Program Pelatihan Ujian Kemampuan Bahasa Jepang (JLPT ...
Transcript of Program Pelatihan Ujian Kemampuan Bahasa Jepang (JLPT ...
Program Pelatihan Ujian Kemampuan Bahasa Jepang (JLPT) Level N2 dan N3 untuk
Umum
Hari Setiawan
Madihah Nururrahima
Devina Apriliani
Rindi Khatulistiwa
Prodi Sastra Jepang, Universitas Darma Persada
Abstrak
Kegiatan ini merupakan kegiatan pelatihan bahasa Jepang sebagai persiapan untuk menempuh
ujian kemampuan bahasa Jepang yang akan diadakan di tanggal 7 Juli 2019. Kegiatan ini ditujukan
untuk para praktisi yang berkecimpung dalam dunia bahasa Jepang, baik di dunia pendidikan
maupun industri. Sasaran kegiatan ini adalah praktisi bahasa Jepang yang berkecimpung di dunia
pendidikan dan industri serta mahasiswa jurusan Sastra Jepang di wilayah Jabodetabek sebanyak
20 orang untuk masing-masing level N2 dan N3 (Total sasaran kegiatan adalah 40 orang). Adapun
alokasi kuota sasaran adalah 20 orang praktisi pendidikan, 10 orang praktisi industri, dan 10 orang
mahasiswa jurusan Sastra Jepang. Dari kegiatan ini kami dapat menyimpulkan bahwa memang
para praktisi bahasa Jepang membutuhkan wadah dan kesempayan untuk belajar bahasa Jepang
dan mendapatkan bimbingan yang proporsional sebagai persiapan mereka dalam mengikuti ujian
kemampuan bahasa Jepang. Dengan belajar bersama dalam kegiatan ini, muncul keterikatan antar
peserta dan meningkatkan motivasi mereka dalam mempelajari bahasa Jepang dan mempersiapkan
diri untuk mengikuti ujian kemampuan bahasa Jepang. Walaupun di akhir pelaksanaan kegiatan
tingkat kelulusan peserta dalam ujian kemampuan bahasa Jepang belum tinggi, namun peserta
merasakan manfaat dari kegiatan ini dan berharap dapat kembali berpartisipasi.
Kata kunci: Kemampuan bahasa Jepang, JLPT, N2, N3
PENDAHULUAN
Kegiatan ini merupakan kegiatan pelatihan bahasa Jepang sebagai persiapan untuk
menempuh ujian kemampuan bahasa Jepang yang akan diadakan di tanggal 7 Juli 2019. Kegiatan
ini ditujukan untuk para praktisi yang berkecimpung dalam dunia bahasa Jepang, baik di dunia
pendidikan maupun industri. Dari beberapa penelitian yang menjadi referensi tulisan ini, kami
menyadari bahwa para praktisi bahasa Jepang mengalami kesulitan dalam mengembangkan
kemampuan bahasa Jepang mereka. Melihat kondisi tersebut, kami bermaksud menyediakan
wadah kepada para praktisi agar mereka dapat mengembangkan kemampuan bahasa Jepang dan
diharapkan dapat memberikan kontribusi ke dalam perkembangan hubungan antara Indonesia dan
Jepang setelah kemampuan bahasa Jepang mereka meningkat.
Pendidikan bahasa Jepang di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat sejak
bertambahnya perusahaan Jepang yang masuk ke Indonesia di awal tahun 1970-an. Perkembangan
ini tidak berhenti hingga sekarang dan menempatkan Indonesia di urutan ke-2 di dunia sebagai
negara dengan jumlah pembelajar bahasa Jepang tertinggi. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Tabel 1. Hasil survey perkembangan pendidikan bahasa Jepang di dunia oleh Japan Foundation
Tabel di atas merupakan hasil survey yang dilakukan oleh Japan Foundation terhadap
instansi pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan bahasa Jepang di seluruh dunia. Dari tabel
di atas kita bisa melihat Indonesia ada di urutan ke-2 sebagai negara dengan populasi pembelajar
bahasa Jepang terbanyak di dunia.
Pertumbuhan populasi ini terus berkembang mengimbangi pertumbuhan populasi
perusahaan Jepang yang masuk ke Indonesia. Perusahaan Jepang masuk ke Indonesia karena
melihat Indonesia sebagai pasar yang sangat berpotensi. Wilayah Indonesia yang sangat luas dan
jumlah penduduk dalam usia produktif yang sangat banyak merupakan daya tarik tersendiri untuk
pelaku bisnis. Hal itu memunculkan kebutuhan sumber daya manusia yang dapat berbahasa Jepang
yang bertugas menjembatani kegiatan ekonomi 2 negara ini.
Jika kita melihat rasio jumlah pembelajar dengan pengajar bahasa Jepang di Indonesia, kita
bisa menilai bahwa kondisi tersebut bukan merupakan kondisi yang proporsional. Rasio rasio
jumlah pembelajar dengan pengajar bahasa Jepang di Indonesia adalah :164 orang. Dari kondisi
tersebut, kita bisa memprediksi bahwa lingkungan pendidikan bahasa Jepang di Indonesia belum
dapat membuahkan hasil yang maksimal. Kondisi ini juga diperburuk dengan minimnya
kemampuan bahasa Jepang rata-rata dari pengajar di Indonesia. Hal ini disebutkan dalam
penelitian yang dilakukan oleh The Japan Foundation (Evi Lusiana, 2013). Para pengajar bahasa
Jepang di Indonesia berada di posisi yang sulit dalam mengembangkan kemampuan mereka (Hari
Setiawan, 2018).
Dari latar belakang tersebut, penulis merasakan kebutuhan pengadaan wadah atau sistem
yang bisa memberikan kesempatan kepada para praktisi bahasa Jepang di berbagai bidang untuk
mengembangkan kemampuan bahasa Jepangnya.
Tujuan kegiatan ini secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu tujuan umum dan khusus.
a. Tujuan umum
• Menyediakan wadah kepada para praktisi pendidikan bahasa Jepang (guru,
karyawan perusahan Jepang, dsb) untuk mengembangkan kemampuan bahasa
Jepangnya
• Memberikan pengetahuan mengenai proses pemerolehan bahasa
• Menyediakan wadah bagi para dosen sastra Jepang untuk mengabdikan dirinya
kepada masyarakat
b. Tujuan khusus
• Mengenalkan proses pemerolehan bahasa dan startegi-strategi belajar
• Memberikan materi bahasa Jepang terkait ujian kemampuan bahasa Jepang (JLPT)
level N2 dan N3
Manfaat dari kegiatan ini adalah:
a. Meningkatkan kemampuan bahasa Jepang para praktisi bahasa Jepang
b. Memberikan motivasi kepada para praktisi bahasa Jepang untuk mengikuti ujian
kemampuan bahasa Jepang (JLPT) level N2 dan N3
c. Kegiatan ini juga diharapkan bisa mensosialisasikan Universitas Darma Persada khususnya
jurusan sastra Jepang kepada khalayak umum
d. Dengan kegiatan ini, para dosen memiliki kesempatan untuk mengabdikan dirinya kepada
masyarakat
e. Kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi tempat untuk mengembangkan kemampuan diri
baik dari sisi linguistik maupun pedagogik bagi para dosen
f. Memberikan kesempatan bagi para dosen untuk melakukan penelitian yang berkaitan
dengan pembelajar bahasa Jepang tingkat menengah
METODOLOGI KEGIATAN
Untuk menopang kebutuhan dunia industri Jepang, institusi pendidikan bahasa Jepang di
Indonesia dituntut untuk menghasilkan SDM dengan tingkat kemahiran bahasa Jepang yang tinggi,
namun hal ini tidak bisa berjalan dengan baik karena dunia pendidikan bahasa Jepang di Indonesia
dinilai memiliki masalah yang sangat mendasar, yaitu terbatasnya jumlah praktisi pendidikan
bahasa Jepang yang memiliki kemampuan bahasa Jepang tinggi. SDM yang memiliki kemampuan
bahasa Jepang yang tinggi pada dasarnya benyak mengalir ke dunia industri Jepang, karena dunia
tersebut menjanjikan tingkat penghargaan yang lebih tinggi dibanding dengan dunia pendidikan.
SDM yang berkecimpung di dunia pendidikan bahasa Jepang rata-rata melalui proses yang sama,
yaitu lulus dari jurusan Sastra Jepang lalu mengajar bahasa Jepang berdasarkan pengetahuan yang
mereka dapat waktu belajar di institusi pendidikan. Walaupun banyak diadakan pelatihan-
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mengajar, hasilnya masih belum bisa dirasakan. Para
praktisi pendidikan bahasa Jepang bukan berarti tidak mau meningkatkan kemampuan bahasa
Jepangnya, namun ada kondisi tertentu yang membatasi ruang gerak mereka. Sebagai contoh
adalah program beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang S2 di institusi pendidikan di Jepang yang
diadakan oleh pemerintah Jepang melalui Kedutaan Besarnya di Jakarta. Program ini merupakan
program yang sangat diminati oleh praktisi pendidkan bahasa Jepang di Indonesia karena bukan
hanya bisa belajar di lingkungan yang baik, namun semua biaya pendidikan termasuk biaya hidup
ditanggung oleh pemerintah Jepang, namun yang menjadi kendala adalah untuk bisa mengikuti
program tersebut, calon peserta harus memiliki tingkat kemampuan bahasa Jepang yang tinggi.
Selain itu, sebagian besar dari praktisi pendidikan bahasa Jepang di Indonesia juga tidak memiliki
keahlian khusus dalam hal pendidikan. Oleh karena itu, penggunaan materi ajar, pemanfaatan
lingkungan pendidikan di sekitarnya menjadi kurang maksimal.
Minimnya infrastruktur atau lingkungan belajar bahasa Jepang ini juga dirasakan oleh para
pekerja di industri Jepang. Walaupun mereka memiliki lingkungan terkait bahasa Jepang yang
relatif lebih baik, dalam arti mereka banyak berkaitan dengan bahasa Jepang secara langsung dari
penutur asli di lingkungan kerja, mereka juga masih memiliki keterbatasan dalam mengembangkan
kemampuan bahasa Jepangnya.
Para praktisi ini adalah jembatan yang menghubungkan antara Indonesia dan Jepang, jika
mereka memiliki lingkungan yang lebih baik untuk mengembangkan kemampuan bahasa
Jepangnya, hal ini pasti akan berpengaruh baik kepada hubungan kedua negara.
Untuk menyelesaikan permasalah di atas, penulis dibantu oleh 3 orang mahasiswa
mengadakan pelatihan kemampuan bahasa Jepang yang ditujukan untuk praktisi bahasa Jepang
(untuk informasi rinci mengenai peserta pelatihan bisa membaca di bagian selanjutnya). Kegiatan
awal adalah menyusun konsep, materi, dan waktu pelatihan. Konsep dari pelatihan ini merupakan
kelompok belajar dengan 1 instruktur yang bertugas sebagai pembimbing. Pembimbing bukan
hanya bertugas membantu peserta pelatihan dalam usaha mereka mengerti isi materi, tapi juga
bertindak sebagai penasehat yang memberikan berbagai cara dan metode dalam belajar serta
memberikan gambaran hasil dari proses belajar mereka.
Pelatihan yang diadakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan untuk persiapan mengikuti
ujian kemampuan bahasa Jepang (JLPT) level N2 dan N3. Materi yang diberikan dalam masing-
masing pelatihan ini terbagi menjadi 2, yaitu materi tata bahasa dan materi terkait kosakata.
Masing-masing materi diberikan dengan 2 metode, yaitu penjelasan dan latihan. Selain itu, seperti
yang dijelaskan di atas, instruktur juga melakukan pendekatan dengan para peserta mengenai cara
belajar mereka. Dalam kesempatan itu, para instruktur berbagi pengetahuan mengenai cara belajar
mereka sebagai referensi peserta. Instruktur juga memberikan referensi pengelolaan informasi
yang terkait proses belajar agar hasil belajar bisa maksimal.
Waktu pelatihan kali ini diatur menjadi 2 kali dalam 1 minggu, yaitu di hari Kamis dan
Jumat. Untuk lebih rinci, deskripsi mengenai ini bisa di bagian selanjutnya. Kegiatan ini akan
dilaksanakan selama 3 bulan. Dalam jangka waktu tersebut para peserta akan diberikan materi
berupa:
• Proses pemerolehan bahasa asing
• Startegi belajar bahasa Jepang
• Materi pembelajar untuk ujian kemampuan bahasa Jepang (JLPT) level N2 dan N3
Metode pengajaran yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah SCL atau Student
Centered Learning yang lebih progresif. Progresif dalam hal ini adalah peserta akan dibimbing
bagaimana mengatur proses pembelajaran mereka bukan hanya secara fisik tapi juga dari sisi
mental. Buku acuan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah sebagai berikut:
1. 新完全マスター文法 日本語能力試験 N2 (Shinkanzen Masuta Bunpo JLPT N2)
2. 新完全マスター文法 日本語能力試験 N3 (Shinkanzen Masuta Bunpo JLPT N3)
3. 新完全マスター語彙 日本語能力試験 N2 (Shinkanzen Masuta Goi JLPT N2)
4. 新完全マスター語彙 日本語能力試験 N3 (Shinkanzen Masuta Goi JLPT N3)
5. 日本語総まとめ N3 語彙 (Nihongo Soumatome N3 Goi)
Pada pelatihan kali ini fokus pada pelatihan tata bahasa dan kosakata bahasa Jepang yang
termasuk ke dalam cakupan materi ujian kemampuan bahasa Jepang (JLPT) level N2 dan N3. Hal
ini diputuskan oleh instruktur dan peserta di pertemuan pertama setelah melalui proses diskusi.
Dengan melibatkan peserta pada pengambilan keputusan terkait proses belajar mereka, diharapkan
rasa memiliki dan kesadaran peserta pada program ini meningkat dan memberikan pengaruh
positif pada proses pembelajaran.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Di awal perencanaan, kegiatan ini akan dilaksanakan di hari Rabu dan Kamis. Para peserta
juga sudah mendaftarkan diri dan memastikan kehadirannya di hari-hari tersebut. Hanya saja pada
pelaksanaannya, penulis dan tim pelaksana kegiatan harus mengubah jadwal ke hari Kamis dan
Jumat, karena harus mengikuti jadwal belajar-mengajar di lingkungan Universitas Darma Persada.
Dari perubahan tersebut, terjadi penurunan jumlah peserta yang bisa menghadiri sesi pelatihan.
Dalam pelatihan kali ini diadakan 2 kelas, masing-masing untuk pelatihan JLPT level N2 dan N3.
Peserta yang bisa hadir secara berkesinambungan di setiap kelas hanya 10 orang saja, jadi total
peserta yang aktif dalam kegiatan kali ini adalah 20 orang.
Dari kondisi tersebut, didapatkan hasil berupa 1 orang lulus pada ujian JLPT N3 dan 3
orang yang lulus pada ujian JLPT N2. Hasil kegiatan ini memang masih jauh dari harapan, hanya
saja dari angket yang penulis ambil di akhir pelaksanaan kegiatan, banyak peserta yang
mendapatkan keuntungan dari kegiatan ini. Di bawah ini adalah hasil anget akhir pelaksanaan
kegiatan.
SIMPULAN
Dari kegiatan ini kami dapat menyimpulkan bahwa memang para praktisi bahasa Jepang
membutuhkan wadah dan kesempayan untuk belajar bahasa Jepang dan mendapatkan bimbingan
yang proporsional sebagai persiapan mereka dalam mengikuti ujian kemampuan bahasa Jepang.
Dengan belajar bersama dalam kegiatan ini, muncul keterikatan antar peserta dan meningkatkan
motivasi mereka dalam mempelajari bahasa Jepang dan mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian
kemampuan bahasa Jepang. Walaupun di akhir pelaksanaan kegiatan tingkat kelulusan peserta
dalam ujian kemampuan bahasa Jepang belum tinggi, namun peserta merasakan manfaat dari
kegiatan ini dan berharap dapat kembali berpartisipasi.
Kemudian, untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya, kami juga menerima saran dari peserta
dan dari reviewer LP2MK. Saran pertama adalah mengadakan pelatihan di hari Sabtu agar
konsistensi peserta lebih baik. Kali ini, kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis dan Jumat, namun
dengan kondisi pekerjaan, peserta tidak bisa menjaga konsistensi mereka dalam mengikuti
kegiatan ini dari awal hingga akhir. Kami juga menerima saran dari para peserta terkait dengan
materi pelatihan. Peserta berharap pelaksana kegiatan mengembangkan materi ke bidang selain
tata bahasa dan kosa kata, seperti kemampuan membaca dan mengerti wacana yang lebih
kompleks dan mempelajari tata bahasa serta kosakata dari wacana tersebut. Walaupun konsistensi
peserta di kegiatan kali ini belum terjaga dengan baik, tapi animo dari para praktisi bahasa Jepang
di tahap pendaftaran sangat besar dan berharap ke depannya panitia pelaksana dapat menambahkan
jumlah pengajar dan peserta, sehingga bisa lebih banyak pihak yang menerima kebaikan dari
kegiatan ini. Kali ini, kami melibatkan 4 orang mahasiswa, untuk ke depannya kami juga akan
melibatkan lebih banyak mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Hari Setiawan dan Ari Artadi. (2018). Peranan Pengetahuan Pemerolehan Bahasa dalam
Pengembangan Kompetensi Pengajar Bahasa Jepang, Seminar Nasional Peningkatan
Kemampuan Bahasa Jepang dalam Lingkungan Kerja, UNPAD
Huda, Miftahul. (2016). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan
Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. (2016). Strategi pembelajaran bahasa. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Evi Lusiana、尾崎裕子、秋山佳世(2013)「インドネシアの中等教育における日本語教
員研修インストラクターの養成―教育文化省語学教員研修所と高校日本語教員の
連携による研修の自立化を目指して―」『国際交流基金日本語教育紀要』第 9 号、
p. 43-58
藤長かおる、古川嘉子、エフィ・ルシアナ(2006)「インドネシアの高校日本語教員の
成長を支援する教員研修プログラム」『国際交流基金日本語教育紀要』第 2号、p.
81-96
古川和人(1999)「インドネシアにおける中等日本語科カリキュラムの策定・実施過程
- 1994 年日本語学習指導要領についての現地調査より-」『国際協力研究』Vol.
15 No. 1(通巻 29号)、p. 33-40
百瀬侑子(1998)「国際理解・国際協力を目指した日本語教育のあり方-インドネシア
に対する支援・協力を例にして-」『国際協力研究』Vol. 14 No. 1(通巻 27号)、
p. 43-50
ワワンダナサスミタ(1996)「インドネシア普通高校における日本語教育」『世界の日
本語教育<日本語教育事情報告編>』第 4 号 p. 1-11
佐々木仁子、松本紀子(2010)『日本語総まとめ N3 語彙』、アスク
友松悦子、福島佐知、中村 かおり(2011)『新完全マスター文法 日本語能力試験 N2』、
スリーエーネットワーク
伊能裕晃、その他(2011)『新完全マスター語彙 日本語能力試験 N2』、スリーエーネ
ットワーク
友松悦子、福島佐知、中村 かおり(2012)『新完全マスター文法 日本語能力試験 N3』、
スリーエーネットワーク
伊能裕晃、その他(2011)『新完全マスター語彙 日本語能力試験 N3』、スリーエーネ
ットワーク
LAMPIRAN
Suasana kelas pelatihan N2
Suasana kelas pelatihan N3