PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN … filekerangka acuan kerja pengadaan jasa konsultansi...

14
KERANGKA ACUAN KERJA PENGADAAN JASA KONSULTANSI PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN KEGIATAN PERENCANAAN PEDESTRIAN, JALAN DAN JEMBATAN PEKERJAAN BELANJA JASA KERJASAMA PIHAK KETIGA/JASA KONSULTAN (DED DUCTING UTILITAS) SUMBER DANA APBD KOTA SEMARANG T.A. 2016 B A B I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Semarang merupakan kota metropolitan dengan jumlah penduduk yang cukup besar, yaitu sekitar ± 1,5 juta jiwa. Kemudian dengan luas wilayah 373,67 Km 2 , Kota Semarang secara terus- menerus melakukan pembangunan infrastruktur untuk menunjang fungsinya sebagai ibukota Propinsi Jawa Tengah dan pintu gerbang kegiatan jasa di wilayah Jawa Tengah yang kian lama dituntut menjadi sebuah kota modern dengan tersedianya pelayanan jaringan utilitas yang mudah, efisien, dan maksimal dapat dijangkau oleh publik Pembangunan infrastruktur seperti jalan raya,jaringan telepon, jaringan listrik, jaringan pipa air / gas, dan jaringan fiber optic harus terkoordinasi dengan baik agar terjaga kepentingan berbagai pihak yang terkait. Kenyataan di lapangan sering dijumpai keadaan yang sebaliknya, sehingga terjadi penggalian pada jalan yang baru diperbaiki, hal seperti ini mengganggu masyarakat kota dalam bentuk kemacetan, tidak aman / nyaman serta memberi beban biaya operasi kendaraan tinggi (BOK) pada masyarakat. Terlebih jaringan utilitas merupakan sarana penunjang dalam pemenuhan kebutuhan suatu kota, maka untuk menghindari pekerjaan penggalian untuk penempatan jaringan utilitas, maka perlu dibuat kajian sarana penempatan jaringan utilitas yang permanen, sebelum dilakukan final detail design. Lemahnya koordinasi pelaksanaan pembangunan utilitas dan pembangunan fisik jalan terhadap tingkat pelayanan jalan dipengaruhi oleh faktor-faktor salah satunya adalah tempat pada Ruang Milik Jalan (Rumija) bagi penempatan/pembangunan utilitas. Oleh karena itu Dinas Bina Marga Kota Semarang merencanakan kajian terhadap beberapa lokasi yang dianggap mempunyai skala prioritas untuk dibuatkan sarana jaringan utilitas terpadu tersebut. Guna mewujudkan rencana kajian tersebut maka perlu disusun Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (DED Ducting Utilitas). 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (DED Ducting Utilitas) adalah sebagai berikut : a. Menyusun Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (DED Ducting Utilitas) yang dijadikan sebagai pedoman atau acuan atas pekerjaan fisik utilitas terpadu dibeberapa lokasi di Kampung Kali dan Ngalian - Mijen Kota Semarang. b. Menyediakan disain dan Dokumen Lelang Fisik pekerjaan Ducting Utilitas di Kampung Kali dan Ngalian - Mijen Kota Semarang. c. Merencanakan penataan ruang milik jalan yang mampu menunjang aktivitas warga Kota Semarang d. Merencanakan Biaya konstruksi Tujuan Penyusunan Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (DED Ducting Utilitas) adalah sebagai berikut: a. Tersedianya bentuk desain konstruksi ducting utilitas yang disesuaikan dengan kondisi beberapa lokasi ruas jalan di Kota Semarang berdasarkan masing-masing utilitas yang ada. b. Tersedianya desain teknis bangunan ducting utilitas berkaitan dengan fungsi dan pengaruh drainase jalan c. Tersedianya gambar rencana dan perkiraan anggaran biaya secara umum beserta rencana spesifikasi teknis terhadap usulan rencana disain Kerangka Acuan Kerja Hal 1 dari 13

Transcript of PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN … filekerangka acuan kerja pengadaan jasa konsultansi...

KERANGKA ACUAN KERJAPENGADAAN JASA KONSULTANSI

PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATANKEGIATAN PERENCANAAN PEDESTRIAN, JALAN DAN JEMBATAN

PEKERJAAN BELANJA JASA KERJASAMA PIHAK KETIGA/JASA KONSULTAN(DED DUCTING UTILITAS)

SUMBER DANA APBD KOTA SEMARANG T.A. 2016

B A B IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kota Semarang merupakan kota metropolitan dengan jumlah penduduk yang cukup besar, yaitusekitar ± 1,5 juta jiwa. Kemudian dengan luas wilayah 373,67 Km2, Kota Semarang secara terus-menerus melakukan pembangunan infrastruktur untuk menunjang fungsinya sebagai ibukotaPropinsi Jawa Tengah dan pintu gerbang kegiatan jasa di wilayah Jawa Tengah yang kian lamadituntut menjadi sebuah kota modern dengan tersedianya pelayanan jaringan utilitas yangmudah, efisien, dan maksimal dapat dijangkau oleh publik

Pembangunan infrastruktur seperti jalan raya,jaringan telepon, jaringan listrik, jaringan pipa air /gas, dan jaringan fiber optic harus terkoordinasi dengan baik agar terjaga kepentingan berbagaipihak yang terkait. Kenyataan di lapangan sering dijumpai keadaan yang sebaliknya, sehinggaterjadi penggalian pada jalan yang baru diperbaiki, hal seperti ini mengganggu masyarakat kotadalam bentuk kemacetan, tidak aman / nyaman serta memberi beban biaya operasi kendaraantinggi (BOK) pada masyarakat. Terlebih jaringan utilitas merupakan sarana penunjang dalampemenuhan kebutuhan suatu kota, maka untuk menghindari pekerjaan penggalian untukpenempatan jaringan utilitas, maka perlu dibuat kajian sarana penempatan jaringan utilitas yangpermanen, sebelum dilakukan final detail design.

Lemahnya koordinasi pelaksanaan pembangunan utilitas dan pembangunan fisik jalan terhadaptingkat pelayanan jalan dipengaruhi oleh faktor-faktor salah satunya adalah tempat pada RuangMilik Jalan (Rumija) bagi penempatan/pembangunan utilitas. Oleh karena itu Dinas Bina MargaKota Semarang merencanakan kajian terhadap beberapa lokasi yang dianggap mempunyaiskala prioritas untuk dibuatkan sarana jaringan utilitas terpadu tersebut.

Guna mewujudkan rencana kajian tersebut maka perlu disusun Belanja Jasa Kerjasama PihakKetiga/Jasa Konsultan (DED Ducting Utilitas).

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (DED Ducting Utilitas) adalahsebagai berikut :a. Menyusun Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (DED Ducting Utilitas)

yang dijadikan sebagai pedoman atau acuan atas pekerjaan fisik utilitas terpadudibeberapa lokasi di Kampung Kali dan Ngalian - Mijen Kota Semarang.

b. Menyediakan disain dan Dokumen Lelang Fisik pekerjaan Ducting Utilitas di Kampung Kali dan Ngalian - Mijen Kota Semarang.

c. Merencanakan penataan ruang milik jalan yang mampu menunjang aktivitas warga Kota Semarang

d. Merencanakan Biaya konstruksi

Tujuan Penyusunan Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (DED Ducting Utilitas) adalah sebagai berikut:a. Tersedianya bentuk desain konstruksi ducting utilitas yang disesuaikan dengan kondisi

beberapa lokasi ruas jalan di Kota Semarang berdasarkan masing-masing utilitas yang ada.b. Tersedianya desain teknis bangunan ducting utilitas berkaitan dengan fungsi dan pengaruh

drainase jalanc. Tersedianya gambar rencana dan perkiraan anggaran biaya secara umum beserta rencana

spesifikasi teknis terhadap usulan rencana disainKerangka Acuan Kerja

Hal 1 dari 13

d. Melakukan koordinasi dengan beberapa pihak / pemilik utilitase. Tersusunnya kesimpulan dan rekomendasi

1.3. SASARAN

Sasaran yang hendak dicapai dalam Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (DED Ducting Utilitas) adalah sebagai berikut :a. Tersusunnya Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (DED Ducting

Utilitas).b. Tersusunnya kemampuan keuangan daerah dalam pembiayaan serta peraturan

dalam proses pembiayaanc. Terwujudnya kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam pengelolaan dan

rencana pembangunan utilitas terpadu di Kampung Kali dan Ngalian - Mijen KotaSemarang, dari berbagai aspek meliputi: aspek teknis, estetika, dan aspekekonomi.

1.4. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (DED DuctingUtilitas) yang harus ditangani oleh konsultan adalah beberapa ruas jalan di KampungKali dan Ngalian - Mijen Kota Semarang. Lokasi ditengah kota (wilayah Kampung Kali)yakni Jl. Pekunden - Jl. DI Panjaitan/Jl. Sutoyo S – Jl. Kartini dengan panjang ± 3 Km.Lokasi di wilayah pengembangan kota (wilayah Ngalian-Mijen) yakni Jl. Prof Hamka –Jl. Semarang Boja – Jl. Cangkiran/Batas Kendal dengan panjang ±14 Km.

UtaraJl. Pekunden

Jl. Kartni

Jl. DIPanjaita

n/Jl.Sutoyo

S.

Utara

Jl. Prof Hamka

Jl. Cangkiran

Jl. Semarang-Boja

1.5. SUMBER PENDANAAN

Sumber Pendanaan Kegiatan Perencanaan Pedestrian, Jalan dan Jembatan denganPekerjaan Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (DED Ducting Utilitas)tersebut berasal dari APBD Kota Semarang T.A. 2016. Dengan Nilai Pagu sebesar Rp.450.000.000,00 (Empat Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) dan dengan nilai

Kerangka Acuan Kerja

HPS Rp. 449.580.000,00 (Empat Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Lima Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah).

1.6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Nama Pejabat Pembuat Komitmen : M. TEQI WIJAYA, STSatuan Kerja : SKPD Dinas Bina Marga Kota Semarang

B A B IIDATA PENUNJANG

2.1. DATA DASAR

Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan konsultasiterlebih dahulu dengan Pengguna Jasa / Kuasa Pengguna Anggaran /PejabatPembuat Komitmen / Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, yaitu untuk mendapatkankonfirmasi mengenai informasi jalan. Adapun data-data yang diperlukan sebelummelaksanakan pekerjaan sebagai berikut :a. Data utilitas dari setiap pemilik utilitasb. Data-data dokumen FS/RTRW/Studi terdahuluc. Hasil Kajian Teknis Ducting Utilitas TA. 2015c. Data lokasi untuk membantu proses selanjutnyad. Usulan-usulan teknis lain dari sumber-sumber yang dapat dipercaya.e. Data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap penting

2.2. STANDAR TEKNIS/PEDOMAN

Dalam kegiatan seperti yang dimaksud pada KAK ini, Konsultan harus memperhatikanpersyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagai berikut :1. Persyaratan Umum Pekerjaan

Setiap bagian dari kegiatan Perencanaan harus dilaksanakan secara benardan tuntas dan memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima denganbaik oleh Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat PembuatKomitmen/Pengendali Kegiatan.

2. Persyaratan ObyektifPelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untukkelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dankuantitas dari setiap bagian pekerjaan.

3. Persyaratan FungsionalKegiatan pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme dan tanggung-jawab yang tinggi sebagai Konsultan.

4. Persyaratan ProseduralPenyelesaian administrasif sehubungan dengan pelaksanaan tugas/pekerjaandi lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur-prosedur danperaturan-peraturan yang berlaku.

5. Kriteria Lain-lainSelain kriteria umum di atas, untuk berlaku pula ketentuan-ketentuan sepertistandar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain ketentuan yangdiberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang bersangkutan, yaitu SuratPerjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak), dan ketentuan-ketentuan lainsebagai dasar perjanjiannya.

Adapun standar teknis dalam melaksanakan kegiatan perencanaan utilitas jalanmenggunakan daftar referensi umum dan teknis sebagai dasar pelaksanaan.Referensi dimaksud adalah :1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah3. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Kerangka Acuan Kerja

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

7. Peraturan Pemerintah RI No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan8. Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Tengah Tahun

2009-20299. Peraturan Daerah Kota Semarang No. 12 Tahun 2000 tentang Bangunan.10. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011, Tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 – 203111. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan

Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan12. Tata Cara Pelaksanaan Survey Lalu lintas, No.01/T/BNKT/199013. Standar Perencanaan Geometrik Jalan Raya yang diterbitkan oleh Direktorat

Jenderal Bina Marga No.13/1970 bersifat mengikat. Ketentuan ketentuanmengenai kelas jalan dan pemilihan type jembatan bila ada akan ditetapkankemudian bersama sama dengan pemimpin pekerjaan. Perencanaan tebalperkerasan jalan mengikuti buku Peraturan Penentuan Tebal perkerasan(fleksibel) Jalan Raya Direktorat Jenderal Bina Marga No.04/PD/BM/ 74. *)

14. Spesifikasi Bangunan Pengaman Tepi Jalan, SNI 03-2446-199115. Spesifikasi Trotoar, SNI 03-2443-199116. Tata cara Pemasangan Utilitas di Jalan, SNI 03-2850-199217. Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan, SNI T-22-1991-0318. Produk Standar Untuk Jalan Perkotaan Volume I, Ditjen Bina Marga19. Produk Standar Untuk Jalan Perkotaan Volume II, Ditjen Bina Marga20. Laporan Akhir Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (Kajian

Teknis Ducting Utilitas)21. Petunjuk / Tata Cara Standard lainnya yang berhubungan.

Kerangka Acuan Kerja

B A B IIIRUANG LINGKUP

3.1. LINGKUP KEGIATAN.

Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan informasi umum mengenai kondisieksisting jalan maupun sekitarnya, melalui dokumen teknis yang telah ada maupunrencana masterplan wilayah perencanaan.Konsultan terdiri dari Tim Perencana yang bertanggung jawab untuk melaksanakanPerencanaan pekerjaan fisik selama waktu pelaksanaan yang telah ditentukandengan menggunakan data lapangan yang diperoleh dari Penyedia Jasa danmenggunakan standard design serta cara yang telah ditentukan oleh Dinas BinaMarga Kota SemarangLingkup kegiatan ini adalah :1). Inventarisasi geometrik jalan berikut foto dokumentasi2). Pengukuran Topografi

Pengukuran topografi dilakukan sepanjang lokasi as jalan dengan mengadakantambahan pengukuran detail pada tempat yang memerlukannya atau pemindahanlokasi jalan sehingga memungkinkan didapat realinyemen as jalan yang sesuaidengan standar yang dikehendaki. Jenis pengukuran ini meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :

Pengukuran titik kontrol horizontal dan vertikal.Pengukuran situasi.Pengukuran penampang memanjang dan melintang.Perhitungan dan penggambaran peta.Pengukuran di tempat realinyemen jalan (bila ada).

2.1) Pengukuran titik kontrol.a. Pengukuran titik kontrol disini berupa jaring poligon yang diikatkan untuk

untuk setiap jaraknyab.Titik kontrol antaranya berupa BM, dipasang pada setiap jarak kilometernya

2.2) Pengukuran situasiPengukuran situasi daerah sepanjang jalan harus mencakup semuaketerangan yang ada di daerah sepanjang jalan, misalnya rumah, pohon,pohon pelindung jalan, pinggir selokan, letak gorong-gorong, tiang listrik,tiang telepon, jembatan, batas sawah, batas perkebunan, arah aliran air danlain sebagainya.

2.3) Pengukuran penampanga. Pengukuran penampang memanjang

Pengukuran penampang memanjang adalah memanjang sumbu jalanyang ada, kecuali pada tempat dimana kemungkinan diadakanrealinyemen harus diadakan tambahan. Untuk pengukuran penampangmemanjang ini peralatan yang digunakan sama yang dipakai untukkontrol tinggi.

b. Pengukuran penampang melintangPengukuran penampang melintang diambil setiap jarak 50 M padabagian jalan lurus dan landai dan setiap jarak 25 M untuk daerah-daerah tikungan dan berbukit (bila memerlukan detail penampang),serta kurang dari jarak 25 M untuk daerah yang membutuhkanperhitungan khusus. Lebar pengukuran harus mengikuti daerah sejauh50 M sebelah kiri kanan sumbu jalan pada bagian yang lurus dan 25 Mke sisi luar dan 75 M ke sisi dalam pada bagian jalan yangmenikung (bila dibutuhkan pengukuran detail).

2.4) Patok-patok (bila diperlukan)Patok beton untuk Bench Mark (patok BM) dengan ukuran 20 x 20 x 75 cmharus ditanam sedemikian rupa sehingga bagian patok yang ada di atastanah adalah kurang lebih 20 cm. Patok poligon dan profil dibuat dari kayudengan ukuran 5 x 7 x 60 cm. Patok beton dan kayu harus diberi tanda BMdan nomor urut.Untuk memperbanyak titik tinggi yang tetap, perlu ditempelkan titik tinggireferensi pada tempat lain yang permanen dan mudah ditemukan kembali.

Kerangka Acuan Kerja

Baik patok poligon maupun patok profil diberi tanda cat kuning (atau warnalain yang jelas) dengan tulisan merah (atau warna lain yang jelas) yangdiletakkan di sebelah kiri ke arah jalannya pengukuran.Khusus untuk profil memanjang titik yang terletak di sumbu jalan diberi pakupayung dengan dilingkari cat kuning sebagai tanda.

2.5) Perhitungan dan penggambaran petaTitik poligon utama harus dihitung koordinatnya berdasarkan titik ikat yangdipergunakan. Perhitungan harus berdasarkan pada metode kwadrat terkecil.

Penggambaran titik poligon harus berdasarkan pada hasil perhitungankoordinat. Penggambaran titik poligon tersebut tidak diperkenankan secaragrafis.

3). Bila perlu untuk mendapatkan data CBR lapangan harus dilaksanakan testpenyelidikan tanah baik yang masih kondisi tanah asli maupun kondisi tanahtimbunan yang sudah ada.Untuk perencanaan jalan menggunakan metode DCP untuk mendapatkan datatanah lokasi.Pada lokasi rencana pondasi pilar jembatan dan bangunan lain yang besar (bilaada) harus diadakan penyelidikan kondisi Sub Surfacenya yaitu denganpenyelidikan sondir / boring berat

4). inventarisasi sumber material di sekitar lokasi proyek (bila ada) dilengkapi denganpemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaanmaterial dan sumber material (quarry) yang dapat digunakan sebagai bahanpembentuk badan jalan maupun perkerasannya.Adapun pemeriksaan yang harus dilaksanakan :a. Sirtu- CBR lengkap- Abrasi- PI- Gradasi / analisis saringan- Berat isib. Pasir- Sand equivalent- Gradasi / analisis saringan- Berat jenis- Berat isic. Agregat- Abrasi- Gradasi / analisis saringan- Berat isid. Tanah urugan biasa / pilihan - CBR lengkap- PI- Berat isiDisertai dengan kesimpulan dan saran kegunaannya. Seluruh pemeriksaan tersebut di atas di sajikan dalam laporan sebanyak 1(satu) set.

5). Inventarisasi/pendataan lokasi tertentu yang memungkinkan untuk direncanakanGorong-gorong/Box Culvert yang berfungsi untuk keseimbangan permukaan airdari hulu ke hilir.

6). Analisis data lapangan, disain dan gambar-gambar- Menentukan CBR rencana dan data pemeriksaan tanah di laboratorium (bila

diperlukan).- Menentukan Unique Section yang akan dipakai dalam proses disain.- Menentukan volume pekerjaan dan perkiraan biaya.

7). Penyiapan Dokumen Lelang- Menyiapkan gambar rencana detail dalam ukuran A3.- Menyusun daftar kuantitas pekerjaan dengan menggunakan dokumen standar.- Meneliti konsistensi atau isi dokumen.- Menyusun ketentuan-ketentuan yang akan diterapkan baik dalam proses

pelelangan maupun dalam proses pelaksanaan.- Mencetak dokumen lelang .

Kerangka Acuan Kerja

Selama berlangsungnya pekerjaan, setiap kemajuan pekerjaan sesuai denganlingkup tugasnya harus dilaporkan kepada Pengendali Kegiatan/Kuasa PenggunaAnggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Tim Teknis dalam bentuk laporan Konsultasipekerjaan.Setiap hasil desain harus diketahui oleh Kepala Dinas Bina Marga Kota Semarangsetelah diketahui oleh Pengguna/Kuasa Pengguna Anggaran dan disetujui olehPejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, sebelum hasiltersebut dituangkan dalam dokumen pengadaan.

3.2. KELUARAN/OUTPUT

1. Inventarisasi Geometrik Jalan/jembatan dan utilitasTujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenaikondisi Jalan dan atau Jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang ditinjau.Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah sebagai :(1). Nama dan lokasi jalan dan jembatan (bila ada).(2). Dimensi jembatan yang meliputi bentang, lebar, jenis lantai dan kondisi

jembatan (bila ada).(3). Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan atau

pemeliharaan .(4). Bila perlu foto dokumentasi untuk setiap eksisting jalan/jembatan yang

diambil dari arah memanjang dan melintang.(5). Data Utilitas

2. Analisis data lapangan, disain dan gambar-gambarBerdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, konsultan harus mengadakananalisa data dengan mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

(1) Mempelajari kemungkinan pemakaian type bahan perkerasan dan jenisstruktur yang sesuai dengan kondisi tanah lunak.Type perkerasan yang diijinkan dalam pekerjaan ini adalah type yang sekarang dipakai Standart Bina Marga.

(2) Menganalisis desain untuk type struktur jalan/jembatan.(3) Menganalisis hasil desain sehingga diperoleh hasil desain yang optimal

dan selalu memperhatikan batasan-batasan dalam biaya pekerjaan(feasible).

(4) Menganalisis data geologi/geoteknik tanah bila perlu termasuk subdrainyang diperlukan untuk menghasilkan penanganan yang optimalterhadap kondisi yang ada.

(5) Menganalisis dan menghitung volume pekerjaan.(6) Menyiapkan gambar-gambar yang diperlukan.

3. Pengadaan Dokumen Lelang (Dokumen teknis)Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menyiapkan dokumen pelelangan (dokumen teknis) yang diperlukan pada saat pelelangan pekerjaan. Dokumen pelelangan terdiri dan beberapa bab untuk dokumen teknis, yaitu :1. Bentuk Kontrak2. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)3. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)4. Spesifikasi Teknis Dan Gambar5. Daftar Kuantitas Dan Harga6. Bentuk Dokumen Lain.

3.3 PERALATAN, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PPK

Pengguna Jasa akan menugaskan juga personil Tim Teknis dari instansi untukmelengkapi pekerjaan dari konsultan. Untuk fasilitas dari PPK hanya menyediakanruang untuk rapat-rapat rutin beserta perlengkapannya. Data dan fasilitas yangdisediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus dipelihara olehpenyedia jasa. Pengguna Jasa menyediakan kumpulan laporan dan data sebagaihasil studi terdahulu serta photografi.Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai StafTeknik dan Staff Administrasi dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.

Kerangka Acuan Kerja

3.4 PERALATAN DARI PENYEDIA JASA KONSULTANPenyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala perlengkapan dan peralatanyang berkaitan dengan tugas konsultansi.Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa atasnama Pengguna Jasa :Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa:a). Akomodasi dan ruangan kantorb). Kendaraan roda empat dan roda duac). Alat-alat kantor dan peralatan kerja lapangand). Computer dan printer dan peralatan elektronik penunjang perencanaane). Peralatan laboratoriume). Dan peralatan lainnya

Alih PengetahuanApabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harusmengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansipelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf Dinas BinaMarga Kota Semarang yang ditunjuk.

3.5 LINGKUP KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA

LINGKUP KEWENANGANLingkup kewenangan bagi Konsultan adalah pelaksanaan kajian utilitas jalan perkotaan

TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA

a) Melakukan konsultasi dengan Pengguna Anggaran/Kuasa PenggunaAnggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pengendali Kegiatan untuk membahassegala masalah dan persoalan yang timbul selama masa pelaksanaanperencanaan/analisis.

b) Mengadakan rapat secara berkala sedikitnya 1 (satu) kali sebulan, denganPengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat PembuatKomitmen/Pelaksana Kegiatan/Tim Teknis, Konsultan Perencana Teknis dengantujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalamperencanaan lapangan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkankepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima masing-masingpihak paling lambat satu minggu kemudian.

c) Mengadakan rapat di luar jadual rutin tersebut apabila dianggap perlu dan karenaada permasalahan mendesak yang perlu dipecahkan.

d) Kinerja Perencana yang harus memenuhi standar hasil kerja Perencana yang berlaku dan disyaratkan.

e) Hasil evaluasi perencanaan dan dampak yang ditimbulkanf) Ketepatan waktu pelaksanaang) Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan perencanaan

ducting di lokasi yang dimaksud.

MOBILISASI TENAGA PELAKSANAUntuk melaksanakan pekerjaan ini, konsultan akan menyiapkan tenaga-tenaga ahliyang berpengalaman di bidang penyusunan Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/JasaKonsultan (DED Ducting Utilitas).

3.6 JANGKA WAKTU

Kegiatan Perencana dilaksanakan sejak diterbitkannya SPMK (Surat Perintah MulaiKerja). Dalam hal ini waktu yang disediakan untuk melaksanakan tugas kajian yangdiberikan kepada Konsultan adalah selama 120 (seratus dua puluh) harikalender atau 4 (empat) bulan

3.7 KEBUTUHAN PERSONIL

Keterlibatan tenaga-tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman sesuai denganbidang pekerjaan yang dilaksanakan merupakan faktor utama optimalnyapelaksanaan Kegiatan. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan harus

Kerangka Acuan Kerja

menyediakan tenaga ahli yang memenuhi kebutuhan kegiatan, yaitu minimal terdiridari :1 orang Tenaga Team Leader sebagai Ahli Teknik Sipil/Struktur1 orang Tenaga Ahli Teknik Jalan1 orang Tenaga Ahli Sumber Daya Air & Mekanika Tanah1 orang Tenaga Ahli Mekanikal/Elektrikal1 orang Tenaga Ahli Geodesi1 orang Tenaga Ahli Dokumen, Estimasi Harga dan Spesifikasi.

3.8 TUGAS DAN KUALIFIKASI PERSONIL TENAGA AHLI

Personil-personil yang tercantum di bawah ini harus bekerja secara penuh untukpekerjaan ini, yaitu terdiri dari :

A. TENAGA AHLI

a) Ketua Tim (Team Leader)

Ketua Tim (Team Leader) adalah Ahli Teknik Sipil/Jalan/Struktur/Terowongandisyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil yang ahli dibidang perencanaanjalan/terowongan/struktur/utilitas dan pekerjaan sipil lainnya, berpengalaman 9 tahunatau S2 Sipil/struktur pengalaman 5 tahun, mengetahui dengan baik prosesperencanaan struktur dan utilitas dengan permasalahannya. Memiliki SKA AhliTeknik Jembatan – Kualifikasi Ahli Madya (203) atau SKA Ahli TeknikTerowongan (205) – Kualifikasi Ahli Muda dan NPWPSebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruhkegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama masa pelaksanaanpenuh sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

b) Tenaga Ahli Teknik Jalan

Tenaga Ahli Jalan adalah seorang sarjana Teknik Sipil pengalaman 9 tahun atau S2 Sipil/Transportasi berpengalaman 5 tahun yang telah bersertifikat sesuai bidangnya SKA Ahli Teknik Jalan (202) – Kualifikasi Ahli Muda, dan NPWP dan lulusan universitas negeri atau swasta yang telah disamakan. Tugas dan kewajibannya meliputi:Meninjau lokasi yang akan direncanakan.

Mengkonfirmasikan kebutuhan dan tingkat pekerjaan yang diperlukan. Merencanakan peningkatan jalan bila diperlukanMembantu Team Leader dalam menyiapkan disain dan data lain yang tersedia, melaksanakan disain / perhitungan detail untuk konstruksi pedestrian, prakiraan jumlah dan harga teknis, demikian pula gambar gambar teknis yang akan direncanakan.

c) Tenaga Ahli Sumber Daya Air (SDA) dan Mekanika Tanah

Tenaga ahli SDA dan Mekanika Tanah adalah seorang Sarjana S1 TeknikSipil/Pengairan berpengalaman dibidangnya selama minimal 6 tahun atau S2 TeknikSipil/SDA selama 2 tahun, dari lulusan universitas negeri atau swasta yang telahdisamakan, dimana tugasnya adalah merencanakan dan melaksanakan semuakegiatan dalam pekerjaan perencanaan ducting utilitas yang mencakup perencanaangalian, pemasangan ducting, penutupan kembali, perencanaan drainase serta harusmenjamin bahwa rencana dan desain yang dihasilkan adalah pilihan yang palingekonomis dan sesuai dengan standar teknik. Merencanakan dan melaksanakansemua kegiatan dalam pekerjaan yang berkaitan dengan mekanika tanah khususnyaterkait dengan pemasangan ducting utilitas. Memiliki SKA Ahli Geoteknik (216) –Kualifikasi Muda atau SKA Ahli Teknik Sungai dan Drainase (211) – KualifikasiMuda dan NPWP.

Kerangka Acuan Kerja

d) Tenaga Ahli Mekanikal - Elektrikal

Tenaga ahli Mekanikal/Elektrikal adalah seorang Sarjana S1 Teknik Listrik atau S1Teknik Mesin berpengalaman dibidangnya selama minimal 6 (enam) tahun, darilulusan universitas negeri atau swasta yang telah disamakan, dimana tugasnyaadalah melaksanakan semua kegiatan perencanaan ducting yang mencakup desainboks utilitas, mekanisme pemasangan kabel listrik, kabel telekomunikasi, kabel FO,dan utilitas lainnya serta menyusun rencana mengenai hal-hal yang menyangkutpemasangan utilitas di dalam jalur ducting. Memiliki SKA Ahli Teknik Mekanikal(301) – Kualifikasi Ahli Muda atau Ahli Teknik Plambing (303) – Kualifikasi Ahli Muda dan NPWP

e) Tenaga Ahli GeodesiTenaga ahli Teknik Geodesi/ Teknik Sipil lulusan universitas negeri atau swasta yangtelah disamakan yang disyaratkan S1 pengalaman 6 tahun atau S2 pengalaman 2tahun dengan disiplin ilmu yang sama, mempunyai SKA Muda - Ahli Geodesi (kode217) serta mempunyai NPWP. Tugas dan kewajibannya meliputi :- Mengendalikan semua personil yang terlibat pengumpulan data geodesi dan

penggambaran.- Memeriksa rencana kerja di lapangan dan hasil perhitungan pengumpulan data

survei.- Bertanggung jawab pada hasil pengumpulan data survei, perhitungan yang

diperlukan dan hasil penggambarannya.

f) Tenaga Ahli Estimasi Biaya, Spesifikasi dan Dokumen

Tenaga Ahli Estimasi Biaya, Spesifikasi dan Dokumen disyaratkan seorang SarjanaTeknik Sipil (S1) minimal pengalaman 6 tahun atau S2 dengan disiplin ilmu yangsama minimal pengalaman minimal 2 tahun lulusan universitas negeri atau swastayang telah terakreditasi, mempunyai minimal SKA Ahli Muda - Ahli Teknik Jalan(kode 202) atau SKA Ahli Muda - Ahli Teknik Teknik Jembatan (kode 203) atauSKA Ahli Muda - Ahli Teknik Terowongan (kode 205) yang dikeluarkan oleh LPJK,mempunyai NPWP, berpengalaman dalam bidang estimasi biaya dan penyiapanspesifikasi dan dokumen dibuktikan dengan surat keterangan / referensi pekerjaandari pengguna jasa, mengetahui dengan baik proses perencanaan denganpermasalahannya.

Tugas dan kewajibannya meliputi:a. Mengadakan analisis perhitungan harga satuan mengumpulkan data harga bahan /

material serta peralatan untuk kegiatan konstruksi yang sedang berjalan sebagaipembanding.

b. Menghitung kuantitas dari bahan dan kebutuhan yang lain sesuai dengan disain.

c. Bertanggung jawab atas perhitungan harga dan biaya konstruksi sesuai dengan disainnya.

d. Menyusun dan menyiapkan laporan-laporan dokumen pengadaan dan dokumen kontrak untuk setiap pembagian pelaksanaan yang telah ditetapkan.

e. Melakukan perhitungan estimasi / kuantitas pekerjaanf. Menyusun Engineer's Estimate.g. Melakukan survey harga bahan / material khusus yang belum ditetapkan di dalam

analisa harga satuan dari Dinas

B. TENAGA PENDUKUNG- Asisten TA Jalan- Asisten TA Struktur- Asisten TA Dokumen dan Spesifikasi- Surveyor sebanyak 2 orang- Office Manajer- Operator komputer- Drafter- pesuruh

Kerangka Acuan Kerja

Tenaga pendukung Ass. Tenaga Ahli adalah seorang lulusan minimal S1dengandisiplin ilmu yang sama pengalaman minimal 2 tahun.Tenaga pendukung surveyor adalah seorang lulusan minimal SMK dengan disiplinilmu yang sama pengalaman minimal 3 tahun.Tenaga pendukung administrator/Office manajer, drafter, dan operator komputeradalah seorang lulusan minimal SMK/SLTA dengan disiplin ilmu yang samapengalaman minimal 3 tahun.

3.9. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Pekerjaan Perencana ini dapat dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu :a. Tahap Persiapan.b. Tahap Pelaksanaan.c. Tahap Penyerahan Laporan

Konsultan harus memerinci sendiri kegiatannya dan dalam menjalankan tugasnyaakan mendapatkan pula arahan dari Pengelola Kegiatan secara tertulis agar fungsidan tanggung jawab dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran(produk) sebagaimana yang diharapkan.

B A B IVLAPORAN DAN PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN

4.1. UMUM

Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi tugas dengan ukuran kertas format A4 atau format Folio serta A3 untuk Gambar dan diserahkan kepada Pengguna Jasa, Laporan yang dimaksud meliputi : Laporan Final :

1. Laporan Pendahuluan2. Laporan Antara3. Laporan Akhir4. CD Soft Copy Laporan Final5. Dokumentasi/Visualisasi6. Gambar Perencanaan7. BQ dan RAB termasuk analisa harga8. Laporan survei topografi9. Laporan survei lalu lintas10. Dokumen Tender11. Executive Summary12. Animasi 3D

Kerangka Acuan Kerja

BAB VHAL – HAL LAIN

5.1. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN

Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuaipersyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku di bidang/layananpekerjaan Perencanaan

5.2. ALIH PENGETAHUANJika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakanpertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personilproyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen

SCHEDULE MOBILISASI PERSONILKEGIATAN KONSULTAN TAHUN ANGGARAN 2016

NO POSISIMM

1 2 3 4 5

1 TEAM LEADER 40,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

2 AHLI TEKNIK JALAN 40,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

3 AHLI SDA/MEKTAN 40,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

4 AHLI M/E 30,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

5 AHLI GEODESI 30,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

6 AHLI DOKUMEN -SPESIFIKASI 40,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

7 ASS TA JALAN 40,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

8 ASS TA STRUKTUR 40,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

9 ASS TA DOKUMEN & SPEC 40,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

10 SURVEYOR ( 2 ORANG) 30,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

11 OFFICE MANAGER 40,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

12 OPERATOR KOMPUTER (2 ORG) 40,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

Kerangka Acuan Kerja

13 DRAFTER (2 ORG) 40,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

14 PESURUH/PENJAGA 40,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

B A B VIP E N U T U P

Setelah Pengarahan Penugasan ini diterima Konsultan hendaknya memeriksa semua bahan

masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. Setelah

mempelajari dan mendapat penjelasan Konsultan agar segera membuat Usulan Teknis/

Proposal Teknis agar dimasukkan mengikuti ketentuan terlampir mengenai syarat-syarat

mengikuti Pengadaan Jasa Konsultan sesuai peraturan yang berlaku.

Ditetapkan,

PEJABAT PEMBUAT KOMITMENKEGIATAN PERENCANAAN

PEDESTRIAN, JALAN DAN JEMBATAN

M. TEQI WIJAYA, STNIP 197907072009011006

Kerangka Acuan Kerja