Program Kerja PKM Klp 2
-
Upload
mariniinii -
Category
Documents
-
view
37 -
download
0
description
Transcript of Program Kerja PKM Klp 2
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Di era modern ini, kesehatan merupakan suatu hal penting yang tidak
terpisahkan dengan kehidupan masyarakat, sehingga secara tidak langsung, hal ini
memacu kepedulian pemerintah dan masyarakat akan pentingnya kesehatan. Oleh
sebab itu hal-hal yang menyangkut pembangunan kesehatan, perlu ditingkatkan
diantaranya melalui peningkatan sarana-sarana kesehatan, baik dalam hal kualitas
maupun kuantitasnya.Puskesmas merupakan salah satu sarana kesehatan yang
disponsori oleh pemerintah, dimana jumlahnya yang banyak telah menjangkau
seluruh nusantara sehingga dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-
2014 yang tercantum dalam Keputusan Presiden Nomor 5 tahun 2010 adalah
meningkatkan umur harapan hidup dari 70,7 tahun menjdi 72 tahun, menurunkan
Angka Kematian Ibu dari 228 per 100.000 persalinan menjadi 118 per 100.000
persalinan, menurunkan Angka Kematian Bayi dari 34 per 1000 kelahiran
menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup dan menurunkan prevalensi gizi kurang dari
18,4% menjadi 15% pada anak balita.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
atau Kota yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pembangunan
disuatu daerah. Di dalam menjalankan peranan sebagai Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota (UPTD), puskesmas berperan penting
dalam penyelenggaraan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan
Kabupaten atau Kota dan merupakan Unit Pelaksana Tingkat Pertama serta
sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan.
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh
bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
Kecamatan merupakan wilayah standar kerja Puskesmas dalam skala
nasional. Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas,
1
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan
memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW).Masing-
masing Puskesmas tersebut secara operasional bertanggung-jawab langsung
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota.
Sebagai calon dokter-dokter Puskesmas dimasa mendatang, kami selaku
dokter-dokter muda membutuhkan bekal pengalaman yang berharga dengan cara
berperan aktif dalam segala kegiatan puskesmas dan berupaya mencari solusi
dalam berbagai permasalahan yang ada di Puskesmas Tanggulangin.
I.2 Definisi Puskesmas
Puskesmas sebagai unit pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan disuatu wilayah kerja tertentu.
Wilayah kerja puskesmas meliputi wilayah kerja administratif, yaitu satu
wilayah kecamatan, atau beberapa desa/kelurahan di satu wilayah kecamatan.
I.3 Tujuan Dan Metodologi Dokter Muda
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menyiapkan dokter muda untuk menjadi dokter yang mampu
melaksanakan dan mengembangkan upaya-upaya kesehatan melalui
Puskesmas sebagai pos terdepan dalam system pelayanan kesehatan.
b. Tujuan Khusus
Memahami pelaksanaan upaya-upaya puskesmas.
Memahami daerah kerja puskesmas.
Memahami fungsi dan tugas pokok puskesmas.
Memahami sumber daya yang ada di puskesmas.
Memahami cara merancang survey, mengumpulkan, mengolah,
menganalisa dan menginterprestasikan data sehingga mampu
merumuskan masalah kesehatan.
Memahami cara pemecahan masalah atau pelaksanaan program
kesehatan.
2
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Mampu menginterprestasikan hambatan-hambatan dalam setiap
upaya pemecahan masalah kesehatan.
Memahami dan mampu menerapkan teknik-teknik penyuluhan
kesehatan.
Memahami keterkaitan dari sektor organisasi lain.
2. Metodologi
a. Mengikuti dan mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan di
Puskesmas Tanggulangin.
b. Mencatat data – data yang diperlukan secara langsung mengenai
kegiatan-kegiatan di Puskesmas Tanggulangin.
c. Mengikuti kegiatan lapangan.
I.4 Visi, Misi dan Motto Puskesmas
A. VISI
Visi pembangunan kesehatan di Puskesmas Tanggulangin adalah
“Terwujudnya Kecamatan Tanggulangin Sehat, Mandiri dan Berkeadilan”,
yakni sebuah Kecamatan dimana masyarakatnya hidup dalam lingkungan
yang sehat, dan berperilaku hidup bersih dan sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata
agar tercapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
B. MISI
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah :
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya
b. Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan diwilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek
kesehatan,yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku
masyarakat
c. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
diwilayah kerjanya
3
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
d. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal diwilayah kerjanya makin berdaya dibidang kesehatan,
melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian
untuk hidup sehat
e. Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
f. Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan standard memuaskan masyarakat, mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan
dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat
g. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,
masyarakat beserta lingkungannya,selalu berupaya mencegah dan
menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat tinggal
diwilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan
ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan
peningkatan yang dilakukan oleh Puskesmas mencakup pula aspek
lingkungan dari yang bersangkutan.
C. MOTTO PELAYANAN PUSKESMAS TANGGULANGIN
“Kepuasan Anda adalah kebahagian kami, masyarakat sehat merupakan
dambaan kita bersama”.
Melayani 5 S dengan cinta : senyum, sapa, santun, solusi dan sehat
I.5 Tujuan Puskesmas
Tersedianya standar penyelenggaraan Puskesmas sehingga tercapai
pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional
yakni meningkatkan kesadaran ,kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar
4
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
terwujud derajat kesehatan yang setingi tingginya dalam rangka
mewujudkan Indonesia sehat.
I.6 Fungsi Puskesmas
Fungsi puskesmas adalah sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelanggaraan pembangunan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan
dunia usaha diwilayah kerjanya ,sehingga berwawasan serta mendukung
pembangunan kesehatan. Disamping itu puskesmas aktif memantau dan
melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan diwilayah kerjanya
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga, dan masyarakat,memiliki kesadaran ,kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaannya, serta ikut menetapkan,menyelenggarakan dan memantau
pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan ,keluarga dan
masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan
situasi,khususnya social budaya masyarakat setempat
3. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer
Pelayanan kesehatan masyarakat primer adalah pelayanan yang bersifat
public goods dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat
tersebut antara lain adalah promosi kesehatan ,pemberantasan penyakit
penyehatan lingkungan ,perbaikaqn gizi,peningkatan kesehatan
keluarga ,keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai
program kesehatan masyarakat lainnya.
5
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
4. Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama serta menyeluruh ,terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan perorangan tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab puskesmas adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods)
Dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit
I.7 Pelaksanaan Kerja
Praktek kerja lapangan di Puskesmas Tanggulangin Kecamatan
Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo dilaksanakan mulai tanggal
17 Februari – 15 Maret 2014 setiap hari kerja dengan berbagai kegiatan
meliputi :
1. Mengikuti serta memahami kegiatan-kegiatan puskesmas dalam
pelaksanaan usaha-usaha kesehatan pokok
2. Mengumpulkan dan menggunakan data dari berbagai sumber tentang
pelaksanaan program-program puskesmas
3. Diskusi langsung dengan kepala puskesmas dan penanggungjawab
masing-masing pogram
4. Terlibat secara langsung dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan
I.8 Program Kerja
Program kerja yang ada di Puskesmas Tanggulangin meliputi Program
Wajib dan Program Pengembangan.
Program Wajib meliputi :
1. Promosi Kesehatan (Promkes)
a. Pengembangan desa siaga
b. Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS
c. Pengembangan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM)
6
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
d. Penyuluhan NAPZA
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
a. Penyehatan Air
b. Penyehatan Makanan dan Minuman
c. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi dasar (PL)
d. Pembinaan Tempat-Tempat Umum (TTU)
e. Klinik Sanitasi (PL)
f. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)=(KESLING)
3. Upaya Perbaikan Gizi
a. Pelayanan gizi masyarakat
b. Penanganan gangguan gizi
c. Pemantauan status gizi
d. Kunjungan pojok gizi
4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Kesehatan Ibu
b. Kesehatan Bayi
c. Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra-Sekolah
d. Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan remaja
e. Pelayanan Keluarga Berencana (Kesga Yankes)
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
a. Diare
b. Pneumonia
c. Kusta
d. TB Paru
e. Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
f. Demam Berdarah dengue / DBD
g. Imunisasi
h. Malaria
i. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies
j. Pengamatan Penyakit (Surveilence Epidemiologi)
6. Program Pengobatan
a. Pengobatan (Yandas Yankes)
7
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
b. Pemeriksaan Laboratorium (Yansus Yankes)
Program Pengembangan meliputi:
1. Program Usia Lanjut (USILA)
2. Program Upaya Kesehatan Mata
3. Program Upaya Kesehatan Telinga
4. Program Upaya Kesehatan Jiwa
5. Program Upaya Kesehatan Olahraga
6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
7. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
8. Program Bina Kesehatan Tradisional
9. Program Bina Kesehatan Kerja
10. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam PHBS
11. Pengembangan UKBM
8
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
BAB II
ANALISIS SUMBER DAYA KESEHATAN
II.1 Situasi Kecamatan Tanggulangin
1. Data wilayah atau geografis
a. Kecamatan Tanggulangin 6 km dari pusat pemerintahan kabupaten
Sidoarjo yang merupakan dataran rendah yang subur dengan batas-
batas sebagai berikut :
Sebelah utara : kecamatan Candi
Sebelah timur : laut Jawa
Sebelah selatan : kecamatan Porong
Sebelah barat : kecamatan Tulangan
b. Luas daerah dan keadaan daerah
Luas wilayah : 32,22 Km2 dan wilayah kerja Puskesmas Tanggulangin
meliputi terdiri dari 19 desa dan ada satu desa yang terkena Lumpur
Lapindo (desa Kedungbendo). 19 tersebut yaitu:
1. Kalisampurno
2. Ketapang
3. Kedungbendo
4. Kalitengah
5. Gempolsari
6. Sentul
7. Penatarsewu
8. Banjarsari
9. Banjarpanji
10. Kedungbanteng
11. Kalidawir
12. Putat
13. Ngaban
14. Kludan
15. Boro
9
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
16. Kedensari
17. Ketegan
18. Ganggang Panjang
19. Randegan
II.2 Data Dasar
A. Data Umum
Nomor Kode Puskesmas : 404.45
Nama Puskesmas : TANGGULANGIN
Kecamatan : TANGGULANGIN
Kabupaten : SIDOARJO
Provinsi : JAWA TIMUR
Tahun : 2013
I. Data Wilayah
1. Luas Wilayah : 32,22 km2
a. Wilayah dataran rendah : 100 %
b. Wilayah dataran tinggi : 0 %
2. Jumlah desa/kelurahan : 19 desa/kel
a. Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 18 desa/kel
b. Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 18 desa/kel
c. Yang tidak dapat dijangkau oleh roda 4 & 2 : 1 desa/kel
F
II. Data Kependudukan
1. Jumlah penduduk Riel seluruhnya : 102.331 orang
a. Laki-laki : 51.629 orang
b. Perempuan : 50.702 orang
Jumlah penduduk supas seluruhnya : 89.776 orang
a. Laki-laki : 45.017 orang
b. Perempuan : 44.756 orang
10
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
2. Piramida Penduduk
3. Jumlah Kepala Keluarga (KK) : 32.576 KK
4. Jumlah Penduduk Total Miskin (Jamkesmas) : 19.041 jiwa
5. Jumlah Kepala Keluarga Miskin : - jiwa
6. Jumlah yang mempunyai kartu Jamkesda : 2.536 orang
7. Jumlah yang mempunyai kartu Jamkesmas : 16.505 orang
8. Jumlah yang mempunyai kartu Askes : 575 orang
8. Jumlah ibu hamil : 1.614 orang
9. Jumlah ibu hamil miskin : - orang
10. Jumlah bayi (< 1tahun) : 1.442 bayi
11. Jumlah anak balita (1-4 tahun) : 6.091 anak
12. Jumlah wanita usia subur : 23.144 orang
13. Jumlah pasangan usia subur : 15.262 pasang
14. Jumlah ibu bersalin : 1.541 orang
15. Jumlah ibu nifas : 1.541 orang
16. Jumlah ibu meneteki : 1.541 orang
III. Pendidikan
1. Jumlah sekolah : 65 buah
a. Taman Kanak-kanak yang ada : 49 buah
b. SD/MI yang ada : 28/14 buah
11
LAKI-LAKI UMUR PEREMPUAN
721 < 1 721
3.148 0-4 2.943
3.747 5-9 3.552
3.634 10-14 3.414
3.791 15-19 3.651
3.630 20-24 3.566
3.665 25-29 3.762
4.014 30-34 4.163
4.035 35-39 4.125
3.902 40-44 3.877
3.248 45-49 3.325
2.672 50-54 2.577
1.920 55-59 1.766
1.150 60-64 1.130
1.704 > 65 2.187
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
c. SLTP/MT yang ada : 8/7 buah
d. SMU/MA yang ada : 5/2 buah
e. Akademi yang ada : - buah
f. Perguruan Tinggi yang ada : - buah
g. Jumlah Ponpes yang ada : 10 buah
2. Jumlah murid yang ada
a. Taman Kanak-kanak : 3.358 murid
b. SD/MI : 6.036/2.240 murid
c. SLTP/MT : 2.575/2.178 murid
d. SMU/SMK/MA : 425/230/604 murid
e. Akademi : - mahasiswa
f. Perguruan Tinggi : - mahasiswa
g. Jumlah santri Ponpes yang ada : 1.325 santri
B. Data Khusus
I. Derajat Kesehatan
1. Jumlah kematian ibu nifas : 2 orang
2. Jumlah kematian perinatal : 0 orang
3. Jumlah kematian neonatal : 0 orang
4. Jumlah lahir mati : 10 orang
5. Jumlah lahir hidup : 1094 orang
6. Jumlah kematian bayi : 24 orang
7. Jumlah kematian balita : - orang
8. Jumlah kematian semua umur : 276 orang
II. Ketenagaan
1. Kepala puskesmas : 1 orang
2. Kepala sub bagian tata usaha : 1 orang
3. Dokter : 2 orang
4. Dokter Gigi : - orang
5. Dokter gigi PTT : 1 orang
6. Jumlah dokter mahir jiwa : 0 orang
12
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
7. Sarjana Kesehatan Masyarakat : 0 orang
8. Bidan
a. Bidan PNS : 19 orang
b. Bidan desa PTT : 2 orang
9. Perawat kesehatan : 0 orang
a. SPK : 0 orang
b. D3 Keperawatan : 7 orang
c. S1 Keperawatan : 0 orang
d. Perawat gigi : 1 orang
e. Perawat mahir jiwa : 0 orang
10. Sanitarian/D3 Kesling : 0 orang
11. Petugas gizi/D3 Gizi : 1 orang
12. Asisten Apoteker : 1 orang
13. Analis Laboratorium/D3 Laboratorium : 1 orang
14. Juru imunisasi/juru malaria : 1 orang
15. Tenaga administrasi : 7 orang
16. Supir, penjaga, kebersihan : 6 orang
17. Lain-lain (perawat ponkesdes) : 8 orang
III. Sarana Kesehatan
1. Rumah Sakit
a. Rumah Sakit pemerintah : 0 buah
b. Rumah Sakit Swasta : 0 buah
2. Rumah Bersalin : 1 buah
3. Puskesmas Pembantu : 3 buah
4. Puskesmas Keliling : 1 buah
5. Polindes : 14 buah
6. Poliklinik : 3 buah
7. BP Swasta : 2 buah
8. Praktek Dokter Swasta : 30 buah
9. Praktek Bidan Swasta : 30 buah
10. Praktek Perawat : 16 buah
13
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
11. Ponkesdes : 18 buah
IV. Peran Serta Masyarakat
1. Jumlah Dukun Bayi : - orang
2. Jumlah Kader Posyandu : 426 orang
3. Jumlah Kader Poskesdes : 54 orang
4. Jumlah Kader Tiwisada : 640 orang
5. Jumlah Guru UKS : 68 orang
6. Jumlah Santri Husada : 175 orang
7. Jumlah Kader Lansia : 100 orang
8. Jumlah Kelompok Battra : 138 klmpk
9. Jumlah Posyandu : 76 pos
10. Jumlah Polindes : 14 pos
11. Jumlah Poskesdes : 18 pos
12. Jumlah Poskestren : 4 pos
13. Jumlah Pos UKK : 4 pos
14. Jumlah Saka Bhakti Husada : 1 SBH
15. Jumlah Organisasi Masyarakat/LSM : - klmpk
peduli kesehatan
16. Jumlah Panti Asuhan : 2 buah
17. Jumlah Panti Wreda : - buah
18. Jumlah Posyandu Lansia : 22 pos
19. Jumlah UKBM Lainnya : 4 pos
20. Jumlah Kader Kes.Jiwa : 1 orang
V. Program Kesehatan
1. Perbaikan Gizi
a. Jumlah balita yang ada (S) : 6.091 anak
b. Jumlah balita yang punya KMS (K) : 6.091 anak
c. Jumlah balita yang ditimbang (D) : 4.423 anak
d. Jumlah balita yang naik BB (N) : 2.033 anak
e. Jumlah balita yang turun/tetap BB nya (T) : 2.390 anak
14
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
2. Penyehatan Lingkungan
a. Jumlah TPA yang ada/terdaftar : 32.575 buah
b. Jumlah TPA yang memenuhi syarat : 23.074 buah
c. Jumlah TPS yang ada/terdaftar : 0 buah
d. Jumlah TPS yang memenuhi syarat : 0 buah
e. Jumlah TTU yang ada/terdaftar : 55 buah
f. Jumlah TTU yang memenuhi syarat : 37 buah
g. Jumlah SAB : 32.575 buah
h. Jumlah SAB yang memenuhi syarat : 17.577 buah
i. Jumlah TPM yang ada/terdaftar : 55 buah
j. Jumlah TPM yang laik sehat : 37 buah
k. Jumlah penjamah makanan yang ada : 0 buah
l. Jumlah JAGA yang ada/berfungsi : 23.074 buah
m. Jumlah SPAL yang ada/berfungsi : 18.194 buah
n. Jumlah rumah yang ada : 32.575 buah
o. Jumlah rumah memenuhi syarat : 18.728 buah
3. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
a. Jumlah kasus diare yang ditemukan & diobati : 2.183 orang
b. Jumlah kasus diare yang mendapatkan oralit : 2.183 orang
c. Jumlah kasus diare yg mendapatkan cairan RL: 0 orang
d. Jumlah diare balita : 728 anak
e. Jumlah penderita diare balita yang : 728 anak
mendapatkan tambahan tablet Zink
f. Jumlah kejadian luar biasa (KLB) diare : 0 anak
g. Jumlah penderita KLB diare : 0 anak
h. Jumlah kematian KLB diare : 0 anak
i. Jumlah kasus pneumonia balita yg ditemukan : 121 anak
j. Jumlah kasus pneumonia balita yg dirujuk : 0 anak
k. Jumlah kasus pneumonia balita yg meninggal : 0 anak
l. Jumlah penderita kusta baru ditemukan & : 4 orang
diobati (MDT)
m. Jumlah penderita kusta baru anak (<15 th) : 0 %
15
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
n. Jumlah penderita kusta baru dgn cacat TK.II : 1 orang
o. Jumlah penderita kusta PB yang RFT : 0 orang
p. Jumlah penderita kusta MB yang RFT : 4 orang
q. Jumlah suspek penderita TB yang diperiksa : 282 orang
dahak
r. Jumlah pasie baru BTA positif diobati : 27 orang
s. Jumlah pasien baru BT A positif konversi : orang
t. Jumlah pasien baru BTA positif yang sembuh : 29 orang
u. Jumlah pasien BTA positif yang berobat : 2 orang
lengkap (PL)
v. Jumlah kasus HIV/AIDS : 6 orang
w. Jumlah kasus HIV/AIDS yang meninggal : 3 orang
x. Jumlah kasus IMS yang ditemukan & diobati : 0 orang
y. Jumlah kasus DBD : 16 orang
z. Jumlah kematian kasus DBD : 0 orang
aa. Pelaksanaan penyelidikan epidemiologi (PE) : 16 kali
kasus DBD
bb. Pelaksanaan penanggulangan fokus (PF) : 16 kali
kasus DBD
cc. Jumlah desa endemis DBD : 0 desa
dd. Jumlah desa sporadis DBD : 0 desa
ee. Jumlah desa potensial/bebas DBD : 0 desa
ff. Jumlah tenaga pemantau jentik : 54 orang
gg. Jumlah rumah yang diperiksa jentik : 49.912 rumah
hh. Jumlah rumah yang positif jentik : 4.050 rumah
ii. Jumlah sediaan darah malaria yang diperiksa : 0 sediaan
jj. Jumlah penderita positif malaria : 0 orang
(ACD, PCD, lain-lain)
kk. Jumlah penderita positif malaria yang : 0 orang
diobati ACT
ll. Jumlah penderita positif malaria yang : 0 orang
diobati ACT
16
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
mm. Jumlah penderita positif malaria yang : 0 orang
diobati & difollow up
nn. Jumlah penderita malaria yang meninggal : 0 orang
oo. Jumlah desa HCl malaria : 0 orang
pp. Jumlah desa MCl malaria : 0 orang
qq. Jumlah desa LCl malaria : 0 orang
rr. Jumlah kasus yang kena gigit hewan : 0 orang
perantara rabies
ss. Jumlah kasus filariasis diobati : 1 orang
tt. Kasus TN yang ditemukan : 0 orang
4. Kesehatan Keluarga
a. Jumlah bumil dengan Hb < 11 gr/dL : orang
b. Jumlah bumil dengan LILA < 23.5 cm : orang
c. Jumlah peserta KB aktif semua metode : 14.428 orang
d. Jumlah peserta KB baru semua metode : 1.718 orang
e. Jumlah peserta KB yang mengalami : 1 orang
kegagalan semua metode
f. Jumlah peserta KB semua metode yg drop out : 1.165 orang
g. Jumlah peserta KB yang mengalami efek : 70 orang
samping semua metode
h. Jumlah peserta KB yang mengalami : 0 orang
komplikasi semua metode
5. Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran
a. Jumlah penderita yang di skrining katarak : 524 orang
b. Jumlah penderita yang di skrining refraksi : 2.084 orang
c. Jumlah kasus buta katarak : 349 kasus
d. Jumlah kasus sulit dan dirujuk ke spesialis : 8 kasus
THT (pendengaran)
e. Jumlah komplikasi operasi kasus : 0 kasus
pendengaran yang ditemukan
17
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
6. Kesehatan Olahraga
a. Jumlah pelatihan kes.olahraga yang pernah : 29 buah
dilakukan di masyarakat (kader, posyandu,
PKK,dll)
b. Jumlah kelompok olahraga (klub kebugaran, : 29 buah
fitness center, usila, ibu hamil, penyakit tidak
menular, jemaah haji, dll)
c. Jumlah kelompok olahraga yang dibina : 29 buah
(klub kebugaran, fitness center, usila,
ibu hamil, penyakit tidak menular,
jemaah haji, dll)
d. Pembinaan kelompok olahraga berdasarkan : 1 buah
khusus (ibu hamil, lansia, penyakit tidak
menular, haji, penyandang cacat, dll)
e. Jumlah siswa yang diukur kebugaran jasmani
SD : 248 orang
SMP : 91 orang
SMA : 50 orang
MTS : 156 orang
7. Kesehatan Jiwa
a. Jumlah kasus NAPZA : 0 kasus
b. Jumlah kasus Keswa : 1.242 kasus
c. Jumlah bumil dengan gangguan jiwa : 0 orang
8. Kesehatan Kerja
a. Jumlah pekerja formal yang mendapat :547 orang
pelayanan kesehatan
b. Jumlah pekerja formal yang ada :993 orang
c. Jumlah klinik perusahaan yang berijin dan : 3 buah
dibina
d. Jumlah klinik perusahaan yang ada : 6 buah
18
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Gambar 1. Alur Layanan Kesehatan Puskesmas Tanggulangin
BAB III
19
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
PROGRAM PUSKESMAS TANGGULANGIN
III.1 Program Pokok
III.1.1 Program Promosi Kesehatan
1. Promosi Kesehatan
a. Pengertian
Upaya membantu masyarakat agar mampu melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat untuk menolong diri sendiri, melalui pembelajaran dari,
oleh dan bersama masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan di dukung
oleh kebijaksanaan publik yang berwawasan kesehatan.
b. Tujuan
Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber
pada masyarakat.
c. Strategi
1. Pengembangan kebijakan promosi kesehatan
2. Peningkatan sumber daya promosi kesehatan
3. Pengembangan organisasi promosi kesehatan
4. Integrasi dan sinkronisasi promosi kesehatan
5. Pendayagunaan data dan pengembangan system informasi promosi
kesehatan
6. Peningkatan kerjasama dan kemitraan
7. Pengembangan pendekatan promosi kesehatan
8. Fasilitas peningkatan promosi kesehatan
d. Target dan Pencapaian
20
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Tabel 1. Hasil Pencapaian Program Promosi Kesehatan di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari - Desember 2013
A. Pengembangan Desa Siaga
No Jenis kegiatan Sasaran Target sasaran
1 tahun
Pencapaian Keterangan
N %
1 Desa/kelurahan siaga yg
terbentuk
18 Desa/
Kel
100 % 18 100% -
2 Desa/kelurahan siaga pratama 0 Desa/
Kel
- - - -
3 Desa/kelurahan siaga madya 8 Desa/
Kel
100% 8 100% -
4 Desa/kelurahan siaga
purnama
10 Desa/
Kel
100% 10 100% -
5 Desa/kelurahan siaga mandiri 0 Desa/
Kel
- - - -
6 Desa/kelurahan siaga aktif 18 Desa/
Kel
40% x18=7 18 18/18 X
100% =
100%
Tercapai
B. Pemberdayaan Masyarakat dalam PHBS
No Jenis kegiatan Sasaran Target sasaran Pencapaian Keterangan
1 tahun N %
1. pengkajian perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga
A Rumah tangga
dikaji
KK
32.576
20% x 32.576 =
6.515
7.313 7.313/6.515 x 100% =
100%
Tercapai
B Rumah tangga sehat
(10 indikator)
KK
7.313
65% x 7.313 =
4.753
5.702 5.702/4.753 x 100% =
100%
Tercapai
2. intervensi dan penyuluhan PHBS
A Kelompok rumah
tangga
Kelompok 6 x 79 = 474 693 693/474 x 100% =
100%
Tercapai
B Institusi pendidikan
(sekolah)
Sekolah 2 x 64 = 128 128 128/128 x 100% =
100%
Tercapai
C Institusi sarana
kesehatan
Sarkes 2 x 22 = 44 44 44/44 x 100% = 100% Tercapai
D Institusi TTU Lokasi 2 x 446 = 892 446 446/892 x 100% = 50% Belum Tercapai
E Institusi tempat
kerja
Institusi 2 x 105 = 210 105 105/210 x 100% = 50% Belum Tercapai
F Pondok pesantren Ponpes 10 x 40% = 4 6 6/4 x 100% = 100% Belum Tercapai
C. Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
21
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
No Jenis kegiatan Sasaran Target sasaran Pencapaian Keterangan
1 tahun N %
1 Jumlah posyandu : 79 Posyandu - - - -
2 Posyandu pratama : - Posyandu - - - -
3 Posyandu madya: - Posyandu - - - -
4 Posyandu purnama: 79 Posyandu 100% 79 100% Tercapai
5 Posyandu mandiri - Posyandu - - - -
6 Posyandu purnama
mandiri (PURI) : 79
Posyandu 100% x 79 = 79 79 79/79 X 100%
= 100%
Tercapai
D. PenyuluhanNAPZA
No Jenis kegiatan Sasaran Target sasaran
1 tahun
Pencapaian Keterangan
N %
1 Penyuluhan NAPZA 168 20% x 168 = 33,6 162 162/33.6 x 100%
= 100%
Tercapai
Evaluasi:
1. Masalah:
- Institusi TTU
- Institusi tempat kerja
2. Penyebab masalah:
Belum semua tempat – tempat umum mendapatkan penyuluhan karena
a. Perlu adanya koordinasi lintas sector dan lintas program
b. Terbatasnya waktu dan tenaga
Masih banyak masyarakat di tempat kerja yang kurang memahami
tentang PHBS di institusi tempat kerja karena
a. Tidak semua tempat kerja mau mengadakan penyuluhan.
3. Solusi masalah:
Meningkatkan koordinasi antara lintas sector dengan lintas program
untuk menyusun waktu mengadakan penyuluhan.
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ber-PHBS
Memberikan pengertian kepada tempat kerja mengenai pentingnya
penyuluhan PHBS tempat kerja dan bersedia memberikan waktu untuk
para pekerja mendengarkan penyuluhan dari Tim
III.1.2 Program Kesehatan Lingkungan
22
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan yang dilakukan di Indonesia pada
hakekatnya adalah menyelenggararkan upaya kesehatan oleh bangsa
Indonesia agar mempunyai kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
Pembangunan kesehatan masyarakat tidak dapat dipisahkan dengan
kesehatan lingkungan, sebab merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan derajat kesehatan yang dinamis serta membangkitkan dan
memupuk swadaya masyarakat dalam upaya penyehatan lingkungan.
Salah satu langkah meningkatkan kesehatan lingkungan adalah
denganmmembangun sarana yang diperlukan disertai peningkatan,
pemanfaatan dan pemeliharaan sarana yang ada.
Pembangunan sarana lingkungan pada hakekatnya dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok, antara lain:
Penyehatan air.
Pembuangan kotoran.
Penyehatan makanan dan minuman.
Penyehatan tempat-tempat umum.
Penyehatan pembuangan sampah.
Dari gambaran tersebut, terlihat bahwa penyehatan lingkungan
sangatlah penting dalam rangka menciptakan kesadaran masyarakat agar
senantiasa melaksanakan cara hidup yang sehat bagi dirinya sendiri dan bagi
masyarakat.
B. Program dan pencapaian
Kegiatan program Penyehatan Lingkungan Puskesmas Tanggulangin Tahun
2013 (Januari - Desember) adalah:
Program penyediaan air bersih.
Program kegiatan jamban keluarga.
Program kegiatan sarana pembuangan air limbah.
Program kegiatan pemeliharaan sanitasi tempat-tempat umum.
23
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Program pembinaan tempat pengelolaan makanan dan minuman (TP2M).
Program kegiatan perumahan.
Program kegiatan TP2 pestisida.
Program kegiatan sampah dan limbah.
Tabel 2. Hasil Pencapaian Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari – Desember 2013
Nd . Jenis Kegiatan Sasaran Target
sasaran
Pencapaian 1
tahun
Presentase Keterangan
a. PENYEHATAN AIR
1. Pengawasn sarana air bersih
(SAB)
3257532575 x 78% =
25408
17577x 100%
25408
69 % Belum
tercapai
2. Sarana air bersih yang
memenuhi syarat kesehatan
3257532575 x 76% =
24757
17577 x 100%
24757
70 % Belum
tercapai
3. Jumlah kepala keluarga(KK)
yang memiliki akses terhadap
SAB
3257532575 x 90% =
29317
17577 x 100%
29317
60 % Belum
tercapai
b. PENYEHATAN MAKANAN DAN MINMAN (SDK)
1. Pembinaan tempat pengolahan
makanan ( TPM)
55 55 x 90% = 49 41 x 100%
49
82 % Belum
tercapai
Tempat pengolahan makanan
(TPM) yang memenuhi syarat
kesehatan
55 55 x 77% = 42 37 x 100%
42
86 % Belum
tercapai
c. PENYEHATAN PERUMAHAN DAN SANITASI DASAR (PL)
1. Pembinaan sanitasi perumahan
dan sanitasi dasar
32575 32575 x 87% = 28341 23074 x 100%
28340
81 % Belum
tercapai
2. Jumlah rumah yang memenuhi
syarat kesehatan
32575 32575 x 80% = 26060 18348 x 100%
26060
70 % Belum
tercapai
D PEMBINAAN TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) (PL)
24
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
1.Pembinaan sarana tempat
umum
55 55 x 80% = 44 41 x 100%
44
93 % Belum
tercapai
2.Tempat-tempat umum yang
memenuhi syarat kesehatan
55 55 x 80% = 44 37 x 100%
44
84 % Belum
tercapai
E KLINIK SANITASI
1. Klinik sanitasi 43763 43763 x 2% = 876 516 x 100%
876
59 % Belum tercapai
2. Jumlah klien yang sudah
mendapat intrrvensi/tindak
lanjut yang diperlukan
516 516x 100% = 516 516 x 100%
516
100 % Tercapai
F SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
1.Jumlah kepala keluarga (KK)
yang memiliki akses terhadap
jamban
32757 32575 x 90% =
29318
23074 x 100%
29318
79 % Belum tercapai
2.Jumlah desa/kelurahan yang
sudah ODF (Open defecation
free)
18 18 x 85% = 16 0 0% Belum tercapai
3.Jumlah jamban sehat 18348 18348 x 76% =
13940
23074 x 100%
13940
100 % Tercapai
4.Pelaksanaan kegiatan STBM
di puskesmas
18 18 x 80% = 14 7 x 100%
14
50 % Belum tercapai
Evaluasi:
Masalah:
Program yang telah dikerjakan selama 1 tahun yang belum tercapai:
Pengawasan sarana air bersih( SAB)
Sarana air bersih yang memenuhi syarat kesehatan
Jumlah kepala keluarga(KK) yang memiliki akses terhadap SAB
Pembinaan tempat pengolahan makanan( TPM)
25
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Tempat pengolahan makanan (TPM) yang memenuhi syarat
kesehatan
Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar
Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan
Pembinaan sarana tempat umum
Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan
Klinik sanitasi
Jumlah kepala keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap jamban
Jumlah desa/kelurahan yang sudah ODF (Open defecation free)
Pelaksanaan kegiatan STBM di puskesmas
Penyebab Masalah
Tidak adanya tenaga ahli di bidang sanitasi di puskesmas
Solusi Masalah
Menambahkan tenaga ahli di bidang sanitasi dan memberikan pelatihan
kepada tenaga ahli.
III.1.3 Program Upaya Perbaikan Gizi
A. Batasan
Usaha perbaikan gizi adalah usaha kesehatan yang ditunjuk untuk mencegah
dan menanggulangi masalah gizi pokok yang ada di Indonesia dengan jalan
menurunkan jumlah penderita kurang gizi serta untuk meningkatkan status gizi
masyarakat secara keseluruhan.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan status gizi balita dimana sasaran melalui posyandu ,
pelayanan di puskesmas – puskesmas pembantu maupun pos kesehatan.
Meningkatkan perasn serta PKK agar mendukung peran serta aktif dari
ibu-ibu kader posyandu maupun dari tokoh masyarakat dalam pelaksanaan
posyandu.
Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektoral maupun lintas program.
Tujuan Khusus
26
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Menurunkan penderita KEP dan Gaki
Menurunkan penderita anemia gizi pada ibu hamil
Menurunkan penderita kekurangan vitamin A
C. Target dan pencapaian
1. Target
a. Balita
b. Ibu menyusui
c. Ibu hamil
d. Penderita dari balai pengobatan
2. Kegiatan gizi
a. Dalam gedung
Pojok gizi
Pelayanan gizi
Penyuluhan dan konsultasi gizi
Pemberian susu formula kepada bayi Bawah Garis Merah dari
keluarga miskin
b. Luar gedung
Kegiatan posyandu
Pemberian paket pertolongan gizi
Penyuluhan kelompok
Pemantauan status gizi
3. Pelaksanaan pojok gizi
a. Kegiatan pojok gizi
1. Penimbangan berat badan dan tinggi badan
2. Riwayat penyakit
3. Konsultasi gizi
4. Menentukan diet penyakit
4. Sasaran program pojok gizi
a. Bayi dan balita KEP
b. Ibu hamil resiko tinggi
c. Penderita DM, hipertensi, obesitas, KP, Typhoid, hiperkolesterol,
hiperuricemia
27
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
d. Rujukan dari posyandu atau posyandu lansia
5. Metode pelaksanaan
a. Waktu
Tiap hari sesuai dengan jam kerja Puskesmas
b. Sarana
Ruang gizi
Peralatan yang digunakan
c. Pelakasana
Satu orang D3 gizi
d. Metode
Wawancara observasi (ruang gizi dan posyandu)
Membaca kedalaman medis
Pengamatan langsung di lapangan
Cara evaluasi dengan monitor perkembangan BB, keadaan fisik,
data laboratorium dan data klinis
e. Alur pelayanan
Bagan 2. Bagan Alur Pelayanan Program Gizi Puskesmas
Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo
f. Potensi yang mendukung untuk mengembangkan pojok gizi di
puskesmas adalah:
Kebijakan dari kepala Puskesmas
Tersedia sarana dan prasarana dari puskesmas meskipun masih
kurang
28
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Adanya tenaga professional dan bidan yang memantau dan
memonitoring sasaran
Keberadaan polindes, sehingga membantu memonitoring sasaran
D. Hasil Pencapaian
Tabel 3. Hasil Pencapaian Program Gizi di Puskesmas Tanggulangin
Bulan Januari-Desember 2013
No. Jenis Kegiatan Sasaran Target Pencapaian % Keterangan
a. PELAYANAN GIZI MASYARAKAT
Pemberian kapsul vitamin A
dosis tinggi pada balita 2x
pertahun
Balita :
609189% x 6091 =
5421
Balita:
4.912
= 90,61%
Belum
Tercapai
Pemberian tablet besi (90
tablet) pada ibu hamil
Ibu hamil:
1614
81% 1. 270
= 97,16%
Belum
Tercapai
Bumil KEK Ibu hamil
1614
< 20% 8 < 20% Tercapai
b. PENANGANAN GANGGUAN GIZI
Balita gizi buruk mendapat
perawatan
Anak:
3
100% 3=
100%
Tercapai
MP-ASI pada anak usia 6-24
bulan
Anak:
75
100% 75
= 100%
Tercapai
Pemberian PMT pemulihan
balita gizi buruk pada gakin
Anak:
3
100% 3
= 100%
Tercapai
Balita bawah garis merah Anak
6230
<2,5% 71
= 1,13%
Tercapai
Cakupan rumah tangga
mengkonsumsi garam
beryodium
RT:
18
85% 14
= 93,3%
Belum
Tercapai
c. PEMANTAUAN STATUS GIZI
29
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Desa bebas rawan gizi Desa: 18 80% x 18 = 15 93,9% Belum
Tercapai
Balita naik berat badannya
(n/d)
Anak:
4423
68% x 4423 = 3008 67,5% Belum
tercapai
Persentase balita yang
ditimbang berat badan
Anak:
7533
77% x 7533 = 5800 76,25% Belum
tercapai
Persentase bayi dengan ASI
eksklusif
Bayi:
334
72% x 334 = 240 32,08% Belum
tercapai
d. KUNJUNGAN POJOK GIZI
Puskesmas non perawatan 865 70% 28,59% Belum
tercapai
Remaja putri/catin dapat Fe 1795 80% x 1795 = 1436 97,00% Belum
Tercapai
Pengamatan pola konsumsi 4 Kali 4x 100% Tercapai
Evaluasi:
1. Masalah:
Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 2x pertahun
Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil
Cakupan rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium
Desa bebas rawan gizi
Balita naik berat badannya
Persentase balita yang ditimbang berat badannya
ASI eksklusif
Kunjungan pojok gizi
Remaja putri/catin dapat Fe
2. Penyebab masalah:
Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya gizi seimbang
dalam masa pertumbuhan anak
Kurangnya kesadaran ibu membawa anaknya ke puskesmas atau
posyandu untuk mengetahui perkembangan berat badan anaknya
Kurangnya pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif dan
pemberian ASI eksklusif belum menjadi kebiasaan
30
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Kesadaran masyarakat untuk kunjungan rutin ke pojok gizi masih
kurang, kurangnya tenaga ahli gizi.
3. Solusi masalah:
Meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya gizi seimbang
bagi anak melalui penyuluhan ataupun brosur dan famplet
Sosialisasi kepada ibu agar rutin membawa anaknya ke
posyandu/puskesmas untuk mengetahui perkembangan berat badan
anaknya
Sosialisasi, penyuluhan, ataupun pemberian famplet tentang ASI
eksklusif sehingga menumbuhkan kesadaran ibu untuk
memberikan ASI ekslusif menjadi suatu kebiasan.
Sosialisasi tentang pentingnya control rutin gizi di pojok gizi lebih
ditingkatkan
III.1.4 Program Kesehatan Ibu dan Anak
A. Definisi
Kesehatan Ibu dan Anak adalah suatu upaya dalam memberikan pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan ibu baik pada saat hamil, bersalin dan menyusui serta
anak dari lahir sampai masa prasekolah.
B. Tujuan
Tujuan Umum :
a. Bagi Ibu
Pencapaian kemampuan hidup sehat lewat peningkatan derajat kesehatan
yang optimal bagi ibu dan keluarga menuju keluarga berkualitas
b. Bagi Anak
mencapai proses tumbuh kembang yang optimal sebagai landasan
peningkatan kualitas sumber daya manusia
Tujuan Khusus :
a. mempercepat turunnya angka kesakitan dan angka kematian bayi, anak
balita dan ibu bersalin
b. meningkatkan mutu pelayanan kepada bayi, anak balita dan anka
prasekolah serta ibu hamil dan menyusui
31
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
c. berusaha mewujudkan tercapainya norma keluarga kecil bahagia sejahtera
C. Target dan Pencapaian
1. Target
a. bayi (0-1 tahun)
b. balita (1-4 tahun)
c. anak prasekolah (5-6 tahun)
d. ibu hamil, menyusui dan kala nifas
e. pasangan usia subur dan calon ibu
2. Pencapaian
a. pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil, menyusui, bayi,
balita dan anak prasekolah
b. pertolongan persalinan
c. imunisasi ibu dan dasar anak
d. pengobatan sederhana
e. manajemen terpadu balita sakit
f. penyuluhan gizi
g. pendidikan kesehatan terhadap masyarakat
3. Hasil Pencapaian
Tabel 4. Hasil Pencapaian Program KIA Puskesmas Tanggulangin Bulan
Januari-Desember 2013
A. Kesehatan Ibu
No Jenis Kegiatan Sasaran Target Pencapaian Presentase Keterangan
1
Pelayanan Kesehatan bagi
Bumil sesuai standard,
untuk kunjungan lengkap
Ibu Hamil =
1614
93% x 1614 =
1501
1348 1348/1501 x 100% =
90%
Belum tercapai
(ada desa yang
tenggelam)
32
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
(K4)
2
Drop out K1 - K4 Ibu Hamil < 5% K1 = 1334
K4 = 1348
K1 = 1334/1614 x
100% = 82.65%
K4 = 1348/1614 x
100% = 83,52%
kesenjangan =
5%/K1-K4 x 100% =
0,87
Tercapai
3
Pelayanan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang
berkompeten
Ibu Bersalin
= 1541
94 % x 1541 =
1449
1068 1068/1449 x 100% =
74%
Belum tercapai
(ada desa yang
tenggelam)
4
Pelayanan Nifas Lengkap
sesuai standar
Ibu Nifas =
1541
95 % x 1541 =
1464
1080 1080/1464 x 100% =
74%
Belum tercapai
(ada desa yang
tenggelam)
5
Pelayanan Maternal
Risti/komplikasi yang
ditangani
20% dari Ibu
Hamil = 323
80 % x 323 = 258 193 193/258 x 100% =
75%
Belum tercapai
(ada desa yang
tenggelam)
b. Kesehatan Bayi
No Jenis Kegiatan Sasaran Terget Pencapaian Presentase Keterangan
1
Pelayanan Neonatal
Risti/Komplikasi yang
ditangani
15% dari
Bayi = 216
77 % x 216 = 166 50 50/166 x 100% = 30% Belum tercapai
(ada desa yang
tenggelam)
2
Pelayanan Neonatal sesuai
standar (KN lengkap)
Bayi = 1442 95 % x 1442 = 1370 1091 1091/1370 x 100% =
80%
Belum tercapai
(ada desa yang
tenggelam)
3
Pelayanan Bayi Paripurna Bayi = 1442 97 % x 1442 = 1399 13141314/1339 x
100% = 94
%
Belum tercapai
(ada desa yang
tenggelam)
c. Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra-Sekolah
No Jenis Kegiatan Sasaran Target Pencapaian Presentase Keterangan
1Pelayanan kesehatan anak
Balita paripurna
Anak balita
= 6091
85 % x 6091 =
5177
3877 3877 x 100% = 74%
5177
Belum
tercapai
2
Pelayanan kesehatan Anak
Pra Sekolah
Anak Pra
sekolah=
3077
85 % x 3077 =
2615
2518 2518 x 100% = 96%
2615
Belum
Tercapai
33
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
D. Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
No Jenis Kegiatan SasaranTarget
sasaranPencapaian Cakupan Keterangan
1 Jumlah murid yang dilakukan
penjaringan kesehatannya
a. Murid kelas 1 SD/MI Murid = 1456 100% 1571 1571/1456 X
100% = 100%
Tercapai
b.Murid kelas VII SMP/MTs Murid = 1687 80% x 1687
= 1350
1571 1571/1350 x
100% = 100%
Tercapai
c.Murid kelas X SMA/MA Murid = 473 80% x 473 =
378
422 422/378 x 100%
=100%
Tercapai
2. Frekuensi pembinaan
kesehatan di sekolah
a.SD/MI = 42 7 Kali 42 x 7 = 294 294 294/294 x 100%
= 100%
Tercapai
b.SMP/MTs = 15 7 Kali 15 x 7 = 105 97 97/105 x100%
=92,38%
Belum tercapai
c.SMA/MA 7 7 Kali 7x7 = 49 40 40/49 x 100% =
81,63%
Belum tercapai
3. Jumlah kader yang di latih
tentang kesehatan
a.Murid SD/MI Murid = 8276 10% x 8276
= 827,6
680 680/827,6 x
100% = 82,1%
Belum tercapai
b.Murid SMP/MTs Murid = 4753 10% x4753
= 475,3
383 383/475.3 x
100% = 80,5%
Belum tercapai
c.Murid SMA/MA Murid = 1259 10% x 1259
= 125,9
68 68/125,9 x
100% = 51,65
Belum tercapai
4. Cakupan pelayanan kesehatan
remaja
Remaja 7352 50% x 7352
= 3676
2615 2615/3676 x
100% = 71,13%
Belum tercapai
Enam indikator pemantauan program KIA :
a. K1 : kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang pertama kali
b. K4 : kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan minimal 4 kali selama
hamil (standar 1-1-2)
c. Deteksi resiko tinggi (DRT) ibu hamil yang ditemukan oleh tenaga
kesehatan
Skor 2-4 : kehamilan resiko rendah
Skor 6-10 : kehamilan resiko tinggi
Skor >12 : kehamilan resiko sangat tinggi
34
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
d. Deteksi resiko tinggi ibu hamiloleh masyarakat yang akan ditindaklanjuti
oleh tenaga kesehatan
e. KN : kontak neonatal dengan tenaga kesehatan minimal 2x untuk
mendapatkan pelayanan atau pemeriksaan
f. KN 1 : usia 0-7 hari (0-3 hari = 1x; 4-7 hari = 1x)
g. KN 2 : usia 8-28 hari
h. Persalinan nakes (PN) : persalinan ibu yang ditolong oleh tenaga kesehatan
Berdasarkan data kegiatan KIA selama bulan Januari-desember Tahun 2013
diambil kesimpulan bahwa belum semua program mencapai target yang
diharapkan.
Evaluasi:
a. Masalah
1. Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai standard, untuk kunjungan
lengkap (K4)
2. Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten
3. Pelayanan nifas lengkap sesuai standard
4. Pelayanal maternal risti/komplikasi yang ditangani
5. Pelayanan neonatal risti/komplikasi yang ditangani
6. Pelayanan neonatal sesuai standard (KN Lengkap)
7. Pelayanan bayi paripurna
8. Pelayanan anak balita paripurna
9. Pelayanan kesehatan Anak Pra Sekolah
10. Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja
b. Penyebab masalah
1. Budaya dimasyarakat (khususnya penduduk pendatang) pada saat hamil
tua dan melahirkan kembali ke desa asal.
2. Ada 2 desa yang tengelam seluruhnya, dan 2 desa tenggelam sebagian,
tetapi jumlah penduduk masih dimasukkan ke sasaran, padahal penduduk
sudah pindah ke tempat lain.
3. Belum semua sekolah memprioritaskan program UKS
35
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
c. Pemecahan Masalah
1. Memberikan sosialisasi kepada ibu hamil agar tetap melakukan
kunjungan K4 sebelum kembali ke desa asal.
2. Mengusulkan agar 2 desa yang tenggelam tidak dimasukkan kedalam
sasaran.
3. Mengoptimalkan peran lintas sector dan lintas program dalam pembinaan
dan pembentukan kader UKS
III.1.5 Program Keluarga Berencana
A. Definisi
Keluarga Berencana (KB) adalah perencanaan kehamilan, sehingga kehamilan
hanya terjdi pada waktu yang diinginkan
B. Tujuan
Tujuan Umum
Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui pengendalian
pertumbuhan, meningkatkan keikutsertaan kelestarian berKB di seluruh
pelosok sehingga menurunkan angka fertilitas yang bermakna
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pemerataan pemakaian MKJB baik terhadap peserta baru
maupun KB aktif
b. meningkatkan pemerataan penggarapan terhadap generasi muda dalam
kaitannya dengan pendewasaan usia kawin dan sebagai bantuan mendukung
gerakan KB Nasional di daerah.
c. Semakin meratanya kemandirian masyarakat dalam ikut serta memberikan
pelayanan atau mendapatkan pelayanan KB
C. Target dan Pencapaian
1. Target
a) Pasangan usia subur
b) Pasanagan usia muda
c) Pasangan usia subur yang istrinya berumur lebih dari 30 tahun(30-49
tahun)
36
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
d) Pasangan usia subur yang berumur kurang dari 30 tahun (20-29
tahun)dan sudah mempunyai anak
e) Generasi muda atau tua, karyawan dan karyawati perusahaan dan lain-
lain.
2. Hasil Pencapaian
Tabel 5. Hasil Pencapaian Program Keluarga Berencana Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari-desember 2013
No Jenis Kegiatan Sasaran Target Pencapaian Presentase Keterangan
1
Cakupan KB aktif
(contraceptive prevalence
rate/CPR)
15262 PUS 70% 1442814428 x 100% = 94%
15262
Tercapai
2
Cakupan peserta KB baru 1978 orang 100% 17181718 x 100% = 87%
1978
Belum
tercapai
3
Cakupan KB Drop Out
(toleransi < 0,19 % CU )
12695
peserta
11651165 x 100% = 9%
1269
Belum
tercapai
4
Cakupan peserta KB
mengalami komplikasi
(toleransi < 3,5 % CU )
12695
peserta
0 0 x 100% = 0
12695
Tercapai
5
Cakupan peserta KB yang
mengalami kegagalan
kontrasepsi (toleransi <
0,19 % CU )
12695
peserta
1 1 x 100% = 0,007%
12695
Tercapai
6
Cakupan peserta KB
mengalami efek samping
(toleransi < 12,5 % CU )
12695
peserta
70 70 x 100%= 0,55%
12695
Tercapai
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa :
Evaluasi:
1. Masalah :
o Cakupan peserta KB baru
o Cakupan KB dropout
2. Penyebab masalah :
37
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
o Dampak lumpur lapindo sehingga banyak peserta KB pindah rumah atau
pindah layanan KB
3. Pemecahan masalah :
o Menjemput bola terhadap layanan KB keliling
III.1.6 PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
III.1.6.1 PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE
A. Pengertian
Program pemberantasan penyakit diare adalah suatu kegiatan dalam usaha
penanggulangan dan pemberantasan penyakit diare
B. Tujuan
1) Menurunkan angka kesakitan serta mencegah kematian pada penderita
diare.
2) Memutuskan mata rantai penularan dan mendidik masyarakat agar dapat
mengatasi mata, rantai penularan diare.
3) Melaksanakan pengobatan penderita diare dengan pengobatan standar
disarana kesehatan
4) Mengamati dan menangani KLB sedini mungkin
C. Sasaran
1) Penyakit diare yang menyerang semua usia.
2) Penduduk desa dengan sanitasi jelek.
3) Penduduk dengan angka kesakitan kelompok rawan di masyarakat
D. Target Diare
1) Tidak ada target khusus di puskesmas, hanya mengacu pada target nasional.
2) Perkiraan angka = angka insiden x jumlah penduduk
3) Nasional target = 10% x perkiraan
Perkiraan = 214/1000 x jumlah penduduk
Tabel 6. Hasil Pencapaian Program Pemberantasan Penyakit Diare
Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari-Desember 2014
38
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
No Jenis Kegiatan SasaranTarget
SasaranPencapaian Presentase Keterangan
1
Penemuan penderita Diare
yang diobati di Puskesmas
dan Kader
kasus
192110% x x
89776 = 1921
2183 2183/1921 x
100%= 113,6
Tercapai
2Cakupan pelayanan Diare 1921 100% = 1921 2183 2183/1921 x
100%= 113,6
Tercapai
3 Angka penggunaan oralit 2183 100%=2183 2183 100% Tercapai
4 Angka penggunaan RL 0 1/100 x 0 = 0 0 100% Tercapai
5
Proporsi penderita diare
balita yang diberi tablet
Zinc
Kasus
728
100/100 x 0
= 0
728 100% Tercapai
6Case Fatality Rate KLB
Diare
% < 1 %
1/100 x 0 = 0
0 100 % Tercapai
Dari data yang didapatkan, program pemberantasan penyakit diare telah berjalan
sesuai target. Diharapkan masyarakat untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan
kesehatan diri dan lingkungan.
III.1.6.2 Program Pemberantasan Penyakit Pneumonia
A. Tujuan
Menemukan sedini mungkin penderita pneumonia dan memberikan
pengobatan sesuai standar.
B. Sasaran
Semua penderita yang datang dengan gangguan oilek dan jalan nafas
khususnya balita.
C. Hasil Kegiatan
Tabel 7. Hasil Pencapaian Program Pemberantasan Penyakit Pneumonia
Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari-Desember 2013
No Jenis Kegiatan Sasaran Target
SasaranPencapaian Presentase Keterangan
39
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
1
Cakupan penemuan
penderita Pnemonia
balita
6091
kasus
100%
x6091=
6091
121 121/6091
x100% =
1,98%
Belum
tercapai
Evaluasi
1. Masalah:
a. Cakupan penemuan penderita pneumonia balita
2. Penyebab masalah:
a. Jumlah kunjungan berkurang
b. Penduduk banyak berobat ke bidan dan dokter swasta
3. Pemecahan masalah:
a. Melakukan penyuluhan ke desa
b. Melakukan jaringan lagi
III.1.6.3 Program Pemberantasan Penyakit Kusta
Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium leprae, menyerang saraf tepi dan jaringan tubuh lainnya.
A. Tujuan
a. Jangka panjang : Menghapus Kusta dari Indonesia
b. Jangka menengah : Menemukan angka kesakitan kusta menjadi 1/10000
penduduk
c. Jangka Pendek :
1. Pembinaan pengobatan (case holding) pada semua penderita kusta.
2. Penemuan penderita (case finding) sedini mungkin sehingga proporsi
tingkat kecamatan dapat ditekan serendah mungkin
3. Dengan meningkatkan pengobatan MDT sebagai obat standar didaerah
pengembangan sehingga mencakup 80% penderita terdaftar, 100% bagi
penderita baru
4. Penyuluhan kesehatan di bidang kusta agar masyarakat memahami kusta
yang sebenarnya.
5. Pendataan dan pelaporan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
dalam memenuhi kebutuhan program.
40
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
6. Pengawasan setelah RFT dengan memberikan motivasi kepada semua
penderita agar datang memeriksakan diri selama 2 tahun untuk tipe PB
dan 5 tahun untuk tipe MB
B. Sasaran
a. Penderita Kusta :
Pengobatan Kombinasi dengan MDT
Evaluasi Pengobatan
b. Masyarakat :
Pencarian Penderita
Penyuluhan tentang kusta
Pemeriksaan anak sekolah
c. Petugas, dengan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam
menangani penyakit kusta
C. Kebijaksanaan
a) Obat kusta diberikan secara cuma-cuma
b) Regimen MDT mengikuti rekomendasi WHO
c) Penderita tidak boleh diisolasi
d) Program P2 kusta diintegrasikan kedalam sistem pelayanan kesehatan dan
rujukan
D. Target dan Pencapaian :
Tabel 8. Hasil Pencapaian Program Pemberantasan Penyakit Kusta
Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari-Desember 2013
No Jenis Kegiatan Sasaran Target Pencapaian Presentase Keterangan
1
Penemuan Penderita
Kusta Baru (Case
Detection Rate)
orang >10% x 6 =
>0,6
4 4/4 x 100% =
100%
Tercapai
2Proporsi kasus kusta
anak
< 5% 0 100% Tercapai
3Proporsi kasus kusta Tk
II
4 <5% 1 ¼ x 100% =
25%
Belum
tercapai
4 Prevalensi Kusta (PR) <8 <1/10.000 4 100% Tercapai
5RFT Rate penderita PB 0 95% 0 100% Tercapai
6 RFT Rate penderita MB 4 90% 4 100% Tercapai
41
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Evaluasi
1. Masalah:
a. Proporsi kasus kusta TK II
2. Penyebab masalah:
a. Penduduk kurang memahami apa penyakit kusta
b. Keterlambatan dalam berobat
3. Pemecahan masalah:
a. Melakukan penyuluhan ke desa tentang penyakit kusta.
III.1.6.4 Program Pemberantasan TB Paru
A. Tujuan
Meningkatkan penemuan penderita suspek TB dan mencegah penularan di
masyarakat.
a. Jangka panjang
Memutuskan rantai penularan, sehingga penyakit TB paru tidak lagi
merupakan masalah kesehatan di Indonesia.
b. Jangka pendek
Tercapainya angka kesembuhan 100% dari semua penderita TB Paru
dengan BTA (+) yang ditemukan
Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap sehingga
pada tahun 2013 dapat tercapai 70% dari perkiraan semua suspek yang
diperiksakan.
B. Target dan Pencapaian
1. Sasaran
a. Penderita dan keluarga yang kontak dengan penyakit menular (BTA
positif)
b. Masyarakat umum
c. Tenaga kesehatan
2. Kegiatan
42
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
a. Surveillance epidemiologi
b. Mengamati dan mengawasi kasus-kasus yang dapat menjadi masalah
masyarakat yang kemudian dilakukan pelacakan dan pemberatasan.
c. Penyuluhan (aktive promotif).
Tabel 9. Hasil Pencapaian P2 TB Paru di Puskesmas Tanggulangin Bulan
Januari-Desember 2014
No Jenis Kegiatan Sasaran Target Pencapaian Cakupan Keterangan
1
Penemuan suspect
penderita TB
1,07%xjumla
h penduduk
{89776}
=673 orang
70%
70%x 673=
471,1
292
= 43,4%
Belum tercapai
2
Proporsi Pasien TB
Paru BTA Positif
diantara suspek TB
30 orang 10 % dari yang
diperika
10% x 292
= 29,2
Baru: 27
Lama 4
=103,3%
Tercapai
3
Angka keberhasilan
pengobatan pasien
baru BTA positif
33 orang 85%
85%x27
= 22,95
2012:
Sembuh 29
Lengkap 2
Mninggal 1
Gagal 1
=93,9%
Belum tercapai
4
Angka kesalahan
Laboratorium (untuk
PPM & PRM)
- - - - PS, tidak ada
bacaan
Evaluasi:
a. Masalah:
Penemuan suspek penderita TB
Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif
Angka kesalahan laboratorium
b. Penyebab masalah:
a. Stigma masyarakat malu jika penyakitnya diketahui sehingga tidak
mau berobat.
43
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
b. Karena puskesmas saat ini merupakan puskesmas satelit, dibutuhkan
waktu agak lama untuk mendapatkan hasil pemeriksaan sehingga
banyak pasien lebih memilih berobat ke Rumah Sakit.
c. Tidak adanya bacaan untuk hasil lab
c. Pemecahan masalah:
a. Melakukan penyuluhan tentang penyakit TB
b. Melakukan pendataan ulang guna menjaring penduduk dengan
tersangka TB
c. Melakukan pelatihan tenaga kesehatan pengadaan alat & kesehatan
III.1.6.5 Program Pemberantasan Penyakit DBD
A. Tujuan
a. Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian DBD, serta mencegah atau
membatasi terjadinya KLB.
b. Khusus
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit DBD.
2. Mencegah atau membatasi terjadinya KLB demam berdarah.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam memberantas sarang
nyamuk.
B. Sasaran
a. Masyarakat
1. Melaporkan bila ada penderita demam berdarah yang di temukan.
2. Pemeriksaan jentik berkala atau pemberantasan sarang nyamuk.
3. Meningkatkan kebersihan lingkungan.
b. Petugas
1. Meningkatkan koordinasi lintas program maupun lintas sektor.
2. Meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah,
terutama pada musim hujan datang.
3. Pemeriksaan jentik berkala.
44
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
C. Target dan Hasil Pencapaian
Tabel 10. Hasil Pencapaian Program Pemberantasan Penyakit Demam
Berdarah Dengue Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari-Desember 2013
No Jenis Kegiatan Sasaran Target Pencapaian Presentase Keterangan
1 Insidens kasus DBD Kasus <55 20 100% Tercapai
2Prosentase Penderita DBD
ditangani
20 Orang 100% 20 100% Tercapai
3Case Fatality Rate Kasus
(CFR) penyakit DBD
- - - - -
4
Angka Bebas Jentik (ABJ) 49.810 >95%
95% x 49.810 =
47. 319,5
45.673 45.673/47.319,5
x 100% =
96.5%
Belum
tercapai
5 Jumlah wilayah KLB DBD Desa - - - -
Evaluasi:
d. Masalah:
Angka Bebas Jentik (ABJ)
e. Penyebab masalah:
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan
f. Pemecahan masalah:
Menggalakkan sosialisasi kebersihan lingkungan, khususnya dalam
pemberantasan jentik nyamuk.
III.1.6.6 Program Imunisasi
A. Tujuan
Tujuan umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian terhadap penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD31) yaitu TBC, DIFTERI, PERTUSIS,
TETANUS NEONATORUM, POLIO, dan HEPATITIS
Tujuan Khusus
Tercapainya UCI (Universal Child Immunization) tahun 2013 :
45
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
a. Mencakup bayi (0-12 bulan) untuk vaksinasi
1) BCG-1x
2) DPT-3x
3) POLIO-4x
4) Hepatitis-3x
5) Campak
b. Ibu hamil dengan TT – 2x
c. Murid kelas 1 SD /MI dengan DT – 1x
d. Murid SD/MI kelas II-III untuk mendapatkan TT – 1x
e. Calon pengantin wanita dengan TT – 2x
B. Target dan Pencapaian
1. Target
a. Bayi berusia 0-1 tahun (<1 hari) mendapatkan imunisasi BCG disertai
imunisasi Hepatitis, DPT, Polio, dan pada usia 9-12 bulan mendapatkan
imunisasi campak
b. Ibu hamil dan Wanita Usia Subur
c. Murid kelas 1 SD/MI untuk mendapatkan DT
d. Murid SD/MI kelas II-III untuk mendapatkan TT
e. Calon pengantin wanita
2. Hasil pencapaian
Tabel 11. Hasil pencapaian Program Imunisasi Puskesmas Tanggulangin Bulan
Januari-Desember 2013
No. Jenis kegiatan Sasaran Target Pencapaian Presentase Keterangan
1 Imunisasi HB 0-7
hari pada bayi
1302 Bayi95% x 1302 =
1237
947 947 / 1237 x 100 %
= 76,5%
Belum tercapai (ada
desa yang tenggelam)
2 Imunisasi BCG
pada bayi
1302 Bayi95% x 1302 =
1237
1141 1141 / 1237 x 100 %
= 92 %
Belum tercapai (ada
desa yang tenggelam)
3 Imunisasi
DPT/HB 1 pada
bayi
1302 Bayi95% x 1302 =
1237
1138 1138 / 1237 x 100%
= 92 %
Belum tercapai (ada
desa yang tenggelam)
46
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
4 Imunisasi
DPT/HB 3 pada
bayi
1302 Bayi90% x 1302 =
1172
1186 1186 / 1172 x 100%
= 100 %
Tercapai
5 Imunisasi campak
pada bayi
1302 Bayi90% x 1302 =
1172
1144 1144 / 1172 x 100%
= 98 %
Belum tercapai
6 Drop Out
DPT/HB 1 –
Campak
1302 Bayi
-10% s/d 10%
1138 -1141 / 1138 x
100 % = -0,52%
Tercapai
7 Drop Out
DPT/HB 1 –
DPT/HB3
1302 Bayi
-10% s/d 10%
1138 -1186 / 1138 x
100 % = -4,2%
Tercapai
8 Imunisasi DT
pada anak kls 1 sd
1458
Anak100% x 1458 =
1458
1405 1405 / 1458 x
100%= 96 %
Belum tercapai (ada
desa yang tenggelam)
9 Imunisasi campak
pada anak kelas 1
SD
1458
Anak100% x 1458 =
1458
1416 1416 / 1458 x 100 %
= 97 %
Belum tercapai (ada
desa yang tenggelam)
10 Imunisasi TT
pada anak SD kls
2 dan 3
2614
Anak100% x 2614 =
2614
2550 2550 / 2614 x 100 %
= 98%
Belum tercapai (ada
desa yang tenggelam)
11 Imunisasi TT 5
pada WUS (15 –
45 th)
26087
WUS80% x 26087 =
20869
51 51 / 20869 x 100 %
= 0,24 %
Belum tercapai (karena
banyak yang sudah
lengkap waktu SD)
12. UCI desa (19) 19 Desa
UCI100% x 19 = 19 16 16 / 19 x 100 % = 84
%
Belum tercapai (ada
desa yang tenggelam)
13. Imunisasi TT2
plus bumil
TT2 0 0 0
14. Grafik
pemantauan suhu
lemari es (pagi
dan sore)
720100% x 720 =
720`
720 720 / 720 x 100 % =
100 %
Tercapai
Ketersediaan stok
vaksin per bulan
7 Buku100% x 7 = 7 7 7 / 7 x 100 % =
Tercapai
47
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
15100%
16 Pemantauan KIPI
(Kejadian ikutan
pasca imunisasi)
per bulan
12
Laporan100% x 12 = 12 9 9 / 12 x 100 % = 75
%
Tidak tercapai
Evaluasi:
1. Masalah:
a. Imunisasi HB 0-7 hari pada bayi
b. Imunisasi BCG pada bayi
c. Imunisasi DPT/HB 1 pada bayi
d. Imunisasi campak pada bayi
e. Imunisasi DT pada anak kls 1 SD
f. Imunisasi campak pada anak kelas 1 SD
g. Imunisasi TT pada anak kelas 2 dan 3 SD
h. Imunisasi TT 5 pada WUS
i. UCI desa
j. Pemantauan KIPI
2. Penyebab masalah:
a. Ada desa yang tenggelam
b. Ada program yang masih berjalan
c. Kurangnya laporan dari orang tua mengenai KIPI
3. Pemecahan masalah:
a. Melakukan pendataan ulang
b. Menilai program setelah 1 tahun
c. Mensosialisasikan kepada orang tua mengenai pelaporan KIPI
III.1.6.7 Pengamatan Penyakit (Surveilance Epidemiologi)
Tabel 12. Hasil pencapaian Program Pengamatan Penyakit (Surveilance
Epidemiologi) Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari-Desember 2013
No. Jenis kegiatan SatuanTarget
SasaranPencapaian Prosentase Keterangan
J. Pengamatan Penyakit (Surveilance Epidemiologi)
48
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
1 Laporan STP yang
tepat waktu
Bulan 12 ≥ 80% 12 100% Tercapai
2 Kelengkapan
laporan STP
Bulan 12 ≥ 90% 12 100% Tercapai
3 Laporan C1
(campak) yang tepat
waktu
Bulan 12 ≥ 80% 12 100% Tercapai
4 Kelengkapan
laporan C1 (campak)
Bulan 12 ≥90%` 12 100% Tercapai
5 Laporan W2
(mingguan) yang
tepat waktu
52 Minggu ≥ 80% 52 100% Tercapai
6 Kelengkapan
laporan W2
52 Minggu ≥ 90% 52 100% Tercapai
7 Grafik penyakit
potensial wabah
52 Minggu 100% 52 100% Tercapai
8 Laporan KIPI Zero
reporting
12 Bulan ≥ 90% 12 100% Tercapai
9 Desa/kelurahan yang
mengalami KLB di
tanggulangi <24 jam
Desa
- - - - -
Dari data yang didapatkan, program pengamatan penyakit telah berjalan
sesuai target.
III.1.6.8 Pengobatan
Tabel 13. Hasil pencapaian Program Pengobatan Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari-Desember 2013
No Jenis kegiatan SasaranTarget sasaran
1 tahunPencapaian Prosentase Keterangan
VI. PENGOBATAN
A. Pengobatan (Yandas Yankes)
49
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
1. Visite Rate 20%
11076 +
19311/89776 x
100% = 33,8%
Tercapai
- Jumlah kunjungan
baru
89776 20% x 89776 =
17955
11076 11076/17955 x
100% = 61,6%
Tercapai
- Jumlah kunjungan
lama
89776 20% x 89776 =
17955
19311 19311/17955 x
100% = 100%
Tercapai
- Total kunjungan 30387
2. Contact Rate <1,4 42837 +
6679/42837 x
100% = 1,1
kali
Tercapai
- Jumlah kunjungan
kasus baru penyakit :
89776 1,4 x 89776 =
125686
42837 42837/125686
x 100% =
34.08%
Tercapai
- Jumlah kunjungan kasus
lama penyakit
- Total
89776 1,4 x 89776 =
125686
6679
49516
6679/125686 x
100% = 5,3%
Tercapai
Dari data yang didapatkan, program pengobatan telah berjalan sesuai
target. Diharapkan masyarakat untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan
kesehatan diri dan lingkungan.
III.1.6.9 Program Laboratorium Sederhana
A. Tujuan
1. Tujuan umum
Penyelenggaraan pelayanan secara efektif dan efesien untuk mendukung
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosa dini maupun
monitoring dalam rangka penyembuhan.
2. Tujuan khusus
Meningkatkan hasil cakupan pemerriksaan dan rujukan.
Meningkatkan keterampilan dan ketelitian petugas dalam pemeriksaan.
Meningkatkan pelayanan laboratorium di dalam ikut serta membantu
menegakkan penyakit
B. Sasaran
1. Anak sekolah (UKS)
50
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
2. Ibu hamil
3. Masyarakat umum yang memerlukan pelayanan laboratorium
4. Penderita rawat jalan
C. Hasil Pencapaian
Tabel 14. Hasil Pencapaian Laboratorium Sederhana di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari-Desember 2013
No. Jenis Kegiatan SasaranTarget 1
tahunPencapaian
Presentas
eKeterangan
1. Pemeriksaan
hemoglobin pada ibu
hamil
1614
Spesimen
100% x 1614 = 1614 1299 x 100% =
1614
80,42% Belum
tercapai
2. Pemeriksaan darah
trombosit tersangka
DBD
5
Spesimen
100% - -
3. Pemeriksaan test
kehamilan
1614
Spesimen
85% x 1614 = 1372 1298 x 100% =
1372
94,61% Belum
tercapai
4. Pemeriksaan sputum
penderita tersangka
TB
292
Spesimen
70% x 292 = 204 291 x 100% =
204
100 % Tercapai
5. Pemeriksaan protein
urine pada ibu hamil
1614
Spesimen
70% x 1614 = 1130 1298 x 100% =
1130
100% Tercapai
Evaluasi:
1. Masalah:
a. Pemeriksaan Hb pada ibu hamil
b. Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD
c. Pemeriksaan test kehamilan
2. Penyebab masalah:
a. Program masih berjalan
b. Tidak adanya fasilitas pemeriksaan trombosit
51
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
c. Tidak semua masyarakat mempergunakan fasilitas puskesmas untuk
test pemeriksaan kehamilan, banyak yang lebih memilih
memeriksakan ke dokter praktek, dokter spesialis dan bidan praktek.
3. Pemecahan masalah:
a. Melakukan pendataan ulang setelah 1 tahun
b. Melakukan pengadaan fasilitas untuk pemeriksaan trombosit
III.2 Program Pengembangan
III.2.1 Program Usia Lanjut
A. Tujuan
Tujuan umum
Diperolehnya peningkatan derajat kesehatan dan kehidupan manusia usia
lanjut mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi kehidupan
keluarga dan masyarakat sesuai dengan kebudayaan ditengah-tengah
masyarakat.
Tujuan khusus
a. Kelompok usia lanjut
Deteksi dini penurunan kesehatan, serta teratur dan
berkesinambungan memeriksakan kesehatannya atau institusi
pelayanan kesehatan lainnya.
Latihan fisik dan mental secara teratur
Diet seimbang
Kebersihan perorangan
Kelompok untuk bersosialisasi
Hidup sehat dengan menghindari kebiasaan yang tidak baik seperti
merokok, alkohol, kopi, kelelahan fisik dan mental.
Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara teratur.
b. Kelompok keluarga yang memiliki usia lanjut
Pemeliharaan usia lanjut dan keterlibatan usia lanjut di dalam
maupun di luar keluarga.
Bantuan dalam mengatasi masalah kesehatan secara tepat dan benar.
52
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Dukungan, bantuan dan dorongan untuk menyalurkan dan
mengembangkan minat dan hobi.
Pemeliharaan fisik, mental dan spiritual yang teratur dan
berkesinambungan di tengah keluarga yang penuh kasih sayang dan
tanggung jawab.
c. Kelompok masyarakat usia lanjut
Program kesehatan usia lanjut
Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap setiap kegiatan
masyarakat yang berlintas dengan pemeliharaan kesehatan usia
lanjut.
d. Penyelenggara kesehatan
Pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan serta
kemandirian usia lanjut.
Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap setiap kegiatan yang
berkaitan dengan usia lanjut.
e. Lintas sektor
Pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan serta
kemandirian usia lanjut.
Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap setiap kegiatan yang
berkaitan dengan usia lanjut.
B. Target dan Pencapaian
1. Sasaran
Usia lanjut menurut UU No.4 adalah sama atau lebih dari 55 tahun menurut
departemen kesehatan:
a. Sasaran langsung
Kelompok pertengahan umur: 45 – 54 tahun
Kelompok usia lanjut dini: 55 – 64 tahun
Kelompok usia lanjut: > 64 tahun
Kelompok usia lanjut dengan risiko tinggi: > 70 tahun, hidup
sendiri, terpencil, hidup dalam panti, penderita penyakit berat,
cacat, dan lain-lain.
53
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
b. Sasaran tidak langsung
Keluarga dimana usia lanjut berada.
Organisasi sosial yang bergerak di dalam pembinaan kesehatanusia
lanjut.
Masyarakat lain.
2. Hasil dan Pencapaian
Tabel 15. Hasil Pencapaian Program Usia Lanjut di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari-Desember 2013
No. Jenis Kegiatan Sasaran Target Pencapaian Presentase Keterangan
1. Jumlah posyandu lansia
yang di bina
18 Desa 18 24 Posyandu 24 x 100 % =100%
18
Tercapai
2. Jumlah pralansia dan
lansia baru yang
dilayani kesehatannya
sesuai standar
9196
Orang9196 x
60% =
5518
Poli : 3268
Posyandu :
2090
3268+2090= 5358
5358/5518 x 100%
= 97%
Belum
tercapai
3. Pembinaan petugas
kesehatan pada
kelompok
24
Posyand
u
24 x 12
bulan =
288 Kali
262 Kali x 262/288 x 100%
= 91%
Tidak
tercapai
Evaluasi:
1. Masalah:
a. Jumlah pralansia dan lansia baru yang dilayani kesehatannya
sesuai standart
b. Pembinaan petugas kesehatan pada kelompok
2. Penyebab masalah:
a. Tidak semua lansia mau datang ke puskesmas untuk berobat.
b. Ada petugas yang tidak buka pelayanan karena libur 1 bulan
karena hari raya dan puasa
3. Pemecahan masalah:
a. Mensosialisasikan kepada masyarakat pralansia dan lansia
untuk memeriksakan diri ke puskesmas atau posyandu lansia
54
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
b. Jadwal pada hari libur di atur kembali sehingga target akan
tercapai
III.2.2 Program Usaha Kesehatan Mata dan Telinga
A. Tujuan :
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan mata dan telinga masyarakat secara
optimal.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan kesadaran sikap dan perilaku masyarakat dalam
pemeliharaan dirinya di bidang kesehatan mata dan pencegahan
kebutaan.
Menurunnya prevalensi kesehatan mata, dan kebutaan sehingga tidak
lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Meningkatkan jangkauan refraksi sehingga masyarakat yang mengalami
gangguan fungsi kesehatan mata dapat dilayani.
B. Target dan Pencapaian
1. Sasaran
a. Pengunjung puskesmas.
b. Murid sekolah.
c. Masyarakat pada umumnya.
2. Hasil Pencapaian
Tabel 16. Hasil Pencapaian Program Kesehatan Mata di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari – Desember 2013
No Jenis Kegiatan SasaranTarget
SasaranPencapaian Presentase Keterangan
55
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
1
Penemuan Kasus di
masyarakat dan
Puskesmas, melalui
pemeriksaan :
visus / refraksi
4178 70%x41
78=
2925
2084
=71,27%
Belum tercapai
2
Penemuan kasus
penyakit mata di
Puskesmas
637 70% x
637 =
445
524
= 100%
Tercapai
3
Penemuan kasus buta
katarak pada usia > 45
tahun
21.716 35% x
21716 =
7600
349
= 4,59%
Belum tercapai
4
Pelayanan operasi
katarak di Puskesmas
- - - - Tidak ada fasilitas
ruang operasi
katarak
5
Pelayanan rujukan mata 349
20%x34
9 = 69,884
84/349 x
100% =
24,06%
Belum tercapai
Tabel 17. Hasil Pencapaian Program Kesehatan Telinga di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari-Desember 2013
No Jenis Kegiatan SasaranTarget
SasaranPencapaian Presentase Keterangan
1
Penemuan Kasus sulit
dan rujukan spesialis di
Puskesmas melalui
pemeriksaan
46 Kasus 10% x 46 =
4,6
8 8/4,6 x 100% =
100%
Tercapai
2
Penemuan kasus
penyakit telinga di
Puskesmas
236 Kasus 35% x 236 =
82,6
116 116/82,6 x
100% = 100%
Tercapai
Evaluasi:
1. Masalah
Penemuan kasus dimasyarakat dan puskesmas, melalui pemeriksaan :
visus/refraksi
Penemuan kasus buta katarak di usia >45 tahun
Pelayanan operasi katarak di puskesmas
Pelayanan rujukan mata
2. Penyebab masalah
Kurangnya kunjungan masyarakat unuk melakukan pemeriksan mata
56
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Tidak ada fasilitas ruang operasi mata
3. Pemecahan masalah:
Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kesehatan mata,
khususnya katarak sehingga masyarakat mau memeriksakan diri ke
puskesmas.
Melakukan pengadaan fasilitas ruang operasi mata
III.2.3 Program Usaha Kesehatan Jiwa
A. Tujuan
Tujuan:
1. Usaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat baik jasmani maupun
rohani guna keluarga bahagia dan sejahtera.
2. Memberikan pelayanan kepada penderita gangguan jiwa secara teratur
dengan biaya murah.
3. Perawatan penderita gangguan jiwa dan pembinaan kepada keluarga.
4. Menemukan kasus-kasus jiwa sedini mungkin.
5. Mengurangi penderita gangguan jiwa yang dipasung oleh keluarganya.
B. Target dan Pencapaian
1. Sasaran
Psikosa atau neurosa serta gangguan jiwa lainnya.
Pencarian penderita baru psikosa retradasi mental, epilepsi dan
gangguan jiwa lainnya.
2. Hasil dan Pencapaian
Tabel 18. Hasil Pencapaian Program Kesehatan Jiwa di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari-Desember 2013
No. Jenis Kegiatan SasaranTarget 1
tahun
Pencapaia
n 1 tahunPresentase Keterangan
1. Pemberdayaan kelompok
masyarakat khusus dalam
upaya penemuan dini dan
rujukan kasus gangguan
Kelompok
5
15% x 5 =
0,75
5 5/0,75 x
100% =
100%
Tercapai
57
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
kejiwaan
2. Penemuan dan penanganan
kasus gangguan perilaku,
masalah NAPZA, dll dari
rujukan kader dan
masyarakat
Kasus
1242
20% x 1242
= 248
223 223/248 x
100% =
89,9%
Belum tercapai
3. Penanganan kasus
kesehatan jiwa, melalui
rujukan ke RS/spesialis
1242 25% x 1242
= 310
158 158/310 x
100% =
50,96%
Belum tercapai
4. Deteksi dini dan
penanganan kasus jiwa
(gangguan perilaku,
gangguan jiwa, gangguan
psikosomatik, maslah
NAPZA, dll) yang datang
berobat ke puskesmas
33.514 15% x
33.514 =
5027
1242 1242/5027
x 100% =
24,70%
Belum tercapai
Evaluasi:
a. Masalah:
Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, masalah NAPZA,
dll dari rujukan kader dan masyarakat
Penanganan kasus kesehatan jiwa, melalui rujukan ke RS/spesialis
Deteksi dini dan penanganan kasus jiwa (gangguan perilaku, gangguan
jiwa, gangguan psikosomatik, maslah NAPZA, dll) yang datang berobat
ke puskesmas
b. Penyebab masalah:
Stigma masyarakat yang malu jika ada keluarganya yang menderita
gangguan perilaku atau terkena masalah NAPZA, sehingga lebih memilih
untuk menyembunyikan anggota keluarga tersebut.
c. Pemecahan masalah:
Melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat
khususnya kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan
gangguan perilaku.
Memberi penyuluhan kepada masyarakat bahwa penderita dan
keluarganya tidak perlu diasingkan, dikucilkan dan dijauhi.
58
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
III.2.4 Program Upaya Kesehatan Olahraga
Tabel 19. Hasil Pencapaian Program Upaya Kesehatan Olahraga
di Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari – Desember 2013
NO Jenis kegiatan SatuanTarget 1
thnPencapaian Persentase Keterangan
VI Upaya Kesehatan Olahraga (PSKM PKM)
1. Kelompok/klub
olahraga yang dibina
Klub 29 2% x 29 =
0,58
29 29/0,58 x 100%
= 100%Tercapai
2. Pembinaan kelompok
potensial/klub (khusus)
dalam kesehatan
olahraga
- Tidak ada 1x 100% Tercapai
3. Pemeriksaan kesegaran
jasmani pada anak
sekolah
Murid
5716
40% x 5716
= 2286,4
1545 1545/2286,4 x
100% = 67,5%
Belum tercapai
a. Masalah:
Pemeriksaan kesegaran jasmani pada anak sekolah
b. Penyebab masalah:
Belum semua sekolah dilakukan pemeriksaan kesegaran jasmani oleh
puskemas.
c. Pemecahan masalah:
Menggalakkan kerjasama lintas sector dan lintas program.
III.2.5 Program Kesehatan Gigi
A. Pendahuluan
Upaya kesehatan Gigi dan Muiut pada anak sekolah, pada pelita IV baru
mencapai anak tingkat pendidikan dasar (STPD), selanjutnya program ini akan
dikembangkan ke tingkat SLTP, SLTA, dan SLB. Ditingkat STPD upaya
kesehatan gigi merupakan suatu paket pelayanan asuhan sistematik dengan
kegiatan yang bertahap disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang
ada, sebagai berikut:
1. Tahap I (paket minimal)
59
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Upaya kesehatan gigi di SD yang belum terjangkau oleh tenaga kesehatan
gigi, kegiatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan lain dan guru ORKES
(olah raga dan kesehatan), berupa:
o Upaya peningkatan oleh guru dengan materi sesuai kurikulum
ORKES
o Upaya pencegahan berupa kegiatan bimbingan, pembinaan
pemeliharaan diri(paket sikat gigi bersama)
o Rujukan bagi yang perlu pengobatan
2. Tahap II (paket optimal)
Sudah ada sarana atau tenaga kesehatan gigi yang terbatas, kegiatan
berupa upaya peningkatan oleh guru
Upaya pencegahan (sikat gigi bersama,perlindunga dengan fluor,
pembersihan karang gigi)
Upaya pengobatan (pengobatan dasar pada murid yang memerlukan
pengobatan)
3. Tahap III (paket paripurna)
Sudah ada tenaga atau sarana kesehatan gigi yang lengkap, kegiatan berupa:
Upaya peningkatan oleh guru
Upaya pencegahan (sikat gigi bersama, pemeriksaan karang gigi,
aplikasi fluor)
Upaya pengobatan berupa pengobatan atas permintaan pada murid
kelas 1-6 dan pengobatan komprehensif pada murid kelas selektif
sesuai dengan kondisi penyakit setempat.
B. Hasil dan Pencapaian
Tabel 20. Hasil Pencapaian Program Upaya Kesehatan Gigi Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari-Desember 2013
No Jenis Kegiatan SasaranTarget
Sasaran
Pencapaian
1 tahun Presentase Keterangan
1 Pembinaan kesehatan gigi di 77 posyandu 30% x 77 = 23 30 30 x 100% = 100% Tercapai
60
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Posyandu 23
2Pembinaan kesehatan gigi
pada TK
46 TK 46 x 100 % =
46
46 46 x 100% = 100%
46
Tercapai
3
Pembinaan dan bimbingan
sikat gigi massal pada SD /
MI 42 SD/MI
42 x 100% = 42 42 42 x 100% = 100%
42
Tercapai
4
Perawatan kesehatan gigi
pada SD/Mi
42 SD/MI 42 x 100% = 42 42 42 x 100% = 100%
42
Tercapai
5
Murid SD/MI mendapat
perawatan kesehatan gigi
paripurna
4324 orang 4324 x 50% =
2162
1953 1953 x 100% = 90%
2162
Belum tercapai
6
Rasio Gigi tetap yang
ditambal terhadap gigi yg
dicabul
Gigi 40 % Yang
ditambal =
174
Yang dicabut
= 159
174
159 = 100%
1 : 1
7
Bumil yg mendapat
perawatn kesehatan gigi
1472 bumil 30% x 1472 =
442
442 442 x 100% = 100%
442
Tercapai
Evaluasi:
g. Masalah:
Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi paripurna
h. Penyebab masalah:
Banyak murid-murid SD yang masih takut berkunjung ke
pelayanan kesehatan gigi.
i. Pemecahan masalah:
Mengadakan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan meningkatkan
kerjasama lintas program dan lintas sector.
III.2.6 PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
1. Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga adalah jumlah KK (Kepala
Keluarga) rawan yang mendapat asuhan keperawatan di wilayah kerjanya
periode Januari s/d Desember tahun sebelumnya .
61
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Keluarga rawan adalah keluarga miskin yang rentan atau mempunyai resiko
tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan yang dibina, dilayani dan
diobati di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu.
2. Kegiatan asuhan keperawatan pada kelompok masyarakat rawan adalah
jumlah kelompok masyarakat rawan yang mendapat asuhan keperawatan di
wilayah kerjanya periode Januari s/d Desember tahun sebelumnya
Kelompok masyarakat rawan adalah kelompok masyarakat yang rentan atau
mempunyai resiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan yang dibina,
dilayani dan diobati di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu.
Sasaran Kelompok :
a. Kelompok masyarakat yang tidak terkait dalam suatu institusi:
1) Posyandu balita dan lansia
2) Kelompok Balita
3) Kelompok Ibu Hamil
4) Kelompok Usia Lanjut
5) Kelompok Penderita Penyakit tertentu:
a) Diabetes Melitus
b) Kanker
c) Hipertensi
d) Jiwa
b. Kelompok masyarakat yang tidak terkait dalam suatu institusi
1) Sekolah
2) Pesantren
3) Panti asuhan
4) Panti usia lanjut
5) Rumah Tahanan ( Rutan)
6) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
7) Kelompok Pekerja.
c. Sasaran Masyarakat yaitu
Masyarakat di suatu wilayah (RT,RW,Kelurahan/Desa) yang
mempunyai :
62
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
1. Jumlah bayi meninggal lebih tinggi dibandingkan daerah lain
2. Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi
3. Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
i. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular
(malaria,diare, demam berdarah dll)
ii. Masyarakat di lokasi barak pengungsian .
iii. Masyarakat di daerah terpencil/perbatasan..
iv. Pemukiman baru dengan transportasi sulit
3. Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada keluarga rawan adalah
jumlah keluarga (KK) rawan yang dibina dan mendapat asuhan keperawatan
telah mandiri dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya di wilayah kerjanya
periode Januari s/d Desember tahun sebelumnya .
Kemandirian Keluarga berorientasi pada lima fungsi keluarga dalam
mengatasi masalahkesehatannya,yaitu:
1. Mampu mengenal masalah kesehatannya
2. Mampu mengambil keputusan tepat untuk mengatasi kesehatannya.
3. Mampu melakukan tindakan keperawatan untuk anggota keluarga yang
memerlukan bantuan keperawatan.
4. Mampumemodifikasi lingkungan sehingga menunjang upaya
peningkatan kesehatan.
5. Mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang ada.
4. Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada kelompok rawan adalah
jumlah kelompok rawan yang dibina telah mandiri dalam memenuhi
kebutuhan kesehatannya di wilayah kerjanya periode Januari s/d Desember
tahun sebelumnya
Kemandirian Kelompok berorientasi pada lima fungsi keluarga dalam
mengatasi masalahkesehatannya,yaitu:
1. Mampu mengenal masalah kesehatannya
2. Mampu mengambil keputusan tepat untuk mengatasi kesehatannya.
3. Mampu melakukan tindakan keperawatan untuk anggota Kelompok yang
memerlukan bantuan keperawatan.
63
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
4. Mampumemodifikasi lingkungan sehingga menunjang upaya
peningkatan kesehatan.
5. Mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang ada.
Tabel 21. Hasil Pencapaian Program Perawatan Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari – Desember 2013
No Jenis Kegiatan SatuanTarget
SasaranPencapaian Presentase Keterangan
1
Kegiatan asuhan
keperawatan pada
keluarga
Keluarga rawan
4301
21% x 4301
= 903
2305 2305/903 x
100% = 100%
Tercapai
2
Kegiatan asuhan
keperawatan pada
kelompok masyarakat
Kelompok
masyaraka rawan
231
3% x 231 =
6,93
226 226/6,93 x 100%
= 100%
Tercapai
3
Pemberdayaan dalam
upaya kemandirian
pada keluarga rawan
Keluarga rawan
2305
21% x 2305
= 484,05
899 899/484,05
x100% = 100%
Tercapai
4
Pemberdayaan dalam
upaya kemandirian
pada kelompok rawan
Kelompok
masyarakat rawan
226
3% x 226 =
6,78
226 226/6,78 x 100%
= 100%
Tercapai
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa :
Program perawatan Kesehatan Masyarakat di Tanggulangin sudah mencapai
target.
III.2.7 Bina Kesehatan Tradisional
Tabel 22. Hasil pencapaian Kesehatan Tradisional di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari-Desember 2013
No Jenis kegiatan Satuan Target sasaran Pencapaian Keterangan
1 tahun N %
A Pembinaan pengobatan
tradisional ramuan
Orang
50
50% x 50 = 25 0 0 Belum ada izin
B Pembinaan pengobatan
tradisional keterampilan
Orang
128
50% x 128 = 64 0 0 Belum tercapai
C Pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan
tradisional
Fasilitas
178
40% x 178 = 71,2 0 0 Belum tercapai
D Frekuensi pembinaan penyuluhan 3x 2x 2/3 x 100% = Belum Tercapai
64
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
pengobatan tradisional 66,6%
Evaluasi :
1. Masalah:
a. Pembinaan pengobatan tradisional ramuan
b. Pembinaan pengobatan tradisional keterampilan
c. Pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tradisional
d. Frekuensi pembinaan pengobatan tradisional
2. Penyebab masalah:
a. Kurangnya kerjasama dari pelaku pengobatan tradisional,
sehingga program pembinaan tidak dapat dilakukan secara
maksimal
3. Pemecahan masalah:
a. Lebih meningkatkan kerjasama dan berusaha mengajak secara
aktif peran serta dari pelaku pengobatan tradisional agar
pembinaan dapat berjalan dengan baik.
III. 2.8 Bina Kesehatan Kerja
A. Tujuan
1. Meningkatnya status kesehatan perorangan, keluarga, komunitas dan
masyarakat.
2. Tertanggulanginya berbagai masalah kesehatan masyarakat prioritas.
3. Terselenggaranya berbagai program kesehatan masyarakat yang inovatif,
efisien, dan efektif.
4. Meningkatnya peran serta dan kemandirian perorangan, keluarga dan
komunitas dalam pemeliharaan kesehatan.
5. Terhimpunnya sumber daya dari masyarakat dalam mendukung
penyelenggaraan program kesehatan masyarakat.
6. Terlibatnya secara aktif berbagai pelaku dalam peningkatan derajat dan
penyelenggaraan program kesehatan masyarakat.
B. Target dan pencapaian
1. Sasaran
65
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan keluarga
Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan komunitas
Terpelihara dan meningkatnya status gizi masyarakat
Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan jiwa masyarakat
Meningkatnya jumlah dan cakupan pemeliharaan kesehatan dengan
pembiayaan pra upaya
2. Pencapaian
Tabel 23. Hasil Pencapaian Program Bina Kesehatan Kerja di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari-Desember 2013
No Jenis Kegiatan SatuanTarget
SasaranPencapaian Presentase Keterangan
1
Jumlah pekerja formal yang
mendapat pelayanan
kesehatan
993 70% x 993 =
695
547 547/695 x
100% = 50%
Belum tercapai
2Jumlah klinik perusahaan
yg dibina
6 70% x 6 =
4,2
3 3/4,2 x100% =
75%
Belum tercapai
Evaluasi :
1. Masalah:
a. Jumlah pekerja formal yang mendapat pelayanan kesehatan
b. Jumlah klinik perusahaan yg dibina
2. Penyebab masalah:
a. Tidak semua perusahaan tempat pekerja bekerja memiliki
sarana pelayanan kesehatan
3. Pemecahan masalah:
a. Menghimbau kepada perusahaan agar di setiap perusahaan
memiliki tempat pelayanan kesehatan
III.2.9 Pemberdayaan Masyarakat Dalam PHBS
A. Definisi
66
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi, dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina
suasana (Sosial Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).
B. Tujuan
Program ini juga dapat membawa manfaat bagi masyarakat :
Masyarakat mampu mengupayakan peningkatan kesehatan lingkungan
secara mandiri .
Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah – masalah
kesehatan.
Masyarakat mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia
secara optimal dengan berpedoman pada paradigma sehat.
Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) seperti : posyandu, dana sehat, pondok bersalin desa
(polindes), arisan jamban, kelompok pemakai air, dll.
C. Pencapaian
Tabel 24 Hasil Pencapaian Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam
PHBS di Puskesmas Tanggulangin Bulan januari-ddesember 2013
No Jenis kegiatan satuan Target
sasaran
Pencapaian Keterangan
1 tahun N %
A Institusi pendidikan yang dikaji
(institusi pendidikan klasifikasi
IV)
Sekolah
64
60% x 64
= 38
23 23/38 x 100% =
60,5%
Belum tercapai
B Institusi sarana kesehatan yang
dikaji (institusi pendidikan
klasifikasi IV)
Sarkes
22
100% 22 22/22 x 100% =
100%
Tercapai
67
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
C Tatanan tempat kerja dikaji
(institusi pendidikan klasifikasi
IV)
TTU
105
40% x 105
= 42
7 7/42 x 100% =
16%
Belum tercapai
D Tempat Tempat Umum/TTU
dikaji (institusi pendidikan
klasifikasi IV)
Tempat
kerja
452
60% x 452
= 271
27 27/271 x 100% =
9,9%
Belum tercapai
E Tatanan pondok pesantren dikaji
(institusi pendidikan klasifikasi
IV)
Ponpes
10
24% x 10
= 2
6 6/2 x 100% =
100%
Tercapai
Evaluasi:
1. Masalah :
a. Institusi pendidikan yang dikaji (institusi pendidikan klasifikasi IV)
b. Program tatanan tempat-tempat umum / TTU yang dikaji (TTU
klasifikasi IV) belum mencapai target.
c. Program tatanan tempat – tempat kerja yang dikaji (tempat kerja
klasifikasi IV) belum mencapai target.
2. Penyebab masalah :
a. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku bersih
hidup sehat.
b. Masih kurangnya kerja sama lintas program.
3. Pemecahan masalah :
a. Pengadaan alat peraga
b. Menambah jumlah tenaga kesehatan
c. Meningkatkan kerja sama lintas program.
III.2.10 Pengembangan UKBM
A. Tujuan
1. Tujuan umum :
Meningkatnya jumlah dan mutu UKBM.
2. Tujuan khusus
Meningkatnya kemampuan pemimpin / Toma dalam merintis dan
mengembangkan UKBM.
Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat
dalam penyelenggaraan UKBM.
68
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat
dalam menggali, menghimpun dan mengelola perdanaan masyarakat
untuk menumbuh kembangkan UKBM
B. Sasaran dan pencapaian
1. Sasaran
Individu /Toma berpengaruh.
Keluarga dan puluhan keluarga.
Kelompok masyarakat : generasi muda, kelompok wanita, angkatan
kerja, dll
Organisasi masyarakat : organisasi profesi, LSM, dll
2. Hasil Pencapaian
Tabel 25. Hasil Pencapaian Program Pengembangan UKBM di Puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari-Desember 2013
No Jenis kegiatan Satuan Target
sasaran
Pencapaian Keterangan
1 tahun N %
1 Bina poskesdes
Jumlah poskesdes
yang ada 18
poskesdes 100% - - -
A Poskesdes
Pratama
Poskesdes - - - -
B Poskesdes madya Poskesdes - 1 - -
C Poskesdes purnama Poskesdes - 17 - -
D Poskesdes mandiri Poskesdes - - -
Poskesdes madya
purnama mandiri
Poskesdes 100% 18 18/18 x 100%
= 100%
Tercapai
2 Bina polindes
Jumlah polindes
yang ada
Polindes
14
- - - -
A Polindes pratama Polindes - - - -
B Polindes madya Polindes - 4 - -
C Polindes purnama Polindes - 10 - -
D Polindes mandiri Polindes - - - -
Polindes purnama
mandiri
Polindes
14
80% x 14 =
11,2
14 10/14 x 100%
= 71.4%
Belum tercapai
69
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
3. Bina UKK
Jumlah Pos UKK
yang ada
3
A Pos UKK pratama - - - - -
B Pos UKK madya - - - - -
C Pos UKK purnama - - - - -
D Pos UKK mandiri - - - - -
Pos UKK purnama
mandiri
- 50% 0 0% Belum tercapai
4 Bina Poskestren
Jumlah Poskestren
yang ada
Poskestren
10
A Poskestren pratama Poskestren
B Poskestren madya Poskestren
C Poskestren purnama Poskestren
6
D Poskestren mandiri Poskestren
Poskestren madya
purnama mandiri
Poskestren
6
24% x 6 =
1,44
2 2/6 x 100% =
33,33%
Tidak tercapai
Evaluasi:
1. Masalah:
a. Polindes purnama mandiri tidak mencapai target
b. Pos UKK purnama mandiri tidak mencapai target
c. Poskestren madya purnama mandiri
2. Penyebab masalah:
a. Belum ada fasiltas (alat dan ruangan) dan tenaga di setiap polindes
dan pos UKK yang ada di kecamatan Tanggulangin.
3. Pemecahan masalah:
a. Koordinasi dengan lintas sektor
b. Koordinasi lintas program
70
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
BAB IV
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan data-data kinerja yang kita dapat dari Puskesmas
Tanggulangin selama periode bulan Januari - Desember 2013, yang kemudian kita
olah lebih lanjut maka kami dapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
A. Program Promosi Kesehatan
- Intervensi dan penyuluhan PHBS institusi TTU (50%)
- Intervensi dan penyuluhan PHBS institusi tempat kerja (50%)
71
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
B. Program Kesehatan Lingkungan
- Jumlah desa/kelurahan yang sudah ODF (Open Defecation Free) (0%)
- Pelaksanaan kegiatan STBM di Puskesmas (50%)
C. Program Perbaikan Gizi
- ASI eksklusif (32,08%)
- Kunjungan pojok gizi (28,59%)
D. Program Kesehatan Ibu dan Anak
- Pelayanan Neonatal Risti/Komplikasi yang ditangani (30%)
E. Program Keluarga Berencana
- Program cakupan KB Drop Out (9%)
F. Program Pemberantasan TB Paru
- Program penemuan suspect penderita TB (43,4%)
G. Program Pemberantasan ISPA - Pneumonia
- Program cakupan penemuan penderita pneumonia balita (1,98%)
H. Program Pemberantasan Kusta
- Proporsi kasus kusta Tk II (25%)
I. Program Pelayanan Imunisasi
- Imunisasi TT 5 pada WUS (15-45 th) (0,244%)
J. Program Upaya Kesehatan Mata
- Program penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun (4,59%)
- Pelayanan rujukan mata (24,06%)
K. Program Kesehatan Jiwa
- Deteksi dini dan penanganan kasus jiwa (gangguan perilaku, gangguan
jiwa, gangguan psikosomatik, masalah NAPZA, dll) yang dating berobat
ke puskesmas (24,70%)
L. Program Kesehatan Tradisional
- Pembinaan pengobatan tradisional ramuan (0%)
- Pembinaan pengobatan tradisional dengan ketrampilan yang dibina (0%)
- Pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tradisional (0%)
M. Program Pengembangan/Inovasi
72
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS
- Tempat kerja yang dikaji (klasif. IV) (16%)
Pengembangan UKBM
- Bina UKK Purnama, Mandiri (0%)
- Poskestren madya purnama mandiri (33,33%)
P. Program Bina Kesehatan Kerja
- Jumlah pekerja formal yang mendapat pelayanan kesehatan (50%)
BAB V
PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah yang telah kami temukan, maka kami
rumuskan prioritas masalah di Puskesmas Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo
dengan menggunakan metode MCUA sebagai berikut :
Tabel 25. Tabel Prioritas Masalah di Puskesmas Tanggulangin
73
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Bulan Januari – Desember tahun 2013 Menggunakan Metode MCUA
No. Kriteria
Pengaruh
terhadap
derajat
kesehatan
masyarakat
Pengaruh
terhadap
program
Kemampuan
masyarakat
Biaya
rendah
Waktu yang
diperlukan
singkat
Jumlah
Masalah Bobot 30 25 20 15 10 100
1
Intervensi dan
penyuluhan PHBS
institusi TTU (50%)
S
BxS
3 2 2 2 2
230
90 50 40 30 20
2
Intervensi dan
penyuluhan PHBS
institusi Tempat
Kerja (50%)
S
B x S
3 2 2 2 2
230
90 50 40 30 20
3
Jumlah
desa/kelurahan yang
sudah ODF (Open
Defecation Free)
(0%)
S
B x S
4 2 3 2 3
290 (III)
120 50 60 30 30
4
Pelaksanaan kegiatan
STBM di Puskesmas
(50%)
S
B x S
3 3 2 2 2
255
90 75 40 30 20
5ASI eksklusif
(32,08%)
S
B x S
4 3 3 3 3
330 (I)
120 75 60 45 30
6Kunjngan pojok gizi
(28,59%)
S
BxS3 3 2 2 3
265
90 75 40 30 30
7Pelayanan Neonatal
Risti/Komplikasi
yang ditangani (30%)
S
B x S
3 2 2 2 2
220
90 50 40 30 20
8Program cakupan KB
Drop Out (9%)
S
B x S
2 2 2 2 1
190
60 50 40 30 10
9
Program penemuan
suspect penderita TB
(43,4%)
S
B x S
4 3 3 3 2320(II)
120 75 60 45 20
74
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
10
Proporsi kasus kusta
TK II (25%)
S
B x S
2 2 2 2 2
200
60 50 40 30 20
11
Program cakupan
penemuan penderita
pneumonia balita
(16,06%)
S
B x S
3 3 2 2 1
245
90 75 40 30 10
12
Imunisasi TT 5 pada
WUS (15-45 th)
(12,4%)
S
B x S
3 2 2 2 1220
90 50 40 30 10
13
Program penemuan
kasus buta katarak
pada usia > 45 tahun
(6,21%)
S
B x S
3 3 2 2 2
255
90 75 40 30 20
14
Pembinaan
pengobatan
tradisional ramuan
(0%)
S
B x S
2 2 2 2 1
190
60 50 40 30 10
15
Pembinaan
pengobatan
tradisional dengan
ketrampilan yang
dibina (0%)
S
B x S
2 2 2 2 1
190
60 50 40 30 10
16
Pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan
tradisional (0%)
S
B x S
2 2 2 2 2
20060 50 40 30 20
17
Tempat kerja yang
dikaji (klasif. IV)
(16%)
S
B x S
2 1 1 1 1
130
60 25 20 15 10
18 Bina UKK purnama
mandiri (0%)
S
B x S
2 1 1 1 1
13060 25 20 15 10
19 Deteksi dini dan
penanganan kasus
jiwa ( gangguan
perilaku, gangguan
jiwa, gangguan
psikosomatik,
masalah NAPZA,
DLL) yang dating
berobat ke puskesmas
S
B x S
2 2 2 1 1
175
60 50 40 15 10
75
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
(24,70%)
20
Jumlah pekerja
formal yang
mendapat pelayanan
kesehatan (50%)
S
B x S
2 2 2 2 2
200
60 50 40 30 20
URUTAN PRIORITAS MASALAH
Dari Metode MCUA diatas, maka didapatkan 3 besar urutan prioritas
masalah yaitu :
1. Program perbaikan gizi presentase bayi dengan ASI eksklusif yang
rendah dikarenakan masih Kurangnya pengetahuan ibu mengenai ASI
eksklusif dan pemberian ASI eksklusif belum menjadi kebiasaan
2. Dari data-data program pemberantasan TB paru di kecamatan
Tanggulangin didapatkan program penemuan suspek penderita TB
masih rendah karena tingkat pengetahuan tentang TB paru masih
rendah dan kesadaran masyarakat untuk berobat ke Puskesmas masih
kurang.
3. Program kesehatan lingkungan jumlah desa/kelurahan yang sudah
ODF (Open Defecation Free) rendah dikarenakan derajad ekonomi
masyarakat yang rendah.
76
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
Diagram Fish Bone Rendahnya Tingkat Pencapaian BAYI DENGAN ASI EKSKLUSIF di Wilayah Kerja Puskesmas Tanggulangin Bulan Januari – Desember Tahun 2013
Metode Manusia (Man)
Kurang optimalnya koordinasi lintas sektoral
Rendahnya pendidikan ibu Kurang menariknya
metode penyuluhan
Lingkungan Alat dan sarana
Sasaran program tidak ad di lokasi (desa terendam lumpur)
Kemauan/kesadaran ibu dalam
memberikan ASI rendah
Penyuluhan dan konseling kurang
efektif
Kurangnya dukungan keluarga untuk Ibu
memberikan ASI Eksklusif
Sedikitnya waktu ibu Menyusui dan menyiapkan
ASI perah karena alasan bekerja
Tidak tersedianya pojok laktasi di tempat kerja ibu.
Pencapaian BAYI DENGAN ASI EKSKLUSIF di puskesmas
Tanggulangin Bulan Januari-Desember Tahun 2013 rendah 32,08% (target
pencapaian 72%)
Banyaknya iklan susu formula yang menarik
Stigma masyarakat jika menyusui akan membuat bentuk payudara tidk bagus
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
BAB VI
PENYEBAB MASALAH
Program Perbaikan Gizi : Bayi dengan ASI Eksklusif
1. Kurangnya kesadaran dan kemauan Ibu untuk memberikan ASI Eksklusif
saat usia bayi 0 – 6 bulan
2. Kurangnya dukungan keluarga terhadap ibu dalam pemberian ASI
eksklusif
3. Stigma masyarakat jika menyusui akan membuat bentuk payudara tidk
bagus
4. Kurang menariknya metode penyuluhan
5. Penyuluhan dan konseling kurang efektif
6. Kurang optimalnya dukungan lintas sektor
7. Banyaknya iklan susu formula yang menarik
8. Sasaran program tidak ada di lokasi karena hilangnya 1 desa terdekat dari puskesmas dengan penduduk terbanyak akibat terendam lumpur
9. Tidak tersedianya pojok laktasi di tempat kerja ibu.
78
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
BAB VII
PEMECAHAN MASALAH
Program Perbaikan Gizi : Bayi dengan ASI Eksklusif
1. Peningkatan aktif promotif melalui penyuluhan kepada masyarakat secara
optimal dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
tentang ASI Eksklusif.
2. Mengoptimalkan fungsi Konselor ASI
3. Penambahan tenaga ahli gizi
4. Membuat metode penyuluhan lebih menarik
5. Peningkatkan kerjasama lintas sector
6. Pengadaan pojok laktasi di tempat kerja ibu
79
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
VII.1 KESIMPULAN
Dari keseluruhan kegiatan pengumpulan data-data hasil kinerja Puskesmas
Tanggulangin selama bulan Januari-Desember 2013 dapat disimpulkan bahwa :
Sistem manajemen di Puskesmas Tanggulangin sudah berjalan cukup
baik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa program yang sudah terealisasi
dan mencapai target.
Sarana, prasarana dan kuantitas SDM yang ada di Puskesmas
Tanggulangin sudah cukup baik untuk mendukung keberhasilan
program-program.
VII.2 SARAN
Mengoptimalkan penyuluhan serta metode penyajian penyuluhan agar
lebih menarik bagi masyarakat di wilayah kerjanya sehingga masyarakat
lebih memahami penyakit yang sering di derita oleh masyarakat setempat
serta dampak dan penanganannya.
Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral sehingga
target setiap program Puskesmas Tanggulangin dapat tercapai.
Lebih melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan kader-kader yang ada
dalam menyukseskan program-program Puskesmas Tanggulangin.
Meningkatkan kemampuan dari setiap pemegang program dengan
mengikutkan pemegang program dalam setiap pelatihan-pelatihan.
Mengusulkan untuk penambahan tenaga kerja sehingga tidak ada petugas
yang memiliki tugas rangkap, dengan ini diharapkan kinerja dari setiap
petugas kesehatan menjadi lebih maksimal.
80
Fakultas Kedokteran UWKS Puskesmas Tanggulangin - Sidoarjo
DAFTAR PUSTAKA
1. Dinkes Propinsi Jawa Timur. Standar Puskesmas Rawat Inap. Surabaya .
2011.
2. Dinkes Propinsi Jawa Timur. Pedoman Penilainan Kinerja Puskesmas.
Surabaya. 2012.
3. Dinkes Kabupaten Sidoarjo. Standar Penilaian Kinerja Puskesmas di
Kabupaten Sidoarjo. Surabaya. 2012.
4. Puskesmas Tanggulangin. Profil Puskesmas Tanggulangin tahun 2013.
5. Dinkes Propinsi Jawa Timur. Standar Puskesmas. Surabaya . 2013.
81