Program Kerja Lima Tahun (Prokelita) PGI 2014 2019 · menyepakati dan mengesahkannya menjadi...
Transcript of Program Kerja Lima Tahun (Prokelita) PGI 2014 2019 · menyepakati dan mengesahkannya menjadi...
1
Program Kerja Lima Tahun (Prokelita)
PGI 2014 – 2019
I. PENGANTAR
Program Kerja Lima Tahun Persekutuan Gerjea-gereja di Indoenesia
2014-2019 ini merupakan mandat Sidang Raya PGI ke-16 Nias –
Gunung Sitoli, Desember 2014. Sidang Raya PGI Nias menggumuli
Tema: “Tuhan Mengangkat Kita Dari Samudera Raya” dan Sub
Tema: “Dalam Solidaritas Sesama Anak Bangsa Kita Tetap
Mengamalkan Nilai-Nilai Pancasila Guna Menanggulangi
Kemiskinan, Ketidakadilan, Radikalisme Dan Kerusakan
Lingkungan.”
Penyusunan Prokelita tersebut mengacu pada dokumen-dokumen PGI
antara lain: Dokumen Keesaan Gereja PGI 2009-2014, Prokelita
2009-2014, Catatan Perjalanan PGI 2009-2014, Keputusan Sidang
Raya PGI 2014, PTPB 2014-2019. Dokumen-dokumen tersebut
adalah dasar bagi penyelenggaraan program lima tahun PGI.
Dokumen-dokumen tersebut telah mendapat legitimasi dari Sidang
Raya PGI ke-16 di mana 89 Sinode gereja anggota PGI ikut
menyepakati dan mengesahkannya menjadi dokumen bersama yang
akan diaplikasikan sebagai sebuah wujud komitmen oikumene gereja-
gereja di Indonesia.
Temuan penelitian dari Biro Penelitan dan Komunikasi (LITKOM)
PGI tahun 2012 mengenai Gerakan Oikumene: Tantangan dan
Peluang, diperoleh data kecenderungaan yang cukup signifikan
harapan gereja-gereja di Indonesia mengenai posisi penting PGI dalam
2
konteks gereja, masyarakat dan bangsa. PGI diharapkan dapat
memainkan fungsi fasilitasi bagi gereja-gereja dalam bentuk:
1. Mediasi terhadap permasalahan gereja-gereja di Indonesia,
2. Menjadi representasi dari kehadiran gereja-gereja dalam konteks
berbangsa dan bernegara,
3. Membangun jejaring kerja antar gereja dan masyarakat,
4. Mengkomunikasikan dan menginformasikan permasalahan penting
yang menjadi pergumulan gereja-gereja dan masyarakat bangsa
secara nasional, dan
5. Melakukan advokasi terhadap permasalahan hukum dan Hak Asasi
Manusia yang dihadapi bersama oleh gereja-gereja dalam konteks
kemasyarakatan di Indonesia bahkan Internasional.
Dokumen Keesaan Gereja (DKG) khususnya Pokok-Pokok Tugas
Panggilan Bersama (PTPB) yang merupakan hasil kajian terhadap
realitas perubahan sosial, politik, kemasyarakatan, hukum dan Hak-hak
Asasi Manusia serta Lingkungan Hidup, sebagai dokumen penting
yang menjadi rujukan bagi penyusunan prokelita 2014-2019 ini. PTPB
tersebut memberi 6 pokok arahan penting, antara lain:
1. Mengupayakan formasi oikoumenis yang berwawasan kebangsaan,
2. Mendorong percakapan oikoumenis antar-gereja pada lingkup lokal
dan nasional,
3. Membangun kesadaran dan jejaring politik kewaganegaraan,
4. Mengupayakan keadilan sosial dan kemandirian gereja dan
masyarakat,
5. Membentuk komisi hukum dan ham gereja,
6. Mendata, mengkaji dan mengembangkan potensi yang dimiliki
gereja-gereja.
Analisis dan kajian PTPB sebetulnya yang melahirkan gagasan utama
spiritualitas keuagaharian, sebagai sebuah etos untuk menghadapi
realitas dan fenomena besar gelombang neoliberalisme yang cenderung
menjadi nilai-nilai dan norma manusia dan kemanusiaan abad ini.
3
II. URGENSI PROKELITA
Semua acuan dokumen-dokumen yang disebutkan di atas masih
membutuhkan penjabaran lebih rinci agar dapat dijalankan dengan
efisien dan efektif. Disinilah dibutuhkan penyusunan Prokelita PGI.
Adapun urgensi dari penyusunan Prokelita PGI 2014-2019 ini adalah
sebagai berikut:
1. Menjaga keberlanjutan gerakan oikumene gereja-gereja di
Indonesia.
2. Menindaklanjuti semua hasil keputusan Sidang raya PGI 2014. Dan
memberi arah yang jelas bagi pelaksanaan program PGI lima tahun
ke depan.
3. Mendaratkan tema PGI 2014-2019: “Tuhan Mengangkat Kita Dari
Samudera Raya” dan Sub Tema: “Dalam solidaritas dengan sesama
anak bangsa kita tetap mengamalkan nilai-nilai Pancasila guna
menanggulangi kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme dan
kerusakan lingkungan.”
4. Perlunya penjabaran secara lebih terukur enam arahan yang
tercantum dalam Pokok-pokok Tugas Panggilan Bersama (PTPB)
PGI 2014-2019.
5. Perlunya analisis secara holistik terhadap proses dan hasil-hasil
kerja yang sudah dicapai oleh PGI sepanjang 2009-2014, untuk
lebih mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi kerja PGI 2014-
2019.
6. Perlunya rancangan sinergitas yang lebih optimal antar fungsi dan
bidang secara internal PGI dan dengan semua jejaring kerja secara
eksternal.
7. Mengoptimalkan semua sumber daya baik yang berwujud (tangible)
maupun yang tidak berwujud (intangible) yang dimiliki PGI baik
secara langsung maupun tidak langsung.
8. Memudahkan rencana implementasi program-program dan
mengkomunikasikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
9. Meningkatkan kualitas, efisiensi dan efektivitas kerja gerakan
oikumene di Indonesia.
4
III. PILIHAN METODOLOGI
Metodologi yang digunakan dalam penyusunan Prokelita PGI 2014-
2019 ini adalah sebuah metode Manejemen Stratejik dengan sebuah
model baru. Metode ini dikembangkan berbasis berbagai refernesi dan
observasi praktek-praktek terbaik manejemen stratejik sebuah
organisasi moderen, dan dengan mempertimbangkan secara pasti
kekhasan organisasi pelayanan PGI.
Sebagai sebuah organisasi, PGI membutuhkan visi dan misi organisasi
yang jelas. Visi dan misi yang dibangun dari spirit dan tata nilai yang
akan menjadi panduan bagi bergeraknya sebuah organisasi yakni:
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia.
Dalam metode stratejik manejemen ini, telah didesain suatu metode
yang dapat dinalar sebagai berikut:
1. Setiap lembaga memiliki mandat spiritual dan atau iman yang
menginspirasi dan mendorong munculnya cita-cita, harapan dan
sesuatu yang dicapai di masa depan (visi).
2. Visi adalah keadaan ideal yang ingin diwujudkan di masa depan
dan membutuhkan langkah-langkah filosofis (misi) yang menjadi
induk seluruh kebijakan, program serta langkah-langkah organisasi
ke depan.
3. Untuk menjabarkan misi dibutuhkan analisis eksternal lembaga
yang akan melahirkan kunci-kunci sukses dalam memanfaatkan
peluang dan mengatasi risiko yang akan muncul saat ini dan di
masa depan. Juga dibutuhkan analisis internal lembaga yang akan
melahirkan kompetensi istimewa yang dimiliki lembaga serta
kelemahan-kelemahan yang ada.
4. Analisis eksternal dan internal akan melahirkan strategi-strategi
lembaga yang relevan untuk menjalankan misi dan mencapai visi
lembaga. Juga akan melahirkan tatanilai yang paling relevan untuk
menjalankan misi lembaga.
5. Strategi dan tata nilai lembaga perlu dijabarkan ke dalam program-
program yang meliliki target-target yang jelas serta terukur, ukuran
keberhasilan, disertai langkah-langkah monitoring, evaluasi dan
anggaran terinci.
6. Program akan dapat berjalan dengan baik bila didukung oleh
infrastruktur lembaga (sumber daya tangible yang dimiki) dan gaya
kerja (etos) yang merupakan ekspresi dari tata nilai lembaga.
5
7. Semua operasional lembaga akan lebih optimal bila didukung oleh
jejaring yang dimiliki dan media komunikasi yang handal.
8. Bila semua unsur lembaga dijalankan dengan optimal maka akan
memberikan HASIL sesuai VISI yang ditetapkan. Seperti terlihat
pada gambar 1 berikut ini:
Gambar 1
“ST Model” MANEJEMEN STRATEJIK1
IV. Evaluasi Capaian PGI 2009-2014
Metode penyusunan Prokelita ini dimulai dengan melakukan evaluasi
terhadap capaian program 5 tahun sebelumnya. Evaluasi Program
2009-2014 berbasis pada analisis Gap: (1) Antara Prokelita 2009-2014
vs Rencana Program (berbasis Proposal). (2) Antara Rencana Program
vs Realisasi. Gap Analysis bisa mengacu pada: (1) Hambatan visi –
termasuk target terukur dan strategi-strategi. (2) Hambatan SDM dan
Sistemnya, (3) Hambatan komitmen pemimpin/manajemen, (4)
Hambatan sumberdaya – tangible & intangible.
Dalam melakukan evaluasi berbasis gap tersebut pada ketiga bidang
yang menjadi core issue pelayanan PGI yakni (Diakonia, Kononia dan
Marturia), ditemukan hal-hal sebagai berikut:
1. Ada gap antara Prokelita 2009-2014 dengan perencanaan program
berbasis proposal.
1 ST Model adalah Sigit Triyono Model yang merupakan model manajemen
stratejik berbasis pada observasi empiris organisasi dan dengan dukungan berbagai refensi serta praktek terbaik manajemen stratejik, yang mempertimbangkan kekhasan organisasi gereja.
6
2. Ada gap antara perencanaan program berbasis proposal dengan
eksekusi.
3. Ada beberapa program “dadakan” yang tidak diprogramkan yang
“harus” dijalankan.
Terhadap ketiga gap tersbut, maka langkah yang diambil sebagai
solusi adalah bahwa: Semua program yang akan dicanangkan 2014-
2019 hendaknya mengacu pada Visi, Misi, Strategi dan Tata Nilai
PGI 2014-2019 yang tertuang di dokumen PTPB.
Dari hasil evaluasi juga teridentifikasi “proses kerja terpadu PGI
2009-2014” yang tergambar dalam Gambar 2 di bawah ini.
Aktivitas PGI terdiri atas:
1. Core activities:
a. Marturia, Diakonina, Koinonia,
b. Depera, Biro Papua, Departemen Perempuan dan Anak, dan
c. Yayasan dan Badan terkait;
2. Supporting activities:
a. SDM-Admin,
b. Keuangan,
c. IT,
d. Litbang,
e. PR,
f. Asset Management.
3. Inisiator seluruh aktivitas adalah MPL/MPH PGI.
Gambar 2
Proses Kerja Terpadu PGI 2009-2014
7
Dalam melakukan analisis dan evaluasi lebih lanjut, ditemukan hal-hal
sebagai berikut:
1. Temuan utama dalam proses kerja PGI adalah aspek sinergitas antar
bidang, departemen dan biro masih terus perlu mendapat perhatian
serius.
2. Masih perlu penajaman output, outcome dan impact yang
diharapkan dari semua program PGI di semua Bidang, Departemen
dan Biro. Perlu dilakukan secara periodik forum monitoring dan
evaluasi yang berbasis pada analisis output, outcome dan impact
yang sudah direncanakan sebelumnya.
3. Dari identifikasi program yang ada, ditemukan ada program yang
direncanakan dengan baik dan ada program-program dadakan yang
“belum direncanakan”. Bahkan ada program yang sifatnya
“dadakan rutin” oleh karena selalu muncul berulang.
4. Perlunya strategi dan aksi penggalangan dana PGI yang dapat
menopang seluruh program dan aktivitas PGI.
5. Dengan forum Penyusunan Prokelita 2014-2019 diharapkan semua
core activites dan supporting activities PGI dapat terkelola dengan
optimal.
V. Rencana Stratejik (Renstra) PGI 2014-2019
Rencana Stratejik PGI 2014-2015 dipayungi oleh Tema: “Tuhan
Mengangkat Kita Dari Samudera Raya” dan Sub Tema: “Dalam
Solidaritas Sesama Anak Bangsa Kita Tetap Mengamalkan Nilai-
Nilai Pancasila Guna Menanggulangi Kemiskinan, Ketidakadilan,
Radikalisme Dan Kerusakan Lingkungan.”
Visi dan misi merupakan turunan dari tema dan subtema yang
merupakan payung bagi bergerak dan beroperasinya organisasi. Visi
atau keadaan ideal yang ingin dicapai sedangkan misi adalah induk
dari semua kebijakan dan operasionalisasi program yang dilakukan
oleh PGI selama 5 tahun kedepan. Selain itu berdasarkan analisis dan
kajian terhadap situasi serta pergumulan konkret yang dihadapi gereja-
8
gereja masa kini, yang sudah tertuang dalam dokumen-dokumen
sidang raya PGI nias tersebut, maka dirumuskan visi dan misi 5 tahun
PGI dengan turunannya, seperti tercantum dalam Gambar 3 berikut:
Gambar 3
Rencana Stratejik PGI 2014-2019
1. Visi PGI 2019: TERWUJUDNYA GEREJA-GEREJA YANG
SEMAKIN DEWASA
Adapun keterangan visi PGI menuju tahun 2019 adalah sebagai
berikut:
- Terwujudnya = Keadaan yang diinginkan
- Gereja-gereja = 89 Sinode Gereja Anggota PGI
- Semakin Dewasa = (1) Secara spiritualitas – semakin tekun,
konsisten, dan berintegritas dalam kehidupan doa dan ibadah,
(2) Semakin saling mengakui dan menerima diantara sesama
gereja anggota PGI. (3) Semakin memiliki kepedulian terhadap
persoalan (a) kemiskinan, (b) keadilan & perdamaian, (c)
ekstrimisme keagamaan, (d) kerusakan lingkungan hidup. (4)
Semakin mampu membangun solidaritas dan bekerjasama
dengan sesama anak bangsa. (5) Semakin mampu bekerjasama
dalam semangat keesaan semesta (oikoumene).
- Dasar Teologis = Efesus 4: 13-14.
9
2. Misi PGI 2014-2019: “MENGEMBANGKAN PERSEKUTUAN
YANG MEMPERJUANGKAN KEADILAN, PERDAMAIAN,
KESEJAHTERAAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN.” MISI PGI adalah induk semua langkah-langkah kerja PGI untuk
mencapai visi dan mendaratkan Tema serta Sub Tema 2014-2019.
3. STRATEGI 6 ARAHAN merupakan satu kesatuan yang mengacu
pada sinergitas antar bidang.
4. TATA NILAI K3P2 (Kesukarelawnan, Kemandirian, Keterbukaan,
Partisi[atif dan Profeisonal) adalah semangat dan ekspresi etos kerja
PGI yang mendorong implementasi strategi dan mengacu pada Tata
Nilai Utama KEUGAHARIAN.
5. TARGET & PROGRAM PGI berporos pada tiga fungsi: Kesaksian
dan Keutuhan Ciptaan (KKC), Keadilan dan Perdamaian (KP), dan
Keesaan dan Pembaruan Gereja (KPG) yang saling sinergi dan
tidak terkotak-kotak dalam ego struktural. Kebersamaan dan saling
interseksi sudah dijalankan mulai dari penetapan target, penyusunan
program kerja, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
VI. PROGRAM KERJA LIMA TAHUN (PROKELITA) PGI 2014-
2019
6.1. Target Strategis 6 Arahan PTPB
Untuk menyusun program kerja 5 yahun dibutuhkan target-target kerja yang
merupakan penjelasan dari 6 arahan PTPB. Adapun target strategis 6 arahan
PTPB adalah sebagai berikut:
NO ARAHAN Program TUJUAN OUTCOME INDIKATOR SASARAN WAKTU
II. Mendorong percakapan oikoumenis antar gereja pada lingkup lokal dan nasional
1. Pengembangan dan Penguatan Jejaring Oikumene
2. Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Semakin intensifnya percakapan dan berfungsinya lembaga-lembaga oikoumenis pada lingkup lokal dan nasional.
1. Tiga kali per tahun Forum diskusi sekalligus menggali perspektif oikoumenis diberbagi level
2. Aksi-aksi bersama : contoh diskusi kasus GKI Yasmin,
1. PGIW/PGIS
2. LeIIImbaga oikoumenis diluar PGI (PGLII DAN PGPI)
3. PERSETIA
2015-2019
10
NO ARAHAN Program TUJUAN OUTCOME INDIKATOR SASARAN WAKTU
bencana alam.
III
Membangun Kesadaran dan Jejaring Politik Kewarganegaraan
1. Pendidikan dan Advokasi Bidang Politik, Hukum dan HAM.
2. Penguatan Jaringan
3. Penguatan Jejaring Kemitraan
4. Pengembangan Jejaring Lembaga Mitra
Semakin matang dan efektif peran sosial poltik gereja
1. Terselenggaranya 10 kali Pendidikan Politik
2. Terselenggaranya 5 kali Pertemuan jejaring Politik antar gereja yang dihadiri politisi warga gereja.
3. Terselenggaranya 5 kali forum komunikasi Politik antar gereja yang dihadiri oleh lembaga–lembaga Kristen yang peduli dengan isu politik.
4. Terselenggaranya 5 kali Pendidikan HAM.
5. Tersusunnya Masukan2 Perubahan Kurikulum Pendidikan Keagamaan
6. Tersusunnya Dan Tersosialisasinya Kurikulum Buku Ajar Pak
Sinode/ Gereja dan PGIW
2015-2019
11
NO ARAHAN Program TUJUAN OUTCOME INDIKATOR SASARAN WAKTU
IV Mengupayakan Keadilan sosial dan kemandirian gereja dan Masyarakat
1. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat.
2. Pengurangan Resiko Bencana
3. Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS, Kesehatan Reproduksi dan Narkoba
4. Peningkatan Kepedulian Gereja terhadap Masalah Lingkungan Hidup
5. Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Semakin efektifnya peran PGI sebagai fasilitator gereja-gereja dalam memperjuangkan keadilan sosial, kemandirian gereja dan masyarakat
1. Terlaksananya pembinaan spritualitas dan etos hidup berkecukupan 5 kali.
2. Terlaksananya Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Jemaat sebanyak 5 kali
3. Terbentuknya 2 lembaga keuangan alternative bersama masyarakat.
4. Terdaftarnya 89 sinode gereja sebagai anggota BPJS.
5. Terlaksananya 2 kali pertemuan pimpinan gereja tentang hak-hak dasar warga atas pendidikan dan kesehatan.
6. Terselenggaranya 5 Kali Advokasi Isu-isu Keadilan Sosial Di Bidang Agraria, Ekonomi, Sumber Daya Alam, Kesehatan, Dan Sebagainya.
7. Terbentuknya Minimal Dua Unit Usaha Produktif Dan Jaringan Pemasaran (Contoh: Perdagangan Kopi, Batik, Secara Fair-trade)
Sinode/ Gereja dan PGIW
2015-2019
12
NO ARAHAN Program TUJUAN OUTCOME INDIKATOR SASARAN WAKTU
V Membentuk Komisi Hukum dan HAM Gereja
1. Pendidikan dan Advokasi Bidang Politik, Hukum dan HAM.
2. Advokasi Isu HAM PAPUA
- Semakin bertumbuh kesadaran dan keterlibatan gereja-gereja dalam HAM
- 89 Sinode Gereja Anggota PGI
2015-2019
- Semakin efektif fungsi advokasi PGI berbasis data yang valid
1. Memiliki Data dan dokumentasi yang lengkap dan up date menyangkut kasus-kasus Hukum & HAM
2. Dua belas kali pertahun bekerjasama dengan jejaringlembaga yang peduli Hukum & HAM
3. Tersusunnya dokumen strategi dan kebijakan pelayanan terhadap kelompok SOGI yang akan menjadi pegangan gereja-gereja.
PGI 2015-2019
6.2. Prokelita 2014-2019
Program kerja lima tahun (Prokelita) PGI sebagai hasil penjabaran
dari 6 arahan PTPB dan berpedoman pada payung tema Sidang
Raya PGI ke-16 Nias, telah disusun dan diajukan pada Sidang
Majelis Pekerja Lengkap PGI, Malinau 6-9 Maret 2015. Sidang
MPL Malinau memberikan catatan dan koreksi terhadap draft MPH
PGI sehubungan dengan penyusunan Prokelita yang telah
diperbaiki, di dalamnya telah menampung usulan sidang MPL
13
sebagaimana terlihat pada pokok-pokok program dan uraian
kegiatana berikut ini:
1. Bidang Keesaan dan Pembaharuan Gereja (KPG)
Program Bidang Keesaan dan Pembaharuan Gereja (KPG) atau
Koinonia terdiri dan 2 program utama dan 15 Kegiatan (lihat format
16 terlampir).
a. Pendidikan oikumene warga gereja.
b. Pengembangan dan Penguatan Jejaring Oikumene
2. Bidang Keadilan dan Perdamaian (KP)
Program Bidang Keadilan dan Perdamaian atau Diakonia terdiri
dari 4 program utama dengan 21 Kegiatan (lihat format 16
terlampir).
a. Pendidikan dan Advokasi Bidang Politik, Hukum dan HAM.
b. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat.
c. Penguatan Jaringan
d. Pengurangan Resiko Bencana
3. Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan (KKC)
Program Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan atau Marturia
terdiri 3 program dan 14 Kegiatan (lihat format 16 terlampir)
a. Pendidikan dan Pengembangan Jaringan Lintas Agama
b. Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS, Kesehatan
Reproduksi dan Narkoba
c. Peningkatan Kepedulian Gereja terhadap Masalah Lingkungan
Hidup
4. Biro Perempuan dan Anak (PA)
Biro Perempuan dan Anak memiliki 2 program dan 23 Kegiatan
(lihat format 16 terlampir)
a. Pemberdayaan Perempuan dan Anak
b. Penguatan Jejaring Kemitraan
14
5. Biro Pemuda dan Remaja (PR)
Biro Pemuda dan Remaja memiliki 2 program utama dan 7
kegiatan.
a. Pendidikan Kader Oikumene
b. Pengembangan Jejaring Lembaga Mitra
Sedangkan program supporting yang berfungsi menunjang 3
Bidang dan 2 Biro tersebut memiliki program sebagai berikut:
1. Litbang
Program Badan Litbang PGI memiliki 2 program dan 7
kegiatan.
a. Penelitian
b. Pedidikan Peneliti
2. Yakoma PGI
Yakoma PGI yang diusulkan untuk terintegrasi dengan PGI secara
struktural, pada Sidang MPL Maliau, diputuskan untuk
mendapat pengkajian dari MPH PGI. Meskipun demikian,
Yakoma PGI memiliki Program dan kegiatan yang diharapkan
dapat menunjang komunikasi dan Informasi PGI ke dalam dan
ke luar dalam bentuk:
a. Penerbitan dan Pengelolaan Media Komunikasi dan Audio
Visual
b. Pelatihan Media Komunikasi
c. Humas, Information Technology (IT), Administrasi Umum
dan General Affair
Khusus untuk humas dan IT, memiliki program utama yakni Public
Relation yang dapat mengatur lalu lintas komunikasi internal kantor
pusat PGI.
15
VII. STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS
7.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit
kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya
pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda dapat terintegrasi atau
terkoordinasi secara baik. Karena itu struktur organisasi
menunjukkan spesifikasi-spesifikasi pekerjaan, rantai komando dan
penyampaian laporan.
Struktur organisasi terdiri atas unsur spesialisasi
kerja, standarisasi, koordinasi, dalam pembuatan keputusan dan
ukuran satuan kerja. Struktur yang dibangun harus mampu
mengendalikan dan juga sekaligus dapat mendelegasikan
wewenang secara jelas, dengan tujuan agar proses manajemen
dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan pembagian kerja,
pengelompokan dan koordinasi progam maka struktut organisasi
PGI dapat terlihat sebagaimana gambar berikut ini:
Gambar 4
Struktur Organisasi
Page 35/40
Program Kerja Lima Tahun PGI 2014-2019
© Tim Penyusun Prokelita PGI 2014-2019
(1) YBO – PGI, (2)
Dana Pensiun PGI,
(3) Yayasan
Kesehatan PGI
Cikini, (4) BKS PGI-
GMKI, (5) Yayasan
RS Depok, (6)
Yaskrista, (7)
Yayasan Oikoumene,
(8) Yayasan Pelaut.
STRUKTUR FUNGSI PGI
2014-2019
Sidang MPL
Sidang Raya
MPH – dipimpin
KETUM PGI
Yakoma
Litbang
Accounting
Finance
Treasury
Pemeliharaan &
Pengembangan
Asset
KP
KPG
KKC
PGIW SAG
Adm Umum,
SDM, Humas, IT
& GA
BPP MP
PPKS/Pokja PLP
SEKTUMDipimpin SEKUM PGI
*) Kotak Merah berbasis pada AD
ART PGI
Biro PA
Biro PR
16
Page 36/40
Program Kerja Lima Tahun PGI 2014-2019
© Tim Penyusun Prokelita PGI 2014-2019
STRUKTUR FUNGSI 3 CLUSTER PGI
Bid KP Bid KPGBid KKC
SEKTUM
Staf Admin Staf Admin Staf Admin
Biro PA Biro PR
Asisten KPGAsisten KP
Biro Papua
Asisten KKC Asisten PA Asisten PR
Staf Admin Staf Admin
7.2. Uraian Tugas
Adapun pembagian kerja berdasarkan bagan struktur untuk
menspesifikasi dan mengelompokan serta mengkoordinasikan
secara menyeluruh semua program pelayanan PGI, maka telah
disusun uraian tugas masing-masing unit dalam pelayanan
organisasi PGI sebagai berikut:
BIDANG TANGGUNG JAWAB
UTAMA
TUGAS-TUGAS POKOK
Kesaksian dan
Keutuhan
Ciptaan
Memastikan
Berjalannya Fungsi
Kesaksian Publik PGI
Bersama dengan ASE melaksanakan
program-program:
- Pendidikan
- Kesehatan
- Potensi Ekonomi
- Relasi Antar Iman
- Lingkungan Hidup
Keadilan dan
Perdamaian
Memastikan
Berjalannya Fungsi
Pelayanan Publik PGI.
Termasuk di dalamnya
ada Biro Papua, Pokja
PLP dan PPKS
Bersama dengan ASE melaksanakan
program-program Advokasi:
- Hukum
- HAM
- Politik,
- Melaksanakan program
penanggulangan Bencana Alam
17
Keesaan dan
Pembaruan
Gereja
Memastikan
Berjalannya Fungsi
Keesaan & Relasi
Oikomenis PGI
Bersama dengan ASE melaksanakan
program-program:
- Komisi Teologi
- Pelatihan Kader Oikoumenis
- Sarana Gerejawi (PA, Katekisasi,
GSM, PWG, PAK dll.)
Kepala Biro
TANGGUNG
JAWAB
UTAMA
TUGAS-TUGAS POKOK
Memastikan
aktivitas
afirmatif
tentang Papua,
Pemuda,
Perempuan dan
Anak berjalan
dengan efisien
dan efektif.
1. Merancang dan mempersiapkan program-program afirmatif
sesuai dengan kebutuhan prioritas.
2. Melaksanakan program secara efektif dan efisien.
3. Melakukan koordinasi dengan mitra (gereja, pemerintah,
LSM, dan donor) untuk pelaksanaan program.
4. Bertanggungjawab pada SE bidang yang mengkoordinasikan
biro tersebut
Biro LITBANG
TANGGUNG
JAWAB UTAMA
TUGAS-TUGAS POKOK
Merencanakan,
melaksanakan,
memantau dan
mengevaluasi
”Penelitian dan
Pengembangan”
sesuai dengan tugas
dan panggilan PGI.
1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program
penelitian dan pengembangan sesuai dengan tugas dan
panggilan PGI.
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan yang sesuai
dengan tugas dan penggilan PGI.
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan,
penelitian dan pengembangan semua bidang yang sesuai
dengan tugas dan panggilan PGI
4. Memberikan rekomendasi atas hasil penelitian yang
dilakukan kepada MPH
5. Pelaksanaan administrasi Penelitian dan Pengembangan
18
dan memberikan laporan bulanan dan kepada MPH PGI
6. Mengelola perpustakaan (baik buku maupun digital)
sesuai kebutuhan PGI.
YAKOMA
TANGGUNG
JAWAB UTAMA
TUGAS-TUGAS POKOK
- Memastikan
adanya strategi
komunikasi
PGI yang
mencakup
aspek
komunikasi
internal (PGI
dengan gereja-
gereja anggota
dan lembaga
terkait) dan
eksternal
(publik secara
luas).
- Memastikan
tersedianya
produk-produk
dan pesan-
pesan PGI
yang perlu
dikomunikasik
an ke publik.
1. Menyusun strategi komunikasi PGI baik internal
maupun eksternal.
2. Menumbuhkan dan mengembangkan proses komunikasi
yang baik antara PGI dengan pemangku kepentingan
internal maupun publik.
3. Memformulasi dan mengimplementasi prosedur
dan kebijakan PGI sesuai dengan strategi komunikasi
PGI
4. Membuat produksi media komunikasi yang dapat
berfungsi sebagai advokasi dan kampanye kebijakan
PGI
5. Mengelola media-media komunikasi yang tersedia
sebagai sarana publikasi PGI
6. Melakukan pendampingan dan pelatihan bagi
pengembangan media komunikasi di Sinode-sinode.
19
Admin Umum, SDM, GA, Humas dan IT
TANGGUNG
JAWAB UTAMA
TUGAS-TUGAS POKOK
- Merencanaan,
melaksanakan,
memantau dan
mengevaluasi
fungsi-fungsi
Administrasi
Umum, SDM dan
General Affair
PGI.
- Memastikan
pesan PGI yang
perlu
dipublikasikan
sampai kepada
sasaran yang
dituju.
- Memastikan
berfungsinya
Teknologi
Informasi (TI)
dengan efektif
dan efisien dalam
mendukung
operasional di
lingkungan PGI
1. Melakukan semua urusan teknis surat-surat masuk
dan surat-surat keluar PGI.
2. Membuat rencana dan pelaksanaan sistem
pengarsipan sesuai kebutuhan PGI.
3. Mengelola semua urusan cetak mencetak undangan,
modul, liturgi, buku, dan dokumen lain yang
diproduksi PGI.
4. Menyiapkan semua aspek yang berhubungan dengan
administrasi perkantoran guna memperlancar semua
pekerjaan dan program-program PGI.
5. Melaksanakan semua fungsi General Affair PGI
(sopir, satpam, kebersihan, asuransi, kurir, perizinan).
6. Melaksanakan semua fungsi manajemen SDM sesuai
kebutuhan PGI
7. Menyiapkan dan menyebarkan bahan-bahan
informasi PGI yang ditujukan ke masyarakat luas
maupun gereja-gereja
8. Merencanakan dan mengimplementasi program-
program yang berkaitan dengan teknologi informasi
9. Memberikan solusi dan konsultansi teknologi
informasi untuk mencapai tujuan dan strategi PGI
VIII. PENUTUP
Prokelita PGI dengan menggunakan desain metode stratejik
manejemen memang masih merupakan hal yang baru bagi
pengelolaan organisasi PGI. Karena itu, akan terlihat disana-sini
peluang untuk melakukan penyempurnaan ke depan. Apalagi di
tengah perubahan dan dinamika organisasi yang berbasis pada
gerakan seperti PGI. Meskipun demikian, Prokelita PGI ini sudah
20
bisa dipakai guna membangun kultur organisasi PGI yang lebih baik.
Aplikasi progam pelayanan PGI akan terukur dan dapat
dipertanggung jawabkan serta memiliki dampak yang sudah bisa
diperkirakan dengan baik dan benar.
Jakarta, Akhir Maret 2015.