 2019 2020* 2021

LKPP Outlook RAPBN

Triliu

n R

up

iah

Belanja Fungsi Perlindungan Sosial,

APBN 2016-2021

Sumber: Ditjen. Anggaran Kemenkeu 2021, diolah oleh FITRA

Anggaran Perlinsos Tersebar di Berbagai K/L

401.867

402

350.172

265.919

84.232

298.022

115.743

205.947

145.471 82.868

317.475

141.295

206.563

153.773

98.697

Penyandang

Disabilitas

Lansia Anak Korban Napza Tuna Sosial &

Korban

Perdagangan Orang

2016 2017 2018

Belanja Rehabilitasi Sosial berdasar Penerima Manfaat

Kemensos, TA. 2016 - 2018

20,7

10,56

7,296,82

0,89

800.000

1.000.000

1.400.000 1.400.000

2.000.000

0

5

10

15

20

25

-

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

SD SMP SMK SMA SLB

Anggaran (Triliun) Unit Cost (per siswa per tahun)

Anggaran BOS Nasional 2018

Bidang Kesehatan – Jaminan Kesehatan Nasional (APBN Rp25 Triliun)

Kementerian Ketenagakerjaan

97.240

17.517

62.875

35.976

17.517

97.803

21.001

Pembinaan

Penempatan dan

Perlindungan TKI Luar

Negeri

Peningkatan

Penerapan Jaminan

Sosial Tenaga Kerja

Peningkatan

Perlindungan Pekerja

Perempuan dan

Penghapusan Pekerja

Anak

Peningkatan

Penerapan Norma

Keselamatan dan

Kesehatan Kerja

Peningkatan

Penerapan Norma

Kerja dan Jaminan

Sosial Tenaga Kerja

Peningkatan Kualitas

dan Pengelolaan

Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3)

Pengelolaan

Persyaratan Kerja,

Kesejahteraan dan

Analisis Diskriminasi

Kegiatan Pendukung Program Perlindungan Sosial

Kementerian Ketenagakerjaan 2016 - 2018 Dalam Juta Rupiah

16

1. Belanja Penanganan Covid-19 Rp65,80T

2. Insentif Tenaga Medis Rp5,90T

3. Santunan Kematian Rp0,30T

4. Bantuan Iuran JKN Rp3,00T

5. Gugus Tugas Covid-19 Rp3,50T

6. Insentif perpajakan di Bidang Kesehatan Rp9,05T

PROGRAM KESEHATAN

Total Anggaran Rp87,55 T

PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

Total Anggaran Rp607,65 T

Perlindungan Sosial Sektoral K/L & PemdaRp203,90T Rp106,11 T

Insentif Usaha Rp120,61TUMKM Rp123,46 T Pembiayaan Korporasi Rp53,57 T

1. PKH Rp37,40T2. Sembako Rp43,60T3. Bansos Jabodetabek Rp6,80T4. Bansos Non-Jabodetabek Rp32,40T5. Pra Kerja Rp20,00T6. Diskon Listrik Rp6,90T7. Logistik / Pangan / Sembako Rp25,00T8. BLT Dana Desa Rp31,80T

1. Program Padat Karya K/L Rp18,44T2. Insentif Perumahan Rp1,30T3. Pariwisata Rp3,80T4. DID Pemulihan Ekonomi Rp5,00T5. Cadangan DAK Fisik Rp8,706. Fasilitas Pinjaman Daerah Rp10,00T7. Cadangan Perluasan Rp58,87T

1. Subsidi bunga Rp35,28T2. Penempatan Dana untuk Restru

Rp78,78T;3. Belanja IJP Rp5,00T4. Penjaminan untuk Modal Kerja (Stop

Loss) Rp1,00T;5. PPh Final UMKM DTP Rp2,40T6. Pembiayaan Investasi kepada Koperasi

melalui LPDB KUMKM Rp1,00T

1. Penempatan Dana untuk Restru Padat Karya Rp3,42T

2. PMN Rp20,50T (HK Rp7,5T, BPUI Rp6T, PNM Rp1,5T, ITDC Rp0,5T, PPA Rp5T)

3. Talangan (Investasi) untuk Modal Kerja Rp29,65T (Garuda Rp8,5T, KAI Rp3,5T, PTPN Rp4T, KS Rp3T, Perumnas Rp0,65T, PPA Rp10T)

1. PPh 21 DTP Rp39,66T2. Pembebasan PPh 22 Impor Rp14,75T3. Pengurangan Angsuran PPh 25

Rp14,40T4. Pengembalian Pendahuluan PPN

Rp5,80T5. Penurunan Tarif PPh Badan Rp20,00T6. Stimulus Lainnya Rp26,00T

18

Berdasar Keputusan

Bersama Mendagri

dan Menkeu No.

119/2813/SJ/2020

dan Menkeu No.

177/KMK.07/2020

Analisis Kepatuhan terhadap Realokasi dan Refocusing APBD 2020 untuk Penanganan Covid-19…

Sumber Data : Bappenas & Seknas FITRA – EPD 2020

ALOKASI ANGGARAN DAN REALISASI PENANGGULANGAN/PENANGANAN DAMPAK COVID-19APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2020

30,29

34,68

11,63 12,59 11,65

2,85

41,56%

33,58%

24,47%

-

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

BIDANGKESEHATAN

PENYEDIAANJPS

BIDANGEKONOMI

ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

PROVINSI & KAB/KOTA

triliun rupiah

8,62

19,24

3,98 4,10 6,18

1,27

47,59%

32,14% 31,90%

0,004,008,0012,0016,0020,0024,00

BIDANGKESEHATAN

PENYEDIAAN JPS BIDANG EKONOMI

ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

21,67

15,44

7,65 8,49 5,46

1,58

39,17%35,38%

20,61%

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

BIDANGKESEHATAN

PENYEDIAAN JPS BIDANG EKONOMI

ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

triliun rupiah

triliun rupiah

TOTAL1. Anggaran: 76,602. Realisasi: 27,09 (35,36%)

TOTAL1. Anggaran: 31,842. Reliasasi : 11,55 (36,27%)

TOTAL1. Anggaran: 44,462. Reliasasi : 15,53 (34,93%)

PROVINSI

KABUPATEN/KOTA

Sumber Data : Ditjen Bina Keuangan Daerah, Kemendagri – September 2020

Potensi Korupsi Anggaran Penanganan Covid-19 -- JPS

Potensi Korupsi Secara Umum (Kesehatan):

1.Pengabaian prosedur PBJ untuk penanganan wabah misalnya

prosedur bidding, standar harga, ataupun prosedur pengadaan

lainnya. Misal: Ekspor APD,

2.Pemotongan pemberian gaji (insentif) dan tunjangan kepada

petugas kesehatan yang tidak sesuai dengan ketentuan;

7 Potensi Korupsi Bantuan Sosial karena Tidak Transparan:

1. Pendataan dilakukan serampangan, sehingga penerima bantuan

salah sasaran → DTKS Tidak Update & Belum Diverifikasi;

2. Penggelapan dana bantuan;

3. Pemotongan/Pungutan liar yang dilakukan oleh oknum;

4. Jumlah bantuan tidak sesuai yang diterimakan;

5. Politisasi bantuan (APBN/APBD/APBDesa) -> kampanye

Pilkada/Pilkades

6. Conflict of Interest pelaksana bantuan.

7. Kick Back (Fee) Pengadaan Bansos

• Perubahan anggaran (refocusing,

realokasi, tambahan anggaran, utang,

perubahan asumsi dan penurunan

pendapatan) belum disertai nota

keuangan layaknya APBN Perubahan.

• Tambahan anggaran Covid-19

dialokasikan ke Bagian Anggaran

Bendahara Umum Negara (BA BUN),

belum ada penjelasan siapa pengguna

anggaran.

• Di luar tambahan anggaran COVID-19

tersebar di K/L (hasil refocusing), Pemda

(Rp 106,1 Triliun) dan Dana Desa (BLT Rp

31,8 Triliun)

Transparansi Akuntabilitas

Dashboard

Data Anggaran Perlinsos

Terintegrasi

• Sumber anggaran

• Jumlah anggaran

• Jenis belanja

• Sasaran tiap belanja

• Friendly access

• Update realisasi realtime;

harian, mingguan,

bulanan

• Hasil dan keluaran

• Laporan pada DPR/DPRD

• Pengawasan Intensif

(inspektorat, BPKP, BPK)

• Audit atau monitoring

oleh masyarakat

Transformasi Sistem dan Tata Kelola Anggaran Perlinsos → Jaminan Pendapatan

Dasar Semesta (UBI)

Rekomendasi

TRANSFORMASI SISTEM PERLINSOS

- Evaluasi Sistem dan Manajemen

Perlinsos

- Penyempurnaan Sistem Perlinsos

menuju JAMESTA

- Pelibatan NGOs & Media