PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN · PDF fileKERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN KERJA...
Transcript of PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN · PDF fileKERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN KERJA...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PRAKTEK
KERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII
PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN
2012/2013
SKRIPSI
Oleh :
WRESTHI MURDAYATI K7409181
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
JULI 2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Wresthi Murdayati
NIM : K7409181
Jurusan/Program Studi : P.IPS/ Pendidikan Administrasi Perkantoran
menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ” PENGARUH PROSES
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM
KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 6
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013” ini benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari peneliti lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2013
Yang membuat pernyataan
Wresthi Murdayati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGARUH PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PRAKTEK
KERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII
PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN
2012/2013
Oleh :
WRESTHI MURDAYATI K7409181
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
JULI 2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Juli 2013
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd Tutik Susilowati, S.Sos., M.Si
NIP. 19630406 198903 2 001 NIP. 19751021 200501 2 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan.
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Ign. Wagimin, M.Si 1. ________________
Sekretaris : Susantiningrum,S.Pd.,SE.,M.AB 2.
________________
Anggota I : Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd 3. ________________
Anggota II : Tutik Susilowati, S.Sos., M.Si 4.
________________
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP 19600727198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Wresthi Murdayati. K. 7409181, PENGARUH PROSES PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH DAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN
KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN
2012/2013, Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli, 2013.
Tujuan Penelitian ini adalah 1) Mengetahui pengaruh proses pembelajaran
di sekolah terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi
perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta; 2) Mengetahui pengaruh praktek
kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian
administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta; 3) Mengetahui
pengaruh proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan secara
bersama terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi
perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 6 di Kota Surakarta dan
merupakan penelitian survey yang bersifat menjelaskan fenomena (explanatory
research), sehingga penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Teknik
pengumpulan data menggunakan menggunakan teknik kuesioner sebagai sumber
data primer dan teknik studi dokumentasi sebagai sumber data sekunder. Teknik
analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda, Uji t dan Uji F serta
Koefisien Determinasi.
Berdasarkan uji statistik diperoleh kesimpulan bahwa (1) Hasil pengujian
diperoleh thitung = 5,185 > ttabel = 2,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
secara individu variabel proses pembelajaran di sekolah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi
perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta. Berdasar perhitungan diperoleh
thitung = 3,495 > ttabel = 2,000 maka Ho ditolak dan hipotesis alternatif diterima.
Artinya secara individu variabel praktek kerja lapangan secara bersama terhadap
kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK
Negeri 6 di Kota Surakarta. (2). Hasil pengujian pengaruh yang positif dan
signifikan proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan secara
bersama terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi
perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta dengan menggunakan program
bantu SPSS, diketahui besarnya Fstatistik = 20,981 sedangkan berdasarkan tabel
hasil perhitungan SPSS dengan menggunakan dg signifikansi sebesar 0,000 <
0,05, sehingga dapat disimpulkan secara bersama-sama variabel independen
(proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan) mempengaruhi
kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK
Negeri 6 di Kota Surakarta.
Kata kunci : Proses pembelajaran di sekolah, praktek kerja lapangan, kesiapan
kerja siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Wresthi Murdayati. K 7409181, INFLUENCE OF LEARNING PROCESS IN
SCHOOL AND WORK PRACTICE FIELD TOWARD STUDENT WORK
READINESS IN THE XII GRADE OF THE DEPARTMENT OF OFFICE
ADMINISTRATION OF STATE VOCATIONAL HIGH SCHOOL 6 OF
SURAKARTA IN ACADEMIC YEAR 2012/2013. Skripsi. Surakarta: The
Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, July 2013.
The objectives of this research are to investigate: 1) the effect of the
learning process in school toward student work readiness in the XII Grade of the
Department of Office Administration of State Vocational High School 6 of
Surakarta; 2) To know the effect of field practice work to the student work
readiness in the XII Grade of the Department of Office Administration of State
Vocational High School 6 of Surakarta; 3) the effect of the learning process in
school and practicing field work as together to the student work readiness in the
XII Grade of the Department of Office Administration of State Vocational High
School 6 of Surakarta.
This research was conducted at State Vocational High School 6 of
Surakarta and is a survey that is to explain the phenomenon (explanatory
research), so this research includes quantitative research. Technique of collecting
data used questionnaires technique as the primary data source and documentation
studies technique as a secondary data source. Analysis data technique used
regression linear multiple analysis, t-test and F-test and the Determination
Coefficient.
Based on statistical tests was the results of the research are as follows:
(1) Test results obtained tcount = 5,185 > ttable = 2,000, then Ho is rejected and Ha is
accepted. This means as individual the variable process of learning in school have
an positive and significant effect toward the student work readiness in the XII
Grade Of the Department of Office Administration of State Vocational High
School 6 of Surakarta. (2) Based on the calculation, obtained tcount = 3,495 > ttable =
2,000 then Ho is rejected and the alternative hypothesis is accepted. This means
as individual variable of practicing field work as together toward the student work
readiness in the XII Grade of the Department of Office Administration of State
Vocational High School 6 of Surakarta. (3) The test results are positive and
significant effect of learning process in schools and job training together toward
student work readiness in the XII Grade of the Department of Office
Administration of State Vocational High School 6 of Surakarta when consulted
with SPSS tables, known amount of Fstatistik = 20,981. Whereas if consulted with
5% significance value was obtained 0,000 < 0,05, so it can be concluded jointly
independent variable (learning process in schools and job training) the affect job
readiness student in the XII Grade Of the Department of Office Administration of
State Vocational High School 6 of Surakarta.
Keywords: learning process in schools, job training, job readiness students
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
“Hakikat keimanan adalah pengetahuan dan
kesadaran yang berkecambah di kedalaman hati,
karena itu ia tidak memerlukan pembuktian apa pun”
(Kahlil Gibran)
“Aral rintangan yang menghalangi laju kaki kita
dalam menggapai suatu target keberhasilan
sebenarnya adalah suatu jalan pintas yang dapat
digunakan untuk menggapai target keberhasilan
itu dengan secapat-cepatnya”
(Kahlil Gibran)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Syukur Puji Tuhan, kupersembahkan karya ini untuk :
Kedua orang tuaku tercinta, doa yang tak pernah
berhenti dan dukungan serta kesabaran bapak dan
ibu
Kakakku tercinta Puri Murdanani dan Adik
Ganindra Tirtha Ghahara
Mas Surya Kuncoro
Teman-teman PAP 2009
Sahabatku Amel, Kristin, Hanum, Intha
Teman-teman Pemuda GKI Nusukan
Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Maha Kasih, atas perkenan-Nya,
peneliti telah berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH
PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PRAKTEK KERJA
LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII
PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK
NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013”
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, Peneliti
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
ijin penelitian guna menyusun skripsi ini.
2. Prof. Dr. rer. Nar. Sajidan, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah menyetujui ijin penelitian..
3. Drs. Sugiyanto, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui ijin
penelitian guna menyusun skripsi ini.
4. Drs. Amir Fuady, M.Hum, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan ijin penelitian guna menyusun skripsi ini.
5. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah menyetujui ijin penyusunan skripsi ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
6. Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan ijin
penyusunan skripsi ini.
7. Ketua dan Sekretaris BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah
memberikan ijin dalam penyusunan skripsi.
8. Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah telaten
memberikan bimbingan dan pengarahan.
9. Tutik Susilowati, S.Sos., M.Si, selaku Pembimbing II yang telah sabar dan
telaten memberi arahan dan bimbingan, sehingga skripsi ini selesai tepat
waktu.
10. Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Surakarta yang telah memberikan kesempatan
guna mengambil data dalam penelitian
11. Guru SMK Negeri 6 Surakarta yang telah membantu dalam proses
pengambilan data penelitian ini.
12. Siswa Kelas XII Program Keahlian Administrasi Perkantoran yang bersedia
membantu mengisi angket dan data yang dibutuhkan peneliti dalam
penelitian ini.
13. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
mungkin disebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan peneliti. Meskipun demikian, Peneliti berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca umumnya.
Surakarta, Juli 2013
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ v
HALAMAN ABSTRAK........................................................................................ vi
HALAMAN ABSTRACT ....................................................................................... vii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ................................................................................... 8
1. Tinjauan Tentang Proses Pembelajaran Di Sekolah ................ 8
a. Proses Pembelajaran .......................................................... 8
b. Proses Pembelajaran di Sekolah ........................................ 9
c. Faktor-faktor Proses Pembelajaran .................................... 12
d. Indikator Proses Pembelajaran di Sekolah ......................... 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
2. Tinjauan Tentang Praktek Kerja Lapangan ............................. 20
a. Pengertian Praktek Kerja Lapangan ................................... 20
b. Tujuan Praktek Kerja Lapangan ........................................ 22
c. Pembimbingan Praktek Kerja Lapangan ............................ 23
d. Monitoring dan Evaluasi Program Praktek Kerja
Lapangan ............................................................................ 24
e. Penilaian Praktek Kerja Lapangan ..................................... 25
f. Indikator Praktek Kerja Lapangan ..................................... 29
3. Tinjauan Tentang Kesiapan Kerja Siswa ................................. 29
a. Pengertian Kesiapan Kerja ................................................. 29
b. Ciri-ciri Kesiapan Kerja ..................................................... 32
c. Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja ..................... 34
d. Tujuan Kesiapan Kerja ....................................................... 36
e. Indikator Kesiapan Kerja ................................................... 37
B. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 37
C. Kerangka Berfikir .......................................................................... 41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 43
1. Tempat Penelitian .................................................................... 43
2. Waktu Penelitian ...................................................................... 43
B. Rancangan Desain Penelitian ......................................................... 43
C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 44
1. Populasi Penelitian ................................................................... 44
2. Sampel ...................................................................................... 45
D. Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 45
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 46
1. Teknik Angket atau Kuesioner ................................................ 46
2. Metode Dokumentasi ............................................................... 51
F. Validitas Instrumen Penelitian ....................................................... 51
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ................. 51
a. Uji Validitas ....................................................................... 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
b. Uji Reliabilitas ................................................................... 52
2. Uji Prasyarat Analisis............................................................... 53
a. Uji Normalitas .................................................................... 53
b. Uji Linieritas ...................................................................... 53
d. Independensi ...................................................................... 54
e. Heterokedastisitas .............................................................. 54
f. Multikolinieritas ................................................................. 55
G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 55
1. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................ 55
2. Uji t .......................................................................................... 56
3. Uji F ......................................................................................... 56
4. Koefisien Determinasi.............................................................. 57
H. Prosedur Penelitian ........................................................................ 58
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Penelitian ............................................................... 60
1. Hasil Uji Validitas .................................................................... 60
2. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................ 61
a. Proses Pembelajaran di Sekolah ........................................ 62
b. Praktek Kerja Lapangan ..................................................... 64
c. Kesiapan Kerja Siswa ........................................................ 65
C. Pengujian Prasyarat Analisis .......................................................... 66
1. Uji Normalitas .......................................................................... 67
2. Uji Linieritas ............................................................................ 68
3. Uji Independensi ...................................................................... 70
4. Uji Heterokedastisitas .............................................................. 71
5. Uji Multikolinieritas ................................................................. 71
D. Analisis Data .................................................................................. 72
1. Hasil Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji-t) .............................. 72
2. Hasil Uji Koefisien Regresi Serentak (Uji-F) .......................... 74
3. Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................................. 75
4. Garis Regresi Linier ................................................................. 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
5. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
X1 dan X2 terhadap Y ............................................................... 77
E. Pembahasan .................................................................................... 77
1. Proses Pembelajaran Di Sekolah (X1) ..................................... 77
2. Praktek Kerja Lapangan (X2) ................................................... 79
3. Kesiapan Kerja Siswa (Y) ........................................................ 80
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 82
B. Implikasi Hasil Penelitian .............................................................. 83
C. Saran............................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 86
LAMPIRAN ........................................................................................................... 89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 41
4.1. Distribusi Variabel Proses Pembelajaran Di Sekolah ................................ 63
4.2 Distribusi Variabel Praktek Kerja Lapangan ............................................. 65
4.3 Distribusi Variabel Kesiapan Kerja Siswa ................................................. 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1. Hasil Analisis Deskripsi Data .................................................................... 62
4.2. Proses Pembelajaran Di Sekolah ................................................................ 63
4.3. Praktek Kerja Lapangan ............................................................................. 64
4.4. Kesiapan Kerja Siswa ................................................................................ 66
4.5. Hasil Uji Normalitas Data .......................................................................... 67
4.6. Hasil Uji Linieritas X1 – Y ......................................................................... 69
4.7. Hasil Uji Linieritas X2 – Y ......................................................................... 69
4.8. Hasil Uji Independensi Data ...................................................................... 70
4.9. Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................................... 72
4.10. Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................................ 75
4.11. Hasil Uji Persamaan Regresi Linier ........................................................... 76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Matrik Spesifikasi Data ................................................................................. 89
2. Surat Pengantar Angket Penelitian ............................................................... 90
3. Angket Uji Coba Penelitian .......................................................................... 91
4. Angket Penelitian .......................................................................................... 97
5. Tabulasi Data Uji Coba Variabel Proses Pembelajaran Di Sekolah (X1) ..... 103
6. Tabulasi Data Uji Coba Variabel Praktek Kerja Lapangan (X2) .................. 104
7. Tabulasi Data Uji Coba Variabel Kesiapan Kerja Siswa (Y) ....................... 105
8. Uji Validitas Angket Proses Pembelajaran Di Sekolah ............................... 106
9. Uji Reliabilitas Angket Proses Pembelajaran Di Sekolah ............................ 109
10. Uji Validitas Angket Praktek Kerja Lapangan ............................................. 112
11. Uji Reliabilitas Angket Praktek Kerja Lapangan .......................................... 115
12. Uji Validitas Angket Kesiapan Kerja Siswa ................................................. 119
13. Uji Reliabilitas Angket Kesiapan Kerja Siswa ............................................. 121
14. Tabulasi Data Variabel Proses Pembelajaran Di Sekolah (X1) .................... 124
15. Tabulasi Data Variabel Praktek Kerja Lapangan (X2) .................................. 126
16. Tabulasi Data Variabel Kesiapan Kerja Siswa (Y) ....................................... 128
17. Data Induk Penelitian .................................................................................... 130
18. Deskripsi Data ............................................................................................... 132
19. Uji Normalitas ............................................................................................... 134
20. Uji Linieritas X1 – Y ..................................................................................... 135
21. Uji Linieritas X2 – Y ..................................................................................... 137
22. Uji Independensi ........................................................................................... 139
23. Uji Heterokedastisitas ................................................................................... 140
24. Uji Multikolinieritas ...................................................................................... 141
25. Analisis Regresi X1 – Y ................................................................................ 142
26. Analisis Regresi X2 – Y ................................................................................ 144
27. Analisis Regresi X1 dan X2 – Y ..................................................................... 146
28. Tabel Kerja Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif ............................. 148
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
29. Tabel t Statistik ............................................................................................. 151
30. Tabel r Statistik (Product Moment) .............................................................. 152
31. Tabel F Statistik ............................................................................................ 153
32 Daftar Nama Siswa Kelas XII Program Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK Negeri 6 Surakarta .......................................................... 154
33. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 157
34. Surat Perijinan ............................................................................................... 158
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga pendidikan
formal yang lulusannya dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja. Lulusan SMK
dituntut agar memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja, sehingga mereka diharapkan mampu bersaing. Untuk menghasilkan
lulusan SMK yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja, proses pendidikan pada SMK
harus terkait dengan dunia kerja. Pendidikan kejuruan adalah pendidikan untuk suatu
pekerjaan atau beberapa jenis pekerjaan yang disukai individu untuk kebutuhan
sosial. Pendidikan kejuruan adalah suatu bentuk pengembangan bakat, pendidikan
dasar ketrampilan, dan kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang
dipandang sebagai latihan ketrampilan.
SMK sebagai lembaga pendidikan menengah yang mengembangkan
pengetahuan dan praktek kerja, mempersiapkan siswanya untuk terjun bekerja
dengan ketrampilan yang memadai. Siswa SMK menjadi individu yang kompeten di
bidangnya. Lulusan yang kompeten tidak sekadar mampu menguasai pengetahuan
dan teknologi di bidangnya, melainkan juga mampu mengaplikasikan kompetensinya
dan memiliki ketrampilan kerja yang memadai. Ilmu pengetahuan dan penguasaan
ketrampilan yang diberikan sekolah kepada siswanya adalah bekal yang bisa
digunakan untuk siap kerja. Sementara itu, bekal pengetahuan diberikan melalui
pengembangan kemampuan berkomunikasi baik lisan, tulisan maupun gambar,
kemampuan bekerja secara mandiri atau tim, kemampuan berlogika dan kemampuan
menganalisis. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa untuk mencapai
keberhasilan kesiapan kerja, bukan hanya ketrampilan teknik saja, tetapi juga
kemampuan pemahaman secara efektif. Kemampuan pemahaman yang diperoleh dari
pengetahuan yakni proses pembelajaran di sekolah menjadi faktor penting yang
menentukan keberhasilan dalam kehidupan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Proses pembelajaran di sekolah adalah proses yang di dalamnya terdapat
kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Dalam proses pembelajaran,
guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan. Antara dua
komponen tersebut harus terjalin interaksi yang saling menunjang agar hasil belajar
siswa dapat tercapai secara optimal. Proses pembelajaran mengandung unsur
“belajar sambil bekerja” (learning by doing), dimana siswa membiasakan diri untuk
mengikuti proses pekerjaan yang sudah biasa dilakukan oleh sumber belajar dan
fasilitator. Siswa bukan hanya melihat atau mendengar teori pekerjaan, akan tetapi
melakukan secara langsung apa yang dilihat dan dipahaminya. Melalui proses belajar
seperti ini secara tidak sadar siswa SMK selain memperoleh keterampilan, juga akan
mengalami perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
menghadapi pekerjaan tersebut. Sikap dan keterampilan tidak hanya diperoleh dari
teori pekerjaan, akan tetapi langsung melalui penglihatan dan membantu siswa dalam
mengerjakan pekerjaannya. Pelibatan peserta belajar (warga belajar) dalam segala
gerak proses pembelajaran, akan membantu mempercepat penguatan bagi terjadinya
perubahan atas diri mereka juga atas dasar kemauan diri mereka, serta membantu
perkembangan di masa yang akan datang. Sehingga proses pembelajaran tersebut
diatas secara otomatis akan mempengaruhi kesiapan siswa untuk memasuki dunia
kerja karena di dalam proses pembelajaran tersebut siswa dapat mengenal kenyataan
dilapangan sesuai dengan bidang keahliannya.
Selain proses pembelajaran, mata diklat PKL (Praktek kerja lapangan) sebagai
bagian penting dari sistem pendidikan kejuruan untuk mempersiapkan siswa
memasuki dunia kerja. Praktek kerja lapangan bertujuan untuk: (1) memberikan
bekal keterampilan individual dan keterampilan yang laku di masyarakat, sehingga
peserta didik secara ekonomis dapat menopang kehidupannya, (2) membantu peserta
didik memperoleh atau mempertahankan pekerjaan dengan jalan memberikan bekal
keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan yang diinginkannya, (3) mendorong
produktivitas ekonomi secara regional maupun nasional, (4) mendorong terjadinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
tenaga terlatih untuk menopang perkembangan ekonomi dan industri, (5) mendorong
dan meningkatkan kualitas masyarakat. Penyesuaian oleh lembaga pendidikan dan
instansi pasangan dalam program pendidikan kejuruan bertujuan untuk: (1)
menghasilkan tenaga kerja yang diperlukan oleh masyarakat, (2) memperluas
kesempatan kerja bagi peserta didik, dan (3) memberikan motivasi kerja kepada
peserta didik untuk menerapkan berbagai pengetahuan yang diperolehnya. Sekolah
kejuruan mengemban tugas pendidikan secara umum, pendidikan kejuruan
mengemban misi khusus, yaitu memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan
kepada peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dan sekaligus menghasilkan
tenaga kerja terampil yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Kesiapan kerja diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam suatu
pekerjaan. Siswa SMK perlu memiliki kesiapan kerja untuk memasuki dunia kerja,
baik itu kesiapan dari segi fisik, kesiapan mental, kesiapan dari aspek kognitif dan
sebagainya. Kesiapan adalah kondisi yang mendahului kegiatan itu sendiri, tanpa
kesiapan/kesediaan ini proses mental tidak terjadi. Kondisi yang menunjukkan
adanya keserasian antara kematangan fisik, mental serta pengalaman sehingga
individu mempunyai kemampuan untuk melaksanakan suatu kegiatan dalam
hubungannya dengan pekerjaan. Kesiapan kerja adalah suatu kemampuan seseorang
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan ketentuan tanpa mengalami
kesulitan dan hambatan dengan hasil maksimal dengan target yang telah ditentukan.
Kesiapan kerja diperlukan siswa melalui pola-pola latihan kerja, sehingga tercipta
kondisi kematangan mental dalam diri siswa dan memiliki kemampuan untuk
melakukan suatu kegiatan atau tingkah laku tertentu yang berhubungan dengan
pekerjaan. Kesiapan kerja sangat perlu diperhatikan dalam suatu proses, karena jika
siswa sudah ada kesiapan, maka hasilnya akan memuaskan.
Pada kenyataannya banyak terjadi kesenjangan kualitatif yang dikarenakan
ketidakselarasan kesiapan kerja siswa yang diperoleh dari lembaga pendidikan
dengan kemampuan yang dituntut oleh dunia kerja. Masih ditemui siswa yang kurang
siap dalam proses pembelajaran maupun pada mata diklat Praktek Kerja Lapangan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Dalam proses belajar di sekolah siswa
kurang memahami tentang mata pelajaran produktif yaitu mata pelajaran yang
membekali peserta didik agar memiliki kopetensi kerja sesuai Standard Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dunia kerja, selain itu dalam mengikuti mata
diklat praktek kerja lapangan siswa kurang diberikan tugas sesuai dengan posisi
pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh para pekerja di dunia kerja. Sehingga
siswa tidak melakukan tugasnya dengan baik dan siswa tidak maksimal dalam belajar
melalui program PKL tersebut. Maka dari itu diperlukan peran serta guru/
pembimbing dalam proses pembelajaran maupun pada mata diklat PKL sehingga
nantinya siswa menjadi lulusan yang siap pakai di dunia kerja.
Upaya untuk mengatasi hal tersebut di atas perlu untuk mewujudkan
perbaikan pada proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan.
Tujuannya untuk menekan masalah yang timbul dalam mempersiapkan kerja siswa
setelah lulus sehingga mampu terjun kedunia kerja. Kesiapan kerja pada dasarnya
merupakan kapasitas atau kemampuan fisik dan mental dalam belajar secara
kompetentif, disertai upaya memiliki keterampilan untuk mengerjakan sesuatu.
Program untuk mempersiapkan siswa siap kerja, sekolah memberikan bekal guna
meningkatkan siswa dalam kemampuan bekerja untuk bidang pekerjaan yang
memerlukan pengetahuan dan peralatan yang sejenis. Program ini diharapkan peserta
didik mempunyai pilihan lapangan pekerjaan yang lebih jelas dan lebih cepat
mengikuti latihan di dalam pekerjaan. Program persiapan kerja yang spesifik
memberikan bekal yang sudah mengarah kepada jenis pekerjaan tertentu, meskipun
belum pada suatu perusahaan tertentu.
SMK Negeri 6 Surakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan kejuruan
yang berupaya meningkatkan kualitas lulusan dengan kesiapan kerja siswa yang
berkompetensi tinggi. Berdasarkan pengamatan di lapangan, kesiapan kerja siswa
SMK Negeri 6 Surakarta masih kurang, karena banyak siswa tidak maksimal dalam
menerapkan pengetahuan yang didapat dari proses pembelajaran di sekolah kedalam
praktek kerja lapangan. Peran serta guru dalam praktek pembelajaran di sekolah
kurang sehingga siswa kurang dapat menerapkan materi yang diperoleh.
Permasalahan yang lain adalah adanya siswa yang mendapat nilai kerja praktek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
lapangan kurang dari standart kelulusan yakni 7,00 sehingga siswa dinyatakan belum
lulus dan diwajibkan untuk mengikuti perbaikan. Proses pembelajaran disekolah dan
praktek kerja lapangan yang telah diuraikan diatas diduga berpengaruh terhadap
kesiapan kerja siswa SMK Negeri 6 Surakarta.
Adanya asumsi permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
tentang Pengaruh Proses Pembelajaran di Sekolah dan Praktek Kerja Lapangan
Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.
B Identifikasi Masalah
Berdasar latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
permasalahan dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1. Sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam menerapkan materi yang
diperolehnya di sekolah dengan praktek di lapangan.
2. Adanya siswa yang mendapatkan nilai kerja praktek lapangan kurang dari 7,00
sehingga dinyatakan belum lulus dan diwajibkan untuk mengikuti perbaikan.
Pembelajaran kompetensi keahlian kejuruan siswa dinyatakan lulus jika
memenuhi standar kelulusan yakni memperoleh nilai minimum 7,00.
3. Penerapan proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan, perlu
disertai upaya meningkatkan kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Negeri 6
Surakarta agar semakin baik dan tidak terjadi kesenjangan kualitatif.
4. Kesiapan kerja siswa selain dipengaruhi oleh proses pembelajaran di sekolah
dan praktek kerja lapangan juga dapat dipengaruhi oleh aspek-aspek fasilitas
sekolah. Permasalahannya adalah keterbatasan peralatan praktek dengan jumlah
siswa, penjadwalan pembelajaran praktek yang kurang konsisten, dan motivasi
terhadap profesi yang perlu ditanamkan pada siswa.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat bahwa bidang kependidikan merupakan ilmu yang sangat luas
cakupannya maka penelitian mengenai kependidikan adalah penelitian yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
kompleks. Hal ini berarti setiap penelitian kependidikan perlu dibatasi
permasalahannya. Tujuan pembatasan masalah ini agar supaya penelitian ini tidak
meluas dan menyimpang jauh dari tujuan penelitian. Penelitian ini dibatasi pada
proses pembelajaran, praktek kerja lapangan dan kesiapan kerja siswa. Untuk
membatasi masalah yang diteliti, maka perlu diperjelas istilah-istilah variabel
penelitian dijelaskan sebagai berikut:
1. Pada proses pembelajaran di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar di kelas
guna membentuk ketrampilan sebagai upaya membekali diri siswa dengan
kemampuan-kemampuan yang bersifat pengalaman, pemahaman moral dan
ketrampilan sehingga mengalami perkembangan positif.
2. Praktek kerja lapangan merupakan model pelaksanaan pelatihan yang di
selenggarakan di lapangan yaitu pelaksanaan praktek siswa di dunia kerja yang
bertujuan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu
sesuai dengan kurikulum dan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan sehingga dalam
bekerja dapat sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
3. Kesiapan kerja yang merupakan kondisi kematangan mental yang ada di dalam
diri siswa sehingga mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan atau
tingkah laku tertentu yang berhubungan dengan pekerjaan. Kesiapan kerja sangat
perlu diperhatikan dalam suatu proses, karena jika siswa sudah ada kesiapan,
maka hasilnya akan memuaskan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka
dapat ditentukan pokok permasalahan yang di kaji dalam penelitian ini, yaitu:
1. Apakah ada pengaruh proses pembelajaran di sekolah terhadap kesiapan kerja
siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di
Kota Surakarta ?.
2 Apakah ada pengaruh praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa
kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota
Surakarta ?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
3 Apakah ada pengaruh proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan
secara bersama terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian
administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh proses pembelajaran di sekolah terhadap kesiapan kerja
siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di
Kota Surakarta
2 Mengetahui pengaruh praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa kelas
XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta
3 Mengetahui pengaruh proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan
secara bersama terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian
administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah manfaat teoretis, dan
manfaat praktis, antara lain:
1. Manfaat teoretis
Sebagai upaya pendalaman pengetahuan yang berkaitan ilmu pendidikan dan
sosial serta pengelolaan sumber daya manusia, khususnya mengenai proses
pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan dalam meningkatkan
kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK
Negeri 6 di Kota Surakarta.
2. Manfaat praktis
Untuk memberikan masukan kepada pimpinan Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 6 di Kota Surakarta berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah dan
praktek kerja lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Tinjauan Tentang Proses Pembelajaran di Sekolah
a. Proses Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses kegiatan yang nantinya akan menentukan
keberhasilan belajar siswa. Dari proses pembelajaran itu akan terjadi sebuah
kegiatan timbal balik antara guru dengan siswa untuk menuju tujuan yang lebih
baik. Oleh karena itu, proses pembelajaran yang tepat sangat dibutuhkan dalam
kegiatan untuk menghasilkan sebuah karya melalui ketrampilan yang dilatih
secara periodik yang pada akhirnya diperoleh hasil kerja siswa (Sugiyono, 2008).
Sejalan dengan hal tersebut di atas, pembelajaran dapat didefinisikan
sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi
suatu situasi yang dihadapi dan karakteristik-karakteristik dari perubahan
aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan berdasarkan kecenderungan reaksi asli,
kematangan atau perubahan sementara (Jogiyanto, 2007).
Pengertian proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran
menyangkut kegiatan tenaga pendidik, kegiatan peserta didik, pola dan proses
interaksi tenaga pendidik dan peserta didik dan sumber belajar dalam suatu
lingkungan belajar dalam kerangka keterlaksanaan program pendidikan
(Rooijakkers,2000). Proses pembelajaran adalah suatu aktivitas psikis atau
mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan
nilai sikap (Winkel, 2001).
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran adalah segala upaya bersama antara guru dan siswa untuk berbagi
dan mengolah informasi, dengan harapan pengetahuan yang diberikan bermanfaat
dalam diri siswa dan menjadi landasan belajar yang berkelanjutan, serta
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
diharapkan adanya perubahan-perubahan yang lebih baik untuk mencapai suatu
peningkatan yang positif yang ditandai dengan perubahan tingkah laku individu
demi terciptanya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Sebuah proses
pembelajaran yang baik akan membentuk kemampuan intelektual, berfikir kritis
dan munculnya kreatifitas serta perubahan perilaku atau pribadi seseorang
berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu.
b. Proses Pembelajaran di Sekolah
Proses pembelajaran di sekolah merupakan inti dari proses pendidikan
formal dengan guru sebagai pemeran utamanya. Dalam proses pembelajaran di
sekolah sebagian besar hasil belajar perserta didik ditentukan oleh peranan guru
sebagai pengajar dalam kegiatan belajar siswa. Guru yang kompeten akan lebih
mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu
mengelola proses pembelajaran di sekolah sehingga hasil belajar siswa berada
pada tingkat yang optimal.
Proses pembelajaran di sekolah didukung oleh beberapa komponen antara
lain :
1) Strategi Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (Sanjaya, 2007). Strategi pembelajaran merupakan suatu
serangkaian rencana kegiatan yang termasuk didalamnya penggunaan metode
dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu
pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Strategi pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model,
metode dan teknik pembelajaran secara spesifik. Secara umum strategi dapat
diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar
mengajar, strategi juga bisa diartikn sebagai pola-pola umum kegiatan guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai
tujuan yang telah digariskan.
2) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran sebenarnya adalah untuk memperoleh
pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih kemampuan intelektual
para siswa dan merangsang keingintahuan serta memotivasi kemampuan
mereka (Dahar, 2000). Tujuan pembelajaran dibagi menjadi tiga kategori
yaitu: kognitif (kemampuan intelektual), afektif (perkembangan moral), dan
psikomotorik (keterampilan). Hal ini diperkuat oleh pendapat Blomm yang
membagi tiga kategori dalam tujuan pembelajaran yaitu: 1) Kognitif, 2)
Afektif, 3) Psikomotorik.
Tujuan kognitif berkenaan dengan kemampuan individu mengenal
dunia sekitarnya yang meliputi perkembangan intelektual. Tujuan afektif
mengenai perkembangan sikap, perasaan, nilai-nilai yang disebut juga
perkembangan moral. Tujuan psikomotorik adalah menyangkut
perkembangan keterampilan yang mengandung unsur-unsur motorik
sehingga siswa mengalami perkembangan yang maju dan positif.
Tujuan pembelajaran di dalamnya terdapat rumusan tingkah laku dan
kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki siswa atau peserta didik setelah
menyelesaikan kegiatan belajar dalam proses pengajaran. Oleh karena itu
tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru haruslah bermanfaat bagi siswa
dan sesuai karakteristik siswa supaya tujuan tersebut dapat tercapai secara
optimal. Dalam hal ini tujuan pembelajaran menjadi media bagi siswa untuk
mencapai tingkat keterampilan bidang tertentu dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman bekerja secara kelompok
maupun individu serta melatih kepercayaan diri siswa untuk menerima tugas
dan pekerjaan.
Berdasarkan penjelasan tentang tujuan pembelajaran di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah sebagai upaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
membekali diri siswa dengan kemampuan-kemampuan yang bersifat
pengalaman, pemahaman moral dan keterampilan sehingga mengalami
perkembangan positif
3) Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran
yang penting dan dibutuhkan dalam suatu kegiatan pembelajaran agar tujuan
tercapai. Materi pembelajaran atau sering disebut materi pokok adalah pokok-
pokok materi pembelajaran yang harus dipelajari siswa sebagai sarana
pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan menggunakan
instrumen penilaian yang disusun berdasarkan indikator ketercapaian
kompetensi (Mukmin, 2004)
Materi pembelajaran merupakan suatu yang disajikan guru untuk
diolah dan kemudian dipahami oleh siswa, dalam rangka pencapaian tujuan-
tujuan intruksional (Nana dan Ibrahim, 2003). Materi pembelajaran
dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan siswa. Materi tersebut diambil dari buku-buku
referensi atau bahan-bahan kajian sesuai kurikulum dan bahan lainnya yang
relevan. Pengembangan materi sangat dibutuhkan dalam rangka
meningkatkan kreatifitas siswa, di antaranya mengefektifkan latihan dan
kajian oleh siswa, baik dibawah bimbingan guru maupun secara mandiri oleh
siswa.
Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa materi
pembelajaran merupakan isi yang akan diberikan kepada siswa pada proses
pembelajaran, materi pembelajaran yang akan mengarahkan siswa kepada
tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
c. Faktor-faktor Proses pembelajaran
Perhatian utama dalam perancangan pembelajaran adalah pada pemilihan,
penetapan, dan pengembangan metode pembelajaran. Pemilihan metode
pembelajaran harus didasarkan pada analisis kondisi pembelajarannya, dan apa
hasil pembelajaran. Analisis akan menunjukkan kondisi pembelajarannya, dan
hasil pembelajaran yang diharapkan. Setelah itu, barulah menetapkan dan
mengembangkan metode pembelajaran yang diambil dari setelah perancang
pembelajaran mempunyai informasi yang lengkap mengenai kondisi nyata yang
ada dan hasil pembelajaran yang diharapkan.
Proses pembelajaran di sekolah melibatkan beberapa faktor pembelajaran,
antara lain :
1. Siswa
Siswa adalah seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan
penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Siswa
merupakan komponen utama dalam Proses Pembelajaran di sekolah (PBM)
karena siswa adalah bahan mentah dalam pendidikan yang harus diolah
untuk mencapai hasil yang optimal (Pidarta, 2005).
2. Guru
Guru adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelola proses pembelajaran
di sekolah, di mana guru sangat berperan dalam proses pencapaian tujuan
PBM. Seorang guru dituntut untuk memiliki kualifikasi tinggi dan dapat
menyusun, menyelenggarakan dan menilai program pengajaran. Tugas guru
sebagai profesi meliputi mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan
nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan
keterampilan-keterampilan kepada siswa (Gay, 2004).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
3. Tujuan
Tujuan adalah pernyataan tentang perubahan perilaku yang terjadi pada siswa
setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Perubahan perilaku
tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Aspek kognitif
mencakup tujuan yang berhubungan dengan ingatan (recall) pengetahuan, dan
kemampuan intelektual. Aspek afektif mencakup tujuan-tujuan yang
berhubungan dengan perubahan-perubahan sikap, nilai, perasaan, dan minat.
Aspek psikomotor mencakup tujuan yang berhubungan dengan kemampuan
gerak (Samana, 2002).
4. Bahan/materi
Bahan atau materi adalah bahan yang digunakan untuk belajar dan yang
membantu untuk mencapai tujuan belajar, di mana bahan harus relevan
dengan tujuan yang akan dicapai, taraf kesulitannya disesuaikan dengan
kemampuan siswa, dapat menunjang motivasi siswa, harus sesuai dengan
kurikulum yang berlaku dan media yang digunakan. Bahan dapat berwujud
pengetahuan yang tertuang dalam bentuk buku (Sahertian, 2004).
5. Media
Media adalah alat yang digunakan sebagai sarana dalam penyampaian materi
belajar yang dapat mempermudah dan merangsang keinginan siswa untuk
belajar. Media pendidikan menurut Moh. Uzer Usman (2001) memiliki nilai
atau manfaat sebagai berikut :
(a) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir. Oleh karena itu
mengurangi verbalisme (tahu istilah tetapi tidak tahu arti, tahu nama
tetapi tidak tahu bendanya).
(b) Memperbesar perhatian siswa.
(c) Membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah dilupakan.
(d) Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri di kalangan para siswa.
(e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu.
(f) Membantu tumbuhnya pengertian dan membantu perkembangan
kemampuan berbahasa (hlm. 32).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Sehingga dengan penggunaan media belajar yang sesuai dengan materi
pelajaran diharapkan proses pembelajaran di sekolah akan berjalan dengan
lancar dan dapat mencapai tujuan belajar.
6. Evaluasi
Evaluasi merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses
dan hasilnya. Evaluasi hasil belajar peserta didik pada dasarnya rnerupakan
bagian integral dari proses pembelajaran, yang diarahkan untuk menilai
kinerja peserta didik yang meliputi pemantauan proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil belajar secara berkesinambungan (Abdul Harris, 2009).
Tujuan utama dari pemberian evaluasi ini adalah :
(a) Mengetahui sejauhmana telah terjadi kemajuan hasil belajar pada diri
siswa sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan pembinaan
selanjutnya.
(b) Mengetahui tingkat keberhasilan peserta, sebagai bahan pertimbangan
dalam menetapkan apakah yang bersangkutan berhasil (lulus) atau tidak
(belum) berhasil dalam menempuh suatu program pembelajaran.
(c) Mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi-kompetensi
suatu keahlian tertentu sesuai dengan yang dipersyaratkan (standardized)
dunia kerja, agar yang bersangkutan dapat dinyatakan ahli (mastery) pada
keahlian tersebut.
Simpulannya, pembelajaran merupakan proses mengatur lingkungan
agar terjadi interaksi antara murid dengan lingkungannya. Pada suatu saat
murid menerima rangsangan dari lingkungan yang luas, sementara pada saat
lain rangsangan itu terlalu kecil.
Berhasil tidaknya proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor lain, faktor tersebut antara lain (Uzer Usman, 2001) :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
1. Daya Tarik Pembelajaran
Daya tarik, sebagai hasil pembelajaran, erat sekali kaitannya dengan
daya tarik bidang studi. Namun demikian, daya tarik bidang studi, dalam
penyampaiannya, akan banyak tergantung pada kualitas pembelajarannya.
Pengukuran daya tarik pembelajaran dapat dilakukan dengan mengamati
apakah siswa ingin terus belajar atau tidak. Jadi, kecenderungan siswa untuk
tetap terus belajar bisa terjadi karena daya tarik bidang studi itu sendiri, atau
bisa juga karena kualitas pembelajarannya, atau keduanya. Untuk
mempreskripsikan daya tarik sebagai hasil pembelajaran, maka tekanan
diletakkan pada kualitas pembelajaran, bukan pada daya tarik yang berasal
dari bidang studi. Daya Tarik Bidang Studi, pada dasarnya setiap bidang studi
memiliki daya tarik tersendiri, meskipun daya tarik ini amat tergantung pada
karakteristik siswa, seperti: bakat, kebutuhan, minat, serta kecenderungan-
kecenderungan atau pilihan-pilihan per-seorangan lainnya. Suatu bidang studi
memiliki daya tarik tinggi bisa karena sesuai dengan bakat siswa, atau
dibutuhkan secara pribadi oleh siswa, atau karena sekedar minat. Daya tarik
inilah yang menyebabkan siswa ingin mempelajari bidang studi itu. Namun
kecenderungan ini, bagaimanapun juga, dipengaruhi oleh bagaimana bidang
studi itu diorganisasi dan disampaikan kepada siswa. Jadi, strategi
pengorganisasian pembelajaran dan penyampaian pembelajaran memegang
peranan yang amat peting untuk mempertahankan dan sekaligus menunjukkan
daya tarik bidang studi. Meskipun demikian, strategi pengelolaan, yang
berfungsi untuk menata penggunaan kedua strategi pembelajaran itu,
peranannya tak dapat diabaikan.
Pembelajaran yang bermutu juga harus mempunyai daya tarik yang
kuat, daya tarik tersebut meliputi: isi pendidikan yang mudah dicerna karena
telah diolah sedemikian rupa, kesempatan yang tersedia yang dapat diperoleh
siapa saja pada setiap saat diperlukan, pesan yang diberikan pada saat dan
peristiwa yang tepat, keterandalan yang tinggi, terutama karena kinerja yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
menonjol, kesepadanan antara waktu, biaya dan tenaga yang digunakan
dengan hasil yang diperoleh atau dapat dikatakan sebagai keanekaragaman
sumber baik yang dengan sengaja dikembangkan maupun yang sudah tersedia
dan dapat dipilih serta dimanfaatkan untuk kepentingan belajar, suasana yang
akrab hangat dan merangsang pembentukan kepribadian peserta didik.
2. Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas berarti berusaha untuk dapat mencapai sasaran yang telah
ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sesuai pula dengan
rencana, baik dalam penggunaan data, sarana, maupun waktunya atau
berusahan melalui aktivitas tertentu baik secara fisik maupun non fisik untuk
memperoleh hasil yang maksimal baik secara kuantitatif maupun kualitatif
(Said, 1981). Pembelajaran yang efektif adalah belajar yang bermanfaat dan
bertujuan bagi peserta didik, melalui pemakaian prosedur yang tepat (Miarso
dalam Bambang Warsita, 2008). Pengertian ini mengandung dua indikator,
yaitu terjadinya belajar pada siswa dan apa yang dilakukan guru.
Pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik untuk belajar keterampilan spesifik, ilmu pengetahuan, dan sikap serta
yang membuat peserta didik senang. Jadi ketika siswa senang dalam belajar,
mereka akan mudah menerima ilmu yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelelajaran
yang efektif adalah pembelajaran yang mampu membuat siswa belajar dengan
baik dan memperoleh ilmu pengetahuan dan juga keterampilan melalui suatu
prosedur yang tepat. Efektivitas pembelajaran sering diukur dengan
tercapainya tujuan atau dapat pula diartikan sebagai ketepatan dalam
mengelola suatu situasi atau “doing the right things”. Pengertian ini
mengandung cirri : bersistem (sistematik), yaitu dilakukan secara teratur,
konsisten atau berurutan melalui tahap perencanaan, pengembangan,
pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan, sensitive terhadap kebutuhan
akan tugas belajar dan kebutuhan pembelajar, kejelasan akan tujuan dank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
arena itu dapat dihimpun usaha untuk mencapainya, bertolak dari kemampuan
atau kekuatan mereka yang bersangkutan (peserta didik, pendidik masyarakat
dan pemerintah).
3. Efisiensi Pembelajaran
Efisiensi adalah sebuah konsep yang mencerminkan perbandingan
terbaik antara usaha dengan hasilnya. Efisiensi berarti pula melakukan segala
sesuatu secara benar, tepat, akurat, dan mampu membandingkan antara
besaran input dan output. Dalam konteks belajar, efisiensi mempunyai arti,
meningkatkan kualitas belajar dan penguasaan materi belajar; mempersingkat
waktu belajar; meningkatkan kemampuan guru, mengurangi biaya tanpa
mengurangi kualitas belajar mengajar. Bagi suatu lembaga pendidikan,
pengertian efisiensi tersebut tampaknya mengarah pada efisiensi yang
memberikan arti peningkatan kemampuan guru dalam proses belajar-
mengajar. Hal ini karena dalam proses belajar mengajar yang mementingkan
hubungan peserta didik dan guru, guru menjadi pihak yang aktif. Namun bagi
peserta didik, efisiensi dapat dimaknai menjadi dua macam efisiensi, yaitu
efisiensi usaha belajar dan efisiensi hasil belajar. (a) Efisiensi Usaha Belajar.
Suatu kegiatan belajar dapat dikatakan efisien kalau prestasi yang diinginkan
dapat dicapai dengan usaha seminimal mungkin. Usaha dalam hal ini adalah
segala sesuatu yang digunakan untuk mendapat hasil belajar yang
memuaskan, seperti: tenaga dan pikiran, waktu, peralatan belajar, dan hal-hal
lain yang relevan dengan kegiatan belajar. (b) Efisiensi Hasil Belajar. Sebuah
kegiatan belajar dapat pula dikatakan efisien apabila dengan usaha belajar
tertentu memberikan prestasi belajar tinggi.
Efisiensi pembelajaran dapat diartikan sebagai kesepadanan antara
waktu, biaya dan tenaga yang digunakan dengan hasil yang diperoleh atau
dapat dikatakan sebagai mengerjakan sesuatu dengan benar. Ciri yang
terkandung meliputi : merancang kegiatan pembelajaran berdasarkan model
mengacu pada kepentingan, kebutuhan kondisi peserta didik pengorganisasian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
kegiatan belajar dan pembelajaran yang rapi, misalnya lingkungan atau latar
belakang diperhatikan, pemanfaatan berbagai sumber daya dengan pembagian
tugas seimbang, serta pengembangan dan pemanfaatan aneka sumber belajar
sesuai keperluan, pemanfaatan sumber belajar bersama, usaha inovatif yang
merupakan penghematan, seperti misalnya pembelajaran jarak jauh dan
pembelajaran terbuka yang tidak mengharuskan pembangunan gedung dan
mengangkat tenaga pendidik yang digaji secara tetap. Inti dari efisiensi adalah
mengembangkan berbagai factor internal maupun ekternal (sistematik) untuk
menyusun alternative tindakan dan kemudian memilih tindakan yang paling
menguntungkan.
Pengertian pembelajaran adalah inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Pembelajarann
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa
atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu (Usman, 2001).
Dalam proses pembelajaran, baik guru maupun siswa bersama-sama
menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini akan
mencapai hasil yang maksimal apabila pembelajaran berjalan secara efektif.
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang memudahkan siswa untuk
mempelajari sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep,
dan bagaimana hidup serasi dengan sesama, atau suatu hasil belajar yang
diinginkan.
Dari uraian di atas terlihat bahwa proses pembelajaran bukan sekedar
transfer ilmu dari guru kepada siswa, melainkan suatu proses kegiatan, yaitu
terjadi interaksi antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa.
Pembelajaran hendaknya tidak menganut paradigma transfer of knowledge, yang
mengandung makna bahwa siswa merupakan objek dari belajar. Tapi upaya
membelajarkan siswa. Ditandai dengan kegiatan memilih, menetapkan,
mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Pemilihan, penetapan, dan pemgembangan metode ini didasarkan pada kondisi
pembelajaran yang ada. Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakekat
perencanaan dan perancangan (disain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa.
Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak berinteraksi dengan guru sebagai salah
satu sumber belajar, tetapi berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang
mungkin dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu
pembelajaran menaruh perhatian pada ”bagaimana membelajarkan siswa”, dan
bukan pada ”apa yang dipelajari siswa”.
Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran adalah proses mengatur
lingkungan agar terjadi interaksi antara murid dengan lingkungannya. Pada suatu
saat murid menerima rangsangan dari lingkungan yang luas, sementara pada saat
lain rangsangan itu terlalu kecil. Lingkungan yang diharapkan tentu saja
lingkungan yang seimbang dengan kondisi siswa agar tidak terlalu besar memberi
rangsang, akan tetapi tidak terlalu kering dari rangsangan. Lingkungan yang
terlalu besar memberi rangsangan, dapat mengakibatkan murid menjadi
tergantung, sehingga kurang membangkitkan kreativitas murid. Murid akan
menjadi kurang percaya pada diri sendiri. Sedangkan lingkungan yang terlalu
kecil atau kering dari rangsangan menyebabkan anak kurang memiliki motivasi
belajar. Pada gilirannya anak akan menyalurkan energi dan menggunakan waktu
luangnya untuk kegiatan-kegiatan di luar kegiatan pembelajaran.
c. Indikator Proses Pembelajaran di Sekolah
Pembelajaran sebagai kombinasi kombinasi yang tersusun meliputi unsur-
unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran". (Oemar Hamalik, 2000).
Pembelajaran yang melibatkan kegitan guru, siswa dan komponen lainnya
dalam proses pembelajaran saling mempengaruhi satu sama lain dalam rangka
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Adanya komponen-
komponen pembelajaran di atas, maka seorang guru kiranya mampu menciptakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
situasi yang tepat,sehingga terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan
efisien. Berdasar komponen-komponen pembelajaran yang dijalankan dengan
menggunakan metode pembelajaran yang tepat, siswa dapat diarahkan untuk
mencapai suatu prestasi dan dapat diukur dengan sistem yang konsisten dan
terukur tingkat keberhasilannya. Banyak metode yang dapat dipakai dalam
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pembelajarannya.
Indikator proses pembelajaran di sekolah menurut Uzer Usman (2001)
meliputi : (1) Strategi Pembelajaran, (2) Materi Pembelajaran (3) Daya tarik
dalam pembelajaran, (4) Efektivitas pembelajaran, (5) Efisiensi pembelajaran.
2. Tinjauan Tentang Praktek Kerja Lapangan
a. Pengertian Praktek Kerja Lapangan
Program persiapan kerja yang spesifik memberikan bekal yang sudah
mengarah kepada jenis pekerjaan tertentu, meskipun belum pada suatu
perusahaan tertentu. Lebih khusus lagi adalah program pendidikan kejuruan
khusus yang sudah terarah pada pekerjaan khusus, yaitu mendidik siswa untuk
memenuhi persyaratan yang diminta oleh suatu perusahaan tertentu. Penjenjangan
kedekatan pendidikan kejuruan berarti juga kesiapan lulusan dalam memasuki
lapangan kerja. Semakin khusus jenis pendidikan kejuruan akan semakin siap
lulusannya memasuki lapanan kerja, tetapi juga semakin sempit bidang pekerjaan
yang dapat dimasuki.
Mengenai Pendidikan Praktek Kerja Lapangan Daryanto (2009)
menyatakan :
“Pendidikan praktek kerja lapangan merupakan bentuk penyelenggaraan
pendidikan keahlian profesional yang memadukan antara program
pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh
melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja (on the job training)
secara terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu
(hlm. 109).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Praktik kerja lapangan adalah metode pelatihan yang terjadi ditempat kerja
dan umumnya berupa pelatihan technical skill dan lebih berfokus pada
peningkatan produktivitas secara cepat (Johnson yang dikutip oleh Martanto,
2008). Sedangkan W.J.S Poerwodarmito dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,
adalah cara melakukan apa yang terdapat di dalam pelajaran teori. Praktek kerja
lapangan adalah bekerja di luar kelas pada suatu instansi yang sedang beroperasi
sebagai upaya penerapan dan pembandingan antara pekerjaan yang senyatanya
dengan teori yang didapat siswa didalam kelas sebagai bagian dari kurikulum
yang diwajibkan untuknya.
Dalam praktik kerja lapangan, ada dua pihak yang aktif di dalamnya, yaitu
trainees pihak yang di latih, dan trainers sebagai pihak yang melatih. Praktek
kerja lapangan merupakan pelatihan yang langsung dilakukan di tempat kerja
dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam pembelajaran
di sekolah dan dalam mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja (Slameto,
2006).
Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka penulis menyimpulkan bahwa
praktik kerja lapangan adalah sebuah kegiatan dimana siswa mendapatkan
technical skill pada saat proses belajar teori ke dalam situasi kerja yang
sesungguhnya, sekaligus sebagai tolak ukur kemampuan bagi siswa itu sendiri.
Praktik kerja lapangan merupakan suatu bagian yang sangat penting dari usaha
memunculkan perubahan progresif pada setiap siswa atau setidaknya
menyesuaikan kemampuan dan keterampilan seseorang siswa yang melakukan
training dengan kebutuhan dan tuntutan masa kini.
b. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Dalam praktek kerja, siswa akan mempelajari kemampuan-kemampuan
yang harus dikuasai berdasarkan atas jenis-jenis pekerjaan yang ada di lapangan
kerja. Dalam praktek kerja, pada dasarnya siswa telah bekerja langsung pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
bidang pekerjaan yang sesungguhnya, sehingga sebenarnya siswa telah memiliki
kemampuan yang diperoleh melalui pengalaman kerja.
Menurut Oemar Hamalik praktik kerja lapangan atau dibeberapa sekolah
disebut dengan On The Job Training (OJT) merupakan modal pelatihan yang di
selenggarakan di lapangan, bertujuan untuk memberikan kecakapan yang
diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan kurikulum dan tuntutan
kemampuan bagi pekerjaan.
Hal ini sangat berguna untuk para siswa agar dapat beradaptasi dan siap
terjun ke dunia kerja, sehingga di dalam bekerja nantinya dapat sesuai dengan
tuntutan dunia kerja. Praktik kerja lapangan sebagai program yang bersifat wajib
tempuh bagi siswa SMK melakukan praktik keahlian produktif yang dilaksanakan
di industri atau di perusahan yang berbentuk kegiatan mengajarkan pekerjan
produksi dan jasa (Kepmendiknas, 2000).
Pada hakekatnya pelaksanaan praktik kerja lapangan, baik dilakukan di
sekolah dan di dunia usaha atau di dunia industri (DU/DI). Sekolah membekali
siswa dengan materi pendiddikan umum (nourmative) pengetahuan dasar
penunjang (adaptif), serta teori dan keterampilan dasar kejuruan (produktif).
Siswa belajar kerja aktif sebagaimana layaknya seorang karyawan, bekerja sesuai
program kerja yang telah disetujui untuk mendapatkan keterampilan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Dalam melaksanakan tugas ini siswa dibimbing
langsung oleh orang yang ditunjuk perusahaan atau instansi yang bersangkutan,
dan segala aktifitas selama praktik dicatat untuk kemudian disusun menjadi
sebuah laporan praktik kerja lapangan Praktik kerja lapangan berdapak positif
terhadap motivasi belajar dan dapat menimbulkan semangat untuk belajar (Alma
Buchori, 2002).
Dari berbagai pendapat di atas menunjukkan bahwa praktik kerja lapangan
merupakan suatu program praktik keahlian produktif yang bersifat wajib tempuh
bagi siswa SMK yang dilakukan di dunia usaha atau dunia industri serta memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
konsep tersendiri dalam pelaksanaannya dan mempunyai tujuan untuk
meningkatkan kecakapan bekerja siswa.
Adapun tujuan dari pelaksanaan on the job training Daryanto (2001),
adalah :
1) Siswa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja yang
sesungguhnya.
2) Siswa memiliki tingkat kompetensi terstandar sesuai dengan yang
dipersyaratkan oleh dunia kerja.
3) Siswa menjadi tenaga kerja yang berwawasan mutu, ekonomi, bisnis,
kewirausahaan, dan produktif.
4) Siswa dapat menyerap secara nalar teknologi dan budaya kerja untuk
kepentingan pengembangan dirinya (hlm. 109)
Berdasarkan rumusan tersebut di atas, pada dasarnya pelatihan di dunia
kerja melalui program on the job training bertujuan untuk memberikan
pengalaman kerja agar peserta didik menguasai kompetensi keahlian produktif
terstandar, menginternalisasi sikap, nilai dan budaya instansi pasangan yang
berorientasi pada standar mutu, nilai-nilai ekonomi dan jiwa kewirausahaan serta
membentuk etos kerja yang kritis, produktif, dan kompetitif.
c. Pembimbingan Praktek Kerja Lapangan
Pada dasarnya pendidikan praktek kerja lapangan merupakan suatu bentuk
penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang merupakan kerja sama
antara pihak sekolah dengan dunia kerja. Oleh karena itu proses pendidikan
tersebut menyangkut dua tempat yaitu pada sekolah dan dunia usaha/dunia
instansi pasangan. Mengingat penyelenggaraan program pendidikan praktek kerja
lapangan melibatkan pihak sekolah dan pihak dunia kerja, maka diperlukan guru
pembimbing dalam sekolah dan instruktur dari pihak dunia kerja secara khusus
(Alma Buchori, 2002).
Guru pembimbing yang dimaksudkan adalah guru SMK yang memenuhi
persyaratan sebagai pembimbing yang melakukan tugas dalam mempersiapkan,
mengarahkan, memotivasi, melatih, menilai, membimbing siswa peserta program
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
pendidikan praktek kerja lapangan dalam melaksanakan kegiatan komponen
praktek dasar kejuruan dan praktek keahlian pada lini produksi di dunia kerja
(Wardiman Djojonegoro, 2002). Instruktur yang dimaksud adalah sebutan untuk
pembimbing dalam dunia kerja yang mempunyai tugas, wewenang dan tanggung
jawab untuk membimbing siswa dalam melaksanakan program on the job
training.
d. Monitoring dan Evaluasi Program Praktek Kerja Lapangan
Monitoring yang dimaksud dalam hal ini adalah kegiatan yang
dilaksanakan guru pembimbing untuk mengetahui terlaksananya program praktek
kerja lapangan. Kegiatan ini sangat penting untuk memantau kinerja para siswa
praktikan di dalam menjalankan tugasnya, sehingga guru pembimbing dapat
membuat laporan kepada pihak sekolah. Sedangkan evaluasi itu sendiri yaitu
kegiatan untuk mengetahui sejuh mana siswa peserta mencapai tujuan program
praktek kerja lapangan.
Kegiatan evaluasi dilakukan bersama antara guru pembimbing dan
instruktur dari dunia kerja. Sasaran kegiatan evaluasi adalah tingkat penguasaan
pengetahuan keterampilan siswa dalam menjelaskan pekerjaan dan sikap serta
perilaku siswa selama menjalani Praktik Industri.
Tujuan dari monitoring dan evaluasi Praktik Industri yang tercantum
dalam Depdikbud (2005) adalah 1) Memantau setiap tahapan proses kegiatan
selama program berjalan secara berkala untuk melihat konsistensi antara kegiatan
yang direncanakan dan pelaksanaan; 2) Menilai ketercapaian program dan
mengidentifikasi problematik yang dihadapi selama proses berjalan, sebagai
masukan untuk pembinaan dan perbaika serta perencanaan ulang.
Evaluasi atau penilaian hasil pelatihan meliputi beberapa hal yaitu (Oemar
Hamalik, 2001) :
1. Evaluasi aspek pengetahuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Evaluasi terhadap aspek pengetahuan bertujuan untuk mengetahui; (1)
penguasan siswa tentang pengenalan fakta-fakta; (2) tingkat pemahaman
siswa mengenai konsep-konsep dan teori; (3) kemampuan siswa dalam
penerapan prinsip-prinsip dalam materi pelatihan; (4) kemampuan siswa
mengkaji (analisis) suatu masalah dan upaya pemecahannya; (5) kemampuan
peserta mengenai kegiatan dan produk yang dihasilkan.
2. Evaluasi aspek keterampilan
Evaluasi dilakukan pada akhir pelatihan yang bertujuan untuk mengetahui
perkembangan keterampilan siswa.
3. Evaluasi aspek sikap
Sikap mengandung beberapa unsur yakni penghargaan, minat, nilai, disiplin,
kesadaran, dan watak.Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara periodik
pada saat siswa melaksanakan on the job training di dunia kerja. Evaluasi
dilaksanakan pada akhir program oleh pembimbing dengan sekolah dan
instruktur dengan dunia kerja dengan format monitoring dan evaluasi yang
sudah disepakati bersama.
e. Penilaian Praktek Kerja Lapangan
Penilaian terhadap siswa selama melaksanakan pekerjaan di dunia kerja
sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan wewenang pihak dunia kerja. Aspek
yang dinilai pada diri siswa meliputi aspek teknis dan non teknis. Aspek teknis
menyangkut tingkat penguasaan keterampilan siswa dalam menyelesaikan
pekerjaan, sedang aspek non teknis menyangkut sikap dan perilaku siswa selarra
di dunia kerja meliputi disiplin, tanggung jawab, kreativitas, kemandirian, kerja
sama, maupun ketaatan.
Penilaian pelaksanaan pekerjaan di dunia kerja dilakukan dengan
memberikan sertifikat kepada siswa peserta praktek kerja di dunia instansi
pasangan, yang memuai keterangan tentang kemampuan kejuruan apa yang telah
dimiliki oleh pemegang sertifkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Penilaian dapat dikelompokkan menjadi dua hal: (1) Penilaian hasil
belajar di sekolah mencakup komponen kemampuan normatif, adaptif dan teori
kejuruan; (2) Penilaian Penguasaan Keahlian, adalah penilaian yang dilakukan
untuk mengetahui tingkat penguasaaan seseorang terhadap kemampuan-
kemampuan yang dipersyaratkan untuk dinyatakan ahli dan berwenang
melaksanakan tugas/pekerjaan tertentu. Penilaian keahlian terdiri dari: (a)
Penilaian ujian kompetensi; dan (b) Penilaian Ujian Profesi; dan (3) Sertifikat
sesuai dengan pengelompokan jenis penilaian di atas, maka sertifikat dibagi
beberapa jenis dalam pelaksanaan PBL pada SMK yaitu: (a) Ijazah atau Surat
Tanda Tamat Belajar (STTB); (b) Sertifikat kompetensi; dan (c) Sertifikat Profesi.
Dalam evaluasi hasil belajar PBL dilakukan penilaian dan sertifikasi.
Penilaian adalah upaya untuk menafsirkan hasil pengukuran dengan cara
membandingkannya terhadap patokan tertentu yang telah disepakati yang
meliputi (1) sikap dan perilaku siswa selama melakukan praktek kerja di instansi
pasangan, (2) melaksanakan tugas dengan penuh kedisiplinan serta memiliki rasa
tanggungjawab, (3) berusaha mengebangkan kreativitas untuk memecahkan
masalah yang ditemui, (4) semua tindakannya menunjukan kemandirian yang
sebenarnya dan tidak tergantung orang lain dan (5) mampu bekerja sama dengan
teman sejawat. Sedangkan yang dimaksud dengan kompetensi siswa dibuktikan
dengan sertifikasi yakni proses pengakuan keahlian dan kewenangan seseorang
dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan tertentu, melalui suatu proses sistem
pengujian keahlian yang mengacu kepada standar keahlian yang berlaku dan
diakui oleh lapangan kerja (Depdikbud, 2005).
Secara garis besar dalam penilaian Praktek Kerja Lapangan didasarkan
oleh 2 (dua) aspek yaitu aspek teknis dan non teknis, antara lain (Depdikbud,
2005) :
1. Aspek teknis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Aspek teknis meliputi penguasaan ketrampilan siswa dalam menyelesaikan
pekerjaan.
2. Aspek non teknis, meliputi :
a) Sikap dan perilaku siswa selarah dunia kerja
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau obyek (Soekidjo N, 2003). Perilaku adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Sikap dan perilaku
siswa selaras dengan dunia kerja adalah bentuk reaksi dan aktivitas siswa
baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan dunia kerja.
b) Disiplin dan tanggungjawab
Disiplin merupakan suatu kekuatan yang selalu berkembang di tubuh
siswa yang membuat mereka dapat mematuhi keputusan dan peraturan-
peraturan yang telah ditetapkan. Tanggung jawab menurut kamus umum
Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.
Sehingga bertanggung jawab yang dimaksud adalah berkewajiban
menanggung, memikul jawab,mananggung segala sesuatunya, atau
memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Para siswa PKL harus
mempunyai kesadaran akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja
maupun yang tidak di sengaja. Disiplin dan tanggungjawab di tempat PKL
seperti (1) Kepatuhan terhadap jam-jam kerja, (2) Kepatuhan terhadap
instruksi dari atasan, serta pada peraturan dan tata tertib yang berlaku, (3)
Berpakaian yang baik pada tempat PKL dan menggunakan tanda pengenal
instansi, (4) Menggunakan dan memelihara bahan-bahan dan alat-alat
perlengkapan kantor dengan penuh hati-hati, (5) Bekerja dengan
mengikuti cara-cara bekerja yang telah ditentukan, dll.
c) Kreativitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya baru
(inovatif) atau belum ada sebelumnya , segar ,menarik , aneh dan
mengejutkan,berguna dan dapat dimengerti. Siswa PKL dituntut untuk
berkreativitas dalam menyelesaikan atau mengerjakan suatu pekerjaan
yang diberikan. Siswa yang kreatif yaitu siswa yang dapat menghasilkan
ide-ide atau mengenali, alternatif, atau kemungkinan yang mungkin
berguna dalam memecahkan masalah, berkomunikasi dengan orang lain.
d) Kemandirian
Kemandirian merupakan suatu kemampuan individu untuk mengatur
dirinya sendiri dan tidak tergantung kepada orang lain. Dalam pelaksanaan
PKL siswa dituntut untuk mandiri yang artinya ia mampu mengorganisir
sendiri pekerjaannya dengan baik sesuai target yang diharapkan tanpa
harus diberikan pengarahan secara mendetil oleh atasan. Penilaian
kemandirian sangat penting karena siswa nantinya dapat terdidik untuk
memasuki dunia kerja karena kemandirian dalam bekerja ternyata
merupakan hal yang sangat sangat penting walaupun tidak disebutkan
didalam kualifikasi secara explisit, hal tsb mutlak menjadi persyaratan
kerja dimanapun kita berada.
e) Kerjasama maupun ketaatan
Kerjasama adalah aktivitas dua orang atau lebih secara bersama untuk
melakukan aktivitas bersama yang dilakukan secara terpadu yang
diarahkan kepada suatu target atau tujuan tertentu. Dalam hal kerjasama
antara siswa PKL satu dengan yang lain juga nantinya sebagai syarat
penilaian proses PKL karena diharapkan siswa satu dengan yang lain
dapat saling bekerjasama bila mengalami kesulitan untuk menyelesaikan
pekerjaan. Hal ini perlu dilakukan agar siswa yang tidak mengerti tentang
pekerjaannya dapat segera menyelesaikan dengan saling bekerjasama.
Selain itu ketaatan siswa pada saat proses pelaksanaan PKL juga akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
dinilai, apakah siswa tersebut selalu taat terhadap peraturan yang dibuat
baik itu dari sekolah maupun dari instansi pasangan.
f. Indikator Praktek Kerja Lapangan
Pelaksanaan praktek kerja lapangan pada (institusi pasangan) harus
memperhatikan dua hal yaitu; (1) Metode; pemilihan metode pembelajaran
praktik yang diarahkan ke kondisi kerja. (2) Proses pelatihan; pemanfaatan waktu
dalam pelatihan (time on task) harus seefektif dan seefisien mungkin. Untuk itu
perlu rencana yang matang tentang kegiatan guru/instruktur dan siswa dalam
Kegiatan pelatihan. Unsur yang terlibat dalam praktek kesekretarisan adalah
siswa, guru, instruktur dan guru pembimbing praktik kesekretarisan dilaksanakan
sesuai dengan program (materi, jangka waktu, jadwal, penilaian, pelaporan dan
sertifikasi).
Indikator dari praktek kerja lapangan yang dilakukan siswa terdiri: Aspek
teknis meliputi :
(1) tingkat penguasaan keterampilan siswa dalam menyelesaikan pekerjaan,
Aspek non teknis meliputi :
(2) sikap dan perilaku siswa selaras di dunia kerja
(3) disiplin, dan tanggung jawab,
(4) kreativitas,
(5) kemandirian
(6) kerja sama, maupun ketaatan.
3. Tinjauan Tentang Kesiapan Kerja Siswa
a. Pengertian kesiapan kerja
Pada hakikatnya kesiapan kerja merupakan suatu kemampuan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan atau menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan, sehingga dalam melakukan kerja tidak mendapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
hambatan. Selain itu juga, mendapatkan hasil kerja yang maksimal sesuai dengan
target yang telah ditetapkan.
Pendidikan Kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program
kerja. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan untuk mempersiapkan tenaga
kerja, maka dengan sendirinya orientasi pendidikan kejuruan tertuju pada
kualifikasi output atau lulusannya.
Beberapa prinsip yang dipakai sebagai strategi dalam penyesuaian ketenaga
kerjaan adalah fokusnya pada pengembangan mata pelajaran produktif serta
memaksimalkan penyelenggaraan praktik kerja lapangan. Penyelenggaraan
praktik kerja lapangan yang tepat dan sistematis serta terarah semakin
memperlengkapi kompetensi siswa sebagai kesiapan kerja memasuki dunia kerja.
Kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kesiapan kerja yakni berpengetahuan dan
berketerampilan makin lama semakin meningkat. Usaha untuk mendapatkan
kehidupan yang lebih baik ditengah-tengah perkembangan ekonomi global yang
semakin kompetitif, dan tuntutan untuk dapat mandiri dalam menghadapi
kehidupan (Goetsch dan Davis, 2011).
Kesiapan atau readiness merupakan kesediaan memberikan respon atau
bereaksi. Kesediaan itu datang dari dalam diri siswa dan juga berhubungan
dengan kematangan. Kesiapan sangat perlu diperhatikan dalam suatu proses,
karena jika siswa sudah ada kesiapan, maka hasilnya akan memuaskan. Slameto
(2010) berpendapat, “kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang
membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban dengan cara tertentu
terhadap suatu situasi” (hlm. 113).
Adapun yang dimaksudkan kesiapan kerja itu sendiri sejalan dengan yang
dimaksudkan oleh Supriyadi (2011) yaitu, “kesiapan sama dengan kemampuan
atau kompetensi" (hlm. 33). Berkenaan dengan pengertian kompetensi, beberapa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
ahli telah mengemukakan pendapatnya, bahwa kompetensi itu harus memenuhi
tiga kriteria. yaitu:
1) Pengetahuan, untuk mengukur pengetahuan yang bersifat kognitif bagi calon
tenaga kerja.
2) Penampilan, untuk mengukur tingkah laku sewaktu bekerja bagi calon tenaga
kerja.
3) Hasil yaitu hasil kerja calon tenaga kerja, untuk mengukur kemampuan calon
tenaga kerja.
Berdasarkan pendapat di atas, kompetensi menyangkut tiga aspek, yaitu
pengetahuan (kognitif), ketrampilan (skill), dan sikap (afektif). Kompetensi adalah
kemampuan melakukan sesuatu atau kerja sesuai dengan tahap-tahap
pelaksanaannya secara utuh. Kompetensi sebagai indikator kemampuan
melakukan sesuatu pekerjaan secara sistematis dan terencana sampai
mendapatkan hasil yang telah ditentukan.
Malayu S.P. Hasibuan (2003) berpendapat, “Kerja adalah pengorbanan
jasa, jasmani dan pikiran untuk menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa
dengan memperoleh imbalan tertentu” (hlm. 94). Bekerja artinya suatu bentuk
aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan, dan aktivitas ini
melibatkan baik fungsi fisik maupun mental. Untuk dapat mencapai hasil kerja
yang baik dan memuaskan diperlukan pengetahuan, ketrampilan, dan keadaan
jasmani yang sesuai dengan sifat dan bentuk pekerjaan tertentu (Supriyadi, 2011).
Sugiyono (2008) mengemukakan, “Kesiapan kerja adalah kondisi yang
menunjukkan adanya keserasian antara kematangan fisik, mental serta
pengalaman sehingga individu mempunyai kemampuan untuk melaksanakan
suatu kegiatan tertentu dalam hubungannya dengan pekerjaan” (hlm. 13).
Kesiapan kerja adalah suatu kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan sesuai dengan ketentuan tanpa mengalami kesulitan dan hambatan
dengan hasil maksimal dengan target yang telah ditentukan (Benjamin Setiawan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
2005). Pekerja yang baik adalah pekerja yang memenuhi syarat-syarat pekerja
yaitu pekerja yang mempunyai sifat dan kemampuan jasmani yang diperlukan,
yang memiliki kecerdasan, dan pendidikan yang ditentukan, serta memperoleh
pengetahuan yang cukup untuk melakukan pekerjaan dengan memenuhi prestasi
standar yang memuaskan mengenai keamanan, kualitas, dan kuantitas (Martinus
Yamin, 2008).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka penulis menyimpulkan
bahwa kesiapan kerja adalah kondisi kematangan mental yang ada di dalam diri
siswa sehingga mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan atau
tingkah laku tertentu yang berhubungan dengan pekerjaan. Kesiapan kerja
sangat perlu diperhatikan dalam suatu proses, karena jika siswa sudah ada
kesiapan, maka hasilnya akan memuaskan
b. Ciri-ciri Kesiapan Kerja
Ciri-ciri seseorang yang telah mempunyai kesiapan kerja menurut
Benjamin Setiawan (2005) bahwa untuk mencapai tingkat kesiapan kerja
dipengaruhi oleh tiga hal meliputi:
1) Tingkat Kematangan
Tingkat kematangan menunjukkan pada proses perkembangan atau
pertumbuhan yang sempurna, dalam arti siap digunakan.
2) Pengalaman Sebelumnya
Pengalaman sebelumnya merupakan pengalamanpengalaman yang
diperoleh berkaitan dengan lingkungan, kesempatan-kesempatan yang
tersedia dan pengaruh dari luar yang tidak disengaja.
3) Keadaan Mental dan Emosi yang Serasi
Keadaan mental dan emosi yang serasi meliputi keadaan kritis, memiliki
pertimbangan yang logis, obyektif, bersikap dewasa, kemauan untuk
bekerja dengan orang lain, mempunyai kesempatan untuk menerima,
kemauan untuk maju serta mengembangkan keahlian yang dimiliki (hlm.
35).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Siswa yang mempunyai kesiapan kerja adalah sebagai berikut:
1) Mempunyai Pertimbangan yang Logis dan Obyektif
Dalam menentukan pilihan pekerjaan yang akan dilakukan diperlukan
pertimbangan yang logis dan obyektif yang berdasarkan akal sehat, penalaran
yang matang dan rasional.
2) Mempunyai Kemauan dan Kemampuan untuk Bekerja dengan Orang Lain
Salah satu unsur seseorang dalam bekerja adalah adanya kemampuan untuk
bekerja sama dengan orang lain sehingga dapat menghasilkan kerja yang
maksimal.
3) Memiliki Keberanian untuk Menerima Tanggung Jawab
Dalam menjalankan pekerjaan yang dilakukan sikap bertanggungjawab harus
dimiliki oleh setiap pekerja karena secara individual keberanian untuk
bertanggungjawab merupakan indikasi kesiapan mental kerja.
4) Memiliki Sikap Kritis
Sikap kritis diperlukan dalam bekerja karena dapat mengembangkan inisiatif
dan ide-ide kreatif untuk meningkatkan kualitas kerja.
5) Mempunyai Ambisi untuk Maju dan Berusaha
Mengikuti Perkembangan Sesuai Bidang Keahlian yang Dimiliki Salah satu
sifat yang menunjukkan ciri-ciri tenaga kerja yang berkualitas adalah
keterbukaan terhadap perubahan. Mereka haruslah mempunyai keinginan
terus belajar dan mengikuti perkembangan (Alma Buchori, 2002).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang siswa
lulusan SMK sebagai calon tenaga kerja akan disebut memiliki kesiapan kerja
apabila memiliki kondisi fisik dan mental yang baik serta pengalaman.
Pengalaman tersebut berupa pengetahuan, keterampilan, kemampuan beradaptasi
dengan lingkungan, mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti
perkembangan sesuai bidang keahlian yang dimiliki untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja
Kesiapan kerja seseorang berhubungan dengan banyak faktor, baik dari
dalam diri siswa (intern) maupun dari luar diri siswa (ekstern) Keberhasilan
setiap individu di dunia kerja selain ditentukan oleh penguasaan bidang
kompetensinya juga ditentukan oleh bakat, minat, tekad serta kepercayaan diri
sendiri. Sikap, tekad, semangat dan komitmen akan muncul seiring dengan
kematangan pribadi seseorang. Tingkat kematangan merupakan suatu saat dalam
proses perkembangan yang sempurna dalam arti siap digunakan. Sedangkan
pengalaman yang mempengarui kesiapan mental dalam bekerja dapat diperoleh
dari lingkungan pendidikan dan keluarga. Oleh karena itu, pada saat seseorang
memilih pekerjaan hendaknya terjadi suatu proses yang selaras antara diri,
pekerjaan dan lingkungan keluarga (Muri Yusuf, A., 2002). Kondisi individu
yang berpengaruh terhadap kesiapan kerja untuk memberikan respon menurut
Slameto (2010) meliputi tiga aspek, yaitu:
“(1) Kondisi fisik, mental dan emosional, (2) Kebutuhan-kebutuhan, motif dan
tujuan, (3) Keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari”
(hlm 113).
Kondisi mental menyangkut kecerdasan, sedangkan kondisi emosional
berhubungan dengan motif dan dorongan atau minat yang akan mempengaruhi
kesiapan kerja. Pada dasarnya munculnya kesiapan seseorang tergantung pada
tingkat kematangan dan kesiapan yang ditentukan oleh pengalaman.
Kematangan dan pengalaman adalah suatu saat dalam proses perkembangan
dimana suatu fungsi fisik atau mental telah mencapai perkembangan yang
sempurna dalam arti siap untuk digunakan.
Menurut George J. Moully dalam Rika Isharyanti (2011) “Kesiapan tidak
tergantung pada kematangan semata-mata tetapi termasuk juga di dalamnya
faktor-faktor lain misalnya motivasi dan pengalaman” (hlm. 17). Selanjutnya
dinyatakan bahwa lingkungan memainkan peran yang sangat penting. Istilah
kesiapan merupakan konsep yang sangat luas dan melibatkan berbagai faktor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan terhadap sesuatu dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
1) Faktor fisiologis, suatu tingkah laku tidak dapat terjadi kecuali apabila organ-
organ fisiologis seperti: panca indera, sistem syaraf pusat dan otot-otot telah
berfungsi dengan baik.
2) Faktor psikologis, untuk dapat melakukan pekerjaan tertentu dengan baik,
seseorang harus mempunyai motivasi yang baik dan bebas dari konflik
emosional.
3) Faktor pengalaman, proses persiapan dapat terjadi apabila didasarkan pada
pengetahuan, keterampilan serta pengalaman-pengalaman yang telah dimiliki
oleh seseorang.
Sedangkan menurut Daryanto (2009), kesiapan berkaitan dengan
beberapa faktor, yaitu:
1) Perlengkapan dan pertumbuhan fisiologis, ini menyangkut pertumbuhan
terhadap kelengkapan pribadi seperti tubuh pada umumnya, alat-alat
indera dan kapasitas intelektual.
2) Motivasi, yang menyangkut kebutuhan, minat serta tujuan-tujuan individu
untuk mempertahankan serta mengembangkan diri. Motivasi berhubungan
dengan sistem kebutuhan dalam diri manusia serta tekanantekanan
lingkungan (hlm. 166).
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang
mempengaruhi kesiapan kerja. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor yang berasal
dari diri siswa (intern) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksten).
Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu kematangan baik fisik
maupun mental, ketekunan, kreativitas, minat, bakat, intelengensi, kepercayaan
diri, penguasaan ilmu pengetahuan dan motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri
siswa meliputi peran masyarakat dan keluarga, sarana dan prasarana di sekolah,
di lingkungan dunia kerja dan pengalaman praktik lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
d. Tujuan Kesiapan Kerja Siswa
Prestasi standar yang dimaksud adalah tingkat hasil yang dicapai oleh
pekerja yang memenuhi syarat tanpa harus berusaha terlalu keras sewaktu
bekerja, karena telah mengetahui, memahami prosedur, dan memiliki
kemampuan. Pekerja yang baik dan produktif tersebut merupakan pekerja yang
telah memiliki kesiapan kerja.
Pekerja yang memiliki kesiapan kerja sewaktu melakukan kerja akan
menunjukkm ciri-ciri visual sebagai berikut : menunjukkan gerakan yang mantap
dan lancar, mempunyai gerakan yang harmonis, cepat dan tanggap terhadap
gejala dan tanda-tanda, serta dapat menduga kemungkinan timbulnya masalah dan
hambatan sekaligus dapat mengatasinya. Selain itu dalam bekerja tidak
menunjukkan usaha pemusatan perhatian yang berlebihan, karena itu kelihatannya
lebih tenang.
Pentingnya kesiapan kerja bagi calon tenaga kerja dinyatakan yaitu
kesiapan kerja adalah investasi utama dan sumber utama bagi kemajuan ekonomi,
serta merupakan mata pencaharian atau penghidupan dari sebagian besar
kelompok masyarakat. Peningkatan atau pengembangan sumber daya manusia
merupakan suatu investasi dan ini merupakan salah satu dari bentuk/penerapan
yang dilakukan melalui pendidikan (Dowen, 2005).
Asumsi dari Djamaluddin (2003) yaitu, “Seseorang dapat meningkatkan
penghasilannya melalui peningkatan pendidikan yang mana setiap tambahan
penduduk berarti di satu pihak meningkatkan kemampuan kerja dan tingkat
penghasilan, akan tetapi di pihak lain menunda penerimaan penghasilan selama
mengikuti pendidikan” (hlm. 59). Meningkatnya kemampuan kerja akan
meningkatkan produktivitas, sehingga akan membawa pengaruh terhadap
penghasilan.
Kegiatan di SMK dibagi menjadi dua kegiatan, yaitu kegiatan teori dan
kegiatan praktek. Teori diberikan untuk mengembangkan intelektual dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
menunjang praktek, sedangkan praktek itu untuk mengembangkan ketrampilan
kerja. Pengetahuan teori yang diberikan kepada anak didik di SMK dengan
melalui proses belajar di kelas bertujuan untuk membekali anak didik dalam
bidang pengetahuan yang sifatnya menunjang kegiatan praktek serta untuk bekal
praktek yang dilaksanakan lapangan. dengan tujuan untuk memberikan
pengalaman belajar dalam bidang ketrampilan.
e. Indikator Kesiapan Kerja
Kegiatan pendidikan di SMK mempunyai tiga tujuan yaitu pengetahuan,
ketrampilan, minat kerja, yang mana dari ketiga tujuan tersebut dapat
menimbulkan sikap mandiri dan kreatifitas yang akan menghasilkan kesiapan
kerja siswa setelah lulus nantinya.
Berdasarkan uraian di atas, indikator dari variabel kesiapan kerja sebagai
berikut:
1. Kondisi fisik, mental dan emosional
2. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan.
3. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari
Kesiapan fisik.
B. Penelitian Terdahulu
Kajian ini untuk mendeskripsikan pengaruh prose pembelajaran di sekolah dan
praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII sekolah menengah
kejuruan negeri 6 di Surakarta. Sebagai perbandingan dikemukanan beberapa hasil
penelitian yang telah dilakukan beberapa peneliti sebelumnya, sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Jenna Petrosky (2005) dengan judul ” The
German Dual Educational System: Evolving Needs for a Skilled Workforce”.
Penelitian ini mengatakan bahwa banyak faktor yang telah diusahakan untuk
keberhasilan industri Jerman, tetapi kekuatan yang mendasari dalam keberhasilan
Jerman dapat menjaga kualitas dan keandalan output yang dihasilkan. Inti dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
kualitas produksi yang dapat dihasilkan Jerman banyak dikaitkan dengan tingkat
keterampilan pekerja industrinya. Tingkat ketrampilan yang tinggi adalah akibat
langsung dari lulusan yang mendapat program pendidikan tambahan magang /
pelatihan yang sangat sering disebut sebagai sistem pendidikan ganda. Dengan ini
menunjukan bahwa pendidikan system ganda berpengaruh positif terhadap dunia
kerja. Berkembangnya dunia kerja dan semakin banyaknya kebutuhan akan
tenaga kerja terampil maka pendidikan system ganda sangat diperlukan di Jerman.
Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian mengatakan bahwa keberhasilan
pendidikan system ganda di Jerman telah dimengerti dan menarik banyak
perhatian dari banyak negara-negara industri lainnya. Banyak Negara yang
mengaplikasikan pendidikan ini seperti di Amerika Serikat. Bisnis di Amerika
Serikat tidak bisa berkonsentrasi pada tujuan jangka panjang semudah di Jerman
karena perusahaan-perusahaan AS harus bersaing untuk investasi pemegang
saham sehingga sangat dibutuhkan generasi muda yang memiliki kemampuan
ketrampilan dan pendidikan yang mendukungnya menjadi lulusan yang dapat
diandalkan. Persamaan dari penelitian relevan dengan penelitian ini adalah sama-
sama meneliti tentang system ganda yaitu bagaimana proses pembelajaran yang
didapat peserta didik di sekolah dengan pendidikan praktek diluar sekilah. Serta
perbedaannya adalah penelitian relevan menggunakan variabel system ganda, dan
penelitian yang akan dilakukan memisahkan variabel system ganda menjadi dua
variabel yaitu proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh K O’Brien (2012) dengan judul “Work readiness
of final-year civil engineering student at Victoria University: A survey”. Dari
penelitian tersebut menunjukan bahwa mahasiswa teknik sipil di Universitas
Victori sudah memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja. Hal ini dibuktikan
sebanyak 19 dari 35 siswa teknik sipil pada akhir tahun menjawab survei yang
dilakukan dalam minggu-minggu terakhir Semester 2. Rata-rata 54%
membuktikan bahwa mahasiswa mahasiswa teknik sipil di Universitas Victori
memiliki kesiapan kerja yang cukup. Selain hal tersebut peran industri sangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
penting dalam menginformasikan pendidik pada kebutuhan untuk lulusan siap
kerja. Hal ini memberikan kesempatan bagi pendidik dan industri untuk bekerja
lebih erat dengan membantu membentuk kesiapan kerja dengan kerja praktek.
Persamaan dari penelitian relevan dengan penelitian ini adalah sama-sama
meneliti tentang kesiapan kerja. Serta perbedaan penelitian relevan dengan
penelitian ini adalah penelitian ini menggunakan variabel kesiapan kerja sebagai
variabel terikat.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Penny Maryani (2012) dengan judul “Kontribusi
Bakat Mekanik dan Proses Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif terhadap
Kompetensi Serta Kesiapan Untuk Bekerja Di Industri”. Hasil penelitian
menunjukan bahwa bakat mekanik berkontribusi terhadap kompetensi dan berada
pada kategori yang rendah, proses belajar pada mata pelajaran produktif
berkontribusi terhadap kompetensi yang dapat dikategorikan pada taraf rendah
dan bakat mekanik berkontribusi positif terhadap kesiapan untuk bekerja di
industri dan berada pada kategori rendah. Perbedaan penelitian relevan dengan
penelitian ini adalah penelitian relevan menggunakan variabel bebas bakat
mekanik dan proses belajar pada mata pelajaran produktif, sedangkan penelitian
ini menggunakan variabel bebas proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja
lapangan.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Nurharjadmo (2008) dengan judul “
Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan Sistem Ganda Di Sekolah
Kejuruan”. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pendidikan Sistem Ganda di
SMK Negeri 2 Klaten telah dilaksanakan sesuai dengan standar aturan yang ada
yaitu Petunjuk teknis dan Petunjuk Pelaksanaannya. Tidak adanya keluhan yang
muncul baik dari pihak sekolah, institusi pasangan maupun dari sasaran kebijakan
menunjukkan bahwa semua proses pelaksanaan dapat berlangsung dengan baik.
Pihak sekolah telah melakukan berbagai tahapan kegiatan mulai dari tahap
persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi dan telah dilaksanakannya dengan baik.
Proses pelaksanaan dapat dikatakan bahwa keseluruhan rencana kegiatan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
dilakukan oleh pihak sekolah dalam kaitan dengan pelaksanaan PSG dapat
terealisir dengan baik, dan output yang dihasilkan pun juga cukup baik. Hal
tersebut membuktikan bahwa pendidikan system ganda yaitu pendidikan yang
didapat siswa disekolah dengan pendidikan praktek diluar sekolah berpengaruh
positif terhadap siswa. Persamaan dari penelitian relevan dengan penelitian ini
adalah sama-sama meneliti tentang system ganda yang didalamnya terdapat
pendidikan yang didapat siswa disekolah disebut juga proses pembelajaran di
sekolah dan pendidikan praktek diluar sekolah atau dapat disebut juga praktek
kerja lapangan, sedangkan perbedaannya adalah penelitian relevan merupakan
penelitian kualitatif hanya menekankan pada kebijakan system ganda sedangkan
penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Anramus (2012) dengan judul “Kontribusi Praktek
Kerja Industri dan Motivasi Belajar Terhadap Sikap Wirausaha”. Dari hasil
penelitian menunjukan bahwa sebagian besar siswa menyatakan praktek kerja
industri, motivasi belajar dan sikap wirausaha yang cenderung tinggi.
Pelaksanaan prakerin dapat mendorong meningkatnya motivasi siwa dan pada
akhirnya akan mempengaruhi pembentukan dan dapat meningkatkan sikap
berwirausaha. Kontribusi positif juga diberikan antara motivasi belajar dengan
sikap wirausaha. Semakin besar motivasi yang dimiliki siswa dalam proses
belajar mengajar maka akan semakin tinggi sikap wirausahanya. Kenaikan satu
skor nilai motivasi belajar siswa akan merubah sikap wirausaha ke arah yang
lebih baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, semakin besar kontribusi
yang dilakukan siwa dalam praktek kerja industri, dalam hal ini siwa yang
semakin baik dalam melakukan praktek kerja industri maka sikap wirausaha
setelah lulus sekolah akan semakin besar. Persamaan dari penelitian relevan
dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang praktek kerja industry
atau dapat disebut juga praktek kerja lapangan pada penelitian ini, sedangkan
perbedaannya adalah penelitian relevan menggunakan variabel terikan sikap
wirausaha dan variabel terikat motivasi belajar sedangkan penelitian ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
menggunakan variabel terikat kesiapan kerja dan variabel bebas proses
pembelajaran di sekolah.
C. Kerangka Berfikir
Kualitas pendidikan kejuruan menerapkan ukuran ganda, yaitu kualitas
menurut ukuran sekolah atau in-school success standards dan kualitas menurut
ukuran masyarakat atau out-of school success standards”. Kriteria pertama meliputi
aspek keberhasilan peserta didik dalam memenuhi tuntutan kurikuler yang telah
diorientasikan pada tuntutan dunia kerja, sedangkan kriteria kedua, meliputi
keberhasilan peserta didik yang tertampilkan pada kemampuan unjuk kerja sesuai
dengan standar kompetensi nasional.
Untuk mencapai kesiapan kerja siswa kelas XII SMK, implementasi
kurikulum dititikberatkan pada proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja
lapangan. Dengan demikian, apabila proses pendidikan benar-benar melaksanakan
proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan secara konsisten, maka
kesiapan kerja siswa kelas XII SMK akan semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya,
apabila sekolah tidak konsisten melaksanakan proses pembelajaran di sekolah dan
praktek kerja lapangan maka hal ini membawa konsekuensi pada rendahnya kesiapan
kerja siswa kelas XII SMK.
Proses Pembelajaran di Sekolah
Praktek Kerja Lapangan
Kesiapan kerja siswa kelas XII
SMK Negeri 6 Surakarta
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
C. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Ada pengaruh yang signifikan proses pembelajaran di sekolah terhadap kesiapan
kerja siswa kelas XII SMK Negeri 6 di Kota Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013
2. Ada pengaruh yang signifikan praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja
siswa kelas XII SMK Negeri 6 di Kota Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013
3. Ada pengaruh yang signifikan proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja
lapangan secara bersama terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Negeri 6
di Kota Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi pada SMK
Negeri 6 Surakarta. Pertimbangan memilih SMK Negeri 6 Surakarta adalah:
a. Terdapat permasalahan mengenai proses pembelajaran di sekolah dan praktek
kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII.
b. Sekolah tersebut tersedia data yang peneliti butuhkan dan data tersebut dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Belum terdapat penelitian sejenis di lokasi penelitian.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah usulan penelitian disetujui oleh dosen
pembimbing dan mendapatkan izin dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret serta Pihak SMK Negeri 6 Surakarta.
Penelitian berlangsung selama 6 bulan yakni pada bulan Februari sampai dengan
bulan Juli 2013. Penelitian ini dilaksanakan sesuai prosedur dari persiapan judul yang
terdiri dari 1) pengajuan judul; 2) menyusun proposal; 3) mengurus ijin; 4) menyusun
instrument, pelaksanaan penelitian yang terdiri dari 1) pengumpulan data; 2)
menyusun dan mengolah data, tahap terakhir yaitu penyusunan serta pengadaan.
B. Rancangan Desain Penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey yang bersifat
menjelaskan fenomena (explanatory research), sehingga penelitian ini termasuk
penelitian kuantitatif. Tujuannya untuk menjelaskan suatu keadaan yang terjadi
ketika penelitian dilakukan dan dirancang untuk menentukan besaran hubungan atau
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
pengaruh suatu variabel dengan variabel yang lain (Suharsimi Arikunto. 2003).
Variabel yang hendak dijelaskan dalam penelitian ini adalah kesiapan kerja siswa
kelas XII SMK Ngeri 6 Surakarta, sedangkan variabel yang menjelaskan adalah
proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan.
Dilihat dari cara pengumpulan datanya, studi ini termasuk penelitian non
eksperimental, karena data diambil dari sejumlah variabel menurut kenyataan di
lapangan. Manipulasi terhadap variabel penelitian tidak dilakukan oleh peneliti,
namun menggali fakta-fakta dengan menggunakan angket yang berisi sejumlah
pernyataan tentang proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan
sebagai variabel bebas terhadap kesiapan kerja siswa sekolah menengah kejuruan
negeri sebagai variabel terikat.
Ditinjau dari tujuannya, penelitian ini termasuk penelitian korelasional (Baru
Algesindo, 2000) yang menyatakan bahwa penelitian korelasional bertujuan
menetapkan besarnya hubungan/pengaruh antara variabel-variabel. Penelitian
korelasional memungkinkan peneliti memastikan perbedaan pada salah satu variabel
ada perbedaan hubungan dengan variabel yang lain. Besarnya hubungan atau
pengaruh antar variabel itu ditetapkan melalui koefisien korelasi. Ada dua jenis
variabel dalam penelitian ini, yakni variabel dependen, yaitu kesiapan kerja siswa
sekolah menengah kejuruan negeri dan variabel indipenden yakni proses
pembelajaran dan praktek kerja lapangan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Menurut data yang dikeluarkan SMK Negeri 6 Surakarta pada bulan Agustus
2012, jumlah siswa kelas XII Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK
Negeri 6 Surakarta sebanyak 114 siswa untuk jurusan administrasi perkantoran yang
masih aktif mengikuti pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Populasi penelitian adalah sejumlah individu yang paling sedikit mempunyai
sifat yang sama (Arikunto, 2003). Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas
XII Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta
.
2. Sampel
Dasar pengambilan sampel seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi
Arikunto (2003) berpendapat, “Jika kita hanya meneliti sebagian dari populasi, maka
penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian sampel” (hlm. 117).
Sampel yang diambil hanya kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri
6 di Kota Surakarta. Agar penentuan sampelnya memenuhi kriteria yang
dikehendaki, maka sampel penelitian ini ditentukan jika populasinya kurang dari 100,
maka seluruhnya dijadikan sampel penelitian. Apabila jumlah populasinya melebihi
100 maka sampelnya ditentukan secara prosentase, diambil antara 10 – 15 % atau 20
– 30 % menurut kemampuan peneliti. Berdasar pendapat tersebut, maka sampel
penelitian ini ditentukan diambil sebanyak 50% dari populasi, yakni 50% dari 114
sehingga diperoleh 57 siswa sebagai responden penelitian (Suharsimi Arikunto,
2003).
D. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik proportionate simple
random sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel yang dilakukan secara acak
sederhana dan proposional (berimbang). Sampel adalah sebagian yang diambil dari
keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili populasi (Arikunto, 2006).
Hal ini dilakukan dengan alasan populasi yang banyak, maka pengambilan sampel
harus diproposikan sesuai ketentuan dengan kelebihannya adalah peneliti mengetahui
jumlah sampel serta kekurangannya adalah peneliti tidak dapat menentukan jumlah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
sampel sesuai keinginan tetapi harus berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Sampel
penelitian ini ditentukan dan dipilih sebanyak 57 siswa secara acak dari 114 siswa
kelas XII administrasi perkantoran SMK Negeri 6 Surakarta sebagai peserta
pelajaran praktek kerja lapangan, sehingga dapat diketahui kesiapan kerja yang
dimilikinya. Sampel untuk setiap strata harus proporsional sesuai dengan populasi.
Berdasar perhitungan prosentase dalam penentuan sampel, dapat ditentukan proporsi
sampel pada tiap kelas sebagai berikut :
a. Kelas XII AP 1 : 38 × 57 = 2166 = 19
114 114
b. Kelas XII AP 2 : 39 × 57 = 2223 = 19,5 = 20
114 114
c. Kelas XII AP 3 : 37 × 57 = 2109 = 18,5 = 18
114 114
Jadi, jumlah sampelnya = 19 + 20 + 18 = 57 siswa
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
melakukan penelitian lapangan, yakni teknik pengumpulan data dengan cara peneliti
mengadakan pengamatan secara langsung pada sasaran yang diteliti dan melakukan
pencatatan secara sistimatik (Moleong, 2006). Penelitian ini menggunakan teknik
kuesioner sebagai sumber data primer dan teknik studi dokumentasi sebagai sumber
data sekunder. Adapun penjelasan dari teknik pengumpulan data tersebut sebagai
berikut :
1. Teknik Angket atau Kuesioner
Menurut suharsimi Arikunto (2006) pengertian angket adalah ”Sejumlah
pernyataan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam ari
laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang lain yang ia ketahui” (hlm. 151).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa angket merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.
Dapat disimpulkan bahwa angket adalah suatu alat yang merupakan teknik
untuk mengumpulkan data dengan cara memberikan sebuah pertanyaan tertulis yang
ditunjukan kepada seseorang atau sekumpulan orang mengenai suatu masalah untuk
mendapatkan jawaban dan informasi yang diperlukan oleh peneliti.
a. Angket yang digunakan
Angket yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari item pertanyaan
yang disusun berdasar indikator variabel penelitian. Adapun item pernyataan
disusun dengan cara modifikasi dengan angket yang pernah digunakan untuk
variabel yang sama atau hampir sama yang terdaqpat dalam penelitian terdahulu
Arikunto (2006). Adapun susunan kisi-kisi angket yang diambil dari indikator
variabel penelitian adalah sebagai berikut :
1) Variabel Proses Pembelajaran di Sekolah
Pembelajaran di sekolah adalah kegiatan guru, siswa dan komponen lainnya
yang saling mempengaruhi satu sama lain dalam rangka tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan dan diarahkan untuk mencapai suatu
prestasi dan dapat diukur dengan sistem yang konsisten dan terukur tingkat
keberhasilannya. Indikator proses pembelajaran di sekolah meliputi : (1)
Strategi Pembelajaran, (2) Materi Pembelajaran (3) Daya tarik dalam
pembelajaran, (4) Efektivitas pembelajaran, (5) Efisiensi pembelajaran (Uzer
Usman, 2001)
2) Variabel Praktek Kerja Lapangan
Praktek kerja lapangan adalah kegiatan pembelajaran dimana siswa
mendapatkan technical skill pada saat proses belajar teori ke dalam situasi
kerja yang sesungguhnya, sekaligus sebagai tolak ukur kemampuan bagi siswa
itu sendiri. Indikator praktek kerja lapangan meliputi : (1) tingkat penguasaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
keterampilan siswa dalam menyelesaikan pekerjaan, (2) sikap dan perilaku
siswa selaras di dunia kerja, (3) disiplin, dan tanggung jawab, (4) kreativitas,
(5) kemandirian, dan (6) kerja sama, maupun ketaatan (Depdikbud, 2005).
3) Variabel Kesiapan kerja siswa
Kesiapan kerja adalah suatu kemampuan siswa untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan sesuai dengan ketentuan tanpa mengalami kesulitan dan hambatan
dengan hasil maksimal dengan target yang telah ditentukan. Indikator dari
variabel kesiapan kerja sebagai berikut: (1) Kesiapan fisik, (2) Kesiapan psikis,
(3) Kesiapan sosial dan ekonomi (Martinus Yamin, 2008).
b. Jenis Angket yang digunakan
Adapun jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan
menurut sudut pandang sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006) :
1) Menurut cara menjawab, antara lain :
a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk
menjawab dengan kalimatnya sendiri.
b) Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih.
2) Menurut jawaban yang diberikan, antara lain :
a) Kuesioner langsung, yaitu jika responden menjawab tentang dirinya.
b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang
lain.
3) Menurut bentuknya, antara lain :
1) Kuesioner pilihan ganda, adalah sama dengan kuesioner tertutup
2) Kuesioner isian, adalah kuesioner terbuka
3) Chek list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda
chek (√) pada kolom yang sesuai
4) Rating –scala (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh
kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan, misalnya dimulai
dari setuju sampai dengan sangat tidak setuju.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Dari berbagai jenis angket diatas, peneliti memilih kuesioner tertutup yang
sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih baik dari
sangat setuju sampai tidak setuju. Alasan peneliti menggunakan teknik ini karena
responden sulit untuk ditemui satu per satu sehingga dapat menghemat waktu
peneliti, selain itu responden dapat menjawab dengan mudah serta dapat
mempertimbangkan terlebih dahulu untuk menjawab pertanyaan.
Dalam penyusunan angket, langkah-langkah yang dilakukan peneliti yaitu
:
1) Menetapkan tujuan dalam pembuatan angket.
Adapun maksud dalam menetapkan tujuan angket adalah untuk memperoleh
data tentang proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan.
2) Menetapkan aspek yang akan ukur
Untuk memperjelas pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen, perlu dibuat
matrik spesifikasi data. Matrik ini merupakan penjabaran dari aspek yang
akan diukur untuk memperjelas permasalaha yang alan dituangkan ke dalam
angket. Adapun isi matrik antara lain batasan dari konsep yang akan diteliti,
variabel serta indikator yang akan diukur.
3) Menyusun petunjuk pengisian angket
Dalam penyusunan petunjuk pengisian angket peneliti menggunakan skala
bertingkat ranting-scale dan untuk menentukan nilai jawaban angket dari
masing-masing angket digunakan modifikasi skala Likert.
Menurut Sugiyono (2011: 93) skala Likert merupakan skala yang digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrument yang
menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai
sangat negatif, yaitu :
1) Sangat setuju
2) Setuju
3) Ragu-ragu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
4) Tidak setuju
5) Sangat tidak setuju
Untuk alternatif jawaban ragu-ragu dapat dihilangkan karena alternatif
menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif jawaban
tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006) yang
menyatakan bahwa :
Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan dengan lima alternatif
karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah
(karena dirasa aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir)
dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan
alternatif pilihan hanya empat saja. Alternatif ”Sangat Setuju”, dan
”Setuju” ada di sisi atau kubu awal (atau akhir) sedang dua pilihan lain,
”Tidak Setuju” dan ”Sangat Tidak Setuju” di sisi atau kubu akhir (atau
awal). Dalam hal ini dapat kita pahami karena ”Sangat Setuju” atau
”Setuju” sebetulnya berada pada sisi ”Setuju”, tetapi dengan gradasi
yang menyangatkan. Demikian juga dengan pilihan ”Sangat Tidak
Setuju” yang pada dasarnya adalah juga ”Tidak Setuju (hlm. 241).
Adapun penilaian dari setiap alternatif jawaban apabila pertanyaan yang
dibuat positif, sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006) :
1) Sangat setuju nilai = 4
2) Setuju nilai = 3
3) Tidak setuju nilai = 2
4) Sangat tidak setuju nilai = 1
Adapun penilaian dari setiap alternatif jawaban apabila pertanyaan yang
dibuat negatif, sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006) :
1) Sangat setuju nilai = 1
2) Setuju nilai = 2
3) Tidak setuju nilai = 3
4) Sangat tidak setuju nilai = 4
Dalam menjawab pertanyaan, responden memilih salah satu alternatif
jawaban yang sesuai, dengan cara memberikan tanda check (√) pada
kolom jawaban yang dipilih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
4) Membuat surat pengantar.
Surakt pengantar berfungsi menghantarkan angket sehingga responden dapat
menerima dengan jelas.
5) Mengadakan uji coba angket
Angket tersebut perlu diuji-cobakan untuk mengetahui letak kelemahan atau
hal-hal yang akan menyulitkan responden dalam menjawab pertanyaan. Selain
itu uji coba angket ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan realibilitas
angket tersebut. Setelah dilakukan uji coba, bila ditemukan angket yang
kurang dipahami oleh responden maka dapat dilakukan revisi angket. Revisi
angket merupakan perbaikan angket dimana angket yang telah direvisi dan
telah diyakini valid diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang
dijadikan sampel angket. Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang
telah diperbaiki sebagai alat pengumpulan data yang kemudian dianalisis.
2. Metode Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006), ”Dokumentasi dari asal kata
dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Hal-hal tersebut berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notula rapat, agenda, dan
sebagainya. Dalam penelitian ini data dokumentasi yang dikumpulkan
digunakan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian” (hlm.
158).
Dalam teknik dokumentasi ini, data yang dikumpulkan adalah data
hasil penilaian praktek kerja lapangan siswa kelas XII Administrasi
Perkantoran di SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.
F. Validasi Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat kesahan suatu
instrumen. Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
angket sebagai metode utama dan dalam rangka memperoleh kelengkapan
data, angket tersebut akan disusun berdasarkan skala Likert. Suatu alat ukur
dikatakan valid, apabila alat tersebut benar mengukur apa yang harus diukur.
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurannya. Memakai teknik korelasi product moment dari
Pearson dengan rumus (Menurut Azwar, 2004) :
2222 ..
.
YYnXXn
YXXYnrxy
(Azwar, 2004 : 62)
Keterangan :
r xy = Koefisien korelasi antara X dan Y
X = Jumlah nilai tiap-tiap item
Y = Jumlah total item
XY = Jumlah hasil kali antara X dan Y
n = Jumlah Sampel
Berdasarkan ketentuan, apabila rhitung > rtabel maka dikatakan valid.
Uji validitas dinyatakan secara empiris dengan corrected item total
correlation berdasarkan analisis kesahihan butir angket berdasarkan p value <
0,05, maka instrumen valid. Penyebaran kuesioner yang ditujukan kepada 57
responden. Teknik korelasi yang dipergunakan adalah korelasi product
moment yang kriteria pengukurannya yaitu p value < 0.05 maka pernyataan
tersebut dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur merupakan konsistensi hasil pengukuran bila alat
tersebut digunakan orang yang sama namun pada waktu yang berbeda
(Gozali, 2005). Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila hasil pengukuran
terhadap alat tersebut mampu memberikan hasil yang relatif tidak
membedakan bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama.
Instrumen yang sudah dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
dapat dipercaya juga. Dalam penelitian ini, reliabilitas yang dipakai adalah
reliabilitas internal. Reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisa
data dari satu kali hasil pengetesan. Metode ini menggunakan Cronbrach
Alpha. Instrumen dikatakan reliabel apabila Cronbrach Alpha > 0,60, dengan
menggunakan rumus Alpha adalah sebagai berikut (Azwar, 2004):
2
1
2
11 11
b
k
kr
(Azwar, 2004: 67)
Keterangan :
11r = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
b = Jumlah varians butir
2
1 = Varians total
Sesuai dengan yang diuraikan tentang reliabilitas di atas, menunjukkan
sejauhmana pengukuran dapat memberikan hasil yang tidak berbeda jauh jika
pengukuran ulang pada subyek yang sama. Teknik reliabilitas instrumen
dalam penelitian ini adalah menggunakan Reliability Analisis Statistic dengan
Crobach Alpha ( ). Jika nilai Crobach Alpha ( ) > 0,60.
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas, digunakan untuk menguji normal tidaknya sebuah
distribusi data sebagai salah satu syarat dalam analisis statistik parametrik.
Dalam penelitian ini digunakan uji nilai Kolmogorov Smirnov (Lilifors)
dengan ketentuan jika nilai signifikansi di atas 0,05 maka data tersebut
mempunyai distribusi normal (Azwar, 2004).
b. Uji Linieritas
Uji Linieritas dilakukan untuk menguji linieritas antara variable bebas
proses pembelajaran di sekolah (X1), praktek kerja lapangan (X2) dan satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
variable terikat kesiapan kerja siswa (Y). Uji linearitas digunakan untuk
menguji apakah terdapat pengaruh yang linier terhadap variabel yang diukur.
Variabel dikatakan terdapat pengaruh yang linier jika terdapat kenaikan nilai
variabel bebas, maka akan diikuti pula oleh kenaikan variabel terikat.
Linieritas diuji dengan uji F menggunakan bantuan komputer program SPSS
versi 17 for Windows 2013. (Sunyoto, 2008)
c. Independensi
Uji independensi adalah suatu uji yang dipergunakan untuk melihat
apakah perbedaan yang diamati dari beberapa proporsi sampel signifikan atau
hanya kebetulan saja. Pengujian seperti ini pada dasarnya membandingkan
frekuensi observasi dengan frekuensi yang diharapkan, jika hipotesis nol
adalah benar. Fungsi dari uji independensi adalah untuk mengetahui apakah
data terklasifikasikan silang secara independen (tidak saling terkait) atau
tidak dan untuk menguji apakah ada perbedaan antara frekuensi yang diamati
dengan frekuensi harapan. (Sunyoto, 2008)
d. Heterokedastisitas
Heterokedastisitas terjadi apabila kesalahan atau residual dari model
yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke
observasi lainnya (Kuncoro, 2004). Artinya bahwa jika variasi variabel
independent makin besar maka sebaran variabel dependen makin lebar atau
menyempit. Konsekwensi adanya heterokedastisitas adalah penaksir
(estimator) yang diperoleh tidak efisien, dengan demikian penaksir yang
diperoleh menggambarkan populasi yang bias.
Heterokedastisitas merupakan suatu asumsi kritis dari model linier
klasik, yaitu gangguan Ui merupakan variasi yang sama. Jika asumsi ini tidak
dipenuhi dalam suatu model linier maka model dalam penelitian tersebut
kurang valid. Uji heteroskedastisitas yang digunakan adalah scatterplots.
Dalam penelitian ini digunakan diagram scatter plot yang merupakan diagram
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
pada analisis regresi yang berguna untuk mengetahui grafik hubungan antar
variable. (Sunyoto, 2008)
e. Multikolinieritas
Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang “sempurna”
atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari
model regresi (Gozali, 2005). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinieritas adalah dengan melihat (1) nilai tolerance dan
lawannya, (2) variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai
adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF di atas 10 (Ghozali,
2005). Apabila nilai tolerance variabel terikat kurang dari 0,10 dan nilai VIF
lebih dari 10, dapat dikatakan terjadi multikolinieritas. Sebaliknya apabila
nilai tolerance variabel bebas lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10,
dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas. Jika terjadi multikolinieritas
berarti tidak lolos uji tersebut.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk mengetahui pengaruh proses pembelajaran di sekolah dan praktek
kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa pada SMK Negeri 6 Kota Surakarta,
digunakan alat uji Regresi Linier Berganda dengan rumus sebagai berikut:
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + e
(Suharsimi Arikunto, 2003: 152)
Keterangan :
Ŷ = Kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Negeri 6 Kota Surakarta
X1 = Proses pembelajaran di sekolah
X2 = Praktek kerja lapangan
a = Konstan
b1. b5 = Koefisien variabel bebas X1...X5
e = Error disturbance
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
2. Uji t
Uji t ini digunakan untuk menguji keberartian koefisien regresi secara
parsial menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 17 for Windows
2013 Langkah-langkah uji t sebagai berikut :
a) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif
Ho : b = 0 tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap
variabel terikat
H1 : b 0 ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel
terikat
b) Penentuan level of significance = 0,05.
c) Menghitung nilai t
2
2
1
1
r
Nrt
(Sugiyono, 2008: 112)
Keterangan :
t = Nilai t hitung
n = Jumlah sampel
r2
= Koefisien determinasi
d) Kriteria pengujian
Ho diterima apabila –ttabel < thitung < ttabel
Ho ditolak apabila thitung > ttabel atau thitung < -ttabel
e) Kesimpulan
Menyimpulkan apakah ada pengaruh atau tidak variabel bebas terhadap
varsiabel terikat secara parsial.
3. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh signifikan variabel bebas
terhadap variabel terikat secara bersama-sama menggunakan bantuan komputer
program SPSS versi 17 for Windows 2013.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
a) Menentukan Hipotesis
Ho : b1 = b2 = … = b5 = 0; tidak ada pengaruh antara variabel bebas
terhadap variabel terikat
H1: b1 b2 ... b5 0; ada pengaruh antara variabel bebas terhadap
variabel terikat.
b) Penentuan level of significance = 0,05.
c) Menghitung nilai F
R2/k
F Hitung =
(1-R2) / (n – k - 1)
(Sugiyono, 2008: 122)
Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi
k = Banyaknya variabel bebas
n = Banyaknya sampel
Ho diterima apabila F hitung < F.tabel
Ho ditolak apabila F hitung > F.tabel
d) Kesimpulan
Menyimpulkan apakah ada pengaruh atau tidak variabel bebas terhadap
variabel terikat secara bersama-sama.
3. Koefisien Determinasi
Analisis ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat, yang ditunjukkan dengan persentase dengan
menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 17 for Windows 2013.
Rumus koefisien determinasi adalah:
2
22112
Y
YXYXR
(Gozali,2005 : 139)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi
= Jumlah nilai variabel bebas
Y = Jumlah nilai variabel terikat
XY = Hasil kali koefisien harga x dan y
H. Prosedur Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, ditentukan langkah-
langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam proses pelaksanaan penelitian, antara lain
:
1. Menemukan masalah adalah melakukan penelitian awal untuk menentukan sebab-
sebab dari terjadinya kasus, misal : tentang kesiapan kerja siswa dari SMK yang
dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan ketrampilannya.
2. Perumusan masalah adalah menentukan permasalahan yang digambaran
mengenai subyek penelitian, tujuan dan problematikanya.
3. Pengumpulan teori serta penelitian yang relevan.pengumpulan teori ditentukan
berdasar faktor-faktor/independen yang menentukan besarnya pengaruh terhadap
subyek penelitian (variabel dependen). Misal : teori tentang pembelajaran, teori
tentang praktek kerja yang kesemua teori tersebut dapat ditentukan factor-
faktornya maupun indikator yang mendukung teori tersebut. Indikator ini yang
dijadikan landasan untuk menentukan jawaban dari obyek yang diteliti.
Penelitian relevan adalah penelitian yang sudah dilakukan oleh para ahli yang
memiliki relevansi tinggi atau kuat terhadap penelitian yang sedang dilakukan.
Apabila terdapat relevansi yang kuat maka dapat dipakai sebagai acuan teorinya
maupun instrument penelitiannya (dimodifikasi).
4. Penyusunan hipotesis yaitu penyusunan jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian.
5. Penyusunan metode penelitian yaitu mengumpulkan beberapa data sebagai bahan
dalam penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
6. Penentuan populasi dan sampel, besar populasi ditentukan berdasarkan besarnya
subyek penelitian (responden) dalam penelitian ini siswa kelas XII SMK Negeri 6
Surakarta. Sampel penelitian ditentukan berdasar kriteria prosentase atau rumus-
rumus penentuan sampel.
7. Penyusunan instrument penelitian. Instrument penelitian ini menggunakan angket
atau kuesioner, penyusunan angket berdasar indikator variabel penelitian yang
disusun melalui matrik.
8. Pengumpulan data, menggunakan metode angket/kuesioner untuk memperoleh
jawaban dari responden tentang variabel penelitian dan metode dokumentasi
yakni dokumen yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan praktek kerja
lapangan.
9. Analisis data dilakukan dengan menguji data-data yang berhasil dikumpulkan
melalui : a) Uji Validitas dan Reliabilitasinstrumen penelitian; b) Uji Pra Syarat
Analisis yang terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, uji independensi, uji
heterokedastisitas, uji multikolinieritas, kemudian dilakukan analisis terhadap
data yang dikumpulkan melalui analisis regresi linier, uji keberartian koefisien
regresi secara parsial (uji t), uji pengaruh signifikansi variabel-variabel secara
bersama-sama (uji F), uji koefisien determinasi
10. Pengujian hipotesis, adalah membuktikan bahwa hipotesis penelitian yang
ditentukan telah terbukti atau tidak dengan melihat hasil analisis data.
11. Penyusunan laporan penelitian dan kesimpulan penelitian. Setelah penelitian
dilaksanakan dan mendapatkan kesimpulan secara statistik serta sudah ditentukan
implikasi hasil penelitian dan saran-saran disajikan maka disusun dalam bentuk
laporan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
BAB IV
HASIL PENELITAN
A. Deskripsi Data Penelitian
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Proses Pembelajaran Di Sekolah Dan
Praktek Kerja Lapangan Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian
Administrasi Perkantoran Smk Negeri 6 Surakarta” ini menggunakan dua variabel
bebas dan satu variabel terikat. Adapun variabel-variabel tersebut sebagai berikut :
1. Proses Pembelajaran Di Sekolah, sebagai variabel bebas pertama (X1)
2. Praktek Kerja Lapangan, sebagai variabel bebas kedua (X2)
3. Kesiapan Kerja Siswa, sebagai variabel terikat (Y)
Ketiga variabel tersebut diperoleh melalui teknik angket dan dokumentasi.
Angket tidak dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diinginkan, sebelum
angket tersebut diketahui valid atau tidaknya. Untuk mengetahui valid atau tidaknya
suatu angket maka dilakukan uji coba instrumen. Hasil uji coba yang diperoleh
kemudian di analisis berdasarkan kriteria validitas item angket yang telah ditentukan
sebelumnya. Data yang diperoleh dari angket diuji validitas dan reliabilitasnya.
Pelaksanaan try out dilakukan kepada 15 siswa kelas XII program keahlian
Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 6 Surakarta di luar sampel penelitian.
1. Hasil Uji Validitas
Hasil uji validitas angket proses pembelajaran di sekolah sebanyak 17
butir pernyataan, item yang tidak valid sebanyak 3 pernyataan yang tidak valid,
yaitu nomor 5, 12, dan 15. Hasil uji validitas angket mengenai praktek kerja
lapangan sebanyak 21 butir pernyataan dan terdapat 2 pernyataan yang tidak
valid, yaitu pernyataan nomor 4 dan 15. Hasil uji validitas angket kesiapan kerja
siswa sebanyak 12 butir pernyataan, dan terdapat 2 item yang tidak valid antara
lain item nomor 3 san 12. Item-item di dalam angket yang tidak valid selanjutnya
tidak digunakan atau dihilangkan dalam mengambil data penelitian dan tidak
dimasukkan dalam penyusunan atau tidak membuat item baru. Karena sudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
terwakili oleh item pernyataan yang lain yang masih termasuk dalam satu
indikator. Sehingga item pernyataan yang valid adalah sebanyak 43 yang
digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Hasil Uji Reliabilitas dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
waktu penelitian, dengan menggunakan angket tentang pengaruh proses
pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa
SMK Negeri 6 Surakarta yang ditunjukkan oleh jumlah skor terhadap jawaban
responden yang diperolehnya untuk masing-masing butir pernyataan.
Hasil uji reliabilitas instrument mengenai proses pembelajaran di sekolah
(X1) diperoleh nilai sebesar 0,835, apabila dikonsultasikan dengan rtabel dengan
taraf signifikansi 0,05 dan jumlah sampel sebanyak 15 diperoleh nilai rtabel 0, 514.
Sehingga 0,835 > 0,514 maka instrument variabel X1 dinyatakan reliabel. Hasil
nilai untuk praktek kerja lapangan (X2) diperoleh nilai sebesar 0,897, apabila
dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan jumlah sampel
sebanyak 15 maka diperoleh nilai rtabel 0,514. Sehingga 0,897 > 0,514 maka
instrument variabel X2 dinyatakan reliabel. Hasil nilai untuk kesiapan kerja siswa
(Y) diperoleh nilai sebesar 0,864, apabila dikonsultasikan dengan rtabel dengan
taraf signifikansi 0,05 dan jumlah sampel sebanyak 15 maka diperoleh nilai rtabel
0,514. Sehingga 0,864 > 0,514 maka instrument variabel Y dinyatakan reliabel.
Hasil dari pengumpulan data melalui angket kemudian di skoring dan
melalui proses tabulasi. Sehingga tabulasi data meliputi proses pembelajaran di
sekolah, praktek kerja lapangan dan kesiapan kerja siswa. Kemudian dirangkum
dalam sebuah tabel data induk penelitian.
Berdasarkan data induk tersebut kemudian dilakukan deskripsi data
sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Tabel 4.1. Hasil Analisis Deskripsi Data
(Sumber : data olahan SPSS 17 tahun 2013)
Dari data di atas, maka peneliti mengemukakan deskripsi data sebagai
berikut :
a. Proses Pembelajaran di Sekolah
Proses pembelajaran di sekolah merupakan variable bebas pertama
(X1). Dari tabulasi data variable proses pembelajaran di sekolah dapat
diketahui :
1) Nilai tertinggi = 48
2) Nilai terendah = 29
3) Nilai rata-rata = 69,0
Angket tentang proses pembelajaran di sekolah terdiri dari 14
pernyataan yang pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban dengan
skor 1 – 4. Apabila dihitung dengan persentase maka diperoleh jumlah skor
tertinggi sebesar 4 x 14 x 57 = 3192. Jumlah skor hasil pengumpulan data
proses pembelajaran di sekolah (X1) = 2201. Dengan demikian, tingkat
Statistics
57 57 57
0 0 0
38,61 58,95 32,02
39,00 58,00 32,00
39 63 30
3,830 4,498 3,176
14,670 20,229 10,089
29 47 26
48 72 38
2201 3360 1825
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Variance
Minimum
Maximum
Sum
Proses Pembelajaran
Praktek Kerja Lapangan
Kesiapan Kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
proses pembelajaran di sekolah SMK Negeri 6 Surakarta sebesar 2201 : 3192
= 0,6895 atau sebesar 69,0%.
Distribusi data proses pembelajara di sekolah dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
Tabel 4.2. Proses Pembelajaran Di Sekolah
Interval Frekuensi Persentase
29-31 2 3,51
32-34 4 7,02
35-37 14 24,56
38-40 23 40,35
41-43 7 12,28
44-46 5 8,77
47-49 2 3,51
Jumlah 57 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2013.
Berdasarkan tabel distribusi data variabel proses pembelajaran di sekolah
di atas dapat diketahui bahwa pada distribusi data variabel X1 diperoleh kelas
sebanyak 7 dan panjang interval 3. Nilai yang paling banyak muncul terdapat
pada interval 38 – 40 dengan frekuensi 23 sebesar 40,35%. Gambaran mengenai
distribusi variabel proses pembelajaran di sekolah dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
0
5
10
15
20
25
32-34 35-37 38-40 41-43 44-46 47-49
fre
kue
nsi
proses pembelajaran di sekolah
Gambar 4.1. Distribusi Variabel Proses Pembelajaran Di Sekolah
(Sumber : data olahan SPSS 17 tahun 2013)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
b. Praktek Kerja Lapangan
Praktek kerja lapangan merupakan variable bebas kedua (X2). Dari
tabulasi data variable praktek kerja lapangan dapat diketahui :
1) Nilai tertinggi = 72
2) Nilai terendah = 47
3) Nilai rata-rata = 81,9
Angket tentang praktek kerja lapangan terdiri dari 18 pernyataan yang
pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban dengan skor 1 – 4.
Apabila dihitung dengan persentase maka diperoleh jumlah skor tertinggi
sebesar 4 x 18 x 57 = 4104. Jumlah skor hasil pengumpulan data praktek
kerja lapangan (X2) = 3360. Dengan demikian, tingkat praktek kerja lapangan
SMK Negeri 6 Surakarta sebesar 3360 : 4104 = 0,8187 atau sebesar 81,9%.
Distribusi data praktek kerja lapangan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4.3. Praktek Kerja Lapangan
Interval Frekuensi Persentase
47-50 1 1,75
51-54 6 10,53
55-58 21 36,84
59-62 13 22,81
63-66 12 21,05
67-70 2 3,51
71-74 2 3,51
Jumlah 57 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2013.
Berdasarkan tabel distribusi data variabel praktek kerja lapangan di
atas dapat diketahui bahwa pada distribusi data variabel X2 diperoleh kelas
sebanyak 7 dan panjang interval 4. Nilai yang paling banyak muncul terdapat
pada interval 55 – 58 dengan frekuensi 21 sebesar 36,84%. Gambaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
mengenai distribusi variabel praktek kerja lapangan dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
0
5
10
15
20
25
47-50 51-54 55-58 59-62 63-66 67-70 71-74
Frek
uen
si
Prakek Kerja Lapangan
c. Kesiapan Kerja Siswa
Kesiapan kerja siswa merupakan variableterikat. Dari tabulasi data
variable kesiapan kerja siswa dapat diketahui :
1) Nilai tertinggi = 38
2) Nilai terendah = 26
3) Nilai rata-rata = 80,0
Angket tentang kesiapan kerja siswa terdiri dari 10 pernyataan yang
pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban dengan skor 1 – 4.
Apabila dihitung dengan persentase maka diperoleh jumlah skor tertinggi
sebesar 4 x 10 x 57 = 2280. Jumlah skor hasil pengumpulan data kesiapan
kerja siswa (Y) = 1825. Dengan demikian, tingkat kesiapan kerja siswa SMK
Negeri 6 Surakarta sebesar 1825 : 2280 = 0,8004 atau sebesar 80,o%.
Distribusi data kesiapan kerja siswa dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Gambar 4.2. Distribusi Variabel Praktek Kerja Lapangan
(Sumber : data olahan SPSS 17 tahun 2013)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Tabel 4.4. Kesiapan Kerja Siswa
Interval Frekuensi Persentase
26-27 5 8,77
28-29 6 10,53
30-31 15 26,32
32-33 10 17,54
34-35 10 17,54
36-37 9 15,79
38-39 2 3,51
Jumlah 57 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2013.
Berdasarkan tabel distribusi data variabel kesiapan kerja siswa di atas
dapat diketahui bahwa pada distribusi data variabel Y diperoleh kelas
sebanyak 7 dan panjang interval 2. Nilai yang paling banyak muncul terdapat
pada interval 30 – 31 dengan frekuensi 15 sebesar 26,32%. Gambaran
mengenai distribusi variabel kesiapan kerja siswa dapat dilihat pada gambar
di bawah ini :
0
5
10
15
20
26-27 28-29 30-31 32-33 34-35 36-37 38-39
Fre
kue
nsi
Kesiapan Kerja
C. Pengujian Prasyarat Analisis
Langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah dengan melaksanakan
pengujian persyaratan analisis yang merupakan langkah dalam melakukan pengujian
Gambar 4.3. Distribusi Variabel Praktek Kerja Lapangan
(Sumber : data olahan SPSS 17 tahun 2013)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
hipotesis yaitu membuktikan hipotesis yang dirumuskan diterima atau ditolak.
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan analisis data dengan uji
korelasi regresi ganda yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Uji Normalitas
Untuk uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji
normalitas dalam model ini menggunakan uji statistik. Uji normalitas dalam
penelitian ini menggunakan One sample Kolmogorov-Smirnov dengan
menggunakan taraf signifikan 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika
signifikansi lebih besar dari 0,05 atau signifikansi > 0,05. Hasil dari uji normalitas
data penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data
Dari hasil tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Uji Normalitas Proses Pembelajaran Di Sekolah (X1)
Dari hasil perhitungan uji normalitas data dengan program SPSS
diperoleh output harga Kolmogorov Smirnov Z untuk variabel proses
pembelajaran di sekolah sebesar 1,088 dan nilai signifikansi atau Asymp. Sig
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
57 57 57
38,61 58,95 32,02
3,830 4,498 3,176
,144 ,106 ,106
,144 ,106 ,106
-,137 -,081 -,102
1,088 ,801 ,799
,187 ,543 ,547
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Proses
Pembelajaran
Praktek Kerja
Lapangan
Kesiapan
Kerja
(Sumber : data olahan SPSS 17 tahun 2013)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
sebesar 0,187. Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% diperoleh
sig. X1> 0,05 atau 0,187 > 0,05 maka Ho diterima. Dapat disimpulkan bahwa
distribusi data proses pembelajaran di sekolah normal.
b. Uji Normalitas Praktek Kerja Lapangan (X2)
Dari hasil perhitungan uji normalitas data dengan program SPSS
diperoleh output harga Kolmogorov Smirnov Z untuk variabel praktek kerja
lapangan sebesar 0,801 dan nilai signifikansi atau Asymp. Sig sebesar 0,543.
Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% diperoleh sig. X1> 0,05
atau 0,543 > 0,05 maka Ho diterima. Dapat disimpulkan bahwa distribusi data
praktek kerja lapangan normal.
c. Uji Normalitas Kesiapan Kerja Siswa (Y)
Dari hasil perhitungan uji normalitas data dengan program SPSS
diperoleh output harga Kolmogorov Smirnov Z untuk variabel kesiapan kerja
siswa sebesar 0,779 dan nilai signifikansi atau Asymp. Sig sebesar 0,547.
Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% diperoleh sig. Y > 0,05
atau 0,547 > 0,05 maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
distribusi data kesiapan kerja siswa normal.
2. Uji Linieritas
Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang
linear terhadap variabel yang diukur. Variabel dikatakan terdapat pengaruh yang
linier jika terdapat kenaikan nilai variabel bebas, maka akan diikuti pula oleh
kenaikan variabel terikat.
Uji linearitas X terhadap Y dilakukan dengan menggunakan bantuan
program SPSS 17.0. Hasil dari uji linearitas data penelitian ini dapat dilihat
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
a. Linearitas Proses Pembelajaran Di Sekolah terhadap Kesiapan Kerja Siswa
(X1 – Y)
Tabel 4.6. Hasil Uji Linearitas X1 – Y
(Sumber: data olahan SPSS 17 tahun 2013)
Dari hasil perhitungan uji linearitas data pada tabel ANOVA diperoleh
harga Fhitung Deviation from linearity pengaruh antara proses pembelajaran di
sekolah terhadap kesiapan kerja siswa sebesar 1,602 dan nilai signifikansi
sebesar 0,123. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka
diperoleh 0,123 > 0,05 maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa
hubungan kedua variabel bersifat linear.
b. Linearitas Praktek Kerja Lapangan terhadap Kesiapan Kerja Siswa (X2 – Y)
Tabel 4.7. Hasil Uji Linearitas X2 – Y
(Sumber: data olahan SPSS 17 tahun 2013)
ANOVA Table
311,321 14 22,237 3,682 ,001
185,514 1 185,514 30,716 ,000
125,807 13 9,677 1,602 ,123
253,661 42 6,040
564,982 56
(Combined)
Linearity
Deviation
from Linearity
Between
Groups
Within Groups
Total
Kesiapan
Kerja * Proses
Pembelajaran
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
ANOVA Table
198,661 15 13,244 1,482 ,157
102,677 1 102,677 11,49 ,002
95,984 14 6,856 ,767 ,696
366,321 41 8,935
564,982 56
(Combined)
Linearity
Deviation from Linearity
Between
Groups
Within Groups
Total
Kesiapan
Kerja *
Praktek
Kerja
Lapangan
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Dari hasil perhitungan uji linearitas data pada tabel ANOVA diperoleh
harga Fhitung Deviation from linearity pengaruh antara praktek kerja lapangan
terhadap kesiapan kerja siswa sebesar 0,767 dan nilai signifikansi sebesar
0,696. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh
0,696 > 0,05 maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan
kedua variabel bersifat linear.
3. Uji Independensi
Uji independensi digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel
bebas terdapat hubungan yang signifikan atau tidak. Dalam penelitian ini, uji
independensi dilakukan dengan mengkorelasikan antara variabel X1 dan X2. Hasil
dari uji independensi data penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4. 8. Hasil Uji Independensi Data
(Sumber: data olahan SPSS 17 tahun 2013)
Dari hasil uji independensi data diperoleh harga rhitung (pearson
correlation) pengaruh antara proses pembelajaran di sekolah terhadap praktek
kerja lapangan sebesar 0,177 dan nilai signifikansi sebesar 0,188. Apabila
dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka 0,188 > 0,05. Sedangkan nilai
rtabel untuk N =57 adalah 0,266. Apabila rhitung dikonsultasikan dengan rtabel
diperoleh rhitung< rtabel atau 0,177 < 0,266, maka Ho diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara proses
Correlations
1 ,177
,188
57 57
,177 1
,188
57 57
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Proses Pembelajaran
Praktek Kerja Lapangan
Proses
Pembelajaran
Praktek Kerja
Lapangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
pembelajaran di sekolah dengan praktek kerja lapangan atau kedua variabel saling
independen
4. Uji Heterokedastisitas
Heterekedastisitas merupakan suatu asumsi kritis dari model linier klasik,
yaitu gangguan uji merupakan variasi yang sama. Jika asumsi ini tidak dipenuhi
dalam suatu model linier maka model dalam penelitian tersebut kurang valid. Uji
heteroskedastisitas yang digunakan adalah scatterplots.
-4 -3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
-3
-2
-1
0
1
2
3
Reg
ress
ion
Stu
den
tize
d R
esid
ual
Dependent Variable: Y
Scatterplot
Diliihat dari gambar scatterplots hasil uji heterokesdastisitas terlihat
bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai
untuk analisis pada penelitian ini.
5. Uji Multikolinieritas
Salah satu cara untuk melihat ada tidaknya multikolinieritas, dapat dilihat
dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF). Ketentuannya adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
apabila nilai tolerance variabel proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja
lapangan kurang dari 0,10 dan nilai VIF lebih dari 10, dapat dikatakan terjadi
multikolinieritas. Sebaliknya apabila nilai tolerance variabel proses pembelajaran
di sekolah dan praktek kerja lapangan lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari
10, dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.9. Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Colliniearity Statistics
Keterangan Tolerance VIF
X1 0,172 5,805 Tidak ada multikolinieritas
X2 0,172 5,805 Tidak ada multikolinieritas
(Sumber: data olahan SPSS 17 tahun 2013)
Hasilnya menunjukkan bahwa proses pembelajaran di sekolah dan praktek
kerja lapangan masing-masing menunjukkan nilai tolerance lebih dari 0,10 dan
nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model
regresi tersebut lolos dari uji multikolinieritas.
D. Analisis Data
1. Hasil Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t)
Hasil uji koefisien regresi parsial diukur melalui Uji t yang bertujuan
untuk menguji, apakah variabel independen yang terdiri dari proses pembelajaran
di sekolah dan praktek kerja lapangan secara individu mampu mempengaruhi
secara signifikan terhadap besarnya variabel dependen (kesiapan kerja siswa
SMK Negeri 6 Surakarta). Hasil uji koefisien regresi parsial dapat dijabarkan
sebagai berikut :
a) Uji-t Variabel proses pembelajaran di sekolah terhadap kesiapan kerja siswa
SMK Negeri 6 Surakarta
1) Level of significance = 0,05
Nilai t /2 = 2,000
- Ho diterima : -ttabel < thitung < ttabel
- Ho ditolak : thitung > ttabel atau thitung < -ttabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Nilai thitung = 5,185
Nilai Signifikansi = 0,000 (lampiran 25)
2) Kesimpulan
Dari perhitungan diperoleh thitung sebesar 5,185 dengan signifikansi
sebesar 0,000. Bila thitung dikonsultasikan dengan ttabel maka diperoleh
5,185 > 2,000, dan bila dikonsultasikan dengan taraf signifikan 5%
diperoleh 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak. Jadi disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara proses pembelajaran di sekolah dengan
kesiapan kerja siswa.
b) Uji-t praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa SMK Negeri 6
Surakarta
1) Level of significance = 0,05
Nilai ttabel = 2,000
- Ho diterima apabila –ttabel < thitung < ttabel
- Ho ditolak apabila thitung > ttabel atau thitung < -ttabel
Nilai thitung = 3,495
Nilai signifikansi = 0,001 (lampiran 26)
Daerah
Terima
Daerah
Tolak
Daerah
Terima
Daerah
Tolak
-2.000 2.000 5,185
Daerah
Terima
Daerah
Tolak
Daerah
Terima
Daerah
Tolak
-2,000 0 2,000 3,495
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
c) Kesimpulan
Dari perhitungan diperoleh thitung sebesar 3,495 dengan signifikansi sebesar
0,001. Bila thitung dikonsultasikan dengan ttabel maka diperoleh 3,495 > 2,000,
dan bila dikonsultasikan dengan taraf signifikan 5% diperoleh 0,001 < 0,05,
maka Ho ditolak. Jadi disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara praktek kerja lapangan dengan kesiapan kerja siswa.
2. Hasil Uji Koefisien Regresi Serentak (Uji F)
Hasil uji koefisien regresi serentak dilakukan dengan Uji F yang
bertujuan untuk menguji apakah variabel independen (proses pembelajaran di
sekolah dan praktek kerja lapangan) secara bersama-sama mampu mempengaruhi
besarnya variabel dependen (kesiapan kerja siswa SMK Negeri 6 Surakarta)
secara nyata/signifikan atau tidak. Berdasar hasil analisa dengan menggunakan
jasa analisis SPSS 12.0 diperoleh hasil :
a) Level of significance = 0,05
1) Nilai Ftabel = 8,58
2) Nilai Fhitung = 20,981
3) Nilai Signifikansi = 0,000 (lampiran 27)
Ho diterima apabila Fhitung < Ftabel
Ho ditolak apabila Fhitung > Ftabel
b) Kesimpulan
Daerah
Terima
Daerah
Tolak
8,58 20,981
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung sebesar 20,981 dengan signifikansi
sebesar 0,000. Bila Fhitung dikonsultasikan dengan Ftabel maka diperoleh
20,981 > 8,58, dan bila dikonsultasikan dengan taraf signifikan 5% diperoleh
0,000 < 0,05, maka Ho ditolak. Jadi disimpulkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan
secara bersama-sama dengan kesiapan kerja siswa.
3. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Apabila menghitung koefisien Determinasi dapat dilihat pada output
Model Summary sebagai berikut :
Tabel 4.10. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa harga R Square
sebesar 0,437 yang dalam hal ini berarti variabilitas variabel kesiapan kerja siswa
SMK Negeri 6 Surakarta dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel proses
pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan. Hasil perhitungan tersebut
menunjukan bahwa besar kontribusi kedua variabel bebas terhadap variabel
terikat sebesar 0,437 atau 43,7 %, sedangkan sisanya 56,3 % dijelaskan oleh
variable lain yang tidak diteliti.
4. Garis Regresi Linier
Persamaan regresi diperoleh dari hasil penghitungan data yang ada pada
tabel coefficient. Persamaan regresi dapat dilihat pada output program SPSS 17.0
sebagai berikut :
Model Summary b
,661 a ,437 ,416 2,426 2,577
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
(Sumber: data olahan SPSS 17 tahun 2013)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Tabel 4. 11 Hasil Uji Persamaan Regresi Linier
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persamaan regresi linear multipel
sebagai berikut :
Ŷ = 1,610 + 0,426 X1 + 0,237 X2
Keterangan :
Ŷ : Kesiapan Kerja Siswa
X1 : Proses Pembelajaran Di Sekolah
X2 : Praktek Kerja Lapangan
Konstanta sebesar 1,610 secara sistematis menyatakan bahwa jika nilai
variabel bebas X1 dan X2 sama dengan nol, maka nilai Y adalah 1,610.
Koefisien regresi X1= 0,426 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan atau
penurunan satu unit proses pembelajaran di sekolah maka akan meningkatkan
atau menurunkan kesiapan kerja siswa sebesar 0,426. Koefisien regresi X2 =
0,237 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan atau penurunan satu unit
praktek kerja lapangan maka akan meningkatkan atau menurunkan kesiapan
kerja siswa sebesar 0,237.
Coefficients a
1,610 4,970 ,324 ,747
,426 ,086 ,514 4,952 ,000 ,969 1,032
,237 ,073 ,335 3,233 ,002 ,969 1,032
(Constant)
Proses Pembelajaran
Praktek Kerja Lapangan
Model 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta
Standardized Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
(Sumber: data olahan SPSS 17 tahun 2013)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
5. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif X1 dan X2
terhadap Y
Setelah melalui perhitungan dengan menggunakan SPSS sesuai dengan
rumus terlampir, diperoleh hasil sebagai berikut :
a) Sumbangan relatif X1 dan X2 terhadap Y
1) Sumbangan relatif proses pembelajaran di sekolah (X1) terhadap
kesiapan kerja siswa (Y) sebesar 67,31%.
2) Sumbangan relatif praktek kerja lapangan (X2) terhadap kesiapan kerja
siswa (Y) sebesar 32,69%.
b) Sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y
1) Sumbangan efektif proses pembelajaran di sekolah (X1) terhadap
kesiapan kerja siswa (Y) sebesar 20,02%.
2) Sumbangan efektif praktek kerja lapangan (X2) terhadap kesiapan kerja
siswa (Y) sebesar 25,68%.
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data, ternyata semua hipotesis statistik (Ho) dalam
penelitian ini di tolak pada taraf siginifikan 0,05. Hal ini berarti terdapat pengaruh
variabel proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan terhadap variabel
kesiapan kerja siswa SMK Negeri 6 Surakarta. Beberapa pembahasan dan
interprestasi hasil penelitian lebih mendalam dikemukakan pada uraian dibawah ini:
1. Proses Pembelajaran Di Sekolah (X1)
Berdasarkan hasil analisis uji t data terbukti bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara variabel proses pembelajaran di sekolah terhadap kesiapan kerja
siswa kelas XII program studi administrasi perkantoran SMK Negeri 6 Surakarta
dengan thitung sebesar 5,185 yang dikonsultasikan dengan ttabel maka didapat
hubungan signifikan antara variabel proses pembelajaran di sekolah dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
kesiapan kerja siswa. Dengan demikian berarti proses pembelajaran di sekolah
mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan kerja siswa.
Dari hasil pengumpulan data, tingkat pencapaian variabel proses
pembelajaran di sekolah sebesar 69,0%. Angka tersebut diperoleh dengan
membandingkan hasil angket yang diberikan kepada 57 siswa. Hal tersebut dapat
dilihat dari item-item tabulasi hasil angket yang dinilai rendah. Item yang
mempunyai nilai paling rendah pertama adalah item nomor 4 dengan perolehan
nilai sebesar 96 dimana sebagian siswa kurang tertarik bila guru hanya mengajar
dengan cara ceramah saja. Meskipun materi yang diajarkan sangat banyak dengan
waktu yang sangat singkat, model pembelajaran selain ceramah dapat diterapkan
agar siswa tidak merasa bosan dan tertarik untuk mengikuti pelajaran. Guru perlu
mempersiapkan rencana pembelajaran yang melibatkan siswa agar aktif dan
terlibat dalam proses pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
Pernyataan di atas didukung skor nilai jawaban angket item soal nomor 10
sebesar 134 yang berbunyi “Saya sering bosan dengan cara guru mengajar”. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa masih banyak siswa yang merasa bosan dan
kurang nyaman terhadap model pembelajaran di sekolah karena guru yang kurang
variatif dalam pembelajaran. Sehingga guru perlu merubah cara mengajar agar
siswa tidak merasa bosan dan nyaman mengikuti pelajaran. Guru dapat
menggunakan model pembelajaran model permainan, misalnya : everyone is a
teacher, Jigsaw, penggunaan VTR (video tape recorder), untuk penyemangat
siswa sebelum atau sesudah pelajaran, sehingga dengan model pembelajaran
santai ini siswa tidak merasa bosan untuk mengikuti pelajaran.
Nilai terendah ketiga yaitu item nomor 17 dengan perolehan nilai sebesar
101 yang berbunyi “Saya kurang tertarik bila guru menyampaikan pelajaran
terlalu panjang lebar dan membingungkan”. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
banyak siswa merasa jenuh karena guru menyampaikan pelajaran terlalu panjang
dan membingungkan karena materi yang diajarkan cukup banyak dengan waktu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
yang singkat. Guru tidak menyiapkan rangkuman materi secara sistematik,
sehingga siswa tidak kebingungan mengikuti pembelajaran.
Dari ketiga item soal diatas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
kualitas maupun kuantitas proses pembelajaran di sekolah semakin tinggi pula
kesiapan kerja siswa
2. Praktek Kerja Lapangan (X2)
Berdasarkan hasil analisis uji t data terbukti bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara variabel praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa
kelas XII program studi administrasi perkantoran SMK Negeri 6 Surakarta
dengan thitung sebesar 3,495 yang dikonsultasikan dengan ttabel maka didapat
hubungan signifikan antara variabel praktek kerja lapangan dengan kesiapan kerja
siswa. Dengan demikian berarti praktek kerja lapangan mempunyai pengaruh
yang positif terhadap kesiapan kerja siswa.
Dari hasil pengumpulan data, tingkat pencapaian variabel praktek kerja
lapangan sebesar 81,9%. Angka tersebut diperoleh dengan membandingkan hasil
angket yang diberikan kepada 57 siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari item-item
tabulasi hasil angket yang dinilai rendah. Item yang mempunyai nilai paling
rendah pertama adalah item nomor 13 dengan nilai sebesar 163 yang berbunyi
“Saya selalu mempunyai ide-ide bila menemui permasalahan dalam pekerjaan
yang diberikan” dari pernyataan tersebut sebagian siswa menjawab tidak setuju.
Hal ini menunjukan bahwa masih banyak siswa yang kurang siap dalam
pelaksanaan praktek kerja lapangan, sehingga pada saat pelaksanaan PKL siswa
merasa kurang mampu untuk dapat menyelesaikan permasalah dalam pekerjaan
yang diberikan. Item soal nilai rendah kedua adalah item soal nomor 3 dengan
perolehan nilai sebesar 164, yang berbunyi “Saya sering mengalami kesulitan saat
mengerjakan pekerjaan yang diberikan kepada saya”, dari jawaban soal tersebut
menunjukan bahwa siswa mengalami kesulitan mengerjakan pekerjaan saat
praktek kerja lapangan. Hal ini menunjukkan kurangnya pembekalan program
PKL yang diberikan sekolah. Pembekalan praktek kerja lapangan oleh sekolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
yakni pelajaran produktif yang dikembangkan dan dilaksanakan pada saat praktek
kerja lapangan. Perlu kerja sama dengan instansi pasangan dalam melatih
ketrampilan siswa, sehingga siswa benar-benar paham dan mampu untuk
melakukan tugasnya pada pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) dan
menguasai ketrampilan kerja yang dibutuhkan ketika terjun ke dunia kerja.
3. Kesiapan Kerja Siswa (Y)
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan peneliti, tingkat
pencapaian variabel kesiapan kerja siswa (Y) kelas XII program keahlian
administrasi perkantoran SMK Negeri 6 Surakarta adalah 80,0%. Hasil perolehan
nilai tersebut diperoleh dari membandingkan hasil angket yang telah disebarkan
kepada 57 siswa dengan skor tertinggi kriterium untuk setiap variabel.
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dapat diketahui bahwa pencapaian
kesiapan kerja siswa dari hasil tersebut masih ada beberapa hal yang belum
tercapai. Hal-hal tersebut dapat dilihat dari item-item tabulasi hasil angket yang
nilainya rendah, sebagai berikut :
Skor jawaban angket sebesar 161 pada item nomor 10 yang berbunyi
“Saya mempunyai beberapa pengalaman dalam bidang pekerjaan untuk
memasuki dunia kerja”. Oleh karena item pernyataan ini rendah, memberi
indikasi bahwa sebagian siswa kurang mempunyai pengalaman dalam bidang
pekerjaannya untuk memasuki dunia kerja. Pengalaman kerja pada hakikatnya
mengandung ketrampilan, semakin banyak pengalaman kerja, memberi indikasi
siswa banyak memperoleh ketrampilan kerja. Keadaan ini memberi pesan bahwa
sekolah harus mempersiapkan siswanya benar-benar memperoleh pengalaman
dan ketrampilan kerja agar mampu menerima beban kerja
Nilai terendah kedua pada item pernyataan nomor 9 dengan perolehan
skor sebesar 173 yang berbunyi ” Saya mempunyai bekal pengetahuan yang lebih
dari cukup untuk masuk dunia kerja”. Pada item pernyataan di atas sebagian siswa
menjawab tidak setuju. Hal itu memberi indikasi bahwa siswa masih kurang
mempunyai bekal pengetahuan yang cukup untuk masuk dunia kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Pengetahuan mengenai macam dan bentuk pekerjaan diperlukan untuk memasuki
dunia kerja, karena terbatasnya pengetahuan mengenai pekerjaan
mengindikasikan kurangnya pengalaman dan ketrampilan kerja siswa. Tugas
sekolah adalah membekali lebih lagi siswa melalui praktikum di sekolah dasar-
dasar pekerjaan umum sebelum terjun PKL. Sekolah wajib memilih instansi
pasangan yang memiliki kredibilitas dan akuntabilitas, sehingga siswa
memperoleh pengalaman yang benar-benar dibutuhkan pasar tenaga kerja dengan
bekal yang lebih dari cukup untuk memasuki dunia kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasar hasil pengujian dengan program SPSS mengenai pengaruh yang positif
dan signifikan proses pembelajaran di sekolah terhadap kesiapan kerja siswa kelas
XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta,
thitung = 5,185 > ttabel = 2,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya secara
individu variabel proses pembelajaran di sekolah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi
perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta.
2. Berdasar hasil pengujian dengan program SPSS mengenai pengaruh yang positif
dan signifikan proses pembelajaran di sekolah terhadap kesiapan kerja siswa kelas
XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta,
diperoleh thitung = 3,495 > ttabel = 2,000 maka Ho ditolak dan hipotesis alternatif
diterima. Artinya secara individu variabel praktek kerja lapangan berpengaruh
terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi
perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta.
3. Hasil pengujian pengaruh yang positif dan signifikan proses pembelajaran di
sekolah dan praktek kerja lapangan secara bersama terhadap kesiapan kerja siswa
kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota
Surakarta apabila dikonsultasikan dengan tabel SPSS, diketahui besarnya Fstatistik
= 20,981. Sedangkan apabila dikonsultasukan dengan nilai signifikansi 5%
diperoleh 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan secara bersama-sama variabel
independen (proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan)
mempengaruhi kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi
perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta.
82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
B. Implikasi Hasil Penelitian
1. Implikasi Teori
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada
guru dan siswa khususnya dalam hal kesiapan kerja siswa.
b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pemantapan teori untuk
meningkatkan kesiapan kerja siswa. Diharapkan dengan adanya penelitian ini
dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam memberikan gagasan yang
baru untuk menumbuhkan kesiapan kerja siswa baik dari penguasaan materi
pembelajaran di sekolah maupun dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan.
c. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh K O’Brien
(2012) dengan judul ”Work readiness of final-year civil engineering students
at Victoria University: A survey” mengenai kesiapan mahasiswa untuk
memasuki dunia kerja. Dan penelitian yang dilakukan oleh Jenna Petrosky
(2005) dengan judul ” The German Dual Educational System: Evolving Needs
for a Skilled Workforce” mengenai pendidikan system ganda yang
berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian membuktikan bahwa kedua variabel yaitu proses
pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan secara terpisah dan secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan kerja
siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6
Surakarta, hal ini membawa implikasi praktis sebagai berikut :
a. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui tinggi rendahnya kesiapan kerja
siswa dipengaruhi oleh proses pembelajaran di sekolah dan pelaksanaan
praktek kerja lapangan.
b. Siswa yang telah menguasai materi pembelajaran di sekolah dan berhasil
dalam pelaksanan praktek kerja lapangan akan terbentuk kesiapan mental dan
ketrampilan untuk memasuki dunia kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi guru dalam memberikan
pembelajaran di sekolah dan pemilihan instransi untuk pelaksanaan praktek
kerja lapangan yang memiliki akuntabilitas dan kredibilitas akan dapat
membentuk ketrampilan dan mental siswa memasuki dunia kerja.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka dapat peneliti
sampaikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Kepada Kepala Sekolah
a. Berdasar hasil angket yang telah dianalisis proses pembelajaran di sekolah
(X1) menunjukkan bahwa siswa kurang tertarik terhadap model pembelajaran
yang digunakan guru. Sebaiknya Kepala Sekolah meningkatkan supervisi
akademik sehingga pemantauan proses pembelajaran di sekolah lebih
intensif.
b. Berdasarkan hasil angket yang telah dianalisis menunjukkan bahwa siswa
kurang mempunyai bekal pengalaman untuk memasuki dunia kerja.
Sebaiknya Kepala Sekolah memilih instansi pasangan yang memiliki
kredibilitas dan akuntabilitas, sehingga siswa memperoleh pengalaman
berupa ketrampilan dan mental semasa praktek kerja lapangan.
2. Kepada Guru
a. Berdasarkan hasil angket yang telah di analisis pada variabel proses
pembelajaran di sekolah (X1). Guru dalam mengajar belum menerapkan
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM).
Sebaiknya Guru mempersiapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan menggunakan model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
proses pembelajaran.
b. Hasil angket yang telah dianalisis pada variabel praktek kerja lapa ngan (X2),
memberi indikasi bahwa siswa mengalami kesulitan mengerjakan pekerjaan
saat pelaksanaan praktek kerja lapangan. Keadaan itu menjadi acuan bagi guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
praktikum sekolah lebih intensif dalam memberikan pembekalan kepada
siswa dengan pola latihan lebih inovatif dan meningkatkan pembelajaran
produktif pada saat proses pembelajaran di sekolah.
2. Kepada siswa
a. Berdasarkan hasil angket yang telah dianalisis pada indikator proses
pembelajaran di sekolah (X1) memberi indikasi bahwa siswa kurang tertarik
terhadap model pembelajaran yang digunakan guru. Sebaiknya siswa berani
memberikan masukan tentang pelaksanaan pembelajaran kepada Guru guna
peningkatan kedisiplinan diri.
b. Berdasarkan hasil angket yang telah dianalisis pada indikator praktek kerja
lapangan (X2) menunjukkan bahwa siswa sering mengalami kesulitan saat
mengerjakan pekerjaan dalam praktek kerja lapangan. Sebaiknya siswa tidak
perlu malu bertanya kepada petugas pembimbing instansi pasangan mengenai
solusi mengatasi kesulitan kerja. Siswa juga lebih memperhatikan masalah-
masalah kerja dan cara mengatasinya dalam praktek kerja lap angan (PKL).
3. Pimpinan Perusahaan (Instansi Pasangan)
Berdasarkan hasil angket yang telah dianalisis mengenai permasalahan pada
indikator praktek kerja lapangan (X2) menunjukkan bahwa siswa sering
mengalami kesulitan saat mengerjakan pekerjaan dalam praktek kerja lapangan,
sebaiknya pimpinan instansi pasangan memberikan pendampingan yang baik dan
arahan pekerjaan kepada siswa serta siswa ditempatkan sesuai dengan
ketrampilan pada saat pelaksanaan praktek kerja lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Haris, (2009). Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta : Multipressindo.
Agus, Fitri Yanto. (2006). Ketidak Siapan Memasuki Duia Kerja Karena Pendidikan.
Jakarta. Dinamika Cipta.
Algesindo, Baru. (2000). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung. Sinar Baru.
Anggraini, Sri. (2005) "Populasi dan Sampel", Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia, Jakarta.
Anramus, (2012). Kontribusi Praktek Kerja Industri dan Motivasi Belajar Terhadap
Sikap Wirausaha. Jurnal Penelitian Pendidikan, 8 (2), 108-114.
Arikunto, Suharsimi. (2003). Prosedur Penelitian Dalam Praktek. Yogyakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Dalam Praktek. Yogyakarta:
Rineka Cipta.
Bambang Warsito. (2008). Peran Kreativitas : Inovasi Untuk Meningkatkan
kesejahteraan Hidup Masyarakat. Jakarta : Pustaka Populer Obor.
Brotosiswoyo, Suprapto, (2002). Pendidikan menengah. Makalah Pengantar Diskusi
Kelompok Rapat Kerja Nasional. Jakarta: Depdikbud.
Buchori, Alma. (2002). Faktor yang Mempengaruhi Minat Masuk Dunia Kerja.
Jakarta. Dinamika Cipta.
Cagne, Robert M. & Leslie J. Briggs, (2004). Principles of Instructional Design.
Second Edition. New York : Holt Rinehart & Winston.
Dahar B. Setiawan. (2000). Peran Kreativitas : Inovasi Untuk Meningkatkan
kesejahteraan Hidup Masyarakat. Jakarta : Pustaka Populer Obor.
Daryanto, (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif Teori & Praktek
dalam Pengembangan Profesionalisme Bagi Guru. Jakarta: CV. AV. Publisher.
Djamaluddin, (2003). Interaksi dan Motivasi Pembelajaran di sekolah. Jakarta:
Rajawali.
86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Dowen, Robert G., (2005). Organizational Behavior in Educational Administration.
New Jersey : Prentice Hall, Inc, Englewood Cliffs.
Elliot, Janet. (2003). The organization of productive work in secondary technical and
vocational education the united Kingdom. London: Unesco.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. (2012). Pedoman
Penulisan Skripsi. Surakarta: Tim Skripsi .
Hamalik, Oemar.(2001). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjan. Jakarta: Bumi
Aksara. PP Nomor 29 tahun 2000 Bab IX pasal 29 ayat 2. Tentang Misi dan
Tujuan SMK. Sekretariat Jendral Depdikbud. Jakarta.
Hoy, Wayne K., Cecil G. Miskel. (2003). Education Administration : Theory.
Research and Practice. New York : Random House.
K O’Brien (2012). Work Readiness Of Final-year Civil Engineering Student at
Victoria University: A Survey. Australasian Journal of Engineering Education,
18 (1), 174-180.
Lefrancois, Gay R. (2004). Theories of Human Learning. California : Kro’s Report.
Third Edition. Longman Group LTD.
Malayu Hasibuan, SP. (2000). Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah. Jakarta:
Gunung Agung.
Martanto (2005). Kesiapan mental kerja siswa kelas III Jurusan Teknik Permesinan di
SMK Negeri 2 Klaten Tahun Ajaran 2007/2008, Skripsi, Universitas Negeri
Yogyakarta.
Moelong, Lexy. (2006). Metode Penelitian Kualifatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mukmin Kartadinata, (2004) Evalusi Pendidikan, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Munawir Yusuf. A. (2002). Psikologi Belajar. Surakarta : UNS Press.
Nana dan Ibrahim, (2003), Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta.
Nurgiyanto , Jamil. (2010). Hubungan Antara Pengalaman Kerja Industri dan Sikap
Mandiri Dengan Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Pancasila 9 Giriwoyo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Nurhadi. (2003). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Penny Maryani, (2012). Kontribusi Bakat Mekanik dan Proses Belajar Pada Mata
Pelajaran Produktif terhadap Kompetensi Serta Kesiapan Untuk Bekerja Di
Industri. Jurnal Penelitian Pendidikan, 8 (2), 167-178.
Pidarta, Made. (2005). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bina Aksara.
Piet A. Sahertian. (2004). Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta: Andi Offset.
Rika Isharyanti. (2011). Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta : Bumi Persada.
Rooijakkers B. Herhenhahn, and B.R., H. Olson Matthew. (2000). An Introduction to
Theories of Learning. Fifth Edition. New York : Prentice Hall, Inc.
Saifudin, Azwar. (2002). Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Samana. (2004). Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Sanjaya. (2000). Pembelajaran Berbasis Contextual Teaching and Learning. Jakarta:
Gramedia.
Setiawan, Benjamin. (2005). Peran Kreativitas : Inovasi Untuk Meningkatkan
Kesejahteraan Hidup Masyarakat. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Slamet. (2003). Pondasi pendidikan kejuruan. Lembaran perkuliahan. Yogyakarta:
Pascasarjana UNY Yogyakarta.
Slameto. (2006). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruh. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sugiyono (2006). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Penilaian
Sertifikasi Guru Rayon 13.
Sugiyono (2008). Metoda Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sunyoto, Danang. (2008). Analisis regresi Dan Uji Hipotesis. Jakarta: MedPress.
Supriyadi, (2011). Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta : Cakrawala Ilmu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Triyaningsih, (2005). Analisis Kesiapan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Dalam
Berkompetensi Di Dunia Kerja Ditinjau Dari Pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan (On The Job Training) (Studi Kasus Di SMK Negeri 6 Surakarta
Program Keahlian Akuntansi Tahun Ajaran 2004/2005).berdasar hasil
penelitian, usaha SMK Negeri 6 Surakarta. Skripsi Tidak Dipublikasikan, FKIP
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Utama, Iwan Dwi. (2008). Hubungan Antara Informasi Dunia Kerja Dan Pengalaman
Kerja Industri Dengan Kesiapan Kerja Siswa Rumpun Otomotif SMK YP
Delanggu Tahun Ajaran 2007/2008. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Uzer Usman, (2001). Menjadi Guru Profesional, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Wahyu Nurharjadmo, (2008). Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan Sistem
Ganda Di Sekolah Kejuruan. Spirit Publik, 4 (2), 215 – 228.
Winkel, (2001). Psikologi Pengajaran. Jogyakarta: Media Abadi.
Yamin, Martinus, (2008). Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta : Gaung
Persada Perss.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Lampiran 1
MATRIK SPESIFIKASI DATA
PENGARUH PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH (X1) DAN PRAKTEK
KERJA LAPANGAN (X2) TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA (Y) KELAS XII
PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
SMK NEGERI 6 SURAKARTA
Variabel Indikator Item
+ -
1. Proses Pembelajaran
di Sekolah
a. Strategi pembelajaran
b. Materi pembelajaran
c. Daya tarik dalam pembelajaran
d. Efektivitas pembelajaran
e. Efisiensi pembelajaran
1,2
5,6
8,9
11,12
15,16
3,4
7
10
13,14
17
2. Praktek Kerja
Lapangan
Aspek teknis meliputi :
a. Penguasaan ketrampilan siswa
Aspek non teknis meliputi :
a. Sikap dan perilaku siswa
b. Disiplin dan tanggung jawab
c. Kreativitas
d. Kemandirian
e. Kerja sama maupun ketaatan
1,2
5,6
8,9
12,13
15,16
19,20
3,4
7
10,11
14
17,18
21
3. Kesiapan Kerja Siswa a. Kesiapan Fisik, Mental dan
Emosional
b. Kebutuhan, Motivasi, dan Tujuan
c. Ketrampilan dan Pengetahuan
1,2
5-7
9,10
3,4
8
11,12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Lampiran 2
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BKK ADMINISTRASI PERKANTORAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Kepada Yth.
Sdr/Sdri. Siswa-Siswi
Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri 6
di Surakarta
Hal : Pengisian Kuesioner
Sehubungan dengan penelitian untuk menyusun skripsi saya yang berjudul : PENGARUH
PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN SMK NEGERI 6 SURAKARTA.
Perkenankanlah saya meminta kesediaan Sdr/Sdri, untuk menjawab daftar pertanyaan yang saya
lampirkan sebagai data yang diperlukan dalam penelitian ini.
Atas perhatian dan kesediaan dari Bp/Ibu/Sdr/Sdri, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya
WRESTHI MURDAYATI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91 Lampiran 3
UJI COBA PENELITIAN
PENGARUH PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PRAKTEK KERJA
LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII
PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
SMK NEGERI 6 SURAKARTA
PETUNJUK PENGISIAN
1. Pengisian identitas responden sesuai dengan identitas anda dengan memberikan tanda ( )
pada kolom yang sudah tersedia.
2. Pengisian jawaban angket cukup dengan memberikan tanda ( ) pada kolom yang sudah
tersedia sesuai jawaban anda. Kolom yang tersedia terdapat 5 skor jawaban yang nilainya :
skor 1 = sangat tidak setuju ; skor 2 = tidak setuju; skror 3 = setuju dan untuk skor 4 =
sangat setuju.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : .......................................................
Jurusan : .......................................................
Kelas : ........................................................
Usia : < 16 tahun
16 – 18 tahun
19 – 20 tahun
> 20 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Selamat Mengerjakan .. !!
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
Variabel Proses Pembelajaran di Sekolah (X1)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
A. Strategi Pembelajaran.
1. Saya menyukai strategi yang
digunakan guru saat mengajar
2. Model pembelajaran yang
disampaikan Guru membuat siswa
tidak bosan
3. Guru tidak pernah memberikan
kesempatan siswa untuk berpendapat
dan bertanya
4. Saya kurang tertarik bila guru hanya
mengajar dengan cara ceramah saja
B. Materi Pembelajaran
5. Materi yang disampaikan guru dapat
menambah pengetahuan saya di
bidang administrasi perkantoran
6. Materi yang disampaikan guru
menambah ketrampilan saya
7. Materi yang diberikan guru tidak
menambah wawasan saya
C. Daya tarik dalam pembelajaran
8. Semua materi pelajaran menarik dan
membuat saya ingin terus belajar
9. Saya suka teknik guru dalam
menyajikan materi pelajaran
10. Saya sering bosan dengan cara guru
mengajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
D. Efektivitas Pembelajaran
11. Guru memakai beberapa buku saat
menyampaikan materi pelajaran
12. Guru aktif memberikan arahan dan
tuntunan bila siswa kesulitan saat
menerima pelajaran
13. Guru tidak pernah memberikan
umpan balik kepada siswa tentang
materi yang disampaikan
14. Materi yang diberikan guru kurang
lengkap sehingga saya kesulitan untuk
belajar
E. Efisiensi Pembelajaran
15. Saya senang pembelajaran yang
disampaikan guru tepat waktu
sehingga materi pelajaran mudah
dipahami
16. Guru selalu memberikan materi
pelajaran yang jelas dan ringkas
17. Saya kurang tertarik bila guru
menyampaikan pelajaran terlalu
panjang lebar dan membingungkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
Variabel Praktek Kerja Lapangan (X2)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
A. Penguasaan ketrampilan siswa
1. Saya dapat menyelesaikan semua
pekerjaan yang diberikan saat
pelaksanaan PKL
2. Saya mampu bekerja di bidang saya
3. Saya sering mengalami kesulitan saat
mengerjakan pekerjaan yang diberikan
kepada saya
4. Hampir semua pekerjaan tidak dapat saya
selesaikan dengan baik
B. Sikap dan Perilaku Siswa
5. Saya selalu bertegur sapa dengan
pimpinan atau pegawai tempat PKL
6. Saya menghormati pimpinan dan
pegawai lain di tempat PKL
7. Saya sering ditegur oleh pimpinan atau
pegawai lain karena sikap saya yang
kurang baik saat pelaksanaan PKL
C. Disiplin dan tanggungjawab
8. Saya bertanggung jawab atas tugas yang
diberikan dan harus saya selesaikan
dengan baik
9. Saya mampu untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan tepat waktu
10. Saya sering terlambat pada saat
pelaksanaan PKL
11. Saya sering ijin untuk pulang/ tidak
masuk saat pelaksanaan PKL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
D. Kreativitas
12. Saya mempunyai kreativitas saat
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan
13. Saya selalu mempunyai ide-ide bila
menemui permasalahan dalam pekerjaan
yang diberikan
14. Saya tidak perlu konsultasi pembimbing
praktek untuk mengerjakan tugas saya.
E. Kemandirian
15. Saya mampu mengerjakan tugas
pekerjaan tanpa bantuan teman lain.
16. Saya mampu mengambil keputusan saat
menyelesaikan tugas pekerjaan yang
diberikan kepada saya.
17. Saya malu bertanya ketika sedang
kesulitan menyelesaikan pekerjaan.
18. Saya tidak bisa menyelesaikan pekerjaan
yang diberikan tanpa bantuan teman
saya/ pegawai di tempat PKL
F. Kerja sama dan taat
19. Saya memerlukan kerja sama dengan
teman dalam menyelesaikan pekerjaan
20. Saya bersedia meminjami teman
peralatan yang dibutuhkan dalam praktek
kerja lapangan
21. Saya merasa percuma menaati semua
peraturan, karena merugikan kerja saya
sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
Variabel Kesiapan Kerja Siswa (Y)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S YS STS
A. Kondisi Fisik, Mental, dan Emosional
1. Saya berusaha agar fisik saya selalu
sehat sehingga tidak ada hambatan
masuk dunia kerja
2. Saya mempunyai kesiapan mental untuk
memasuki dunia kerja
3. Saya masih memerlukan bantuan orang
lain untuk menyiapkan fisik dan mental
saya untuk memasuki dunia kerja
4. Saya tidak yakin fisik saya kuat untuk
bekerja keras
B. Kebutuhan, Motivasi, dan Tujuan
5. Saya ingin bekerja untuk mendapat
imbalan yang layak dari keahlian saya
6. Saya ingin bekerja untuk menambah
wawasan dan pengalaman di bidang
saya
7. Saya ingin bekerja untuk mendapatkan
kepercayaan dan akumulasi diri
8. Saya ingin bekerja hanya asal mencoba
tidak berdasar pengalaman dan keahlian
saya
C. Ketrampilan dan Pengetahuan
9. Saya mempunyai bekal pengetahuan
yang lebih dari cukup untuk masuk
dunia kerja
10. Saya mempunyai beberapa pengalaman
dalam bidang pekerjaan untuk
memasuki dunia kerja
11. Tidak semua pengalaman kerja saya
diperlukan untuk memasuki dunia kerja
12. Ketrampilan yang saya miliki sangat
kurang untuk memasuki dunia kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97 Lampiran 4
UJI COBA PENELITIAN
PENGARUH PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PRAKTEK KERJA
LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII
PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
SMK NEGERI 6 SURAKARTA
PETUNJUK PENGISIAN
3. Pengisian identitas responden sesuai dengan identitas anda dengan memberikan tanda ( )
pada kolom yang sudah tersedia.
4. Pengisian jawaban angket cukup dengan memberikan tanda ( ) pada kolom yang sudah
tersedia sesuai jawaban anda. Kolom yang tersedia terdapat 5 skor jawaban yang nilainya :
skor 1 = sangat tidak setuju ; skor 2 = tidak setuju; skror 3 = setuju dan untuk skor 4 =
sangat setuju.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : .......................................................
Jurusan : .......................................................
Kelas : ........................................................
Usia : < 16 tahun
16 – 18 tahun
19 – 20 tahun
> 20 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Selamat Mengerjakan .. !!
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
Variabel Proses Pembelajaran di Sekolah (X1)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
A. Strategi Pembelajaran.
1. Saya menyukai strategi yang
digunakan guru saat mengajar
2. Model pembelajaran yang
disampaikan Guru membuat siswa
tidak bosan
3. Guru tidak pernah memberikan
kesempatan siswa untuk berpendapat
dan bertanya
4. Saya kurang tertarik bila guru hanya
mengajar dengan cara ceramah saja
B. Materi Pembelajaran
5. Materi yang disampaikan guru
menambah ketrampilan saya
6. Materi yang diberikan guru tidak
menambah wawasan saya
C. Daya tarik dalam pembelajaran
7. Semua materi pelajaran menarik dan
membuat saya ingin terus belajar
8. Saya suka teknik guru dalam
menyajikan materi pelajaran
9. Saya sering bosan dengan cara guru
mengajar
D. Efektivitas Pembelajaran
10. Guru memakai beberapa buku saat
menyampaikan materi pelajaran
11. Guru tidak pernah memberikan
umpan balik kepada siswa tentang
materi yang disampaikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
12. Materi yang diberikan guru kurang
lengkap sehingga saya kesulitan untuk
belajar
E. Efisiensi Pembelajaran
13. Guru selalu memberikan materi
pelajaran yang jelas dan ringkas
14. Saya kurang tertarik bila guru
menyampaikan pelajaran terlalu
panjang lebar dan membingungkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
Variabel Praktek Kerja Lapangan (X2)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
A. Penguasaan ketrampilan siswa
1. Saya dapat menyelesaikan semua
pekerjaan yang diberikan saat
pelaksanaan PKL
2. Saya mampu bekerja di bidang saya
3. Saya sering mengalami kesulitan saat
mengerjakan pekerjaan yang diberikan
kepada saya
B. Sikap dan Perilaku Siswa
4. Saya selalu bertegur sapa dengan
pimpinan atau pegawai tempat PKL
5. Saya menghormati pimpinan dan
pegawai lain di tempat PKL
6. Saya sering ditegur oleh pimpinan atau
pegawai lain karena sikap saya yang
kurang baik saat pelaksanaan PKL
C. Disiplin dan tanggungjawab
7. Saya bertanggung jawab atas tugas yang
diberikan dan harus saya selesaikan
dengan baik
8. Saya mampu untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan tepat waktu
9. Saya sering terlambat pada saat
pelaksanaan PKL
10. Saya sering ijin untuk pulang/ tidak
masuk saat pelaksanaan PKL
D. Kreativitas
11. Saya mempunyai kreativitas saat
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
12. Saya selalu mempunyai ide-ide bila
menemui permasalahan dalam pekerjaan
yang diberikan
13. Saya tidak perlu konsultasi pembimbing
praktek untuk mengerjakan tugas saya.
E. Kemandirian
14. Saya mampu mengambil keputusan saat
menyelesaikan tugas pekerjaan yang
diberikan kepada saya.
15. Saya malu bertanya ketika sedang
kesulitan menyelesaikan pekerjaan.
16. Saya tidak bisa menyelesaikan pekerjaan
yang diberikan tanpa bantuan teman
saya/ pegawai di tempat PKL
F. Kerja sama dan taat
17. Saya memerlukan kerja sama dengan
teman dalam menyelesaikan pekerjaan
18. Saya bersedia meminjami teman
peralatan yang dibutuhkan dalam praktek
kerja lapangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
Variabel Kesiapan Kerja Siswa (Y)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S YS STS
A. Kondisi Fisik, Mental, dan Emosional
1. Saya berusaha agar fisik saya selalu
sehat sehingga tidak ada hambatan
masuk dunia kerja
2. Saya mempunyai kesiapan mental
untuk memasuki dunia kerja
3. Saya tidak yakin fisik saya kuat untuk
bekerja keras
B. Kebutuhan, Motivasi, dan Tujuan
4. Saya ingin bekerja untuk mendapat
imbalan yang layak dari keahlian saya
5. Saya ingin bekerja untuk menambah
wawasan dan pengalaman di bidang
saya
6. Saya ingin bekerja untuk mendapatkan
kepercayaan dan akumulasi diri
7. Saya ingin bekerja hanya asal mencoba
tidak berdasar pengalaman dan keahlian
saya
C. Ketrampilan dan Pengetahuan
8. Saya mempunyai bekal pengetahuan
yang lebih dari cukup untuk masuk
dunia kerja
9. Saya mempunyai beberapa pengalaman
dalam bidang pekerjaan untuk
memasuki dunia kerja
10. Tidak semua pengalaman kerja saya
diperlukan untuk memasuki dunia kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
TABULASI DATA UJICOBA VARIABEL PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH (X1)
No.
Nomor Pernyataan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 2 1 3 2 4 3 3 2 3 2 2 4 2 2 3 3 1 42
2 3 3 4 1 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 2 2 1 49
3 3 3 4 1 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 1 52
4 3 2 3 1 3 1 3 2 3 2 1 3 2 3 3 2 1 38
5 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 57
6 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 58
7 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 50
8 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 49
9 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 53
10 3 3 3 1 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 4 4 2 49
11 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 53
12 3 3 3 1 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 4 4 2 49
13 2 1 2 1 4 2 1 2 2 1 3 3 3 3 4 3 1 38
14 2 1 3 1 4 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 1 42
15 3 1 2 2 3 1 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 1 43
Lam
pira
n 5
103
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
TABULASI DATA UJICOBA VARIABEL PRAKTEK KERJA LAPANGAN (X2)
No.
Nomor Pernyataan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 74
2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 75
3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 71
4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 70
5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 72
6 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 74
7 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 67
8 3 2 3 4 3 3 4 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 60
9 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 73
10 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 2 3 3 68
11 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 73
12 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 2 3 3 68
13 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 70
14 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 61
15 1 2 2 4 2 1 3 2 2 2 2 1 1 2 4 2 1 2 2 1 4 43
Lam
pira
n 6
104
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
TABULASI DATA UJICOBA VARIABEL KERSIAPAN KERJA SISWA (Y)
No.
Nomor Pernyataan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 26
2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 43
3 4 4 2 3 4 4 2 4 3 3 3 3 39
4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 28
5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 41
6 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 39
7 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38
8 4 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 41
9 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 30
10 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 38
11 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 36
12 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 38
13 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 42
14 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 37
15 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 41
Lam
pira
n 7
105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Lampiran 8
Uji Validitas Angket Proses Pembelajaran
Correlations
Cor relations
1 ,616* ,714** ,784** ,558*
,015 ,003 ,001 ,030
15 15 15 15 15
,616* 1 ,742** ,441 ,232
,015 ,002 ,100 ,404
15 15 15 15 15
,714** ,742** 1 ,567* -,032
,003 ,002 ,028 ,911
15 15 15 15 15
,784** ,441 ,567* 1 ,473
,001 ,100 ,028 ,075
15 15 15 15 15
,558* ,232 -,032 ,473 1
,030 ,404 ,911 ,075
15 15 15 15 15
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Jml_X1
No_1
No_2
No_3
No_4
Jml_X1 No_1 No_2 No_3 No_4
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlations
Cor relations
1 -,004 ,728** ,562* ,667**
,987 ,002 ,029 ,007
15 15 15 15 15
-,004 1 ,383 -,458 -,218
,987 ,159 ,086 ,435
15 15 15 15 15
,728** ,383 1 ,356 ,386
,002 ,159 ,192 ,155
15 15 15 15 15
,562* -,458 ,356 1 ,385
,029 ,086 ,192 ,156
15 15 15 15 15
,667** -,218 ,386 ,385 1
,007 ,435 ,155 ,156
15 15 15 15 15
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Jml_X1
No_5
No_6
No_7
No_8
Jml_X1 No_5 No_6 No_7 No_8
Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
Correlations
Cor relations
1 ,526* ,674** ,602*
,044 ,006 ,018
15 15 15 15
,526* 1 ,376 ,000
,044 ,167 1,000
15 15 15 15
,674** ,376 1 ,210
,006 ,167 ,452
15 15 15 15
,602* ,000 ,210 1
,018 1,000 ,452
15 15 15 15
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Jml_X1
No_9
No_10
No_11
Jml_X1 No_9 No_10 No_11
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlations
Cor relations
1 ,148 ,600* ,525*
,599 ,018 ,044
15 15 15 15
,148 1 -,152 -,213
,599 ,587 ,446
15 15 15 15
,600* -,152 1 ,276
,018 ,587 ,319
15 15 15 15
,525* -,213 ,276 1
,044 ,446 ,319
15 15 15 15
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Jml_X1
No_12
No_13
No_14
Jml_X1 No_12 No_13 No_14
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
Correlations
Cor relations
1 -,087 ,529* ,746**
,758 ,043 ,001
15 15 15 15
-,087 1 ,464 -,025
,758 ,082 ,929
15 15 15 15
,529* ,464 1 ,686**
,043 ,082 ,005
15 15 15 15
,746** -,025 ,686** 1
,001 ,929 ,005
15 15 15 15
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Jml_X1
No_15
No_16
No_17
Jml_X1 No_15 No_16 No_17
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
Lampiran 9
Uji Reliabilitas Angket Proses Pembelajaran
Reliability
Warnings
The space saver method is used. That is , the covariance matrix is not calculated or
used in the analysis.
Case Process ing Summ ary
15 100,0
0 ,0
15 100,0
Valid
Excludeda
Total
Cases
N %
Listw ise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliability Statis tics
,835 17
Cronbach's
Alpha N of Items
Item Statis tics
2,80 ,414 15
2,27 ,884 15
3,27 ,704 15
1,87 1,187 15
3,60 ,507 15
2,73 ,884 15
3,20 ,862 15
2,87 ,516 15
2,87 ,352 15
2,33 ,900 15
3,00 ,756 15
3,33 ,488 15
3,13 ,640 15
2,93 ,458 15
3,27 ,594 15
3,13 ,640 15
1,53 ,640 15
No_1
No_2
No_3
No_4
No_5
No_6
No_7
No_8
No_9
No_10
No_11
No_12
No_13
No_14
No_15
No_16
No_17
Mean Std. Deviation N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
Item -Total Statis tics
45,33 36,381 ,572 ,824
45,87 32,267 ,634 ,814
44,87 32,981 ,734 ,810
46,27 32,495 ,407 ,836
44,53 39,695 -,085 ,847
45,40 32,114 ,650 ,812
44,93 34,067 ,457 ,826
45,27 35,352 ,617 ,820
45,27 37,210 ,484 ,828
45,80 32,600 ,584 ,817
45,13 34,267 ,517 ,822
44,80 38,743 ,071 ,841
45,00 35,000 ,528 ,822
45,20 36,600 ,469 ,827
44,87 40,410 -,179 ,853
45,00 35,571 ,449 ,826
46,60 33,829 ,695 ,814
No_1
No_2
No_3
No_4
No_5
No_6
No_7
No_8
No_9
No_10
No_11
No_12
No_13
No_14
No_15
No_16
No_17
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Correc ted
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
Rekapitulasi Uji Validitas Angket Proses Pembelajaran
Butir No Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Keterangan
No_1 0,616 0,015 Valid
No_2 0,714 0,003 Valid
No_3 0,784 0,001 Valid
No_4 0,558 0,030 Valid
No_5 -0,004 0,987 Tidak valid
No_6 0,728 0,002 Valid
No_7 0,562 0,029 Valid
No_8 0,667 0,007 Valid
No_9 0,526 0,044 Valid
No_10 0,674 0,006 Valid
No_11 0,602 0,018 Valid
No_12 0,148 0,599 Tidak valid
No_13 0,600 0,018 Valid
No_14 0,525 0,044 Valid
No_15 -0,087 0,758 Tidak valid
No_16 0,529 0,043 Valid
No_17 0,746 0,001 Valid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
Lampiran 10
Uji Validitas Angket Praktek Kerja Lapangan
Correlations
Cor relations
1 ,766** ,693** ,634* -,003
,001 ,004 ,011 ,991
15 15 15 15 15
,766** 1 ,474 ,592* ,136
,001 ,074 ,020 ,630
15 15 15 15 15
,693** ,474 1 ,638* ,038
,004 ,074 ,010 ,892
15 15 15 15 15
,634* ,592* ,638* 1 ,182
,011 ,020 ,010 ,515
15 15 15 15 15
-,003 ,136 ,038 ,182 1
,991 ,630 ,892 ,515
15 15 15 15 15
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Jml_X2
No_1
No_2
No_3
No_4
Jml_X2 No_1 No_2 No_3 No_4
Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlations
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
Cor relations
1 ,813** ,841** ,689** ,767**
,000 ,000 ,004 ,001
15 15 15 15 15
,813** 1 ,925** ,280 ,519*
,000 ,000 ,313 ,047
15 15 15 15 15
,841** ,925** 1 ,331 ,492
,000 ,000 ,228 ,063
15 15 15 15 15
,689** ,280 ,331 1 ,557*
,004 ,313 ,228 ,031
15 15 15 15 15
,767** ,519* ,492 ,557* 1
,001 ,047 ,063 ,031
15 15 15 15 15
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Jml_X2
No_5
No_6
No_7
No_8
Jml_X2 No_5 No_6 No_7 No_8
Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlations
Cor relations
1 ,661** ,785** ,542* ,721**
,007 ,001 ,037 ,002
15 15 15 15 15
,661** 1 ,260 ,085 ,590*
,007 ,349 ,762 ,021
15 15 15 15 15
,785** ,260 1 ,374 ,747**
,001 ,349 ,170 ,001
15 15 15 15 15
,542* ,085 ,374 1 ,196
,037 ,762 ,170 ,483
15 15 15 15 15
,721** ,590* ,747** ,196 1
,002 ,021 ,001 ,483
15 15 15 15 15
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Jml_X2
No_9
No_10
No_11
No_12
Jml_X2 No_9 No_10 No_11 No_12
Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlations
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
Cor relations
1 ,656** ,619* -,482 ,813**
,008 ,014 ,069 ,000
15 15 15 15 15
,656** 1 ,423 -,093 ,615*
,008 ,116 ,741 ,015
15 15 15 15 15
,619* ,423 1 -,220 ,327
,014 ,116 ,430 ,234
15 15 15 15 15
-,482 -,093 -,220 1 -,390
,069 ,741 ,430 ,151
15 15 15 15 15
,813** ,615* ,327 -,390 1
,000 ,015 ,234 ,151
15 15 15 15 15
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Jml_X2
No_13
No_14
No_15
No_16
Jml_X2 No_13 No_14 No_15 No_16
Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlations
Cor relations
1 ,784** ,719** ,521*
,001 ,003 ,046
15 15 15 15
,784** 1 ,537* ,623*
,001 ,039 ,013
15 15 15 15
,719** ,537* 1 ,349
,003 ,039 ,203
15 15 15 15
,521* ,623* ,349 1
,046 ,013 ,203
15 15 15 15
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Jml_X2
No_17
No_18
No_19
Jml_X2 No_17 No_18 No_19
Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlations
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
Cor relations
1 ,838** -,077
,000 ,785
15 15 15
,838** 1 ,000
,000 1,000
15 15 15
-,077 ,000 1
,785 1,000
15 15 15
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Jml_X2
No_20
No_21
Jml_X2 No_20 No_21
Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
Lampiran 11
Uji Reliabilitas Angket Praktek Kerja Lapangan
Reliability
Warnings
The space saver method is used. That is , the covariance matrix is not calculated or
used in the analysis.
Case Process ing Summ ary
15 100,0
0 ,0
15 100,0
Valid
Excludeda
Total
Cases
N %
Listw ise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliability Statis tics
,897 21
Cronbach's
Alpha N of Items
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Item Statis tics
3,27 ,799 15
3,07 ,704 15
3,27 ,594 15
3,87 ,352 15
3,67 ,617 15
3,53 ,834 15
3,80 ,414 15
3,47 ,743 15
3,07 ,594 15
3,67 ,617 15
3,27 1,033 15
3,20 ,775 15
3,07 ,704 15
3,07 ,704 15
2,73 ,799 15
2,87 ,352 15
2,80 ,941 15
3,07 ,594 15
2,80 ,414 15
3,00 ,655 15
3,40 ,632 15
No_1
No_2
No_3
No_4
No_5
No_6
No_7
No_8
No_9
No_10
No_11
No_12
No_13
No_14
No_15
No_16
No_17
No_18
No_19
No_20
No_21
Mean Std. Deviation N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Item -Total Statis tics
64,67 57,952 ,720 ,886
64,87 59,838 ,645 ,889
64,67 61,524 ,588 ,891
64,07 67,495 -,046 ,902
64,27 59,495 ,785 ,886
64,40 56,543 ,807 ,883
64,13 62,838 ,662 ,891
64,47 58,552 ,725 ,886
64,87 61,267 ,617 ,890
64,27 59,781 ,753 ,887
64,67 59,238 ,443 ,897
64,73 58,781 ,671 ,888
64,87 60,267 ,603 ,890
64,87 60,695 ,562 ,891
65,20 74,314 -,552 ,923
65,07 62,781 ,798 ,890
65,13 56,124 ,733 ,885
64,87 60,695 ,682 ,889
65,13 63,981 ,483 ,894
64,93 58,781 ,811 ,885
64,53 68,552 -,153 ,908
No_1
No_2
No_3
No_4
No_5
No_6
No_7
No_8
No_9
No_10
No_11
No_12
No_13
No_14
No_15
No_16
No_17
No_18
No_19
No_20
No_21
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Correc ted
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
Rekapitulasi Uji Validitas Angket Praktek Kerja Lapangan
Butir No Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Keterangan
No_1 0,766 0,001 Valid
No_2 0,693 0,004 Valid
No_3 0,634 0,011 Valid
No_4 -0,003 0,991 Tidak valid
No_5 0,813 0,000 Valid
No_6 0,841 0,000 Valid
No_7 0,689 0,004 Valid
No_8 0,767 0,001 Valid
No_9 0,661 0,007 Valid
No_10 0,785 0,001 Valid
No_11 0,542 0,037 Valid
No_12 0,721 0,002 Valid
No_13 0,656 0,008 Valid
No_14 0,619 0,014 Valid
No_15 -0,482 0,069 Tidak valid
No_16 0,813 0,000 Valid
No_17 0,784 0,001 Valid
No_18 0,719 0,003 Valid
No_19 0,521 0,046 Valid
No_20 0,838 0,000 Valid
No_21 -0,077 0,785 Tidak valid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
Lampiran 12
Uji Validitas Angket Kesiapan Kerja
Correlations
Cor relations
1 ,638* ,721** ,246 ,660**
,010 ,002 ,377 ,007
15 15 15 15 15
,638* 1 ,443 ,222 ,522*
,010 ,098 ,427 ,046
15 15 15 15 15
,721** ,443 1 -,149 ,318
,002 ,098 ,597 ,248
15 15 15 15 15
,246 ,222 -,149 1 ,000
,377 ,427 ,597 1,000
15 15 15 15 15
,660** ,522* ,318 ,000 1
,007 ,046 ,248 1,000
15 15 15 15 15
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Jml_Y
No_1
No_2
No_3
No_4
Jml_Y No_1 No_2 No_3 No_4
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlations
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
Cor relations
1 ,722** ,797** ,678** ,894**
,002 ,000 ,005 ,000
15 15 15 15 15
,722** 1 ,747** ,381 ,638*
,002 ,001 ,161 ,011
15 15 15 15 15
,797** ,747** 1 ,403 ,801**
,000 ,001 ,137 ,000
15 15 15 15 15
,678** ,381 ,403 1 ,509
,005 ,161 ,137 ,053
15 15 15 15 15
,894** ,638* ,801** ,509 1
,000 ,011 ,000 ,053
15 15 15 15 15
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Jml_Y
No_5
No_6
No_7
No_8
Jml_Y No_5 No_6 No_7 No_8
Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlations
Cor relations
1 ,674** ,588* ,576* ,322
,006 ,021 ,024 ,242
15 15 15 15 15
,674** 1 ,335 ,217 ,000
,006 ,223 ,438 1,000
15 15 15 15 15
,588* ,335 1 ,193 ,305
,021 ,223 ,490 ,268
15 15 15 15 15
,576* ,217 ,193 1 ,158
,024 ,438 ,490 ,574
15 15 15 15 15
,322 ,000 ,305 ,158 1
,242 1,000 ,268 ,574
15 15 15 15 15
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Jml_Y
No_9
No_10
No_11
No_12
Jml_Y No_9 No_10 No_11 No_12
Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
Lampiran 13
Uji Reliabilitas Angket Kesiapan Kerja
Reliability
Warnings
The space saver method is used. That is , the covariance matrix is not calculated or
used in the analysis.
Case Process ing Summ ary
15 100,0
0 ,0
15 100,0
Valid
Excludeda
Total
Cases
N %
Listw ise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliability Statis tics
,864 12
Cronbach's
Alpha N of Items
Item Statis tics
3,33 ,724 15
3,07 ,594 15
2,73 ,594 15
3,00 ,756 15
3,13 ,743 15
3,27 ,704 15
3,00 ,756 15
3,53 ,743 15
3,00 ,535 15
3,07 ,799 15
2,67 ,617 15
3,33 ,488 15
No_1
No_2
No_3
No_4
No_5
No_6
No_7
No_8
No_9
No_10
No_11
No_12
Mean Std. Deviation N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
Item -Total Statis tics
33,80 22,314 ,543 ,854
34,07 22,495 ,658 ,848
34,40 25,400 ,134 ,876
34,13 21,981 ,564 ,853
34,00 21,571 ,641 ,847
33,87 21,267 ,738 ,840
34,13 21,838 ,586 ,851
33,60 20,257 ,858 ,831
34,13 23,124 ,611 ,851
34,07 22,352 ,472 ,860
34,47 23,267 ,488 ,857
33,80 25,171 ,233 ,869
No_1
No_2
No_3
No_4
No_5
No_6
No_7
No_8
No_9
No_10
No_11
No_12
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Correc ted
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Angket Kesiapan Kerja
Butir No Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Keterangan
No_1 0,638 0,010 Valid
No_2 0,721 0,002 Valid
No_3 0,246 0,377 Tidak valid
No_4 0,660 0,007 Valid
No_5 0,722 0,002 Valid
No_6 0,797 0,000 Valid
No_7 0,678 0,005 Valid
No_8 0,894 0,000 Valid
No_9 0,674 0,006 Valid
No_10 0,588 0,021 Valid
No_11 0,576 0,024 Valid
No_12 0,322 0,242 Tidak valid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
Lampiran 14
TABULASI DATA VARIABLE PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH (X1)
No.
Resp
Nomor Item Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 35
2 3 3 4 1 4 4 3 3 3 4 4 4 3 1 44
3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 1 41
4 3 3 4 1 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 40
5 3 2 3 1 4 3 3 2 2 3 3 3 2 1 35
6 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 39
7 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 40
8 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 48
9 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 35
10 3 2 3 1 3 3 4 3 2 3 3 2 3 1 36
11 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 39
12 3 3 4 1 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 39
13 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 39
14 2 2 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 35
15 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 37
16 2 2 3 1 3 3 2 2 1 3 2 2 2 1 29
17 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 4 2 4 3 44
18 2 2 3 1 3 3 2 2 1 3 3 2 3 1 31
19 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 38
20 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 41
21 2 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 36
22 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 39
23 3 3 4 1 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 40
24 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 35
25 2 2 4 3 4 4 2 2 2 3 4 2 4 1 39
26 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 2 3 1 39
27 3 3 4 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 39
28 3 3 4 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 39
29 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 35
30 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 35
31 3 3 4 1 4 4 3 3 3 4 4 2 4 1 43
32 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 37
33 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 37
34 3 3 4 1 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 39
35 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 37
36 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 38
37 3 3 3 1 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 39
38 3 3 4 1 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 39
39 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 34
40 3 3 3 1 2 2 2 2 1 3 3 3 3 1 32
41 3 3 4 1 4 4 3 3 3 4 4 2 4 1 43
42 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 41
43 3 3 4 1 4 4 3 3 3 4 4 4 3 1 44
44 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 1 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
No.
Resp
Nomor Item Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
45 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 45
46 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 34
47 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 39
48 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 48
49 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 45
50 2 2 4 3 4 4 2 2 2 3 4 2 4 1 39
51 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 41
52 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 37
53 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 2 3 1 39
54 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 38
55 3 3 4 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 39
56 3 3 4 1 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 40
57 3 3 3 1 2 2 2 2 1 3 3 3 3 1 32
Jml
16
3
15
8
19
4
96
18
1
18
6
15
6
15
6
13
4
17
1
17
8
15
7
17
0
10
1
22
01
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
Lampiran 15
TABULASI DATA VARIABEL PRAKTEK KERJA LAPANGAN (X2)
No.
Resp
Nomor Item Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 60
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 59
4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 56
5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 53
6 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 57
7 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 63
8 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 63
9 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 63
10 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 1 2 4 2 3 4 2 4 57
11 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 57
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 52
13 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 64
14 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 1 3 3 56
15 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 56
16 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 64
17 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 2 57
18 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 63
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
20 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 55
21 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 58
22 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 58
23 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 2 3 3 2 47
24 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 63
25 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 62
26 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 63
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 53
28 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 60
29 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 59
30 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 2 57
31 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 65
32 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 56
33 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 54
34 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 4 1 4 61
35 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 60
36 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 63
37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 53
38 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 60
39 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 59
40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 55
41 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 65
42 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 60
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
44 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 59
45 3 3 2 4 4 4 4 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 56
46 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
No.
Resp
Nomor Item Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
47 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 57
48 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 1 2 4 2 3 4 2 4 57
49 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 63
50 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 61
51 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 1 3 3 56
52 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 56
53 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 4 1 4 61
54 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 55
55 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 63
56 3 3 2 4 4 4 4 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 56
57 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 58
Jml
19
9
18
8
16
4
20
0
21
8
21
1
20
2
17
8
20
3
19
8
17
8
16
3
16
8
16
9
18
7
18
4
16
4
18
6
33
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
Lampiran 16
TABULASI DATA VARIABEL KESIAPAN KERJA SISWA (Y)
No.
Resp
Nomor Item Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 4 3 4 2 3 3 4 3 3 2 31
2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 32
4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 36
5 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 26
6 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31
7 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 34
8 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 36
9 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 29
10 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 30
11 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 34
12 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28
13 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 36
14 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 30
15 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 30
16 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 33
17 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 30
18 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 32
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
20 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 35
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
22 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 34
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
24 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31
25 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 32
26 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 34
27 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32
28 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38
29 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 27
30 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 28
31 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 34
32 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 33
33 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 35
34 3 3 3 1 3 3 4 3 3 4 30
35 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29
36 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 34
37 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
No.
Resp
Nomor Item Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
38 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38
39 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 27
40 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 28
41 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 34
42 4 3 4 2 3 3 4 3 3 2 31
43 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
44 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 32
45 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 36
46 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 26
47 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31
48 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 34
49 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 36
50 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 36
51 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 30
52 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 30
53 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 33
54 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 30
55 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 32
56 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 36
57 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 26
Jml
20
3
18
2
17
8
18
1
19
9
18
6
19
4
17
3
16
1
16
8
18
25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
Lampiran 17
Data Induk Penelitian
No.
Resp. X1 X2 Y
1 35 60 31
2 44 72 37
3 41 59 32
4 40 56 36
5 35 53 26
6 39 57 31
7 40 63 34
8 48 63 36
9 35 63 29
10 36 57 30
11 39 57 34
12 39 52 28
13 39 64 36
14 35 56 30
15 37 56 30
16 29 64 33
17 44 57 30
18 31 63 32
19 38 54 29
20 41 55 35
21 36 58 30
22 39 58 34
23 40 47 30
24 35 63 31
25 39 62 32
26 39 63 34
27 39 53 32
28 39 60 38
29 35 59 27
30 35 57 28
31 43 65 34
32 37 56 33
33 37 54 35
34 39 61 30
35 37 60 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
No.
Resp. X1 X2 Y
36 38 63 34
37 39 53 32
38 39 60 38
39 34 59 27
40 32 55 28
41 43 65 34
42 41 60 31
43 44 72 37
44 41 59 32
45 45 56 36
46 34 58 26
47 39 57 31
48 48 57 34
49 45 63 36
50 39 61 36
51 41 56 30
52 37 56 30
53 39 61 33
54 38 55 30
55 39 63 32
56 40 56 36
57 32 58 26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
Lampiran 18
Deskripsi Data
Frequencies
Statistics
57 57 57
0 0 0
38,61 58,95 32,02
39,00 58,00 32,00
39 63 30
3,830 4,498 3,176
14,670 20,229 10,089
29 47 26
48 72 38
2201 3360 1825
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Variance
Minimum
Maximum
Sum
Proses
Pembelajaran
Praktek Kerja
Lapangan
Kesiapan
Kerja
Frequency Table
Proses Pem be lajaran
1 1,8 1,8 1,8
1 1,8 1,8 3,5
2 3,5 3,5 7,0
2 3,5 3,5 10,5
7 12,3 12,3 22,8
2 3,5 3,5 26,3
5 8,8 8,8 35,1
3 5,3 5,3 40,4
16 28,1 28,1 68,4
4 7,0 7,0 75,4
5 8,8 8,8 84,2
2 3,5 3,5 87,7
3 5,3 5,3 93,0
2 3,5 3,5 96,5
2 3,5 3,5 100,0
57 100,0 100,0
29
31
32
34
35
36
37
38
39
40
41
43
44
45
48
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
Prak tek Kerja Lapangan
1 1,8 1,8 1,8
1 1,8 1,8 3,5
3 5,3 5,3 8,8
2 3,5 3,5 12,3
3 5,3 5,3 17,5
8 14,0 14,0 31,6
7 12,3 12,3 43,9
4 7,0 7,0 50,9
4 7,0 7,0 57,9
5 8,8 8,8 66,7
3 5,3 5,3 71,9
1 1,8 1,8 73,7
9 15,8 15,8 89,5
2 3,5 3,5 93,0
2 3,5 3,5 96,5
2 3,5 3,5 100,0
57 100,0 100,0
47
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
72
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Kes iapan Ker ja
3 5,3 5,3 5,3
2 3,5 3,5 8,8
3 5,3 5,3 14,0
3 5,3 5,3 19,3
10 17,5 17,5 36,8
5 8,8 8,8 45,6
7 12,3 12,3 57,9
3 5,3 5,3 63,2
8 14,0 14,0 77,2
2 3,5 3,5 80,7
7 12,3 12,3 93,0
2 3,5 3,5 96,5
2 3,5 3,5 100,0
57 100,0 100,0
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
Lampiran 19
Uji Normalitas
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
57 57 57
38,61 58,95 32,02
3,830 4,498 3,176
,144 ,106 ,106
,144 ,106 ,106
-,137 -,081 -,102
1,088 ,801 ,799
,187 ,543 ,547
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Dif ferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Proses
Pembelajaran
Praktek Kerja
Lapangan
Kesiapan
Kerja
Test dis tribution is Normal.a.
Calculated f rom data.b.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
Lampiran 20
Uji Linearitas X1 – Y
Means
Case Process ing Summ ary
57 100,0% 0 ,0% 57 100,0%Kesiapan Kerja *
Proses Pembelajaran
N Percent N Percent N Percent
Included Excluded Total
Cases
Report
Kesiapan Kerja
33,00 1 .
32,00 1 .
27,00 2 1,414
26,50 2 ,707
28,86 7 1,952
30,00 2 ,000
31,40 5 2,510
31,00 3 2,646
33,19 16 2,786
34,00 4 2,828
32,00 5 1,871
34,00 2 ,000
34,67 3 4,041
36,00 2 ,000
35,00 2 1,414
32,02 57 3,176
Proses Pembelajaran
29
31
32
34
35
36
37
38
39
40
41
43
44
45
48
Total
Mean N Std. Dev iation
ANOVA Table
311,321 14 22,237 3,682 ,001
185,514 1 185,514 30,716 ,000
125,807 13 9,677 1,602 ,123
253,661 42 6,040
564,982 56
(Combined)
Linearity
Deviation
from Linearity
Betw een
Groups
Within Groups
Total
Kesiapan
Kerja * Proses
Pembelajaran
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
Measures of Association
,573 ,328 ,742 ,551Kesiapan Kerja *
Proses Pembelajaran
R R Squared Eta Eta Squared
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
Lampiran 21
Uji Linearitas X2 – Y
Means
Case Process ing Sum mary
57 100,0% 0 ,0% 57 100,0%Kesiapan Kerja *
Praktek Kerja Lapangan
N Percent N Percent N Percent
Included Excluded Total
Cases
Repor t
Kesiapan Kerja
30,00 1 .
28,00 1 .
30,00 3 3,464
32,00 2 4,243
31,00 3 3,606
32,63 8 2,973
31,14 7 2,193
29,00 4 3,830
29,50 4 2,887
33,40 5 4,278
33,00 3 3,000
32,00 1 .
33,11 9 2,315
34,50 2 2,121
34,00 2 ,000
37,00 2 ,000
32,02 57 3,176
Praktek Kerja Lapangan
47
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
72
Total
Mean N Std. Deviation
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
ANOVA Table
198,661 15 13,244 1,482 ,157
102,677 1 102,677 11,49 ,002
95,984 14 6,856 ,767 ,696
366,321 41 8,935
564,982 56
(Combined)
Linearity
Deviation
from Linearity
Betw een
Groups
Within Groups
Total
Kesiapan
Kerja *
Praktek
Kerja
Lapangan
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Measures of Association
,426 ,182 ,593 ,352Kesiapan Kerja * Praktek
Kerja Lapangan
R R Squared Eta Eta Squared
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
Lampiran 22
Uji Independensi
Correlations
Cor relations
1 ,177
,188
57 57
,177 1
,188
57 57
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Proses Pembelajaran
Praktek Kerja Lapangan
Proses
Pembelajaran
Praktek Kerja
Lapangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
Lampiran 23
Uji Heterokedastisitas
-4 -3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
-3
-2
-1
0
1
2
3
Reg
ress
ion
Stu
den
tize
d R
esid
ual
Dependent Variable: Y
Scatterplot
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
Lampiran 24
Uji Multikolinieritas
Variabel
Colliniearity Statistics Keterangan
Tolerance VIF
X1 0,172 5,805 Tidak ada multikolinieritas
X2 0,172 5,805 Tidak ada multikolinieritas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
Lampiran 25
Analisis Regresi X1 – Y
Regression
Descriptive Statistics
32,02 3,176 57
38,61 3,830 57
Kesiapan Kerja
Proses Pembelajaran
Mean Std. Deviation N
Cor relations
1,000 ,573
,573 1,000
. ,000
,000 .
57 57
57 57
Kesiapan Kerja
Proses Pembelajaran
Kesiapan Kerja
Proses Pembelajaran
Kesiapan Kerja
Proses Pembelajaran
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Kesiapan
Kerja
Proses
Pembelajaran
Variables Entered/Rem ovedb
Proses Pembelajaran a . Enter
Model
1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Kes iapan Kerjab.
Model Summ ary
,573a ,328 ,316 2,627
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), Proses Pembelajarana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
Coefficientsa
13,668 3,556 3,844 ,000
,475 ,092 ,573 5,185 ,000
(Constant)
Proses Pembelajaran
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coef f icients
Beta
Standardized
Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: Kes iapan Kerjaa.
ANOVAb
185,514 1 185,514 26,888 ,000a
379,469 55 6,899
564,982 56
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Proses Pembelajarana.
Dependent Variable: Kes iapan Kerjab.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
Lampiran 26
Analisis Regresi X2 – Y
Regression
Descriptive Statis tics
32,02 3,176 57
58,95 4,498 57
Kesiapan Kerja
Praktek Kerja Lapangan
Mean Std. Deviation N
Cor relations
1,000 ,426
,426 1,000
. ,000
,000 .
57 57
57 57
Kesiapan Kerja
Praktek Kerja Lapangan
Kesiapan Kerja
Praktek Kerja Lapangan
Kesiapan Kerja
Praktek Kerja Lapangan
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Kesiapan
Kerja
Praktek Kerja
Lapangan
Variables Entered/Removedb
Praktek Kerja
Lapangana . Enter
Model
1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Kes iapan Kerjab.
Model Summ ary
,426a ,182 ,167 2,899
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), Praktek Kerja Lapangana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
ANOVAb
102,677 1 102,677 12,215 ,001a
462,305 55 8,406
564,982 56
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Praktek Kerja Lapangana.
Dependent Variable: Kes iapan Kerjab.
Coefficientsa
14,271 5,092 2,803 ,007
,301 ,086 ,426 3,495 ,001
(Constant)
Praktek Kerja Lapangan
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coef f icients
Beta
Standardized
Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: Kes iapan Kerjaa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
Lampiran 27
Analisis Regresi X1 dan X2 – Y
Regression
Variables Entered/Rem ovedb
Praktek Kerja Lapangan, Proses
Pembelajarana . Enter
Model
1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Kes iapan Kerjab.
Model Summ aryb
,661a ,437 ,416 2,426 2,577
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Praktek Kerja Lapangan, Proses Pembelajarana.
Dependent Variable: Kesiapan Kerjab.
ANOVAb
247,056 2 123,528 20,981 ,000a
317,926 54 5,888
564,982 56
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Praktek Kerja Lapangan, Proses Pembelajarana.
Dependent Variable: Kes iapan Kerjab.
Coefficientsa
1,610 4,970 ,324 ,747
,426 ,086 ,514 4,952 ,000 ,969 1,032
,237 ,073 ,335 3,233 ,002 ,969 1,032
(Constant)
Proses
Pembelajaran
Praktek Kerja
Lapangan
Model
1
B
Std.
Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity
Statistics
Dependent Variable: Kesiapan Kerjaa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
Collinearity Diagnosticsa
2,991 1,000 ,00 ,00 ,00
,007 21,176 ,04 ,88 ,26
,003 33,633 ,96 ,12 ,74
Dimension
1
2
3
Model
1
Eigenvalue
Condition
Index (Constant)
Proses
Pembelajaran
Praktek Kerja
Lapangan
Variance Proportions
Dependent Variable: Kes iapan Kerjaa.
Res iduals Statisticsa
28,27 37,40 32,02 2,100 57
-3,851 5,569 ,000 2,383 57
-1,786 2,564 ,000 1,000 57
-1,587 2,295 ,000 ,982 57
Predicted Value
Residual
Std. Predicted Value
Std. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Kes iapan Kerjaa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
Lampiran 28
Tabel Kerja Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif
No.
Resp. X1 X2 Y X1Y X2Y
1 35 60 31 1085 1860
2 44 72 37 1628 2664
3 41 59 32 1312 1888
4 40 56 36 1440 2016
5 35 53 26 910 1378
6 39 57 31 1209 1767
7 40 63 34 1360 2142
8 48 63 36 1728 2268
9 35 63 29 1015 1827
10 36 57 30 1080 1710
11 39 57 34 1326 1938
12 39 52 28 1092 1456
13 39 64 36 1404 2304
14 35 56 30 1050 1680
15 37 56 30 1110 1680
16 29 64 33 957 2112
17 44 57 30 1320 1710
18 31 63 32 992 2016
19 38 54 29 1102 1566
20 41 55 35 1435 1925
21 36 58 30 1080 1740
22 39 58 34 1326 1972
23 40 47 30 1200 1410
24 35 63 31 1085 1953
25 39 62 32 1248 1984
26 39 63 34 1326 2142
27 39 53 32 1248 1696
28 39 60 38 1482 2280
29 35 59 27 945 1593
30 35 57 28 980 1596
31 43 65 34 1462 2210
32 37 56 33 1221 1848
33 37 54 35 1295 1890
34 39 61 30 1170 1830
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
35 37 60 29 1073 1740
36 38 63 34 1292 2142
37 39 53 32 1248 1696
38 39 60 38 1482 2280
39 34 59 27 918 1593
40 32 55 28 896 1540
41 43 65 34 1462 2210
42 41 60 31 1271 1860
43 44 72 37 1628 2664
44 41 59 32 1312 1888
45 45 56 36 1620 2016
46 34 58 26 884 1508
47 39 57 31 1209 1767
48 48 57 34 1632 1938
49 45 63 36 1620 2268
50 39 61 36 1404 2196
51 41 56 30 1230 1680
52 37 56 30 1110 1680
53 39 61 33 1287 2013
54 38 55 30 1140 1650
55 39 63 32 1248 2016
56 40 56 36 1440 2016
57 32 58 26 832 1508
Jml 2201 3360 1825 70861 107920
Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif
Diketahui :
N
Y) )(X ( - YX =y x 1
11 = 390,3957
1825 x 2201 -70861
N
Y) )(X ( - YX =y x 2
22 = 341,0557
1825 x 3360 -107920
a1 x1y = 166,3
a2 x2y = 80,76
JK(reg) = a1x1y + a2x2y
= 0,426 x 390,386 + 0,2368 x 341,053
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151
= 166,3 + 80,7613
= 247,1
1. Sumbangan relatif X1 dan X2 terhadap Y
Sumbangan relatif X1 terhadap Y
a1 x1y x 100% =
166,30 x 100% = 67,31%
JK(reg) 247,07
Sumbangan relatif X2 terhadap Y
a2 x2y x 100% =
80,76 x 100% = 32,69%
JK(reg) 247,07
2. Sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y
Telah diketahui bahwa R2 = 0,4373
Prediktor X1 = SE% = SR% x R2 = 0,6731 x 0,4373
= 29,44%
Prediktor X2 = SE% = SR% x R2 = 0,3269 x 0,4373
= 14,29%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
152
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
153
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
154
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
155
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
156
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
157
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
158
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
159
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
160
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
161
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
162
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
163
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
164