PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS...

123
i i PENGARUH ASAL JURUSAN DAN KOMPETENSI DOSEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP TESIS Disusun untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Oleh: Eva Nurhidayati S 541208024 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS...

Page 1: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

i

i

PENGARUH ASAL JURUSAN DAN KOMPETENSI DOSEN TERHADAP

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI DIII KEBIDANAN

UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP

TESIS

Disusun untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

Eva Nurhidayati

S 541208024

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

ii

ii

PENGARUH ASAL JURUSAN DAN KOMPETENSI DOSEN TERHADAP

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI DIII KEBIDANAN

UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP

TESIS

Disusun Oleh:

Eva Nurhidayati

S 541208024

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr. MM. M. Kes, PAK...................... ............

Pembimbing IIDr.Hari Wujoso, dr, Sp. F, MM ...................... ............

Telahdinyatakanmemenuhisyarat

Padatanggal .......Agustus 2014

Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

MinatUtamaPendidikanProfesiKesehatan

Program Pascasarjana UNS

Dr. dr. HariWujoso, Sp.F. MM

NIP.196210221995031001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

iii

iii

PENGARUH ASAL JURUSAN DAN KOMPETENSI DOSEN TERHADAP

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI DIII KEBIDANAN

UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP

TESIS

Oleh:

Eva Nurhidayati

S 541208024

Jabatan

Nama TandaTangan Tanggal

Ketua

Prof. Dr. Mulyoto, MPd

NIP. –

----------------- Agustus2014

Sekretaris

Dr. Nunuk Suryani, M.Pd

NIP.19661081990032001

-----------------

Agustus 2014

Pembimbing I

Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MM, M. Kes, PAK

NIP.194803131976101001

---------------

Agustus 2014

Pembimbing II

Dr. dr. HariWujoso, Sp.F. MM

NIP.196210221995031001

---------------

Agustus 2014

Telahdipertahankan di depan penguji

Dinyatakan telah memenuhi syarat

PadatanggalAgustus 2014

Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

MinatUtamaPendidikanProfesiKesehatan

Progam Pascasarjana UNS

Dr. dr. HariWujoso, Sp.F. MM

NIP.196210221995031001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

iv

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

v

v

Eva Nurhidayati, Pengaruh Asal Jurusan Dan Kompetensi DosenTerhadap

Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep.

TESIS. Didik Tamtomo, Hari Wujoso. [email protected]

ABSTRAK

Latar belakang : Permasalahan utama yang dihadapi dunia pendidikan

dewasa ini adalah rendahnya pencapaian prestasi belajar mahasiswa. Asal

jurusan mahasiswa merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

pencapaian prestasi belajar. Selain itu kompetensi dosen juga merupakan

faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian prestasi belajar.

Metode penelitian : desain penelitian yang digunakan adalah analitik

korelasional dengan rancangan cross-sectional. Responden dalam penelitian

ini adalah mahasiswa semester III Prodi DIII Kebidanan Universitas

Wiraraja tahun 2013-2014 sebanyak 52 mahasiswa. Alat pengumpulan data

berupa kuesioner. Analisis data menggunakan uji Regresi linier berganda.

Hasil : hasil dalam penelitian ini bahwa terdapat pengaruh asal jurusan

mahasiswa dan kompetensi dosen terhadap prestasi belajar dengan nilai t

hitungnya lebih besar dari t tabel (3,642> 2,920). Terdapat pengaruh antara

asal jurusan mahasiswa terhadap prestasi belajar dengan nilai probability

menunjukkan nilai lebih kecil dari nilai α yang diharapkan (ρ < 0,05).

terdapat pengaruh antara kompetensi dosen terhadap prestasi belajar dengan

nilai probability menunjukkan nilai lebih kecil dari nilai α yang diharapkan

(ρ < 0,05). Ada Pengaruh Asal Jurusan Mahasiswa Dan Kompetensi Dosen

Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa di Prodi DIII Kebidanan Universitas

Wiraraja Sumenep dengan nilai probability menunjukkan nilai lebih kecil

dari nilai α yang diharapkan ( ρ< 0,05)

Kesimpulan : Ada Pengaruh Asal Jurusan Dan Kompetensi Dosen

Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa di Prodi DIII Kebidanan Universitas

Wiraraja Sumenep.

Kata Kunci : Asal Jurusan, Kompetensi Dosen dan Prestasi Belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

vi

vi

Eva Nurhidayati, The Influence Of Student’s Origin Majors And Lecturer’s

Competence Toward Education Achievement On University Student In D-Iii

Faculty Of Midwifery Wiraraja University. TESIS. Didik Tamtomo, Hari

Wujoso. [email protected]

ABSTRACTION

BACKGROUND OF STUDY: Main problem faces education world nowadays is

the low level on University Student’s achievement. Origin major of the Student is

one of the factors which influence on the educational achievement beside

lecturer’s competence.

RESEARCH METHODOLOGY: Research design use in this research is Cross

sectional as correlational analytic. While respondents population are 52 taken

from third semester students in D-III Faculty Of Midwifery Wiraraja University

year 2013 – 2014. And instrument use to collect data is in form of Questioner.

Further, the data is analyzed by using Double Linier Regression test.

RESULT OF THE RESEARCH: Result of this research is known that there is

significant influence between student’s origin major and the lecturer’s competence

toward University student’s education achievement by t amount is more than t

table on 3,642 > 2,920. So there is influence between origin major toward student

achievement with the probability less than expectation α on ρ < 0,05. Also there

is influence between lecturer’s competence toward University student’s education

achievement with the probability less than expectation α on ρ < 0,05.

CONCLUSION: From the research it is concluded that there is influence

between student’s origin majors and lecturer’s competence toward education

achievement on university student in D-III Faculty Of Midwifery Wiraraja

University.

KEYWORD : origin majors, lecturer’s competence, educational achievement

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

vii

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat Rahmat dan

KaruniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis dengan

judul“Pengaruh Asal Jurusan Mahasiswa Dan Kompetensi Dosen Terhadap

Prestasi Belajar Kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep”. Sholawat serta salam

semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang

telah membawa umat manusia dari zaman jahiliyah ke zaman penuh ilmu dan

teknologi seperti sekarang ini.

Terwujudnya tesis ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan di

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menempuh ProgramPascasarjana Sebelas Maret Surakarta.

3. Dr. Hari Wujoso, dr. Sp.F, M.M selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran

Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan dan selaku pembimbing II

yang telah memberikan dorongan, bimbingan, dan arahan kepada penulis

dalampenyusunan tesis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

viii

viii

4. Ari Natalia Probandari, dr. M.P.H, Ph.D, selaku Sekretaris Program Studi Magister

Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan.

5. Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun tesis ini.

6. dr. S. Susianto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja

Sumenep yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di

Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja Sumenep.

7. Semuaresponden penelitian di Prodi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Wiraraja Sumenep, atas kerjasamanya dan kesediaannya menjadi

responden penelitian.

8. Almarhum Bapak, Ibunda tercinta dan suami tercinta serta semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan tesis

ini, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Sumenep, Agustus 2014

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

ix

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

ABSTRAK ...................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7

A. Kajian Teori .................................................................................. 7

1. Konsep Asal Jurusan Mahasiswa ......................................... 7

a. Konsep IPS .............................................................................. 7

b. Konsep IPA ............................................................................. 9

2. Konsep Prestasi Belajar ....................................................... 11

a. Pengertian Prestasi .................................................................. 11

b. Pengertian Belajar ................................................................... 12

c. Prestasi Belajar ........................................................................ 13

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi belajar ................ 14

e. Sistem evaluasi perkuliahan .................................................... 23

3. Konsep Kompetensi ............................................................. 31

a. Karakteristrik dan unsur kompetensi .................................... 32

b. Kompetensi dosen ................................................................ 38

c. Faktor yang mempengaruhi kompetensi Dosen DIII Keidanan 66

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

x

x

B. Relevansi Penelitian.................. ................................................... 68

C. Kerangka Pikir ............................................................................. 69

D. Hipotesis ....................................................................................... 70

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 70

A. Tempat dan Waktu ................................................................................. 70

B. Jenis Penelitian .............................................................................. 70

C. Populasi dan sampel ...................................................................... 70

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .............................. 71

E. Tehnik dan Instrumen Untuk Mengumpulkan Data ...................... 72

F. Pengolahan Data ............................................................................ 73

G. Uji Validitas dan Reabilitas........................................................... 74

H. Tehnik Analisa Data ...................................................................... 76

I. Etika Penelitian ............................................................................. 77

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................79

A. Deskripsi Daerah Penelitian ................................................................... 79

B. Deskripsi Hasil Data Penelitian ............................................................. 79

C. Uji Hipotesis ........................................................................................... 82

D. Pembahasan .......................................................................................... 85

BAB VKESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................90

A. Kesimpulan ............................................................................................ 90

B. Implikasi ................................................................................................. 90

C. Saran ....................................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

xi

xi

DAFTAR SINGKATAN

IPA : Ilmu Pengetahuan Alam

IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial

IPK : Indeks Prestasi Mahasiswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tujuan didirikannya negara ini dalam pembukaan Undang-

Undang Dasar 1945 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kehidupan bangsa yang cerdas hanya bisa dicapai melalui sistem pendidikan

yang baik dengan melakukan upa-upaya pendidikan untuk mencapai tujuan

dan cita-cita yang luhur itu. Untuk lebih mudah mencapai tujuan negara

tersebut, Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional maka dirumuskan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab (UU No. 20

tahun 2003).

Pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas melaui

pendidikan menekankan pembentukan sumber daya manusia yang memiliki

etos kerja yang tinggi, produktif, profesional dan manpu menguasai serta

memanfaatkan ilmu pengetahuan.

Kegiatan belajar merupakan kegiatan utama dalam proses

pembelajaran. Mahasiswa kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep berasal

dari macam-macam jurusan, diantaranya adalah Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dimana masing-masing

mempunyai kompetensi yang berbeda, Hal ini akan mempengaruhi

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

2

2

mahasiswa dalam mendalami materi perkuliahan dan prestasi belajar

(Dokumentasi Wiraraja 2013).

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam

kompetensi, keterampilan dan sikap. Dan belajar juga merupakan aktifitas

yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya

melalui pelatihan-pelatihan atau pengalamanpengalaman. Kemampuan

manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya (Baharuddin, 2008).

Dari data Indeks Prestasi Mahasiswa (IPK) mahasiswa semester II

Prodi DIII Kebidanan Universitas Wiraraja 2013 ditemukan pencapaian

prestasi belajar pada mahasiswa semester II, dimana dari 60 mahasiswa

angkatan 2012 - 2013, hanya 30 % yang mendapat Indeks Prestasi Mahasiswa

(IPK) 2,76 sampai 3,50 . Sedangkan 66,67% mahasiswa mendapat Indeks

Prestasi Mahasiswa (IPK) 2,00 sampai 2,75 dan 3,33% mahasiswa mendapat

IPK < 2,00. Setelah dilihat lebih jauh, rendahnya Indeks Prestasi Mahasiswa

(IPK) mahasiswa angkatan 2012 dan 2013 ternyata tidak hanya terjadi pada

semester ini saja, namun nilai Indeks Prestasi Mahasiswa (IPK) juga terjadi

pada semester sebelumnya. Kondisi tersebut merupakan sebuah koreksi bagi

seorang dosen sebagai seorang pendidik karena dengan rendahnya pencapaian

prestasi belajar mahasiswa semester III memcerminkan suatu proses

pendidikan dan pembelajaran yang gagal.

Hal yang menimbulkan masalah adalah tentang tingkat penguasaan

teori mahasiswa yang notabene berasal dari beragam reportoar kognitif dan

jurusan pendidikan sebelumnya. Perbedaan tersebut tampak pada input

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

3

3

mahasiswa yang berasal dari jurusan yang berbeda-beda. Sebagian dari

mereka berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA) jurusan Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA), sebagian lagi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Hal

itu berdampak pada perbedaan tingkat intelegensi atau daya serap materi dan

motivasi berprestasi mereka sehingga memengaruhi prestasi belajar mereka,

(Fitria, 2009).

Berkaitan dengan pretasi belajar, Imran (1996) menyatakan dalam

bukunya bahwa tingginya motivasi berprestasi berhubungan dengan tingginya

pretasi belajar. Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar

peranannya terhadap pretasi belajar. Motivasi dapat menumbuhkan minat

belajar, begitu pula kwalitas dosen pengajar yang kompeten sesuai dengan

bidangnya sangat memberikan konstribusi aktif dalam menumbuhkan

semangat motivasi masiswa untuk menggapai prestasi belajar.

Menurut Surya dalam Ridwan (2006), Dosen berfungsi sebagai

mitivator mahasiswa, harus mampu untuk (1) membangkitkan dorongan

mahasiswa untuk belajar, (2) menjelaskan secara konkrit kepada mahasiswa

tentang tujuan akhir yang harus dicapai setelah pembelajaran, (3)

memberikan reward untuk pretasi yang dapat dicapai dikemudian hari dan (4)

membuat regulasi atau aturan perilaku mahasiswa yang diharapkan. Dalam

proses belajar mengajar di perguruan tinggi sekalipun, motivasi para

mahasiswa sangatlah penting, karena hasil belajar mahasiswa akan menjadi

optimal jika ada motivasi yang tinggi. Hal ini sejalan dengan pendapat

Hawlwy (Ridwan, 2006) yang menyatakan bahwa para mahasiswa yang

memiliki motivasi yang tinggi, belajar lebih baik dibandingkan dengan para

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

4

4

mahasiswa yang memiliki motivasi rendah. Untuk tetap memelihara motivasi

demi mencapai prestasi mahasiswa perilaku dosen menjadi penting

diperhatikan saat terjadi proses belajar mengajar.

Dari uraian latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitan tentang “Pengaruh Asal Jurusan Mahasiswa dan Kompetensi

Dosen Terhadap Prestasi belajar Mahasiswa di Prodi Kebidanan Universitas

Wiraraja Sumenep.

B. Rumusan Masalah

Asal jurusam Mahasiswa Kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep

dan kompetensi dosen merupakan stimulan yang dapat berpengaruh terhadap

prestasi mahasiswa. Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh Asal Jurusan

Mahasiswa Dan Kompetensi Dosen Terhadap Prestasi Belajar Kebidanan

Universitas Wiraraja Sumenep?”

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Untuk menganalisis Pengaruh Asal Jurusan Mahasiswa dan

Kompetensi Dosen Terhadap Prestasi belajar Mahasiswa di Prodi

Kebidanan universitas Wiraraja Sumenep.

b. Tujuan Khusus

1. Menganalisis Pengaruh asal jurusan mahasiswa IPA dan IPS

terhadap prestasi belajar mahasiswa kebidanan Universitas Wiraraja

Sumenep.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

5

5

2. Menganalisis Pengaruh kompetensi dosen terhadap prestasi belajar

mahasiswa Kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep

3. Menganalisis pengaruh asal jurusan mahasiswa dan kompetensi

dosen terhadap prestasi belajar kebidanan Universitas Wiraraja

Sumenep.

D. Manfaat Penelitian

Kegunaan atau manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian

tentang Pengaruh asal jurusan mahasiswa Dan Kompetensi Dosen Terhadap

Prestasi Belajar Kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep ini sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah:

a. Dapat mengetahui ada pengaruh atau tidak ada pengaruh asal jurusan

mahasiswa Dan Kompetensi Dosen Terhadap Prestasi Belajar

Kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan pertimbangan dan sumber data dosen, Pembantu

Direktur Bidang Akademik, dan Direktur Akademi Kebidanan

Universitas Wiraraja Sumenep guna perbaikan dan peningkatan dalam

seleksi penerimaan Mahasiswa baru, serta kepada dosen tidak hanya

bertugas sebagai pengajar, dalam arti hanya menyampaikan ilmu atau

bahan ajar tanpa memperhatikan kelebihan atau kekurangan yang

dialami oleh Mahasiswa karena ada perbedaan asal jurusan Mahasiswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

6

6

b. Dari hasil penelitian ini hendaknya dosen dipacu untuk menerapkan

tugasnya sebagai pendidik sekaigus pembimbing agar masalah-masalah

yang dihadapi oleh mahasiswa dapat diatasi, dengan atau tanpa bantuan

dosen sehinggan hasil PMB akan menhadi optimal sesuai dengan

kemampuan mahasiswa.

c. Sebagai bahan pertimbangan bagi yayasan atau Manajemen Prodi

Kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep dalam proses penerimaan

Mahasiswa baru terutama dalam status asal jurusan calon Mahasiswa

baru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

7

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Asal Jurusan Mahasiswa

Sepanjang perkembangan Pendidikan formal di Indonesia teramati

bahwa penjurusan di SMU telah dilaksanakan sejak awal kemerdekaan yaitu

tahun 1945 sampai sekarang, yang dipilah menjadi Jurusan Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Bahasa. Pergantian

kurikulum dari tahun ke tahun, mulai dari kurikulum 1968, kurikulum 1975,

kurikulum 1984, 1994, sampai dengan yang terakhir yaitu kurikulum 2004,

tetap memberlakukan penjurusan sebagai bagian integral untuk mencapai

tujuan pendidikan yakni mewujudkan potensi anak sesuai dengan

kemampuannya pada masing- masing gugus ilmu pengetahuan.

a. Pengertian IPS

Rumusan tentang pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) telah

banyak dikemukakan oleh para ahli Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) atau

social studies. Di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal dengan

social studies. Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social studies.

Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

8

8

tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan

kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran

sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik-pemerintahan,

dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah

perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia

merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi,

antropologi budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan

ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan

materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.

Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-

ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat Sekolah Dasar

(SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan Sekolah Lanjutan

Tingkat Atas (SLTA). Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkan

tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas

menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi

sekolah dasar dan lanjutan, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka

cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi

pelajaran yang mudah dicerna.

S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan

fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS

merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

9

9

manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah,

ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.

Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang

studi yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal

yang berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga

benarbenar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya

harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah

terpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah-

sekolah. Dengan demikian, IPS bukan ilmu sosial dan pembelajaran IPS

yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan

tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek

praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial

masyarakat, yang bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang

pendidikan masingmasing. Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat

dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah

atau siswa dan siswi atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan

negara lain, baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lampau.

Dengan demikian siswa dan siswi yang mempelajari IPS dapat menghayati

masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masa lampau umat

manusia. Dengan bertolak dari uraian di depan, kegiatan belajar mengajar

IPS membahas manusia dengan lingkungannya dari berbagai sudut ilmu

sosial pada masa lampau, sekarang, dan masa mendatang, baik pada

lingkungan yang dekat maupun lingkungan yang jauh dari siswa dan siswi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

10

10

Oleh karena itu, guru IPS harus sungguh-sungguh memahami apa dan

bagaimana bidang studi IPS itu.

b. Pengertian IPA

IPA sendiri berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut

Suyoso (1998:23) merupakan “pengetahuan hasil kegiatan manusia yang

bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui

metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku

secara universal”.

Menurut Abdullah (2007:18), IPA merupakan “pengetahuan teoritis

yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu

dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan

teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait

antara cara yang satu dengan cara yang lain”.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan

pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan

menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan

dididapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum

sehingga akan terus di sempurnakan.

Dalam pembelajaran IPA mencakup semua materi yang terkait dengan

objek alam serta persoalannya. Ruang lingkup IPA yaitu makhluk hidup,

energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta serta proses materi dan

sifatnya. IPA terdiri dari tiga aspek yaitu Fisika, Biologi dan Kimia. Pada

apek Fisika IPA lebih memfokuskan pada benda-benda tak hidup. Pada

sapek Biologi IPA mengkaji pada persoalan yang terkait dengan makhluk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

11

11

hidup serta lingfkungannya. Sedangkan pada aspek Kimia IPA mempelajari

gejala-gejala kimia baik yang ada pada makhluk hidup maupun benda tak

hidup yang ada di alam.

Dari uraian di atas mengenai pengertian pendidikan dan IPA maka

pendidikan IPA merupakan penerapan dalam pendidikan dan IPA untuk

tujuan pembelajaran termasuk pembelajaran di SMP.

Pendidikan IPA menurut Tohari (2008), merupakan “usaha untuk

menggunakan tingkah laku siswa hingga siswa memahami proses-proses

IPA, memiliki nilai-nilai dan sikap yang baik terhadap IPA serta menguasi

materi IPA berupa fakta, konsep, prinsip, hokum dan teori IPA”.

Pendidikan IPA menurut Sumaji (1998:46) merupakan “suatu ilmu

pegetahuan social yang merupakan disiplin ilmu bukan bersifat teoritis

melainkan gabungan (kombinasi) antara disiplin ilmu yang bersifat

produktif”.

Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

IPA merupakan suatu usha yang dilakukan secara sadar untuk mengungkap

gejala-gejala alam dengan menerapkan langkah-langkah ilmiah serta untuk

membentuk kepribadian atau tingkah laku siswa sehingga siswa dapat

memahami proses IPA dan dapat dikembangkan di masyarakat.

2. Pretasi Belajar Siswa

a. Pengertian Prestasi

Menurut pendapat (Syaiful Bahri Djamarah: 2012) tentang

pengertian prestasi adalah “hasil dari suatu kegiatan yang telah

dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

12

12

Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak

melakukan suatu kegiatan.

Aadesanjaya (2012), “prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan

yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang

diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun

secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu”.

Dari beberapa pengertian prestasi di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa prestasi adalah bukti dari suatu hasil kegiatan yang

dapat dicapai baik individu maupun kelompok dalam bidang kegiatan

tertentu. Prestasi didapat dari kerja keras dan keuletan.

b. Pengertian Belajar

M. Dalyono (2005: 49) berpendapat bahwa “belajar adalah suatu

usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam

diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan,

ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya”. Menurut W. S.

Winkel (2004: 59) “belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang

menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman,

keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif

konstan dan berbekas”.

Santrock dan Yussen (dalam Sugihartono, dkk., 2007: 74)

mendefinisikan belajar “sebagai perubahan yang relatif permanen

karena adanya pengalaman”. Pengertian belajar dikemukakan oleh

Slameto (2010: 2) yakni “belajar adalah suatu proses usaha yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

13

13

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Menurut Witherington dalam Ngalim Purwanto (2007: 84)

“belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan

diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan,

sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu perintah”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku secara keseluruhan yang relatif bersifat

permanen yang berasal dari pengalamannya sendiri dalam berinteraksi

dengan lingkungan.

c. Prestasi Belajar

Muhibbin Syah (2011: 141), ”prestasi belajar adalah tingkat

keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah

program”. Prestasi belajar yang dicapai siswa adalah sesuai kriteria

yang telah ditetapkan. Prestasi belajar ini digunakan untuk menilai hasil

pembelajaran para siswa pada akhir jenjang pendidikan tertentu.

“Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari

perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,

keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik” (Nana Syaodih

2003: 102-103). Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil belajar dalam

mata pelajaran tersebut di sekolah dilambangkan dengan angka-angka

atau huruf. Sedangkan Oemar Hamalik (2005: 159) mengartikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

14

14

“prestasi belajar itu merupakan indikator adanya dan derajat perubahan

tingkah laku siswa”.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Secara umum, menurut Toto Ruhimat, dkk (2011), hasil belajar

siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal

yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri siswa. Faktor eksternal yaitu

faktor-faktor yang berada di luar diri siswa. Yang tergolong faktor

internal adalah:

1. Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun yang

diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, cacat tubuh, dan

sebagainya.

2. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan meliputi:

a) Faktor intelektual terdiri atas:

1) Faktor potensial, yaitu intelegensi dan bakat.

2) Fakor aktual yaitu kecakapan nyata dan prestasi.

b) Faktor non-intelektual yaitu komponen-komponen kepribadian tertentu

seperti sikap, kebiasaan, motivasi, kebutuhan, konsep diri, penyesuaian

diri, emosional, dan sebagainya.

c) Faktor kematangan baik fisik maupun psikis.

Yang tergolong faktor eksternal adalah:

1) Faktor sosial yang terdiri atas:

a) Faktor lingkungan keluarga

b) Faktor lingkungan sekolah.

c) Faktor lingkungan masyarakat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

15

15

d) Faktor kelompok.

2) Faktor budaya seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan danteknologi,

kesenian dan sebagainya.

3) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,iklim, dan

sebagainya.

4) Faktor spiritual atau lingkungan keagamaan.

Menurut Nana Sudjana (2005: 39), “hasil belajar yang dicapai

siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor

yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan”. Faktor yang

datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor

dari luar diri siswa adalah lingkungan belajar, yang paling dominan

salah satunya adalah kualitas pengajaran.

Menurut Djaali H (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar yaitu:

1. Faktor Dari Dalam Diri

a. Kesehatan, apabila kesehatan sering terganggu dengan sering sakit

kepala, pilek, demam dan lain-lain, maka hal ini dapat membuat tidak

bergairah untuk mau belajar, secara psikologi, gangguan pikirandan

perasaan kecewa karena konflik juga dapat mempengaruhi proses belajar

b. Intlegensi, faktor intlegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap

kemampuan belajar. Menurut Gardner dalam teori Multiple Intellegence,

intlegensi memiliki tuju dimensi yang semiotonom, yaitulinguistik,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

16

16

musik, matematik logis, visual spesial, kinestik fisik, sosial interpersonal

dan intrapersonal

c. Minat dan motivasi, minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam

belajar akan mengakibatkan proses berlajar lebih mudah dilakukan,

motivasi merupakan dorongan agar mau melakukan sesuatu, motivasi

bisa berasal dari dalam diri ataupun daluar lingkungan.

d. Cara belajar, perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar,

bagaimana bentuk catatan buku, pengaturan waktu belajarm tempat sert

fasilitas belajar.

2. Faktor Dari Lingkungan

a. Keluarga, situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak.

Pendidikan orang tua, status ekonomi, rumah, hubungan dengan orang

tua dan suadara, bimbingan orang tua, dukungan orang tua, sengat

mempengaruhi prestasi belajar.

b. Sekolah, tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi

teman sejolah, rasio jumlah murid perkelas, juga mempengaruhi dalam

proses belajar mengajar.

c. Masyarakat, apabila masyarakat sekitar adalah masyrakat yang

berpendidikan dan moran yang baik, hal ini dapat esbagai pemicu untuk

lebih giat belajar.

d. Lingkungan sekitar, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas

daniklim juga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

17

17

Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (2007), faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut:

1. Faktor Internal

a. Faktor psikis (jasmani), kondisi umum jasmani dan tegangan otot

yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh sendi-

sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas anak

dalam mengikuti pelajaran, begitu pula sebaliknya.

b. Faktor psikologis (kejiwaan), faktor yang termasuk aspek

psikologi yang dapat mempengaruhi hasil belajar : intlegensi,

sikap, bakat, minat dan motivasi.

2. Faktor Eksternal

a. Lingkungan sosial, lingkungan sosial sekolah seperti guru atau

dosen, staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat

mempengaruhi belajar seseorang.

b. Lingkungan non-sosial, faktor-faktor yang termasuk lingkungan

non-sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat

tinggal keluarga dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan

waktu bwlajar yang digunakan.

3. Faktor Pendekatan Belajar

Disamping faktor-faktor internal dan eksternal sebagai mana

dijelaskan diatas, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh

terhadap taraf keberhasilan peroses belajar tersebut. Cara guru dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

18

18

orang tua dalam mendidik anak juga berpengaruh besar terhadap

minat belajar seseorang.

Menurut Muhibbin Syah (2008), faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar adalah:

1. Faktor internal ( faktor dari dalam siswa/pelajar) yaitu keadaan atau

kondisi jasmani dan rohani siswa atau pelajar.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa/pelajar) yaitu lingkungan

siswa.

3. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang

meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa atau pelajar

untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi pelajaran.

Menurut Sumadi Suryabrata (2000), secara garis besar faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar dan prestasi dapat digolongkan menjadi dua

bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal :

1. Faktor internal

Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa/pelajar

yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat

dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

a. Faktor fisiologis

Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang

berhubungan dengan kesehatan dan panca indera:

1). Kesehatan badan

Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa/pelajar perlu memperhatikan

dan memelihara kesehatan tubuhnya. Keadaan fisik yang lemah dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

19

19

menjadi penghalang bagi pelajar dalam menyelesaikan studinya. Dalam

upaya memelihara kesehatan fisiknya, siswa/pelajar perlu memperhatikan

pola makan dan pola tidur, untuk memperlancar metabolisme dalam

tubuhnya. Selain itu, juga untuk memelihara kesehatan bahkan juga dapat

meningkatkan ketangkasan fisik dibutuhkan olahraga yang teratur.

2). Panca indera

Berfungsinya panca indera merupakan syarat dapatnya belajar itu

berlangsung dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini diantara

panca indera itu yang paling memegang peranan dalam belajar adalah mata

dan telinga. Hal ini penting, karena sebagian besar hal-hal yang dipelajari

oleh manusia dipelajri melalui penglihatan dan pendengaran. Dengan

demikian, seorang pelajar yang memiliki cacat fisik atau bahkan cacat

mental akan menghambat dirinya didalam menangkap pelajaran sehingga

pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajarnya disekolah atau

akademik.

b. Faktor Psikologis

Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar

siswa, antara lain adalah :

1. Intelligensi

Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan siswa mempunyai kaitan

yang erat dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa. Hakikat

inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan

sesuai tujuan, untuk mengadakan suatu penyesuaian dalam rangka mencapai

tujuan itu dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif. Taraf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

20

20

intelensi ini sangat mempengaruhi prestasi belajar seseorang siswa, dimana

siswa yang memiliki taraf inteligensi tinggi mempunyai peluang lebih besar

untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi. Sebaliknya, siswa yang

memiliki taraf inteligensi yang rendah diprkirakan juga akan memiliki

prestasi yang rendah. Namun bukanlah sustu suatu yang tidak mungkin jika

siswa dengan taraf inteligensi rendah memiliki prestasi belajar yang tinggi,

juga sebaliknya.

2. Sikap

Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat merupakan

faktor yang dapat menghambat siswa dalam menampilkan prestasi

belajarnya.

3. Motivasi

Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.

Peranannya yang khas ialah dalam gairah atau semangat belajar, siswa yang

termotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan

belajar.

2. Faktor Ekternal

Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa/ pelajar, ada

hal-hal lain di luar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar

yang akan diraih, antara lain adalah:

a. Faktor lingkungan keluarga

1). Sosial Ekonomi Keluarga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

21

21

Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih berkesempatan

mendapatkan fasilitas belajar lebih baik, mulai dari buku, alat tulis

hingga pemilihan sekolah

2). Pendidikan orang tua

Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi cenderung

lebih memperhatikan dan memahami pentingnya pendidikan bagi anak-

anaknya, dibandingkan dengan yang mempunyai jenjang pendidikan

yang lebih rendah.

3). Perhatian Orang tua dan suasana hubungan antara anggota

keluarga.

Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemicu semangat berprestasi

bagi seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara langsung, berupa

pujian atau nasihat; namun secara tidak langsung, seperti hubungan

keluarga yang harmonis.

b. Faktor Lingkungan Sekolah

1). Sarana dan prasarana

Kelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan tulis, OHP, LCD akan

membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah; selain bentuk

ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar sekolah juga dapat

mempengaruhi proses belajar mengajar.

2). Kompetensi guru dan siswa

Kualitas guru dan siswa sangat penting dalam meraih prestasi,

kelengkapan sarana dan prasarana tanpa disertai kinerja yang baik dari

para penggunanya akan sia-sia belaka. Bila seseorang siswa merasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

22

22

kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik disekolah terpenuhi,

misalnya dengan tersedianya fasilitas dan tenaga pendidik yang

berkualitas, yang dapat memenuhi rasa ingintahunya, hubungan dengan

guru dan teman-temannya berlangsung harmonis, maka siswa akan

memperoleh iklim belajar yang menyenagkan, dengan demikian, ia akan

terdorong untuk terus-menerus meningkatkan prestasi belajarnya.

3). Kurikulum dan metode mengajarnya

Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi tersebut.

Metode pembelajaran yang lebih interaktif sangat diperlukan untuk

menumbuhkan minat dan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran.

c. Faktor Lingkungan Masyarakat

1). Sosial Budaya

Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan

mempengaruhi kesungguahan pendidik dan peserta didik. Masyarakat

yang masih memandang rendah pendidikan akan enggan mengirimkan

anaknya kes ekolah dan denderung memandang rendah pekerjaan guru

dan atau pengajar.

2). Partisipasi Terhadap Pendidikan

Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan

pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa kebijakan dan anggaran)

sampai pada masyrakat bawah, setiap orang akan lebih menghargai dan

berusaha memajukan pendidikan dan ilmu pengatahuan.

d. Pengukuran Prestasi Belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

23

23

Dalam dunia oendidikan, menilai merupakan salah satu kegiatan yang

tidak dapat ditinggalkan. Menilai merupakan salah satu proses belajar

dan mengajar. Di Indonesia, kegiatan menilai prestasi belajar bidang

akademik disekolah-sekolah dicatat dalam sebuah buku laporan yang

disebut dengan rapor. Dalam rapor dapat diketahui sejauhmana prestasi

belajar seseorang siswa, apakah siswa tersebut berhasil atau gagal dalam

suatu mata pelajaran. Didukung oleh pendapat Sumadi Suryabrata,

bahwa rapor merupakan perumusan terakhir yang diberikan oleh guru

mengenai kemajuan atau hasil belajar murid-muridny selama masa

tertentu.

e. Sistem Evaluasi Perkuliahan

a. Jenis Evaluasi

Evaluasi mata kuliah dilakukan melalui Ujian Tengah Semester,

Ujian Akhir Semester dan Penulisan Tugas Akademik.

1). Ujian Tengah Semester

Pelaksanaan Ujian Tengah Semester diadakan pada pertemuan minggu

ke VIII.

2). Ujian Akhir Semester

Pelaksanaan Ujian Akhir Semester diadakan pada pertemuan minggu

XVI.

3). Penulisan Tugas Akademik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

24

24

Penulisan tugas akademik dapat berupa Kajian Kepustakaan, Komentar,

Kritik, Resensi Buku, Laporan Studi Lapangan, Studi Kasus, dan

Makalah. Setiap mahasiswa diwajibkan menulis tugas akademik

sebanyak dua atau tiga sesuai dengan ketentuan mata kuliah masing-

masing.

b. Persyaratan Mengikuti Ujian

1). Mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti ujian adalah mereka yang

mengikuti perkuliahan minimal 70 % dari jumlah tatap muka yang

terselenggarakan.

2). Pada saat pelaksanaan Ujian, mahasiswa harus dapat menunjukkan

Kartu Mahasiswa dan KSM.

c. Penilaian

1). Komponen dan Pembobotan

Komponen nilai akhir, terdiri dari:

1. Makalah atau tugas harian 60-70 %

2. UAS bobot 30 – 40 %

2). Pemberian Nilai

Nilai final dinyatakan dengan angka dan huruf yang merupakan jumlah

nilai dibagi seluruh komponen seperti tersebut di atas.

d. Penyerahan Nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

25

25

Dosen diharapkan menyerahkan nilai ujian paling lambat sepuluh hari

setelah mata kuliah tersbut diujikan.

e. Pemberitahuan Nilai

Nilai Ujian Akhir Semester diumumkan dua minggu setelah

pelaksanaan ujian mata kuliah yang bersangkutan.

f. Kartu Hasil Studi (KHS)

KHS adalah hasil evaluasi belajar mahasiswa dalam satu

semester dan menunjukkan Indeks Prestasi Mahasiswa yang

bersangkutan dan sebagai dasar pengambilan jumlah SKS pada semester

berikutnya. Penyerahan KHS dilaksanakan tiga minggu setelah Ujian

Akhir Semester dilaksanakan.

g. Transkrip Nilai

Transkrip nilai adalah hasil evaluasi belajar mahasiswa untuk

keseluruhan mata kuliah yang telah ditempuh dan menunjukkan Indeks

Prestasi Kumulatif (IPK). Mata kuliah dengan nilai D dan E boleh tidak

diperhitungkan pada transkrip nilai sejauh bukan termasuk mata kuliah

yang diwajibkan dan sisa kreditnya masih di atas 154 SKS. Transkrip

nilai diberikan kepada mahasiswa untuk keperluan pengajuan judul dan

ujian skripsi.

h. Indeks Prestasi (IP)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

26

26

Indeks Prestasi (IP) adalah nilai rata-rata yang diperoleh

mahasiswa setelah menempuh sejumlah mata kuliah. Indeks Prestasi

dibedakan menjadi IP semester dan IP Kumulatif.

IP semester adalah IP yang perhitungannya berdasarkan mata kuliah-

mata kuliah yang ditempuh selama satu semester tertentu.

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah IP yang perhitungannya

berdasarkan seluruh mata kuliah yang telah ditempuh.

Cara Menghitung IP dan IPK

Perhitungan IP :

Maksud dari rumus tersebut adalah bahwa Indeks Prestasi (IP)

merupakan angka rata-rata yang diperoleh dari perhitungan yaitu :

"Jumlah perkalian nilai mata kuliah yang dicapai (N) dengan SKS yang

ditempuh (K) dibagi dengan jumlah SKS yang diambil (K)". (Alimudin,

2009)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

27

27

3. Sistem Evaluasi di Prodi D III Kebidanan fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Wiraraja Sumenep.

a. Penyelenggaraan Tekhnis Pendidikan di di Prodi D III Kebidanan

fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja Sumenep.

Kurikulum di Prodi D III Kebidanan fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Wiraraja Sumenep.disusun berdasarkan kajian kompetensi yang

disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan kesehatan, industri dan

masyarakat pada saat ini dan masa mendatang serta memperhatikan

standar yang dituntut oleh profesi.

b. Proses Belajar Mengajar

Penyelenggaraan program pendidikan di Prodi D III Kebidanan

fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja Sumenep mengacu pada

Sistem Kredit Semester (SKS) yang dimodifikasi dengan sistem paket

dan mewajibkan semua mahasiswa menempuh seluruh mata kuliah

yang disajikan pada semester itu atau yang diprogramkan. Sistem

Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan

pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk

menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman

belajar, dan beban penyelenggaraan program.

c. Beban dan Masa Studi

Beban studi Program DIII Kesehatan sekurang- kurangnya 110

sks dan sebanyak- banyaknya 120 sks dengan masa pendidikan sekurang-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

28

28

kurangnya 6 semester atau 3 tahun, selambat- lambatnya 10 semester

atau 5 tahun. Pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester

melalui kegiatan terjadwal perminggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2

jam praktikum atau 4 jam kerja lapangan, yang masing- masing diiringi

oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan

mandiri. Yang dimaksud 1 jam adalah 50 menit. Jadwal kuliah diatur

oleh masing- masing jurusan atau prodi berdasarkan kalender akademik

yang berlaku.

d. Evaluasi Hasil Belajar

Untuk menilai kemampuan akademik mahasiswa dilakukan

evaluasi meliputi 3 aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

1). Jenis Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari beberapa jenis

evaluasi dibawah ini:

a). Ujian tulis, ujian praktek.

b). Tugas

d). Makalah

e). Seminar

f). Ujian tahap dilaksanakan setiap akhir semester genap yaitu Ujian

Tahap I, II, dan III

2). Sistem Penilaian Hasil Belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

29

29

Cara penilaian yang digunakan adalah PAP (Penilaian Acuan Patokan)

dan nilai hasil belajar berupa nilai absolut atau nilai angka. Nilai absolut

adalah nilai angka untuk masing- masing mata kuliah hasil dari beberapa

evaluasi mata kuliah yang bersangkutan.

Nilai absolut ditentukan dengan rumus:

NA =

i

i

f

xf .

Keterangan :

NA = Nilai akhir

fxi = bobot ke i

fi = nilai ke i

Nilai absolut/ nilai angka dari suatu mata kuliah ini dikonversikan ke skala

nilai, kemudian kenilai mutu (AM) dan selanjutnya diberi huruf mutu (HM)

dengan peringkat sebagai berikut:

Tabel: Konversi Nilai

Angka Absolut Angka Mutu Huruf Mutu

80< x ≤100 4 A

75< x ≤80 3,5 B+

68< x ≤75 3 B

59< x ≤68 2,5 C+

50< x ≤59 2 C

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

30

30

40< x ≤50 1 D

0< x ≤40 0 E

Sumber : Buku Panduan Akademik FIK Universitas Wirarja Sumenep

3). Pencapaian Prestasi Semester

Indek Prestasi atau IP semester pada sistem SKS adalah nilai dari

gabungan mata kuliah yang dicapai oleh mahasiswa pada semester yang

bersangkutan, dihitung dengan rumus sebagai berikut:

IPs=

semesterdalamSKS

MKSKSxAM

1

Keterangan :

AM = Jumlah sks mata kuliah pada semester x angka mutu

SKS = Jumlah sks pada semester tersebut

b). Evaluasi Akhir Studi (Indeks Prestasi Kumulatif/ IPK)

Evaluasi akhir studi merupakan evaluasi dari nilai semester I sampai

semester IV atau Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yaitu prestasi yang dicapai

mahasiswa dari seluruh program kuliah yang telah ditempuh. Mahasiswa

dinyatakan lulus pada akhir studi bila mencapai nilai IPK minimal 2,00.

c). Evaluasi Akhir Program dan Predikat Kelulusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

31

31

Untuk menentukan predikat kelulusan didasarkan pada nilai IPK dan

IPK Ujian Akhir diperoleh dari IP Semester 1 sampai dengan semester 6/

total SKS. Predikat kelulusan terdiri dari 3 tingkat, yaitu: memuaskan,

sangat memuaskan dan dengan pujian. Dasar penentuan predikat kelulusan

sesuai dengan SK. Mendiknas nomor 232/U/2000 adalah sebagai berikut:

a). IPap 2,00 - < 2,76 : Memuaskan

b). IPap 2,76 - <3,51 : Sangat Memuaskan

c). IPap 3,51- 4,00 : Dengan Pujian.

Keterangan :

IPap : Indeks Prestasi Akhir Program

3. Konsep Kompetensi

"Kompetensi" merupakan istilah kunci dalam penelitian ini. Kata

"kompetensi" berasal dari bahasa Inggris competence, yang berarti kemampuan,

keahlian, wewenang dan kekuasaan. Hornby (1982 : 172) mengartikan

competence sebagai person having ability, power, authority, skill, knowledge to

do what is needed.. Bertolak dari pengertian ini maka kompetensi dapat diberi

makna, orang yang memiliki kemampuan, kekuasaan, kewenangan, keterampilan,

pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas tertentu.

Hari Suderadjat (2004) memberikan rambu-rambu tentang makna

kompetensi. Secara umum, kompetensi diartikan sebagai pemilikan pengetahuan

(konsep dasar keilmuan), ketrampilan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan

suatu pekerjaan di lapangan, dan nilai-nilai serta sikap. Lebih spesifik lagi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

32

32

menurut Kepmendiknas 045/U/2002, kompetensi adalah seperangkat tindakan

cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk

dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dalam bidang

pekerjaan tertentu.

1. Karakteristik dan Unsur Kompetensi

Dengan menyimak makna kompetensi tersebut di atas, maka dapat

dimaklumi jika kompetensi itu dipandang sebagai pilarnya kinerja dari suatu

profesi. Hal itu mengandung implikasi bahwa seorang professional yang

kompeten itu harus dapat menunjukkan karakteristik utamanya, antara lain:

a. Mampu melakukan sesuatu pekerjaan tertentu secara rasional. Dalam arti,

ia harus memiliki visi dan misi yang jelas mengapa ia melakukan apa yang

dilakukannya berdasarkan analisis kritis dan pertimbangan logis dalam

membuat pilihan dan mengambil keputusan tentang apa yang

dikerjakannya.

b. Menguasai perangkat pengetahuan (teori dan konsep, prinsip dan kaidah,

hipotesis dan generalisasi, data dan informasi, dan sebagainya) tentang

seluk beluk apa yang menjadi bidang tugas pekerjaannya.

c. Menguasai perangkat keterampilan (strategi dan taktik, metode dan teknik,

prosedur dan mekanisme, sarana dan instrumen, dan sebagainya) tentang

cara bagaimana dan dengan apa harus melakukan tugas pekerjaannya.

d. Memahami perangkat persyaratan ambang (basic standars) tentang

ketentuan kelayakan normatif minimal kondisi dari proses yang dapat

ditoleransikan dan kriteria keberhasilan yang dapat diterima dari apa yang

dilakukannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

33

33

e. Memiliki daya (motivasi) dan citra (aspirasi) unggulan dalam melakukan

tugas pekerjaannya. Ia bukan sekedar puas dengan memadai persyaratan

minimal, melainkan berusaha mencapai yang sebaik mungkin

(profesiencies).

f. Memiliki kewenangan (otoritas) yang memancar atas penguasaan

perangkat kompetensinya yang dalam batas tertentu dapat

didemonstrasikan (observable) dan teruji (measurable), sehingga

memungkinkan memperoleh pengakuan pihak berwenang (certifiable).

(Syahidin, 2008 :5-6)

Menurut Johnson (1974) pada setiap kompetensi itu pada dasarnya

terdapat enam unsur, yaitu:

a. Performance component, yaitu unsur kemampuan penampilan kinerja yang

nampak sesuai dengan bidang keprofesiannya (dalam hal ini teaching),

b. Subject component, yaitu unsur kemampuan penguasaan bahan/substansi

pengetahuan yang relevan dengan bidang keprofesiannya sebagai prasyarat

(enabling competencies) bagi penampilan komponen kinerjanya,

c. Professional component, yaitu unsur kemampuan penguasaan substansi

pengetahuan dan keterampilan teknis sesuai dengan bidang keprofesiannya

sebagai prasyarat bagi penampilan kinerjanya,

d. Process component, yaitu unsur kemampuan penguasaan proses-proses

mental (intelectual) mencakup proses berfikir (logis, kritis, rasional, aktif)

dalam pemecahan masalah, pembuatan keputusan, dan sebagainya, sebagai

prasyarat bagi penampilan kinerjanya,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

34

34

e. Adjustment component, yaitu unsur kemampuan penyerasian dan

penyesuaian diri berdasarkan karakteristik pribadi pelaku dengan tugas

penampilan kinerjanya,

f. Attitudes component, yaitu unsur komponen sikap, nilai, kepribadian

pelaku sebagai prasyarat yang fundamental bagi keseluruhan perangkat

komponen kompetensi lainnya bagi terwujudnya komponen penampilan

kinerja keprofesiannya.

Titik Sumarti (2008), menyebutkan bahwa berdasarkan Kepmendiknas

no. 232/U/2000, kompetensi dibangun berdasarkan empat pilar pendidikan

yaitu :

a. Landasan kemampuan pengembangan kepribadian (to know),

b. Kemampuan penguasaan ilmu dan keterampilan ( know how and know

why), dan kemampuan berkarya ( know to do)

c. Kemampuan mensikapi dan berperilaku dalam berkarya sehingga dapat

mandiri, menilai dan mengambil keputusan secara bertanggung jawab (To

be).

d. Dapat hidup bermasyarakat dengan bekerjasama, saling menghormati dan

menghargai nilai-nilai pluralisme, dan kedamaian (to live together).

Dalam memahami standar kompetensi guru, menurut Udin Saud dkk

(2008), perlu diperhatikan sosok dari core competency yang ditelusuri dari dua

sisi. Sisi pertama adalah pengupayaan beranjaknya profil kompetensi guru dari

nuansa content transmission di satu pihak menjadi kepada yang lebih

berorientasi kepada pembentukan profil kompetensi secara utuh sehingga lebih

berpeluang memfasilitasi pembentukan profil kompetensi yang dituntut untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

35

35

menggelar berbagai kegiatan pembelajaran yang mendidik di pihak lain.

Dengan kata lain, sepintas penggunaan label knowledge (pengetahuan) untuk

ketiga pilahan ini memang mengesankan kesejajaran sehingga cukup

ditansmisikan saja sebagai informasi yang merupakan ciri khas pendekatan

content transmission. Namun apabila didalami lebih jauh akan menjadi jelas

bahwa kandungan maknanya berbeda-beda tingkatannya. Sedangkan sisi kedua

yang perlu diperhatikan adalah profil kemampuannya sendiri termasuk tingkat

ke-umum-an (level of generality) yang dapat disepakati. Artinya profil

kemampuan tersebut hendaknya cukup utuh namun cukup ringkas rinciannya

sehingga menampilkan sosok yang menyeluruh (holistic) namun cukup luwes

sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menyesuaikannya ke dalam

berbagai konteks terapan. Dalam membicarakan standar kompetensi guru,

perlu diperhatikan alur pikir berikut. Pertama-tama, apabila pekerjaan guru

memang dikehendaki menjadi pekerjaan professional dalam arti layanan

ahlinya itu mengemban missi sosial - budaya yang teramat penting, maka

penunaian tugas-tugas professional guru itu perlu bertumpu pada 3 pilar yang

sama kokohnya: pilihan nilai (baca: manusia dan masyarakat masa depan yang

dikehendaki), temuan penelitian (baca: berbagai asas dan praktek kependidikan

yang teruji) yang diramu melalui interaksi pendapat ahli (baca: berbagai pra-

kiraan mengenai tujuan dan asas-asas pendidikan beserta berbagai seluk beluk

penyelenggaraannya yang didasarkan atas pertimbangan ahli). Dari berbagai

asumsi landasan program itu, maka pertama, terproyeksikanlah peranan yang

diharapkan (expected role) dari jajaran guru di masyarakat umumnya dan

dalam konteks pelaksanaan tugasnya di sekolah khususnya, dalam melihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

36

36

dirinya, dalam melihat dunianya. Kerangka pikir inilah yang dinamakan

wawasan kependidikan guru. Dari peranan guru yang diharapkan itu dapat

dijabarkan profil kemampuan guru yang dipersyaratkan, mulai dari sosok yang

lebih bersifat umum (core competency profile) sampai dengan yang lebih rinci

dan operasional.

Beberapa kompetensi yang termasuk ke dalam profil standar kompetensi

guru antara lain:

a. Penguasaan Bidang Studi, menyangkut kemampuan guru dalam menguasai

kurikulum yang berlaku serta pendalaman terhadap disiplin ilmu yang menjadi

tugas pokoknya mengajar dengan memperhatikan karakteristik ilmu yang

dikuasainya untuk kemudian mampu memilih bahan ajar yang sesuai dengan

kurikulum serta bagaimana pemilihan strategi pembelajarannya agar siswa

dapat menyerap ilmu yang diajarkannya.

b. Pemahaman Peserta Didik, menyangkut kemampuan guru dalam memahami

aspek fisik dan psikologis peserta didik sesuai dengan tingkat

perkembangannya. Hal ini merupakan salah satu hal yang tidak dapat

diabaikan, karena dalam perkembangan pembelajaran peserta didik tidak

diletakkan sebagai obyek didik, tetapi sudah mengarah kepada subyek didik

yang dituntut untuk lebih aktif dan proaktif dalam proses belajarnya. Dengan

memahami peserta didik, guru dapat membantu dalam memilihkan tugas

belajar para peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangannya, dalam arti

guru dapat melakukan tindakan remedial bagi peserta didik yang perlu

mendapat bantuan dan juga mampu memberikan penguatan kepada peserta

didik yang lebih dari temannya. Lebih jauh guru dapat mengetahui kondisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

37

37

sosial ekonomi peserta didik yang dianggap dapat berpengaruh terhadap

keberhasilan belajar peserta didik di sekolah.

c. Penguasaan Pembelajaran yang Mendidik, menyangkut upaya guru dalam

melakukan proses belajar mengajar yang mengarah kepada pendewasaan

peserta didik secara proporsional. Dalam banyak kasus ditemukan bahwa

proses dan hasil belajar ternyata tidak mampu membuat siswa lebih mandiri

akan tetapi membuat mereka tergantung terhadap apa yang diajarkan guru dan

hal ini tentu bukan merupakan model pembelajaran yang mendidik yang telah

dilakukan guru, untuk itu guru dituntut untuk menguasai bagaimana suatu

proses pembelajaran dapat menciptakan kondisi belajar siswa yang lebih

mandiri, aktif dan inovatif.

d. Pengembangan Kepribadian dan Profesionalitas menyangkut upaya guru dalam

meningkatkan kapasitas diri (capacity building) untuk mampu berkompetisi

dengan yang lain di era persaingan yang demikian ketat. Kemampuan guru

dalam mengembangkan diri secara berkelanjutan untuk terus menempa diri

baik secara pribadi dalam hal mengembangkan nilai-nilai luhur yang agung

sebagai seorang pribadi dengan jati diri seorang guru (suri tauladan), maupun

secara professional dengan terus belajar dari segala sumber sesuai dengan

kapasitasnya serta berusaha mengembangkan kemampuan berpikir aktif, kritis,

dan reflektif sebagai seorang pendidik. Dalam hubungannya dengan tenaga

profesional kependidikan, menurut Raka Joni (1980), kompetensi menunjuk

kepada perbuatan (performance) yang bersifat rasional dan memenuhi

spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas- tugas kependidikan. Dikatakan

"perbuatan" karena ia merupakan tingkah laku yang dapat diamati, meskipun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

38

38

sebenarnya seringkali terlibat pula proses yang tidak nampak, seperti

klasifikasi dan penilaian informasi atau pengambilan keputusan yang dilakukan

sebelum perbuatan yang menampak dilaksanakan. Ini pulalah yang

menyebabkan bahwa kompetensi profesional itu selalu ditandai oleh

"rasionalitas" karena perbuatan profesional selalu dilakukan dengan kesadaran

penuh akan "mengapa" di samping "bagaimana" perbuatan yang dimaksud

dilaksanakan. Dengan demikian, masih menurut Raka Joni, dapatlah

disimpulkan bahwa istilah kompetensi dipergunakan di dalam dua konteks,

yaitu: pertama, sebagai indikator kemampuan yang menunjuk kepada

perbuatan yang bisa diamati, dan kedua, sebagai konsep yang mencakup aspek-

aspek kognitif, afektif dan perbuatan (performance) serta tahap-tahap

pelaksanaannya secara utuh.

2. Kompetensi Dosen

Dosen dan guru sama-sama sebagai tenaga kependidikan. Dalam

Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen menjelaskan bahwa kompetensi guru atau dosen adalah seperangkat

pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan

dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Di

dalam Pola Pembaharuan Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan di

Indonesia disebutkan adanya tiga dimensi kompetensi yang secara tunjang-

menunjang membentuk profil kompetensi profesional tenaga kependidikan,

yaitu: 1) kompetensi pribadi, 2) kompetensi profesional, dan 3) kompetensi

kemasyarakatan. (Raka Joni, 1980 : 11). Ketiga dimensi profesional guru ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

39

39

terdapat pula dalam Suharsimi Arikunto (1996). Hanya Suharsimi Arikunto

mengganti istilah kemasyarakatan dengan "sosial".

Menurut Atwi Suparman (2005), seorang dosen hendaknya memiliki

tiga kompetensi yaitu penguasaan bidang ilmu, ketrampilan kurikulum dan

ketrampilan pedagodis (pembelajaran dan pengembangan cara mensikapi

pemahaman materi ajar). Menurut Raka Joni (1980) cara-cara pengelompokan

kompetensi yang lain masih bisa dilakukan. Akan tetapi yang jelas,

pembentukan dan perwujudannya di dalam perbuatan-perbuatan pelaksanaan

tugas terjadi secara kait- mengait dan saling menunjang. Sekarang dimensi

kompetensi guru dan dosen dapat dikatakan sudah tuntas karena Undang-

undang Guru dan Dosen 2005 menyebutkan adanya 4 dimensi kompetensi,

yakni: kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi pribadi, dan

kompetensi sosial.

a. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik berhubungan dengan tugas-tugas dosen

sebagai tenaga kependidikan. Menurut Depdiknas (2014), pada pokoknya

kompetensi pedagogik ini terlihat dari bagusnya mengajar dan

terkuasainya bahan kuliah oleh mahasiswa. Dalam Standar Nasional

Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa

kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran

peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi

yang dimilikinya. Kompetensi ini berhubungan dengan: (1) kesiapan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

40

40

memberikan kuliah dan/atau praktek/praktikum, (2) keteraturan dan

ketertiban penyelenggaraan perkuliahan, (3) kemampuan menghidupkan

suasana kelas, (4) kejelasan penyampaian materi dan jawaban terhadap

pertanyaan di kelas, (5) pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran,

(6) keanekaragaman cara pengukuran hasil belajar, (7) pemberian umpan

balik terhadap tugas, (8) kesesuaian nilai yang diberikan dengan hasil

belajar. Lebih lanjut Mulyasa (2008: 75) mengemukakan bahwa

kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru atau dosen dalam

pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi

hal-hal sebagai berikut :

1) Landasan kependidikan

2) Pemahaman terhadap peserta didik

3) Pengembangan kurikulum/ silabus

4) Perancangan pembelajaran

5) Pelaksanaan pembelajaran

6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran

7) Evaluasi hasil belajar

8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

Dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi guru

dan dosen, secara umum kompetensi pedagogik dosen dapat disarikan

sebagai berikut; 1) Latar belakang pendidikan dan pelatihan pedagogik, 2)

Persiapan perkuliahan, 3) Kedisiplinan dosen menyelenggarakan

perkuliahan, 4) Pengelolaan kelas, 5) Penggunaan media dan metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

41

41

pembelajaran, 6). Bimbingan mahasiswa, dan 7) Persepsi terhadap

kemampuan mahasiswa dan penilaian prestasi belajar mahasiswa.

1) Latar belakang pendidikan dan pelatihan pedagogik

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan yang tugas

utamanya mentransformasikan, mengembangkan, dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan-teknologi dan seni melalui

pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Kedudukan dosen

sebagai tenaga profesional berfungsi meningkatkan martabat dan

perannya sebagai agen pembelajaran, pengembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni serta pengabdian kepada masyarakat

dalam kerangka meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Upaya peningkatan kompetensi dosen dalam hal pembelajaran

selalu menjadi perhatian dari Ditjen Dikti. Hal ini didasarkan pada

pemikiran bahwa dosen merupakan salah satu komponen yang sangat

berperan dalamproses pembelajaran, dan secara langsung

mempengaruhi peningkatan kualitas belajar mahasiswa.

Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Pengajaran

(PEKERTI) dan Appied Approach (AA) merupakan program pelatihan

yang yang dapat dimanfaatkan dalam rangka peningkatan kompetensi

profesional dosen dalam memangku jabatan fungsional, terutama

dalam peningkatan ketrampilan pedagogis. Program PEKERTI

ditujukan untuk dosen pemula, agar menguasai konsep-konsep dasar

dalam pembelajaran dan memiliki kemampuan mengajar yang

memadai. Sementara itu, program AA ditujukan untuk dosen senior

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

42

42

agar memiliki wawasan dan ketrampilan untuk mengembangkan

profesinya sebagai dosen, yang pada akhirnya mampu meningkatkan

kualitas proses belajar dan hasil belajar mahasiswa. Program AA

merupakan kelanjutan dari program PEKERTI.

Pelatihan PEKERTI dan AA yang diikuti oleh dosen

diharapkan mampu memberikan alternatif jalan keluar dalam

pemecahan masalah yang dialami dosen perguruan tinggi berkenaan

dengan upaya peningkatan kualitas pembelajaran (Pusposutarjo, 2001).

2) Persiapan Perkuliahan

Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang dosen

seyogyanya melalui persiapan yang baik. Persiapan perkuliahan yang

dimaksud disini adalah adanya strategi pengajaran berikut bahan

pengajarannya. Persiapan perkuliahan atau pengajaran merupakan

bagian dari perancangan strategi pembelajaran. Adanya penyusunan

program pengajaran merupakan bukti bahwa dosen melakukan

perencanaan strategi pembelajaran yang akan dilakukan.

Salah satu langkah dalam penyusunan program pembelajaran

adalah mengembangkan strategi pengajaran yang didalamnya

terkandung empat komponen yaitu urutan kegiatan pengajaran, metode

pengajaran, media pengajaran, dan waktu. Berdasarkan strategi

tersebut seorang dosen dapat mengembangkan bahan pengajaran.

Dalam praktek di lapangan, para pengajar jarang membuat strategi

pengajaran dengan keempat komponen tersebut di atas. Kebanyakan

dari mereka membuat Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

43

43

dan Satuan Acara Pengajaran (SAP). Baik GBPP maupun SAP

merupakan program pengajaran.

GBPP merupakan program pengajaran satu mata kuliah untuk

diajarkan selama satu semester. Sedangkan SAP adalah program

pengajaran yang meliputi satu atau beberapa pokok bahasan untuk

diajarkan selama satu kali atau beberapa kali pertemuan. GBPP sebagai

Course Outlines yaitu rumusan tujuan dan pokok-pokok isi mata

kuliah. GBPP memberikan petunjuk secara keseluruhan mengenai

tujuan dan ruang lingkup materi yang harus diajarkan (Atwi Suparman,

2005: 3).

SAP sebagai rencana pelaksanaan pembelajaran pada

hakekatnya merupakan suatu sistem, yang terdiri atas komponen-

komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama

lain, dan memuat langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran untuk

mencapai tujuan atau membentuk kompetensi tertentu (Mulyasa, 2008:

102). SAP memberikan petunjuk secara rinci, pertemuan demi

pertemuan mengenai kegiatan belajar-mengajar, mengenai tujuan,

ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar-mengajar,

media dan evaluasi yang harus digunakan. Dosen merupakan seorang

manajer dalam pembelajaran, dia bertanggung jawab terhadap

perencanaan, pelaksanaan dan penilaian program pembelajaran. Untuk

menjamin efektivitas pembelajaran, dosen harus menjabarkan isi dari

GBPP (kurikulum) secara lebih rinci dan operasional.

3) Kedisiplinan dalam menyelenggaraan Perkuliahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

44

44

Kedisiplinan dosen dalam menyelanggarakan perkuliahan

mutlak diperlukan untuk sebuah hasil pembelajaran yang optimal.

Waktulah yang membatasi setiap ruang gerak dosen dalam proses

interaksi belajarmengajar. Oleh karena itu, dosen sebisa mungkin

memperhatikan dan menepati alokasi waktu yang sudah ditentukan.

Alokasi waktu belajar adalah satuan menit yang dibutuhkan guru dan

siswa untuk meyelesaikan setiap langkah urutan kegiatan pembelajaran

dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dikelola secara efektif

dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Estimasi waktu

belajar adalah perkiraan waktu dalam satuan menit yang diperlukan

pengajar untuk mengajarkan materi pelajaran untuk setiap sub pokok

bahasan (Atwi Suparman, 2005: 14).

Estimasi waktu dihitung untuk menentukan jumlah waktu yang

dibutuhkan dosen dalam mengajarkan seluruh materi mata kuliah

tersebut. Estimasi waktu perlu diperhatikan pada tahap pengembangan

silabus dan rencana pembelajaran, hal ini untuk memperkirakan jumlah

pertemuan yang diperlukan dalam satu semester berdasarkan kalender

akademik. Dalam penentuan estimasi waktu, prinsip yang perlu

diperhatikan adalah kesukaran materi, ruang lingkup materi atau

cakupan materi, frekuensi penggunaan materi, serta tingkat pentingnya

materi yang dipelajari. Semakin sukar dalam mempelajari atau

melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan materi, semakin

banyak digunakan dan semakin penting, maka perlu diberi waktu yang

lebih banyak. Kedisiplinan dosen menyelenggarakan perkuliahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

45

45

dengan didasarkan pada alokasi waktu yang telah ditentukan dalam

perancangan pembelajaran mutlak diperlukan untuk pencapaian tujuan

pembelajaran.

4) Pengelolaan Kelas dan Pembelajaran

Pengelolaan pembelajaran yang dimaksud disini adalah

pengaturan aktivitas dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi

pendahuluan, penyajian materi perkuliahan, penutup. Sedangkan

pengelolaan kelas dilihat dari pengaturan ruang kelas dan mahasiswa

yang dimaksudkan agar kondisi belajar mahasiswa kondusif, betah

tinggal di kelas dengan motivasi tinggi untuk senantiasa belajar di

dalamnya.

a) Pendahuluan

Pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal

sebelum memasuki penyajian materi yang akan diajarkan.

Umumnya tahap pendahuluan meliputi penyampaian salam,

motivasi dan tujuan pembelajaran. Motivasi merupakan pendorong,

pengarah, penggerak tingkah laku dan mempengaruhi keberhasilan

mahasiswa serta menentukan efektivitas pembelajaran. Dalam hal

ini motivasi yang diberikan merupakan dorongan untuk belajar

yang datang dari orang lain yaitu dosen. Motivasi di sini adalah

kekuatan dan daya penggerak psikis yang tersembunyi di dalam

diri mahasiswa, yang mendorong mahasiswa untuk berkelakuan

dan bertindak untuk kegiatan belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

46

46

Motivasi memegang peranan penting dalam memberikan

gairah atau semangat belajar. Mahasiswa yang memiliki motivasi

kuat akan mempunyai energi banyak untuk melakukan kegiatan

belajar. Mahasiswa yang sebenarnya memiliki intelegensia tinggi

bisa jadi gagal karena tidak memiliki motivasi. Mahasiswa akan

belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang

tinggi.

Menurut Sutikno (2007) ada beberapa strategi yang bisa

digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa,

sebagai berikut; 1) Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu

seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus

yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin

besar pula motivasi dalam belajar, 2) Berikan hadiah untuk siswa

yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa

belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi

akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi, 3)

Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk

meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil

prestasi yang telah dicapai sebelumnya, 4) Sudah sepantasnya

siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian.

Tentunya pujian yang bersifat membangun. 5) Hukuman diberikan

kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar.

Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

47

47

merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. 6)

Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar.

Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke

peserta didik. 7) Membentuk kebiasaan belajar yang baik. 8)

Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun

kelompok. 9) Menggunakan metode yang bervariasi, dan 10)

Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

Tujuan pengajaran merupakan kompetensi-kompetensi

yang diharapkan dikuasai, didemonstrasikan, atau ditampilkan oleh

peserta didik atau peserta latihan setelah menyelesaikan suatu mata

kuliah (Atwi Suparman, 2005 :4).

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih

dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional

Khusus yang akan dicapainya kepada mahasiswa. Penyampaian

dan penjelasan tujuan pembelajaran akan memberikan manfaat

yang sangat baik bagi dosen maupun mahasiswa. Bagi dosen,

tujuan pembelajaran bermanfaat untuk bisa menentukan arah

proses belajar mengajar, memberi petunjuk yang jelas dalam

pemilihan bahan, penetapan metode, media pembelajaran serta

petunjuk terhadap penilaian. Bagi mahasiswa, dengan mengetahui

tujuan pembelajaran bisa mengetahui dari awal manfaat materi

yang akan dipelajari, hal ini selanjutnya bisa meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

48

48

motivasi dan semangatnya dalam mengikuti proses belajar

mengajar.

b) Penyajian materi perkuliahan

Tahap penyajian merupakan proses belajar mengajar yang

utama dalam suatu pengajaran. Di dalamnya tercakup bagian-

bagian sebagai berikut :

(1) Uraian, baik dalam bentuk verbal maupun non verbal seperti

penggunaan grafik, gambar, benda sebenarnya, model, dan

atau demontrasi gerak

(2) Contoh dan non contoh yang bersifat praktis dan konkrit dari

uraian konsep yang masih bersifat abstrak.

(3) Latihan, yang merupakan praktek bagi mahasiswa untuk

menerapkan konsep abstrak yang sedang dipelajari dalam

bentuk kegiatan fisik (Atwi Suparman, 2005: 18).

Urutan penyajian materi sangat berguna untuk mahasiswa.

Dengan penyampaian materi yang urut dan sistematis, mahasiswa

akan bisa menentukan urutan materi untuk dipelajari. Tanpa urutan

yang tepat dan sistematis, maka, jika terdapat materi pembelajaran

yang mempunyai hubungan bersifat prasyarat akan membuat

mahasiswa kesulitan dalam mempelajarinya. Urutan materi

pembelajaran mengacu pada teori elaborasi, dimulai dengan

disajikannya materi pembelajaran yang menggambarkan hal yang

paling umum, paling penting, dan paling sederhana (Mulyasa,

2008: 151).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

49

49

Penyajian materi yang sistematis bisa dilakukan dengan

menggunakan pendekatan; prosedural, hierarkis, dari sederhana ke

sukar, dari konkrit ke abstrak, spiral, tematis (pengalaman

bermakna), terpadu dan sebagainya (Mardapi, 2003:54).

c) Penutup

Tahap penutup merupakan tahap akhir suatu pengajaran.

Tahap ini meliputi 3 kegiatan, yaitu:

(1) Post test hasil belajar, untuk dijawab atau dikerjakan

mahasiswa. Acap kali tes tersebut dilaksanakan secara tidak

formal dan tidak tertulis, tetapi diajukan secara lisan untuk

dijawab atau dikerjakan oleh mahasiswa yang ditunjuk sebagai

sampel. Tetapi mungkin pula tes tersebut harus dijawab atau

dikerjakan oleh semua mahasiswa. Ini berarti post test akan

menyita waktu perkuliahan.

(2) Umpan balik yang berupa informasi hasil tes

(3) Tindak lanjut yang berupa petunjuk tentang apa yang harus

dilakukan atau dipelajari mahasiswa selanjutnya, baik untuk

memperdalam materi yang telah dipelajari dalam pertemuan

tersebut maupun untuk mempersiapkan diri mengikuti

pertemuan yang akan datang. Post test yang dilakukan diakhir

pembelajaran memiliki manfaat untuk melihat keberhasilan

pembelajaran (Atwi Suparman, 2005 : 18-19).

Pengaturan ruang kelas juga merupakan upaya pengelolaan

kelas yang bisa dilakukan dosen. Kelas yang dikelola dengan baik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

50

50

akan menunjang jalannya interaksi edukatif. Sebaliknya, kelas yang

tidak dikelola dengan baik akan menghambat kegiatan

pembelajaran. Mahasiswa tidak mustahil akan merasa bosan untuk

tinggal lebih lama mengikuti pembelajaran.

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh dosen

dalam menata lingkungan fisik kelas (Udin Saud, 2008: 9.22) yaitu;

(1) Visibility ( Keleluasaan Pandangan) artinya penempatan dan

penataan barang-barang di dalam kelas tidak mengganggu

pandangan mahasiswa, sehingga mahasiswa secara leluasa dapat

memandang dosen, benda atau kegiatan yang sedang berlangsung.

Begitu pula dosen harus dapat memandang semua mahasiswa

kegiatan pembelajaran, (2) Accesibility (mudah dicapai) artinya

penataan ruang harus dapat memudahkan mahasiswa untuk meraih

atau mengambil barang-barang yang dibutuhkan selama proses

pembelajaran. Selain itu jarak antar tempat duduk harus cukup

untuk dilalui oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dapat bergerak

dengan mudah dan tidak mengganggu mahasiswa lain yang sedang

bekerja, (3) Fleksibilitas (Keluwesan) artinya barang-barang di

dalam kelas hendaknya mudah ditata dan dipindahkan yang

disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Seperti penataan

tempat duduk yang perlu dirubah jika proses pembelajaran

menggunakan metode diskusi, dan kerja kelompok, (4)

Kenyamanan yaitu berkenaan dengan temperatur ruangan, cahaya,

suara, dan kepadatan kelas, (5) Keindahan artinya prinsip

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

51

51

keindahan ini berkenaan dengan usaha menata ruang kelas yang

menyenangkan dan kondusif bagi kegiatan belajar. Ruangan kelas

yang indah dan menyenangkan dapat berengaruh positif pada sikap

dan tingkah laku mahasiswa terhadap kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan.

5) Penggunaan Metode dan Media Pembelajaran

Metode adalah cara atau teknik yang digunakan dalam proses

belajar mengajar. Media adalah alat yang digunakan untuk

menyalurkan isi pembelajaran agar dapat dilihat, dibaca, atau

didengarkan oleh mahasiswa. Fungsi dari media adalah mengantarkan

isi pelajaran kepada mahasiswa (Suparman, 2005: 20).

Kegagalan pelaksanaan pembelajaran sebagian besar

disebabkan oleh penerapan metode pendidikan konvensional, anti

dialog, proses penjinakan, pewarisan pengetahuan dan tidak bersumber

pada realitas masyarakat (Mulyasa, 2008:102). Untuk itu diperlukan

suatu metode pembelajaran yang inovatif dan mampu meningkatkan

keaktifan serta prestasi belajar siswa. Dalam pembelajaran aktif

terdapat metode dan teknik belajar aktif yang pada intinya merupakan

teknik pembelajaran yang berorientasi pada berkembangnya potensi

berfikir aktif mahasiswa. Dalam pendidikan kesehatan, hal ini bisa

dilakukan dengan Problem Based Learning (PBL).

Studi tentang penerapan PBL pada pembelajaran Mata Kuliah

KB – Kesehatan Reproduksi di Akademi Kebidanan Jawa Tengah dan

Akademi Kebidanan di Jawa Timur oleh Fakultas Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

52

52

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta menunjukkan hasil bahwa

mahasiswa yang menggunakan metode konvensional memiliki nilai

skor rata – rata pengetahuan yang lebih rendah jika dibandingkan

dengan skor pengetahuan mahasiswa yang menggunakan metode PBL

(Emilia at all, 2006).

Mahasiswa merasa nyaman dengan model pembelajaran PBL

ini. Karena mereka belajar dalam kelompok kecil 8 – 12 orang dengan

seorang dosen yang berperan sebagai fasilitator, proses pembelajaran

berbentuk tutorial. Tercapainya tujuan belajar dipengaruhi oleh

pengalaman belajar mahasiswa. Dengan menggunakan PBL,

mahasiswa akan memiliki pengalaman belajar dengan banyak manfaat

yaitu; mempersiapkan mahasiswa untuk mengaplikasikan

pembelajarannya ke dalam situasi nyata dengan lebih baik,

memungkinkan mahasiswa menjadi produser bukan sekedar konsumer

pengetahuan, mereka aktif mencari sumber belajar serta membagi hasil

pencariannya dengan sesama teman/ kelompok belajarnya, dapat

membantu mahasiswa mengembangkan komunikasi, alasan – alasan

serta ketrampilan berfikir kritis.

Setiap materi pembelajaran memerlukan metode pembelajaran

yang berbeda. Sebelum memberikan perkuliahan, dosen terlebih

dahulu mengidentifikasi jenis materi yang akan dipelajari oleh

mahasiswa, dengan demikian, dosen akan mendapat kemudahan dalam

menyampaikan materi tersebut. Pembelajaran pada hakekatnya adalah

proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

53

53

terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dosen harus

memiliki kompetensi untuk melaksanakan pembelajaran yang

mendidik dan dialogis. Hal ini berarti, pelaksanaan pembelajaran harus

berangkat dari proses dialogis antar sesama subjek pembelajaran,

sehingga melahirkan pemikiran kritis dan komunikatif.

6) Bimbingan Mahasiswa

Dosen sebagai tenaga pendidik memiliki peran sebagai

pembimbing. Menurut Syaiful Bachri Djamarah (2007: 46), peranan

ini harus lebih dipentingkan, karena kehadiran pendidik adalah untuk

membimbing peserta didik menjadi manusia dewasa susila yang cakap.

Institusi pendidikan berkewajiban memberikan bimbingan dan

konseling kepada peserta didik yang menyangkut pribadi, sosial,

belajar dan karier (Mulyasa, 2008: 113).

Bimbingan dan konseling (BK) adalah proses pemberian

bantuan secara sistematis dan intensif yang dilakukan oleh dosen yang

bertugas khusus itu kepada mahasiswa dalam rangka pengembangan

pribadi, sosial, dan ketrampilan belajar (learning skill) demi karir masa

depannya. Selain bagian Bimbingan dan Konseling, dosen juga

diperkenankan memfungsikan diri sebagai pembimbing akademik

mahasiswa. Pembimbing Akademik (PA) adalah dosen yang

memberikan bantuan berupa nasehat akademik kepada mahasiswa,

sesuai dengan program studinya, untuk meningkatkan kemampuan

akademik mahasiswa, sehingga program studinya selesai dengan baik.

Bimbingan akademik adalah bimbingan yang diberikan oleh Dosen

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

54

54

Pembimbing Akademik kepada mahasiswa dalam bidang akademik

selama mengikuti studinya. Tujuan bimbingan akademik antara lain

untuk memberikan bantuan dan nasehat kepada mahasiswa dalam

menyusun program studinya dan memberikan pengawasan secara terus

menerus demi kelancaran studi mahasiswa. Kegiatan-kegiatan

akademik antara lain berupa konsultasi antara dosen pembimbing

akademik dengan mahasiswa dalam mengisi Kartu Rencana Studi

(KRS), saat mahasiswa menghadapi kesulitan dalam studinya dan hal-

hal lain yang berkaitan dengan kemajuan belajar mahasiswa.

7) Persepsi positif kemampuan mahasiswa dan penilaian prestasi

mahasiswa

Seorang dosen yang memiliki persepsi positif terhadap

kemampuan mahasiswa berati dia telah memiliki kemampuan untuk

memahami kondisi peserta didik. Dalam proses belajar di Perguruan

Tinggi, diperlukan adanya persepsi dan sikap positif dosen terhadap

kemampuan mahasiswanya. Mahasiswa harus ditempatkan sebagai

pembelajar dewasa, bukan sebagai sapi perah, anak kecil atau botol

yang kosong. Penilaian prestasi belajar dilakukan untuk mengetahui

perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi mahasiswa. Menurut

Majid (2007: 188-189), penilaian pembelajaran memiliki fungsi

motivasi, belajar tuntas, indikator efektivitas pembelajaran dan fungsi

umpan balik. Penilaian yang dilakukan dosen berfungsi sebagai:

(1) Pendorong atau pemberi motivasi mahasiswa untuk belajar.

Latihan, tugas dan ujian yang diberikan dosen harus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

55

55

memungkinkan mahasiswa melakukan proses pembelajaran baik

secara individu maupun kelompok.

(2) Memantau ketuntasan dan kemajuan belajar mahasiswa. Dengan

adanya penilaian belajar, akan diketahui jika terdapat kemampuan/

kompetensi yang belum dikuasai oleh mahasiswa. Rencana

penilaian harus disusun sesuai dengan target kemampuan yang

harus dikuasai mahasiswa pada setiap semester sesuai dengan

daftar kompetensi yang telah ditatapkan.

(3) Indikator efektifitas pengajaran. Apabila dosen menemukan bahwa

hanya sebagaian mahasiswa saja yang menguasai kompetensi yang

ditargetkan, dosen perlu melakukan analisis dan refleksi mengapa

hal ini terjadi dan apa tindakan yang harus dilakukan untuk

meningkatkan efektivitas pembelajaran.

(4) Sebagai umpan balik. Umpan balik hasil penilaian bermanfaat

untuk mahasiswa agar mereka mengetahui kelemahan yang

dialaminya dalam mencapai kompetensi yang diharapkan. Untuk

dosen, umpan balik bermanfaat untuk melihat hal-hal apa yang

perlu diperhatikan secara serius dalam pembelajaran.

Menurut Mulyasa (2008: 106), fungsi penilaian hasil belajar

antara lain; (1) mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap

kompetensi yang telah ditentukan, (2) untuk mengetahui kompetensi

dasar dan tujuan-tujuan yang dapat dikuasai oleh peserta didik, serta

kompetensi dasar dan tujuan yang belum dikuasainya, (3) untuk

mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti remedial, pengayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

56

56

dan untuk mengetahui tingkat kesuliatan belajar, (4) sebagai bahan

acuan untuk melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran dan

pembentukan kompetensi peserta didik yang telah dilaksanakan, baik

terhadap perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi.

b. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional dosen adalah kemampuan dosen dalam

penguasaan bahan ajar secara penuh juga cara-cara mengajarkannya secara

pedagogis dan metodis. Suharsimi Arikunto (1996), mengistilahkannya

dengan pengetahuan yang luas dan mendalam tentang bidang studi yang

akan diajarkannya serta penguasaan metodologis. Yang terakhir ini

sekarang mungkin masuk ke dalam kompetensi pedagogik. Dalam Standar

Nasional Pendidikan dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan

kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan

membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan

dalam Standar Nasional Pendidikan.

Mulyasa (2008:135), mengidentifikasi ruang lingkup kompetensi

profesional sebagai berikut:

1) Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi,

psikologis, sosiologis dan sebagainya.

2) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembengan

peserta didik.

3) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi

tanggung jawabnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

57

57

4) Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi.

5) Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan

sumber belajar yang relevan.

6) Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran.

7) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik

8) Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.

Dalam instrumen sertifikasi dosen disebutkan komponen

profesional dosen meliputi; 1) kemampuan menjelaskan pokok bahasan/

topik secara tepat, 2) kemampuan memberi contoh relevan dari konsep

yang diajarkan, 3) kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik yang

diajarkan dengan bidang/topik lain, 3) kemampuan menjelaskan

keterkaitan bidang/topik yang diajarkan dengan konteks kehidupan, 4)

penguasaan akan isu-isu mutakhir dalam bidang yang diajarkan, 5)

penggunaan hasil-hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas

perkuliahan, 6) pelibatan mahasiswa dalam penelitian/kajian dan atau

pengembangan/ rekayasa/ desain yang dilakukan dosen, 7) kemampuan

menggunakan beragam teknologi komunikasi, 8) Keterlibatan dalam

kegiatan ilmiah organisasi profesi.

Dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi dosen,

maka kompetensi profesional dosen kebidanan disarikan sebagai berikut;

1) riwayat pendidikan dan pelatihan kebidanan, 2) penguasaan materi, 3)

kemampuan meningkatkan dan memperbarui keilmuannya, 4) penelitian

dan pengabdian masyarakat, 5) keterlibatan dalam organisasi profesi.

1) Riwayat Pendidikan dan Pelatihan Kebidanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

58

58

Dosen selaku ilmuwan harus memiliki kemampuan keilmuwan

yang baik, terutama ilmu yang telah menjadi spesialisasinya. Direktur

Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

memberikan acuan bahwa dosen minimal harus memiliki latar belakang

pendidikan S2 yang linier. Dalam aturan pendirian pendidikan D-III

Kebidanan dari Pusdiknakes disebutkan bahwa dosen Kebidanan adalah

mereka yang minimal telah menyelesaikan pendidikan D-III Kebidanan

ditambah pendidikan lanjut berupa D-IV Kebidanan atau S-1

Kesehatan.

Menurut Oemar Hamalik (2007 : 26-30), tingkat profesional

tenaga pendidik terdiri dari : executive, profesional, provisional, cadet

dan special.

a) Dosen eksekutif (Executive) merupakan pimpinan dan penanggung

jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pengajaran. Berdasarkan

tingkat pendidikannya, jenis staf ini harus memiliki pendidikan

tingkat sarjana, master atau doktor, selain itu harus memiliki

pengalaman mengajar di kelas.

b) Dosen profesional (Profesional) adalah orang yang telah menempuh

pendidikan dan memiliki tingkat sarjana, master atau doktor,

mendapat ijazah negara dan berpengalaman dalam mengajar di

kelas-kelas besar.

c) Dosen provisional (Provisional) merupakan staf yang telah

menempuh pendidikan sarjana dan telah memperoleh ijazah negara

tetapi belum memiliki atau masih kurang pengalaman mengajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

59

59

d) Dosen kadet (Cadet) merupakan dosen yang belum menyelesaikan

pendidikan minimal sebagai dosen dan hanya memenuhi kualifikasi

darurat.

e) Dosen khusus (special) merupakan dosen yang ahli dalam bidang

tertentu.

2) Penguasaan Materi

Penguasaan dosen terhadap materi pelajaran dalam bidang ilmu

tertentu haruslah luas dan mendalam. Penguasaan materi secara luas

diartikan sebagai kemampuan dosen untuk memahami tentang asal usul,

perkembangan, hakekat dan tujuan dari ilmu tersebut. Sementara itu

penguasaan yang mendalam diartikan sebagai kemampuan dosen untuk

memahami cara dan menemukan ilmu, teknologi dan atau seni,

khususnya tentang bidang ilmu yang diampunya.

Dosen juga dituntut mempunyai kemampuan memahami nilai,

makna, dan kegunaan ilmu terutama dalam kaitannya dengan

pemanfaatan dalam kehidupan manusia, sehingga mempunyai dampak

kepada kebudayaan dan peradaban. Bersamaan dengan itu dosen perlu

menguasai keterbatasan materi pelajaran dalam kaitannya dengan etika

ilmu, tradisi dan budaya akademis sebagai landasan moral untuk

menghindari kerancuan dan kemudaratan yang mungkin ditimbulkan

(Ditjen Dikti, 2008: 29).

Kemampuan keilmuwan dosen juga terlihat dari ijazah dan

sertifikat kebidanan yang dimiliki oleh dosen. Ijazah dan sertifikat

bukan semata-mata secarik kertas, tetapi suatu bukti bahwa pemiliknya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

60

60

telah mempunyai ilmu pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang

diperlukannya untuk suatu jabatan (Syaiful Bachri Djamarah, 2007:33).

3) Kemampuan meningkatkan dan memperbarui keilmuan (Penguasaan

IT)

Abad 21 merupakan abad pengetahuan, sekaligus merupakan

abad informasi dan teknologi. Karena pengetahuan, informasi dan

teknologi menguasai abad ini maka disebut juga era globalisasi, karena

canggihnya penggunaan pengetahuan, informasi dan teknologi dalam

berbagai aspek kehidupan yang menimbulkan hubungan global

(Mulyasa, 2008: 106).

Persaingan hidup yang sangat ketat, perubahan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat, memungkinkan siapa

orang yang menguasai pengetahuan, teknologi dan informasi dialah

yang akan menguasai hidup secara survival. Perubahan prinsip belajar

berbasis komputer memberikan dampak pada profesionalisme dosen,

sehingga harus menambah pemahaman dan kompetensi baru untuk

memfasilitasi pembelajaran. Dosen dituntut untuk memiliki

kemampuan mengorganisir, menganalisis, dan memilih informasi yang

paling tepat dan berkaitan langsung dengan pembentukan kompetensi

peserta didik serta tujuan pembelajaran (Mulyasa, 2008: 108).

4) Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi disebutkan bahwa selain

memiliki peran dalam bidang a) pendidikan dan pengajaran, dosen juga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

61

61

berkewajiban melaksanakan kegiatan b) penelitian dan c) pengabdian

kepada masyarakat. Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu :

a) Pendidikan dan pengajaran

Dosen bukan hanya menguasai materi, namun juga dapat

mengajarkannya pada orang lain dengan metode yang baik. Selain

itu dosen dituntut pula untuk mengajarkan sikap-sikap yang benar

dalam menempuh kehidupan di dunia ini.

b) Penelitian

Dalam hal ini dosen perlu memiliki pemahaman dan

keterampilan tentang metodologi ilmiah, rancangan penelitian dan

atau percobaan, serta kemampuan mengorganisasikan dan

menyelenggarakan penelitian bidang ilmu mulai dari perumusan

masalah, penyusunan hipotesis, perancangan data, dan alat yang

akan digunakan, serta metode analisis yang mendasarinya.

Selanjutnya dosen mampu menerapkan rancangan, metode, dan

analisis tersebut dalam melaksanakan penelitian, sehingga tujuan

penelitian dapat dicapai. Dosen harus melakukan penelitian untuk

mengembangkan keilmuannya. Bukan hanya untuk diri sendiri,

tetapi juga merupakan bentuk tanggung jawab terhadap

pengembangan ilmu pengetahuan yang dimilkinya. Sikap haus

belajar dan selalu ingin tahu sangat diperlukan dosen untuk maju dan

berkembang.

c) Pengabdian pada masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

62

62

Hasil penelitian yang diperoleh lazimnya tidak dapat

langsung diterapkan, melainkan perlu dikembangkan lagi agar dapat

diterapkan dikalangan masyarakat. Untuk itu seorang dosen yang

profesional perlu mempunyai kemampuan untuk melakukan

pengembangan sebagai bagian kelanjutan dari penelitian. Dalam hal

ini dosen diharapkan memiliki kemampuan melaksanakan rancangan

penerapan tersebut baik dalam tingkat percobaan maupun dalam

tingkat penyebaran secara masif (Ditjen Dikti, 2008:30-31).

5) Keterlibatan Dalam Organisasi Profesi

Menurut Ikatan Konselor Indonesia (2008), bahwa organisasi

profesi pada umumnya berpegang pada apa yang disebut tridarma

organisasi profesi, yaitu: (1) ikut serta mengembangkan ilmu dan

teknologi profesi; (2) meningkatkan mutu pelayanan kepada sasaran

layanan; dan (3) menjaga kode etik profesi. Merujuk pada pemikiran

IKI tersebut, maka setiap organisasi profesi hendaknya dapat

memberikan dukungan dan kontribusi positif bagi para anggotanya

untuk senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

serta melahirkan berbagai inovasi untuk kepentingan pengembangan

dan kemajuan dari profesi itu sendiri, baik berdasarkan pemikiran kritis

maupun riset. Dalam hal ini, kerja sama mutualistik antara organisasi

profesi dengan berbagai perguruan tinggi yang melahirkan anggota-

anggota profesi yang bersangkutan tampaknya mutlak diperlukan.

Selain berupaya mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,

organisasi profesi juga seyogyanya dapat terus-menerus mendorong dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

63

63

memotivasi para praktisi profesi di lapangan untuk dapat melaksanakan

tugas-tugasnya sesuai dengan standar yang disyaratkan, sehingga

kehadirannya dapat memberikan manfaat dan kepuasan bagi para

pengguna jasa layanan maupun masyarakat luas.

Kegiatan pengembangan profesi dengan tujuan untuk

meningkatkan mutu pelayanan tampaknya juga mutlak diperlukan, –

misalnya dalam bentuk riset, pelatihan, seminar, simposium,– baik yang

diselenggarakan oleh organisasi profesi itu sendiri maupun bekerja

sama dengan pihak lain (Akhmad Sudrajat, 2009).

Organisasi profesi secara organisatoris merupakan kekuatan

terbesar untuk meyakinkan pihak luar terhadap pelaksanaan profesi

anggotanya. Organisasi profesi mewadahi anggotanya untuk

memperjuangkan hak-hak profesi.

c. Kompetensi Pribadi

Kompetensi pribadi dosen lebih berhubungan dengan potensi-

potensi psikologis dosen untuk tugas-tugas kependidikan. Dalam

instrumen sertifikasi dosen (2008), kompetensi pribadi dosen dilihat dari

aspek kewibawaan sebagai pribadi dosen, kearifan dalam mengambil

keputusan, menjadi contoh dalam bersikap dan berperilaku, satunya kata

dan tindakan, kemampuan mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan

kondisi serta adil dalam memperlakukan mahasiswa. Dalam Standar

Nasional Pendidikan dikemukakan bahwa yang dimaksud kompetensi

pribadi adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif

dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

64

64

Setiap tenaga pendidik dituntut untuk memiliki kompetensi

kepribadian yang memadai, bahkan menurut Mulyasa (2008:117),

kompetensi ini akan melandasi atau menjadi landasan bagi kompetensi-

kompetensi lainnya. Dari berbagai sumber yang membahas tentang

kompetensi guru dan dosen, maka kompetensi pribadi dosen kebidanan

dapat disarikan sebagai potensi-potensi psikologis dosen yang mantap,

empati-berakhlak mulia, simpatik dan berwibawa, inovatif serta menjadi

teladan mahasiswa dan lingkungannya Setiap dosen memiliki pribadi

masing-masing sesuai ciri-ciri pribadi yang mereka miliki. Kepribadian

adalah suatu masalah abstrak yang hanya dapat dilihat lewat penampilan,

tindakan, ucapan, cara berpakaian dan dalam menghadapi setiap persoalan

(Syaiful Bachri Djamarah, 2007: 39).

Kepribadian sangat menentukan tinggi rendahnya kewibawaan

seorang dosen dalam pandangan mahasiswa dan masyarakat. Kepribadian

adalah unsur yang menentukan keakraban hubungan dosen dengan

mahasiswanya.

Menurut Meikeljohn (1971), dalam Syaiful Bachri Djamarah

(2007:41) tidak seorangpun yang dapat menjadi pendidik sejati kecuali

bila dia menjadikan dirinya sebagai bagian dari anak didik yang berusaha

untuk memahami semua anak didik dan kata-katanya.

Agar dapat melakukan tugasnya dengan baik, dosen harus memiliki

kepribadian yang mantap, stabil dan dewasa. Pribadi seorang dosen adalah

contoh teladan untuk mahasiswa dan lingkungannya. Sebagai figur

teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukannya menjadi sorotan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

65

65

Akan tetapi dosen sebagai manusia juga memiliki berbagai kelemahan dan

kekurangan dalam batas-batas tertentu. Menurut Mulyasa (2008: 129),

Pendidik yang baik adalah pendidik yang sadar diri, menyadari kelebihan

dan kekurangannya. Stabilitas dan kematangan emosi dosen akan

berkembang sejalan dengan pengalamannya, selama dia mau

memanfaatkan bertambahnya kemampuan memecahkan masalah atas

dasar pengalaman masa lalunya.

d. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial dosen adalah kemampuan dosen dalam

berhubungan sosial dengan sesama manusia, terutama lagi dengan orang-

orang di sekitarnya (tetangga, kerabat, kolega, dan orang lain). Instrumen

sertifikasi dosen menyatakan bahwa kompetensi sosial dosen bisa dikaji

dari kemampuan menyampaikan pendapat, kemampuan menerima kritik,

saran dan pendapat orang lain, mengenal dengan baik mahasiswa yang

mengikuti kuliahnya, mudah bergaul di kalangan sejawat, karyawan dan

mahasiswa serta toleransi terhadap keberagaman mahasiswa. Dalam

Standar Nasional Pendidikan dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan

kompetensi sosial adalah kemampuan guru atau dosen sebagai bagian dari

masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta

didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik,

dan masyarakat sekitar.

Menurut Mulyasa (2008: 176), sedikitnya ada tujuh kompetensi

sosial yang seharusnya dimiliki tenaga pendidik agar dapat berkomunikasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

66

66

dan bergaul secara efektif, baik di institusi pendidikan maupun di

masyarakat. Kompetensi tersebut adalah sebagai berikut;

(a) Memiliki pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama

(b) Memiliki pengetahuan tentang budaya dan tradisi

(c) Memiliki pengetahuan tentang inti dan demokrasi

(d) Memiliki pengetahuan tentang estetika

(e) Memiliki apresiasi daan kesadaran sosial

(f) Memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan

(g) Setia terhadap harkat dan martabat manusia.

Dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi guru

dan dosen, maka kompetensi sosial dosen dapat disarikan sebagai

kemampuan dosen untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan

mahasiswa, teman kerja, atasan maupun masyarakat sekitar yang

menunjang pendidikan.

Sub kompetensi dari kompetensi sosial dosen antara lain;

kemampuan menghargai keragaman sosial, kemampuan menyampaikan

pendapat dengan runtut, efisien, dan jelas, Kemampuan menghargai

pendapat orang lain, Kemampuan membina suasana kelas, Kemampuan

membina suasana kerja, dan kemampuan mendorong peran serta

masyarakat.

Dosen sebagai makhluk sosial, dalam kehidupannya tidak bisa

lepas dari kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena

itu, dosen dituntut untuk memiliki kompetensi sosial yang memadai,

terutama dalam kaitannya dengan pendidikan, yang tidak terbatas pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

67

67

pembelajaran di kelas tetapi juga pendidikan yang berlangsung di

masyarakat.

Bila dipahami, maka tugas dosen sebenarnya tidak hanya sebatas di

institusi pendidikan melainkan juga sebagai penghubung antara institusi

pendidikan dengan masyarakat. Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut,

dosen harus memiliki ketrampilan dalam melaksanakan pengabdian

kepada masyarakat. Ketrampilan tersebut antara lain mampu

berkomunikasi dengan masyarakat, mampu bergaul dan melayani

masyarakat dengan baik, mampu mendorong dan menunjang kreativitas

masyarakat dan mampu menjaga emosi dan perilaku yang kurang baik di

masyarakat.

3. Faktor yang mempengaruhi kompetensi dosen D III kebidanan

Pendidikan yang dilaksanakan dosen dalam proses pembelajaran di

kampus dan di masyarakat memerlukan kompetensi dalam arti luas, yaitu

standar kemampuan yang diperlukan untuk menggambarkan kualifikasi dosen

baik secara kualitatif maupun kuantitatif dalam melandasi pelaksanaan

tugasnya.

Jalal dan Tilaar dalam Mulyasa (2008: 36), menyampaikan beberapa

hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai tenaga

pendidik antara lain; 1) Kesejahteraan profesi , 2) tunjangan fungsional, 3)

sistem rekrutmen, 4) pendidikan, pembinaan, dan peningkatan karier.

Menurut Oemar Hamalik (2007: 38), unsur yang memegang peranan

sangat penting dalam membentuk kompetensi tenaga pendidik adalah 1) bakat,

2) pengalaman, dan 3) pendidikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

68

68

Dosen idealnya memang harus mempunyai banyak pengalaman dan

jauh lebih penting dari itu, dosen harus bisa memanfaatkan pengalaman

tersebut untuk peningkatan kompetensi profesinya. Dosen dengan pendidikan

yang semakin tinggi dan memiliki banyak pengalaman, akan memiliki lebih

banyak pengetahuan yang bisa dia gunakan untuk mengembangkan

kompetensinya.

B. Relevansi Penelitian

No Nama Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 RENNY

YUSNIATI

(2008)

LINGKUNGAN

SOSIAL DAN

MOTIVASI

BELAJAR DALAM

PENCAPAIAN

PRESTASI

AKADEMIK

MAHASISWA

Desain penelitiannya

Kuantitatif.

Hipotesis penelitian

ini diuji secara

statistik dengan

menggunakan Uji

Chi-Square.

Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa, tidak ada hubungan yang

nyata antara lingkungan sosial

dengan motivasi belajar

mahasiswa, namun jika dilihat dari

hubungan mahasiswa dengan

dosen, ternyata berhubungan

dengan motivasi belajar mahasiswa

2 TETI

SETIAWATI

(2009)

PENGARUH

KOMPETENSI

KINERJA DOSEN

TERHADAP

KINERJA DOSEN

Metode nalisis data

yang digunakan

adalah menggunakan

sematic differential

yaitu pemberian skor

pada masing-masing

jawaban pertanyaan

alternative yan

kemudian diolah

dengan uji regretion

logistic

Hasil penelitian menunjukkan

kompetensi kerja dosen memiliki

korelasi positif dengan kinerja

dosen

3 ARDIANTHI

SAVITRI

PERDHANA

Analisis Budaya

Organisasi terhadap

persepsi Mahasiswa

Tentang

Metode penelitian

menggunakan

metode deskriptif,

jenis studi kuesioner.

Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa budaya organisasi sangat

mempengaruhi mahasiswa dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

69

69

ADIBRATA

(2007)

Kompetensi dosen

dalam mengajar

Kuesioner

menggunakan skala

likert yang berguna

untuk mengetahui

derajad ketidak

setujuan responden

terhadap pertanyaan

yan ada pada

kuesioner. Teknis

analisisnya

menggunakan

analisis korelasi dan

regresi linier

berganda

dosen,

4 WORO TRI

UTAMI

(2010)

Mengungkap

kompetensi dosen

DIII kebidanan

(studi kompetensi

riil dosen DIII

Kebidanan)

Teknik analisis data

digunakan adalah

teknik analisis

interaktif model

Matthew B. Miles.

Temuan penelitian menggambarkan

bahwa dosen Prodi Kebidanan

belum kompeten dalam

melaksanakan profesinya, sehingga

diperlukan beberap implikasi

5 SHANTI

NATALIA

CHRISTIE

RUATA

(2011)

Kompetensi dosen

dalam motivasi

kerja sebagai

predictor kinerja

dosen

Teknik pengumpulan

data dilakukan

dengan menggunakan

angket dan skala

psikologis. Data yang

terkumpul dianalisis

menggunakan regresi

lier berganda melalui

program SPSS

Penelitian ini memperoleh hasil

bahwa kompetensi dosen dan

motivasi kinerja simultan dapat

dijadikan predictor terhadap kinerja

dosen

6 SUNDARI

(2009)

Hubungan tipe

belajar dengan

prestasi belajar

mahasiswa program

ekstensi fakultas

keperawatan

universitas

sumatera utara

Pengumpulan data

menggunakan

kuesioner yang

meliputi data

demografi, tipe

belajar dan prestasi

belajar mahasiswa

berdasarkan indeks

pretasi kumulatif

(IPK). Uji yang

digunakan adalah

Chi-Square

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa penyesuaian gaya/strategi

mengajar dosen dengan tipe belajar

mahasiswa berperan penting dalam

meningkatkan prestasi belajar

mahasiswa

7 RIYADI Peningkatan

prestasi belajar

Pendekatan yang

digunakan dalam

Hasil penelitian adalah ada

peningkatan prestasi belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

70

70

(2011) pendidikan

kewarganegaraan

materi cinta tanah

air dengan model

pembelajaran

cooperative

learning siswa

penelitian adalah

pendekatan

kuantitatif, dengan

jenis penelitian

tindakan. Tahapan

penelitain tindalan

terdiri dari

perencanaan

(planning),

pelaksanaan (acting),

Observasi

(observing), dan

refleksi (relecting).

Analisis yang

digunakan adalah

menggunakan rumus

mean atau rata-rata.

pendidikan kewarganegaraan

(PPKN). Hal ini berdasarkan pada

siklus III menjadi 91,95.

Sedangkan ketuntasan belajar

siklus I 25 %. Siklus II 45 % dan

siklus III 100%

8 MEIDE

YARNI

(2009)

Hubungan peran

dosen pembimbing

akademik dengan

prestasi belajar

mahasiswa akademi

kebidana

Metode pengumpulan

data menggunakan

kuesioner dengan

menggunakan desain

deskriptif dengan

pendekatan korelasi,

uji yang di gunakan

adalah Chi-Square

Hasil yang didapat dalam

penelitian ini adalah tidak ada

hubungan yang bermakna secara

statistic antara peran dosen

pembimbing akademik dengan

prestasi belajar mahasiswa

C. Kerangka Pikir

Kompetensi

Dosen

Sikap Mahasiswa

Asal Jurusan

Mahasiswa

Motivasi

Mahasiswa

Faktor Orang

Tua

Pengetahuan

Mahasiswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

71

71

Keterangan:

: Diteliti

: Tidak Diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Pengaruh Asal Jurusan Mahasiswa Dan

Kompetensi Dosen Terhadap Prestasi Belajar Kebidanan

Universitas Wiraraja Sumenep

D. Hipotesis

Adapun hipotesis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

a. Ada Pengaruh asal jurusan Mahasiswa IPA dan IPS terhadap prestasi

belajar mahasiswa Kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep.

b. Ada Pengaruh kompetensi Dosen Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

Kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep

c. Ada Pengaruh Asal Jurusan Mahasiswa Dan Kompetensi Dosen Terhadap

Prestasi Belajar Kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep

Prestasi Belajar

Mahasiswa

Kesehatan

Mahasiswa

Kebijakan

Institusi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

72

72

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Prodi Kebidanan Universitas

Wiraraja Sumenep, karena prodi ini merupakan akademi yang relatif baru,

dengan dosen bervariasi ada yang senior dan junior sehingga dikhawatirkan

akan menimbulkan pengaruh terhadap pembelajaran mahasiswa. Penelitian

ini dilakukan pada tanggal 20-28 Juni tahun 2014.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik yang menggunakan

pendekatan cross sectional.

C. Populasi, Sampel dan Sampling

a. Populasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

73

73

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan

2012-2013 DIII Kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep berjumlah

60 mahasiswa.

b. Sampling

Dalam penelitian ini menggunakan probability sampling.

Teknik yang dipakai untuk menentukan sampel dalam penelitian ini

adalah Simple random sampling, karena pengambilan anggota sampel

dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang

ada dalam anggota populasi.

Besar sampel ditentukan dengan rumus dibawah ini:

2)(1 dN

Nn

Keterangan : n = Besar Sampel

N = Populasi

d = Tingkat Kesalahan yang digunakan 0,05

(Nursalam, 2007).

Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 52 mahasiswa.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

a. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen (Bebas)

60

n=

1 + 60 (0,05)²

60

n=

1 + 60 (0,0025)

60

n=

1 + 0,15

n= 52, 17

70

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

74

74

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah asal jurusan

mahasiswa dan Kompetensi Dosen.

2. Variabel Dependen (Tergantung)

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah Prestasi belajar

b. Definisi Operasional

1. Perbedaan Asal Jurusan

Perbedaan asal jurusan mahasiswa adalah jurusan yang diambil ketika

ada dibangku SMA

Indikator: Jurusan IPA dan Jurusan IPS

Alat Ukur: Kuesioner

Skala: Nominal

Kategori: 1). Asal Jurusan IPA = 2

2). Asal Jurusan IPS = 1

2. Kompetensi Dosen

Kompetensi Dosen adalah orang yang memiliki kemampuan, kekuasaan,

kewenangan, keterampilan, pengetahuan yang diperlukan untuk

melakukan suatu tugas pendidikan di perguruan tinggi

Indikator: kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional

Alat Ukur: Kuesioner

Skala: Ordinal

Kategori:

1). Baik jika menjawab pertanyaan dengan benar, dengan skor

76 – 100 %.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

75

75

2). Cukup jika menjawab pertanyaan dengan benar, dengan

skor 50 – 75 %

3). Kurang jika menjawab pertanyaan dengan benar, dengan

skor <50 %.

3. Prestasi Belajar

Prestasi Belajar adalah hasil dari belajar mahasiswa yang telah

dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dari

proses belajar di bangku kuliah Universitas Wiraraja Sumenep.

Indikator: IPK Mahasiswa yang dapat dilihat berdasarkan KHS.

Alat Ukur: Dokumentasi

Skala: Ordinal

Kategori:

1). Dengan Pujian jika nilai IPK mahasiswa ≥ 3,51

2). Sangat memuaskan jika nilai IPK mahasiswa antara 2,76 –

3,50.

3). Memuaskan jika nilai IPK mahasiswa 2,00 - 2,75.

E. Teknik Pengumpulan Data

Mengingat keterbatasan waktu, tenaga, efisiensi dan biaya, peneliti

menggunakan angket/kuesioner dalam bentuk jawaban tertutup. Penggunaan

kuesioner/angket memiliki keuntungan sebabgi berikut: murah, mudah,

memerlukan waktu yang singkat dan rahasia responden dapat dijaga.

1. Dikumpulkan dengan teknik menjawab pertanyaan menggunakan

kuesioner dengan responden Universitas Wiraraja Sumenep untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

76

76

mendapatkan data tentang asal jurusan mahasiswa IPA dan IPS dan

kompetensi dosen pengajar.

2. Untuk mendapatkan data prestasi mahasiswa kebidanan digunakan alat

dokumentasi Universitas Wiraraja Sumenep berupa nilai hasil belajar

yang sudah diampu (IPK) oleh mahasiswa selama pembelajarannya.

F. Pengolahan Data

a. Editing

Editing adalah memeriksa dan menyesuaikan data dengan

rencana semula seperti yang diinginkan. Langkah dalam penelitian ini

dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan dan data yang

terkumpul juga untuk memonitoring jangan sampai terjadi kekosongan

dari data yang dibutuhkan.

Proses editing adalah upaya untuk memeriksa kembali

kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Ini berarti semua

kuesioner harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan pengisian dan

kejelasan penelitiannya.

b. Coding

Coding adalah memberi kode pada data, dengan merubah kata-

kata menjadi angka. Data dari masing-masing responden diberi kode

sesuai dengan jawaban responden. Untuk memudahkan penelitian

sesudah mengedit hasil dari penelitian kemudian dilakukan pengkodean

dengan mengklasifikasikan jawaban yang ada menurut

penggolongannya dengan kode yang sesuai dengan klasifikasi yan

ditetapkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

77

77

c. Skoring

Skoring adalah memberi skor terhadap item-item yang perlu

diberi skor. Pemberian scoring dilakukan untuk variabel independen

dan variabel dependen dengan langkah peneliti melakukan observasi.

P= x 100

Keterangan :

P = persentase

f = jumlah jawaban

n = jumlah pertanyaan

kemudian hasil persentase dari pemberian score dan penelitian

untuk sub variabel diinterpretasikan

d. Tabulating

Tabulating adalah mentabulasi hasil data yang diperoleh sesuai

dengan item pertanyaan, data umum dan data khusus dilakukan tabulasi

untuk mengetahui jumlah responden berdasarkan karakteristik data

umum dan khusus. Langkah ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan

data dan mengelompokkan data kedalam suatu data tertentu sesuai

dengan tujuan penelitian dalam bentuk tabel.

G. Uji Validitas dan Reabilitas data

a. Validitas

Instrumen dapat dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang

hendaknya diukur. Pada penelitian ini variabel kompetensi dosen

dilakukan uji validitas dengan metode uji pearson product moment

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

78

78

dengan ketentuan jika rhitung> rtabel maka item pertanyaan tersebut di

katakan valid. Sedangkan untuk hasil belajar menggunakan KR.20.

Peneliti menguji quisioner tersebut pada 20 mahasiswa semester IV Prodi

DIII Kebidanan Universitas Wiraraja.

Dalam penelitian ini untuk mengukur validitas digunakan Rumus

product moment, yaitu:

Keterangan :

X : Nilai tiap-tiap item

Y : Nilai tiap-tiap subjek

∑x : Jumlah nilai total tiap-tiap item

∑y : Jumlah nilai total tiap-tiap subjek

∑xy : Jumlah hasil kali tiap item dengan nilai subjek

rxy : koefisien kolerasi antara skor item dengan skor total

N : Jumlah subjek

b. Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu alat

ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data. Teknik yang digunakan adalah teknik Cronbach

Alpha. Jika rhitung> 0,6 maka item pertanyaan tersebut dikatakan reliabel.

Rumus untuk menghitung koefisien reliabilitas instrument dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

79

79

menggunakanCronbach Alpha adalah sebagai berikut:

Keterangan :

r : koefisien reliabilitas instrumens (cronbach alpha).

k : banyaknya butir pertanyaan.

: total varians butir.

: total varians

H. Teknik Analisis Data

Analisa data merupakan bagian dari suatu penelitian, dimana tujuan

dari analisis data adalah agar diperoleh suatu kesimpulan masalah yang

diteliti. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa data

Univarite, Bivarite, Multivarite.

1. Analisis Univarite

dilakukan untuk memperoleh gambaran setiap variable, distribusi

frekuensi berbagai variable yang diteliti baik variavel dependen

maupun independen, dalam penelitian ini adalah untuk

mengidentifikasi karakteristik asal jurusan Mahasiswa dan prestasi

belajar mahasiswa angkatan 2012-2013.

2. Analisis Bivarite

Untuk mengetagui pengaruh variable antara variable independen dan

variable dependen. Uji statistik yang digunakan dapat dilihat

berdasarkan skala dari masing-masing variable, pada penelitian ini

variable independen dengan skala nominal sedangkan variable

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

80

80

dependen skala ordinal sehingga uji yang digunakan yaitu Mann-

Whitney. Dan variable independen dengan skala ordinal sedangkan

variable dependen skala ordinal sehingga uji yang digunakan yaitu

Sparman’s dalam perhitungannya dapat menggunakan bantuan SPSS

versi 17.00.

3. Analisis Multivarite

digunakan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh diantara dua

variable independen terhadap variable dependen, dimana pada penelitian ini

dua variable independen dengan skala nominal dan ordinal sedangkan

variable dependen skala ordinal sehingga uji yang digunakan yaitu Uji

Regresi logistic ganda dalam perhitungannya dapat menggunakan bantuan

SPSS versi 17.00.

I. Etika Penelitian

Responden yang memenuhi syarat akan di lindungi hak-haknya untuk

menjamin kerahasianya. Sebelum proses penelitian di lakukan, responden

terlebih dahulu di berikan penjelasan mengenai manfaat dan tujuan penelitian.

Bila setuju di persilahkan menandatangani surat persetujuan untuk menjadi

responden. Masalah etika yang harus di jadikan perhatian:

1. Informed consent ( lembar persetujuan menjadi responden )

Untuk mengetahui tujuan dan manfaat yang akan di lakukan dan di

tandatangani bila bersedia menjadi responden.

2. Confidentality

Kerahasian informasi responden akan di jamin oleh peneliti.

3. Anonitmity

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

81

81

Peneliti tidak mencantumkan nama obyek untuk menjaga kerahasian

identitas subyek dan hanya di beri inisial atau nomer kode.

J. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini keterbatasan yang di hadapi adalah:

1. Pengumpulan data melalui kosioner memiliki jawaban yang cendrung

subjektif sehingga kurang dapat mewakili data kualitatif.

2. Waktu penelitian yang terbatas sehingga sampel yang di dapatkan terbatas

pula jumlahnya, sehingga hasil akhir kurang sempurna dan kurang

memuaskan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

82

82

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Prodi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Wiraraja Sumenep. Universitas Wiraraja Sumenep merupakan salah

satu Perguruan Tinggi Swasta di Sumenep yang terletak di Jl. Raya Sumenep-

Pamekasan KM.05, Sumenep.

Universitas Wiraraja Sumenep memiliki 7 fakultas dimana salah satunya

yaitu Fakultas Ilmu Kesehatan. Fakultas Ilmu Kesehatan sendiri terdiri dari 3

Prodi yaitu : Prodi DIII Kebidanan, Prodi S1 Keperawatan dan Prodi Profesi

(Ners). Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep terdiri

dari 3 tingkat dengan jumlah seluruh mahasiswi Prodi DIII Kebidanan Universitas

Wiraraja yaitu 193 mahasiswa dengan rincian 52 mahasiswa tingkat I, 60

mahasiswa tingkat II dan 81 mahasiswa tingkat III.

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Data Umum

Pada data umum akan disajikan tentang distribusi frekuensi

karakteristik responden.

a. Distribusi Umur

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan umur mahasiswa semester

IV di Prodi DIII Kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep

angkatan tahun 2012/2013.

Umur Frekuensi Prosentase (%)

17-20 Tahun 30 57,7

21-25 tahun 22 42,3

Total 52 100

Sumber: Data Primer, Juli 2014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

83

83

Dari tabel di atas didapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa

kebidanan Prodi DIII Kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep

angkatan tahun 2012/2013 berumur antara 17 – 20 tahun yaitu

sebanyak 30 mahasiswa (57,7%).

2. Data Khusus

Pada data khusus ini akan disajikan hasil pengumpulan data untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh asal jurusan terhadap prestasi belajar

mahasiswa, ada tidaknya pengaruh kompetensi dosen terhadap prestasi

belajar mahasiswa, serta untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh asal

jurusan mahasiswa dan kompetensi dosen terhadap prestasi kebidanan di

Prodi DIII Kebidanan Universitas Wiararaja Sumenep.

a. Analisis Univariat

1). Deskripsi Data Berdasarkan Asal Jurusan Mahasiswa Prodi DIII

Kebidanan

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi mahasiswa tentang Asal Jurusan

Mahasiswa di Prodi DIII Kebidanan Universitas

Wiraraja.

Asal Jurusan Frekuensi Prosentase (%)

IPA 32 61,5

IPS 20 38,5

Total 52 100

Sumber: Sumber: Data Primer, Juli 2014

Dari tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar

mahasiswa kebidanan Prodi DIII Kebidanan Universitas Wiraraja

Sumenep angkatan tahun 2012/2013 berasal dari jurusan IPA

yaitu sebanyak 32 mahasiswa (61,5%).

79

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

84

84

2). Deskripsi Data Berdasarkan Kompetensi Dosen Prodi DIII

Kebidanan

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan kompetensi dosen

pengajar Prodi DIII Kebidanan Universitas Wiraraja.

Kompetensi Dosen Frekuensi Prosentase (%)

Baik 7 13,5

Cukup 20 38,5

Kurang 25 48

Total 52 100

Sumber: Sumber: Data Primer, Juli 2014

Dari tabel di atas didapatkan bahwa hampir setengah

kompetensi dosen pengajar Prodi DIII Kebidanan Universitas

Wiraraja Sumenep angkatan tahun 2012/2013 berkompetensi

kurang yaitu sebanyak 25 dosen pengajar (48%).

3). Deskripsi Data Berdasarkan Prestasi Mahasiswa Semester IV

Kebidanan Prodi DIII Kebidanan

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi berdasarkan Prestasi Mahasiswa

Semester IV Kebidanan Prodi DIII Kebidanan

Universitas Wiraraja. Prestasi Mahasiswa Frekuensi Prosentase (%)

Pujian 6 11,5

Sangat Memuaskan 9 17,3

Memuaskan 37 71,2

Total 52 100

Sumber: Sumber: Data Primer, Juli 2014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

85

85

Dari tabel di atas didapatkan bahwa hampir seluruhnya

prestasi mahasiswa semester IV Kebidanan Prodi DIII Kebidanan

Universitas Wiraraja Sumenep angkatan tahun 2012/2013

berprestasi memuaskan yaitu sebanyak 37 mahasiswa (71,2%).

C. Uji Hipotesis

a. Analisis Bivariat

1. Desikripsi Pengaruh Antara Asal Jurusan Mahasiswa Kebidanan

Terhadap Prestasi Belajar

Tabel 4.5 Tabulasi Silang antara Asal Jurusan Mahasiswa Kebidanan

dan Prestasi Belajar Mahasiswa Kebidanan Prodi DIII

Kebidanan Universitas Wiraraja.

Asal Jurusan

Prestasi Memuaskan

Sangat

Memuaskan Pujian Total

IPS 30 (57,7 %) 2 (3,8 %) 0 (0 %) 32 (61,5 %)

IPA 7 (13,5 %) 7 (13,5 %) 6 (11,5 %) 20 (38,5 %)

Total 37 (71,2 %) 9 (17,3 %) 6 (11,5 %) 52 (100 %)

Uji Statistik

Regresi Ganda

t hitung = 3,642 df = 2 α = 0,001

α = 0,05

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa 30

(57,7%) mahasiswa yang asal jurusannya IPS dengan prestasi

memuaskan, 2 (3,8 %) mahasiswa yang asal jurusannya IPS dengan

prestasi sangat memuaskan. 7 (13,5 %) mahasiswa dengan jurusan

IPA mempunyai prestasi memuaskan dan 6 (11,5 %) mahasiswa

jurusan IPA mempunyai prestasi Pujian. Dari data tersebut sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

86

86

dapat menjelaskan adanya Pengaruh positif dari variabel asal jurusan

dan prestasi belajar.

Setelah dilakukan uji statistik regresi linier ganda diperoleh

nilai t hitungnya 3,642 serta nilai probability menunjukkan nilainya

lebih kecil dari nilai α yang diharapkan ( 0,001<0,05).

2. Deskripsi Pengaruh Antara Kompetensi Dosen Mahasiswa Kebidanan

Terhadap Prestasi Belajar

Tabel 4.6 Tabulasi Silang antara Kompetensi Dosen dan Prestasi

Belajar Mahasiswa Kebidanan Prodi DIII Kebidanan

Universitas Wiraraja.

Kompetensi

Dosen

Prestasi

Memuaskan Sangat

Memuaskan Pujian Total

Kurang 22 (42,3 %) 3 (5,8 %) 0 (0 %) 25 (48,1 %)

Cukup 14 (26,9 %) 6 (11,5 %) 0 (0 %) 20 (38,5 %)

Baik 1 (1,9 %) 0 (0 %) 6 (11,5 %) 7 (13,5 %)

Total 37 (71,2 %) 9 (17,3 %) 6 (11,5 %) 52 (100 %)

Uji Statistik

Regresi Ganda

t hitung = 3,973 df = 2 α = 0,000

α = 0,05

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa 22

(42,3%) kompetensi dosen kurang dengan prestasi memuaskan, 1

(1,9%) kompetensi dosen baik dengan prestasi memuaskan. Dari data

tersebut sudah dapat menjelaskan adanya Pengaruh positif dari

variabel kompetensi dosen dan prestasi belajar. Setelah dilakukan uji

statistik regresi linier ganda diperoleh nilai t hitungnya 3,973 serta

nilai probability menunjukkan nilainya lebih kecil dari nilai α yang

diharapkan ( 0,000<0,05).

b. Analisis Multivariat

1) Analisis antara Asal Jurusan, Kompetensi Dosen dengan Prestasi

Belajar Mahasiswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

87

87

Tabel 4.7 Analisis Multivariat Regresi Ganda Tentang Asal Jurusan,

Kompetensi Dosen dan Prestasi Belajar

Tabel 4.7 di atas menjelaskan tentang hasil analisis regresi

ganda pengaruh antara asal jurusan, kompetensi dosen, dan prestasi

belajar. Terdapat pengaruh positif dan secara statistik signifikan antara

asal jurusan dengan prestasi belajar, dimana setiap peningkatan 1 poin

skor asan jurusan akan meningkatkan 0,574 poin hasil belajar. Hal

inipun juga terjadi pada kompetensi dosen dengan prestasi belajar,

dimana terdapat pengaruh positif dan secara statistik signifikan antara

kompetensi dosen dengan prestasi belajar. Jika ada penambahan 1

poin skor pada kompetensi dosen, akan meningkatkan 0,433 poin skor

pada prestasi belajar.

Dengan melihat nilai probability yang kurang dari nilai α yang

diharapkan (0,000 < 0,05) memberikan arti adanya pengaruh antara

asal jurusan, kompetensi dosen dengan prestasi belajar.

2) Sumbangan Efektif dan Relatif

Nilai koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui

seberapa besar variasi dari variabel independen dapat menjelaskan

pengaruh dengan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi ini,

berkisar antara 0 sampai 1, dimana semakin mendekati angka 1 dapat

dikatakan bahwa model yang digunakan semakin baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

88

88

Hasil analisis regresi linier ganda dapat dilihat dari nilai R

square yaitu sebesar 0,543 yang mempunyai arti sebesar 54,3%

variabel asal jurusan, kompetensi dosen dapat mempengaruhi prestasi

belajar, sedangkan sisanya yaitu 45,7% diterangkan oleh variabel lain

yang belum diteliti dalam penelitian ini.

Sedangkan untuk sumbangan efektif dari masing-masing

variable dengan menggunakan rumus :

%100Re

.. 2

xgression

RuctcrosssprodbxiSExi

%29%100307,13

3,54.308,12.574,0

xsanSEasalJuru

43%100307,13

3,54.519,24.433,0

xsiDosenSEKompeten

Jadi dari kedua variabel (asal jurusan dan kompetensi dosen)

yang paling besar pengaruhnya yaitu pada variabel Kompetensi Dosen

dengan besar pengaruh 43%, sedangkan varibel Asal Jurusan hanya

29% .

D. Pembahasan

1. Pengaruh Asal Jurusan Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar

Mahasiswa Kebidanan Prodi DIII Kebidanan Universitas Wiraraja

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa 30 (57,7 %)

mahasiswa yang asal jurusannya IPS dengan prestasi memuaskan, 2

(3,8%) mahasiswa yang asal jurusannya IPS dengan prestasi sangat

memuaskan. 7 (13,5 %) mahasiswa dengan jurusan IPA mempunyai

prestasi memuaskan dan 6 (11,5 %) mahasiswa jurusan IPA mempunyai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

89

89

prestasi Pujian. Dari data tersebut sudah dapat menjelaskan adanya

pengaruh positif dari variabel asal jurusan dan prestasi belajar.

Setelah dilakukan uji statistik regresi linier ganda diperoleh nilai t

hitungnya 3,642 serta nilai probability menunjukkan nilainya lebih kecil

dari nilai α yang diharapkan ( 0,001<0,05).

IPA sendiri berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut

Suyoso (1998:23) merupakan “pengetahuan hasil kegiatan manusia yang

bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui

metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku

secara universal”. Dimana jurusan Kebidanan merupakan bagian dari ilmu

science, Asal jurusan IPA merupakan jurusan yang sesuai untuk

mendapatkan besik yang kulat dalam menempuh ilmu Kebidanan.

2. Pengaruh Kompetensi Dosen Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

Kebidanan Prodi DIII Kebidanan Universitas Wiraraja

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa 22 (42,3%)

kompetensi dosen kurang dengan prestasi memuaskan, 1 (1,9%)

kompetensi dosen baik dengan prestasi memuaskan. Dari data tersebut

sudah dapat menjelaskan adanya pengaruh positif dari variabel kompetensi

dosen dan prestasi belajar. Setelah dilakukan uji statistik regresi linier

ganda diperoleh nilai t hitungnya 3,973 serta nilai probability

menunjukkan nilainya lebih kecil dari nilai α yang diharapkan (

0,000<0,05).

Menurut Atwi Suparman (2005), seorang dosen hendaknya

memiliki tiga kompetensi yaitu penguasaan bidang ilmu, ketrampilan

kurikulum dan ketrampilan pedagodis (pembelajaran dan pengembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

90

90

cara mensikapi pemahaman materi ajar). Menurut Raka Joni (1980) cara-

cara pengelompokan kompetensi yang lain masih bisa dilakukan. Akan

tetapi yang jelas, pembentukan dan perwujudannya di dalam perbuatan-

perbuatan pelaksanaan tugas terjadi secara kait- mengait dan saling

menunjang.

Keterikaan antara kompetensi seorang dosen terhadap prestasi

mahasiswa sangat erat sekali. Dimana dalam proses kegiatan belajar dalam

perkuliahan tidak lepas dari sebuah strategi pembelajaran yang sesuai

dengan keadaan mahasiswa. Untuk mendapatkan strategi pembelajaran

dosen yang baik itu disebut dengan kompetensi, dimana kompetensi dosen

itu memberikan sebuah dukungan atau pengaruh yang kuat dalam

keberhasilan murid atau mahasiswa.

3. Pengaruh Asal Jurusan Mahasiswa dan Kompetensi Dosen Terhadap

Prestasi Belajar Mahasiswa Kebidanan Prodi DIII Kebidanan

Universitas Wiraraja.

Hasil analisis regresi ganda pengaruh antara asal jurusan,

kompetensi dosen, dan prestasi belajar. Terdapat pengaruh positif dan

secara statistik signifikan antara asal jurusan dengan prestasi belajar,

dimana setiap peningkatan 1 poin skor asan jurusan akan meningkatkan

0,574 poin hasil belajar. Hal inipun juga terjadi pada kompetensi dosen

dengan prestasi belajar, dimana terdapat pengaruh positif dan secara

statistik signifikan antara kompetensi dosen dengan prestasi belajar. Jika

ada penambahan 1 poin skor pada kompetensi dosen, akan meningkatkan

0,433 poin skor pada prestasi belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

91

91

Hasil analisis regresi linier ganda dapat dilihat dari nilai R square

yaitu sebesar 0,543 yang mempunyai arti sebesar 54,3% variabel asal

jurusan, kompetensi dosen dapat mempengaruhi prestasi belajar,

sedangkan sisanya yaitu 45,7% diterangkan oleh variabel lain yang belum

diteliti dalam penelitian ini.

Dengan melihat nilai probability yang kurang dari nilai α yang

diharapkan (0,000 < 0,05) memberikan arti adanya pengaruh antara asal

jurusan, kompetensi dosen dengan prestasi belajar.

Menurut Surya dalam Ridwan (2006), Dosen berfungsi sebagai

mitivator mahasiswa, harus mampu untuk (1) membangkitkan dorongan

mahasiswa untuk belajar, (2) menjelaskan secara konkrit kepada

mahasiswa tentang tujuan akhir yang harus dicapai setelah pembelajaran,

(3) memberikan reward untuk pretasi yang dapat dicapai dikemudian hari

dan (4) membuat regulasi atau aturan perilaku mahasiswa yang

diharapkan. Dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi sekalipun,

motivasi para mahasiswa sangatlah penting, karena hasil belajar

mahasiswa akan menjadi optimal jika ada motivasi yang tinggi. Hal ini

sejalan dengan pendapat Hawlwy (Ridwan, 2006) yang menyatakan

bahwa para mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi, belajar lebih

baik dibandingkan dengan para mahasiswa yang memiliki motivasi

rendah. Untuk tetap memelihara motivasi demi mencapai prestasi

mahasiswa perilaku dosen menjadi penting diperhatikan saat terjadi proses

belajar mengajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

92

92

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa untuk

mendapatkan mahasiswa yang berprestasi salah satu faktor utamanya adalah

dipengaruhi olrh dosen pengajarnya. Prestasi belajar mahasiswa dapat

diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat

memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar mahasiswa.

Namun hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari proses belajar itu

sendiri, dimana untuk mencapai hasil belajar yang baik kita juga harus

menciptakan proses belajar yang baik pula. Persepsi, motivasi dan minat

inilah yang berperan dalam proses belajar. Adanya persepsi dalam proses

belajar adalah penting agar dapat menumbuhkan komunikasi aktif, sehingga

dapat meningkatkan kapasitas belajar di kelas, karenapersepsi seseorang

akan mempengaruhi dalam proses belajar dan mendorong siswa untuk

melaksanakan sesuatu (motivasi) belajar. Oleh karena itu menurut Walgito

(2002), persepsi merupakan kesan yang pertama untuk mencapai suatu

keberhasilan. Begitupun dengan motivasi dan minat belajar. Tanpa adanya

motivasi dan minat yang tinggi dalam diri mahasiswa untuk belajar maka

tujuan pembelajaran tidak akan tercapai dengan sempurna.

Hasil analisis regresi linier ganda dapat dilihat dari nilai R square

yaitu sebesar 0,543 yang mempunyai arti sebesar 54,3% variabel asal

jurusan, kompetensi dosen dapat mempengaruhi prestasi belajar, sedangkan

sisanya yaitu 45,7% diterangkan oleh variabel lain yang belum diteliti dalam

penelitian ini. Pada penelitian yang memberikan sumbangan yang terbanyak

adalah Kompetensi Dosen dengan besar pengaruh 43%.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

93

93

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap mahasiswa

Prodi DIII Kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep tahun ajaran 2012/2013

menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat Pengaruh Positif dan secara signifikan antara asal jurusan

mahasiswa dengan prestasi belajar. Mahasiswa dengan persepsi positif

berpontensi memiliki hasil belajar 0,5 kali lebih tinggi daripada mahasiswa

dengan persepsi negatif (b = 0,574).

2. Terdapat Pengaruh Positif dan secara signifikan antara kompetensi dosen

dengan prestasi belajar. Dengan kompetensi dosen yang baik berpontensi

memiliki menghasilkan prestasi belajar yang memuaskan yaitu “pujian”.

Terdapat 0,4 kali lebih berprestasi daripada dosen yang mempunyai

kompetesni kurang (b = 0,433).

3. Terdapat Pengaruh Positif dan secara signifikan antara asal jurusan dan

kompetensi dosen dengan prestasi belajar. Hal ini sesuai dengan hasil

penelitian dengan uji regretion logistic ganda dimana nilai probability kurang

dari nilai α yang diharapkan (0,000 < 0,05). Juga didapat asal jurusan

mahasiswa, kompetensi dosen dapat memberikan konstribusi prestasi belajar

sebesar 54,3%, sedangkan 45,7% diterangkan oleh variabel lain yang belum

diteliti dalam penelitian ini.

B. Implikasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

94

94

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh antara

asal jurusan mahasiswa, kompetensi dosen dengan hasil belajar. Oleh karena

itu penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan perekrutan mahasiswa

baru serta memberikan kesempatan kepada para dosen supaya bisa

meningkatkan kompetensinya demi tercapainya mahasiwa yang berprestasi

baik atau dengan pujian.

C. Saran

1. Bagi Dosen Pengajar

Bagi dosen pengajar khususnya dosen di Universitas Wiraraja

Sumenep Madura supaya lebih semangat lagi dalam memberikan

perkulihan, tentunya dengan modal kompetensi yang baik. Dengan

kemampuan kompetesnsi dosen yang baik tentunya akan mudah membaca

reaksi serta respon yang datangnya dari mahasiswa, tentunya nanti metode

yang akan digunakan oleh dosen akan menyesuaikan dengan keadaan yang

ada dalam perkulihan sehingga akan menimbulkan sebuah motivasi dalam

diri mahasiswa untuk mengikuti perkulihan dengan seksama, alhasil

terkhir bagi mahasiswa akan mendapatkan nilai yang baik dan

mendapatkan sebuah prestasi dalam belajarnya.

2. Bagi Mahasiswa

Untuk mahasiswa, belajar bukan hanya dibangku kuliah, jangan

hanya menitik beratkan kepada materi yang disampaikan oleh dosen,

karena sebenarnya materi tersebut hanyalah pengantar awal untuk

mendalami kembali di luar bangku kuliah. Motivasi yang timbul karena

faktor individu akan menanamkan sebuah kenyakinan bahwasanya belajar

90

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

95

95

dengan mandiri itu adalah bagian dari proses penggapaian prestasi,

sehingga apa bila terdapat sebagian dosen yang kurang kompetensi dalam

mengajar di kelas, maka hal itu bukanlah sebuah halangan mahasiswa

dalam mencapai prestasi dengan predikat pujian. Karena masih banyak

faktor lain yang dapat memberikan semangat untuk mencapai tujuan dan

prestasi dalam perkuliahan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

96

96

DAFTAR PUSTAKA

Aadesanjaya. 2011. Prestasi Belajar. Diakses dari

http://aadesanjaya.blogspot.com tml, pada tanggal 26 Mei 2014.

Pukul 09.30 WIB

Abdullah, M. 2007. IPA Fisika SMP dan MTS Untuk Kelas VII. Esis, Jakarta

Alimul, A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Salemba Medika. Jakarta

Annas, dan Mursidin. 2008. Pemeanfaatan teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) dalam Pembelajaran di Propinsi Sulawesi Tengah dan se-

Kabupaten Kolaka, Simposium Pendidikan Nasional. Kediri.

Arikunto. S. 1996. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cip

Bahri Djamarah, S. 2012. Pengertian Tentang Prestasi Belajar.

http://id.shvoong.com, pada tanggal 26 Mei 2014.Pukul 09.00 WIB

Baharuddin. 2008. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Ar-

Ruzz

Dalyono, M .2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Dokumentasi Universitas Wiraraja (2013)

Fitria, L. 2009. Hasil Observasi Sipenmaru Akbid Citra Medika Surakarta.

Surakarta

Hamalik, A. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Heriyanto. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Teori dan Praktek. Surabaya

Ikatan Konselor Indonesia (2008)

Imran. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Pustaka Raya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

97

97

Joni, R. T. 1980. Pengembangan Kurikulum IKIP/ FIP/Fkg: Studi

KasusPendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi. Jakarta : P3G

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Majid, A. 2007. Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar

Komptensi. Guru). Bandung: PT Remaja Rodakarya

Mardapi,D, dkk. 2003. Pedoman Umum Pengembangan Sistem Penilaian Hasil

Belajar Berbasis Kompetensi Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama (SLTP). Yogyakarta:: Pascasarjana UNY

Mulyasa. E. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Rosda

Karya

Norlita W dan Ova, E. W. A. S. 2006. Efektifivas metode simulasi dan metode

Brainstorming untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi

remaja. Berita Kedokteran Masyarakat, BKM/XXI/03, 108–1016.

Notoadmojo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta. CV. Rineka

Cipta

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam.2007. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam. 2003. Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Salemba Medika. Jakarta

Purwanto, N. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Rakhmat, R. 2007. Persepsi Dalam Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Ridwan. 2008. Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Ridwan. 2008. “Pengaruh Kegiatan Belajar Terhadap Prestasi yang Dicapai”

(dalam http://ridwan202.wordpress.com, diakses pada 26 Mei 2014

Ruhimat, T, dkk. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. UU

No. 20 tahun 2003

Sobur, A 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia

Suderadjat, H. 2004. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) :

Pembaharuan Pendidikan dalam Undang-Undang Sisdiknas 2003.

Bandung : CV Cipta Cekas Grafika

Sudjana, N. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algesindo

93

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

98

98

Sudrajat, A. 2009. Menanti Peran Aktif Organisasi Profesi Guru Konselordan

Pengawas Sekolah. Tersedia dalam http://.Wordpress.Com. (14 Juni

2014)

Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sumaji, dkk 1998. Pendidikan Sains Yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisus

Sumarti, T. 2008. Meningkatkan Kualitas Kompetensi melalui Kuliah Kerja

profesi: Sebuah tantangan Enterprenuership bagi Perguruan

Tinggi.[Online]. Tersedia di: http://www.fema.ipb.ac.id [14 Juni 2014]

Suparman, A. 2005. Mengajar di Perguruan Tinggi. Jakarta : PAU-PPAIUT

Suryabrata, S. 2000. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali

Suyoso, A. 1998. Pengembangan Pendidikan IPA SD. Jakarta: Dirjendikti

Depdiknas

Syah, M. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Syah, M. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Syahidin . 2002, Pengembangan Perkuliah Pendidikan Agama Islam diPerguruan

Tinggi Umum, Disertasi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Syaodih, N. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Thoha, M. 2003. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasi. Jakarta:

Grafindo Perseda

Thohari (dalam Oedien, 2008). IPA Online. Dalam http://pusjar.didikjatim.net,

diaksen tanggal 28 Mei 2014

Udin S. Winataputra. 2008. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Universitas

Terbuka Departemen Pendidikan Nasional

Wahyudi. 2009. Pengetian Persepsi. Diakses 31 Januari 2014, dari

:www.infoskripsi.com

Wales, J. Persepsi. Diakses 31 Januari 2014,dari :www.wikipedia.com

Wibisono, S. 2009. Biostatistik penelitian kesehatan (SPSS 16 for window).

Surabaya: Dua Tujuh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

99

99

Widayatun T.R. 2005. Ilmu Perilaku. Jakarta: CV Sagung Seto.

Winardi. J. 2002. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja

Grafindo Perseda

Lampiran 1

Biodata

Nama : Eva Nurhidayati

Tempat, tanggallahir : Sumenep, 06 November 1987

Profesi / jabatan : Bidan/ Dosen

Alamat kantor : Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Wiraraja Sumenep

Jl. Raya Pamekasan-sumenep, KM5

Tlp : -

Alamat rumah : Jl. Trunojoyo No. 28, RT. 02 RW. 03 Desa Gedungan

Kecamatan Batuan Kabupaten Sumenep.

Tlp : 081934998986

e-mail : [email protected]

Riwayat pendidikan di PerguruanTinggi

1. Universitas Kadiri, DIV Kebidanan ( 2010 ), S.ST.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

100

100

2. POLTEKES Majapahit Mojokerto, DIII Kebidanan (2009), Amd.Keb.

Surakarta, 09 Juni 2014

EVA NURHIDAYATI

Jadwal penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

101

101

Lampiran 3: HALAMAN INFORM CONSENT

PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA

PENDIDIKAN PROFESI KESEHATAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Kepada

Yth.Saudari Mahasiswi DIII Kebidanan UNIJA

Di tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Asal Jurusan Mahasiswa dan Kompetensi Dosen Terhadap

Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Di FakultasI lmu

Kesehatan Universitas Wiraraja Sumenep”, saya mohon saudari memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

102

102

informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian tersebut di atas. Apabila

Saudari terlibat dalam penelitian dimohon menandatangani lembar persetujuan

yang telah disediakan (informed consent)

Sumenep, Juni 2014

Peneliti

Eva Nurhidayati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

103

103

Lampiran 4: HALAMAN PERSETUJUAN

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA

PENDIDIKAN PROFESI KESEHATAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Saya yang bertandatangan di bawahini:

Nama :

Umur :

Jeniskelamin :

Setelah mendapat keterangan serta mengetahui manfaat dan tujuan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Asal Jurusan Mahasiswa dan Kompetensi

Dosen Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Di

FakultasI lmu Kesehatan Universitas Wiraraja Sumenep”, menyatakan setuju/

tidak setuju*) diikut sertakan dalam penelitian dengan catatan apabila sewaktu-

waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuanini. Saya percaya apa yang saya informasikan dijamin kerahasiaannya.

Sumenep, Juni 2014

Responden

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

104

104

KUESIONER PENELITIAN

(Diisi oleh mahasiswa pada kelas bersangkutan)

DATA UMUM

Program Studi :

Nama Dosen :

Semester :

Kelas :

Umur :

ASAL JURUSAN MAHASISWA

Jurusan ketika SMA : IPA / IPS

PRESTASI MAHASISWA

Jumlah IPK semester IV:

KOMPETENSI PROFESIONAL DOSEN

Pendidikan Dosen :

Gunakan skala penilaian (skor) berikut ini untuk menjawab setiap pertanyaan;

dengan menuliskan nilai skor pada kolom yang sesuai. Sangat Setuju = 5, Setuju

= 4, Tidak Tahu = 3, Tidak Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju = 1.

Berilah tanda centrang ( √ ) pada kolom yang sesuai

No Uraian Kinerja Dosen Skor

KOMPETENSI PEDAGOGIK 1 2 3 4 5

1 Dosen sangat siap mengajar di kelas

2 Dosen menyediakan bahan ajar tambahan selain diktat dan buku teks

3 Dosen mudah ditemui di luar kelas

4 Dosen menyediakan diktat kuliah selain buku teks

5 Isi SAP sangat jelas dan membantu anda memahami matakuliah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

105

105

6 Dosen memperlihatkan penguasaan materi matakuliah

7 Dosen mengajarkan materi dengan metode yang efektif

8 Dosen selalu memberi contoh konkrit setiap menjelaskan suatu hal

9 Dosen tidak banyak bercerita tentang hal di luar materi matakuliah yang

bersangkutan

10 Buku teks untuk matakuliah tersebut mudah didapat

11 Diktat dari Dosen telah tersedia dan mudah diperoleh

12 Dosen mengajar tidak terlalu cepat/lambat, sehingga mudah dimengerti

mahasiswa

13 Dosen selalu memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya

14 Materi dari matakuliah telah menambah / memperluas pengetahuan dan

wawasan anda

15 Mahasiswa puas setelah mengikuti perkuliahan matakuliah dosen tersebut

16 Matakuliah tersebut sangat mudah dipahami mahasiswa

17 Dosen memperlihatkan sikap menghormati mahasiswa dan mendorong /

memotivasi mahasiswa

18 Dosen terampil menggunakan sarana teknologi modern dalam memberi

kuliah

19 Dosen sangat komunikatif

20 Bahasa dan intonasi dosen dalam mengajar mudah dipahamai

21 Dosen berwibawa di mata mahasiswa

22 Materi matakuliah selalu diperbaharui dengan contoh atau perkembangan

terakhir

23 Isi buku teks/diktat mudah dipahami

24 Dosen selalu hadir memberi kuliah setiap pertemuan

25 Dosen hadir di kelas tepat waktu

26 Dosen tidak pernah meniadakan kuliah tanpa alasan

27 Dosen meninggalkan kelas tepat waktu

28 Materi tugas, tes, dan ujian sesuai dengan materi Matakuliah dan selaras

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

106

106

dengan isi SAP

29 Dosen menyelesaikan seluruh materi sesuai isi SAP

30 Nilai yang diberikan pada KHS sesuai dengan hasil ujian dan penugasan

31 Dosen selalu memberi penjelasan tentang cara menilai

32 Dosen memberi penilaian yang obyektif

33 Dosen memberi pendidikan tentang nilai (values), moral, etika selain

tentang materi matakuliah dan disampaikan sebelumnya.

34 Dosen menciptakan suasana kelas yang menyenangkan

35 Dosen menciptakan suasana kelas yang kondusif/termotivasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

107

107

Validitas Kompetensi Dosen

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

108

108

Reliabilitas Kompetensi Dosen

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

109

109

Tabulasi Silang

1. Asal Jurusan dengan prestasi

2. Kompetensi dosen dengan prestasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

110

110

Uji Regresi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

111

111

TABULASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 123: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET … filePROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

112

112

SURAT IJIN PENELITIAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user