Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

87
BAB I PENDAHULUAN Setiap hari manusia memerlukan udara segar untuk dapat hidup, namun semakin hari udara yang dihirup semakin berkurang akibat pemanasan global, tak mungkin dihindari temperature udara yang ada disekitar kita berubah-ubah sesuai dengan padatnya dan beroperasinya pabrik-pabrik ataupun kendaraan yang ada. Kondisi suhu udara yang tidak stabil ataupun berubah-ubah menjadikan kurang nyaman berada dimana-mana. Kenyamanan dalam ruangan yang ber AC memang sangat diinginkan oleh orang-orang yang hidup di gedung- gedung perkantoran maupun sekolah pada zaman sekarang. Akan tetapi pernahkah kita berfikir bahwa dingin pun ternyata tidak cukup untuk kebutuhan didalam tubuh manusia, karena perlu adanya keseimbangan antara suhu dingin dan suhu panas atau suhu yang berkisar antara 24 °C- 28 °C yaitu suhu normal yang dibutuhkan dalam tubuh kita agar tubuh kita selalu merasa nyaman. Beberapa penelitian telah membuat sistem telemetri maupun sistem informasi suhu. Salah satunya adalah sistem telemetri menggunakan frekuensi FM. Akan tetapi masih terdapat

Transcript of Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Page 1: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

BAB I

PENDAHULUAN

Setiap hari manusia memerlukan udara segar untuk dapat hidup, namun semakin

hari udara yang dihirup semakin berkurang akibat pemanasan global, tak

mungkin dihindari temperature udara yang ada disekitar kita berubah-ubah

sesuai dengan padatnya dan beroperasinya pabrik-pabrik ataupun kendaraan

yang ada. Kondisi suhu udara yang tidak stabil ataupun berubah-ubah

menjadikan kurang nyaman berada dimana-mana. Kenyamanan dalam ruangan

yang ber AC memang sangat diinginkan oleh orang-orang yang hidup di gedung-

gedung perkantoran maupun sekolah pada zaman sekarang. Akan tetapi

pernahkah kita berfikir bahwa dingin pun ternyata tidak cukup untuk kebutuhan

didalam tubuh manusia, karena perlu adanya keseimbangan antara suhu dingin

dan suhu panas atau suhu yang berkisar antara 24 °C- 28 °C yaitu suhu normal

yang dibutuhkan dalam tubuh kita agar tubuh kita selalu merasa nyaman.

Beberapa penelitian telah membuat sistem telemetri maupun sistem informasi

suhu. Salah satunya adalah sistem telemetri menggunakan frekuensi FM. Akan

tetapi masih terdapat kekurangan yaitu sistem hanya mampu mengirim data

pada jarak yang dijangkau frekuensi dan tidak bisa menunjukkan atau

mengirimkan data pada saat suhu tinggi atau rendah sehingga diperlukan suatu

penelitian tentang alat sistem informasi yang simple dan modern yaitu sistem

informasi suhu via sms berbasis mikrokontroler untuk bisa memantau suhu

kondisi ruangan pada saat suhu normal yaitu 24 °C sampai 28 °C. yaitu sistem

informasi suhu via sms bekerja atau mengirim data apabila alat tersebut

mendeteksi suhu dibawah 24 °C dan diatas 28 °C Kepada handphone pengguna

alat tersebut. Si pengguna juga bisa memantau suhu suatu ruangan dengan

Page 2: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

menggunakan sms yang nantinya sistem informasi via sms akan mengirimkan

data kepada handphone pengguna dan sistem informasi suhu via sms bisa juga

mensetting otomatis waktu yaitu sistem informasi suhu akan mengirim data tiap

berapa menit sekali kepada handphone user. Penelitian yang meliputi

perencanaan dan pembuatan rancang bangun sistem kendali suhu ini perlu

dikembangkan untuk menunjang perkembangan teknologi dalam hal sistem

kendali, sehingga akan memberikan manfaat pada pengguna dan bagi penelitian

yang lain.

Pada sistem instumentasi perkembangan yang mencolok terjadi pada

sistem instrumentasi jarak jauh atau telemetri. Pada sistem telesensing, sensor

yang dipasang posisi yang jauh, sedangkan telemetri, perangkat yang dipasang

pada daerah yang disensor, namun informasi pengukuran ditransmisikan dengan

media komunikasi. Sistem informasi suhu adalah perpaduan sistem

instrumentasi dengan sistem telekomunikasi. Pada sistem digital terjadi revolusi

teknologi kontrol, dan data prosesor yaitu dengan lahirnya mikrokontroler.

Mikrokontroler diharapkan mampu memberikan sebagai sistem pengolah data

yang mampu memproses masukan dan memberikan keluaran yang sesuai.

Sistem instrumentasi jarak jauh tidak akan lepas dari media komunikasi.

Sehingga dengan menggabungkan keunggulan yang ada pada dunia komunikasi

dan kecanggihan yang ada pada teknologi processing maka diharapkan akan

diperoleh hasil penguran jarak jauh yang maksimal. Telemetri suhu memberikan

kemudahan dalam mengukur jarak jauh, dengan pemantauan dari tempat yang

aman dan memungkinkan, telemetri suhu biasanya diterapkan pada

pemanatauan gunung berapi, pemantauan suhu pada peleburan baja yang tidak

Page 3: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

memungkinkan untuk melakukan pengukuran secara langsung pada jarak yang

dekat.

Dengan adanya penelitian mengenai pengiriman dan penerimaan data

suhu hasil pengukuran sensor LM 35 yang menggunakan GSM modem.

diharapkan akan memberikan kemudahan dalam berbagai hal. Misalnya sistem

dapat bekerja secara otomatis, dapat dipantau dari jarak jauh menggunakan

sebuah handphone sehingga penyampaian data akan lebih mudah.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diidentifisikan

masalah yang muncul sebagai berikut :

1. Apakah Mikrokontroller AVR ATMEGA 8535 dan GSM modem dapat

digunakan untuk memproses sistem suhu pada remote area?

2. Bagaimana membuat sistem pengiriman data suhu menggunakan modem

GSM?

3. Bagaimana pengiriman data hasil pengukuran sensor untuk setiap waktu

yang ditentukan?

4. Bagaimana cara sensor suhu LM 35 dapat digunakan untuk memancarkan

dan menerima data suhu yang terukur melalui jaringan wireless ?

1.3 PEMBATASAN MASALAH

Masalah yang akan diteliti dibatasi pada pembuatan sensor suhu

menggunakan IC LM 35 via sms. Hal lain yang dibatasi yaitu . Dalam pengiriman

data suhu tanpa menggunakan kabel antara blok pemancar dan penerima dari

Page 4: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

sistem remote area suhu,peneliti menggunakan suatu modul pemancar dan

penerima yang akan menggunakan SMS sebagai media penyampaiannya.

1.4 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah

diatas, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

”Bagaimanakah membuat sistem informasi suhu via sms berbasis

mikrokontroller?”

1.5 KEGUNAAN PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian remote monitoring via sms berbasis

mikrokontroller adalah :

1. Untuk mengetahui suatu suhu ruangan atau suhu pada remote area

2. Dapat digunakan sebagai referensi untuk membuat sistem pengukuran jarak

jauh.

3. Dapat diimplementasikan pada bidang kedokteran maupun industri

khususnya pengaturan suhu dengan melalui jarak jauh.

4. mikrokontroler dapat dijadikan alat remote area menggunakan teknologi sms.

.

Page 5: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2. Kajian Teoritis

2.1.1 Definisi Sistem informasi dan telemetri suhu

Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan

bekerja sama untuk memroses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem

tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran

(output) yang diinginkan1, sedangkan pengertian sebuah sistem informasi

merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta

perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras

dan perangkat lunak tersebut2.

Menurut kamus teknik elektronika, telemetri adalah penggunaan

telekomunikasi untuk penggunaan atau pencatatan pengukuran-pengukuran

secara otomatis yang dilakukan pada jarak jauh terhadap alat pengukurnya.3

Secara istillah telemetri dapat diartikan pengukuran jarak jauh.

Dari definisi menurut kamus teknik elektronika, maka dapat disimpulkan

bahwa telemetri adalah pengukuran yang dilakukan berdasarkan parameter

tertentu (suhu, tegangan, tekanan) yang dapat dipantau dari jarak jauh dengan

menggunakan suatu alat.

Suhu adalah besaran yang menunjukkan derajat dari suatu benda, baik

derajat panas atau dingin suatu benda.4 Dari uraian definisi telemetri dan suhu

dapat disimpulkan bahwa telemetri suhu adalah pengukuran terhadap suatu

1 Andi Kristanto, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya,(Yogyakarta,2008), hlm 12 Ibid, hlm 123 Arif Budiman, Kamus Teknik Elektronika (Inggris-Indonesia), (Bandung : M2S,1992), hlm 2174 Tim Gamma science, Kamus pintar plus fisika SMA,(Bandung : 2006)

Page 6: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

benda yang diukur yang dapat dipantau dari jarak jauh dengan menggunakan

suatu alat.

2.1.2 Sensor suhu IC LM 35

IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk

Intergrated Circuits (IC), dimana output tegangan keluaran sangat linear

berpadanan dengan perubahan suhu. Sensor LM 35 berfungsi sebagai

pengubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien

sebesar 10 mV/°C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1°C maka akan terjadi

kenaikan 10 mV. 5 Bentuk dan simbol IC LM 35 ditunjukkan pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Simbol dan Bentuk Fisik IC LM 35

Sensor LM 35 memiliki tegangan kerja +5 Volt namun outputnya hanya

antara 0,01 V sampai 1,00 V mengingat LM 35 yang digunakan adalah seri DZ

sehingga range pengukuran hanya berkisar antara 0 – 100˚C dengan perubahan

sebesar 10 mV per 1˚C. Dengan ketelitian yang dimiliki sensor tersebut dapat

diterapkan langsung dengan mikrokontroler ATMega 8535 yang memiliki ADC

internal 10 bit.

2.1.3 Mikrokontroler AVR ATMega 85355 National semiconductor. LM 35 Precision Centrigrade Temperature Sensors. Datasheet. Hlm 1

Page 7: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

2.1.3.1 Pengertian Mikrokontroler

mikrokontroler dapat dianalogikan dengan sebuah sistem komputer yang

dikemas dalam sebuah chip. Artinya bahwa di dalam sebuah IC Mikrokontroler

terdapat kebutuhan minimal agar mikroprosesor dapat bekerja yaitu

mikroprosesor, ROM, RAM, Input dan output dan clock seperti halnya yang

dimiliki oleh sebuah komputer. Mikrokontroler biasanya digunakan untuk yang

berorientasi kendali (control), mengingat kemasannya yang hanya berupa chip

yang berukuran relatif kecil tentu saja spesifikasi dan kemampuan yang dimiliki

oleh mikrokontroler menjadi lebih rendah bila dibandingkan dengan sistem

komputer baik dilihat dari segi kecepatannya, kapasitas memori maupun fitur

yang dimiliki. Meskipun dari sisi kemampuan rendah terapi mikrokontroler

mempunyai kelebihan yang yang tidak dimiliki sistem komputer yaitu kemasan

yang kecil dan kompak membuat mikrokontroler lebih fleksibel dan praktis

digunakan terutama pada sistem-sistem yang relatif komplek atau tidak

membutuhkan bebab komputasi yang tinggi.

Kebutuhan yang tinggi terhadap mikrokontroler dengan berbagai

fasilitasnya membuat para vendor merancang berbagai produk mikrokontroler.

Ada banyak jenis mikrokontroler yang beredar biasanya masing-masing

mikrokontroler memiliki keluarga atau series sendiri-sendiri, salah satu vendor

yang membuat produk mikroprosesor adalah perusahaan Atmel. Atmel

memperkenalkan mikrokontroller seri terbaru yaitu keluarga AVR (ALF and

Vegards Risc Prosesor) yang sebelumnya mengeluarkan mikrokontroler seri

AT89S51/52 yang masih banyak digunakan masyarakat.

Mikrokontroler AVR merupakan mikrokontroler yang bertipe RISC

(Reduce Instruction Set Programs), secara umum, AVR dapat dikelompokkan

Page 8: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

menjadi 4 kelas yaitu Keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, Keluarga ATmega,

dan keluarga AT86RFxx. 6 Pada dasarnya yang membedakan kelas AVR adalah

dari segi fitutnya yaitu memori, jumlah input dan output sedangkan dari segi

arsitektur dan instruksinya hampir sama.

2.1.3.2 Arsitektur mikrokontroller

Mikrokontroler AVR ATMega 8535 memiliki arsitektur Harvard, yaitu

memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk kode program dan

memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat

memaksimalkan unjuk kerja. Umumnya arsitektur Harvard menyimpan kode

program dalam memori permanen atau semi-permanen (non-volatile) sedangkan

data disimpan dalam memori tidak permanen (volatile). Sehingga dengan

arsitektur Harvard, memori program mikrokontroler menjadi lebih terlindungi dari

spike tegangan dan faktor lingkungan lain yang dapat merusak kode program.7

Kelemahan arsitektur Harvard tidak menempatkan data pada ROM.

Arsitektur Harvard tidak memungkinkan untuk mengakses data yang ada di

ROM. Agar arsitektur Harvard memungkinkan akses data yang ada di ROM

maka dapat diatasi dengan cara membuat instruksi dan mekanisme khusus

untuk pengalamatan data di ROM.

6 Wardhana, Lingga. 2006. Belajar sendiri Mikrokontroller AVR Seri ATMega8535 simulasi, Hardware, dan Aplikasi. Yogyakarta:Penerbit Andi, hlm.1 7 Bejo, Agus.2008 C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam mikrokontroler ATMega 8535, Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu, hlm .5

Page 9: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Gambar 2.2 Arsitektur Mikrokontroler AT Mega 8535

Page 10: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

2.1.3.3 Susunan PIN IC Mikrokontroler AVR ATMega 8535

Mikrokontroler AVR ATMega 8535 mempunyai 40 pin. Pin Mikrokontroler

ATMega8535 terdiri dari beberapa port yang setiap port-nya terdiri dari 8 pin, port

tersebut adalah port A, port B, port C, dan port D. untuk pada lebih jelas

mengenai konfigurasi pin ATMEGA8535 dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Konfigurasi pin ATMega 8535

Pin 1 sampai dengan 8 merupakan port B. Port B merupakan port

input/output 8 bit dua arah (bidirectional) dengan resistor pull-up internal. Selain

sebagai port input/output, port B juga dapat difungsikan sebagai berikut :

1. PB 7 : SCK (SPI Bus Serial Clock)

2. PB 6 : MISO (SPI Bus master input/slave Output

3. PB 5 : MOSI (SPI Bus Master Output/slave input

4. PB 4 : SS (SPI Slave Select Input)

5. PB 3 : AIN1 (Analog Comparator Negatif Input)

OC0 (Output Compare Timer / Counter 0)

6. PB 2 : AIN1 (Analog Comparator Positif Input)

Page 11: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

INT2 (External Interrupt 2 Input)

7. PB 1 : T1 (Timer / Counter 1 External Counter Input)

8. PB 0 : T0 (Timer / Counter 0 External Counter Input)

XCK (USART External Clock Input/Output)

Pin 9 merupakan reset. Pin reset akan bekerja bila pulsa rendah (active

low) selama minimal 1,5 µs yang menyebabkan mikrokontroller kembali ke

program awal.

Pin 10 (VCC) merupakan PIN koneksi sumber tegangan mikrokontroller.

Sedangkan PIN 11 adalah ground untuk catu daya digital.

Pin 12 merupakan XTAL2 merupakan Output dari penguat osilator

pembalik. Sedangkan pin 13 merupakan XTAL 1 adalah input ke penguat osilator

pembalik dan input ke internal clock.

Pin 14 sampai dengan 21 merupakan PORT D. PORT D merupakan port

input/output 8 bit dua arah (bidirectional) dengan resistor pull-up internal. Port D

juga dapat difungsikan secara individu sebagai berikut :

1. PD7 : OC 2 (Output Compare Timer / Counter 2)

2. PD6 : ICP1 (Timer / Counter 1 Input Capture

3. PD5 : OC1A (Output Compare A Timer / Counter 1)

4. PD4 : OC 1B (Output Compare B timer / Counter 1)

5. PD3 : INT1 (External Interrupt 1 input)

6. PD2 : INT0 (External Interrupt 0 Input)

7. PD1 : TXD (USART Transmit)

8. PD0 : RXD (USART Receive)

Page 12: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Pin 22 sampai dengan 29 merupakan port C. Port C merupakan

input/output 8 bit dua arah (bidirectional) dengan resistor pull-up internal. 4 bit

port C dapat difungsikan secara individu sebagai berikut :

1. PC7 : TOSC2 (Timer Oscillator 2)

2. PC6 : TOSC1 (Timer Oscillator 1)

3. PC5 : SDA (Serial Data Input / Output, I2 C)

4. PC0 : SCL (Serial Clock, I2C)

Pin 30 merupakan catu daya yang digunakan untuk masukan analog ADC

yang terhubung ke port C. Sedangkan pin 31 merupakan ground untuk catu daya

analog. Pin 32 merupakan AREF yang merupakan tegangan referensi analog

untuk ADC.

Pin 33 sampai dengan 40 merupakan port A. Port A merupakan port input

/ output 8 bit dua arah (bidirectional) dengan resistor pull-up internal. Port A juga

dapat berfungsi untuk masukan 8 channel ADC.

2.1.3.4 Analog Digital Converter Mikrokontroler AVR ATMega8535.

Rangkaian atau chip ADC berfungsi untuk mengubah sinyal

analog menjadi sinyal digital. Umumnya menggunakan chip ADC 8 bit

untuk mengubah rentang sinyal analog 0-5 V menjadi level digital 0-

255 untuk ADC 8 bit, meskipun banyak ADC yang memproses data 12

bit.

Analog to Digital Converter (ADC) berfungsi untuk mengubah

tegangan analog pada input menjadi tegangan digital pada outputnya.

Sehingga data tersebut dapat dibaca oleh peralatan interface dan

dapat diproses oleh mikroprosesor.

Page 13: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Mikrokontroller AVR ATmega 8535 memiliki fasilitas analog digital

converter yang sudah dalam chip. Fitur ADC internal inilah yang menjadi salah

satu kelebihan mikrokontroler AVR ATMega 8535 bila dibandingkan dengan

beberapa jenis mikrokontroler yang lain. Untuk mangatur mode dan cara kerja

ADC dilakukan melalui tegister ADMUX,ADCSCRA, ADCL, ADCH, dan SFIOR.8

1. ADC Multiplexer Selection Register (ADMUX)

Register ADMUX merupakan register yang mempunyai beberapa fungsi,

antara lain mengatur pin ADC yang digunakan untuk membaca sinyal input,

mengatur tegangan referensi yang digunakan dan mengatur format penyimpanan

data ADC. Gambar 2.4 menunjukkan skema dari register ADMUX

Bit 7 6 5 4 3 2 1 0

REFS1 REFS0 ADLAR MUX4 MUX3 MUX2 MUX1 MUX0

Read Write R/W R/W R/W R/W R/W R/W R/W R/W

Initial Value 0 0 0 0 0 0 0 0

GAMBAR 2.4 Register ADMUX9

BIT 7 : 6 – REF 1 : 0 Reference Selection Bits

Bit REFS1 dan REFS0 digunakan untuk menentukan tegangan referensi ADC

diperlihatkan pada tabel .1 10

Tabel 1. Pengaturan tegangan referensi AD

REFS1 REFS0 Tegangan Referensi

0 0 PIN AREF

0 1 Pin AVCC, dengan pin AREF diberi kapasitor

1 0 Tidak digunakan

8 Agus Bejo, Op.Cit., hlm.729 ATMEL, Op.Cit. hlm 21910 Agus Bejo, Op.Cit. hlm 73

Page 14: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

1 1 Internal 2.56 V, dengan pin AREF diberi kapasitor

Keterangan :

‘00’ : Tegangan referensi menggunakan tegangan terhubung ke pin AREF

‘01’ : Tegangan referensi menggunakan tegangan AVCC dan pin AREF di

beri kapasitor

‘10’ : tidak digunakan

‘11’ : Tegangan referensi internal 2,56 V dan pin AREF diberi kapasitor

BIT 5 – ADLAR : ADC Left Adjust Result

Bit ADLAR digunakan untuk mengatur format penyimpanan data ADC pada

register ADCL dan ADCH.

BIT 4 : 0 – MUX 4 : 0 Analog Channel and Gain Selections Bits

Bit-bit MUX 4 : 0 dapat digunakan untuk menentukan masukan analog ADC pada

mode konversi tunggal atau untuk menetukan pin-pin masukan analog.

2. ADC Control and Status Register A (ADCSRA)

Register ADCSRA merupakan register yang mempunyai beberapa fungsi, antara

lain mengaktifkan ADC, dan mebgatur mode operasi ADC. Gambar 2.5

menunjukkan skema register ADCSRA

Bit 7 6 5 4 3 2 1 0 ADCSRA

REFS1 REFS0 ADLAR MUX4 MUX3 MUX2 MUX1 MUX0

Read Write R/W R/W R/W R/W R/W R/W R/W R/W

Initial Value 0 0 0 0 0 0 0 0

GAMBAR 2.5 Register ADCSRA11

11 ATMEL, Op.Cit. hlm 221

Page 15: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Bit 7- ADEN : ADC Enable

Bit ADEN digunakn untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan fasilitas

ADC. Jika bit ADEN diset ‘1’ maka ADC diaktifkan dan jika bernilai 0 maka ADC

tidak aktif.

3. ADC Data Register (ADCH-ADCL)

Register ADCL dan ADCH digunakan untuk menyimpan data 10-bit hasil

konversi ADC. Data 10 bit tersebut dapat dismpan dalam 2 format yang berbeda

tergantung pada nilai bit ADLAR. Gambar 2.6 menunjukkan skema format

penyimpanan data ADC dari register ADCH-ADCL

15 14 13 12 11 10 9 8

ADC 9 ADC 8 ADC 7 ADC 6 ADC 5 ADC 4 ADC 3 ADC 2

ADC1 ADC 0

Read Write R/W R/W R/W R/W R/W R/W R/W R/W

R/W R/W R/W R/W R/W R/W R/W R/W

Initial Value 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0

Format data ADCH-ADCL jika bit ADLAR =0

GAMBAR 2.6 Format Penyimpanan data ADC

Page 16: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

2.1.3.5 Organisasi memori mikrokontroler AVR ATMega 8535

mikrokontroler AVR ATMega 8535 memiliki 3 jenis memori yaitu memori

program, memori data dan memori EEPROM

1. Memori Program

ATMega 8535 memiliki kapasitas memori program sebesar 8 Kbyte yang

terpetakan dari alamat 0000h sampai dengan 0FFFH dimana masing-masing

alamat memiliki lebar 16 bit. Sehingga organisasi program sering dituliskan

dengan 4K x 16 Bit

2. Memori data

\ATMEGA 8535 memiliki kapasitas memori data sebesar 608 byte yang terbagi

menjadi 3 bagian terbesar yaitu register serba guna, register I/O dan SRAM 32

byte alamat terendah digunakan untuk register serba guna yaitU R0 sampai

dengan R31. 64 byte berikutnya digunakan untuk register I/O yang digunakan

untuk mengatur fasilitas seperti timer/counter, interupsi, ADC, USART, SPI,

EEPROM dan port I/O seperti port A, port B, port C dan Port D. selanjutnya 512

Byte diatasnya digunakan untuk memori SRAM

3. Memori EEPROM

ATMega 8535 memiliki EEPROM sebesar 512 Byte yang terpisah dari memori

program maupun memori data. Memori EEPROM ini hanya dapat diakses

dengan menggunakan register I/O yaitu register EEPROM Adress (EEARH-

EEARL), Register EEPROM data (EEDR) dan EEPROM Control (EECR). Untuk

mengakses memori EEPROM ini diperlakukan seperti mengakses data eksternal

Page 17: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

sehingga waktu eksekusinya relative lebih lama bila dibandingkan dengan

megakses data dari SRAM

2.1.4 Komunikasi serial RS 232

Salah satu mode transmisi dalam komunikasi serial adalah mode

asynchronous. Transmisi serial mode asynchronous digunakan apabila

pengiriman data dilakukan satu karakter tiap pengiriman, dimana antara satu

karakter dengan yang lainnya tidak ada jeda waktu yang tetap. Karakter dapat

dikirimkan sekaligus ataupun beberapa karakter kemudian berhenti untuk waktu

yang tidak tentu, kemudian dikirimkan sisanya. Dengan demikian bit-bit data ini

dikirimkan dengan periode yang acak sehingga pada sisi penerima data akan

diterima kapan saja. Adapun sinkronisasi yang terjadi pada mode transmisi ini

adalah dengan memberikan bit-bit penanda awal (start bit) dari data dan

penanda akhir (stop bit) dari data pada sisi pengirim maupun dari sisi penerima.

Perangkat yang menggunakan kabel serial untuk komunikasi dibagi

mejadi dua kategori, yaitu DCE ( Data Communications Equipment) dan DTE

(Data Terminal Equipment). Peralatan komunikasi adalah perangkat seperti

modem dan adaptor

Komunikasi serial merupakan hal yang penting dalam system embedded,

karena dengan komunikasi serial kita dapat dengan mudah menghubungkan

mikrokontroler dengan devais lainnya. Port serial pada mikrokontroler terdiri atas

dua pin yaitu RXD dan TXD. RXD berfungsi untuk mengirim data dari komputer

atau perangkat lainnya, standard komunikasi serial untuk komputer adalah RS-

Page 18: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

232, RS-232 maka dibutuhkan suatu tegangan converter, IC yang digunakan

bermacam-macam, tapi yang paling mudah adalah menggunakan IC MAX 232.

Pada prinsipnya, komunikasi serial ialah komunikasi dimana pengiriman

data dilakukan per bit. Sehingga lebih lambat dibandingkan komuniikasi paralel

seperti pada port printer yang mampu mengirim 8 bit sekaligus dalam sekali

detak. Beberapa contoh komunikasi serial adalah mouse, scanner, dan system

akuisisi data yang terhubung ke port COM1/COM2.

Pada gambar 2.12 menunjukkan rangkaian RS 232 yang digunakan

pada perancangan rangkaian RS 232 menjalankan komunikasi antara

mikrokontroler dengan GSM modem.

Gambar 2.7 Rangkaian IC MAX 232 12

Hardware pada komunikasi serial port dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu

Data Communication Equipment (DCE) dan Data Terminal Equipment (DTE).

12 Widodo Budiharto S., Si., M.Kom., Elektronika Digital dan Mikroprosesor, Andi, Yogyakarta, 2005

Page 19: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Contoh DCE seperti modem, plotter, scanner, sedangkan contoh DTE seperti

terminal di komputer. Spesifikasi elektronik dari serial port merujuk pada

Electronic Industry Association (EIA) adalah sebagai berikut [3]:

1. “Space” (logika 0) adalah tegangan antara +3V hingga +25V.

2. “Mark” (logika 1) adalah tegangan antara -3V hingga -25V.

3. Daerah antara +3V hingga -3V tidak didefinisikan/tidak terpakai.

4. Tegangan open circuit tidak boleh melebihi 25V.

Arus hubungan singkat tidak boleh melebihi 500 mA.

2.1.5 Modem GSM Wavecom

Modem GSM Wavecom berfungsi sebagai bagian pengirim data. Modem GSM

digunakan, karena dapat diakses menggunakan komunikasi data serial dengan

bandrate yang dapat disesuaikan mulai dari 9600 sampai dengan 115200. Selain

itu, modem GSM ini menggunakan catu daya DC 12 V dan tidak memerlukan

tombol ON untuk mengaktifkannya, sehingga sangat cocok untuk digunakan

pada sistem yang berjalan secara terus menerus. Gambar 2.8 menunjukkan

modem GSM wavecom.

Gambar 2.8 Modem GSM Wavecom

Page 20: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Spesifikasi modem GSM Wavecom adalah:

1. Dual Band GSM/GPRS 900/1800 MHz.

2. GSM/GPRS (cl. 10) Data, SMS, Voice dan Fax.

3. Open AT: menanamkan program langsung pada modem.

4. Keluaran daya maksimum: 2W untuk GSM 900/ 1W untuk GSM 1800.

5. Masukan tegangan : 5,5 volt s/d 32 volt.

6. Antarmuka SIMCard 3volt.

7. Dimensi : 73mm x 54,5mm x 25,5 mm.

8. Bobot: 80g.

9. Suhu operasi : -25 OC s/d 70 C.

GSM Modem menggunakan ATCommand standar, sebagai protokolnya. Yaitu

Standad ETSI GSM 07.07.

a. Hardware Mikrokontroler ATMega 8535 dengan GSM Modem

Gambar 2.9 Perancangan Hardware Mikrokontroler ATMega 8535 yang

terhubung dengan IC MAX 232 yang terhubung dengan GSM modem

Page 21: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

B. Software Mikrokontroler terhubung Modem wavecom dengan Tampilan LCD menggunakan BASCOM-AVR

$regfile = "m16def.dat"$crystal = 11059200$baud = 9600 Const Cmaxchar = 160'-------------------------------------------------------------------------------'Configurasi pin'-------------------------------------------------------------------------------Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portb.4 , Db5 = Portb.5 , Db6 = Portb.6 , Db7 = Portb.7 , E = Portb.2 , Rs = Portb.0Config Lcd = 16 * 2

'-------------------------------------------------------------------------------'Declarasi variabel'-------------------------------------------------------------------------------Dim Bc As ByteDim Buf1 As String * CmaxcharDim S As String * 23Dim Sambung As String * 2Dim Type As String * 20Dim Pesan As String * 2Dim Pesane As String * 2Dim Hp As String * 15Dim A As IntegerDim Smse As String * 14

'-------------------------------------------------------------------------------'Salam pembuka'-------------------------------------------------------------------------------

ClsLcd " SENSOR SUHU "LowerlineWaitms 700Lcd " REAL TIME "Wait 1Lcd " DENGAN SMS "Lowerline

Page 22: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Waitms 10 700Lcd " MODEM WAVEWCOM "Wait 1

'---------------------------------------'hidupkan komunikasi serial hp'---------------------------------------On Urxc Rec_isr

'-------------------------------------------------------------------------------'Rutin program utama'-------------------------------------------------------------------------------

ClsDo Print "AT" Enable Urxc Enable Interrupts Cls Lcd "CHECK CONNECTION" Lowerline Lcd "CHECK UOUR CABLE" Wait 3 Cls Lcd "== WAITTING ==" Lowerline Lcd "==============" Wait 3 S = Right(buf1 , 4) Sambung = Left(s , 2) Disable Urxc Disable Interrupts Buf1 = ""Loop Until Sambung = "OK"

ClsLcd " CONNECTION "LowerlineLcd "CONGGRATULATION"Wait 3

Do Print "AT+CGMI" Enable Urxc Enable Interrupts Cls Lcd "What is your HP?"

Page 23: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Lowerline Lcd "================" Wait 3 S = Mid(buf1 , 11) Hp = Left(s , 15) Cls Lcd Hp Disable Urxc Disable Interrupts Buf1 = "" Print "AT+CGMM" Enable Urxc Enable Interrupts Lowerline Wait 3 S = Mid(buf1 , 11) Type = Left(s , 20) Lcd Type Wait 3 Cls Disable Urxc Disable Interrupts Buf1 = ""

LoopEnd

'-------------------------------------------------------------------------------'Interupsi Serial'-------------------------------------------------------------------------------

Rec_isr:If Bc < Cmaxchar Then Buf1 = Buf1 + Chr(udr)End IfReturn

2.1.6 LCD

LCD merupakan salah satu penampil yang sekarang ini mulai banyak digunakan.

Keunggulan LCD adalah hanya menarik menarik arus yang kecil (beberapa mikro

ampere), sehingga alat atau sistem menjadi portable karena dapat menggunakan

Page 24: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

catu daya yang kecil13. Teknologi LCD berfungsi menampilkan suatu nilai hasil

sensor, menampilkan teks, atau menampilkan menu pada aplikasi

mikrokontroler. LCD yang digunakan adalah jenis LCD M1632. LCD M 1632

merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya

rendah.

Gambar 2.10

LCD M1632

Tabel 2 Konfigurasi PIN LCD M1632

13 20 Aplikasi Mikrokontroller ATMega 8535 dan ATMega 16, (Yogyakarta. 2010), hlm 25

Page 25: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

No Nama Pin Deskripsi

1 VDD 5V

2 V ss 0 V (Ground)

3 V LC Tegangan kontras LCD

4 RS Register select, 0 : register perintah, 1 : Register data

5 R/W 1 : read, 0 : Write

6 E Enable clock LCD

7 D0 Data Bus 0

8 D1 Data Bus 1

9 D2 Data Bus 2

10 D3 Data Bus 3

11 D4 Data Bus 4

12 D5 Data Bus 5

13 D6 Data Bus 6

14 D7 Data Bus 7

15 Anoda Tegangan Positif Backlight

16 Katoda Tegangan Negatif Backlight

Page 26: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Gambar 2.11 menunjukkan Hardware Mikrokontroler ATMega 8535 terhubung

dengan LCD 2 X16

A. Hardware mikrokontroler ATMega 8535 terhubung dengan LCD

B. SOFTWARE Mikrokontroier ATMega 8635 terhubung dengan LCD

menggunakan bahasa pemrograman BASCOM AVR

$regfile = "8535def.dat" ' use the Mega8535$crystal = 11059200

Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portb.4 , Db5 = Portb.5 , Db6 = Portb.6 , _Db7 = Portb.7 , E = Portb.2 , Rs = Portb.0Config Lcd = 16 * 2

Page 27: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Cursor Off NoblinkCls

DoLcd " SENSOR SUHU "LowerlineWaitms 10Lcd " REAL TIME "Waitms 100Lcd " DENGAN SMS "LowerlineWaitms 10Lcd " MODEM WAVEWCOM "Waitms 100

Lcd " SUHU AKTUAL "LowerlineWaitms 10Lcd " "Waitms 100Loop

End

2.1.7 SMS14

SMS adalah salah satu fasilitas dari teknologi GSM yang memungkinkan

Mobile Station (MS) mengirim dan mengirimkan pesan singkat berupa text

dengan kapasitas maksimal 160 karakter. Kapasitas maksimal imi tergantung

dari alphabet yang digunakan untuk alphabet latin maksimal 160 karakter, dan

untuk non-latin seperti alphabet arab dan china maksimal hanya 70 karakter.

SMS adalah pesan pendek dalam bentuk teks yang berkembang dalam

dunia telekomunikasi seluler. Sekilas fasilitas ini tidak jauh beda dengan layanan

pesan teks dari perangkat sebelumnya, yaitu pager yang kini sudah menjadi

barang langka, bahkan sudah mendekati kepunahan.

14 Gunawan Wibisono, Uke Kurniawan Usman dan Gunadi Dwi Hantoro, “Konsep Teknologi Seluler”, Informatika, Bandung, 2008

Page 28: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Sejarah SMS muncul pada Desember 1992. Pesan itu dikirim dari sebuah

komputer ke sebuah telepon seluler dalam jaringan GSM milik operator seluler

Vodafone di Inggris. Hingga saat ini, SMS semakin banyak digunakan oleh

pelanggan.

Pengguna telepon seluler, bahkan kini mereka yang menggunakan layanan

berbasis CDMA, tak akan pernah lupa menanyakan layanan SMS sebelum

membeli suatu jenis layanan telepon seluler. Jika di dunia ini ada sekitar 1,4

milliar manusia menggunakan layanan telepon selular, maka sekitar 85% dari

jumlah itulah manusia yang setiap hari menggunakan SMS (Aryani, 2006).

Kemudahan pemberian informasi melalui media SMS inilah yang menjadi dasar

dibuatnya penelitian ini

Sebenarnya, di dalam kebanyakan handphone dan GSM/CDMA modem

terdapat suatu komponen wireless modem/engine yang dapat diperintah antara

lain untuk mengirim suatu pesan SMS dengan protokol tertentu. Standar perintah

tersebut dikenal sebagai AT-Command,. Melalui AT-Command dan inilah kita

dapat membuat komputer/mikrokontroler mengirim/menerima SMS secara

otomatis berdasarkan program yang kita buat.

2.1.7.1 AT-Command

AT-Command adalah perintah yang dapat diberikan kepada handphone atau

GSM/CDMA modem untuk melakukan sesuatu hal, termasuk untuk mengirim dan

menerima SMS. Dengan memprogram pemberian perintah ini di dalam

komputer/mikrokontroler maka perangkat kita dapat melakukan pengiriman atau

penerimaan SMS secara otomatis untuk mencapai tujuan tertentu. Komputer

Page 29: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

ataupun mikrokontroler dapat memberikan perintah AT-Command melalui

hubungan kabel data serial ataupun bluetooth. 

AT-Command ini sebenarnya adalah pengembangan dari perintah yang dapat

diberikan kepada modem Hayes yang sudah ada sejak dulu. Dinamakan AT-

Command karena semua perintah diawali dengan karakter A dan T.

Antar perangkat handphone dan GSM/CDMA modem bisa memiliki AT-

Command yang berbeda-beda, namun biasanya mirip antara satu perangkat

dengan perangkat lain. Untuk dapat mengetahui secara persis maka kita harus

mendapatkan dokumentasi teknis dari produsen pembuat handphone atau

GSM/CDMA modem tersebut. Handphone atau GSM/CDMA modem akan

merespon dengan memberikan data PDU dari SMS yang diinginkan, dimana di

dalamnya memuat nomor pengirim, waktu kirim, dan pesan SMS yang dikirim.

PDU ini kemudian dapat diterjemahkan oleh komputer/mikrokontroler sehingga

didapatkan informasi yang ingin diketahui. Beberapa jenis perintah AT Command

yang penting untuk SMS adalah ditunjukkan pada tabel 3 :

Daftar Perintah FungsiAT Test TerminalAT+CMGS Mengirim pesanAT+CMGF Format pesanAT+CMGD Menghapus pesanAT+CNMI Prosedur indikasi pesan baru yang diterimaAT+CPMS Pemilihan target memoriAT+CMGL Membaca pesan masuk, 0: belum terbaca; 1: AT+CMGR Membaca pesan menurut lokasi pesan di memoriAT+CBC Mengetahui status dan level batteryAT+CSQ Mengetahui kualitas sinyalAT+CGSN Mengetahui imei / serial number hpAT+CGMI Mengetahui nama manufactureAT+GMM Mengetahui model hp

Page 30: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

SMS gateway merupakan sistem aplikasi untuk mengirim atau menerima

SMS, terutama digunakan dalamaplikasi bisnis, baik untuk kepentingan promosi,

servis

kepada pelanggan, pengadaan kontent produk atau jasa,dan seterusnya. Karena

merupakan sebuah aplikasi, maka fitur-fitur yang terdapat di dalam SMS gateway

dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.

2.1.8 Real-time Clock (RTC) DS 1307

Real-time Clock (RTC) DS1307 adalah IC yang dibuat oleh perusahaan dallas

Semiconductor. IC ini memiliki kristal yang dapat mempertahankan frekuensinya

dengan baik. Real-time clock DS1307 memiliki fitur sebagai berikut:

1. Real-time clock (RTC) meyimpan data-data detik, menit, jam, tanggal dan

bulan dalam seminggu, dan tahun valid hingga 2100.

2. 56-byte, battery-backed, RAM nonvolatile (NV) RAM untuk penyimpanan.

3. Antarmuka serial Two-wire (I2C).

4. Sinyal keluaran gelombang-kotak terprogram (Programmable squarewave).

5. Deteksi otomatis kegagalan-daya (power-fail) dan rangkaian switch.

6. Konsumsi daya kurang dari 500nA menggunakan mode baterei cadangan

dengan operasional osilator.

7. Tersedia fitur industri dengan ketahanan suhu: -40°C hingga +85°C.

8. Tersedia dalam kemasan 8-pin DIP atau SOIC.

Real Time Clock berhubungan dengan waktu mulai dari detik, menit, jam,

hari, tanggal, bulan dan tahun RTC 1307 menggunakan teknik I2C yaitu

Page 31: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

memakai 2 jalur untuk keperluan transfer data secara seri, sedangkan SPI dan

MicroWire memakai 3 jalur. Semua teknik mempunyai 1 jalur untuk Clock, I2C

hanya punya satu jalur data 2 arah, sedangkan SPI dan MicroWire mempunyai 2

jalur data satu arah, masing-masing untuk jalur data masuk dan jalur data keluar.

2.1.8.1 KONFIGURASI PIN DS 1307

Untuk lebih jelas mengenai fungsi dan kegunaan dari IC ini terlebih

dahulu akan dijelaskan fungsi dari tiap-tiap pin pada IC keluarga DS1307, di

mana diketahui bahwa IC DS1307 memiliki 8 pin atau kaki, seperti pada Gambar

Gambar 2.12 Pin-pin IC DS1307 (Dallas, 2004)

Fungsi dari tiap pin RTC DS1307 antara lain :

1. X1, X2

Terhubung dengan kaki kristal 32768kHz

2. Vbat

Terhubung dengan battery 3,3 volt

3. GND, Vcc

Input tegangan Vcc adalah +5V.

4. SQW (Square Wave Output)

Pin SQW dapat mengeluarkan sinyal salah satu dari 13 taps yang

disediakan oleh 15 tingkat pembagi internal dari RTC.

Page 32: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

5. SCL

Pin SCL mengeluarkan sinyal clock. Pin ini harus diberi resistor Pull Up.

6. SDA

Pin SCL mengeluarkan sinyal data

a. Gambar 2.13 Perancangan Hardware Mikrokontroler ATMega 8535

terhunbung dengan rangkaian RTC DS1307

b. Software mikrokontroler ATMega 8535 terhubung dengan rangkaian

RTC DS1307 menggunakan BASCOM AVR

$regfile = "8535def.dat" ' use the Mega8535$crystal = 11059200

Page 33: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

$lib "ds1307clock.lib"Config Scl = Porta.2Config Sda = Porta.1

'address of ds1307Const Ds1307w = &HD0 ' Addresses of Ds1307 clockConst Ds1307r = &HD1Config Clock = User

Dim Weekday As ByteDim W As String * 5

Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portb.4 , Db5 = Portb.5 , Db6 = Portb.6 , _Db7 = Portb.7 , E = Portb.2 , Rs = Portb.0Config Lcd = 16 * 2Cursor Off NoblinkCls

Lcd " SENSOR SUHU "LowerlineWaitms 10Lcd " REAL TIME "Waitms 100Lcd " DENGAN SMS "LowerlineWaitms 10Lcd " MODEM WAVEWCOM "Waitms 100

Lcd " SUHU AKTUAL "LowerlineWaitms 10Lcd " "Cls

Lcd "SUHU"Waitms 10LowerlineLcd "JAM "

Do Locate 2 , 9 Lcd Time$Loop

Page 34: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Getdatetime:I2cstartI2cwbyte Ds1307wI2cwbyte 0I2cstartI2cwbyte Ds1307rI2crbyte _sec , AckI2crbyte _min , AckI2crbyte _hour , AckI2crbyte Weekday , AckI2crbyte _day , AckI2crbyte _month , AckI2crbyte _year , NackI2cstop_sec = Makedec(_sec) : _min = Makedec(_min) : _hour = Makedec(_hour)_month = Makedec(_month) : _day = Makedec(_day) : _year = Makedec(_year)Return

Setdate:_day = Makebcd(_day) : _month = Makebcd(_month) : _year = Makebcd(_year)I2cstartI2cwbyte Ds1307wI2cwbyte 4I2cwbyte _dayI2cwbyte _monthI2cwbyte _yearI2cstopReturn

Settime:_sec = Makebcd(_sec) : _min = Makebcd(_min) : _hour = Makebcd(_hour)I2cstartI2cwbyte Ds1307wI2cwbyte 0I2cwbyte _secI2cwbyte _min

I2cwbyte _hourI2cstopReturn

2.1.9 BASCOM-AVR

Page 35: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Bahasa pemprograman BASIC dikenal di seluruh dunia sebagai bahasa

pemrograman handal, cepat, mudah dan tergolong kedalam bahasa

pemprograman tingkat tinggi. Bahasa BASIC adalah salah satu bahasa

pemprograman yang banyak digunakan untuk aplikasi mikrokontroler karena

kemudahan dan kompatibel terhadap mikrokontroler jenis AVR dan didikung oleh

compiler software berupa BASCOM-AVR.

2.1.9.1 Kontruksi bahasa BASIC pada BASCOM-AVR

Setiap bahasa pemprograman mempunyai standar penulisan program.

Konstruksi dari program bahasa BASIC harus mengikuti aturan sebagai berikut:

$regfile = “header”

’inisialisasi

’deklarasi variabel

’deklarasi konstanta

Do

’pernyataan-pernyataan

Loop

End

2.10 Keypad

Keypad sering digunakan sebagai media masukan dalam berbagai aplikasi

elektronik. Rangkaian keypad berupa kaki baris dan kolom yang dapat

dihubungkan dengan piranti luar. Bila salah satu tombol keypad ditekan maka

keluaran yang dihasilkan berupa kombinasi baris dan kolom tersebut. Jenis

Page 36: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

keypad dibedakan berdasarkan jumlah baris dan kolomnya. Gambar 2.7

menunjukkan salah satu jenis keypad, yaitu keypad 4x3.

Gambar 2.14 Gambar Keypad 4 X 3

2.2 Kerangka Berpikir

Membangun sistem informasi suhu pada remote area menggunakan IC

LM 35 berbasis mikrokontroller AVR ATMega 8535 dilakukan dengan merancang

suatu blok pemancar (Transmitter) dan Penerima (Receiver).

Blok pemancar (Transmitter) terdiri dari IC LM 35, Mikrokontroller, antarmuka

wireless dan GSM modem transmitter, sedangkan blok penerima (receiver) terdiri

dari GSM modem receiver, mikrokontroller, penerima modulasi wireless dan

penampil LCD.

Adapun yang dapat dulakukan sistem ini yaitu :

1. Sistem infomasi suhu pada remote area untuk mengukur suhu dari jarak

jauh.

2. sistem informasi suhu pada remote area yang dibuat bersifat mobile

(Bergerak) pada blok penerimanya (receiver) dan statis pada pemancar

(Transmitter) yang diletakkan pada benda yang akan diukur.

3. Blok Pemancar (Transmitter) akan mengolah masukan dari sensor suhu

sebelum ditransmisikan ke media transmisi. Pada blok pemancar

Page 37: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

(Transmitter), sensor suhu akan memberikan sinyal data pada

mikrokontroller. Data yang telah diolah mikrokontroller akan dikirim melalui

rangkaian GSM modem transmitter. Selanjutnya data akan dikirim melalui

jaringan wireless. Gambar 2.13 menunjukkan blok pemancar (Transmitter)

dari sistem informasi suhu via sms.

4. Blok Penerima (receiver) akan mengolah informasi masukan dari data

yang diterima. Pada blok penerima (receiver) data diteima oleh rangkaian

Handphone user. Gambar 2.14 Menunjukkan blok penerima (receiver) dari

sistem informasi suhu.

GAMBAR 2.13 Blok Pemancar (Transmitter) dari sistem informasi suhu

Gambar 2.14 Blok Penerima (Receiver) dari sistem informasi suhu

Mikrokontroller ATMega 8535

GSM MODEMWAVE COM

Hand Phone USER

Sensor LM 35

Hand Phone USER

LCD

RTC DS 1307

Keypad 4X 3

Page 38: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Instrumentasi dan kendali Elektronika

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Penelitian

dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Juli 2011 sampai Desember 2011.

3.2 Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan untuk membuat alat pengendali suhu

menggunakan wireless menggunakan metode eksperimen laboratorium. Dalam

penelitian terdapat lima bagian yang akan diteliti, yaitu Ic sensor suhu LM 35,

rangkaian mikrokontroller ATMega 8535, rangkaian IC MAX 232, Rangkaian IC

RTC DS 1307, bahasa pemrograman BASCOM AVR yang nantinya dijadikan

bahasa AT-command dan telemetri suhu pada remote area. Yang dimana

nantinya akan diuji tentang data suhu, pengiriman dan penerimaan data dan

kinerja sistem secara keseluruhan

3.3 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian dalam membuat alat di tunjukkan pada gambar 3.1.

Page 39: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Hardware

Membuat Sistem Minimum Mikrokontroler

Membuat rangkaian sistem IC MAX 232

Membuat rangkaian Sistem telemetri suhu

Pengujian Hardware

Software

Membuat Program Inisialisasi Alat

Inisialisasi I/O

Pengujian Software

Pengujian Alat Keseluruhan

Alat siap digunakan

Perbaikan alat

Rencana Pembuatan Alat

Page 40: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Gambar 3.1 Rancangan Dalam Membuat Sistem Informasi

Suhu Menggunakan Wireless.

Penelitian dibagi menjadi dua tahap perancangan yaitu perancangan

perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software).

Perancangan perangkat keras (hardware) diawali dengan pembuatan

rangkaian sistem minimum mikrokontroler. Rangkaian sistem minimum

mikrokontroler kemudian diuji terlebih dahulu, dan dilanjutkan dengan pembuatan

catu daya 5 volt dan 12 volt, rangkaian IC MAX 232 Untuk port serial, rangkaian

GSM MODEM dan rangkaian IC LM 35. Seluruh rangkaian tersebut dikerjakan

melalui beberapa tahap seperti penentuan rangkaian dan komponen yang akan

digunakan, penggambaran layout pada papan PCB, proses perendaman

menggunakan larutan FeCI5 (Feriklorida), peletakkan dan penyolderan

komponen elektronika.

Setelah perangkaian selesai dilanjutkan dengan pengujian pada setiap

rangkaian dengan mengukur tegangan keluaran (output) menggunakan AVO

meter digital. Bila hasil pengukuran tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan

maka dilakukan analisa rangkaian atau yang lebih dikenal dengan istilah trouble

shooting. Bila hasil pengukuran sesuai dengan hasil yang diinginkan maka

dilanjutkan ke tahap perancangan perangkat lunak (software).

Sebelum merancang program perangkat lunak (software), peneliti

membuat diagram alur (flowchart) terlebih dahulu. Diagram alur (flowchat)

berfungsi untuk menggambarkan urutan proses kerja suatu program secara

terstruktur sehingga jika terjadi masalah dapat dengan mudah menelusuri

Page 41: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

kesalahan dalam pemprograman. Perancangan perangkat lunak (software).

Kemudian dilanjutkan dengan program GSM MODEM.

Setelah seluruh program tersebut teruji dan berhasil, maka akan

dilakukan penyatuan antara hardware dengan software. Bila ada penyatuan

antara hardware dengan software belum berhasil maka akan dilakukan analisa

rancangan (trouble shooting). Pada trouble shooting dilakukan pengecekkan

hardware maupun software. Bila trouble shooting telah terselesaikan dan

hardware dengan software telah sejalan atau dapat bekerja dan dapat diujikan,

maka tahap terakhir yaitu mengambil kesimpulan.

3.4 Bahan dan Alat

Adapun alat dan bahan penelitian yang digunakan untuk mengukur pada

penelitian antara lain :

1. Multimeter digital yang digunakan untuk mengukur besarnya tegangan

serta mengecek komponen-komponen yang akan digunakan.

2. Komponen-komponen seperti sistem minimum mikrokontroler ATMega

8535, IC LM 35 DZ, Rangkaian IC MAX 232, GSM MODEM, LCD display

dan Rangkaian RTC DS 1307 merupakan penyusun dalam pembuatan

alat.

3. PC (Personal Computer) digunakan untuk menuliskan listing program dan

untuk men-download data ke mikrokontroler.

4. Program AVR Studio compiler adalah program untuk menuliskan listing

program yang telah di compile sehingga berformat biner ke IC

mikrokontroler dan Bahasa Basic Bascom AVR yang akan dijadikan

perintah AT-Command

Page 42: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

3.5 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dimulai dari pembuatan rencana alat dan juga proses

sampai pelaksanaan pembuatan alat. Pembuatan alat dimulai dari perancangan

masing-masing blok rangkaian berdasarkan tingkat kesulitannya. Kemudian

masing-masing blok rangkaian diuji cobakan sehingga sesuai dengan rencana

yang telah dibuat. Setelah semua blok rangkaian berhasil dibuat, kemudian

dipadukan semua blok rangkaian, yang kemudian dijadikan bahan acuan untuk

tahap perancangan perangkat lunak (software), yang berbasiskan bahasa C.

setelah blok rangkaian telah selesai dibuat dan juga perangkat lunak (software)

telah dibuat, semua blok disatukan dan kemudian diuji cobakan.

3.5,1. Perancangan Penelitian

3.5.1.1 Perancangan Elektronik

1) Rangkaian sistem minimum mikrokontroller AVR ATMega 8535

Sistem minimum mikrokontroller adalah rangkaian elektronik minimum yang

diperlukan untuk beroperasinya IC mikrokontroller. Kemudian pada sistem

minimum. Port-portnya dapat dihubungkan dengan rangkaian lain untuk

menjalankan fungsi tertentu. Seperti dihubungkan dengan rangkaian sensor,

rangkaian RTC DS 1307 dan rangkaian GSM modem.

Pada penelitian IC mikrokontroller dihubungkan dengan beberapa

komponen diantaranya :

1) Regulator tegangan, menggunakan IC 7805

2) Rangkaian osilator, menggunakan kristal 12 Mhz dan kapasitor 22 Pf

Page 43: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

3) Rangkaian reset, menggunakan kapasitor 100 nF, resistor 4K7 dan

switch.

Gambar 3.1 Rangkaian Sistem Minimum AVR ATMega 8535

2) Rangkaian Sensor suhu LM 35

Sensor suhu LM 35 digunakan untuk mengukur suhu dari benda yang akan

diukur. Sensor LM 35 berfungsi sebagai pengubah dari besaran fisis suhu

kebesaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV/C yang berarti

bahwa kenaikan suhu 1C maka akan terjadi kenaikan sebesar 10 mV.15

IC LM 35 dapat langsung digunakan dengan cara menghubungkan pin-

pinnya. Keluaran IC LM 35 yang berupa tegangan langsung masuk ADC

Mikrokontroller.

Gambar 3.2 Rangkaian LM 35

15 National Semikondukt.,Op.cit. hlm 1

Page 44: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

3). Perancangan RTC DS 1307

Rangkaian Real-time Clock Menggunakan IC RTC DS 1307 Sebagai pewaktu

otomatis yang dihubungkan dengan beberapa komponen elektronik yang lain

seperti :

1) Rangkaian osilator yaitu menggunakan Crystal 12.MHz

2) Regulator tegangan, yaitu baterai CMOS 32 dan 2 buah resistor 10 k.

Gambar 3.3 menunjukkan rangkaian RTC DS 1307

Gambar 3.3 Rangkaian RTC DS 1307

4) Perancangan Keypad 4x3

Keypad 4 X3 digunakan untuk Input dan output rangkaian RTC DS 1307

5) Rangkaian Skematik LCD

LCD yang digunakan adalah tipe M 1632 dengan tampilan 16x2 Karakter

Gambar 3.4 Menunjukkan blok dari rangkaian skematik LCD

Page 45: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Gambar 3.4 Rangkaian skematik LCD

Kabel downloader berfungsi untuk men-download file .hex ke

mikrokontroler. Kabel downloader ini menggunakan USB Downloader K-125 R

6) Penggunaan rangkaian GSM modem

Dalam menyampaikan data dari nilai suhu yang teukur oleh sensor suhu

LM 35 DZ, digunakan modul GSM modem yang mempunyai frekuensi antara

900/1800 MHz dengan merk wavecom dengan jangkauan tak terbatas antara

pengguna dengan sistem informasi suhu. Power supply yang digunakan adalah

Tegangan AC yang akan diubah didalam rangkaian GSM modem menjadi

tegangan DC.

7) Rancangan Sistem Informasi Suhu

Dalam penelitian Sistem informasi suhu, interface yang digunakan adalah

IC LM 35 dihubungkan dengan ADC mikrokontroler AVR ATMega 8535,

sedangakan output dari mikrokontroler AVR ATMega 8535 adalah LCD display

dan Rangkaian DS 1307 Sebagai sistem penjawab sms otomatis dari

mikrokontroler.

Page 46: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

3.5.1.2 Perancangan program

1) Penentuan Port Mikrokontroler pada ATMega 8535

Penentuan port pada mikrokontroler sangat penting sebelum membuat

program yang berfungsi sebagai masukan dari sensor suhu LM 35 dan Keluaran

dari Mikrokontroler adalah LCD display, RTC DS 1307 dan GSM modem. Jumlah

port mikrokontroler AVR ATMega 8535 sebanyak 32 port, Berikut port-port yang

digunakan

1. Port A

Port A digunakan sebagai masukan dari sensor suhu yang digunakan yaitu IC

LM 35 CZ. Port A yang digunakan yaitu Port A.0, sedangkan port A.6 dan Port

A,7 digunakan pada rangkaian RTC DS 1307

2. Port B

Port B digunakan sebagai masukan dari LCD display. Port B yang digunakan

yaitu Port B.0, Port B.4 sampai dengan Port B.7

3. Port C

Port C digunakan sebagai masukan Keypad. Port C yang digunakan yaitu Port

C.0 dan Port C.7

4. Port D

Port D digunakan sebagai Rangkaian IC MAX 232 yang nantinya akan dijadikan

sebagai masukan rangkaian GSM modem, Port D yang digunakan yaitu Port D.0

dan Port D.1

2) Perancangan Diagram alir Program

Diagram alir program pada penelitian komunikasi antara.sistem informasi

suhu terdiri dari Pengukuran sensor suhu IC LM 35 sampai ke LCD display

Page 47: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

kemudain dilanjutkan dengan pengiriman data dari GSM modem sampai diterima

Handphone pengguna. Gambar 3.5 menunjukkan diagram alir sistem informasi

suhu.

3) Perancangan program mikrokontroler

Pada saat mikrokontroler menerima data suhu dari sensor suhu. Maka

data yang dibaca oleh sensor suhu akan langsung dibandingkan dengan data

yang telah diprogram oleh mikrokontroler sama dengan data masukan, maka

START

Inisialiasi :Port. A4 = Sensor suhu, Port A.6 & A7 = RTC DS 1307 Port B = LCD, Port C = Keypad,

Baca pin A.4

Baca pin A.6 & A7

Baca port B Baca Port C

PA4 = 1

PA6 & PA7 = 1

PB = 1

PC =1

Alamat sensor suhu

Alamat RTC DS 1307

Alamat LCD

Alamat Keypad

Page 48: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

mikrokontroler akan menjalankan perintah sesuaidengan program yang telah

ditentukan. Berikut program listing pada Mikrokontroler

4) Pengujian alat

Pengujian terhadap sistem informasi suhu, dibagi menjadi beberapa

bagian :

1. Pengujian sensor suhu LM 35 DZ

2. Pengujian ADC Internal mikrokontroller ATMega 8535

3. Pengujian Rangkaian IC RTC DS 1307

4. Pengujian Rangkaian GSM modem

5. Pengujian Sistem Informasi suhu

1. Pengujian Sensor suhu LM 35 DZ

Pengujian Terhadap sensor suhu LM 35 DZ bertujuan untuk mencari

linearitas dari sensor suhu LM 35 yang akan digunakan. Untuk pengujian sensor

LM 35, diperlukan beberapa alat tambahan, antara lain :

a. Termometer digital Merk TP 101

b. Multimeter digital merek Heles ux 33 TR

c. Wadah Air dan Air Panas

Skema rangkaian saat pengujian terhadap sensor suhu LM 35 DZ

ditunjukkan pada gambar 3.6 :

Page 49: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Setelah LM 35 DZ telah dipersiapkan pada gambar 3.6, maka selanjutnya

adalah mengukur suhu air dengan yang diinginkan dengan menggunakan

termometer digital (merk TP 101). Setelah suhu yang diinginkan terukur pada

termometer digital selanjutnya LM 35 dimasukkan ke dalam wadah air. Nilai

keluaran tegangan dari sensor LM 35 diukur menggunakan mulitimeter digital

merek Heles seri UX- 838 TR Hasil dari pengujian LM 35 dicatat pada tabel 4

Tabel 4. Pengujian Sensor suhu LM 35 DZ

No Suhu Termometer Digital (°C) Vout LM 35 DZ (mV)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Page 50: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

18

19

20

2. Pengujian ADC Internal; mikrokontroler AVR ATMega 8535

Pengujian ADC Internal mikrokontroler dilakukan untuk mengetahui

apakah ADC internal mikrokontroler ATMega 8535 berfungsi dengan baik.

Pengujian dilakukan dengan cara memberi input tegangan ke Port ADC

mikrokontroler kemudian melihat keluarannya. Dalam pengujian diperlukan

beberapa peralatan, antara lain :

a. Sistem minimum dari mikrokontroler AVR ATMega 8535

b. Potensiometer 5 k

c. Multimeter digital merek Heles UX 33 TR

Gambar 3.7 menunjukkan gambar sistem minimum mikrokontroler AVR ATMega

8535

Page 51: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

3. Pengujian IC RTC DS 1307

Spesifikasi pengujian IC RTC DS 1307 Sebagai mesin penjawab sms

otomatis dan dibutuhkan power supply 5 V untuk mengaktifkan Rangkaian RTC

DS 1307 serta mikrokontroler ATMega 8535 yang digunakan sebagai masukan

program dan LCD 2 x16 sebagai media visualisasi dari sistem alat sistem

informasi suhu

4. Pengujian Rangkaian GSM Modem

Pengujian Rangkaian GSM modem menggunakan hyperterminal yang

ada pada perintah accecories pada program komputer :

1. Menghubungkan modem GSM dengan port serial pada PC menggunakan

kabel yang sudah disediakan dalam pembelian (DB 9 to DB 15).

2. Menjalankan aplikasi hyperterminal atau bisa menggunakan sofftware

yang lain seperti Teraterm. Misalnya kita menggunakan HyperTerminal,

yaitustart—>Program—>Accesories—>Communications >HyperTerminal.

3. Kemudian akan ada tampilan seperti ini ;                    

4. Pilih cancel. Kemudian muncul, klik YES

5. Buat nama koneksi misalnya kita beri nama “Tes Modem Wavecom”

seperti di bawah ini :

6. Konfigurasi port komputer yang terhubung dengan GSM modem :

7. Setup kecepatan koneksi (baudrate) modem GSM Wavecom.

8. Ketik perintah "AT". Wavecom GSM Modem akan merespon dengan

"OK". Jika Anda tidak mendapatkan respon "OK", kembali dan cek 

langkah 6 dan 7.

5. Pengujian sistem Informasi secara keseluruhan

Page 52: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Pengujian sistem informasi suhu bertjuan untuk mengetahui apakah

sistem yang dibuat telah bekerja dengan baik dan benar. Pengujian dilakukan

dengan cara menggabungkan seluruh rangkaian dari sistem informasi menjadi

satu. Pada blok pengirim terdiri dari beberapa rangkaian, antara lain :

a. Sensor suhu LM 35

b. Sistem minimum mikrokontroller AVR ATMega 8535

c. Rangkaian RTC DS 1307

d. Rangkaian GSM modem

e. Tampilan LCD Display

Skema sistem informasi suhu via SMS ditunjukkan pada gambar 3.8

Gambar 3.8 Skema Sistem Informasi Suhu via SMS secara keseluruhan

Page 53: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Pengujian dilakukan dengan cara mengukur suatu benda ataupun suhu

ruangan. Sensor LM 35 DZ akan mengukur suhu disekitar area. Kemudian data

dari suhu yang telah terukur akan masuk ke mikrokontroler untuk diolah. Data

yang telah diolah mikrokontroler akan dikeluarkan pada Port B (LCD) dan Port D

(Rangkaian IC MAX 232), selanjutnya data masuk ke rangkaian LCD yang

dimana LCD tersebut memberitahu data suhu yang terukur, data yang diterima

LCD. Kemudian diolah oleh rangkaian DS 1307 yang akan diolah mikrokontroler

dan akan membuat rangkaian DS 1307 membuat sistem penjawab otomatis,

kemudian mikrokontroler akan mengeluarkan data yang akan disampaikan pada

rangkaian IC MAX 232 untuk diteruskan ke GSM modem yang nantinya data

sensor suhu akan diterima oleh Handphone pengguna.

BAB IV

Page 54: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Pengujian Sensor suhu

Hasil dari pengujian suhu LM 35 ditunjukkan pada tabel 4

Tabel 4 Pengujian sensor suhu LM 35

No Data suhu Pada LCD

(˚C)

Vout LM 35 DZ (mV)

1 24,4 0,244

2 24,9 0,249

3 25,4 0,254

4 25.9 0,259

5 26,4 0,264

6 26,9 0,269

7 27,4 0,274

8 27,9 0,279

9 28,4 0,284

10 28,9 0,289

11 29,4 0,294

12 29,9 0,299

13 30,4 0,304

14 30,9 0,309

15 31,4 0,314

16 31,9 0,319

17 32,4 0,324

18 32,9 0,329

Page 55: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

19 33,4 0,334

20 33,9 0,339

4.1.2 Pengujian ADC Internal Mikrokontroler AVR ATMega 8535

Pengujian ADC Internal Mikrokontroler AVR ATMega 8535 dilakukan

untuk mengetahui apakah ADC mikrokontroler AVR ATMega 8535 berfungsi

dengan baik. Pengujian dilakukan dengan memberi input tegangan ke Port ADC

mikrokontroler kemudian melihat keluarannya. Dalam pengujian diperlukan

beberapa rangkaian antara lain : sistem minimum mikrokontroler AVR ATMega

8535, potensiometer 5 k, dan multimeter digital merk Heles UX 33 TR. Gambar

4.1 menunjukkan gambar dari sistem minimum AVR ATMega 8535.

Tabel 5 Pengujian ADC Internal Mikrokontroler AVR ATMega 8535 dengan

potensiometer 5 kΩ

Page 56: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

No. Input ADC(Port A.0)

Nilai ADC Aktual(LCD)

Nilai Hasil Perhitungan

1 1 Volt 205

2 2 Volt 410

3 3 Volt 615

4 4 Volt 820

5 5 Volt 1024

Penjelasan :

Berdasarkan hasil perhitungan dan output adc yang ditampilkan pada LCD, maka

perbedaan yang terjadi tidak terlalu signifikan sehingga data tersebut valid

apabila nanti input potensiometer dirubah dengan sensor suhu LM35.

Rumus : (V / 5V) x 1024

V : Tegangan yang akan dirubah menjadi output digital

5V : Tegangan referensi ADC internal mikrokontroler ATMEGA 8535

1024 : Output digital maksimal ADC internal 10 bit (210).

4.1.3 Pengujian Keypad dengan LCD

Data ADC204

Data ADC204

Data ADC408

Data ADC408

Data ADC616

Data ADC616

Data ADC820

Data ADC820

Data ADC1023

Data ADC1023

Page 57: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Pengujian Papan tombol dilakukan dengan metode scanning baris pada

PC0-PC3. Hasil Pengujian rangkaian papan tombol ditunjukan pada tabel 1.

Tabel 6. Hasil pengujian rangkaian papan tombol ( keypad).

Tombol

PC7

Kolom Baris Kode

Hex.

3

PC6

2

PC5

1

PC4

4

PC3

3

PC2

2

PC1

1

PC0

1 0 1 1 0 1 1 1 0 6E

2 0 1 0 1 1 1 1 0 5E

3 0 0 1 1 1 1 1 0 3E

4 0 1 1 0 1 1 0 1 6D

5 0 1 0 1 1 1 0 1 5D

6 0 0 1 1 1 1 0 1 3D

7 0 1 1 0 1 0 1 1 6B

8 0 1 0 1 1 0 1 1 5B

9 0 0 1 1 1 0 1 1 3B

* 0 1 1 0 0 1 1 1 67

0 0 1 0 1 0 1 1 1 57

# 0 0 1 1 0 1 1 1 37

Pengujian rangkaian penampil LCD dilakukan dengan cara melakukan

penekanan tombol-tombol tertentu pada keypad. Hasil pengujian rangkaian

Keypad 4 x 3 dengan penampil LCD dapat dilihat pada tabel 7.

No. Data Keypad Tampilan LCD

Page 58: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

1 Angka 1

2 Angka 2

3 Angka 3

4 Angka 4

5 Angka 5

6 Angka 6

7 Angka 7

8 Angka 8

9 Angka 9

10 Angka 0

11 Kode *

12 Kode #

4.1.4 Pengujian GSM modem

Data Keypad 1Data Keypad 1

Data Keypad 2

PINTU TERKUNCI

Data Keypad 2

PINTU TERKUNCI

Data Keypad 3

KUNCI TERBUKA

Data Keypad 3

KUNCI TERBUKA

Data Keypad 4Data Keypad 4

Data Keypad 5Data Keypad 5

Data Keypad 6Data Keypad 6

Data Keypad 7Data Keypad 7

Data Keypad 8Data Keypad 8

Data Keypad 9Data Keypad 9

Data Keypad 0Data Keypad 0

Data Keypad #Data Keypad #

Data Keypad *Data Keypad *

Page 59: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Gambar hasil uji coba pada hiperterminal

4.2 Pembahasan

4.2.1. Rangkaian sensor suhu LM 35 DZ

Rangkaian sensor suhu berfungsi untuk mendeteksi kondisi suhu yang diukur.

Perubahan besarnya suhu menentukan besarnya tegangan keluaran pada

sensor suhu. Sensor suhu yang digunakan adalah IC LM 35 DZ. IC LM 35 DZ

dapat mengkonversi suhu ke dalam bentuk sinyal-sinyal tegangan dengan skala

10 mV setiap derajat celcius (10 mV/˚C). Sehingga diperoleh persamaan berikut :

VLM 35 = Temperatur x 10mV

Hasil dari keluaran dari sensor LM 35 DZ nantinya akan diolah lagi oleh

mikrokontroler. Hasil pengujian LM 35 DZ dapat dilihat pada tabel 4.

4.2.2 Pengujian ADC Internal mikrokontroler AVR Atmega 8535

Page 60: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

ADC yang digunakan merupakan ADC internal mikrokontroler AVR ATMega

8535. Agar dapat digunakan mikrokontroler telah didownload program

ADC.berikut program yang di download.

$regfile = "8535def.dat" ' use the Mega8535$crystal = 11059200

$baud = 9600

Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portb.4 , Db5 = Portb.5 , Db6 = Portb.6 , _Db7 = Portb.7 , E = Portb.2 , Rs = Portb.0Config Lcd = 16 * 2Cursor Off NoblinkCls

Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc 'config ADCStart Adc

Dim Z As Word , Perc As Word , Volt As Word , Volt_d As Byte , Channel As Byte , I As Byte , Cols As Byte , Cols_d As Byte

ClsCursor Off

Lcd " DATA ADC "LowerlineWaitms 10Lcd " "Waitms 100

Do Z = Getadc(4) Locate 2 , 6 Lcd Z

Waitms 200 Lowerline Lcd " " Waitms 100 LoopEnd

Page 61: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Setelah mikrokontroler diisikan program diatas, selanjutnya kita memberi input

tegangan ke port A.4 dari mikrokontroler menggunkan potensiometer 5 kΩ. Hasil

dari pengujian terhadap ADC internal mikrokontroler dapat dilihat pada tabel 5.

4.2.3 Pengujian GSM modem

Dari data pengujian gsm modem telah berjalan dengan baik dengan

menggunakan perintah AT-Command.

4.2.4 Pengujian Sistem Informasi Suhu Secara keseluruhan

Berdasarkan cara kerja alat secara keseluruhan dapat diketahui bahwa sistem

informasi suhu via sms bekerja dengan baik yaitu dengan cara mengirim sms

dengan kata ”data” maka sistem informasi suhu via sms akan mengirim suhu ke

handphone user secara otomatis. Dan pengujian selanjutnya yaitu sistem

informasi suhu akan menyampaikan informasi secara langsung kepada

Handphone user apabila suhu disekitar remote area melebihi suhu kamar

(>28˚C).

Page 62: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sistem informasi suhu yang dibuat dengan menggunakan IC LM 35 DZ

sebagai suhu telah bekerja dengan baik. IC sensor suhu LM 35 berfungsi

sebagai pengubah besaran suhu ke besaran tegangan yang memiliki

koefisien suhu 10Mv/°C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1°C maka

akan terjadi kenaikan 10 mV. IC Mikrokontroler AVR ATMega 8535 yang

memiliki internal ADC, mampu mengkonversi sinyal masukan analog dari

keluaran LM 35 yang mewakili suhu yang terukur menjadi sinyal digital.

Rangkaian RTC DS 1307 sebagai penjawab sms berdasarkan waktu juga

telah bekerja dengan baik, dan Rangkaian GSM modem dan rangkaian IC

MAX 232 juga bekerja dengan baik, dimana sinyal GSM modem dapat

mengirimkan data yang terukur oleh LM 35 yang ditampilkan oleh LCD.

B. IMPLIKASI

Sistem informasi suhu via sms Berbasis mikrokontroler AVR ATMega

8535 diharapkan dapat berimplikasi pada pengembangan sistem

informasi khususnya informasi jarak jauh via SMS berbasis mikrokontroler

AVR ATMega 8535 dengan menggunakan GSM modem dan Handphone

sedangkan dari segi pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat

dipelajari sehingga menjadi tambahan wawasan bagi mahasiswa, dan

dapat dijadikan sebagai bahan analisa dan diperbaiki kekurangannya

sehingga diperoleh hasil yang sempurna

Page 63: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

C. Saran

Dari penelitian yang dilakukan ada beberapa saran yang hendak

dipertimbangkan yaitu :

1. Sistem Informasi dapat dilakukan jarak jauh menggunakan

Handphone

2. Handphone penerima sebaiknya dalam keadaan berbunyi jika ada

sesuatu informasi bisa langsung mengetahui keadaan tempat tersebut

3. Sistem informasi nantinya dikembangkan dengan memakai kipas dan

pemanas untuk suhu diatas dan dibawah suhu kamar

Page 64: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Daftar Pustaka

Atmel. 8-Bit Micrrocontroller With 4K-Bytes Flash ATMega 8535. Datasheet 2006

Budiharto, Widodo. 2005. Elektronika Digital dan Mikroprosesor, Andi :

Yogyakarta

Budiman, Arif. 1992 Kamus Teknik Elektronika (Inggris-Indonesia). Bandung.

Bejo, Agus.2008. C & AVR Rahasia Kemudian Bahasa C dalam Mikrokontroler ATMega 8535. Yogyakarta.

Dallas Semiconductor. DS 1307 64x8 serial Real-Time Clock. Data Sheet

Fakultas Teknik. 2008. Pedoman Skripsi, Komprehensif dan Karya Inovatif. Jakarta: Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta.

Kristanto Andi, 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava Media

National Semiconductor. LM 35 Precision Centrigrade Temperature Sensors. Data Sheet.

Setaiwan, Afrie. 2011. 20 Aplikasi Mikrokontroler ATMega 8535 & ATMega 16 menggunakan BASCOM-AVR.Yogyakarta: Andi

Wardhana, Lingga. 2006. Belajar sendiri mikrokontroler AVR Seri AVR ATMega 8535 Simulasi, Hardware, dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi

Wibisono, Gunawan, Dkk, 2008. Konsep Teknologi Seluler, Bandung : Informatika

Page 65: Program Kreatifitas Mahasiswa Gt

Lampiran foto alat sistem informasi suhu